Bidang Penelitian:
Ilmu Sosial dan Humaniora
1
layak pakai bisa digunakan kembali? Dan adakah keuntungan yang akan
diperoleh? Barang/benda bekas bukan berarti sudah tidak layak pakai.
Benda yang tidak layak pakai pun jika kita berpikir kreatif maka dapat
dirubah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
Apa keuntungan kita mendaur ulang cup kemasan minuman yang
tidak layak untuk dipakai lagi? Yang paling jelas adalah bisa mengurangi
sampah dengan cara membuat kerajinan tangan yang bisa digunakan
kembali. Meskipun hanya mempunyai efek kecil, tetapi aksi ini sebenarnya
adalah aksi yang sangat besar supaya bumi tidak terlalu kotor.
Manfaat penelitian
2
Kajian Teori (Maksimal 250 kata)
1. Pengertian Sampah
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam berbentuk
padat (UU No. 18 2008). Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang
dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai
ekonomis (Hartono, 2008). Sampah (refuse) dalam ilmu kesehatan lingkungan adalah
sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak dipakai,
tidak disenangi atau harus dibuang, sedemikian rupa sehingga tidak sampai
mengganggu kelangsungan hidup. Bentuknya bisa pada berbagai fase materi, seperti
padat cair dan gas.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sampah adalah sisa
kegiatan manusia atau proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis, tidak dipakai
dan digunakan kembali, tidak disenangi dan harus dibuang sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu kelangsungan hidup manusia. Tapi tidak bisa dikatakan juga
bahwa sampah merupakan zat akhir yang tak bisa dimanfaatkan kembali, karena
terdapat kata “belum memiliki nilai ekonomis, tidak terpakai lagi dan tidak disenangi”
yang artinya dapat dikatakan bahwa jika sampah tersebut kembali diberi nilai
ekonomis, dan bisa digunakan bahkan disenangi maka sampah tersebut mampu
berubah wujud menjadi bukan sampah.
2. Jenis-Jenis Sampah
Soewedo (1983) menggolongkan sampah menjadi beberapa golongan.
1). Golongan jenis sampah berdasarkan asalnya:
a) Sampah dari kegiatan rumah tangga
b) Sampah dari kegiatan industri atau pabrik
c) Sampah dari kegiatan
d) Sampah dari hasil kegiatan pertanian
e) Sampah dari hasil pembangunan, dan
f) Sampah jalan raya.
2). Berdasarkan komposisinya
a). Sampah yang seragam
b). Sampah yang tidak seragam
3). Berdasarkan bentuknya:
a) Sampah padat
b) Sampah cair
c) Sampah gas
4). Berdasarkan lokasinya:
a) Sampah kota
b) Sampah desa
5). Berdasarkan proses terjadinya:
a) Sampah alami
3
b) Sampah non alami
6). Berdasarkan sifatnya:
a) Sampah organik
b) sampah anorganik
7). Berdasarkan jenisnya:
a). Sampah makanan
b). Sampah kebun/pekarangan
c). Sampah plastik, kertas, kulit, kain, kayu, logam, gelas dan keramik, abu
dan debu
3. Pengertian Plastik Cup
Menurut Siti Rohana, dkk (2018) plastik ialah bahan anorganik buatan
berbahan kimia yang sulit terurai sehingga mampu memahayakan lingkungan
sekitar. Sampah anorganik berasal dari bahanbahan non-hayati yang
berbentuk sinterik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang
atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam, contohnya
seperti botol plastik, tas plastik, kaleng, dan gelas plastik. Plastik hanya bisa
didaur ulang kembali agar tidak mengganggu lingungan kita. Karena itulah,
kita sebaiknya bijak dalam memakai plastik sebagai wadah minuman dengan
membuangnya pada tempatnya agar tidak mencemari lingkungan.
Plastic cup merupakan kemasan untuk jenis produk minuman yang
kemudian ditutup dengan penutupnya yang juga berasal dari bahan plastik.
Gelas plastik sendiri sudah banyak digunakan di berbagai kedai minuman
atau bahkan penjual minuman di pinggir-pinggir jalan.
Pemanfaatan limbah salah satunya berupa limbah plastk
memerlukannya kreativitas supaya menjadi kerajianan tangan yang berguna.
Kreativitas menurut Solso, dkk (2007) ialah suatu aktivitas kognitif yang
menghasilkan suatu pandangan baru mengenai sesuatu permasalahan yang tida
terbatas pada hasil yang selalu dipandang menurut mpenggunaannya. Maka,
kreativitas merupakan kemampuan seseorang yang menghasilkan sebuah gagasan
atau ide dengan berbagai macam pilihan lain dan berbagai proses kreatif yang
terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
4
Dengan demikian, produk tersebut tidak cocok untuk dijadikan sebagai tempat
membuat minuman panas dan hanya cocok untuk jenis minuman dingin saja. Plastik
bukan termasuk bahan alami.
2. Tidak ramah lingkungan
Kantong plastik (dan jenis plastik lainnya) sulit terurai di tanah karena rantai
karbonnya yang panjang, sehingga sulit diurai oleh mikroorganisme.
Kantong plastik akan terurai ratusan hingga ribuan tahun kemudian. Kantong
plastik yang diklaim ramah lingkungan pun akan terurai lama dan tetap akan
menjadi sampah.
Bagi Anda yang menggunakan cup untuk menjual minuman, Anda bisa
mendapatkan berbagai kelebihan seperti yang berikut ini :
1. Ringan dan Elastis
Plastik adalah suatu benda/kantung yg digunakan untuk membawa
suatu barang supaya kita tidak kesusahan. Plastik dibuat bukan dari bahan
yg berat seperti besi , jika plastik dibuat dari besi otomatis bawaan yg kita
bawa dalam plastik memberat. Plastik dibuat ringan supaya bawaan yg kita
bawa juga tidak ikut berat plastik termasuk kantung serbaguna membawa
belanjaan membawa makanan dan lainnya
2. Tidak Mudah Rusak dan Pecah
Kantong plastik (dan jenis plastik lainnya) sulit terurai di tanah karena
rantai karbonnya yang panjang, sehingga sulit diurai oleh mikroorganisme.
Kantong plastik akan terurai ratusan hingga ribuan tahun kemudian. Kantong
plastik yang diklaim ramah lingkungan pun akan terurai lama dan tetap akan
menjadi sampah. Terlebih lagi karena sifatnya yang cepat terurai menjadi
mikro plastik, akan lebih mudah untuk mencemari lingkungan.
5
diterapkan, video pembuatan pun tersedia di youtube sehingga masyarakat mudah
mengakses mengenai pembuatan kerajinan tersebut
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Nur Fatoni, dkk. (2017) dengan judul
“Pendayagunaan Sampah Menjadi Produk Kerajinan”. Hasil dari penelitian ini adalah
program pendayagunaan sampah relatif berhasil walau belum 100 persen berhasil
sepenuhnya menurut tim pengabdi. Pendayagunaan sampah jika ditekuni maka
dapat memberi kontribusi yang sangat signifikan bagi kehidupan, Lingkungan
menjadi lebih rapi, volume sampa yang dibuang terkurangi, kreatifitas masyarakat
bertambah serta memperbaiki kondisi perkonomian dan semangat berwirusaha.
Hasilnya pun dapat bersanding dengan produk-produk kerajinan lain yang
dipasarankan bahkan dengan produk pabrikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Wiwik Budiarti, dkk. (2018) yang berjudul
“Pemanfaatan Sampah Plastik Kelompok Ibu-ibu Dasawisma Gladiol 161 di
Perumahan Megersari Permai, Kabupaten Sidoarjo”. Hasil dari penelitian ini adalah
setelah mengikuti kegiatan pelatihan bisa memahami pentingnya kegiatan pelatihan-
pelatihan kreativitas pemanfaatan sampah plastik menjadi kerajinan tangan,
sehingga mereka dapat memanfaatkan sampah plastik dan waktu luang mereka
untuk melakukan kegiatan positif membuat kerajinan tangan yang dapat di jual
untuk menambah pendapatan keluarga. Setelah dilakukan monitoring dan evaluasi,
luaran kerajinan tangan berbahab baku sampah plastik dari Ibu-ibu Dasawisma
Gladiol 161 di Perumahan Megersari Permai, lebih baik dan memuaskan serta mereka
mampu mengembangkan berbagai model kerajinan tangan dengan berbagai macam
bahan baku. Harapannya ke depan mereka mampu membantu ekonomi keluarga.
a. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi
untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alami (bukan buatan) yang
didukung dengan metode penambahan studi kepustakaan sebagai dasar dan
sumber informasi teoritis. Metode observasi adalah metode yang digunakan
untuk meninjau sampah plastik.
6
c. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Teknik pengamatan,
pengumpulan alat dan bahan, Teknik pembuatan kerajinan dan tahap
evaluasi. Berikut dijelaskan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan
piring dari cup limbah gelas plastik beserta tahapan-tahapan yang harus
dilakukan untuk membuat sebuah piring dari cup gelas plastik.
b. Gunting
c. Pisau Cutter
d. Tali Nilon
e. Korek Api
7
2. Langkah Pembuatan
f. Menyiapkan alat dan bahan
g. Memisahkan badan gelas dengan cup-nya
d. Analisis Data
8
dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik analisis model Miles and
Huberman (dalam Sugiyono, 2015) mana ditunjukan pada gambar berikut.
Data Collection
Data Collection
Data Reduction
Conclusions:
Drawing/ Ferifying
Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan agustus – september 2021 di
MTsN 4 Kampar
Daftar Pustaka
Adriansyah, Ahmad Fikri, dkk. 2020. Pemanfaatan Limbah Gelas Plastik Menjadi
Hiasan Dinding untuk Meningkatkan Kreativitas Masyarakat Jalan Lele Rt 03
Rw 05. Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat. Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
Budiarti, Wiwik, dkk. 2018. Pemanfaatan Sampah Plastik Kelompok Ibu-ibu
Dasawisma Gladiol 161 di Perumahan Megersari Permai, Kabupaten Sidoarjo.
Universitas Dr. Soetomo Surabaya.
Fatoni, Nur, dkk. 2017. Pendayagunaan Sampah Menjadi Produk Kerajinan. Jurnal
Dimas. 17 (1) : 83-95.
Hartono, Rudi. Penanganan dan Pengelolaan Sampah. Penebar Swadaya
Siti RN. 2018. Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Kerajinan Tangan Di Kelurahan
Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan. Jurnal Ilmiah Teknik Industri.
6(2): 117.
UU No. 18 Tahun 2008