Anda di halaman 1dari 25

Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk

sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.[1]

Sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk
sinterik maupun hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak
dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sampah_anorganik

Manfaat Sampah Anorganik

manfaat sampah anorganik yang bisa kita manfaatkan adalah dengan membuat kerajinan dari sampah /
limbah tersebut. Misalnya sampah plastik dapat dibuat tas, taplak meja makan, pernak pernik.

Pengelolaan sampah agar memiliki nilai ekonomis

pengelolaan sampah

Anda bisa mengelola sampah dengan prisnsip 3R. (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Pengelolaan
sampah dengan sistem 3R bisa dicoba oleh setiap orang dan kapan saja. Sebab menangani sampah
dengan prinsip 3R hanya membutuhkan meluangkan waktu dan kepedulian akan timbulnya penyakit dari
sampah.

1. Reuse (penggunaan kembali)

Reuse adalah mengunakan kembali sampah secara langsung, dengan fungsi yang masih sama ataupun
fungsi yang beda.

2. Reduce (Pengurangan)

Reduce adalah pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah

3. Recycle (daur ulang)


Recyle adalah pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan.

Contoh kegiatan reuse (penggunaan kembali) sehari-hari:

1. Menggunakan kembali wadah yang sudah kosong untuk fungsi yang lain.

2. Memakai kertas yang masih kosong untuk keperluan menulis

Contoh kegiatan reduce (penggurangan) sehari-hari:

1. Memilih produk dengan kemasan yang bisa di daur ulang

2. Hindari pengunaan dan pemakaian produk yang menimbulkan banyaknya sampah

3. Menggunakan produk yang bisa diisi ulang kembali

4. Menghindari penggunaan barang yang tidak peru

Contoh kegiatan recyle (daur ulang) sehari-hari:

1. Olah sampah plastik menjadi kerajinan tangan

2. Olah sampah organik untuk kompos

Dalam mengelola sampah bisa dengan di daur ulang supaya memiliki nilai yang bermanfaat lagi. Daur
ulang adalah suatu cara untuk mengelola sampah dengan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan dan
pembuatan produk sampai bernilai guna lagi.

Manfaat dari daur ulang antara lain:

1. Penghematan SDA ( Sumber Daya Alam)


2. Penghematan Energi

3. Penghematan lahan TPA

4. Lingkungan menjadi lebih asri

5. Pengurangan biaya belanja

Mengolah sampah agar memiliki nilai guna memang tidak semua orang mau melakukannya. Peluang
inilah yang dapat anda coba di sekitar rumahmu untuk pengelolaan sampah organik dan anorganik.

https://solusinya.net/sampah-organik-dan-anorganik/

SAMPAH ANORGANIK

Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk
sinterik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.

Sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk
sinterik maupun hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak
dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.

Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau
dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium.
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya
hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga,
misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

Sampah anorganik yang dapat didaur ulang misalnya :

– kemasan-kemasan plastik untuk dijadikan tas.

– Botol plastik bekas dapat dibuat menjadi tutup gelas.

– Gelas plastik bekas dapat dibuat pot-pot tanaman

Sampah yang bersih dapat dijual/diberikan pada pemulung. Misalnya karton, kardus, styrofoam, besek,
botol, plastik-plastik kemasan makanan, kantong-kantong plastik, koran, majalah, kertas-kertas, dan
sebagainya. Jenis-jenis yang bersih ini pisahkan dalam satu kantong, langsung saja diberikan pada
pemulung tanpa dibuang ke bak sampah terlebih dahulu.

Sampah yang benar-benar kotor dan kita tidak bisa mendaur ulang, tidak layak diberikan pada
pemulung. Inilah yang dibuang dalam bak sampah. Dengan demikian kita dapat membantu mengurangi
volume sampah yang dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
. Pengertian Sampah Anorganik

Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga
penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah anorganik berasal dari SDA tak
terbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau proses industry. Beberapa dari bahan ini tidak
terdapat di alam seperti plastic dan alumunium. Sebagian zat organik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedangkan sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik dan kaleng.

B. Jenis-jenis Sampah Anorganik

Contoh sampah dari sampah anorganik adalah : potongan-potongan atau pelat-pelat dari logam,
berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, kaleng bekas, botol bekas, bahkan
kertas, dan lain-lain.

C. Dampak Sampah Anorganik

a. Gangguan Kesehatan

Timbunlah sampah yang dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan
infeksi dan dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus.

b. Menurunnya kualitas lingkungan

c. Menurunnya estetika lingkungan

Timbunlah sampah yang berserakan, agar lingkungan tampak indah

d. Terhambatnya pembangunan Negara

D. Cara Mengolah Sampah Anorganik

1. Sampah kertas

Sampah kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah lainnya. Entah
selanjutnya dibuang ke tempat sampah atau dijual ketukang loak, minimal kita sudah memudahkan
langkah para pengelola sampah untuk melakukan pengolahan tingkat lanjut. Kumpulan sampah kertas
bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng, patung dan kertas daur ulang. Nilai
jual sampah kertas daur ulang lebih tinggi dari sekedar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual
ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan atau anda sendiri yang membuat karya seni yang
menghasilkan.

2. Sampah botol
Botol beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak bisa utuh akan didaur ulang lagi
bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol baru. Harga sampah botol
bekas minuman lebih rendah karena bentuknya khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan
minuman itu. Botol kecap lebih mahal karena banyak produk yang bis adikemas dengan botol itu. Usaha
botol bekas juga member peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.

3. Sampah plastik

Sampah plastik dijadikan menjadi satu. Dipisahkan dari plastik basah dan plastik kering. Plastik yang
kering bisa dibakar dan yang basah bisa dibakar pula

https://kujalanjalan.wordpress.com/sampah-anorganik/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Permasalahan lingkungan merupakan isu yang tidak bisa di hindarkan. Saat ini sampah merupakan
masalah lingkungan yang sangat serius yang di hadapi masyarakat Indonesia pada umumnya. Bisa
dikatakan sampah setiap hari di hasilkan oleh ibu-ibu rumah tangga, Baik itu sampah organik maupun
anorganik. Namun yang memprihatinkan, sampah-sampah yang dihasilkan tersebut malah dibuang
sembarangan di berbagai tempat, dan efeknya akan merusak lingkungan yang ada di sekitarnya. Jumlah
produksi sampah setiap tahun akan bertambah seiring dengan bertambah jumlah penduduk.

Pemerintah saat ini telah berupaya dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah. Terutama
masalah sampah anorganik. Namun, belum mencapai titik kesempurnaan. Hal ini dikarenakan angka
jumlah sampah yang ada di Indonesia sangat tinggi. Sehingga pemerintah kesulitan untuk menentukan
cara yang tepat untuk menyelesaikannya. Makalah ini disusun untuk memberikan pandangan mengenai
dampak buruk sampah anorganik, serta cara penyelasaiannya.

B. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu agar :

1. Dapat mengetahui pengertian sampah dan sampah anorganik

2. Dapat mengetahui pemanfaatan limbag anorganik


3. Dapat mengetahui manfaat daur ulang sampah

4. Dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dalam pembuatan produk daur ulang sampah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sampah

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun
alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena
dalam kehidupan manusia didefinisikan konseplingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-
jenisnya (Anonim:2012).

http://4.bp.blogspot.com/-
jGDSLE0ffhY/UeQDgU4GZqI/AAAAAAAAABw/WV0MS0dHQ9U/s1600/macam+sampah.jpg

Setiap tahun jumlah sampah di Indonesia pada umumnya selalu bertambah, seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk serta penggunaan bahan-bahan yang menghasilkan banyak sampah
secara berlebihan.

Jenis-jenis sampah berdasarkan sifatnya.

1. Sampah organik.

Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,sayuran, daun-daun kering,
dan sebagainya.

2. Sampah anorganik

Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus
makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.

B. Pengertian Sampah Anorganik


Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah
hingga menyebabkan proses penghancuran yang berlangsung sangat lama. Sampah Anorganik berasal
dari sumber daya alam tak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri.

Beberapa dari bahan ini tidakterdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik
secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan
dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya berupa botol, botol
plastik, tas plastik, dan kaleng.

C. Pemanfaatan Limbah Anorganik

Limbah atau sampah merupakan bahan buangan sebagai dampak dari eksploitasi lingkungan oleh
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut golongannya sampah terbagi empat
kelompok, yaitu:

1. Human secreta, yaitu bahan buangan yang dikeluarkan dari dalam tubuh manusia dan hewan,
seperti keringat, feses ( kotoran zat padat ), dan urine ( kotoran zat cair).

2. Sawage, yaitu air limbah cair yang dibuang oleh industri atau rumah tangga, seperti detergen.

3. Refuse, yaitu bahan sisa proses industri atau hasil sampingan kegiatan rumah tangga, misalnya
plastik, logam, botol, kayu bangunan, sisa sayuran, nasi bekas, daun tanaman atau barang-barang
buangan.

4. Industri waste, merupakan bahan buangan dari sisa-sisa proses industri seperti zat pewarna,
pelarut, limbah injeksi, dan lain-lain.

Sampah atau limbah yang kita hasilkan setiap hari, biasanya kita buang begitu saja tanpa kita pilah-pilah.
Hal ini mungkin karena kita tidak tahu atau mungkin tidak mau tahu bahwa sampah tersebut dapat kita
pilah-pilahkan menjadi limbah organik dan anorganik yang dapat kita manfaatkan menjadi barang yang
berguna.

Limbah anorganik adalah limbah yang berasal bukan dari makhluk hidup. Limbah anorganik ini
memerlukan waktu yang lama atau bahkan tidak dapat terdegradasi secara alami. Beberapa limbah
anorganik diantaranya styrofoam, plastik, kaleng, dan bahan gelas atau beling. Salah satu pemanfaatan
limbah anorganik adalah dengan cara proses daur ulang (recycle). Daur ulang merupakan upaya untuk
mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat dipakai kembali. Beberapa limbah
anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang, misalnya plastik, gelas, logam, dan kertas.

1) Limbah plastik

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSUSVlAPhD-
T_XwyCySAYwpWJtXHu73ZF3F9OsVNu5pQqk5phIp
http://static.pulsk.com/images/2013/01/17/50f7f9ec6c488_50f7f9ec6d1f9.jpg
Limbah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang. Plastik juga digunakan sebagai
perabotan rumah tangga seperti ember, piring, gelas, dan lain sebagainya. Keunggulan barang-barang
yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama. Banyaknya pemanfaatan plastik
berdampak pada banyaknya sampah plastik. Padahal untuk hancur secara alami jika dikubur dalam tanah
memerlukan waktu yang sangat lama. Cobalah kalian kubur sampah plastik selama beberapa bulan,
kemudian gali lagi penutup tanahnya dapat dipastikan bahwa plastik tersebut akan tetap utuh.

Karena itu, upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik untuk didaur ulang menjadi
barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda.
Misalnya ember plastik bekas dapat didaur ulang dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan dapat
berupa ember kembali atau dibuat produk lain seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot bunga.
Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang menjdai kerajinan misalnya
kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau payung. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan
untuk membuat mainan anak-anak. Sedotan minuman dapat dibuat bunga-bungaan, bingkai foto, taplak
meja, hiasan dinding atau hiasan-hiasan lainnya.

2) Limbah logam

http://2.bp.blogspot.com/-Qyv2bd2k5eE/ThbcVTzDF1I/AAAAAAAAD48/wAFr0KRBIng/s1600/beer-can-
cars.jpg

Sampah atau limbah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah, dan lain sebagainya dapat
dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Sampah dari bahan kaleng biasanya yang paling
banyak kita temukan dan yang paling mudah kita manfaatkan menjadi barang lain yang bermanfaat.
Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikan berbagai jenis barang kerajinan yang bermanfaat. Berbagai
produk yang dapat dihasilkan dari limbah kaleng di antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan
kunci, celengan, gift box, dan lain-lain.

3) Limbah Gelas atau Kaca

Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-barang sama seperti
barang semula atau menjadi barang lainseperti botol yang baru, vas bunga, cindera mata, atau hiasan-
hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis.

4) Limbah kertas

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcQdWuw2i1HLQgbT0Vm9Ecb59YJMB32Jeg9kh_NJ6aSY2EvxvNoI
http://dianeaninditya.files.wordpress.com/2012/09/kerajinan-tangan-dari-koran-bekas.jpg
Sampah kertas kelihatannya memang mudah hancur dan tidak berbahaya seperti sampah plastik. Namun
walau bagaimanapun yang namanya sampah pasti menimbulkan masalah jika berserakan begitu saja.
Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secara langsung ataupun tak langsung. Secara langsung
artinya kertas tersebut langsung dibuat kerajinan atau barang yang berguna lainnya. Sedangkan secara
tak langsung artinya kertas tersebut dapat dilebur terlebih dahulu menjadi kertas bubur, kemudian
dibuat berbagai kerajinan. Hasil daur ulang kertas banyak sekali ragamnya seperti kotak hiasan, sampul
buku, bingkai photo, tempat pinsil, dan lain sebagainya.

D. Proses atau Tahapan Daur Ulang

Berikut ini merupakan tahap-tahap dari kegiatan daur ulang yang dapatsobat lakukan:

1. Mengumpulkan; yakni mencari barang-barang yang telah di buang seperti kertas,botol air mineral,
dus susu, kaleng dan lain-lainya.

2. Memilah; yakni mengelompokkan sampah yang telah dikumpulkanberdasarkan jenisnya, seperti


kaca, kertas, danplastik.

3. Menggunakan Kembali; Setelah dipilah, carilah barang yang masih bisadigunakan kembali secara
langsung. Bersihkan terlebih dahulu sebelumdigunakan.

4. Mengirim; Kirim sampah yang telah dipilah ke tempat daur ulang sampah,atau menunggu
pengumpul barang bekas keliling yang akan dengan senang hati membeli barang tersebut.

5. Lakukan Daur Ulang Sendiri; Jika mempunyai waktu dan ketrampilan kenapatidak melakukan proses
daur ulang sendiri. Dengan kreatifitas berbagaisampah yang telah terkumpul dan dipilah dapat disulap
menjadi barang-barang baru yang bermanfaat.

E. Keuntungan Daur Ulang Sampah Anorganik

http://4.bp.blogspot.com/-
e2SzxEtP95E/UeQDm_WxkDI/AAAAAAAAAB4/Krw0at_83KA/s1600/sampah+anor.jpg

a. Aspek Lingkungan

1. Penghematan Sumber Daya Alam

Pemenuhan bahan baku pabrik dari hasil pemulungan sampah menyebabkan penggunaan bahan baku
yang berasal dari alam menjadi berkurang dan dapat ditekan. Selanjutnya bahan baku dari alam dapat
digunakan untuk proses produksi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Sebagai contoh, setiap ton
daur-ulang baja dapat menghemat 1,5 ton biji besi dan 3,6 barel minyak atau menghemat 67% energi.

2. Pengurangan Pencemaran Lingkungan


Beberapa keunggulan daur-ulang sampah anorganik yang berkaitan dengan penanggulangan
pencemaran lingkungan antara lain adalah sebagai berikut: a. Mendaur-ulang 1 ton kertas koran akan
menyelamatkan 17 pohon dan menggunakan kertas daur-ulang dapat mengurangi 74% pencemaran
udara, 34% pencemaran air, dan menghemat energi hingga 67%. b. Usaha daur-ulang sampah anorganik
seperti kaca, plastik, kertas koran, kaleng, besi, dapat mengurangi tumpukan sampah kota hingga 25%.

b. Aspek Ekonomi

1. Menghemat Biaya Operasional Pengelolaan Sampah

Daur-ulang sampah anorganik telah terbukti dapat mereduksi biaya pengangkutan dan pembuangan
akhir. Sebagai contoh, di Bandung laju daur-ulang sampah anorganik di 38 TPS yang ada adalah sekitar
37.204 kg per minggu atau 1.939.923 kg per tahun. Biaya satuan pengangkutan dan pembuangan akhir
untuk setiap ton sampah di Kota Bandung adalah sebesar Rp.58.540,- dan Rp.17.700,-, maka biaya
pengelolaan sampah yang dapat dihemat bisa mencapai Rp. 147 juta setiap tahun. Bila diasumsikan laju
daur-ulang sampah anorganik meningkat sampai 20% dari total sampah anorganik yang masuk ke TPS,
maka biaya yang dapat dihemat mencapai Rp. 379 juta per tahun.

2. Menciptakan Lapangan Kerja Hasil

Studi CPIS (1988) menyebutkan bahwa seorang pemulung di Jakarta mampu mengumpulkan rata-rata 35
kg sampah per hari. Apabila penyerapan pemulung terhadap total produksi sampah kota sebesar 25%,
maka di Jakarta saja yang menghasilkan sekitar 6.000 ton sampah per hari mampu menciptakan
lapangan kerja di sektor informal bagi Kurang lebih 40.000 pemulung.

Selain itu kegiatan daur-ulang sampah anorganik mampu menciptakan usaha bagi pelapak, bandar dan
pemasok. Dengan asumsi dasar bahwa seorang pelapak membeli dari 15,5% pemulung setiap harinya
(CPIS, 1988), maka kegiatan daur-ulang sampah mampu menciptakan usaha bagi sekitar 2.500 pelapak di
Jakarta, dengan keuntungan bersih yang relatif cukup besar, yaitu Rp.32.445,- setiap hari.

3. Menyediakan Bahan Baku Bagi Industri Daur-Ulang

Sampah Hasil penyortiran sampah oleh pemulung akhirnya akan disetorkan ke pabrik pengolah bahan
sampah sebagai bahan baku kelas dua. Sebagai contoh di Indonesia terdapat dua pabrik kertas berskala
besar yang membutuhkan bahan baku dari sampah kertas sebesar 50 ton per hari (PT. Gunung Jaya
Agung) dan 1.000 ton/hari (PT. Sinar Dunia Makmur).

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun
alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena
dalam kehidupan manusia didefinisikan konseplingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-
jenisnya

Daur ulang adalah proses tuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan
mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaanenergi, mengurangi polusi, kerusakan
lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang
adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,
pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan
komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah
3R (Reuse, Reduce, andRecycle).

B. Saran

1. Pemerintah sebaiknya memberi perhatian yang khusus terhadap pengelolaan limbah.

2. Masyarakat sebaiknya menerapkan pengelolaan limbah dalam kehidupan sehari-hari untuk


mengurangi kerusakan bumi.

DAFTAR PUSTAKA
Artiningsih, NKA, 2008. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengeloaan Sampah Rumah Tangga. Semarang:
Universitas Diponegoro.

Cristian. H. 2008. Modifikasi Sistem Burner. Jakarta: Universitas Indonesia.

Darto, K. A. 2007. Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia. Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum.

Faizah. 2008. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Semarang: Universitas Diponegoro.

Sulistyawati E dan Ridwan N. Efektivitas Kompos Sampah Perkotaan sebagai Pupuk Organik dalam
Meningkatkan Produktivitas dan Menurunkan Biaya Produksi Budidaya Padi. Bandung: ITB.

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Permasalahan lingkungan merupakan isu yang tidak bisa di hindarkan. Saat ini sampah merupakan
masalah lingkungan yang sangat serius yang di hadapi masyarakat Indonesia pada umumnya. Bisa
dikatakan sampah setiap hari di hasilkan oleh ibu-ibu rumah tangga, Baik itu sampah organik maupun
anorganik. Namun yang memprihatinkan, sampah-sampah yang dihasilkan tersebut malah dibuang
sembarangan di berbagai tempat, dan efeknya akan merusak lingkungan yang ada di sekitarnya. Jumlah
produksi sampah setiap tahun akan bertambah seiring dengan bertambah jumlah penduduk.

Pemerintah saat ini telah berupaya dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah. Terutama
masalah sampah anorganik. Namun, belum mencapai titik kesempurnaan. Hal ini dikarenakan angka
jumlah sampah yang ada di Indonesia sangat tinggi. Sehingga pemerintah kesulitan untuk menentukan
cara yang tepat untuk menyelesaikannya. Makalah ini disusun untuk memberikan pandangan mengenai
dampak buruk sampah anorganik, serta cara penyelasaiannya.

Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud sampah anorganik ?

Bagaimanakah pemanfaatan sanpah anorganik

Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu agar :

Dapat mengetahui pengertian sampah dan sampah anorganik

Dapat mengetahui pemanfaatan limbah anorganik

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Limbah Anorganik

Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di
uraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon, contoh limbah
anorganik adalah plastik, beling, dan baja. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia
yang tak terbaharui. Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan mempunyai potensi sebagai
polutan (penyebab polusi). 0leh karena itu, dengan proses daur ulang limbah anorganik mendapat
perhatian khusus dan penanganan yang semaksimal

Limbah anorganik relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang
lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya alam yang berasal dari pertambangan seperti minyak
bumi, batubara, besi, timah, dan nikel. Limbah anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri,
pertambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya; kaleng bekas, botol, plastik,
karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-
belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain

Pengolahan Limbah Anorganik

Pengolahan limbah anorganik yang ada di lingkungan masyarakat terlebih dahulu dilakukan melalui
beberapa cara, yaitu ;

Sanitasi (Sanitary landfill)

Sanitary landfill yaitu suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik.

Pembakaran (Incineration),

Pada incineration sampah dibakar di dalam alat yang disebut insinerator. Hasil pembakarannya berupa
gas dan residu pembakaran.

Penghancuran (Pulverisation ).

Pada pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah
dilengkapi dengan alat pengaduk sampah. Sampah-sampah tersebut langsung dihancurkan menjadi
potongan-potongan kecil yang dapat dimanfatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.

Limbah anorganik yang dapat didaur ulang yaitu sampah plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng.
Limbah-limbah anorganik dapat dipilah-pilah sesuai kebutuhan

Bahan dan Proses Limbah Anorganik


Limbah anorganik yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibedakan menjadi 2 bagian,
yaitu;

Limbah anorganik lunak

Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang lentur dan mudah dibentuk atau diolah secara
sederhana. Contohnya;tambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya; kaleng
bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-
pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain

Limbah anorganik keras

Limbah yang terdiri dari kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa,
melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran dan penghancuran
dan sebagainya. Contohnya pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, botol kaca, kaleng, dan
sebagainya

Prinsip Pengolahan Limbah Anorganik

Pengolahan limbah anorganik maupun organik memiliki prinsip yang sama yaitu dengan sistem 3R;
reduce, reuse, dan recycle. Bacalah kembali pada bagian terdahulu agar dapat memahaminya kembali.
Upaya melakukan recycle; mendaur ulang limbah anorganik menjadi karya kerajinan tangan, berarti
sudah dapat mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan. Reduce, reuse, dan recycle
dalam proses pembuatan produk kerajinan harus selalu dijalankan, sehingga dapat meminimalisir
sampah yang terjadi setelah hasil produk kerajinan diperoleh

Penggunaan bahan limbah anorganik untuk didesain menjadi sebuah produk kerajinan tidaklah mudah.
Kita harus memiliki motivasi yang besar dalam proses kreatif dan mengatasi masalah limbah di
lingkungan, sehingga tidak sulit untuk melahirkan rancangan yang besar. Kita perlu mengetahui dan
memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mendesain bahan limbah anorganik adalah
merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya.
Seperti yang telah diuraikan pada bab terdahulu bahwa seharusnya sebuah desain bersifat berkelanjutan
(sustainable design), tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu
lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal ini disebabkan agar desain lebih dapat bertanggung
jawab dalam menjawab tantangan dalam masyarakat global. Begitu juga seorang desainer produk harus
memahami pentingnya pemahaman ini.

Proses kreatif akan ditemukan saat seseorang telah memperoleh daya cerap, imajinasi melalui
pengetahuan terhadap materi bahan, alat dan proses yang akan ditekuninya. Pengetahuan bahan limbah
anorganik, penggunaan alat dan kemampuan keteknikan dalam bertukang akan melahirkan sebuah
proses kreatif itu sendiri. Jadi kratifitas harus diupayakan tercipta dengan banyak langkah. Setelah
kreatifitas muncul maka akan melahirkan produk

Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik

Produk kerajinan dari bahan limbah anorganik yang dimaksud adalah limbah anorganik lunak dan keras.
Banyak orang yang sudah memanfaatkan limbah anorganik ini sebagai produk kerajinan. Teknik
pembuatannya pun bervariasi. Temuan-temuan desain produk kerajinan dari limbah anorganik selalu
bertambah dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan semakin banyak orang yang telah menaruh perhatian
terhadap pemanfaatan limbah anorganik sebagai produk kerajinan. Pembuatan produk kerajinan di
setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya

Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu
dikarenakan sumber daya limbah anorganik dari masing-masing daerah berbeda. Limbah anorgnaik
memiliki kecenderungan dihasilkan oleh kawasan industri dan domistik yaitu rumah tangga. Misalnya di
wilayah industri limbah anorganik yang ada umumnya yang bersifat keras seperti; puing-puing logam,
pecahan kaca, dan sebagainya, sedangkan rumah tangga umumnya bersifat lunak seperti; plastik, perca,
dan sebagainya. Namun keduanya bisa saja memproduksi bahan limbah anorganik yang serupa.

Proses pengolahan masing-masing bahan limbah anorganik secara umum sama. Pengolahan dapat
dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Di bawah ini disampaikan pengolahan sederhana
yang dapat dilakukan untuk bahan limbah anorganik lunak. Prosesnya yaitu :

Pemilahan bahan limbah anorganik


Seleksi bahan limbah anorganik perlu dilakukan sebelum proses produksi.

Pembersihan limbah organik

Limbah anorganik biasnya keadaannya tidak cukup bersih, maka perlu dilakukan pencucian dengan
menggunakan detergen, agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah anorganik
menjadi bersih.

Pengeringan

Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung, atau dapat juga
secara langsung dilap dengan lap kering.

Pewarnaan

Pewarnaan pada limbah anorganik dapat dilakukan dengan cara disemprot atau di kuas dengan cat.

Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah anorganik harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari
langsung atau dengan di angin-anginkan.

Penghalusan bahan agar siap pakai

Bahan limbah anorganik yang sudah kering dapat di finishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses
finishing juga berbagai macam caranya, seperti dipotong, ditempa, di lem, di gerinda, di amplas, dan
sebagainya
Mengenal Kerajinan dari Bahan Anorganik

Limbah Plastik

Jika kita perhatikan di daerah perkotaan, banyak orang berjualan di pinggir jalan sebagai pedagang kaki
lima, contohnya di terminal atau di pinggir stasiun dan hampir seluruh daerah industri dan perkantoran
tersedia banyak pedagang musiman. Dalam kehidupan manusia membutuhkan minuman. Minuman
yang dijual pedagang pun berbagai macam bentuk dan ukurannya. Biasanya minuman ini dikemas dalam
botol atau gelas plastik. Botol-botol dan gelas plastik yang berwarna warni dengan bentuknya yang
bermacam-macam terkadang hanya dibuang saja sebagai sampah. Kemasan botol dan gelas plastik
bekas minuman di beberapa tempat sampah terlihat tidak lagi berguna. Alangkah baiknya jika botol dan
gelas plastik tersebut dimanfaatkan menjadi karya kerajinan.

gambar contoh kerajinan dari plastic

Limbah Kemasan Minuman atau Makanan

Kemasan adalah wadah sebagai bagian terluar yang berfungsi untuk membungkus sebuah produk agar
sebagai pelindung produk. Pada kemasan ini yang akan digunakan adalah kemasan yang berasal dari
limbah pangan dan minuman. Jika diperhatikan bentuk kemasan biasanya monoton seperti bentuk
kotak. Kemasan yang lebih banyak berbentuk kotak ternyata dapat dikembangkan menjadi produk
kerajinan yang tidak menjemukan.

Kotak kemasan pada makanan, minuman, atau obat-obatan biasanya setelah dimanfaatkan isinya lalu
kemasannya dibuang. Limbah ini sangat menarik jika dikembangkan sebagai karya kerajinan, maka
dibutuhkan penanganan yang terampil. Kotak kemasan biasanya terbuat dari kardus yang dilapisi
aluminium foil di bagian dalam.
Limbah Kain Perca

Kebutuhan sandang manusia yang berupa pakaian merupakan kebutuhan primer sehari-hari yang harus
dipenuhi. Produksi pakaian yang dilakukan oleh para penjahit atau konveksi sebagai perusahaan pakaian
jadi, menghasilkan banyak limbah kain yang biasa disebut kain perca. Kain perca yang dihasilkan banyak
jenis bahannya dan bervariasi corak dan warnanya, ada batik kotak-kotak, bunga, dan sebagainya.
Terkadang limbah ini bisa dijadikan lap pel atau lap tangan dengan cara dijahit. Semakin banyak orang
menekuni limbah kain perca sebagai bahan dasar kerajinan, telah terbukti bahwa limbah jenis ini dapat
memberi peluang usaha bagi setiap orang.

Limbah kain perca dapat dibuat sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik dan menarik. Bahkan
busana itu sendiri dapat dihasilkan dari kain-kain perca yang dijahit bersambung-sambungan. Bagi
sebagian orang ada juga yang berminat pada busana jenis ini karena unik. Sekarang sudah semakin
banyak orang melirik produk kerajinan berbahan kain perca, karena selain murah juga desainnya selalu
berkembang dari waktu ke waktu.

Gambar kerajinan dari kain perca

Limbah Kaleng

Limbah kaleng merupakan sampah dari produk minuman dan beberapa makanan yang diawetkan.
Contohnya minuman penyegar, manisan buah, daging kornet, dan sebagainya. Kaleng biasanya banyak
terdapat pada daerah perkotaan. Pengolahan limbah kaleng memang tidak semudah yang dibayangkan.
Namun selain alat tradisional yang digunakan untuk membentuk kaleng juga terdapat alat teknologi
mesin. Dalam membentuk kaleng menjadi produk yang diinginkan dapat digunakan gunting seng. Berhati
hatilah dalam mengolah limbah kaleng, perhatikan keselamatan kerja, agar ketajaman kaleng tidak
membahayakan pengguna.
Kaleng yang digunakan pada kemasan biasanya mengandung bahan dan zat yang tidak membahayakan
kesehatan. Produk daur ulang kaleng yang sudah banyak dibuat oleh orang adalah kaleng yang dilukis
menggunakan cat akrilik selain itu juga ada kaleng yang dibentuk menjadi miniatur kendaraan atau
robot. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari limbah kaleng cukup mudah untuk
didapatkan di lingkungan sekitar. Sedangkan bahan dan alat pendukung lainnya adalah lem tembak, lem
putih, gergaji besi, gunting seng, dan gunting.

gambar kerajinan dari limbah kaleng

Limbah Kaca

Limbah botol kaca merupakan salah satu limbah rumah tangga. Jika diperhatikan botol kaca memiliki
warna warni yang beragam, seperti botol bekas minuman air keras ada yang berwarna hijau, coklat, biru,
kuning, atau merah. Tapi sekarang juga sudah banyak produk yang menggunakan botol kaca dengan
warna yang beragam tidak hanya warna bening, contohnya botol minuman kesehatan yang berwarna
coklat, botol kecap yang berwarna hijau. Lalu apa yang dapat dimanfaatkan dari warna warni botol kaca
tersebut?

Botol kaca bekas jika dijual ke penadah hanya dapat menghasilkan beberapa ribu rupiah saja, tetapi jika
diolah dengan teknologi tinggi seperti pemanasan, botol kaca ini akan berubah menjadi batu batu cantik
yang berkilau dan dapat dibuat menjadi berbagai aksesoris atau hiasan lainnya. Pencairan kaca dapat
menggunakan tungku keramik yang berderajat tinggi hingga 9000C

Kaca bekas dapat diambil dari botol maupun piring, mangkuk, gelas sebagai limbah rumah tangga.
Pengolahan kaca dilakukan dengan cara sebagai berikut;
Kumpulkan pecahan kaca dalam karung dan dipukul-pukul dari luar menggunakan kayu. Ukuran serpihan
kaca tidak terlalu halus cukup hingga bongkahan kecil-kecil saja agar mudah dicetak.

Siapkan cetakan kaca yang terbuat dari keramik yang dibakar hingga suhu melebihi suhu bakar kaca, agar
kaca dapat dibentuk menyerupai cetakan.

Lapisi cetakan menggunakan kaolin atau alumina yang dicairkan agar pada saat meleleh kaca tidak
menempel pada keramik dan mudah dilepas dari cetakan.

Bakar kaca yang telah dimasukkan dalam cetakan ke dalam tungku keramik. Bakar hingga suhu 650-
9000C tergantung ketebalan kaca.

Siapkan tatanan untuk aksesoris seperti cincin atau kalung. Masukkan kaca yang sudah dicetak dalam
tatanan cincin atau kalung.

Selain untuk aksesoris batu-batu indah dari kaca ini dapat pula dijadikan manik-manik yang digunakan
sebagai penghias benda seperti tas, sandal, buku, guci, kap lampu dan sebagainya

gambar kerajinan dari limbah kaca

Kemasan untuk Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik

Kemasan secara umum dimaksudkan adalah sebagai bagian terluar yang membungkus suatu produk
dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturanbenturan, terhadap benda
lain. Setiap bentuk barangbenda yang membungkus suatu benda di dalamnya dapat disebut dengan
kemasan sejauh hal tersebut memang bermanfaat untuk melindungi isinya. Untuk menampilkan kesan
dan pandangan terhadap suatu isi produk, maka packaging biasanya dibentuk atau di desain sedemikian
rupa, sehingga pesan yang akan disampaikan akan dapat ditangkap oleh pemakai produk dengan baik.
Untuk membuat kemasan tidak hanya tergantung dari beberapa material saja, tetapi banyak berbagai
jenis material yang bisa digunakan. Asahlah imajinasimu untuk membuat kemasan yang menarik dan
berbeda dari waktu ke waktu

Modifikasi Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Anorganik

Pada bagian ini dapat dipelajari mengenai pengembangan penciptaan dari produk kerajinan bahan
limbah anorganik lunak dan keras. Diharapkan dapat mengembangkan kreatifitas agar produk kerajinan
bahan limbah anorganik lunak dan keras yang ada dapat diolah sedemikian rupa menjadi karya yang
lebih unik dan ekonomis. Kegiatan pengamatan dan mencari informasi dari berbagai sumber mengenai
produk kerajinan bahan limbah anorganik lunak dan keras yang telah dimodifiasi akan dapat
mempermudah kita dalam memahami pembelajaran.

Diingatkan kembali bahwa pengertian modifikasi adalah merubah, menggayakan, menambah/


menyederhanakan bentuk, memadukan aneka bahan, mengatur ulang komposisi warna, motif, dapat
pula menciptakan hal baru yang sangat berbeda dari asalnya. Apa yang sudah kamu lakukan
sebelumnya? Apakah memadukan aneka bahan? Jika demikian maka yang ahrus dilakukan sekarang
adalah menyederhanakan bentuk atau menggayakan bentuk kerajinan. Dengan demikian akan
didapatkan kemampuan mencipta yang meningkat ke tingkat yang lebih tinggi. Untuk memahami karya
modifikasi, kita harus banyak berlatih, agar pemahaman kita terhadap karya modifikasi dapat semakin
baik.

gambar kerajinan produk modifikasi limbah anorganik

Karya Zoe Soen (seniman), limbah miniatur pemain keroncong tugu merupakan modifikasi limbah
kemasan yang dibuat dengan teknik tempel. Karya limbah ini terlihat dimodifikasi dari bentuk aslinya
yaitu kotak kemasan sehingga menjadi karya yang unik.

Kerajinan Modifikasi dari Bahan Limbah Anorganik dengan Menyederhanakan atau Menggayakan Bentuk
Produk

Pada bagian ini kalian harus berkarya bukan lagi meniru atau pun memadukan aneka bahan limbah
anorganik, melainkan menciptakan kerajinan dari bahan limbah anorganik dengan desain yang baru.
Gunakan jenis karya yang sesuai dengan gagasan dan keinginan masing-masing. Cara ini akan melahirkan
karya kerajinan dari bahan limbah anorganik yang kreatif dan artistik. Awali pembuatan desain modifikasi
dengan mengolah bahan limbah anorganik yang ada dan rancang kembali dengan cara disederhanakan
bentuknya ataupun digayakan bentuknya baik keseluruhan maupun sebagian saja. Hal ini dilakukan agar
menghasilkan bentuk maupun cita rasa karya yang unik.

Pembuatan rencana mencipta karya dalam desain atau rancangan pada sebuah buku sketsa harus selalu
dilakukan, tidak perlu takut karyamu dinilai kurang. Jika karyamu baru, berbeda, dan lain dari biasanya
artinya kamu sudah memahami prinsip modifikasi.

Gambar produk kerajinan limbah anorganik hasil modifikasi

Karya limbah kap lampu merupakan modifikasi limbah logam yang dibuat dengan teknik las dan
sambung. Karya limbah ini terlihat digayakan dari segi teknik sehingga kap lampu ini lebih terlihat
artistik.

Kemasan untuk Produk Kerajinan Modifikasi dari Bahan Limbah Anorganik

Pada pembuatan kemasan untuk karya modifikasi kerajinan dari bahan limbah anorganik yang perlu
diperhatikan adalah ukuran dari sebuah karya. Buatlah berbagai macam desain kemasan alternatif yang
mungkin dapat dibuat, namun tidak biasa dipakai orang.

Kardus dan kertas adalah pembungkus yang paling mudah untuk dibuat. Hindari penggunaan plastik,
karena akan menghasilkan sampah anorganik baru yang tidak dapat terurai. Bagaimanakah dengan
ikatan tali temali?

Cobalah mencari kemasan bentuk lain yang dapat kamu buat untuk mengemas karya kerajinan limbah
anorganik mu. Selalu harus diingat bahwa kebutuhan kemasan dibuat sebagai karya pameran atau
sebagai karya yang siap dipasarkan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di
uraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon, contoh limbah
anorganik adalah plastik, beling, dan baja. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia
yang tak terbaharui. Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan mempunyai potensi sebagai
polutan (penyebab polusi). 0leh karena itu, dengan proses daur ulang limbah anorganik mendapat
perhatian khusus dan penanganan yang semaksimal.

Proses pengolahan masing-masing bahan limbah anorganik secara umum sama. Pengolahan dapat
dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Di bawah ini disampaikan pengolahan sederhana
yang dapat dilakukan untuk bahan limbah anorganik lunak. Prosesnya yaitu :

B. Pemilahan bahan limbah anorganik

Seleksi bahan limbah anorganik perlu dilakukan sebelum proses produksi.

Pembersihan limbah organik

Limbah anorganik biasnya keadaannya tidak cukup bersih, maka perlu dilakukan pencucian dengan
menggunakan detergen, agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah anorganik
menjadi bersih.

Pengeringan
Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung, atau dapat juga
secara langsung dilap dengan lap kering.

Pewarnaan

Pewarnaan pada limbah anorganik dapat dilakukan dengan cara disemprot atau di kuas dengan cat.

Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah anorganik harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari
langsung atau dengan di angin-anginkan.

Penghalusan bahan agar siap pakai

Bahan limbah anorganik yang sudah kering dapat di finishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses
finishing juga berbagai macam caranya, seperti dipotong, ditempa, di lem, di gerinda, di amplas, dan
sebagainya

Anda mungkin juga menyukai