Anda di halaman 1dari 17

Oleh:

TIA SETIAWATI, S.SOS., M.PD.


SMPN 1 Cimalaka Kab. Sumedang-Jawa Barat

Sumber gambar:
https://www.pinterest.com/pin/824721750489449556/
MODUL AJAR
Nama Tia Setiawati, S.Sos., M.Pd. Jenjang/Kelas SMP/7 PKN.D.YAS.7.2

Asal SMPN 1 Cimalaka Mapel PPKn


Sekolah Kab. Sumedang-Jawa Barat

Alokasi 120 Menit Jumlah 32


Waktu 1 X Pertemuan Peserta didik

Profil Beriman bertakwa kepada Moda Tatap Muka


Pelajar Tuhan Yang Maha Esa serta Pembelajaran
Pancasila berakhlak mulia

Fase D Elemen Pancasila

Tujuan Peserta didik mengidentifikasi, menyajikan laporan, dan menghargai usulan


Pembelajaran konsep rumusan dasar negara yang disampaikan para pendiri negara.

Kata Kunci Rumusan dasar negara

Deskripsi
Umum a. Peserta didik membaca referensi tentang usulan dasar negara dari para
Pembelajaran pendiri negara.
b. Peserta didik berkelompok menyusun kata-kata yang sudah dipotong-
potong menjadi kalimat yang sesuai dengan usulan salah satu pendiri
negara.
c. Peserta didik menyusun gambar yang sudah dipotong-potong menjadi
gambar utuh, yang merupakan gambar salah satu tokoh pendiri negara
d. Peserta didik memahami suasana kebatinan para pendiri negara berkaitan
dengan usulan dasar negara yang disampaikannya
e. Peserta didik berdiskusi untuk menyusun laporan tentang usulan dasar
negara dari tokoh pendiri negara berdasarkan gambar dan kalimat yang
telah disusun.
f. Peserta didik menyajikan laporan usulan dasar negara dari para tokoh
pendiri negara

Materi Ajar, Materi:


alat, dan a. Rumusan dasar negara menurut Muhammad Yamin
bahan b. Rumusan dasar negara menurut Soepomo
c. Rumusan dasar negara menurut Soekarno
d. Suasana kebatinan dalam perumusan dasar negara

Alat dan bahan:


a. Gambar para tokoh negara pengusul dasar negara
b. Kertas manila
c. Spidol
d. Penggaris
e. Isolatif
f. lem
Sarana  Ruang kelas dengan pengaturan tempat duduk berkelompok
Prasarana  Papan tulis
MODUL AJAR
(Level Tinggi)
1. Informasi Umum Modul Ajar
Nama Penyusun : Tia Setiawati, S.Sos., M.Pd.
(SMP Negeri 1 Cimalaka Kabupaten Sumedang-Jawa Barat)
Jenjang : SMP
Kelas : VII
Alokasi Waktu : 120 menit (3 Jam Pelajaran/ 1 kali pertemuan)
Tahun : 2021

2. Tujuan Pembelajaran
Fase : Fase D
Elemen : Pancasila
Tujuan : 7.2
Pembelajaran Peserta didik mengidentifikasi, menyajikan laporan, dan menghargai
usulan konsep rumusan dasar negara yang disampaikan para pendiri
negara.
Indikator Capaian a. Menyusun rumusan dasar negara dari para tokoh pendiri negara.
Tujuan b. Mengidentifikasi gambar tokoh pendiri negara yang mengusulkan
Pembelajaran rumusan dasar negara
c. Menjelaskan suasana kebatinan dalam pengusulan rumusan dasar
negara
d. Menyajikan laporan tentang usulan rumusan dasar negara dari para
tokoh pendiri negara
Kata Kunci Rumusan Dasar Negara

Pertanyaan Inti Bagaimana rumusan dasar negara dari para tokoh pendiri negara?
Keterampilan yang Keterampilan untuk
perlu dimiliki mengidentifikasi Keterampilan
untuk menyajikan
3. Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan
Beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
4. Sarana dan Prasarana
a. Ruang kelas dengan pengaturan tempat duduk berkelompok
b. Papan tulis

5. Target Peserta didik


Peserta didik reguler/tipikal

6. Jumlah Peserta didik


Maksimum 32 peserta didik

7. Ketersediaan materi
a. Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK
b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit
memahami konsep : YA/TIDAK

8. Moda pembelajaran
a. Tatap muka
b. PJJ Daring
c. PJJ Luring
d. Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)

9. Asesmen
Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran
a. Asessmen individu
b. Asesmen kelompok
c. Keduany
a Jenis
asesmen:
a. Performa
b. Tertulis : Berbentuk tes esai
10. Kegiatan Pembelajaran Utama
Pengaturan peserta didik : Metode :
a.Individu a. Diskusi
b.Berpasangan b. Presentasi
c.Berkelompok (>2 orang) c. Demonstrasi
d. Project
e. Eksperimen
f. Eksplorasi
g. Permainan
h. Ceramah
i. Kunjungan lapangan
j. Simulasi

11. Materi Ajar, Alat dan Bahan


a. Materi atau Sumber Pembelajaran yang Utama

Rumusan Dasar Negara


Dasar negara merupakan pondasi berdirinya sebuah negara. Ibarat sebuah bangunan,
tanpa pondasi yang kuat tentu tidak akan berdiri dengan kokoh. Oleh karena itu, dasar negara
sebagai pondasi harus disusun sekuat mungkin sebelum suatu negara berdiri.
Ketua BPUPKI dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat pada pidato awal sidang pertama,
menyatakan bahwa untuk mendirikan Indonesia merdeka diperlukan suatu dasar negara. Untuk
menjawab permintaan Ketua BPUPKI, beberapa tokoh pendiri negara mengusulkan rumusan
dasar negara. Rumusan yang diusulkan memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Namun
demikian, rumusan-rumusan tersebut memiliki persamaan dari segi materi dan semangat yang
menjiwainya. Pandangan para pendiri negara tentang rumusan dasar negara disampaikan
berdasarkan sejarah perjuangan bangsa dan dengan melihat pengalaman bangsa lain. Meskipun
diilhami oleh gagasan- gagasan besar dunia, tetapi tetap berakar pada kepribadian dan gagasan
besar dari bangsa Indonesia sendiri.
Usulan mengenai dasar Indonesia merdeka dalam sidang pertama BPUPKI secara
berurutan dikemukakan oleh Muhammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno. Pada sidang
BPUPKI tanggal
29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin, saat mengusulkan rancangan dasar negara Indonesia
mengatakan bahwa :
”...rakyat Indonesia mesti mendapat dasar negara yang berasal daripada peradaban kebangsaan
Indonesia; orang timur pulang kepada kebudayaan timur.”
”... kita tidak berniat, lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara negeri haram. Kita bangsa
Indonesia masuk yang beradab dan kebudayaan kita beribu-ribu tahun umurnya. (Risalah
Sidang, halaman 12)
Muhammad Yamin mengusulkan secara lisan lima dasar bagi negara Indonesia merdeka,
yaitu sebagai berikut:

1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial

Sumber gambar:
http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Muhammad_Yamin

Setelah selesai berpidato, Muhammad Yamin menyampaikan konsep mengenai dasar


negara Indonesia merdeka secara tertulis kepada ketua sidang, konsep yang disampaikan berbeda
dengan isi pidato sebelumnya. Asas dan dasar Indonesia merdeka secara tertulis menurut
Muhammad Yamin adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selanjutnya, pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo menyampaikan pidatonya tentang dasar
negara. Menurut Soepomo, dasar negara Indonsia merdeka adalah sebagai berikut:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Sumber gambar:
https://en.wikipedia.org/wiki/Soepomo

Soepomo juga menekankan bahwa negara Indonesia merdeka bukanlah negara yang
mempersatukan dirinya dengan golongan terbesar dalam masyarakat dan tidak mempersatukan
diri nya dengan golongan yang paling kuat (golongan politik atau ekonomi yang paling kuat).
Akan tetapi mengatasi segala golongan dan segala paham perorangan, mempersatukan diri
dengan segala lapisan rakyat.
Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 menyampaikan pidato tentang dasar negara
Indonesia merdeka. Usulannya berbentuk philosophische grondslag atau weltanschauung.
Philosophische Grondslag atau Weltanschauung adalah fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat
yang sedalam- dalamnya untuk diatasnya didirikan Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi.
Negara Indonesia yang kekal abadi itu dasarnya adalah Pancasila. Rumusan dasar negara yang
diusulkan olehnya adalah sebagai berikut.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Sumber gambar:
https://daerah.sindonews.com/artikel/jatim/7867/nama-soekarno-diabadikan-jadi-nama-tempat-dan-perangko-di-6-
negara-ini?showpage=all

Ir. Soekarno dalam sidang itu pun me nyampaikan bahwa kelima dasar Negara tersebut
bukan dinamakan Panca Dharma. Atas petunjuk seorang teman ahli bahasa, rumusan dasar
negara tersebut dinamakan Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah
mendirikan Negara Indonesia yang kekal dan abadi.

Sumber bacaan:
Saputra, Lukman Surya, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan, SMP Kelas
VII halaman 21-23 ,Balitbang Kemdikbud, Jakarta

b. Alat dan Bahan yang Diperlukan

1. Gambar para tokoh negara pengusul dasar negara


2. Kertas manila
3. Spidol
4. Penggaris
5. Isolatif
6. lem
c. Perkiraan Biaya
(* Perkiraan biaya untuk masing-masing wilayah silakan sesuaikan dengan kondisi wilayah
setempat)
Kertas manila 4 lembar X Rp2.500,- = Rp10.000,-
Spidol berwarna 1 Pak = Rp15.000,-
Isolatif = Rp5.000,-
Penggaris 4 buah x Rp3.000,- = Rp12.000
Lem = Rp4.000,-
Print out gambar = Rp4.000

Total biaya = Rp50.000,-


Biaya dibebankan kepada peserta didik secara berkelompok
12. Persiapan Pembelajaran
a. Print out gambar tokoh pendiri negara, dipotong-potong secara acak.
b. Print out rumusan dasar negara dari para tokoh pendiri negara, dipotong-potong secara
acak.
c. Menyiapkan format untuk penilaian

13. Proses Kegiatan Belajar


Kegiatan

 Pendahuluan/Kegiatan Awal (20 Menit)


a. Salam pembuka, dan berdoa.
b. Memeriksa kebersihan kelas, memeriksa kebersihan dan kerapian peserta didik,
memeriksa kehadiran peserta didik.
c. Menyanyikan salah satu lagu wajib nasional.
d. Apersepsi dengan pertanyaan apakah kalian mengetahui bahwa rumusan
Pancasila awalnya tidak seperti sekarang? Seperti apa yang kalian ketahui tentang
rumusan awal dasar negara tersebut?
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah kegiatan pembelajaran.
 Kegiatan Inti (70 Menit)

a. Peserta didik duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk.
b. Peserta didik membaca materi berkaitan dengan rumusan dasar negara dari para
tokoh pendiri negara.
c. Peserta didik menandai materi bacaan yang dianggap penting.
d. Peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan materi yang dibacanya.
e. Guru atau peserta didik lain menjawab pertanyaan yang diajukan.
f. Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat sebagai stimulus bagi peserta
didik.
g. Peserta didik secara kelompok menerima pembagian puzzle gambar dan
potonggan rumusan dasar negara dari guru.
h. Secara berkelompok peserta didik diminta untuk menyusun kalimat rumusan
dasar negara dan puzzle gambar tokoh pendiri negara.
i. Peserta didik mencocokan antara kalimat rumusan dasar negara yang berhasil
disusun dengan potongan puzzle gambar yang berhasil disusun, apakah memiliki
keterkaitan atau tidak?
j. Jika gambar tokoh dengan rumusan dasar negara tidak memiliki keterkaitan,
maka peserta didik harus mencari ke kelompok lain agar menemukan gambar
tokoh yang sesuai dengan rumusan dasar negaranya.
k. Kalimat rumusan dasar negara dan puzzle gambar tokoh pendiri negara yang
telah berhasil disusun, ditempel pada kertas manila.
l. Peserta didik menuangkan penjelasan pada kertas manila, dan menghiasnya agar
lebih menarik.
m. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, peserta didik lain
menyimak, bertanya, menjawab, memberi saran dan mengkritik atas presentasi
kelompok
n. Guru mengapresiasi peserta didik yang aktif selama pembelajaran, dan
mengapresiasi kelompok dengan kinerja terbaik
o. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah dipelajari
p. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan jika ada materi
pembelajaran yang belum dipahami.
 Kegiatan Penutup (30 Menit)

a. Menyimpulkan materi pembelajaran, tes tertulis dan refleksi


b. Guru menjelaskan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yakni
meminta peserta didik agar mencoba membandingkan rumusan dasar negara
tersebut antara yang satu dengan yang lainnya
c. Pembelajaran diakhiri dengan bersama-sama berdoa dan memberi salam kepada
guru.
14. Refleksi Guru
a. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai rencana?
b. Apakah peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran ini dengan baik?
c. Apa kelebihan yang dimiliki dari kegiatan pembelajaran ini?
d. Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran?

15. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan Asesmennya


a. Kompetensi yang dinilai
1) Kompetensi sikap yang menunjukkan bertakwa kepada Tuhan YME, menghargai,
bergotong royong,
2) Kompetensi pengetahuan untuk mengidentifikasi konsep rumusan dasar negara
3) Kompetensi keterampilan: Kemampuan kerja dalam kelompok serta
kemampuan menyampaikan gagasan dengan tepat
b. Bagaimana Asesmen dilakukan
1) Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
2) Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
3) Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kegiatan kelompok
c. Kriteria Penilaian
1. Penilaian Sikap

No. Nama Kriteria Sikap Rerata Nilai


Bertakwa Menghargai Gotong
Royong

Pedoman Penskoran:
4 = sangat
baik 3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
 Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai sikap minimal Baik (3)
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing)
2. Penilaian Pengetahuan
Bila jawaban sangat sempurna diberi skor
4 Bila jawaban sempurna diberi skor 3
Bila jawaban kurang sempurna diberi skor 2
Bila jawaban tidak sempurna diberi skor 1
Jumlah perolehan skor
Nilai = x Nilai ideal (misalnya 100)
Jumlah skor maksimum

 Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai pengetahuan minimal 75


(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing)

3. Penilaian Keterampilan
Kriteria Keterampilan
No. Nama Rerata
Penguasaan Kemampuan Tata Bahasa
Nilai
Materi Argmumentasi

Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
 Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai keterampilan minimal Baik (3)
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing)

16. Refleksi Peserta didik


Pertanyaan refleksi untuk peserta didik
a. Apakah pengalaman baru yang kalian dapatkan dari pembelajaran ini?
b. Sebutkan bagian kegiatan pembelajaran yang paling kalian senangi? Mengapa?
c. Sebutkan bagian kegiatan pembelajaran tidak kalian senangi? Mengapa?
17. Daftar Pustaka
Saputra, Lukman Surya, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan, SMP Kelas
VII, Balitbang Kemdikbud, Jakarta.
Wisnuwidodo, Andriyanto. https://daerah.sindonews.com/artikel/jatim/7867/nama-soekarno-
diabadikan-jadi-nama-tempat-dan-perangko-di-6-negara-ini?showpage=all, diunduh tanggal
26 Maret 2021 jam 05.22 WIB.
Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Soepomo, diunduh tanggal 26 Maret 2021 jam 05.29
WIB.
http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Muhammad_Yamin, diunduh tanggal 26 Maret
2021 jam 05.42

18. Lembar Kerja Peserta didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(Rumusan Dasar Negara)
Nama :
Kelas :
Materi Pokok :
Tanggal :

1. Tuliskan rumusan dasar negara yang disampaikan oleh para tokoh pendiri negara!
2. Bagimana suasana kebatinan pada saat pengusuluan rumusan dasar negara tersebut?

KUNCI JAWABAN
(Rumusan Dasar Negara)

1. Rumusan dasar negara dari para tokoh pendiri negara adalah sebagai berikut:
No. Mr. Moh. Yamin Mr. Soepomo Ir. Soekarno
1. Ketuhanan Yang Maha Esa Persatuan Kebangsaan Indonesia
2. Kebangsaan persatuan Kekeluargaan Internasionalisme atau
Indonesia perikemanusiaan
3. Rasa kemanusiaan yang adil Keseimbangan lahir Mufakat atau demokrasi
dan beradab batin
4. Kerakyatan yang dipimpin Musyawarah Kesejahteraan sosial
oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Keadilan rakyat Keruhanan yang
rakyat Indonesia berkebudayaan

2. Suasana kebatinan perumusan dasar negara yakni bahwa suasana kebatinan diartikan sebagai
sebuah situasi atau kondisi yang dihadapi ketika perumusan dasar negara dan hukum dasar
negara di susun. Hal ini menyangkut konteks filosofis yakni nilai dasar bernegara maupun
sosiologis yaitu nilai-nilai dan norma dasar yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Selain
itu konteks sosio-politis berhubungan dengan cita-cita dan harapan pendirian negara serta
historis yakni perjalanan bangsa tentu turut mempengaruhi para pendiri bangsa dalam
menyusun dasar negara dan hukum dasar negara.
Pada saat perumusan dasar negara suasana kebatinan tersebut tercermin dari semangat pada
pendiri negara yang mengusulkan rumusan dasar dengan mengedepankan nilai-nilai
persatuan, kesatuan, dan nasionalisme. Para pendiri negara dalam merumuskan dasar negara
dilandasi oleh rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Oleh karena itu nilai-nilai yang lahir
dalam dasar negara berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial adalah nilai-nilai yang berasal dan
digali dari jati diri bangsa Indonesia.
(*Jawaban bisa bervariasi, namun tetap memiliki substansi yang sama)

19. Bahan Bacaan Peserta didik

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sudah final. Final artinya, Pancasila telah
menjadi kesepakatan nasional (konsensus) yang diterima secara luas oleh seluruh rakyat
Indonesia. Konsensus Pancasila sebagai dasar negara, telah diperkuat dengan Ketetapan MPR
Nomor XVIII/ MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI Nomor II/MPR/1978 tentang
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila
sebagai Dasar Negara. Pada pasal 1 isi ketetapan MPR tersebut yaitu ”Pancasila sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara”.
Dasar negara Pancasila merupakan hasil kesepakatan bersama para pendiri bangsa yang
dikenal dengan perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara
terdapat dalam alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pengertian kata ”…dengan berdasar kepada…” secara yuridis memiliki makna sebagai dasar
negara. Walaupun dalam kalimat terakhir Pembukaan UUD 1945 tidak tercantum kata
”Pancasila” secara eksplisit namun anak kalimat ”… dengan berdasar kepada …” ini memiliki
makna dasar negara adalah Pancasila. Hal ini didasarkan atas penafsiran historis sebagaimana
ditentukan oleh BPUPKI bahwa dasar ne ara Indonesia itu disebut dengan istilah Pancasila.
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara oleh PPKI, dianggap sebagai penjelmaan
kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka. Penetapan Pancasila dalam sidang PPKI pada
dasarnya merupakan konsensus nasional semua golongan masyarakat Indonesia yang tergabung
dalam keanggotaan PPKI. Hal itu karena anggota-anggota PPKI, berasal dari wakil-wakil
masyarakat Indonesia yang telah bersepakat untuk membentuk sebuah bangsa dengan dasar
Pancasila.
Dasar negara Pancasila adalah ikatan yang membentuk negara Indonesia yang
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal itu dilakukan juga melalui proses
pengambilan keputusan bersama secara demokratris berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan per wakilan, dengan menjunjung komitmen
persatuan Indonesia, dengan berperilaku yang berkemanusiaan yang adil dan beradab.
Menerima Pancasila sebagai dasar negara yang dibentuk oleh semangat konsensus para
pendiri negara merupakan bagian dari tanggung jawab setiap warga negara Indoenesia. Setiap
warga negara harus memiliki kesetiaan kepada dasar negara Pancasila dalam bentuk sikap dan
perilaku nyata di kehidupan sehari-hari sebagai wujud tanggung jawab menghayati dan
mengamalkan Pancasila. Menerima tanggung jawab untuk mempertahankan dasar negara
Pancasila adalah tanda kesadaran dan rasa cinta tanah kita kepada bangsa dan negara Indonesia.
Perumusan Pancasila sebagai dasar dalam prosesnya diliputi oleh suasana kebatinan
yang menunjukkan keluhuran jiwa para pendiri negara. Suasana kebatinan tersebut tercermin dari
sikap sebagai berikut:
a. Mengutamakan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme. Pendiri negara memiliki
semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang tinggi. Hal ini diwujudkan dalam
bentuk mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
b. Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Para pendiri negara dalam me rumus kan
dasar negara Pancasila dilandasi oleh rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, nilai-nilai yang lahir dalam Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musya warah, dan keadilan sosial adalah nilainilai
yang berasal dan digali dari bangsa Indonesia.

Sumber bacaan:
Saputra, Lukman Surya, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan, SMP
Kelas VII halaman 21-23 ,Balitbang Kemdikbud, Jakarta.

20. Sumber Bacaan Guru


Guru dapat menambah bahan materi untuk disampaikan kepada peserta didik dengan
membaca buku dengan link sebagai berikut ini:
https://drive.google.com/file/d/1Y0_Ur2j3sDmV7nfXxQhHA95n9GFfBiF-
/view?usp=sharing
21. .Materi Pengayaan untuk Peserta didik yang Tuntas Belajar
Alternatif bentuk pengayaan adalah sebagai berikut :
a. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor
sebaya.
b. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi kunci dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Dan menyajikan dalam bentuk laporan
tertulis atau membacakan di depan kelas.

22. Materi untuk Peserta didik dengan Hambatan Belajar


Alternatif program remedial antara lain:
a. Mengulang materi kunci di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas
b. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas
c. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan

Anda mungkin juga menyukai