Pd
MODUL AJAR
Penyusun : Parjio,S.Pd
Jenjang : SMP
Kelas : 7 (tujuh)
Alokasi Waktu : 120 menit (1 x Pertemuan)
Tahun 2021
Fase : Fase D
Elemen : Pancasila
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mengindentifikasi, menyajikan laporan, dan
menghargai usulan dasar negara yang disampaikan para
pendiri negara.
Indikator Capaian
Tujuan Pembelajaran : Setelah pembelajaran diharapkan peserta didik mampu :
a. Melakukan aktifitas pembelajaran tentang usulan konsep
rumusan dasar negara yang disampaikan para pendiri
negara secara kreatif
b. Mengindentifikasi usulan konsep rumusan dasar negara
yang disampaikan para pendiri negara
c. Menyusun laporan hasil kajian tentang konsep
rumusan dasar negara yang disampaikan para pendiri
negara
Konsep Utama : Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai dasar
negara
Keterampilan :
Keterampilan untuk memahami usulan konsep rumusan
dasar negara yang disampaikan para pendiri negara
Keterampilan menyajikan hasil usulan rumusan dasar
negara yang disampaikan para pendiri negara
Pertanyaan Esensial :
Siapa saja tokoh yang mengusulkan konsep
rumusan dasar negara?
Apa saja rumusan dasar negara yang dirumuskan
para pendiri negara?
Bernalar kritis
Ruang kelas dengan pengaturan tempat untuk bermain peran
Gawai/laptop (opsional)
Jaringan internet (opsional)
Alternatif penjelasan, metode, atau aktifitas, untuk Peserta didik yang sulit
memahami konsep : YA/Tidak
Tatap Muka
PJJ Daring
PJJ Tatap Muka
Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)
PERUMUSAN DASAR
NEGARA
Dasar negara adalah Suatu falsafah negara. Dasar negara bisa pula disebut
sebagai fondasi yang menjadi acuan dasar bagi sistem nilai, hukum, tata
tertib dan lain sebagainya.
Tokoh yang merumuskan dasar negara
Ketua BPUPK dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat pada pidato awal
sidang pertama, menyatakan bahwa untuk mendirikan Indonesia merdeka
diperlukan suatu dasar negara. Untuk menjawab permintaan Ketua BPUPK,
beberapa tokoh pendiri negara mengusulkan rumusan dasar negara.
Rumusan yang diusulkan memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Namun
demikian, rumusan-rumusan tersebut memiliki persamaan dari segi materi
dan semangat yang menjiwainya. Pandangan para pendiri negara tentang
rumusan dasar negara disampaikan berdasarkan sejarah perjuangan
bangsa dan dengan melihat pengalaman bangsa lain. Meskipun diilhami
oleh gagasan- gagasan besar dunia, tetapi tetap berakar pada kepribadian
dan gagasan besar dari bangsa Indonesia sendiri.
Usulan mengenai dasar Indonesia merdeka dalam sidang pertama
BPUPK secara berurutan dikemukakan oleh Muhammad Yamin, Soepomo,
dan Ir. Soekarno. Pada sidang BPUPK tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad
Yamin, saat mengusulkan rancangan dasar negara Indonesia mengatakan
bahwa :
”...rakyat Indonesia mesti mendapat dasar negara yang berasal daripada
peradaban kebangsaan Indonesia; orang timur pulang kepada kebudayaan
timur.”
”... kita tidak berniat, lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara negeri
haram. Kita bangsa Indonesia masuk yang beradab dan kebudayaan kita
beribu-ribu tahun umurnya. (Risalah Sidang, halaman 12)
Muhammad Yamin mengusulkan secara lisan lima dasar bagi negara
Indonesia merdeka, yaitu sebagai berikut:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Sumber gambar:
http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Muhammad_Yamin
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri
kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
Ir. Soekarno dalam sidang itu pun me nyampaikan bahwa kelima dasar
Negara tersebut bukan dinamakan Panca Dharma. Atas petunjuk seorang
teman ahli bahasa, rumusan dasar negara tersebut dinamakan Pancasila.
Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah mendirikan
Negara Indonesia yang kekal dan abadi.
Sumber bacaan:
Saputra, Lukman Surya, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaaraan, SMP Kelas VII halaman 21-23 ,Balitbang Kemdikbud,
Jakart
Alat dan bahan dan perkiraan biaya untuk 32 Peserta Didik yang diperlukan
a. Video tentang tokoh perumus dasar
b. Gambar tokoh- perumus dasar negara
c. Gawai/laptop
d. Jaringan internet
e. Buku Teks
f. Spidol
g. Kertas Karton
h. Kertas Manila
i. Gunting
j. Papan tulis
Perkiraan biaya untuk 32 Peserta Didik
● Kertas karton yang dibagi 2 @ Rp. 4000,- (bisa juga karton bekas atau kertas
gambar)
● Print gambar tokoh @2.000,-
● Gunting untuk anak-anak @ 10.000.-
● Lem kertas @ Rp. 3.000,-
● Pinsil warna @ Rp. 8.000,-
● Print materi dan copy @ Rp. 300
Persiapan pembelajaran
1. Mempersiapkan Gambar tokoh perumus dasar negara dan usulan dasar
negaranya
2. Mempersiapkan materi usulan dari tokoh perumus dasar negara
3. Mempersiapkan Buku paket PPKn
4. Mempersiapkan buku UUD 1945
Kegiatan Pertemuan 1
Pedoman Penskoran:
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai sikap minimal Baik
(3) (*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan masing- masing)
2. Penilaian Pengetahuan
Bila jawaban sangat sempurna diberi skor 4
Bila jawaban sempurna diberi skor 3
Bila jawaban kurang sempurna diberi skor 2
Bila jawaban tidak sempurna diberi skor 1
Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai pengetahuan minimal 70
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
masing- masing)
3. Penilaian Keterampilan
Kriteria Keterampilan
No. Nama Rerata
Penguasaan Kemampuan Menjawab Nilai
Materi Argumentasi pertanyaan
Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Daftar Pustaka
Ainamulyana.blogspot.com/2016/08/perumusan-dan-penetapan-pancasila.html yang
diakses pada tanggal 25 April 2021
https://kumparan.com/berita-update/pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-sejarah-
perumusannya-1uiQj3WDyNt#
Materi Pengayaan
Jawaban
No Kunci Jawaban Score Maks Min
1 Muhammad Yamin, Soepomo Benar 3 =2
dan Ir. Soekarno Jawaban salah = 1 2 0
Tidak menjawab = 0
2 1. Kebangsaan Indonesia Jawaban tepat = 4
2. Internasionalisme atau Peri
Kemanusiaan Jawaban salah = 1
3. Mufakat atau Demokrasi Tidak menjawab = 0 4 0
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang
Berkebudayaan
2) Mr. Supomo
Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan
sidang BPUPK pada tanggal 31 Mei 1945. Pemikirannya berupa penjelasan
tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan dasar negara
Indonesia merdeka. Negara yang akan dibentuk hendaklah negara
integralistik yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
a) Persatuan;
b) Kekeluargaan;
c) Keseimbangan Lahir dan Batin;
d) Musyawarah;
e) Keadilan sosial.
3) Ir. Sukarno
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan
untuk mengemukakan dasar negara Indonesia merdeka. Pemikirannya terdiri
atas lima asas berikut ini:
a) Kebangsaan Indonesia;
b) Internasionalisme atau Perikemanusiaan;
c) Mufakat atau Demokrasi;
d) Kesejahteraan Sosial;
e) Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran teman yang ahli
bahasa. Untuk selanjutnya, tanggal 1 Juni kita peringati sebagai hari Lahir
Istilah Pancasila.
Badan ini telah membentuk beberapa panitia kerja yang di antaranya ialah:
a. Panitia Perumus dengan anggota 9 orang. Panitia ini disebut juga Panitia
Sembilan. Diketuai oleh Ir. Soekarno. Panitia Sembilan itu adalah:
1) Ir. Soekarno
2) Drs. Mohammad Hatta
3) Mr. A. A. Maramis
4) Abikusno Cokrosuyoso
5) Abdulkahar Muzakir
6) Haji Agus Salim
7) Mr. Ahmad Subarjo
8) K. H. A. Wachid Hasyim
9) Mr. Mohammad Yamin
b. Panitia perancang Undang Undang Dasar diketuai oleh Ir. Soekarno. Panitia
ini kemudian membentuk Panitia Kecil Perancang Undang Undang Dasar
yang diketuai oleh Prof. Mr. Dr. Soepomo.
c. Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta.
d. Panitia Pembelaan Tanah Air, diketuai oleh Abikusno Cokrosuyoso.
Dalam melaksanakan tugasnya, kedua panitia telah menghasilkan hal-hal
sebagai berikut:
a. Panitia Perumus berhasil menyusun naskah Rancangan Pembukaan
Undang Undang Dasar pada tanggal 22 Juni 1945.
Rancangan Pembukaan UUD ini kemudian dikenal dengan nama "Piagam
Jakarta" Piagam Jakarta terdiri dari empat alinea. Dalam alinea empat
terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara.
b. Panitia perancang UUD berhasil menyusun Rancangan UUD Indonesia pada
tanggal 16 Juli 1945.
2) Mr. Supomo
Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di hadapan
sidang BPUPK pada tanggal 31 Mei 1945. Pemikirannya berupa penjelasan
tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan dasar negara
Indonesia merdeka. Negara yang akan dibentuk hendaklah negara
integralistik yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
a) Persatuan;
b) Kekeluargaan;
c) Keseimbangan Lahir dan Batin;
d) Musyawarah;
e) Keadilan sosial.
3) Ir. Sukarno
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sukarno mendapat kesempatan
untuk mengemukakan dasar negara Indonesia merdeka. Pemikirannya terdiri
atas lima asas berikut ini:
a) Kebangsaan Indonesia;
b) Internasionalisme atau Perikemanusiaan;
c) Mufakat atau Demokrasi;
d) Kesejahteraan Sosial;
e) Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kelima asas tersebut diberinya nama Pancasila sesuai saran teman yang ahli
bahasa. Untuk selanjutnya, tanggal 1 Juni kita peringati sebagai hari Lahir
Istilah Pancasila.
Masa Persidangan Kedua BPUPK (10–16 Juli 1945)
Masa persidangan pertama BPUPK berakhir, tetapi rumusan dasar negara
untuk Indonesia merdeka belum terbentuk. Padahal, BPUPK akan reses
(istirahat) satu bulan penuh. Untuk itu, BPUPK membentuk panitia perumus
dasar negara yang beranggotakan sembilan orang sehingga disebut Panitia
Sembilan. Tugas Panitia Sembilan adalah menampung berbagai aspirasi
tentang pembentukan dasar negara Indonesia merdeka. Anggota Panitia
Sembilan terdiri atas Ir. Soekarno (ketua), Abdul Kahar Muzakir, Drs. Moh.
Hatta, K.H. Wachid Hasyim, Moh. Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Soebardjo,
Abikoesno Tjokrosoejoso, dan
A. A. Maramis.
Pada tanggal 15 dan 16 Juli 1945 diadakan sidang untuk menyusun UUD
berdasarkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Pada
tanggal 17 Juli 1945 dilaporkan hasil kerja penyusunan UUD. Laporan diterima
sidang pleno BPUPK.
PPKI dipimpin oleh Ir. Sukarno, wakilnya Drs. Moh. Hatta, dan penasihatnya
Ahmad Subarjo. PPKI beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan
masyarakat Indonesia. Mereka terdiri atas 12 orang wakil dari Jawa, 3 orang
wakil dari Sumatera, 2 orang wakil dari Sulawesi, dan seorang wakil dari Sunda
Kecil, Maluku serta penduduk Cina.
Sumber : https://ainamulyana.blogspot.com/2016/08/perumusan-dan-
penetapan-pancasila.html