Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PROYEK KELAS VIII

PENGENALAM SAMPAH ANORGANIK 2 ( BUNGKUS KOPI / DITERGEN)

NAMA KELOMPOK :
KETUA :
SEKRETARIS :
ANGGOTA :

KELAS :

PETUNJUK:

Melalui kegiatan pembelajaran ini, diharapkan peserta dididk dapat mencapai tujuan
pembelajaran sebagai berikut:

1. Mampu mengidentifikasi pengerrtian dari sampah anorganik 2


2. Mampu mengidentifikasi jenis-jenis sampah anorganik
3. Mampu menjelaskan karakeristik sampah anorganik

Kegiatan yang dilakukan peserta didik sebagai berikut:

1. Peserta didik duduk secara berkelompok, satu kelompok terdiri dari delapan orang
peserta didik.
2. Peserta didik melakukan pengamatan LKPD dan mencari referensi mengenai sampah
anorganik 2 menggunakan gawai sebagai media pembelajaran.
3. Peserta didik mengumpulkan informasi dan data mengenai sampah anorganik 2.
4. Peserta didik melakukan diskusi kelompoknya
5. Peserta didik menjawab pertanyaan yang ada di LKPD
6. Peserta didik melakukan presentasi.
7. Peserta didik membuat dokumentasi keiatan pembelajaran berupa gambar dan video
yang akan digunakan untuk laporan serta bukti pelaksanaan proyek.

LKPD PENGENALAN SAMPAH ANORGANIK

1. Jelaskan pengertian sampah anorganikplastik!


2. Tuliskan 5 contoh Jenis-jenissampahanorganik plastik !
3. Jelaskan 3 dampak yang dapatditimbulkandarisampahanorganik !
4. Tuliskan jenis-jenissampahanorganik(plastik) yang bisakamutemuidirumah!
Minimal5
5. Jelaskan tujuan pengolahan sampah anorganik (plastik)!
6. Tuliskan 3 cara untuk mengelola sampah anorganik (plastik) !
7. Uraikanlangkah-langkah yang benarbagaimanacarapenanganansampahanorganik
yang benar
8. Kemukakanpendapatmusecaratertulis, penerapanapa yang
cocokdigunakanmengenaidaurulangsampah anorganik
9. Jelaskan manfaat sampah anorganik 2 (plastik).!
10. Buatlah kesimpulantentangsampahanorganik 2
Jenis, dampakbagilingkungandanpengolahan yang benar, maksimal 2 paragraf

PENGENALAN SAMPAH ANORGANIK2( BUNGKUS KOPI / DETERGEN)

Sampah Anorganik – Sampah adalah hasil pembuangan makhluk hidup yang sudah tidak
lagi dibutuhkan atau diperlukan. Sampah selalu hadir di tengah kehidupan manusia, baik
dalam bentuk sampah anorganik atau organik.
Berdasarkan unsur pembentuknya, sampah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-
bahan alami, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan non
alami.

Sampah anorganik memiliki sifat berlawanan dengan sampah organik. Jenis sampah ini
merupakan limbah yang dihasilkan dari bahan-bahan yang bukan berasal dari alam (bahan
hayati), melainkan bahan-bahan buatan manusia atau bahan sintetik (sampah non alami).

Sampah sintetik ini banyak berasal dari benda-benda hasil produksi atau teknologi
pengolahan barang tertentu.

Dikutip dari Jurnal Dinamika Pengabdian 1, sampah anorganik adalah sampah dari sumber
daya alam tidak terbaharui dan proses industri. Sumber daya tak terbaharui contohnya adalah
minyak bumi dan mineral. Sedangkan proses industri yang menjadi sumber sampah non
organik contohnya adalah plastik dan aluminium.

Pengertian lain tentang jenis sampah ini juga tertulis dalam Jurnal Formatif 4. Pada jurnal
tersebut, sampah anorganik didefinisikan sebagai sampah yang dihasilkan dari bahan non
hayati berupa produk sintetik atau hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.

Contoh Sampah Anorganik


Contoh sampah anorganik dengan mudah bisa kita temui di kehidupan sehari-hari dan
lingkungan sekitar. Misalnya meliputi di lingkungan rumah tangga berupa tas
plastik, styrofoam, kaleng kemasan, botol plastik, panci dan penggorengan yang rusak, dan
sebagainya. Sedangkan sampah non alami dari kantor antara lain berupa sisa alat tulis yang
tidak terpakai, plastik sampul buku, sisa map plastik, dan masih banyak lagi.

Secara lebih lengkap berikut adalah kategori sampah non organik, yaitu:

1. Sampah Plastik
Biasanya plastik digunakan untuk mengemas barang. Plastik juga digunakan sebagai bahan
baku perabotan rumah tangga. Barang-barang yang berasal dari plastik memiliki beberapa
keunggulan seperti tidak mudah berkarat dan tahan lama.

Namun barang-barang yang diproduksi dari plastik jika sudah tidak berfungsi maka akan
menjadi sampah plastik. Jenis sampah anorganik ini sulit terurai secara alami atau
membutuhkan waktu yang sangat lama.

2. Sampah Logam
Sampah ini ialah limbah yang berasal dari bahan logam. Contoh sampah non organik logam
adalah besi, kaleng, alumunium, timah, dan jenis logam lainnya. Kaleng merupakan sampah
logam yang paling banyak ditemukan dan didaur ulang dengan nilai ekonomis yang cukup
baik.

3. Sampah Gelas atau Kaca


Sampah non organik ini berasal dari bahan kaca. Contohnya adalah gelas atau piring yang
telah pecah dan tidak dapat lagi digunakan.
4. Sampah Kertas
Sampah kertas termasuk jenis sampah anorganik. Meski kertas terbuat dari bahan alami,
namun karena sampah ini dapat didaur ulang seperti sampah non organik lain (gelas, kaleng,
dan plastik), maka kertas dikategorikan sebagai sampah non organik.

Ciri dan Karakterisitik


Sampah anorganik lebih mudah diolah dibandingkan sampah organik. Pengolahan sampah ini
sangat penting, sebab jika dilakukan secara tepat akan mengurangi dampak negatif sampah
terhadap lingkungan.

Ciri-ciri sampah anorganik, antara lain:

1. Sulit Terurai
Ciri utama dari sampah non alami adalah sulit terurai. Limbah anorganik bukan tidak dapat
terurai sama sekali, melainkan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membusuk dan
terurai secara alami. Bahkan beberapa jenis sampah memerlukan waktu puluhan tahun agar
terurai menjadi unsur yang lebih kecil, misalnya sampah plastik di laut.

Karakteristik tersebut menjadikan sampah anorganik sering menjadi sumber masalah


lingkungan. Akibat sulit terurai, sampah yang terbuang di alam akan menumpuk dan
mengganggu makhluk hidup lain.

2. Terbuat dari Bahan Pabrikasi


Ciri berikutnya adalah diproduksi dari bahan-bahan pabrikasi atau sintesis. Contohnya
ialah styrofoam yang termasuk sampah non alami. Styrofoam terbuat dari campuran bahan-
bahan sintesis, seperti polistirena dan gas CFC (freon) yang dapat merusak lapisan ozon.

3. Bisa di Daur Ulang


Meski sulit terurai, keunggulan sampah anorganik mudah diolah kembali. Baik diolah untuk
kebutuhan lain, atau diolah kembali menjadi barang baru yang lebih bermanfaat. Misalnya,
botol plastik bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan, pot tanaman, dan lainnya.

Selain itu, botol plastik yang terkumpu juga bisa diolah menjadi botol plastik baru dengan
bentuk dan kemasan yang baru.

Pengertian sampah anorganik 2 ( plastik)


Sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang memberikan ancaman serius
terhadap lingkungan karena selain jumlahnya cenderung semakin besar, kantong plastik
adalah jenis sampah yang sulit terurai oleh proses alam (non biodegradable) dan merupakan
salah satu pencemar xenobiotik (pencemar yang tidak dikenal oleh sistem biologis di
lingkungan mengakibatkan senyawa pencemar terakumulasi di alam).

Dampak dari sampah plastik


Dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik berupa: jika sampah plastik dibakar secara
terbuka (open burning) dapat menyebabkan polusi udara yang dapat menimbulkan penyakit
kanker, pada dosis yang lebih besar bisa mengakibatkan sakit kulit yang serius yang disebut
‘chloracne’. Sampah plastik juga dapat mencemari saluran air, irigasi, sungai, danau, pantai
dan tanah. Dalam jumlah tertentu, sampah plastik terbukti menyumbat saluran/sungai yg
dapat mengakibatkan banjir.
Dikutip dari National Geographic, sampah plastik yang berada di laut mudah terpapar sinar
matahari, angin, dan gelombang. Hal ini sebabkan sampah plastik pecah menjadi partikel-
partikel kecil dan parahnya bisa terkonsumsi oleh ikan dan satwa laut. Ikan yang sudah
tercemar plastik, kemudian dikonsumsi pula oleh manusia sehingga berpotensi menimbulkan
masalah kesehatan.

Jenis Sampah Anorganik Berdasarkan Waktu Terurainya


Karena unsur tertentu yang dimiliki, sampah anorganik cenderung membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk bisa terurai di alam. Maka dari itu, akan jauh lebih berbahaya bila sampah
anorganik dibuang begitu saja. Berikut ini beberapa jenis sampah anorganik berdasarkan
waktu terurainya.

Prinsip Pengolahan Sampah


Sampah anorganik seringkali menimbulkan berbagai masalah karena sulit terurai. Maka dari
itu, pengolahan sampah sangat diperlukan untuk mengurangi masalah yang diakibatkan.

Berikut adalah prinsip pengolahan sampah non alami yang dapat dilakukan, yakni:

a. Reduce
Reduce atau mengurangi, merupakan prinsip pengolahan sampah yang paling sederhana. Cara
ini mudah untuk dilakukan, namun kesadaran masyarakat lah yang menjadi kendala.

Jika masyarakat yang lebih sadar lingkungan, prinsip reduce menjadi salah satu yang dapat
diandalkan. Beberapa contoh cara mengurangi sampah anorganik dalam kegiatan sehari-hari,
seperti:

1. Tidak menggunakan sedotan untuk minum. Meski terlihat kecil, sampah sedotan
terbuat dari plastik yang sulit terurai.
2. Apabila membeli makanan, ada baiknya membawa kotak makan sendiri untuk
mengurangi penggunaan kemasan makanan.
3. Membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik dalam bentuk
kantong belanja.
4. Membawa botol minum sendiri dan tidak membeli minuman dalam kemasan.

b. Reuse
Prinsip kedua adalah reuse atau menggunakan kembali. Kita bisa memilah sampah anorganik
yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Gunakan kembali barang-
barang yang masih layak digunakan dapat dimanfaatkan kembali.

Beberapa contoh penerapan prinsip reuse, antara lain:


1. Mengisi ulang tinta pena yang sudah habis agar bisa digunakan kembali dan tidak
menjadi sampah.
2. Memanfaatkan kaleng makanan untuk pot tanaman.
3. Memanfaatkan kaleng cat besar untuk bak penampung air di kamar mandi.
4. Memanfaatkan bolot plastik bekas untuk meletakkan sabun cairan pencuci piring atau
deterjen cair.
5. Memanfaatkan kemasan makanan untuk menyimpan benda-benda kecil atau mainan
anak-anak.

c. Recycle
Recycle atau mendaur ulang, merupakan salah satu prinsip pengolahan sampah anorganik
yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan. Mekanismenya adalah memanfaatkan sampah yang
masih layak digunakan sebagai benda baru yang memiliki nilai jual dan nilai guna yang lebih
tinggi.

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan prinsi recycle atau daur ulang, yaitu:

1. Membuat kerajinan dari kain perca.


2. Botol plastik yang digunakan menjadi lampion lampu yang cantik.
3. Limbah kaleng yang dapat diubah menjadi kursi duduk untuk keperluan cafe.
4. Ban kendaraan yang tidak terpakai dapat diubah menjadi bahan untuk membuat pot
tanaman atau meja yang unik dan kreatif.
5. Bungkus makanan kemasan yang bisa dijadikan bahan untuk membuat tas, bros, dan
keperluan fashion lainnya.

d. Replace
Prinsip replace atau mengganti, merupakan sebuah prinsip yang bisa dilakukan untuk
mengolah sampah anorganik. Sampah-sampah sintetis didistribusikan kembali ke pabrik
untuk diolah menjadi produk baru. Misalnya sampah botol plastik yang bisa diolah kembali
menjadi botol plastik yang baru.

Dampak Negatif
Semua jenis sampah berdampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat.
Akan tetapi, keberadaan sampah anorganik dalam jumlah besar, tentu akan lebih
membahayakan daripada sampah organik.

Mengapa demikian? Karena sampah jenis ini tidak mudah terurai atau membutuhkan waktu
bertahun-tahun untuk terurai.

Tentu, hal ini bsa memberikan pengaruh jangka panjang. Belum lagi jika jumlah sampah
terus meningkat dari tahun ke tahun.

1. Menyebabkan Masalah Kesehatan


Siapa bilang sampah anorganik hanya mengotori lingkungan? Lebih dari itu, ternyata
keberadaannya dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, baik dari fisik sampah,
maupun dari proses pembuatannya sendiri.

Sebagai contoh, sampah anorganik seperti kaleng dan botol plastik dapat terisi air hujan dan
menjadi habitat nyamuk untuk berkembang biak. Bukan tidak mungkin, jika nyamuk yang
berkembang biak di lingkungan sekitar adalah jenis nyamuk yang berbahaya, seperti nyamuk
demam berdarah.

Contoh lainnya adalah, bahan dan proses pembuatan kaleng dan plastik itu sendiri. Plastik
mengandung bahan-bahan sintetis yang tidak aman bagi manusia. Salah satunya adalah
dioksin, bahan ini dapat menyebabkan bermacam masalah kesehatan, mulai dari gangguan
saraf hingga penyakit kanker.

Bau yang ditimbulkan dari area pembuangan sampah juga dapat mengganggu pernafasan
manusia. Khususnya yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah.

2. Menyebabkan Masalah Lingkungan


Masalah lingkungan menjadi hal yang sangat krusial. Selain global warming, masalah
sampah menjadi salah satu tema yang sering dibahas.

Contoh yang pertama adalah maraknya bencana alam akibat penumpukan sampah anorganik.
Sebut saja banjir, yang hampir setiap tahun terjadi. Penyebabnya tidak lain adalah
penumpukan sampah yang mengakibatkan aliran air sungai menjadi tersumbat. Akibatnya,
debit air yang bertambah akan meluap karena tidak memiliki jalan lagi untuk mengalir.

Contoh lainnya adalah dapat menyebabkan pencemaran air. Mau tidak mau, sampah apapun
yang masuk ke dalam air akan membuat air menjadi tercemar. Jika air sudah tercemar, maka
kebersihan dan kesehatan air tidak lagi terjaga.

Belum lagi permasalahan sampah yang memengaruhi tampilan estetika. Mulai dari fasilitas-
fasilitas kota yang kotor dan tidak terawat, hingga daerah-daerah kumuh akibat tumpukan
sampah.

3. Penyebab Masalah Bagi Makhluk Hidup Lain


Tidak hanya mengganggu lingkungan dan manusia, sampah anorganik juga tentu
mengganggu keberlangsungan hidup makhluk hidup lainnya, seperti hewan dan tumbuhan.

Banyak kasus pencemaran air yang sampai ke lautan akibat sampah anorganik. Parahnya,
pencemaran air laut ini menyebabkan banyak ikan dan organisme laut lainnya mati karena
keracunan.

Kasus lain juga terjadi di daratan. Sampah-sampah yang ada di darat dapat menjadi penjerat
hewan-hewan yang hidup di sekitarnya. Sehingga banyak dari mereka yang mati karena
terjerat sampah.

Manfaat Sampah Anorganik


Meski banyak menimbulkan dampak buruk, sampah anorganik memiliki sejumlah manfaat.
Berikut beberapa manfaat dari sampah-sampah non alami, antara lain:

a. Bahan Kerajinan Tangan


Berkaitan dengan prinsip pengolahan sampah, sampah anorganik mulai banyak dimanfaatkan
sebagai bahan kerajinan tangan. Bahkan, sekolah-sekolah pun banyak yang memberikan
pelatihan atau edukasi kepada murid-muridnya untuk membuat prakarya dari bahan dasar
sampah.
Tentu, hal ini menjadi terobosan baru di dunia industri kreatif agar membuat inovasi baru
untuk mengurangi dampak negatif dari sampah anorganik.

b. Bahan Daur Ulang


Seperti yang dijelaskan diatas, salah satu prinsip pengolahan sampah adalah recycle atau daur
ulang. Sampah-sampah dapat diolah menjadi barang-barang yang memiliki nilai guna yang
lebih tinggi.

Sampah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai bahan-bahan daur ulang yang tentunya
bermanfaat untuk kehidupan masyarakat.

c. Dapat Digunakan Kembali


Sampah anorganik merupakan sampah yang lama terurai, penggunaan kembali sampah tentu
sangat memungkinkan untuk dilakukan. Sampah-sampah rumah tangga dapat difungsikan
menjadi benda lain yang sederhana. Seperti ember cat untuk bak penampungan air dan
sebagainya.

d. Mainan Anak
Manfaat lain dari sampah anorganik adalah dapat dijadikan bahan mainan anak-anak. Jika
kita ingin melatih kreativitas anak-anak, ajaklah mereka untuk membuat mainan sendiri dari
limbah anorganik yang ada di rumah.

Tidak perlu menggunakan alat yang rumit, cukup menggunakan peralatan yang ada di rumah.
Selain dapat menghasilkan sesuatu, cara ini juga bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.
Harapannya, anak menjadi lebih kreatif dan lebih peduli dengan lingkungan.

e. Meningkatkan Pendapatan Ekonomi


Mendapatkan uang dari sampah, mengapa tidak? Inilah salah satu manfaat sampah yang
banyak dilupakan. Padahal sampah anorganik yang diolah dengan baik bisa membantu
meningkatkan pendapatan ekonomi.

Apalagi jika seseorang berhasil membuat usaha khusus di bidang daur ulang sampah, maka
lapangan pekerjaan pun akan bertambah.

Dalam skala kecil, usaha pengepul barang bekas adalah salah satu bentuk usaha sederhana
yang memberikan tambahan pemasukan uang. Sampah-sampah anorganik yang dikumpulkan
kemudian dijual untuk diolah kembali menjadi barang baru yang lebih layak untuk
dipasarkan.

Tidak hanya itu, sampah bisa dijadikan mata pencaharian tetap bagi para pelaku usaha di
bidang industri kreatif. Misalnya usaha daur ulang ban bekas menjadi kursi cafe yang unik.

Lebih jauh lagi, usaha ini membutuhkan ahli di bidang pembuatan kursi, sehingga lapangan
pekerjaan akan terbuka dan peluang meningkatkan pendapatan ekonomi pribadi akan lebih
luas.

Anda mungkin juga menyukai