Anda di halaman 1dari 12

Pembuatan Pupuk Cair Dari Limbah Kulit Singkong

MODUL: PROYEK - P5

PEMBUATAN PUPUK CAIR


DARI SAMPAH
ORGANIK

I. DESKRIPSI SINGKAT

ampah organik selain dihasilkan dari proses alami juga

S merupakan hasil dari adanya aktifitas manusia. Seiring dengan


peningkatan jumlah penduduk,
jumlah timbulan sampah. Timbulan
sangat berpengaruh terhadap

sampah yang tidak terkendali akhirnya akan berimbas pada berbagai


pencemaran baik air, tanah dan udara.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah sampah ini.
Kita bisa memulainya dari sektor yang paling sederhana yaitu
sektor rumah tangga dengan prinsip 3R (reuse, recycle, reduce).
Pemanfaatan sampah rumah tangga bisa dilakukan dengan berbagai
cara, tergantung dari jenis sampahnya. Pembuatan pupuk cair dan padat
merupakan salah satu alternatif untuk menjadikan sampah menjadi
mempunyai nilai ekonomis.

1 / -P5 PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Referensi


Pembuatan Pupuk Cair Dari Olahan Limbah Kulit Singkong

dirancang sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah penegelolaan


sampah, khususnya pemanfaatan sampah organik. Pembuatan briket ini
juga termasuk dalam rancangan kegiatan Pelatihan “Teknologi Tepat
Guna”.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta latih mampu mempraktikkan
pembuatan pupuk cair dari sampah organik.

2. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu:
a. Menjelaskan pengertian pupuk cair
b. Memahami langkah-langkah pembuatan pupuk cair
c. Memahami langkah-langkah pembuatan pupuk cair
d. Mempraktikkan pembuatan pupuk cair dari sampah organik

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN


Pokok Bahasan Pembuatan briket Sampah organik dalam modul ini dibagi
menjadi 5 (lima) sub pokok bahasan sebagai berikut:
a. Pengertian pupuk padat dan pupuk cair
b. Langkah-langkah pembuatan pupuk padat
c. Langkah-langkah pembuatan pupuk cair

2 / -P5 PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Referensi


Pembuatan Pupuk Cair Dari Olahan Limbah Kulit Singkong

IV. BAHAN BELAJAR


1. Kepmenkes no. 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
2. Power point materi Pembuatan Pupuk Padat dan Cair
3. Alat peraga Pembuatan Pupuk Padat dan Cair
4. Modul Pembuatan Pupuk Padat dan Cair
5. Alat dan bahan praktik

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pokok bahasan dan masing-masing sub pokok bahasannya akan
diuraikan secara runtut oleh narasumber kepada peserta pelatihan. Di lain
pihak peserta latih akan mendengar, mencatat dan mengikuti arahan
dan petunjuk narasumber. Proses pembelajaran ini akan dikemukakan
sesuai langkah-langkah sebagai berikut :

Langkah 1
1. Kegiatan Narasumber
a. Kegiatan bina situasi kelas
- Memperkenalkan diri
- Menyampaikan ruang lingkup bahasan
b. Menanyakan dan menggali pendapat peserta latih tentang pengertian
mereka tentang pembuatan pupuk cair dan penggunaannya
2. Kegiatan peserta
a. Mempersiapkan diri dan alat tulis menulis yang diperlukan
b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
narasumber/fasilitator
c. Mendengar dan mencatat hal-hal yang dianggap penting

Langkah 2

1. Kegiatan Narasumber
a. Penyampaian materi sub pokok bahasan–1, tentang pengertian pupuk
cair

3 / -P5 PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Referensi


Pembuatan Pupuk Cair Dari Olahan Limbah Kulit Singkong

b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal


yang kurang jelas
c. Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta

2. Kegiatan Peserta
a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai
dengan kesempatan yang diberikan
b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
narasumber
c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang
penting

Langkah 3
1. Kegiatan Narasumber
a. Menjelaskan materi sub pokok bahasan 2 (langkah-langkah
pembuatan pupuk cair)
b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal
yang kurang jelas

2. Kegiatan Peserta
a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan
kesempatan yang diberikan
b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan narasumber
c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting

Langkah 4
1. Kegiatan Narasumber
a. Penyampaian materi sub pokok bahasan–1, tentang pengertian
pupuk padat
b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-
hal yang kurang jelas
c. Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta

4 / -P5 PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Referensi


Pembuatan Pupuk Cair Dari Olahan Limbah Kulit Singkong

2. Kegiatan Peserta
a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan
kesempatan yang diberikan
b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan narasumber
c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting

Langkah 4
1. Kegiatan Narasumber
a. Menjelaskan materi sub pokok bahasan 2 (langkah-langkah
pembuatan pupuk padat)
b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal
yang kurang jelas
2. Kegiatan Peserta
a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai dengan
kesempatan yang diberikan
b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
narasumber
c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting

Langkah 5
1. Kegiatan Narasumber
a. Meminta kelas untuk membentuk 3 kelompok,
yaitu kelompok I, kelompok II dan kelompok III, serta
memilih ketua, sekretaris dan penyaji.
b. Meminta masing-masing kelompok merancang dan
membuat alat pupuk cair atau padat
c. Memberikan bimbingan tentang jalannya proses praktikum

5 / -P5 PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Referensi


Pembuatan Pupuk Cair Dari Olahan Limbah Kulit Singkong

2. Kegiatan peserta
a. Membentuk kelompok diskusi, memilih ketua,
sekretaris dan penyaji serta melakukan diskusi sesuai
dengan bimbingan narasumber
b. Mempraktekan, merancang dan mengoperasikan alat
pupuk padat dan cair
c. Menyusun hasil-hasil praktek kedalam laporan
d. Mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting

Langkah 6
1. Kegiatan Narasumber
a. Meminta masing masing kelompok (kelompok I,
kelompok II dan kelompok III), mempresentasikan
hasil-hasil praktek kelompoknya didepan kelas.
b. Memberikan masukan tentang masalah-masalah yang
timbul seputar proses praktikum serta
mengarahkannya sesuai dengan tujuan pembelajaran
c. Merangkum hasil-hasil diskusi pada tahapan-tahapan
tertentu sehingga hasil-hasil diskusi
lebih fokus.
2. Kegiatan Peserta
a. Mengikuti acara penyajian/presentasi masing-
masing kelompok
b. Berpartisipasi aktif dan bertanya,
mengemukakan pendapat/saran yang berguna bagi
proses pembelajaran
c. Mendengar, mencatat dan bertanya tentang hal-hal
yang kurang jelas
d. Mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting

Langkah 7
Penutup
1. Kegiatan Narasumber
a. Meminta peserta menanyakan hal-hal yang kurang
jelas sebelum menutup acara pembelajaran
6 / -P5 PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Referensi
Pembuatan Pupuk Cair Dari Olahan Limbah Kulit Singkong

b. Meminta peserta untuk memberi komentar tentang


proses belajar
c. Memberikan jawaban atas pertanyaan peserta (kalau ada)
d. Tutup acara pemberian sesi dengan ucapan
penghargaan atas perhatian peserta selama
pembelajaran, serta permohonan maaf jika
terdapat sesuatu yang tidak berkenan.
2. Kegiatan Peserta
a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber
sesuai dengan kesempatan yang diberikan
b. Memberikan komentar tertulis tentang jalannya
penyampaian materi oleh narasumber dalam selembar
kertas

7 / -P5 PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Referensi


Pembuatan Pupuk Cair Dari Olahan Limbah Kulit Singkong

VI. URAIAN MATERI

A. S I N G K O N G

Singkong merupakan tanaman multiguna yang dapat digunakan dalam


memenuhi kebutuhan masyarakat, baik kebutuhan sehari-hari, makanan ternak,
dan sebagai bahan baku berbagai macam industri. Singkong menjadi salah
satu sumber kalori bagi penduduk di kawasan tropis di seluruh dunia.
Singkong dikenal kaya akan karbohidrat yaitu sekitar 80-90% dengan pati
sebagai komponen utamanya. Singkong relatif kaya unsur kalsium, namun
untukmengkonsumsinya diperlukan pengolahan terlebih dahulu. Sebagian
besar industri berbahan baku singkong menganggap kulit singkong sebagai
limbah yang tidak berguna. Persentase berat kulit singkong kurang lebih
20% dari umbinya, sehingga per kg umbi singkong menghasilkan 0,2 kg kulit
singkong.

Kulit singkong dapat dimanfaatkan salah satunya menjadi pupuk


organik cair. Pupuk organik cair merupakan zat penyubur tanaman yang
berasal dari bahan-bahan organik dan berwujud cair. Pupuk organik cair dapat
digunakan untuk mengubah sifat tanah, menambah nutrisi dalam tanah yang
sudah banyak hilang. Pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah
walaupun digunakan sesering mungkin. Penggunaan pupuk organik cair lebih
sehat serta ramah lingkungan dan dapat mengurangi dampak negatif dari
penggunaan pupuk anorganik.

Kulit singkong memiliki kandungan yang diperlukan oleh tanaman,


sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk melihat pertumbuhan
tanaman, seperti tanaman sawi. Sawi merupakan komoditas tanaman
8 / -P5 PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Referensi
Pembuatan Pupuk Cair Dari Olahan Limbah Kulit Singkong

hortikultiral dari jenis sayuran, dimana daun dari tanaman sawi yang dapat
dimanfaatkan sebagai makanan dan daunnya memiliki kegunaan di dalam
kehidupan masyarakat.

B . PUPUK CAIR

1. PENGERTIAN
Pupuk cair adalah exstrak dari pembusukan sampah organik dimana
dengan mengexstrak sampah organik tersebut kita bisa mengambil
seluruh nutriens yang terkandung pada sampah organik tersebut.
Selain nutriens kita juga sekaligus menyerap mikroorganisme,
bakteri, fungi, protozoa, dan nematodoa. Pada dasarnya limbah dari
bahan organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk, limbah cair
banyak mengandung unsur hara (NPK). Penggunaan pupuk cair
dapat membantu memperbaiki struktur dan kualitas tanah.

2. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN Bahan dan alat


a) Ember 25 L, Gentong 120 L, Drum 200 L dengan tutupnya
b) Stop kran (1-1,5 inch)
c) Sock berderat pipa pralon PVC (ukuran sesuaikan dengan stop
kran)
d) Sealent, seal karet ban dalam
e) Plat plastik yang dibolong-bolonngkan sesuai dengan ukuran
ember, gentong, drum
9 / -P5 PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Referensi
Pembuatan Pupuk Cair Dari Olahan Limbah Kulit Singkong

3. TAHAPAN PEMBUATAN ALAT


1) Pasang pelat plastik (sesuai dengan ukuran) yang sudah dilubangi
ke dalam ember, gentong dan drum
2) Beri penahan (setengah batu bata, sebuah atau beberapa buah)
di bawah pelat plastik, untuk menahan sampah yang akan
dijadikan pupuk cair tidak sampai ke dasar ember, gentong, drum
3) Ember, gentong, drum dibagian bawah diberi lubang kesamping
sesuai dengan ukuran stop keran
4) Stop kran dipasang di lubang tersebut, dengan dilapisi karet seal
dibagian luar dan dalam
5) dari bagian dalam dipasangkan sock pipa plastik dengan stop
keran (ukuran yang sesuai)
6) dikencangkan secukupnya dengan keyakinan stop keran tidak
bocor

Untuk gambar dapat dilihat sebagai berikut:

10 / -P5 PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Referensi


Pembuatan Pupuk Cair Dari Olahan Limbah Kulit Singkong

4. OPERASIONAL PEMBUATAN PUPUK CAIR


a) Bahan sampah sisa buah, sayuran dan sampah organik lainnya
b) Sampah organik tersebut dicincang
c) Masukkan sampah ke dalam ember
d) Isi ember dengan sampah sampai penuh
e) Dapat ditambahkan bibit bakteri (EM-4, air kotor, comberan, dll)
f) Ember ditutup dan biarkan untuk proses penguraian
g) Selang beberapa hari pupuk cair keluar dan
ditampung dengan wadah secukupnya. Bau
yang khas yaitu bau buah yang sudah
difermentasi dapat dilakukan secara berulang
selang beberapa hari
h) Pupuk cair di aerasi secukupnya untuk membuang gas (bau) hasil
fermentasi/pengomposan sampah sisa buah- buahan
i) Pupuk cair yang sudah diaerasi (baunya hilang) dimasukan
kedalam pewadahan atau kemasan bertutup

*Keterangan tambahan

o Apabila beberapa waktu, sampah sisa buah dalam ember akan


menyusut (karena proses fermentasi) maka dapat ditambahkan
lagi sampah sisa buah sampai penuh lagi, dst
o Bila ember sudah penuh dengan padatan pembuatan cair di
kosongkan dan dibersihkan, serta ditata kembali seperti semula
dan pembuatan pupuk cair dapat diulang kembali dst, seperti
yang diuraikan diatas
o Padatan dari pembuatan pupuk cair ini dapat dijadikan kompos
dengan proses pengkomposan sampah padat

VII. TAHAP PENYELESAIAN PROYEK

A. Pembuatan Ekstrak Limbah Kulit Singkong

1) Limbah kulit singkong dapat dibawa dari rumah dan diambil dari tempat
penjualan keripik dan tape yang ada di lingkungan Sekolah.
2) Kulit singkong direndam semalaman.

11 / -P5 PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Referensi


Pembuatan Pupuk Cair Dari Olahan Limbah Kulit Singkong

3) Kulit singkong dipotong dengan ukuran yang kecil-kecil dan


selanjutnya dijemur sampai kering selama 1-3 hari.
4) Setelah kering kulit singkong dihaluskan dengan cara digiling sampai
berubah bentuk seperti tepung.
5) Setelah menjadi seperti tepung proses pembuatan pupuk organik cair
siap dilaksanakan dan di buat sesuai konsentrasi yang telah ditetapkan.

B. Pembuatan Pupuk Organik Cair

1) Dimasukkan molase ke dalam gelas ukur sebanyak 50 ml, ditambahkan


air dan diaduk sampai rata.
2) Molase yang telah diencerkan dituangkan ke dalam ember.
3) Ditambahkan EM4 dengan takaran 50 ml ke dalam ember, dan
dilakukan pengadukan kembali sebanyak 7-8 kali putaran.
4) Selanjutnya proses menambahkan air.
5) Dicampurkan ekstrak kulit singkong.
6) Tutup ember dengan penutup ember dengan rapat.
7) Pupuk organik cair telah jadi jika telah mengeluarkan bau menyengat
dengan warna pupuk kuning kecoklatan atau coklat dan timbulnya bercak
putih.

VIII. TAHAP UJI COBA

Pupuk organik cair kulit singkong yang telah jadi akan dibawa ke Balai
Riset dan Standarisasi Industri Banda Aceh (Baristand) untuk diuji kandungan
zat organik pupuk cair kulit singkong, yaitu kandungan N, P, dan K.

12 / -P5 PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Referensi

Anda mungkin juga menyukai