Anda di halaman 1dari 34

MODUL PROYEK PENGUATAN

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Tema Pilihan
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

Tema Spesifik
SEKOLAHKU CANTIK DENGAN ECOBRICK

SEKOLAH PENGGERAK SMP NEGERI 2 CISEENG SEMESTER


GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Kurikulum Merdeka dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta


didik dari sisi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh. Proses
pencapaiannya melalui pembelajaran berbasis Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (PPP) yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung
pencapaian kompetensi keterampilan karakter peserta didik. Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan tiga tema dalam satu tahun pelajaran jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila ditujukan untuk
menumbuhkan keterampilan karakter yang utuh bagi peserta didik tentang
implementasi enam karakter profil pelajar Pancasila yang meliputi Beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Berkhebinnekaan
Global, Bergotong Royong, Mandiri, Kreatif, dan Bernalar Kritis.
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini merupakan salah
satu modul penunjang pembelajaran yang berisi kumpulan aktivitas serta kegiatan
pembelajaran yang digunakan sebagai sumber belajar tambahan atau menjadi
acuan dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Pembelajaran
dalam buku ini terdiri dari berbagai aktivitas yang melibatkan langsung peserta
didik dalam proses belajar secara aktif. Dengan demikian peserta didik dapat
memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri
berbagai keterampilan dan penguatan karakter yang dipelajarinya dan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
Penyusunan dan penulisan modul ini tentu masih memerlukan
penyempurnaan dan perbaikan dalam berbagai aspek. Oleh karena itu, kami
mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk
perbaikan, serta penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut,
kami mengucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan modul ini dapat memberikan kontribusi yang terbaik
bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi emas
Indonesia Merdeka di masa yang akan datang.
Ciseeng, Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
A. Tema Pilihan ………………………………………………………………....
1
B. Tema Spesifik ………………………………………………………………..
1
C. Latar Belakang ……………………………………………………………….
1
D. Dasar …………………………………………………………………………
3
E. Tujuan ………………………………………………………………………..
3
F. Manfaat ………………………………………………………………………
3
G. Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang Dikembangkan ………………………
3
H. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………………………………...
7
I. Identifikasi Kesiapan Peserta didik …………………………………………..
8

BAB II ALUR PELAKSANAAN PROJEK …………………………………. 12


A. Alokasi Waktu ……………………………………………………………...
12
B. Tempat Pelaksanaan Projek ………………………………………………...
12
C. Alur Pelaksanaan Projek ……………………………………………………
12
D. Relevansi Tahapan, Tema, Topik, Waktu, Dimensi PPP dan Sub Elemen ...
13
E. Jadwal Pelaksanaan Projek …………………………………………………
22

BAB III BAHAN MATERI, LKPD DAN ASESMEN ……………………… 23


A. Materi Gaya Hidup Berkelanjutan ………………………………………….
23
B. Materi Pencemaran Lingkungan ……………………………………………
25
C. LKPD 1 …………………...………………………………………………..
28
D. LKPD 2 …....………………………………………………………………..
29
E. Asesmen …………………………………………………………...………. 36
F. Asesmen Formatif …………………………………………………………..
36
G. Asesmen Sumatif …………………………………………………………...
37
H. Refleksi Peserta Didik ………………………………………………………
41
BAB I PENDAHULUAN

A. Tema Pilihan
“GAYA HIDUP BERKELANJUTAN”

B. Tema Spesifik
“SEKOLAHKU CANTIK DENGAN ECOBRICK”

C. Latar Belakang
Sampah adalah masalah klasik yang ada dimanapun manusia
berada. Tidak terlepas dari sampah, SMPN 2 Ciseeng mengalami
masalah yang sama. Kemarin pada saat pandemic covid, saat anak-anak
masih belajar daring sekolah tampak bersih tidak ada satu pun sampah
berserakan. Sekarang saat kegiatan belajar mengajar mulai aktif lagi,
sekolah kembali tampak kumuh dengan sampah plastik utamanya yang
bersebaran dimana-mana. Hal ini terjadi dikarenakan:
1. Peserta didik tidak peduli dengan kebersihan lingkungan
2. Peserta didik membuang sampah bekas jajanan mereka
sembarangan
3. Pihak pedagang yang menggunakan bungkus plastik untuk
menempatkan jajanan
4. Tempat sampah yang sering rusak dijadikan mainan peserta didik
5. Sampah yang semakin hari semakin banyak sulit untuk
ditanggulangi, dan semakin lama berubah menjadi gunung sampah
Dari fenomena tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
permasalahan utama yang terjadi adalah banyaknya sampah plastic di
SMPN 2 Ciseeng. Keterbatasan area pembuangan sampah membuat
sampah akhirnya tergeletak dimana-mana. Sampah palstik yang terus
diproduksi setiap hari tidak sebanding dengan keberadaan bak-bak
penampungan sampah yang ada di sekolah. Saat sampah diangkut oleh

5
dinas kebersihan bukankah sebenarnya hanya memindahkan sampah
dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
Pemahaman yang rendah akan pentingnya menjaga kebersihan
kurang dimiliki oleh peserta didik di SMPN 2 Ciseeng. Begitu juga
pedagang kantin yang menggunakan wadah plastik sebagai tempat
jajanan peserta didik juga sangat signifikan menyumbang produksi
sampah di SMPN 2 Ciseeng yang semakin hari semakin menggunung.
Salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan di atas
adalah perlunya mengolah sampah plastik yang semakin hari semakin
banyak sebagai penerapan gaya hidup berkelanjutan di sekolah dan
menerapkan hasil olahannya sebagai sesuatu yang bermanfaat.
Pembuatan Eco Brick adalah salah satu solusi yang bisa dilaksanakan
dalam rangka membentuk gaya hidup berkelanjutan di sekolah, maka
tim projek SMPN 2 Ciseeng mengambil tema Gaya Hidup
Berkelanjutan, untuk menjawab permasalahan sampah yang ada di
sekolah dan memberikan wawasan lebih mengenai gaya hidup
berkelanjutan di sekolah. Melalui hasil pembuatan Eco Brick tidak
hanya menjawab masalah sampah plastik disekolah tetapi juga
memberikan manfaat keindahan, dan menambah kretivitas murid di
SMPN 2 Ciseeng.

D. Dasar
Yang menjadi dasar penyusunan modul projek ini adalah sebagai
berikut:
1. Kepmendikbud Nomor 1177 Tahun 2020 Tentang Program Sekolah
Penggerak
2. Keputusan Mendikbudristek Nomor 162 Tahun 2021 tentang
sekolah penggerak
3. Struktur Kurikulum Merdeka, Intrakurikuler, Projek dan
Ekstrakurikuler

6
E. Tujuan Tema
1. Meningkatkan pengetahuan peserta didik mengenai gaya
hidup berkelanjutan yang ada di lingkungan sekolah.
2. Meningkatkan empati dan kepedulian peserta didik terhadap
kebersihan lingkungan
3. Mengurangi limbah anorganik, khususnya gelas plastik.
4. Meningkatkan kreativitas dan kemandirian peserta
didik dalam menghasilkan karya yang orisinal.

F. Manfaat
1. Bagi Peserta Didik
Membantu meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan sekolah,
pengetahuan gaya hidup berkelanjutan, kreativitas dan kemandirian
melalui sebuah karya.
2. Bagi Sekolah
Memajukan program sekolah mengenai gaya hidup berkelanjutan.

G. Dimensi PPP Yang Dikembangkan


1. Dimensi 1 : Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME dan
Berakhlak Mulia
Elemen : Akhlak kepada ALam
a. Sub Elemen Menjaga lingkungan
Target Pencapaian : Memelihara dan menjaga lingkungan agar
tetap bersih, hijau dan sehat.
b. Sub Elemen : Memahami keterhubungan ekosistem
bumi.
Target Pencapaian : Memahami hubungan timbal balik antara

7
makhluk hidup dengan lingkungan sekitar.

2. Dimensi 2 : Gotong Royong


Elemen : Kolaborasi
a. Sub Elemen : Kerjasama
Target : Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan
Pencapaian orang lain untuk melaksanakan kegiatan dan
mencapai tujuan kelompok di lingkungan sekitar,
serta memberi semangat kepada orang lain
untuk bekerja efektif dan mencapai tujuan
bersama.
b. Sub Elemen : Membangun komunikasi untuk mencapai tujuan
bersama.
Target : Melakukan pertukaran informasi, ide atau
Pencapaian gagasan yang menghasilkan perubahan sikap
sehingga terjalin hubungan baik untuk mencapai
tujuan bersama.
c. Sub Elemen : Menumbuhkan rasa saling ketergantungan
positif.
Target : Menyadari peran dirinya dan peran orang lain
Pencapaian dalam kontribusinya dalam pencapaian tujuan
kelompok.
d. Sub Elemen : Melakukan koordinasi untuk pencapaian tujuan
bersama.
Target : Membagi peran dan menyelaraskan
Pencapaian tindakan dalam kelompok serta menjaga
tindakan agar selaras untuk mencapai tujuan
bersama.

8
3. Dimensi 3 : Mandiri
Elemen : Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi
a. Sub Elemen : Mengenali kualitas dan minat diri serta
tantangan yang dihadapi.
Target Pencapaian : Menilai kualitas dan minat diri,
menunjukkan inisiatif dan bekerja secara
mandiri, mengidentifikasi hal-hal yang
menunjang maupun menghambat dalam
mencapai tujuan.
b. Sub Elemen : Mengembangkan refleksi diri
Target Pencapaian : Memahami kelebihan dan kekurangan diri,
menemukan perspektif baru dan hikmah
dari hal-hal yang telah dialami, melakukan
perbaikan dan pengembangan diri.

4. Dimensi 4 : Bernalar Kritis


Elemen : Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
a. Sub Elemen : Mampu mengajukan pertanyaan untuk
mengumpulkan data yang akurat.
Target Pencapaian : Mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi
dan interpretasi infromasi, serta mencari
tahu penyebab dan konsekuensi dari
informasi tersebut.
b. Sub Elemen : Mengidentifikasi, mengklarifikasi dan
mengolah informasi dan gagasan.
Target Pencapaian Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan
menganalisis infromasi yang relevan serta
memprioritaskan beberapa gagasan

9
tertentu.
c. Sub Elemen : Menganalisa dan mengevaluasi penalaran.
Target Pencapaian : Membuktikan penalaran dengan berbagai
argumen dalam mengambil suatu
kesimpulan atau keputusan.

5. Dimensi 5 : Kreatif
Elemen : Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
a. Sub Elemen : Menghasilkan gagasan yang orisinal
Target Pencapaian : Mampu memodifikasi dan menghasilkan
gagasan yang orisinal, bermakna,
bermanfaat, dan berdampak untuk
mengatasi berbagai persoalan baik untuk
dirinya sendiri ataupun untuk lingkungan
sekitarnya.
b. Sub Elemen : Menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal.
Target Pencapaian : Mampu memodifikasi dan menghasilkan
karya dan tindakan yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak
untuk mengatasi berbagai persoalan baik
untuk dirinya sendiri ataupun untuk
lingkungan sekitarnya.
c. Sub Elemen : Memiliki keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan.
Target Pencapaian : Mengembangkan kemampuan berpikir
keatif dan rasa ingin tahu dalam
menyelesaikan masalah.

10
H. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Bagi Peserta Didik
Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dalam menggunakan
modul ini, maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan sebagai
berikut:
a. Bacalah dan pahami secara seksama uraian-uraian materi yang ada
pada masing-masing kegiatan belajar.
b. Kerjakan semua aktivitas dan tugas yang terdapat di dalam modul
untuk mengetahui seberapa besar kepahaman terhadap materi.
c. Jika belum memahami materi yang terdapat di dalam modul,
bertanyalah kepada fasilitator.

2. Bagi Fasilitator
Untuk membantu peserta didik, fasilitator hendaknya memerankan fungsi
sebagai berikut:
a. Membantu peserta didik dalam memahami konsep, menjawab
pertanyaan, menyelesaikan kendala yang muncul dalam proses
belajar.
b. Membimbing peserta didik dalam menjawab pertanyaan dan
melakukan tugas-tugas yang terdapat di dalam modul.
c. Melaksanakan penilaian formatif, sumatif, refleksi peserta didik dan
lembar observasi fasilitator.
d. Menjelaskan kepada peserta didik mengenai bagian-bagian yang
sulit dipahami dalam modul.
e. Peran fasilitator yang diharapkan dalam pembelajaran projek adalah
sebagai pembimbing dan fasilitator peserta didik yang menemukan
masalah.

11
BAB II ALUR PELAKSANAAN PROJEK

A. Alokasi Waktu
70 JP (5 Agustus – 30 September 2022)

B. Tempat Pelaksanaan Projek


Di sekolah : Saat melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM)

C. Alur Pelaksanaan Projek


Pertemuan 1
Tahap 1 : Peserta didik diberi suatu masalah tentang gaya hidup
berkelanjutan di sekolah.
Tahap 2 : Peserta didik menggali informasi setelah melihat video
yang disediakan dan membuat timbal balik dari video
tersebut dengan membuat karya berupa video pendek
himbauan untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Pertemuan 2
Tahap 1 : Peserta didik melihat video untuk mengetahui prosedur
pembuatan projek yang akan dihasilkan.
Tahap 2 : Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan
projek meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan,
media, sumber yang dibutuhkan dan jadwal pembuatan
projek.
Pertemuan 3

Tahap 1 : Peserta didik melaksanakan projek.


Tahap 2 : Peserta didik mendiskusikan masalah yang muncul selama
penyelesaian projek.

12
Pertemuan 4

Tahap 1 : Peserta didik melaksanakan projek.

Tahap 2 : Peserta didik mendiskusikan masalah yang muncul selama


penyelesaian projek.

Pertemuan 5

Tahap 1 : Peserta didik berdiskusi membahas kelayakan projek yang


telah dibuat.
Tahap 2 : Peserta didik membuat laporan produk/karya untuk
dipaparkan dengan orang lain.

Pertemuan 6

Tahap 1 : Peserta didik memaparkan laporan produk/ karya,

Tahap 2 : Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil projek.

Pertemuan 7

Tahap 1 : Peserta didik melakukan pameran hasil projek pembuatan


Eco Bricks kepada warga sekolah.

13
D. Relevansi Tahapan, Waktu, Dimensi PPP dan Sub Elemen
Pertemuan 1
TAHAPAN WAKTU DIMENSI SUB ELEMEN
PANCASILA
Tahap 1 Jumat, 5 1. Beriman,berta 1.Mengidentifikasi
Peserta didik diminta menyimak Agustus kwa kepada pentingnya menjaga
video yang ditayangkan 2022 Tuhan YME kebersihan lingkungan
pembimbing tentang sampah. dan berakhlak melalui tayangan video
1. Video tentang akibat mulia hingga tumbuh kesadaran
membuang sampah 2. Gotong royong diri tentang pentingnya
sembarangan 3. Kreatif menjaga kebersihan,
https://youtu.be/C8xvdDY0kqs terbangun pengetahuan
tentang sampah plastic,
2. Video tentang sampah cara mengatasi dan
plastic mengolah sampah plastic .
https://youtu.be/EyzUazucAhU
2.Mengidentifikasi
pentingnya menjaga
3. Video tentang cara
mengatasi sampah plastik kebersihan lingkungan
https://youtu.be/NtCvt7eFiHc berupaya dengan gotong
royong dan kreatif
4. Video tentang ecobrick menjaga kebersihan
https://youtu.be/
lingkungan sekolah hingga
d2yJix48irY
tumbuh kebiasaan hidup
https://youtu.be/
bersih dan tercipta produk
LPdZZpluj9c
kreatif ecobrick yang bisa
dimanfaatkan di
lingkungan sekolah.

Tahap 2
Peserta didik menggali informasi
terhadap video yang sudah
disimak
Tahap 3
Refleksi awal dengan mengajak

14
peserta didik merefleksikan gaya
hidup atau pengalamannya terkait
menjaga kebersihan lingkungan.

Pertemuan 2
TAHAPAN WAKTU DIMENSI SUB ELEMEN
PANCASILA
1. Peserta didik mengetahui Jumat, 1. Mandiri 1. Mengenali kualitas
prosedur pembuatan 12 2. Bernalar dan minat diri
projek yang akan Agustus Kritis serta tantangan
dihasilkan. 2022 3. Gotong yang dihadapi, dan
royong mengembangkan
4. Mandiri refleksi diri.
5. Kreatif 2. Mampu
mengajukan
pertanyaan untuk
mengumpulkan
data yang akurat,
serta
mengidentifikasi,
mengklasifikasi
dan mengolah
informasi dan
gagasan yang
relevan serta
memprioritaskan
beberapa gagasan
tertentu.
2. Peserta didik berdiskusi 1. Kerjasama,
menyusun rencana membangun
pembuatan projek meliputi komunikasi untuk
pembagian tugas, mencapai tujuan
persiapan alat, bahan, bersama,
media, sumber yang menumbuhkan
dibutuhkan dan jadwal rasa saling
pembuatan projek. ketergantungan
positif, dan
melakukan
koordinasi untuk
pencapaian tujuan
bersama.
2. Mengenali kualitas
dan minat diri

15
serta tantangan
yang dihadapi, dan
mengembangkan
refleksi diri.
3. Menghasilkan
gagasan yang
orisinal,
menghasilkan
karya dan tindakan
yang orisinal, serta
memiliki
keluwesan berpikir
dalam mencari
alternatif solusi
permasalahan.

16
Pertemuan 3 dan Pertemuan 4
TAHAPAN WAKTU DIMENSI SUB ELEMEN
PANCASILA
1. Peserta didik Jumat, 1. Beriman, 1. Memahami
melaksanakan 26 Agustus bertakwa
keterhubungan
projek 2022 dan kepada
2 September Tuhan YME ekosistem bumi
2022 dan
2. Menjaga
berakhlak
mulia lingkungan
2. Gotong
3. Kerjasama,
Royong
3. Kreatif membangun
4. Mandiri
komunikasi untuk
mencapai tujuan
bersama,
menumbuhkan
rasa saling
ketergantungan
positif, dan
melakukan
koordinasi untuk
pencapaian tujuan
bersama.
4. Menghasilkan
gagasan yang
orisinal,
menghasilkan
karya dan tindakan
yang orisinal, serta
memiliki
keluwesan berpikir
dalam mencari
alternatif solusi

17
permasalahan.

2. Peserta didik 5. Mengenali


mendiskusikan
kualitas dan
permasalahan yang muncul
selama penyelesaian projek minat diri serta
dengan guru.
tantangan yang
dihadapi, dan
mengembangkan
refleksi diri.
6. Mampu
mengajukan
pertanyaan untuk
mengumpulkan
data yang akurat,
serta
mengidentifikasi,
mengklasifikasi
dan mengolah
informasi dan
gagasan yang
relevan serta
memprioritaskan
beberapa
gagasan tertentu.

Pertemuan 5

18
TAHAPAN WAKTU DIMENSI SUB ELEMEN
PANCASILA
1. Peserta didik Jumat, 1. Beriman, 1. Menjaga
berdiskusi membahas 9 bertakwa
lingkungan
kelayakan projek yang September kepada
telah dibuat. 2022 Tuhan YME Kerjasama,
dan
membangun
berakhlak
mulia komunikasi untuk
2. Gotong
mencapai tujuan
Royong
3. Kreatif bersama,
menumbuhkan
rasa saling
ketergantungan
positif, dan
melakukan
koordinasi untuk
pencapaian tujuan
bersama.
2. Membahas
kelayakan projek
dan mencari
alternative solusi
dari
permasalahan, dan
melakukan
refleksi diri
3. Berani membuat
keputusan dan
menyampaikan
pendapat.

2. Peserta didik membuat

19
laporan produk/karya
untuk dipaparkan
dengan orang lain.

Pertemuan 6
Tahapan Waktu Dimensi Sub Elemen
Pancasila
1. Peserta didik Jumat, 16 1. Gotong 1. Mengumpulkan
memaparkan laporan September Royong data yang akurat,
produk/ karya, 2022 2. Bernalar serta
Kritis mengidentifikasi,
mengklasifikasi dan
mengolah informasi
dan gagasan yang
relevan serta
memprioritaskan
beberapa gagasan
tertentu.

20
2. Peserta didik dan guru 2. Kerjasama,
menyimpulkan hasil membangun
projek. komunikasi untuk
mencapai tujuan
bersama,
menumbuhkan rasa
saling
ketergantungan
positif, dan
melakukan
koordinasi untuk
pencapaian tujuan
bersama.
3. Mengembangkan
refleksi diri.

Pertemuan 7
Tahapan Waktu Dimensi Sub Elemen
Pancasila
1. Peserta didik melakukan Jumat, 22 Kreatif 1. Menampilkan
pameran hasil projek September karya terbaik
pembuatan Eco Bricks 2022 hasil
kepada warga sekolah. identifikasi,
koordinasi, dan
refleksi

21
E.Jadwal Pelaksanaan Projek
Agustus 2022
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31

September 2022
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30

22
BAB III BAHAN MATERI, LKPD DAN ASESMEN

A. Materi Gaya Hidup Berkelanjutan


Gaya hidup berkelanjutan (sustainable lifestyle) artinya proses
sosioekologis yang tidak membahayakan manusia dan bumi. Sehingga proses
atau metode yang digunakan akan menguntungkan generasi masa kini dan
masa depan. Proses dan gaya hidup yang berkelanjutan tentu berada di tangan
manusia, bukan mesin. Sehingga manusia yang punya banyak kendali untuk
memaksimalkan metode dan hidup berkelanjutan.
Pada dasarnya gaya hidup berkelanjutan adalah menjalankan hidup dengan
kesadaran dan berpikir dalam jangka panjang, karena hampir semua tindakan
yang kita lakukan memiliki dampak pada lingkungan dan orang lain. Jadi
mengadopsi sustainable lifestyle antara lain berarti:
• Sadar kalau ada sumber daya alam yang terbatas, sehingga kita harus bijak
menggunakannya.
• Lebih cermat ketika membeli barang/jasa. Kita tak hanya melihat
fungsinya, tapi juga siklus hidup barang tersebut atau dampak lingkungan
yang disebabkan layanan tersebut.
• Eco before Ego. Menempatkan keberadaan kita sebagai bagian dari
lingkungan, bukan entitas yang terpisah, apalagi sebagai “penguasa” yang
bisa memperlakukan lingkungan atau mengeksploitasi sumber daya alam
seenaknya.
Alasan mengapa perlu mendukung dan menerapkan gaya hidup berkelanjutan
sebagai berikut:
1. Menjaga keanekaragaman hayati
2. Menurunkan resiko kesehatan
3. Menghemat uang
4. Meningkatkan umur sumber daya yang ada di bumi

23
Ide sederhana untuk memulai gaya hidup berkelanjutan, antara lain:
1. Menghemat listrik merupakan langkah awal yang bisa dilakukan.
2. Hindari membeli barang dengan fungsi yang sama hanya karena lebih
“ecofriendly”. Misalnya, jika tas belanja berbahan plastik yang kita punya
berfungsi dengan baik, maka kita tidak perlu menggantinya dengan tas
belanja baru yang berbahan kain atau bahkan bahan yang terbuat dari
sampah buah sekalipun. Lebih sustainable atau tidaknya suatu produk
seringkali lebih ditentukan pada perilaku kita, bukan soal bahannya.
3. Kurangi makan daging merah.
4. Sebisa mungkin, masak sendiri. Masak sendiri otomatis akan mengurangi
sampah kemasan yang akan kita dapat kalau pesan makanan online.
5. Membawa peralatan/wadah makan dan minum sendiri.
6. Pelajari cara menyimpan bahan makanan dengan benar. Cara penyimpanan
yang tidak tepat sering menyebabkan bahan makanan busuk sebelum
dikonsumsi, yang artinya menimbulkan sampah makanan, dan
membuangbuang uang. Salah satu cara menghindari food waste adalah
membekukan makanan. Cara lainnya, kamu bisa menggunakan aplikasi
food rescue yang kini banyak tersedia.
7. Gunakan kembali barang-barang yang ada. Dengan sedikit kreativitas, kita
bahkan bisa menyulap barang-barang yang mungkin sekilas terlihat tak ada
gunanya lagi jadi barang yang bermanfaat (Upcycling).
8. Coba untuk membuat kompos. Jangan terintimidasi dengan masalah seperti
takut bau, lahan sempit dan semacamnya. Setidaknya, coba baca dulu
pertanyaan mendasar sebelum mulai ngompos.
9. Coba untuk menanam sayur atau bumbu dapur di rumah.
10. Kalau belanja online, pilih lokasi toko yang paling dekat dengan lokasi kita.
11. Hindari produk fast fashion.
12. Pilah sampah dan salurkan. Kini sudah banyak startup yang menciptakan
solusi untuk memproses sampah baik itu sampah organik, anorganik,
elektronik, dan minyak jelantah. Gunakan berbagai layanan ini untuk
membantu kita membuang sampah dengan lebih bertanggungjawab.

24
B. Materi Pencemaran Lingkungan
Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 : pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain
kedalam lingkungan oleh manusia sehingga kualitasnya turun yang
menyebabkan lingkungan tidak sesuai peruntukannya.
Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu
kelangsungan hidup makhluk hidup disebut polutan. Polutan dapat berupa zat
kimia, debu, suara, radiasi dan panas.
Ciri-ciri polutan sebagai berikut:
1. Kadarnya melebihi diatas normal (melebihi ambang batas)
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tak semestinya

Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kondisi udara mengandung senyawa – senyawa
kimia atau substansi fisik atau biologi yang berdampak buruk bagi kesehatan
makhluk hidup, merusak keindahan alam dan kenyamanan.
Faktor penyebab pencemaran udara, sebagai berikut:
1. Aktivitas Alam : aktivitas alam seperti bencana alam contohnya gunung
meletus menimbulkan abu vulkanik yang mencemari udara sekitar dan
merugikan organisme dan kebakaran hutan yang menghasilkan
karbondioksida dalam jumlah banyak.
2. Aktivitas Manusia : pembakaran sampah, asap – asap industri, asap
kendaraan, asap rokok, senyawa kima buangan seperti CFC dan sebagainya.
Pencemaran udara dapat berdampak pada kesehatan, tumbuhan, efek rumah
kaca dan rusaknya lapisan ozon.
Dampak pencemaran udara, sebagai berikut:
1. Kesehatan : pencemaran udara menurunkan kualitas udara sehingga
menimbulkan banyak penyakit seperti infeksi saluran pernapasan (ISPA)
yaitu Emfisema. Emfisema adalah gejala kesulitan pengangkutan oksigen
karena CO2 di udara lebih banyak dari O2. Sehingga, tubuh akan

25
kekurangan oksigen dan menjadi sesak napas, pusing, berlanjut pada
kematian.
2. Bagi tumbuhan : abu vulkanik dan hujan asam mengandung sulfur yang
tidak bagus untuk tumbuhan karena bisa menyebabkan kematian. Efek
rumah kaca : peningkatan suhu bumi yang diakibatkan meningkatnya CO2
dan CO di atmosfer. CO2 dan CO di atmosfer membentuk lapisan yang
menghalangi panas bumi keluar, sehingga panas bumi tetap berada didalam
bumi.
3. Rusaknya lapisan ozon : CFC adalah senyawa dalam produk pendingin
(freezer, AC, dan aerosol). Ketika CFC terurai di atmosfer, ozon terurai dan
lapisan ozon berlubang. Lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung bumi dari
panas dan sinar UV matahari. Apabila lapisan ozon berlubang, pemanasan
global meningkat.

Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan bahan kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan alami tanah. Pencemaran tanah terjadi karena
kebocoran limbah atau bahan industri, penggunaan pestisida, kecelakaan
kendaraan pengangkut minyak, zat kimia atau limbah, air limbah dari
penimbunan sampah dan limbah industri.
Faktor penyebab pencemaran tanah ada 3 yaitu : limbah domestik, limbah
industri dan limbah pertanian.
1. Limbah domestik : berasal dari pedagang, tempat usaha, hotel, kantor –
kantor pemerintahan dan tempat wisata. Limbah domestik berupa limbah
padat dan cair.
• Limbah cair berupa tinja (feses), deterjen, oli dan cat. Apabila
meresap ke tanah dapat merusak kandungan air tanah dan membunuh
mikroorganisme tanah.
• Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat diuraikan
(tidak terbiodegradasi) mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik,

26
kaleng dan bekas bahan bangunan yang dapat mengurangi kesuburan
tanah. Limbah padat akan tetap utuh hingga 300 tahun.
2. Limbah industri : berasal dari sisa produk industri, berupa limbah padat
dan cair.
• Limbah padat merupakan hasil buangan industri berupa padatan,
lumpur dan bubur yang berasal dari proses pengolahan. Contohnya
sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan
ikan, daging, buah dan sebagainya.
• Limbah cair merupakan sisa pengolahan industri pelapisan logam dan
industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, krom, arsen dan boron
adalah zat – zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam
seperti Hg, Zn, Pb dan Cd.
3. Limbah pertanian : karena pengetahuan petani kurang, menggunakan
pupuk sintetik melebihi ketentuan atau caranya tidak tepat. Akibatnya,
limbah pertanian berupa sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah
membuat tanah tercemar. Misalnya, pupuk urea dan pestisida untuk
pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus akan
merusak struktur tanah. Akibatnya, kesuburan tanah berkurang dan tidak
dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin
berkurang. Penggunaan juga mematikan mikroorganisme yang berguna di
dalam tanah.
Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya.
Dampak pencemaran tanah, sebagai berikut:
1. Timbal berbahaya bagi anak-anak, menyebabkan kerusakan otak dan
kerusakan ginjal pada seluruh organisme. Raksa dan siklodiena
menyebabkan kerusakan ginjal. PCB dan siklodiena mengakibatkan
kerusakan hati ditandai dengan keracunan.
2. Organofosfat dan karmabat menyebabkan gangguan saraf otot. Pelarut
yang mengandung klorin merangsang perubahan hati, ginjal dan
penurunan sistem saraf pusat. Gejalanya sakit kepala, pusing, letih, iritasi
mata, dan ruam kulit. Pada dosis tinggi, menyebabkan kematian.

27
3. Pencemaran tanah juga memberikan dampak terhadap ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah timbul dari bahan kimia beracun dan berbahaya.
Perubahan ini menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme
endemik dan Arthropoda yang hidup di dalamnya. Akibatnya,
memusnahkan spesies primer rantai makanan, memberi akibat predator
atau tingkatan lain.

C. Lembar Kerja Peserta Didik


1. LKPD Pertemuan 1 (lampiran)
2. LKPD Pertemuan 2 (lampiran)

D. Pengertian Asesmen
Assessment atau disebut juga dengan penilaian adalah suatu penerapan
dan penggunaan berbagai cara dan alat untuk mendapatkan serangkaian
informasi tentang hasil belajar dan pencapaian kompetensi dari peserta didik.
Jadi, pada dasarnya, assessment yaitu istilah lain dari penilaian. Istilah
assessment ini sangat berkaitan dengan istilah evaluasi yaitu metode untuk
mendapatkan hasil belajar peserta didik. Sehingga, proses assessment ini
dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui sejauh apa presatasi belajar dari
para peserta didik. Pengertian lain dari assesment yaitu proses untuk
memperoleh data atau informasi dari proses pembelajaran dan juga
memberikan umpan biak terhadap guru ataupun kepada peserta didik`

E. Asesmen Formatif
Asesmen formatif selalu beriringan dengan pengerjaan setiap aktivitas
pada projek yang pada aktivitasnya mengandung asesmen formatif untuk
melihat sampai sejauh mana pemahaman peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran.

Ceklis yg sudah dilakukan


No Jenis Kegiatan Ceklis

28
1 Menonton video pembelajaran
2 Menggali informasi setelah menonton
video pembelajaran
3 Menjawab pertanyaan pemantik
4 Membuat poster/video
5 Refleksi 1
6 Menonton video
7 Berdiskusi menyusun rencana pembuatan projek
meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan,
media, sumber yang dibutuhkan dan jadwal
pembuatan projek
8 Refleksi 2
9 Mengumpulkan sampah
10 Membersihkan sampah
11 Membuat Eco Brick
12 Refleksi 3
13 Membuat Laporan
14 Melakukan presentasi
15 Refleksi 4
16 Melakukan Pameran Projek

F. Asesmen Sumatif
Dilaksanakan dengan mengukur diri sendiri seputar pemahaman dan
pengalaman yang berkaitan dengan materi projek.

Ceklis sesuai pemahamanmu


No Materi BB MB BSH SB
Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia
1 Menjaga lingkungan. Memelihara

29
dan menjaga lingkungan agar tetap
bersih, hijau dan sehat.
2 Memahami keterhubungan
ekosistem bumi. Memahami
hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungan
sekitar.
Gotong Royong
3 Kerjasama. Menyelaraskan tindakan
sendiri dengan tindakan orang lain
untuk melaksanakan kegiatan dan
mencapai tujuan kelompok di
lingkungan sekitar, serta memberi
semangat kepada orang lain untuk
bekerja efektif dan mencapai tujuan
bersama.
4 Membangun komunikasi untuk
mencapai tujuan bersama.
Melakukan pertukaran informasi, ide
atau gagasan yang menghasilkan
perubahan sikap sehingga terjalin

No Materi BB MB BSH SB
hubungan baik untuk mencapai tujuan
bersama.
5 Menumbuhkan rasa saling
ketergantungan positif. Menyadari
peran dirinya dan peran orang lain
dalam kontribusinya dalam
pencapaian tujuan kelompok.

30
6 Melakukan koordinasi untuk
pencapaian tujuan bersama.
Membagi peran dan menyelaraskan
tindakan dalam kelompok serta
menjaga tindakan agar selaras untuk
mencapai tujuan bersama.
Mandiri
7 Mengenali kualitas dan minat diri
serta tantangan yang dihadapi.
Menilai kualitas dan minat diri,
menunjukkan inisiatif dan bekerja
secara mandiri, mengidentifikasi hal-
hal yang menunjang maupun
menghambat dalam mencapai tujuan.
8 Mengembangkan refleksi diri.
Memahami kelebihan dan
kekurangan diri, menemukan
perspektif baru dan hikmah dari
halhal yang telah dialami, melakukan
perbaikan dan pengembangan diri.

No Materi BB MB BSH SB
Bernalar Kritis
9 Mampu mengajukan pertanyaan
untuk mengumpulkan data yang
akurat. Mengajukan pertanyaan
untuk klarifikasi dan interpretasi
infromasi, serta mencari tahu

31
penyebab dan konsekuensi dari
informasi tersebut.
10 Mengidentifikasi, mengklarifikasi
dan mengolah informasi dan
gagasan. Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan menganalisis
infromasi yang relevan serta
memprioritaskan beberapa gagasan
tertentu.
11 Menganalisa dan mengevaluasi
penalaran. Membuktikan penalaran
dengan berbagai argumen dalam
mengambil suatu kesimpulan atau
keputusan.
Kreatif
12 Menghasilkan gagasan yang
orisinal. Mampu memodifikasi dan
menghasilkan gagasan yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan
berdampak untuk mengatasi berbagai
persoalan baik untuk dirinya sendiri
ataupun untuk lingkungan sekitarnya.
No Materi BB MB BSH SB
13 Menghasilkan karya dan tindakan
yang orisinal. Mampu memodifikasi
dan menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal, bermakna,
bermanfaat, dan berdampak untuk
mengatasi berbagai persoalan baik
untuk dirinya sendiri ataupun untuk
lingkungan sekitarnya.

32
14 Memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternatif solusi
permasalahan. Mengembangkan
kemampuan berpikir keatif dan rasa
ingin tahu dalam menyelesaikan
masalah.

Keterangan :
BB (Belum Berkembang) : Peserta didik masih membutuhkan bimbingan
dalam mengembangkan kemampuan
MB (Mulai Berkembang) : Peserta didik mulai mengembangkan kemampuan
namun masih belum ajek
BSH (Berkembang Sesuai Harapan) : Peserta didik telah mengembangkan
kemampuan hingga berada dalam tahap ajek
SB (Sangat Berkembang) : Peserta didik telah mengembangkan kemampuan
hingga berada dalam tahap ajek

G. Lembar Refleksi Peserta Didik


Peserta didik menuliskan refleksi selama mengerjakan tugas

1. Hal-hal yang dulu tidak tahu sekarang menjadi tahu

2. Hal-hal yang dulu tahu sekarang menjadi lebih tahu

33
3. Hal-hal yang dulu belum saya lakukan

34

Anda mungkin juga menyukai