Anda di halaman 1dari 65

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, serta
hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan modul kegiatan proyek Penguatan profil pelajar
Pancasila kelas X SMAN 1 Kapongan Tahun Pelajaran 2022-2023 yang bertema“ Kearifan Lokal “

Dan bertopik “ Membumikan Potensi Laut Sebagai Kearifan Khas Situbondo” dengan lancar Serta
dapat menyelesaikan modul ini tepat pada waktunya

Ucapan terimakasih disampaikan kepada:

1. Kepala SMA NEGERI 1 KAPONGAN Situbondo


2. Rekan –rekan guru SMA NEGERI I KAPONGAN

3. Tim Proyek Penguatan Profil Pancasila

Dan semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah membantu secara
moril maupun materiil sehingga terselesaikannya modul ini, semoga perjuangan dan
pengorbannya mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT

Modul ini sangat jauh dari sempurna, oleh karenanya kritik dan saran yang bersifat konstruktif
diharapkan dari segenap pembaca demi kesempurnaan penulisan modul di masa yang akan
datang

Semoga modul ini dapat dijadikan sebagai media belajar yang sesuai dengan tuntutan
pembelajaran berbasis kompetensi, AamiIn.

Situbondo, Juli 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………………………………………………………1

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………………………..2

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………………………………3.

Tujuan, Alur dan Target Pencapaian Proyek…………………………………………………………………….......4

Dimensi Profil Pelajar Pancasila……………………………………………………………………………………………5

Perkembangan Sub-Elemen antar fase………………………………………………………………………………..6

Relevansi Projek……………………………………………………………………………………………………………… …..7

Alur Kegiatan Projek ………………………………………………………………………………………………………….8

Jadwal Kegiatan ………………………………………………………………………………………………………………….9

Tahap Pengenalan…………………………………………………………………………………………………………10-12

Tahap Kontekstual …………………………………………………………………………………………………..….13- 14

Tahap Aksi……………………………………………………………………………………………………………. …….15-17

Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut...........................................................................................18

Asesmen ……………………………………………………………………………………………………………………… 19-21

Hand-out…………………………………………………………………………………………………………………………..23

Glosarium ………………………………………………………………………………………………………………………..35

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………………………….36

Jadwal Kegiatan Proyek …………………………………………………………………………………………………….37

3
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek

1. Lingkungan Sekolah yang mendukung Kearifan Lokal. Seluruh elemen di


sekolah, termasuk mulai dari kebijakan sekolah, kegiatan sekolah, hingga
budaya sekolah harus berkembang dengan memperhatikan nilai-nilai
Budaya Kearifan sebagai salah satu aspek penting dalam Profil
Pelajar Pancasila.
2. Guru perlu memiliki keterbukaan pola pikir terhadap konsep baru
khususnya terkait Kearifan Lokal , serta memiliki pengetahuan terkini tentang
Kearifan Lokal .
3. Guru memiliki keinginan untuk memahami istilah dan konsep baru dalam
bidang Kearifan Lokal.
4. Apakah sekolah memiliki budget dan akses internet untuk mengundang
narasumber sebagai pembicara. Alternatif lainnya, narasumber dapat
menyampaikan paparan dan diskusi dengan peserta didik dengan metode
konferensi online dan perlu diperhatikan juga kondisi jaringan yang tersedia
serta komitmen peserta didik untuk dapat berpartisipasi secara aktif selama
kegiatan.
5. Dukungan sarana dan prasarana dari sekolah terkait transportasi untuk
kegiatan kunjungan.
6. Komitmen dan dukungan dari sekolah untuk membantu peserta didik
menjalankan solusi aksi agar nilai pembelajaran terwujud dalam aksi nyata
dan
bermanfaat.

4
TUJUAN , ALUR DAN TARGET PENCAPAIAN PROYEK

Tujuan Proyek

Projek ““ Membumikan Potensi Laut Sebagai Kearifan Khas Situbondo “ini disusun dengan
tujuan menguatkan Profil Pelajar Pancasila melalui pemahaman nilai kearifan lokal pada produk
olahan tradisional.

1. Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/ daerah


berkembang seperti yang ada, bagaimana perkembangan tersebut dipengaruhi oleh
situasi/konteks yang lebih besar (nasional dan internasional), serta memahami apa
yang berubah dari waktu ke waktu apa yang tetap sama.

2. Peserta didik juga belajar untuk mempromosikan salah satu hal yang menarik
tentang budaya dan nilai-nilai luhur yang dipelajarinya

Alur Proyek
tahap pengenalan. peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi kearifan lokal
yang ada di beberapa daerah di Indonesia dan khususnya di Situbondo. Peserta didik
kemudian diajak untuk lebih mengenal bahan olahan tradisional yang ada di daerah setempat .
Mereka juga diajak untuk mengembangkan Kreativitas serta memahami kebudayaannya dan
potensi daerah.

tahap kontekstualisasi Pada tahap ini peserta didik diajak untuk melihat langsung bagaimana
bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Dari sini peserta didik diminta untuk mengkritisi
hubungan antara bentuk kearifan lokal yang ditemukan dan fungsinya bagi masyarakat

tahap lakukan/aksi Pada tahap ini, peserta didik akan membuat suatu olahan dari ikan.
Dimulai dari memilih ikan yang segar melalukan aksi hingga memamerkan produk hasil
olahannnya tersebut. Di akhir projek, peserta didik akan melakukan refleksi kelompok terkait
kegiatan yang sudah dilakukan dan refleksi diri terkait dengan pemahamannya terhadap bahan
olahan tradisional. 

Target Pencapaian Proyek

Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar
Pancasila, yaitu Bergotong Royong , Berkebinekaan Global, dan Kreatif yang akan dijabarkan pada
halaman berikutnya.
5
Elemen dan Sub
Dimensi Profil
Elemen
Pelajar Pancasila Aktivitas
Profi Pelajar Pancasila Target Pencapaian di
Akhir Fase E
Berkebhinekaan Elemen Profil Menganalisis Aktivitas 1,2
Pelajar Pancasila. pengaruh
keanggotaan
Global
Mengenal dan kelompok lokal,
Menghargai Budaya regional, nasional,
dan global terhadap
pembentukan
identitas, termasuk
Sub Elemen identitas dirinya. Aktivitas 1,2
Mulai
Profi Pelajar menginternalisasi
Pancasila identitas diri sebagai
bagian dari budaya
DIMENSI , ELEMEN - SUB ELEMEN bangsa.
DAN TARGET PENCAPAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Mendalami budaya

dan identitas
budaya

Bergotong Elemen Profil Membangun tim dan Aktivitas 2,3


Pelajar Pancasila. mengelola kerjasama
Royong
untuk mencapai
tujuan bersama
sesuai dengan target
Kolaborasi yang sudah
ditentukan
Sub Elemen Aktivitas 2,3

Profi Pelajar
Pancasila

kerjasama

Kreatif Elemen Profil Mengeksplorasi dan Aktivitas 1,3


Pelajar Pancasila. mengekspresikan
pikiran dan / atau
perasaannya dalam
bentuk karya
Menghasilkan karya dan/atau tidakan,
dan tindakan yang serta
orisinil
mengevaluasinya
dan
mempertimbangkan
Sub Elemen dampak dan
resikonya bagi diri
Profi Pelajar dan lingkungannya
Pancasila

6
Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinil
Cara Pelaksanaan Perangkat Ajar Proyek
Perangkat ajar ini dirancang untuk guru fase E (SMA) untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler
dengan mengusung tema “Reportase Budaya Nusantara

Terdapat beberapa aktivitas yang saling berkaitan dalam perangkat ajar


ini, yang disarankan dilakukan pada Tahap kedua di semester Ganjil .
Waktu untuk melaksanakan perangkat ajar ini disarankan dilakukan
selama Lima bulan

Perlu dipahami dengan baik bahwa guru akan


mayoritas berperan sebagai fasilitator dimana
7
pembelajaran akan berpusat pada anak,
sehingga perlu adanya ruang yang aman untuk
anak mengemukakan gagasan, dan juga pola
pikir yang terbuka untuk menerima hal baru
dalam setiap proses pembelajarannya.

Perangkat ajar ini berupa modul


sehingga sekolah dan guru dapat
menyesuaikan jumlah aktivitas, konten
(misalnya narasumber, lokasi pembuatan
projek) dengan kebutuhan peserta didik
dan kondisi sekolah.

PERKEMBANGAN SUB ELEMEN ANTAR FASE


Elemen/Sub Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Sudah Melebihi
elemen Harapan Harapan

Mengenal dan Belum dapat Mampu Mampu Menganalisis Mampu


Menghargai Menganalisis Menganalisis pengaruh Menganalisis
Budaya pengaruh pengaruh keanggotaan pengaruh
keanggotaan keanggotaan kelompok lokal, keanggotaan
kelompok lokal, kelompok lokal, regional, nasional, kelompok lokal,
Mendalami regional, nasional, regional, nasional, dan global terhadap regional, nasional,
budaya dan dan global dan global pembentukan dan global
identitas terhadap terhadap identitas, termasuk terhadap
budaya pembentukan pembentukan identitas dirinya. pembentukan
identitas, termasuk identitas, termasuk Mulai identitas,
identitas dirinya. identitas dirinya. menginternalisasi termasuk
menginternalisasi Namun belum identitas diri sebagai identitas dirinya.
identitas diri sebagai menginternalisasi bagian dari budaya Mulai
bagian dari budaya identitas diri sebagai bangsa. menginternalisasi
bangsa. bagian dari budaya identitas diri
bangsa. sebagai bagian
dari budaya
bangsa.baik
secara nyata dan
konsisten.

Kolaborasi Belum dapat Mampu Mampu Sangat Mampu


Membangun tim Membangun tim Membangun tim dan Membangun tim
dan mengelola dan mengelola mengelola kerjasama dan mengelola
kerjasama untuk kerjasama untuk untuk mencapai kerjasama untuk

8
mencapai tujuan mencapai tujuan tujuan bersama mencapai tujuan
bersama sesuai bersama sesuai sesuai dengan target bersama sesuai
Kerjasama
dengan target yang dengan target yang yang sudah dengan target
sudah ditentukan sudah ditentukan ditentukan secara yang sudah
nyata ditentukan secara
nyata dan
konsisten

Menghasilkan Belum bisa Mampu Mampu Sangat Mampu


karya dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi
tindakan mengekspresikan mengekspresikan mengekspresikan dan
yang orisinil pikiran dan / atau pikiran dan / atau pikiran dan / atau mengekspresikan
perasaannya dalam perasaannya dalam perasaannya dalam pikiran dan / atau
bentuk karya bentuk karya bentuk karya perasaannya
dan/atau tidakan, dan/atau tidakan, dan/atau tidakan, dalam bentuk
serta belum mampu namun belum dapat serta mampu karya dan/atau
mengevaluasinya mengevaluasinya mengevaluasinya tidakan, serta
dan dan dan mampu
mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan mengevaluasinya
dampak dan dampak dan dampak dan dan
resikonya bagi diri resikonya bagi diri resikonya bagi diri mempertimbangk
dan lingkungannya dan lingkungannya dan lingkungannya an dampak dan
resikonya bagi diri
dan
lingkungannya

Relevansi Projek bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran .

 Keragaman budaya yang ada di Indonesia menjadi khazanah pengetahuan budaya di


antara peserta didik. Rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya kurang tertanam
di generasi muda Indonesia saat ini. Minat mereka untuk mempelajarinya kurang.
Mereka lebih tertarik belajar kebudayaan asing. Salah satu faktor penyebabnya adalah
kurangnya informasi kekayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia.Belum lagi ditambah
beberapa budaya lokal tersebut mengandung makna mendalam untuk menjaga
keberlanjutan sumber daya alam dan sumber daya lokal dengan mencerminkan relasi
antar manusia, relasi manusia dengan Tuhan, dan relasi manusia dengan semesta

 Sebagai upaya mengenalkan produk olahan tradisional kepada anak-anak dan juga
mengenalkan kembali pada akar budayanya, maka pembahasan terkait pengolahan
Kerupuk ikan ini dipilih untuk menanamkan nila-nilai kearifan lokal pada peserta didik
Sekolah merupakan lingkungan belajar untuk anak. Oleh karenanya, pengenalan olahan
tradisional pada kegiatan projek di lingkungan sekolah akan terasa lebih bermakna.
Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran
untuk ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal khususnya yang ada di daerah
Situbondo.

9
SARANA DAN PRASARANA

 Modul Proyek

 Laptop

 LCD Proyektor

 Ikan Segar

 Tampah atau nampan untuk menjemur

 Alat penghancur (blender, ulekan, atau lumpang).

 Baskom atau mangkuk besar

 Sendok.

 Panci kukusan

 Plastik atau daun pisang untuk membungkus adonan.

 Pisau atau alat iris.

 Tepung tapioka.

 Air bersih.

 Bumbu (bawang putih, garam, gula, dan lainnya menyesuaikan


selera).

ALUR KEGIATAN PROJEK

TAHAPAN MATERI PENCAPAIAN PROYEK/ DIMENSI PPP

10
1. Asesmen Diagnostik ( 1 JP)

2. Pengantar Materi Kearifan Lokal ( 2 JP )

3. Bentuk dan Fungsi Kearifan Lokal ( 2 JP )

4. Mengenal macam macam Kearifan


Lokal yang ada disitubondo ( 3 JP )
Tahap
Pengenalan 5. Mempromosikan salah satu kearifan
lokal dikabupaten Situbondo melalui
media Poster (12 JP )  Peserta didik diajak untuk
mengenali bentuk dan fungsi
6. Materi tentang produk rengginang (8 JP) kearifan lokal yang ada di
( 38 JP )
beberapa daerah di Indonesia
7. Materi tentang pengawetan ikan ( 8 JP)

 Peserta didik belajar untuk


Assesmen Formatif mengembangkan kemandirian
diri, memahami
Dalam bentuk google form kebudayaannya dan potensi
daerahnya. 
( 2 JP )
Berkebhinekaan Global dan kreatif
Tahap 6.Persiapan Penggalian Data / Mencari (  Menggali bentuk- bentuk
Konstekstualisasi kearifan lokal yang ada di
sumber data (wawancara)
wilayahSitubondo serta
mengembangkan kerativitas
Sekaligus Pembentukan Kelompok 2
 Peserta didik diajak untuk
melihat langsung bagaimana
Menyesuaikan Kondisi ( 15 JP ) Proses kearifan lokal yang ada di
( 19 JP ) wilayahnya.
7. Persiapan Bahan Pembuatan Produk
olahan hasil laut ( 2 JP ) Berkebhinekaan Global

Bergotong Royong
8.Penimbangan Bahan ( 2 JP )

Semua dikumpulkan dan ditempatkan pada


tempat yang aman disekolah .

11
 Peserta didik menggaungkan
kearifan lokal yang ditemui dan
bermakna bagi peserta didik
9. Proses Pembuatan produk olahan ikan
Tahap Aksi

a. Kerupuk Ikan (16 JP)  Peserta didik Mewujudkan


pelajaran yang mereka dapat
mungkin lakukan melalui
b. Rengginang Cumi (20 JP) bentuk aksi

C. Pengawetan Ikan Laut (15 JP)


 Peserta didik mengevaluasi
10.Pengemasan sesuai Kategori ( 32 JP)
hasil simulasi yang sudah
LESTARIKAN dilakukan pada tahap
BUDAYA sebelumnya tentang kearifan
lokal daerahnya
11 Sertifikasi halal Dan Penjualan
LOKALKU
atau Pameran Produk (32 JP)
( 123 JP )
 Peserta didik dan fasilitator
12. Evaluasi Aksi (2 JP) merefleksi hasil simulasi yang
sudah dilakukan pada tahap
sebelumnya tentang kearifan
13. Refleksi (6 JP) lokal daerahnya

Bergotong Royong Dan Kreatif

KALENDER KEGIATAN PROYEK


KEGIATAN PROJEK

12
STRUKTUR KURIKULUM
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 36
OKTOBER NOVEMBER DES JANUARI PEBRUARI
JUNI JML P5 Total
NO MATA PEAJARAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 1 1 Intrakurikuler
Fase E - Kelas X
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 18 108
2 Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 54 18 72
3 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 36 144
4 Matematika 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 36 144
5 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 54 18 72
6 Seni Budaya ** : musik, rupa, teater, tari 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 54 18 72
7 Penjasorkes 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
8 Informatika 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
IPA
9 Biologi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
10 Fisika 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
11 Kimia 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
IPS
12 Sosiologi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
13 Ekonomi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
14 Geografi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
15 Sejarah 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
MUATAN LOKAL 0 0
16 Bahasa daerah/Lbahasa Madura 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 72
13 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 486

JUMLAH JAM PEMBELAJARAN/MINGGU 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 1170 486 1656

JADWAL KEGIATAN PROYEK


Waktu Kegiatan Keterangan

5 - 12 Oktober 2022 Tahap Pengenalan Kegiatan di sekolah

Tahap
19 - 27 Oktober 2022 Menyesuaikan kondisi
Konstekstual

5 November 2022- 19 Januari 2023 Tahap Aksi Kegiatan di sekolah

Pameran Produk dan


1 Februari 2023 - 2 Februari 2023 Kegiatan di sekolah
Refleksi

ASESMEN DIAGNOSTIK

13
Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian

Perhatikan dan pahami setiap pertanyaan dibawah ini !Berikan tanda


centang (v)pada kolom yang sesuai dengan kondisi anda .

Keterangan

1 = kurang

2 = sukup

3 = Baik

4= Sangat Baik

Pertanyaan

1. seberapa tertarik anda mengenal dan mempelajari kearifan


lokal daerah anda

No. Keterangan 1 2 3 4

1 Tradisi / Adat istiadat

2 Kesenian Budaya
2.
3 Makanan Khas Daerah

4. Rumah Adat Daerah


Apakah anda setuju dengan pernyataan ini

No. Keterangan 1 2 3 4

1 Saya ikut melestarikan kearifan lokal


daerah saya

2 Saya ikut memperkenalkan kearifan lokal


daerah saya kepada daerah lain
3.
3 Sangat penting melestarikan kearifan lokal
daerah saya
Seberapa kenal anda dengan teman sekelas anda

No. Keterangan 1 2 3 4

1 Nama Lengkap

2 Asal Daerah

3 Budaya Daerah 14
0-60 Belum Berkembang

4 Makanan khas Daerah 61-80 Mulai Berkembang

81-90 Berkembang sesuai Harapan

91-100 Berkembang melebihi Harapan


Nilai = x 100

KEGIATAN 1 TAHAP PENGENALAN

PENGANTAR MATERI KEARIFAN LOKAL

MODUL PROJEK FASE E TUJUAN

Peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi kearifan lok

TEMA: yang ada di beberapa daerah di Indonesia khususnya di daerah

Kearifan Lokal Situbondo

TOPIK PERSIAPAN

Membumikan Potensi Laut Sebagai


Kearifan Khas Situbondo 1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan

berbagai bentuk kearifan lokal yang memiliki hubungan dengan

keberlanjutan sumber daya alam.

MATERI 2. Guru menyiapkan lembar kerja K-W-L chart.

1.Pengantar Materi Kearifan Lokal K – W – L Chart


2.Bentuk Dan Fungsi Kearifan Lokal K : What do you know about the topic?

3. Mengenal Kearifan Lokal Yang Ada W: What do you want to know about the topic?
DiSitubondo
L: What did you learn?
4. Mempromosikan Kearifan Lokal melalui
media “Poster” 3. Guru menyiapkan artikel tentang ‘Kearifan Lokal “yang ada
diSitubondo terkait dengan nilai nilai nasehat dari nenek moyang at
leluhur

15
K: What do you W: What do you L: What did you

know about the want to know What did you learn?

topic? about the topic?

………………………… ………………………… …………………………

…………………. …………………. ……………….

DURASI: 10 Jam Pelajaran PELAKSANAAN

BAHAN 1.Guru mengawali projek dengan meminta peserta didik untuk


menuliskan pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat orang tua atau
Materi Video tentang kearifan lokal orang dewasa yang masih diingat sampai saat ini.

Proyektor, Laptop 2.Setelah peserta didik selesai menulis, guru bersama dengan peser
didik membahas hasil tulisan peserta didik dan menanyakan jika ada
PERAN GURU peserta didik lain yang menuliskan hal serupa.

Narasumber, Fasilitator 3.Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu arti dari
pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat tersebut. Kemudian guru
DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA memberi pengantar bahwa pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat
merupakan salah satu bentuk kearifan lokal.
Kebhinekaan Global dan Kreatif
4.Setelah itu, guru bertanya kepada peserta didik tentang pengertia
dan bentuk kearifan lokal yang diketahui.
Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai:

1. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata kearifan


lokal?

2.Menurutmu, apa itu kearifan lokal?

3.Seperti apa bentuknya?

4.Kearifan lokal apa yang kamu ketahui?

5.Berasal dari daerah mana kearifan lokal tersebut?

6.Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk kearifan lokal tersebut

7.Apakah kamu tahu atau pernah mencari tahu makna dibalik


kearifan lokal tersebut?

8.Guru bertanya kepada peserta didik apa yang mereka ketahui


tentang Kearifan Lokal tersebut.

9.Peserta didik mengisi K-W-L chart (kolom pertama dan kedua).

10.Peserta didik membaca sebuah artikel tentang yang terjadi di


Indonesia “Kearifan Lokal adalah Aspek Kebudayaan”

16
TUGAS

Peserta didik diminta untuk mencari tahu salah satu bentuk kearifan
lokal terkait dengan nilai nilai nasehat leluhur yang ada di Situbondo
dari para ahli, budayawan atau sumber yang lainnya

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

1. Isilah tabel K-W-L berikut berdasarkan informasi yang kalian dapat setelah
membaca sebuah artikel atau wawancara dengan narasumber terkait tentang
kearifan lokal yang ada di Situbondo

K: What do you know about the W: What do you want to L: What did you learn?

topic? (apa yang kalian ketahui know about the topic?

dari topik diatas )

………………………………………………
………………………………………………… ……………………………………………… ……

………………………………………………
………………………………………………… ……………………………………………… ……

………………………………………………
………………………………………………… …………………………………………….. …..

2. Buatlah sebuah poster dengan topik Menelusur Warisan Masa Lampau


“Kearifan Lokal daerah Situbondo ” dan jelaskan apa makna yang terkandung
dalam poster tersebut

Catatan : Guru dapat menilai dimensi Kebhinekaan global , Serta Kreativitasnya

CONTOH POSTER LAKUKAN AKSI PELESTARIAN

KEARIFAN LOKAL
17
KEGIATAN 2 TAHAP KONSTEKSTUAL

PERSIAPAN PENGGALIAN DATA

MODUL PROJEK FASE E TUJUAN


18
peserta didik Mencari data tentang kearifan lokal yang ada di
wilayahnya.(Pengolahan Kerupuk ,Rengginang dan Pengawetan Ikan )

TEMA:
Peserta didik Mengumpulkan Informasi tentang Tehnik Pengolahan
Kerupuk dari sumber yang terkait
Kearifan Lokal

TOPIK PERSIAPAN
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan Guru
Membumikan Potensi Laut Sebagai mempersiapkan perjalanan menuju Tempat Pengolahan Kerupuk Ikan .
Kearifan Khas Situbondo
2. Persiapan ini dimulai dari survey lokasi, alokasi biaya, transportasi,
narasumber lokal yang dapat membantu peserta didik, surat ijin, dlsb.

MATERI

Penggalian Data

Tentang Tehnik Pengolahan Kerupuk ,


Rengginang dan Pengawetan Ikan
Sekaligus Pembentukan Kelompok

19
PELAKSANAAN

DURASI: 7 Jam Pelajaran 1. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok dan memberi arahan
apa saja yang perlu dipersiapkan peserta didik sebelum menuju Lokasi.
BAHAN :
2. Guru bersama dengan peserta didik menuju lokasi Pengolahan .
alat tulis, kamera, perekam suara
3. Peserta didik diminta untuk mencari tahu tujuan atau manfaatdari
kearifan lokal yang ditemukan, mengonfirmasi asumsi di awal, dan
mendokumentasikannya dengan lengkap serta nantinya dapat langsung
PERAN GURU mempraktekkan .

Narasumber, Fasilitator Dari informasi-informasi yang dituliskan, peserta didik menyimpulkan


kemungkinan masalah yang akan terjadi
4. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 5-6 orang untuk melakukan diskusi terkait permasalahan
DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA yang sedang dibahas dan menuliskannya pada lembar diskusi
5. Perwakilan setiap kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi di
Kebhinekaan Global dan Kerjasama depan kelas. Guru akan menuliskan poin hasil diskusi setiap kelompok di
papan tulis. Kemudian peserta didik diajak untuk menyimpulkan hasil
diskusi seluruh kelompok

TUGAS

Melakukan Tugas wawancara atau medokumentasikan dengan melalui


video atau foto3D

Catatan : Guru dapat menilai dimensi Kebhinekaan global ,Kerjasama


Serta Kreativitasnya

20
KEGIATAN 3 TAHAP KONSTEKSTUAL

PERSIAPAN BAHAN DAN PENIMBANGAN BAHAN

MODUL PROJEK FASE E TUJUAN

peserta didik Mengumpulkan bahan yang akan diolah .

TEMA:

Kearifan Lokal
PERSIAPAN
TOPIK
1. Guru mencari informasi terlebih dahulu mengenai bahan-bahan ya
Membumikan Potensi Laut Sebagai digunakan untuk pengolahan Kerupuk Ikan .
Kearifan Khas Situbondo 2. Guru mengajak beberapa orang tua untuk berparsitipasi dalam
melengkapi bahan pembuatan Kerupuk Ikan .

MATERI

Persiapan Bahan Dan Penimbangan


Bahan Tentang Tehnik Pengolahan
Produk Olahan Ikan
DURASI: 4 Jam Pelajaran
PELAKSANAAN
BAHAN :
1. Guru menyampaikan macam-macam bahan dan alat dalam
Ikan Segar pengolahan kerupuk Ikan .
2. Guru memimpin diskusi untuk menentukan bagaimana cara
Tampah atau nampan untuk menjemur mendapatkan ikan segar yang nantinya akan diolah menjadi kerupuk.
3. Semua bahan yang sudah dikumpulkan disimpan pada tempat yang
Alat penghancur (blender, ulekan, atau aman disekolah.
lumpang).
Catatan : Guru dapat menilai dimensi gotong-royong dan Kerjasama
Baskom atau mangkuk besar Serta Kepeduliannya

Sendok. pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan peserta didik dalam


pengumpulan bahan dan Penimbangan Bahan .
Panci kukusan
Allternatif :
Plastik atau daun pisang untuk Jika tidak memungkinkan untuk bekerjasama dengan orang tua siswa
membungkus adonan. untuk pengadaan Bahan , maka guru dapat meminta kepada sekolah
untuk menyediakan dana yang dipergunakan untuk keperluan
Pisau atau alat iris. pengolahan .

Tepung tapioka.

Air bersih.

Bumbu 

PERAN GURU

Narasumber, Fasilitator

21
DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA

Kebhinekaan Global dan

Gotong Royong

KEGIATAN 4 TAHAP AKSI

PENGOLAHAN PRODUK OLAHAN IKAN DAN PENGEMASAN

MODUL PROJEK FASE E TUJUAN

peserta didik Melakukan Proyek Pengolahan Kerupuk Ikan .

TEMA:

Kearifan Lokal
PERSIAPAN
TOPIK
1.Guru meminta peserta didik menyiapkan peralatan
Membumikan Potensi Laut Sebagai 2. Pastikan bahwa dalam pengerjaan pengolahan kerupuk ikan peralat
Kearifan Khas Situbondo yang digunakan memenuhi standar dan dalam kondisi bersih untuk
menjamin kualitas hasil.
3. Guru menyiapkan runtutan cara pengolahan kerupuk ikan sebagai
panduan untuk peserta didik dalam membuat kerupuk ikan .

MATERI 4. Guru menyiapkan alat kemasan .


A. Pengolahan Kerupuk Ikan
5. Guru menyiapkan tabel kategori Pengolahan Kerupuk Ikan .
Rengginang Cumi serta

22
Pengawetan Ikan

B. Pengemasan kerupuk Ikan dan


Rengginang Cumi

DURASI: 143 Jam Pelajaran


PELAKSANAAN
BAHAN :
1. Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca panduan
Ikan Segar pembuatan kerupuk.Rengginang dan cara Pengawetan Ikan

Tampah atau nampan untuk menjemur 2. Guru meminta peserta didik mengupas ikan dan menghaluskan ik
menggunakan blender sesuai kelompok masing-masing (Kegiatan
Alat penghancur (blender, ulekan, atau diawasi oleh guru)
lumpang). 3. Peserta didik mencampurkan ikan yang sudah halus dengan tepun
ke dalam mangkok besar.
Baskom atau mangkuk besar 4.Peserta didik berdasarkan kelompok memulai poyek pembuatan
kerupuk ikan , Rengginang Serta cara Pengawetan Ikan .
Sendok.
5. Peserta didik mengemas Produk Olahan sesuai kategori
Panci kukusan 6. Peserta didik mengisi jumlah sesuai kategori pada tabel yang
disediakan
7. Peserta didik mempresentasikan hasil yang sudah dikemas
Plastik atau daun pisang untuk
8. Guru melakukan penilaian pada saat peserta didik melakukan
membungkus adonan.
presentasi
Pisau atau alat iris.

Tepung tapioka.

Air bersih.

Bumbu 
Catatan : Guru dapat menilai dimensi gotong-royong , Kerjasam
PERAN GURU dan kreativitas .

Narasumber, Fasilitator

DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA

Kreatif dan Gotong Royong

KEGIATAN 5 TAHAP AKSI

SERTIFIKASI HALAL DAN PAMERAN PRODUK

23
MODUL PROJEK FASE E TUJUAN

Peserta Didik Melakukan Pameran Produk .

TEMA:

Kearifan Lokal
PERSIAPAN
TOPIK
1.Guru menyiapkan jadwal kegiatan dan mengundang seluruh warga
Membumikan Potensi Laut Sebagai sekolah untuk bergabung dalam acara pameran Produk.
Kearifan Khas Situbondo 2.Guru bekerjasama dengan sekolah untuk mengundang pemangku
kepentingan pada acara pameran Produk yang akan dilaksanakan

MATERI
Pameran Produk

PELAKSANAAN

1 .Peserta didik menata tempat dan peralaran yang akan dijadikan


DURASI: 10 Jam Pelajaran tempat untuk memasarkan produk.
2.Presentasi dilakukan berkelompok pada tempat yang sudah disiapk
BAHAN : 3. Peserta didik mempresentasikan cara menghasilkan produk terseb
sesuai dengan pengalamannya
Rubrik Penilaian 4. Guru melakukan penilaian pada saat peserta didik melakukan
presentasi
PERAN GURU 5) Peserta didik menawarkan produk kepada pengunjung stand
5) Peserta didik merapikan kembali tempat dan peralatan yang
Narasumber, Fasilitator digunakan saat acara sudah selesai

DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA

Kreatif dan Gotong Royong Catatan : Guru dapat menilai dimensi gotong-royong , Kerjasam
dan kreativitas .

KEGIATAN 5 TAHAP AKSI

KEGIATAN REFLEKSI
24
MODUL PROJEK FASE E TUJUAN

peserta didik mampu merefleksikan seluruh proses dari awal sampai


akhir

peserta didik mampu mengungkapan perasaan dan pikiran yang terjad


di sepanjang projek

TEMA:

peserta didik mampu mengidentifikasi hal yang paling berkesan,


Kearifan Lokal menantang, hal baru yang ia dapat, dlsb

TOPIK

Membumikan Potensi Laut Sebagai


Kearifan Khas Situbondo PELAKSANAAN

1. Guru bersama dengan peserta didik mengingat kembali proses pro


MATERI

Evaluasi dan Refleksi 2. guru meminta peserta didik untuk menuliskan refleksi pribadi
akan perjalanan projek dari awal hingga akhir.

DURASI: 2 Jam Pelajaran Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat ditanyakan

1. Hal yang paling berkesan

2. Hal yang paling menantang sepanjang projek, kendala saat


melakukan aksi

3. Hal baru yang kamu dapat

4. Hal yang membantu kamu berproses Perubahan cara pikir, perilaku


hubungan dengan lingkungan, kebiasaan sehari-hari yang dialami

BAHAN :

Rubrik Penilaian

Perasaan yang paling dominan muncul selama projek


PERAN GURU

Narasumber, Fasilitator Peserta didik diajak untuk mengembangkan ide pelestarian


kearifan lokal:

DIMENSI PROFIL PELAJAR Kira-kira aksi pelestarian budaya lokal ini apakah akan berlanjut di
PANCASILA masa mendatang?

Kreatif dan Gotong Royong Jika ya, bagaimana bentuknya? Jika tidak, mengapa?

25
Catatan : Guru dapat menilai dimensi gotong-royong , Kerjasam
dan kreativitas .

REFLEKSI PESERTA DIDIK

Nama Peserta Didik :

Kelas / No. Absen :

No. Pertanyaan setuju Tidak setuju Penjelasan


Melalui projek ini saya semakin
1 memahami bahwa kearifan lokal
sangatlah penting dalam kehidupan
sehari-hari

Selama projek ini saya


2. bertanggungjawab dalam
menyelesaikan tugas

Aku banyak belajar hal baru selama


3 kegiatan projek

Aku tahu cara membuat minyak


4 kelapa murni

Aku menjadi lebih mandiri dalam


5 mengatur kegiatanku

Perasaanku senang sekali selama


6 melakukan projek 

26
Nama Guru =

No. Pertanyaan ya Tidak Penjelasan


Apa hal baru yang anda dapat
1 selama proyek ini

Apa hal paling menarik dalam proyek


2. ini

Bagaimana Anda menilai


3 keberhasilan pencapaian tujuan

pembelajaran ini?

Apa tantangan terbesar dalam


4 membimbing peserta didik REFLEKSI
dalam GURU
proyek ini? Bagaimana strategi
Anda?

Apa yang sudah berjalan baik?


5 Apakah hal tersebut perlu
dilakukan kembali pada proyek
serupa?

Apakah Anda memiliki


6 rekomendasi, atau ada hal yang
ingin kamu ubah atau perbaiki jika
Anda melakukan proyek ini kembali?

ASESMEN
ASESMEN

Asesmen merupakan bagian penting dari pembelajaran dalam


projek. Oleh karena itu dalam merencanakan projek, termasuk dalam
menyusun modul projek, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
merancang asesmen projek:

1. Keberagaman kondisi peserta didik dan sesuaikan metode asesmen.

2. Tujuan pencapaian projek

3. Pembuatan indikator perkembangan sub-elemen antarfase di awal projek

4. Bangun keterkaitan antara asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif

27
5. Penentuan jenis asesmen dan libatkan peserta didik dalam proses asesmen.
Misalnya, peserta didik dapat memilih topik yang akan dinilai, metode
asesmen (tertulis/tidak tertulis, presentasi/pembuatan poster), dan
pengembangan rubrik

ASESMEN DIAGNOSTIK ASESMEN FORMATIF ASESMEN SUMATIF

Waktu penggunaan 1. Pada awal Berkala, berkelanjutan 1. Biasanya dilakukan

perencanaan projek selama projek pada akhir projek

(identifikasi 2. Dapat dilakukan di

kesiapan sekolah), akhir tahap kegiatan

jika membuat jika diperlukan

sendiri modul projek (terutama di projek

2. Pada saat dengan jangka

penentuan dimensi, waktu yang

elemen, dan sub- panjang)

elemen, jika

menggunakan

modul projek sudah

ada

Pihak yang memberikan Guru Guru, peserta didik Guru

Asesmen secara pribadi

(selfassessment),

sesama peserta didik

(peer-assessment),

mitra sekolah dalam

projek (misalnya: orang

tua, narasumber projek)

Contoh bentuk asesmen Rubrik, observasi, Rubrik, umpan balik Rubrik, presentasi,

kuesioner, refleksi, esai (dari guru dan sesama poster, diorama, produk

peserta didik) baik teknologi atau seni,

28
secara lisan maupun esai, kolase, drama

tertulis, observasi,

diskusi, presentasi,

jurnal, refleksi, esa

ASESMEN FORMATIF

PENILAIAN POSTER

Nama kelompok :

No Kriteria Penialian Bobot Skor(1-10) Nilai akhir ( Skor x Bobot )

1 Orisinalitas karya 30

2 Kesesuaian tema 20

3. Kreativitas dan 25
keunikan

4 Kualitas 25
Penyampaian pesan

LEMBAR OBSERVASI SIKAP

Isi dengan checklist sikap yang terlihat pada saat kegiatan berlangsung

Rubrik Asesmen Observasi Berkebhinekaan global

No Nama Siswa Memperkenalkan budaya daerah Menggunakan salah satu budaya Mengajak untuk
daerah mempertahankan

29
budaya daerah

Rubrik Asesmen Observasi BerBergotong Royong

No Nama Siswa Bekerjasama Kepedulian

Rubrik Asesmen Observasi Kreatif

Menyebutkan langkah langkah Menyampaikan


No Nama Siswa Menyampaikan ide kreatif
ide alasan ide kreatif

ASESMEN SUMATIF

Rubrik Asesmen Produk

No Unsur Penilaian Indikator Pencapaian Skor maximal


-Produk Memuat
1 Berkebinekaan Global kearifan lokal yang ada 35
di daerah

30
-Produk mengandung
ajakan untuk
melestarikan kearifan
lokal daerah

Produk hasil dari karya


2 Bergotong Royong 35
bersama
Kreativitas dalam
produk
3 Kreativitas 30
Kreativitas dalam
pemasaran

0-60 Belum Berkembang

61-80 Mulai Berkembang

81-90 Berkembang sesuai Harapan

91-100 Berkembang melebihi Harapan

BAHAN BACAAN/ HAND -


OUT
MATERI KEARIFAN LOKAL

Menurut wikipedia Kearifan lokal adalah

Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak
dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local
31
wisdom) biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke
generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan lokal ada di dalam
ceritaIndonesia memiliki berbagai macam kearifan lokal yang sangat
berperan strategis dalam membangun peradaban suatu masyarakat.

PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL: FUNGSI, KARAKTERISTIK, DAN CIRI-


CIRINYA

Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah
kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan
kemampuan sendiri.

Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam
masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Di Indonesia,
Kesadaran akan kearifan lokal mulai tumbuh subur pasca jatuhnya rezim
Presiden Soeharto pada tahun 1998. Lebih lanjut kearifan lokal juga
didefinisikan sebagai kemampuan beradaptasi, menata, dan
menumbuhkan pengaruh alam serta budaya lain yang menjadi motor
penggerak transformasi dan penciptaan keanekaragaman budaya
Indonesia yang luar biasa.

Ini juga bisa menjadi suatu bentuk pengetahuan, kepercayaan,


pemahaman atau persepsi beserta kebiasaan atau etika adat yang menjadi
pedoman perilaku manusia dalam kehidupan ekologis dan sistemik. Nilai-
nilai yang mengakar dalam suatu budaya jelas bukan objek material yang
konkret, tetapi cenderung menjadi semacam pedoman bagi perilaku
manusia.

Dalam pengertian itu, untuk mempelajarinya kita harus memperhatikan


bagaimana manusia bertindak dalam konteks lokal. Dalam keadaan
normal, perilaku orang terungkap dalam batas-batas norma, etiket, dan
hukum yang terkait dengan wilayah tertentu.

Namun, dalam situasi tertentu di mana budaya menghadapi tantangan dari


dalam atau dari luar, respons dalam bentuk reaksi dapat terjadi. Tanggapan
dan tantangan adalah cara normal untuk melihat bagaimana perubahan
terjadi dalam budaya. Struktur dan nilai sosial, serta tata krama, norma dan
hukum setempat akan berubah sesuai dengan kebutuhan situasi sosial.

Tantangan dalam suatu budaya dapat terjadi karena umpan balik yang
terjadi dalam jaringan kehidupan suatu sistem sosial. Hal ini menandakan
sedang berlangsungnya autopoesis yang menandakan bahwa suatu sistem
sosial dalam suatu budaya mengatur dirinya sendiri, suatu tanda bahwa
suatu masyarakat dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang hidup. Dalam
menghadapi perubahan inilah kearifan lokal memainkan peran dan
fungsinya. Berikut paparan mengenai fungsi, karkateristik, dan ciri-ciri dari
kearifan lokal.

Fungsi kearifan lokal Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber


daya alam. Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia.
Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan. Bermakna
sosial, misalnya upacara integrasi komunal atau kekerabatan dan pada
upacara pertanian. Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam
32
upacara Ngaben dan selametan roh. Bermakna politik atau hubungan
kekuasaan patro-client, dsb.

Karakteristik kearifan lokal Harus menggabungkan pengetahuan kebajikan


yang mengajarkan orang tentang etika dan nilai-nilai moral;

Kearifan lokal harus mengajar orang untuk mencintai alam, bukan untuk
menghancurkannya; Kearifan lokal harus berasal dari anggota komunitas
yang lebih tua;

Kearifan lokal dapat berbentuk nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-


istiadat, hukum, adat, aturan-aturan khusus.

Ciri-ciri kearifan lokal Mampu bertahan di tengah gempuran budaya luar


yang semakin masif Memiliki kemampuan menyediakan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan unsur-unsur dari budaya luar Mempunyai
kemampuan penggabungan atau pembauran terhadap unsur budaya luar ke
dalam budaya asli. Mempunyai kemampuan mengendalikan, memberi arah
pada perkembangan budaya.

Sumber: artikel "Pengertian Kearifan Lokal: Fungsi, Karakteristik, dan Ciri-


Cirinya" https://tirto.id/pengertian-kearifan-lokal-fungsi-karakteristik-dan-
ciri-cirinya-f9mi

Liputan6.com, Jakarta PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL

Kearifan lokal adalah cerminan cara hidup suatu masyarakat. Kearifan lokal
merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Hal ini merupakan warisan
dari orang terdahulu.

Kearifan lokal atau local wisdom ini biasanya diwariskan secara turun
temurun dari generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut.
Kearifan lokal bisanya terdapat pada cerita rakyat, peribasahasa, lagu,
hingga permainan rakyat.

Kearifan lokal adalah suatu pengetahuan yang ditemukan oleh masyarakat


lokal tertentu melalui kumpulan pengalaman dalam mencoba. Hal ini
selanjutnya diintegrasikan dengan pemahaman terhadap budaya dan
keadaan alam suatu tempat.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (20/4/2021)


tentang kearifan lokal adalah. Kearifan lokal adalah salah satu aspek yang
sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Kearifan lokal adalah cara hidup
suatu masyarakat dan berhubungan secara spesifik dengan budaya
33
tertentu. Setiap suku bangsa memiliki kearifan lokal yang mengandung nilai-
nilai sosial budaya yang harus dijaga. Hal ini termasuk pendidikan,
kesehatan, serta nasehat-nasehat leluhur untuk selalu berbuat baik kepada
sesama manusia, bahkan alam tempat tinggalnya.

Kearifan lokal biasanya tercermin dalam nilai-nilai kelompok masyarakat


tersebut, seperti pada nyanyian, pepatah, tarian, atau bahkan semboyan.
Nilai-nilai kearifan lokal yang tertanam di dalam kelompok masyarakat, akan
menjadi bagian hidup yang tidak dapat terpisahkan. Kamu bisa melihatnya
melalui perilaku sehari-sehari masyarakat tersebut.

Pengertian Kearifan Lokal Menurut Para Ahli

I Ketut Gobyah

Menurut I Ketut Gobyah, kearifan lokal adalah suatu kebenaran yang telah
mentradisi dalam suatu daerah. Kearifan lokal adalah perpaduan antara
nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal
terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun
kondisi geografis dalam arti yang luas. Kearifan lokal adalah produk budaya
masa lalu yang patut dijadikan pegangan hidup secara terus-menerus.
Meskipun bernilai lokal, tetapi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
dianggap sangat universal.

2. Swars

Menurut Swars, kearifan lokal adalah kebijaksanaan manusia yang


bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang
melembaga secara tradisional. Kearifan lokal adalah nilai yang dianggap
baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama, bahkan
melembaga.

Phongphit dan Nantasuwan

Kearifan lokal adalah pengetahuan yang berdasarkan pengalaman


masyarakat turun-temurun antargenerasi. Pengetahuan ini menjadi aturan
bagi kegiatan sehari-hari masyarakat ketika berhubungan dengan keluarga,
tetangga, masyarakat lain, dan lingkungan sekitar.

Undang-Undang No. 32 Tahun 2009

Menurut UU, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata
kehidupan masyarakat antara lain untuk melindungi dan mengolah
lingkungan hidup secara lestari.

34
Ciri-Ciri Kearifan Lokal

ilustrasi/copyright unsplash.com/Artem Bali

Kearifan lokal adalah adalah ciri khas etika dan nilai budaya dalam
masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Berikut
beberapa ciri-ciri kearifan lokal yang bisa kamu kenali:

- Mampu bertahan dari pengaruh budaya luar.

- Memiliki kemampuan mengakomodasi budaya luar.

- Memiliki kemampuan mengintegrasi atau menyatukan budaya luar


dan budaya asli.

- Memiliki kemampuan mengendalikan.

- Memiliki kemampuan memberi arah dan petunjuk perkembangan


budaya.

Fungsi Kearifan Lokal

Kearifan lokal tentunya juga memiliki berbagai fungsi yang baik untuk
masyarakat. Berikut fungsi kearifan lokal yang perlu kamu kenali:

 Sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.

 Untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam

 Untuk pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan


dengan upacara daur hidup, konsep kanda pat rate.

 Untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya


pada upacara saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada pura
Panji.

Contoh Kearifan Lokal di Indonesia

Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai macam suku dan budaya


sehingga Indonesia memiliki jumlah kearifan lokal yang cukup banyak. Hal
tersebut bisa menjadi kekuatan sekaligus tantangan dalam upaya
mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Kearifan lokal bisa menjadi
kekuatan apabila pengetahuan dan praktiknya dilaksanakan secara selaras
dengan usaha pembangunan masyarakat. Salah satu contoh kearifan lokal
yang bisa digunakan untuk pembangunan masyarakat adalah hukum sasi
yang ada di Maluku.

Dalam jurnal Makna Komunikasi Simbolik Hukum Adat Sasi (2017) karya
Casparina Yulita, Hafied Cangara, dan Muhadar, dijelaskan bahwa hukum
sasi adalah ketentuan hukum tentang larangan memasuki, mengambil
atau melakukan sesuatu dalam kawasan teretentu dan dalam jangka
waktu tertentu pula. Pada dasarnya, hukum sasi merupakan kaidah
hukum yang didasarkan pada asas pelestarian dan keseimbangan
hubungan alam dengan ekosistem Dasar filosofis hukum sasi menekankan
35
adanya hubungan antara kehidupan manusia dengan alam. Alam
merupakan bagian penting dari manusia. Kehancuran alam berarti
kehancuran manusia juga. Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui
bahwa kearifan lokal hukum sasi tepat digunakan untuk pembangunan
masyarakat karena memuat upaya pelestarian dan keseimbangan alam.
Selain hukum sasi, Indonesia masih banyak memiliki kearifan lokal lainnya,
seperti Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali, Bebie di Sumatera Selatan,
Cingcowong di Jawa Barat, Hompongan di Jambi, Balingkea di Sulawesi
Tengah, Ke-Kean di Sumatera Selatan, Pahomba di NTT, dan sebagainya.

Sumber:

Kearifan Lokal: Definisi, Ciri-Ciri, dan Contohnya Kompas.com - 25/11/2020,


15:04 WIB

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kearifan Lokal:


Definisi, Ciri-Ciri, dan Contohnya",

Klik untuk baca:


https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/25/150459069/kearifan-
lokal-definisi-

ciri-ciri-dan-contohnya.

Penulis : Cahya Dicky Pratama

Editor : Serafica Gischa

Contoh Kearifan Lokal di SITUBONDO

36
37
RAGAM OLAHAN IKAN ALA SITUBONDO

Mengembangkan berbagai varian produk untuk mencegah kejenuhan


konsumen serta manfaatkan pemasaran 

 Diversifikasi usaha, khususnya dalam olahan perikanan, dianggap wajib


hukumnya. Begitulah prinsip Juhari, pengolah ikan asal Situbondo – Jawa
Timur. Selain melatih kreativitas dan inovasi sang empunya usaha, Juhari
menilai diversifikasi produk adalah hal penting untuk mengatasi kejenuhan
konsumen. 

  “Ya misalnya saja kita jual abon, lama-lama kalau tidak ada variasi orang
yang beli bisa jenuh. Sehingga kita perlu inovasi, produk kita harus ada
yang baru agar pelanggang tidak bosan serta bisa menarik peluang
konsumen baru,” ujarnya.

 Kerupuk ikan kapasan-sejenis ikan laut hasil tangkap, menjadi salah satu
primadona dari varian produk olahannya. Antara lain, kerupuk lele,
kerupuk tahu, kerupuk ikan, kerupuk tiram, kerupuk kerang, serta kerupuk
cumi.

  "Saya produksi tiap hari, rata - rata sebanyak 1 kuintal atau 100 kilogram
(kg) per harinya dengan omzet rata-rata Rp 5 juta per hari juga," ungkap
Juhari. Jumlah produksi ini merupakan total dari keseluruhan varian
produk yang ia olah. 

 Tidak itu saja, dengan pemasaran yang aktif, produk olahannya yang diberi
merk Permata Indah banyak terpampang di etalase-etalase toko retail
Situbondo. “Setiap tiga hari sekali saya selalu kirim stok untuk mengganti
stok yang habis terjual,” terangnya.

 Jeli Lihat Pasar

Dan kenalnya masyarakat terhadap produk-produk olahannya, menurut


Jauhari, bukanlah hal yang instan. Jelas Juhari, hal inipun tak luput karena
sebelumnya ia belajar banyak dari usahanya yang juga terkait dengan
pemanfaatan hasil laut. Yakni kerajinan dengan bahan baku kekerangan.

 “Sebelumnya saya usaha di bidang kerajinan kekerangan mulai dari 2001,"


ungkapnya. Hasil kerajinannya sudah melanglang buana hingga pasar
ekspor Eropa dan Amerika.

 Melihat pasar, mulai dari 2008 dia memperhatikan pasar ekspor untuk
38
kerajinan mulai menunjukkan penurunan permintaan. Sehingga ia  pun
mencoba melihat pasar lain dengan tetap memanfaatkan hasil kekayaan
sumber daya laut.  Yakni melalui olahan ikan. Dan Juhari mulai mencoba
usaha ini pada 2013.

 “Awalnya saya mulai usaha olahan ikan melalui produk rengginang, karena
di daerah sini rengginang itu produk yangdisukai. Kemudian saya coba lagi
abon, yakni abon tuna, kemudian kerupuk teri tepung, setelah itu baru
produk-produk olahan lainnya,” tambah Juhari.

 Lama-kelamaan, dia pun mengembangkan varian produk lainnya, seperti


kerupuk kapasan dan jambrong. Khusus untuk olahan kerupuk, Juhari
mengatakan alasan mengapa ia tertarik mengembangkannya. “Karena saya
pikir tiap hari orang butuh kerupuk sebagai teman makan. Dan kebetulan
pas saya sering ikut event pameran di Jakarta, saya lihat produk-produk
olahan kerupuk itu jadi idola ya,” terang Juhari.

 Bahan Baku Harus Segar

Bahan baku untuk produk olahannya, aku Juhari, tidaklah sulit didapat.
Apalagi tempat tinggal sekaligus lokasi produksi produk perikanannya
berada tidak jauh dari pelabuhan ikan dan pasar. “Ikan-ikannya banyak
dari nelayan sini. Tinggal item mana yang penting untuk kita buat sesuai
pesanan customer. Kalau yang dominan abon misalnya, ya kita fokusnya
banyak di bahan baku buat abon, seperti abon lele atau abon tuna,”
jelasnya.

 Dan berbicara mengenai bahan baku, ia berani mengatakan tidak ada


masalah berarti dalam hal ini karena ia punya alasan sendiri. “Kadang kalau
kata orang itu cari bahan baku itu sulit, karena belum mulai. Padahal itu
seribu jalan sudah ada kalau kita sudah mulai. Misal saja abon tuna ini,
awalnya saya cari sampai perbatasan Banyuwangi. Lama-lama ternyata di
dekat rumah ada yang jual ikan tunanya. Makanya saya gak pernah pusing
tentang bahan baku,” terang Juhari.

 Dari bahan baku ini, ia pun bercerita mengenai proses produksi olahan
andalannya, kerupuk kapasan. Cukup sederhana, imbuhnya, yakni hanya
terdiri dari ikan segar, tepung terigu, tepung tapioka, minyak goreng,
hingga bumbu dapur.

Yang penting, tegas Juhari, bahan baku ikannya haruslah segar. Sehingga,
ketika membeli ikan segar dari pasar pada pagi hari, proses pengolahan
pun langsung dimulai pagi itu juga. “Makanya kita selalu mulai produksi
pada pagi hari sampai selesai. Selesainya bisa sore atau malam hari,”
jelasnya. 
39
 Tingkat kesegaran menjadi pertimbangan penting, ia beralasan karena
sangat berpengaruh pada kualitas kerupuk yang dihasilkan. Terutama dari
segi rasa. Jika ikan yang digunakan sudah tidak segar, akan beda rasanya.
“Makanya ikan harus selalu segar. Catatan khusus itu,” timpalnya.

 Setelah dipastikan sudah betul-betul segar, bahan baku ikan dibersihkan


dan di-fillet. Khususnya kepala dan mata ikan haruslah dibuang karena bisa
mengganggu kualitas akhir produk. “Pembusukan ikan dari mata itu lebih
cepat, sehingga bisa mengganggu tingkat kesegaran,” ujarnya. 

  Dagingnya yang sudah di-fillet kemudian dicampurkan ke tepung dan


nantinya digoreng. Proses penggorengan dilakukan sebanyak dua kali
untuk memperoleh cita rasa krispi. 

 Selengkapnya baca di majalah TROBOS Aqua Edisi-89/15 Oktober – 14


November 2019

Sumber :

http://trobosaqua.com/detail-berita/2019/10/15/47/12229/ragam-
olahan-ikan-ala-situbondo

Cara Mengolah Kerupuk Ikan Khas Situbondo :

1. Kerupuk Udang

Bahan-bahan:

 500 gr udang kupas segar

 500 gr tepung tapioka

 170 ml air

 1 butir telur

 2 sdt garam
40
 1 sdm gula pasir

 5 siung bawang putih

 daun pisang atau plastik panjang secukupnya untuk pembungkus

Cara Membuat Kerupuk Udang Khas Situbondo:

1. Blender halus udang dengan bawang putih, garam dan telur.

2. Campurkan dengan tepung tapioka, gula dan air sedikit demi sedikit
hingga jadi adonan yang tidak lengket. Uleni agar tidak lengket dan
agar bahan tercampur merata.

3. Cetak ke dalam plastik panjang atau bungkus dengan daun pisang.

4. Kukus adonan selama tiga jam atau hingga matang. Keluarkan dan
biarkan dingin.

5. Iris adonan dan tata di wadah, jemur di bawah sinar matahari hingga
kering.

6. Goreng kerupuk udang hingga mengembang dan renyah. Angkat dan


tiriskan.

2. Kerupuk Tenggiri

Bahan-bahan:

 150 gr tepung tapioka/kanji

 100 gr daging ikan tenggiri, haluskan

 1 butir telur
41
 1 kuning telur

 1 sdt gula

 1/2 sdt kaldu jamur (bisa ganti penyedap rasa)

 1/4 sdt garam

 1/2 sdt soda kue

Cara mengolah kerupuk Tenggiri khas Situbondo:

1. Kocok 1 butir telur dan kuning telur lepas, masukkan garam, gula
dan kaldu jamur. Kocok rata.

2. Masukkan tepung kanji dan daging tenggiri halus ke dalam kocokan


telur. Aduk rata. Masukkan soda kue. Aduk rata dan uleni.

3. Bentuk adonan panjang agak tebal. Potong-potong 1 cm. Nyalakan


api, masukkan adonan ke dalam minyak goreng yang belum panas.
Pakai api sedang saja agar minyak tidak terlalu panas.

4. Goreng sambil dibolak-balik terus agar mengembang.

Gurihnya Rengginang Cumi, Kudapan Khas Situbondo Cocok untuk


Sajian Lebaran
Chuk S Widarsha - detikJatim
Sabtu, 30 Apr 2022

42
Renginang cumi yang selalu jadi sajian lebaran (Foto: Chuk S Widarsha)
Situbondo - Lebaran sebentar lagi. Setiap rumah atau keluarga pasti
menyiapkan kue ringan sebagai sajian menyambut sanak keluarga dan
handai taulan yang datang bersilaturrahmi.
Salah satu sajian yang menarik untuk dicoba yakni rengginang. Bukan
rengginang biasa. Tapi rengginang cumi khas Situbondo. Seperti apa?

Rengginang adalah kudapan ringan sejenis kerupuk tebal yang terbuat


dari beras ketan. Lalu dibentuk bulat dan dikeringkan dengan cara
dijemur di bawah panas matahari. Untuk menikmatinya harus digoreng
dulu. Kkrriuuuk!

Namun, di Situbondo rasa rengginangnya berbeda dengan umumnya.


Namanya Rengginang Cumi. Apakah berasal dari ikan cumi-cumi atau
sotong yang digoreng ? Bukan. Tapi hanya cita rasanya.

Rengginang cumi khas Situbondo ini dihasilkan dari kawasan yang


memang jadi sentra rengginang. Yakni Desa Gelung, Kecamatan
Panarukan, Situbondo. Sekitar 10 km dari kota.

Rengginang cumi saat dijemur (Foto: Chuk S Widarsha)


Sama seperti rengginang lazimnya, rengginang cumi terbuat dari ketan
yang dikeringkan. Hanya saja, proses pembuatannya rengginang itu
diberi cairan hitam atau tinta yang keluar dari cumi-cumi.

43
Bukan cuma cairannya. Tapi juga daging cumi-cumi yang dihaluskan.
Selanjutnya dicampur bawang putih, garam, dan perasa. Bahan-bahan
itu lantas dicampurkan dengan beras ketan yang sudah masak.

Setelah tercampur, lantas dibentuk bulatan-bulatan. Proses


selanjutnya, adonan rengginang yang sudah terbentuk dan berwarna
hitam pekat itu lantas dikeringkan di bawah terik matahari selama
beberapa hari.

"Rengginang cumi merupakan inovasi warga sini. Karena daerah sini


kan memang dekat laut dan menghasilkan produk laut," jelas Miftah,
salah seorang produsen rengginang Desa Grlung, saat berbincang
dengan detikJatim, Sabtu (30/4/2022).

Ia mengimbuhkan pada hari-hari biasa, permintaan akan rengginang


memang sudah banyak. Baik untuk oleh-oleh di toko makanan khas,
maupun kebutuhan masyarakat lokal.

"Menjelang Lebaran, permintaan selalu meningkat. Biasanya untuk


disajikan ke tamu-tamu di rumah saat silaturrahmi Lebaran," terang
Miftah.

Menurutnya, permintaan dari luar daerah bahkan luar pulau juga


meningkat tajam. Belum lagi suplai untuk toko pusat oleh-oleh.
Apalagi, Situbondo merupakan perlintasan jalur Pantura.

"Karena rengginang ini kan bukan saja disukai orang dari suku Madura
atau Jawa. Tapi hingga orang luar Jawa. Sebagai camilan," kata Fitri,
seorang produsen rengginang lainnya.

Cara Membuat Ikan Asin

Indonesia memang memiliki sangat beragam kuliner,bahkan setiap


daerah di Indonesia mempunyai kuliner khas tersendiri. Misalnya di
kota Pekalongan yaitu nasi megono. Nasi megono ini sangat di santap
dengan ikan asin. Ngomong-ngomong soal ikan asin, sebenarnya
seperti apa sih kuliner yang di beri nama ikan asin ini?

Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang
diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode
pengawetan ini, daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu
singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-
bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat.ikan asin biasanya di
produksi oleh orang-orang kawasan pesisir. 

Namun buat anda yang inin mencoba membuat ikan asin di rumah
sendiri juga mudah karena cara membuat ikan asin sangatlah gampang
sekali.namun dalam pembuatan ikan asin dibutuhkan waktu yang
44
cukup lama dan sinar matahari yang cukup terik untuk menjemurnya.
Beraneka jenis ikan yang biasa diasinkan, baik ikan air tawar maupun
ikan laut.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan ikan asin mentah :

 Ikan air tawar/ ikan air laut 1kg. 

 Garam ½ kg (1:2)dengan ikan.

 Air 1 sampai 2 liter.

Berikut merupakan cara membuat ikan asin dari proses awal sampai


ikan asin siap disajikan sebagai lauk :

 Perrtama siapkan ikan yang akan di bikin ikan asin.

 Ikan-ikan ini dikumpulkan dalam suatu wadah

 Langkah yang ketiga ikan ditaburi atau direndam dalam larutan


garam pekat. Ikan-ikan yang besar biasanya dibelah atau dipotong-
potong lebih dulu agar garam mudah meresap ke dalam daging.

 Diamkan selama 10-24 jam

 Yang terakhir jemur ikan yang sudah di rendam dibawah terik


matahari langsung selama 1-3hari.

Ikan asin tidak akan bau dan aman dikonsumsi karena Konsentrasi
garam yang tinggi dan menyusutnya cairan sel akan menghentikan
proses autolisis dan menghambat pertumbuhan bakteri dalam daging
ikan. Setelah itu, ikan-ikan ini dijemur, direbus atau difermentasi untuk
meningkatkan keawetannya.

Nah jika ikan asin sudah kering sekarang cara penyajianya :

45
 Ambilah ikan asin yang sudah benar-benar kering.

 Siapkan minyak goreng yang sudah panas. Lalu masukan ikan asin
kedalam minyak tersebut.

 Bolak balik hingga ikan terlihat putih kecoklatan.

 Angkat dan tunggu sampai minyak benar-benar tuntas.

 Sajikan ikan asin dengan sambal terasi.

Dalam pembuatan ikan asin kadar garam dan lamanya perendaman


sangat mempengaruhi rasa yang akan di hasilkan. Semakinlama ikan
direndam menggunakan larutan garam maka kadar keasinannya akan
bertambah. Jika membuat ikan asin dalam kondisi tidak ada sinar
matahari sebenarnya bisa dengan oven untuk menggantikan fungsi
sinar matahari yang akan membuat ikan menjadi kering namun
mengeringkan ikan asin dengan sinar matahari dopercaya bisa
menjadikan cita rasa yang semakin nikmat. 

Seperti itulah cara pembuatan ikan asin. Ikan asin sangat cocok sebagai
lauk untuk sarapan. Biasanya disajikan dengan nasi urap.nasi megono
dan lebih mantap lagi disajikan bersamaan sambal terasi.
Demikian cara membuat ikan asin semoga bisa bermanfaat buat anda
dan bisa anda gunakan sebagai referensi dalam percobaan anda.

Omzet Ikan Asin Asal Kabupaten Situbondo Berprospek Cerah


Proses Membuat Ikan Asin Paling Enak
Rasa ikan asin yang enak tidak terlepas dari cara pembuatannya. Bahan-
bahan bakunya seperti ikan harus segar dan higienis.

46
Jakarta - Makan siang pakai sayur asem dan sambal terasi tanpa lauk ikan
asin terasa kurang sedap. Ikan asin sebagai lauk utama yang memiliki cita
rasa gurih menjadi pelengkap menu sayur asem agar hidangan menjadi
istimewa.

Rasa ikan asin yang enak tidak terlepas dari cara pembuatannya. Bahan-
bahan bakunya seperti ikan harus segar dan higienis. Komposisi
antara garam dan besar kecilnya ikan juga menjadi takaran tersendiri untuk
menghasilkan cita rasa ikan asin yang enak dan berkualitas baik.

A. Bahan Baku Ikan Segar

1. Ikan

Pilihlah ikan yang masih segar karena keseragaman ikan sangat menentukan
mutu ikan asin Bahan baku untuk pembuatan ikan asin dapat
dikelompokkan menjadi tiga bagian ikan yang berukuran besar, sedang dan
kecil.

 Besar, misalnya ikan tenggiri, tongkol, kakap,


manyung, dan sebagainya
 Sedang, misalnya ikan kembung, laying, tiga waja,
dan sebagainya

 Kecil, misalnya ikan petek dan teri

Ikan yang berukuran besar perlu disiangi yakni pembersihan dari sisik,
insang, isi perut dan dibelah sepanjang garis punggung kearah perut (tetapi
tidak sampai terbelah dua). Bagian yang masih tebal disayat miring bagian
sampingnya, jika digunakan ikan yang berukuran sedang, dapat dilakukan

47
pembelahan atau tanpa dibelah. Sedangkan ikan yang berukuran kecil
cukup dicuci dengan air bersih tanpa perlu disiangi

2. Garam

Ikan yang mengalami proses penggaraman menjadi awet karena garam


dapat menghambat atau membunuh bakteri penyebab pembusukan pada
ikan, oleh karena itu, kemurnian garam sangat menentukan. Garam yang
dipakai adalah garam dapur (NaCl) murni, artinya garam yang sebanyak
mungkin mengandung NaCl dan sekecil mungkin unsur-unsur lainnya.

B. Metode Penggaraman

Penggaraman dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu penggaraman


kering (dry salting), penggaraman basah (wet salting), kench salting

1. Penggaraman kering (dry salting)

Pada penggaraman kering dapat digunakan baik untuk ikan ukuran besar
maupun kecil. Penggaraman ini menggunakan garam berbentuk Kristal. Ikan
yang akan diolah ditaburi garam lalu disusun secara berlapis-lapis.Setiap
lapisan ikan diselingi lapisan garam

2. Penggaraman basah (wet salting)

Proses penggaraman dengan metode ini menggunakan larutan garam


sebagai media untuk merendam ikan

3. Penggaraman kench salting

Penggaraman ini hampir serupa dengan penggaraman kering. Bedanya, cara


ini menggunakan kedap air. Ikan hanya ditumpuk di lantai atau
menggunakan keranjang.

Pekerj
a melakukan proses penggaraman ikan asin di Pekalongan, Jawa Tengah,
Selasa (25/7). Menurut pengusaha setempat, kenaikan harga garam

48
menyebabkan kenaikan harga ikan asin dari Rp13.000 per kilogram menjadi
Rp17.000 per kilogram, dan menurunnya produksi dari biasanya lima ton
per hari menjadi dua ton per hari. (Foto: Ant/Harviyan PP)

C. Membuat Ikan Asin Cara Penggaraman Kering

1. Lakukan penyiangan ikan yang akan diolah kemudian dicuci agar bersih
hingga bebas dari sisa-sisa kotoran

2. Sediakan sejumlah garam kristal sesuai berat ikan, untuk ikan berukuran
besar jumlah garam yang harus disediakan berkisar 20-30 persen dari berat
ikan, untuk ikan berukuran sedang 15-20 persen, sedangkan ikan yang
berukuran kecil 5 persen.

3. Taburkan garam ke dalam wadah atau bak setebal 1-5 cm, tergantung
jumlah garam dan ikan yang akan diolah. Lapisan garam ini berfungsi
sebagai alas pada saat proses penggaraman

4. Susunlah ikan di atas lapisan garam tersebut dengan cara bagian perut
ikan menghadap ke dasar bak. Selanjutnya taburkan kembali garam pada
lapisan ikan tersebut, lakukkan penyusunan ikan dan garam secara berlapis-
lapis hingga lapisan teratas adalah susunan dengan lapisan lebih banyak
atau tebal

5. Tutuplah tumpukan ikan dan garam tersebut dengan keranjang atau


anyaman bambu dan beri pemberat di atasnya.

6. Biarkan selama beberapa hari untuk terjadinya proses penggaraman.

Untuk ikan berukuran besar selama 2-3 hari, ikan yang berukuran sedang
dan ikan yang berukuran kecil selama 12-24 jam

7. Selanjutnya cucilah dengan air bersih dan tiriskan, susun ikan di atas
para-para penjemuran

8. Pada saat penjemuran atu pengering, ikan sekali-kali dibalik agar ikan
cepat mengering

D. Membuat Ikan Asin Cara Penggaraman Basah

1. Siapkan larutan garam jenuh dengan konsentrasi larutan 30-50 persen

2. Ikan yang telah disiangi disusun di dalam wadah atau bak kedap air,
kemudian tambahkan larutan garam secukupnya hingga seluruh ikan
tenggelam dan beri pemberat agar tidak terapung

49
3. Lama perendaman 1-2 hari, tergantung dari ukuran atau tebalnya ikan
dan derajat keasinan yang diinginkan

4.Setelah penggaraman, bongkar ikan dan cuci dengan air bersih. Susun
ikan di atas para-para untuk proses pengeringan atau penjemuran.

GLOSARIUM

 Kearifan lokal : Identitas atau


kepribadian budaya sebuah bangsa
yang menyebabkan bangsa tersebut
mampu menyerap, bahkan mengolah
kebudayaan yang berasal dari
luar/bangsa lai menjadi watak dan
kemampuan sendiri

 Budaya : Suatu cara hidup yang


berkembang dan dimiliki oleh
sekelompok orang. Kemudian
diwariskan kepada generasi
selanjutnya

 Penggalian Data : Ekstraksi pola yang menarik


dari data dalam jumlah besar

 Pengolahan : Proses mengubah secara fisik,


kimiawi, dan biologis

bahan komoditas hortikultura menjadi


50
suatu bentuk produk turunan.

 Pengemasan :Aktivitas
merancang dan memproduksi wadah
atau pembungkus suatu produk.
Bungkus atau kemasan yang menarik
akan memberikan nilai plus pada
konsumen yang sedang membedakan
beberapa produk yang bentuk dan
mutunya hampir sama

 Sertifikasi Halal : Pengakuan


kehalalan suatu Produk yang
dikeluarkan oleh BPJPH berdasarkan
fatwa halal tertulis yang dikeluarkan
oleh MUI

 Refleksi : Ungkapan jujur


perasaan peserta didik untuk
memberikan kesan dan pesan atas
pembelajaran yang telah dilakukan
bersama guru

 Tahap pengenalan : Tahap awal

 Tahap kontekstualisasi :
Menekankan kaitan materi yang
dipelajari dengan kondisi di
kehidupan nyata

 Tahap lakukan/aksi : Mengungkapkan suatu tindakan

 Pengawetan : Metode yang digunakan untuk


membuat makanan memiliki daya simpan yang tahan

51
REFERENSI

Sumber: artikel "Pengertian Kearifan Lokal: Fungsi, Karakteristik, dan


Ciri-Cirinya" https://tirto.id/pengertian-kearifan-lokal-fungsi-
karakteristik-dan-ciri-cirinya-f9mi

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/25/150459069/kearifan-
lokal-definisi-

ciri-ciri-dan-contohnya.

http://trobosaqua.com/detail-berita/2019/10/15/47/12229/ragam-
olahan-ikan-ala-situbo

Sumber : https://www.fimela.com/food/read/4672959/5-resep-kerupuk-
gurih-yang-bisa-dibuat-sendiri-di-rumah

https://www.detik.com/jatim/kuliner/d-6058257/gurihnya-rengginang-
cumi-kudapan-khas-situbondo-cocok-untuk-sajian-lebaran

www.harianbhirawa.co.id/omzet-ikan-asin-asal-kabupaten-situbondo-
berprospek-cerah/

https://www.tagar.id/tagarphoto/41180/Ikan+Asin

52
53
RUNDOWN KEGIATAN PROYEK
KEGIATAN PROJEK

Bulan Oktober 2022


Jam 20/10/22
5 /10/22 6 /10/22 12 /10/22 13 /10/22 19/10/22 26-27/10/22
X1-X5

1 KBM Pelajaran Intra


KBM KBM
2

Assesment Membuat tahap 1


poster secara
3
Diagnostik Digital dan Aksi
KBM penilaian KBM KBM
Penggalian
Data Pembuatan
Pengantar (narasumber)

kearifan
Kerupuk
4 Ikan
lokal

ISTIRAHAT

54
Pengantar
tahap 1

5 Aksi
kearifan Membuat
lokal poster secara Penggalian
Digital dan Data Pembuatan
penilaian (narasumber) KBM
KBM KBM
Bentuk dan Kerupuk
Fungsi Ikan
6 kearifan
lokal

Sholat Dhuhur

Membuat Materi Pengumpulan tahap 1


Bentuk dan Materi poster secara bahan dan
Membuat Penimbangan
Fungsi Tentang
7 Digital dan label bahan Aksi
kearifan
penilaian kemasan
lokal poster
produk Pembuatan
Penggalian
Materi Data
Kerupuk
Mengenal Materi (narasumber
Membuat
kearifan Tentang Ikan
8 local di
label
Situbondo poster kemasan
produk

9 Mengenal Membuat Praktek


kearifan poster Test
local di (kertas)
Membuat Formatif
Situbondo dan
penilaian label
kemasan
55
produk

Praktek
Membuat
Mengenal
poster
kearifan Membuat
10 (kertas)
local di
dan label Test
Situbondo kemasan Formatif
penilaian
produk

Bulan November 2022

Jam

X1-X5 2/11/22 3 /11/22 9 /11/22 10 /11/22 16-17/11/22 23-24/11/22 30/11/22

1 KBM KBM KBM KBM KBM KBM KBM

56
2

Materi ttg
Produk Aksi
3 olahan khas
yg lain Penggalian Pengemasan
tahap 11
Rengginang Data
narasumber Dan
Pembuatan Pemberian
Materi ttg
Produk Label
4 olahan khas Rengginang
yg lain Cumi
Rengginang

ISTIRAHAT

5 Aksi
Penentuan
Penggalian Pengemasan
tahap 11
Bahan utk Data
KBM narasumber KBM KBM Dan
Pembuatan
6 Aksi 2 Pemberian
Label
Rengginang Rengginang
Cumi

Sholat Dhuhur

Teknik Membuat Penggalian Membuat Aksi Aksi Pengemasan


7 Pemasaran poster dan
Data Label
Produk Promosi
lewat media narasumber Keemasan tahap 11 tahap 11 Dan
on line Pemberian
8 Teknik
Pembuatan Pembuatan
Pemasaran
57
Produk

Unjuk Kerja

9
Lembar
Kerja
Rengginang Label
Unjuk Kerja Rengginang Cumi
10 Cumi
Lembar
Kerja

58
Bulan Desember 2022

Jam

X1-X5 1 /12/22 7/12/22

1
KBM
2

3 Praktek
KBM promosi
Produk
Lewat
Media On
4 line

59
ISTIRAHAT

5 Praktek
promosi
Produk
Lewat
KBM Media On
6 line

Sholat Dhuhur

7 Promosi
produk

8
Penyajian Rasa
9 Unjuk Bersama antar
Kerja Produk serta
Penilaian Produk
Lembar
10 Kerja

60
Bulan Januari 2022

61
Jam 25-26/1/23
4/1/23 5/1/23 11 /1/23 12/1/23 18-/1/23 19-/1/23

1 KBM
KBM
2
KBM
Presentasi
Materi ttg Aksi dan promosi
Pengawetan KBM KBM KBM
antar
Ikan
3 tahap 11 kelompok
Materi ttg
Pengawetan Penggalian Pengaweta
4 Ikan Data n Ikan
(narasumber)
Penggalian
Istirahat Data
(narasumber)

Materi

Teknik dan Aksi


cara
Penggalian
5 Pengawetan Data
(narasumber)
Presentasi
Ikan KBM tahap 11
dan promosi
KBM KBM
Teknik dan antar
Pengaweta
cara kelompok
Pengawetan Penggalian n Ikan
6 Ikan Data
(narasumber)

62
Sholat Dhuhur
Materi

Teknik dan Diskusi


kelompok dan
7 cara presentasi
Pengawet hasil gali data
an Ikan
Membuat
label
Teknik dan kemasan
Membuat label
Diskusi Aksi Pengemasan
kemasan produk
cara produk kelompok dan Presentasi
8 presentasi Dan Pemberian
Pengawet Pengawetan Ikan tahap 11 Label
dan promosi
Pengawetan hasil gali data
an Ikan Ikan antar
kelompok
Presentasi Diskusi
kelompok dan
9 Promosi presentasi
produk hasil gali data

Presentasi Diskusi
kelompok dan
10 Promosi presentasi
produk hasil gali data

63
Bulan Februari 2023

Jam
1 Februari 2023 2 Februari 2023
ke
KBM
1 Pameran Produk

64
4

ISTIRAHAT

5
Pameran Produk Refleksi
6

SHOLAT DHUHUR

8
Tindak Lanjut Penyajian
Pameran Produk
9 Rasa

10

65

Anda mungkin juga menyukai