KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, serta
hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan modul kegiatan proyek Penguatan profil pelajar
Pancasila kelas X SMAN 1 Kapongan Tahun Pelajaran 2022-2023 yang bertema“ Kearifan Lokal “
Dan bertopik “ Membumikan Potensi Laut Sebagai Kearifan Khas Situbondo” dengan lancar Serta
dapat menyelesaikan modul ini tepat pada waktunya
Dan semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah membantu secara
moril maupun materiil sehingga terselesaikannya modul ini, semoga perjuangan dan
pengorbannya mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT
Modul ini sangat jauh dari sempurna, oleh karenanya kritik dan saran yang bersifat konstruktif
diharapkan dari segenap pembaca demi kesempurnaan penulisan modul di masa yang akan
datang
Semoga modul ini dapat dijadikan sebagai media belajar yang sesuai dengan tuntutan
pembelajaran berbasis kompetensi, AamiIn.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………………………………………………………1
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………………………..2
Tahap Pengenalan…………………………………………………………………………………………………………10-12
Hand-out…………………………………………………………………………………………………………………………..23
Glosarium ………………………………………………………………………………………………………………………..35
3
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek
4
TUJUAN , ALUR DAN TARGET PENCAPAIAN PROYEK
Tujuan Proyek
Projek ““ Membumikan Potensi Laut Sebagai Kearifan Khas Situbondo “ini disusun dengan
tujuan menguatkan Profil Pelajar Pancasila melalui pemahaman nilai kearifan lokal pada produk
olahan tradisional.
2. Peserta didik juga belajar untuk mempromosikan salah satu hal yang menarik
tentang budaya dan nilai-nilai luhur yang dipelajarinya
Alur Proyek
tahap pengenalan. peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi kearifan lokal
yang ada di beberapa daerah di Indonesia dan khususnya di Situbondo. Peserta didik
kemudian diajak untuk lebih mengenal bahan olahan tradisional yang ada di daerah setempat .
Mereka juga diajak untuk mengembangkan Kreativitas serta memahami kebudayaannya dan
potensi daerah.
tahap kontekstualisasi Pada tahap ini peserta didik diajak untuk melihat langsung bagaimana
bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Dari sini peserta didik diminta untuk mengkritisi
hubungan antara bentuk kearifan lokal yang ditemukan dan fungsinya bagi masyarakat
tahap lakukan/aksi Pada tahap ini, peserta didik akan membuat suatu olahan dari ikan.
Dimulai dari memilih ikan yang segar melalukan aksi hingga memamerkan produk hasil
olahannnya tersebut. Di akhir projek, peserta didik akan melakukan refleksi kelompok terkait
kegiatan yang sudah dilakukan dan refleksi diri terkait dengan pemahamannya terhadap bahan
olahan tradisional.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar
Pancasila, yaitu Bergotong Royong , Berkebinekaan Global, dan Kreatif yang akan dijabarkan pada
halaman berikutnya.
5
Elemen dan Sub
Dimensi Profil
Elemen
Pelajar Pancasila Aktivitas
Profi Pelajar Pancasila Target Pencapaian di
Akhir Fase E
Berkebhinekaan Elemen Profil Menganalisis Aktivitas 1,2
Pelajar Pancasila. pengaruh
keanggotaan
Global
Mengenal dan kelompok lokal,
Menghargai Budaya regional, nasional,
dan global terhadap
pembentukan
identitas, termasuk
Sub Elemen identitas dirinya. Aktivitas 1,2
Mulai
Profi Pelajar menginternalisasi
Pancasila identitas diri sebagai
bagian dari budaya
DIMENSI , ELEMEN - SUB ELEMEN bangsa.
DAN TARGET PENCAPAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mendalami budaya
dan identitas
budaya
Profi Pelajar
Pancasila
kerjasama
6
Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinil
Cara Pelaksanaan Perangkat Ajar Proyek
Perangkat ajar ini dirancang untuk guru fase E (SMA) untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler
dengan mengusung tema “Reportase Budaya Nusantara
8
mencapai tujuan mencapai tujuan tujuan bersama mencapai tujuan
bersama sesuai bersama sesuai sesuai dengan target bersama sesuai
Kerjasama
dengan target yang dengan target yang yang sudah dengan target
sudah ditentukan sudah ditentukan ditentukan secara yang sudah
nyata ditentukan secara
nyata dan
konsisten
Sebagai upaya mengenalkan produk olahan tradisional kepada anak-anak dan juga
mengenalkan kembali pada akar budayanya, maka pembahasan terkait pengolahan
Kerupuk ikan ini dipilih untuk menanamkan nila-nilai kearifan lokal pada peserta didik
Sekolah merupakan lingkungan belajar untuk anak. Oleh karenanya, pengenalan olahan
tradisional pada kegiatan projek di lingkungan sekolah akan terasa lebih bermakna.
Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran
untuk ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal khususnya yang ada di daerah
Situbondo.
9
SARANA DAN PRASARANA
Modul Proyek
Laptop
LCD Proyektor
Ikan Segar
Sendok.
Panci kukusan
Pisau atau alat iris.
Tepung tapioka.
Air bersih.
10
1. Asesmen Diagnostik ( 1 JP)
Bergotong Royong
8.Penimbangan Bahan ( 2 JP )
11
Peserta didik menggaungkan
kearifan lokal yang ditemui dan
bermakna bagi peserta didik
9. Proses Pembuatan produk olahan ikan
Tahap Aksi
12
STRUKTUR KURIKULUM
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 36
OKTOBER NOVEMBER DES JANUARI PEBRUARI
JUNI JML P5 Total
NO MATA PEAJARAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 1 1 Intrakurikuler
Fase E - Kelas X
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 18 108
2 Pendidikan Pancasila 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 54 18 72
3 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 36 144
4 Matematika 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108 36 144
5 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 54 18 72
6 Seni Budaya ** : musik, rupa, teater, tari 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 54 18 72
7 Penjasorkes 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
8 Informatika 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
IPA
9 Biologi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
10 Fisika 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
11 Kimia 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
IPS
12 Sosiologi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
13 Ekonomi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
14 Geografi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
15 Sejarah 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 36 108
MUATAN LOKAL 0 0
16 Bahasa daerah/Lbahasa Madura 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 72 72
13 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 486
Tahap
19 - 27 Oktober 2022 Menyesuaikan kondisi
Konstekstual
ASESMEN DIAGNOSTIK
13
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian
Keterangan
1 = kurang
2 = sukup
3 = Baik
4= Sangat Baik
Pertanyaan
No. Keterangan 1 2 3 4
2 Kesenian Budaya
2.
3 Makanan Khas Daerah
No. Keterangan 1 2 3 4
No. Keterangan 1 2 3 4
1 Nama Lengkap
2 Asal Daerah
3 Budaya Daerah 14
0-60 Belum Berkembang
Peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi kearifan lok
TOPIK PERSIAPAN
3. Mengenal Kearifan Lokal Yang Ada W: What do you want to know about the topic?
DiSitubondo
L: What did you learn?
4. Mempromosikan Kearifan Lokal melalui
media “Poster” 3. Guru menyiapkan artikel tentang ‘Kearifan Lokal “yang ada
diSitubondo terkait dengan nilai nilai nasehat dari nenek moyang at
leluhur
15
K: What do you W: What do you L: What did you
Proyektor, Laptop 2.Setelah peserta didik selesai menulis, guru bersama dengan peser
didik membahas hasil tulisan peserta didik dan menanyakan jika ada
PERAN GURU peserta didik lain yang menuliskan hal serupa.
Narasumber, Fasilitator 3.Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu arti dari
pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat tersebut. Kemudian guru
DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA memberi pengantar bahwa pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat
merupakan salah satu bentuk kearifan lokal.
Kebhinekaan Global dan Kreatif
4.Setelah itu, guru bertanya kepada peserta didik tentang pengertia
dan bentuk kearifan lokal yang diketahui.
Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai:
16
TUGAS
Peserta didik diminta untuk mencari tahu salah satu bentuk kearifan
lokal terkait dengan nilai nilai nasehat leluhur yang ada di Situbondo
dari para ahli, budayawan atau sumber yang lainnya
1. Isilah tabel K-W-L berikut berdasarkan informasi yang kalian dapat setelah
membaca sebuah artikel atau wawancara dengan narasumber terkait tentang
kearifan lokal yang ada di Situbondo
K: What do you know about the W: What do you want to L: What did you learn?
………………………………………………
………………………………………………… ……………………………………………… ……
………………………………………………
………………………………………………… ……………………………………………… ……
………………………………………………
………………………………………………… …………………………………………….. …..
KEARIFAN LOKAL
17
KEGIATAN 2 TAHAP KONSTEKSTUAL
TEMA:
Peserta didik Mengumpulkan Informasi tentang Tehnik Pengolahan
Kerupuk dari sumber yang terkait
Kearifan Lokal
TOPIK PERSIAPAN
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan Guru
Membumikan Potensi Laut Sebagai mempersiapkan perjalanan menuju Tempat Pengolahan Kerupuk Ikan .
Kearifan Khas Situbondo
2. Persiapan ini dimulai dari survey lokasi, alokasi biaya, transportasi,
narasumber lokal yang dapat membantu peserta didik, surat ijin, dlsb.
MATERI
Penggalian Data
19
PELAKSANAAN
DURASI: 7 Jam Pelajaran 1. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok dan memberi arahan
apa saja yang perlu dipersiapkan peserta didik sebelum menuju Lokasi.
BAHAN :
2. Guru bersama dengan peserta didik menuju lokasi Pengolahan .
alat tulis, kamera, perekam suara
3. Peserta didik diminta untuk mencari tahu tujuan atau manfaatdari
kearifan lokal yang ditemukan, mengonfirmasi asumsi di awal, dan
mendokumentasikannya dengan lengkap serta nantinya dapat langsung
PERAN GURU mempraktekkan .
TUGAS
20
KEGIATAN 3 TAHAP KONSTEKSTUAL
TEMA:
Kearifan Lokal
PERSIAPAN
TOPIK
1. Guru mencari informasi terlebih dahulu mengenai bahan-bahan ya
Membumikan Potensi Laut Sebagai digunakan untuk pengolahan Kerupuk Ikan .
Kearifan Khas Situbondo 2. Guru mengajak beberapa orang tua untuk berparsitipasi dalam
melengkapi bahan pembuatan Kerupuk Ikan .
MATERI
Tepung tapioka.
Air bersih.
Bumbu
PERAN GURU
Narasumber, Fasilitator
21
DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA
Gotong Royong
TEMA:
Kearifan Lokal
PERSIAPAN
TOPIK
1.Guru meminta peserta didik menyiapkan peralatan
Membumikan Potensi Laut Sebagai 2. Pastikan bahwa dalam pengerjaan pengolahan kerupuk ikan peralat
Kearifan Khas Situbondo yang digunakan memenuhi standar dan dalam kondisi bersih untuk
menjamin kualitas hasil.
3. Guru menyiapkan runtutan cara pengolahan kerupuk ikan sebagai
panduan untuk peserta didik dalam membuat kerupuk ikan .
22
Pengawetan Ikan
Tampah atau nampan untuk menjemur 2. Guru meminta peserta didik mengupas ikan dan menghaluskan ik
menggunakan blender sesuai kelompok masing-masing (Kegiatan
Alat penghancur (blender, ulekan, atau diawasi oleh guru)
lumpang). 3. Peserta didik mencampurkan ikan yang sudah halus dengan tepun
ke dalam mangkok besar.
Baskom atau mangkuk besar 4.Peserta didik berdasarkan kelompok memulai poyek pembuatan
kerupuk ikan , Rengginang Serta cara Pengawetan Ikan .
Sendok.
5. Peserta didik mengemas Produk Olahan sesuai kategori
Panci kukusan 6. Peserta didik mengisi jumlah sesuai kategori pada tabel yang
disediakan
7. Peserta didik mempresentasikan hasil yang sudah dikemas
Plastik atau daun pisang untuk
8. Guru melakukan penilaian pada saat peserta didik melakukan
membungkus adonan.
presentasi
Pisau atau alat iris.
Tepung tapioka.
Air bersih.
Bumbu
Catatan : Guru dapat menilai dimensi gotong-royong , Kerjasam
PERAN GURU dan kreativitas .
Narasumber, Fasilitator
23
MODUL PROJEK FASE E TUJUAN
TEMA:
Kearifan Lokal
PERSIAPAN
TOPIK
1.Guru menyiapkan jadwal kegiatan dan mengundang seluruh warga
Membumikan Potensi Laut Sebagai sekolah untuk bergabung dalam acara pameran Produk.
Kearifan Khas Situbondo 2.Guru bekerjasama dengan sekolah untuk mengundang pemangku
kepentingan pada acara pameran Produk yang akan dilaksanakan
MATERI
Pameran Produk
PELAKSANAAN
Kreatif dan Gotong Royong Catatan : Guru dapat menilai dimensi gotong-royong , Kerjasam
dan kreativitas .
KEGIATAN REFLEKSI
24
MODUL PROJEK FASE E TUJUAN
TEMA:
TOPIK
Evaluasi dan Refleksi 2. guru meminta peserta didik untuk menuliskan refleksi pribadi
akan perjalanan projek dari awal hingga akhir.
BAHAN :
Rubrik Penilaian
DIMENSI PROFIL PELAJAR Kira-kira aksi pelestarian budaya lokal ini apakah akan berlanjut di
PANCASILA masa mendatang?
Kreatif dan Gotong Royong Jika ya, bagaimana bentuknya? Jika tidak, mengapa?
25
Catatan : Guru dapat menilai dimensi gotong-royong , Kerjasam
dan kreativitas .
26
Nama Guru =
pembelajaran ini?
ASESMEN
ASESMEN
27
5. Penentuan jenis asesmen dan libatkan peserta didik dalam proses asesmen.
Misalnya, peserta didik dapat memilih topik yang akan dinilai, metode
asesmen (tertulis/tidak tertulis, presentasi/pembuatan poster), dan
pengembangan rubrik
elemen, jika
menggunakan
ada
(selfassessment),
(peer-assessment),
Contoh bentuk asesmen Rubrik, observasi, Rubrik, umpan balik Rubrik, presentasi,
kuesioner, refleksi, esai (dari guru dan sesama poster, diorama, produk
28
secara lisan maupun esai, kolase, drama
tertulis, observasi,
diskusi, presentasi,
ASESMEN FORMATIF
PENILAIAN POSTER
Nama kelompok :
1 Orisinalitas karya 30
2 Kesesuaian tema 20
3. Kreativitas dan 25
keunikan
4 Kualitas 25
Penyampaian pesan
Isi dengan checklist sikap yang terlihat pada saat kegiatan berlangsung
No Nama Siswa Memperkenalkan budaya daerah Menggunakan salah satu budaya Mengajak untuk
daerah mempertahankan
29
budaya daerah
ASESMEN SUMATIF
30
-Produk mengandung
ajakan untuk
melestarikan kearifan
lokal daerah
Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak
dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local
31
wisdom) biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke
generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Kearifan lokal ada di dalam
ceritaIndonesia memiliki berbagai macam kearifan lokal yang sangat
berperan strategis dalam membangun peradaban suatu masyarakat.
Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah
kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan
kemampuan sendiri.
Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam
masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Di Indonesia,
Kesadaran akan kearifan lokal mulai tumbuh subur pasca jatuhnya rezim
Presiden Soeharto pada tahun 1998. Lebih lanjut kearifan lokal juga
didefinisikan sebagai kemampuan beradaptasi, menata, dan
menumbuhkan pengaruh alam serta budaya lain yang menjadi motor
penggerak transformasi dan penciptaan keanekaragaman budaya
Indonesia yang luar biasa.
Tantangan dalam suatu budaya dapat terjadi karena umpan balik yang
terjadi dalam jaringan kehidupan suatu sistem sosial. Hal ini menandakan
sedang berlangsungnya autopoesis yang menandakan bahwa suatu sistem
sosial dalam suatu budaya mengatur dirinya sendiri, suatu tanda bahwa
suatu masyarakat dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang hidup. Dalam
menghadapi perubahan inilah kearifan lokal memainkan peran dan
fungsinya. Berikut paparan mengenai fungsi, karkateristik, dan ciri-ciri dari
kearifan lokal.
Kearifan lokal harus mengajar orang untuk mencintai alam, bukan untuk
menghancurkannya; Kearifan lokal harus berasal dari anggota komunitas
yang lebih tua;
Kearifan lokal adalah cerminan cara hidup suatu masyarakat. Kearifan lokal
merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Hal ini merupakan warisan
dari orang terdahulu.
Kearifan lokal atau local wisdom ini biasanya diwariskan secara turun
temurun dari generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut.
Kearifan lokal bisanya terdapat pada cerita rakyat, peribasahasa, lagu,
hingga permainan rakyat.
I Ketut Gobyah
Menurut I Ketut Gobyah, kearifan lokal adalah suatu kebenaran yang telah
mentradisi dalam suatu daerah. Kearifan lokal adalah perpaduan antara
nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal
terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun
kondisi geografis dalam arti yang luas. Kearifan lokal adalah produk budaya
masa lalu yang patut dijadikan pegangan hidup secara terus-menerus.
Meskipun bernilai lokal, tetapi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
dianggap sangat universal.
2. Swars
Menurut UU, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata
kehidupan masyarakat antara lain untuk melindungi dan mengolah
lingkungan hidup secara lestari.
34
Ciri-Ciri Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah adalah ciri khas etika dan nilai budaya dalam
masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Berikut
beberapa ciri-ciri kearifan lokal yang bisa kamu kenali:
Kearifan lokal tentunya juga memiliki berbagai fungsi yang baik untuk
masyarakat. Berikut fungsi kearifan lokal yang perlu kamu kenali:
Dalam jurnal Makna Komunikasi Simbolik Hukum Adat Sasi (2017) karya
Casparina Yulita, Hafied Cangara, dan Muhadar, dijelaskan bahwa hukum
sasi adalah ketentuan hukum tentang larangan memasuki, mengambil
atau melakukan sesuatu dalam kawasan teretentu dan dalam jangka
waktu tertentu pula. Pada dasarnya, hukum sasi merupakan kaidah
hukum yang didasarkan pada asas pelestarian dan keseimbangan
hubungan alam dengan ekosistem Dasar filosofis hukum sasi menekankan
35
adanya hubungan antara kehidupan manusia dengan alam. Alam
merupakan bagian penting dari manusia. Kehancuran alam berarti
kehancuran manusia juga. Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui
bahwa kearifan lokal hukum sasi tepat digunakan untuk pembangunan
masyarakat karena memuat upaya pelestarian dan keseimbangan alam.
Selain hukum sasi, Indonesia masih banyak memiliki kearifan lokal lainnya,
seperti Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali, Bebie di Sumatera Selatan,
Cingcowong di Jawa Barat, Hompongan di Jambi, Balingkea di Sulawesi
Tengah, Ke-Kean di Sumatera Selatan, Pahomba di NTT, dan sebagainya.
Sumber:
ciri-ciri-dan-contohnya.
36
37
RAGAM OLAHAN IKAN ALA SITUBONDO
“Ya misalnya saja kita jual abon, lama-lama kalau tidak ada variasi orang
yang beli bisa jenuh. Sehingga kita perlu inovasi, produk kita harus ada
yang baru agar pelanggang tidak bosan serta bisa menarik peluang
konsumen baru,” ujarnya.
Kerupuk ikan kapasan-sejenis ikan laut hasil tangkap, menjadi salah satu
primadona dari varian produk olahannya. Antara lain, kerupuk lele,
kerupuk tahu, kerupuk ikan, kerupuk tiram, kerupuk kerang, serta kerupuk
cumi.
"Saya produksi tiap hari, rata - rata sebanyak 1 kuintal atau 100 kilogram
(kg) per harinya dengan omzet rata-rata Rp 5 juta per hari juga," ungkap
Juhari. Jumlah produksi ini merupakan total dari keseluruhan varian
produk yang ia olah.
Tidak itu saja, dengan pemasaran yang aktif, produk olahannya yang diberi
merk Permata Indah banyak terpampang di etalase-etalase toko retail
Situbondo. “Setiap tiga hari sekali saya selalu kirim stok untuk mengganti
stok yang habis terjual,” terangnya.
Melihat pasar, mulai dari 2008 dia memperhatikan pasar ekspor untuk
38
kerajinan mulai menunjukkan penurunan permintaan. Sehingga ia pun
mencoba melihat pasar lain dengan tetap memanfaatkan hasil kekayaan
sumber daya laut. Yakni melalui olahan ikan. Dan Juhari mulai mencoba
usaha ini pada 2013.
“Awalnya saya mulai usaha olahan ikan melalui produk rengginang, karena
di daerah sini rengginang itu produk yangdisukai. Kemudian saya coba lagi
abon, yakni abon tuna, kemudian kerupuk teri tepung, setelah itu baru
produk-produk olahan lainnya,” tambah Juhari.
Bahan baku untuk produk olahannya, aku Juhari, tidaklah sulit didapat.
Apalagi tempat tinggal sekaligus lokasi produksi produk perikanannya
berada tidak jauh dari pelabuhan ikan dan pasar. “Ikan-ikannya banyak
dari nelayan sini. Tinggal item mana yang penting untuk kita buat sesuai
pesanan customer. Kalau yang dominan abon misalnya, ya kita fokusnya
banyak di bahan baku buat abon, seperti abon lele atau abon tuna,”
jelasnya.
Dari bahan baku ini, ia pun bercerita mengenai proses produksi olahan
andalannya, kerupuk kapasan. Cukup sederhana, imbuhnya, yakni hanya
terdiri dari ikan segar, tepung terigu, tepung tapioka, minyak goreng,
hingga bumbu dapur.
Yang penting, tegas Juhari, bahan baku ikannya haruslah segar. Sehingga,
ketika membeli ikan segar dari pasar pada pagi hari, proses pengolahan
pun langsung dimulai pagi itu juga. “Makanya kita selalu mulai produksi
pada pagi hari sampai selesai. Selesainya bisa sore atau malam hari,”
jelasnya.
39
Tingkat kesegaran menjadi pertimbangan penting, ia beralasan karena
sangat berpengaruh pada kualitas kerupuk yang dihasilkan. Terutama dari
segi rasa. Jika ikan yang digunakan sudah tidak segar, akan beda rasanya.
“Makanya ikan harus selalu segar. Catatan khusus itu,” timpalnya.
Sumber :
http://trobosaqua.com/detail-berita/2019/10/15/47/12229/ragam-
olahan-ikan-ala-situbondo
1. Kerupuk Udang
Bahan-bahan:
170 ml air
1 butir telur
2 sdt garam
40
1 sdm gula pasir
2. Campurkan dengan tepung tapioka, gula dan air sedikit demi sedikit
hingga jadi adonan yang tidak lengket. Uleni agar tidak lengket dan
agar bahan tercampur merata.
4. Kukus adonan selama tiga jam atau hingga matang. Keluarkan dan
biarkan dingin.
5. Iris adonan dan tata di wadah, jemur di bawah sinar matahari hingga
kering.
2. Kerupuk Tenggiri
Bahan-bahan:
1 butir telur
41
1 kuning telur
1 sdt gula
1. Kocok 1 butir telur dan kuning telur lepas, masukkan garam, gula
dan kaldu jamur. Kocok rata.
42
Renginang cumi yang selalu jadi sajian lebaran (Foto: Chuk S Widarsha)
Situbondo - Lebaran sebentar lagi. Setiap rumah atau keluarga pasti
menyiapkan kue ringan sebagai sajian menyambut sanak keluarga dan
handai taulan yang datang bersilaturrahmi.
Salah satu sajian yang menarik untuk dicoba yakni rengginang. Bukan
rengginang biasa. Tapi rengginang cumi khas Situbondo. Seperti apa?
43
Bukan cuma cairannya. Tapi juga daging cumi-cumi yang dihaluskan.
Selanjutnya dicampur bawang putih, garam, dan perasa. Bahan-bahan
itu lantas dicampurkan dengan beras ketan yang sudah masak.
"Karena rengginang ini kan bukan saja disukai orang dari suku Madura
atau Jawa. Tapi hingga orang luar Jawa. Sebagai camilan," kata Fitri,
seorang produsen rengginang lainnya.
Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang
diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode
pengawetan ini, daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu
singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-
bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat.ikan asin biasanya di
produksi oleh orang-orang kawasan pesisir.
Namun buat anda yang inin mencoba membuat ikan asin di rumah
sendiri juga mudah karena cara membuat ikan asin sangatlah gampang
sekali.namun dalam pembuatan ikan asin dibutuhkan waktu yang
44
cukup lama dan sinar matahari yang cukup terik untuk menjemurnya.
Beraneka jenis ikan yang biasa diasinkan, baik ikan air tawar maupun
ikan laut.
Ikan asin tidak akan bau dan aman dikonsumsi karena Konsentrasi
garam yang tinggi dan menyusutnya cairan sel akan menghentikan
proses autolisis dan menghambat pertumbuhan bakteri dalam daging
ikan. Setelah itu, ikan-ikan ini dijemur, direbus atau difermentasi untuk
meningkatkan keawetannya.
45
Ambilah ikan asin yang sudah benar-benar kering.
Siapkan minyak goreng yang sudah panas. Lalu masukan ikan asin
kedalam minyak tersebut.
Seperti itulah cara pembuatan ikan asin. Ikan asin sangat cocok sebagai
lauk untuk sarapan. Biasanya disajikan dengan nasi urap.nasi megono
dan lebih mantap lagi disajikan bersamaan sambal terasi.
Demikian cara membuat ikan asin semoga bisa bermanfaat buat anda
dan bisa anda gunakan sebagai referensi dalam percobaan anda.
46
Jakarta - Makan siang pakai sayur asem dan sambal terasi tanpa lauk ikan
asin terasa kurang sedap. Ikan asin sebagai lauk utama yang memiliki cita
rasa gurih menjadi pelengkap menu sayur asem agar hidangan menjadi
istimewa.
Rasa ikan asin yang enak tidak terlepas dari cara pembuatannya. Bahan-
bahan bakunya seperti ikan harus segar dan higienis. Komposisi
antara garam dan besar kecilnya ikan juga menjadi takaran tersendiri untuk
menghasilkan cita rasa ikan asin yang enak dan berkualitas baik.
1. Ikan
Pilihlah ikan yang masih segar karena keseragaman ikan sangat menentukan
mutu ikan asin Bahan baku untuk pembuatan ikan asin dapat
dikelompokkan menjadi tiga bagian ikan yang berukuran besar, sedang dan
kecil.
Ikan yang berukuran besar perlu disiangi yakni pembersihan dari sisik,
insang, isi perut dan dibelah sepanjang garis punggung kearah perut (tetapi
tidak sampai terbelah dua). Bagian yang masih tebal disayat miring bagian
sampingnya, jika digunakan ikan yang berukuran sedang, dapat dilakukan
47
pembelahan atau tanpa dibelah. Sedangkan ikan yang berukuran kecil
cukup dicuci dengan air bersih tanpa perlu disiangi
2. Garam
B. Metode Penggaraman
Pada penggaraman kering dapat digunakan baik untuk ikan ukuran besar
maupun kecil. Penggaraman ini menggunakan garam berbentuk Kristal. Ikan
yang akan diolah ditaburi garam lalu disusun secara berlapis-lapis.Setiap
lapisan ikan diselingi lapisan garam
3. Penggaraman kench salting
Pekerj
a melakukan proses penggaraman ikan asin di Pekalongan, Jawa Tengah,
Selasa (25/7). Menurut pengusaha setempat, kenaikan harga garam
48
menyebabkan kenaikan harga ikan asin dari Rp13.000 per kilogram menjadi
Rp17.000 per kilogram, dan menurunnya produksi dari biasanya lima ton
per hari menjadi dua ton per hari. (Foto: Ant/Harviyan PP)
1. Lakukan penyiangan ikan yang akan diolah kemudian dicuci agar bersih
hingga bebas dari sisa-sisa kotoran
2. Sediakan sejumlah garam kristal sesuai berat ikan, untuk ikan berukuran
besar jumlah garam yang harus disediakan berkisar 20-30 persen dari berat
ikan, untuk ikan berukuran sedang 15-20 persen, sedangkan ikan yang
berukuran kecil 5 persen.
3. Taburkan garam ke dalam wadah atau bak setebal 1-5 cm, tergantung
jumlah garam dan ikan yang akan diolah. Lapisan garam ini berfungsi
sebagai alas pada saat proses penggaraman
4. Susunlah ikan di atas lapisan garam tersebut dengan cara bagian perut
ikan menghadap ke dasar bak. Selanjutnya taburkan kembali garam pada
lapisan ikan tersebut, lakukkan penyusunan ikan dan garam secara berlapis-
lapis hingga lapisan teratas adalah susunan dengan lapisan lebih banyak
atau tebal
Untuk ikan berukuran besar selama 2-3 hari, ikan yang berukuran sedang
dan ikan yang berukuran kecil selama 12-24 jam
7. Selanjutnya cucilah dengan air bersih dan tiriskan, susun ikan di atas
para-para penjemuran
8. Pada saat penjemuran atu pengering, ikan sekali-kali dibalik agar ikan
cepat mengering
2. Ikan yang telah disiangi disusun di dalam wadah atau bak kedap air,
kemudian tambahkan larutan garam secukupnya hingga seluruh ikan
tenggelam dan beri pemberat agar tidak terapung
49
3. Lama perendaman 1-2 hari, tergantung dari ukuran atau tebalnya ikan
dan derajat keasinan yang diinginkan
4.Setelah penggaraman, bongkar ikan dan cuci dengan air bersih. Susun
ikan di atas para-para untuk proses pengeringan atau penjemuran.
GLOSARIUM
Pengemasan :Aktivitas
merancang dan memproduksi wadah
atau pembungkus suatu produk.
Bungkus atau kemasan yang menarik
akan memberikan nilai plus pada
konsumen yang sedang membedakan
beberapa produk yang bentuk dan
mutunya hampir sama
Tahap kontekstualisasi :
Menekankan kaitan materi yang
dipelajari dengan kondisi di
kehidupan nyata
51
REFERENSI
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/25/150459069/kearifan-
lokal-definisi-
ciri-ciri-dan-contohnya.
http://trobosaqua.com/detail-berita/2019/10/15/47/12229/ragam-
olahan-ikan-ala-situbo
Sumber : https://www.fimela.com/food/read/4672959/5-resep-kerupuk-
gurih-yang-bisa-dibuat-sendiri-di-rumah
https://www.detik.com/jatim/kuliner/d-6058257/gurihnya-rengginang-
cumi-kudapan-khas-situbondo-cocok-untuk-sajian-lebaran
www.harianbhirawa.co.id/omzet-ikan-asin-asal-kabupaten-situbondo-
berprospek-cerah/
https://www.tagar.id/tagarphoto/41180/Ikan+Asin
52
53
RUNDOWN KEGIATAN PROYEK
KEGIATAN PROJEK
kearifan
Kerupuk
4 Ikan
lokal
ISTIRAHAT
54
Pengantar
tahap 1
5 Aksi
kearifan Membuat
lokal poster secara Penggalian
Digital dan Data Pembuatan
penilaian (narasumber) KBM
KBM KBM
Bentuk dan Kerupuk
Fungsi Ikan
6 kearifan
lokal
Sholat Dhuhur
Praktek
Membuat
Mengenal
poster
kearifan Membuat
10 (kertas)
local di
dan label Test
Situbondo kemasan Formatif
penilaian
produk
Jam
56
2
Materi ttg
Produk Aksi
3 olahan khas
yg lain Penggalian Pengemasan
tahap 11
Rengginang Data
narasumber Dan
Pembuatan Pemberian
Materi ttg
Produk Label
4 olahan khas Rengginang
yg lain Cumi
Rengginang
ISTIRAHAT
5 Aksi
Penentuan
Penggalian Pengemasan
tahap 11
Bahan utk Data
KBM narasumber KBM KBM Dan
Pembuatan
6 Aksi 2 Pemberian
Label
Rengginang Rengginang
Cumi
Sholat Dhuhur
Unjuk Kerja
9
Lembar
Kerja
Rengginang Label
Unjuk Kerja Rengginang Cumi
10 Cumi
Lembar
Kerja
58
Bulan Desember 2022
Jam
1
KBM
2
3 Praktek
KBM promosi
Produk
Lewat
Media On
4 line
59
ISTIRAHAT
5 Praktek
promosi
Produk
Lewat
KBM Media On
6 line
Sholat Dhuhur
7 Promosi
produk
8
Penyajian Rasa
9 Unjuk Bersama antar
Kerja Produk serta
Penilaian Produk
Lembar
10 Kerja
60
Bulan Januari 2022
61
Jam 25-26/1/23
4/1/23 5/1/23 11 /1/23 12/1/23 18-/1/23 19-/1/23
1 KBM
KBM
2
KBM
Presentasi
Materi ttg Aksi dan promosi
Pengawetan KBM KBM KBM
antar
Ikan
3 tahap 11 kelompok
Materi ttg
Pengawetan Penggalian Pengaweta
4 Ikan Data n Ikan
(narasumber)
Penggalian
Istirahat Data
(narasumber)
Materi
62
Sholat Dhuhur
Materi
Presentasi Diskusi
kelompok dan
10 Promosi presentasi
produk hasil gali data
63
Bulan Februari 2023
Jam
1 Februari 2023 2 Februari 2023
ke
KBM
1 Pameran Produk
64
4
ISTIRAHAT
5
Pameran Produk Refleksi
6
SHOLAT DHUHUR
8
Tindak Lanjut Penyajian
Pameran Produk
9 Rasa
10
65