Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PELAKSANAAN

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan

Topik: Satu Aksi Mampu Selamatkan Bumi, Peduli untuk Bumiku

Disusun Oleh:

Tim Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

1. Penny Kristanti, S.E. (IPS)


2. Rubiyatun, S.Pd. (IPA)
3. Henny Ristiyani, S.Pd. (IPA)
4. M. Sahlan Ridwan, M.Pd. (IPA)
5. Siti Nurul Khoiriah, S.Pd. (PAI dan BP)
6. Jumbarsih, S.Pd.I. (PAI dan BP)
7. Hendra Adhi, S.Pd. (Seni Budaya)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PATI

SMP NEGERI 1 JAKENAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini SMP Negeri 1 Jakenan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tujuan dari penyusunan Laporan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini adalah sebagai dasar dan
acuan dalam kegiatan pembelajaran projek sebagai tes formatif dan sumatif, sehingga projek yang
dilaksanakan peserta didik kelas VII dapat berjalan dengan lancar dan sistematis. Tema yang diangkat pada
pembelajaran berbasis projek ini adalah Gaya Hidup Berkelanjutan dengan sub tema Satu Aksi untuk
Selamatkan Bumi, Peduli Bumiku.

Laporan ini dirancang agar pelaksanaan projek dapat direalisasikan dengan baik pada
pembelajaran projek peserta didik kelas VII semester I Tahun Ajaran 2022/2023 SMP Negeri 1 Jakenan.
Laporan ini berisi metode studi literature, observasi dan praktik lapangan, sehingga menghasilkan
pembelajaran yang bermakna dan memberikan pengalaman belajar secara langsung dan nyata yang dapat
memberikan manfaat di masa depan.

Tim penyusun mengucapkan terima kasih terhadap pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan laporan ini. Tim penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan laporan maupun kegiatan
projek penguatan profil pelajar Pancasila ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca dapat menjadi evaluasi dan perbaikan agar menjadi lebih baik. Semoga laporan kegiatan ini dapat
memberikan manfaat untuk seluruh pihak baik peserta didik, guru, maupun sekolah. Serta dapat menambah
wawasan dan keterampilan bagi peserta didik khususnya kelas VII.

Tim Penyusun

1. Latar Belakang
Profil Pelajar Pancasila merupakan gambaran pelajar Indonesia yang merupakan
pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan
pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap
permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam
Profil Pelajar Pancasila.
P5 merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk
menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar
Pancasila yag disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila (P5) ada beberapa salah satunya gaya hidup berkelanjutan.
Tema ini Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan
keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan gaya hidup berkelanjutan.
Melalui pembelajaran ini peserta didik mampu menyadari permasalahan
lingkungan yang ada di sekitarnya dan memunculkan ide-ide kreatif untuk
melestarikan alam dan memanfaatkan SDA secara lebih baik serta kebiasaan
menjaga kesehatan sebagai gaya hidup berkelanjutan.
Setelah menghadapi dua tahun yang sulit dikarenakan pandemi, dunia berangsur
pulih seiring dengan berjalannya program vaksinasi, termasuk Indonesia. Meskipun
tidak mudah dan memiliki banyak tantangan, pemulihan di seluruh wilayah tetap
menjadi target utama untuk mencapai kekebalan kelompok. Pemerataan pemulihan
global juga terus diupayakan agar tidak ada yang tertinggal. Namun, dibalik kabar baik
tentang upaya pemulihan global, ternyata diiringi dengan adanya isu krisis iklim yang
semakin kesini semakin memprihatinkan. Dengan adanya isu krisis iklim ini tentunya
membawa dampak bagi masyarakat di seluruh dunia. Dibalik dampak negatif pandemi,
ternyata juga membawa hikmah tersendiri. Tanpa kita sadari, kejadian ini membuat
banyak orang memikirkan tentang dunia dan kerusakan di dalamnya, sehingga banyak
yang menganggap bahwa situasi ini menjadi saat yang tepat untuk kembali ke alam.
Salah satu caranya adalah dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan.
Gaya hidup berkelanjutan tercermin pada produk, perilaku, dan aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan tanpa mengurangi dan mengubah akses sumber daya untuk
generasi masa depan. Gaya hidup seperti ini dapat dimulai dari langkah sederhana dari
tingkatan yang paling kecil yakni diri sendiri dan keluarga. Dalam upaya untuk membuat
bumi menjadi lebih baik serta upaya untuk mencegah bencana iklim, saat ini banyak orang
mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Gaya hidup berkelanjutan sendiri bisa
diartikan bahwa kita memprioritaskan penggunaan sumber daya alam yang terbarukan
daripada menggunakan sumber daya yang tidak bisa diperbarui dan menghasilkan energi
kotor.
Pada dasarnya, gaya hidup berkelanjutan tercermin pada produk, perilaku, dan
aktivitas untuk memenuhi kebutuhan kita tanpa mengurangi dan mengubah akses sumber
daya untuk generasi di masa depan. Gaya hidup berkelanjutan merupakan gaya hidup
ramah lingkungan. Untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan dan ramah lingkungan
kita bisa memulainya dengan bersikap kritis terhadap setiap produk yang kita gunakan.
Produk yang ramah lingkungan dan meminimalisir sampah. Salah satunya yang telah
dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas VII SMP N 1 Jakenan adalah memunculkan ide-ide
kreatif untuk membuat media tanam di media polybag yang sangan menginspiratif bagi
masyarakat pada umumnya.

2. Tujuan dan manfaat

P5 memberikan ruang bagi seluruh anggota satuan pendidikan untuk dapat


mempraktikkan profil pelajar Pancasila. P5 memiliki manfaat yang berbeda-beda bagi
setiap pihak. Berikut tujuan dan manfaat bagi:
a. Satuan Pendidikan:
- Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk
partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
- Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang
berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.
b. Pendidik:
- Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
- Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
- Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.
c. Peserta Didik:
- Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
- Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
- Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.

3. Perencanaan Proyek Gaya Hidup Berkelanjutan

Dimensi Sub-elemen Target Pencapaian Aktivitas


Terkait
pemahaman diri dan penetapan tujuan dan
situasi yang rencana strategi, memiliki
Mandiri dihadapi untuk inisiatif dan bekerja secara
dapat mencapai mandiri, disiplin diri,
suatu tujuan tertentu percaya diri dan adaptif
Berpikir kritis terhadap
Menghasilkan ide
masalah yang ada di
Bernalar Kritis dari masalah yang
sekitar sehingga menjadi
ada di sekitatr
peluang yang baik
Kreatif Menghasilkan menghasilkan gagasan
gagasan, karya, dan yang beragam dan tepat,
sesuai dengan kebutuhan
masyarakat terhadap
tindakan yang sebuah permasalahan yang
orisinal ada mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan perasaannya ke dalam
sebuah karya
Kerja sama, komunikasi
untuk mencapai tujuan
Kolaborasi bersama, saling
ketergantungan positif &
koordinasi sosial
Tanggap terhadap
Bergotong Kepedulian lingkungan, persepsi
Royong social
membagi peran dan
menyelaraskan tindakan
dalam kelompok supaya
Berbagi tercipta keselarasan dan
keterbukaan dalam
berbagi dengan kelompok

4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan proyek tema gaya hidup berkelanjutan dengan topik satu aksi mampu
selamatkan bumi, peduli bumiku, dilaksanakan pada:
a. Jum’at, 14 Oktober 2022 : Kegiatan 1 (materi gaya hidup berkelanjutan,
prinsip 3 R, perihal media tanam, dan info grafis alur pembuatan media
tanam) dilaksanakan di kelas masing-masing.
b. Sabtu, 15 Oktober 2022 : Kegiatan 2 (materi alur pembuatan media tanam
dan praktik pembuatan infografis tentang pembuatan media tanam,
penyampaian alat dan bahan untuk pembuatan label) dilaksanakan di kelas
masin-masing.
c. Sabtu, 22 Oktober 2022 : Kegiatan 3 (pengarahan pembuatan label di
plastik dan polybag, praktik membuat label, dan pengumpulan label)
dilaksanakan di kelas masing-masing.
d. Jum’at, 28 Oktober 2022 : Kegiatan 4 (penjelasan cara media tanam,
praktik pembuatan media tanam, pengepakan dan pemberian benih pada
polybag, dan pengarahan penyusunan laporan Gaya Hidup Berkelanjutan)
dilaksanakan di halaman depan kelas masing-masing.
e. Sabtu, 29 Oktober 2022 : Kegiatan 5 (penyusunan laporan kegiatan Gaya
Hidup Berkelanjutan, dan penulisan serta pengumpulan laporan kegiatan
Gaya Hidup Berkelanjutan) dilaksanakan di kelas masing-masing.

5. Kegiatan yang Dilakukan


1) Kegiatan 1 (Materi Gaya Hidup Berkelanjutan)
A. Pengertian Gaya Hidup Berkelanjutan
Pada dasarnya, gaya hidup berkelanjutan atau sustainable lifestyle yaitu
menjalankan hidup dengan kesadaran ( mindfull ) dan berpikir dalam jangka
panjang, karena hampir semua tindakan yang kita lakukan pada masa kini
memiliki dampak pada lingkungan dan orang lain. Gaya hidup berkelanjutan
adalah gaya hidup ramah lingkungan. Gaya hidup berkelanjutan tercermin pada
produk, perilaku, dan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan kita tanpa
mengurangi dan mengubah akses sumber daya untuk generasi di masa depan.
Dalam rangka menerapkan gaya hidup berkelanjutan dan ramah lingkungan kita
bisa memulainya dari diri sendiri dan dari rumah dimana kita juga bisa berdampak.
Sedikit saja kita mau membiasakan gaya hidup yang baik ini, berarti kita turut
serta dalam menjaga kelangsungan hidup bumi. Kebiasaan itu bisa menular,
begitupun dengan gaya hidup. Sebuah kebiasaan itu dapat merubah kehidupan
kita meskipun kita memulainya dari kebiasaan kecil. Jadi, mari kita mulai
membentuk kebiasaan baik dengan gaya hidup berkelanjutan untuk masa depan
yang lestari.
Sedikit saja kita mau membiasakan gaya hidup yang baik ini, berarti kita
turut serta dalam menjaga kelangsungan hidup bumi. Kebiasaan itu bisa menular,
begitupun dengan gaya hidup. Sebuah kebiasaan itu dapat merubah kehidupan
kita meskipun kita memulainya dari kebiasaan kecil. Jadi, mari kita mulai
membentuk kebiasaan baik dengan gaya hidup berkelanjutan untuk masa depan
yang lestari.
B. Konsep Pengelolaan Sampah 3R (Reduce, Resause, Recycle)
Konsep pengelolaan Sampah 3R adalah paradigma baru dalam
memberikan prioritas tertinggi pada pengelolaan limbah yang berorientasi pada
pencegahan timbulan sampah, minimalisasi limbah dengan mendorong barang
yang dapat digunakan lagi, dan barang yang dapat dikomposisi secara biologi
(biodegradable) dan penerapan pembuangan limbah yang ramah lingkungan. 7
Pelaksanaan Pengelolaan sampah 3R perlu diterapkan pada jenjang pendidikan
mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal ini mendorong perubahan
perilaku atau sikap dan pola pikir menuju terwujudnya masyarakat yang ramah
lingkungan. Untuk itu, pendidikan dipandang memberikan pengaruh yang positif
dalam perubahan perilaku tersebut. Dengan demikian, sangat penting sekali
pengelolaan sampah 3R diajarkan dalam pembelajaran IPS di sekolah. Prinsip
3R dalam pembelajaran IPS, yaitu prinsip reduce, reuse, dan recycle. Prinsip
pertama reduce adalah kegiatan yang dapat mengurangi dan mencegah tibulan
sampah. Prinsip kedua reuse adalah kegiatan penggunaan kembali sampah yang
layak pakai untuk fungsi yang sama atau yang lain.
Prinsip ketiga recycle adalah kegiatan mengolah sampah untuk dijadikan
produk baru. Berikut ini penjelasan prinsip 3R.
1. Prinsip Reduce (R1) Reduce atau reduksi sampah merupakan upaya
untuk mengurangi timbulan sampah di lingkungan sumber dan bahkan
dilakukan sejak sebelum sampah dihasilkan, setiap sumber dapat
melakukan upaya reduksi sampah dengan cara merubah pola hidup
komsumtif, yaitu perubahan kebiasaan dari yang boros dan
menghasilkan banyak sampah menjadi hemat dan efisisen dan sedikit
sampah.
2. Prinsip Reuse (R2) Reuse berarti menggunakan kembali bahan atau
material agar tidak menjadi sampah (tanpa melaui proses pengelolaan)
seperti menggunakan kertas bolak- tempat air, mengisi kaleng susu
dengan susu refill dan lain-lain. Prinsip Reuse dilakukan dengan cara
sebisa mungkin memilih barangbarang yang bisa dipakai kembali.
3. Prinsip Recycle (R3) Recycle berarti mendaur ulang suatu bahan yang
sudah tidak berguna (sampah) menjadi bahan lain setelah melalui
proses pengolahan seperti mengolah sisa kain perca menjadi selimut,
kain lap, keset kaki, dan sebagainya atau mengolah botol/plastik bekas
menjadi biji plastik untuk dicetak kembali menjadi ember, hanger, pot,
dan sebagainya atau mengolah kertas bekas menjadi bubur kertas dan
kembali dicetak menjadi kertas dengan kualitas lebih rendah dan lain-
lain.
C. Media Tanam
1. Pengertian media tanam.
Media tanam adalah media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan
tanaman dan tempat berpegangnya akar untuk mengokohkan tanaman. Media
tanam merupakan komponen utama Ketika akan bercocok tanam. Media
tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang
akan ditanam. Bahan yang digunakan untuk media tanam harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Dapat dijadikan tempat berpijak tanaman dan mampu menopang
tanaman.
b. Mampu mengikat air dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk
pertumbuhan.
c. Mempunyai drainase dan aerasi yang baik.
d. Dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar tanaman.
e. Sudah disterilisasi dengan cara melakukan pengolahan.
f. Tidak mengandung bibit hama penyakit dan bebas gulma.
g. Derajat keasaman (pH) antara 6,0 sampai 6,5.
2. Fungsi Media Tanam
Fungsi media tanam, meliputi :
a. Tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman
b. Penopang tanaman dan bonggol agar tumbuh secara baik
c. Penyedia unsur hara bagi tanaman
d. Penyedia air bagi tanaman
3. Jenis Media Tanam
Berdasarkan jenis bahan penyusunnya,media tanam dibedakan menjadi
bahan organik dan anorganik.
a. Bahan Organik
Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik
umumnya berasal dari komponen organisme hidup, misalnya bagian
dari tanaman seperti daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu.
Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media
tanam, yaitu :
i. Sekam
Sekam padi adalah kulit biji padi yang sudah digiling. Sekam
padi yang biasa digunakan sebagai media tanam berupa sekam
bakar dan sekam mentah. Sekam bakar dan sekam mentah
memiliki tingkat porositas+ yang sama. Sekam bakar adalah sekam
yang telah melalui proses pembakaran sedangkan sekam mentah
tidak melalui proses pembakaran. Kelebihan dan kekurangan
sekam bakar dan sekam mentah :
 Sekam bakar tidak perlu disterlisasi karena mikroba patogen
telah mati selama proses pembakaran. Sekam bakar
mengandung unsur Karbon (C) yang tinggi sehingga membuat
media tanam gembur. Namun sekam bakar cenderung mudah
lapuk.
 Sekam mentah sebagai media tanam yang mudah mengikat air,
tidak mudah lapuk dan merupakan sumber kalium (K) yang
dibutuhkan tanaman, tidak mudah menggumpal atau memadat
sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Namun
sekam mentah cenderung miskin unsur hara.
ii. Pupuk kandang
Pupuk kandang merupakan pupuk organik yang
berasal dari kotoran hewan. Kandungan unsur haranya
yang lengkap seperti natrium (N), fosfor (P), dan kalium
(K)membuat pupuk kandang cocok untuk dijadikan
sebagai media tanam. Pupuk kandang yang akan digunakan
sebagai media tanam harus yang sudah matang dan steril.
Hal itu ditandai dengan warna pupuk yang hitam pekat.
Pemilihan pupuk kandang yang sudah matang bertujuan
untuk mencegah munculnya bakteri atau cendawan
yangdapat merusak tanaman.
b. Bahan Anorganik
Bahan anorganik adalah bahan dengan kandungan unsur mineral
tinggi yang berasal dari proses pelapukan batuan induk di dalam
bumi.
 Pasir
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif
untuk menggantikan fungsi tanah. Karakteristik : pasir
memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) sehingga
mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan.
 Tanah merah
 Tanah liat
4. Manfaat Media Tanam
Media tanam sangat penting dalam pemeliharaan dan perawatan tanaman.
Sebab, media tanam juga memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman agar
dapat tetap hidup dan tumbuh. Salah satu media tanam yang dapat digunakan
untuk tanaman adalah sekam padi.

2) Kegiatan 2 (Praktik Infografis Alur Pembuatan Media Tanam)


Infografis merupakan visualisasi data, gagasan, informasi atau pengetahuan
melalui bagan, grafis, jadwal dan lainnya agar data, gagasan, informasi atau pengetahuan
dapat disajikan lebih dari sekedar teks dan memiliki dampak visual yang cukup kuat dan
lebih menarik. Berikut adalah contoh infografis alur pembuatan media tanam:

3) Kegiatan 3 (Praktik Pembuatan Label)


Label adalah salah satu bagian dari produk berupa keterangan baik gambar
maupun kata-kata yang berfungsi sebagai sumber informasi produk dan penjual. Label
umumnya berisi informasi berupa nama atau merek produk, bahan baku, bahan tambahan
komposisi, informasi gizi, tanggal kedaluwarsa, isi produk dan keterangan legalitas.

Dokumentasi pembuatan label


Dokumentasi Pembuatan Label

Penglabelan ditempel di polybag


4) Kegiatan 4 (Praktik Pembuatan Media Tanam dan Pengepakan)

mmmmpop
Proses Pengepakan Media Tanam

Pffygbjhbjn nm,
P
pkok
Praktik pencampuran media tanam

5) Kegiatan 5 (Penyusunan Laporan Kegiatan Gaya Hidup Berkelanjutan)


Berikut adalah format penyusunan laporan kegiatan gaya hidup berkelanjutan:
KESIMPULAN:

Berdasarkan kegiatan di atas, dapat disimpulkan:


1. Pendidikan sebagai suatu sistem pencerdasan anak bangsa saat ini dihadapkan pada
berbagai tantangan globalisasi
2. Berbagai persoalan pembelajaran terutama yang menyangkut metode pembelajaran
yang tepat bagi anak didik perlu dicari jalan tengah yang terbaik sebagai solusinya
3. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada
masa yang akan datang akan semakin kompleks, sehingga guru dituntut untuk
melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai