A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model Discovery Learning, peserta didik dapat:
1. Menganalisis penyebab terjadinya pencemaran air dengan baik
2. Menyebutkan dampak pencemaran air dengan benar
3. Menjelaskan upaya mengatasi pencemaran yang terjadi dengan baik
4. Menyajikan hasil pengamatan tentang penyebab, dampak dan upaya mengatasi pencemaran air
dengan percaya diri dan jujur
B. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembelajaran
Memberi salam, menyapa dan mengajak peserta
didik berdoa
Orientasi Menyanyikan lagu Indonesia Raya
Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta
didik
Guru memberikan apersepsi dengan pertanyaan:
“Anak – anak, pernahkah kalian melihat air selokan
Apersepsi di depan sekolah? Seperti apa warnanya?” 10 menit
Guru mengaitkan materi pertemuan sebelumnya
dengan materi saat ini
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
manfaat pembelajaran
Motivasi Guru menginformasikan alur pembelajaran hari ini
Menyampaikan penilaian yang akan dilakukan
selama pembelajaran
Kegiatan Inti
Guru menampilkan gambar pencemaran sungai dan
meminta peserta didik untuk mengamati gambar
dengan seksama
Stimulasi
b. Pengetahuan
No Teknik Bentuk Instrumen Butir Instrumen
c. Keterampilan
No Teknik Bentuk Instrumen Butir Instrumen
Rasa
Kerja Percaya
No Nama Siswa Ingin Komunikatif Ket
sama Tahu diri
1 Agung Harpanda
2 Ahnafian Ramadhan
3 Aira Aliyah Alfita
4 Alifiah Maelani
5 Arini Nur Aini
6 Asti Purwati
7 Aulia Rahmadianti
8 Ayudia Irani
9 Deliana Pratiwi
10 Dimas Setyo Harianto
11 Endra Ahmad Wijaya
12 Febiola Valentina
13 Fikri Ramadhan
14 Fitri Ayu Arianti
15 Intan Ramanda
16 Iqsan Mahesa Albaehaqi
17 Isna Febriansyah
18 Khairunisa Zahra Mufidah
19 Kharisna Nurul Hidayah
20 Muhamad Nur Saepudin
21 Nadya Febriana Nuryasin
22 Nayshila Andriani
23 Nova Zahra Putri
24 Putri Fitriyanti Azkia
25 Randy Rizki Anggara
26 Reva Eliana Alfa Thanisa
27 Rivan Aditya
28 Rofif Riansyah
29 Ruby Adi Santoso
30 Selma Novi Arifah
31 Siti Fatiroh Irwansyah
32 Tiara Kusuma Wardani
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Lampiran 2
KISI – KISI PENILAIAN PENGETAHUAN
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Lakbok
Mata Pelajaran : IPA
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
Kelas / Semester : VII / 2
Materi Pokok : Pencemaran Lingkungan
Sub Materi : Pencemaran Air
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat diantara pilihan a, b, c, atau d!
1. Berikut ulah manusia yang dapat menyebabkan pencemaran air adalah...
a. menanam tumbuhan air, membuang sabun disungai
b. melakukan teraserin, menjaga ekosistem dan biota sungai
c. membuang sisa cucian ke sungai, membuang sampah cair dan sampah padat ke sungai
d. menebang pohon, menjaga kebersihan sungai
2. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Gangguan kesehatan
2) Menimbulkan keindahan lingkungan
3) Penurunan kualitas lingkungan
4) Meningkatnya daya tahan tubuh
Dari pernyataan di atas, manakah yang merupakan dampak buruk air limbah adalah...
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 4)
d. 3) dan 4)
3. Di bawah ini contoh kegiatan manusia yang tidak menyebabkan pencemaran air adalah ….
a. mendaur ulang limbah plastik
b. membuang limbah pabrik ke sungai
c. pembuangan kotoran ke aliran sungai
d. membuang air deterjen ke aliran sungai
4. Di bawah ini yang bukan merupakan upaya mengatasi pencemaran air adalah...
a. membuat kolam stabilisasi
b. menggunakan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL)
c. mencuci baju disungai dengan sabun
d. membersihkan saluran air dan jangan membuang sampah di selokan
5. Menggunakan deterjen yang ramah lingkungan dan tidak menggunakan deterjen secara
berlebihan merupakan upaya untuk ….
a. mencemari perairan
b. mengurangi pencemaran air
c. mengurangi pencemaran udara
d. mengurangi pencemaran tanah
:
1.
2.
3.
4.
Kelas :
Kriteria Penilaian:
Skor akhir 100 - 84 = sangat baik
Skor akhir 83 – 68 = baik
Skor akhir 67 – 52 = cukup baik
Lampiran 5
HASIL PENILAIAN SIKAP
Rasa
Kerja Percaya Nilai
No Nama Siswa Ingin Komunikatif Skor Predikat
sama diri Akhir
Tahu
1 Agung Harpanda
2 Ahnafian Ramadhan
3 Aira Aliyah Alfita
4 Alifiah Maelani
5 Arini Nur Aini
6 Asti Purwati
7 Aulia Rahmadianti
8 Ayudia Irani
9 Deliana Pratiwi
10 Dimas Setyo H
11 Endra Ahmad W
12 Febiola Valentina
13 Fikri Ramadhan
14 Fitri Ayu Arianti
15 Intan Ramanda
16 Iqsan Mahesa A
17 Isna Febriansyah
18 Khairunisa Zahra M
19 Kharisna Nurul H
20 Muhamad Nur S
21 Nadya Febriana N
22 Nayshila Andriani
23 Nova Zahra Putri
24 Putri Fitriyanti A
25 Randy Rizki A
26 Reva Eliana Alfa T
27 Rivan Aditya
28 Rofif Riansyah
29 Ruby Adi Santoso
30 Selma Novi Arifah
31 Siti Fatiroh I
32 Tiara Kusuma W
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Lampiran 6
HASIL PENILAIAN PENGETAHUAN
Siswa mampu menganalisis penyebab, dampak pencemaran air, serta upaya mengatasi
pencemaran yang terjadi
2. Landasan Teori
Pencemaran lingkungan adalah perubahan besar pada kondisi lingkungan akibat adanya
perkembangan ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut melebihi batas
ambang dari toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan ini antara lain
peningkatan jumlah penduduk dan kegiatan eksploitasi alam yang tidak terkendali, serta
adanya industrialisasi yang tidak dikelola dengan baik.
3. Diskusi Kelompok
Pencemaran Air
Siswa mampu menganalisis penyebab, dampak pencemaran air, serta upaya mengatasi
pencemaran air yang terjadi
2. Landasan Teori
Pencemaran lingkungan adalah perubahan besar pada kondisi lingkungan akibat adanya
perkembangan ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut melebihi batas
ambang dari toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan ini antara lain
peningkatan jumlah penduduk dan kegiatan eksploitasi alam yang tidak terkendali, serta
adanya industrialisasi yang tidak dikelola dengan baik.
3. Diskusi Kelompok
bit.ly/videokasusberita
c. Adakah upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi peristiwa pada video?
Siswa mampu menganalisis penyebab, dampak pencemaran air, serta upaya mengatasi
pencemaran air yang terjadi
2. Landasan Teori
Pencemaran lingkungan adalah perubahan besar pada kondisi lingkungan akibat adanya
perkembangan ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut melebihi batas
ambang dari toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan ini antara lain
peningkatan jumlah penduduk dan kegiatan eksploitasi alam yang tidak terkendali, serta
adanya industrialisasi yang tidak dikelola dengan baik.
3. Diskusi Kelompok
Bogor - Bupati Bogor Ade Yasin menyoroti pencemaran di Situ Citongtut, di Gunung Putri.
Dia meminta Ade Yana Mulyana yang baru dilantik sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup
(Kadis LH) menindak tegas pencemar lingkungan.
"Tentunya pencemaran lingkungan yang marak juga harus bertindak tegas, bersikap tegas
terhadap pencemaran lingkungan. Karena banyak kejadian baru-baru ini seperti ikan mati di
salah satu Situ di Gunung Putri, kalau tidak salah namanya Situ Citongtut," ujar Ade Yasin
dalam sambutannya, Selasa (25/1/2022).
Ade menilai pencemaran limbah membahayakan masyarakat. Jadi penting untuk Dinas
Lingkungan Hidup bertindak tegas. "Sekarang pencemaran limbah atau sebagaimana ini
membahayakan bagi (masyarakat) pemakai sungai atau ikan-ikan, atau lingkungan yang ada
di sekitarnya," lanjutnya.
Sebelumnya, ikan-ikan di Situ Citongtut, Bogor, Jawa Barat, mati mengambang pada Rabu
(19/1). Warga di sekitar lokasi menduga terjadi pencemaran akibat limbah pabrik. "Iya ini
(ikan banyak yang mati), katanya kena limbah pabrik. Pabrik ada yang buang limbah," kata
salah satu warga Desa Cicadas yang enggan disebutkan namanya, Rabu (19/1).
Warga mengatakan fenomena ikan-ikan mati mengambang hanya terjadi apabila pabrik
sedang membuang limbah. "Iya kalau pabrik buang limbah baru (ikan banyak yang mati).
Kalau nggak, ya biasa," lanjutnya.
Pantauan detikcom di lokasi, kali terlihat berwarna kehijauan. Tampak sampah berkumpul di
sudut Situ Citongtut. Masih terdapat sisa-sisa bangkai ikan di sudut Situ Citongtut berkumpul
bersama sampah-sampah. Terlihat banyak ikan yang hidup naik ke permukaan. Warga
menyebut sudah sekitar tiga hari air di Situ Citongtut berwarna kehitaman. Selain itu, Situ
Citongtut mengeluarkan bau yang lebih menyengat dari biasanya
2. Analisislah artikel tersebut kemudian jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini!
c. Adakah upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi peristiwa pada artikel?
d. Tuliskan upaya yang dapat kamu lakukan untuk mencegah dan mengatasi peristiwa
di dalam artikel!
Lampiran 9
MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Definisi Pencemaran
Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah segala sesuatu termasuk bahan
– bahan fisika dan kimia yang dapat mengganggu ekosistem. Pencemaran lingkungan
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan.
Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 : pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain kedalam lingkungan oleh
manusia sehingga kualitasnya turun yang menyebabkan lingkun/gan tidak sesuai
peruntukannya.
Di lingkungan terdapat faktor biotik dan abiotik, apabila tidak ada keseimbangan antar
keduanya maka tidak ada keseimbangan alam. Pencemaran terjadi akibat kegiatan
kumpulan manusia (populasi) dan faktor alam seperti gunung meletus yang menimbulkan
abu vulkanik.
Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup
makhluk hidup disebut polutan. Polutan dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi dan
panas.
Ciri -ciri dari polutan :
1) Kadarnya melebihi diatas normal (melebihi ambang batas)
2) Berada pada waktu yang tidak tepat
3) Berada pada tempat yang tak semestinya
Manusia tidak dapat mencegah pencemaran akibat faktor alam, tetapi dapat mencegah
pencemaran akibat kegiatannya sendiri seperti limbah rumah tangga, industri, zat – zat
kimia berbahaya, tumpahan minyak, asap hasil pembakaran hutan, minyak bumi dan
limbah nuklir.
2. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain kedalam
air yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai peruntukannya. Pencemaran air
merupakan kondisi air dalam keadaan normal.
Ciri – ciri air tercemar : warna, bau dan rasanya berubah; pH kurang dari 7 atau lebih
dari 7 (pH air = 7).
Air dapat tercemar oleh komponen – komponen anorganik seperti logam berat yang
berasal dari industri : tekstil, pelapisan logam, cat/tinta warna, percetakan, bahan
agrokimia dan sebagainya. Kualitas air menentukan kehidupan di perairan laut dan
sungai, apabila perairan tercemar maka keseimbangan ekosistem didalamnya akan
terganggu.
a. Limbah industri : air limbah industri mengandung zat berbahaya. Kegiatan industri
menghasilkan produk utama yaitu bahan jadi dan produk yang tidak terpakai yaitu
limbah.
Jenis limbah yang berasal dari hasil industri yaitu :
1) Limbah organik yang bau : hasil industri tekstil dan kertas
2) Limbah anorganik berupa cairan panas, berbuih, berwarna, mengandung asam
belerang dan berbau menyengat : hasil industri baja, emas, cat, pupuk organik,
farmasi dan sebagainya.
Berikut contoh limbah pabrik :
Apabila limbah tersebut dibuang ke saluran air, sungai atau laut akan merusak
ekosistem didalamnya. Limbah industri berupa logam berat sering dialirkan ke sungai
dan mencemari sungai tersebut. Jenis – jenis logam berat tersebut adalah raksa,
timbal, kadmium yang apabila terkonsumsi manusia akan sangat berbahaya.
Contoh pencemaran limbah yaitu pencemaran raksa di Teluk Minamata, Jepang. Para
nelayan dan penduduk disekitar teluk memakan ikan yang tercemar raksa tersebut
sehingga mengalami kerusakan saraf yang dinamakan penyakit Minamata. Korban
yang meninggal akibat penyakit Minamata yaitu lebih dari 80 ribu orang.
b. Limbah Rumah Tangga adalah limbah yang berasal dari kegiatan perumahan, pasar,
perkantoran, penginapan puing – puing bahan bangunan, dan besi tua bekas mesin
atau kendaraan. Limbah rumah tangga berupa bahan organik, anorganik, bahan
berbahaya dan beracun (B3).
c. Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme,
contohnya kulit buah sayuran, sisa makanan, kertas, kayu dan daun. Limbah
anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, contohnya
kaca, plastik, besi, alumunium, kaleng susu, kaleng cat, minyak wangi dan
sebagainya.
d. Limbah Pertanian : Air limbah pertanian tidak menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan, namun penggunaan pertisida secara berlebihan menimbulkan kerusakan
ekosistem perairan. Limbah bahan berbahaya dan beracun timbul akibat adanya
kegiatan pertanian.
Contoh limbah pertanian :
Virus :
Rota Diare pada anak
1
Hepatitis A Hepatitis A
Poliomyelitis Poliomyelitis
Bakteri :
Vibrio cholerae
Escherichia coli Kolera
2
Salmonella typhi Diare
Salmonella paratyphi Tifus abdominal
Sigella dysenteriae Paratifus Disentri
Protozoa :
Entamoeba histolytica Disentri amoeba
3
Balantidia coli Balantidiasis
Giardia lamblia Giardiasis
Metazoa : Ascariasis
Ascaris lumbricoides Clonorchiasis
4 Clonorchis sinensis Dyphylobotriasis
Diphyllobotrium latum Taeniasis
Taenia solium Schistosoma Schistosomiasis
c. Pengelolaan Excreta : excreta terdapat dalam air limbah rumah tangga, mengandung
bakteri patogen, jika tidak dikelola terlebih dahulu menimbulkan berbagai penyakit.
Pengolahan excreta dapat dilakukan dengan menampung dan mengolahnya pada
jamban atau septictank disekitar tempat tinggal, dialirkan ke tempat pengolahan, dapat
dilakukan secara kolekif.
Untuk mencegah meresapnya air limbah excreta ke sumur atau resapan air, jamban
yang dibuat harus sehat. Syarat jamban harus sehat : tidak mengotori permukaan
tanah, tidak mengotori permukaan air tanah, tidak berbau, sederhana, jauh dari
serangga (lalat, nyamuk, kecoa), murah dan bisa diterima masyarakat.
d. Recycle (daur ulang) : untuk sampah yang dapat terurai dan dapat diolah menjadi hal
yang bermanfaat, contohnya sebagai kompos yang dipadukan dengan pemeliharaan
cacing tanah. Kompos untuk pupuk dan cacing tanah dapat menyuburkan tanah.
e. Reuse (penggunaan ulang) : untuk sampah yang tidak dapat terurai dan dapat
digunakan ulang. Contohnya botol sirup dapat digunakan lagi untuk menyimpan air
minum.
f. Reduce (pengurangan) : melakukan pengurangan bahan atau penghematan.
Contohnya jika akan berbelanja ke pasar atau supermarket, sebaiknya membawa tas
dari rumah untuk megurangi sampah plastik.
g. Repair (pemeliharaan) : menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah
sembarangan terutama di perairan.
ain, dan sebagainya.