Kompetensi Dasar :
3.8 Menganalisis sampah
4.8 Melakukan penanganan sampah
4.8.1 Menyiapkan alat penanganan sampah sesuai dengan jenis sampah dan teknik
penanganan
4.8.2 Melakukan penanganan sampah sesuai dengan prosedur penanganan sampah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menguraikan jenis-jenis sampah dengan
benar
2. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menentukan teknik penanganan sampah
dengan benar
3. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menentukan prosedur penanganan
sampah dengan tepat
4. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menganalisis masalah yang diakibatkan
oleh sampah dengan benar
5. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menyiapkan alat penanganan sampah
sesuai dengan jenis sampah dan teknik penanganan
6. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu melakukan penanganan sampah sesuai
dengan prosedur penanganan sampah
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam
tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat
berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase
yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi
biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar
datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan
menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip
dengan jumlah konsumsi.
2. Jenis-jenis sampah
Berdasarkan sumbernya :
1. Rumah Tangga
2. Pertanian
3. Perkantoran
4. Perusahaan
5. Rumah Sakit
6. Pasar
Berdasarkan sifatnya :
a. Sampah organik - dapat diurai / basah (degradable)
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang
lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah
tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik,
misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
b. Sampah anorganik - tidak terurai / kering (undegradable)
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan
minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di
alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan
tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan
dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga,
misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
c. Sampah khusus atau sampah yang mengandung bahan berbahaya / beracun (B3)
adalah sampah yang memerlukan penanganan khusus untuk menghindari bahaya
yang ditimbulkannya.sampah khusus berasal dari sampah dari rumah sakit
(sampah dari pembedahan, peralatan (misalnya pisau bedah yang dibuang ), botol
Infus dan sejenisnya, serta obatobatan (pil, obat bius, vitamin).
3. Teknik penanganan sampah
a. Pengumpulan
Pengumpulan, adalah kegiatan pengumpulan sampah dari sumbernya menuju ke
lokasi TPS. Sumber-sumber sampah tersebut antara lain rumahan (rumah tangga),
sekolah, pasar, terminal dan sebagainya. Proses pengumpulan sampan
umumnya dilakukan dengan menggunakan gerobak dorong dari rumah-rumah
menuju ke lokasi TPS atau diantar sendiri oleh mayarakat ke TPS. TPS biasanya
terdapat di sekitar perumahan atau bagian sudut tertentu di sekitar pasar. Proses
pengumpulan sampah dari sumbernya ke TPS pada umumnya menjadi
tanggung jawab penghasil sampah. Artinya setiap rumah atau penghasil sampah
lainnya harus membuang sampah ke TPS terdekat
b. Pemilahan Sampah
Pemilahan sebaiknya dilakukan sejak dari sumbernya. Setiap rumah tangga dapat
memilah sampah berdasarkan jenisnya. Setiap pilihan memiliki kelebihan dan
kekurangan. Prinsipnya disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kemampuan
masyarakat yang akan memilah. Pemilahan sampah non organik yang dapat didaur
ulang kemudian di tindak lanjuti untuk dijual agar dapat mendatangkan
keuntungan ekonomi. Namun akan lebih baik jika kita menyediakan tiga buah
tong sampah. Pemilahan sampah dapat dilakukan dengan memilah sampah
organik dan sampah non organik. Untuk membedakannya setiap tong sampah
dicat dengan warna cat berbeda. Misalnya tong sampah organik dicat warna hijau,
tong sampah non organik dicat warna kuning, dan tong sampah gelas atau kaca
dicat dengan warna merah.
c. Pengangkutan
Pengangkutan, adalah kegiatan pemindahan sampah dari TPS menuju lokasi
pembuangan dan pengolahan sampah atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Proses pengangkutan sampah merupakan kontributor terbesar dalam biaya
pengelolaan sampah. Sebagian besar TPA yang ada di masyarakat masih
menerapkan sistem pembuangan terbuka (open dumping). Berbeda dengan model
TPA di negara yang sudah maju, yaitu dengan menggunakan model Lahan Urug
Saniter (Sanitary Landfill). Hal ini disebabkan karena model TPA Sanitary
Landfill memerlukan biaya tinggi dalam pengoperasiannya.
4. Menentukan prosedur penanganan sampah
Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang
diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti filosofi
pengelolaan sampah. Filosofi pengelolaan sampah adalah bahwa semakin sedikit dan
semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya akan menjadi
lebih mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.
Tahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di kawasan wisata alam adalah:
a. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik
dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik
disetiap kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.
b. Pemanfaatan Kembali
Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas :
1) Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan). Sampah
yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah
lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan wisata.
Berdasarkan hasil, penelitian diketahui bahwa dengan melakukan kegiatan
composting sampah organik yang komposisinya mencapai 70%, dapat
direduksi hingga mencapai 25%.
2) Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang
berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan
pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas
seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum
dalam kemasan.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan
composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ±
10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia,
pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda.
Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak
dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan
menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan wisata alam,
mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi TPS, serta memperkecil
permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak pemerintah daerah.
5. Menganalisis masalah yang diakibatkan oleh sampah
Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik adalah
sebagai berikut:
a. Gangguan Kesehatan :
Timbulnya sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat
mendorong penularan infeksi;
Timbulnya sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;
b. Menurunnya kualitas lingkungan
c. Menurunnya estetika lingkungan
Timbulnya sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan
tidak indah untuk dipandang mata;
d. Terhambatnya pembangunan negara
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung
atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa
tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi.
Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga
menurun.
6. Menyiapkan alat penanganan sampah sesuai dengan jenis sampah dan teknik
penanganan
Daur ulang
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas
kegiatan pemilahan, pengumpulan , pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk/material bekas pakai.
Material yang dapat didaur ulang :
1. Botol Bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll baik yang putih bening maupun
yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.
2. Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecualai kertas
yang berlapis minyak.
3. Aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue dll.
4. Besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll
5. Plastik bekas wadah shampoo, air mineral, jerigen, ember dll
6. Sampah basah dapat diolah menjadi kompos.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (3 x 45’)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Mengawali pembelajaran dengan memberi salam 15 menit
kepada siswa dan berdoa bersama untuk
menumbuhkan iman dan taqwa
2. Mempersiapkan kelas menjadi kondusif untuk
memulai proses KBM (kerapian, kebersihan ruang
kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan
3. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
didik untuk menumbuhkan sikap disiplin
4. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran
penanganan sampah
5. Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai
6. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.
Inti 1. Mengamati (Sintaks 1. Orientasi Masalah) 100 menit
a. Membentuk 6 kelompok siswa. Tiap kelompok
terdiri atas 5 atau 6 siswa
b. Guru menayangkan video tentang sampah
c. Guru menyampaikan pengantar materi tentang
permasalahan sampah
2. Menanya (Sintaks 2. Organisasi belajar /
mengidentifikasi masalah)
a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan terkait tema dalam
tanyangan video, yaitu :
- Jenis-jenis sampah
- Teknik penanganan sampah
- Prosedur penanganan sampah
a. Siswa dengan bimbingan guru merumuskan
masalah yang akan dipelajari pemecahannya
3. Mengumpulkan informasi / eksperimen (Sintaks
3. Penyelidikan individual maupun kelompok)
a. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk
mengumpulkan data terkait dengan rumusan
masalah yang telah ditetapkan
b. Untuk melakukan pengumpulan data siswa
berkolaborasi dengan teman dalam
kelompoknya
c. Siswa bisa menggunakan literasi yang
dibutuhkan untuk memperkaya data sesuai
rumusan masalah seperti membaca buku dan
internet
4. Mengasosiasikan / mengolah informasi (Sintaks 4.
Pengembangan dan penyajian hasil
penyelesaian masalah)
a. Guru dan siswa melakukan kolaborasi untuk
memecahkan masalah
b. Siswa membuat analisis data untuk membuat
resume terkait rumusan masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya
c. Siswa membuat laporan hasil diskusi
5. Mengkomunikasikan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
a. Tiap-tiap kelompk mempresentasikan laporan
hasil diskusi
b. Guru melakukan review atau penguatan
resume terkait rumusan masalah berdasarkan
hasil diskusi dan presentasi tiap kelompok
(Sintaks 5. Analisis dan evaluasi proses
penyelesaian masalah)
Penutup 1. Guru melakukan evaluasi hasil diskusi siswa 20 menit
dengan memberikan feedback dan penguatan
2. Guru dan siswa membuat kesimpulan terkait hasil
diskusi yang telah dilakukan. Misalnya dengan
pertanyaan, “Jadi, apa yang sudah kita pelajari hari
ini ?”. Pertanyaan tersebut sekaligus sebagai
POST Test, untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terkait materi pelajaran yang
sudah dipelajari
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan
berikutnya tentang permasalahan yang diakibatkan
sampah dan cara penanganannya
4. Menutup pelajaran dengan salam
Pertemuan 2 (3 x 45’)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Mengawali pembelajaran dengan memberi salam 15 menit
dan berdoa bersama
2. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (kerapian, kebersihan ruang
kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan
3. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik
4. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran
5. Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai
6. Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.
Inti 1. Mengamati (Sintaks 1. Orientasi Masalah) 100 menit
a. Membentuk 6 kelompok siswa. Tiap kelompok
terdiri atas 5 atau 6 siswa
b. Guru menayangkan video tentang sampah
c. Guru menyampaikan pengantar sebagai
stimulus tentang tayangan video
2. Menanya (Sintaks 2. Organisasi belajar /
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mengidentifikasi masalah)
a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan terkait tema dalam
tanyangan video, yaitu :
b. Masalah akibat sampah
c. Cara penanganan masalah sampah
b. Siswa dengan bimbingan guru merumuskan
masalah yang akan dipelajari pemecahannya
(Sintaks 2. Merumuskan / menetapkan
masalah)
3. Mengumpulkan informasi / eksperimen (Sintaks
3. Penyelidikan individual maupun kelompok)
a. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk
mengumpulkan data terkait dengan rumusan
masalah yang telah ditetapkan
b. Untuk melakukan pengumpulan data siswa
berkolaborasi dengan teman dalam
kelompoknya
c. Siswa bisa menggunakan literasi yang
dibutuhkan untuk memperkaya data sesuai
rumusan masalah seperti membaca buku dan
internet
4. Mengasosiasikan / mengolah informasi (Sintaks
4. Pengembangan dan penyajian hasil
penyelesaian masalah)
a. Guru dan siswa melakukan kolaborasi untuk
memecahkan masalah
b. Siswa membuat analisis data untuk membuat
resume terkait rumusan masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya
c. Siswa membuat laporan hasil diskusi
5. Mengkomunikasikan (Sintaks 4. Peserta didik
melakukan presentasi terkait hasil diskusi)
a. Tiap-tiap kelompk mempresentasikan laporan
hasil diskusi
b. Guru melakukan review atau penguatan
resume terkait rumusan masalah berdasarkan
hasil diskusi dan presentasi tiap kelompok
(Sintaks 5. Analisis dan evaluasi proses
penyelesaian masalah)
Penutup 1. Guru melakukan evaluasi hasil diskusi siswa 25 menit
dengan memberikan feedback dan penguatan
2. Guru dan siswa membuat kesimpulan terkait hasil
diskusi yang telah dilakukan. Misalnya dengan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
pertanyaan, “Jadi, apa yang sudah kita pelajari hari
ini ?”. Pertanyaan tersebut sekaligus sebagai
POST Test, untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terkait materi pelajaran yang
sudah dipelajari
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan
berikutnya tentang keselamatan dan kecelakaan
kerja
4. Menutup pelajaran dengan salam
I. SUMBER BELAJAR
Prihastuti Ekawatiningsih, dkk, (2008). Restoran. Klaten. PT. Macanan Jaya,
Cemerlang
Prihastuti Ekawatiningsih Kokom Komariah Sutriyati Purwanti, Hygiene Sanitasi
Bidang Makanan Jilid I dan II K-13, BNSP 2008
Video tentang Bahaya Sampah Plastik di https://www.youtube.com/watch?
v=sF_habmz-os
Video “Kenapa kita tidak boleh buang sampah sembarangan”
https://www.youtube.com/watch?v=WvM0p3eRjmc
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Jenis / Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : tes tertulis
b. Keterampilan : kinerja (praktik)
2. Instrumen Penilaian :
a. Pengetahuan
Kisi-kisi :
KISI-KISI SOAL
Kunci jawaban :
1. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses
alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah
dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam
kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur,
dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada
suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah
konsumsi.
2. Jenis-jenis sampah :
Berdasarkan sifatnya :
a. Sampah organik - dapat diurai / basah (degradable)
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan
yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan
atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.
Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk
sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit
buah, dan daun.
b. Sampah anorganik - tidak terurai / kering (undegradable)
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan
ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat
anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol
plastik, tas plastik, dan kaleng.
c. Sampah khusus atau sampah yang mengandung bahan berbahaya / beracun
(B3) adalah sampah yang memerlukan penanganan khusus untuk
menghindari bahaya yang ditimbulkannya.sampah khusus berasal dari
sampah dari rumah sakit (sampah dari pembedahan, peralatan (misalnya
pisau bedah yang dibuang ), botol Infus dan sejenisnya, serta obatobatan
(pil, obat bius, vitamin).
Norma Penilaian :
Skor untuk tiap nomor soal sebagai berikut :
No Kriteria Skor Maks
1 Jika jawaban lengkap sempurna (100%) maka skor 4 4
Jika jawaban kurang lengkap (50%) maka skor 2
Jika jawaban salah maka skor 0
2 Jika jawaban kurang tepat maka skor 1 4
Jika ada 1 jawaban yang benar maka skor 2
Jika ada 2 jawaban yang benar maka skor 3
Jika ada 3 jawaban yang benar maka skor 4
3 Jika jawaban kurang tepat maka skor 1 4
Jika ada 1 jawaban yang benar maka skor 2
Jika ada 2 jawaban yang benar maka skor 3
Jika ada 3 jawaban yang benar maka skor 4
4 Jika ada 1 jawaban yang benar maka skor 2 4
Jika ada 2 jawaban yang benar maka skor 4
Jika jawaban salah maka skor 0
5 Jika ada 1 jawaban yang benar maka skor 2 4
Jika ada 2 jawaban yang benar maka skor 4
No Kriteria Skor Maks
Jika jawaban salah maka skor 0
Jml 20
b. Keterampilan
Rubrik Penskoran Keterampilan Siswa Dalam Kegiatan Kelompok
(Diskusi Dan Presentasi)
Kriteria penskoran :
No Aspek yang Dinilai Kriteria (skor)
1. Kemampuan bekerja sama - Mampu bekerja sama dengan semua
dalam kelompok anggota kelompok (5)
- Mampu bekerjasama dengan beberapa
anggota kelompok (4)
- Hanya mampu bekerjasama dengan salah
satu anggota kelompok (3)
- Hanya mampu bekerja secara individu (2)
- Bekerja secara individu dan menganggu
anggota kelompok lain (1)
2. Kemampuan berkomunikasi - Mampu berkomunikasi dengan benar dan
secara lisan (menyampaikan jelas (5)
ide/gagasan/komentar) - Mampu berkomunikasi dengan benar
tetapi kurang jelas (4)
- Mampu berkomunikasi dengan jelas tetapi
kurang benar (3)
- Kurang mampu berkomunikasi dengan
benar dan jelas (2)
- Tidak mampu berkomunikasi dengan
benar dan jelas (1)
3. Kemampuan mengajukan - Mampu menyampaikan pertanyaan
pertanyaan dengan benar dan jelas (5)
- Mampu menyampaikan pertanyaan
dengan benar tetapi kurang jelas (4)
- Mampu menyampaikan pertanyaan
dengan jelas tetapi kurang benar (3)
- Kurang mampu menyampaikan
pertanyaan dengan benar dan jelas (2)
No Aspek yang Dinilai Kriteria (skor)
- Tidak mampu menyampaikan pertanyaan
dengan benar dan jelas (1)
4. Kemampuan menjawab - Mampu menjawab pertanyaan dengan
pertanyaan (memberikan benar dan jelas (5)
penjelasan) - Mampu menjawab pertanyaan dengan
benar tetapi kurang jelas (4)
- Mampu menjawab pertanyaan dengan
jelas tetapi kurang benar (3)
- Kurang mampu menjawab
pertanyaan dengan benar dan jelas (2)
- Tidak mampu menjawab pertanyaan
dengan benar dan jelas (1)
5. Kemampuan menghargai - Mampu menghargai dan mendengarkan
ide, saran, dan pendapat pendapat orang lain. (5)
teman - Mampu menerima masukan orang lain
tetapi kurang mampu menunjukkan sikap
menghargai saat siswa lain
menyampaikan pendapat (4)
- Mampu mendengarkan pendapat orang
lain, tetapi agak sulit menerima masukan
orang lain (3)
- Kurang mampu menghargai dan
mendengarkan pendapat orang lain. (2)
- Tidak Mampu menghargai dan
mendengarkan pendapat orang lain. (1)
Norma penilaian :
Skor dihitung dengan menjumlahkan skor dari masing-masing item nilai.
Skor maksimal adalah 25/0,15 = 100
3. Pengayaan
Pengayaan materi untuk siswa yang nilainya lebih dari KKM, yaitu membuat artikel
tentang pemanfaatan sampah untuk pemanfaatan sampah.
(LKPD terlampir)
Surakarta, Oktober 2018
Guru Mata Pelajaran,