DI
OLEH
KELOMPOK
FITRI MARSYA
MAIMUNAH
AMELIA
NUR KAUSAR
ALMAIDAR
ALYA ZAURA
DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2019
A. Pengertian Limbah keras Anorganik
Limbah anorganik keras adalah sampah yang tersusun dari bahan- bahan yang
keras dan tidak mudah dihancurkan. Berikut bahan- bahannya:
Pada prinsipnya limbah anorganik keras terdiri dari kandungan bahan yang kuat
dan tidak mudah dihancurkan. Selanjutnya tidak semua sampah atau limbah anorganik
tidak bisa diolah kembali disebabkan karena keterbatasan alat yang digunakan dan
teknologi.
Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau
bahkan tidak bisa untuk di uraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak
mengandung unsur karbon, contoh limbah anorganik adalah plastik, beling, dan baja.
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tak terbaharui.
Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan mempunyai potensi sebagai
polutan (penyebab polusi). 0leh karena itu, dengan proses daur ulang limbah
anorganik mendapat perhatian khusus dan penanganan yang semaksimal mungkin.
Limbah anorganik relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi
memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya alam yang
berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan nikel.
Limbah anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan
domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya; kaleng bekas, botol, plastik,
karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-
pecahan gelas, tulang-belulang, karton/kardus yang tebal, dan lain-lain
Limbah kaleng
Berdasarkan sumbernya limbah kaleng termasuk limbah yang berbahaya.
Limbah ini dikatakan sangat berbahaya karena mengandung zat-zat yang sulit
untuk diuraikan. Limbah ini sangat lambat mengalami perubahan secara alami
(nondegradable waste).
2. Limbah kaca
Penerimaan.
Pemilahan.
Pencacahan.
Pencucian.
Pengeringan.
Daur ulang.
Pengemasan.
Penyimpanan
1. Limbah Kaleng
Limbah kaleng merupakan sampah dari produk minuman dan beberapa makanan
yang diawetkan. Contohnya minuman penyegar, manisan buah, daging kornet, dan
sebagainya. Kaleng biasanya banyak terdapat pada daerah perkotaan. Pengolahan
limbah kaleng memang tidak semudah yang dibayangkan. Namun selain alat
tradisional yang digunakan untuk membentuk kaleng juga terdapat alat teknologi
mesin. Dalam membentuk kaleng menjadi produk yang diinginkan dapat digunakan
gunting seng. Berhati hatilah dalam mengolah limbah kaleng, perhatikan
keselamatan kerja, agar ketajaman kaleng tidak membahayakan pengguna.
Kaleng yang digunakan pada kemasan biasanya mengandung bahan dan zat yang
tidak membahayakan kesehatan. Produk daur ulang kaleng yang sudah banyak
dibuat oleh orang adalah kaleng yang dilukis menggunakan cat akrilik selain itu juga
ada kaleng yang dibentuk menjadi miniatur kendaraan atau robot. Bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari limbah kaleng cukup mudah untuk
didapatkan di lingkungan sekitar. Sedangkan bahan dan alat pendukung lainnya
adalah lem tembak, lem putih, gergaji besi, gunting seng, dan gunting.
2. Limbah Kaca
Limbah botol kaca merupakan salah satu limbah rumah tangga. Jika diperhatikan
botol kaca memiliki warna warni yang beragam, seperti botol bekas minuman air
keras ada yang berwarna hijau, coklat, biru, kuning, atau merah. Tapi sekarang juga
sudah banyak produk yang menggunakan botol kaca dengan warna yang beragam
tidak hanya warna bening, contohnya botol minuman kesehatan yang berwarna
coklat, botol kecap yang berwarna hijau. Lalu apa yang dapat dimanfaatkan dari
warna warni botol kaca tersebut?
Botol kaca bekas jika dijual ke penadah hanya dapat menghasilkan beberapa ribu
rupiah saja, tetapi jika diolah dengan teknologi tinggi seperti pemanasan, botol kaca
ini akan berubah menjadi batu batu cantik yang berkilau dan dapat dibuat menjadi
berbagai aksesoris atau hiasan lainnya. Pencairan kaca dapat menggunakan tungku
keramik yang berderajat tinggi hingga 9000C
Kaca bekas dapat diambil dari botol maupun piring, mangkuk, gelas sebagai
limbah rumah tangga. Pengolahan kaca dilakukan dengan cara sebagai berikut;
Kumpulkan pecahan kaca dalam karung dan dipukul-pukul dari luar menggunakan
kayu. Ukuran serpihan kaca tidak terlalu halus cukup hingga bongkahan kecil-kecil
saja agar mudah dicetak.
Siapkan cetakan kaca yang terbuat dari keramik yang dibakar hingga suhu melebihi
suhu bakar kaca, agar kaca dapat dibentuk menyerupai cetakan.
Lapisi cetakan menggunakan kaolin atau alumina yang dicairkan agar pada saat
meleleh kaca tidak menempel pada keramik dan mudah dilepas dari cetakan.
Bakar kaca yang telah dimasukkan dalam cetakan ke dalam tungku keramik. Bakar
hingga suhu 650-9000C tergantung ketebalan kaca.