d. Limbah Kaleng
Limbah kaleng merupakan sampah dari produk minuman dan beberapa
makanan yang diawetkan. Contohnya minuman penyegar, manisan buah,
daging kornet, dan sebagainya. Kaleng biasanya banyak terdapat pada daerah
perkotaan. Pengolahan limbah kaleng memang tidak semudah yang
dibayangkan. Namun selain alat tradisional yang digunakan untuk membentuk
kaleng juga terdapat alat teknologi mesin. Dalam membentuk kaleng menjadi
produk yang diinginkan dapat digunakan gunting seng. Berhati hatilah dalam
mengolah limbah kaleng, perhatikan keselamatan kerja, agar ketajaman kaleng
tidak membahayakan pengguna.
Kaleng yang digunakan pada kemasan biasanya mengandung bahan dan
zat yang tidak membahayakan kesehatan. Produk daur ulang kaleng yang
sudah banyak dibuat oleh orang adalah kaleng yang dilukis menggunakan cat
akrilik selain itu juga ada kaleng yang dibentuk menjadi miniatur kendaraan
atau robot. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari
limbah kaleng cukup mudah untuk didapatkan di lingkungan sekitar.
Sedangkan bahan dan alat pendukung lainnya adalah lem tembak, lem putih,
gergaji besi, gunting seng, dan gunting.
e. Limbah Kaca
Limbah botol kaca merupakan salah satu limbah rumah tangga. Jika
diperhatikan botol kaca memiliki warna warni yang beragam, seperti botol
bekas minuman air keras ada yang berwarna hijau, coklat, biru, kuning, atau
merah. Tapi sekarang juga sudah banyak produk yang menggunakan botol
kaca dengan warna yang beragam tidak hanya warna bening, contohnya botol
minuman kesehatan yang berwarna coklat, botol kecap yang berwarna hijau.
Botol kaca bekas jika dijual ke penadah hanya dapat menghasilkan
beberapa ribu rupiah saja, tetapi jika diolah dengan teknologi tinggi seperti
pemanasan, botol kaca ini akan berubah menjadi batu batu cantik yang
berkilau dan dapat dibuat menjadi berbagai aksesoris atau hiasan lainnya.
Pencairan kaca dapat menggunakan tungku keramik yang berderajat tinggi
hingga 9000C
Gambar 6 Hasil Pengolahan Limbah Plastik
TUGAS PRAKARYA
“KERAJINAN LIMBAH KERAS ORGANIK DAN ANORGANIK”
DISUSUN OLEH