Limbah keras adalah Limbah yang berwujud dan bertekstur keras, padat, tidak mudah berubah
bentuk, tidak mudah diolah dan diuraikan oleh tanah. Limbah keras juga terbagi menjadi dua
jenis yaitu limbah keras organik dan anorganik.
Limbah keras organik adalah limbah yang berasal dari alam seperti tumbuhan dan hewan yang
bersifat keras, padat, dan membutuhkan waktu yang lama untuk terurai didalam tanah. Limbah
keras anorganik adalah jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit dan bahkan tidak dapat
terurai atau membusuk. Beberapa contoh limbah keras anorganik adalah,
Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tidak terbarui.Akumilasi
limbah yang merupakan sisa hasil buangan memiliki potensi sebagai polutan atau penyebab
polusi. Oleh sebab itu,dengan proses daur ulang, sampah atau limbah mendapatkan perhatian
khusus dan penanganan yang maksimal.
Perlu diketahui bahwa limbah keras relatif sangat sulit untuk terurai dan jikapun ada yang bisa
terurai, memerlukan waktu yang sangat lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya
pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan nikel. Mayoritas limbah banyak
berasal dari aktifitas industri, pertambangan, dan domestik seperti sampah rumah tangga
seperti cangkang kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis,
potongan logam, berbagai jenis batuan, beling, tulang belulang, stereofoam dan lainnya.
Advertisement 2
Pada proses pengolahan limbah, baik itu limbah organik dan anorganik memiliki proses yang
berbeda. Untuk limbah organik biasanya didaur ulang menjadi pupuk tanaman hingga menjadi
bahan bakar biogas. Sementara untuk limbah keras yang ada dilingkungan masyarakat terlebih
dahulu dilakukan dengan pengolahan,
Sanitasi (SanitaryLandfill).
Yaitu suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik.
Pembakaran (incineration).
Yaitu proses pembakaran sampah didalam alat insinerator yang hasil pembakarannya
berupa gas dan residu pembakaran.
Penghancuran (Pulverisation).
Yaitu Proses penghancuran sampah yang dilakukan didalam mobil sampah yang telah
dilengkapi dengan mesin atgau alat pengaduk sampah. Sampah - sampah tersebut
langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk
menimbun tanah yang letaknya rendah.
Limbah keras yang dapat didaur terdiri dari beberapa jenis diantaranya adalah cangkang
kerang, tempurung kelapa, tulang belulang, plastik, logam, kaca, dan kaleng. Limbah - limbah
dapat dipilah - pilah sesuai dengan kebutuhan. Jika dalam proses pemilihannya dianggap tidak
layak pakai, maka limba dapat diselesaikan dengan cara dibakar, sebaliknya jika limbah masih
dalam keadaan utuh, maka dapat dimanfaatkan kembali menjadi karya kerajinan yang bernilai
seni dan bernilai ekonomis. Jika limbah sudah beralih manfaat menjadi baang kerajinan, secara
ekonomis nilainya akan meningkat.
Tentunya sebagai generasi muda, kepedulian dan kepekaan terhadap lingkungan hidup sangat
perlu ditanamkan mulai saat dini. Tantangannya membutuhkan usaha dan kreatifitas kita untuk
memperbaiki kondisi lingkungan agar menjadi lebih baik. Pengetahuan tentang desain
berkelanjutan perlu dipelajari lebih jauh lagi sehingga solusi limbah sebahan baku kerajinan
dapat dikembangkan dan berkembang berdasarkan analisa yang tepat.
Diberbagai kegiatan pameran kerajinan, kita bisa melihat berbagai macam kerajinan yang terbuat
dari bahan limbah keras yang merupakan hasil karya anak bangsa yang sungguh luar biasa,
menjunjung tinggi kearifan lokal dan Budaya Nusantara sehingga dapat menggugah hati para
pembeli. Produk produk yang dihasilkan juga beragam dan jika produk tersebut berkualitas,
maka harga tidak akan menjadi persoalan dan ini membuktikan bahwa anak bangsa Indonesia
adalah anak yagn kreatif serta senang mencari peluang kerja dan cinta akan produk dalam negeri.
Sejak dahulu kala, masyarakat Indonesia sudah menggunakan produk kerajinan sebagai alat
untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, mulai dari kebutuhan pribadi, rumah tangga, hingga
pada sekedar kebutuhan hiasan untuk rumah atau kantor meraka. Berdasarkan pada pengamatan
tersebut, maka kerajinan yang terbuat dari bahan dasar limbah dapat dibuat dalam berbagai
macam bentuk serta fungsinya masing-masing.
Pengolahan limbah keras maupun organik, memiliki prinsip yang sama yaitu dengan cara 3R
yakni Reduce (, Reuse, dan Recicle.
Reduce berarti mengurangi penggunaan terhadap bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan.
Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang anda tidak “terlalu” dibutuhkan
seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan.
Termasuk pula mengurangi atau membatasi penggunaan kertas tissue dengan sapu tangan,
kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak agar tidak salah,
serta membaca koran secara online.
Reuse adalah pemakaian kembali seperti contohnya memberikan baju-baju bekas anda ke yatim
piatu. Tapi yang paling dekat adalah memberikan baju yang kekecilan pada adik atau saudara
anda, selain itu baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai masih bagus dan bisa
diberikan pada saudara yang membutuhkan.
Recycle adalah proses mendaur ulang barang limbah atgau sampah. Paling mudah adalah
mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau
apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali.
Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang
membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak
gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada
banyak orang dibandingkan pemerintah.
Upaya melakukan pendaur ulangan limbah keras menjadi bahan kerajinan tangan berarti sudah
menjadi cara untuk mengatasi masalah lingkungan yagn menggangu kehidupan dan keindahan
serta kesehatan manusia dan alam.
3R dalam proses pembuatan produk kerajinan harus selalu dijalankan sebab tindakan dapat
meminimalisir sampah yang dihasilkan dalam proses produksi kerajinan. Penggunaan bahan
limbah keras untuk dirancang menjadi sebuah produk kerajinan memang tidaklah mudah. Kita
harus memiliki motifasi besar dan kreatifitas dalam mengatasi masalah limbah dilingkungan,
sehingga tidak sulit untuk membuat dan melahirkan suatu rancangan yang besar.
Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa
mendisain bahan limbah keras merupakan suatu proses menata ulang kebermanfaatan dari
sebuah produk bekas yang telah hilang nilai gunanya. Setiap rancangan harus memiliki nilai
yang berkelanjutan dan tidak hanya sekedar bersifat ekonomis saja, teapi juga harus
mengintegrasikan isu-isu lingkungan,sosial, dan budaya kedalam produk. Hal tersebut
dinyatakan agar desain yang dibuat lebih bertanggung jawab dalam menjawab tantangan didalam
masyarakat global terutama untuk para disainer yang harus lebih memahami pentingnya
pemahaman tentang ini.
Proses yang kreatif akan ditemukan ketika seseorang telah memperoleh daya serap, imajinasi
melalui pengetahuan terhadap meteri bahan, alat, dan proses yang akan ditekuninya.
Pengetahuan akan bahan limbah keras, penggunaan alat dan kemampuan keteknikan dalam
bertukang akan melahirkan sebauh proses kreatif itu sendiri. Oleh sebab itu, Kreatifitas haruslah
sebisa mungkin diupayakan tercipta dengan banyak langkah sebab setelah kreatifitas muncul
maka hal tersebut akan melahirkan produk yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi serta
ramah lingkungan.
1. Limbah Keras Organik Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang
pejal, solid, kuat dan tidak mudah berubah bentuk, berasal dari sumber
daya alam daratan dan lautan. Contohnya cangkang kerang laut, sisik ikan
keras, tulang ikan, tulang hewan berkaki empat (sapi, kerbau, kambing),
tempurung kelapa, dan potongan kayu. Hampir semua limbah keras organik
dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan, tetapi diperlukan
peralatan yang cu kup kuat untuk membantu dalam pengerjaannya.
Proses pengolahan sederhana yang dapat dilakukan untuk bahan limbah keras
1. Pemilahan bahan limbah Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi.
2. Pembersihan limbah Keadaan limbah keras biasanya tidak cukup bersih. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pencucian dengan menggunakan detergen agar zat bekas makanan atau minuman
dapat larut dan limbah keras menjadi bersih.
3. Pengeringan Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari
langsung atau dapat juga secara langsung dengan dibersihkan menggunakan lap kering.
4. Pewarnaan Pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disemprot atau dikuas
dengan cat.
5. Pengeringan setelah pewarnaan Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan
kembali dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan.
6. Penghalusan bahan agar siap pakai Bahan limbah yang sudah kering dapat difinishing agar
mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti dipotong,
ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas.
Perairan Indonesia sangat luas dengan aneka satwa air penghuninya. Beraneka jenis kerang yang
hidup di dalamnya dan beraneka ragam pula bentuknya. Apakah kamu mengetahui pengertian
kerang itu? Bahasa latin kerang yaitu molusca, yaitu hewan air yang bertubuh keras yang
memiliki cangkang. Kerang terbagi dua yaitu kerang betina dan jantan. Di daerah perkotaan atau
pinggir kota, limbah cangkang kerang banyak dijumpai di restoran sea food. Di tempat seperti ini
dapat ditemui jenis cangkang kerang laut yang menjadi limbah. Kulit cangkang kerang memang
memenuhi tempat sampah, karena ukuran daging kerang yang kecil membuat limbah cangkang
kerang menumpuk dan tidak sedap dipandang. Banyak orang sudah banyak yang memanfaatkan
cangkang kerang ini sebagai karya kerajinan. Turis mancanegara pun banyak yang menyukai
karya kerajinan dari cangkang kerang produksi pengrajin Indonesia.
Limbah Keras Organik; Kerang
Sejak dahulu cangkang kerang merupakan produk terbaik yang dihasilkan dari pengrajin
Indonesia. Kini banyak negara asing yang turut bersaing mengikuti jejak Indonesia. Salah
satunya Vietnam yang kini menjadi pesaing bisnis kerang dengan Indonesia. Oleh sebab itu,
sebagai generasi penerus, kreativitasmu perlu diasah terus menerus agar menghasilkan produk
unggulan yang unik dan disukai banyak orang serta dapat menyaingi negara lain.
Baca Juga
7+ Ide Kerajinan Limbah Batok Kelapa Dan Cara Membuatnya
Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Lunak
Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat
Perairan Indonesia sangat kaya akan hasil lautnya, terutama ikan. Dari produk ikan, dihasilkan
limbah yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan. Limbah ikan berupa sisik dan tulang
ikan. Di daerah pesisir pantai banyak nelayan yang menjual ikan dan mengolahnya di tempat
pelelangan ikan. Limbah sisik ikan banyak dijumpai di sana dan terbuang percuma. Belum banyak
orang yang memahami bahwa sisik ikan dapat didaur ulang. Limbah dari sisik ikan itu bisa menghasilkan
produk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis tinggi jika dapat mengolahnya.
Contoh Kerajinan Sisik ikan
Tulang ikan merupakan limbah perikanan yang mudah didapatkan di daerah pantai, pasar ikan,
dan restoran-restoran seafood. Selama ini tulang ikan biasa dipergunakan sebagai bahan pakan
ternak. Tulang ikan dihaluskan menjadi tepung tulang. Sebagian besar orang membuang limbah
tulang ikan ini karena tidak lagi bermanfaat. Jika masa panen ikan, orang tidak sempat lagi
mengolah limbah tulang ikan. Limbah tulang ikan menjadi pemandangan yang mengganggu
karena hanya dibuang begitu saja di sekitar lingkungan. Limbah tulang ikan ternyata dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik dan artistik. Produk kerajinan dari
tulang ikan masih tergolong langka, sehingga sangat berpotensi dikembangkan lebih lanjut.
Masyarakat yang tinggal di dekat perairan laut, pantai atau pasar ikan tidak akan menemui
kesulitan dalam memperoleh limbah tulang ikan dan tidak perlu mengeluarkan banyak dana
untuk mendapatkan bahan baku kerajinan ini.
Pemanfaatan limbah tulang ikan menjadi produk kerajinan memiliki nilai lebih di bidang
ekonomi. Sekarang ini orang sudah mulai menyenangi produk kerajinan yang berasal dari bahan
tulang ikan, karena unik berseni, menarik, dan juga ramah lingkungan. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa peluang usaha dari limbah tulang ikan dapat menguntungkan. Setiap bagian
tulang ikan memiliki keunikan masing-masing. Semuanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan
dasar kerajinan. Bagian yang dapat dimanfaatkan adalah tulang bagian kepala, sirip, tulang
bagian tengah, tulang ekor, dan masih banyak lagi. Carilah informasi mengenai limbah tulang
ikan sebagai produk kerajinan sebanyak-banyaknya.
Masih ingatkah kamu dengan pembelajaran terdahulu yaitu pada buku Prakarya kelas 7 bagian
pengolahan telah diinformasikan tentang cara mengolah limbah tempurung kelapa untuk benda
kerajinan. Kini saatnya kamu memperoleh manfaat dari pembelajaran tersebut.
Tempurung kelapa bagi sebagian masyarakat biasa disebut juga dengan tempurung. Tempurung
banyak terdapat di daerah pesisir pantai yang ditumbuhi pohon nyiur atau pohon kelapa.
Indonesia tergolong negara maritim karena dikelilingi oleh lautan sehingga pohon kelapa dapat
dengan mudah dijumpai. Tahukah kamu bahwa Provinsi Sulawesi Utara merupakan daerah yang
dijuluki negeri nyiur melambai karena banyak ditumbuhi pohon kelapa? Oleh karena itu, tidak
heran jika Sulawesi Utara menjadi daerah penghasil pangan tradisional klapertart yaitu makanan
serupa puding dengan kandungan kelapa muda yang mendominasi dan lezat rasanya. Selain itu,
Sulawesi Utara juga dikenal dengan produsen kerajinan tempurung kelapa. Namun, sekarang
tidak hanya Provinsi Sulawesi Utara yang memproduksi kerajinan dari tempurung kelapa,
melainkan juga daerah Yogyakarta, Bali, dan Lombok
Limbah Plastik
Jika kita perhatikan di daerah perkotaan, banyak orang berjualan di pinggir jalan sebagai pedagang kaki
lima, contohnya di terminal atau di pinggir stasiun dan hampir seluruh daerah industri dan perkantoran
tersedia banyak pedagang musiman. Dalam kehidupan manusia membutuhkan minuman. Minuman
yang dijual pedagang pun berbagai macam bentuk dan ukurannya. Biasanya minuman ini dikemas dalam
botol atau gelas plastik. Botol-botol dan gelas plastik yang berwarna warni dengan bentuknya yang
bermacam-macam terkadang hanya dibuang saja sebagai sampah. Kemasan botol dan gelas plastik
bekas minuman di beberapa tempat sampah terlihat tidak lagi berguna. Alangkah baiknya jika botol dan
gelas plastik tersebut dimanfaatkan menjadi karya kerajinan.
Kebutuhan sandang manusia yang berupa pakaian merupakan kebutuhan primer sehari-hari yang harus
dipenuhi. Produksi pakaian yang dilakukan oleh para penjahit atau konveksi sebagai perusahaan pakaian
jadi, menghasilkan banyak limbah kain yang biasa disebut kain perca. Kain perca yang dihasilkan banyak
jenis bahannya dan bervariasi corak dan warnanya, ada batik kotak-kotak, bunga, dan sebagainya.
Terkadang limbah ini bisa dijadikan lap pel atau lap tangan dengan cara dijahit. Semakin banyak orang
menekuni limbah kain perca sebagai bahan dasar kerajinan, telah terbukti bahwa limbah jenis ini dapat
memberi peluang usaha bagi setiap orang.
Limbah kain perca dapat dibuat sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik dan menarik. Bahkan
busana itu sendiri dapat dihasilkan dari kain-kain perca yang dijahit bersambung-sambungan. Bagi
sebagian orang ada juga yang berminat pada busana jenis ini karena unik. Sekarang sudah semakin
banyak orang melirik produk kerajinan berbahan kain perca, karena selain murah juga desainnya selalu
berkembang dari waktu ke waktu.
Limbah Kaleng
Limbah kaleng merupakan sampah dari produk minuman dan beberapa makanan yang diawetkan.
Contohnya minuman penyegar, manisan buah, daging kornet, dan sebagainya. Kaleng biasanya banyak
terdapat pada daerah perkotaan. Pengolahan limbah kaleng memang tidak semudah yang dibayangkan.
Namun selain alat tradisional yang digunakan untuk membentuk kaleng juga terdapat alat teknologi
mesin. Dalam membentuk kaleng menjadi produk yang diinginkan dapat digunakan gunting seng. Berhati
hatilah dalam mengolah limbah kaleng, perhatikan keselamatan kerja, agar ketajaman kaleng tidak
membahayakan pengguna.
Kaleng yang digunakan pada kemasan biasanya mengandung bahan dan zat yang tidak membahayakan
kesehatan. Produk daur ulang kaleng yang sudah banyak dibuat oleh orang adalah kaleng yang dilukis
menggunakan cat akrilik selain itu juga ada kaleng yang dibentuk menjadi miniatur kendaraan atau
robot. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari limbah kaleng cukup mudah untuk
didapatkan di lingkungan sekitar. Sedangkan bahan dan alat pendukung lainnya adalah lem tembak, lem
putih, gergaji besi, gunting seng, dan gunting.
Limbah Kaca
Limbah botol kaca merupakan salah satu limbah rumah tangga. Jika diperhatikan botol kaca memiliki
warna warni yang beragam, seperti botol bekas minum
BAB 3
Satu ekor cacing tanah dapat berukuran sekitar 9 hingga 30 cm tergantung pada jumlah ruas badannya,
umur, serta mutu pangannya. Ciri-ciri cacing tanah yaitu tidak punya tangan, kaki dan mata dimana
jenisnya tediri dari 2700 jenis dari segala penjuru dunia. Cacing akan hidup jika ketersiadan oksigen, air,
pakan dan suhu cocok untuknya dan tercukupi. Jika keempat elemen pokok tersebut tidak terpenuhi,
maka cacing akan mencari tempat yang cocok.
Didalam setiap hektar tanah cacing membuat lubang kedalam tanah dan mencampur bagian bawah
dengan bagian permukaan dimana kotoran dari cacing tanah mengandung nitrogen unsur hara penting
bagi tanaman. Kotoran cacing membantu mengikat pertikel tanah menjadi agregat agregat sehingga
struktur tanah menjadi baik.
Cacing tergolong kedalam golongan hewan hermaprodit (berkelamin ganda). Setiap cacing memiliki
organ jantan dan juga betina yang pada proses perkawinannya mereka menyatukan bagian clitellum
(bagian yang membengkak pada bagian kepala pada cacing dewasa) lalu bertukar sperma yang kemudian
membentuk selubung telur didalam clitellumnya.
Jangkrik atau biasa juga disebut cengkerik adalah serangga yang menjadi kerabat dekat belalang dengan
tekstur tubuh yang rata dan memiliki antena yang panjang pada bagian kepalanya tepatnya didekat
mata. Jangkrik jantan memiliki suara nyaring yang khas yang dimanfaatkan untuk memikat betina dan
juga untuk menolak atau memperingati pejantan yang lainnya. Suara jangkirk pada umumnya akan
semakin nyaring seiring dengan naik turunnya suhu disekitarnya.
Di Indonesia, tercapat kurang lebih ada sekitar 123 jenis hewan jangkrik. Jenis Gryllus testaclus dan
Gryllus mitratus adalah yang paling banyak dibudidayakan oleh manusia untuk dimanfaatkan sebagai
pakan burung pesiul atau pekicau dan juga pakan ikan. Menurut dari keyakinan yang berkembang pada
sebagian masyarakat, burung yang mengkonsumsi jangkrit akan memiliki kicauaan yang baik dan jika
hewan itu adalah ikan seperti ikan arwana maka ikan tersebut akan memiliki kulit atau sisik yang akan
semakin berkilau.
Advertisement 2
Di alam habitat aslinya, jangkrik hidup dan aktif pada malam hari dengan berbagai macam aktifitas
seperti mancari makan, mengerik, dan juga mencari pasangan kawin. Oleh sebab itu, lingkungan pada
budidaya hewan jangkrik ini harus pula dibuat menjadi gelap agar jangkrik terus beraktifitas. Disiang hari,
jangkrik akan mencari pelindungan dilubang lubang tanah, dibawah batu atau atau dibawah dari
tumpukian jerami dan material lainnya seperti kayu dan genteng yang sudah tidak terpakai.
Jangkrik juga memiliki macam-macam jenis makanan terutama tumbuhan, seperti krotol, dan juga
tanaman pertanian seperti sayuran dan palawija. Pada bagian tanaman, jangkrik sangat menyukai bagian
yang masih muda seperti daun dan pucuk pada tanaman.
Lama siklus hidup hewan jangkrik tersebut berfariasi dimana untuk semua jenis, umur dari jantan lebih
pendek jika dibandingkan dengan umur betina. Sebagai gambaran singkat,umur jantan dewasa pada
jenis jangkrik Gryllus mitratus hari sekitar 78 hari, sedangkan pada betina rata-rata berumur hingga 105
hari, selain itu, ukuran tubuh betina jauh lebih panjang dibandingkan dengan jangkrik yang berkelamin
jantan.
Setiap jenis lebah memiliki ciri-ciri fisik dan tugas yang berbeda. Lebah jantan berpantat tumpul dan
tidak menyengat dan lebah pekerja yang berpatat runcing dan menyengat. Tugas lebah pekerja
tergantung pada tingkatan umurnya, dari yang muda hingga yang tua, yaitu sebagai perawat,
penghubung didalam sarang, penjaga sarang,perintis atau pencari tempat yang menghasilkan pakan,dan
pembuat sarang. Lebah ratu berbadan panjang, berpantat runcing, dan bersengat, tugasnya adalah
bertelur. Setelah kawin satu kali, lebah madu akan segera masuk kesarang untu bertelur seumur
hidupnya. Lebah ratu akan terus berada disarang, selama tidak ada pengganggu dan ratu baru belum
muncul.
Pada habitat alaminya, lebah membangun sarang di dahan atau cabang-cabang pohon besar. Sarang
bagian atasnya digunakan untuk menyimpan madu, dan sarang bagian bawahnya digunakan untuk
mengerami telur. masyarkat desa yang tinggal disekitar hutan banyak memelihara lebah madu secara
tradisional dengan menggunakan gelodok dari batang kelapa atau randu yan juga dapat menghasilkan
madu dan larva lebah. Setiap satu sisir sarang lebah dapat menyimpan madu sekitar 15 - 20 kg dan 3-4
kg lilin.
4. Budi daya Ulat Sutra.
Ulat sutra liar (Attacus atlas) adalah salah satu serangga yang berukuran besar dan banyak ditemukan
dihutan-hutan tropis dan subtropis, seperti di Asia tanggara, Asia selatan, Asia timur, Selatan China,
melintasi kepulauan Malaysia, Thailand dan Indonesia. Attacus atlas termasuk dalam hewan polivoltin,
artinya hewan ini dapat hidup sepanjang tahun dan termasuk dalam golongan serangga polifagus yang
dapat yang dapat hidup pada 90 golongan tumbuhan yang bisa dimakan oleh larva. Attacus atlas
merupakan hewan yang mengalami metamorfosis semurna.
Sarana serta teknik budi daya yang memadai sangat penting untuk diperhatikan sebelum melakukan
proses budi daya satwa harapan tersebut. Dalam melakukannya, sangat dibuthkan sarana yang tepat
sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Sarana budi dayanya pun berbeda-beda sesuai dengan jenis
satwa yang dibudi dayakan.
Tedapat 5 jenis sarana utama yang paling dibutuhkan dalam budi daya satwa harapan yaitu,
Bibit Unggul.
Pakan.
Obat-Obatan
Air, dan
Wadah/Tempat atau Kandang.
a. Bibit unggul.
Bibit yang berkualitas diperoleh dari indukan yang unggul dan tergantung pada jenis satwa
harapan yang hendak ingin dibudi dayakan. Pada umumya, bibit yang hendak untuk dibesarkan
haruslah yang sehat, tidak cacat, dan nampak gesit. Pada budi daya hewan jangkrik, Sungut atau
kaki yagn patah dan umurnya sekitar 10-20 hari. Induk yang baik adalah indukan yang ditangkap
dari alam bebas sebab biasanya memiliki ketahanan tubuh atau fisik yang baik. Kalaupun
indukan betina tidak didapatkan dari alam bebas, induk dapat dibeli dari peternakan. Induk
jantan kalau bisa diusakan dari alam bebas sebab lebih agresif.
Pakan ternak adalah semua bahan yang diberikan kepada ternak berupa campuran dari berbagai
macam bahan organik dan anorganik untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan bagi
pertumbuhan, perkembangan, dan produksi. Pakan ternak memegang peranan yang sangat
penting dan dengan manajemen pakan yang baik, makan pertumbuhan ternak dapat mancapai
hasil yang sesuai dengan target yang diharapkan.
Advertisement 2
Setiap pakan satwa yang hendak diberikan haruslah memiliki nutrisi yang lengkap dan komposisi
yang seimbang agar pemberian pakan tersebut dapat lebih efisien sesuai dengan kebutuan ternak
tersebut. Jenis-jenis nutrisi yang terkandung didalam pakan budi daya ternak harapan harus
memenuhi kebutuhan energi, protein, mineral, vitamin dan air.
Zat pakan yang berkualitas baik atau memiliki nilai gizi yang cukup akan berdampak baik bagi
pertumbuhan ternak tersebut, yaitu dapat tumbuh sehat, penggemukannya berlangsung cepat,
berkembang biak dengan baik, mengurangi jumlah ternak yang mati atau sakit dan jumlah
anakan yang lahir dapat hidup sehat dan kebal dengan lingkungannya.
Pakan yang digunakan dapat berupa pakan yang bersumber dari bahan alami dan bahan buatan.
pada pakan alami dapat berasal dari lingkungan sekitar seperti tanaman, limbah organik rumah
tangga, dan limbah organik dari lingkungan sekitarnya. Sementara pakan buatan dapat dibuat
dari berbagai campuran bahan baku hewani dan nabati yang tentunya dengan memperhatikan
gizi, sifat, dan jenis ternak yang mengkonsumsi pakan buatgan tersebut.
c. Obat-obatan.
Dalam budi daya ternak, tentunya juga terkadang tidak pernah lepas dari masalah kesehatan pada
hewan ternak tersebut, salah satu kendala yang sering dijumpai yaitu adanya hama dan penyakit
yang menghambat laju pertumbuhan hewan ternak tersebut. Maka dari itu, langkah antisipasi
masalah tersebut adalah dengan pemberian obat-obatan sesuai dengan dosis yang dinajurkan dan
sesuai dengan jenis ternak yang dibudi dayakan.
d. Air.
Air juga mempunyai peranan penting dalam proses budi daya hewan ternak yang tentunya air
tersebut juga memiliki prasyarat tertentu yang wajib untuk dipenuhi agar tidak mengganggu
pertumbuhan hewan ternak saat mengkonsumsi air tersebut. Air juga dapat dimanfaatkan untuk
menjaga kelembapan kandang ternak atau media hidup pada satwa harapan.
e. Kandang ternak.
Kandang ternak adalah suatu bidang bangunan yang dibuat dan dimanfaatkan sebagai tempat
perlindungan ternak dari pengaruh cuaca buruk, seperti hujan, panas matahari, angin kencang,
serta ganggunan lainnya seperti hewan pemangsa. Sesuai dengan jenis ternaknya, hewan ternak
memiliki sifat dan kebutuhan kandang yang berbeda-beda. Namun secara umum, persyaratan
minimal yang harus dipenuhi dalam proses pembangunan kandang ternak adalah sama.
Pemeliharaan satwa harapan memiliki tujuan yang berbeda beda tergantung pada jenis ternak
hatrapan yang hendak untuk dibudi dayakan. teknik yang sangat perlu untuk diperhatikan dalam
proses budi daya ternak harapan adalah pemeliharaan kandang, pemilihan bibit unggul, pola
pemberian pakan ternak dan pencegahan dari hama penyakit.
a. Pemeliharaan kandang.
Kandang harus rutin dibersihkan dengan tujuan untuk menjaga kelembapannya minimal
dibersihkan sekali dalam satu minggu. hal ini dianggap penting agar pada kandang tidak
ditumbuhi jamur atau bakteri penyakit yang tidak diinginkan, termasuk dengan tempat atau
wadah pakan yang berada didalam kandang ternak juga harus rutin untuk dibersihkan dari sisa
pakan yang menempel.
b. Pemilihan Bibit.
Bibit ternak adalah hewan ternak yang memiliki sifat unggul dan mewarisi serta memnuhi
prasyarat tertentu untuk dikembangbiakkan. Prosedur pemilihan bibit unggul yang baik dapat
diketahui dengan melakukan seleksi pada setiap cacatan produksi setiap individu ternak,
Penampilan fisik yang sehat, lincah, bentuk tubuh yang bagus, dan tidak cacat.
Pembarian pakan merupakan faktor utama penentu tingkat produktifitas ternak. Cara pemberian
pakannya juga berbeda beda sesuai jenis hewan ternak yang dibudi dayakan, umur ternak dan
produktifitas ternaknya. Pemberian pakan ini harus benar-banar diperhatikan jumlah
kebutuhannya, waktu penyaiannya dan cara pemberian pakannya. Pakan untuk jangkrik harus
memiliki konsentrat dan sayuran. Untuk pakan tambahan (konsentrat) dapat diberikan dalam
bentuk pelet atau juga bekatul yagn dicamourkan dengan sayuran.
d. Dalam budi daya satwa harapan seperti jangkrik dan cacing tanah, para peternak harus
memperhatikan jenis hama apa saja yang sering mengganggu satwa peliharaan tersebut. Dalam
garis besar, ada dua jenis hama yang sering ditemui pada budi daya ternak harapan yaitu (a)
hama kompetitor seperti semut, kutu tanah, dan rayap. (b) hama predator seperti tikus, kadal,
tokek, ayam, dan bebek.
Untuk penanganan hama tersebut, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu,
Itulah ulasan singkat tentang sarana dan peralatan budidaya satwa harapan diatas, semoga ada
manfaatnya untuk anda dan terimakasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan
BAB 4
A. Pengertian
Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan mengubah bahan mentah menjadi bahan makanan
siap dikonsumsi atau menjadi bahan setengah jadi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan
memperpanjang masa simpan bahan pangan.
1) Serealia adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padi/padian/ rumput/rumputan (Gramineae) yang
dibudidayakan untuk menghasilkan bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai sumber karbohidrat/pati.
2) Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk (pembengkakan) sebagai
akibat perubahan fungsinya.
3) Olahan bahan pangan setengah jadi sering disebut juga sebagai ‘produk pangan primer’ adalah
mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisika ataupun
mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi, yang selanjutnya digunakan sebagai
bahan baku pangan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari pengolahan bahan pangan setengah jadi
dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat adalah mengolah produk pangan primer,
baik yang diproduksi oleh rumah tangga, industri kecil, ataupun industri pengolahan pangan dengan
teknologi tinggi menjadi makanan dengan karakteristik budaya setempat.
B. Jenis
Menurut teori kebutuhan Maslow, pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia (basic
needs). Kebutuhan bersosialisasi (social needs), percaya diri (self esteem) dan aktualisasi diri (self
actualization) merupakan tiga teratas kebutuhan manusia.
Berikut ini akan diuraikan jenis makanan khas Indonesia yang dihasilkan dari penggunaan bahan baku
olahan bahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi.
1) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis
Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis antara lain kerupuk gendar, rengginang,
emping jagung, kerupuk bawang, bihun, dan mie, kerupuk tette, keripik singkong, sawut/gaplek ubi jalar,
gaplek ubi kayu, dan kentang beku, kerupuk, keripik, dan kentang beku.
2) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar
Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan serealia adalah beras/beras instan,
beras jagung, jagung pipil kering dan beku, aneka butiran oat, aneka pasta, beras/biji sorgum, kacang
hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai, tiwul instan dan beras singkong.
3) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus
Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus yaitu tepung beras, tepung jagung/maizena,
tepung terigu, dan tepung sorgum, tepung ubi jalar, tepung tapioka, tepung talas, dan tepung kentang.
Kata gizi berasal dari bahasa Arab “ghidza” yang artinya makanan. Zat makanan adalah satuan nutrisi
yang menyusun bahan makanan tersebut. Kalori adalah satuan unit yang digunakan untuk mengukur
nilai energi yang diperoleh tubuh ketika mengonsumsi makanan/minuman. Ada enam macam zat gizi
yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan tubuh supaya dapat tumbuh dengan baik dan
sehat, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh
zat gizi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut.
Kelompok zat gizi penghasil tenaga (karbohidrat). Bahan makanan yang mengandung karbohidrat antara
lain dapat diperoleh dari beras, jagung, gandum, roti, mie, makaroni, bihun, kentang, singkong, ubi, talas,
umbi-umbian, tepung-tepungan, gula, dan minyak.
Kelompok zat gizi pembangun sel (protein). Protein dapat diperoleh dari daging, ayam, kelinci, telur,
ikan, udang, susu, serta kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe.
Kelompok zat gizi pengatur dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Zat pengatur banyak
terdapat dalam sayur-sayuran yang berwarna kuning, jingga, dan merah, serta buah-buahan.
C. Teknik Pengolahan
D. Tahapan Pengolahan
1. Perencanaan
Identifikasi kebutuhan (menganalis kebutuhan pengolahan pangan berdasarkan kondisi lingkungan
kelas/kelompok/keluarga saat ini) untuk ide/gagasan perencanaan produk pengolahan pangan.
Ide gagasan (membuat rencana/ merancang suatu pembuatan pengolahan pangan sesuai dengan hasil
identifikasi kebutuhan)
2. Pelaksanaan/ Pembuatan
Persiapan (merencanakan pembelian bahan sesuai kebutuhan, alat dan pengolahan
pangannya/pembuatannya mulai dari pengupasan/pencucian bahan)
Proses pembuatan, (keselamatan kerja dan hal khusus lainnya)
3. Penyajian/Pengemasan
Wadah penyajian dan estetikanya
Wadah kemasan, estetika, & kesehatan
4. Evaluasi
Merasakan hasil/produk pengolahan pangan
Mengevaluasi seluruh proses atau setiap tahapan pembuatan pengolahan sebagai bahan perbaikan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan sebagai berikut.
1. Kombinasi Warna
2. Bentuk, Tekstur, dan Kekentalan
Bentuk suatu hidangan dapat diciptakan dari pemotongan bahan pangan. Bahan pangan dapat dipotong
dadu, memanjang, dirajang secara kasar atau halus, dibentuk lonjong, bunga atau bintang. Tekstur
olahan pangan dirasakan saat di dalam mulut, apakah teksturnya lunak, kenyal, kasar, kental atau halus.
3. Rasa dan Suhu
Dalam penyajian satu menu hendaknya kita juga perlu mengombinasikan rasa-rasa dasar seperti, rasa
asin, rasa manis, rasa pedas, rasa gurih, rasa pahit, dan rasa asam, maupun rasa yang sangat berbumbu.
4. Alat Saji Makanan
5. Hiasan/Garnis
6. Penyajian