B. Sampah Yang Dapat Didaur Ulang Dan Tidak Dapat Didaur Ulang
Meski daur ulang gencar diserukan, namun tidak semua sampah bisa diproses
untuk didaur ulang. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi, diantaranya teknologi
daur ulang yang kurang memadai, kondisi barang sisa yang tidak lagi bagus dan
memungkinkan, atau bahkan jenis sampah yang tidak bisa didaur ulang. Sampah residu
merupakan produk atau barang sisa yang memang tidak lagi bisa diproses menjadi barang
baru lainnya. sampah residu didefinisikan sebagai sampah yang sulit didaur ulang baik
karena alasan keterbatasan teknologi, biaya, sumber daya alam, maupun sumber daya
manusia.
Tidak melulu berupa sampah sisa industri, pertambangan, atau pertanian yang
tidak berbahaya untuk alam, sampah residu juga bisa berupa sampah organik dan
anorganik, seperti batok dan batang pohon kelapa, kulit durian dan nangka, serta
styrofoam dan beberapa jenis plastik.
Namun, tetap ada banyak sampah di lingkungan yang bisa didaur ulang
kembali menjadi suatu barang yang lebih berharga. Diantaranya adalah:
1. Plastik, menjadi jenis sampah yang bisa dimanfaatkan kembali material sisanya,
seperti botol plastik, kantong plastik, dan beberapa material plastik lainnya.
Contohnya seperti dijadikan produk kerajinan atau dicacah menjadi bijih dan palet
plastik. Namun, plastik yang telah didaur ulang kualitasnya akan terus menurun dan
lebih rendah dari produk sebelumnya.
2.
Kaca atau berbagai benda berbahan dasar kaca lainnya dapat didaur ulang menjadi kristal
kaca untuk dimanfaatkan menjadi benda berharga. Tidak seperti bahan plastik dan
kertas, kaca menjadi salah satu bahan yang tanpa mengalami penurunan kualitas
secara minimum setelah didaur ulang.
3. Kaleng logam atau metal, contohnya kemasan kaleng minuman ringan, buah dan
makanan kaleng, bisa diolah kembali dan dijadikan barang berguna. Sama seperti
kaca, logam dapat didaur ulang berulang kali tanpa mengubah kualitasnya.
4. Berbagai jenis kertas, contohnya HVS, koran, kardus, dan majalah bisa dimanfaatkan
sebagai produk daur ulang kertas, seperti kertas atau tisu toilet, serbet, karton, dan
sebagainya. Sayangnya, kertas hanya dapat didaur ulang beberapa kali sebelum
dianggap sulit untuk didaur ulang. Hal ini karena serat di kertas akan semakin pendek
dan produk hasil kertas daur ulang akan cenderung terus menurun kualitasnya.
5. Minyak jelantah atau minyak bekas pakai, daripada dibuang sembarangan bisa juga
diproses agar lebih bermanfaat oleh ahlinya, seperti dijadikan bahan baku CPO
Biodiesel pengganti solar.
6. Sampah organik, meskipun dapat terurai secara alamiah di alam, namun apabila
kuantitasnya banyak dan tidak diperlakukan dengan benar, bisa mempengaruhi
kondisi lingkungan hingga menimbulkan dampak negatif. Terdapat banyak cara tepat
mengolah sampah organik, seperti pengomposan, vermicomposting, biogas, lubang
biopori, juga sebagai pakan bagi lalat BSF.
Namun daur ulang bisa sukses dilakukan apabila sampah-sampah tersebut
dalam keadaan baik. Oleh karena itu, pemilahan sampah berdasarkan jenisnya
menjadi hal yang bisa dilakukan untuk menjaga nilai material sampah berada pada
kondisi yang baik.
C. Manfaat Daur Ulang Sampah
Daur ulang menjadi sebuah upaya untuk mengurangi sampah terus menumpuk
atau berakhir di TPA dan mencemari lingkungan. Salah satunya plastik, sampah plastik
yang terus menumpuk dapat mengancam tidak hanya kondisi daratan namun juga hingga
ke wilayah perairan.
Ilmuwan bahkan memperkirakan bahwa pada tahun 2050, jumlah plastik di laut
bisa lebih banyak daripada ikan. Oleh karena itu, kegiatan ini bisa berdampak dalam
mengatasi permasalahan sampah. Beberapa manfaat dari daur ulang sampah berikut dapat
memberi peran dalam kehidupan sehari-hari.
1. Mengurangi lahan dan ruang di TPA sehingga penumpukan dan timbunan sampah di
TPA dapat diminimalisir.
2. Peluang bisnis dan menghasilkan uang tambahan bagi banyak orang. Seperti bagi
bank sampah, pelapak sampah, dan beberapa informal sektor lainnya.
3. Memberikan lapangan pekerjaan kepada siapa saja yang memiliki kendala terkait
pendidikan tertentu.
4. Meningkatkan kesejahteraan sosial karena lapangan pekerjaan semakin terbuka lebar.
5. Melatih dan membiasakan diri untuk mengelola sampah secara tepat dan maksimal
serta tidak asal membuang sampah apalagi membuang sampah sembarangan
LEMBAR KERJA SISWA
KELOMPOK: ………………………………………………………
ANGGOTA: ……………………………………………………….
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
PETUNJUK: