Anda di halaman 1dari 2

1.

Komponen Dan Proses Penelitian Kuantitaitf

Proses penelitan kantitatif berangkat dari masalah. Dalam penelitian kuantitatif


masalah yang harusdibawa oleh peneliti harus sudah jelas. Setelah masalah diidenifiksi
dan dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan . rumusan masalah pada
umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka akan
memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan rumusan
masalah tersebut maka peneliti akan menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya.
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut
dinamakan hipotesis.
Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara terhadap masalah
tersebut, selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secaa empiris berdasarkan data
dari lapangan. Untuk itu peneiti melakukan pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah diterapkan oleh
peneliti. Bila populasi terlalu luas, sedangkan peneliti memiliki keterbatasan waktu,
dana dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populsi
tersebut. Bila peneliti bermaksud membuat generalisasi maka sampel yang diampbil
harus representative,dengan teknik random sampling.
Meneliti adalah mencari data yang teliti/ akurat. Untuk itu peneliti perlu
menggunakan instrument penelitian. Dalam penelitian sosial seperti pendidikan
instrument yang digunanakan untuk meneliti belum ada sehingga peneliti harus
membuat atau menggembangkan sendiri. Agar instrument dapat dipercaya, maka
harus diuji validitas dan reabilitasnya.
Setelah instrument teruji validitas dan reliaibilitasnya, maka dapat
digunanakanuntuk mengukur variable yang telah ditetepkan untuk diteliti. Instrument
untk pengukuran data dapat berbentuk test dan nontest kuesioner, pedoman observasi
dan wawancara. Dengan demikian teknik pengumpulan data selain berupa test dalam
penelitian ini dapat berupa kuesioner , observasi dan wawancara.
Data yang terkumpul selanjutnya dinalisis diarahkan untuk menjawab rumusan
masalah dan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian kuantitatif analisis data
menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan
inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berua statistik parametrik dan statistik
nonparamaterik. Peneliti menggunakan statistk inferensial bila penelitian dilakukan
pada smapel yang diambil secar random.
Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian
data dapat menggunakan tabel, grafik dan pictogram. Pembahasan tehadap hasil
penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interprestasi terhadap data-data
yang telah disajikan.
Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan selanjutnya dapat disimpulkan.
Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan
data yang telah terkumpul. Jadi kalau rumusan masalah ada lima maka kesimpulannya
juga ada lima.
Karena peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah ,
maka peneliti berkewajiaban untuk memberikan saran-saran. Melalui saran-saran
terseut diharapkan masalah dapat dipecahkan . saran yag diberikan harus berdasarkan
kesimpulan hasil penelitian. Jadi jangan membuat saran yang tidak berdasarkan hasil
penelitan yang telah dilakukan.
Apabila hipotesis penelitian yang diajukan tidak terbukti, maka perlu dicek
apakah ada yang salah dalam penggunaan teori, instrument, pengumpulan, analisi
data, atau rumusan masalah yang diajukan.

2. a. kemampuan matematis : pemecahan masal


model pembelajaran : problem based learning dan mean ends analisys.

3. a. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara


siswa yang pembelajarannya menggunakan learning dengan model problem based
learning ?

b. 1. Bagaimanakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah


mendapatkan pembelajaran dengan model mean ends analisys ?
2. Bagaimanakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah
mendapatkan pembelajaran dengan model Problem based learning?

Anda mungkin juga menyukai