Proses penelitan kantitatif berangkat dari masalah. Dalam penelitian kuantitatif
masalah yang harusdibawa oleh peneliti harus sudah jelas. Setelah masalah diidenifiksi dan dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan . rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka akan memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka peneliti akan menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis. Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara terhadap masalah tersebut, selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secaa empiris berdasarkan data dari lapangan. Untuk itu peneiti melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah diterapkan oleh peneliti. Bila populasi terlalu luas, sedangkan peneliti memiliki keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populsi tersebut. Bila peneliti bermaksud membuat generalisasi maka sampel yang diampbil harus representative,dengan teknik random sampling. Meneliti adalah mencari data yang teliti/ akurat. Untuk itu peneliti perlu menggunakan instrument penelitian. Dalam penelitian sosial seperti pendidikan instrument yang digunanakan untuk meneliti belum ada sehingga peneliti harus membuat atau menggembangkan sendiri. Agar instrument dapat dipercaya, maka harus diuji validitas dan reabilitasnya. Setelah instrument teruji validitas dan reliaibilitasnya, maka dapat digunanakanuntuk mengukur variable yang telah ditetepkan untuk diteliti. Instrument untk pengukuran data dapat berbentuk test dan nontest kuesioner, pedoman observasi dan wawancara. Dengan demikian teknik pengumpulan data selain berupa test dalam penelitian ini dapat berupa kuesioner , observasi dan wawancara. Data yang terkumpul selanjutnya dinalisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berua statistik parametrik dan statistik nonparamaterik. Peneliti menggunakan statistk inferensial bila penelitian dilakukan pada smapel yang diambil secar random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat menggunakan tabel, grafik dan pictogram. Pembahasan tehadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interprestasi terhadap data-data yang telah disajikan. Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan selanjutnya dapat disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul. Jadi kalau rumusan masalah ada lima maka kesimpulannya juga ada lima. Karena peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah , maka peneliti berkewajiaban untuk memberikan saran-saran. Melalui saran-saran terseut diharapkan masalah dapat dipecahkan . saran yag diberikan harus berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Jadi jangan membuat saran yang tidak berdasarkan hasil penelitan yang telah dilakukan. Apabila hipotesis penelitian yang diajukan tidak terbukti, maka perlu dicek apakah ada yang salah dalam penggunaan teori, instrument, pengumpulan, analisi data, atau rumusan masalah yang diajukan.
2. a. kemampuan matematis : pemecahan masal
model pembelajaran : problem based learning dan mean ends analisys.
3. a. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara
siswa yang pembelajarannya menggunakan learning dengan model problem based learning ?
b. 1. Bagaimanakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah
mendapatkan pembelajaran dengan model mean ends analisys ? 2. Bagaimanakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan model Problem based learning?