Anda di halaman 1dari 30

LEMBAR PENGESAHAN

Pengesahan laporan kegiatan PLP IPI Garut di SMA Negeri 10 Garut. Yang bertanda tangan
dibawah ini, dosen pembimbing sekolah, kepala sekolah, kepala lembaga kepada masyarakat IPI
garut, menyatakan bahwa mahasiswa IPI Garut yang beranggotakan 16 orang telah melaksanakan
dan menyelsaikan kegiatan PPL di sekolah SMA Negeri 10 Garut, yang dimulai pada tanggal 1
Agustus sampai dengan 30 September 2019. Semua kegiatan terlampir di dalam laporan ini.

Garut, 8 Oktober 2019.

Dosen pembimbing sekolah, Kepala sekolah,

Wahid hasyim, M.Pd H. Margono Hendrikyana, S.Pd. M.Si


NIDN……………............ NIP……………......................

Kepala lembaga pengabdian kepada masyarakat


Institut Pendidikan Indonesia

Dr. H. Hudiana Hermawan, M.S


NIDN. 0414036205

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Institut Pendidikan
Indonesia tahun 2019 yang berlokasi di SMA Negeri 10 Garut dapat terlaksana dengan baik dan
lancar sesuai dengan jadwal yang direncanakan dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun penyusunan laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara lengkap
mengenai kegiatan PPL yang telah dilaksanakan di SMAN 10 Garut. Penyusunan laporan
kegiatan PPL ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban tertulis atas terlaksananya
kegiatan PPL. Dalam pelaksanaan PPL, sampai dengan penyusunan laporan ini tidak akan
terlakasana tanpa adanya kerjasama dari mahasiswa PPL di SMAN 10 Garut dan guru
pembimbing, serta berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan PPL ini, karena itulah
penyusun ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, yang telah membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan PPL di SMAN 10
Garut. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penyusun berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dan dapat menjadi
referensi untuk penyusunan laporan kegiatan yang sejenis.
Garut, 8 Oktober 2019.

BAB I

PENDAHULUAN

Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu program yang merupakan ajang
penelitian terpadu utnuk menerapkan berbagai ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan
dalam rangka pembentukan guru yang profesional. PPL merupakan program yang
memprasayaratkan kemampuan aplikasi dan terpadu dari sebuah pengalaman belajar
sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam sebuah hal yang berkaitan
dengna jabatan keguruan baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas kegiatan lainnya.

PPL ini merupakn kegiatan yang dilakasanakan dalam bentuk pelatihan mandiri yang
diarahkan kepada terbentuknya kemampuan keguruan yang terjadwal secara sistematis
dibawah bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong yang memenuhi syarat.

Secara substansional PPL dapat disebut juga sebagai pengalaman lapangan karena
mahasiswa PPL memang berada dalam proses belajar dari profesi pendidikan disekolah.
Diharapkan mahasiswa memperoleh pengetahuan praktis dan kemampuan profesioanl
yang tidak di peroleh dari kampus atau universitas. Sesuai dengan pengetahuan yang
telas digariskan pada buku pedoman Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang
berbunyi sebagai berikut : pengalaman lapangan merupakan salah satu kegiatan-kegiatan
kurikulum yang dilakukan oleh mahasiswa mencankup latihan mengajar maupun tugas
kependidikan diluar mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi syarat
pembentukan profesi kependidikan.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilakukan oleh pihak institute pendidikan indonesia sebagai
suatu kegiatan latihan kependidikan yang bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan oleh
mahasiswa program studi kependidikan. Diharapkan mahasiswa dapat memberikan sumbangan
nyata dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan seluruh potensi sekolah. Oleh karena
itu mahasiswa diharapkan mampu merealisasikan potensi akademis, tenaga dan skills yang
dimilikinya dalam upaya peningkatan potensi sekolah. Dalam praktik di lapangan, mahasiswa
diharapkan menerapkan teori - teori pengajaran yang telah diberikan saat kuliah. Dan
diharapkan keluaran dari PPL ini adalah mahasiswa sudah memiliki pengalaman mengajar dan
siap untuk menjadi guru setelah lulus dari Universitas. Sebelum kegiatan PPL dilaksanakan,
praktikan melakukan kegiatan sosialisasi yaitu pra-PPL melalui mata kuliah pengajaran mikro
dan kegiatan observasi di sekolah. Tujuan dilaksanakannya observasi disekolah untuk
mengetahui gambaran mengenai proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah beserta
kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran. Kegiatan
observasi ini dilakakukan di sekolah tempat praktikan akan melaksanakan kegiatan
PPL yaitu di SMA Negeri 10 Garut.
BAB II

HASIL OBSERVASI LINGKUNGAN SEKOLAH/ MASDRASAH

A. Deksripsi Umum Sekolah/Madrasah

1. Sejarah SMA 10 GARUT

SMA Negeri 10 Garut merupakan Sekolah Menengah Atas milik


pemerintah dengan status negeri. SMA Negeri 10 Garut berdiri tahun 1989.
SMA ini asalnya dinamai SMA Negeri 1 Leuwigoong. Perubahan
nomenklatur ini (sekarang SMAN 10 Garut) didasarkan sesuai urutan
berdirinya SMA di kabupaten Garut.

SMA Negeri 10 Garut berlokasi di Jalan Raya Leuwigoong No. 21 Desa


Sindangsari Kecamatan Leuwigoong Kabupaten Garut 44192. SMA Negeri
10 Garut memiliki luas tanah sekitar 1 hektar lebih di atas tanah pemerintah
Provinsi Jawa Barat.

Penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 10 Garut untuk memenuhi:

1. Kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global.

2. Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi perkembangan dunia


global.

3. Sebagai proses untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Kondisi nyata SMA Negeri 10 Garut dapat digambarkan pada profil sekolah
sebagai berikut:

2. Struktur Organisasi SMA 10 GARUT

Struktur organisasi SMAN 10 Garut tahun pelajaran 2019 – 2020 adalah


sebagai berikut :

Kepala Sekolah : H. Margono Hendrikyana, S.Pd.,


M.Si.
Wakasek Kurikulum : H. Yudi permana, S.S., M.Pd.
Wakasek Kesiswaan : Hj. Wawat Komalawati, M.Pd.
Wakasek Sarana dan Prasarana : Maman, S.Pd.
Wakasek Humas dan PMP : Drs. Dedih Nurdin, M.A., M.Ag.
Staf Bidang Kurikulum : Tatang Sontani, S.Pd.
Staf Bidang Kesiswaan : Iwan Darmawan, S.Si.
Staf Bidang Sarana dan Prasarana : Enung Nurjanah, S.Pd.
Staf Bidang Humas dan PMP : Drs. H. Sobarin, M.M.
Kepla Perpustakaan : Ayi Rudi Rohdiat, S.Pd., M.M.
Kepala Laboratorium : Drs. H. Sobarudin, M.M.
Pengelola Lab Kimia – Biologi : Eka Satriani Malari, S.Pd.
Pengelola Lab Fisika : Drs. H. Cupiadi
Pengelola Lab Komputer : Jaja Jamaludin, S.kom.
Pengelola KIR dan Olimpiade : Dra. Mardiana TEB
Koordinator BP/BK : Siti Nurhayati, S.Pd.
Koordinator Piket : Yuan Risnandah, S.Pd.
Koordinator Kesra : Enung Siti Mariam, S.Ag.,
M.M.Pd.
Kepala TU :-
Bendahara BOS : H.Yudi Permana, S.S., M.Pd.
Bendahara Gaji dan TPP : Enung Nurjanah, S.Pd.
Bendahara Pengelola Komite : Aep Saepudin
Staf Bidang Administrasi : Mariah
Staf Bidang Kesiswaan : Alis Yani
Staf Bidang Keuangan : Imas Kulsum
Operator DAPODIK : Agus Kartana
Operator Pegawai : Dais Suryani, S.T.
Operator Kesiswaan : Aditya Wishnu Wardhana
Operator Aset : Sofi Adistia Prima Dewi, S.E.
Operator BOS : Zihad Lambang Sari, S.E.
Operator Administrasi Umum : Gilang Dwi Mukti
Staf Perpustakaan : Rini Rossina, S.Pd.
Staf Tata Laksana : Fitri Aprianti
Staf Tata Laksana : Ade Sandi Moh. Romli, S.K.M.
Staf Tata Laksana : Azka Azkia, A.Md.Log.
Caraka : Ace Abdul Kohar
Caraka : Dadan Kardiana
Caraka : Ade Waryo
Caraka : Dede Supriatna
Caraka : Cep Maki Abdul Aziz
Pengelola Kantin : Mia Rahmawati
Satpam : Aldi Maulana

3. PROFIL SMA NEGERI 10 GARUT

a. NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 10 GARUT

N S S :301021125038

Alamat Sekolah : JALAN RAYA LEUWIGOONG


NO. 21 TLP.

(0262) 466396 Kode POS 44192

Desa : SINDANGSARI

Kecamatan : LEUWIGOONG

Kabupaten :GARUT

No. Rekening/NPWP : 0213653696 / 00.186.653.2-


443.000

Nama Bank : BANK BNI ( CABANG GARUT )

Pemegang Rekening : MARIAH ( BENDAHARA


RUTIN )
b. Kepala Sekolah :

Nama lengkap : H. Margono Hendrikyana, S.Pd.,


MSi.
Pendidikan terakhir : S.2 UNIVERSITAS GARUT 2009
Jurusan :MAGISTER ILMU
ADMINISTRASI NEGARA
c. Keadaan Tanah :

Luas tanah seluruhnya : 14.622 m2

Luas tanah yang telah dipergunakan : 3.676 m2

Lapangan serbaguna : 1.026 m2

Halaman : 420 m2

Kebun : 3.634 m2

Lain-lain : 5.866 m2

d. Ruangan/Bangunan :

Ruangan Kepala Sekolah : 1 ruang

Ruangan Guru : 1 unit

Ruangan Tata Usaha : 1 ruang

Ruangan Gudang : 1 ruang

Ruangan Perpustakaan : 1 ruang

Ruangan Laboratorium : 2 ruang

Ruangan Teori / Kelas : 29 ruang

Ruangan Lab. Komputer : 1 ruang

Ruangan Kamar Mandi/WC.Kepala Sekolah : 1 kamar

Ruangan Kamar Mandi/WC. Pegawai : 2 kamar


Ruangan Kamar Mandi/WC. Siswa : 8 kamar

Ruangan Mesjid : 1 ruang

Ruangan OSIS : 1 ruang

Ruangan Koperasi : 1 ruang

Ruangan Kantin : 3 ruang

Perumahan Pembantu Pelaksana/Penjaga sekolah : 1 buah

Gedung Serbaguna/GOR : 1 buah

Ruangan BP, Eskul ( Sablon dan Elektronik ) : 1 buah

Ruang UKS (PMR) : 1 buah

e. Keadaan Pegawai :

1) Tenaga Pendidik/Guru :

Jumlah Guru seharusnya : 64 orang

Jumlah Guru yang ada : 63 orang

Jumlah kekurangannya : 1 orang

( menggunakan tenaga GTT/Honorer )

2) Tenaga Administratif (Tata Usaha) :

Jumlah Tata Usaha ( Pelaksana dan Pembantu Pelaksana Tetap ) : 1


orang

Jumlah Tata Usaha (Pelaksana dan Pembantu Pelaksana Tidak Tetap)


: 21 orang

f. Keadaan Siswa Tahun Pelajaran 2019/2020 :

1) Program Layanan
No Kelas Rombel Laki-laki Perempuan Jumlah

1. X MIPA 6 72 orang 140 orang 212 orang

2. X IPS 5 85 orang 90 orang 175 orang

3. XI MIPA 6 63 orang 140 orang 203 orang

4. XI IPS 5 75 orang 102 orang 177 orang

5. XII MIPA 5 75 orang 133 orang 208 orang

6. XII IPS 5 67 orang 83 orang 150 orang

Jumlah 32 437 orang 688 orang 1.125 orang

2) Program SMA Terbuka

No Kelas Rombel. Laki-laki Perempuan Jumlah

1. XI IPS 1 15 20 35

2. XII PS 2 20 23 43

Jumlah 5 35 orang 43 orang 78 orang

3) Perkembangan Siswa Pendaftar ( Lima Tahun Terakhir )

No Tahun Pelajaran Pendaftar Yang Diterima Keterangan

1. 2015 – 2016 365 orang 401 orang

Tidak daftar
2. 2016 – 2017 460 orang 379 orang
ulang/diterima

3. 2017 - 2018 915 orang 432 orang Sisa kuota 1 rombel

4. 2018 – 2019 655 orang 432 orang Sisa kuota 1 rombel


5. 2019 - 2020 670 orang 432 orang Sisa kuota 1 rombel

4) Siswa Lulusan ( lima tahun terakhir )

Lulusan Rata – rata N E M/NUM Siswa yang

Tahun melanjutkan ke
% IPA IPS PT/PTN %
pelajaran

Jml Hasil Hasil Target Hasil Target Jml Hasil

2014 - 2015 276 100 6,86 8,00 54,05 8,00 40 14,49

2015 - 2016 306 100 55,96 8,00 40,77 8,00 41 11,39

2016 – 2017 343 100 57,12 8,00 45,85 8,00 86 25,01

2017 – 2018 364 100 54,15 8,00 48,75 8,00 102 27,80

2018 - 2019 393 100 54,62 8,00 48,65 8,00 124 25%

5) Kondisi Orang tua siswa

No Pekerjaan Jml. % No. Penghasilan/Bulan Jml. %

1. PNS 6 1. < 200.000,- 15

2. TNI / POLRI 2 2. 200.000,- - 400.000,- 28

3. Karyawan 15 3. 400.000,- - 600.000,- 23

4. Petani/Buruh 49 4. 600.000,- - 1.000.000,- 19

5. Lain – lain 27 5. 1.000.000,- - …………. 15

No. Tingkat Pendidikan Jumlah %


1. SD. / lebih rendah 24

2. SLTP 30

3. SLTA 36

4. Perguruan Tinggi 10

6) Prestasi Yang Pernah Dicapai

No. Kejuaraan Tingkat Tahun

1. Juara 3 Pawai Alagoris HUT RI ke 45 Kabupaten 1990

2. Juara ke 3 Bola Voli Putra STTG Cup Kabupaten 1995

3. Juara I Lintas Medan Kabupaten 1996

4. Juara 3 MTQ Kharisma V Kabupaten 2002

5. Juara 4 jalan santai Kabupaten 2002

6. IVO Vavorit OSTAQ Cup Kabupaten 2002

7. Juara 2 Bola Voli Putra Kabupaten 2003

8. Juara harapan I Bola Basket Putri Hexos Propinsi 2003


Cup

9. Juara II Lomba PBB antar satuan Kabupaten 2004


PASKIBRA

10. Pengibar Bendera Duplikat HUT RI 60 Propinsi 2005

11. Anggota Purna Paskibra Indonesia Propinsi 2005

12. Juara 1 Lomba Baris berbaris Paskibra Propinsi 2006

13. Juara 2 Pemograman Pascal Pada Kegt. Kabupaten 2007


BSTC
14. Peringkat 3 Lomba Sain Biologi Kabupaten 2007

15. Juara III Tenis Meja Beregu Putri POP Provinsi 2007
SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat

16. Juara III Bola Basket Putri UNIGA CUP Kabupaten 2008

17. Juara Umum Aksi Penegak Racan Wiyata Kabupaten 2008


Mandala STKIP Garut

18. Juara I Putra Invitasi Bola Basket Kabupaten 2009


LOCOMOTIF CUP I Kabupaten Garut

19. Juara I Putri Invitasi Bola Basket Kabupaten 2009


LOCOMOTIF CUP I Kabupten Garut
2009

20. Juara Umum Invitasi Bola Basket Kabupaten 2009


Locomotif Cup I Kabupaten Garut

21. Juara 5 LKTI Kimia Chemistry Fun Day Jabar – 2010


HMK UNPAD 2010 Banten

22. Juara 1 Cepat Tepat Ekonomi HME Kabupaten 2010


UNIGA

23. Juara 1 Futsal Putra tingkat SMA Garut 2011


Utara

24. Juara 3 Festival Marawis Se Kab, Garut Garut 2012

25. Juara 3 Lomba Kerajinan Kriya Tingkat Garut 2012


SMA

26. Juara 2 Lomba Seni Rupa Tingkat SMA Garut 2012

27. Juara 1 Futsal antarguru tingkat Garut 2014


SMA/SMK Ke-Kabupaten Garut
28 Juara 2 Baris Berbaris tingkat SMA/SMK Kabupaten 2015
se-Kabupaten Garut

29 Juara 1 Lomba Kriya dalam O2SN Kabupaten 2015

30. Juara 2 Olimpiade Biologi tingkat SMA Kabupaten 2016

31. Juara 2 Lomba Festival Akapela Tk. Provinsi 2017


Provinsi

32. Juara 1 Lomba Baris Berbaris PKS Provinsi 2018

7) Anggaran sekolah lima tahun terakhir ( Sesuai RKAS) :

Dana Rutin
No Tahun Pelajaran Komite Sekolah Jumlah
/APBN/BPMU

1. 2015 – 2016 1.200.521.200,00 1.631.673.000,00 2.832.194.200,00

2. 2016 – 2017 1.557.121.200,00 2.389.125.000,00 3.946.246.200,00

3. 2017 – 2018 1.572.521.200,00 2.813.848.000,00 4.386.369.200,00

4. 2018 – 2019 2.436.400.000,00 1.962.000.000,00 4.399.300.000,00

5. 2019 – 2020 1.845.700.000,00 1.872.000.000,00 3.717.700.000,00

8) Daptar kebutuhan sarana/prasarana tahun anggaran 2019

No. Uraian Jumlah %

1. Ruang Kelas 4 kelas

2. Ruang Lab. Bahasa 1

3. Ruang Lab. Multi Media dan isinya 1

4. Ruang Lab. Kimia 1


5. Meubelair 5 ruang

6. Rehabilitasi ruang kelas 11 ruang

7. Rehabilitasi ruang lab. Fisika dan perpustakaan 1 –2

4. Visi dan Misi SMA 10 GARUT

a. Visi Sekolah

Menjadi sekolah yang kreatif, inovatif, dan produktif serta siap


menyongsong dan menghadapi kemajuan jaman.

b. Misi Sekolah

1) Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dalam upaya


meningkatkan mutu pembelajaran

2) Memberikan pelayanan terbaik berstandar nasional dalam peningkatan


kualitas peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan

3) Menumbuh kembangkan semangat keunggulan dan bernalar sehat


kepada para peserta didik, guru dan karyawan sehingga berkemauan
kuat untuk terus maju

4) Meningkatkan komitmen seluruh tenaga kependidikan terhadap tugas


pokok dan fungsinya

5) Mengembangkan Teknologi Informasi dan komunikasi dalam


pembelajaran dan administrasi sekolah

c. Tujuan Sekolah

1) Mepersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah Tuhan Yang


Maha Esa dan berakhlak mulia

2) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang


berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang
olahraga dan seni.
3) Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi
informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara
mandiri

4) Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi,


beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas.

5) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar


mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.

6) Membekali peserta didik dengan berbagai bekal keterampilan


pengembangan diri agar mampu hidup madiri kreatif.

B. Observasi Pembelajaran

1. Kegiatan Belajar Mengajar

Pada awal kegiatan pembelajaran guru memberi salam, mengkondisikan


siswa, dan guru memeriksa kehadiran siswa. Guru membuka pembelajaran
dengan cara membaca do’a. Selama pembukaan pembelajaran perhatian
siswa sangat baik. Waktu yang digunakan untuk pembukaan sangat baik.

2. Selama Pembelajaran berlangsung

Selama pembelajaran berlangsung siswa memperhatikan guru, beberapa


siswa mengajukan pertanyaan mengenai topik yang sedang dibahas,
walaupun ada sebagian siswa yang melakukan kegaduhan kecil didalam kelas
kemudian guru menegur siswa tersebut. Metode yang digunakan selama
berlangsung dapat memotivasi siswa dan metode yag digunakan yaitu PBL,
ceramah dan interaktif.

3. Penutup

Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah sampaikan


dengan memberikan pertanyaan kepada siswa. kegiatan ini dilakukan selama
10 menit. Kesimpulan dari pengamatan kegiatan pembelajaran.

4. Kesan Umum Selama Pembelajaran


Selama pembelajaran umumnya siswa memperhatikan dengan baik apa
yang disampaikan guru. Selama pembelajaran berlangsung guru sangat
menghargai pendapat siswa dan selalu memberikan penguatan atas pendapat
yang diajukan oleh siswa. Proses pembelajaran berlangsung dengan tertib
dan teratur.

5. kesimpulan dan persiapan rencana pembelajaran kedepan

Untuk pembelajaran selanjutnya, peneliti akan berupaya mempergunakan


media yang beragam serta menerapkan teknik dan strategi belajar untuk
memotivasi belajar siswa.
BAB III

REFLEKSI PELAKSANAAN PRAKTIK PEMBERLAJARAN DAN


MANAJEMEN SEKOLAH

a. Praktik Pembelajaran di Kelas


Praktik pembelajaran di SMAN 10 GARUT mendapat 3 kelas, yaitu kelas
X,XI,dan XII. Dengan total jam mengajar 12 -28 jam setiap minggunya. Sebelum
mengajar dikelas mahasiswa diwajibkan membuat rencana pembelajaran. Sebelum
RPP digunakan untuk mengajar terlebih dahulu dikonsultasikan dengan guru
pembimbing agar tidak terjadi salah persepsi dan mencapai target yang telah
ditentukan dengan alokasi waktu yang tepat. Rencana pembelajaran dapat dilihat
pada lampiran. Dalam kegiatan praktik mengajar tersebut ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, diantaranya:

1. Membuat Rencana Pelaksanan Pembelajaran


2. Materi yang disampaikan harus sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah dibuat oleh praktikan.
3. Menyiapkan materi dengan matang sehingga proses belajar mengajar menjadi
lebih lancar.
4. Mempersiapkan fisik dan mental, persiapan fisik meliputi mempelajari materi
sedangkan persiapan mental lebih kepada kesehatan psikologis dari mahasiswa
itu sendiri.

Dalam praktik pembelajaran di Kelas, praktikan ada yang didampingi oleh guru
pembimbing dan ada juga yang tidak. Jadi dalam hal ini praktikan harus mampu
untuk mengelola kelas, menguasai materi dan tepat dalam memilih metode mengajar,
menggunakan media dan alat pembelajaran dengan baik, serta mengatur waktu yang
tersedia. Kegiatan pembelajaran setiap tatap muka tercantum dalam RPP meliputi :

1. Persepsi, yang meliputi membuka pelajaran dengan salam, mengulangi materi


sebelumnya dan yang akan disampaikan dengan tujuan agar siswa lebih siap
menerima materi pelajaran berikutnya.
2. Pengembangan, yang meliputi penjelasan materi pelajaran dengan menarik
dengan metode yang bervariasi, berusaha menciptakan suasana kelas yang aktif
dan tidak membosankan.
3. Mengerjakan latihan soal dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
4. Menyimpulkan materi pelajaran (penegasan kembali materi pelajaran).
5. Pemberian tugas (pr).
6. Menutup pelajaran, yang meliputi salam dan memeberikan sedikit nasihat pada
siswa.

Dalam proses pembelajaran di Kelas meliputi:

1. Membuka Pembelajaran Diawal


Pembelajaran agar lebih baik dan semua siswa fokus dengan pelajaran,
maka dilakukan pembukaan pelajaran. Membuka pelajaran dilakukan dengan
mengucapkan salam. Pengkondisian siswa di kelas dilakukan dengan merapikan
siswa agar duduk di tempat duduk masing- masing dan menunggu hingga kondisi
kelas tenang dan kondusif untuk proses pembelajaran. Sebelum memasuki materi,
guru melakukan presensi agar guru mengetahui siswa yang tidak hadir dalam
pembelajaran sekaligus alasannya. Selain itu, menambah keakraban antara guru
dengan siswa maka guru menanyakan kabar semua siswa dan sedikit memberikan
motivasi belajar kepada semua siswa. Tidak lupa guru juga mengulang kembali
materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya untuk mengingatkan
siswa agar tidak lupa dengan materi yang telah disampaikan.

2. Penyajian Materi Materi


Pelajaran yang disampaikan dalam proses pembelajaran disesuikan
dengan silabus yang berlaku di sekolah serta pembagian jam pelajaran. Materi
pembelajaran bersumber pada buku panduan atau modul yang di disusun oleh
guru pembimbing, internet dan referensi pendukung lainnya yang berkaitan
dengan materi. Materi disampaikan secara runtut di tiap pertemuan sesuai dengan
Kompetensi Dasar yang tercantum dalam silabus.

3. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan praktikan dalam mengajar dikelas bervariasi
disesuaikan dengan banyaknya materi, jumlah siswa dan tingkat kemampuan
siswa, antara lain:

a) Metode Ceramah
Guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran.

b) Metode Tanya Jawab


Metode ini berarti guru menyajikan materi pelajaran melalui berbagai
pertanyaan dan menuntut jawaban dari siswa. Metode ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui spontanitas berfikir siswa, persiapan siswa
menerima materi baru, manarik perhatian siswa dan meningkatkan partisipasi
siswa saat proses belajar mengajar.

c) Metode pemberian Tugas


Metode ini betujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima
materi pelajaran.

d) Diskusi
Metode ini bertujuan untuk melatih kerjasama antarsiswa dan meningkatkan
keaktifan siswa.
4. Penggunaan Bahasa dalam pembelajaran yang dilakukan
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang sederhana sehingga
mudah dipahami oleh siswa. Dengan penggunaan Bahasa Indonesia tersebut
dapat mengantisipasi siswa yang tidak bisa menggunakan bahasa daerah. Namun
sesekali juga menggunakan bahasa daerah agar terjalin komunikasi yang lebih
nyaman antara siswa dengan guru.

5. Penggunaan waktu
Penggunaan waktu pembelajaran dilakukan secara efektif. Dalam setiap
pertemuan mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
dilaksanakan dalam 2 jam pelajaran. Selama jam pelajaran tersebut, digunakan
untuk mengisi pembukaan dengan membuka pembelajaran, doa, salam, apersepsi,
permainan pemanasan, kemudian inti didisi dengan penjelasan tentang materi
yang diajarkan, siswa mencoba dan penilaian setelah itu penutup dengan
permainan pendinginan, kesimpulan materi yang diajarkan, evaluasi, tugas, doa
kemudian salam.

6. Gerak Di dalam proses pembelajaran di kelas


Guru berusaha untuk menjangkau semua siswa. Maka dalam menjelaskan
saat inti pembelajaran di depan siswa guru harus jelas dalam menjelaskan.
Kemudian saat siswa mencoba guru harus sesering mungkin berkeliling kelas,
sehingga semua siswa merasa terawasi dan dekat dengan guru tersebut. Selain itu
guru juga mudah memantau siswa saat proses pembelajaran.

7. Cara Memotivasi Siswa


Cara memotivasi siswa agar lebih semangat dalam kegiatan belajar
mengajar adalah dengan menjelaskan akan pentingnya pelajaran tersebut untuk
dikuasai sehingga akan bermanfaat untuk kesehatan, pengetahuan dan kehidupan
mereka kelak, selain itu juga dengan memberikan permainan untuk dapat
menambah semangat siswa dalam belajar.

8. Teknik Penguasaan Kelas


Cara menguasai kelas agar semua siswa dapat berkonsentrasi dan
memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru adalah dengan menggunakan
komunikasi dua arah, yaitu guru tidak boleh mendominasi materi di kelas,
melainkan juga harus mengajak siswa berdiskusi atau sering memberikan
pertanyaan sehingga semua siswa lebih aktif. Dengan cara demikian siswa akan
lebih mudah dikendalikan. Cara tersebut juga digunakan untuk mengurangi
kondisi kelas yang ramai akibat siswa yang mengobrol sendiri dan kurang
memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran berlangsung. Dan saat
mencoba, menggunakan peralatan sebanyak mungkin supaya kesempatan siswa
mencoba lebih banyak dan mengurangi siswa banyak berbicara dan bercerita saat
pembelajaran olahraga.

9. Penggunaan Media
Media yang dipergunakan selama mahasiswa praktikan mengajar yaitu
menggunakan media gambar materi yang akan diajarkan dan materi yang telah
tersedia dan sudah dipersiapkan.

10. Bentuk dan Cara Evaluasi


Evaluasi yang diberikan kepada siswa berupa pertanyaan- pertanyaan
terkait materi yang disampaikan, tugas pengamatan dan nilai praktik yang
dilakukan oleh siswa.

11. Menutup Pelajaran Pembelajaran di kelas


Pembelajaran di kelas ditutup dengan memberikan kesimpulan atas materi yang
disampaikan dan menyampaikan materi yang akan diajarkan pada pertemuan
selanjutnya. Tidak lupa guru juga memberikan nasihat kepada siswa untuk selalu
belajar dirumah dan diakhiri dengan berdoa

b. Praktik Administrasi Dan Manajemen Sekolah


Selain melaksanakan latihan praktik mengajar mahasisw/i PLP juga dituntut
untuk berparisipasi aktif dalam berbagai kegiatan diluar proses belajar mengajar , di
SMAN 10 GARUT terdapat beberapa kegiatan yang dilaksanakan diluar proses
belajar mengajar. Kegiatan tersebut meliputi :

1. Membantu Guru Pamong


Kegiatan yang dilakukan dalam membantu guru pamong adalah mengoreksi
tugas- ttugas siswa, membantu mengantikan mengajar bila guru pamong
berhalangan dan membantu menyiapkan soal penilaian tengah semester.

2. Membantu Tugas Guru Piket


Selama praktik mahasiswa/i PLP juga diwajibkan untuk piket setiap
minggunya. Jadwal piket mahasiswa/i PLP yaitu hari senin dan terkadang juga
membantu rekan yang piket di hari yang lain. Salah satu tugas dalam piket ini
yaitu menyambut kedatangan siswa dan guru/ karyawan dan setiap pagi mendata
berapa orang pada hari itu guru yang tidak hadir kemudian cepat di carikan
solusinya yaitu salah satunya dengan mengerahkan teman-teman untuk bisa
mengisi jam kosong tersebut dan mendata kehadiran siswa disetiap kelas. Pada
saat piket, mahasiswa diberikan kepercayaan untuk menggantikan guru yang
berhalangan hadir untuk mengawas atau mengajar dikelas tersebut. Dari
pengalaman tersebut dapat diambil suatu pelajaran bahwa seorang guru juga
harus memiliki wawasan yang luas dan tidak hanya memahami mata pelajaran
yang ia ajarkan.

3. Kegiatan lainnya
Kegiatan lain yang pernah diikuti mahasiswa/i PLP adalah:

a) Upacara bendera tiap hari senin


b) Sholat Dzuhur berjamaah di masjid
c) Menjadi panitia lomba 17 agustus
d) Upacara HUT RI-74 di lapangan
e) Mengikuti kegitan praktik kurban
f) Mengikuti memperingati tahun baru islam
g) Mengawasi siswa pada saat penilaian tengah semester.

c. Pelaksanaan Kegitan Ekstra Kulikuler


Ada banyak kegiatan ekstrakurikuler yang bisa diikuti. Beberapa yang diikuti bisa
dari sektor kegiatan keagamaan dan keolahragaan.

d. Pengelolaah Sumber Belajar


Pengelolaan sumber belajar maksudnya adalah meliputi Rencana Kegiatan
Pembelajaran yang Merupakan rancangan kegiatan yang disusun oleh mahasiswa
calon guru sebelum mengajar. Dalam pelaksanaannya rencana pembelajaran
meliputi:

1) Persiapan mengajar
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajr, mahasiswa calon guru harus
mempersiapkan diri secara fisik dan mental sehingga pelaksanaan belajar
mengajar dapat berjalan dengan lancar.
2) Persiapan tertulis
Dalam persiapan tertulis, mahasiswa calon guru harus menyusun program
pembelajaran pengembangan silabus dan penilaian yang dikonsultasikan kepada
guru pamong agar kegiatan pembelajaran berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.

3) Perancangan alat evaluasi


Alat evaluasi digunakan untuk mengetahui keberhasilan guru dalam
mengajar. Alat evaluasi mencakup 3 kriteria yaitu:

a) Penilaian kognitif dapat berupa tes tulisan atau lisan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan (kemampuan intelektual siswa).
b) Penilaian afektif mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan
perubahan sikap, nilai, perasaan dan minat siswa.
c) Penilaian psikomotor mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan
kemampuan gerak (matorik) siswa.

e. Permasalahan Permasalahan yang Muncul Selama Kegitan PLP, dengan


Alternatif solusi penyelesaian
1) Permasalahan-permasalahan yang muncul
Selama mengikuti PLP ini banyak pengalaman yang mahasiswa/i PLP
dapatkan, baik itu yang erat kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar maupun
yang diluar kegiatan belajar mengajar. Pada saat pengenalan lapangan
persekolahan berlangsung selama lebih-kurang 2 bulan, pada awal pembagian
kelas oleh pamong penulis dipercayakan untuk mengajar. Saat pertama kali
mahasiswa/i PLP matematika yang lainya ikut pamong masuk kelas untuk
memilihat cara pamong mengajar sekaligus memperkenalkan diri mahasiswa/i
PLP kepada anak di kelas tersebut, penulis merasa gugup dan tangan
berkeringatan pada waktu memperkenalkan diri dan puncak yang menegangkan
waktu mahasiswa/i PLP pertama kali masuk untuk mengajar di kelas XI IPA 1,
sungguh hal yang luar biasa bagi mahasiswa/i PLP.Biasanya hanya latihan pada
teman sendiri, sekarang langsung dihadapkan pada siswanya langsung. Saat
memasuki kelas rasa canggung masih terlihat jelas, takut jika nanti materi akan
hilang dalam fikiran. Namun semua itu tidak seperti yang penulis bayangkan,
canggung hanya dirasakan pada awal perkiraan 10 menit. Setelah itu bisa
mengikuti suasana kelas dengan baik, karena siswa/siswi dikelas sangat baik dan
mau mengerti, hanya ada beberapa siswa saja yang kurang peduli namun itu
masih dalam hal yang wajar, dan penulis bisa memaklumi. Tetapi mahasiswa/i
PLP sangat senang sekali banyak siswa-siswa yang antusias mengikuti pelajaran
Matematika. Setelah PPL berjalan sekitar 1 atau 2 minggu, mahasiswa/i PLP
yang lainya di di roling kelas untuk mengajar. Yang awalnya mengajar di kelas X
dan XI lalu semua kelas yang ada kami mengajar semuanya. Dan pada setiap
kelas pun penulis mendapat pengalaman yang berbeda-beda, pada saat mengajar
di kelas X, XI, dan XII yang menjadi permasalahan penulis adalah pengelolaan
kelasnya, karena pada kelas X, XI, dan XII siswa-siswa banyak yang ribut pada
saat belajar. Di sinilah penulis mencari metode belajar yang di gunakan agar
siswa senang saat belajar matematika.

Kemudian saat mengajar di kelas XII IPS2 penulis mengalami masalah


yang berbeda lagi, yaitu siswa-siswa ada yang sebagian tidak mau belajar kata
mereka capek belajar terus, pada saat itulah penulis bingung harus gimana karena
siswanya tidak mau belajar, disini mahasiswa/i PLP mengalami kesulitan yang
lebih di rasa sulit, karena yang di hadapi siswa-siswa yang bisa di katakana sudah
beranjak dewasa dan dari segi badan pun sama besar, saat hari itu pun
mahasiswa/i PLP mencoba berkonsultasi lagi dengan guru pamong untuk
menyelesaikan masalah yang di alami penulis. Selain masalah-masalah yang di
atas adapun masalah lain yang di alami oleh mahasiswa/i PLP yaitu mengenai
materi yang di ajarkan, karena penulis mengajar di 2 tingkatankelas , mahasiswa/i
PLP terkadang keberatan mengemban materi yang akan di ajarkan, misalkan pada
hari tertentu mahasiswa/i PLP mengajar di 2 kelas yang berbeda yaitu kelas X
dan kelas XI. Di saat itulah mahasiswa/i PLP merasa sangat kewalahan dalam
mempelajari materi yang akan di ajarkan.

2) Penyelesaian
Pada permasalahan yang pertama mengenai rasa canggung yang di alami
mahasiswa/i PLP saat mengajar, cara yang di gunakan untuk menghadapi
masalah itu mahasiswa/i PLP mencoba untuk rileks saat mengajar dan
mempelajari dengan baik konsep belajar yang akan di samapaikan supaya saat
mengajar mahasiswa/i PLP memahami betul apa yang akan di sampaikan,
kemudian penulis melakukan pendekatan-pendekatan dengan siswa-siswa supaya
ada komunikasi yang bisa membuat siswa-siswa dan mahasiswa/i PLP nyaman
selama proses pembelajaran berlangsung.

Selanjutnya pada permasalahan yang kedua mengenai siswa-siswa yang


ribut di dalam kelas, permasalahan ini yang sangat sering di dapatkan penulis saat
memasuki ruang kelas, seperti contoh pada saat mahasiswa/i PLP mengajar di
kelas XI IPS 1. di kelas ini saat mahasiswa/i PLP baru pertama kali mengajar
bingung bagaimana cara mengatasi siswa-siswa yang ribut dalam kelas. Siswa-
siswa tersebut saat di tegur memang bisa diam sejenak, namun saat penulis mulai
melanjutkan lagi menjelaskan materi siswa-siswa kelas pun mulai ribut kembali.
Setelah proses pembelajaran selasai penulis menceritakan permasalahan yang di
dapat saat mengajar kepada guru pamong, di sinilah guru pamong memberi kami
pengarahan-pengarahan supaya pada pembelajaran selanjutnya bisa lebih baik
dalam pengelolaan kelas. Guru pamong pun menyarankan supaya pada saat
mengajar siswa-siswa tersebut di berikan beberapa soal untuk di jadikan poin
penilaian, dan hasilnya dengan menggunakan poin penilaian tersebut pun
akhirnya suasana kelas yang sebelumnya kurang kondusif setelah menggunakan
metode pemberian reward yang berupa pemberian poin nilai pun menjadi lebih
tenang. Siswa-siswa pun mulai berkonsentrasi dan memperhatikan guru yang
sedang menjelaskan materi di depan kelas, karena jika mereka tidak
memperhatikan maka mereka tidak akan bisa menjawab soal poin yang akan di
berikan oleh guru mahasiswa/i PLP pun menggunakan metode belajar dengan
pemberian reward berupa poin nilai kepada siswa yang bisa mengerjakan soal
yang di berikan, dengan begitu siswa-siswa tersebut bersemangat untuk
mengikuti pelajaran yang berlangsung.

Selanjutnya pada permasalahan yang lain pada kelas XII, pada


permasalahan yang ini saya rasa lumayan rumit karena saat penulis mau memulai
proses pembelajaran siswa-siswanya malah tidak mau belajar dengan alasan
bosan belajar terus, setelah sebelumnya penulis mengkonsultasikannya dengan
guru pamong, mahasiswa/i PLP pun saat akan memulai pembelajaran
menanyakan kesiapan siswa untuk melanjurkan materi belajar. Saat itu siswa
mengatakan kepada guru bahwa capek belajar terus kata mereka, dari situlah
penulis mengambil inisiatif untuk memberikan 1 jam pelajarannya untuk siswa
bebas bermain di dalam kelas dengan catatan tidak mengganggu kelas lain dan
tidak ada yang keluar kelas. mahasiswa/i PLP mengambil langkah ini karena
menurut penulis jika di memaksakan siswa untuk belajar juga percuma jika
siswanya malas, setelah memberikan waktu 1 jam pelajaran untuk
bermain/membebaskan siswa berinteraksi dengan siswa lain di kelas lalu pada
saat memasuki jam pelajaran yang kedua guru meminta siswa-siswa untuk serius
mengikuti pembelajaran materi untuk selanjutnya.

Kemudian masalah yang terakhir yang di alami penulis adalah mengenai


materi yang di emban oleh mahasiswa/i PLP, di mana pada permasalah yang telah
di sebutkan tadi di atas telah di ketahui bahwa materi yang di emban oleh penulis
cukup berat karena ada 2 tingkatan pendidikan yang harus di ajar yaitu XI dan
XII atau X dan XI. Di sini penulis mengkonsultasikan kepada guru pamong untuk
membicarakan megenai materi yang di ajarkan, banyak masukan-masukan yang
di dapat dari guru pamong. Untuk mengatasi permasalahan ini akhirnya penulis
mencoba menjalani aja dulu semua yang telah menjadi tanggung jawabnya,
dengan cara mempelajari materi-materi yang akan di ajarkan lah menjadi langkah
yang di ambil penulis. Meski dengan cara tersebut belumlah optimal karena
secara nyata jika penulis bukanlah guru professional tapi dengan cara tersebut
penulis merasakan perbedaan yang signifikan, intinya kita harus memahami
konsep yang akan di pelajari sebelum menyampaikan materi ajar supaya saat
proses pembelajaran berlangsung guru benar-benar siap.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pelaksanaan program Pengenalan Lapangan


Persekolahan (PLP) Institut Pendidikan Indonesia (IPI) di SMA Negeri 10
Garut maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMA Negeri 10


Garut telah berjalan dengan baik berkat dukungan berbagai pihak;

2. Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) memberikan


kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan membaur di lingkungan
SMA Negeri 10 Garut sehingga mengetahui permasalahan yang
umumnya terjadi di sekolah;

3. Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) memberikan


kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang telah dipelajari selama proses perkuliahan 6 semester
yang disesuaikan dan dipraktikkan di SMA Negeri 10 Garut;

4. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mempersiapkan mahasiswa


untuk nantinya terjun di dunia kerja di lingkungan sekolah;

5. Praktik Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) melatih kemampuan


mahasiswa untuk bekerjasama dengan tim dan pihak yang terkait, yang
tentunya memiliki berbagai macam perbedaan dan berbagai macam
permasalahan;

6. Dengan adanya Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dapat


meningkatkan hubungan yang baik antara Institut Pendidikan Indonesia
(IPI) dengan SMA Negeri 10 Garut dan diharapkan dapat berlanjut untuk
tahun yang akan datang dan di tahun-tahun selanjutnya

B. Saran
Untuk meningkatkan keberhasilan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) di waktu yang akan datang, maka saran yang perlu dipertimbangkan
antara lain:

1. Bagi Pihak Institut Pendidikan Indonesia (IPI)

a. Informasi tentang teknis pelaksanaan Pengenalan Lapangan


Persekolahan (PLP) yang diberikan saat persiapan dan pembekalan
sebaiknya lebih jelas dan padat sehingga mahasiswa tidak mengalami
kebingungan;

b. Lebih meningkatkan monitoring pelaksanaan PLP agar dengan


cepat dapat menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam
pelaksanaan PLP;

c. Perlunya koordinasi yang lebih baik dalam pelaksanaan kegiatan


PLP yaitu lebih disempurnakan dan disosialisasikan, karena tidak
dipungkiri bahwa ada hal-hal yang masih belum dimengerti dengan
baik oleh mahasiswa PLP serta pihak sekolah;

d. Kerjasama yang telah terjalin antara pihak lokasi Pengenalan


Lapangan Persekolahan (PLP) dan Institut tetap dijaga dan
ditingkatkan untuk perbaikan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) di masa yang akan datang.

2. Bagi Sekolah

a. Diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas sekolah, baik dari


segi Sumber Daya Manusianya, sarana dan prasarananya, serta
kegiatan untuk mengembangkan berbagai minat dan potensi;

b. Diharapkan program-program dan hasil kerja yang telah


terlaksana selama Pengenalan Lapangan Persekolahan (PPL) dapat
tetap dijaga, dimanfaatkan sebaik mungkin dan dapat ditindaklanjuti;

c. Semoga kerjasama dan koordinasi antara pihak sekolah dan


para mahasiswa maupun Institut dapat lebih ditingkatkan dan
dijaga dengan baik.

3. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa diharapkan melakukan observasi secara optimal agar
program kerja Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sekolah;

b. Mahasiswa praktikan sebelum melaksanakan praktik mengajar


hendaknya menguasai materi yang akan disampaikan agar
menambah kepercayaan diri ketika mengajar di hadapan peserta didik;
c. Selalu menjaga kebersamaan, kesatuan, kerukuana, serta kekompakan
di dalam tim dengan selalu mengedepankan tanggungjawab dan
kedisiplinan;

d. Pembuatan catatan harian, mingguan, matriks hasil kerja dan


sebagainya sebaiknya dilaksanakan dengan tertib, sehingga
memudahkan saat penyusunan laporan;

e. Pembuatan laporan sebaiknya dimulai sejak awal dengan cara


dicicil, sehingga mahasiswa tidak perlu bekerja keras di akhir kegiatan
PLP;

f. Mahasiswa diharapkan selalu membina komunikasi yang baik


dengan pihak sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Tim UPPL. 2019. Materi Pembekalan PLP S1 Institut Pendidikan Indonesia.

Garut: UPPL IPI.

Tim UPPL. 2019. Panduan PPL S1 Institut Pendidikan Indonesia.

Garut: UPPL IPI.

Anda mungkin juga menyukai