Anda di halaman 1dari 13

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) – No.

Sekolah : SMA Negeri 26 Bandung


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (pengolahan)
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Sistem produksi kerajinan
Alokasi Waktu : 2 pertemuan ( 4 X 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
No KD Pengetahuan KD Keterampilan
Menganalisis sistem pengolahan
Mengolah makanan khas daerah yang
makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari bahan pangan nabati
3.2 dimodifikasi dari bahan pangan nabati 4.2
dan hewani berdasarkan daya dukung
dan hewani berdasarkan daya dukung
yang dimiliki oleh daerah setempat
yang dimiliki oleh daerah setempat
Indikator : Indikator :
Menjelaskan jenis dan karakteristik
3.2.1 bahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari bahan pangan nabati
dan hewani
3.2.2 Menganalisis macam -macam
makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari bahan pangan nabati Membuat makanan khas daerah yang
4.2.
dan hewani dimodifikasi dari bahan pangan nabati
3.2.3 1
Menjelaskan teknik- produksi dan hewani
makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari bahan pangan nabati
dan hewani Menyusun tahapan proses
3.2.5 produksi kerajinan
Menentukan jenis dan kegunaan
bahan kemas

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model kegiatan diskusi, peserta didik mampu Menjelaskan jenis dan karakteristik bahan
dan alat makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani, macam -
macam makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani,
Menjelaskan teknik- produksi makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati
dan hewani, tahapan proses produksi makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan
pangan nabati dan hewani, jenis dan kegunaan bahan kemas.
D. Materi Pembelajaran
1. Jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi
dari bahan pangan nabati dan hewani
2. Macam -macam pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan
nabati dan hewani
3. Teknik- produksi pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan
nabati dan hewani
4. Tahapan proses produksi pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan
pangan nabati dan hewani
5. Jenis dan kegunaan bahan kemas
6. Teknik penyajian dan pengemasan

E. Metode Pembelajaran
Model : Problem based learning
Metode : Tanya Jawab dan Diskusi

F. Media Pembelajaran
Seperangkat komputer/laptop, Jaringan Komputer, video kisah-kisah keberhasilan
wirausahawan

G. Sumber Belajar
7. Buku pelajaran, buku referensi yang relevan, majalah, koran, hasil penelitian, audio visual,
media maya (internet). Artikel pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari
bahan pangan nabati dan hewani

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
b. Memeriksa kehadiran peserta didik
c. Apersepsi : review materi mengenai ide dan peluang usaha, sumber
10’
daya dan administrasi dan pmasaran
d. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik

2. Kegiatan Inti
1. Guru memperlihatkan beberapa profil wirausahawan sukses / video
profil wirausahawan sukses
2. Peserta didik dibagi menjadi 8-9 kelompok (1 kelompok
beranggotakan 4 orang )berkelompok diberi tugas menyimak profil
wirausahawan sukses / video profil wirausahawan sukses
3. Setiap kelompok menganalisis jenis dan karakteristik bahan dan alat
pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan
pangan nabati dan hewani, macam -macam pengolahan makanan 70’
khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani,
Menjelaskan teknik- produksi kerajinan, tahapan proses produksi
pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan
pangan nabati dan hewani, jenis dan kegunaan bahan kemas.
4. Membuat pertanyaa terhadap apa yang belum diketahui
5. Menyajkan hasil analisis dan simpulan tentang perencanaan usaha
yang dibuat dalam bentuk lisan dan tulisan

3. Penutup 10’
1. Peserta didik ditanya apakah sudah memahami cara menentukan jenis
dan karakteristik bahan dan alat pengolahan makanan khas daerah
yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani, macam -
macam pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari
bahan pangan nabati dan hewani, Menjelaskan teknik- produksi
pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan
pangan nabati dan hewani, tahapan proses produksi pengolahan
makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan
hewani, jenis dan kegunaan bahan kemas.
2. Peserta didik diberi informasi pertemuan berikutnya.
3. Menutup pertemuan dengan motivasi agar melakukan yang terbaik
dan mengucapkan salam

Pertemuan 2
Alokasi
Langkah-langkah Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
b. Memeriksa kehadiran peserta didik
c. Apersepsi : review materi mengenai jenis dan karakteristik bahan dan
alat kerajinan, macam -macam kerajinan, Menjelaskan teknik-
produksi pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari
10’
bahan pangan nabati dan hewani, tahapan proses produksi pengolahan
makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan
hewani, jenis dan kegunaan bahan kemas.
d. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik

2. Kegiatan Inti
1. Guru menugaskan siswa untuk mengamati berbagai produk
pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan
pangan nabati dan hewani di industri sekitar sekolah, toko kerajinan,
internet, video dan atau membaca literatur/buku teks
2. Siswa bersama kelompoknya menganalisis jenis dan karakteristik
bahan dan alat kerajinan, macam -macam kerajinan, Menjelaskan
teknik- produksi kerajinan, tahapan proses produksi kerajinan, jenis 70’
dan kegunaan bahan kemas.
3. Siswa bersama kelompok merancang produk pengolahan makanan
khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani
4. Membuat pertanyaa terhadap apa yang belum diketahui
5. Menyajkan hasil analisis dan simpulan tentang perencanaan usaha
yang dibuat dalam bentuk lisan dan tulisan

4. Penutup
1. Peserta didik ditanya apakah sudah memahami cara menentukan jenis
dan karakteristik bahan dan alat pengolahan makanan khas daerah
yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani, macam -
macam pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari
bahan pangan nabati dan hewani,
2. Menjelaskan teknik produksi pengolahan makanan khas daerah yang
10’
dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani, tahapan proses
produksi pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari
bahan pangan nabati dan hewani, jenis dan kegunaan bahan kemas.
3. Peserta didik diberi informasi pertemuan berikutnya.
4. Menutup pertemuan dengan motivasi agar melakukan yang terbaik
dan mengucapkan salam
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap : observasi/pengamatan
b. Penilaian pengetahuan : tes tertulis
c. Penilaian keterampilan : pembuatan produk kerajinan
2. Bentuk Penilaian
a. observasi : jurnal guru
b. Penilaian pengetahuan : ulangan harian / tugas
c. Penilaian keterampilan : penilaian produk kerajinan

3. Remidial
Peserta didik yang belum mencapai KKM belajar bersama tutor sebaya (teman yang telah
mencapai KKM) untuk mempelajari indikator yang belum dikuasai
4. Pengayaan
Menjadi tutor sebaya kepada teman yang belum mencapai KKM pada indikatornya

Bandung, Agustus 2017


Diketahui, Guru Mata Pelajaran Prakarya
Kepala SMAN 26 Bandung

Drs. H. Solihin Resti Luvitawati, S.Pd.


NIP 19690214 198801 1 001
LAMPIRAN

a. Materi Pembelajaran

Makanan Khas Daerah. Pengertian, Jenis, Dan Teknik Pengolahan


Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki keanekaragaman
di berbagai bidang, salah satunya adalah makanan khas daerah. Pada awalnya kita hanya bisa
menemukan makanan-makanan khas daerah di tempat asalnya saja. Namun, seiring dengan
berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah di berbagai macam
tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja. Contohnya, pempek dan tekwan adalah makanan khas
Palembang, kita bisa menemukan penjual pempek dan tekwan di berbagai daerah, bahkan di
mancanegara.

1. Pengertian Makanan Khas Daerah


Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di
suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan menghasilkan
masakan dari sayurmayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya masakannya serba panas
atau pedas, untuk menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang
asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya
produk makanan khas daerah.

2. Aneka Jenis Produk Makanan Khas Daerah


Negara kita sangat luas dan jumlah sukunya yang banyak telah melahirkan kebudayaan yang sangat
beragam, termasuk makanan. Perbedaan budaya membuat pengolahan produk makanan khas
berbeda di setiap daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk makanan yang beranekaragam
pula. Masakan khas daerah memiliki ciri khas dan karakter tertentu, seperti berikut.

a. Masakan dari Jawa Barat


1) Banyak menggunakan sayur-mayur mentah seperti karedok atau sekadar lalap mentah yang
disantap bersama sambal.
2) Sedikit pedas dan asam.
3) Dominan masakan yang terbuat dari ikan.
4) Contoh makanan khas dari Jawa Barat ialah pepes ikan dan karedok.

b. Masakan Jawa Tengah


1) Bawang putih sering jadi bumbu dominan.
2) Banyak ditemukan masakan bersantan.
3) Rasa manis lebih disukai daripada rasa lainnya.
4) Contoh makanan khas dari Jawa Tengah ialah gudeg.

c. Masakan Jawa Timur


1) Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada masakan.
2) Agak pedas.
3) Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dipepes, dan dibakar.
4) Contoh makanan khas dari Jawa Timur ialah rujak cingur

d. Masakan Sumatra
1) Menggunakan banyak bumbu terutama masakan Sumatra Barat.
2) Masakannya menggunakan banyak cabai hingga rasanya relatif pedas.
3) Daerah Sumatra Selatan sangat suka masakan yang asam rasanya.
4) Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, dibakar, dan digoreng.
5) Waktu memasaknya relatif lama.
6) Masakan dari Sumatra Barat banyak menggunakan santan yang kental.
7) Masakan dari sayur-mayur tidak banyak jumlahnya. Kalaupun ada, jenis sayurnya tidak bervariasi.
Sayur yang sering dipakai antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis, dan nangka muda.
8) Contoh makanan khas dari Sumatra ialah Rending
3. Kandungan dan Manfaat Makanan Khas Daerah
Makanan khas daerah memiliki kandungan gizi dan manfaat yang beragam, sesuai dengan bahan
baku, bahan tambahan, dan teknik pengolahan yang digunakan. Bahan utama produk makanan khas
daerah adalah bahan nabati atau hewani. Kandungan nutrisi utamanya adalah karbohidrat, protein,
lemak, mineral, vitamin, dan air. Jumlah komponen-komponen tersebut berbeda-beda pada setiap
bahan, bergantung pada susunan, kekerasan, tekstur, citarasa, dan warna. Karbohidrat merupakan
sumber kalori utama bagi manusia. Umumnya, karbohidrat terdapat pada bahan pangan golongan
serelalia seperti; beras, gandum, dan umbi-umbian. Contoh makanan khas daerah yang mengandung
karbohidrat adalah nasi liwet, nasi jamblang, getuk.

Protein memiliki fungsi utama sebagai zat pembangun. Umumnya, protein terdapat pada hasil
hewani seperti daging, ikan, telur, susu, dan hasil nabati seperti kacang-kacangan dan hasil
olahannya. Contoh makanan khas daerah yang banyak mengandung protein adalah telur asin dan
ayam betutu. Lemak merupakan sumber tenaga kedua setelah karbohidrat dan dapat melarutkan
vitamin A, D, E, dan K. Lemak dibedakan menjadi lemak yang dapat dilihat dan lemak yang tidak
dapat dilihat. Lemak yang dapat dilihat, seperti mentega, margarin, minyak goreng. Lemak yang tidak
dapat dilihat, seperti lemak dari kacang tanah, lemak kemiri, kuning telur, susu. Contoh makanan
khas daerah yang banyak mengandung lemak adalah rendangdaging dan bika ambon karena pada
proses pembuatannya menggunakan santan kental.

Vitamin berfungsi untuk kelancaran metabolisme, menjaga daya tahan dan kekebalan tubuh. Sumber
vitamin dan mineral yang terdapat pada hasil hewani, seperti danging, susu, dan telur. Sumber
vitamin dari hasil nabati, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Contoh makanan khas daerah yang
mengandung vitamin adalah karedok, keripik pisang.

4. Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah


Untuk mengolah suatu makanan, diperlukan teknik-teknik tertentu agar dihasilkan suatu produk
makanan seperti yang diharapkan yang bercitarasa baik. Adapun teknik-teknik proses pengolahan
untuk membuat makanan khas daerah di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Persiapan Bahan
- Menimbang
- Menyiang
- Mencuci
- Memotong
- Mengocok
- Merendam dalam cairan bumbu
- Menggiling
- Memanir

b. Teknik Memasak dengan Pemanasan Kering


a. Memanggang (baking dan roasting) Memanaskan dengan udara panas dan kering di
sekelilingnya, biasanya di dalam oven.
b. Menggoreng dalam minyak (deep frying)
c. Menggoreng dengan wajan dangkal (shallow frying/pan frying)
d. Memasak dengan sedikit minyak (Saute/ Menumis)

c. Memasak Dengan Pemanasan Basah


1. Perebusan/Boiling Memasak dengan cara pencelupan semua bahan dalam air/kaldu
mendidih, yaitu pada suhu 100 0C sampai matang.
2. Blanching
3. Memasak dengan cara mencelupkan makanan dalam air mendidih/minyak panas dalam
waktu pendek (sebentar).
4. Simmering
5. Memasak dengan mendidihkan secara perlahanlahan.
6. Braising
7. Memasak dengan sedikit air dan tertutup rapat.
8. Setup (stewing)
9. Memasak makanan secara perlahan (95 - 99 0C) dengan sedikit air dan dihidangkan dengan
air rebusannya.
10. Merebus (poaching)
11. Memasak dalam cairan dengan suhu antara 71- 82 0C
12. Mengukus (steaming)
13. Memasak bahan makanan dengan uap air panas/mendidih.

Pengertian, Jenis, & Contoh Makanan Daerah yang Dimodifikasi


Modifikasi makanan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan menu sehingga lebih berkualitas
dalam hal rasa, warna, aroma, tekstur, dan nilai gizi. selain itu juga merupakan cara untuk menambah
keanekaragaman menu pada suatu daerah atau intitusi. Modifikasi ini dilakukan dengan cara
mengubah cara memasak, penambahan bahan, pencampuran bumbu, perubahan bentuk, warna, cita
rasa, dan penggunaan alat atau mesin.

Aneka Jenis Jenis Makanan Yang Dimofikasi :


1. Hidangan Pokok
Makanan pokok adalah jenis makanan utama yang biasa dihidangkan dalam jumlah banyak. Makanan
pokok pada masakan indonesia adalah nasi. Di samping itu dikenal juga bahan makanan pokok yang
lain, contohnya seperti ubi, singkong, jagung, dan sagu. Bahan-bahan tersebut dapat digunakan
sendiri atau dicampur dengan bahan yang lain.
Beberapa contoh hidangan pokok :
- Nasi
- Singkong
- Jagung
- Sagu

Contoh Modifikasi Makanan Pokok :


- Modifikasi dengan cara : Digoreng menjadi direbus
- Modifikasi dengan penambahan bahan : Nasi biasa menjadi nasik uduk
- Modifikasi dengan perubahan bentuk : Nasi biasa menjadi jenang
- Modifikasi dengan perubahan warna : Nasi putih biasa menjadi nasi kuning

2. Hidangan Lauk Pauk


Hidangan lauk pauk adalah hidangan pelengkap dari hidangan pokok. Lauk-pauk dapat berasal dari
bahan hewani dan produknya (terlur, susu, Dsb.), tumbuh-tumbuhan, atau kombinasi bahan dan
tumbuhan yang dimasak dengan bumbu tertentu. Bahan makanan sumber protein hewani yang
banyak digunakan dalam masakan indonesia adalah telur, daging, unggas, ikan, hasil laut, dan
sebagainya. Sedangkan bahan makanan nabati yang banyak digunakan adalah tempe, tahu, kacang
kacangan, dan sebagainya.
Beberapa contoh hidangan lauk-pauk :
- Daging
- Ikan
- Telur

Contoh Modifikasi Makanan Lauk-Pauk :


- Modifikasi dengan cara: Direbus menjadi diabon
- Modifikasi dengan penambahan bahan : Daging biasa menjadi daging dicampur dengan sayuran
- Modifikasi dengan perubahan bentuk : Daging dipotong kotak menjadi daging dibuat bakso
- Modifikasi dengan perubahan warna : Daging warna merah menjadi daging warna kuning (kunyit)

3. Hidangan Sayur
Hidangan sayur adalah hidangan yang berkuah yang merupakan kelengkapan dari hidangan pokok.
Sayur juga dapat dimakan dengan atau tanpa hidangan pokok. Sayur biasanya berisi kuah dengan
bahan pokok berupa sayuran atau dapat pula ditambah dengan bahan hewani dan tumbuh
tumbuhan. Bahan yang digunakan dalam masakan sayur berupa air, kaldu, atau santan. Hidangan
sayur dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu : sayur berkuah banyak (sup, soto, dsb.), sayur berkuah
sedikit (tumis kangkung, oseng-oseng, dsb.).
Beberapa contoh hidangan sayur :
- Kangkung
- Bayam
- Sawi
- Wortel
- Selada

Contoh Modifikasi Makanan Sayur :


- Modifikasi dengan cara : Direbus menjadi digoreng atau dioseng
- Modifikasi dengan penambahan : sayur biasa menjadi sayur dicampur dengan daging
- Modifikasi dengan perubahan bentuk : sayur dimasak alami menjadi sayur dibuat nugget

Hidangan Sambal 
Sambal adalah hidangan yang tidak berdiri sendiri, tetapi harus dimakan dengan bahan lain,
terutama lalap. Sambal juga dapat digunakan sebagai penambah rasa dan melengkapi hidangan lain.
Sambal dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu mentah dan sambal matang. Sambal mentah misalnya
sambal bawang, terasi, dan colo-colo, sedangkan sambal matang misalnya sambal tomat. sambal teri,
dan sambal kacang.
Beberaa contoh hidangan sambal :
- Cabai
- Tomat
- Terasi
- Bawang Putih
- Bawang Merah

Contoh modifikasi makanan sambal :


 Modifikasi dengan cara : direbus menjadi digoreng
 Modifikasi dengan penambahan bahan : sambal biasa/mentah menjadi sambal dicampur dengan
terasi
 Modifikasi dengan perubahan bentuk : sambal dimasak alami menjadi sambal dibentuk pasta

5. Hidangan Kudapan / Jajanan


Hidangan kudapan atau jajanan adalah makanan kecil yang biasa dihidangkan bersama minuman,
baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk acara-acara khusus. Kudapan dapat diklarifikasikan
ke dalam berbagai jenis menurut bentuk, rasa, bahan, dan teknik pengolahannya. Beberapa kudapan
tradisional antara lain : bika ambon, apem, risoles, putu mayang, martabak, dsb.
Beberapan contoh hidangan Kudapan / jajanan :
- Bika ambon
- Klepon
- Apem
- Risoles
- Putu Mayang

Contoh modifiaksi makanan kudapan / jajanan :


- Modifikasi dengan cara : apem direbus atau di kukus menjadi digoreng
- Modifikasi dengan penambahan bahan : apem biasa menjadi apem dicampur dengan buah durian
- Modifikasi dengan perubahan bentuk : apem bentuk biasa menjadi apem bentuk bunga. 

Modifikasi pangan khas daerah adalah adalah cara merubah bentuk dan rasa makanan khas daerah
dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan bentuk dan rasa aslinya, serta
menampilkan bentuk yang lebih bagus dari aslinya. Makanan khas daerah yang dimodifikasi tersebut
bukan karena makanan tersebut buruk, namun agar makanan lebih menarik dan memiliki nilai jual
yang tinggi. Pada era global seperti saat ini sebagian masyarakat lebih menyukai makanan impor
daripada makanan lokal. Dengan adanya modifikasi diharapkan makanan khas daerah dapat
bersaing.
Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang melimpah, dari sabang sampai merauke
memiliki keragaman hasil bumi yang begitu luar biasa. Dengan banyaknya makanan khas dari
berbagai daerah di Indonesia, tentu saja merupakan sebuah kebanggan tersendiri. Untuk dapat
menikmati makanan sebuah masakan atau makanan khas sebuah wilayah tentu saja tidak harus ke
tempat asal makanan tersebut, karena saat ini sudah banyak warung atau rumah makan yang
menjual masakan khas suatu daerah.

Tujuan Modifikasi Makanan Khas Daerah


Pangan khas daerah berasal dari beragam bahan yang bervariasi dan dapat berbeda di setiap daerah.
Keragaman bahan tersebut membuka peluang mengembangkan produk pangan khas daerah yang
lebih bervariasi lagi. Pengembangan produk pangan dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi.
Modifikasi dilakukan untuk beberapa tujuan, diantaranya
1. Memberikan variasi rasa. Variasi rasa dapat dimodifikasi dengan berbagai cara misalnya dengan
cara membuat rasa yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Misalnya  rasa lumpia
semarang dapat divariasikan antara lain : Raja Nusantara (rasa jamur Nusantara) yang berisi
campuran jamur dan kacang mete, Kajamu (kambing jantan muda) dengan campuran daging
kambing muda. Kemudian, Lumpia Fish dengan campuran daging ikan kakap, Crab atau lumpia
berisi daging kepiting, original dengan campuran udang, rebung, dan ayam, serta Plain untuk
kalangan vegetarian. 
2. Memberikan variasi bentuk. Bentuk makanan dapat dimodifikasi dengan cara membuat bentuk
makanan yang berbeda. Misalnya nasi goreng jika tampilannya biasa saja, pembeli tidak akan
tertarik. Coba modifikasi nasi goreng menjadi bentuk lucu yang digemari anak-anak seperti
Super Mario.
3. Memperpanjang usia produk agar lebih awet. Modifikasi cara memperpanjang usia makanan
dilakukan dengan cara : penambahan bahan kimia, misalnya asam sitrat, garam, gula, secara
biologi misalnya dengan fermentasi, pengasaman, dan pengasinan/pemanisan.
4. Meningkatkan tingkat higine produk. Cara produksi pangan yang baik sangat berguna bagi
kelangsungan hidup industri pangan. Melalui cara produksi pangan yang baik industri pangan
dapat menghasilkan pangan yang bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi kesehatan. Dengan
menghasilkan pangan yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi, kepercayaan masyarakat
niscaya akan meningkat, dan industri pangan yang bersangkutan akan berkembang dengan
pesat. 
Modifikasi dapat dilakukan terhadap bahan baku, proses dan tampilan produk akhir. Modifikasi
bahan dapat dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru atau untuk pemanfaatan
bahan baku yang ada di daerah sekitar. Modifikasi proses dapat dilakukan untuk menghasilkan
tekstur pangan yang berbeda dan untuk meningkatkan keawetan serta higine dari produk. Modifikasi
tampilan dapat dilakukan dengan pembentukan pangan, penambahan hiasan, dan pengemasan.
Berikut ini beberapa contoh modifikasi makanan khas daerah.
Nama Jenis
No. Jenis Modifikasi
Makanan Makanan/Minuman
1. Dadih Minuman Inovasi rasa agar lebih disukai oleh banyak
Minangkabau kalangan, proses produksi agar lebih higienis dan
efisien, serta pengawetan dan pengemasan yang
lebih baik.
2. Ikan Asin Makanan Membuat ikan asin yang Ready To Eat (RTE) agar
konsumen langsung dapat mengkonsumsinya tanpa
harus mengolahnya
3. Mochi Makanan Pengembangan variasi bentuk, rasa dan isi, serta
kemasannya.
4. Keripik Buah Makanan Peningkatan mutu produk, inovasi produk dan
kemasan
5. Asinan Makanan Peningkatan mutu asinan, tingkat keawetan, dan
pengemasan yang lebih baik agar konsumen lebih
nyaman.
6. Rendang Makanan Ppenyediaan rendang dengan berbagai level tingkat
kepedasan, peningkatan mutu yang lebih baik dan
seragam, serta peningkatan keawetan dengan
bantuan pengemasan yang lebih baik.
7. Fruit Leather Makanan Inovasi produk dan kemasan masih sangat terbuka
lebar untuk dikembangkan.
8. Telur Asin Makanan Tingkat keasinan yang konsisten dan disesuaikan
dengan selera pasar. Pengemasan yang baik dan
menarik akan meningkatkan daya saing produk

b. Instrumen Penilaian

1. Instrumen Penilaian Sikap

a. Format Jurnal Guru


Instrumen Penilaian Sikap (Jurnal Guru)
Kelas : X .................
TANGGAL & CATATAN PENTING SISWA
No. NAMA
WAKTU (Bisa positif atau negatif)
1.
2.
3.
4.
Dst

2. Instrumen Penilaian Pengetahuan

a. Instrumen Soal dan Pedoman Penilaian

1. Jelaskan contoh modifikasi makanan pokok!


2. Jelaskan contoh modifikasi makanan lauk pauk!
3. Jelaskan contoh modifikasi makanan sayur!
4. Jelaskan tujuan modifikasi makanan khas daerah
5. Jelaskan contoh modifiaksi makanan kudapan / jajanan!

Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian :


No. Kunci Jawaban Skor
- Modifikasi dengan cara : Digoreng menjadi direbus 4
- Modifikasi dengan penambahan bahan : Nasi biasa menjadi nasik uduk
1. - Modifikasi dengan perubahan bentuk : Nasi biasa menjadi jenang
- Modifikasi dengan perubahan warna : Nasi putih biasa menjadi nasi kuning

- Modifikasi dengan cara: Direbus menjadi diabon


- Modifikasi dengan penambahan bahan : Daging biasa menjadi daging dicampur dengan
sayuran
- Modifikasi dengan perubahan bentuk : Daging dipotong kotak menjadi daging dibuat
2. 2
bakso
- Modifikasi dengan perubahan warna : Daging warna merah menjadi daging warna
kuning (kunyit)

- Modifikasi dengan cara : Direbus menjadi digoreng atau dioseng


- Modifikasi dengan penambahan : sayur biasa menjadi sayur dicampur dengan daging
3. - Modifikasi dengan perubahan bentuk : sayur dimasak alami menjadi sayur dibuat 2
nugget
1. Memberikan variasi rasa. Variasi rasa dapat dimodifikasi dengan berbagai cara
misalnya dengan cara membuat rasa yang berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya. Misalnya rasa lumpia semarang dapat divariasikan antara lain : Raja
Nusantara (rasa jamur Nusantara) yang berisi campuran jamur dan kacang mete,
Kajamu (kambing jantan muda) dengan campuran daging kambing muda.
Kemudian, Lumpia Fish dengan campuran daging ikan kakap, Crab atau lumpia
berisi daging kepiting, original dengan campuran udang, rebung, dan ayam, serta
Plain untuk kalangan vegetarian.
2. Memberikan variasi bentuk. Bentuk makanan dapat dimodifikasi dengan cara
membuat bentuk makanan yang berbeda. Misalnya nasi goreng jika tampilannya
biasa saja, pembeli tidak akan tertarik. Coba modifikasi nasi goreng menjadi bentuk
4. lucu yang digemari anak-anak seperti Super Mario. 2
3. Memperpanjang usia produk agar lebih awet. Modifikasi cara memperpanjang usia
makanan dilakukan dengan cara : penambahan bahan kimia, misalnya asam sitrat,
garam, gula, secara biologi misalnya dengan fermentasi, pengasaman, dan
pengasinan/pemanisan.
4. Meningkatkan tingkat higine produk. Cara produksi pangan yang baik sangat
berguna bagi kelangsungan hidup industri pangan. Melalui cara produksi pangan
yang baik industri pangan dapat menghasilkan pangan yang bermutu, layak
dikonsumsi, dan aman bagi kesehatan. Dengan menghasilkan pangan yang bermutu
dan aman untuk dikonsumsi, kepercayaan masyarakat niscaya akan meningkat, dan
industri pangan yang bersangkutan akan berkembang dengan pesat.

- Modifikasi dengan cara : apem direbus atau di kukus menjadi digoreng


- Modifikasi dengan penambahan bahan : apem biasa menjadi apem dicampur dengan
5 buah durian 2
- Modifikasi dengan perubahan bentuk : apem bentuk biasa menjadi apem bentuk bunga.

Skor Maksimal 10
Penilaian :
N = (Jumlah Skor yang diperoleh : 10) X 100
b. Tugas Kelompok
1. Dikusikan bersama kelompok mengenai makanan khas daerah yang telah dimodifikasi yang
terdapat di lingkungan sekitarmu!
2. Modifikasi apa yang terdapat pada makanan khas daerah tersebut!
3. Buatlah laporan dan berikan gambar makanan khas daerah tersebut!
4. Presentasikan di depan kelas

Tabel Jenis-Jenis Makanan Khas Daerah Yang Telah Dimodifikasi

Jenis
Nama Makanan Khas
Gambar/ Makanan(Makanan Jenis
No Daerah Dan Asal Bahan Baku
Sketsa /Minuman/Oleh- Modifikasi
Daerah
Oleh)
1
2
Dst.

3. Instrumen Penilaian Pembuatan Produk Kerajinan

Anda mungkin juga menyukai