Anda di halaman 1dari 11

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) – No.

Sekolah : SMA Negeri 26 Bandung


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (pengolahan)
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang di modifikasi dari
bahan pangan nabati dan hewani
Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 2 X 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
No KD Pengetahuan KD Keterampilan
3.1 Memahami perencanaan usaha 4.1 Menyususn perencanaan usaha
pengolahan makanan khas daerah yang pengolahan makanan khas daerah yang
di modifikasi dari bahan pangan nabati di modifikasi dari bahan pangan nabati
dan hewani meliputi ide dan peluang dan hewani meliputi ide, peluang usaha,
usaha, sumber daya, administrasi dan sumber daya, administrasi dan
pemasaran pemasaran
Indikator : Indikator :
3.1.1 Menjelaskan pengertian ide dan peluang 4.1.1 Merancang proposal usaha
Menganalisis peluang usaha
3.1.2 Menganalisis sumber daya yang
3.1.3 dibutuhkan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model kegiatan diskusi, peserta didik mampu Menjelaskan pengertian ide dan peluang,
Menganalisis peluang usaha,Menganalisis sumber daya yang dibutuhkan dan merancang proposal
usaha

D. Materi Pembelajaran
1. Ide dan peluang usaha
2. Analisa peluang usaha
3. Sumber daya yang di butuhkan
4. Administrasi dan pemasaran
5. Komponen perencanaan usaha
6. Langkah-langkah penyusunan perencanaan/proposal usaha

E. Metode Pembelajaran
Model : Problem based learning
Metode : Tanya Jawab dan Diskusi

F. Media Pembelajaran
Seperangkat komputer/laptop, Jaringan Komputer, video kisah-kisah keberhasilan wirausahawan,
artikel makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani

G. Sumber Belajar
Buku pelajaran, buku referensi yang relevan, majalah, koran, hasil penelitian, audio visual, media
maya (internet).

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah-langkah Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 10’
a. Mengucapkan salam
b. Memeriksa kehadiran peserta didik
c. Apersepsi : review materi mengenai ide dan peluang usaha, sumber
daya dan administrasi dan pmasaran
d. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik

a. Kegiatan Inti 70’


b. Guru memperlihatkan beberapa profil wirausahawan sukses /
video profil wirausahawan sukses
c. Peserta didik dibagi menjadi 8-9 kelompok (1 kelompok
beranggotakan 4 orang )berkelompok diberi tugas menyimak
profil wirausahawan sukses / video profil wirausahawan sukses
d. Setiap kelompok menganalisis ide,peluang usaha, sumber daya,
administrasi dan pemasaran
e. Membuat pertanyaa terhadap apa yang belum diketahui
f. Menyajkan hasil analisis dan simpulan tentang perencanaan
usaha yang dibuat dalam bentuk lisan dan tulisan

2. Penutup 10’
a. Peserta didik ditanya apakah sudah memahami cara menentukan ide
usaha dan peluang usaha
b. Peserta didik diberi informasi pertemuan berikutnya.
c. Menutup pertemuan dengan motivasi agar melakukan yang terbaik dan
mengucapkan salam

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap : observasi/pengamatan
b. Penilaian pengetahuan : tes tertulis
c. Penilaian keterampilan : projek
2. Bentuk Penilaian
a. observasi : jurnal guru
b. Penilaian pengetahuan : ulangan harian
c. Penilaian keterampilan : proposal usaha

3. Remidial
Peserta didik yang belum mencapai KKM belajar bersama tutor sebaya (teman yang telah
mencapai KKM) untuk mempelajari indikator yang belum dikuasai
4. Pengayaan
Menjadi tutor sebaya kepada teman yang belum mencapai KKM pada indikatornya

Bandung, Juli 2022


Diketahui, Guru Mata Prakarya dan Keewirausahaan
Kepala SMAN 26 Bandung

Lia Aprilina, S.Pd.,M.Pd Resti Luvitawati, S.Pd.


NIP NIP 198808302022212011
LAMPIRAN

1. MATERI PEMBELAJARAN

Contoh Proposal Usaha Makanan Khas Daerah (Bingu-Bingka Ungu)


A. Analisis Strategi

            a. Kue Bingka Ungu “Bingu”

1.  Kekuatan

     1. Kualitas

Kue bingka ungu “BINGU” memiliki kualitas yang baik karena dibuat dengan bahan-bahan yang
berkualitas dan cara-cara yang higienis.

      2. Ukuran      

Kue bingka ungu “BINGU” mempunyai ukuran yang lebih unik dari biasa. Ukurannya lebih kecil dan
bentuknya segi empat, namun dengan jumlah yang lebih banyak

      3. Desain Kemasan

Kue bingka ungu “BINGU” akan dibungkus dengan kemasan plastik siap saji transparan. Dengan alas kue
dari kertas kemasan tetap terlihat bersih.

2. Kelemahan

       1. Tidak tahan lama karena tidak menggunakan bahan pengawet, selain itu kue ini tergolong yang agak basah.

3. Peluang

 1. Kue bingka banyak sekali peminatnya, hal itu disebabkan oleh rasanya yang manis,  gurih, dan enak.

                 2. Kue ini sangat cocok dikomsumsi pada siang hari dikarenakan oleh kue ini termasuk  kue basah.

4. Ancaman

       1. Ancaman kami adalah adanya pesaing yang menjual berbagai makanan khas daerah lain yang telah
dimodifikasi juga. Cara kami mengatasinya dengan membuat jumlah potongan yang lebih banyak yakni
sebanyak 4 potong perbungkusnya.

                       

B.         Penentuan Makanan Khas Daerah Hasil Modifikasi yang Akan Diolah

Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami berdasarkan hasil analisis terhadap masing-masing
produk dari tiap anggota, kami memilih kue bingka ungu “Bingu” sebagai  makanan khas daerah
hasil modifikasiyang akan kami olah. Kami memilih kue bingka ungu “Bingu” sebagai produk
modifikasi yang akan diolah karena cara pembuatannya yang tidak terlalu sulit, alat dan
bahannya  mudah didapat, kue ini sudah populer dan banyak disukai masyarakat sehingga
mudah untuk menjalankan usaha ini juga lebih mudah.

C.         Proposal Usaha Modifikasi Makanan Khas Daerah (Bingka Ungu “Bingu”)

            1. Deskripsi Umum

a.       Nama usaha                  : Bingka Ungu “BINGU”

b.      Bentuk usaha                : Perkelompok

c.       Lokasi                            : SMAN 3 Singkawang, kelas XII IPA 2

d.      Nama Pemilik                : Kelompok 3 XII IPA 2

e.       Alamat                           : Jl. Pahlawan, Roban

f.        E-mail                             : bingkaungu_bingu@yopmail.com

g.       Susunan pengurus       :  1. Damian Andreas Lubis

                                          2. Indra Pribadi

                                          3. Nur Alfan

                                          4. Putri Nazela

                                          5. Sepni Walvri

                                          6. Siti Rahayu Pitriana

            2. Latar Belakang

Bingka Ungu “BINGU” merupakan produk hasil modifikasi makanan khas daerah dari bingka
kentang. Kue bingka kentang adalah salah satu makanan khas suku Banjar dari Banjarmasin, Kalimantan
Selatan. Pada umumnya kue bingka dicetak bentuk bunga berkelopak enam, namun ada pula yang
berbentuk bundar atau dipotong persegi. Rasanya sangat legit dan lembut menjadikan kue ini sangat
dikenal masyarakat baik dalam maupun luar negeri. Hal itulah yang mendasari inovasi modifikasi kue
bingka ungu ini.

Adapun penamaan kue ini sesuai dengan warna khas dari hasil modifikasinya yakni warna ungu.
Warna ungu ini berasal dari bahan dasar kue bingu, yaitu ubi jalar ungu. Alasan kami menggunakan ubi
jalar ungu sebagai pengganti bahan dasr aslinya yaitu kentang, karena ubi jalar ungu mudah didapat di
daerah kami (Singkawang). Selain itu jika dipandang dari segi kesehatan ubi jalar ungu, mampunyai
banyak manfaatnya. Adapun khasiat ubi jalar ungu bagi kesehatan di antaranya;sebagai   sumber
antioksian, penangkal kanker,  pengendali konsentrasi gula dalam darah, makanan anti penuaan dini,
menjaga kekenyalan kulit, menghindarkan terjadinya  serangan jantung.
Kue bingka ungu ini dibuat menyerupai bingka kentang, namun bahan dasarnya diganti dari
kentang menjadi ubi jalar ungu. Untuk kemasannya, bingka ungu ini dikemas dengan menggunakan
kemasan jadi dari bahan plastik transparan ukuran kecil. Target pasar dari kue bingka ungu ini yaitu
masyarakat sekolah (SMAN 3 Singkawang).Positioning kue bingka ungu adalah memberikan cita rasa
baru pada kue bingka untuk para konsumennya.

           

            3. Visi, Misi, dan Tujuan

                 a. Visi

                 b. Misi

                 c. Tujuan

D.        Modal

                 Adapun modal yang diperlukan dalam usaha ini diperoleh dari pinjaman uang kas kelas XII IPA 2
sebesar Rp 80.000,00. Modal tersebut digunakan untuk membeli:

1.      Ubi jalar ungu 900 gram (0,9 × 8.000)                                               Rp    7.200,00

2.      Gula pasir 750 gram (0,75 × 12.000)                                                 Rp    9.000,00

3.      Telur ayam 9 butir (9 × 1.500)                                                            Rp  13.500,00

4.      Tepung terigu 300 gram (0,3 × 10.000)                                             Rp    3.000,00

5.      Santan 600 ml                                                                                        Rp    4.000,00

6.      Garam 1½ sendok teh                                                                           Rp      300,00

7.      Minyak pisang                                                                                        Rp    1.000,00 

8.      Kemasan plastik 48 buah (48 × 100)                                                  Rp    4.800,00

9.      Isi staples                                                                                                Rp    1.200,00

1.      Kertas label 3 lembar F4 (3 × 5.0000)                                                Rp  15.000,00

1.      Isi gas LPG                                                                                              Rp  10.000,00

  .       Kertas makan                                                                                         Rp    1.000,00  +

 Rp 70.000,00

E.         Proses Produksi
1.      Menyiapkan alat dan bahan.

2.      Mencuci ubi jalar dan merebusnya hingga ubi jalar menjadi empuk.

3.      Menghaluskan ubi jalar rebus tadi.

4.   Merebus santan dengan api kecil, saat santan telah mendidih tambahkan garam lalu aduk sebentar dan
menunggu sampai santan tersisa setengah dari santan awal.

5.      Mengangkat santan yang telah direbus, lalu mendinginkannya.

6.      Mencampurkan gula pasir dan telur ayam dan mengocoknya sampai adonan menjadi setengah
mengembang.

7.    Memasukkan tepung terigu dan ubi jalar yang sudah dihaluskan ke dalam adonan setengah mengembang
tadi. Lalu mengaduknya hingga tercampur secara merata.

8.      Mengoleskan mentega pada cetakan, lalu memasukkan adonan ke dalam cetakan.

9.      Mengukus adonan selama ±45 menit, lalu dilanjutkan memasaknya dengan menggunakan oven selama
±30 menit.

1.       Mengeluarkan kue yang sudah jadi dari oven, lalu dinginkan selama ±10 menit.

1.       Memotong kue dan memasukkannya ke dalam kemasan yang telah diberi label.

1.       Kue bingka ungu “Bingu” siap dijual.

F.         Dokumentasi Kerja

G.        Pemasaran

                 Dengan modal Rp 70.000,00 dapat menghasilkan produk dengan jumlah 48 bungkus. Dengan
harga perbungkusnya sebesar Rp 3.000,00.

H.        Hasil Penjualan

                 Berdasarkan hasil pemasaran yang dilakukan produk yang dibuat terjual habis semua sebanyak
48 bungkus. Dengan demikian didapat hasil penjualanya sebesar 48 × 3.000 = Rp 144.000

I.         Persentase Laba/Rugi

                 Persentase laba/rugi dapat dihitung dengan membandingkan pendapatan bersih (hasil jual –
modal awal) dengan modal awal. Pada hasil penjualan produk kami ini ternyata kelompok kami
mengalami keuntungan (laba), karena pendapatan yang diperoleh lebih besar daripada modal awal.
Sehingga dapat dihitung bahwa persentase laba yang diperoleh sebesar:

 J.          Penutup
                 Berdasarkan hasil kegiatan usaha penjualan produk modifikasi makanan khas daerah (Bingka
Ungu “Bingu”) yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan usaha ini mengalami
keuntungan yang cukup besar sehingga jika dilakukan usaha yang berkelanjutan usaha penjualan produk
modifikasi makanan khas daerah khususnya bingka ungu “Bingu” sangat menjanjikan.

                 Saran kami, dalam melakukan usaha penjualan produk makanan khas daerah perlu diperhatikan
bahan-bahan yang digunakan untuk membuat produk modifikasi makanan khas daerah. Bahan-bahan
yang digunakan diusahakan merupakan bahan yang mudah didapat dan mempunyai daya tarik tersendiri
dari bahan tersebut, serta kemasan yang dibuat haruslah semenarik mungkin untuk menambah daya beli
masyarakat akan produk modifikasi makanan khas daerah yang kita buat.

b. Instrument penilaian

1. Instrument Penilaian Sikap

a. Format Jurnal Guru


Instrumen Penilaian Sikap (Jurnal Guru)
Kelas : X .................
TANGGAL & CATATAN PENTING SISWA
No. NAMA
WAKTU (Bisa positif atau negatif)
1.
2.
3.
4.
Dst

2. Instrumen Penilaian Pengetahuan

a. Instrumen Soal dan Pedoman Penilaian


1. Menurut anda apa saja ide yang perlu dikembangkan dalam usaha produk kerajinan yang
berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan lingkungan?
2. Menurut anda apa saa yang perlu dipertimbangkan untu memilih jenis usaha produk kerajinan
3. Jelaskan factor apa saja yang dapat memunculkan ide usaha
4. Mengapa administrasi usaha itu harus dikerjakan dan diatur sedemikian rupa?
5. Sumber daya apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat ide usaha?

Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian :


No. Kunci Jawaban Skor
1. Menurut anda apa saja ide yang perlu dikembangkan dalam usaha produk kerajinan 1
yang berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan lingkungan?
a. Ide dalam pembuatan produk kerajinan yang diminati konsumen.
b. Ide dalam pembuatan produk kerajinan yang dapat memenangkan persaingan.
c. Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk kerajinan.
d. Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen di dalam penggunaan produk
kerajinan.
e. Ide dalam pembuatan desain, model, corak, dan warna produk kerajinan yang
disenangi konsumen.

2. Menurut anda apa saa yang perlu dipertimbangkan untu memilih jenis usaha produk 1
kerajinan!
a. Jenis usaha kerajinan yang sesuai dengan hasrat dan minat.
b. Jenis usaha kerajinan yang benar-benar akan membawa suatu keuntungan.
c. Jenis usaha kerajinan yang mudah mengurus dan mengerjakannya.
d. Jenis usaha kerajinan yang mudah memeliharanya.
e. Jenis usaha kerajinan yang produknya disenangi dan dibutuhkan konsumen.
f. Jenis usaha kerajinan yang bahan bakunya mudah didapat.
g. Jenis usaha kerajinan yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah.
3. Jelaskan factor apa saja yang dapat memunculkan ide usaha 1
1) Faktor internal Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi
atas objek yang dihadapi dengan kemampuan kreativitasnya. Faktor internal ialah
faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek/pengusaha, antara
lain:
a) pengetahuan yang dimiliki,
b) pengalaman dari individu itu sendiri,
c) pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah,
d) intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
2) Faktor eksternal Faktor eksternal ialah hal – hal yang dihadapi seseorang dan
merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi usaha, antara lain:
a) masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,
b) kesulitan yang dihadapi sehari–hari,
c) kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain,

4. Mengapa administrasi usaha itu harus dikerjakan dan diatur sedemikian rupa? 1
Membantu wirausaha dalam rangka pengembangan usaha;
 Memberikan kepuasaan kepada para pembeli atau pelanggan atau konsumen
 Memberikan pekerjaan kepada tata usaha di dalam perusahaan secara teratur;
 Memberikan pelayanan yang baik kepada para pembeli atau pelanggan atau
konsumen.

5. Money (Uang) 6
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar & alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur
dari jumlah uang yg beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan unsur
yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan & yang harus dibeli serta berapa
hasil yangg akan dicapai dari sesuatu organisasi.
Man (Manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi
selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan
faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat baik dilihat dari konsepsi, filsafat,
maupun moral. Manusia merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai
tujuan perusahaan.
Material (Bahan baku)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan
tersebut, melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan berusaha
untuk mem peroleh bahan mentah denganharga yang paling murah, dengan meng
gunakan cara pengangkutan yang murah dan aman. Di samping itu, bahan mentah
tersebut akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil secara efisien.
Machine (Mesin)
Mesin mulai memegang peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya
revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia
yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, menyebabkan
penggunaan mesin semakin menonjol. Hal ini karena banyaknya mesin-mesin baru yang
ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan dalam produksi.
Method (Metode)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien.
Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik yang menyangkut proses
produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu
yang lama. Bahkan sering terjadi, untuk memperoleh metode kerja yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi, pimpinan perusahaan meminta bantuan ahli. Hal ini dilakukan
karena penciptaan metode kerja, mekanisme kerja, serta prosedur kerja sangat besar
manfaatnya.
Market (Pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja
tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil
produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai
maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
(kemampuan) konsumen.
Information (Informasi)
Informasi sangat dibutuhkan agar hasil dari suatu hal dikerjakan dapat lebih sempurna.
Suatu proses pekerjaan tidak akan berkembang dengan baik jika tidak bisa menerima
dan menyaring informasi dari luar.
Skor Maksimal 10
Penilaian :
N = (Jumlah Skor yang diperoleh : 10) X 100

3. Instrumen Penilaian Keterampilan


a. Penilaian Projek

Anda mungkin juga menyukai