Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah : SMA NEGERI 1 BALAPULANG
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan – Aspek Pengolahan
Kelas/Semester : XI/ Gasal
Materi Pokok : Desain Produk dan Pengemasan Pengolahan dari Bahan
Nabati dan Hewani menjadi Makanan Khas Daerah yang.
Pertemuan : 1 x Pertemuan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaualan dunia
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


KD 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman
produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan.
KD 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk pengolahan dan kewirausahaan di
wilayah setempat dan lainnya.
KD 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan
produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan
wirausaha.
KD 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan
membuat produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha.
KD 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1 Menujukkan sikap syukur atas keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya sebagai
anugerah Tuhan.
2.1.1 Menampilkan motivasi internal dirinya dan peduli terhadap lingkungan dalam
menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan dan
kewirausahaan di wilayah setempat lainnya.
2.2.1 Menunjukkan sikap amanah, percaya diri, dan kemandirian dalam upaya
memperkenalkan produk pengolahan di wilayah setempat dan menerapkan
wirausaha.
2.3.1 Menunjukkan kekompakan dalam bekerja secara kelompok, memiliki sikap
kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk
pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika
produk akhir untuk membangun semangat usaha.
3.1.1 Menjelaskan pengertian makanan khas daerah yang dimodifikasi.
3.1.2 Mengidentifikasi peluang usaha dan pengembangan ide pengolahan makanan
khas daerah setempat yang dimodifikasi.
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan
dan mengkomunikasikan maka diharapkan:
1. Peserta didik mampu bersyukur atas keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah
Tuhan.
2. Peserta didik mampu bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran
keberagaman produk pengolahan dan kewirausahaan di wilayah setempat lainnya.
3. Peserta didik mampu berpikir kreatif dalam membuat desain dan pengemasan produk
makanan khas daerah.
4. Tidak mencontek dalam mengerjakan test.
5. Peserta didik berani mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
6. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian makanan khas daerah yang
dimodifikasi.
7. Peserta didik mampu menentukan peluang usaha dan pengembangan ide pengolahan
makanan khas daerah setempat yang dimodifikasi.

E. Materi Pembelajaran
1. Pangan khas daerah sebagai pendukung pariwisata.
2. Kewirausahaan produk pangan khas daerah.

F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik (scientific).
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode Pembelajaran : Pemecahan masalah, tanya jawab, ceramah, diskusi.

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan : 1 x pertemuan
2. Alokasi waktu : (2x45 menit)
Langkah Sintak Model
Deskripsi Alokasi Waktu
Pembelajaran Pembelajaran
a. Orientasi
- Guru melakukan pembukaan dengan salam
pembuka.
- Guru mengawali kegiatan pembelajaran
dengan berdo’a dan menyanyikan lagu
Nasional.
Model - Guru memeriksa kehadiran siswa dan
Pembelajaran memeriksa kebersihan kelas sebagai sikap
Problem disiplin.
Based
Kegiatan Learning b. Apersepsi
15 menit
Pendahuluan (metode tanya Melalui tanya jawab, peserta didik diingatkan
jawab, kembali mengenai materi yang akan dipelajari
ceramah, yaitu tentang makanan khas daerah sebagai
diskusi pendukung pariwisata dan kewirausahaan
kelompok) produk pangan khas daerah.

c. Motivasi
Guru memberikan motivasi dan gambaran
mengenai manfaat yang akan diperoleh dari
materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti a. Mengamati


Peserta didik secara kelompok melakukan
pengamatan dengan cara membaca literatur dan
guru menyajikan masalah yang berkaitan 60 menit
Fase ke 1
dengan materi yang akan disampaikan yaitu:

- Pangan khas daerah sebagai pendukung


pariwisata.
- Kewirausahaan produk pangan khas daerah

b. Menanya
Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan
kepada guru mengenai materi yang belum
dipahami untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang telah diamati
Fase ke 2
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) guna
mengembangkan kreativitas dan rasa ingin
tahu peserta didik.

c. Mengumpulkan informasi/mencoba
Kelompok peserta didik diminta untuk
mengumpulkan berbagai informasi yang
relevan dengan membaca buku siswa, buku
referensi yang disiapkan oleh guru ataupun
Fase ke 3
tayangan power point untuk mendapatkan
data/ informasi guna menjawab pertanyaan
tentang makanan khas daerah sebagai
pendukung pariwisata dan usaha produk
pangan khas daerah yang dimodifikasi.

d. Menalar / mengasosiasi
Guru menjelaskan dan memberikan salah
satu contoh dari materi tentang makanan
khas daerah sebagai pendukung pariwisata
Fase ke 4
dan usaha produk pangan khas daerah yang
dimodifikasi, peserta didik diminta untuk
menalar materi pelajaran.

d. Mengomunikasikan
Peserta didik secara kelompok melakukan
presentasi didepan kelas, guru memberikan
umpan balik positif dan penguatan materi
makanan khas daerah sebagai pendukung
Fase ke 5 pariwisata dan usaha produk pangan khas
daerah yang dimodifikasi serta menjawab
pertanyaan dari peserta didik, jika terdapat
pertanyaan.

a. Kesimpulan
Peserta didik bersama-sama dengan guru
membuat kesimpulan mengenai materi
pengertian dan aneka jenis produk makanan
khas daerah setempat dari bahan nabati dan
hewani yang dimodifikasi.

b. Refleksi
Peserta didik secara kelompok melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil diskusi
yang sudah dijalankan dan diminta untuk
merenungkan akan manfaat dari materi yang
15 menit
telah dipelajari.
Kegiatan Hal-hal yang direfleksi adalah kesulitan-
Penutup kesulitan yang dialami dan cara mengatasi
masalah yang dihadapi peserta didik,
selanjutnya kelompok lain diminta untuk
menanggapi.

c. Evaluasi/penugasan
- Guru memfasilitasi peserta didik untuk
meresume dan menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
- Guru memberikan informasi mengenai
tugas kelompok kepada peserta didik untuk
membaca materi selanjutnya.
- Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.

d. Usaha tindak lanjut


- Guru mengakhiri pembelajaran dengan
berdo’a bersama.
- Guru mengucapkan salam dan
meninggalkan kelas dengan tertib.

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian sikap : Lembar pengamatan sikap
2. Penilaian pengetahuan : Tugas dan tanya jawab yang diberikan guru
3. Penilaian keterampilan : Presentasi dan diskusi kelompok.

I. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media : Powerpoint
2. Alat/ Bahan : LCD, Laptop, Teks Laporan Hasil Analisis.
3. Sumber Belajar :
- Prakarya dan Kewirausahaan. 2015. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
- Media Elektronik (Internet).
- Perpustakaan Sekolah.

Mengetahui, Balapulang, 16 Juli 2018


Kepala SMA N 1 Balapulang Guru Mata Pelajaran

Ahmad, S.Pd, M.MPd Siska Fitriani, S.Pd


NIP.19640828 198803 1 006 NIP.
Lampiran 1
BAHAN AJAR

A. PANGAN KHAS DAERAH SEBAGAI PENDUKUNG PARIWISATA


Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang sangat majemuk, terdiri atas
berbagai suku bangsa, bahasa dan budaya. Keberagaman ini sangat berkorelasi positif
dengan keberagaman pangan tradisionalnya. Setiap daerah mempunyai pangan khas
yang menjadi bagian dari ciri khas daerah tersebut dan dapat menjadi bagian dari daya
tarik untuk pariwisata selain kekayaan alam dan kesenian. Upaya yang dapat
dilakukan untuk membuka peluang pangan khas daerah untuk didistribusikan ke
daerah lain dan diekspor ke luar negeri. Hal tersebut akan menjadi promosi yang
positif untuk meningkatkan nilai jual pangan khas daerah dan pariwisata daerah.

Pangan khas daerah indonesia akan menjadi daya tarik pariwisata daerah bagi
wisatawan lokal maupun dari mancanegara untuk datang ke daerah-daerah di
Nusantara. Potensi daerah yang kaya dan dukungan serta peluang pasar membuat
pangan khas daerah menjadi pilihan potensial untuk wirausaha. Pengembangan
pangan khas daerah selain dapat mempuka peluang usaha yang cukup besar juga
otomatis dapat memperluas lapangan pekerjaan, peningkatan penghasilan dan
kesempatan berusaha masyarakat khususnya didaerah, sehingga akan mendorong dan
menumbuhkan perekonomian masyarakat daerah.

Kreativitas dibutuhkan dalam pengembangan wirausaha pangan khas daerah


agar cita rasa lebih bervariasi, penampilan produk lebh menarik, produk lebih awet
serta upaya promosi dan sosialisasi yang lebih ditingkatkan. Pengembangan pangan
khas daerah dapat dilakukan dengan memodifikasi cara pengolahan dan pengemasan.
Modifikasi dapat memanfaatkan metode produksi dan teknologi baru.
Mempertahankan dan mengembangkannya adalah menjadi solusi untuk tetap menjaga
keberadaannya juga tentu menjadi peluang bisnis yang sangat menarik.
B. KEWIRAUSAHAAN PRODUK PANGAN KHAS DAERAH
Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, beragam daerah dengan
beragam budaya juga beragam pangan khas daerahnya. Setiap daerah memiliki
makanan khas daerah, misalnya di Medan dengan Bika Ambon dan Sirup Markisa,
Padang dengan dadih dan rendang, Sukabumi terkenal dengan Mochinya, Yogjakarta
dengan bakpia dan lain sebagainya. Hal ini menjadi kekayaan tersendiri yang
menjadikan peluang untuk dijadikan ide dalam pemilihan bidang wirausaha yang akan
diambil. Persaingan bisnis pangan khas daerah juga tidak akan terlalu berat , karena
tidak setiap orang dan semu daerah dapat melakukan hal yang sama dikarenakan
produknya yang spesifik.

Kewirausahaan bidang pangan olahan dapat menjadi ide alternatif yang sangat
menjanjikan. Pilihan wirausaha pada produk pangan khas daerah adalah pilihan yang
tepat karena banyak faktor kemudahan dan peluang yang didapat dari wirausaha
bidang ini. Banyak negara yang pariwisatanya sangat berkembang karena daya tarik
pangan khas daerahnya, kulinernya, dan daya tarik oleh-oleh produk pangan
olahannya. Sebagai seorang wirausahaan pemula sangat dianjurkan untuk lebih kreatif
dan inovatif dengan wirausaha yang dijalankannya, artinya selalu melakukan
diversifikasi produk atau pengembangan produk agar memiliki varian lebih dan
mempunyai kelebihan dibanding pesaingnya.

Inovasi juga dilakukan agar konsumen tidak jenuh dengan produk yang sudah
ada. Walaupun produk khas daerah, inovasi bisa tetap dilakukan, baik inovasi sisi
rasa, bentuk, maupun kemasannya. Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat
ini merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana
potensi sumber daya alam di Indonesia cukup potensial untuk diolah menjadi
makanan khas daerah.
LEMBAR KERJA SISWA

A. Tugas:
Saat ini terdapat Ikon Kuliner yang mewakili Indonesia dalam ajang internasional,
makanan tersebut terdiri atas makanan pembuka, makanan utama dan makanan
penutup. Makanan pembuka biasanya berupa makanan kecil yang rasanya asin,
makanan utama adalah masakan besar dan makanan penutup merupakan makanan
kecil yang rasanya manis. Diskusikan dengan temenmu makanan atau minuman
khas daerahmu yang cocok menjadi Ikon Kuliner dimasa mendatang.
Tempelkan gambar atau gambarkan makanan atau minuman yang dipilih dan
tulislah sedikit keterangan mengapa cocok menjadi Ikon Kuliner Indonesia.
B. Pembahasan:
1. Serabi Solo
Serabi Solo berbeda dengan serabi daerah lain. Jajanan ini tidak
dimakan bersama kuah santan yang manis, karena rasanya sendiri sudah manis
dan gurih. Serabi Solo terbuat dari adonan tepung beras, gula pasir, santan dan
berbentuk bulat dengan kerak disekelilingnya yang kering dan renyah. Selain
polos, serabi solo juga memakai toping yang beraneka macam seperti taburan
coklat, nangka, dan irisan pisang. Makanan ini bisa dijumpai di Serabi
Notosuman di Jl. Moh Yamin Notosuman dan Warung kaki lima disepanjang
Jl. Slamet Riyadi.

2. Nasi Liwet
Nasi Liwet merupakan makanan khas Solo yang paling terkenal. Beras
yang di masak dengan kaldu ayam yang membuat nasi terasa gurih dan
beraroma lezat. Nasi tersebut dicampur dengan sayur labu siam yang dimasak
sedikit pedas, telur pindang rebus, daging ayam suwir, kumut (terbuat dari
kuah santan yang dikentalkan). Disajikan dengan daun pisang yang dipincuk.
Nasi Liwet bisa di dapatkan di Warung Nasi Liwet Wongso Lemu Keprabon.
3. Wedang Dongo
Minuman hangat beraroma jahe ini mirip dengan wedang ronde.
Wedang dongo terdiri dari bulatan yang terbuat dari tepung ketan yang berisi
kacang tumbuk dan irisan kolang kaling, kemudian campuran ini disiram
dengan air jahe manis. Minuman ini bisa dijumpai di Warung Klengkeng,
Keprabon yang mulai buka pada sore hari.

4. Sate Buntel
Sate Buntel sate kambing khas kota solo terbuat dari daging kambing
yang dicincang, diberi bumbu bawang dan merica dan kemudian dibuntel
(dibungkus dengan lemak kambing). Dimakan bersama kecap, irisan cabe
rawit, bawang merah, irisan kol dan tomat. Menu yang lain adalah sate kikil
kambing dan gulai sumsum. Warung sate kambing dapat dijumpai di Jl. Sutan
Syahrir No. 39 Widuran.
5. Susu Segar
Dengan menu utama susu segar murni, pengunjung bisa memesan
menu lain seperti susu sirup, susu coklat, susu jahe, susu madu, bahkan susu
telor. Disajikan dalam kondisi panas atau dingin sambil menikmati lezatnya
susu segar murni, disediakan pula berbagai makanan ringan sebagai selingan
minuman susu. Susu ini bisa ditemui di Lodji Wetan yang buka mulai sore
hari.
Lampiran 2
Instrumen Penilaian Sikap
Lembar penilaian sikap

No Nama Siswa Jujur Disiplin Tanggung Peduli Kerja Nilai


Jawab Keras
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Skor :

1. A (Amat Baik) = 81-100


2. B (Baik) = 71-80
3. C (Cukup) = 61-70
4. D (Kurang) = < 60

Skor yang diperoleh

Nilai = ------------------------ x 100


Skor maksimal
Rubrik Penilaian

1. Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
2. Disiplin
a. Selalu hadir dikelas tepat waktu
b. Menaati aturan dalam kerja mandiri maupun kelompok pada saat proses
pembelajaran berlangsung
3. Tanggung Jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Partisipasai aktif dalam kelompok
4. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas
b. Menunjukan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah dalam
kelompok
5. Kerja Keras
a. Menunjukan sikap pantang menyerah
b. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
Lampiran 3
Instrumen Penilaian Pengetahuan
Jenis Penilaian : Penilaian Tugas dan Penilaian Ulangan Harian

Instrumen Penilaian

Nilai Ulangan
NO Nama Siswa Nilai Tugas Total Nilai
Harian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pedoman Penskoran Nilai Pengetahuan :

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑢𝑔𝑎𝑠 + 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛


𝑁=
2

Keterangan :

100 + 100
𝑁= =1
2
Lampiran 4
Instrumen Penilaian Keterampilan
Melalui pengamatan presentasi dan diskusi

No Nama Siswa Kerjasama Keaktifan Presentasi Gagasan Kejelasan Nilai

1
2
3
4
5
6
7
8

Skor :

1. A (Amat Baik) = 80-100


2. B (Baik) = 70-79
3. C (Cukup) = 60-69
4. D (Kurang) = < 59

Skor yang diperoleh

Nilai = ------------------------ x 100


Skor maksimal

Rubrik Penilaian :

1. Kerjasama
2. Gagasan
3. Keaktifan
4. Presentasi
5. Kejelasan.

Anda mungkin juga menyukai