(RPP)
A. Kompetensi inti
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, dan menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan konkret dan ranah abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya pengembangan dari yang dipelajarinya di
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan humaniora dan kreatif, serta mampu menggunakan
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
metoda sesuai kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
3.2 Menganalisis sistem pengolahan makanan 3.2.1 Mengidentifikasi bahan modifikasi
khas daerah yang dimodifikasi dari bahan makanan khas daerah
pangan nabati dan hewani berdasarkan daya 3.2.2 Menganalisis bahan-bahan untuk melakukan
dukung yang dimiliki oleh daerah setempat modifikasi makanan khas daerah
3.2.3 Menganalisis macam-macam bentuk modifikasi
makanan khas daerah
3.2.4 Menganalisis sistem pengolahan makanan
khas daerah yang dimodifikasi
4.2 mengolah makanan khas daerah yang 4.2.1 Membuat perencanaan pengolahan makanan
dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan khas daerah yang dimodifikasi
hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki 4.2.2 Mengolah makanan khas dari daerah
oleh daerah setempat berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat
C. Tujuan pembelajaran
Melalui metode pembelajaran Projecjt Based Learning diharapkan siswa dapat :
D. Materi pembelajaran
Ada 3 hal yang diperhatikan dalam pembuatan BTP. Berikut ini adalah hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan BTP untuk produk makanan: 1) Gunakan BTP yang ada ijinnya 2) Gunakan dalam jumlah
yang dibolehkan 3) Gunakan jenis BTP yang sesuai dengan karakter produknya. Penggunaan BTP yang
tepat sesuai takaran batas aman akan memberikan manfaat teknologi terhadap mutu pangan. Namun,
penggunaan BTP yang tidak tepat atau melebihi takaran yang aman dapat membahayakan kesehatan.
Pengemasan dilakukan untuk menyiapkan makanan khas daerah menjadi siap untuk didistribusikan,
disimpan, dan dijual. Adanya kemasan dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan,
melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran dan gangguan fisik
(gesekan, benturan, getaran). Dari segi promosi, kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik
pembeli, oleh karena itu bentuk, warna, dekorasi, dari kemasan perlu diperhatikan dengan baik. Berikut ini
adalah beberapa contoh modisikasi kemasan makanan khas daerah.
https://repositori.kemdikbud.go.id/21778/1/XII_PKWU-Pengolahan_KD3.2_Final.pdf
E. Metode pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
E Modul Prakarya dan Kewirausahaan kelas XII, Kementrian pendidikan dan kebudayaan
2020
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Mengamati :
• Peserta didik mengamati power point
dan penjelasan guru tentang bahan
modifikasi makanan
• Peserta didik mengamati demonstrasi
melalui video
https://youtu.be/PWeTEhrzX9 s
https://youtu.be/zP5wXB6AU 2M
tentang contoh makanan khas
modifikasi
Menanya :
• Peserta didik menanyakan halhal yang
tidak dimengerti pada guru tentang
bahan modifikasi
makanan khas
Mencoba/ Eksperimen :
• Peserta didik berdiskusi untuk
menemukan contoh makanan khas
secara kreatif daerah yang dimodifikasi
dengan resepnya
Menalar/mengasosiasi :
• Peserta didik mengolah data hasil
diskusi tentang contoh bahan modifikasi
makanan khas daerah
• Peserta didik menyimpulkan dengan
dengan membuat perencanaan resep
kreatif pengolahan makanan khas
daerah modifikasi Mengkomunikasi :
• Peserta didik menyampaikan hasil
pembuatan perencanaan resep kreatif
pengolahan makanan khas daerah
modifikasi di depan kelas
• Guru mengarahkan dan membimbing
selama proses presentasi/tanya jawab
berlangsung
1 URAIAN 3
3.2.3 Menganalisis macammacam
bentuk modifikasi makanan khas
daerah
1 URAIAN 4
3.2.4 Menganalisis sistem
pengolahan makanan khas daerah
yang dimodifikasi
6) Pengemulsi (emulsifier)
7) Penguat rasa ( flavour enchancer)
Pedoman Penskoran
2. Tepat 3
Kurang tepat 2
Tidak tepat 1
3. Tepat 3
Kurang tepat 2
Tidak tepat 1
Keterangan:
Konversi Penilaian
PREDIKAT PENILAIAN
NILAI PREDIKAT HURUF
85-100 BERKOMPETEN A
70-84 CUKUP BERKOMPETEN B
60-69 KURANG BERKOMPETEN C
0-59 TIDAK BERKOMPETEN D
1
2
3
4
5
6
7
8
1. Jika didapatkan lebih dari 75% peserta didik yang ada di kelas mendapatkan nilai di atas 70 maka akan
dilaksanakan pengayaan dengan materi yang sama dan waktu yang menyesuaikan.
2. Jika didapatkan kurang dari 75% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas dan mendapatkan nilai
dibawah 70 maka akan di laksanakan progam remedial yang berkaitan denga materi tersebut.
3. Soal remidi bisa berupa klasikal/parsial maupun menyeluruh sesuai dengan nilai tiap skor soal yang
dianggap sulit.
4. Soal remidi juga bisa berbentuk soal pengembangan dari soal ulangan maupun berbeda.
SOAL REMEDIAL
SKOR
TEKNIK 5771 7286 87100
NO INDIKATOR 0-56
PENILAIAN (C) (B) (A)
(D)
Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Komunikasi
2 Sistematika penyampaian
3 Wawasan
4 Keberanian
5 Antusias
6 Penampilan
1 2 3
Komunikasi Tidak ada komunikasi Komunikasi sedang Komunikasi
Lancar dan baik
Sistematika Penyampain tidak sistematis Sistematika Sistematika
penyampaian penyampaian sedang penyampaian baik
Total Skor
Keterangan:
Peringkat Nilai
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100
Baik (B) 80 < B ≤ 90
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
Kurang (K) ≤ 70