Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
AMPELGADING-MALANG
Jl. Klampis Ireng RT 02 RW 01 Tirtomarto Ampelgading Telp (0341) 851307
Website : www.smksnsam.sch.id Email : admin@smknsam.sch.id
MALANG - 65183

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Identitas Sekolah : SMK Negeri 1 Ampelgading


Mata Pelajaran : Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian
Kelas / Semester : X / Ganjil (1)
Pertemuan Ke- : 5 - 11
Alokasi Waktu : 6 x 4 JP @ 45 menit

Karakter siswa yang diharapkan : Jujur, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Rasa Ingin
Tahu, Menghargai Prestasi, Tanggung Jawab

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan


faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Agribisnis dan
Agroteknologi pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI 4 : 1. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur


kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup
Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Agribisnis dan
Agroteknologi.
2. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
3. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
4. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.2 Menganalisis sifat 3.2.1 Mengamati komoditas hasil pertanian
bahan hasil pertanian 3.2.2 Mengidentifikasi sifat masing-masing kelompok
komoditas hasil pertanian
3.2.3 Mengelompokkan komoditas pertanian
dalam 3 kelompok sifat bahan hasil pertanian
3.2.4 Mengkaji sifat dari masing-masing kelompok
komoditas hasil pertanian
3.2.5 Menganalis sifat bahan hasil pertanian

4.2 Menyimpulkan sifat 4.2.1 Melakukan pengamatan komoditas hasil pertanian


bahan hasil pertanian 4.2.2 Menentukan sifat masing-masing kelompok
komoditas
4.2.3 Melakukan pengelompokkan komoditas pertanian
dalam 3 kelompok sifat bahan hasil pertanian
4.2.4 Menyimpulkan sifat dari bahan hasil pertanian
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menggali informasi dari bahan ajar, peserta didik mampu memahami sifat
bahan hasil pertanian.
2. Setelah menggali informasi dari bahan ajar peserta didik dapat melakukan
pengelompokkan komoditas hasil pertanian berdasarkan sifat dari komoditas hasil
pertanian.
3. Setelah melakukan pengamatanpeserta didik mampu menyimpulkan sifat dari bahan
hasil pertanian.

D. Materi pembelajaran
 Sifat Bahan Hasil Pertanian

E. Metode pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Cooperative Learning
Model : Discovery Learning
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Presentasi

F. Media Pembelajaran
Media :- LCD Projector untuk menayangkan PPT
- Laptop untuk menayangkan bahan ajar PPT
Alat :-
Bahan : Buah, sayur, umbi, kacang-kacangan, serealia

G. Sumber Belajar :
 Direktorat Pembinaan SMK. 2013. Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian Kelas 10.
Jakarta: Kemendikbud RI.
 Buku Teknologi Pangan Jilid 1. DITPSMK. Jakarta
 Modul Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian. Direktorat PMSK. Jakarta
 Direktorat Pembinaan SMK. 2013. Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian Kelas 10.
Jakarta: Kemendikbud RI
 PotensiUnggulan KomoditasPertanian pada Daerah Dataran Tinggi Kabupaten Pegunungan
Arfak, Papua Barat
 http://jai.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/viewFile/19413/13502
H. Langkah- langkah Pembelajaran
Pertemuan :
Alokasi waktu : 4 x 45 menit

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

1. Guru memberi salam


2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan kerapian kelas dan
peserta didik
3. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
4. Guru mengabsen peserta didik dan menyiapkan kondisi
peserta didik
5. Motivasi: Guru memberi motivasi belajar kepada peserta
didik.
Pendahuluan 6. Guru menjelaskan tentang keterkaitan pembelajaran 20 menit
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan
7. Guru menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
8. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
9. Guru menyampaikan tujuan dan langkah pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
10. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan
a. Mengamati
1. Guru menyuruh siswa membaca modul hal.55-58
2. Guru membagi kelompok (4 orang/kelompok)
3. Masing-masing kelompok mengamati komoditas
pertanian yang sudah disiapkan oleh guru
4. Guru menyuruh siswa untuk melakukan identifikasi sifat
dari komoditas hasil pertanian (sifat fisik, fisiologis dan
kimiawi)
5. Guru menyuruh siswa mengelompokkan komoditas
berdasarkan sifat dari komoditas tersebut.
6. Guru menyuruh siswa mengkaji sifat dari masing-masing
komoditas
130
Inti
menit
b. Menanya
1. Guru mengajukan pertanyaan tentang sifat umum bahan
hasil pertanian secara umum

c. Mengumpulkan informasi
1. Masing-masing kelompok mengumpulkan data
pengamatan

d. Mengasosiasi
1. Masing-masing kelompok mengolah data yang sudah
dikumpulkan dari data pengamatan dan menghubungkan
dengan literatur yang ada.
e. Mengkomunikasikan hasil.
1. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi
2. Kelompok lain diberi kesempatan untuk menambah atau
menanggapi hasil presentasi tersebut
1. Guru bersama siswa menyimpulkan tentang materi tersebut.
2. Guru memberi post tes
Penutup 30 menit
3. Guru memberitahu tentang materi yang akan datang.
4. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
- Unjuk kerja
- Tes Lisan
- Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen
- Uraian (Lampiran)
3. Pedoman Penskoran

Mengetahui Ampelgading,15 Juli 2019


Kepala SMK Negeri 1 Ampelgading Guru mata Pelajaran

Lasmono, S.Pd., MM Achmad Ibrahim T, S.P.


NIP : 19691228 199403 1 005 NIP. 19950422 201903 1 004
LAMPIRAN
1. Penilaian Sikap
Sikap
Tenggang Tanggung
No. Nama Disiplin Teliti Jujur
siswa Rasa Jawab

Keterangan: Skala skor penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4 seperti
rubrik penilaian sikap dibawah ini.
Rubrik penilaian sikap
SKOR KRITERIA INDIKATOR
Selalu menunjukkan sikap: disiplin, tenggang
4 Sangat Baik (SB)
rasa, tanggungjawab, teliti, jujur
Sering menunjukkan sikap: disiplin, tenggang
3 Baik (B)
rasa, tanggungjawab, teliti, jujur
Kadang-kadang menunjukkan sikap: disiplin,
2 Cukup (C)
tenggang rasa, tanggungjawab, teliti, jujur
Tidak pernah menunjukkan sikap: disiplin,
1 Kurang (K)
tenggang rasa, tanggungjawab, teliti, jujur

2. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan pada kegiatan praktek mengidentifikasi sifat fisis,
fisiologis dan sifat kimia bahan hasil pertanian dan perikanan.
Penilaian
No Aspek Yang dinilai
1 2 3 4
Mengidentifikasi sifat fisis bahan hasil
1
pertanian
Mengidentifikasi sifat fisiologis bahan
2
hasil pertanian
Mengidentifikasi sifat kimia bahan hasil
3
pertanian.
4 Pengamatan
5 Data yang diperoleh
6 Kesimpulan
Jumlah
Keterangan :
 Nilai Keterampilan: Jumlah Nilai aspek 1 sampai 6 dibagi dengan 6
 Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi
pengetahuan dan kompetensi keterampilanyaitu 2.66 (B-)

Rubrik Penilaian :

N Aspek yang Penilaian


o dinilai 1 2 3 4
Mengidentifikasi Mengidentifikasi Mengidentifikasi Mengidentifikasi Mengidentifikasi
1 sifat fisis bahan sifat fisis 25% sifat fisis 50% sifat fisis 75% sifat fisis 100%
hasil pertanian benar benar benar benar
Mengidentifikasi
Mengidentifikasi Mengidentifikasi Mengidentifikasi Mengidentifikasi
sifat fisiologis
2 sifat fisiologis sifat fisiologis sifat fisiologis sifat fisiologis
bahan hasil
25% benar 50% benar 75% benar 100% benar
pertanian
Mengidentifikasi
Mengidentifikasi Mengidentifikasi Mengidentifikasi Mengidentifikasi
sifat kimia
3 sifat kimia 25% sifat kimia 50% sifat kimia 75% sifat kimia 100%
bahan hasil
benar benar benar benar
pertanian
Pengamatan Pengamatan
kurang cermat, cermat, tetapi Pengamatan
Pengamatan tidak
4 Pengamatan dan mengandung mengandung cermat dan bebas
cermat
interpretasi yang interpretasi interpretasi
berbeda berbeda
Data lengkap, Data lengkap, dan
Data lengkap,
Data yang Data tidak tetapi tidak terorganisir, tetapi
terorganisir, dan
5 diperoleh lengkap terorganisir, dan ada yang salah
ditulis dengan
ada yang salah tulis
benar
tulis
Sebagian
Sebagian besar
Tidak benar atau kesimpulan ada
Kesimpulan kesimpulan benar Semua benar atau
6 tidak sesuai yang salah atau
atau sesuai tujuan sesuai tujuan
tujuan tidak sesuai
tujuan
Lampiran 4. Pengembangan Bahan Ajar
Sifat Hasil Pertanian secara umum
Karakteristik Pangan
Hasil pertanian merupakan produk dari budidaya suatu jenis tanaman. Produk ini siap
dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia ataupun hewan. Masing-masing bahan
hasil pertanian memiliki sifat dan karakter yang berlainan satu dengan yang lain. Sifat dari
hasil pertanian yang penting meliputi sifat fisik, biologis, dan kimia.

Sifat Fisik
Sifat fisik bahan, berhubungan erat dengan struktur dan penampilan bahan. Bahan hasil
pertanian umumnya berupa masa yang keadaannya relatif lunak dan mengandung air dalam
jumlah yang cukup tinggi sehingga bersifat labil. Sebagian produk pertanian akan
menampakkan penampilan fisik yang tetap baik meskipun bahan telah dikeringkan dan
sebagian lagi sifat fisiknya akan berubah. Sifat fisik bahan merupakan ciri khas dari suatu
produk pertanian yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tingkat
penerimaan konsumen. Oleh karena itu sifat fisik bahan harus senantiasa terpelihara agar
tidak mengalami banyak perubahan dari sifat aslinya. Untuk jenis bahan pangan tertentu
seperti biji-bijian berkurangnya kandungan air tidak banyak berpengaruh terhadap sifat fisik
bahan. Pada produk pertanian seperti buah dan sayur segar, hilangnya sejumlah air dapat
merubah sifat fisik bahan sehingga kualitasnya lebih rendah. Oleh karena itu dalam
menangani sifat bahan hasil pertanian harus dicari jalan terbaik agar bahan tidak banyak
berubah penampilannya, terutama penampilan luarnya, karena hal ini merupakan suatu
kriteria konsumen dalam memilih suatu bahan pangan.

Biologis
Bahan hasil pertanian dapat dipandang sebagai masa yang masih memiliki sifat kehidupan.
Meskipun telah dipetik atau dipisahkan dengan tanaman induknya, hasil pertanian tetap masih
dapat melanjutkan perubahan. Perubahan yang terjadi berupa proses pertumbuhan lanjutan
dan proses fisiologis lainnya. Seperti buah dan sayur segar akan mengalami proses
pematangan.

Kimiawi (Kandungan Kimia)


Hasil pertanian secara kimia tersusun atas komponen-komponen penting seperti karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral. Senyawa senyawa tersebut dijadikan sebagai suatu
sumber energi dan pembangun sel bagi tubuh manusia maupun hewan. Oleh karena itu, sangat
diharapkan bahan hasil pertanian tetap dapat mempertahankan isi kandungannya sampai
bahan dikonsumsi. Kandungan nilai gizi bahan hasil pertanian secara langsung dapat
dipengaruhi oleh peristiwa yang berlangsung secara biologis, misalnya perkecambahan biji.
Untuk berlangsungnya perkecambahan diperlukan energi. Energi pertumbuhan diperoleh dari
karbohidrat dan protein serta lemak yang ada dalam biji tersebut. Oleh karena itu pada setiap
perkecambahan, kandungan senyawa penting akan berkurang.

Buah-buahan
Jenis buah-buahan yang dapat kita jumpai di negeri kita meliputi rambutan, duku, durian,
pisang, pepaya, nangka, semangka, jeruk, manggis, mangga, sirsak, cempedak, nanas, jambu,
sawo, apel, anggur, jambu biji, dan sebagainya. Jika kita perhatikan jenis buah-buahan,
meskipun dari satu jenis buah misalnya mangga, terdapat jenis-jenis mangga yang masing-
masing mempunyai karakteristik khas misalnya mangga harum manis, indramayu, manalagi,
gadung, kweni, golek dan sebagainya.
Karakteristik atau sifat khas dari masing-masing mangga tersebut berbeda. Mangga harum
manis misalnya, penampakan luar atau bentuk buah secara umum lonjong dengan ukuran
sedang sampai besar, warna kulit buah hijau dan pada bagian pangkalnya sedikit kekuningan.
Jika sudah masak mempunyai aroma yang harum (wangi), rasanya sangat manis, daging
buahnya berwarna oranye.

Komposisi Buah-buahan
Komponen buah-buahan yang sangat penting dalam menyumbangkan gizi dalam menu
makanan kita terutama adalah vitamin. Vitamin yang terkandung dalam berbagai jenis buah
juga berbeda, baik jenis maupun jumlahnya. Selain vitamin, buah-buahan juga mengandung
komponen gizi lainnya seperti protein, lemak, karbohidrat, dan air.
Secara umum kandungan protein dan lemak pada buah-buahan relatif rendah, kecuali buah-
buah tertentu misalnya alpukat yang mempunyai kadar lemak cukup tinggi, sedangkan
kandungan airnya cukup tinggi sehingga komponen air ini yang terutama memberikan efek
segar pada saat dikonsumsi. Komposisi berbagai jenis gizi tersebut untuk setiap macam buah-
buahan berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan
iklim tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan waktu
panen, kondisi selama pemeraman serta kondisi penyimpanan.
Fisiologi Buah
Fisiologi buah-buahan sangat penting diketahui untuk tujuan penanganan dan pengolahan.
Fisiologi buah-buahan berkaitan dengan aspek-aspek: proses pertumbuhan dan respirasi
seperti pematangan, kelayuan (senescene), klimaterik, dan peran etilen pada proses
pematangan buah.

Proses pertumbuhan dan respirasi


Tahap-tahap proses pertumbuhan buah pada umumnya meliputi pembelahan sel, pendewasaan
sel (maturation), pematangan (ripening), kelayuan (senescene) dan pembusukan
(deterioration).

Perubahan Fisik dan kimia Selama Pematangan


Perubahan-perubahan buah selama pematangan dapat dilihat dalam hal warna, kekerasan
(tekstur), citarasa dan flavor, yang menunjukkan terjadinya perubahan komposisi.
Berubahnya warna dapat disebabkan oleh proses degradasi maupun proses sintesis dari
pigmen-pigmen yang terdapat dalam buah. Pelunakan buah dapat disebabkan oleh terjadinya
pemecahan protopektin menjadi pektin, maupun karena terjadinya hidrolisis pati atau lemak,
dan mungkin juga lignin.
Pematangan akan menyebabkan naiknya kadar gula sederhana untuk memberikan rasa manis,
penurunan kadar asam organik dan senyawa fenolik untuk mengurangi rasa asam dan sepat,
serta kenaikan produksi zat-zat volatil untuk memberikan flavor karakteristik buah.

Sayuran
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak
dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara
dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan
C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman
hortikultura. Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan
secara umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis sayuran dapat
dijumpai sepanjang tahun, tidak mengenal musim. Karakteristik ini sedikit berbeda dengan
beberapa jenis buah-buahan seperti mangga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada
musim-musim tertentu satu kali dalam satu tahun. Jenis-jenis sayuran yang sering dengan
mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional maupun di pasar swalayan meliputi: wortel,
tomat, sawi hijau dan putih, kangkung, buncis, bayam, seledri, daun bawang, labu siam,
selada, terong, kentang dan sebagainya.

Kandungan Gizi Sayuran


Kandungan gizi setiap sayuran berbeda-beda dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
perbedaan varietas, keadaan cuaca tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan,
tingkat kematangan saat pemanenan, dan kondisi penyimpanan.

Umbi-umbian
Umbi merupakan akar atau pangkal batang yang membesar. Umbi tersebut ada dua yaitu
berdasarkan ada tidaknya mata tunas. Umbi yang tidak dapat digunakan untuk berkembang
biak, contohnya ketela pohon, wortel, sedangkan yang bertunas dapat digunakan untuk
berkembang biak, contohnya bawang merah, bawang putih, ubi jalar dan kentang.

Sifat Fisis-Morfologis Komoditas Umbi-Umbian


Untuk membedakan sifat fisis-morfologis umbi-umbian, maka perlu dipahami tentang bentuk-
bentuk umbi-umbian. Bentuk umbi-umbian pada umumnya tidak beraturan dan pada dasarnya
bermacam-macam, yaitu bulat, lonjong, dan silinder. Selain bentuk, ukuran juga dapat
digunakan sebagai faktor pembeda. Ukuran umbi-umbian juga bermacam-macam, mulai dari
yang kecil, sedang dan besar. Ukuran umbi-umbian secara umum ditentukan oleh jenis dan
varietasnya.
Warna umbi-umbian dapat dilihat dari warna kulit maupun dagingnya. Warna kulit umbi-
umbian bermacam-macam, yaitu merah, kuning, orange, ungu. Coklat dll. Sedang warna
daging ada yang putih, kuning, jingga dll.
Sifat kimia komoditas umbi-umbi sangat penting dipelajari untuk tujuan penanganan yang
tepat serta untuk tujuan pengolahan lebih lanjut. Sifat kimia erat kaitannya dengan kandungan
senyawa-senyawa penting dalam bahan, seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan
sebagianya.
Lampiran 5. Tes Pengetahuan ( Uraian)

Soal:
1. Jelaskan 3 sifat dari komoditas pertanian secara umum (bobot 6)

Jawaban
1. 3 sifat dari komoditas pertanian adalah
 sifat fisik. Sifat fisik bahan hasil pertanian berhubungan erat dengan struktur dan
penampilan bahan dan merupakan ciri khas dari suatu produk yang secara
langsung maupun tidak langsung yang akan mempengaruhi tingkat penerimaan
konsumen.
 sifat biologis. Bahan hasil pertanian meskipun telah dipetik masih tetap dapat
melanjutkan perubahan. Proses pertumbuhan lanjutan berhubungan dengan
prose fisiologis.
 Sifat kimia. Hasil pertanian secara kimia tersusun oleh komponen-komponen
kimia seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Anda mungkin juga menyukai