DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
AMPELGADING-MALANG
Jl. Klampis Ireng RT 02 RW 01 Tirtomarto Ampelgading Telp (0341) 851307
Website : www.smksnsam.sch.id Email : admin@smknsam.sch.id
MALANG - 65183
Karakter siswa yang diharapkan : Jujur, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Rasa Ingin
Tahu, Menghargai Prestasi, Tanggung Jawab
D. Materi pembelajaran
Sifat Bahan Hasil Pertanian
E. Metode pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Cooperative Learning
Model : Discovery Learning
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Presentasi
F. Media Pembelajaran
Media :- LCD Projector untuk menayangkan PPT
- Laptop untuk menayangkan bahan ajar PPT
Alat :-
Bahan : Buah, sayur, umbi, kacang-kacangan, serealia
G. Sumber Belajar :
Direktorat Pembinaan SMK. 2013. Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian Kelas 10.
Jakarta: Kemendikbud RI.
Buku Teknologi Pangan Jilid 1. DITPSMK. Jakarta
Modul Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian. Direktorat PMSK. Jakarta
Direktorat Pembinaan SMK. 2013. Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian Kelas 10.
Jakarta: Kemendikbud RI
PotensiUnggulan KomoditasPertanian pada Daerah Dataran Tinggi Kabupaten Pegunungan
Arfak, Papua Barat
http://jai.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/viewFile/19413/13502
H. Langkah- langkah Pembelajaran
Pertemuan :
Alokasi waktu : 4 x 45 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
c. Mengumpulkan informasi
1. Masing-masing kelompok mengumpulkan data
pengamatan
d. Mengasosiasi
1. Masing-masing kelompok mengolah data yang sudah
dikumpulkan dari data pengamatan dan menghubungkan
dengan literatur yang ada.
e. Mengkomunikasikan hasil.
1. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi
2. Kelompok lain diberi kesempatan untuk menambah atau
menanggapi hasil presentasi tersebut
1. Guru bersama siswa menyimpulkan tentang materi tersebut.
2. Guru memberi post tes
Penutup 30 menit
3. Guru memberitahu tentang materi yang akan datang.
4. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa.
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
- Unjuk kerja
- Tes Lisan
- Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen
- Uraian (Lampiran)
3. Pedoman Penskoran
Keterangan: Skala skor penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4 seperti
rubrik penilaian sikap dibawah ini.
Rubrik penilaian sikap
SKOR KRITERIA INDIKATOR
Selalu menunjukkan sikap: disiplin, tenggang
4 Sangat Baik (SB)
rasa, tanggungjawab, teliti, jujur
Sering menunjukkan sikap: disiplin, tenggang
3 Baik (B)
rasa, tanggungjawab, teliti, jujur
Kadang-kadang menunjukkan sikap: disiplin,
2 Cukup (C)
tenggang rasa, tanggungjawab, teliti, jujur
Tidak pernah menunjukkan sikap: disiplin,
1 Kurang (K)
tenggang rasa, tanggungjawab, teliti, jujur
2. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan pada kegiatan praktek mengidentifikasi sifat fisis,
fisiologis dan sifat kimia bahan hasil pertanian dan perikanan.
Penilaian
No Aspek Yang dinilai
1 2 3 4
Mengidentifikasi sifat fisis bahan hasil
1
pertanian
Mengidentifikasi sifat fisiologis bahan
2
hasil pertanian
Mengidentifikasi sifat kimia bahan hasil
3
pertanian.
4 Pengamatan
5 Data yang diperoleh
6 Kesimpulan
Jumlah
Keterangan :
Nilai Keterampilan: Jumlah Nilai aspek 1 sampai 6 dibagi dengan 6
Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi
pengetahuan dan kompetensi keterampilanyaitu 2.66 (B-)
Rubrik Penilaian :
Sifat Fisik
Sifat fisik bahan, berhubungan erat dengan struktur dan penampilan bahan. Bahan hasil
pertanian umumnya berupa masa yang keadaannya relatif lunak dan mengandung air dalam
jumlah yang cukup tinggi sehingga bersifat labil. Sebagian produk pertanian akan
menampakkan penampilan fisik yang tetap baik meskipun bahan telah dikeringkan dan
sebagian lagi sifat fisiknya akan berubah. Sifat fisik bahan merupakan ciri khas dari suatu
produk pertanian yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tingkat
penerimaan konsumen. Oleh karena itu sifat fisik bahan harus senantiasa terpelihara agar
tidak mengalami banyak perubahan dari sifat aslinya. Untuk jenis bahan pangan tertentu
seperti biji-bijian berkurangnya kandungan air tidak banyak berpengaruh terhadap sifat fisik
bahan. Pada produk pertanian seperti buah dan sayur segar, hilangnya sejumlah air dapat
merubah sifat fisik bahan sehingga kualitasnya lebih rendah. Oleh karena itu dalam
menangani sifat bahan hasil pertanian harus dicari jalan terbaik agar bahan tidak banyak
berubah penampilannya, terutama penampilan luarnya, karena hal ini merupakan suatu
kriteria konsumen dalam memilih suatu bahan pangan.
Biologis
Bahan hasil pertanian dapat dipandang sebagai masa yang masih memiliki sifat kehidupan.
Meskipun telah dipetik atau dipisahkan dengan tanaman induknya, hasil pertanian tetap masih
dapat melanjutkan perubahan. Perubahan yang terjadi berupa proses pertumbuhan lanjutan
dan proses fisiologis lainnya. Seperti buah dan sayur segar akan mengalami proses
pematangan.
Buah-buahan
Jenis buah-buahan yang dapat kita jumpai di negeri kita meliputi rambutan, duku, durian,
pisang, pepaya, nangka, semangka, jeruk, manggis, mangga, sirsak, cempedak, nanas, jambu,
sawo, apel, anggur, jambu biji, dan sebagainya. Jika kita perhatikan jenis buah-buahan,
meskipun dari satu jenis buah misalnya mangga, terdapat jenis-jenis mangga yang masing-
masing mempunyai karakteristik khas misalnya mangga harum manis, indramayu, manalagi,
gadung, kweni, golek dan sebagainya.
Karakteristik atau sifat khas dari masing-masing mangga tersebut berbeda. Mangga harum
manis misalnya, penampakan luar atau bentuk buah secara umum lonjong dengan ukuran
sedang sampai besar, warna kulit buah hijau dan pada bagian pangkalnya sedikit kekuningan.
Jika sudah masak mempunyai aroma yang harum (wangi), rasanya sangat manis, daging
buahnya berwarna oranye.
Komposisi Buah-buahan
Komponen buah-buahan yang sangat penting dalam menyumbangkan gizi dalam menu
makanan kita terutama adalah vitamin. Vitamin yang terkandung dalam berbagai jenis buah
juga berbeda, baik jenis maupun jumlahnya. Selain vitamin, buah-buahan juga mengandung
komponen gizi lainnya seperti protein, lemak, karbohidrat, dan air.
Secara umum kandungan protein dan lemak pada buah-buahan relatif rendah, kecuali buah-
buah tertentu misalnya alpukat yang mempunyai kadar lemak cukup tinggi, sedangkan
kandungan airnya cukup tinggi sehingga komponen air ini yang terutama memberikan efek
segar pada saat dikonsumsi. Komposisi berbagai jenis gizi tersebut untuk setiap macam buah-
buahan berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan
iklim tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan waktu
panen, kondisi selama pemeraman serta kondisi penyimpanan.
Fisiologi Buah
Fisiologi buah-buahan sangat penting diketahui untuk tujuan penanganan dan pengolahan.
Fisiologi buah-buahan berkaitan dengan aspek-aspek: proses pertumbuhan dan respirasi
seperti pematangan, kelayuan (senescene), klimaterik, dan peran etilen pada proses
pematangan buah.
Sayuran
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak
dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara
dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan
C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman
hortikultura. Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan
secara umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis sayuran dapat
dijumpai sepanjang tahun, tidak mengenal musim. Karakteristik ini sedikit berbeda dengan
beberapa jenis buah-buahan seperti mangga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada
musim-musim tertentu satu kali dalam satu tahun. Jenis-jenis sayuran yang sering dengan
mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional maupun di pasar swalayan meliputi: wortel,
tomat, sawi hijau dan putih, kangkung, buncis, bayam, seledri, daun bawang, labu siam,
selada, terong, kentang dan sebagainya.
Umbi-umbian
Umbi merupakan akar atau pangkal batang yang membesar. Umbi tersebut ada dua yaitu
berdasarkan ada tidaknya mata tunas. Umbi yang tidak dapat digunakan untuk berkembang
biak, contohnya ketela pohon, wortel, sedangkan yang bertunas dapat digunakan untuk
berkembang biak, contohnya bawang merah, bawang putih, ubi jalar dan kentang.
Soal:
1. Jelaskan 3 sifat dari komoditas pertanian secara umum (bobot 6)
Jawaban
1. 3 sifat dari komoditas pertanian adalah
sifat fisik. Sifat fisik bahan hasil pertanian berhubungan erat dengan struktur dan
penampilan bahan dan merupakan ciri khas dari suatu produk yang secara
langsung maupun tidak langsung yang akan mempengaruhi tingkat penerimaan
konsumen.
sifat biologis. Bahan hasil pertanian meskipun telah dipetik masih tetap dapat
melanjutkan perubahan. Proses pertumbuhan lanjutan berhubungan dengan
prose fisiologis.
Sifat kimia. Hasil pertanian secara kimia tersusun oleh komponen-komponen
kimia seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.