Anda di halaman 1dari 34

60.

CAPAIAN PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN

A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Pemesinan adalah salah satu cabang disiplin
ilmu dari teknik mesin yang luas. Pengetahuan dan keterampilan
pada keilmuan teknik pemesinan dapat dimanfaatkan untuk
mendesain dan membuat (manufaktur) kendaraan, pesawat, kapal
laut, industri makanan atau minuman, industri peralatan, mesin-
mesin pabrik, alat kesehatan dan bidang lainnya yang relevan. Saat
ini keilmuan teknik pemesinan berkembang semakin pesat ditandai
dengan pengembangan teknologi Computer Numerical Control (CNC),
Computer Aided Design (CAD) dan Computer Aided Manufacturing
(CAM).

Mata pelajaran Teknik Pemesinan berada pada fase F. Mata pelajaran


ini mendasari penguasaan pengetahuan dan keterampilan pada
ruang lingkup teknik pemesinan dan pengepasan (fitting and
machining). Mata pelajaran ini meliputi penguasaan pengetahuan dan
keterampilan gambar teknik manufaktur, teknik pemesinan bubut,
teknik pemesinan frais, teknik pemesinan gerinda bangku dan
gerinda datar serta teknik pemesinan bubut CNC, frais CNC, dan
CAM.

Mata pelajaran Teknik Pemesinan menggunakan berbagai


pendekatan pembelajaran, model pembelajaran, strategi
pembelajaran, serta metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Proses pembelajaran ini diharapkan dapat
dilaksanakan secara interaktif, aktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik, memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Pembelajaran dapat dilakukan dengan pendekatan contextual teaching
learning, cooperative learning, individual learning atau pendekatan
lainnya yang sesuai. Model pembelajaran yang dapat digunakan
antara lain project- based learning, problem-based learning, inquiry-
based learning, discovery-based learning, teaching factory, video
based learning, simulation based learning, virtual reality based
learning atau model pembelajaran lainnya yang sesuai.

Mata pelajaran Teknik Pemesinan berkontribusi terhadap profil


pelajar Pancasila dalam memampukan peserta didik menjadi
kompeten pada karakter, hard skills, dan soft skills; sehingga menjadi
warga yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif yang
dikerjakan secara berkolaborasi dalam bentuk kerja kelompok.
Kemampuan berkolaborasi, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif
merupakan kemampuan penting sebagai anggota masyarakat abad
ke-21.

B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Pemesinan bertujuan untuk memastikan
peserta didik dibekali dengan pengetahuan, keterampilan (hard skills,
soft skills) dan karakter dengan menerapkan Kesehatan, Keselamatan
Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja Industri
sebagai berikut:
1. memahami gambar teknik manufaktur meliputi teknik rancang
gambar dua dimensi dan teknik rancang gambar tiga dimensi
dengan menerapkan penggunaan teknologi CAD;
2. menganalisis teknik pemesinan bubut meliputi teknik
pembubutan benda sederhana dan teknik pembubutan benda
rakitan yang kompleks;
3. menganalisis teknik pemesinan frais meliputi teknik pengefraisan
benda sederhana dan teknik pengefraisan benda rakitan yang
kompleks;
4. mengevaluasi teknik pemesinan gerinda meliputi teknik
penggerindaan pahat dan alat potong serta teknik penggerindaan
benda sederhana dan kompleks; dan
5. mengevaluasi teknik pemesinan nonkonvensional meliputi teknik
pengoperasian, pemrograman CNC secara manual dan import
pemrograman CNC menggunakan teknologi CAM.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Teknik Pemesinan membekali peserta didik dalam
kompetensi tingkat menengah dan lanjut yang harus dimiliki tenaga
operator, teknisi dan jabatan profesi lainnya disesuaikan dengan
skema sertifikasi yang digunakan pada lingkup pekerjaan teknik
pemesinan yang relevan. Mata pelajaran ini membekali peserta didik
untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi sesuai dengan
mata pelajaran Teknik Pemesinan.
Mata pelajaran Teknik Pemesinan meliputi elemen-elemen sebagai
berikut.

Elemen Deskripsi
Gambar Teknik Meliputi: aturan gambar dan tanda pengerjaan,
Manufaktur penerapan alat ukur dasar dan presisi pada
perancangan gambar, sistem koordinat gambar,
perancangan gambar sederhana, perancangan
gambar detail, perancangan gambar rakitan yang
kompleks menggunakan aplikasi teknologi CAD
(software) yang relevan.
Teknik Pemesinan Meliputi: parameter-parameter pemotongan
Bubut pekerjaan bubut, persiapan pekerjaan bubut,
pembubutan untuk jenis pekerjaan tertentu,
pembubutan eksentrik, pembubutan profil,
pembubutan benda memanjang dengan alat bantu,
pembubutan benda rakitan yang kompleks.
Teknik Pemesinan Meliputi: parameter-parameter pemotongan
Frais pekerjaan frais, persiapan pekerjaan frais,
perhitungan waktu teknik pemesinan frais,
pengaturan benda kerja sesuai tingkat kepresisian
yang dibutuhkan, pengefraisan untuk pekerjaan
tertentu, pengefraisan dengan alat bantu,
pengefraisan benda sederhana, pengefraisan benda
rakitan yang kompleks.
Teknik Pemesinan Meliputi: persiapan pekerjaan gerinda, perhitungan
Gerinda waktu pemesinan gerinda datar, penggerindaan
profil, penggerindaan dan pembentukan serta
pengasahan pahat dan alat potong, pengerjaan
gerinda benda sederhana, pengerjaan gerinda benda
kompleks, evaluasi hasil pengerindaan.
Teknik Pemesinan Meliputi: persiapan pengoperasian, pengoperasian,
Nonkonvensional sistem koordinat, pemrograman, pengeditan
program simulator dan/atau mesin CNC, import
pemrograman
dari software CAM.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memahami gambar teknik
manufaktur, teknik pemesinan bubut, teknik pemesinan frais, teknik
pemesinan gerinda, dan teknik pemesinan nonkonvensional.

Elemen Capaian Pembelajaran


Gambar Teknik Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Manufaktur aturan gambar dan tanda pengerjaan, penerapan alat
ukur dasar dan presisi pada perancangan gambar,
sistem koordinat gambar, perancangan gambar
sederhana, perancangan gambar detail, perancangan
gambar rakitan yang kompleks menggunakan aplikasi
teknologi CAD (software) yang relevan.
Teknik Pemesinan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Bubut parameter-parameter pemotongan pekerjaan bubut;
menganalisis kecepatan putar, kecepatan potong,
pemakanan dan waktu pemesinan bubut; dan
memahami persiapan pekerjaan bubut, pembubutan
untuk jenis pekerjaan tertentu, pembubutan
eksentrik, pembubutan profil, pembubutan benda
Elemen Capaian Pembelajaran
memanjang dengan alat bantu, pembubutan benda
rakitan yang kompleks.
Teknik Pemesinan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Frais parameter-parameter pemotongan pekerjaan frais,
persiapan pekerjaan frais; menganalisis perhitungan
waktu teknik pemesinan frais; dan memahami
pengaturan benda kerja sesuai tingkat kepresisian
yang dibutuhkan, pengefraisan untuk pekerjaan
tertentu, pengefraisan dengan alat bantu, pengefraisan
benda sederhana, pengefraisan benda rakitan yang
kompleks.
Teknik Pemesinan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Gerinda persiapan pekerjaan gerinda; menganalisis
perhitungan waktu pemesinan gerinda datar;
memahami penggerindaan profil, penggerindaan
dan pembentukan serta pengasahan pahat dan alat
potong, pengerjaan gerinda benda sederhana,
pengerjaan gerinda benda kompleks; mengevaluasi
hasil penggerindaan.
Teknik Pemesinan Pada akhir fase F, peserta didik mampu memahami
Nonkonvensional persiapan pengoperasian, pengoperasian, sistem
koordinat, pemrograman, pengeditan program
simulator dan/atau mesin CNC, import pemrograman
dari software CAM; mengevaluasi hasil pemrograman
pada simulator dan/atau mesin CNC.

PROGRAM TAHUNAN PER FASE


NO ELEMEN SEMESTER
III IV V
1. Produksi Olahan hasil V
Nabati (TP 2)
2. Produksi olahan hasil hewani V
(TP4)
3. Produksi olahan hasil V
tanaman bahan penyegar
dan perkebunan (TP 3)

4. Produksi olahan hasil V


tanaman rempah (TP4)

5. Sistem manajemen V
keamanan pangan dan
kualitas produk (TP5)

6. Pengemasan, penyimpanan V
dan penggudangan (TP7)

7. Penanganan limbah V
pengolahan hasil pertanian
(TP8)

8. Analisa usaha pengolahan V


hasil pertanian (TP 1)
PEMBAGIAN WAKTU PEMBELAJARAN

WAKTU
NO SEMESTER III
(MG)
1 Analisa usaha pengolahan hasil pertanian (TP 1) 2
2 Produksi Olahan hasil Nabati (TP 2) 6
3 Produksi olahan hasil tanaman bahan penyegar dan 6
perkebunan (TP 3)
WAKTU
NO SEMESTER IV
(MG)
4 Produksi olahan hasil hewani (TP4) 12
5 Sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas 6
produk (TP5)
WAKTU
NO SEMESTER V
(MG)
6 Produksi olahan hasil tanaman rempah (TP4) 6
7 Pengemasan, penyimpanan dan penggudangan (TP7) 6
8 Penanganan limbah pengolahan hasil pertanian (TP8) 6
PROGRAM PEMBELAJARAN SEMESTER GAZAL
Mata Pelajaran : Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian Kelas/Semester : XI / Gazal
Program Keahlian : Agroteknologi Pengolahan Hasil Pertanian Tahun Pelajaran : 2023 / 2024

Bulan dan Minggu


NO ELEMEN AW (Jam) Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
.1 Analisa usaha pengolahan
hasil pertanian 36x45’
.
Penilian Harian
2x 45

2 Produksi Olahan hasil 180x45’

Pengenalan Lingkungan Sekolah

Class meeting/Pesantrren Kilat


Nabati

Penilan Praktik Semester


Penilaian Harian
2x45’

Libur Semester

Libur Semester
Evauasi Praktek
9x45’

Remedial
PAS
PAS
Produksi olahan hasil
3 tanaman bahan penyegar 84x45’
dan perkebunan

Penilaian Harian
2 x45’
Evauasi Praktek
9x45’

TOTAL
324
Alur Tujuan Pembelajaran
Fase :F
Kelas /Semester : XI/Ganjil
Program Keahlian : Teknik Pemesinan
Mata Pelajaran : Konsentrasi agribisnis pengolahan hasil Pertanian
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills dan soft skills)
pengolahan hasil pertanian yang meliputi produksi olahan hasil nabati, hasil hewani, hasil tanaman penyegar
dan perkebunan, hasil tanaman rempah, sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas, pengemasan,
penyimpanan dan penggudangan, penanganan limbah pengolahan hasil pertanian, serta analisa usaha pengolahan
hasil pertanian.
Alokas
Capaian Profil Belajar Tujuan Capaian Materi i
Elemen Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran Pancasila Pembelajaran Pokok Waktu
(JP)
1 2 3 4 5 6 7 8
Gambar Pada akhir fase  Menjelaskan  Bertakwa 1. Peserta didik dapat 1.1 Peserta didik  aturan 18 JP
Teknik F, peserta didik  Menerapkan kepada memahami aturan dapat gambar
Manufaktu mampu  Menyusun Tuhan Yang gambar dan tanda menjelaskan dan
r memahami aturan Maha Esa pengerjaan, tentang aturan tanda
gambar dan  Berpikir kritis penerapan alat ukur gambar dan pengerja
tanda pengerjaan, pada dasar dan presisi tanda an,
penerapan alat pengerjaan pada perancangan pengerjaan  penerap
ukur dasar dan tugas gambar, sistem 1.2 Peserta didik an alat
presisi pada koordinat gambar mampu ukur
perancangan menerapkan alat dasar
gambar, sistem ukur dasar dan dan
koordinat gambar, presisi pada presisi
perancangan perancangan pada
gambar gambar peranca
sederhana, 1.3 Peserta didik ngan
perancangan mampu gambar,
gambar detail, menjelaskan  sistem
perancangan sistem koordinat koordinat
gambar rakitan gambar gambar
yang kompleks 1.4 suatu produk yang
menggunakan akan dibuat
aplikasi teknologi
CAD (software)  Bertakwa 2. Peserta didik 2.1. Peserta didik  peranca 18 JP
yang relevan. kepada mampu merancang mampu ngan
Tuhan Yang gambar sederhana, merancang gambar
Maha Esa perancangan gambar sederhana sederha
 Berpikir kritis gambar detail, dan detail na,
pada perancangan 2.2. Peserta didik  peranca
pengerjaan gambar rakitan mampu ngan
tugas yang kompleks merancang gambar
 Mandiri menggunakan gambar rakitan detail,
aplikasi teknologi yang kompleks  peranca
CAD (software) menggunakan ngan
yang relevan aplikasi teknologi gambar
CAD (software) rakitan
yang relevan. yang
komplek
s
menggu
nakan
aplikasi
teknologi
CAD
(software
) yang
relevan
MODUL AJAR
1. INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL Nama Penyusun : Gita Konsadila, S.Pd.


Institusi : SMK NEGERI 1 Lahat
Tahun : 2022-2023
Jenjang : SMK
Program : Teknik Pemesinan
Keahlian : Gambar Teknik Manufaktur
Mata Pelajaran : XI
Kelas : 1 x 18JP
Alokasi Waktu
B. ELEMEN DAN Elemen : Gambar Teknik Manufaktur
CAPAIAN
PEMBELAJARAN Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik
mampu memahami aturan gambar dan tanda pengerjaan,
penerapan alat ukur dasar dan presisi pada perancangan
gambar, sistem koordinat gambar, perancangan gambar
sederhana, perancangan gambar detail, perancangan
gambar rakitan yang kompleks menggunakan aplikasi
teknologi CAD (software) yang relevan.

C. TUJUAN 1. Peserta didik dapat memahami aturan gambar dan tanda


PEMBELAJARAN pengerjaan, penerapan alat ukur dasar dan presisi pada
perancangan gambar, sistem koordinat gambar

2. Peserta didik mampu merancang gambar sederhana,


perancangan gambar detail, perancangan gambar rakitan
yang kompleks menggunakan aplikasi teknologi CAD
(software) yang relevan
D. TUJUAN CAPAIAN 1.1. Peserta didik dapat menjelaskan tentang aturan gambar dan
PEMBELAJARAN tanda pengerjaan
1.2. Peserta didik mampu menerapkan alat ukur dasar dan
presisi pada perancangan gambar
1.3. Peserta didik mampu menjelaskan sistem koordinat gambar

2.1. Peserta didik mampu merancang gambar sederhana dan


detail
2.2. P e s e r t a d i di k m a m p u merancang gambar rakitan yang
kompleks menggunakan aplikasi teknologi CAD (software)
yang relevan.

E. PROFIL PELAJAR Bertakwa kepada Tuhan YME dimplementasikan pada saat


PANCASILA berdo’a di awal dan akhir kelas
Berpikir kritis diimplementasikan pada saat pengerjaan tugas
F. SARANA DAN Slide powerpoint, Laptop, Spodol, Papan Tulis, LKPD
PRASARANA
G. TARGET PESERTA Peserta didik regular/ tipikal umum
DIDIK
H. MODEL Project-based learning
PEMBELAJARAN
I. PERTEMUAN 1
2. KOMPONEN INTI
Pertemuan Ke – ……….. JP

Kegiatan Deskripsi
A. TUJUAN
CAPAIAN o Peserta didik dapat menjelaskan tentang aturan gambar dan
PEMBELAJARAN tanda pengerjaan
o Peserta didik mampu menerapkan alat ukur dasar dan presisi
pada perancangan gambar
o Peserta didik mampu menjelaskan sistem koordinat gambar
o
o Peserta didik mampu merancang gambar sederhana dan detail
o Peserta didik mampu merancang gambar rakitan yang kompleks
menggunakan aplikasi teknologi CAD (software) yang relevan.

B. PEMAHAMAN Manusia mendapatkan informasi lebih banyak jika mereka


BERMAKNA menemukan pengetahuan sendiri melalui eksperimen
C. PERTANYAAN 1. Apakah kamu pernah membuat sketsa atau gambar, jika pernah
PEMANTIK gambar apa itu ?
2. Menurut kamu sebuah gambar sketsa berfungsi untuk apa ?

D. PERSIAPAN Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajran dimulai


PEMBELAJARAN  Membaca materi pembelajaran
 mempersiapkan lembar kerja peserta didik
 Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam
pembelajaran
E. KEGIATAN Kegiatan Awal (15 Menit)
PEMBELAJARAN - Guru dan peserta didik klas XI masuk ke kekelas
- Ketua kelas memimpin doa pembuka pembelajaran hari ini
- Guru mengabsensi kehadiran siswa hari ini
- Guru membentuk kelompok belajar kecil berdasarkan absen
- Guru memotivasi siswa untuk terus taat pada protokol kesehatan
agar terhindar dari penularan covid 19 dan mengingatkan untuk
selalu berdoa kepada Alloh SWT
- Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran hari ini dan
meminta siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran
Kegiatan Inti (400 Menit)
Fase 1 : Stimulation
- Guru memutar video tentang proses pembuatan makanan
- Peserta didik diajak berdiskusi tentang hal yang bisa
dipelajari dari video pembelajaran
- Guru membimbing sisiwa untuk mengutarakan pendapatnya
tentang stimulasi tersebut
Fase 2: Problem statemen
- Guru menuliskan di papan tulis jawaban-jawaban siswa
- Jawaban-jawaban siswa yang relevan dikumpulkan untuk
menjadi kumpulan statemen tentang proses perencanaan dan
kelayakan usaha dilihat dari aspek hukum, lingkungan, pasar,
teknologi, sumberdaya manusia dan keuangan
- Selanjutnya guru memberikan pertanyaan kepada peserta
didik untuk mencari jawabannya secara asinkronous.
Fase 3: Data colletion
- Peserta didik dalam kelompok secara asinkronus melakukan
diskusi untuk mencari informasi terkait tugas yang diberikan
- Kelompok mencari data-data terkait pertanyaan yang
diberikan guru
- Kelompok menyusun laporan berupa tayangan sederhana
(menggunakan PPT atau Word)
Fase 4: Data processing
- Kelompok menyusun laporan berupa tayangan sederhana
(menggunakan PPT atau Word) untuk disampaikan dalam
presentasi kelompok di pertemuan selanjutnya
- Guru menutup pembelajaran tatap muka hari ini dan
mempersilahkan siswa melakukan tugas kelompok yang
sudah diberikan
Fase 5: Verification (200 Menit)
- Peserta didik dalam kelompok menyampaikan hasil diskusi
kelompok 1 per 1
- Selesai penampilan kelompok, peserta lain diluar kelompok
dipersilahkan memberikan pertanyaan, saran dan tanggapan
pertanyaan
- Presentasi dilakukan oleh semua kelompok satu persatu
secara bergantian
- Guru melakukan observasi pada kelompok dan peserta didik
yang aktif bertanya, menjawab, menanggapi pertanyaan

Kegiatan Penutup (10 Menit)


1. Guru melaksanakan asesmen tes formatif kepada siswa secara
individu
2. Refleksi:
a. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami
pada guru
b. Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi
selama mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dari guru
4. Guru menginformasikan materi pada pertemuan selanjutnya
A. ASESMEN ASESMEN FORMATIF
Soal:
1) Jelaskan komponen biaya tetap?
2) Jelaskan tentang kelayakan usaha ?

B. PENGAYAAN DAN Peserta didik yang menguasai materi pembelajaran secara utuh dapat
REMIDIAL melanjutkan ke kompetensi berikutnya Peserta didik yang
belum/sebahagian menguasai materi pembelajaran diberikan remedial
sesuai gaya belajar
C. REFLEKSI PESERTA Refleksi Peserta Didik:
DIDIK DAN GURU  Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?
 Pada bagian mana yang belum kalian pahami?
 Apakah LKPD membantu kalian memahami materi hari ini?
Refleksi Guru
 Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa
yang saya rencanakan?
 Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
 Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
 Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
 Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan
pembelajaran?
 Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

Materi Ajar (terlampir)


Assesmen :
- Sikap : Observasi (Terlampir)
- Keterampilan : Observasi (Terlampir)
- Pengetahuan : Tes tertulis (terlampir)
Program remedial dan pengayaan (terlampir)
Lembar kerja peserta didik (terlampir)
MATERI

Pengertian studi kelayakan usaha

Mungkin bagi orang awam apalagi pebisnis pemula, studi kelayakan bisnis masih
terdengar asing.

Padahal, studi ini mempunyai peran penting dalam bisnis karena berorientasi pada
berhasil atau tidaknya bisnis tersebut. 

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:7),” Studi kelayakan usaha atau bisnis adalah
suatu aktivitas yang mendalami tentang sebuah usaha atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka memutuskan layak atau tidak usaha tersebut
diaplikasikan.” 

Intinya, studi kelayakan usaha adalah kegiatan untuk menentukan apakah suatu
bisnis layak dijalankan atau tidak di samping aktivitas operasionalnya yang
berkesinambungan.

Studi kelayakan bisnis membantu pengusaha dalam mengambil keputusan yang


tepat. Bagi pemula, studi ini sangat penting dilakukan untuk menghindari kerugian.

Setidaknya ada lima bidang yang akan diteliti dan dianalisis dalam studi kelayakan
dalam suatu usaha, yaitu:

 Deskripsi pasar
 Deskripsi bisnis
 Teknologi yang diperlukan
 Detail finansial dan struktur organisasi bisnis tersebut
 Kesimpulan bagaimana bisnis yang dirintis bisa maju

Tujuan studi kelayakan usaha

Beberapa tujuan dari adanya studi kelayakan bisnis , di antaranya:

1. Memperlancar sebuah perencanaan

Sebuah bisnis membutuhkan perencanaan yang berguna untuk masa depan bisnis
itu sendiri dan prediksi-prediksi kemungkinan yang terjadi.

Perencanaan tersebut bisa dirancang dengan melibatkan jumlah modal, waktu


pelaksanaan, lokasi, tata cara pelaksanaan, besar keuntungan, dan pengawasan
atas penyimpangan.

2. Agar terhindar dari risiko kerugian

Studi kelayakan bisnis dapat memperkecil kerugian, baik yang mudah ataupun yang
susah dikendalikan. Kalau sudah terkendali, stagnasi dalam berbisnis bisa terjamin.
3. Mempermudah pelaksanaan pekerjaan

Perencanaan yang dibuat secara tepat dapat mempermudah pengaplikasian kerja,


jadi para karyawan punya pedoman dan tetap fokus pada tujuan. Alhasil, rencana
bisnis berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

4. Mempermudah pengawasan

Berkat pengaplikasian yang sesuai rencana, maka pengawasan pun akan lebih
mudah dijalankan. Tujuan pengawasan adalah memastikan semua kegiatan usaha
sesuai dengan rencana awal.

5. Mempermudah pengendalian

Studi kelayakan bisnis mampu meminimalisir penyimpangan apabila ada kasus yang
terjadi saat bisnis dijalankan.

Contohnya, untuk menghindari penyimpangan dalam bidang keuangan, perusahaan


bisa menggunakan software akuntansi.

Aspek-aspek studi kelayakan usaha

Pebisnis haruslah teliti dalam melakukan studi kelayakan bisnis walaupun pada
dasarnya aspek-aspeknya fleksibel, bisa ditambah atau dikurangi disesuaikan
dengan kebutuhan.

Ada beberapa aspek dasar yang pasti akan diteliti ketika analisis dilakukan, antara
lain:

1. Aspek hukum atau legalitas

Aspek hukum atau legalitas erat kaitannya dengan semua hal yang berhubungan
dengan legalitas atau ketentuan pendirian perusahaan.

Poin-poin yang umum dianalisis yaitu:

 Izin lokasi
 Surat tanda daftar perusahaan
 NPWP
 Akta pendirian perusahaan dari notaris
 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Aspek ekonomi dan budaya

Aspek ekonomi dan budaya pada studi kelayakan usaha menganalisis dampak yang
diakibatkan oleh perusahaan di sekitar lokasi. Sejauh mana perusahaan
memengaruhi kebudayaan daerah sekitar.

Jika dilihat dari sisi ekonomi, studi kelayakan bisnis menganalisis dampak pada
tingkat pendapatan perkapita di wilayah perusahaan didirikan.

3. Aspek pasar dan pemasaran

Aspek yang ke tiga adalah pasar dan pemasaran yang menganalisis peluang produk
di pasaran.

Beberapa hal yang perlu dianalisis adalah:

 Potensi pasar
 Jumlah konsumen
 Daya beli masyarakat
 Segmentasi
 Situasi persaingan

4. Aspek manajemen

Dalam studi kelayakan usaha aspek ini berkaitan erat dengan operasional


perusahaan dari sisi pembangunan dan pengembangan. Aspek ini cakupannya
sangat luas.

Semua hal terkait operasional perusahaan masuk dalam kategori ini, dari
manajemen sumber daya hingga finansial perusahan.

5. Aspek keuangan

Modal termasuk hal utama yang harus dimiliki sebelum berbisnis. Aspek keuangan
mempunyai andil dalam menentukan nasib perusahaan. Proses penganggaran
harus dilakukan dengan perencanaan bisnis yang matang.

Tahapan penerapan studi kelayakan usaha

Bagaimana cara melakukan studi kelayakan bisnis? Nah, untuk melakukan studi
kelayakan usaha, setidaknya ada beberapa tahap yang harus dilalui:

1. Penemuan ide untuk pengembangan usaha

Inisiatif ide adalah tahap awal dari studi kelayakan bisnis yang bisa juga digunakan
untuk melihat peluang dari ide usaha yang dibuat.
Ide yang sudah ditemukan masih butuh proses penelitian agar bisa terealisasi
menjadi sebuah usaha. Urgensi tahap ini untuk melihat persaingan.

Proses ini harus dilakukan dengan baik untuk meminimalisir kegagalan.

2. Penelitian terhadap potensi dari penemuan ide

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa studi kelayakan perlu dilakukan penelitian.
Langkah ini bertujuan untuk mengetahui potensi inisiatif dengan cara penelusuran
aspek studi kelayakan bisnis yang ada dan implikasi potensinya.

3. Evaluasi  

Selain aspek hukum, evaluasi usaha juga meliputi beberapa aspek lainnya:

 Manajemen
 Keuangan
 Sumber daya manusia

Dari aspek tersebut, pebisnis bisa melakukan pengkajian di semua lini melalui
bentuk faktor-faktor produksi.

4. Penentuan

Tahap ini akan menentukan layak atau tidaknya usaha yang direncanakan. Kalau
tidak, maka diperlukan penelitian ulang atau menjalankan inisiatif baru
pengembangan usaha lainnya.

Perlu digaris bawahi kalau di tahap ini, pebisnis perlu mengambil keputusan yang
mungkin saja berisiko.

Lindungi keuanganmu dari biaya ganti rugi atas kerusakan aset berharga yang
tertimpa musibah kebakaran. Manfaatkan jaminan finansial dari asuransi
kebakaran berupa santunan tunai sebagai pertanggungan atas rumah dan
propertimu.

5. Tahap perencanaan pelaksanaan

Jika dinilai layak, tahap selanjutnya adalah realisasi perencanaan yang bisa diinisiasi
dengan penjadwalan dan persiapan. Di tahap ini usaha yang dijalankan harus
mendapatkan komitmen dari para pihak manajemen, para investor, kreditor,
pemerintah bahkan masyarakat.

6. Pelaksanaan usaha

Dua tahap harus diperhatikan oleh pebisnis ketika semua tahap sudah terpenuhi,
yaitu:
a. Tahap pelaksanaan usaha

Risiko dan hambatan usaha sudah lumrah terjadi, maka diperlukan perbaikan
rencana awal. Selain itu, perubahan kondisi lingkungan mungkin saja terjadi, jadi
penyesuaian pada kondisi ini perlu ditata ulang.

b. Tahap evaluasi terhadap perencanaan dibandingkan dengan kenyataan

Dalam sebuah kelayakan usaha, tidak menutup kemungkinan terdapat alternatif


yang bisa dievaluasi secara bersamaan

Analisis Usaha
Analisis Usaha adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat
diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah
menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha. Beberapa tujuan mengenai
pentingnya dilakukan analisis usaha yaitu:
1. Menghindari risiko kerugian
Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak
diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan
Adanya analisis udaha dapat mempermudah dalam melakukan perencanaan suatu
usaha.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap
tahap usaha, sehingga suatu pekerjaan dapat dilakukan secara sistematis dan dapat
tepat sasaran serta sesuai rencana.
4. Memudahkan pengawasan
Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana yang
telah disusun.
5. Memudahkan pengendalian
Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
yang melenceng, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
Dalam analisis usaha terdapat analisis SWOT yang sangat membantu untuk
mengembangkan suatu usaha yang dilakukan. SWOT adalah singkatan dari
Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan
Threats (ancaman). Strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) berasal dari
internal perusahaan Anda, contohnya termasuk pekerja, peralatan produksi dan ide
usaha, serta tempat usaha. Sedangkan opportunities (peluang) dan threats
(ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi usaha atau hal-hal yang terjadi
di luar perusahaan pada pasar yang lebih besar. Kita dapat memanfaatkan peluang
dan melindungi dari ancaman, tetapi kita tidak dapat mengubahnya. Contohnya
termasuk pesaing, harga bahan baku, dan tren belanja pelanggan. Biaya usaha
secara terinci meliputi :
a. Investasi Harta Tetap
Investasi harta tetap yaitu seluruh biaya yang digunakan untuk investasi harta tetap.
Harta tetap adalah sarana prasarana usaha yang mempunyai jangka usia ekonomi
atau usia pemakaian yang panjang atau berumur tahunan. Misalnya biaya
pembangunan tempat usaha, biaya peralatan, biaya sarana penunjang (seperti:
peralatan memasak, drainase, pemasangan listrik, dll). Di dalam analisis
(perhitungan) biaya, investasi harta tetap dihitung nilai atau biaya penyusutan.
b. Biaya Operasional Usaha
Biaya operasional usaha yaitu seluruh biaya yang digunakan untuk pelaksanaan
proses produksi suatu usaha. Biaya operasional usaha dibedakan menjadi 2 (dua),
yaitu:
1) Biaya Tetap (Fixed Cost/FC)
Biaya tetap yaitu seluruh biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi untuk
menghasilkan suatu produk yang besarnya tetap (konstan), tidak dipengaruhi oleh
jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya biaya sewa tanah, tenaga kerja tetap, gaji
pengelola, dan biaya penyusutan investasi.
2) Biaya Tidak Tetap (Variable Cost/VC)
Biaya tidak tetap yaitu seluruh biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi
untuk menghasilkan suatu produk yang besarnya tidak tetap dan dipengaruhi oleh
jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya biaya bahan baku, tenaga kerja tidak tetap
(harian), bahan bakar, dll.
c. Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan hanya diperhitungkan terhadap investasi harta tetap. Biaya
penyusutan yaitu biaya yang harus dikeluarkan dan diperuntukan sebagai pengganti
investasi harta tetap, yang pada waktu tertentu tidak dapat digunakan lagi atau
rusak. Karena biaya penyusutan diperhitungkan setiap tahun selama masa ekonomi
suatu alat maka biaya penyusutan dihitung sebagai biaya tetap (biaya usaha).
Dalam analisis finansial biaya penyusutan dihitung sebagai biaya tetap.
d. Total Biaya (Total Cost = TC)
Total biaya yaitu hasil penjumlahan dari Biaya Usaha (FC) + Biaya
Pokok (VC).
3. Penerimaan Usaha (Revenue = R)
Penerimaan usaha yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yang diperhitungkan dari seluruh
produk yang laku terjual. Dengan kata lain penerimaan usaha merupakan hasil
perkalian antara jumlah produk (Q) terjual dengan harga (P). Hal ini dapat dimengerti
bahwa produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tidak semua dapat atau laku dijual
yang dikarenakan misalnya rusak atau cacat, dikonsumsi sendiri.
4. Pendapatan Usaha (Income = I)
Pendapatan usaha yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yang diperoleh pelaku usaha,
setelah penerimaan (R) dikurangi dengan seluruh biaya atau Total Biaya (TC). Oleh
karena itu pendapatan usaha disebut juga sebagai Laba usahaDalam menganalisis
suatu produk kita harus bisa menentukan harga produk yang bisa diterima
konsumen. Membahas tentang harga suatu produk yang dalam kenyataan sehari-
hari terdapat harga pasar, harga pokok produksi dan harga jual produksi. Harga
pasar adalah harga suatu barang yang dihasilkan dari mekanisme pasar tertentu.
Harga pokok produksi (HPP) merupakan harga suatu barang yang dapat ditentukan
dan dikontrol oleh produsen. Sedangkan harga jual produksi (HJP) merupakan
harga suatu barang yang diharapkan oleh produsen untuk mendapatkan keuntungan
(maksimal) dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi. Penetapan HPP dan
HJP adalah sangat penting dalam rangka pemasaran produk.
1. Harga Pokok Produksi (HPP)
Harga Pokok Produksi (HPP) adalah adalah besarnya nilai korbanan (biaya) yang
dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk tertentu. Dengan demikian maka
HPP dapat dihitung dengan cara membagi Total Biaya dengan Jumlah Produk yang
dihasilkan.

2. Harga Jual Produksi (HJP)


Secara sederhana penetapan HJP dengan cara HPP ditambah dengan persentase
keuntungan tertentu.
HJP = HPP + (% Keuntungan x HPP)
Dalam kondisi nyata HJP dapat menyesuaikan dengan tingkat harga pasar. Pada
kondisi pasar sempurna HJP yang lebih tinggi dari harga pasar mengakibatkan
barang tidak laku dijual, sebaliknya bila HJP jauh di bawah harga pasar berakibat
kepada berkurangnya keuntungan atau laba.Analisis usaha penting dilakukan oleh
seorang produsen guna menghindari kerugian dan untuk pengembangan serta
kelangsungan usaha. Secara finansial kelayakan usaha dapat dianalisis dengan
menggunakan beberapa indikator pendekatan atau alat analisis, seperti
menggunakan Titik Pulang Pokok (Break Event Point/ BEP), Revenue-Cost ratio
(R/C ratio), Benefit-Cost ratio (B/C ratio), Payback Period, dll. Pada usaha skala
kecil (mikro) disarankan paling tidak menggunakan BEP dan R/C ratio atau B/C ratio
sebagai alat analisis kelayakan
suatu usaha yang akan dilakukan.
1. Titik Pulang Pokok (Break Event Point/BEP)
BEP adalah situasi dimana suatu usaha tidak mendapatkan keuntungan tetapi juga
tidak menderita kerugian usaha. Ditinjau dari sisi pengelola, situasi BEP bukan
berarti merugi secara keuangan, hanya saja dari segi waktu mereka rugi karena
waktu selama produsi (usaha) tidak memperoleh pendapatan lebih sebagai
keuntungan usaha. Ada dua pendekatan penetapan BEP, yaitu :
a. BEP Unit
BEP unit yaitu jumlah produksi (unit) yang dihasilkan dimana produsen pada posisi
tidak rugi dan tidak untung. Dengan kata lain BE satuan menjelaskan jumlah
produksi minimal yang harus dihasilkan oleh produsen

b. BEP Harga
BEP harga yaitu tingkat atau besarnya harga per unit suatu produk yang dihasilkan
produsen pada posisi tidak untung dan tidak rugi. Dengan kata lain BEP harga
menjelaskan besarnya harga minimal perunit barang yang ditetapkan produsen. Dari
pengertian ini maka besaran BEP harga besaran nilainya sama dengan besaran
HPP.

2. R/C Ratio
R/C ratio adalah besaran nilai yang menunjukan perbandingan antara Penerimaan
usaha (Revenue = R) dengan Total Biaya (Cost = C). Dalam batasan besaran nilai
R/C dapat diketahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak
menguntungkan. Secara garis besar dapat dimengerti bahwa suatu usaha akan
mendapatkan keuntungan apabila penerimaan lebih besar dibandingkan dengan
biaya usaha.
Ada tiga kemungkinan yang diperoleh dari perbandingan antara Penerimaan (R)
dengan Biaya (C), yaitu : R/C = 1; R/C > 1 dan R/C < 1. Namun demikian oleh
karena adanya unsur keuntungan sebesar 0,3 maka analisis kelayakan dari R/C
ratio adalah :
a. R/C > 1,3 = Layak / Untung
b. R/C = 1,3 = BEP
c. R/C < 1,3 = Tidak Layak / Rugi.
3. B/C Ratio
B/C ratio adalah besaran nilai yang menunjukan perbandingan antara Laba Bersih
(Benefit = B) dengan Total Biaya (Cost = C). Dalam batasan besaran nilai B/C dapat
diketahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan. Oleh
karena adanya unsur keuntungan sebesar 0,3 maka analisis kelayakan dari B/C
ratio adalah :
a. B/C > 0,3 = Layak / Untung
b. B/C = 0,3 = BEP
c. B/C < 0,3 = Tidak Layak / Rugi.
4. Payback Period
Payback period adalah kemampuan suatu perusahaan didalam mengembalikan
semua modal/investasi yang ditanam. Payback period dinyatakan dalam satuan
waktu, misal bulan atau tahun. Payback perioddigunakan sebagai salah satu
pertimbangan yang melengkapi dalam menganalisis kelayakan suatu usaha, karena
dari payback period dapat diketahui jangka waktu pengembalian seluruh modal
investasi. Semakin pendek waktu pengembalian maka semakin layak suatu usaha,
hal ini berarti
Contoh Perhitungan analisis biaya
Pembuatan Kunyit Instan
POSTER
Asesmen Diagnostik
Jenjang/ Kelas SMK/ XI

Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik dapat menganalisis aspek
kelayakan usaha yaitu aspek hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis/teknologi, aspek sumber daya manusia, aspek keuangan (perhitungan
kebutuhan investasi, biaya operasional, perhitungan hpp produk, B/C Rasio, IRR,
NPV, PI, BEP), serta pengadministrasian dan pembukuan sederhana.
Tujuan Pembelajaran 1.Peserta didik dapat menganalisis aspek kelayakan usaha dengan pemahamannya sendiri
dan menyesuaikan dengan pengalaman sehari –hari serta yang dialami orang lain
dengan baik dan tepat
2. Peserta didik dapat menghitung aspek keuangan dalam pembukuan sederhana dengan
caranya sendiri dengnan melihat pengalaman sehari –hari serta yang dialami orang lain
dengan tepat dan jelas

Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin di gali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa 1. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?
2. Bagaimana perasaanmu saat belajar di rumah?

Aktivitas siswa selama belajar dirumah 1. Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah?
2. Apakah memiliki waktu yang cukup untuk belajar?

Kondisi keluarga dan pergaulan siswa

Gaya belajar, karakter, serta minat siswa Apa hobby mu?


Apakah hobby mu berkaitan dengan program keahlian yang dipilih?
Asesmen Sumatif

Waktu Asesmen Diakhir Pelajaran Durasi Asesmen 60 Menit

ELEMEN CP Indikator Soal Jenis Soal Soal Kunci jawaban Skor


Analisis Pada akhir fase Peserta didik Test pilihan 1. Biaya yang tidak berubah dengan A. Fixed Cost 1
Usaha F, peserta didik dapat ganda peningkatan atau penurunan jumlah
Pengolahan dapat menjelaskan barang ataupun jasa yang dihasilkan
Hasil menganalisis pengertian adalah …
Pertanian aspek perencanaan dan a. Fixed Cost
kelayakan analisisi b. Variabel Cost
usaha yaitu c. Operational Cost
aspek hukum, d. Business Cost
aspek e. Production Cost
lingkungan,
aspek pasar
dan 2. Buna adalah salah satu siswa APHP di B. Rp. 122.000 1
Peserta didik
pemasaran, SMKN 1 Gelumbang Buna akan
dapat menghitung
aspek merancang suatu analisis usaha
perencanaan dan
teknis/teknologi, pembuatan kue jahe. Biaya yang
analisis usaha
aspek sumber dibutuhkan untuk pembuatan kue jahe
daya manusia, adalah: Gas Rp 48.000, jahe Rp 24.000,
aspek gula pasir Rp 32.000, tepung tapioca Rp
keuangan 18.000, oven Rp 1.800.000, lap tangan
(perhitungan Rp 15.000. Berapa biaya variable yang
kebutuhan di butuhkan oleh buna dalam proses
investasi, biaya pembuatan kue jahe tersebut …
operasional, a. Rp. 89.000
perhitungan b. Rp. 122.000
hpp produk, c. Rp. 148.000
B/C Rasio, d. Rp. 1.863.000
IRR, e. Rp. 1.937.000
NPV, PI, BEP),
serta
pengadministra
sian dan
pembukuan
sederhana

3. Suatu home industry kue kering memiliki C. Rp 500.000 1


targrt penjualan kue jahe per hari kurang
lebih 10 toples. Dalam 1 toples terdiri
dari 50 pcs kue seharga Rp 1000,-.
Waktu berjualan senin-minggu. Dalam
sebulan menjual 280 toples atau 14000
pcs. Berapakah pendapatan harian
home industry tersebut …
a. Rp 50.000
b. Rp 100.000
c. Rp 500.000
d. Rp 1.000.000
e. Rp 14.000.000
4. Suatu home industry kue kering memiliki D. 15.000.000 1
targrt penjualan kue jahe per hari kurang
lebih 10 toples. Dalam 1 toples terdiri
dari 50 pcs kue seharga Rp 1000,-.
Waktu berjualan senin-minggu. Dalam
sebulan menjual 280 toples atau 14000
pcs. Berapakah pendapatan bulanan
home industry tersebut …
a. Rp 500.000
b. Rp 5.000.000
c. Rp 10.000.000
d. Rp 14.000.000
e. Rp 15.000.000
5. Rumus penetapan harga pada analisis A. V = Vc / Q 1
perencanaan usaha adalah …
a. V = Vc / Q
b. V = Vc / q
c. V = Vc x Q
d. V = Vc x q
e. V = Vc + Q

Hasil nilai pengetahuan dihitung menggunakan rumus rata-rata.


skor yang diperoleh
Nilai= x 100=… … … … … . .
total skor
LKPD
A. IDENTITAS MODUL Nama Penyusun : Dinia Krisnawaty, S.Pd.
Institusi : SMK NEGERI 1 GELUMBANG
Tahun : 2022-2023
Jenjang : SMK
Program : Agroteknologi Pengolahan Hasil
Keahlian Pertanian
Mata Pelajaran :
Kelas : XI
Alokasi Waktu : 2 x 18JP
B. ELEMEN DAN Elemen : Analisis Usaha Pengolahan Hasil Pertanian
CAPAIAN
PEMBELAJARAN Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik
dapat menganalisis aspek kelayakan usaha yaitu
aspek hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis/teknologi, aspek sumber
daya manusia, aspek keuangan (perhitungan
kebutuhan investasi, biaya operasional, perhitungan
hpp produk, B/C Rasio, IRR,
NPV, PI, BEP), serta pengadministrasian dan
pembukuan sederhana.
C. TUJUAN i. Peserta didik dapat menganalisis aspek kelayakan
PEMBELAJARAN usaha dengan pemahamannya sendiri dan
menyesuaikan dengan pengalaman sehari –hari
serta yang dialami orang lain dengan baik dan tepat
ii. Peserta didik dapat menghitung aspek keuangan dalam
pembukuan sederhana dengan caranya sendiri
dengnan melihat pengalaman sehari –hari serta
yang dialami orang lain dengan tepat dan jelas
D. TUJUAN CAPAIAN 1.1. Peserta didik dapat menjelaskan apek –aspek
PEMBELAJARAN kelayaakan usaha dengan bahasanya sendiri dengan
baik dan jelas
1.1. Peserta didik dapat menganalisis aspek aspek
kelayakan usaha dikaitkan dengan suatu produk yang
akan dibuat
2.1 Peserta dididik dapat menghitung aspek keuangan yang
meliputi (HPP, B/C Rasio, R/C dan BEP) dengan tepat
dan jelas
2.2 Peserta didik dapat menyusun administrasi dan
pengadministrasian dan pembukuan sederhana dengan
tepat dan jelas
Rumusan masalah

1. Menjelaskan perencanaan dan analisis usaha produk makanan danminuman


2. Melaksanakan usaha produk makanan dan minuman herbal

B. Langkah-langkah Kegiatan
1. Buatlah kelas menjadi 6 kelompok!
2. Lakukan pengamatan

No Uraian Kegiatan Keterangan


Peserta didik mengamati video yang telah di
1
tayangkan.
Peserta didik mengamati dan
mendiskusikan perencanaan analisis usaha
2
makanan dan minuman herbal yang akan
dilakukan.
Peserta didik menjelaskan perencanaan
3 analisis usaha makanan dan minuman
herbal yang akan dilakukan.
4 Peserta didik mengemukakan hasil diskusi

C. Hasil

No Hasil yang dicapai

D. Kesimpulan
a. Rubrik Penilaian

Aspek Skor
1 2 3 4
Sistematika Kepenulisan
Langkah Proses
Analisa Data

1. Sistematika Kepenulisan
Skor4 :jika laporan ditulis dalam sistematika yang benar dan rapi.
Skor3 :jika laporan ditulis dalam sistematika yang cukup benar dan rapi.
Skor2 :jika laporan ditulis dalam sistematika yang salah tetapi rapi.
Skor1 :jika laporan ditulis dalam sistematika yang salah dan tidak rapi.
2. Langkah proses
Skor4 :jika langkah proses ditulis dengan benar dan sesuai.
Skor3 :jika langkah proses ditulis dengan benar dan kurang sesuai.
Skor2 :jika langkah proses ditulis kurang benar dan sesuai.
Skor1 :jika langkah proses ditulis kurang benar dan kurang sesuai.
3. Analisa Data
Skor4 : jika data/hasil dianalisa berdasarkan bukti-bukti yang akurat.
Skor3 : jika data/hasil dianalisa berdasarkan bukti-bukti yang kurang kuat.
Skor2 : jika data/hasil dianalisa dan tidak berdasarkan bukti.
Skor1 : jika data/hasil tidak dianalisa.

b. Rubrik Penilaian Presentasi


Aspek Skor
1 2 3 4
Kejelasan
Penguasaan Pengetahuan
Penampilan

1. Kejelasan
Skor4 :jika data/hasil disampaikan sangat jelas dan sistematis.
Skor3 :jika data/hasil disampaikan cukup jelas dan sistematis.
Skor2 :jika data/hasil disampaikan kurang jelas dan sistematis.
Skor1 :jika data/hasil disampaikan tidak jelas dan sistematis.
2. Penguasaan Pengetahuan
Skor4 :jika menguasai materi dan menjawab pertanyaan dengan baik.
Skor3 :jika menguasai materi dan menjawab pertanyaan cukup baik.
Skor2 :jika kurang menguasai materi dan menjawab pertanyaan kurang baik.
Skor1 :jika tidak menguasai materi dan menjawab pertanyaan.
3. Penampilan
Skor4 :jika penampilan sopan, rapi dan percaya diri.
Skor3 :jika penampilan sopan, rapi, dan cukup percaya diri.
Skor2 :jika penampilan kurang sopan, kurang rapi, dan kurang percaya diri.
Skor1 :jika penampilan tidak sopan, tidak rapi, dan tidak percaya diri.
Lembar Penilaian Sikap- Observasi pada Kegiatan Praktik

Mata Pelajaran : …………………………


Fase/Semester : …………………………
Topik/Subtopik : …………………………
Peserta disik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin,
Indikator : tanggung jawab, jujur, teliti dalam melakukan percobaan
……………………………………………….

Nama Tanggung Kerja Peduli


No Disiplin Teliti Kreatif Keterangan
Siswa jawab sama Lingkungan
1
2
dst

Kelompok Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut:

4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
DAFTAR PUSTAKA

Rahmat Ade dkk (2019), Produksi Pengolahan Hasil Perkebunan dan Herbal, Direktorat
Pembinaan SMK Kementian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta.

https://lifepal.co.id/media/studi-kelayakan-usaha/
Sumber Gambar : https://app.emaze.com

GLOSARIUM

Analisis Usaha : kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang


dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha

Analisis Swot : Keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang,


dan ancaman perusahaan

Anda mungkin juga menyukai