A. Rasional
Mata pelajaran Teknik Pemesinan adalah salah satu cabang disiplin
ilmu dari teknik mesin yang luas. Pengetahuan dan keterampilan
pada keilmuan teknik pemesinan dapat dimanfaatkan untuk
mendesain dan membuat (manufaktur) kendaraan, pesawat, kapal
laut, industri makanan atau minuman, industri peralatan, mesin-
mesin pabrik, alat kesehatan dan bidang lainnya yang relevan. Saat
ini keilmuan teknik pemesinan berkembang semakin pesat ditandai
dengan pengembangan teknologi Computer Numerical Control (CNC),
Computer Aided Design (CAD) dan Computer Aided Manufacturing
(CAM).
B. Tujuan
Mata pelajaran Teknik Pemesinan bertujuan untuk memastikan
peserta didik dibekali dengan pengetahuan, keterampilan (hard skills,
soft skills) dan karakter dengan menerapkan Kesehatan, Keselamatan
Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja Industri
sebagai berikut:
1. memahami gambar teknik manufaktur meliputi teknik rancang
gambar dua dimensi dan teknik rancang gambar tiga dimensi
dengan menerapkan penggunaan teknologi CAD;
2. menganalisis teknik pemesinan bubut meliputi teknik
pembubutan benda sederhana dan teknik pembubutan benda
rakitan yang kompleks;
3. menganalisis teknik pemesinan frais meliputi teknik pengefraisan
benda sederhana dan teknik pengefraisan benda rakitan yang
kompleks;
4. mengevaluasi teknik pemesinan gerinda meliputi teknik
penggerindaan pahat dan alat potong serta teknik penggerindaan
benda sederhana dan kompleks; dan
5. mengevaluasi teknik pemesinan nonkonvensional meliputi teknik
pengoperasian, pemrograman CNC secara manual dan import
pemrograman CNC menggunakan teknologi CAM.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Teknik Pemesinan membekali peserta didik dalam
kompetensi tingkat menengah dan lanjut yang harus dimiliki tenaga
operator, teknisi dan jabatan profesi lainnya disesuaikan dengan
skema sertifikasi yang digunakan pada lingkup pekerjaan teknik
pemesinan yang relevan. Mata pelajaran ini membekali peserta didik
untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi sesuai dengan
mata pelajaran Teknik Pemesinan.
Mata pelajaran Teknik Pemesinan meliputi elemen-elemen sebagai
berikut.
Elemen Deskripsi
Gambar Teknik Meliputi: aturan gambar dan tanda pengerjaan,
Manufaktur penerapan alat ukur dasar dan presisi pada
perancangan gambar, sistem koordinat gambar,
perancangan gambar sederhana, perancangan
gambar detail, perancangan gambar rakitan yang
kompleks menggunakan aplikasi teknologi CAD
(software) yang relevan.
Teknik Pemesinan Meliputi: parameter-parameter pemotongan
Bubut pekerjaan bubut, persiapan pekerjaan bubut,
pembubutan untuk jenis pekerjaan tertentu,
pembubutan eksentrik, pembubutan profil,
pembubutan benda memanjang dengan alat bantu,
pembubutan benda rakitan yang kompleks.
Teknik Pemesinan Meliputi: parameter-parameter pemotongan
Frais pekerjaan frais, persiapan pekerjaan frais,
perhitungan waktu teknik pemesinan frais,
pengaturan benda kerja sesuai tingkat kepresisian
yang dibutuhkan, pengefraisan untuk pekerjaan
tertentu, pengefraisan dengan alat bantu,
pengefraisan benda sederhana, pengefraisan benda
rakitan yang kompleks.
Teknik Pemesinan Meliputi: persiapan pekerjaan gerinda, perhitungan
Gerinda waktu pemesinan gerinda datar, penggerindaan
profil, penggerindaan dan pembentukan serta
pengasahan pahat dan alat potong, pengerjaan
gerinda benda sederhana, pengerjaan gerinda benda
kompleks, evaluasi hasil pengerindaan.
Teknik Pemesinan Meliputi: persiapan pengoperasian, pengoperasian,
Nonkonvensional sistem koordinat, pemrograman, pengeditan
program simulator dan/atau mesin CNC, import
pemrograman
dari software CAM.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik memahami gambar teknik
manufaktur, teknik pemesinan bubut, teknik pemesinan frais, teknik
pemesinan gerinda, dan teknik pemesinan nonkonvensional.
5. Sistem manajemen V
keamanan pangan dan
kualitas produk (TP5)
6. Pengemasan, penyimpanan V
dan penggudangan (TP7)
7. Penanganan limbah V
pengolahan hasil pertanian
(TP8)
WAKTU
NO SEMESTER III
(MG)
1 Analisa usaha pengolahan hasil pertanian (TP 1) 2
2 Produksi Olahan hasil Nabati (TP 2) 6
3 Produksi olahan hasil tanaman bahan penyegar dan 6
perkebunan (TP 3)
WAKTU
NO SEMESTER IV
(MG)
4 Produksi olahan hasil hewani (TP4) 12
5 Sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas 6
produk (TP5)
WAKTU
NO SEMESTER V
(MG)
6 Produksi olahan hasil tanaman rempah (TP4) 6
7 Pengemasan, penyimpanan dan penggudangan (TP7) 6
8 Penanganan limbah pengolahan hasil pertanian (TP8) 6
PROGRAM PEMBELAJARAN SEMESTER GAZAL
Mata Pelajaran : Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian Kelas/Semester : XI / Gazal
Program Keahlian : Agroteknologi Pengolahan Hasil Pertanian Tahun Pelajaran : 2023 / 2024
Libur Semester
Libur Semester
Evauasi Praktek
9x45’
Remedial
PAS
PAS
Produksi olahan hasil
3 tanaman bahan penyegar 84x45’
dan perkebunan
Penilaian Harian
2 x45’
Evauasi Praktek
9x45’
TOTAL
324
Alur Tujuan Pembelajaran
Fase :F
Kelas /Semester : XI/Ganjil
Program Keahlian : Teknik Pemesinan
Mata Pelajaran : Konsentrasi agribisnis pengolahan hasil Pertanian
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills dan soft skills)
pengolahan hasil pertanian yang meliputi produksi olahan hasil nabati, hasil hewani, hasil tanaman penyegar
dan perkebunan, hasil tanaman rempah, sistem manajemen keamanan pangan dan kualitas, pengemasan,
penyimpanan dan penggudangan, penanganan limbah pengolahan hasil pertanian, serta analisa usaha pengolahan
hasil pertanian.
Alokas
Capaian Profil Belajar Tujuan Capaian Materi i
Elemen Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran Pancasila Pembelajaran Pokok Waktu
(JP)
1 2 3 4 5 6 7 8
Gambar Pada akhir fase Menjelaskan Bertakwa 1. Peserta didik dapat 1.1 Peserta didik aturan 18 JP
Teknik F, peserta didik Menerapkan kepada memahami aturan dapat gambar
Manufaktu mampu Menyusun Tuhan Yang gambar dan tanda menjelaskan dan
r memahami aturan Maha Esa pengerjaan, tentang aturan tanda
gambar dan Berpikir kritis penerapan alat ukur gambar dan pengerja
tanda pengerjaan, pada dasar dan presisi tanda an,
penerapan alat pengerjaan pada perancangan pengerjaan penerap
ukur dasar dan tugas gambar, sistem 1.2 Peserta didik an alat
presisi pada koordinat gambar mampu ukur
perancangan menerapkan alat dasar
gambar, sistem ukur dasar dan dan
koordinat gambar, presisi pada presisi
perancangan perancangan pada
gambar gambar peranca
sederhana, 1.3 Peserta didik ngan
perancangan mampu gambar,
gambar detail, menjelaskan sistem
perancangan sistem koordinat koordinat
gambar rakitan gambar gambar
yang kompleks 1.4 suatu produk yang
menggunakan akan dibuat
aplikasi teknologi
CAD (software) Bertakwa 2. Peserta didik 2.1. Peserta didik peranca 18 JP
yang relevan. kepada mampu merancang mampu ngan
Tuhan Yang gambar sederhana, merancang gambar
Maha Esa perancangan gambar sederhana sederha
Berpikir kritis gambar detail, dan detail na,
pada perancangan 2.2. Peserta didik peranca
pengerjaan gambar rakitan mampu ngan
tugas yang kompleks merancang gambar
Mandiri menggunakan gambar rakitan detail,
aplikasi teknologi yang kompleks peranca
CAD (software) menggunakan ngan
yang relevan aplikasi teknologi gambar
CAD (software) rakitan
yang relevan. yang
komplek
s
menggu
nakan
aplikasi
teknologi
CAD
(software
) yang
relevan
MODUL AJAR
1. INFORMASI UMUM
Kegiatan Deskripsi
A. TUJUAN
CAPAIAN o Peserta didik dapat menjelaskan tentang aturan gambar dan
PEMBELAJARAN tanda pengerjaan
o Peserta didik mampu menerapkan alat ukur dasar dan presisi
pada perancangan gambar
o Peserta didik mampu menjelaskan sistem koordinat gambar
o
o Peserta didik mampu merancang gambar sederhana dan detail
o Peserta didik mampu merancang gambar rakitan yang kompleks
menggunakan aplikasi teknologi CAD (software) yang relevan.
B. PENGAYAAN DAN Peserta didik yang menguasai materi pembelajaran secara utuh dapat
REMIDIAL melanjutkan ke kompetensi berikutnya Peserta didik yang
belum/sebahagian menguasai materi pembelajaran diberikan remedial
sesuai gaya belajar
C. REFLEKSI PESERTA Refleksi Peserta Didik:
DIDIK DAN GURU Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?
Pada bagian mana yang belum kalian pahami?
Apakah LKPD membantu kalian memahami materi hari ini?
Refleksi Guru
Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa
yang saya rencanakan?
Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan
pembelajaran?
Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?
Mungkin bagi orang awam apalagi pebisnis pemula, studi kelayakan bisnis masih
terdengar asing.
Padahal, studi ini mempunyai peran penting dalam bisnis karena berorientasi pada
berhasil atau tidaknya bisnis tersebut.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:7),” Studi kelayakan usaha atau bisnis adalah
suatu aktivitas yang mendalami tentang sebuah usaha atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka memutuskan layak atau tidak usaha tersebut
diaplikasikan.”
Intinya, studi kelayakan usaha adalah kegiatan untuk menentukan apakah suatu
bisnis layak dijalankan atau tidak di samping aktivitas operasionalnya yang
berkesinambungan.
Setidaknya ada lima bidang yang akan diteliti dan dianalisis dalam studi kelayakan
dalam suatu usaha, yaitu:
Deskripsi pasar
Deskripsi bisnis
Teknologi yang diperlukan
Detail finansial dan struktur organisasi bisnis tersebut
Kesimpulan bagaimana bisnis yang dirintis bisa maju
Sebuah bisnis membutuhkan perencanaan yang berguna untuk masa depan bisnis
itu sendiri dan prediksi-prediksi kemungkinan yang terjadi.
Studi kelayakan bisnis dapat memperkecil kerugian, baik yang mudah ataupun yang
susah dikendalikan. Kalau sudah terkendali, stagnasi dalam berbisnis bisa terjamin.
3. Mempermudah pelaksanaan pekerjaan
4. Mempermudah pengawasan
Berkat pengaplikasian yang sesuai rencana, maka pengawasan pun akan lebih
mudah dijalankan. Tujuan pengawasan adalah memastikan semua kegiatan usaha
sesuai dengan rencana awal.
5. Mempermudah pengendalian
Studi kelayakan bisnis mampu meminimalisir penyimpangan apabila ada kasus yang
terjadi saat bisnis dijalankan.
Pebisnis haruslah teliti dalam melakukan studi kelayakan bisnis walaupun pada
dasarnya aspek-aspeknya fleksibel, bisa ditambah atau dikurangi disesuaikan
dengan kebutuhan.
Ada beberapa aspek dasar yang pasti akan diteliti ketika analisis dilakukan, antara
lain:
Aspek hukum atau legalitas erat kaitannya dengan semua hal yang berhubungan
dengan legalitas atau ketentuan pendirian perusahaan.
Izin lokasi
Surat tanda daftar perusahaan
NPWP
Akta pendirian perusahaan dari notaris
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Aspek ekonomi dan budaya
Aspek ekonomi dan budaya pada studi kelayakan usaha menganalisis dampak yang
diakibatkan oleh perusahaan di sekitar lokasi. Sejauh mana perusahaan
memengaruhi kebudayaan daerah sekitar.
Jika dilihat dari sisi ekonomi, studi kelayakan bisnis menganalisis dampak pada
tingkat pendapatan perkapita di wilayah perusahaan didirikan.
Aspek yang ke tiga adalah pasar dan pemasaran yang menganalisis peluang produk
di pasaran.
Potensi pasar
Jumlah konsumen
Daya beli masyarakat
Segmentasi
Situasi persaingan
4. Aspek manajemen
Semua hal terkait operasional perusahaan masuk dalam kategori ini, dari
manajemen sumber daya hingga finansial perusahan.
5. Aspek keuangan
Modal termasuk hal utama yang harus dimiliki sebelum berbisnis. Aspek keuangan
mempunyai andil dalam menentukan nasib perusahaan. Proses penganggaran
harus dilakukan dengan perencanaan bisnis yang matang.
Bagaimana cara melakukan studi kelayakan bisnis? Nah, untuk melakukan studi
kelayakan usaha, setidaknya ada beberapa tahap yang harus dilalui:
Inisiatif ide adalah tahap awal dari studi kelayakan bisnis yang bisa juga digunakan
untuk melihat peluang dari ide usaha yang dibuat.
Ide yang sudah ditemukan masih butuh proses penelitian agar bisa terealisasi
menjadi sebuah usaha. Urgensi tahap ini untuk melihat persaingan.
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa studi kelayakan perlu dilakukan penelitian.
Langkah ini bertujuan untuk mengetahui potensi inisiatif dengan cara penelusuran
aspek studi kelayakan bisnis yang ada dan implikasi potensinya.
3. Evaluasi
Selain aspek hukum, evaluasi usaha juga meliputi beberapa aspek lainnya:
Manajemen
Keuangan
Sumber daya manusia
Dari aspek tersebut, pebisnis bisa melakukan pengkajian di semua lini melalui
bentuk faktor-faktor produksi.
4. Penentuan
Tahap ini akan menentukan layak atau tidaknya usaha yang direncanakan. Kalau
tidak, maka diperlukan penelitian ulang atau menjalankan inisiatif baru
pengembangan usaha lainnya.
Perlu digaris bawahi kalau di tahap ini, pebisnis perlu mengambil keputusan yang
mungkin saja berisiko.
Lindungi keuanganmu dari biaya ganti rugi atas kerusakan aset berharga yang
tertimpa musibah kebakaran. Manfaatkan jaminan finansial dari asuransi
kebakaran berupa santunan tunai sebagai pertanggungan atas rumah dan
propertimu.
Jika dinilai layak, tahap selanjutnya adalah realisasi perencanaan yang bisa diinisiasi
dengan penjadwalan dan persiapan. Di tahap ini usaha yang dijalankan harus
mendapatkan komitmen dari para pihak manajemen, para investor, kreditor,
pemerintah bahkan masyarakat.
6. Pelaksanaan usaha
Dua tahap harus diperhatikan oleh pebisnis ketika semua tahap sudah terpenuhi,
yaitu:
a. Tahap pelaksanaan usaha
Risiko dan hambatan usaha sudah lumrah terjadi, maka diperlukan perbaikan
rencana awal. Selain itu, perubahan kondisi lingkungan mungkin saja terjadi, jadi
penyesuaian pada kondisi ini perlu ditata ulang.
Analisis Usaha
Analisis Usaha adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat
diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah
menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha. Beberapa tujuan mengenai
pentingnya dilakukan analisis usaha yaitu:
1. Menghindari risiko kerugian
Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak
diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan
Adanya analisis udaha dapat mempermudah dalam melakukan perencanaan suatu
usaha.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap
tahap usaha, sehingga suatu pekerjaan dapat dilakukan secara sistematis dan dapat
tepat sasaran serta sesuai rencana.
4. Memudahkan pengawasan
Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana yang
telah disusun.
5. Memudahkan pengendalian
Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
yang melenceng, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
Dalam analisis usaha terdapat analisis SWOT yang sangat membantu untuk
mengembangkan suatu usaha yang dilakukan. SWOT adalah singkatan dari
Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan
Threats (ancaman). Strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) berasal dari
internal perusahaan Anda, contohnya termasuk pekerja, peralatan produksi dan ide
usaha, serta tempat usaha. Sedangkan opportunities (peluang) dan threats
(ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi usaha atau hal-hal yang terjadi
di luar perusahaan pada pasar yang lebih besar. Kita dapat memanfaatkan peluang
dan melindungi dari ancaman, tetapi kita tidak dapat mengubahnya. Contohnya
termasuk pesaing, harga bahan baku, dan tren belanja pelanggan. Biaya usaha
secara terinci meliputi :
a. Investasi Harta Tetap
Investasi harta tetap yaitu seluruh biaya yang digunakan untuk investasi harta tetap.
Harta tetap adalah sarana prasarana usaha yang mempunyai jangka usia ekonomi
atau usia pemakaian yang panjang atau berumur tahunan. Misalnya biaya
pembangunan tempat usaha, biaya peralatan, biaya sarana penunjang (seperti:
peralatan memasak, drainase, pemasangan listrik, dll). Di dalam analisis
(perhitungan) biaya, investasi harta tetap dihitung nilai atau biaya penyusutan.
b. Biaya Operasional Usaha
Biaya operasional usaha yaitu seluruh biaya yang digunakan untuk pelaksanaan
proses produksi suatu usaha. Biaya operasional usaha dibedakan menjadi 2 (dua),
yaitu:
1) Biaya Tetap (Fixed Cost/FC)
Biaya tetap yaitu seluruh biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi untuk
menghasilkan suatu produk yang besarnya tetap (konstan), tidak dipengaruhi oleh
jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya biaya sewa tanah, tenaga kerja tetap, gaji
pengelola, dan biaya penyusutan investasi.
2) Biaya Tidak Tetap (Variable Cost/VC)
Biaya tidak tetap yaitu seluruh biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi
untuk menghasilkan suatu produk yang besarnya tidak tetap dan dipengaruhi oleh
jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya biaya bahan baku, tenaga kerja tidak tetap
(harian), bahan bakar, dll.
c. Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan hanya diperhitungkan terhadap investasi harta tetap. Biaya
penyusutan yaitu biaya yang harus dikeluarkan dan diperuntukan sebagai pengganti
investasi harta tetap, yang pada waktu tertentu tidak dapat digunakan lagi atau
rusak. Karena biaya penyusutan diperhitungkan setiap tahun selama masa ekonomi
suatu alat maka biaya penyusutan dihitung sebagai biaya tetap (biaya usaha).
Dalam analisis finansial biaya penyusutan dihitung sebagai biaya tetap.
d. Total Biaya (Total Cost = TC)
Total biaya yaitu hasil penjumlahan dari Biaya Usaha (FC) + Biaya
Pokok (VC).
3. Penerimaan Usaha (Revenue = R)
Penerimaan usaha yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yang diperhitungkan dari seluruh
produk yang laku terjual. Dengan kata lain penerimaan usaha merupakan hasil
perkalian antara jumlah produk (Q) terjual dengan harga (P). Hal ini dapat dimengerti
bahwa produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tidak semua dapat atau laku dijual
yang dikarenakan misalnya rusak atau cacat, dikonsumsi sendiri.
4. Pendapatan Usaha (Income = I)
Pendapatan usaha yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yang diperoleh pelaku usaha,
setelah penerimaan (R) dikurangi dengan seluruh biaya atau Total Biaya (TC). Oleh
karena itu pendapatan usaha disebut juga sebagai Laba usahaDalam menganalisis
suatu produk kita harus bisa menentukan harga produk yang bisa diterima
konsumen. Membahas tentang harga suatu produk yang dalam kenyataan sehari-
hari terdapat harga pasar, harga pokok produksi dan harga jual produksi. Harga
pasar adalah harga suatu barang yang dihasilkan dari mekanisme pasar tertentu.
Harga pokok produksi (HPP) merupakan harga suatu barang yang dapat ditentukan
dan dikontrol oleh produsen. Sedangkan harga jual produksi (HJP) merupakan
harga suatu barang yang diharapkan oleh produsen untuk mendapatkan keuntungan
(maksimal) dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi. Penetapan HPP dan
HJP adalah sangat penting dalam rangka pemasaran produk.
1. Harga Pokok Produksi (HPP)
Harga Pokok Produksi (HPP) adalah adalah besarnya nilai korbanan (biaya) yang
dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk tertentu. Dengan demikian maka
HPP dapat dihitung dengan cara membagi Total Biaya dengan Jumlah Produk yang
dihasilkan.
b. BEP Harga
BEP harga yaitu tingkat atau besarnya harga per unit suatu produk yang dihasilkan
produsen pada posisi tidak untung dan tidak rugi. Dengan kata lain BEP harga
menjelaskan besarnya harga minimal perunit barang yang ditetapkan produsen. Dari
pengertian ini maka besaran BEP harga besaran nilainya sama dengan besaran
HPP.
2. R/C Ratio
R/C ratio adalah besaran nilai yang menunjukan perbandingan antara Penerimaan
usaha (Revenue = R) dengan Total Biaya (Cost = C). Dalam batasan besaran nilai
R/C dapat diketahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak
menguntungkan. Secara garis besar dapat dimengerti bahwa suatu usaha akan
mendapatkan keuntungan apabila penerimaan lebih besar dibandingkan dengan
biaya usaha.
Ada tiga kemungkinan yang diperoleh dari perbandingan antara Penerimaan (R)
dengan Biaya (C), yaitu : R/C = 1; R/C > 1 dan R/C < 1. Namun demikian oleh
karena adanya unsur keuntungan sebesar 0,3 maka analisis kelayakan dari R/C
ratio adalah :
a. R/C > 1,3 = Layak / Untung
b. R/C = 1,3 = BEP
c. R/C < 1,3 = Tidak Layak / Rugi.
3. B/C Ratio
B/C ratio adalah besaran nilai yang menunjukan perbandingan antara Laba Bersih
(Benefit = B) dengan Total Biaya (Cost = C). Dalam batasan besaran nilai B/C dapat
diketahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan. Oleh
karena adanya unsur keuntungan sebesar 0,3 maka analisis kelayakan dari B/C
ratio adalah :
a. B/C > 0,3 = Layak / Untung
b. B/C = 0,3 = BEP
c. B/C < 0,3 = Tidak Layak / Rugi.
4. Payback Period
Payback period adalah kemampuan suatu perusahaan didalam mengembalikan
semua modal/investasi yang ditanam. Payback period dinyatakan dalam satuan
waktu, misal bulan atau tahun. Payback perioddigunakan sebagai salah satu
pertimbangan yang melengkapi dalam menganalisis kelayakan suatu usaha, karena
dari payback period dapat diketahui jangka waktu pengembalian seluruh modal
investasi. Semakin pendek waktu pengembalian maka semakin layak suatu usaha,
hal ini berarti
Contoh Perhitungan analisis biaya
Pembuatan Kunyit Instan
POSTER
Asesmen Diagnostik
Jenjang/ Kelas SMK/ XI
Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik dapat menganalisis aspek
kelayakan usaha yaitu aspek hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis/teknologi, aspek sumber daya manusia, aspek keuangan (perhitungan
kebutuhan investasi, biaya operasional, perhitungan hpp produk, B/C Rasio, IRR,
NPV, PI, BEP), serta pengadministrasian dan pembukuan sederhana.
Tujuan Pembelajaran 1.Peserta didik dapat menganalisis aspek kelayakan usaha dengan pemahamannya sendiri
dan menyesuaikan dengan pengalaman sehari –hari serta yang dialami orang lain
dengan baik dan tepat
2. Peserta didik dapat menghitung aspek keuangan dalam pembukuan sederhana dengan
caranya sendiri dengnan melihat pengalaman sehari –hari serta yang dialami orang lain
dengan tepat dan jelas
Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin di gali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa 1. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?
2. Bagaimana perasaanmu saat belajar di rumah?
Aktivitas siswa selama belajar dirumah 1. Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah?
2. Apakah memiliki waktu yang cukup untuk belajar?
B. Langkah-langkah Kegiatan
1. Buatlah kelas menjadi 6 kelompok!
2. Lakukan pengamatan
C. Hasil
D. Kesimpulan
a. Rubrik Penilaian
Aspek Skor
1 2 3 4
Sistematika Kepenulisan
Langkah Proses
Analisa Data
1. Sistematika Kepenulisan
Skor4 :jika laporan ditulis dalam sistematika yang benar dan rapi.
Skor3 :jika laporan ditulis dalam sistematika yang cukup benar dan rapi.
Skor2 :jika laporan ditulis dalam sistematika yang salah tetapi rapi.
Skor1 :jika laporan ditulis dalam sistematika yang salah dan tidak rapi.
2. Langkah proses
Skor4 :jika langkah proses ditulis dengan benar dan sesuai.
Skor3 :jika langkah proses ditulis dengan benar dan kurang sesuai.
Skor2 :jika langkah proses ditulis kurang benar dan sesuai.
Skor1 :jika langkah proses ditulis kurang benar dan kurang sesuai.
3. Analisa Data
Skor4 : jika data/hasil dianalisa berdasarkan bukti-bukti yang akurat.
Skor3 : jika data/hasil dianalisa berdasarkan bukti-bukti yang kurang kuat.
Skor2 : jika data/hasil dianalisa dan tidak berdasarkan bukti.
Skor1 : jika data/hasil tidak dianalisa.
1. Kejelasan
Skor4 :jika data/hasil disampaikan sangat jelas dan sistematis.
Skor3 :jika data/hasil disampaikan cukup jelas dan sistematis.
Skor2 :jika data/hasil disampaikan kurang jelas dan sistematis.
Skor1 :jika data/hasil disampaikan tidak jelas dan sistematis.
2. Penguasaan Pengetahuan
Skor4 :jika menguasai materi dan menjawab pertanyaan dengan baik.
Skor3 :jika menguasai materi dan menjawab pertanyaan cukup baik.
Skor2 :jika kurang menguasai materi dan menjawab pertanyaan kurang baik.
Skor1 :jika tidak menguasai materi dan menjawab pertanyaan.
3. Penampilan
Skor4 :jika penampilan sopan, rapi dan percaya diri.
Skor3 :jika penampilan sopan, rapi, dan cukup percaya diri.
Skor2 :jika penampilan kurang sopan, kurang rapi, dan kurang percaya diri.
Skor1 :jika penampilan tidak sopan, tidak rapi, dan tidak percaya diri.
Lembar Penilaian Sikap- Observasi pada Kegiatan Praktik
Kelompok Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
DAFTAR PUSTAKA
Rahmat Ade dkk (2019), Produksi Pengolahan Hasil Perkebunan dan Herbal, Direktorat
Pembinaan SMK Kementian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta.
https://lifepal.co.id/media/studi-kelayakan-usaha/
Sumber Gambar : https://app.emaze.com
GLOSARIUM