PENYIMPANAN, DAN
PENGGUDANGAN
KOMPETENSI KEAHLIAN:
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
JILID 1
Henricus Totok Yulianto
Erna Sapti Wulandari
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Henricus Totok Yulianto
Erna Sapti Wulandari
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Editor:
Astrid Kusuma Wardani
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Catur Nugroho Putro
Penyelaras Akhir:
Tri Wahyuni
ii
Kata Pengantar
Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sekaligus proses penilaian.
Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui pemenuhan kebutuhan bahan ajar
khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahan ajar tersebut untuk
pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada mata pelajaran dasar program keahlian
(C2) dan Kompetensi Keahlian ( C3)
Bahan ajar tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata
pelajaran dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak yang telah
berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya masukan yang
positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dan
sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran sekaligus memotivasi guru dalam
proses belajar di SMK.
iii
Pembelajaran yang menggunakan pengelolaan kegiatan penyimpanan dan
Kurikulum 13 yang telah direvisi ini memiliki penggudangan pertanian beserta
sasaran, yaitu mengembangkan sikap pengadminidtrasiannya.
pengetahuan dan keterampilan serta Keseluruhan materi buku teks ini sudah
menerapkanya dalam berbagai situasi di disesuaikan dengan Kompetensi Inti dan
sekolah dan masyarakat. Melalui kurikulum Kompetensi Dasar yang diterbitkan oleh
13, siswa diberi waktu yang jauh lebih banyak Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
untuk mengembangkan sikap, pengetahuan Menengah nomor 330/D.D5/KEP/KR/2017.
dan keterampilanya. Selain materi pengetahuan, di dalam buku ini
Berdasar dari sasaran yang ditunjukkan di juga dilengkapi dengan tugas mandiri dan
atas, penyusun memberanikan diri untuk tugas praktikum sehingga kemampuan
menyusun buku teks keamanan Pangan, pengetahuan yang dimiliki dan dikembangkan,
Penyimpanan dan Penggudangan Kompetensi akan diimbangi pula oleh peningkatan
Keahlian Agribinsis Pengolahan Hasil kemampuan keterampilan siswa.
Pertanian kelas XI. Penyusun berharap agar Kritik dan saran yang membngun akan
buku ini dapat menjadi salah satu bahan selalu kami nantikan dan kami terima dengan
belajar siswa, karena selama ini senang hati, demi peningkatan kualitas yang
bahan/sumber belajar siswa khususnya unutk lebih baik lagi. Penyusun juga menyampaikan
kelompok mata pelajaran Peminatan C2 dan C3 apresiasi yang sebesar-besarnya atas
masih sangat terbatas. Buku Teks ini kerjsasama dari CV. Amanah Creative
diharapkan menjadi panduan bagi siswa SMK Yogyakarta, sehingga buku ini bisa diterbitkan.
Paket Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil
Akhirnya, selamat membaca, semoga buku
Pertanian (APHP) kelas XI, dalam mempelajari
ini bermanfaat khususnya dalam mendukung
pengetahuan yang berkaitan dengan
penguasaan materi Peminatan C3 di SMK
Keamanan Pangan, yaitu mengenai uji
bidang Pertanian, Amin.
organoleptis, pengambilan contoh, asesmen
keamanan pangan, validasi program
keamanan pangan, dan verifikasi penerapan Yogakarta, Desember 2018
HACCP. Disamping itu, dalam buku teks ini Penyusun
juga memuat pengetahuan tentang
penyimpanan dan penggudangan pertanian,
yaitu pengertian penyimpanan dan
penggudangan pertanian beserta metode yang Henricus Totok Yulianto
digunakan, pengetahuan tentang hama dan Erna Sapti Wulandari
penyakit yang ada dalam penyimpanan dan
penggudangan beserta pengendaliannya, dan
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I TEKNIK PENGUJIAN BAHAN HASIL PERTANIAN SECARA
ORGANOLEPTIK
A. Prinsip dan Ruang Lingkup Uji Organoleptik
B. Persiapan Uji Organoleptik
C. Jenis-jenis Uji Organoleptik
BAB II PERENCANAAN PENGAMBILAN CONTOH
A. Pengertian Pengambilan Contoh
B. Pengertian Populasi
C. Pengertian Contoh/Sample
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Contoh
E. Jenis-jenis dan Metode Pengambilan Contoh/Sampling
F.Prinsip Dasar Pengambilan Contoh
G. Persiapan Pengambilan Contoh
H. Pengambilan Contoh yang Mewakili
I. Penyiapan Sample Uji
J. Penyimpanan Arsip
K. Membuang Sample yang Tidak Terpakai dan Sisa Sample
BAB III ASESMEN KEAMANAN PANGAN
A. Pengertian Keamanan Pangan
B. Pengertian Sanitasi pada Industri Pengolahan Pangan
C. Prinsip Sanitasi pada Industri Pengolahan Pangan
D. Sumber Kontaminasi pada Industri Pengolahan Pangan
E. Sanitasi Ruang Produksi Pengolahan Pangan
F.Sanitasi Sarana Prasarana pada Industri Pengolahan Pangan
G. Bahan Pesanitasi
H. Proses Sanitasi
I. Penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) dalam Industri
Pengolahan Pangan
BAB IV VERIFIKASI PENERAPAN HACCP
A. Pengertian dan Tujuan HACCP
B. Penerapan HACCP
BAB V PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN HASIL PERTANIAN
A. Sejarah, Pengertian, dan Peranan Penyimpanan
B. Tipe, Teknik dan Metode Penyimpanan
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyimpanan
D. Tempat Penyimpanan
v
DAFTAR ISI
E. Lokasi dan Pengaturan Tata Ruang Bangunan Penyimpanan
dan Penggudangan
F.Pengelolaan Penyimpanan dan Penggudangan
G. Sistim Administrasi Penyimpanan dan penggudangan
BAB VI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT DALAM
PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN BAHAN HASIL PERTANIAN
A. Jenis dan Faktor Penyebab Kerusakan Bahan/Produk
B. Hama dan Penyakit dalam Penyimpanan/Penggudangan
C. Pengendalian Hama dan Penyakit Gudang secara Non Kimiawi
D. Pengendalian Hama dan Penyakit Gudang secara Kimiawi
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BIODATA PENULIS
vi
BAB 1
TEKNIK PENGUJIAN BAHAN HASIL
PERTANIAN SECARA ORGANOLEPTIK
Panelis
Teknik Pengujian
Seleksi Panelis
Bahan Hasil
Pertanian Secara Persiapan Uji
Organoleptik Laboratorium Pengujian
Organoleptik
Persiapan Contoh
Uji organoleptik – Discimination Test – Paired Comparation Test -Triangle Test –Duo
Trio Test – Ranking Test – Descriptive test – Scoring Test - Scaling Test - Rating Test
1
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Uji kesan dan sikap terhadap rangsangan
Organoleptik adalah reaksi psikologis atau reaksi
1. Pengertian Uji Organoleptik subyektif. Pengukuran terhadap nilai /
tingkat kesan, kesadaran dan sikap
Uji organoleptik atau uji indra atau uji
disebut pengukuran subyektif atau
sensori merupakan cara penguji-
penilaian subyektif. Disebut penilaian
an dengan menggunakan indra manusia
subyektif karena hasil penilaian atau
sebagai alat utama untuk pengukuran
pengukuran sangat ditentukan oleh
daya penerimaan terhadap produk. Uji
pelaku atau yang melakukan
organoleptik didasarkan pada kegiatan
pengukuran.
penguji-penguji rasa (panelis) yang
pekerjaannya mengamati, menguji dan Jenis penilaian atau pengukuran yang
menilai secara organoleptik. Sensoris lain adalah pengukuran atau penilaian
berasal dari kata sense, yang berarti suatu dengan menggunakan alat ukur
timbulnya rasa, dan timbulnya rasa yang disebut penilaian atau pengukuran
selalu dihubungkan dengan panca instrumental atau pengukuran obyektif.
indera. Leptis berarti menangkap atau Pengukuran obyektif hasilnya sangat
menerima. Jadi pengujian sensoris atau ditentukan oleh kondisi obyek atau
organoleptik mempunyai pengertian sesuatu yang diukur. Demikian pula
dasar melakukan suatu kejadian yang karena pengukuran atau penilaian
melibatkan pengumpulan data, dilakukan dengan memberikan
keterangan, atau catatan mekanis rangsangan atau benda rangsang pada
dengan tubuh jasmani sebagai penerima. alat atau organ tubuh (indra), maka
Pengujian organoleptik mempunyai pengukuran ini disebut juga pengukuran
peranan penting dalam penerapan mutu. bisa juga disebut penilaian subyketif
Pengujian organoleptik dapat atau penilaian organoleptik atau
memberikan indikasi kebusukan, penilaian indrawi. Yang diukur atau
kemunduran mutu dan kerusakan dinilai sebenarnya adalah reaksi
lainnya dari produk. psikologis (reaksi mental) berupa
kesadaran seseorang setelah diberi
Menurut penjelasan di atas, pengujian
rangsangan, maka disebut juga penilaian
atau uji organoleptik adalah pengujian
sensorik. Rangsangan yang dapat diindra
yang didasarkan pada proses
dapat bersifat mekanis (tekanan,
pengindraan. Pengindraan diartikan
tusukan), bersifat fisis (dingin, panas,
sebagai suatu proses fisio-psikologis,
sinar, warna), sifat kimia (bau, aroma,
yaitu kesadaran atau pengenalan alat
rasa).
indra akan sifat-sifat benda karena
adanya rangsangan yang diterima alat Pada waktu alat indra menerima
indra yang berasal dari benda tersebut. rangsangan, sebelum terjadi kesadaran
Pengindraan dapat juga berarti reaksi prosesnya adalah fisiologis, yaitu
mental (sensation) jika alat indra dimulai di reseptor dan diteruskan pada
mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi susunan syaraf sensori atau syaraf
atau kesan yang ditimbulkan karena penerimaan. Mekanisme pengindraan
adanya rangsangan dapat berupa sikap secara singkat adalah :
untuk mendekati atau menjauhi, a. Penerimaan rangsangan (stimulus)
menyukai atau tidak menyukai akan oleh sel-sel peka khusus pada indra.
benda penyebab rangsangan. Kesadaran, b. Terjadi reaksi dalam sel-sel peka
2
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
membentuk energi kimia. Penilaian indrawi ini ada lima tahap yaitu
c. Perubahan energi kimia menjadi pertama menerima bahan, mengenali
energi listrik (impulse) pada sel syaraf. bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat
bahan, mengingat kembali bahan yang
d. Penghantaran energi listrik (impulse)
telah diamati, dan menguraikan kembali
melalui urat syaraf menuju ke syaraf
sifat indrawi produk tersebut. Indra yang
pusat otak atau sumsum belakang.
digunakan dalam menilai sifat indrawi
e. Terjadi interpretasi psikologis dalam suatu produk adalah :
syaraf pusat.
a. Penglihatan yang berhubungan
f. Hasilnya berupa kesadaran atau kesan dengan warna kilap, viskositas, ukuran
psikologis. dan bentuk, volume kerapatan dan
Bagian organ tubuh yang berperan berat jenis, panjang lebar dan
dalam pengindraan adalah mata, telinga, diameter serta bentuk bahan.
indra pengecap, indra pembau dan indra b. Indra peraba yang berkaitan dengan
perabaan atau sentuhan. Kemampuan struktur, tekstur dan konsistensi.
alat indra memberikan kesan atau Struktur merupakan sifat dari
tanggapan dapat dianalisis atau komponen penyusun, tekstur
dibedakan berdasarkan jenis kesan, merupakan sensasi tekanan yang
intensitas kesan, luas daerah kesan, lama dapat diamati dengan mulut atau
kesan dan kesan hedonik. Jenis kesan perabaan dengan jari, dan konsistensi
adalah kesan spesifik yang dikenali merupakan tebal, tipis dan halus.
misalnya rasa manis, asin. Intensitas
c. Indra pembau, dapat digunakan
kesan adalah kondisi yang
sebagai suatu indikator terjadinya
menggambarkan kuat lemahnya suatu
kerusakan pada produk, misalnya ada
rangsangan, misalnya kesan mencicip
bau busuk yang menandakan produk
larutan gula 15 % dengan larutan gula 35
tersebut telah mengalami kerusakan.
% memiliki intensitas kesan yang
berbeda. Luas daerah kesan adalah d. Indra pengecap, dalam hal kepekaan
gambaran dari sebaran atau cakupan alat rasa , maka rasa manis, asin, asam,
indra yang menerima rangsangan. pahit, dan gurih. Serta sensasi lain
Misalnya kesan yang ditimbulkan dari seperti pedas, astringent (sepat), dan
mencicip dua tetes larutan gula sensasi lainnya.
memberikan luas daerah kesan yang e. Indra pendengar, merupakan hasil
sangat berbeda dengan kesan yang pengamatan yang akan membedakan
dihasilkan karena berkumur larutan gula antara kerenyahan, melempem, dan
yang sama. Lama kesan atau kesan sebagainya.
sesudah (after taste) adalah bagaimana Uji organoleptik merupakan pengujian
suatu zat rangsang menimbulkan kesan secara subjektif, yaitu suatu pengujian
yang mudah atau tidak mudah hilang penerimaan selera makanan
setelah mengindraan dilakukan. Rasa (acceptance) yang didasarkan atas uji
manis memiliki kesan sesudah lebih kegemaran (preference) dan analisis
rendah / lemah dibandingkan dengan perbedaan (difference analysis).
rasa pahit. Berdasarkan pengetahuan tentang
Berdasarkan pengertian di atas, sifat pengujian subyektif tersebut, maka uji
yang menentukan diterima atau tidak organoleptik dapat digolongkan menjadi
suatu produk adalah sifat indrawinya. tiga kekompok, yaitu :
3
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
4
atau pemasarannya. bertindak sebagai instrumen atau alat.
Disamping kelebihan di atas, uji Panel ini terdiri dari orang atau
organoleptik juga memiliki kelemahan kelompok yang bertugas menilai sifat
dan keterbatasan akibat beberapa sifat atau mutu komoditi berdasarkan kesan
indrawi tidak dapat dideskripsikan. subjektif. Orang yang menjadi anggota
Manusia merupakan panelis yang panel disebut panelis. Dalam penilaian
kadang-kadang dapat dipengaruhi oleh organoleptik dikenal tujuh macam panel,
kondisi fisik dan mental, sehingga yaitu panel perseorangan, panel
panelis dapat menjadi jenuh dan terbatas, panel terlatih, panel agak
menurun kepekaannya. Selain itu dapat terlatih, panel konsumen dan panel
terjadi pula salah komunikasi antara anak-anak.
manajer dan panelis. Perbedaan ketujuh panel tersebut
didasarkan pada keahlian dalam
melakukan penilaianorganoleptik.
5. Sarana dan Prasarana Uji Organoleptik
a. Panel Perseorangan
Panelis dalam uji organoleptik sangat
mudah dipengaruhi kondisi fisik dan Panel perseorangan adalah orang
mentalnya, karena itu perlu sarana dan yang sangat ahli dengan kepekaan
prasarana yang memadai dalam spesifik yang sangat tinggi yang
melakukan uji ini. Sarana dan prasarana diperoleh karena bakat atau latihan-
tersebut adalah : latihan yang sangat intensif. Panel
perseorangan sangat mengenal sifat,
a. Sarana utama
peranan dan cara pengolahan bahan
1) Ruang uji dengan beberapa kotak yang akan dinilai dan menguasai
uji metode-metode analisis organoleptik
2) Dapur penyiapan contoh dengan sangat baik. Keuntungan
3) Peralatan penyajian contoh menggunakan panelis ini adalah
kepekaan tinggi, bias dapat dihindari,
4) Ruang penyiapan formulir / format
penilaian efisien dan tidak cepat fatik.
uji
Panel perseorangan biasanya
5) Ruang pengarahan/ instruksi digunakan untuk mendeteksi supaya
kepada tim panelis yang terlalu banyak dan mengenali
6) Ruang tunggu panelis penyebabnya. Keputusan sepenuhnya
b. Prasarana utama ada pada seorang.
1) Tempat dengan lingkungan yang b. Panel Terbatas
tenang Panel terbatas terdiri dari 3-5 orang
2) Suasana yang tenang, serius, santai yang mempunyai kepekaan tinggi
agar panelis dapat berkonsentrasi sehingga bias lebih di hindari. Panelis
ini mengenal dengan baik faktor-
faktor dalam penilaian organoleptik
B. Persiapan Uji Organoleptik dan mengetahui cara pengolahan dan
1. Panelis pengaruh bahan baku terhadap hasil
Untuk melaksanakan penilaian akhir. Keputusan diambil berdiskusi
organoleptik diperlukan panel. Dalam diantara anggota- anggotanya.
penilaian suatu mutu atau analisis sifat- c. Panel Terlatih
sifat sensorik suatu komoditi, panel
5
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
6
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
kejujuran, dan rasa percaya diri. Selain dan konsistensinya bertambah baik.
itu dapat dinilai pula tingkat Setelah melewati kelima tahap
kesantaian, kepekaan umum dan tersebut di atas maka panelis siap
khusus serta pengetahuan umum menjadi anggota panelis terlatih.
calon panelis. Modul Penanganan Mutu Fisis
c. Tahap Pemilihan (Organoleptik).
Pada tahap ini dilakukan beberapa
uji sensorik untuk mengetahui 3. Laboratorium Pengujian
kemampuan seseorang. Dengan uji-uji Untuk melakukan uji organoleptik
ini diharapkan dapat terjaring dibutuhkan beberapa ruang yang terdiri
informasi mengenai kepekaan dan dari bagian persiapan (dapur), ruang
pengetahuan mengenai komoditi pencicip dan ruang tunggu atau ruang
bahan yang diujikan. Metoda yang diskusi (gambar 1.1). Bagian dapur harus
digunakan dalam pemilihan panelis ini selalu bersih dan mempunyai sarana
dapat berdasarkan intuisi dan rasional, yang lengkap untuk uji organoleptik
namun umumnya dilakukan uji serta dilengkapi dengan ventilasi yang
keterandalan panelis melalui analisis cukup. Ruang pencicip mempunyai
sekuensial dengan uji pesangan, duo- persyaratan yang lebih banyak, yaitu
trio dan uji segitiga atau dengan uji ruangan yang terisolasi dan kedap suara
rangsanganyang akan diterangkan sehingga dapat dihindarkan komunikasi
lebih lanjut. antar panelis, suhu ruang yang cukup
d. Tahap Latihan sejuk (20-25°C) dengan kelembaban
Latihan bertujuan untuk 65-70% dan mempunyai sumber cahaya
pengenalan lebih lanjut sifat-sifat yang baik dan netral, karena cahaya
sensorik suatu komoditi dan dapat mempengaruhi warna komoditi
meningkatkan kepekaan serta yang diuji. Ruang isolasi dapat dibuat
konsistensi penilaian. Sebelum tahap dengan penyekat permanen atau
latihan dimulai, panelis perlu penyekat sementara. Fasilitas pengujian
diberikan instruksi yang jelas ini sebaiknya dilengkapi dengan
mengenai uji yang akan dilakukan dan washtafel (gambar 1.2). Sedangkan
larangan yang disyaratkan seperti ruang tunggu harus cukup nyaman agar
larangan untuk merokok, minum- anggota panel nyaman untuk menunggu
minuman keras, menggunakan parfum gilirannya. Apabila akan dilakukan uji
dan lainnya. Lama dari intensitas organoleptik maka panelis harus
latihan sangat tergantung pada jenis mendapat penjelasan umum atau khusus
analisis dan jenis komoditi yang diuji. yang dilakukan secara lisan maupun
tertulis dan memperoleh format
e. Uji Kemampuan
pernyataan yang berisi instruksi dan
Setelah mendapat latihan yang respon yang harus diisinya. Selanjutnya
cukup baik, panelis diuji panelis dipersilakan menempati ruang
kemampuannya terhadap baku atau pencicip untuk kemudian disajikan
standar tertentu dan dilakukan contoh yang akan diuji.
berulang-berulang sehingga kepekaan
7
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
8
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
9
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
10
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
4) Cara Analisis
Pembedaan pasangan
menggunakan 2 (dua) contoh
produk, sehingga peluang setiap
bentuk dipilih adalah 0,5.
Gambar 1.3 . Cara penyajian contoh dengan pembanding
dalam uji pembedaan Pasangan
Ke m u d i a n s e l u r u h p e n i l a i a n
(Sumber gambar: Modul Penanganan Mutu Fisis panelis tersebut ditabulasikan.
(Organoleptik), Prodi Teknologi Pangan Unimus, 2013)
Penilaian lalu dibandingkan dengan
tabel jumlah terkecil untuk
menyatakan suatu contoh melalui
metode distribusi binomial. Pada
pengujian sirup, kriteria penilaian
yang digunakan adalah rasa dan
11
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
12
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
P1 0 1 1 0 1 0
P2 0 1 1 0 1 0
P3 1 0 1 0 0 1
Gambar 1.6 . Cara penyajian contoh dalam Uji Duo Trio P4 1 0 1 0 0 1
P5 1 0 1 0 0 1
P6 1 0 1 0 1 0
3) Cara Penilaian P7 1 0 1 0 1 0
Pada uji duo-trio panelis diminta P8 1 0 1 0 1 0
P9 1 0 1 0 0 1
untuk mengenali contoh yang P10 0 1 0 1 0 1
berbeda atau contoh yang sama
dengan contoh baku. Panelis harus Jumlah 7 3 9 1 5 5
mengenal contoh baku terlebih
dahulu dan kemudian memilih Dari tabel 1.3 terlihat bahwa
salah satu dari dua contoh yang lain kriteria warna, kehalusan dan rasa
yang sama dengan contoh baku dan susu, panelis yang menilai dengan
ditandai dengan angka 0. Peluang benar adalah 7, 9, dan 5 orang.
untuk memilih benar adalah 0,5. Sedangkan menurut tabel Lampiran
Respon panelis dituliskan dlm 1, dengan 10 orang panelis jumlah
formulir seperti pada gambar 1.7. terkecil untuk menyatakan beda
nyata adalah 9 dan 10 masing-
masing pada tingkat 5 dan 1%. Dari
data tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa untuk kriteria
warna dan rasa antara susu A dan
susu B belum dapat dikatakan
memiliki mutu yang berbeda
karena jumlah panelis menyatakan
Gambar 1.7 . Contoh formulir isian untuk Uji Duo Trio
(Sumber gambar: Modul Penanganan Mutu Fisis
bahwa rasanya masih dibawah
(Organoleptik), Prodi Teknologi Pangan Unimus, 2013) persyaratan yang diminta
sedangkan untuk kriteria kehalusan
4) Cara Analisis
ternyata antara susu A dan susu B
Data yang diperoleh ditabulasi dan terdapat perbedaan pada tingkat
dianalisis dengan distribusi 5%.
binomial atau dengan
c. Uji segitiga (traingle test)
dibandingkan dengan tabel
statistik (lampiran 1). Uji pembedaan segitiga atau
disebut juga dengan triangle test
merupakan uji untuk mendeteksi
perbedaan yang kecil. Karenanya uji ini
lebih peka dibandingkan dengan uji
pasangan. Uji segitiga dari jumlah dan
komposisi contoh yang disajikan mirip
dengan uji duo-trio, namun dari bentuk
13
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
14
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
15
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
16
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
17
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
18
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
19
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
20
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
21
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
22
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
23
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
24
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Tingkat rasa manis manisa Nata de Coco Jk Kesalahan = Total Jk – (Jk Contoh + Jk
Panelis Berdasarkan kadar gula total (%) (n ) panelis) =
2 Total
(ni)
12,0 15,0 17,0 19,0 20,0 Kuadrat tengah Contoh = KT Contoh = JK
contoh / db contoh
P1 3 5 5 7 9
P2 3 5 5 7 9 Kuadrat tengah Panelis = KT Panbelis = JK
P3 5 5 7 9 7 Panelis / db Panelis
P4 5 7 7 9 7
P5 5 7 7 9 7 KT Kesalahan (galat) = Jk Kesalahan / db
P6 3 5 7 7 9 Kesalahan
P7 3 5 7 9 9
P8 5 7 7 9 7
F Hitung Panelis = KT Contoh / KT panelis
P9 5 7 7 9 5
P10 7 7 9 9 5 Tabel 1.8 . Format Analisis Sidik Seragam
P11 3 5 7 9 5
P12 3 7 7 9 9 Sumber Keragaman Db Jk Kt F
P13 3 5 7 9 9
P14 5 7 7 7 9 Contoh
P15 3 7 7 9 7 Panelis Hitung
Kesalahan Tabel
Total
Jumlah
Nilai numerik organoleptik:
3 = tidak suka Kesimpulan jika harga F hitung
5 = agak suka lebih besar dari pada F tabel, berarti di
antara kadar gula manisan nata
7 = suka
contoh, terdapat perbedaan yang
9 = sangat suka berpengaruh secara nyata (signifikan)
terhadap penerimaan konsumen
(panelis). Jika nilai F hitung lebih kecil
25
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
d a r i n i l a i F t a b e l b e r a r t i y a n g FK =74 = 228,17
sebaliknya. 24
Contoh : Panelis akan menguji warna JK Contoh =18 + 33 + 23 - 228,17
dari tiga jenis sirup dan responnya
8
dituliskan pada formulir seperti pada
gambar 1.15 berikut. = 14,58
JK Panelis = 8 +14 + 8 + ... +10 - 228,17
8
JK Total = 3 + 4 + 3 + ... + 2 – 228,17
= 47,83
Sumber F Tabel
db JK KT F Hitung
Keragaman 5% 1%
26
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Praktik
Alat dan bahan : dengan skala 1 sampai 4. Penilaian tersebut
meliputi : kenampakan, warna, bau, rasa, dan
Alat Bahan kesenangan.
Ÿ Mangkuk atau cawan
tempat contoh
Ÿ Air minum / air hangat Angka : 1. Jika sama
Ÿ Sendok dan garpu Ÿ Contoh / sampel yang diuji
2. Jika hampir sama
3. jika berbeda
Ÿ Tempat air kumur / gelas Ÿ Air cuci tangan
4. jika sangat berbeda
Ÿ Tempat air untuk cuci
tangan Faktor Kode Contoh Contoh
No
Ÿ Kain lap / serbet makanan Pengujian 314 826 542 yang
Pria/Wanita : ..... Hasil : ..... Ÿ Tempat air kumur / gelas Ÿ Air cuci tangan
Merokok/Tidak : ..... Tanggal : ..... Ÿ Tempat air untuk cuci
tangan
27
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Praktik
Langkah Kerja : Kesimpulan:
Uji sifat karakteristik dari bahan tersebut, ......................................................................................
diantaranya kenampakan, warna, bau, rasa, dan ......................................................................................
kesenangan.
1. Disediakan tiga contoh bahan dengan satu
contoh sebagai kontrol (baku) LEMBAR KERJA 3
2. Dua contoh lainnya diberi kode, misal : 432 Rangking Difference Test
dan 701
3. Uji dua contoh yang diberi kode berdasar
sifat karakteristik dari bahan tersebut, Tujuan :
diantaranya kenampakan, warna, bau, rasa Menentukan urutan produk makanan dann
dibandingkan dengan kontrol (baku) jenis yang sama, dari yang terbaik sampai
4. Beri tanda R jika tidak terdapat perbedaan yang terjelek.
dan W jika terdapat perbedaan
5. Tabulasikan hasil pengamatan dan analisis Alat dan bahan :
dengan menggunakan tabel statistik (lihat Alat Bahan
lampiran) dengan tingkat perbedaan 5%, Ÿ Mangkuk atau cawan
Ÿ Air minum / air hangat
1%, atau 0,1% tempat contoh
6. Bahaslah data hasil pengujian dan buat Ÿ Sendok dan garpu Ÿ Contoh / sampel yang diuji
kesimpulan
Ÿ Tempat air kumur / gelas Ÿ Air cuci tangan
28
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Praktik
LEMBAR PENGAMATAN pengembangan "Tes Organoleptik Scoville"
Panelis 432 202 701 pada tahun 1912 di perusahaan farmasi Parke-
Davis, tempat ia bekerja, yang bertujuan
P1
mengukur tingkat kepedasan atau pikuansi
P2 dalam beberapa jenis cabai.
P3 Skala Scoville adalah ukuran tentang
P4 pedasny cabai. Buah genus capsicum (cabai)
P5 mengandung capsaicin, suatu bahan kimia
P6
yang merangsang ujung saraf penerima pedas
di lidah, dan jumlah satuan pedas Scoville
P7
(SHU) menunjukkan jumlah capsaicin yang ada.
P8 Banyak sambal menggunakan peringkat
Kesimpulan: Scoville mereka dalam iklan sebagai daya
jualnya.
......................................................................................
...................................................................................... Pada rancangan aslinya, cairan ekstrak
..................... cabai dicampurkan dalam air gula sehingga
pedasnya tidak lagi dapat dideteksi oleh
sebuah panel penguji (biasanya lima orang).
Tingkat pencampurannya itu memberikan
ukuran bagi skala Scoville ini. Jadi cabai manis
yang tidak mengandung capsaicin sama sekali,
pada skala Scoville nilainya nol. Artinya rasa
pedas tidak ditemukan bahkan ketika cairan itu
WILBUR SCOVILLE PENCIPTA SKALA belum dicampurkan. Sebaliknya, cabai yang
KEPEDASAN paling pedas, seperti misalnya cabai Habanero,
mempunyai peringkat 300.000 atau lebih. Hal
ini menunjukkan bahwa ekstraknya harus
dicampurkan 300.000 kali lipat sebelum
capsaicin yang hadir di dalamnya tidak terasa
lagi. 15 satuan Scoville sama tingkatnya
dengan satu bagian capsaicin per satu juta.
Jadi, konsentrasi yang tertinggi sama nilainya
dengan 15.000.000 satuan Scoville.
Kelemahan teresar dari Tes Organoleptik
Scoville ialah ketidaktepatannya, karena ia
Bicara mengenai uji organoleptik, pasti mengandalkan subjektivitas manusia.
tidak akan bisa dilepaskan dari tokoh yang Cabai paling tak pedas adalah bell pepper
bernama willbur Scoville ini. Beliaulah yang dinilai 0 dalam skala Scoville. Lalu berapa
pencipta skala kepedasan. Wilbur Lincoln nilai cabai terpedas? Lupakan cabe rawit yang
Scoville, lahir di Bridgeport, 22 Januari 1865 – sudah bisa bikin megap-megap ketika dimakan
meninggal di Gainesville, 10 Maret 1942 pada bersama gorengan itu. Dalam skala Scoville,
umur 77 tahun. Beliau adalah apoteker asal cabe rawit alias cayenne pepper cuma meraih
Amerika Serikat yang menciptakan Skala skor 30.000-50.000 SHU.
Scoville, skala kepedasan dalam jenis cabai-
Cabai terpedas adalah Carolina Raper
cabaian. Skala Scoville muncul dari
pepper yang memiliki nilai 1,6 juta-2,2 juta
29
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
30
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
31
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Pengujian dasar mutu pangan merupakan ada bab ini, mana yang menurut Kalian paling
salah satu langkah yang dilakukan untuk sulit dipahami? Coba Kalian diskusikan dengan
mewujudkan pangan yang aman, layak dan teman maupun guru Kalian tentang konsep
bermutu untuk dikonsumsi oleh konsumen. pengujian organoleptik untuk bahan hasil
Tugas Anda adalah mencari informasi pertanian agar hasil pengujian organoleptik
bagaimana perusahaan rumah tangga yag y a n g d i l a k u ka n s e s u a i d e n g a n t u j u a n
bergerak di bidang produksi pangan di sekitar pengujian.
rumah Anda melaksanakan pengujian
organoleptik mandiri. Ambil 3 perusahaan
untuk di amati. Tugas dikerjakan dalam bentuk
laporan dengan format yang sudah disepakati
dengan guru pengampu.
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Uji peringkat mempunyai beberapa
kelebihan dan kelemahan. Menurut Anda,
apa sajakah kelebihan dan kelemahan dari
Uji peringkat?
2. Triangle test (uji segitiga) dan Uji duo trio
merupakan dua jenis uji yang hampir sama.
Menurut anda, apakah perbedaan mendasar
antara uji segitiga dan uji duo-trio?
3. Apa yang dimaksud dengan uji deskriptive
dan apa saja jenisnya. Beri penjelasan
masing-masing?
4. Apa kegunaan uji skoring, uji skaling dan uji
peringkat? Jelaskan selengkapnya?
5. Apa yang kalian ketahui tentang uji
ke s u k a a n d a n a p a ke l e b i h a n s e r t a
kekurangannya?
32
BAB 2
MENERAPKAN PERENCANAAN
PENGAMBILAN CONTOH
Pengertian Pengambilan
Contoh
Pengertian Populasi
Pengertian Contoh /
Sample Tujuan Pengamatan atau Pengujian
33
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
34
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
35
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
36
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
37
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
38
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
39
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
40
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
41
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
42
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
43
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
44
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
45
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
46
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
47
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
48
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Pengambilan contoh yang mewakili 2. Untuk mengetahui bobot ikan di dalam lot,
berikut, bermanfaat untuk beberapa ambil dan timbang 10 ekor ikan secara acak,
tujuan sebagai berikut: timbang dan tentukan rata-rata bobotnya.
a. Sampling untuk analisis Jumlah ikan dalam 1 lot dapat diketahui
dengan menimbang bobot lot dibagi dengan
Sertifikasi bahan pangan
bobot rata-rata ikan
membutuhkan sampel yang
diambil melalui perencanaan dan
prosedur sampling. Sampel yang c. Sampling untuk pemeriksaaan
diambil di tempat pemanenan, mikrobiologis
selama pengolahan, atau Pemeriksaan mikrobiologis pada
dimanapun untuk menjamin ikan dan produk olahannya
keamanan dan kualitas bahan membutuhkan sampel [n] sebanyak
pangan. Pengujian yang baik 5 unit untuk setiap lot. Bila dari
membutuhkan sampel yang hasil pengamatan ternyata c = 1
mewakili lot dan dijamin tidak (lihat tabel.2.2.) berarti positip
berubah dari saat sampling hingga mengandung mikroba. Teknik
dianalisa. pengambilan sampel dan preparasi
b. Sampling untuk mengevaluasi sampel untuk keperluan analisis
kesegaran mikrobiologi memiliki kekhususan
Metode sampling untuk tertentu terkait dengan sifat
mengevaluasi kesegaran ikan di a n a l i s i s n y a . O l e h k a re n a i t u
t e m p a t p e n d a ra t a n i k a n d a n sebaiknya sebelum dilakukan
sampling dilakukan sebelum ikan pengambilan sampel terlebih
d i o l a h y a n g t e l a h d a h u l u d i p erhitungkan
direkomendasikan oleh negara- kemungkinan-kemungkinan yang
negara Eropa disajikan pada tabel t e r j a d i d e n g a n b a k t e r i p ada
2.2. sampel, seperti nasib sel setelah
Tabel 2.2 Sampling di tempat pendaratan ikan dan Sampling untuk dilakukan pengambilan sampel,
kesegaran ikan di pabrik kemungkinan sel menjadi mati atau
malah bertambah sehingga hal ini
perlu diantisipasi. Selian itu perlu
dipertimbangkan pula distribusi
bakteri sehingga sampel yang
diambil dapat mewakili
sepenuhnya. Kehomogenan
mikroba pada air sungai mengalir
dan air sungai yang menggenang
tentu berbeda sama sekali.
Prinsip pengambilan sampel
1) Suatu bagian tertentu (dapat
digambarkan sebagai batch)
Keterangan : yang mengandung jenis dan
jumlah bakteri tertentu.
1. * =tidak lebih dari 0,08% jumlah ikan yang
didaratkan 2) Dari batch tersebut diambil
sebagian kecil volumenya untuk
49
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
50
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
51
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
f. Uji yang akan dilakukan terhadap Ÿ Selotip / Lak Ban Ÿ Minyak dalam drum
52
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Praktik
LEMBAR KERJA 2 LEMBAR PENGAMATAN
Pengambilan Sample Padat Dalam Kemasan
No
( Standar Nasional Indonesia SNI – 0428 –
1998 Petunjuk Pengambilan Contoh Padatan) 1
2
Tujuan : 3
Menetapkan jumlah sample padatan untuk Kesimpulan:
keperluan inspeksi berdasarkan table acuan
......................................................................................
Standar Nasional Indonesia SNI – 0428 – 1998
.
Petunjuk Pengambilan Contoh Padatan.
53
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Contoh penggunaan :
1. Studi deskriptif tentang perilaku subjektif
para pembeli sayuran segar organik dalam Untuk menambah wawasan lebih jauh
memilih supermarket penyedia sayuran mengenai penerapan perencanaa
segar organik di yogyakarta. pengambilan contoh, kalian juga dapat
2. A k a n d i t e l i t i m e n g e n a i p e n d a p a t mempelajari secara mandiri melalui internet.
mahasiswa terhadap pemberlakuan Di internet dapat dicari lebih jauh materi
kurikulum baru di UMB. Sampel ditentukan tentang penerapan perencanaa pengambilan
sebesar 100 mahasiswa. contoh. Salah satu website yang dapat kalian
kunjungi untuk menambah wawasan dan
pemahaman kalian tentang penerapan
Kelebihan snowball sampling
perencanaa pengambilan contoh adalah:
1. biaya relatif murah
2. mudah digunakan
3. sederhana
4. waktu yang efisien
5. hanya membutuhkan sedikit rencana dan
sedikit tenaga kerja
54
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
55
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
keamanan pangan. Jika keamanan pangan guru Kalian tentang konsep pengujian
terjamin, maka konsumen pasti tidak merasa organoleptik untuk bahan hasil pertanian agar
ragu untuk mengkonsumsi makanan yang kita hasil pengujian organoleptik yang dilakukan
produksi. Tugas Kalian adalah mencari tiga sesuai dengan tujuan pengujian.
perusahaan rumah tangga informasi
bagaimana perusahaan rumah tangga di
sekitar rumah Anda melaksanakan
pengambilan contoh untuk pengujian produk.
Ambil 3 perusahaan untuk di amati. Tugas
dikerjakan dalam bentuk laporan dengan
format yang sudah disepakati dengan guru
pengampu.
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan
baik dan benar!
1. J e l a s k a n p e n g e r t i a n p e n g a m b i l a n
contoh/sampel!
2. Apa yang kalian ketahui tentang populasi
dan sampel? Jelaskan dengan disertai
contoh masing-masing satu!
3. Apa saja prinsip-prinsip pengambilan
sampel? Jelaskan!
4. Ada empat tipe sampling dalam kegiatan
pengambilan contoh. Sebutkan keempat
tipe sampling tersebut dan berikan
penjelasan singkat untuk masing-masing
tipe!
5. Apa yang dimaksud dengan sampel yang
mewakili?
56
BAB 3
MENERAPKAN ASESMEN
KEAMANAN PANGAN
Bahan Pesanitasi
Proses Sanitasi
57
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Keamanan pangan – aman untuk Dikonsumsi – Bahan Tambahan Pangan – Bahan Penolong –
Bahaya Keamanan Pangan – GMP – CPPB – HACCP – Hama - Higiene – Industri Rumah Tangga
– Kemasan Pangan – Kontaminasi – Kontaminasi Silang – Label Pangan – Layak Untuk
dikonsumsi – Pangan yang bermutu – Operasi Pengolahan – Pangan – Pangan Olahan.
Sebelum disajikan, pada umumnya pengecer dan jasa boga bersama-sama dengan
makanan mengalami proses pengolahan baik organisasi yang terkait seperti produsen
pada suatu industri pengolahan makanan atau peralatan, bahan pengemas, bahan pembersih,
di rumah tangga. Proses pengolahan tersebut bahan tambahan pangan dan ingredien.
sangat menentukan kualitas makanan, yang Mata Pelajaran Keamanan Pangan adalah
dilanjutkan dengan penyajian. Oleh karena itu ilmu yang mempelajari tentang konsep yang
pembicaraan mengenai sanitasi dan hygiene menyatakan bahwa pangan tidak akan
makanan selama proses produksi sampai menyebabkan bahaya bagi konsumen apabila
makanan siap disajikan menjadi sangat disiapkan dan dikonsumsi sesuai dengan
penting. Hal ini dilakukan melalui upaya penggunaannya. Materi menerapkan asesmen
peningkatan kualitas kesehatan tempat keamanan pangan ini meliputi beberapa aspek
pengolahan makanan. Apabila kita perhatikan yang harus dipelajari yaitu tentang :
masih banyak kesehatan dan keamanan
1. Sanitasi Industri
pangan yang harus diatasi. Masalah tersebut
merupakan masalah yang semakin komplek 2. Cara produksi pangan yang baik (CPPB)/
dan merupakan tantangan yang harus dihadapi Good Manufacturing Practices (GMP)
di masa mendatang, karena di satu pihak 3. HACCP
masyarakat akan semakin peka terhadap 4. Sistem Manajemen Mutu (ISO 22000 dan
tuntutan untuk memperoleh makanan dengan ISO 9001)
kualitas yang baik sesuai dengan persyaratan
5. Undang-undang tentang pangan
yang ditentukan.
Untuk mempelajari keamanan pangan pada
Keamanan pangan merupakan suatu hal
bab ini tidak ada persyaratan khusus yang
yang penting apabila dilihat dari segi ilmu
harus dimiliki oleh peserta didik, namun untuk
sanitasi. Apabila dikaitkan dengan adanya
mempelajari cara produksi pangan (CPPB) atau
bahaya asal pangan (food-borne hazard) maka
Good Manufacturing Practices (GMP) yang baik
keamanan pangan dilakukan setiap tahapan
dipersyaratkan mengetahui sanitasi industri
rantai pangan, sehingga pengendalian proses
terlebih dahulu.
dilakukan di seluruh rantai pangan menjadi
sangat penting. Keamanan pangan menjamin A. Pengertian Keamanan Pangan
melalui berbagai upaya secara terpadu oleh Fenomena keracunan makanan dan
seluruh pihak dalam rantai pangan. Organisasi pemakaian bahan kimia berbahaya pada
dalam rantai pangan mulai dari produsen, makanan dan minuman sangat
produsen primer sampai dengan pengolahan mengkhawatirkan akhir-akhir ini. Di
pangan, operator transportasi dan kalangan konsumen pangan sering terjadi
penyimpanan, subkontraktor hingga outlet kontroversi mengenai penggunaan bahan
58
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
59
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Lima kunci keamanan pangan yang diterapkan pada industri makanan, maka
dikembangkan WHO : sanitasi sebagai penciptaan dan
1. Jagalah kebersihan pemeliharaan higienis dan kondisi sehat.
Secara keilmuan sanitasi adalah ilmu
2. Pisahkan pangan mentah dengan
terapan yang menggabungkan prinsip-
pangan matang
prinsip desain, pengembangan,
3. Masaklah dengan benar implementasi, pemeliharaan, pemulihan,
4. Jagalah pangan pada suhu aman dan perbaikan praktik higienis dan kondisi
5. Gunakan air dan bahan baku yang sehat. Aplikasi sanitasi merujuk praktik-
aman praktik higienis yang dirancang untuk
mempertahankan lingkungan yang bersih
Untuk menghasilkan pangan yang
dan sehat pada makanan dalam produksi,
berkualitas dan meminimalkan
pengolahan, persiapan, dan penyimpanan.
pencemaran lingkungan, industri pangan
Namun, apabila sanitasi dilakukan dengan
perlu menerapkan sanitasi industry yang
benar dapat meningkatkan kualitas estetika
merujuk pada praktik-praktik higienis yang
dan kondisi higienis operasi komersial,
dirancang untuk mempertahankan
fasilitas umum, dan rumah tangga. Sanitasi
lingkungan yang bersih dan sehat pada
dianggap menjadi ilmu terapan karena
makanan dalam produksi, pengolahan,
pentingnya untuk perlindungan kesehatan
persiapan, dan penyimpanan. Penerapan
manusia dan hubungannya dengan faktor
sanitasi ini apabila dilakukan dengan benar
lingkungan yang berhubungan dengan
dapat meningkatkan kualitas estetika dan
kesehatan. Oleh karena itu, ilmu ini
kondisi higienis operasi komersial, fasilitas
diterapkan berkaitan dengan mengontrol
umum, dan rumah tangga prinsip
dari bahaya biologi, kimia, dan fisik di
pengolahan pangan yang baik dalam
lingkungan makanan.
pengelolaan lingkungan. Penerapan
s a n i t a s i y a n g b e n a r i n i m e r u p a ka n Sanitarian harus terbiasa dengan semua
prasyarat utama untuk diterapkannya bahaya dan benar-benar memahami dasar
pengolahan pangan yang baik atau dikenal mikrobiologi makanan dan organisme yang
dengan Good Manufacturing Practices paling mungkin untuk mempengaruhi
(GMP) pada industri. Perbedaannya adalah kesehatan manusia. Untuk mempraktikkan
bahwa GMP ini merupakan implementasi ilmu ini, maka seseorang harus mengubah
untuk menghasilkan produk pangan yang segala sesuatu dalam lingkungannya, yang
berkualitas berdasarkan aspek produksi. dapat secara langsung atau tidak langsung
Sedangkan kegiatan sanitasi dan higiene membahayakan kehidupan manusia. Dalam
dilakukan berdasarkan prinsip pengelolaan arti luas, juga mencakup kesehatan
lingkungan pada setiap aspek produksi, dari masyarakat seperti taman, gedung-gedung
bahan baku sampai menjadi produk. umum, sekolah, restoran dan lingkungan
lainnya.
Sanitasi pangan merupakan hal yang
B. P e n g e r t i a n S a n i t a s i p a d a I n d u s t r i
penting karena baik secara langsung
Pengolahan Pangan
maupun tidak langsung, lingkungan kita
Berbicara tentang keamanan pangan akan berhubungan dengan suplai makanan
tentu tak dapat dipisahkan dengan masalah manusia. Contohnya, alam menyediakan
sanitasi, khususnya sanitasi industri. Kata tanaman pangan yang merupakan bahan
sanitasi berasal dari bahasa Latin, yaitu baku pembuatan makanan. Namun, kita
sanitas yang berarti kesehatan. Apabila tidak tahu tingkat keamanan, kebersihan
60
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
dan kesehatan yang berkaitan dengan C. Prinsip Sanitasi dalam Industri Pengolahan
penyakit yang dapat ditimbulkan oleh Pangan
makanan sebagai sumbernya. Contohnya Sanitasi merupakan hal penting yang
kasus keracunan makanan akibat harus dimiliki industri pangan dalam
mengkonsumsi hidangan pada acara menerapkan Good Manufacturing Practices
resepsi pernikahan atau susu gratis yang (GMP). Sanitasi dilakukan sebagai usaha
dibagikan di sekolah-sekolah. Oleh karena untuk mencegah penyakit/kecelakaan
itu, akan lebih banyak dijabarkan tentang d a l a m m e n g ko n s u m s i p a n g a n y a n g
sanitasi yang dilakukan industri pangan diproduksi, dengan cara menghilangkan
tetapi sebagian dapat diimplementasikan atau mengendalikan faktor-faktor di dalam
dalam rumah tangga. pengolahan pangan yang berperan dalam
Dalam industri pangan, sanitasi meliputi p e m i n d a h a n b a h a y a ( h a z a rd ) s e j a k
kegiatan-kegiatan secara aseptik dalam penerimaan bahan baku, pengolahan,
persiapan, pengolahan dan pengemasan pengemasan dan penggudangan produk,
produk makanan, pembersihan sanitasi sampai produk akhir didistribusikan.
pabrik serta lingkungan pabrik dan Tujuan diterapkannya sanitasi di industri
kesehatan pekerja. Kegiatan yang pangan adalah untuk menghilangkan
berhubungan dengan produk makanan kontaminan dari makanan dan mesin
meliputi pengawasan mutu bahan mentah, pengolahan makanan serta mencegah
penyimpanan bahan mentah, perlengkapan kontaminasi kembali. Manfaat yang dapat
suplai air yang baik, pencegahan diperoleh dari pengaplikasian sanitasi pada
kontaminasi makanan pada semua tahap- industri bagi konsumen adalah bahwa
tahap selama pengolahan dari peralatan, konsumen akan terhindar dari penyakit atau
personalia, hama, serta pengemasan dan kecelakaan karena keracunan makanan.
penggudangan produk akhir. Sementara itu, bagi produsen dapat
Mencegah kontaminasi atau meningkatkan mutu dan umur simpan
pencemaran tidak berarti bahwa hasil olah p ro d u k , m e n g u r a n g i ko m p l a i n d a r i
menjadi bebas sama sekali dari cemaran konsumen, dan mengurangi biaya
tetapi sampai batas yang dapat diterima kembalian (Thaheer, 2005).
oleh konsumen. Cemaran ini terutama yang Program sanitasi dijalankan sama sekali
membahayakan, tergolong cemaran yang bukan untuk mengatasi masalah kotornya
tidak terindera sehingga seringkali cemaran lingkungan atau kotornya pemrosesan
ini mengganggu kesehatan manusia berupa bahan, tetapi untuk menghilangkan
keracunan, menderita sakit dan bahkan kontaminan dari makanan dan mesin
dapat merenggut nyawanya. Rusaknya hasil pengolahan makanan serta mencegah
olahan ini sebenarnya bermula dari terjadinya kontaminasi kembali.
cemaran yang karena sifatnya Kontaminasi yang mungkin timbul berasal
menyebabkan perubahan-perubahan sifat dari pestisida, bahan kimia, insekta, tikus
inderawi hasil olah seperti rasa, bau, warna dan partikel-partikel benda asing seperti
dan tekstur. Perubahan ini dapat terjadi kayu, metal, pecahan gelas dan lainlain,
sewaktu bahan dalam pengolahan misalnya tetapi yang terpenting dari semuanya
karena cemaran mikroba pembusuk pada adalah kontaminasi mikroba. Keberhasilan
bahan yang diolah atau hasil olahnya suatu proses sterilisasi panas tergantung
menyimpang dari yang dikehendaki. dari jumlah awal mikroorganisme dalam
produk pangan pada saat proses
61
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
62
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
pengujiannya kurang spesifik, kadang- Dalam infeksi seperti ini toksin juga
kadang ditemukan di luar usus manusia diproduksi ketika organismenya sedang
seperti pada tanah, debu, lingkungan dan tumbuh,tetapi gejala penyakit yang utama
sebagainya. Bakteri ini juga termasuk bukan dihasilkan oleh adanya senyawa
patogen asal pangan (foodborne toksin dalam makanan ketika dikonsumsi,
pathogens) yang dapat menyebabkan melainkan oleh mikrobanya sendiri. Oleh
keracunan. Kelompok Streptococci fekal karena itu penyembuhan penyakit infeksi
merupakan bakteri gram positif bukan membutuhkan pengobatan yang ditujukan
pembentuk spora yang ditemukan dalam untuk menghilangkan mikroba dari dalam
usus manusia. Akan tetapi Streptococci tubuh. Mikroba yang menimbulkan infeksi
fekal relatif tidak banyak diujikan sebagai melalui makanan antara lain Brucella sp.,
i n d i ka t o r s a n i t a s i ka re n a b e b e ra p a E.coli, Salmonella sp., Shigella sp.,
spesiesnya ditemukan di luar usus manusia Sterptococcus grup A., Vibrio cholerae, dan
(S. equinus pada usus kuda, S. bovis pada virus hepatitis A.
sapi). Korelasinya dengan terdapatnya Sumber kontaminan pada bahan pangan
patogen tidak dianggap bagus. Meskipun dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu
demikian bakteri ini baik digunakan sebagai kontaminan primer dan kontaminan
indikator sanitasi apabila jarak sekunder. Kontaminan primer disebabkan
pengambilan sampel dan laboratorium oleh perlakuan sebelum dipanen atau
pengujian cukup jauh karena relatif lebih dipotong (untuk hewan) misalnya berasal
tahan berada di dalam air ketimbang dari makanan ternak, pupuk kandang,
Escherichia coli. E. coli biasa digunakan penyiraman dengan air tercemar dan lain-
untuk pengujian karena tidak lain. Kontaminan sekunder dapat terjadi
membahayakan dan relatif tahan hidup di pada beberapa tahapan setelah bahan
air sehingga dapat dianalisis pangan dipanen atau dipotong, misalnya
keberadaannya di dalam air yang notabene selama pengolahan, penjualan, penyajian.
bukan merupakan medium yang ideal untuk distribusi maupun penyimpanan dan
pertumbuhan bakteri. Keberadaan E. coli p e r s i a p a n o l e h ko n s u m e n . S u m b e r
dalam air atau makanan juga dianggap kontaminan sekunder dapat berasal dari
memiliki korelasi tinggi dengan produk itu sendiri misalnya daging, telur,
ditemukannya patogen pada pangan. E. coli susu, ikan, unggas, sea food, sayuran, buah-
adalah bakteri gram negatif berbentuk buahan dan rempah-rempah. Bahan pangan
batang yang tidak membentuk spora yang tersebut apabila tidak ditangani secara baik
merupakan flora normal di usus. Jadi dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme.
adanya E. coli dalam air minum
Beberapa hal yang memungkinkan untuk
menunjukkan bahwa air minum tersebut
menjadi sumber kontaminasi pada industri
pernah terkontaminasi kotoran manusia
pangan secara lebih rinci adalah:
dan mungkin dapat mengandung patogen
usus. Oleh karenanya standar air minum 1. Bahan baku/bahan mentah
mensyaratkan E. coli harus tidak ada dalam Proses pembersihan dan pencucian
100 ml. untuk menghilangkan tanah dan untuk
Jenis keracunan makanan yang kedua mengurangi jumlah mikroba pada bahan
adalah infeksi, yaitu masuknya mikroba ke mentah. Penghilangan tanah amat
dalam alat pencernaan manusia. Di sini penting karena tanah mengandung
mikroba tersebut akan tumbuh dan berbagai jenis mikroba khususnya dalam
berkembang biak, menimbulkan penyakit. bentuk spora.
63
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
6. Peralatan/mesin finishing
Gambar 3.1 Bahan Mentah
(Sumber gambar :
Peralatan/mesin yang menangani
https://mutiaraorganik.wordpress.com/category/hasil-pertanian/) produk akhir (post process handling
equipment). Pembersihan peralatan ini
2. Peralatan/mesin yang kontak langsung harus kering dan bersih untuk menjaga
dengan bahan agar tidak terjadi rekontaminasi.
Alat ini harus dibersihkan secara
berkala dan efektif dengan interfal
7. Pekerja
waktu agak sering, guna menghilangkan
sisa makanan dan tanah yang Pekerja yang menangani makanan
memungkinkan sumber pertumbuhan dalam suatu industri pangan merupakan
mikroba. Peralatan pengolahan yang sumber kontaminasi yang penting,
tidak dicuci bersih seperti pisau (slicer), karena kandungan mikroba patogen
t a l e n a n , d a n p e ra l a t a n l a i n y a n g pada manusia dapat menimbulkan
berhubungan langsung dengan bahan penyakit yang ditularkan melalui
pangan, juga peralatan saji seperti piring, makanan. Sebagai gambaran, manusia
gelas, sendok, botol dan lain-lain dapat yang sehat saja mampu membawa
menjadi sumber kontaminan. mikroba seperti Eschericia coli,
Staphlococcus aureus, Salmonella,
Clostridium perfringens dan Streptococi
3. Peralatan untuk sterilisasi ( E n t e ro ko k i ) d a r i ko t o ra n ( t i n j a ) .
Peralatan untuk sterilisasi harus Streptococi umumnya terdapat dalam
diusahakan dipelihara agar berada di kulit, hidung, mulut, dan tenggorokan,
atas suhu 75° – 76°C agar bakteri serta dapat mudah dipindahkan ke dalam
thermofilik dapat dibunuh dan dihambat makanan. Manusia sehat bisa menjadi
pertumbuhannya. pembawa mikroba-mikroba tersebut
dikarenakan pola atau kebiasaan tidak
4. Air untuk pengolahan makanan menjaga kebersihan diri sendiri. Contoh
Air yang digunakan sebaiknya kongkrit yang sering terjadi adalah
memenuhi persyaratan air minum. Jika setelah pekerja yang mengunjungi
menggunakan air yang tidak berasal dari kamar kecil untuk buang air tidak
keran utama, misalnya dari tangki air mencuci tangan sampai bersih kemudian
yang tidak bertutup di loteng, air tangan pekerja tersebut kontak dengan
tersebut dapat mengandung bakteri makanan. Contoh lainnya, kebiasaan
yang berbahaya. tangan pekerja yang tidak disadari selalu
menggaruk kulit, menggosok hidung,
merapikan rambut, menyentuh atau
5. Air pendingin kaleng meraba pakaian dan hal-hal lain yang
Setelah proses sterilisasi berakhir, serupa merupakan andil yang besar
64
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
65
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
66
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
merencanakan ruang produksi yang baik Rata dan mudah mengalirkan air
adalah konstruksi bangunan yang anti tikus pencucian atau pembuangan.
(rodentproof). Tikus merupakan pembawa Lantai juga dapat dibuat miring
(carrier) mikrobia patogen, serta merusak kearah area pembuangan air, untuk
bahan makanan selama penyimpanan. mencegah adanya genangan air,
Lubang-lubang yang ada di dalam ruang tidak licin dan mudah dibersihkan.
produksi yang dapat menjadi pintu keluar Pertemuan lantai dan dinding tidak
masuk tikus harus ditutup dengan kawat boleh bersudut mati (harus
kasa. lengkung), kedap air. Pemakaian
Sanitasi ruang produksi/ruang karpet sebagai penutup lantai
pengolahan hasil pertanian dan perikanan harus dari bahan yang mudah
mencakup seluruh ruang tempat dibersihkan. Karpet tidak boleh
berlangsungnya proses produksi. Ada digunakan pada area penyiapan
beberapa faktor yang harus diperhatikan makanan, ruang penyimpanan, dan
dalam sanitasi ruang produksi antara lain area pencucian peralatan karena
konstruksi bangunan, lantai pabrik, akan terekspos air atau minyak.
drainase, dan fasilitas sanitasi.
1. Konstruksi Ruang Produksi
Konstruksi bangunan dan tata letak
perlu diperhatikan karena konstruksi
yang baik mempermudah proses sanitasi Gambar 3.2. Sanitasi Lantai Ruang Produksi
(Sumber gambar : DitPSMK, Keamanan Pangan. 2014)
bangunan pabrik itu sendiri. Kontruksi
b a n g u n a n r u a n g p r o d u k s i /d a p u r c. Langit-Langit
meliputi dinding, lantai, langit-langit, 1) Bahan
ventilasi, dan pencahayaan.
Tahan lama dan mudah dibersihkan.
a. Dinding
2) Letak
1) Letak
Minimal 2,5 m di atas lantai dan
Minimal 20 cm di atas dan di bawah disesuaikan dengan peralatan.
permukaan lantai.
3) Kondisi Langit-langit
2) Bahan
Terbebas dari kemungkinan catnya
Tahan lama, kedap air, bagian dalam rontok/jatuh atau dalam keadaan
h a l u s , ra t a , t i d a k b e r l u b a n g, kotor dan tidak terawat, tidak rata,
berwarna terang, tidak mudah retak atau berlubang.
terkelupas, mudah dibersihkan.
d.Ventilasi
Apabila digunakan pelapis dinding,
bahannya harus tidak beracun 1) Kondisi
(nontocsic). Sirkulasi udara di ruang proses
b. Lantai produksi baik (tidak pengap),
lubang-lubang harus mencegah
1) Bahan
masuknya serangga, hama, dan
Harus kedap air, keras dan padat, mencegah menumpuknya debu
tahan air, tahan garam, tahan asam atau kotoran, mudah dibersihkan.
dan basa serta bahan kimia lainnya.
2) Bahan
2) Kondisi permukaan lantai
Dapat menghilangkan kondesat
67
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
uap asap, bau, debu dan panas, dan fasilitas penunjang mengikuti
mudah dibersihkan. Dengan urutan pekerjaan yang harus dilalui,
demikian dapur memerlukan alat dari bahan mentah sampai makanan
penghisap (exhaust fan), atau siap disajikan, yaitu mulai preparasi,
paling tidak dilengkapi dengan pengolahan atau pemasakan, dan
cerobong yang dilengkapi sungkup penyajian.
asap (Anonim, 1996)
e. Pencahayaan
Pencahayaan yang memadai sangat
penting untuk menjamin bahwa
semua peralatan yang digunakan di
dapur dan ruang penyajian dalam
keadaan bersih. Selain itu
pencahayaan yang memadai juga
sangat penting untuk menjamin
keberhasilan pekerjaan
Gambar 3.3 Lay Out Ruang Pengolahan
preparasi/penyiapan, pengolahan, (Sumber gambar : https://www.tneutron.net/pangan/tata-letak-
ruang-produksi/)
penyajian, dan penyimpanan
makanan. Kontaminasi silang produk makanan
1) Letak Lampu dari bahan mentah dapat dihindari
Letak lampu yang dipasang di atas apabila jalur yang ditempuh produk
a re a p ro s e ss i n g t i d a k b o l e h makan terpisah dari jalur bahan mentah.
merubah warna Penanganan peralatan kotor harus
menggunakan fasilitas penampungan air
2) Kondisi pencahayaan
y a n g b e r b e d a d e n g a n y a n g a ka n
Cukup mendapat cahaya, terang digunakan untuk pengolahan. Fasilitas
sesuai dengan keperluan dan penyimpanan untuk makanan masak
persyaratan kesehatan. Lampu dipisahkan dari makanan mentah. Letak
d i l e n g k a p i d e n g a n kontainer limbah atau sampah dijauhkan
screen/pelindung sehingga aman dari produk makanan, dan dalam
bila jatuh dan bebas serangga. keadaan tertutup rapat.
2. Tata Letak Ruang Produksi/Ruang F. Sanitasi Sarana dan Prasarana pada Industri
Pengolahan Pengolahan Pangan
Tata letak peralatan ruang produksi Yang dimaksud dengan peralatan dalam
yang baik pada dasarnya harus industri pangan adalah semua alat yang
memenuhi dua tuntutan yaitu : bersentuhan langsung dengan bahan.
a. M e m u n g k i n k a n d i l a k u k a n n y a Untuk menghindari terjadinya kontaminasi
pekerjaan pengolahan makanan maka peralatan yang digunakan untuk
secara runtut dan efisien. mengolah dan menyajikan makanan harus
b.Terhindarnya kontaminasi silang sesuai dengan peruntukannya dan
produk makanan dari bahan mentah, memenuhi persyaratan hygiene sanitasi.
p e r a l a t a n k o t o r, d a n l i m b a h Peralatan harus segera dibersihkan dan
pengolahan. Penataan alat pengolah disanitasi/didesifeksi untuk mencegah
kontaminasi silang pada makanan, baik
68
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
69
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
70
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
71
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
pangan. Waktu kontak yang digunakan yang ditimbulkan yang ada hanya
kurang lebih dari 2 menit dan hanya ringan. Efektivitas suatu bahan
mampu menghancurkan mikroba yang pesanitasi kimia dipengaruhi oleh
terkena sinar langsung. Aplikasi utama faktor-faktor fisik dan kimia seperti
dari cara sterilisasi ini adalah di bidang yang dijelaskan berikut ini.
pengkemasan.
72
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
73
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
74
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
75
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
76
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
77
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
78
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
79
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
80
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
81
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
82
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
terhadap kulit.
(5) U n t u k m e m p e r s i a p k a n
kompleks surfaktan-yodium,
yodium ditambahkan pada
pada surfaktan nonionik dan
dipanaskan hingga 55-65oC
untuk memperkuat larutan
yodium dan untuk
menstabilkan produk akhir. (8) S p o r a - s p o r a l e b i h t a h a n
Reaksi eksoteranik antara terhadap yodium daripada sel-
yodium dan surfaktan sel vegetatif dan waktu kontak
menghasilkan kenaikan suhu mematikan kira-kira 10-1000
tergantung pada jenis kali lebih lama daripada untuk
surfaktan dan nisbah sel yodium. Sama efektifnya
surfaktan dengan yodium. Bila dalam menginaktifkan sel-sel
kadar yodium tidak melebihi vegetatif, tetapi yodium tidak
batas melarutkan dari seefektif khlorin dalam
surfaktan, produk akhir akan menginaktifasi spora.
dapat larut dalam air (9) Sanitizer tipe yodium lebih
sempurna. stabil dengan adanya bahan
(6) Perilaku kompleks surfaktan- organik daripada senyawa-
yo d i u m b e rd a s r ka n p a d a senyawa khlorin. Oleh karena
kesetimbangan R + I2 R1 + kompleks yodium stabil pada
H I P O K L O R I T, d i m a n a R pH yang sangat rendah,
mewakili surfaktan. senyawa ini dapat digunakan
Penghilangan iodida yang pada konsentrasi yang sangat
terbentuk oleh oksida yodium rendah (6.25 ppm) dan
a ka n b e r t a n g g u n g j aw a b digunakan pada 12.5-25 ppm.
terhadap sisposisi lebih lanjut Bahan pesanitasi yodium lebif
dari klorin, yang mungkin efektif daripada bahan
disebabkan karena pesanitasi lain terhadap virus.
peningkatan yodinasi dari Hanya dibutuhkan 6.25 ppm
surfaktan. untuk lolos dari uji Chamber
(7) Jumlah yodium bebas akan dalam waktu 30 menit.
Senyawa- senyawa yodium
83
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
84
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
85
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
86
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
3. Aplikasi Sanitizer
Bahan pesanitasi dapat diaplikasikan
dengan cara sirkulasi, perendaman,
Gambar 3.8 Sanitasi dengan Bahan Kimia
(Sumber gambar : penggunaan sikat, fogging
https://www.tneutron.net/pangan/sanitasi-kimia-
terhadap-pangan/)
(pembentukan kabut), dan
87
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
organik. Alat-alat kecil dan alat-alat 6 Sel Vegatatif Gram (+) Quat, iodophor, khlorin
makan dan minum disanitasi dengan Khlorin, iodophor, anion-
7 Virus
perendaman selama paling sedikit 2 asam
menit, kemudian ditiriskan. Wadah- Kondisi air
wadah yang besar dan terbuka, 1 Air sadah
Anionik-asam, hipokhlorit,
iodophor
sanitasinya paling baik dilakukan
2 Air dengan besi Iodophor
dengan dibantu sikat. Wadah-wadah
tertutup seperti tanki susu, efektif 3 Penanganan air Hipoklorit
dengan fogging. Untuk tujuan ini, Ruang/peralatan
kekuatan larutan bahan pesanitasi
1 Peralatan alumunium Iodophor, quat
umumnya harus dua kali penggunaan
biasa dan waktu kontak tidak kurang dari 2 Udara berkabut (fogging) Khlorin, iodophor, quat
88
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
89
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
90
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
91
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
92
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
93
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
94
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
dan aktivitas sepanjang hari. luka kulit, bisul dan dark urine.
2) Tindakan Koreksi : 2) Tindakan Koreksi :
Bila terjadi ketidak sesuaian Tindakan yang harus dilakukan
pelabelan, penyimpanan, dan oleh manajemen :
penggunaan bahan toksin, maka a) M e m u l a n g k a n /
koreksinya antara lain : mengistirahatkan personil.
a) Pindahkan bahan toksin yg tdk b) Mencover bagian luka dengan
benar penyimpanannya. impermeable bandage.
b) Kembalikan ke pemasok bahan 3) Rekaman :
yang tidak diberi label dengan
Data kesehatan hasil
benar.
pemeriksaan kesehatan reguler
c) Perbaiki label. dan rekaman tindakan koreksi bila
d) Buang wadah rusak. terjadi penyimpangan.
e) Periksa keamanan produk. h. Kunci 8. Menghilangkan Hama dari
f) Diadakan pelatihan. Unit Pengolahan
3) Rekaman : Tujuan dari kunci 8 ini adalah
menjamin tidak adanya pest (hama)
a) R e k a m a n ko n t r o l s a n i t a s i
dalam bangunan pengolahan pangan.
periodik.
1) Beberapa pest yang mungkin
b) R e k a m a n ko n t r o l s a n i t a s i
membawa penyakit misalnya :
harian.
a) Lalat dan kecoa mentransfer.
c) Log informasi harian.
b) Salmonella, Streptococcus,
g. Kunci 7.P e n g a w a s a n k o n d i s i
C.botulinum, Staphyllococcus,
kesehatan personil yang dapat
C.perfringens, Shigella penyakit
mengakibatkan kontaminasi
tersebut berasal dari binatang
Tujuan dari kunci 7 ini adalah untuk pengerat : sumber : Salmonella
mengelola personil yang mempunyai dan parasit
tanda-tanda penyakit, luka atau
c) Burung : pembawa variasi
kondisi lain yang dapat menjadi
bakteri patogen : Salmonella
sumber kontaminasi mikrobiologi.
dan Listeria
1) Monitoring :
2) Monitoring
a) Untuk mengontrol kondisi
a) Tu j u a n m o n i t o r i n g , u n t u k
kesehatan yang dapat
mengkonfirmasikan bahwa
menyebabkan kontaminasi
hama (pest) telah dikeluarkan
mikrobiologi pada pangan,
dari area pengolahan seluas-
bahan pengemas, dan
luasnya dan prosedur diikuti
permukaan kontak dengan
untuk mencegah investasi.
pangan.
b) Monitoring dilakukan dengan
b) Beberapa tanda kesehatan yang
inspeksi visual, tempat
perlu perhatian pada
persembunyian tikus, alat
monitoring antara lain diare,
perangkap tikus, alat menjaga
demam, muntah, penyakit
kebersihan dan memfasilitasi
kuning, radang tenggorokan,
pengawasan.
95
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
96
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
97
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
98
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
99
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
100
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
101
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
102
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
103
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
104
Praktik
14) Pengendalian Hama LEMBAR KERJA PRAKTEK 1
a) Hama harus dicegah agar tidak
masuk ke unit penanganan Sanitasi Menggunakan Bahan Kimia
atau pengolahan. Hama dapat
1. Tujuan
mencemari produk perikanan
dengan kotorannya maupun Setelah menyelesaikan tugas ini peserta
potongan tubuhnya. Hama didik mampu menerapkan sanitasi dengan
juga dapat menjadi hewan menggunakan bahan kimia secara cermat
perantara bagi mikroba dan teliti, apabila disediakan media
pencemar. Rodentia pembawa pelaksanaan praktik.
Salmonella, dan parasit. Lalat 2. Alat dan bahan
dan kecoa merupakan Alat Bahan
serangga pembawa
Staphylococcus, Shigella, a. Detergen a. Lap Pel
Clostridium perfringens, dan b. Lysol / Desinfektan b. Sabut cuci
C. Botulinum. Sedangkan c. Na3PO4 1% c. Lap Vinyl / Lap kain
burung pembawa Salmonella
dan Listeria. d. HCl 1% d. Sapu ijuk
b) Pada ikan asin, serangga e. Air destilat/air PAM e. Otoklaf
meletakkan telur-telurnya f. Oven pengering
selama proses penjemuran. g. Ember
Bila keadaan telah
memungkinkan, telur-telur 3. Langkah Kerja :
akan menetas. Larva yang lahir
a. Ruang Laboratorium (lantai, kaca
akan memperoleh makanan
jendela, meja kerja)
dari sekelilingnya.
1) Lantai disapu, dibersihkan dari debu
c) S e t e l a h d e w a s a d a n
dan kotoran.
bermetamorfosa, serangga
akan terbang dengan 2) Kaca jendela dan meja laboratorium
meninggalkan lubang-lubang dibersihkan menggunakan lap kain.
pada permukaan ikan asin. Bila pada meja kerja masih terdapat
Untuk mengatasi serangan sisa-sisa bahan, kerik dengan spatula
hama, sebaiknya disiapkan kayu kemudian bersihkan dengan lap
program pemusnahan hama basah.
secara berkala. Fumigasi 3) Basahi lantai, kaca dan meja dengan
merupakan salah satu cara menggunakan air bersih dan lap basah
yang banyak digunakan untuk 4) L a k u k a n p e n c u c i a n d e n g a n
mengatasi serangan hama di menggunakan desinfektan (Lysol)
gudang penyimpanan. untuk lantai dan meja laboratorium,
sedangkan untuk kaca jendela dicuci
dengan menggunakan deterjen atau
sabun khusus pembersih kaca.
5) Setelah itu lantai, kaca dan meja
dibilas sampai bersih dengan air PAM,
kemudian lap dengan lap kain dan
105
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Praktik
biarkan sampai kering 5) Rendam dalam larutan HCl 1.0%
b. Alat gelas (tabung reaksi, cawan, labu selama 24 jam. Usahakan agar larutan
erlenmeyer yang masih baru) HCl terlihat betul-betul masuk ke
dalam pipet
1) Rebus alat-alat gelas dalam larutan
Na3PO4 1.0% sampai mendidih 6) Cuci kembali dengan air bersih,
beberapa menit. kemudian bilas dengan air destilata.
2) Cuci dengan air sampai bersih, 7) Keringkan dalam alat pengering atau
kemudian rendam dalam larutan HCl dijemur di bawah terik matahari
1.0% selama 24 jam untuk melarutkan
lapisan fosfat pada gelas.
3) Cuci kembali dengan air bersih, LEMBAR KERJA PRAKTEK 2
kemudian bilas dengan air destilata.
Keringkan dalam alat pengering atau
dijemur di bawah terik matah 1. Pengamatan SPO Sanitasi pada industri
pengolahan
c. Alat gelas yang sudah pernah dipakai
a. Lakukan pengamatan terhadap kondisi
1) Sterilkan semua alat dalam otoklaf
ruang produksi di sekolah anda dan atau
pada tekanan 15 psi (suhu 2500 F =
di industri lingkungan anda.
1210 C) selama 20 menit untuk
menghindarkan bahaya dari mikroba b. Isilah kondisi yang sebenarnya, seperti
patogen. pada instrumen di bawah pada kolom 2
2) Buang isinya (kalau ada), kemudian c. Bandingkan hasil pengamatan anda
rendam dalam larutan Na3PO4 1.0% dengan kondisi yang seharusnya
dan didihkan selama beberapa menit. (standar)
3) Setelah dingin disikat dan dicuci d. Ambil kesimpulan yang anda peroleh
dengan air sampai bersih, kemudian selama melaksanakan pengamatan
rendam dalam larutan HCl 1.0% praktik.
selama 24 jam Kondisi di
SPO Sanitasi Lapangan (diisi
4) Cuci kembali dengan air, kemudian No
(SSOP) sesuai dengan
Kondisi Seharusnya
bilas dengan air destilata. kondisinya)
Air yang kontak dengan
5) Keringkan dalam alat pengering atau makanan atau peralatan dan
dijemur dibawah terik matahari. Keamanan air
digunakan dalam proses
produksi harus aman dan
1 proses
d. Pipet yang sudah pernah dipakai produksi
bersumber dari air bersih
atau air yang mengalami
1) Desinfeksi pipet dengan larutan fenol proses perlakuan sehingga
5% selama beberapa waktu (30 60 memenuhi standar mutu
menit) a. Pemisahan penyimpanan
antara bahan baku dan
2) Keringkan seperlunya/ditiriskan bahan jadi harus
dilakukan
sampai larutan sisa tidak menetes lagi Pencegahan
b. Selama pengolahan
2 kontaminasi
3) Rebus dalam larutan Na3PO4 1.0% kondisi peralatan atau
silang
perlengkapan produksi
selama 10 menit harus tertutup
Tangan pekerja harus
4) Cuci dengan air bersih dan keringkan dalam keadaan bersih
106
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Praktik
Kondisi di
SPO Sanitasi Lapangan (diisi
FORM Monitoring SPO Penerimaan Bahan
No Kondisi Seharusnya
(SSOP) sesuai dengan Baku
kondisinya)
a. Lokasi fasilitas sanitasi
Petunjuk pengisian :
dan cuci tangan harus 1. Isi bagian kolom penilaian dengan memberi
mudah dijangkau oleh
pekerja dengan area tanda √ pada kolom penilaian untuk :
pengolahan
Fasilitas b. Penyediaan hand cleaning Nilai 0 = penyimpangan yang terjadi 0%
3
sanitasi dan mesin pengering Nilai 1 = penyimpangan yang terjadi 1% – 25%
tangan
c. Fasilitas toilet harus Nilai 2 = penyimpangan yang terjadi 26% – 50%
cukup tersedia dan
dilengkapi dengan tempat Nilai 3 = penyimpangan yang terjadi 51% – 75%
mengganti pakaian kotor
a. Bahan pangan dan non
Nilai 4 = penyimpangan yang terjadi > 75%
pangan harus terlindungi 2. Hitung kalkulasi pada kolom sub total yang
dari cemaran fisik, kimia
Perlindungan menyatakan penilaian keseluruhan dengan
dan biologis
bahan pangan
4
dan non
b. Bahan pangan dan non cara :
pangan harus terlindungi
pangan
dari tetesan air, aliran air
dan debu/kotoran yang
jatuh ke bahan pangan
a. Komponen yang toksik
harus dalam kemasan
yang tertutup rapat dan (n = jumlah poin pertanyaan sub prinsip
terpisah penempatan nya
dari peralatan produksi SPO)
Pelabelan
dan produk akhir 3. Tingkat keparahan penerapan SPO dapat
5 dan
b. Pengemasan dan
Penyimpanan diketahui dari jumlah nilai keseluruhan :
penyimpanan didesain
untuk meminimumkan
kontaminasi silang dari 0 - 209 : ringan
cemaran fisik, kimia dan
biologis
210 - 419 : sedang
a. Pengawasan pengecekan 420 - 628 : berat
kesehatan pekerja harus
dilakukan secara rutin 630 - 629 : kritis
b. Pekerja yang dalam
Kontrol kondisi sakit, luka yang
6 Kesehatan dapat menjadi sumber Penilaian
No Parameter
Pekerja kontaminasi pada proses 0 1 2 3 4
pengolahan, kemasan dan
produk akhir tidak boleh 1 Ruang Pengujian
masuk sampai kondisinya Sanitasi ruang pengujian terkendali
normal
Ruang pengujian dilengkapi dengan
Ruang produksi, gudang dan perlengkapan pencegah serangga (insect
Pencegahan ruang lain harus bebas dari killer)
7
hama pabrik hama pabrik, seperti tikus
dan serangga Kegiatan sanitasi ruang pengujian dilakukan
secara terjadwal (sebelum dan setelah
pengujian dilakukan)
LEMBAR KERJA PRAKTEK 3 Suhu, kelembapan dan sirkulasi dalam ruang
Penempatan bahan uji jelas
1. Pemantauan SPO Penerimaan Bahan Baku Ruang pengujian luas sesuai peralatan, jenis
Pe n e r i m a a n B a h a n B a k u A n d a b i s a Rapat/kedap air
menggunakan form ini apabila di daerah Tahan terhadap air, garam, basa, asam dan
bahan kimia lainnya
sekitar anda ada industri pengolahan yang
Tahan terhadap air, garam, basa, asam dan
sesuai. bahan kimia lainnya
107
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Praktik
Penilaian Penilaian
No Parameter No Parameter
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
B. Konstruksi atap 3 Karyawan
Dari bahan yang tahan lama, tahan air, tidak A. Kesehatan karyawan
bocor, tidak larut air dan tidak mudah pecah
Karyawan dalam keadaan sehat
C. Konstruksi langit-langit
Karyawan yang sakit atau menunjukkan
Tidak mudah terkelupas, tidak berlubang, gejala sakit tidak boleh melakukan pengujian
tidak retak
Diperiksa dan diawasi secara berkala
Tahan lama, mudah dibersihkan
B. Kebersihan karyawan
Permukaan halus, warna terang
Selalu menjaga kebersihan badan
D. Konstruksi pintu
Mengenakan pakaian lab dan
Dari bahan yang tahan lama, kuat, dan tidak perlengkapannya (penutup kepala, sarung
mudah pecah tangan, sepatu lab dan jas lab)
E. Konstruksi jendela Pakaian dan perlengkapan pekerja lab tidak
Bahan tahan lama, kuat dan tidak mudah boleh dibawa keluar ruangan pengujian
pecah Luka kecil ditutup plester, luka besar
diistirahatkan
F. Penerangan
Karyawan selalu mencuci tangan dengan
Dari lampu atau cahaya matahari cukup sabun pada saat :
menerangi seluruh ruangan, tidak remang-
remang Sebelum memulai melakukan pengujian
Lampu berpenutup Sesudah melakukan pengujian
G. Ventilasi dan pengatur suhu Sebelum dan sesudah melakukan pengujian
karyawan melakukan sterilisasi tangan
Menjamin peredaran udara dengan baik dan dengan menggunakan alkohol 70%
dapat menghilangkan uap, gas, asap, bau,
Karyawan meninggalkan kebiasaan yang
debu, dan panas yang dapat merugikan
dapat mencemari bahan baku selama proses
kesehatan
pengujian berlangsung dan di dalam ruang
Dapat mengatur suhu yang diperlukan laboratorium seperti : makan, minum,
Tidak mudah mencemari ruangan merokok, meludah, bersin
Menjamin peredaran udara dengan baik dan 4 Pemeriksaan Bahan Baku
dapat menghilangkan uap, gas, asap, bau, Pemeriksaan bahan baku secara kontinyu
debu, dan panas yang dapat merugikan
Sampel susu segar diregistrasi/dicatat dan
kesehatan
disiapkan untuk pengujian
Lubang ventilasi harus dilengkapi dengan alat
yang dapat mencegah masuknya kotoran ke Bahan untuk pengujian disiapkan
dalam ruangan serta mudah dibersihkan Suplai air dan listrik dikonfirmasi tersedia dan
2 Fasilitas Sanitasi siap untuk digunakan
A. Sarana penyediaan air Peralatan dipilih, disiapkan dan diperiksa
untuk menjamin kesiapan untuk digunakan
Sumber air, pipa pengaliran dalam kondisi
Kerusakan atau penyimpangan pada bahan
baik
penguji dilaporkan atau tidak digunakan dan
Air untuk pengolahan memenuhi kualitas air diganti dengan yang dapat digunakan
bersih pemeriksaan bahan bak
B. Sarana pembuangan air dan limbah
5 Pengujian Bahan Baku
Saluran dan tempat pembuangan dalam
Metode pengujian ditaati sesuai metode
kondisi baik (tidak tersumbat)
standar utuk susu segar
C. Higiene karyawan Peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan
Terdapat bak pencuci tangan (wastafel) untuk dalam pengujian digunakan sesuai jenis
karyawan yang melakukan pengujian analisis susu segar
Fasilitas ganti pakaian disesuaikan dengan Susu segar yang diterima langsung dilakukan
jumlah karyawan pengujian tanpa harus menunggu waktu yang
relatif lama
Tempat penyimpanan pakaian lab dan
pakaian luar terpisah Pengambilan sampel susu segar harus sesuai
dengan standar yang ada
Tempat penyimpanan sepatu lab dan sepatu
luar terpisah Pengujian susu segar dilakukan tersendiri,
Pembersihan sepatu dan pakaian lab tidak boleh ada kegiatan lain selama proses
terjadwal pengujian berlangsung
108
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
109
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
pangan dan mutu di dalam proses masyarakat niscaya akan meningkat, dan
produksi telah menjadi suatu kewajiban industri pangan yang bersangkutan akan
(mandatory) yang harus dijalankan oleh berkembang pesat. Dengan
para produsen pangan. Dalam UU pangan berkembangnya industri pangan yang
No.7 Tahun 1996, Bab II tentang menghasilkan pangan yang bermutu dan
Keamanan Pangan secara tegas telah aman untuk dikonsumsi, maka
diatur bahwa produsen produk pangan masyarakat pada umumnya akan
harus mampu untuk memenuhi berbagai terlindung dari penyimpangan mutu
persyaratan produksi sehingga dapat pangan dan bahaya yang mengancam
memberikan jaminan dihasilkannya kesehatan.
produk pangan yang aman dan bermutu Sistem penyediaan makanan nasional
bagi konsumen. Hal ini menjadi penting di Indonesia salah satu diantaranya
karena akan berdampak pada dipenuhi oleh industri pangan. Dalam
keselamatan konsumen pribadi dan penyediaan makanan tersebut, Industri
keselamatan masyarakat umum dan juga pangan harus bertumpu pada ketentuan
penting bagi produsen, terutama untuk sebagai berikut :
melindungi pasarnya dan terpeliharanya
a. Peraturan Menteri Perindustrian
kepercayaan konsumen dan target
No. 75/M-IND/PER/7/2010.
penjualan/keuntungan yang ingin
dicapai. b. K e p u t u s a n B a d a n P O M N o .
HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun
Hal yang paling diutamakan dari GMP
2012.
adalah agar tidak terjadi kontaminasi
terhadap produk selama proses produksi Industri pangan diwajibkan
hingga informasi produk ke konsumen memproduksi pangan dengan syarat :
sehingga produk aman dikonsumsi atau aman dikonsumsi, bermutu baik dan
digunakan oleh konsumen. Termasuk bergizi.
dalam pengendalian GMP adalah faktor Tujuan dilaksanakannnya GMP/CPBB
fisik (bangunan, mesin, peralatan, adalah untuk mengatur &
transportasi, konstruksi pabrik, dan lain- mengendalikan industri pangan yang
laian), faktor higienitas dari personel bersangkutan dan melindungi terhadap
yang bekerja dan faktor kontrol operasi konsumen. Cara produksi pangan yang
termasuk pelatihan dan evaluasi GMP. baik (GMP) merupakan salah satu
Good Manufagturing Practice (GMP) atau prasyarat apabila suatu perusahaan
Cara Produksi Pangan Yang Baik (CPPB) untuk mendapatkan sertifikasi HACCP
merupakan salah satu faktor yang (Hazard Analysis Critical Control Point).
penting untuk memenuhi standar mutu Prasyarat ini berfungsi untuk melandasi
atau persyaratan yang ditetapkan untuk kondisi lingkungan, pelaksanaan tugas
pangan. CPPB sangat berguna bagi dan kegiatan lainnya dalam suatu pabrik
kelangsungan hidup industri pangan pengolahan pangan.
baik yang berskala kecil sedang maupun a. Kaitan GMP dengan Sistem HACCP dan
yang berskala besar. Melalui CPPB ini SSOP
industri pangan dapat menghasilkan
Agar sistem HACCP dapat berfungsi
pangan yang bermutu, layak dikonsumsi,
dengan baik dan efektif, perlu diawali
dan aman bagi kesehatan. Dengan
dengan pemenuhan program Pre-
menghasilkan pangan yang bermutu dan
requisite (persyaratan dasar), yang
aman untuk dikonsumsi, kepercayaan
110
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
111
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
112
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
113
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
114
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
115
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
116
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Hasil Pengamatan
No Bidang Pengamatan
B C K Keterangan
1. Tempat produksi
Tempat penyimpanan
2.
bahan
3. Lingkungan produksi
Gambar 3.18. Contoh yang benar dan yang salah penerapan higiene
4. Fasilitas pendukung pribadi
5. Pengemasan
117
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
118
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
119
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
120
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
121
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
122
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
123
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
124
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
125
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
126
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
127
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
DIPERIKSA
Distribusi copy terkendali
dikendalikan dengan daftar
DISAHKAN distribusi.
128
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
129
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Pabrik Tambi
Pengendalian Kualitas
Lanjut pada penanganan petikan pucuk yang
baik (good handling practices/GHP) dan masuk Hak kita setiap konsumen untuk mendapat
pada tata kelola pabrik yang baik atau cara produk pangan yang dijamin keamanannya dan
produksi yang baik (good manufacturing kewajiban kita pula untuk mengawasi dan
practices/GMP). Setelah puluhan jam diproses memberikan umpan balik saat produk yang kita
secara ketat dengan penerapan HACCP (Hazard nikmati melenceng dari standar semisal yang
Analysis and Critical Control Point) atau paling mudah dari standar SNI. Dengan
analisis bahaya dan pengendalian titik kritis bekerjasama bahu membahu semoga praktek
(ABPTK) produkpun siap untuk didistribusikan. penyimpangan keamanan pangan semakin
dapat ditekan. Yook semakin peduli pada
keamanan pangan keseharian kita.
130
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Untuk menambah wawasan lebih jauh 1. Keamanan Pangan adalah kondisi dan
mengenai Assesmen Keamanan Pangan dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
Good Manyfacturing Practice (GMP), kalian pangan dari kemungkinan cemaran
juga dapat mempelajari secara mandiri melalui biologis, kimia dan fisik yang dapat
internet. Di internet dapat dicari lebih jauh mengganggu, merugikan dan
materi tentang Assesmen Keamanan Pangan membahayakan kesehatan manusia.
dan Good Manyfacturing Practice (GMP). Salah 2. Sanitasi adalah penciptaan dan
satu website yang dapat kalian kunjungi untuk pemeliharaan higienis dan kondisi sehat
menambah wawasan dan pemahaman kalian atau secara keilmuan, sanitasi diartikan
tentang Assesmen Keamanan Pangan dan sebagai ilmu terapan yang
Good Manyfacturing Practice (GMP) adalah: menggabungkan prinsip-prinsip desain,
pengembangan, implementasi,
pemeliharaan, pemulihan, dan/atau
perbaikan praktik higienis dan kondisi
sehat.
3. Dalam industri pangan, sanitasi meliputi
kegiatan-kegiatan secara aseptik dalam
persiapan, pengolahan dan pengemasan
produk makanan; pembersihan dan
sanitasi pabrik serta lingkungan pabrik
dan kesehatan pekerja. Kegiatan yang
berhubungan dengan produk makanan
m e l i p u t i p e n g aw a s a n m u t u b a h a n
mentah, penyimpanan bahan mentah,
perlengkapan suplai air yang baik,
pencegahan kontaminasi makanan pada
http://rekiarjulianahs.blogspot.com/2011/09 semua tahap-tahap selama pengolahan
/sanitasi-dan-keamanan-makanan.html dari peralatan, personalia, hama, serta
pengemasan dan penggudangan produk
akhir.
4. Sanitasi dilakukan sebagai usaha untuk
mencegah penyakit/kecelakaan dalam
mengkonsumsi pangan yang diproduksi,
dengan cara menghilangkan atau
mengendalikan faktor-faktor di dalam
pengolahan pangan yang berperan dalam
pemindahan bahaya (hazard) sejak
penerimaan bahan baku, pengolahan,
pengemasan dan penggudangan produk,
sampai produk akhir didistribusikan.
5. Sumber kontaminan pada bahan pangan
ada dua kelompok yaitu kontaminan
primer, yang disebabkan oleh perlakuan
http://anandagagan.blogspot.com/2010/03/g
sebelum dipanen atau dipotong (untuk
ood-manufacturing-practices-gmp-of.html
hewan) misalnya berasal dari makanan
131
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
ternak, pupuk kandang, penyiraman khlorin, gas khlorin, CTSP, dan lain-lain.
dengan air tercemar dan lain-lain, dan 9. Pelaksanaan proses sanitasi didasarkan
kontaminan sekunder yang dapat terjadi pada dokumentasi Sanitation Standard
pada beberapa tahapan setelah bahan Operating Procedures (SSOP) atau dalam
pangan dipanen atau dipotong, misalnya bahasa Indonesia biasa di sebut dengan
selama pengolahan, penjualan, penyajian. Standar Prosedur Operasi Sanitasi (SPO
distribusi maupun penyimpanan dan Sanitasi). Secara umum Pre-requisite
persiapan oleh konsumen. Sumber (persyaratan) program adalah hal-hal yang
kontaminan sekunder dapat berasal dari berkaitan dengan operasi sanitasi dan
produk itu sendiri misalnya daging, telur, hygiene pangan suatu proses produksi
susu, ikan, unggas, seafood, sayuran, buah- atau penanganan pangan yang dikenal
buahan dan rempah-rempah. Bahan dengan Good Manufacturing Practicing
pangan tersebut apabila tidak ditangani (GMP). Penerapan Pre-requisite program
secara baik dapat terkontaminasi oleh harus didokumentasikan dalam SPO
mikroorganisme. Sanitasi.
6. Ruang produksi/ruang pengolahan 10. Kontaminasi silang adalah kontaminasi
makanan juga berperan penting dalam yang terjadi karena adanya kontak
menentukan berhasil tidaknya upaya langsung atau tidak langsung antara
sanitasi makanan secara keseluruhan. produk perikanan yang sudah bersih
Ruang produksi yang bersih dan dengan produk perikanan yang masih
dipelihara dengan baik akan merupakan kotor.
tempat yang higienis sekaligus
11. Good Manufacturing Practices merupakan
menyenangkan sebagai tempat kerja dan
suatu pedoman bagi industri pangan,
dapat menimbulkan citra (image) yang
bagaimana cara berproduksi pangan yang
baik bagi institusi yang bersangkutan. Dua
baik. GMP secara luas berfokus dan
hal yang menentukan dalam menciptakan
berakibat pada banyak aspek, baik aspek
ruang produksi yang saniter adalah
proses produksi maupun proses operasi
konstruksi ruang produksi dan tata letak
dari personelnya sendiri.
(layout).
12. Identifikasi persyaratan GMP yang
7. Untuk menghindari terjadinya
berkaitan pekerjaan sendiri meliputi
ko n t a m i n a s i m a k a p e ra l a t a n y a n g
beberapa aspek, yaitu aspek lingkungan
digunakan untuk mengolah dan
produksi (lokasi), aspek bangunan, aspek
menyajikan makanan harus sesuai dengan
fasilitas sanitasi, aspek mesin dan
peruntukannya dan memenuhi
peralatan produksi, aspek bahan, aspek
persyaratan hygiene sanitasi. Peralatan
pengendalian proses, aspek produk akhir,
harus segera dibersihkan dan
aspek laboratorium, dan aspek karyawan.
disanitasi/didesifeksi untuk mencegah
kontaminasi silang pada makanan, baik 13. Cara mengikuti persyaratan CPPB/GMP
pada tahap persiapan, pengolahan, saat menjalankan aktivitas tugas meliputi
penyimpanan sementara. area kerja, material, peralatan dan produk
secara rutin dipantau untuk memastikan
8. Pada kegiatan sanitasi di industri
memenuhi persyaratan GMP; bahan baku
pengolahan pangan, digunakan berbagai
( m e n t a h ) , p ro d u k d a n ko m p o n e n
macam bahan pesanitasi (sanitizer), baik
pengemas ditangani sesuai dengan
dari bahan alami seperti uap, air panas
prosedur GMP dan tempat kerja;
maupun dari bahan kimia seperti senyawa
komponen pengemas ditangani sesuai
132
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
dengan prosedur gmp dan tempat kerja; dilaksanakan sanitasi dalam industri
kontaminasi diidentifikasi dan adanya pangan!
tindakan pengendaliannya; proses, 3. A p a y a n g k a l i a n k e t a h u i t e n t a n g
praktik atau kondisi yang tidak konsisten kontaminasi silang dan bagaimana cara
dengan gmp diidentifikasi; tempat kerja pencegahannya supaya tidak terjadi
dijaga tetap bersih dan rapi sesuai dengan kontaminasi silang?
standar pemeliharaan.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Good
14. Ketersediaan dokumen yang sesuai, Manufacturing Practices (GMP) dalam
lengkap dan benar di industri merupakan industri pangan dan aspek apa saja yang
syarat mutlak dalam penjaminan mutu menjadi ruang lingkupnya!
selama proses. Di samping itu suatu yang
5. Hal-hal apa saja yang dilakukan dalam
tak kalah pentingnya adalah proses
rangka mengikuti persyaratan CPPB/GMP
penyediaan yang cepat dan tepat setiap
saat menjalankan aktivitas tugas meliputi
saat dokumen diperlukan. Dua hal
area kerja, material, peralatan dan produk
tersebut merupakan tujuan yang akan
secara rutin dipantau?
dicapai dalam pengendalian dokumen dan
rekaman.
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
keamanan pangan dan apa tujuannya!
2. T u l i s k a n p e n g e r t i a n d a n t u j u a n
133
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
134
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
135
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
136
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
E. 4% steril
21. Berikut ini merupakan 5 kunci keamanan C. Untuk menghasilkan produk yang laku
pangan, kecuali ..... D. Untuk menghasilkan produk yang
A. Jagalah kebersihan layak untuk dikonsumsi
B. Masaklah dengan benar E. Untuk menghasilkan produk yang
C. Gunakan air dan bahan baku yang bebas kontaminasi
aman 25. Pencucian dan sanitasi peralatan dapat
D. Jagalah pangan pada keadaan ideal dilakukan secara manual maupun secara
mekanis menggunakan mesin. Urutan
E. Pisahkan pangan mentah dengan
sanitasi peralatan yang benar ditunjukkan
pangan matang
oleh ....
22. Tujuan dari penerapan sanitasi di industri
(1) Pre rinse
pangan adalah ....
(2) Pembilasan
A. Menghilangkan kontaminasi bahan
mentah (3) Drying / penirisan
B. Menghilangkan kontaminan dari (4) Sanitasi / desinfeksi
makanan dan mesin pengolahan (5) Pencucian
makanan serta mencegah kontaminasi A. 1 – 3 – 5 – 2 – 4
silang
B. 2 – 3 – 4 – 5 – 1
C. M e n g a m a n k a n m a k a n a n d a r i
C. 1 – 5 – 2 – 4 – 3
kontaminasi fisik
D. 1 – 4 – 5 – 3 – 2
D. M e n g a m a n k a n m a k a n a n d a r i
kontaminasi mikrobiologis E. 1 – 2 – 3 – 4 – 5
E. M e n g a m a n k a n m a k a n a n d a r i 26. Pelapis dinding pada ruang produksi
kontaminan kimiawi harus……
23. Tiga prinsip sanitasi adalah sebagai A. Berventilasi banyak
berikut …. B. Halus
A. Bersih secara Fisik, Kimiawi dan C. Rata
Mikrobiologi D. Kedap air
B. Bersih secara Fisik, Biokimiawi dan E. Kasar
Biologi
27. Perhatikan pernyataan di bawah ini :
C. Bersih secara Kimiawi, Biologi dan
(1) tidak efektif terhadap spora
Fisiologi
(2) mahal
D. Bersih secara Mikrobiologi, Biokimiawi
dan Ekonomi (3) memberi warna bila pekat
E. Bersih secara Fisik, Mikrobiologi dan (4) bereaksi dengan zat tepung memberi
Biologi warna biru
24. Berikut ini bukan merupakan tujuan cara Pernyataan di atas merupakan ….
produksi pangan yang baik (GMP) …. A. kerugian dari desinfektan gas klorin
A. Untuk menghasilkan produk yang B. k e u n t u n g a n d a r i d e s i n f e k t a n
aman hipoklorit
B. Untuk menghasilkan produk yang C. kerugian dari desinfektan Iodophor
137
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
D. Keuntungan dari desinfektan Quart 5. Apa yang menjadi tujuan penerapan Good
E. Keuntungan dari desinfektan iodophor Manufacturing Practice (GMP) pada
industri pangan?
28. Pencemaran produk olahan oleh bahan
b a k u y a n g d i l e t a k k a n b e rd e k a t a n
disebut….
A. Pembersihan silang
B. Pembersihan kembali
C. Kontaminasi silang Setelah mempelajari bab kesatu sampai ketiga
D. Pengotoran silang ini dan mengerjakan evaluasi semester ganjil,
cobalah refleksi diri Anda mengenai materi
E. Kontaminan pangan
pada satu semester ini, apakah masih ada
29. U n t u k m e n g a n t i s i p a s i b i l a t e r j a d i materi yang belum dimengerti? Adakah yang
kecelakaan selama proses produksi, dalam masih ingin ditanyakan pada guru pengampu?
ruang produksi harus tersedia…. Jika iya, diskusikan dengan teman maupun
A. Ruang pemeriksaan kesehatan guru Anda. Sampaikan juga kekurangan atau
B. Tempat penyimpanan peralatan teknik kelebihan kegiatan pembelajaran selama satu
semester ini kepada guru pengampu untuk
C. Tempat cuci tangan
perbaikan kegiatan pembelajaran ke depan.
D. Ruangan steril khusus
E. Perlengkapan PPPK
30. Secara umum kondisi permukaan alat yang
kontak langsung dengan pangan harus ….
A. Bercelah
B. Halus
C. Mengelupas
D. Kasar
E. Menyerap air
B. URAIAN
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik
dan benar!
1. Jelaskan perbedaan antara duo trio test
dengan triangle test dalam pengujian
organoleptis!
2. Apa sajakah manfaat penggunaan Uji
Qualitatif Descriptive Analysis (QDA
Test)?
3. Jelaskan pengertian pengambilan contoh !
4. Apa yang dimaksud dengan kontaminasi
silang pada industri pangan dan
bagaimana cara mencegahnya?
138
BAB 4
VERIFIKASI PENERAPAN HACCP
Setelah mempelajari materi tentang verifikasi penerapan HACCP ini peserta diklat
diharapkan mampu melaksanakan verifikasi penerapan HACCP pada proses
pengolahan pangan secara benar dengan mandiri.
HACCP – Bahaya (hazard) - Titik Kendali (Control Point = CP) - Titik Kendali Kritis
(Critical Control Point = CCP) - Batas Kritis (Ccritical Limits) - Resiko - Penggolongan
Resiko - Pemantauan (Monitoring) - Pemantauan Kontinyu - Tindakan Koreksi
(Corrective Action) - Tim HACCP - Validasi Rancangan HACCP – Verifikasi -Validasi
139
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Keamanan produk agribisnis sudah bukan aspek sumber daya manusia, peningkatan
menjadi hal yang baru lagi. Konsumen telah ke t e r a m p i l a n s e r t a p e n g u a s a a a n d a n
berubah cara pandangnya terhadap suatu pengembangan teknologi.
produk yang akan dikonsumsi. Selain harga, Filosofi sistem HACCP ini adalah pembinaan
mutu dan keamanan produk juga telah menjadi dan pengawasan mutu dan keamanan pangan
hal penting yang mendapat perhatian berdasarkan pencegahan preventif (preventive
mengingat hasil dari produk agribisnis measure) yang dipercayai lebih unggul
merupakan bahan pangan yang langsung dibanding dengan cara-cara tradisional
dikonsumsi oleh manusia. Bahkan pada (conventional) yang terlalu menekankan pada
beberapa tahun terakhir ini, konsumen telah sampling dan pengujian produk akhir di
menyadari bahwa mutu dan keamanan pangan laboratorium. Sistem HACCP lebih
tidak hanya bisa dijamin dengan hasil uji pada m e n e k a n k a n p a d a u p a y a p e n ce g a h a n
produk akhir di laboratorium saja. Mereka preventif untuk memberi jaminan keamanan
berkeyakinan bahwa dengan pemakaian bahan produk pangan.
baku yang baik, ditangani atau manage dengan
Adanya beberapa kasus penyakit dan
baik, diolah dan didistribusikan dengan baik
keracunan makanan serta terakhir adanya
akan menghasilkan produk akhir pangan yang
issue keamanan pangan (food safety) di
baik pula. Hal ini tentu saja menjadi tantangan
negara-negara maju, maka sejak tahun 1987
bagi produsen. Oleh karena itu, diperlukan
konsep HACCP ini berkembang, banyak
jaminan mutu memenuhi regulasi pangan
dibahas dan didiskusikan oleh para pengamat,
internasional, yang dilaksanakan dalam rantai
pelaku atau praktisi pengawasan mutu dan
produksi sejak bahan baku dipanen sampai
keamanan pangan serta oleh para birokrat
kepada konsumen sebagai muara terakhir.
maupun kalangan industriawan dan ilmuan
Jaminan mutu terhadap keamanan pangan pangan. Bahkan karena tingkat jaminan
secara konvensional yang hanya berdasarkan keamanannya yang tinggi pada setiap industri
inspeksi produk akhir tidak dapat menjamin pangan yang menerapkannya, menjadikan
mutu secara keseluruhan. Pengawasan mutu sistem ini banyak diacu dan diadopsi sebagai
pangan berdasarkan prinsip-prinsip standar proses keamanan pangan secara
pencegahan dipercayai lebih unggul internasional. Codex Alimentarius Commission
dibandingkan dengan cara-cara tradisional (CAC) WHO/FAO pun telah menganjurkan dan
yang menekankan pada pengujian produk merekomendasikan diimplementasikannya
akhir di laboratorium. Suatu konsep jaminan konsep HACCP ini pada setiap industri
mutu yang khusus diterapkan untuk pangan pengolah pangan. Begitu pula negara-negara
dikenal dengan HACCP (Hazard Analysis yang tergabung dalam MEE melalui EC
Critical Control Points). Sistem HACCP Directive 91/493/EEC juga
merupakan sistem manajemen keamanan merekomendasikan penerapan HACCP sebagai
pangan. Munculnya konsep HACCP, bertitik dasar pengembangan sistem manajemen mutu
tolak dari meningkatnya kesadaran konsumen dinegara-negara yang akan mengekspor
terhadap kesehatan, yang melahirkan tuntutan produk hasil perikanan dan udangnya ke
terhadap jaminan keamanan dan kelayakan negara-negara MEE tersebut.
mutu atas pangan dan bahan pangan yang
dikonsumsi.. Sebagai konsekwensi logis,
strategi pembinaan dan pengawasan mutu A. Pengertian dan Tujuan HACCP
pada industri pangan nasional harus bergeser 1. Pengertian HACCP
ke strategi yang juga wajib memperhatikan Codex Alimentarius Commission 3
aspek keamanan pangan tersebut, disamping menjabarkan sistem Hazard Analysis
140
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Critical Control Point (HACCP) sebagai tidak disukai, diidentifikasi dan diteliti
berikut : dimana kemungkinan besar terjadi
a. Suatu sistem yang memiliki landasan kontaminasi/pencemaran atau
ilmiah dan yang secara sistematis kerusakan produk makanan mulai dari
mengidentifikasi potensi-potensi penyediaan bahan baku, selama tahapan
bahaya tertentu serta cara-cara proses pengolahan bahan sampai
pengendaliannya untuk menjamin distribusi dan penggunaannya. Kunci
keamanan pangan. utama HACCP adalah antisipasi bahaya
dan identifikasi titik kendali kritis.
b. Sebuah alat untuk memperkirakan
potensi bahaya dan menentukan Seperti telah dinyatakan di atas, bahwa
sistem pengendalian yang berfokus Hazard Analysis Critical Control Point
pada pencegahan terjadinya bahaya (HACCP) merupakan suatu alat untuk
dan bukannya sistem yang semata- mengidentifikasi bahaya dan
mata bergantung pada pengujian menetapkan sistem pengendaliannya.
produk akhir. Dalam hal ini, sistem HACCP diarahkan
pada tindakan pencegahan dan tidak
c. S e b u a h s i s t e m y a n g m a m p u
bergantung pada pengujian produk akhir
mengakomodasi perubahan-
(Fardiaz, 1996). Program pelaksanaan
perubahan seperti perkembangan
HACCP dituangkan dalam suatu
dalam rancangan alat, cara
dokumen yang menggambarkan
pengolahan atau perkembangan
kegiatan proses produksi serta
teknologi.
pengawasan mutunya yang sesuai
d. Sebuah konsep yang dapat diterapkan d e n g a n ke t e n t u a n y a n g b e r l a k u .
pada seluruh rantai makanan dari Dokumen tersebut adalah dokumen
produksi primer hingga konsumsi rencana HACCP, yang dikenal juga
akhir, di mana penerapannya dipandu sebagai Panduan Mutu, Quality
oleh bukti-bukti ilmiah tentang resiko Assurance Plan (QAP) atau berdasarkan
terhadap kesehatan manusia. BSN (1999) pedoman 1004-1999
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disebut dengan Rencana Kerja Jaminan
dikatakan bahwa HACCP merupakan Mutu (RKJM) berdasarkan HACCP. Secara
suatu sistem manajemen pengawasan garis besar penyusunan RKJM dapat
dan pengendalian keamanan pangan mengacu kepada pedoman 1004-1999
secara preventif yang bersifat ilmiah, tentang panduan penyusunan rencana
rasional dan sistematis dengan tujuan HACCP yang dikeluarkan oleh Badan
untuk mengidentifikasi, memonitor dan Standarisasi Nasional (BSN) (Mukartini,
mengendalikan bahaya (hazard) mulai 2001).
dari bahan baku, selama proses Beberapa hal yang perlu diperhatikan
produksi/pengolahan, manufakturing, berkaitan dengan penerapan HACCP
penanganan dan penggunaan bahan sebagaimana dinyatakan oleh Codex
pangan untuk menjamin bahwa bahan Alimentarius Commission adalah bahwa :
pangan tersebut aman bila dikonsumsi.
a. Penerapan HACCP yang berhasil
Dengan demikian dalam sistem HACCP,
memerlukan komitmen yang utuh dan
bahan/materi yang dapat
keterlibatan manajemen serta kerja
membahayakan keselamatan manusia
keras. Hal tersebut memerlukan
dan merugikan, ataupun yang dapat
pendekatan multidisipliner, termasuk
menyebabkan produk makanan menjadi
141
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
keahlian yang sesuai di bidang bahaya yang berasal dari makanan yang
agronomi, kesehatan veteriner, berhubungan dengan jenis bahan
produksi, mikrobiologi, obat-obatan, pangan yang diolah oleh perusahaan
kesehatan masyarkat, teknologi pengolah makanan dengan tujuan untuk
pangan, kesehatan lingkungan, kimia melindungi kesehatan konsumen.
dan rekayasa. Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa
b. Penerapan sistem HACCP sesuai konsep kunci harus ditegaskan, antara
dengan penerapan sistem manajemen lain potensi bahaya terhadap keamanan
kualitas seperti seri ISO 9000 dan pangan (food safety hazard), analisis
merupakan sistem pilihan diantara potensi bahaya (hazard analysis),
sistem-sistem pengelolaan keamanan pengendalian yang sangat diperlukan
pangan. untuk mencegah atau mengurangi resiko
potensi bahaya terhadap keamanan
M e n u r u t B r y a n ( 1 9 9 0 ) , ko n s e p
pangan atau menguranginya hingga
pendekatan yang digunakan pada sistem
batas yang dapat diterima dan bagian-
H AC C P b e r s i f a t l o g i s ( r a s i o n a l ) ,
bagian dari rantai makanan. Pemahaman
sistematis, kontinyu dan menyeluruh
yang lebih baik terhadap konsep-konsep
(komprehensif) dan bertujuan untuk
tersebut oleh para anggota tim HACCP
mengidentifikasi, memonitor dan
akan membantu proses penerimaan
mengendalikan bahaya yang beresiko
dengan akurasi yang lebih baik tentang
tinggi terhadap mutu dan keamanan
hal-hal yang harus menjadi peranan
produk pangan. Konsep HACCP ini
utama dalam sistem HACCP dalam usaha
disebut rasional karena pendekatannya
pengolahan pangan mereka.
didasarkan pada data historis tentang
penyebab suatu penyakit yang timbul HACCP dapat diterapkan pada seluruh
(illness) dan kerusakan pangannya rantai pangan dari produk primer sampai
(spoilage). HACCP bersifat sistematis pada konsumsi akhir dan penerapannya
karena konsep HACCP merupakan harus dipedomani dengan bukti secara
rencana yang teliti dan cermat serta ilmiah terhadap resiko kesehatan
meliputi kegiatan operasi tahap demi manusia. Selain meningkatkan
tahap, tata cara (prosedur) dan ukuran keamanan pangan, penerapan HACCP
kriteria pengendaliannya. Konsep HACCP dapat memberikan keuntungan lain yang
juga bersifat kontinyu karena apabila penting. Selanjutnya, penerapan sistem
ditemukan terjadi suatu masalah maka HACCP dapat membantu inspeksi oleh
dapat segera dilaksanakan tindakan lembaga yang berwenang dan
untuk memperbaikinya. Disamping itu, memajukan perdagangan internasional
s i s t e m H ACC P d i ka t a ka n b e rs i fa t melalui peningkatan kepercayaan
komprehensif karena sistem HACCP keamanan pangan.
sendiri berhubungan erat dengan Keberhasilan penerapan HACCP
ramuan (ingredient), pengolah/proses memerlukan komitmen dan keterlibatan
dan tujuan penggunaan/pemakaian penuh dari manajemen dan tenaga kerja.
produk pangan selanjutnya. Juga mensyaratkan pendekatan dari
berbagai disiplin, pendekatan berbagai
disiplin ini harus mencakup keahlian
2. Tujuan Penerapan Sistem HACCP
dalam agronomi, kesehatan veteriner,
Tujuan penerapan sistem HACCP produksi, mikrobiologi, obat-obatan,
adalah untuk menunjukkan letak potensi ke s e h a t a n m a s y a ra ka t , t e k n o l og i
142
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
143
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Tingkat Resiko
Jenis Makanan
Kesehatan
Resiko Tinggi a. Susu dan produk olahannya
b. Daging (sapi, ayam, kambing, dsb) dan
produk olahannya
c. Hasil perikanan dan produk olahannya
d. Sayuran dan produk olahannya
e. Produk makanan berasan rendah
lainnya
144
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
145
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
146
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
147
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
148
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
1) Karakteristik umum (komposisi, Formulir 2 : Contoh formulir bahan mentah dan bahan baku
volume, struktur, dan seterusnya)
2) Struktur fisikokimia (pH, aktivitas
air, jumlah dan jenis kurator,
atmosfir termodifikasi).
3) B a h a n p e n g e m a s d a n c a r a
pengemasan.
4) Kondisi penyimpanan, informasi
tentang pelabelan, instruksi untuk
pengawetan (suhu, batas umur
simpan) dan penggunaannya.
5) Kondisi distribusi.
6) K o n d i s i p e n g g u n a a n o l e h
konsumen.
Pada praktiknya, informasi ini juga
perlu dikumpulkan untuk bahan
mentah, bahan baku, produk antara
dan produk yang harus diproses ulang
jika bahan-bahan tersebut memiliki
karakteristik tertentu.
Informasi yang berhubungan dengan
karaktersitik yang dapat berpengaruh
terhadap potensi bahaya yang akan
dipertimbangkan (misalnya suhu,
pengawetan atau aktivitas air yang
Formulir 3 : Contoh formulir produk antara dan produk akhir
berhubungan dengan bakteria) akan
dikumpulkan pertama kali. Tahapan ini
sangat penting dan tidak boleh
diremehkan. Tujuannya adalah untuk
mengumpulkan informasi yang dapat
diandalkan tentang suatu produk,
komposisi, perilaku, umur simpan,
t u j u a n a k h i r, d a n s e b a g a i n y a .
Keraguan akan ketidakpastian (pH, Aw
dan sebagainya) harus dihilangkan
pada tahapan studi ini, jika perlu
dengan cara percobaan dan pengujian.
Data yang dikumpulkan akan
digunakan pada tahap berikutnya
dalam studi HACCP, terutama untuk
melengkapi tahap 6 (analisis potensi
bahaya) dan tahap 8 (batas kritis).
Contoh formulir deskripsi produk
untuk produk akhir, bahan mentah,
produk semi jadi, dan bahan baku
terdapat pada Formulir 2 dan 3.
149
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
150
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
151
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
152
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
153
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
154
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
155
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
156
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
157
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
158
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
159
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
160
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
161
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
162
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
163
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
164
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
165
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
166
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
167
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Sekali batas kritis telah ditentukan, Berikut adalah contoh penandaan CCP
maka batas kritis tersebut akan ditulis pada diagram alir proses produksi roti
pada formulir 10 bersama dengan manis.
deskripsi tahapan proses, angka CCP
dan deskripsi potensi bahaya seperti
pada contoh berikut ini.
Batas kritis bisa berhubungan
dengan satu atau beberapa
karakteristik, fisik, kimia,
mikrobiologis atau dari hasil
pengamatan selama proses. Batas
kritis harus ditentukan untuk setiap
Penentuan Titik Kritis (PTK). Dalam
beberapa kasus batas kritis kriteria
pengukurannya antara lain suhu,
waktu, tingkat kelembaban, pH, Aw dan
ketersediaan chlorine dan parameter
yang berhubungan dengan panca
indra (penampakan dan tekstur).
c. M e m b u a t p e n a n d a a n CC P p a d a
diagram alir proses produksi
Setelah ditentukan/ditetapkan
mana saja yang menjadi Critical
Control Point (CPP) dari keseluruhan Gambar 5.3. Penandaan CCP pada diagram alir proses produksi roti manis
tahapan proses, sebagai contoh Tabel
5.7, maka kita dapat membuat
penandaan pada diagram alir proses
168
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
169
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
170
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
171
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
172
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
173
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
174
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
175
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
176
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
177
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
178
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
179
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
180
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
181
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
182
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Diagram Alir Pembuatan Jus Jeruk Hasil analisa bahaya pada proses produksi
menunjukkan bahwa hampir setiap tahap
proses memberikan resiko terjadinya
4. Analisa Bahaya kontaminasi fisik dan mikrobiologi. Hal ini
Analisa bahaya dilakukan dengan dua erat kaitannya dengan sanitasi peralatan,
tahapan, yaitu analisa bahaya pada bahan ruangan dan hygiene pekerja. Peralatan
baku dan analisa bahaya pada tahapan yang akan digunakan pada setiap kali
183
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
184
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
185
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
sebelum disimpan di suhu dingin, produk Tanti D. Pada Jurnal Standardisasi Vol. 12, No. 1
harus dicelupkan dulu di dalam air dingin Tahun 2010: 43 – 49
untuk mempercepat proses produk
menjadi dingin dan mengurangi waktu
kemungkinan mikroba patogen dapat
berkembang biak.
Praktik
9. Menyusun prosedur verifikasi
Setelah analisa bahaya dan penetapan CCP ANALISIS HACCP PADA PRODUK HASIL
selesai dilakukan dan telah PERTANIAN
didokumentasikan dalam Rencana HACCP,
maka tahap selanjutnya dilakukan Tugas 1 :
penetapan prosedur dokumentasi dan
Lakukan penyusunan lembar kerja HACCP yang
verifikasi. Untuk memantau efektivitas
ada di unit produksi hasil pertanian di sekolah
penerapan HACCP pada pengolahan sari
atau industri pengolahan hasil pertanian di
buah jeruk dilakukan analisa terhadap
lingkungan Anda
mutu sari buah selama penyimpanan 4
bulan serta dilakukan analisa mikrobiologi.
Proses verifikasi dilakukan oleh BB Litbang Dengan langkah-langkah berikut :
Pascapanen Pertanian bekerjasama 1. Mendiskripsikan produk
d e n g a n Pe m d a K a b u p a t e n S a m b a s
sekaligus sebagai proses audit. Nama Produk
Sumber :
4. Lakukan verifikasi terhadap hasil yang telah
Studi Penerapan HACCP pada Pengolahan Sari di buat
Buah Jeruk Siam oleh Ira Mulyawanti dan Kun
186
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Praktik
Tugas 2 : pangan Pillsbury Company bekerjasama
Lakukan penyusunan lembar kerja HACCP yang dengan NASA (The National Aeronaties and
ada di unit produksi sekolah dan atau industri Space Administration) dan US Arm's Research,
pengolahan pangan di lingkungan anda Development and Engineering Center pada
dekade tahun 1960-an dalam rangka
menjamin suplai persediaan makanan untuk
Dengan langkah-langkah berikut : para astronotnya (Adams, 1994 ; Motarjemi Et
1. Mendiskripsikan produk Al, 1996 ; Vail, 1994). Konsep ini pada
permulaannya dikembangkan dengan misi
Nama Produk
untuk menghasilkan produk pangan dengan
Asal bahan baku kriteria yang bebas dari bakteri pathogen yang
bisa menyebabkan adanya keracunan maupun
Cara pengepakan/pengemasan bebas dari bakteri-bakteri lain serta dikenal
Penyimpanan pula dengan program ”zero-defects” (Hobbs,
1991). Program ”zero-defects” ini esensinya
Pelabelan mencakup tiga hal, yaitu pengendalian bahan
baku, pengendalian seluruh proses dan
Pemasaran
pengendalian pada lingkungan produksinya
2. Membuat diagram alir proses pengolahan serta tidak hanya mengandalkan pemeriksaan
pada produk akhir (finished products) saja.
3. Penerapan 7 prinsip HACCP
Oleh karena hal tersebut maka diperlukan
sistem/metode pendekatan lain yang bisa
DAFTAR PERIKSA
menjamin bahwa faktor-faktor yang
Tindakan Prosedur Tindakan merugikan harus benar-benar dapat diawasi
Tahap Baha Batas Catat
Pengenda TKK Pemanta Perbaika
an ya Kritis an dan dikendalikan. Dari hasil pengkajian,
lian uan n
evaluasi dan penelitian yang lebih mendalam
ternyata sistem/metode HACCP merupakan
satu-satunya konsep yang pas (sesuai)
kinerjanya untuk program ”zero-defects”
tersebut (National Food Processors
Association's Microbiology And Foodsafety
4. Lakukan verifikasi terhadap hasil yang telah Committee, 1992).
dibuat
Kemudian atas inisiatif perusahaan industri
pengolah pangan Pillbury Company, konsep
sistem manajemen HACCP tersebut lalu
dipresentasikan dan dipublikasikan pada
tahun 1971 dalam Konfrensi Perlindungan
Pangan Nasional di Amerika Serikat (Hobbs,
1991). Disamping itu, konsep ini menjadi dasar
SEJARAH PERKEMBANGAN PERUMUSAN bagi peraturan untuk menjamin keamanan
HACCP mikrobiologis bagi produk makanan berasam
rendah yang dikalengkan dan makanan yang
diasamkan dan diproses dengan menggunakan
Konsep sistem HACCP sebagai penjamin
suhu tinggi. Selanjutnya konsep sistem HACCP
keamanan pangan pertama kali dikembangkan
ini banyak dipelajari, diteliti, diterapkan dan
oleh tiga institusi, yaitu perusahaan pengolah
dikembangkan oleh berbagai kalangan
187
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
industri pengolah pangan, ilmuan pangan, sistem HACCP, terutama bagi negara-negara
teknologi pangan, para pakar di bidang ilmu Argentina, Bolivia, China, Indonesia, Jordania,
dan teknologi pangan baik yang ada di Meksiko, Peru, Philipina, Thailand dan Tunia.
Universitas/Perguruan Tinggi, lembaga litbang Begitu pula negara-negara yang tergabung
pangan dan lain-lain. bahkan FDA (Food and dalam Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) telah
Drug Administration) sebagai lembaga mensyaratkan diterapkannya sistem HACCP
penjamin mutu dan keamanan pangan pada setiap eksportir produk pangan yang
nasional yang disegani di Amerika Serikat telah masuk ke negara-negara tersebut. Sementara
menetapkan dan mensyaratkan agar sistem ini, mulai tanggal 28 Juni 1993, konsep sistem
HACCP ini diterapkan secara wajib (mandatory) HACCP telah diterima oleh Codex Alimentarius
pada setiap industri pengolah pangan secara Commission (CAC) dan diadopsi sebagai
luas (Person dan Corlet, 1992). petunjuk pelaksanaan penerapan sistem
Konsep HACCP ini pun telah mengalami HACCP atau ”Guidelines for Application of
revisi, kajian ulang dan penyempurnaan dari Hazard Analysis Critical Control Point System”
berbagai institusi yang memberikan (CODEX ALIENTARIUN COMMISSION, 1993).
masukannya seperti National Advisory Dengan adanya adopsi dan pengakuan secara
Committee On Microbiological Criteria on resmi dari Badan WHO ini, maka HACCP
Fo o d s ( N AC M C F ) , U S D e p a r t e m e n t o f menjadi semakin populer di kalangan industri
Agriculture (USDA), National Academiy of dan jasa pengolah pangan sebagai penjamin
Sciences (NAS), USDA Food Safety and keamanan pangan (food safety assurance).
Inspection Service (FSIS) (Adams, 1994), The
National Marine Fisheries Institute (NMFS),
National Oceanic and Atmospherie
Administration (NOAA), National Fisheries
Institute (NFI) dan FDA sendiri (Garrett III dan
Hudak-Rose, 1991). Perkembangan
selanjutnya konsep HACCP ini telah banyak Untuk menambah wawasan lebih jauh
diimplementasikan di berbagai jenis operasi mengenai Verifikasi Penerapan HACCP, kalian
pengolahan pangan termasuk pula pada jasa juga dapat mempelajari secara mandiri melalui
”catering” dan ”domestic kitchen” dan dalam internet. Di internet dapat dicari lebih jauh
implementasinya biasanya dilakukan validasi materi tentang Verifikasi Penerapan HACCP.
dan verifikasi oleh Badan/Lembaga pengawas Salah satu website yang dapat kalian kunjungi
keamanan pangan. Kemudian sejak tahun untuk menambah wawasan dan pemahaman
1985 penerapan sistem HACCP telah diuji- kalian tentang Verifikasi Penerapan HACCP
cobakan pada industri pengolah pangan, adalah:
industri perhotelan, industri penyedia
makanan yang beroperasi di jalanan (street
food vendors) dan rumah tangga di beberapa
negara, misalnya, Republik Dominika, Peru,
Pakistan, Malaysia dan Zambia (WHO, 1993).
Pada tahun 1993 Badan Konsultansi WHO
untuk Pelatihan Implementasi Sistem HACCP
pada Industri Pengolah Pangan membuat suatu
rekomendasi agar pemerintah sebagai
pembina dan industri pangan sebagai
produsen pangan berupaya menerapkan
188
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
http://www.kemenperin.go.id/download/676 CC P ) , P r i n s i p 4 ( M e n e t a p k a n c a ra
1/HACCP-dan-Implementasinya-Dalam- pemantauan CCP), Prinsip 5 (Menetapkan
Industri-Pangan tindakan koreksi), Prinsip 6 (Menyusun
prosedur verifikasi), dan Prinsip 7
(Menetapkan prosedur pencatatan
(dokumentasi).
5. Operasi pangan harus menjamin bahwa
pengetahuan dan keahlian spesifik
produk tertentu tersedia untuk
1. HACCP merupakan suatu sistem pengembangan rencana HACCP yang
manajemen pengawasan dan efektif yang dapat dicapai dengan
pengendalian keamanan pangan secara pembentukan sebuah tim dari berbagai
preventif yang bersifat ilmiah, rasional disiplin ilmu. Apabila beberapa keahlian
dan sistematis dengan tujuan untuk tidak tersedia, diperlukan konsultan dari
mengidentifikasi, memonitor dan pihak luar. Dalam menyusun tim HACCP,
mengendalikan bahaya (hazard) mulai tim ini harus dipilih oleh pihak
dari bahan baku, selama proses manajemen.
produksi/pengolahan, manufakturing, 6. Bagan alir harus disusun oleh tim HACCP
penanganan dan penggunaan bahan dan harus memuat semua tahapan dalam
pangan untuk menjamin bahwa bahan o p e ra s i o n a l p ro d u k s i . B i l a H ACC P
pangan tersebut aman bila dikonsumsi. diterapkan pada suatu operasi tertentu,
2. Tujuan penerapan sistem HACCP adalah maka harus dipertimbangkan tahapan
untuk menunjukkan letak potensi bahaya sebelum dan sesudah operasi tersebut.
yang berasal dari makanan yang 7. Pada tahap deskripsi produk, diperlukan
berhubungan dengan jenis bahan pangan penjelasan lengkap dari produk termasuk
yang diolah oleh perusahaan pengolah informasi mengenai komposisi, struktur
makanan dengan tujuan untuk melindungi fisika/kimia (termasuk Aw, pH, dan lain-
kesehatan konsumen. lain), perlakuan-perlakuan
3. Beberapa konsep kunci yang harus mikrosidal/statis (seperti perlakuan
ditegaskan, antara lain potensi bahaya pemanasan, pembekuan, penggaraman,
terhadap keamanan pangan (food safety pengasapan, dan lain-lain), pengemasan,
hazard), analisis potensi bahaya (hazard kondisi penyimpanan dan daya tahan
analysis), pengendalian yang sangat serta metoda pendistribusiannya.
diperlukan untuk mencegah atau 8. Tim HACCP harus melakukan pencatatan
mengurangi resiko potensi bahaya terhadap semua bahaya potensial yang
terhadap keamanan pangan atau b e r ka i t a n d e n g a n s e t i a p t a h a p a n ,
menguranginya hingga batas yang dapat pengadaan suatu analisa bahaya dan
diterima dan bagian-bagian dari rantai menyarankan berbagai pengukuran untuk
makanan. mengendalikan bahaya-bahaya yang
4. Prinsip-prinsip dalam konsep HACCP yang teridentifikasi. Bahaya potensial yang
menjadi dasar penerapan adalah Prinsip 1 muncul adalah bahaya biologis, bahaya
(Analisis bahaya dan pencegahannya), kimia dan bahaya fisik.
Prinsip 2 (Identifikasi Critical Control 9. Keseriusan bahaya dapat ditetapkan
Points (CCPs) di dalam proses), Prinsip 3 dengan melihat dampaknya terhadap
(Menetapkan batas kritis untuk setiap kesehatan konsumen, dan juga dampak
189
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
terhadap reputasi bisnis. Tim HACCP harus kehilangan kontrol (loss of control).
mempertimbangkan tindakan 15. Penetapan prosedur verifikasi, metoda
pengendalian, jika ada yang dapat audit dan verifikasi, prosedur dan
dilakukan untuk setiap bahaya. Lebih jauh pengujian, termasuk pengambilan contoh
tindakan pengendalian disyaratkan untuk secara acak dan analisa, dapat
mengendalikan bahaya-bahaya tertentu dipergunakan untuk menentukan apakah
dan lebih jauh satu bahaya dikendalikan sistem HACCP bekerja secara benar
oleh tindakan pengawasan yang tertentu. dengan tujuan untuk memeriksa apakah
10. Titik Kendali kritis (TKK) atau Critical program HACCP telah dilaksanakan sesuai
Control Point (CCP) adalah sebuah dengan rancangan HACCP yang ditetapkan
tahapan di mana pengendalian dapat dan untuk menjamin bahwa rancangan
dilakukan dan sangat penting untuk HACCP yang ditetapkan masih efektif.
mencegah atau menghilangkan potensi 16. Pencatatan dan pembukuan yang efisien
bahaya terhadap keamanan pangan atau serta akurat adalah penting dalam
menguranginya hingga ke tingkat yang penerapan sistem HACCP meliputi
dapat diterima. Pada tahap penentuan TKK terutama prosedur HACCP. Dokumentasi
ini, semua tahapan proses diidentifikasi dan pencatatan harus cukup memadai
sehingga dapat ditentukan pada tahapan sesuai sifat dan besarnya operasi.
proses mana bahaya yang ada akan Prosedur HACCP harus didokumentasikan
dihilangkan atau dikurangi. dan harus sesuai dengan sifat dan ukuran
11. Untuk mengendalikan bahaya yang sama operasi. Sistem pendokumentasian yang
mungkin terdapat lebih dari satu TKK pada praktis dan tepat sangatlah penting untuk
saat pengendalian dilakukan. Penentuan aplikasi yang efeisien dan penerapan
dari TKK pada sistem HACCP dapat dibantu sistem HACCP yang efektif.
dengan menggunakan Pohon keputusan
yang menyatakan pendekatan pemikiran
yang logis (masuk akal).
12. Suatu batas kritis (critical limits) adalah
s e b u a h k r i t e r i a y a n g m e m i s a h ka n
konsentrasi yang dapat diterima dengan
yang tidak dapat diterima. HACCP. Tugas Kalian adalah memilih satu
13. Pemantauan/monitoring merupakan buah industri pengolahan pangan, selanjutnya
pengukuran atau pengamatan terjadwal lakukan verifikasi pelaksanaan HACCP di
dari TKK yang dibandingkan terhadap perusahaan tersebut. Gunakan formulir-
batas kritisnya. Prosedur pemantauan formulir yang ada dan sudah disepakati
harus dapat menemukan kehilangan dengan guru pengampu.
kendali pada TKK dan memberi informasi
yang tepat waktu untuk mengadakan
penyesuaian untuk memastikan
pengendalian proses, sehingga mencegah
pelanggaran dari batas kritis.
14. Tindakan koreksi/perbaikan adalah setiap
tindakan yang harus diambil jika hasil
monitoring pada suatu titik pengontrolan
k r i t i s ( CC P ) m e n u n j u k k a n a d a n y a
190
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan HACCP
dalam industri pangan!
2. Apa saja tujuan penerapan HACCP dalam
industri pangan? Beri penjelasan
secukupnya!
3. Tuliskan prinsip-prinsip penerapan HACCP
dalam industri pangan!
4. Jelaskan secara singkat tahapan-tahapan
penerapan HACCP di industri pangan!
5. Apa yang kalian ketahui tentang “bahaya”
dalam industri pangan dan apa saja
jenisnya? Berikan penjelasan
selengkapnya?
191
BAB 5
PENYIMPANAN DAN
PENGGUDANGAN PERTANIAN
Sejarah penyimpanan
Sejarah, Pengertian,
dan Peranan Pengertian penyimpanan
Penyimpanan
Peranan penyimpanan
Tipe Penyimpanan
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Teknik Penyimpanan
Penyimpanan
Metode Penyimpanan
Tipe, Teknik, dan Faktor Teknis
Metode
Penyimpanan Faktor Ekonomis
Penyimpanan
dan Tempat Media Penyimpanan
Penggudangan Penyimpanan
Pertanian Bangunan Penyimpanan
Bangunan Penyimpanan
Bangunan Penyimpanan
Penggudangan
Hasil Pertanian Bangunan Penyimpanan
Bangunan Penyimpanan
Bangunan Penyimpanan
192
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Keberadaan bahan pangan diperlukan bahan pangan yang ada. Cara yang paling tepat
sepanjang masa sebagai kebutuhan pokok dan praktis untuk memecahkan persoalan
manusia sebelum sandang dan papan. Keadaan tersebut adalah dengan menyimpan hasil
demikian dapat dirunut sejak jaman primitif, pertanian.
pada masa itu manusia memperoleh pangan Menyimpan hasil pertanian merupakan
secara ladang berpindah. Pada watu itu, langkah pemecahan yang sederhana. Dengan
melimpahnya hasil pangan hanya bersifat menyimpan hasil, maka pemanfaatan bahan
sementara, bahakan dikatakan jarang sekali pangan dapat diatur menurut kepentingan dan
dialami. Pada abad 17 munculah revolusi hijau kebutuhannya. Namun demikian, menyimpan
yang memperkenalkan teknik bercocok tanam. hasil pertanian bukanlah pekerjaan yang
Dengan teknik ini, secara lambat laun mudah mengingat adanya keterbatasan
membawa keberuntungan dan surplus pangan ketahanan bahan, fasilitas penyimpanan, dan
semakin menggembirakan. Sekarang ini yang terpenting adalah adanya hambatan yang
dengan adanya informasi mengenai jenis dapat mengancam kebutuhan bahan
tanaman baru, benih berkualitas, teknologi simpanan.
budidaya dapat meningkatkan kualitas dan
Untuk mempelajari lebih jauh tentang
kuantitas hasil. Akibatnya produk hasil
memahami tentang penyimpanan dan
pertanian yang diperoleh menjadi berlimpah.
penggudangan pertanian serta hal-hal yang
Hasilnya kemudian tidak hanya terbatas untuk
berkait dengan bidang tersebut, mari kita ikuti
memenuhi kebutuhan sendiri, namun dapat
dan cermati uraian materi berikut ini :
juga memenuhi kebutuhan orang banyak
dengan cara dijual. A. S e j a r a h , P e n g e r t i a n , d a n P e r a n a n
Penyimpanan
Tuntutan bahan pangan oleh kemudian
semakin hari semakin meningkat, baik jumlah 1. Sejarah penyimpanan
maupun mutunya. Di pihak lain, produktivitas Sejarah penyimpanan mungkin setua
tanaman pertanian waktunya sangat terbatas, sejarah peradaban manusia. Kapan
terbatasi oleh musim atau keadaan alam manusia mulai mengenal penyimpanan
sehingga produksinya hanya dapat diperoleh tidaklah diketahui dengan pasti. Dari
pada waktu tertentu saja. Pada waktu manusia peninggalan benda kuno yang ada di
dihadapkan pada persoalan ini, berbagai upaya Mesir, yaitu dari piramida makam raja-
ditempuh dalam rangka menyeimbangkan raja Mesir dahulu, terdapat bukti bahwa
antara keperluan pangan dengan ketersediaan manusia telah mahir dalam teknologi
193
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
pengawetan dan penyimpanan sekitar penting pula untuk menjaga agar barang
3.000 tahun sebelum Masehi. Awal yang dikumpulkan dan disimpan
kegiatan penyimpanan hasil pertanian tersebut tidak rusak atau hilang.
dimulai ketika manusia mulai Peranan penyimpanan makin penting
mengumpulkan, menimbun dan sejalan dengan peradaban manusia.
menyimpan atau menyembunyikan Jangkauan pengembaraan suatu bangsa
makanan dan hal itu dilakukan mungkin dan juga mobilitas pasukan dalam suatu
disebabkan adanya : peperangan sangat tergantung pada
a. Saat paceklik atau pergantian musim persediaan pangan yang dapat
yang mengakibatkan kekurangan disediakan. Makin besar jumlah orang
bahan pangan sehingga atau pasukan yang terlibat dalam
menumbuhkan pemikiran untuk pengembaraan atau peperangan, makin
menimbun di saat musim berlimpah. besar pula persediaan pangan yang
b. K e i n g i n a n u n t u k m e n y i s i h k a n harus disediakan. Dalam hal ini peranan
sebagian bahan pangan yang penyimpanan makin penting. Dewasa ini
berlimpah dan berlebihan pada waktu hampir tiap negara memiliki sistem
musim panen atau musim ikan atau penyimpanan, terutama persediaan
musim binatang buruan. pangan demi menjaga hal-hal yang tidak
diinginkan jika terjadi kekurangan
c. Sifat tamak yang ingin mengumpulkan
pemasokan (supply).
bahan pangan melebihi yang
diperlukan. 2. Pengertian Penyimpanan
d. Ancaman atau rasa kurang aman Penyimpanan adalah tindakan
terhadap hasil buruan atau hasil pengamanan barang dalam hal ini
pungutannya karena ada saingan atau komoditas pertanian yang karena
musuh, baik orang maupun binatang sesuatu keadaan atau tujuan harus
lain yang ingin mengambil atau ditahan untuk beberapa waktu sebelum
mencuri miliknya tersebut sehingga dijual, didistribusikan atau diproses
dia lalu berusaha untuk lebih lanjut. Oleh karena penyimpanan
menyembunyikannya. selalu terkait dengan faktor waktu maka
b e r b a g a i ke m u n g k i n a n t e r u t a m a
e. K e g i a t a n m e n g u m p u l k a n d a n
perubahan yang tidak dikehendaki dapat
menimbun bahan pangan untuk bekal
terjadi selama waktu berjalan. Berbeda
perjalanan (mengembara).
dengan kegiatan pengolahan yang
Sesuai dengan kemajuan peradaban umumnya menyebabkan perubahan fisik
manusia dan hubungan antar bangsa dan kimiawi yang nyata pada komoditas
maka berkembang pula teknik yang ditangani maka pada kegiatan
penyimpanan yang digunakan. Orang penyimpanan tidak dimaksudkan untuk
tidak hanya menghasilkan barang untuk mengubah bentuk ataupun mutu
dirinya sendiri, tetapi juga untuk komoditas yang disimpan. Barang atau
melayani orang lain. Makin banyak yang komoditas yang disimpan relatif statis
harus dilayani, makin besar pula atau konstan selama dalam
persediaan yang harus dimilikinya. penyimpanan.
Persediaan yang banyak hanya
Untuk komoditas pertanian pengertian
dimungkinkan melalui kegiatan
statis kurang tepat karena secara umum
pengumpulan dan penyimpanan. Oleh
komoditas pertanian dianggap masih
karena itu, peranan penyimpanan makin
194
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
195
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
kerusakan rupa, mutu, nilai gizi, dan dipanen tidak dapat langsung dimakan
lain-lain. karena belum masak (ripe). Setelah
g. Kehilangan hukum dalam arti dituntut disimpan beberapa hari barulah pisang
di pengadilan karena barang yang tersebut masak dan siap untuk
dijual tidak sesuai atau karena cacat dikonsumsi. Proses penyimpanan
akibat adanya kerusakan. tersebut sebenarnya mengarah pada
proses penuaan dan proses ini lebih
h. Kehilangan pasar karena barang yang
condong sebagai bagian proses
dijual mengalami kerusakan dan tidak
pengolahan bukan proses penyimpanan.
laku.
Sehubungan dengan pengertian
i. Kehilangan kepercayaan yang berarti tersebut maka lingkup kegiatan
hilang segalanya karena apa pun yang penyimpanan mencakup semua
akan dikatakan atau akan dijual tidak perlakuan terhadap komoditas sebelum,
dipercaya lagi oleh orang lain. selama dan sesudah penyimpanan, serta
Penyimpanan dimaksudkan untuk sistem pengelolaan komoditas, tenaga,
menjaga dan mempertahankan nilai fasilitas dan dana yang terkait yang harus
komoditas yang disimpan dengan jalan dapat dikelola secara efisien.
menghindari, mengurangi atau Di dalam kegiatan penyimpanan,
menghilangkan berbagai faktor yang terdapat beberapa istilah yang sering
dapat mengurangi nilai komoditas yang membingungkan, antara lain istilah
disimpan. Dengan demikian, lumbung dan gudang. Istilah gudang dan
penyimpanan tidak dimaksudkan untuk istilah pergudangan telah digunakan
meningkatkan nilai atau daya guna suatu secara luas, orang asing menggunakan
komoditas pertanian, tetapi terutama istilah go-down untuk terjemahan istilah
ditujukan untuk mempertahankan daya gudang dalam bahasa Inggris. Istilah
gunanya dari ancaman berbagai faktor lumbung juga dikenal walaupun kurang
perusak yang akan merugikan, kecuali populer, tetapi istilah perlumbungan
jika penyimpanan itu dimaksudkan tidak banyak digunakan. Dalam bahasa
untuk proses pemeraman atau penuaan Inggris, sebagai bahasa sumber untuk
(aging). Pengertian daya guna komoditas istilah ilmiah, dikenal beberapa istilah
mencakup pengertian kuantita, mutu, yang berkaitan dengan penyimpanan,
harga, dan keberterimaannya seperti store, storage, warehouse, bin,
(acceptibility). silo, elevator. Silo dapat digunakan untuk
Penyimpanan juga tidaklah istilah store, penyimpanan untuk istilah
dimaksudkan untuk meningkatkan mutu storage, istilah warehouse atau
komoditas yang disimpan. Jika ada suatu warehousing lebih tepat digunakan
komoditas pertanian yang meningkat istilah gudang atau pergudangan.
mutunya karena disimpan maka Lumbung dapat digunakan untuk istilah
penyimpanan tersebut lebih bersifat bin.
s e b a g a i p ro s e s p e n u a a n ( a g i n g ) , Kata store berarti menyimpan (kata
misalnya buah anggur yang makin lama kerja), juga berarti toko atau gudang
disimpan akan makin meningkat mutu (kata benda). Istilah gudang lebih
anggur yang dihasilkan. Beberapa jenis berasosiasi dengan pengertian tempat
buah-buahan yang makin baik mutunya penyimpanan yang memungkinkan
setelah mengalami penyimpanan, orang dan barang leluasa bergerak di
misalnya pada buah pisang yang baru dalamnya dan sering terkait dengan
196
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
197
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
198
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
ataupun pasar induk beras dan 4) Untuk stabilitas sosial, politik, dan
palawija maka berkembang pula usaha keamanan Negara.
jasa penyimpanan. Jasa penyimpanan 5) S e b a g a i s a r a n a u n t u k
mutlak diperlukan dalam perdagangan meningkatkan sumber penghasilan
bursa komoditas sebagai jaminan atas dan devisa negara.
kertas yang diperdagangkan dalam
6) Memberikan kepercayaan luar
bursa tersebut.
negeri yang lebih baik.
d. Peranan bagi Negara
Kadang-kadang dapat digunakan
Peranan penyimpanan kini juga sebagai “senjata diplomasi”. Jadi,
sangat penting bagi kestabilan dan penyimpanan komoditas pertanian itu
kejayaan suatu negara. Pada masa ini mempunyai peranan yang luas dan
kiranya tidak satu pun negara di dunia penting bagi rakyat maupun
ini yang tidak ingin memiliki sistem pemerintah. Penyimpanan komoditas
penyimpanan yang baik karena hal itu pertanian diperlukan oleh petani,
sangat vital untuk kelangsungan hidup pedagang, pengusaha industri
dan kesejahteraan rakyatnya. agroindustri), para pemberi jasa
Negara yang kuat adalah negara yang penyimpanan dan pemerintah.
mempunyai persediaan yang cukup
untuk kebutuhan pangan, energi dan
B. Tipe, Teknik dan Metode Penyimpanan
barang atau bahan mentah lainnya
yang diperlukan untuk industri dan 1. Tipe Penyimpanan
perdagangannya. Negara yang Klasifikasi tipe penyimpanan dapat
mempunyai cadangan komoditas yang didasarkan pada faktor-faktor berikut:
kuat berarti mempunyai sistem a. K l a s i f i k a s i b e r d a s a r k a n l a m a
penyimpanan yang baik, juga akan penyimpanan
kuat posisinya dalam percaturan
Penyimpanan komoditas pertanian,
dunia. Peranan penyimpanan bagi
terutama bahan pangan dan komoditas
suatu negara meliputi beberapa aspek,
perdagangan yang strategis (misal
yaitu :
karet) dapat berjangka pendek, dapat
1) S e b a g a i s t o k n a s i o n a l u n t u k juga untuk tujuan jangka panjang.
kebutuhan tentara, pegawai negara Te n t u s a j a p e r b e d a a n l a m a
atau sebagai buffer jika terjadi penyimpanan tersebut karena
kelebihan atau kekurangan perbedaan tujuan penyimpanan. Oleh
pemasokan (supply) sehingga karena lama penyimpanan berbeda
dapat menghindarkan gejolak yang maka teknik dan syarat-syarat
tidak diinginkan. penyimpanan juga berbeda. Makin
2) Untuk persediaan jika terjadi lama suatu komoditas pertanian harus
keadaan darurat, seperti disimpan maka makin tinggi pula
peperangan, bencana alam, banjir, syarat yang diminta dalam hal mutu
kekeringan, serangan hama, komoditas yang akan disimpan dan
penyakit, gempa bumi, gunung cara-cara penyimpanannya. Ditinjau
meletus. dari segi lama penyimpanan maka
3) Untuk menjamin stabilitas harga dikenal sebagai berikut.
dan kemantapan ekonomi. 1) Penyimpanan Jangka Pendek
199
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
200
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
201
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
dengan tujuan dan jenis komoditas bahan baku tetap terjamin dan
bersangkutan. Setelah perlakuan itu produksi tetap lancar.
selesai maka hasil panen itu mungkin e. Penyimpanan Tingkat Distributor
untuk dijual atau dikonsumsi
Penyimpanan pada tingkat ini
kemudian hari. Penyimpanan di
mungkin dalam jumlah yang sangat
tingkat ini disebut penyimpanan
besar dan dalam jangka waktu lama,
tingkat petani. Penyimpanan pada
mungkin pula dalam jumlah kecil dan
tingkat petani umumnya hanya
sebentar. Pedagang besar atau grosir
berlangsung sekitar satu musim.
umumnya merupakan distributor yang
Petani umumnya juga menyimpan
menangani satu atau beberapa jenis
dalam jumlah terbatas. Mereka lebih
komoditas. Pedagang pengekspor
senang langsung menjual hasil
dapat juga digolongkan distributor.
panennya dan hanya menyimpan
Distributor membeli dan
sebagian saja untuk keperluan sendiri
mengumpulkan barang dari pedagang
atau untuk kebutuhan yang telah
p e n g u m p u l d a n d a r i p e n go l a h ,
dicadangkan.
menyimpannya sebentar sampai
c. Penyimpanan Tingkat Pengumpul beberapa waktu, kemudian
Para pedagang pengumpul dapat menjualnya ke agen atau
membeli komoditas pertanian mengekspornya ke luar negeri.
langsung dari hasil panen di lapangan Penyimpanan dalam jumlah yang
atau dari persediaan milik petani. Para sangat besar dan agak lama dilakukan
pedagang pengumpul ini umumnya untuk tujuan stok nasional. Di
berprinsip tidak akan menahan Indonesia Badan Urusan Logistik
komoditas tersebut terlalu lama. Oleh (BULOG) diserahi tugas tersebut.
karena itu, penyimpanan pada tingkat Setiap tahun tidak kurang dari
pengumpul ini umumnya hanya 2.500.000 ton gabah dan beras
sebentar, bahkan mungkin hanya disimpan untuk stok nasional. Waktu
bersifat transit. Lama penyimpanan penyimpanan sampai dua tahun atau
pada tingkat ini dipengaruhi, antara lebih. Pada tingkat ini kemungkinan
lain oleh faktor bisnis (kontrak), daya serangan hama dan kerusakan yang
tahan komoditas, pencapaian target terjadi adalah sangat besar karena
pengumpulan, situasi permintaan dan jumlah akumulasi komoditas yang
pemasokan. besar dan waktu penyimpanan yang
d. Penyimpanan Tingkat Pengolah relatif juga lama. Oleh karena itu,
perhatian dan kewaspadaan pada
Penyimpanan pada tingkat pengolah
tingkat harus benar-benar tinggi.
dapat berlangsung lama dan dapat
pula hanya sebentar bergantung pada f. Penyimpanan Tingkat Agen dan
jumlah yang ditangani dan perputaran Pengecer
yang terjadi. Para pengolah juga Komoditas pertanian umumnya tidak
berprinsip tidak akan menahan atau lama disimpan pada tingkat ini dan jika
menyimpan stok terlalu banyak dan tersimpan umumnya juga bercampur-
terlalu lama karena hal itu dapat baur dengan jenis komoditas lain.
membebani ongkos yang tinggi. Pada tingkat ini komoditas tersebut
Penyimpanan diperlukan oleh para mungkin sebagian telah
pengolah untuk menjaga agar stok terkontaminasi hama, mungkin pula
202
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
203
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
204
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
(cold), yaitu sekitar 10 oC maka No Jenis Suhu (oC) Kelembaban (%) Umur Simpan
dapat disebut penyimpanan sejuk. 1. Avokad 6 – 10 85 – 90 2 – 4 minggu
Sementara itu, istilah cold storage 2. Jeruk manis 4–5 88 – 90 5 – 6 minggu
3. Jeruk nipis 10 – 12 85 – 90 7 – 8 minggu
di Indonesia lebih banyak 4. Jambu biji 9 – 10 85 – 90 2 – 5 minggu
diasosiasikan dengan tempat atau 5. Mangga 8 – 10 85 – 90 2 – 4 minggu
6. Nenas hijau) 8 – 10 85 – 90 4 – 6 minggu
perusahaan penyimpanan beku, 7. Nenas kuning) 5 – 7 85 – 90 1 – 2 minggu
terutama untuk es krim dan hasil 8. Rambutan 10 90 – 95 10 – 20 hari
9. Manggis 4–5 85 – 90 4 – 6 minggu
hewani terutama udang, daging dan 10. Langsat 10 – 15 85 – 90 2 minggu
ikan beku. Daging ayam dan sapi, 11. Pisang 10 – 15 85 – 90 1 – 4 minggu
serta komoditas ikan, seperti ikan, Sumber: Sebagian Pantastico. (1989).
paha kodok, dan udang banyak yang Tabel 5.2. Suhu, Kelembaban, dan Umur Simpan Sayur-sayuran
disimpan dan diangkut dalam No Jenis Suhu (oC) Kelembaban (%) Umur Simpan
keadaan beku. 1. Buncis 5–6 sekitar 90 2 – 4 minggu
Cold storage di Indonesia 2. Kubis 1–3 92 – 95 4 – 6 minggu
3. Kol bunga 1–3 85 – 95 6 minggu
berkembang pesat sejalan dengan 4. Jagung manis 1–3 90 1 minggu
peningkatan ekspor komoditas 5. Seledri 1–2 92 – 95 8 minggu
6. Timun 10 – 11 92 2 minggu
beku terutama udang. Sayuran, 7. Terung 10 – 13 92 2 – 3 minggu
seperti wortel, buncis, dan kentang 8. Wortel 15 90 – 95 4 minggu
dalam bentuk potongan siap pakai 9. Brokoli 1–3 90 – 95 4 – 6 minggu
10. Jahe 7 – 10 75 5 bulan
dapat disimpan dalam keadaan 11. Jamur 15 95 10 hari
beku. Kini, manggis untuk ekspor ke 12. Kentang 4–5 85 8 bulan
13. Tomat (hijau) 5 – 10 85 – 90 4 – 5 minggu
Jepang juga disimpan dan diangkut 14. Tomat 5 90 1 minggu
dalam keadaan beku. Penyimpanan (masak)
15. Paprika 5 85 – 90 3 – 5 minggu
beku terbukti juga cocok untuk
Sumber: Sebagian Pantastico. (1989).
205
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
206
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
menjadi lebih rapuh dalam keadaan maka kondisi gas di dalam ruang
kering. Kedelai atau kacang- penyimpanan dapat konstan atau
kacangan lain menjadi rapuh dan berubah bergantung pada ada atau
mudah belah jika kondisi ruang tidak reaksi kimia yang terjadi. Jika
terlalu kering. cara ini digunakan untuk komoditas
c. Penyimpanan Vakum yang masih “bernapas” maka makin
lama makin rendah kadar gas
Dalam keadaan vakum, kadar oksigen
oksigennya. Jika kadar oksigen cukup
akan sangat rendah sehingga berbagai
rendah maka dampak seperti
hama tidak dapat berkembang. Kondisi
penyimpanan vakum akan terjadi.
tersebut juga menghambat reaksi
kimia (oksidasi) sehingga mengurangi
laju kerusakan akibat reaksi kimiawi, 6. Metode Penyimpanan
seperti bau apek, tengik. Kelebihan Terdapat beberapa macam metode
itulah yang mendorong orang untuk penyimpanan bahan hasil pertanian.
mengemas dan/atau menyimpan Pada bahan hasil pertanian yang berupa
dalam keadaan hampa. Dewasa ini biji-bijian atau bahan berbentuk curai
telah ada fasilitas (pabrik) kemas lainnya, terdapat dua metode
hampa untuk biji-bijian yang penyimpanan, yaitu metode curah dan
beroperasi secara penuh. Beras yang berkarung. Penyimpanan secara curah
akan dikemas dikeringkan dahulu, lalu dan penyimpanan secara berkarung
dimasukkan kantong plastik masing-masing digunakan orang karena
berukuran besar (satu ton) dan setelah masing-masing mempunyai keuntungan
udara disedot ke luar lalu ditutup dan kerugian. Cara curah mungkin
rapat. Beras yang disimpan dengan menguntungkan untuk suatu jenis
cara ini tahan lama dan dapat disimpan komoditas, namun tidak sesuai untuk
di luar (tidak memerlukan gudang jenis komoditas lain. Mungkin pula salah
tertutup). s a t u c a ra p e n y i m p a n a n t e rs e b u t
Penyimpanan vakum dapat digunakan orang untuk suatu komoditas
diterapkan pada komoditas pertanian pertanian pada suatu keadaan tertentu,
atau hasil olahannya jika komoditas sedang pada kondisi lain digunakan cara
atau barang itu tahan terhadap kondisi penyimpanan yang lain pula walaupun
hampa. Beberapa komoditas atau untuk komoditas yang sama.
barang menjadi lebih rapuh pada a. Penyimpanan Curah
kelembaban keadaan hampa sehingga
Penyimpanan secara curah
jika disimpan dengan cara ini akan
menguntungkan ditinjau dari
banyak yang rusak.
beberapa segi sebagai berikut :
d.Penyimpanan Hermetik
1) Pemanfaatan ruang lebih efisien
Pada penyimpanan hermetik, kondisi karena tidak ada ruang antar
udara yang berhubungan dengan tumpukan, seperti halnya pada
komoditas sebenarnya tidak diubah, s i s t e m b e r ka r u n g y a n g t i d a k
tetapi wadah atau tempat yang terpakai, kecuali bagian atas.
d i g u n a k a n a d a l a h ke d a p u d a r a
2) Pemanfaatan waktu yang lebih baik
sehingga tidak memungkinkan udara
karena komoditas dapat
luar masuk. Oleh karena tidak ada
dimasukkan dan dikeluarkan lebih
pengaruh udara luar, kecuali suhu
207
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
208
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
tenaga kerja untuk operasinya Gambar 5.2 Contoh tumpukan kunci lima
209
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
210
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
211
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
bentuk permanen berupa lantai yang yaitu bangun segi empat, segitiga dan
permukaannya diperkeras dengan para-para.
semen olahan atau tegel. Lantai ini 1) Bangun segi empat
dipergunakan untuk menempatkan
Rak penyimpanan dapat dibuat
bahan hasil pertanian untuk
dengan model tunggal atau
sementara waktu maupun seterusnya.
bersusun sesuai keperluan dan
Pada umumnya petani tidak ke m a m p u a n . R a k s e p e r t i i n i
menghendaki bahan yang biasanya dipergunakan untuk
dionggokkan berhubungan langsung memaparkan produk pertanian
dengan permukaan lantai. Untuk itu, sepereti rhizoma/rimpang, sayuran,
dasar onggokan dapat dilapisi dengan buah segar, dan buah-buahan segar.
plastik, tkar, akrung ataupun dedaunan Dalam media penyimpanan ini
kering. Tujuannya adalah agar bahan sirkulasi udara mudah diatur
yang berada pada tumpukan paling sehingga permukaan bahan tetap
bawah tidak mudah lembab. terjaga kekeringannya. Dengan
b. Rak demikian timbulnya proses
Rak merupakan media yang p e m b u s u k a n d a p a t
dipergunakan untuk menyimpan hasil ditunda/dicegah.
pertanian dengan cara dihamparkan. Rak dapat dibuat dengan ukuran
Berbeda dengan lantai, media lebar 100 cm, jarak sap pertama dari
penyimpanan berupa rak memberi lantai dasar 15 – 20 cm, panjang
keadaan yang ebih baik karena seluruh disesuaikan dengan kebutuhan.
permukaan bahan memperoleh udara Jika menghendaki rak bersusun,
segar yang dapat menjaga mutu maka jarak antara sap 40 – 50 cm.
bahan. Manfaat lainnya adalah dengan Daerah yang dipergunakan unruk
mempergunakan rak dapat menghamparkan bahan dibuat
menghemat tempat atau ruang karena dengan anyaman (jarang-jarang)
konstruksinya dapat dibuat bersusun. dan cukup untuk menampung
Konstruksi dasar rak penyimpanan bahan agar tidak menghambur.
dapat dibuat dari bambu glondong 2) Bangun segitiga
(garus tengah 50 mm) atau kayu balok Rak penyimpanan, berbentuk
(reng). Sebagai dasar untuk bangun segitiga dirancang untuk
menempatkan atau menghamparkan penyimpanan produk pertanian
bahan dapat terbuat dari bambu belah berupa umbi lais (bawang) yang
yang dianyam, kasa kawat, net/jaring, masih dalam ikatan. Di atas media
kawat, atau senar yang mempunyai penyimpanan ini bahan tidak
permukaan bidang halus. Bentuk dihamparkan, tetapi diletakkan
konstruksi rak disesuaikan dengan dengan posisi menggantung. Dalam
komoditas yang akan disimpan dan keadaan seperti ini, permukaan
kemudian bongkat muat bahan. bahan yang disimpan mudah
Bangun dasar rak penyimpanan mendapatkan udara yang segar
y a n g d i ke n a l d a n s u d a h u m u m sehingga mutunya akan terjaga
dipegunakan untuk menyimpan hasil tetap baik.
212
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
213
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
214
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
215
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
dan kurang efisien. Untuk bentuk silo Kebersihan gudang merupakan syarat
yang disebut belakangan sebaiknya penting dalam menunjang faktor-faktor
digunakan alat pengosong mekanis lainnya, baik kebersihan di dalam gudang
berbentuk auger atau semacam kotrek. maupun kebersihan di luar gudang dan
Untuk keperluan ini, dasar silo dibuat sekeliling pelataran gudang. Demikian
agak datar dengan lubang pengeluaran juga kebersihan wadah atau tempat
di tengah-tengah, sehingga silo simpan, harus bersih dan setiap kali
semacam ini kadang-kadang disebut silo digunakan harus diperiksa terlebih
bersar datar. dahulu. Karung yang akan diisi dan
Sebuah gudang sebaiknya mempunyai digunakan sebaiknya dihempas-
perlengkapan standar seperti, macam- hempaskan terlebih dahulu untuk
macam timbangan halus dan kasar, menghilangkan kotoran yang melekat
instrumen sederhana seperti pada karung. Karung yang sudah dipakai
termometer dan moisture tester; papan untuk komoditas lain sebaiknya direbus
tangga untuk naik turun, alat-alat atau didirendam dalam air panas lalu
pencegah kebakaran dan pertolongan dijemur disinar matahari agar kering,
pertama pada kecelakaan, alat-alat karena pencucian mempunyai tujuan
penanganan bahan seperti kereta untuk mematikan biji-bijian lain yang
dorong, fork lift yang digerakkan dengan masih terikut pada karung itu, sehingga
baterai, alat-alat pembersih seperti dengan demikian kemurnian komoditas
vacuum cleaner, alat-alat seperti ganco, tetap terjamin. Karung yang sobek dan
selop, jarum dengan benang karungnya, mempunyai lobang kecil bekas ganco
alat-alat lain seperti penghembus, harus cepat-cepat ditambal, sedangkan
perangkap tikus dan lonceng detektor yang rudaknya banyak sebaiknya jangan
untuk menjaga keamanan. dipakai lagi.
Di dalam mengelola gudang perlu Penggunaan obat anti serangga dan
diperhatikan segi kebersihan dan tikus (insektisida dan rodentisida) harus
perawatan gudang. Gudang harus dijaga tepat dosis dan karena bisa membunuh
agar tetap bersih, sehingga tidak menjadi binatang lain dan membahayakan
sarang insekta, tikus dan burung. manusia. Gunakan obat pembasmi
Jauhkanlah dan musnahkanlah kotoran- serangga dengan menempatkannya di
kotoran berupa jerami, sekam, biji-bijian lubang-lubang lantai gudang, tempat-
yang tercecer dan rusak, karena dapat tempat persembunyian hama, dan
dijadikan rumah untuk pembiakan tempatkanlah obat pembasmi tikus di
serangga. Dinding dan lantai gudang jalan-jalan yang sering dilalui tikus. Pada
tidak boleh retak-retak, atap tidak boleh periode tertentu gunakan perangkap
terdapat lubang atau retak, dan jika tikus agar mendapatkan hasil yang baik.
terdapat lubang harus segera ditudup Jadi, suatu gudang dan tempat
dengan lembaran seng atau asbes. penyimpanan yang baik adalah tempat
Dinding dan lantai gudang sebaiknya yang tidak ada serangga dan tikus serta
dicat dengan cat yang tahan air dan bersih, kering dan tidak berbau. Dari sisi
mudah dicuci bila kotor, serta dijaga agar manfaat pergudangan, secara garis besar
permukaannya selalu halus. Harus dijaga manfaat pergudangan adalah sebagai :
agar air hujan tidak memercik ke dalam
gudang dan kebocoran atap tidak terjadi.
216
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
217
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
218
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
219
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
220
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
221
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
222
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
223
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
224
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
jumlah barang yang akan disimpan dan produk, mengurangi kerusakan dan
ditangani. Lebih baik untuk memilih memberi perlindungan pada material.
ruang yang lebih besar daripada yang b. Meningkatkan keselamatan dan
lebih kecil. Luas lantai harus rata dan mengembangkan kondisi kerja.
terbuat dari bahan yang stabil,
c. Meningkatkan produktivitas melalui :
idealnya beton. Lantai harus mampu
mendukung berat material yang akan 1) Bahan harus mengalir dalam jalur
disimpan dan bobot kendaraan yang yang lurus.
mungkin dimasukkan dalam gedung. 2) Bahan harus bergerak sedekat
Jika gudang tersebut akan dipakai mungkin.
untuk menyimpan makanan atau 3) Gunakan gravitasi. Ini merupakan
bahan baku untuk makanan maka kekuatan yang gratis.
perlu didesinfeksi atau difumigasi
4) Pindahkan lebih banyak bahan pada
dengan perusahaan pembersihan
satu waktu.
profesional terlebih dahulu. Periksa
kepemilikan bangunan dan melakukan 5) P e m i n d a h a n b a h a n d e n g a n
verifikasi atas surat-suratnya. menggunakan mesin.
6) P e m i n d a h a n b a h a n d e n g a n
menggunakan mesin otomatis.
3. Penanganan Bahan (Material Handling)
7) P e r t a h a n k a n a t a u t i n g k a t a n
Penanganan bahan (material handling)
pemindahan bahan atau rasio
dapat didefinisikan sebagai fungsi untuk
produksi.
menyediakan 9R yaitu material dalam
jumlah yang tepat (right amount), untuk 8) T i n g k a t a n h a s i l d e n g a n
material yang tepat (right material), menggunakan peralatan
dalam kondisi yang tepat (right pengendalian bahan yang otomatis.
condition), pada tempat yang tepat (right d. Mendorong peningkatan penggunaan
place), pada waktu yang tepat (right fasilitas, yaitu:
time), dalam posisi yang benar (right 1) Meningkatkan penggunaan volume
position), dalam urutan yang benar (right bangunan.
sequence), dengan biaya yang pantas
2) Membeli peralatan serbaguna.
(right cost) dan dengan menggunakan
alat dan metode yang benar (right 3) Standarisasi peralatan pemindah
methods) yang meminimalkan biaya bahan.
produksi (Tompkins et al, 2003). Secara e. Mengurangi berat kosong.
luas definisi penanganan bahan f. Pe n g a w a s a n / ko n t r o l i n ve n t o r y
(material handling) adalah penanganan (persediaan).
material dalam lingkungan pengolahan
Menurut Meyers and Stephens (2000),
(manufaktur).
terdapat 20 prinsip penanganan bahan
Tujuan mendasar dari penanganan (material handling). Prinsip-prinsip
bahan (material handling) adalah tersebut diantaranya adalah:
pengurangan biaya produksi per unit dan
a. Prinsip perencanaan.
berikut ini adalah tujuan yang memiliki
kaitan dengan pengurangan biaya Seluruh aktivitas penangan harus
produksi, yaitu : direncanakan.
a. Menjaga dan meningkatkan kualitas b. Prinsip Sistem.
225
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
226
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
227
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
228
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
229
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
230
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
231
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
232
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
233
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
234
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
235
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
F. Kegiatan Penyimpanan/Penggudangan
Hasil Pertanian
1. P e r s i a p a n b a h a n / p r o d u k u n t u k
disimpan
a. Pemanenan
Budidaya tanaman merupakan
Gambar 5.21. Pallet Kayu
(Sumber gambar : kegiatan bercocok tanam yang tujuan
https://www.jualo.com/perlengkapan-industri/iklan-
pallet-kayu-b-733-1111)
utamanya adalah untuk menghasilkan
produk tanaman, baik berupa umbi,
b) Pallet Plastik batang, getah, bunga, daun, dan
Pallet yang terbuat dari plastik buah/biji. Suatu jenis tanaman
cenderung lebih berat umumnya hanya diambil satu bagian
dibandingkan dengan pallet dari tanaman yang dianggap sebagai
kayu. Harga pallet plastik relatif hasil produksinya. Namun ada juga
lebih mahal dikarenakan lebih yang dapat diambil lebih dari satu
awet dan kuat. bagian dari tanaman. Sekalipun
demikian hanyalah satu bagian saja
yang dianggap sebagai hasil produksi
utamanya. Upaya untuk mengambil
bagian dari tanaman yang merupakan
tujuan utama budidaya tanaman
tersebut disebut memanen
Gambar 5.22. Pallet Plastik (Harvesting). Setiap tanaman memiliki
(Sumber gambar: palletplastik.net, 2011)
karakteristik yang berbeda-beda, baik
2) Peralatan lain, seperti macam- dari karakteristik tanamannya maupun
macam timbangan halus dan kasar, hasil produksinya. Oleh karena itu
instrumen sederhana seperti dalam memanen tanaman juga
termometer dan moisture tester; mempunyai cara dan peralatan yang
papan tangga untuk naik turun, alat- berbeda-beda pula sesuai dengan
alat pencegah kebakaran dan karakteristik tanaman dan hasil
pertolongan pertama pada produksinya.
kecelakaan, alat-alat penanganan
Cara panen hasil tanaman adalah
bahan seperti kereta dorong, alat-
bervariasi, tergantung dari
alat pembersih seperti vacuum
karakteristik tanaman dan hasil
cleaner, alat-alat seperti ganco,
produksi yang akan diambilnya. Secara
selop, jarum dengan benang
umum panen hasil tanaman dapat
karungnya; alat-alat lain seperti
236
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
237
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
238
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
239
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
240
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
241
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Pe n g h a n t a r a n p a n a s p a d a
pengeringan dapat dilakukan
secara konduksi, konveksi, radiasi,
dan dengan gelombang mikro.
Sedangkan cara pengeringan dapat
dilakukan secara alami maupun
buatan (mekanis).
1) Pengeringan Alami
Pengeringan alami dapat Gambar 5.24 Sistem modifikasi pengeringan
(Sumber gambar : https://teknik-pengeringan.tp.ugm.ac.id/artikel/2017/21-
dilakukan dengan penjemuran teknik-pengeringan/)
langsung dan dengan
penjemuran dengan modifikasi. 2) Pengeringan Buatan (Mekanis)
Penjemuran alami secara Pengeringan buatan dilakukan
langsung biasanya dengan menggunakan
menggunakan sarana pemanasan dari hasil
pengeringan paling sederhana pembakaran. Media udara
s e p e r t i l a n t a i j e m u r, j a l a n dihembus melalui pemanas
beraspal atau tikar. atau kontak langsung ke produk
Tabel 5.5 Kelebihan dan kekurangan pengeringan alami yang dikeringkan. Pemanasan
udara dapat dilakukan secara
Kelebihan Kelemahan
langsung (direct) dan tidak
Biaya murah Tergantung cuaca langsung (indirect). Pada
Energi Memerlukan tempat yang luas untuk dasarnya, pengeringan mekanis
berlimpah penjemuran dibedakan menjadi dua macam
Suhu tidak dapat dikontrol yaitu sistem batch (batch
Mudah terkontaminasi system) dan sistem kontinyu
( co n t i n u o u s s y s t e m ) . Pa d a
Membutuhkan waktu lama
sistem batch, bijian dikeringkan
Perlu pembalikan
dalam suatu wadah dan kontak
antara bijian dengan udara
Kelemahan penjemuran dapat
pengering lama/berulang kali.
diatasi dengan modifikasi
Pada sistem kontinyu, bijian
penjemuran dengan
mengalir secara kontinyu dan
kaca/plastik, dengan udara
kontak dengan udara pengering
konveksi alami secara tidak
hanya sekali saat bijian berada
langsung, dan pengeringan
pada kolom/zona pengeringan
hibrid. Pengeringan dengan
saja.
solar kolektor dan kombinasi,
panas matahari dikumpulkan
dengan kolektor kemudian
dihembuskan udara ke bahan
yang dikeringkan. Pengering
matahari yang dikombinasikan
dengan pemanasan buatan Gambar 5.25 Sistem pengeringan buatan
dinamakan pengering hibrid. (Sumber gambar : https://teknik-pengeringan.tp.ugm.ac.id/artikel/2017/21-
teknik-pengeringan/)
242
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
243
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
244
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
245
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
246
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
247
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
mengakibatkan berbagai .
kerusakan. (3) Penyimpanan vakum
c) Teknik penyimpanan Penyimpanan vakum adalah
Terdapat 4 tekhnik penyimpanan produk
penyimpanan biji-bijian yaitu : pertanian dalam wadah
(1) Penyimpanan pada kadar air tertutup sehingga terlindung
normal dari pengaruh udara dan air
dari luar. Keuntungannya
Penyimpanan dengan sistem
adalah kecil kemungkinan
aerasi yaitu penyimpanan
masuknya serangga dan
beras pada kadar air normal
binatang ke dalam wadah,
dengan prosedur
mencegah pertumbuhan
p e n y i m p a n a n
kapang.Namun selain itu
pembersihan,pengeringan
terdapat beberapa kerugian
d a n p e m b e r i r i a n
penyimpanan vakum
d e s i n ve k t a n d a n
adalah;perubahan suhu, bau,
m e n g g u n a ka n b e b e ra p a
rasa, kadar air, keasaman dan
tekhnik antara lain, ventilasi
kualitas tepung (gluten) dan
alami (mengeluarkan
komposisi udara.
kelebihan uap air 1-
2%),ventilasi mekanik (4) Penyimpanan modifikasi
(mengontrol migrasi air), atmosfer
pergerakan (perpindahan bij- Penyimpanan biji-bijian
b i j i a n d a r i 1 t e m p a t ke dengan menambahkan
tempat lainnya), nitrogen dan campuran co2
pengeringan artifisial guna menurunkan kadar o2
(pemanasan udara sampai 5- selama 10 bulan.
100C di atas suhu awalnya N a m u n , s e t e l a h i t u a ka n
yang menurunkan terdeteksi gas lain yaitu
kelembapan sekitar 30%) alkohol iso-amylique dan
(2) Penyimpanan pada kadar air phenyl-etanol yang
tinggi merupakan suatu petunjuk
adanya proses fermentasi.
Di daerah tropis dapat
dikembangkan penyimpanan d) B e n t u k d a n t a t a c a r a
biji-bijian dalam keadaan penyimpanan
basah,dimana Aw 0.60 Penyimpanan biji-bijian ada 2
hingga 0.85 dengan y a i t u p e n y i m p a n a n s e c a ra
dilengkapi cara stabilitas domestik (tradisional) yang
kimia (dengan as.organikdan bertujuan untuk persediaaan
garam), iradiasi sinar gamma hingga masa panen berikutnya
(dengan batas 10 Kgy atau tiba, dan juga penyimpanan
1000 Krad), penyimpanan komersial (karung dan sak)
a n a e ro b i k ke t a t ( d e n g a n untuk dijual belikan.Tata cara
kadar oksigen rendah atau penyimpanan biji-bijian di
vakum), penyimpanan pada karung di dalam gudang juga
suhu rendah sekitar 100C harus teratur dan sistematik.
248
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
249
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
250
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
251
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
252
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
253
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
254
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
255
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
256
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
257
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Praktik
Penyimpanan Bahan Pangan f. Letak tempat penyimpanan tidak boleh
dirubah selama proses penyimpanan
Judul praktikum: g. Buat laporan hasil setiap minggu pada
buku laporan dan disajikan setiap
Penyimpanan Pangan Kering, Semi Padat,
minggu dengan format pada lampiran.
dan Basah
h. Buat Kesimpulan atas hasil praktikum
Topik praktikum:
penyimpanan bahan pangan.
Penyimpanan Bahan Pangan
Tujuan praktikum:
2. Bahan Pangan Basah (Ikan Tongkol) :
Mampu melakukan penyimpanan bahan
a. Ikan segar disiangi dan dicuci bersih dan
pangan kering, semi padat, dan basah.
dibagi menjadi 4 bagian (masing-masing
bagian 2 ekor sedang).
Bahan: b. L a k u k a n p e n g a m a t a n d a n c a t a t
Bahan Kering : Merica perubahan yang terjadi di setiap hari.
Bahan Basah : Ikan Tongkol c. Hentikan penyimpanan bila sudah
terjadi penyimpangan/kerusakan dan
catat pada minggu ke berapa terjadi
Alat:
penyimpangan/kerusakan yang
Kantong Plastik berlubang 4 buah menyebabkan bahan tersebut tidak
Kantong Plastik tidak berlubang 4 buah layak konsumsi.
d. Letak penyimpanan tidak boleh dirubah
Prosedur: selama proses penyimpanan.
1. Bahan Pangan Kering (Merica) : e. Buat laporan hasil setiap minggu pada
buku laporan dan disajikan setiap
a. Semua bahan pangan kering dibagi
minggu dengan format pada lampiran.
menjadi 4, kemudian masing-masing
dimasukkan kedalam kantong plastik f. Buat Kesimpulan atas hasil praktikum
berlobang dan tidak berlubang. penyimpanan bahan pangan.
b. Simpan masing-masing bahan tersebut
pada suhu dingin dan suhu ruang. Format Pengamatan :
c. Lakukan pengamatan setiap minggu dan 1. Penyimpanan Bahan Pangan Kering
catat jika terjadi perubahan. Kesimpulan
Tempat Penyimp Hasil
d. Hentikan penyimpanan bila terjadi No Nama bahan
makanan
penyim anan hari penga
Gam pengamata
bar n dalam
penyimpangan/kerusakan dan catat panan ke matan
seminggu
pada minggu ke berapa terjadi Merica yang
p e n y i m p a n g a n / ke r u s a k ka n y a n g berada di
Di suhu
1 dalam Minggu I
menyebabkan bahan tersebut tidak plastic tidak
ruang
layak konsumsi berlubang
Merica yang
e. B i l a s e t i a p m i n g g u t i d a k t e r j a d i berada di
kerusakkan makan secara keseluruhan 2 dalam Di suhu
Minggu I
ruang
penyimpanan diakhiri sampai praktikum plastic
berlubang
minggu terakhir (seminggu sebelum
ujian akhir semester) 2. Penyimpanan Bahan Pangan Segar
258
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Praktik
259
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
260
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
261
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
262
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
263
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
264
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
21. Penanganan bahan (material handling) dan produk. Oleh karena itu, penyimpanan dan
adalah penanganan material dalam penggudangan pertanian harus merupakan
lingkungan pengolahan (manufaktur) hal yang diperhatikan dan dilaksanakan
yang meliputi 9R dan memiliki tujuan dengan sungguh-sungguh. Tugas Kalian adalah
mendasar untuk pengurangan biaya memilih satu buah industri pengolahan
produksi per unit. pangan, selanjutnya lakukan pengamatan
22. Pemilihan desain dan manajemen gudang dalam pelaksanaan penyimpanan dan
bergantung pada tujuan dan operasi atau penggudangan pertanian di perusahaan
bisnis suatu perusahaan. Dasar pemilihan tersebut. Gunakan formulir-formulir yang ada
jenis gudang yang akan dipakai, yaitu jenis dan sudah disepakati dengan guru pengampu.
barang yang akan disimpan serta
karakteristik dari barang tersebut serta
banyaknya barang yang akan disimpan
untuk perhitungan luas tempat yang
penilaian harian
diperlukan.
23. Metode FIFO mengasumsikan bahwa Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
barang pertama yang dibeli adalah barang dan benar!
pertama yang digunakan (dalam 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
perusahaan manufaktur atau dijual dalam penyimpanan dalam industri pangan!
perusahaan dagang) karena itu, 2. Apa saja peranan penyimpanan bagi
persediaan yang tersedia merupakan industri pangan? Beri penjelasan
barang yang dibeli paling terakhir. secukupnya!
24. Persiapan bahan/produk hasil pertanian 3. Jelaskan metode penyimpanan yang sesuai
untuk disimpan meliputi pemanenan, untuk bahan atau produk berbentuk biji-
pembersihan, pengepakan, pengangkutan bijian dalam industri pangan!
dan penumpukan.
4. Apa yang dimasud dengan gudang dan apa
25. Penyimpanan ditujukan untuk tindakan saja jenis gudang hasil pertanian?
p e n g a m a n a n t e r h a d a p ko m o d i t a s
5. Bagaimana cara melakukan penyimpanan
pertanian, baik berupa biji-bijian, umbi-
dan penggudangan pada produk buah-
umbian, kacang-kacangan ataupun juga
buahan dan sayur-sayuran? Berikan
buah-buahan dan sayuran serta bentuk
penjelasan selengkapnya?
produk olahan baik yang olahan penuh
atau yang setengah jadi yang karena
sesuatu keadaan atau tujuan harus
ditahan untuk beberapa waktu sebelum
dijual, didistribusikan atau diproses lebih
lanjut.
Setelah mempelajari bab kelima ini, Anda
pasti sudah paham tentang penerapan
penyimpanan dan penggudangan pertanian
dalam industri pangan dan bagaimana
melakukan verifikasi terhadap pelaksanaan
penyimpanan dan penggudangan pertanian
Pe n y i m p a n a n d a n Pe n g g u d a n g a n
di industri tersebut. Dari semua materi yang
Pertanian sangat besar peranannya dalam
sudah dijelaskan pada bab ini, mana yang
pengolahan berkaitan dengan kualitas bahan
265
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
266
BAB 6
MENGANALISIS DAN MENGENDALIKAN
HAMA DAN PENYAKIT DALAM PENYIMPANAN
Pengendalian Hama
dan Penyakit Gudang
Secara Kimiawi
267
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Penyimpanan hasil pertanian baik hasil dan cendawan/jamur. Kotoran dan urine tikus,
panen maupun produk hasil pengolahan serangga mati dan kotorannya serta noda-noda
merupakan tahapan paling penting setelah bekas serangan cendawan jika tercampur pada
mendapatkan hasil panen atau produk hasil komoditas pertanian yang dijual atau diekspor
pengolahan yang cukup banyak. Penyimpanan dapat menyebabkan penolakan dan klaim oleh
akan lebih banyak digunakan dan diperhatikan pihak pembeli. Jika hal ini terjadi maka
untuk menangani bahan-bahan hasil pertanian kerugian besar pasti akan dialami oleh penjual
dan produk hasil pengolahan merupakan atau pemilik barang.
usaha dalam mengendalikan laju kerusakan Kehilangan mutu terutama sering tidak
dan menjaga hasil panen atau produk dari mudah dan tidak cepat diketahui karena
kerusakan pada tingkat atau kadar yang sesuai. memang tidak nampak, seperti rasa, zat gizi,
Tujuan penyimpanan ini tentunya adalah dan racun yang ada pada komoditas tidaklah
untuk menjaga kualitas dari bahan hasil terlihat dengan mata, bahkan ulat/serangga
pertanian terutama yang berbentuk biji-bijian yang ada di dalam komoditas juga sulit terlihat.
setelah proses sebelumnya, yaitu pemanenan Biasanya, satu kerusakan akan diikuti oleh
dan pengeringan. Faktor-faktor yang dijadikan kerusakan lain yang kian lama kian hebat
sebagai perhatian dalam proses penyimpanan sehingga komoditas tersebut dapat
adalah adanya mikroorganisme, suhu dan mengalami kehilangan 100%. Serangan
kelembaban ruang, dan sistem aerasi atau serangga pada komoditas pertanian, misalnya
aliran udara dalam ruangan tersebut. pada biji-bijian dapat menyebabkan kerusakan
Upaya menjaga kualitas bahan/produk yang kimiawi pada komoditas tersebut. Serangan
disimpan sangat berkaitan dengan upaya serangga ataupun jasad renik pada komoditas
mencegah dari kerusakan akibat serangan berlemak dapat mengakibatkan penguraian
hama dan penyakit dan juga dari kerusakan kandungan lemak yang ada menjadi asam
f i s i k , m e ka n i s d a n k i m i aw i . S e ra n g a n lemak bebas sehingga komoditas tersebut
cendawan/jamur mungkin tidak berarti jika tengik. Pada kacang tanah yang akan dijadikan
ditinjau dari kuantitas yang hilang, namun makanan nyamikan (snack) tentu saja hal itu
serangannya dapat berakibat serius karena akan sangat merugikan karena harganya akan
adanya perubahan rupa terutama warna, jatuh atau bahkan tidak laku dijual.
perubahan bau dan kemungkinan adanya Diduga sekitar 30% hasil hortikultura, hasil
racun sehingga komoditas yang diserang hewani dan hasil ikan susut dan rusak selama
tersebut hilang total. Bau pesing (urine), apek, penanganan, transportasi, penyimpanan, dan
tengik, busuk, dan bau yang tidak diinginkan pengolahan, termasuk dalam hal ini produk
lainnya dapat disebabkan karena serangan h a s i l p e n go l a h a n y a n g m e m b u t u h k a n
atau pengotoran oleh tikus, serangga, tungau, penyimpanan sebelum di distribusikan atau
268
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
dipasarkan. Sebagai gambaran, untuk produk sendirinya. Kerusakan yang terjadi baik
yang berupa biiji-bijian kehilangan biji-bijian langsung maupun tidak langsung dari
selama pasca panen dapat mencapai sampai kondisi lingkungan penyimpanan :
10% atau lebih yang disebabkan oleh tikus, a. Perubahan bentuk dan konsistensi
serangga, dan cendawan. Kehilangan bobot
Perubahan bentuk dan konsistensi
komoditas yang disimpan ini terutama
terjadi karena proses mekanis akibat
disebabkan oleh tikus dan serangga.
perubahan kondisi lingkungan fisis.
Kehilangan bobot akibat serangan cendawan
Hal ini terjadi jika suatu komoditas
relatif kecil, namun kerusakan akibat serangan
segar aberada dalam suatu lingkungan
cendawan dapat mengakibatkan seluruh
yang kering atau tekanan uapnya
komoditas yang disimpan tidak aman untuk
rendah sehingga banyak air yang akan
dimakan karena mengandung racun yang
keluar dari komoditas yang akan
ditimbulkan oleh cendawan perusak tersebut.
disimpan. Oleh karena kehilangan air
Dengan demikian, kerusakan yang tidak
maka komoditas akan layu, keriput
kentara yang diakibatkan oleh cendawan dan
atau mengalami perubahan bentuk
jasad renik lainnya dapat menyebabkan
lainnya.
kehilangan 100% karena adanya racun yang
membahayakan kesehatan konsumen atau b. Perubahan warna
karena kerusakan yang terjadi mengakibatkan Perubahan warna seperti memucat
bahan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. menguning atau perubahan warna
Demikian pula pada produk hasil pengolahan, lainnya dapat terjadi akibat kondisi
potensi kerusakan komoditas ekspor non udara sekeliling. Proses perubahan
migas terutama hasil-hasil pertanian sering warna akan makin dipacu dengan
ditolak atau diklaim di luar negeri karena makin tinggi suhu komoditas. Suhu
terserang cendawan, serangga atau tercemar komoditas akan tinggi jika suhu
oleh tikus. Kerusakan tersebut sering terjadi lingkungannya juga tinggi.
selama proses penanganan dan penyimpanan c. P e r u b a h a n k o m p o s i s i k i m i a w i
yang tidak tepat sehingga terjadi kerusakan komoditas
yang merugikan citra bangsa tersebut.
Perubahan cita rasa (flavour) pada
Kerugian tersebut jelas sangat membahayakan
beberapa komoditas pangan segar,
karena dapat menyebabkan kehilangan
terutama buah-buahan sangat penting
kepercayaan konsumen. Jika kepercayaan
diperhatikan. Karena proses ini banyak
konsumen hilang maka apa pun yang dikatakan
dipengaruhi oleh faktor suhu maka
atau ditawarkan kepada mereka tidak lagi
pengaturan suhu sangat berperan
dipercaya.
pada penyimpanan tersebut.
A. Jenis dan Faktor Penyebab Kerusakan
d. Perkembangbiakan organism perusak
Bahan/Produk
Suhu, kelembapan, dan susunan
1. Jenis-jenis Kerusakan
gas berpengaruh terhadap
Bahan hasil pertanian terutama biji- pertumbuhan dan perkembangbiakan
bijian dapat mengalami kerusakan pada organisme yang terkait penyimpanan.
waktu disimpan dalam gudang. Sehingga pemahaman kondisi
Ke r u s a k a n y a n g t e r j a d i m u n g k i n lingkungan fisis dengan pertumbuhan
kelihatan mungkin juga tidak dapat, dan perkembangbiakan organisme
disebabkan oleh sesuatu hal yang dapat diketahui dan menduga
disengaja ataupun terjadi dengan kemungkinan yang akan terjadi.
269
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
270
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
yang sudah dikeluarkan dari kulit akan menyerang bangunan dan tempat
luarnya serta produk olahannya, penyimpanan produk. Hewan
seperti beras, jagung pipilan, kacang pengerat akan memakan biji dan
yang sudah dikeluarkan dari menyisakan kulitnya. Hewan pengerat
polongnya, tepung, dan sebagainya. dapat menjadi pembawa penyakit
Beberapa hama primer misalnya dengan cara mengkontaminasi produk
Sitophilus sp, Sitotoga sp, dan Ephestia oleh kotoran yang mereka hasilkan.
sp,sedangkan contoh hama sekunder Keberadaan hewan pengerat
adalah Tribolium sp. Yang digolongkan khususnya tikus dapat diidentifikasi
ke dalam hama gudang ini adalah dari keberadaan kotoran, penyinaran
kumbang, ngengat dan tungau yang dengan menggunakan black light, sisa
masuk ke dalam keluarga serangga. kulit dari biji yang dimakan, dan wadah
Umumnya serangga memiliki umur atau karung yang rusak akibat digigiti
yang pendek, namun dengan oleh tikus. Cara yang perlu dilakukan
perkembangbiakannya yang cepat untuk mengantisipasi adanya hewan
akan meningkatkan jumlahnya. pengerat adalah dengan melakukan
Serangga dan kutu menyerang bahan sanitasi lingkungan yang baik,
dan struktur penyimpanan. Serangga menjaga jarak tempat penyimpanan
betina akan menyerang biji untuk dari lantai (misalnya 50 cm di atas
meletakkan telurnya. Serangga juga lantai), membuat perangkap, atau juga
akan memakan produk yang disimpan menggunakan bahan kimia.
dan mengkontaminasi produk dengan d. Aktivitas metabolisme
kotoran dan bagian tubuhnya. Respirasi merupakan aktifitas
Serangga akan menyebabkan metabolisme yang lazim terjadi
penurunan berat, kualitas, kandungan selama penyimpanan. Respirasi akan
gizi serta viabilitas produk. Selain itu, menghasilkan panas, uap air, dan
serangga akan menghadirkan bau yang karbon dioksida. Adanya panas akan
tidak sedap pada produk. Kehadiran meningkatkan suhu produk dan akan
serangga juga akan meningkatkan merusak embrio biji dan mengurangi
suhu produk hingga 42 °C. viabilitas dari hasil panen. Selama
c. Burung dan hewan pengerat penyimpanan, suhu yang dianjurkan
Burung akan memakan biji-bijian sekitar 15 °C dan kadar air produk
ketika tempat penyimpanan terbuka sekitar 13-14 %.
yang menyebabkan burung dengan e. Faktor lingkungan
leluasa masuk ke dalam tempat Faktor lingkungan yang sering
pengimpanan. Dampak yang dikaitkan dengan penyimpanan
ditimbulkan oleh burung terhadap produk meliputi :
produk bukanlah hal yang serius
1) Suhu
mengingat biasanya hanya
mengakibatkan berkurangnya jumlah 2) Kelembaban relatif
produk. 3) Keseimbangan kadar air
Hewan pengerat merupakan hewan 4) Polusi oleh asap dan bahan kimia
yang bersifat parasit terhadap hasil Kadar air, kelembaban relatif, dan
panen produk. Untuk mendapatkan suhu penyimpanan merupakan tiga
makanan hewan pengerat biasanya parameter penting yang harus
271
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
272
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
273
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
274
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
betina akan menyerang biji untuk sangat kecil, sehingga tidak bisa
meletakkan telurnya. Serangga juga dilihat tanpa kaca pembesar. Untuk
akan memakan produk yang disimpan menyimpan telur-telurnya, kutu
atau mengkontaminasi produk dengan betina melubangi bulir beras
kotoran pada bagian tubuhnya. dengan rahangnya yang kuat. Satu
Serangga akan menyebabkan lubang, hanya untuk satu telur.
penurunan berat, kualitas, kandungan Kutu beras bisa hidup sampai
gizi serta viabilitas produk. Selain itu, beberapa bulan. Selama hidup,
serangga akan menghadirkan bau yang kutu betina mampu menghasilkan
tidak sedap pada produk. Kehadiran sekitar 400 butir telur. Telur-telur
serangga juga akan meningkatkan itu akan menetas menjadi larva
suhu produk hingga 42 °C. setelah 3 hari. Larva akan hidup di
Biji-bijian yang terserang serangga dalam lubang beras selama 18 hari.
biasanya menjadi inaktif ketika Setelah itu menjadi pupa selama
kelembaban tidak lebih dari 9% dan sekitar 5 hari, lalu bermetamorfosa
suhu tidak lebih dari 40°F. Serangga menjadi kutu.
biasanya bersumber dari
penyimpanan sebelumnya, tanaman
dapat terserang dari sejak lahan dan
dari tikus sebagai pembawa serangga.
Untuk mempermudah dipahami, di
bawah ini akan dijelaskan jenis-jenis
serangga dikaitkan dengan
kebiasannya dalam merusak suatu Gambar 6.1. Kumbang penggerek beras (Sitophilus oryzae)
bahan hasil pertanian. (Sumber gambar : http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/
123456789/20271/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y)
1) K u m b a n g p e n g g e r e k b e r a s
(Sitophilus oryzae) K u t u b e ra s m e r u p a k a n h a m a
perusak bahan pangan nomer satu.
Sitophilus oryzae adalah nama yang
Ia tidak hanya menyerang beras,
diberikan ilmuwan kepada makhluk
tetapi juga bahan pangan lainnya,
mungil, si kutu beras. Kutu ini
seperti jagung, gandum, sorgum,
panjangnya hanya sekitar 3 mm.
gaplek ketela, juga biji kedelai,
Hanya dengan menggunakan kaca
kacang hijau, biji semangka, sampai
pembesar, kita bisa mengamati
biji bunga matahari.
bentuk kutu beras ini dengan lebih
jelas. Tubuhnya abu-abu kehitaman 2) Kumbang penggerek/bubuk jagung
dengan bintik-bintik merah. (Sitophilus zeamais Motsch)
Kutu beras, konon berasal dari Asia. S e ra n g g a S i t o p h i l u s ze a m a i s
Namun, kini telah menjadi hama Motsch., merupakan hama gudang
bahan pangan di seluruh dunia. utama perusak bahan makanan
Kutu beras hidup di tumpukan (terutama beras dan jagung) yang
bahan pangan, seperti beras, disimpan. Serangga tersebut
jagung, gandum, dan biji-bijian. terutama pada stadium larva aktif
Kutu ini berkembang biak sangat memakan biji-bijian dan
cepat. Kutu betina bertelur 2 menimbulkan kerugian yang besar.
sampai 6 butir, setiap hari. Telurnya Serangga ini lazim dikenal sebagai
275
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
276
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
277
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
278
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
279
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
13) N g e n g a t b e r a s ( C o r c y r a
cephalonica)
Sayap depan ngengat beras dewasa
berwarna coklat pucat yang
beraturan dengan motif yang
sedikit gelap sedangkan larvanya
berwarna putih pucat dengan
Gambar 6.11. Kumbang tepung (Tribolium castaneum) kapsul kepala coklat dan
(Sumber gambar : https://www.rentokil.co.id/kumbang-
gandum/jenis-hama-gudang/) prothoracic tergite.
Tahapan telur menjadi dewasa
memerlukan waktu satu bulan.
Telur diletakan pada bahan pangan
dan pupa larva berada pada barang
280
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
281
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
d
c
Gambar 6.16. Tungau Acarus Siro
(Sumber gambar : https://www.scribd.com/document/ e
376508381/Acarussp)
b
b. Mikroorganisme
Mikroorganisme (jasad renik) yaitu a
organisme yang berukuran sangat
kecil yang hanya bisa diamati dengan
bantuan mikroskop. Mikroorganisme
penyebab dari penyakit gudang, yang
Gambar 6.17. Kurva Pertumbuhan Bakteri
penting pada penyimpanan adalah
282
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
283
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
284
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
285
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
286
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
287
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
288
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
289
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
290
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
e. Kebersihan lingkungan 6. N e m a t o s i d a , u n t u k m e m b u n u h
Menjaga kebersihan lingkungan nematode (nemacur, furadan, dan
mungkin cara yang cukup sederhana, nemagor)
namun efektif untuk pencegahan 7. Herbisida, untuk membuuh gulma
serangan tikus, mengingat tikus (gramaxon dan roundup)
kurang senang pada lingkungan 8. Algisida, untuk membunuh ganggang
bersih.
(dimanin)
Cara mencegah hama gudang yang
Berdasarkan bentuk formulasi pestisida
berupa burung adalah dengan
dikenal dengan :
mencegah, kehadiran burung yang
hendak bersarang di gudang. 1. Bentuk glintiran (granula) dengan kode G
(furadan 3 G, basudin 10G).
2. Bentuk debu dengan kode D (sevin 5D,
D. Pengendalian Hama dan Penyakit Gudang
menzate 25D).
Secara Kimiawi
3. Bentuk bubuk dengan kode P dan W
Pengendalian hama secara kimiawi
untuk dibasahkan, S untuk dilarutkan, D
merupakan pengendalian hama
untuk didispersikan. Bentuk bubuk yang
menggunakan bahan kimia berupa
langsung dienceran diberi kode WP dan
pestisida. Pestisida adalah semua bahan
yang dilarutkan dengan pelarut (minyak
kimia yang digunakan untuk membunuh
mineral atau air) diberi kode SP contoh :
hama, penyakit dan gulma pertanian.
sevin 50 WP dan dicarbam 85 SP
Syarat umum pestisida :
Berdasarkan cara kerjanya pestisida
1. Ampuh dan efektif untuk membunuh dikenal dengan :
hama.
1. Racun kontak untuk disemprotkan
2. A m a n b a g i m a n u s i a d a n h e w a n (piretrin dan malathion).
peliharaan.
2. Racun perut untuk diumpankan (klerat
3. Murah dan mudah didapat serta mudah dan warfarin).
digunakan.
3. Racun nafas bentuk gas ataupun cairan
4. Mempunyai daya tahan urai tertentu. mudah menjadi gas, umumnya fumigasi.
5. Tidak meninggalakan noda atau merusak 4. R a c u n s i s t e m i k m a s u k k e t u b u h
tanaman atau barang lain yang terkena. tanaman/hewan yang terbawa keseluruh
Jenis-jenis pestisida : bagian. Contoh furadan, oxatine, dan
1. Insektisida, untuk membunuh serangga roundup.
(piretrin dan diazinon) Berdasarkan asal diperoleh pestisida
2. Fungisida, untuk membunuh cendawan dikenal dengan :
(maneb, thiram, dan zineb) 1. Pestisida alami yang diperoleh dari
3. Rodentisida, untuk membunuh tikus bahan alami misalnya tembakau, akar
(warfarin, klerat, dan fosfit) tuba, daun mindi, daun kleresede, dan
4. Akarisida, untuk membunuh tungau lain-lain.
(kelthane dan trithion) 2. Pestisida buatan yang diperoleh dari
5. Bakterisida, untuk membunuh bakteri senyawa hidrokarbon (minyak bumu,
(tetrasiklin dan baktisin) batu bara, dan lain-lain)
291
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
3. P e s t i s i d a y a n g d i b e r i k a n u n t u k No
Nama Morfologi Gambar Nama
Komoditas Serangga Serangga Serangga
membunuh hama gudang dapat
1 Kopi
dilakukan dengan cara pencampuran,
2 Kakao
penaburan, penghembusan,
3 Jagung
penyemprotan, penggasan, dan
penyalutan. 4 Beras
5 Kacang hijau
6 Kacang tanah
7 Kedelai
Praktik
292
senyawa tumbuhan, maka akan mudah 1. Upaya menjaga kualitas bahan/produk
terdegradasi dan aman terhadap pengguna. Di yang disimpan sangat berkaitan dengan
gudang aplikasi pada konsentrasi 0,2% dapat upaya mencegah dari kerusakan akibat
menekan populasi serangga hama serangan hama dan penyakit dan juga dari
Callosobruchus spp. Yang merupakan serangga kerusakan fisik, mekanis dan kimiawi.
hama utama pada komoditi kacang-kacangan Serangan cendawan/jamur mungkin tidak
di gudang dan sekaligus menekan kerusakan berarti jika ditinjau dari kuantitas yang
komoditi yang disimpan. h i l a n g, n a m u n s e ra n g a n n y a d a p a t
berakibat serius karena adanya perubahan
Penulis : Dadng, 2005 rupa terutama warna, perubahan bau dan
Sumber : kemungkinan adanya racun sehingga
https://repository.ipb.ac.id/handle/1234567 komoditas yang diserang tersebut hilang
89/4045 total.
2. Bahan hasil pertanian terutama biji-bijian
dapat mengalami kerusakan pada waktu
disimpan dalam gudang, bentuk
perubahan bentuk dan konsistensi,
perubahan warna, perubahan komposisi
kimiawi komoditas, perkembangbiakan
organism perusak.
Untuk menambah wawasan lebih jauh 3. Jenis-jenis kerusakan yang terjadi selama
mengenai Menganalisis dan Mengendalikan penyimpanan adalah kerusakan fisik-
Hama dan Penyakit dalam Penyimpanan, kalian mekanik (retak, belah, dan sebagainya),
juga dapat mempelajari secara mandiri melalui kerusakan kimiawi (zat warna, racun),
internet. Di internet dapat dicari lebih jauh kerusakan fisiologik (enzim), kerusakan
materi tentang materi tersebut. Salah satu mikrobiologik (bakteri, kapang, khamir),
website yang dapat kalian kunjungi untuk dan kerusakan biologik (serangga, tikus,
menambah wawasan dan pemahaman kalian burung).
tentang Menganalisis dan Mengendalikan 4. Organisme yang ada di dalam gudang ada
Hama dan Penyakit dalam Penyimpanan, yang merusak dan ada yang tidak meruak.
adalah: Organisme yang merusak meliputi
penyelonong (intruder), predator dan
parasit, Scavenger (organisme pemakan
b a n g k a i ) , d a n p e m a k a n ce n d a w a n
(fungusfeeder) serta mikroflora.
5. Hama dan penyakit bahan hasil pertanian
atau produk digudang meliputi serangga
dan tungau, mikroorganisme, tikus dan
burung. Serangga dibagi menjadi
golongan kumbang dan golongan ngengat
serta tungau. Masing-masing jenis hama
dan penyakit memiliki cara
pengendaliamnya.
http://maalikghaisan.blogspot.com/2018/05/ 6. Pengendalian hama dan penyakit bahan
serangan-hama-dan-penyakit-dalam.html hasil pertanian/produk pengolahan
293
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
meliputi pengendalian secara non kimiawi 2. Apa saja kerusakan bahan pangan yang
dan secara kimiawi. Penggunaan cara terjadi selama penyimpanan dan apa akibat
alamiah dalam pengendalian dan dari kerusakan tersebut?
p e m a k a i a n a l a t- a l a t m a n u a l s e r t a 3. Apa saja organisme non perusak yang
pemakaian musuh alami merupakan cara terdapat digudang? Berikan contoh masing-
non kimiawi dalam pengendalian hama masing dari jawaban Anda tersebut!
dan penyakit gudang.
4. Tu l i s k a n h a m a d a n p e n y a k i t y a n g
7. Pengendalan hama dan penyakit gudang menyerang bahan/produk hasil pertanian
secara kimiawi adalah dengan yang disimpan digudang dan bagaimana
menggunakan bahan pestisida. Pestisida cara pengendaliannya masing-masing 5
yang digunakan sesuai dengan hama dan contoh!
penyaakit yang akan dikendalikan, baik
5. Bagaimana cara mengatasi hama tikus di
insektisida, rodentisida, maupun
gudang, baik secara kimiawi maupun non
fungisida dan sebagainya.
kimiawi? Berikan penjelasan selengkapnya!
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
Pengendalian Hama dan Penyakit dalam
Penyimpanan dalam industri pangan!
294
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
295
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
296
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
297
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
B. Jamur E. 2,3,6
C. Serangga 27. Bahan yang disimpan menunjukkan gejala
D. Tikus kerusakan berupa pelunakan seperti
bubur, maka jenis hama atau penyakit
E. Bakteri
yang menyerang adalah…
24. Yang bukan merupakan kehilangan atau
A. Serangga
kerugian yang ditimbulkan oleh adanya
kerusakan bahan hasil pertanian yang B. Tikus
disimpan adalah… C. Burung
A. Penyusutan berat D. Jamur
B. Penurunan mutu E. Bakteri
C. Perubahan bentuk menjadi lebih baik 28. Salah satu hama gudang dari golongan
D. Kehilangan nilai gizi serangga memiliki cir-ciri sebagai berikut :
E. Kehilangan harga 1. memiliki panjang 1.5-2.5 mm
25. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan 2. berwarna coklat kemerahan dengan
dalam pemilihan cara-cara pencegahan tubuh yang tipis.
hama dalam gudang adalah… 3. Kumbang betina menghasilkan 200
A. Faktor teknis, factor usia, factor telur.
ekonomi 4. Pada temperatur ideal, siklus hidupnya
B. Faktor teknis, factor ekonomi, factor sekitar 23 hari.
kuantitas 5. Kumbang dewasa berjalan dengan
C. Faktor ekonomi, factor social, factor gerakan berayun
kuantitas Serangga tersebut dari species…..
D. Faktor ekonomi, factor jumlah, factor A. Kumbang penggerek beras (Sitophilus
kuantitas oryzae)
E. Faktor teknis, factor ekonomi, factor B. Kumbang penggerek/bubuk jagung
sosial (Sitophilus zeamais Motsch)
26. Perhatikan morfologi hewan di bawah ini : C. Kumbang Bubuk Gabah (Rhyzopertha
1. Ukuran panjang 2 – 20 mm dominica)
2. Ukuran panjang 36 cm D. Kumbang Biskuit (Stegobium
paniceum)
3. Berkaki 4
E. Kumbang Padi Karatan (Cryptolestes
4. Berkaki 6
ferrugineus)
5. Bertulang belakang
29. Pestisida yang tepat digunakan untuk
6. Tidak bertulang belakang mengendalikan serangan jamur adalah….
Berdasarkan morfologi hewan diatas, yang A. Rodentisida
merupakan morfologi serangga adalah…
B. Fungisida
A. 1,3,5
C. Insectisida
B. 2,3,5
D. Herbisida
C. 1,4,6
E. Nemathisida
D. 1,5,6
30. Pengendalian hama tikus dapat dilakukan
298
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
dengan cara non kimia yaitu…. maupun guru Anda. Sampaikan juga
A. Pengkalisan dengan gelang atau strip kekurangan atau kelebihan kegiatan
pembelajaran selama satu semester ini kepada
B. Menggunakan wafarin
guru pengampu untuk perbaikan kegiatan
C. Menggunakan racumin pembelajaran ke depan.
D. Menggunakan metal bromide
E. Menggunakan HCN
B. URAIAN
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan
baik dan benar!
1. Tuliskan prinsip-prinsip penerapan HACCP
pada industri pangan!
2. Jelaskan apa yang maksud dengan tindakan
koreksi dalam penerapan HACCP di industri
pangan!
3. Jelaskan perbedaan antara penyimpanan
vakum dan penyimpanan hermetis!
4. Perbersihan sebagai salah satu langkah
persiapan penyimpanan bertujuan untuk
menghilangkan kotoran atau bahan yang
tidak dikehendaki yang menempel atau
terbawa pada hasil pertanian dan perikanan
setelah bahan tersebut dipanen. Jelaskan
jenis-jenis kotoran apa saja yang harus
dibersihkan dari komoditas yang akan
disimpan tersebut!
5. Tuliskan penyebab kerusakan pada bahan
atau produk yang disimpan! Berikan
penjelasan secukupnya!
299
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
300
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
301
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
olahan/siap santap. Perpindahan ini dapat Organisme gudang non perusak adalah
terjadi secara langsung (dari bahan pangan organisme mikro atau makro yang secara
mentah ke pangan olahan) maupun secara langsung tidak menyerang atau merusak
tidak langsung (dari bahan pangan mentah komoditas yang disimpan
ke pangan olahan melalui peralatan
Paired Comparation Test adalah merupakan uji
dan/atau permukaan)
yang sederhana dan berfungsi untuk
Kurva Pertumbuhan Bakteri adalah suatu kurva menilai ada tidaknya perbedaan antara dua
yang menggambarkan pertumbuhan macam produk. Biasanya produk yang diuji
bakteri melalui fase-fase adaptasi, adalah jenis produk baru kemudian
pertumbuhan awal, per\tumbuhan cepat, dibandingkan dengan produk terdahulu
pertumbuhan melambat, statis, dan yang sudah diterima oleh masyarakat
menurun.
Panelis adalah orang atau kelompok yang
Label Pangan adalah setiap keterangan bertugas menilai sifat atau mutu komoditi
mengenai pangan yang berbentuk gambar, berdasarkan kesan subjektif.
tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
lain yang disertakan pada pangan,
sumber hayati dan air, baik yang diolah
dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, maupun yang tidak diolah, yang
atau merupakan bagian kemasan pangan, diperuntukkan sebagai makanan atau
Layak Untuk dikonsumsi adalah pangan yang minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
diproduksi dalam kondisi normal dan tidak bahan tambahan pangan, bahan baku
mengalami kerusakan, berbau busuk, pangan dan bahan lain yang digunakan
menjijikkan, kotor, tercemar atau terurai, dalam proses penyiapan, pengolahan,
sehingga dapat diterima oleh masyarakat dan/atau pembuatan makanan atau
pada umumnya. Pangan yang bermutu minuman
adalah Pangan Olahan adalah bahan pangan yang
Lot / batch adalah sejumlah barang yang sudah melalui tahap pengolahan yang
menjadi perhatian yang akan diteliti (satu diperuntukkan sebagai makanan atau
populasi). minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
bahan tambahan pangan
Lumbung adalah bangunan penyimpanan
padi-padian yang telah dirontokan, kadang Para-para adalah Media penyimpanan dengan
kala lumbung juga digunakan untuk konstruksi dasar yang dapat dari bambu
menyimpan pakan ternak. atau kayu balok (reng) yang dianyam
sehingga keadaannya lebih kokoh
MESH system adalah system penggudangan
dibanding rak bentuk segi empat
yang penerapan housekeeping
management dari Jepang, yaitu 5S yang Parasit adalah binatang atau tumbuhan yang
terdiri dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan hidup numpang pada inang dan
Shitsuke. mengerogoti inangnya dan biasanya
memangsa hama serta berukuran lebih
Mikroflora adalah tumbuhan berukuran mikro
kecil dari predator
seperti cendawan, khamir dan bakteri
Pemanenan adalah upaya untuk mengambil
Operasi Pengolahan adalah Proses pengolahan
bagian dari tanaman yang merupakan
bahan pangan menjadi produk setengah
tujuan utama budidaya tanaman tersebut
jadi atau produk jadi yang siap dikonsumsi
oleh manusia Pemantauan (Monitoring) adalah tindakan
302
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
303
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
304
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
305
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
306
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
307
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
308
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
-ngengat/
Rentokill. 2019. Spesies Hama Gudang.
https://www.rentokil.co.id/kumbang-
gandum/jenis-hama-gudang/
Sinaga, Aab. 2013. Modul Menyimpan Dan
Menggudangkan Bahan Hasil Pertanian
http://blogkuaabsinaga.blogspot.com/2013/0
6/modul-menyimpan-dan-
menggudangkan-bahan_25.html
309
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
310
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Gambar 5.4 Contoh tumpukan kunci delapan Gambar 6.4. Kumbang biskuit (Stegobium
Gambar 5.5 Contoh tumpukan kunci tujuh paniceum)
Gambar 5.6 Penyimpanan padi menggunakan Gambar 6.5. Kumbang rokok (Lasioderma
karung serricorne)
Gambar 5.7 Bentuk rak untuk menyimpan Gambar 6.6. Kumbang Padi Karatan
bahan hasil pertanian (Cryptolestes ferrugineus)
Gambar 5.8. Contoh kemasan bahan hasil G a m b a r 6 . 7 . Ku m b a n g B u t i r B e rge r i g i
pertanian (Oryzaephilus surinamensis)
Gambar 5.9. Lumbung Padi Gambar 6.8. Kumbang Khapra (Trogoderma
granarium)
Gambar 5.10 Gudang Bulog
Gambar 6.9. Kumbang Kopra (Necrobia rufipes)
Gambar 5.11 Layout Arus Garis Lurus
Gambar 6.10. Kumbang Padi (Sitophilus
Gambar 5.12 Layout Arus “U”
granarius)
Gambar 5.13 Layout Arus “L”
Gambar 6.11. Kumbang tepung (Tribolium
Gambar 5.14. Gudang bulat castaneum)
Gambar 5.15 Gudang persegi panjang Gambar 6.12. Ngengat Tepung India (Plodia
Gambar 5.16 Gudang untuk bermacam-macam Interpunctella)
keperluan Gambar 6.13. Ngengat beras (Corcyra
Gambar 5.17. Metode Antrian FIFO cephalonica)
Gambar 5.18 Hoist Crane Gambar 6.14. Ngengat Gudang Tropis (Ephestia
Gambar 5.19. Roll Conveyor Cautella)
Gambar 5.20. Forklift Gambar 6.15. Ngengat Gandum Angoumois
(Sitotroga cerealella)
Gambar 5.21. Pallet Kayu
Gambar 6.16. Tungau Acarus Siro
Gambar 5.22. Pallet Plastik
Gambar 6.17. Kurva Pertumbuhan Bakteri
Gambar 5.23 Kurva laju pengeringan
Gambar 6.18 Gejala nekrosis (pembusukan)
Gambar 5.24 Sistem modifikasi pengeringan
pada umbi bawang putih yang diakibatkan
Gambar 5.25 Sistem pengeringan buatan oleh jamur Fusarium sp
Gambar 5.26 Pengering type Batch Gambar 6.19 Pembusukan tomat Alternaria sp
Gambar 5.27 Pengering tipe kontinyu Gambar 6.20. Jamur Rhizopus sp pada jeruk
Gambar 5.28. Penyimpanan Beras di Gudang Gambar 6.21. Tikus Riol/got (Rattusnovergicus)
Gambar 5.29. Penyimpanan Jagung dengan Gambar 6.22. Tikus Rumah (Rattus rattus)
Karung
Gambar 6.23. Jebakan lampu untuk serangga
Gambar 5.30 Penyimpanan kentang
Gambar 6.24. Perangkap Tikus
Gambar 5.31 Pengering tipe kontinyu
Gambar 6.25. Lem Tikus
Gambar 6.1. Kumbang penggerek beras
(Sitophilus oryzae)
Gambar 6.2. Kumbang penggerek jagung
(Sitophilus zeamais)
Gambar 6.3. Kumbang bubuk gabah
(Rhyzopertha dominica)
311
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
Tabel 1.1. Data uji pasangan sirup dan keripik Tabel 3.9. Persyaratan kualitas air Minum
dari 15 orang panelis berdasarkan SNI 01 3553 -1996
Tabel 1.2. Data Uji Duo-trio dari 10 orang Tabel 4.1. Pengolahan Makanan Berdasarkan
panelis Resiko Kesehatan dan beberapa contohnya
Tabel 1.3. Data Uji Segitiga dari 10 orang Tabel 4.2. Jenis-Jenis Bahaya
panelis Tabel 4.3. Karakteristik Bahaya
Tabel 1.4. Matrix Peringkat hasil uji peringkat Tabel 4.4. Daftar kategori resiko produk pangan
dari 6 contoh 5 panelis
Tabel 4.5. Penetapan Kategori resiko
Tabel 1.5. Analisis sidik ragam dari data respon
Tabel 4.6. Penentuan Kategori Risiko Atau
uji skor, skala dan jenjang
Signifikansi Bahaya
Tabel 1.6. Skala Hedonik
Tabel 4.7. Contoh Hasil penetapan CCP
Tabel 1.7. Tabel Hasil Uji produksi roti manis
Tabel 1.8 Format Analisis Sidik Seragam Tabel 5.1. Suhu, Kelembaban, dan Umur
Tabel 1.9 Data Hasil Pengujian Kesukaan Sirup Simpan Buah-buahan
Tabel 1.10. Daftar sidik ragam contoh sirup Tabel 5.2. Suhu, Kelembaban, dan Umur
Tabel 2.1 Data hasil pengambilan sampel Simpan Sayur-sayuran
Tabel 2.2 Sampling di tempat pendaratan ikan Tabel 5.3 Cara memanen beberapa komoditas
dan Sampling untuk kesegaran ikan di hasil pertanian dan peralatannya
pabrik Tabel 5.4. Standar mutu air untuk pengolahan
Tabel 3.1 Jenis Pengotoran Makanan dan hasil perikanan
Pembersihan yang Dianjurkan Ta b e l 5 . 5 Ke l e b i h a n d a n ke k u r a n g a n
Tabel 3.2. Natrium Hipoklorit dan Kloramin T pengeringan alami
sebagai senyawa bakterisidal Tabel 6.1 Komoditas dan jenis hama yang
Ta b e l 3 . 3 K e u n t u n g a n d a n K e r u g i a n menyerang komoditas tersebut
Penggunaan Senyawa Klorin Tabel 6.2 Jenis Mikrotoksin, jamur, penyakit
Tabel 3.4 Keuntungan dan Kerugian dari yang ditimbulkan pada manusia dan bahan
Penggunaan Senyawa-senyawa Ammonium pangan yang diserang
Kuartener
Tabel 3. 5 Inaktifasi spora-spora bakteri oleh
yodofor
Tabel 3.6 Kombinasi deterjen sterilizer yang
umum digunakan
Tabel 3.7. Rekomendasi perusahaan untuk
konsentrasi dan waktu penggunaan bahan
pesanitasi
Tabel 3.8 Rekomendasi umum untuk bahan
pesanitasi
Tabel 3.9. Keuntungan dan Kerugian Beberapa
Desinfektan
Ta b e l 3 . 1 0 . S e n y a w a a n t i s e p t i k d a n
desinfektan
312
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN
BIODATA PENULIS
313