AGRITEKNOLOGI
PENGOLAHAN
HASIL PERTANIAN
KELAS X
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
B. Kompetensi Awal
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul pada
peserta didik adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
2. Berkebinekaan global
3. Bergotong-royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif.
A. Tujuan Pembelajaran
B. Pemahaman Bermakna
Pemahaman Bermakna Pada Proses dan Teknik dasar dalam Pengolahan hasil
Pertanian, baik itu Pengolahan Hasil Hewani, Pengolahan hasil
nabati dan Pengolahan ikan yang pada akhirnya menghasilkan
produk setengah jadi maupun produk jadi akan menggunakan
proses proses :
1. Proses dasar yang meliputi proses : pemotongan,
pengirisan, pemarutan, pencacahan, penghancuran,
dan penggilingan
2. Proses termal yang meliputi proses : pendinginan,
pembekuan, pasteurisasi, sterilisasi, pengeringan,
pemanggangan, penyangraian, dan penggorengan
3. Proses kimia dan biokimia yang meliputi
proses :penggaraman, penggulaan,
pengasaman/fermentasi
4. Proses pemisahan yang meliputi proses :pengayakan,
penyaringan, destilasi, ekstraksi, pengendapan,
penggumpalan dan evaporasi).
Menerapkan proses proses diatas pada pembelajaran tidak
dapat berdiri sendiri, dan pembelajaran setiap kompetensi
dasar harus nndigabungkan dengan proses lain dalam satu
wahana produk, misalnya pembelajaran ekstraksi, wahana yang
digunakan adalah sari buah, dan dalam hal ini, peserta didik
tidak mempelajari bagaimana membuat sari buah atau susu
kedele, tetapi bagaimana prinsip proses ekstraksi disertai
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jadi bisa saja sari buah
atau susu kedele yang dihasilkan tidak maksimal perolehannya,
tetapi peserta didik akan mengetahui proses ekstraksi.
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik akan dapat
menerapkan dan memamahi Proses dan Teknik dasar dalam
Pengolahan hasil Pertanian
C. Pertanyaan Pemantik
PERTEMUAN 1
KEGIATAN INTI
KEGIATAN AKHIR
Elaborasi ● Peserta didik berdiskusi dan Tanya jawab refleksi
E
pemahaman pemahaman materi bersama guru
● Peserta didik berdiskusi refleksi pembelajaran bersama
15’
Koneksi antar guru merencanakan tindak lanjut.
K
materi ● Peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran dibawah
bimbingan guru.
KEGIATAN PASCA PEMBELAJARAN
Peserta didik melaksanakan Asesmen Formatif berupa Tes
A Aksi nyata Tertulis 15’
Peserta didik berdo’a sebelum mengakhiri pembelajaran
E. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
NO PERTANYAAN SKOR
2. Pembuatan gula halus, bubuk rempah dan tepung-tepungan merupakan salah satu proses
dari….
A. Pengecilan ukuran
B. Pengayakan
C. Pengawetan
D. Pencampuran
E. Pemotongan
4. Untuk mengupas kulit buah dan sayur ( mangga, wortel dan kentang ), digunakan pisau jenis….
A. Pisau cincang
B. Pisau kobis
C. Cutter
D. Peeler
E. Slicer
7. Penyebaran satu partikel kepartikel lain dengan tujuan untuk mendapatkan penyebaran
partikel yang merata merupakan proses dari….
A. Pencampuran
B. Pengecilan ukuran
C. Pengeringan
D. Penghalusan
E. Perebusan
9. Pencampuran bahan kering umumnya terjadi pada bahan pangan yang berbentuk….
A. Padat
B. Cair
C. Tepung-tepungan
D. Tepung basah
E. Tepung semi basah
2. Asesmen Formatif
Jawablah pertanyaan ini dengan benar !
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Gambar 5 Gambar 6
Lembar Pengamatan:
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
F. Pengayaan dan Remedial
a. Pengayaan
Program pengayaan
1
2
3
4
5
6
…
dst
Soal Pengayaan:
Kunci Jawaban:
1.Keuntungan pengecilan ukuran dalam proses pengolahan :
Meningkatkan luas permukaan yang dapat meningkatkan kecepatan pengeringan,
pemanasan atau pendinginan serta meningkatkan efisiensi dan kecepatan
ekstraksi komponen cairan seperti pada sari buah atau santan.
Bila dikombinasi dengan penyaringan atau pengayakan, akan mempermudah
proses pengayakan seperti pembuatan gula halus, bubuk rempah-rempah dan
tepung-tepungan.
Ukuran partikel yang hampir sama akan menghasilkan campuran yang lebih baik
seperti adonan kue.
2. Pengelompokan metoda pengecilan ukuran tergantung partikel yang dihasilkan, yaitu
Chopping, cutting, slicing dan dicing
o besar sampai sedang (potongan daging, keju, irisan buah-buahan untuk
pengalengan)
o sedang sampai kecil (potongan sayuran seperti buncis dan wortel)
o kecil sampai granular (daging cincang atau abon daging, irisan kacang,
parutan sayuran)
Penggilingan menjadi tepung atau pasta untuk meningkatkan kehalusan (tepung
rempah-rempah, tepung-tepungan, gula halus, pasta halus)
Emulsifikasi dan homogenisasi (mayonais, susu, mentega, es krim, dan margarin)
Program Remedial
PANDUAN P
PELAKSANAAN REMEDIAL
A. Remedial Teaching
Kegiatan Pembelajaran
B. Remedial Individu
1. Bimbingan secara khusus
2. Bimbingan /tugas kelompok
3. Tutor sebaya
4. Pemberian tugas mandiri
III. LAMPIRAN
PENGECILAN UKURAN
Tujuan
Setelah menyelesaikan praktik ini, peserta didk mampu memahami konsep pengecilan ukuran
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Alat: Bahan:
1) Pisau 1) Singkong
2) Talenan 2) Gula pasir (kasar dan halus)
3) Loyang plastik 3) Bawang putih
4) Parutan kelapa
4) Kelapa
5) Sarangan santan
6) Gelas ukur
7) Gelas kimia
8) Penggaris
9) Timbangan
10) Sendok kecil
Langkah Kerja:
1) Singkong
a) Ambil singkong, kemudian cuci sampai bersih.
b) Potong dengan menggunakan pisau dengan ukuran 10x5x2 Cm, sebanyak 3 buah.
c) Ukurluas permukaan potongan singkong pertama.
d) Ambil potongan singkong kedua dibagi menjadi 2 bagian, ukur luas permukaan semua
potongan singkong kedua.
e) Potongan singkong ketiga dibagi menjadi 4 bagian, ukur luas permukaan semua
potongan singkong ketiga.
f) Catat hasil pengamatan.
g) Buat kesimpulan dan diskusikan dengan teman-teman Saudara.
2) Kelapa
a) Bagi kelapa menjadi 2 bagian.
b) Parut satu bagian kelapa dengan ukuran parut biasa/kecil, dan satu bagian dengan
ukuran parut besar.
c) Timbang masing-masing dengan berat yang sama.
d) beri air sebanyak 100 mL, kemudian peras santannya, masukkan ke dalam gelas kimia
250 mL.
e) Diamkan selama 1 jam, kemudian ukur santan kentalnya.
f) Catat hasil pengamatan.
g) Buat kesimpulan dan diskusikan dengan teman-teman Saudara.
3) Bawang Putih
a) Ambil 3 siung bawang putih dan kupas kulitnya.
b) Ambil satu siung bawang putih dan belah menbjadi 2 bagian.
c) Bawang putih kedua diiris dengan ukuran 2 mm.
d) Bawang putih ketiga dicincang.
e) Amati aroma ketiga kelompok bawang putih tersebut.
f) Catat hasil pengamatan.
g) Buat kesimpulan dan diskusikan dengan teman-teman Saudara.
4) Gula Pasir
a) Timbang 10 gram gula pasir kasar dan 10 gram gula pasir halus.
b) Masing-masing masukkan ke dalam gelas.
c) Tambahkan 50 mL air, kemudian aduk sampai gula larut.
d) Hitung berapa lama waktu yang diperlukan untuk masing-masing gula tersebut
melarut.
e) Catat hasil pengamatan dan Buat kesimpulan dan diskusikan
B. Ringkasan Materi
Menerapkan teknik konversi bahan dalam pengolahan merupakan kompetensi yang harus
dimiliki oleh setiap orang yang berkecimpung dalam bidang pengolahan, terutama pengolahan pangan.
Ruang lingkup isi modul terdiri dari: menerapkan proses pengecilan ukuran, pencampuran,
emulsifikasi, dan ekstraksi. Keempat kompetensi dasar tersebut diperlukan apabila akan melakukan
proses pengolahan.
Pengecilan ukuran bahan padat maupun cair merupakan proses awal dalam suatu kegiatan
pengolahan pangan. Pencampuran dilakukan pada setiap pengolahan saat membuat adonan ataupun
pada proses akhir, dalam bentuk pencampuran kering, semi basah maupun basah. Emulsifikasi biasa
digunakan untuk membuat emulsi suatu campuran atau adonan, selama proses maupun sebagai hasil
akhir. Ekstraksi banyak digunakan dalam membuat minuman seperti sari buah atau susu kedele, dan
saat memisahkan bagian padatan dengan cairan. Semua kompetensi dasar tersebut tidak dapat berdiri
sendiri, tetapi akan selalu berkaitan dengan dasar proses lainnya seperti pemakaian suhu tinggi, suhu
rendah, pengawetan, pengemasan dan berbagai kompetensi dasar lainnya, bahkan keempat
kompetensi dasar yang dibahas dalam modul inipun dapat terkait satu dengan yang lainnya, sebagai
contoh: saat dilakukan proses pencampuran, dapat diawali dengan proses pengecilan ukuran,
demikian pula dengan proses emulsifikasi dan ekstraksi, biasanya dilakukan proses pengecilan ukuran
terlebih dahulu
a. Pengecilan Ukuran
Pengecilan ukuran merupakan unit operasi yang diterapkan pada bahan padat untuk
mengurangi ukurannya dengan menerapkan proses penggilingan, penekanan atau
pemukulan; untuk bahan cair mengurangi ukuran globula cairan emulsi pengecilan ukuran
lebih sering disebut sebagai homogenisasi atau emulsifikasi. Pengecilan ukuran baik padat
maupun cair merupakan proses awal dalam suatu kegiatan pengolahan pangan. Ada
beberapa jenis pengecilan ukuran tergantung dari tujuan pengolahannya.
Jenis dan fungsi alat pengecil ukuran biasanya dibedakan berdasarkan tujuan pengecilan
ukuran dan bahan yang dikecilkan. Dikenal ada 3 kelompok alat pengecil ukuran, yaitu :
Aw (Water Activity) : jumlah air yang bterdapat dalam bahan atau larutan yang diperlukan oleh
mikroba untuk kehidupannya.
Blansing (Blanching) : perlakuan panas yang ditujukan untuk menginaktifkan enzim dalam buah
maupun sayuran segar. Blansing dimaksudkan agar reaksi-reaksi yang tidak
dikehendaki, misalnya pencoklatan enzimatis, dapat dicegah. Blansing
dapat dilakukan dengan air panas ataupun uap panas.
Emulsi : suatu campuran antara dua cairan yang tidak saling melarutkan, cairan
yang satu terdispersi dalam bentuk tetesan-tetesan dalam fase kontinyu
dari cairan yang lain.
Hidrofilik : Sifat zat atau bagian dari molekul yang mudah berafinitas dengan air.
Gelatinisasi : Peristiwa terbentuknya gel dari pati karena perlakuan dengan air panas.
Gel dapat memiliki selaput yang tidak dapat berubah padapermukaan
produk sehingga mengurangi kehilangan nutrient yang larut dalam air bila
produkdimasak atau direndam dengan air.
Lapisan interface (lapisan antar muka) : Lapisan antar muka didefinisikan sebagai lapisan diantara
dua fasa yaitu larutan polimer dalam pelarut dan dalam non pelarut.
Peningkatan konsentrasi polimer pada lapisan antar muka menyebabkan
fraksi volum polimer meningkat dan menghasilkan membran dengan
porositas permukaan (luas pori membran dibandingkan dengan luas total
membran) menjadi lebih rendah.
Lipofilik (lipophilic) : Sifat senyawaan atau gugus yang mudah berafinitas dengan lemak atau fase
lemak.
Misel : Partikel dimensi koloid yang ada dalam kesetimbangan denganmolekul atau
ion dalam larutan yang terbentuk.
DAFTAR PUSTAKA
Ansori Rachman, 1989, Pengantar Teknologi Fermentasi, Depdikbud, Dikti, PAU Pangan dan Gizi, IPB, Bogor.
Buckle, 1987, Ilmu Pangan. Penerjemah Hari Purnomo Adiono, Penerbit Universitas indonesia.
Dwiari, S.R. 2008. Teknologi Pangan 1 – 2. Jakarta, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Endang S.Rahayu et al, 1993, Bahan Pangan Hasil Fermentasi, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi,
Gama Yogyakarta.
Widya Padjadjaran.
Herudiyanto, M.S. & Tjahjadi, C. 2008. Praktikum Bahan Pangan dan dasar- Dasar Pengolahan. Bandung.
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri Pertanian Terpadu Pekanbaru, Januari 2022
Propinsi Riau Guru Dasar-Dasar AgriHan