Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
AMPELGADING-MALANG
Jl. Klampis Ireng RT 02 RW 01 Tirtomarto Ampelgading Telp (0341) 851307
Website : www.smksnsam.sch.id Email : admin@smknsam.sch.id
MALANG - 65183

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Identitas Sekolah : SMK Negeri 1 Ampelgading


Mata Pelajaran : Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian
Kelas / Semester : X / Ganjil (1)
Pertemuan Ke- : 11 - 13
Alokasi Waktu : 3 x 4 JP @ 45 menit
Karakter siswa yang diharapkan : Jujur, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Rasa Ingin
Tahu, Menghargai Prestasi, Tanggung Jawab

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan


faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Agribisnis dan
Agroteknologi pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI 4 : 1. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur


kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup
Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Agribisnis dan
Agroteknologi.
2. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
3. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
4. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar No Indikator

3.3.1 Mengamati bahan hasil pertanian tertentu


yang mengalami kerusakan (mekanis, fisik,
kimia, fisiologis dan biologis,
mikrobiologis)
Menganalisis tanda-tanda
3.3 3.3.2 Membandingkan bahan hasil pertanian
penyebab kerusakan bahan
tertentu yang sudah rusak dengan bahan
hasil pertanian yang baik
3.3.3 Mengelompokkan jenis kerusakan
berdasarkan hasil pengamatan
Menentukan tanda-tanda 4.3.1 Menentukan tanda-tanda penyebab
4.3
penyebab kerusakan bahan kerusakan bahan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan kegiatan pengamatan, peserta didik mampu mengelompokkan jenis
kerusakan bahan hasil pertanian dengan benar dan percaya diri
2. Setelah melakukan kegiatan pengamatan, menggali informasi dan diskusi tentang
tanda-tanda kerusakan bahan hasil pertanian, peserta didik mampu menentukan tanda-
tanda penyebab kerusakan bahan hasil pertanian dengan tepat

D. Materi Pembelajaran
 Kerusakan bahan hasil pertanian
 Jenis –jenis kerusakan bahan hasil pertanian
 Tanda-tanda penyebab kerusakan bahan hasil pertanian

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Pengamatan langsung, diskusi, presentasi

F. Media Pembelajaran
Media :
 LCD projector, laptop, LKPD
Bahan :
 Buah dan sayur yang telah mengalami kerusakan (apel, pisang, cabe, sawi, tomat,
wortel)
 Buah dan sayur yang masih baik (apel, pisang, cabe, sawi, tomat, wortel)

G. Sumber Belajar
1. Anonim, 2014. Penanganan Bahan Hasil Pertanian. DITPSMK. Jakarta.
2. Direktorat Pembinaan SMK. 2013. Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian Kelas
10. Jakarta: Kemendikbud RI.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
1. Guru melakukan pembukaan dengan salam
pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
3. Guru mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
4. Guru menyampaikan metode pembelajaran yang
akan digunakan
5. Guru menyampaikan teknik penilaian yang akan
digunakan
6. Peserta didik diminta mengamati bahan hasil
pertanian tertentu (buah)
7. Peserta didik diminta menggali informasi
Pendahuluan bagaimanakah karakteristik bahan hasil pertanian 15 menit
(buah).
8. Peserta didik diminta menggali informasi apakah
yang terjadi pada bahan hasil pertanian jika terjadi
kesalahan pada penanganan panen dan pasca panen.
9. Dari pertanyaan yang disampaikan dalam
apersepsi, peserta didik dapat menyimpulkan
materi pelajaran yang akan dipelajari yaitu:
kerusakan bahan hasil pertanian
10. Peserta didik diminta membentuk kelompok yang
heterogen (dari aspek kemampuan berpikir, agama,
suku, gender, status sosial). Masing-masing
kelompok terdiri dari 4 – 5 orang.

1. Peserta didik mengamati bahan hasil pertanian


yang telah rusak
Inti 2. Peserta didik mencatat semua aspek yang mereka
Langkah 1. amati dari bahan hasil pertanian yang telah rusak
Stimulation 3. Peserta didik mengamati bahan hasil pertanian 150 menit
(pemberian yang masih baik
rangsangan) 4. Peserta didik mencatat semua aspek yang mereka
amati dari bahan hasil pertanian yang masih baik
1. Peserta didik merumuskan masalah berdasarkan hasil
pengamatan terhadap bahan hasil pertanian yang
Langkah 2. telah rusak dan yang masih baik
Problem 2. Permasalahan difokuskan pada:
statement “apa sajakah kerusakan yang terjadi pada bahan hasil
(Perumusan pertanian?”.
masalah) 3. Peserta didik berdiskusi dan menggali informasi
untuk merumuskan hipotesis awal tentang kerusakan
yang terjadi pada bahan hasil pertanian
1. Peserta didik diminta membandingkan bahan hasil
pertanian yang telah rusak dengan bahan hasil
pertanian yang masih baik
Langkah 3. 2. Peserta didik mencatat hasil perbandingan antara
Data collection bahan yang telah rusak dengan bahan yang masih
and processing baik
(Mengumpulkan 3. Peserta didik diminta mendata tanda-tanda kerusakan
dan bahan hasil pertanian berdasarkan hasil
menganalisis perbandingan antara bahan yang telah rusak dengan
data) bahan yang masih baik
4. Peserta didik membuat tabel dari data yang diperoleh
5. Peserta didik mengelompokkan jenis-jenis kerusakan
berdasarkan tanda-tada kerusakan yang telah didata
1. Peserta didik berdiskusi, mencari informasi dari
buku atau internet tentang jenis-jenis kerusakan
bahan hasil pertanian
2. Peserta didik menggali informasi dan teori yang
Langkah 4. mendukung tentang jenis-jenis kerusakan bahan hasil
Verification pertanian
(pembuktian) 3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas dan kelompok lain memberikan
tanggapan
4. Guru memberikan penguatan tentang materi yang
telah didiskusikan
1. Dari hasil pengamatan, diskusi dan presentasi yang
dilaksanakan peserta didik dapat menyimpulkan
bahwa jenis-jenis kerusakan bahan hasil pertanian
Langkah 5. dapat dikelompokkan berdasarkan tanda-tanda yang
Generalisasi terlihat.
(menarik 2. Peserta didik dapat menarik kesimpulan bahwa
kesimpulan) kerusakan bahan hasil pertanian dapat berupa
kerusakan mekanis, fisik, kimia, fisiologis dan
biologis serta mikrobiologis
1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan
2. Guru melaksanakan evaluasi secara lisan/tertulis
3. Guru melakukan penilaian;
Penutup 15 menit
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan tugas baik individu maupun kelompok
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
Lampiran 1 : Pengembangan bahan ajar
Lampiran 2 : Media Pembelajaran
Lampiran 3 : Lembar Kerja Peserta Didik
Lampiran 4 : Instrumen penilaian (Kisi-kisi, soal, kunci/rubrik/rambu-rambu,
jawaban, pedoman penskoran)

Mengetahui Ampelgading,15 Juli 2019


Kepala SMK Negeri 1 Ampelgading Guru mata Pelajaran

Lasmono, S.Pd., MM Achmad Ibrahim T, S.P.


NIP : 19691228 199403 1 005 NIP. 19950422 201903 1 004
Lampiran 1. Pengembangan Bahan Ajar

KERUSAKAN BAHAN HASIL PERTANIAN

1. Pengertian kerusakan bahan


Komoditas hasil pertanian baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun
yang berasal dari hewan dianggap atau dinyatakan rusak apabila terjadi
penyimpangan-penyimpangan yang melewati batas, sehingga bahan/komoditas hasil
pertanian tersebut tidak dapat diterima secara normal oleh panca indera manusia atau
oleh parameter lain yang biasa digunakan.
Kerusakan tersebut berupa penyimpangan pada susunan kimia bahan, tekstur
maupun struktur bahan, penyimpangan pada bentuk, kenampakan, warna ataupun rasa
bahan. Kerusakan yang terjadi ada yang dengan mudah diketahui, namun sering pula
kerusakan itu tidak terlihat sehingga sulit untuk ditanggulangi dengan cara-cara yang
biasa digunakan. Kerusakan komoditas hasil pertanian dapat terjadi sebelum, selama
maupun sesudah panenan, Misalnya: biji-bijian dan kacang-kacangan dapat rusak
akibat serangan serangga seperti Tribolium sp dan Oryzaephilus sp baik sewaktu
masih berada di lapangan maupun selama penyimpanan digudang.

2. Tanda-tanda kerusakan bahan hasil pertanian


Tanda-tanda terjadinya kerusakan untuk setiap bahan/komoditas hasil pertanian
berbeda-beda tergantung kepada jenis bahan/komoditas tersebut. Tanda-tanda
kerusakan ini ada yang dapat langsung terlihat, dan ada pula yang tidak
memperlihatkan tanda-tanda yang jelas. Sebagai contoh misalnya petai yang terserang
ulat kadang-kadang tidak terlihat atau tidak terduga sebelumnya bahwa petai itu rusak,
karena kalau dilihat dari luar buahnya menunjukkan keadaan yang utuh dan tidak
berbeda dengan buah yang lain. Pada umumnya tanda-tanda kerusakan
bahan/komoditas hasil pertanian khususnya nabati adalah berupa pememaran,
pelunakan dan pembusukan.
Kerusakan dari buah-buahan, misalnya sawo, mangga, apel, jambu dan lain-
lain, dapat ditandai dengan terjadinya pememaran atau pembusukan pada buah
tersebut. Bahan hasil pertanian yang bertekstur keras seperti kentang, ubi jalar, wortel
dan lain-lain, bila menjadi lunak dalam keadaan segar, maka bahan tersebut berarti
sudah mengalami kerusakan.
Pememaran dan pelunakan itu dapat terjadi sebagai akibat adanya tekanan
mekanis atau bahan berbenturan (bertumbukan) satu sama lain selama bahan
mengalami proses pengangkutan. Pada umumnya sebagai akibat lanjutan daripada
terjadinya pememaran dan pelunakan itu akan timbut proses pembusukan.

3. Jenis-jenis kerusakan bahan hasil pertanian


Ditinjau dari faktor-faktor penyebab kerusakan, maka dikenal beberapa macam
kerusakan yaitu:
• kerusakan mikrobiologis
• kerusakan mekanis.
• kerusakan fisik.
• kerusakan biologis.
• kerusakan kimia.
a) Kerusakan Mikrobiologis
Kerusakan oleh mikroba secara fisik umumnya relatif lebih kecil bila dibandingkan
dengan kerusakan yang disebabkan oleh serangga, tetapi merupakan bentuk kerusakan
yang paling banyak merugikan hasil pertanian dan secara luas cukup mempengaruhi
terhadap keadaan kesehatan manusia. Hal ini terutama karena beberapa mikroba dapat
memproduksi racun serta cara penularan dan penjalaran kerusakan yang cepat.
Infestasi mikroba dapat terjadi sejak dari lapangan (field) baik berupa kontaminasi
spora maupun kontaminasi oleh mycelianya. Faktor-faktor yang mendorong
perkembangbiakan mikroba di samping tergantung kepada macam bahan yang ada,
juga dipengaruhi oleh kadar air bahan, suhu, lama penyimpanan, derajat infestasi awal,
persentase kotoran dan aktivitas serangga.
b) Kerusakan Mekanis
Kerusakan disebabkan benturan, (benturan antara bahan dengan bahan dan
benturan antara bahan dengan alat atau wadah), himpitan, regangan ataupun gesekan
mekanis pada waktu pemanenan, penanganan, penyimpanan ataupun pada waktu
pengangkutan. gesekan, tekanan, tusukan, baik antar hasil tanaman tersebut atau
dengan benda lain. Kerusakan ini umumnya disebabkan tindakan manusia yang
dengan sengaja atau tidak sengaja dilakukan. Atau karena kondisi hasil tanaman
tersebut (permukaan tidak halus atau merata, berduri, bersisik, bentuk tidak beraturan,
bobot tinggi, kulit tipis, dll.). Kerusakan mekanis (primer) sering diikuti dengan
kerusakan biologis (sekunder).
c) Kerusakan Fisik
Kerusakan fisik terutama terjadi karena perlakuan-perlakuan fisik seperti pada
proses pemanasan dan pendinginan. Kerusakan-kerusakan fisik dapat berupa: "case
hardening" (pengeringan bagian permukaan bahan sebagai akibat pengeringan),
"chilling injury" atau "freezing injury" (akibat pendinginan dan pembekuan), retak dan
perubahan-perubahan kimia misalnya timbulnya ketengikan karena kerusakan lemak
akibat pemanasan atau penyinaran.
d) Kerusakan Biologis
Yang dimaksud dengan kerusakan biologis adalah kerusakan fisiologis, dan
kerusakan yang disebabkan oleh serangga-serangga dan binatang-binatang pengerat
(rodentia). Kerusakan fisiologis meliputi kerusakan yang disebabkan oleh reaksi-
reaksi metabolisme dalam bahan atau oleh enzim-enzim yang terdapat di dalamnya
secara alami. Pada proses kerusakan ini akan ditandai dengan antara lain: adanya
peningkatan suhu, kelembaban dan timbulnya gas-gas lain sebagai akibat dari proses
respirasi dan pembusukan.
e) Kerusakan Kimia
Kerusakan kimia terjadi karena adanya kerusakan lain seperti kerusakan fisik,
kerusakan biologis, kerusakan mikrobiologis dan sebagainya. Reaksi "browning"
(pencoklatan) pada umbi-umbian dan pisang sering tidak dikehendaki. Hal ini dapat
terjadi baik secara enzimatis maupun secara non enzimatis. "Browning" secara non
enzimatis dapat menyebabkan timbulnya warna yang tidak diinginkan yaitu timbulnya
warna coklat pada bahan.
Timbulnya bau tengik dan apek, perubahan warna serta perubahan derajat
keasaman (pH) dapat terjadi sebagai akibat dari kerusakan kimia pada bahan pangan.
Ketengikan pada minyak dan lemak dapat disebabkan karena adanya oksigen yang
menimbulkan peristiwa oksidasi pada asam lemak yang tidak jenuh yang terdapat
dalam minyak atau lemak tersebut.
Lampiran 3 : Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Tema : kerusakan bahan hasil pertanian


Kegiatan : Pengamatan tanda-tanda kerusakan buah dan sayur
Kelompok : ............
Anggota :
1. ..........................................
2. ..........................................
3. ..........................................

A. Petunjuk pengerjaan/langkah Kerja


1. Amatilah buah dan sayur yang sudah rusak dan yang masih baik
2. Catatlah hasil pengamatan pada tabel pengamatan
3. Bandingkanlah buah dan sayur yang sudah rusak dengan buah dan sayur yang masih
baik

Tabel 1. hasil pengamatan buah dan sayur


No Aspek yang diamati Buah sayur
1
2
3
4
5
6
7
8
Tabel 2. Hasil perbandingan bahan yang sudah rusak dan yang masih baik
No Uraian

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN TEPAT

1. Apa sajakah kerusakan yang terjadi pada bahan hasil pertanian ?


2. Uraikanlah hasil perbandingan antara bahan hasil pertanian yang sudah rusak dan yang
masih baik !
3. Kelompokkanlah jenis-jenis kerusakan bahan hasil pertanian berdasarkan tanda-tanda
kerusakan yang ada !
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN (KINERJA)

Berilah tanda Check list ( √ ) pada kolom “Ya” atau “tidak” sesuai jawaban Anda.
Kompetensi/Kegiatan Kriteria Ya Tidak
1. Melakukan pengamatan bahan yang rusak
2. Mencatat hasil pengamatan bahan yang rusak
Menganalisis tanda- pada tabel pengamatan
tanda penyebab 3. Melakukan pengamatan bahan yang masih baik
kerusakan bahan 4. Mencatat hasil pengamatan bahan yang masih
baik pada tabel pengamatan
5. Membandingkan kedua hasil pengamatan

Kriteria Skor :
1 Jika hanya 1 kriteria dikerjakan
2 Jika 1-3 kriteria dikerjakan
3 Jika 1- 4 dikerjakan
4 Jika semua kriteria dikerjakan

SKOR UNJUK KERJA


NO NAMA
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Penilaian Sikap
Tanggung Total
No Nama Kerja sama Teliti Skor
Nilai
jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8

Tanggung jawab : Kerja sama


1= Tidak menyelesaikan suatu 1 = Peserta didik diam tidak aktif
kegiatan/tidak melaksanakan 2 = Peserta didik kurang berperan
perintah aktif
2 = Menyelesaikan sebagian perintah 3 = Peserta didik terlibat aktif tapi
3 = Menyelesaikan suatu kegiatan kurang bertanggung jawab
sesuai perintah / melaksanakan 4 = peserta didik terlibat aktif ,
perintah tanggung jawab dalam tugas
4 = Menyelesaikan semua kegiatan

Teliti kriteria
1 = hanya melihat saja 1= jika rata-rata nilai 1
2 = mengamati dengan cermat 2= jika rata-rata nilai 2
3 = mengamati dengan seksama 3= jika rata-rata nilai 3
4 = mengamati dengan teliti 4= jika rata-rata nilai 4
Penilaian Sikap
PENILAIAN SIKAP

A. Rubrik Penilaian Diskusi


Penilaian
No Aspek
4 3 2 1
1 Terlibat penuh
2 Bertanya
3 Menjawab
4 Memberikan gagasan orisinal
5 Kerja sama
6 Tertib

Kriteria
Skor
Aspek
4 3 2 1
Diskusi kelompok Diskusi kelompok Diskusi kelompok Diam sama
terlihat aktif, tanggung terlihat aktif, dan kadang-kadang sekali tidak
Terlibat penuh jawab, mempunyai berani berpendapat berpendapat terlibat
pemikiran/ide, berani
berpendapat
Memberikan Memberikan Kadang-kadang Diam sama
pertanyaan dalam pertanyaan dalam memberikan sekali tdak
bertanya kelompok dengan kelompok dengan pertanyaan bertanya
bahasa yang jelas bahasa yang kurang
jelas
Memberikan jawaban Memberikan jawaban Kadang-kadang Diam tidak
dari pertanyaan dalam dari pertanyaan memberikan jawaban pernah
Menjawab kelompok dengan dalam kelompok dari pertanyaan menjawab
bahasa yang jelas dengan bahasa yang kelompoknya pertanyaan
kurang jelas
Memberikan Memberikan Kadang-kadang Diam tidak
Memberikan gagasan/ide yang gagasan/ide yang memberikan pernah
gagasan orisinil orisinil berdasarkan didapat dari buku gagasan/ide memberikan
pemikiran sendiri bacaan gagasan
Diskusi kelompok Diskusi kelompok Diskusi kelompok Diam tidak
terlibat aktif, tanggung terlibat aktif tapi kurang terlibat aktif aktif
jawab dalam tugas, dan kadang-kadang
Kerjasama membuat teman- membuat teman-
temannya nyaman temannya kurang
dengan keberadaannya nyaman dengan
keberadaannya
Diskusi kelompok Diskusi kelompok Diskusi kelompok Selama terjadi
aktif, santun, sabar tampak aktif,tapi suka menyela diskusi sibuk
Tertib mendengarkan kurang santun pendapat orang lain sendiri dengan
pendapat teman- cara berjalan
temannya kesana kemari
A. Rubrik Presentasi
Penilaian
No Aspek
4 3 2 1
1 Kejelasan presentasi
2 Pengetahuan
3 Keterampilan

Kriteria
Penilaian
Aspek
4 3 2 1
Sistematika Sistematika Sistematika Sistematika
penjelasan logis penjelasan logis dan penjelasan tidak logis penjelasan tidak logis
Kejelasan
dengan bahasa dan bahasa sangat jelas meskipun meskipun
presentasi
suara yang sangat tetapi suara kurang menggunakan bahasa menggunakan bahasa
jelas jelas dan suara cukup jelas dan suara cukup jelas
Menguasai materi Menguasai materi Penguasaan materi Materi kurang
presentasi dan dapat presentasi dan dapat kurang meskipun bisa dikuasai serta tidak
menjawab menjawab pertanyaan menjawab seluruh bisa menjawab
pertanyaan dengan dengan baik dan pertanyaan dan seluruh pertanyaan
Pengetahuan
baik dan kesimpulan kesimpulan tidak dan kesimpulan tidak
kesimpulan mendukung topik berhubungan dengan mendukung topik
mendukung topik yang dibahas topik yang dibahas
yang dibahas
Penampilan Penampilan cukup Penampilan kurang Penampilan kurang
menarik, sopan dan menarik, sopan, rapih menarik, sopan, rapi menarik, sopan, rapi
rapi, dengan penuh dan percaya diri tetapi kurang percaya tetapi tidak percaya
Penampilan
percaya diri serta menggunakan alat diri serta diri dan tidak
menggunakan alat bantu menggunakan alat menggunakan alat
bantu bantu bantu
PENGETAHUAN

A. Teknik Penilaian : Tes tertulis

Level No.
KD/IPK Materi Indikator Soal Butir Soal
Kognitif Soal
Pada buah apel
Mengelompokkan terlihat memar dan
menguraikan
Kerusakan terdapat jamur,
jenis kerusakan jenis kerusakan
bahan hasil C3 1 uraikanlah jenis
berdasarkan hasil pertanian bahan hasil
kerusakan yang
pengamatan pertanian
terjadi pada buah
apel tersebut

JAWABAN :
1. Berdasarkan tanda yang terlihat yaitu memar, itu menunjukkan bahwa buah apel
mengalami kerusakan mekanis. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh benturan pada saat
pemanenan, atau selama pengangkutan. Sedangkan apel yang berjamur menunjukkan
bahwa telah terjadi kerusakan mikrobiologis. Kerusakan mikrobiologis terjadi karena
adanya aktivitas mikroorganisme baik jamur, bakteri dan yang lainnya yang merombak
zat-zat gizi dalam bahan hasil pertanian sehingga bahan tersebut mengalami pembusukan.

Nilai Akhir = Skor Perolehan x 100


Skor maksimal
Nilai KKM = 75
Predikat :
Tuntas ,jika peserta didik memperoleh nilai ≥ 75
Belum tuntas, jika peserta didik memperoleh nilai < 75, sehingga perlu REMIDI
LEMBAR EVALUASI

SOAL

1. Pada buah apel terlihat memar dan terdapat jamur, uraikanlah jenis kerusakan yang
terjadi pada buah apel tersebut

JAWABAN :

Anda mungkin juga menyukai