Anda di halaman 1dari 20

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

Disusun Oleh :

Nama :
No Peserta :
Asal Sekolah :

PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)

2017

1
SILABUS

SatuanPendidikan :
Kelas/Semester :X/1
Tema : Penanganan Pasca Panen
Sub tema : Sortasi Dan Grading

Kompetensi Dasar
Pembelajaran Materi Pokok
yang akan dicapai
Mengamati dan mencari referensi: Penanganan Sortasi dan
 Identifikasi pasca panen Grading pasca panen
3.1 Menganalisis produk tanaman
 Kerusakan produk hasil pertanian penanganan hortikultura
 Tujuan penanganan pasca panen pasca panen  Identifikasi pasca panen
3.2 Melaksanakan
 Identifikasi sortasi dan grading pasca panen  Kerusakan produk hasil
pertanian
 Prosedur sortasi dan grading
 Tujuan penanganan pasca
panen
Menanya
Diskusi kelompok tentang sortasi grading  Identifikasi sortasi dan
pasca panen produk tanaman hortikultura grading
 Prosedur sortasi dan
Mengumpulkan informasi/ grading
Eksperimen
Penugasan pada peserta didik tentang:
 Identifikasi pasca panen
 Kerusakan produk hasil pertanian
 Tujuan penanganan pasca panen
 Identifikasi sortasi dan grading
 Prosedur sortasi dan grading

Mengasosiasikan
Menghubungkan dan mengevaluasi kegiatan
sortasi dan grading

Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil pencarian data, pengamatan dan
pelaksanaan sortasi dan grading

2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan :
Kelas/Semester : 1/ 1
Tema : Penanganan Pasca Panen
Sub tema : Sortasi Dan Grading
Alokasi Waktu : ………. menit ( 1 pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup Agribisnis Tanaman pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup Agribisnis Tanaman.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait denganpengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

3
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar: Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Menganalisis penanganan 3.3.1 Menganalisis sortasi produk hortikultura
pasca panen
berdasarkan kelayakan jual.
3.3.2 Menganalisis macam-macam grading
pasca panen produk hortikultura sesuai
kebutuhan konsumen.
4.3.1 Mengelompokkan macam-macam produk
4.3 Melaksanakan pasca hortikultura berdasarkan kelayakan jual.
panen 4.3.2 Menimbang produk hortikultura untuk
grading berdasarkan berat buah.

Karakter:
1. Cermat.
2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan percobaan
di laboratorium

C. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melaksanakan praktek mengelompokkan macam-macam produk


pertanian berdasarkan kelayakan jual, peserta didik mampu menganalisis
sortasi produk pertanian berdasarkan kelayakan jual dengan cermat.
2. Setelah melaksanakan praktek menimbang produk pertanian untuk grading
berdasarkan berat buah, peserta didik mampu menganalisis macam-macam
grading produk pasca panen sesuai kebutuhan konsumen dengan cermat.

D. Materi Pembelajaran

Penanganan Sortasi Dan Grading Pasca Panen Produk Tanaman


Hortikultura
 Ciri-ciri produk hortikultura
 Pengertian pasca panen
 Tujuan penanganan pasca panen
 Metoda Grading
 Metoda Sortasi

(terlampir)

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan saintific
Model : Discovery Learning (terbimbing)
Metode : Diskusi Kelompok, Kaji Pustaka, Praktek, Dan Presentasi

4
F. Media Pembelajaran
1. LCD proyektor, untuk penayangan materi pembelajaran.
2. Laptop, membantu menayangkan materi pembelajaran pengelompokan
media tanam berdasarkan bahan pembentuknya.
3. Contoh produk hortikultura (sayuran buah tomat).
4. Lembar kerja (peserta didik).

G. Sumber Belajar
 Bahan tayang (gambar)
 Buku pegangan : Direktorat Pembinaan SMK. 2013. Dasar-dasar Budidaya
Tanaman Kelas X Semester 1. Jakarta: Kemendikbud RI.

H. Langkah-langkah Pembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan - Salam dan berdoa bersama mengawali kegiatan 15 menit
- Guru menanyakan keadaan peserta didik
- Guru meminta peserta didik untuk mengamati macam-
macam produk hortikultura yang diletakkan di depan kelas
dan mengenali nama produk .
- Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai sortasi
dan grading seperti :
 “bagaimana mengidentifikasi produk pertanian ?”
 “bagaimana mengidentifikasi produk pertanian
berdasarkan kelayakan jual?”
 “bagaimana menganalisis sortasi produk pertanian
berdasarkan kelayakan jual?”
 “bagaimana menganalisis macam-macam sortasi dan
grading produk pasca panen sesuai kebutuhan
konsumen?”
- Peserta didik menyimpulkan materi apa yang akan
disampaikan dari pertanyaan yang muncul di awal
pelajaran.
- Guru menegaskan kembali dari hasil jawaban peserta
didik bahwa materi pada pembelajaran ini adalah
Penanganan Sortasi Dan Grading Pasca Panen
Produk Tanaman Hortikultura
- Guru meminta peserta didik untuk menguraikan tujuan
pembelajaran yang akan berlangsung.
Inti - Peserta didik diminta untuk mengamati produk 20 menit
hortikultura yang akan disortasi dan digrading.
Langkah 1. - Peserta didik menanya:
Merumuskan  Mengapa produk hortikultura perlu disortasi dan
pertanyaan digrading?
 Apakah akibatnya jika produk hortikultura tidak
disortasi dan digrading?
 Bagaimana pengaruh sortasi dan grading terhadap
nilai jual produk pertanian ?
- Dari pertanyaan peserta didik, guru merumuskan

5
pertanyaan yaitu bagaimana pengaruh sortasi dan
grading terhadap nilai jual produk pertanian ?
- Peserta didik dibagi atas beberapa kelompok (1 kelompok
terdiri atas lima orang anggota)

- Peserta didik menggali informasi dari membaca buku


Langkah 2. untuk:
Merencanakan  mengidentifikasi produk pertanian.
 mengidentifikasi produk pertanian berdasarkan
kelayakan jual.
 menganalisis sortasi produk pertanian berdasarkan
kelayakan jual
 menganalisis macam-macam grading produk pasca
panen sesuai kebutuhan konsumen

Langkah 3. - Mengumpulkan data dari pengamatan dan praktek


Mengumpul- mengelompokkan macam-macam produk hortikultura
kan Dan berdasarkan kelayakan jual dan menimbang produk
Menganalisis
hortikultura untuk grading berdasarkan berat buah sesuai
Data
arahan guru.
 Peserta didik mengumpulkan data yang diperoleh dari
informasi dan hasil pengamatan yang berhubungan
dengan materi pelajaran.
 Peserta didik merangkum informasi baik dari
pengamatan maupun informasi yang diperoleh dari
buku.
 Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan
rangkuman data dan informasi mengenai sortasi dan
grading.
- Peserta didik menganalisis data dari pengamatan dan
praktek mengelompokkan macam-macam produk
pertanian berdasarkan kelayakan jual dan menimbang
produk hortikultura untuk grading berdasarkan berat buah.
- Peserta didik menyusun laporan hasil analisis data
- Setiap kelompok diskusi mempresentasikan kesimpulan
atas pengamatan yang mereka lakukan.
- Peserta didik diminta untuk saling melempar pertanyaan
kepada sesama peserta didik mengenai pengaruh sortasi
dan grading terhadap nilai jual produk pertanian.

Langkah 4.
Menarik - Peserta didik menarik kesimpulan dari kegiatan
kesimpulan menganalisis sortasi produk hortikultura berdasarkan
kelayakan jual dan menganalisis macam-macam grading
pasca panen produk hortikultura sesuai kebutuhan
konsumen.
Langkah 5. - Guru mengkonfirmasi materi pelajaran kepada peserta
Aplikasi dan didik tentang bagian mana dari materi tersebut yang
tindak lanjut belum di pahami (peserta didik bertanya tentang materi
yang belum dipahami).

6
- Peserta didik mampu mengelompokkan macam-macam
produk hortikultura berdasarkan kelayakan jual .
- Peserta didik mampu menimbang produk hortikultura
untuk grading berdasarkan berat buah.
Penutup - Guru bersama peserta didik melakukan refleksi untuk 15 menit
mengevaluasi kegiatan, memberi umpan balik dan tugas
melakukan    evaluasi berupa penilaian.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Teknik penilaian : pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur penilaian :

No. Aspek Yang Dinilai Teknik Penilaian Waktu


Penilaian
1. Sikap pengamatan Selama
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran
pembelajaran sortasi dan dan saat
grading diskusi
b. Bekerja sama dalam kegiatan
kelompok
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif
2. Pengetahuan Pengamatan dan Penyelesaian
tes tugas
- Menganalisis sortasi produk
individu dan
hortikultura berdasarkan kelompok
kelayakan jual.
- Menganalisis macam-macam
grading pasca panen produk
hortikultura sesuai
kebutuhan konsumen.
3. Keterampilan Pengamatan dan Penyelesaian
- Mengelompokkan macam- praktek tugas (baik
macam produk hortikultura individu
berdasarkan kelayakan jual. maupun
- Menimbang produk kelompok)
hortikultura untuk grading saat diskusi
berdasarkan berat
buah.berbagai media tanam
- Terampil mempresentasikan
hasil diskusi/ pengamatan

………. , …………….. 2017

7
Mengetahui :
Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,

……………………………… ……………………………….
NIP. ………………………..
NIP. …………………………

8
Lampiran 1

BAHAN AJAR

Penanganan Sortasi dan Grading pasca panen produk tanaman hortikultura

Kerusakan pasca panen pada produk pertanian khususnya hortikultura


umumnya sangat menonjol. Misal pada buah mangga, kerusakan yang terjadi
dapat mencapai 25%. Produk hasil panen tanaman yang masih segar adalah
jaringan yang masih hidup. Bahan ini biasanya berkadar air tinggi, mudah
mengalami kerusakan baik melalui permukaan mekanis maupun kerusakan secara
patologis (mikrobiologis). Berdasarkan bagian-bagian tanaman yang dapat
dikonsumsi, produk hasil panen dapat dibedakan atas akar, batang, daun, pucuk,
bunga, buah, dan keseluruhan tanaman.
Produk ini akan senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Perubahan
yang paling mudah diamati adalah perubahan warna dan kekerasan. Perubahan ini
disebabkan adanya proses metabolisme seperti respirasi dan tranpirasi.
Kehilangan air pada buah dan sayuran tidak saja akan mengurangi timbangan
produk yang akan dijual tetapi juga menyebabkan penurunan mutu produk.
Adanya suhu lingkungan yang tinggi dapat meningkatkan proses respirasi dan
tranpirasi sehingga dapat menyebabkan makin cepat rusaknya produk hasil panen.
Penanganan yang kasar saat panen dan pengangkutannya dapat menimbulkan
luka-luka mekanis seperti lecet-lecet yang sekaligus dapat menjadi jalur masuk
bagi mikroba-mikroba perusak. Infeksi oleh mikroba yang dapat menimbulkan
penyakit pada tanaman dapat terjadi baik sebelum maupun sesudah panen
sehingga menyebabkan kerusakan-kerusakan mikrobiologis pada produk hasil
panen.
Keberhasilan setiap komoditi yang dipasarkan terutama tergantung pada
mutu produknya yang sangat ditentukan oleh kesukaan konsumen. Standar harga
penjualan suatu produk tergantung antara lain pada menarik tidaknya komoditi,
dan penampilan produk tersebut. Dengan demikian penanganan pasca panen
sangat penting dalam penentuan nilai jual suatu produk. Penanganan pasca panen
bertujuan antara lain untuk menjamin mutu produk, menghambat laju proses

9
metabolisme dan pemasakan buah, dan untuk memperpanjang usia simpan
produk. Kegiatan-kegiatan penanganan lepas panen antara lain meliputi: sortasi
dan grading, pembersihan/pencucian, pengemasan dan pengepakan, dan
perlakuan-perlakuan untuk memperpanjang daya simpan.
Penanganan hasil panen pertanian setelah sampai digudang penampungan
hasil adalah melakukan penilaian mutu (grading) dan penyortiran, karena mutu
hasil panen biasanya bervariasi, sesuai dengan kondisi genetis, lingkungan, dan
teknis budidaya. Kegiatan ini bertujuan agar memperoleh hasil panen yang
memiliki mutu dan ukuran tertentu, yang selanjutnya dapat menentukan harga dan
tempat pemasaran yang sesuai. Grading dan sortasi ini sangat penting pada
pemasaran hasil panen terutama untuk menentukan harga dan pangsa pasar.
Metoda Grading dan Sortasi
Grading bisa dikerjakan bersamaan atau terpisah dengan penyortiran. Buah
tomat yang telah dikumpulkan dari pemetikan kemudian dipisahkan menjadi tiga
grade sesuai dengan tingkat mutu di atas. Pemilihan buah di Indonesia masih
secara manual, yaitu dengan memilih satu-persatu. Padahal di negara maju sudah
menggunakan mesin penyortir. Pekerjaan secara manual biasanya memerlukan
orang yang mengetahui benar tentang mutu buah tomat. Masalah grading di
Indonesia belum bisa diterapkan sepenuhnya karena masih banyak mengalami
hambatan dalam pelaksanaannya.
Tindakan yang pertama kali dilakukan untuk penyortiran secara manual adalah
dengan menghilangkan sisa kelopak bunga yang masih menempel pada buah.
Kemudian, buah dipisahkan berdasarkan ukuran yang sama. Sortasi ukuran
biasanya erat kaitannya dengan permintaan pasar. Ukuran biasanya cukup
bervariasi berdasarkan tujuan penggunaan tomat atau selera dari konsumen pada
umumnya.

• Pada kegiatan grading, penentuan mutu hasil panen biasanya didasarkan pada
kebersihan produk, aspek kesehatan, ukuran, bobot, warna, bentuk,
kematangan, kesegaran ada atau tidak adanya serangan/kerusakan oleh
penyakit, adanya kerusakan oleh serangga dan luka/lecet oleh faktor mekanis.

10
Klasifikasi mutu hasil yang biasa dilakukan adalah kelas spesial, kelas I, dan
kelas 2.
• Kelas spesial (intimasa) memiliki mutu yang sangat baik, dengan bentuk dan
warna yang menarik sesuai dengan umur panen dan varietasnya.
• Citarasa dan aroma yang khas sesuai dengan jenis komoditinya, serta tidak
cacat. Penyimpangan terhadap mutu masih dapat ditolerir jika masih berada
pada kisaran 5% dari jumlah atau berat keseluruhan. Kelas satu memiliki mutu
hampir sama dengan kelas spesial, namun batas toleransi penyimpangannya
berada pada kisaran 10%, Disamping penyimpanan dari keseluruhan. Mutu
kelas 2 lebih rendah dari kelas 1, dan penanganan mutunya lebih longgar.
Adanya kerusakan eksternal dan internal masih dapat diterima, asalkan masih
dapat dikonsumsi dalam keadaan segar. Mutu kelas 2 banyak dijumpai dipasar
lokal dengan harga yang lebih murah, dan dengan harga yang murah ini lebih
disukai konsumen lokal. Penjelasan mutu hasil panen dapat dilakukan
bersamaan atau terpisah dengan sortasi. Grading dapat dilakukan secara
manual dengan tangan atau menggunakan mesin penyortir. Cara manual
memerlukan tenaga yang terampil dan terlatih, dan bila hasil panen dalam
jumlah besar akan memerlukan lebih banyak tenaga kerja. Contoh standar
mutu buah tomat, didasarkan pada ketuaan, ukuran, kotoran, kerusakan.
a) Ukuran berat untuk golongan besar, sedang, dan kecil adalah:
 Tomat berukuran besar mempunyai berat lebih dari 150 g/buah
 Tomat ukuran sedang mempunyai berat 100 – 150 g/buah
 Tomat ukuran kecil besarnya kurang dari 100%/buah

11
Lampiran 2

MEDIA PEMBELAJARAN

Sortasi Grading

12
Lampiran 3
LEMBAR KERJA PENGKELASAN MUTU (GRADING) DAN SORTASI

Tujuan : Anda mampu mengekelaskan mutu hasil panen yang sesuai dengan
permintaan pasar

Bahan dan Alat:


a. Buah tomat berbagai macam ukuran (varietas tropis atau yang setara)
b. Timbangan/neraca
c. Wadah

Keselamatan Kerja
a. Kenakanlah pakaian praktik
b. Perhatikan kebersihan alat, bahan, dan tempat kerja

Langkah Kerja
a. Ambil buah tomat hasil panen (timbang bobot awal hasil panen)
b. Siapkan tiga wadah, masing-masing diberi, label mutu 1, 2, dan 3
c. Lakukanlah pemeriksaan terhadap masing-masing buah menurut ketentuan
mutu I, II, dan III.
d. Kelompokkan buah tomat kedalam mutu I bila:
1) Berat buah lebih dari 150g
2) Berwarna kemerah-merahan (setengah masak)
3) Mulus (mengkilat)
4) Sehat, tidak ada cacat retak
5) Tidak ada luka akibat sinar matahari
6) Bentuk buah bulat dan aroma baik
f. Kelompokkan buah tomat kedalam mutu II, bila
1) Berat buah antara 100- 150g
2) Berwarna kemerah-merahan (setengah masak)
3) Mulus (mengkilat)
4) Sehat, tidak ada cacat retak dan luka akibat sinar matahari
5) Bentuk buah bulat dan keras serta aroma baik
g. Kelompokkan buah tomat kedalam mutu III, bila:
1) Berat buah kurang dari 100g
2) Kualitas kalah dari: mutu I dan II
Untuk buah tomat yang kecil, penggolongannya adalah mutu I berat 50 –
100g dan mutu II beratnya 25 – 50g
i. Wadahilah hasil pengKelasan mutu kedalam wadah yang telah disediakan,
mutu I kedalam wadah mutu I, dan seterusnya.
j. Biasanya yang dipasarkan ke pasaran sekitar atau pasar swalayan yang
bermutu I dan II. Buah tomat yang bermutu III diafkir (tidak lolos sortir) dan
dijual di pasaran setempat.
k. Timbang berat masing-masing kelompok mutu
l. Tentukan presentase berat masing-masing kelompok mutu terhadap bobot
hasil panen (total)

13
Lampiran 4 : Instrumen penilaian (Kisi-kisi, Soal, Kunci/rubrik/rambu-rambu Jawaban, Pedoman penskoran)

A. Sikap

Menunjukkan sikap
Aktif dalam kegiatan kerjasama dalam
Cermat Skor Perolehan
Nama Siswa pembelajaran kegiatan diskusi
kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kriteria Penilaian
4 = memenuhi 4 deskriptor 3 = memenuhi 3 deskriptor
2 = memenuhi 2 deskriptor 1 = memenuhi 1 deskriptor

Rubrik Penilaian Sikap

Aspek yang dinilai Aturan penilaian


Kelompok 1. Melakukan diskusi dan praktek bersama dengan
rekan kelompok
2. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi
pada saat persentasi hasil diskusi kelompok
3. Menyampaikan opini saat kegiatan diskusi
kelompok
4. Menanggapi pertanyaan maupun sanggahan dari
siswa lain saat persentasi hasil diiskusi

14
Santun dalam menyampaikan hasil diskusi 1. Menggunakan bahasa yang baik saat
menyampaikan hasil diskusi
2. Runtut dalam menyampaikan hasil diskusi
3. Menggunakan mimik dan gestur yang jelas dan
tidak berlebihan
4. Menyampikan hasil diskusi dengan lancar dan jelas
Menunjukkan sikap kerjasama dalam kegiatan diskusi 1. Berinteraksi dengan anggota kelompok saat
kelompok berdiskusi
2. Memberikan ide atau gagasan saat diskusi
kelompok
3. Menyampaikan solusi dari permasalahan yang
didiskusikan dalam kelompok
4. Menunjukkan reverensi yang sesuai terhadap
pendapat yang disampaikan.

Nilai Sikap = (skor perolehan / skor maksimal) x 100 = 100

B. Pengetahuan

15
a. Tes tertulis
Komptensi IPK Indikator soal Jenis soal soal
dasar
3.1 3.1.1.1 Setelah melaksanakan praktek Tes tertulis 1. Jelaskan tujuan
3.1.1Menganalisis
Menganalisis mengelompokkan macam-macam sortasi.
penanganan sortasi produk
produk pertanian berdasarkan
pasca panen hortikultura kelayakan jual, peserta didik mampu
berdasarkan menganalisis sortasi produk pertanian
kelayakan jual. berdasarkan kelayakan jual dengan
cermat.
3.1.2Menganalisis 3.1.2.1Setelah melaksanakan praktek 1. Jelaskan tujuan
macam-macam menimbang produk pertanian untuk grading.
grading pasca grading berdasarkan berat buah, 2. Bagaimana
panen produk peserta didik mampu menganalisis identifikasi grading
hortikultura macam-macam grading produk pasca untuk produk
sesuai kebutuhan panen sesuai kebutuhan konsumen hortikultura?
konsumen. dengan cermat.

b. Kunci jawaban :
1. Sortasi bertujuan memisahkan produk hasil panen yang rusak dan bagus sehingga layak untuk dijual.
2. Grading bertujuan agar memperoleh hasil panen yang memiliki mutu dan ukuran tertentu, yang selanjutnya dapat menentukan harga dan
tempat pemasaran yang sesuai.
3. Pada kegiatan grading, penentuan mutu hasil panen biasanya didasarkan pada kebersihan produk, aspek kesehatan, ukuran, bobot, warna,
bentuk, kematangan, kesegaran ada atau tidak adanya serangan/kerusakan oleh penyakit, adanya kerusakan oleh serangga dan luka/lecet oleh
faktor mekanis. Klasifikasi mutu hasil yang biasa dilakukan adalah kelas spesial, kelas I, dan kelas 2.

16
- Kelas spesial (intimasa) memiliki mutu yang sangat baik, dengan bentuk dan warna yang menarik sesuai dengan umur panen dan
varietasnya. Percitarasa dan aroma yang khas sesuai dengan jenis komoditinya, serta tidak cacat. Penyimpangan terhadap mutu masih
dapat ditolerir jika masih berada pada kisaran 5% dari jumlah atau berat keseluruhan.
- Kelas satu memiliki mutu hampir sama dengan kelas spesial, namun batas toleransi penyimpangannya berada pada kisaran 10%,
Disamping penyimpanan dari keseluruhan. Mutu kelas 2 lebih rendah dari kelas 1, dan penanganan mutunya lebih longgar. Adanya
kerusakan eksternal dan internal masih dapat diterima, asalkan masih dapat dikonsumsi dalam keadaan segar.
- Mutu kelas 2 banyak dijumpai dipasar lokal dengan harga yang lebih murah, dan dengan harga yang murah ini lebih disukai konsumen
lokal.

Nilai Pengetahuan = (skor perolehan / skor maksimal) x 100 = 100

Kriteria:
 jika peserta didik mampu menjawab soal no. 1sesuai kunci jawaban, skornya 20
 jika peserta didik mampu menjawab soal no. 1sesuai kunci jawaban, skornya 20
 jika peserta didik mampu menjawab soal no. 1 sesuai kunci jawaban, skornya 60

17
C. Keterampilan

Mengevaluasi cara
Mengkomunikasikan hasil penangan pasca panen
diskusi kelompok dalam secara sortir/grading dan
Skor Perolehan
No Nama Siswa bentuk presentasi kelas pengemasan pada cabe
(praktikum) melalui studi literatur
(Mengamati)
1 2 3 4 1 2 3 4

Kriteria Penilaian
4 = memenuhi 4 deskriptor 3 = memenuhi 3 deskriptor
2 = memenuhi 2 deskriptor 1 = memenuhi 1 deskriptor

Nilai Keterampilan = (skor perolehan/skor maksimal) x 100% = 100

18
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :

LEMBAR KERJA PENGKELASAN MUTU (GRADING) DAN SORTASI

Tujuan : Anda mampu mengekelaskan mutu hasil panen yang sesuai dengan permintaan
pasar

Bahan dan Alat:


d. Buah tomat berbagai macam ukuran (varietas tropis atau yang setara)
e. Timbangan/neraca
f. Wadah

Keselamatan Kerja
a. Kenakanlah pakaian praktik
b. Perhatikan kebersihan alat, bahan, dan tempat kerja

Langkah Kerja
e. Ambil buah tomat hasil panen (timbang bobot awal hasil panen)
f. Siapkan tiga wadah, masing-masing diberi, label mutu 1, 2, dan 3
g. Lakukanlah pemeriksaan terhadap masing-masing buah menurut ketentuan mutu I, II,
dan III.
h. Kelompokkan buah tomat kedalam mutu I bila:
1) Berat buah lebih dari 150g
2) Berwarna kemerah-merahan (setengah masak)
3) Mulus (mengkilat)
4) Sehat, tidak ada cacat retak
5) Tidak ada luka akibat sinar matahari
6) Bentuk buah bulat dan aroma baik
f. Kelompokkan buah tomat kedalam mutu II, bila
1) Berat buah antara 100- 150g
2) Berwarna kemerah-merahan (setengah masak)
3) Mulus (mengkilat)
4) Sehat, tidak ada cacat retak dan luka akibat sinar matahari
5) Bentuk buah bulat dan keras serta aroma baik
g. Kelompokkan buah tomat kedalam mutu III, bila:
1) Berat buah kurang dari 100g
2) Kualitas kalah dari: mutu I dan II
Untuk buah tomat yang kecil, penggolongannya adalah mutu I berat 50 – 100g dan
mutu II beratnya 25 – 50g
i. Wadahilah hasil pengKelasan mutu kedalam wadah yang telah disediakan, mutu I kedalam
wadah mutu I, dan seterusnya.
j. Biasanya yang dipasarkan ke pasaran sekitar atau pasar swalayan yang bermutu I dan II.
Buah tomat yang bermutu III diafkir (tidak lolos sortir) dan dijual di pasaran setempat.
k. Timbang berat masing-masing kelompok mutu
l. Tentukan presentase berat masing-masing kelompok mutu terhadap bobot hasil panen
(total)

19
TUGAS

1. Jelaskan tujuan sortasi.


2. Jelaskan tujuan grading.
3. Bagaimana identifikasi grading untuk produk hortikultura?
JAWABAN :
1. Sortasi bertujuan memisahkan produk hasil panen yang rusak dan bagus
sehingga layak untuk dijual.
2. Grading bertujuan agar memperoleh hasil panen yang memiliki mutu dan
ukuran tertentu, yang selanjutnya dapat menentukan harga dan tempat
pemasaran yang sesuai.
3. Pada kegiatan grading, penentuan mutu hasil panen biasanya didasarkan pada
kebersihan produk, aspek kesehatan, ukuran, bobot, warna, bentuk,
kematangan, kesegaran ada atau tidak adanya serangan/kerusakan oleh
penyakit, adanya kerusakan oleh serangga dan luka/lecet oleh faktor mekanis.
Klasifikasi mutu hasil yang biasa dilakukan adalah kelas spesial, kelas I, dan
kelas 2.
- Kelas spesial (intimasa) memiliki mutu yang sangat baik, dengan bentuk
dan warna yang menarik sesuai dengan umur panen dan varietasnya.
Percitarasa dan aroma yang khas sesuai dengan jenis komoditinya, serta
tidak cacat. Penyimpangan terhadap mutu masih dapat ditolerir jika masih
berada pada kisaran 5% dari jumlah atau berat keseluruhan.
- Kelas satu memiliki mutu hampir sama dengan kelas spesial, namun batas
toleransi penyimpangannya berada pada kisaran 10%, Disamping
penyimpanan dari keseluruhan. Mutu kelas 2 lebih rendah dari kelas 1,
dan penanganan mutunya lebih longgar. Adanya kerusakan eksternal dan
internal masih dapat diterima, asalkan masih dapat dikonsumsi dalam
keadaan segar.
- Mutu kelas 2 banyak dijumpai dipasar lokal dengan harga yang lebih
murah, dan dengan harga yang murah ini lebih disukai konsumen lokal.

20

Anda mungkin juga menyukai