Disusun Oleh :
Nama :
No Peserta :
Asal Sekolah :
2017
1
SILABUS
SatuanPendidikan :
Kelas/Semester :X/1
Tema : Penanganan Pasca Panen
Sub tema : Sortasi Dan Grading
Kompetensi Dasar
Pembelajaran Materi Pokok
yang akan dicapai
Mengamati dan mencari referensi: Penanganan Sortasi dan
Identifikasi pasca panen Grading pasca panen
3.1 Menganalisis produk tanaman
Kerusakan produk hasil pertanian penanganan hortikultura
Tujuan penanganan pasca panen pasca panen Identifikasi pasca panen
3.2 Melaksanakan
Identifikasi sortasi dan grading pasca panen Kerusakan produk hasil
pertanian
Prosedur sortasi dan grading
Tujuan penanganan pasca
panen
Menanya
Diskusi kelompok tentang sortasi grading Identifikasi sortasi dan
pasca panen produk tanaman hortikultura grading
Prosedur sortasi dan
Mengumpulkan informasi/ grading
Eksperimen
Penugasan pada peserta didik tentang:
Identifikasi pasca panen
Kerusakan produk hasil pertanian
Tujuan penanganan pasca panen
Identifikasi sortasi dan grading
Prosedur sortasi dan grading
Mengasosiasikan
Menghubungkan dan mengevaluasi kegiatan
sortasi dan grading
Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil pencarian data, pengamatan dan
pelaksanaan sortasi dan grading
2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan :
Kelas/Semester : 1/ 1
Tema : Penanganan Pasca Panen
Sub tema : Sortasi Dan Grading
Alokasi Waktu : ………. menit ( 1 pertemuan)
3
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Karakter:
1. Cermat.
2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan percobaan
di laboratorium
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
(terlampir)
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan saintific
Model : Discovery Learning (terbimbing)
Metode : Diskusi Kelompok, Kaji Pustaka, Praktek, Dan Presentasi
4
F. Media Pembelajaran
1. LCD proyektor, untuk penayangan materi pembelajaran.
2. Laptop, membantu menayangkan materi pembelajaran pengelompokan
media tanam berdasarkan bahan pembentuknya.
3. Contoh produk hortikultura (sayuran buah tomat).
4. Lembar kerja (peserta didik).
G. Sumber Belajar
Bahan tayang (gambar)
Buku pegangan : Direktorat Pembinaan SMK. 2013. Dasar-dasar Budidaya
Tanaman Kelas X Semester 1. Jakarta: Kemendikbud RI.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan - Salam dan berdoa bersama mengawali kegiatan 15 menit
- Guru menanyakan keadaan peserta didik
- Guru meminta peserta didik untuk mengamati macam-
macam produk hortikultura yang diletakkan di depan kelas
dan mengenali nama produk .
- Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai sortasi
dan grading seperti :
“bagaimana mengidentifikasi produk pertanian ?”
“bagaimana mengidentifikasi produk pertanian
berdasarkan kelayakan jual?”
“bagaimana menganalisis sortasi produk pertanian
berdasarkan kelayakan jual?”
“bagaimana menganalisis macam-macam sortasi dan
grading produk pasca panen sesuai kebutuhan
konsumen?”
- Peserta didik menyimpulkan materi apa yang akan
disampaikan dari pertanyaan yang muncul di awal
pelajaran.
- Guru menegaskan kembali dari hasil jawaban peserta
didik bahwa materi pada pembelajaran ini adalah
Penanganan Sortasi Dan Grading Pasca Panen
Produk Tanaman Hortikultura
- Guru meminta peserta didik untuk menguraikan tujuan
pembelajaran yang akan berlangsung.
Inti - Peserta didik diminta untuk mengamati produk 20 menit
hortikultura yang akan disortasi dan digrading.
Langkah 1. - Peserta didik menanya:
Merumuskan Mengapa produk hortikultura perlu disortasi dan
pertanyaan digrading?
Apakah akibatnya jika produk hortikultura tidak
disortasi dan digrading?
Bagaimana pengaruh sortasi dan grading terhadap
nilai jual produk pertanian ?
- Dari pertanyaan peserta didik, guru merumuskan
5
pertanyaan yaitu bagaimana pengaruh sortasi dan
grading terhadap nilai jual produk pertanian ?
- Peserta didik dibagi atas beberapa kelompok (1 kelompok
terdiri atas lima orang anggota)
Langkah 4.
Menarik - Peserta didik menarik kesimpulan dari kegiatan
kesimpulan menganalisis sortasi produk hortikultura berdasarkan
kelayakan jual dan menganalisis macam-macam grading
pasca panen produk hortikultura sesuai kebutuhan
konsumen.
Langkah 5. - Guru mengkonfirmasi materi pelajaran kepada peserta
Aplikasi dan didik tentang bagian mana dari materi tersebut yang
tindak lanjut belum di pahami (peserta didik bertanya tentang materi
yang belum dipahami).
6
- Peserta didik mampu mengelompokkan macam-macam
produk hortikultura berdasarkan kelayakan jual .
- Peserta didik mampu menimbang produk hortikultura
untuk grading berdasarkan berat buah.
Penutup - Guru bersama peserta didik melakukan refleksi untuk 15 menit
mengevaluasi kegiatan, memberi umpan balik dan tugas
melakukan evaluasi berupa penilaian.
7
Mengetahui :
Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,
……………………………… ……………………………….
NIP. ………………………..
NIP. …………………………
8
Lampiran 1
BAHAN AJAR
9
metabolisme dan pemasakan buah, dan untuk memperpanjang usia simpan
produk. Kegiatan-kegiatan penanganan lepas panen antara lain meliputi: sortasi
dan grading, pembersihan/pencucian, pengemasan dan pengepakan, dan
perlakuan-perlakuan untuk memperpanjang daya simpan.
Penanganan hasil panen pertanian setelah sampai digudang penampungan
hasil adalah melakukan penilaian mutu (grading) dan penyortiran, karena mutu
hasil panen biasanya bervariasi, sesuai dengan kondisi genetis, lingkungan, dan
teknis budidaya. Kegiatan ini bertujuan agar memperoleh hasil panen yang
memiliki mutu dan ukuran tertentu, yang selanjutnya dapat menentukan harga dan
tempat pemasaran yang sesuai. Grading dan sortasi ini sangat penting pada
pemasaran hasil panen terutama untuk menentukan harga dan pangsa pasar.
Metoda Grading dan Sortasi
Grading bisa dikerjakan bersamaan atau terpisah dengan penyortiran. Buah
tomat yang telah dikumpulkan dari pemetikan kemudian dipisahkan menjadi tiga
grade sesuai dengan tingkat mutu di atas. Pemilihan buah di Indonesia masih
secara manual, yaitu dengan memilih satu-persatu. Padahal di negara maju sudah
menggunakan mesin penyortir. Pekerjaan secara manual biasanya memerlukan
orang yang mengetahui benar tentang mutu buah tomat. Masalah grading di
Indonesia belum bisa diterapkan sepenuhnya karena masih banyak mengalami
hambatan dalam pelaksanaannya.
Tindakan yang pertama kali dilakukan untuk penyortiran secara manual adalah
dengan menghilangkan sisa kelopak bunga yang masih menempel pada buah.
Kemudian, buah dipisahkan berdasarkan ukuran yang sama. Sortasi ukuran
biasanya erat kaitannya dengan permintaan pasar. Ukuran biasanya cukup
bervariasi berdasarkan tujuan penggunaan tomat atau selera dari konsumen pada
umumnya.
• Pada kegiatan grading, penentuan mutu hasil panen biasanya didasarkan pada
kebersihan produk, aspek kesehatan, ukuran, bobot, warna, bentuk,
kematangan, kesegaran ada atau tidak adanya serangan/kerusakan oleh
penyakit, adanya kerusakan oleh serangga dan luka/lecet oleh faktor mekanis.
10
Klasifikasi mutu hasil yang biasa dilakukan adalah kelas spesial, kelas I, dan
kelas 2.
• Kelas spesial (intimasa) memiliki mutu yang sangat baik, dengan bentuk dan
warna yang menarik sesuai dengan umur panen dan varietasnya.
• Citarasa dan aroma yang khas sesuai dengan jenis komoditinya, serta tidak
cacat. Penyimpangan terhadap mutu masih dapat ditolerir jika masih berada
pada kisaran 5% dari jumlah atau berat keseluruhan. Kelas satu memiliki mutu
hampir sama dengan kelas spesial, namun batas toleransi penyimpangannya
berada pada kisaran 10%, Disamping penyimpanan dari keseluruhan. Mutu
kelas 2 lebih rendah dari kelas 1, dan penanganan mutunya lebih longgar.
Adanya kerusakan eksternal dan internal masih dapat diterima, asalkan masih
dapat dikonsumsi dalam keadaan segar. Mutu kelas 2 banyak dijumpai dipasar
lokal dengan harga yang lebih murah, dan dengan harga yang murah ini lebih
disukai konsumen lokal. Penjelasan mutu hasil panen dapat dilakukan
bersamaan atau terpisah dengan sortasi. Grading dapat dilakukan secara
manual dengan tangan atau menggunakan mesin penyortir. Cara manual
memerlukan tenaga yang terampil dan terlatih, dan bila hasil panen dalam
jumlah besar akan memerlukan lebih banyak tenaga kerja. Contoh standar
mutu buah tomat, didasarkan pada ketuaan, ukuran, kotoran, kerusakan.
a) Ukuran berat untuk golongan besar, sedang, dan kecil adalah:
Tomat berukuran besar mempunyai berat lebih dari 150 g/buah
Tomat ukuran sedang mempunyai berat 100 – 150 g/buah
Tomat ukuran kecil besarnya kurang dari 100%/buah
11
Lampiran 2
MEDIA PEMBELAJARAN
Sortasi Grading
12
Lampiran 3
LEMBAR KERJA PENGKELASAN MUTU (GRADING) DAN SORTASI
Tujuan : Anda mampu mengekelaskan mutu hasil panen yang sesuai dengan
permintaan pasar
Keselamatan Kerja
a. Kenakanlah pakaian praktik
b. Perhatikan kebersihan alat, bahan, dan tempat kerja
Langkah Kerja
a. Ambil buah tomat hasil panen (timbang bobot awal hasil panen)
b. Siapkan tiga wadah, masing-masing diberi, label mutu 1, 2, dan 3
c. Lakukanlah pemeriksaan terhadap masing-masing buah menurut ketentuan
mutu I, II, dan III.
d. Kelompokkan buah tomat kedalam mutu I bila:
1) Berat buah lebih dari 150g
2) Berwarna kemerah-merahan (setengah masak)
3) Mulus (mengkilat)
4) Sehat, tidak ada cacat retak
5) Tidak ada luka akibat sinar matahari
6) Bentuk buah bulat dan aroma baik
f. Kelompokkan buah tomat kedalam mutu II, bila
1) Berat buah antara 100- 150g
2) Berwarna kemerah-merahan (setengah masak)
3) Mulus (mengkilat)
4) Sehat, tidak ada cacat retak dan luka akibat sinar matahari
5) Bentuk buah bulat dan keras serta aroma baik
g. Kelompokkan buah tomat kedalam mutu III, bila:
1) Berat buah kurang dari 100g
2) Kualitas kalah dari: mutu I dan II
Untuk buah tomat yang kecil, penggolongannya adalah mutu I berat 50 –
100g dan mutu II beratnya 25 – 50g
i. Wadahilah hasil pengKelasan mutu kedalam wadah yang telah disediakan,
mutu I kedalam wadah mutu I, dan seterusnya.
j. Biasanya yang dipasarkan ke pasaran sekitar atau pasar swalayan yang
bermutu I dan II. Buah tomat yang bermutu III diafkir (tidak lolos sortir) dan
dijual di pasaran setempat.
k. Timbang berat masing-masing kelompok mutu
l. Tentukan presentase berat masing-masing kelompok mutu terhadap bobot
hasil panen (total)
13
Lampiran 4 : Instrumen penilaian (Kisi-kisi, Soal, Kunci/rubrik/rambu-rambu Jawaban, Pedoman penskoran)
A. Sikap
Menunjukkan sikap
Aktif dalam kegiatan kerjasama dalam
Cermat Skor Perolehan
Nama Siswa pembelajaran kegiatan diskusi
kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kriteria Penilaian
4 = memenuhi 4 deskriptor 3 = memenuhi 3 deskriptor
2 = memenuhi 2 deskriptor 1 = memenuhi 1 deskriptor
14
Santun dalam menyampaikan hasil diskusi 1. Menggunakan bahasa yang baik saat
menyampaikan hasil diskusi
2. Runtut dalam menyampaikan hasil diskusi
3. Menggunakan mimik dan gestur yang jelas dan
tidak berlebihan
4. Menyampikan hasil diskusi dengan lancar dan jelas
Menunjukkan sikap kerjasama dalam kegiatan diskusi 1. Berinteraksi dengan anggota kelompok saat
kelompok berdiskusi
2. Memberikan ide atau gagasan saat diskusi
kelompok
3. Menyampaikan solusi dari permasalahan yang
didiskusikan dalam kelompok
4. Menunjukkan reverensi yang sesuai terhadap
pendapat yang disampaikan.
B. Pengetahuan
15
a. Tes tertulis
Komptensi IPK Indikator soal Jenis soal soal
dasar
3.1 3.1.1.1 Setelah melaksanakan praktek Tes tertulis 1. Jelaskan tujuan
3.1.1Menganalisis
Menganalisis mengelompokkan macam-macam sortasi.
penanganan sortasi produk
produk pertanian berdasarkan
pasca panen hortikultura kelayakan jual, peserta didik mampu
berdasarkan menganalisis sortasi produk pertanian
kelayakan jual. berdasarkan kelayakan jual dengan
cermat.
3.1.2Menganalisis 3.1.2.1Setelah melaksanakan praktek 1. Jelaskan tujuan
macam-macam menimbang produk pertanian untuk grading.
grading pasca grading berdasarkan berat buah, 2. Bagaimana
panen produk peserta didik mampu menganalisis identifikasi grading
hortikultura macam-macam grading produk pasca untuk produk
sesuai kebutuhan panen sesuai kebutuhan konsumen hortikultura?
konsumen. dengan cermat.
b. Kunci jawaban :
1. Sortasi bertujuan memisahkan produk hasil panen yang rusak dan bagus sehingga layak untuk dijual.
2. Grading bertujuan agar memperoleh hasil panen yang memiliki mutu dan ukuran tertentu, yang selanjutnya dapat menentukan harga dan
tempat pemasaran yang sesuai.
3. Pada kegiatan grading, penentuan mutu hasil panen biasanya didasarkan pada kebersihan produk, aspek kesehatan, ukuran, bobot, warna,
bentuk, kematangan, kesegaran ada atau tidak adanya serangan/kerusakan oleh penyakit, adanya kerusakan oleh serangga dan luka/lecet oleh
faktor mekanis. Klasifikasi mutu hasil yang biasa dilakukan adalah kelas spesial, kelas I, dan kelas 2.
16
- Kelas spesial (intimasa) memiliki mutu yang sangat baik, dengan bentuk dan warna yang menarik sesuai dengan umur panen dan
varietasnya. Percitarasa dan aroma yang khas sesuai dengan jenis komoditinya, serta tidak cacat. Penyimpangan terhadap mutu masih
dapat ditolerir jika masih berada pada kisaran 5% dari jumlah atau berat keseluruhan.
- Kelas satu memiliki mutu hampir sama dengan kelas spesial, namun batas toleransi penyimpangannya berada pada kisaran 10%,
Disamping penyimpanan dari keseluruhan. Mutu kelas 2 lebih rendah dari kelas 1, dan penanganan mutunya lebih longgar. Adanya
kerusakan eksternal dan internal masih dapat diterima, asalkan masih dapat dikonsumsi dalam keadaan segar.
- Mutu kelas 2 banyak dijumpai dipasar lokal dengan harga yang lebih murah, dan dengan harga yang murah ini lebih disukai konsumen
lokal.
Kriteria:
jika peserta didik mampu menjawab soal no. 1sesuai kunci jawaban, skornya 20
jika peserta didik mampu menjawab soal no. 1sesuai kunci jawaban, skornya 20
jika peserta didik mampu menjawab soal no. 1 sesuai kunci jawaban, skornya 60
17
C. Keterampilan
Mengevaluasi cara
Mengkomunikasikan hasil penangan pasca panen
diskusi kelompok dalam secara sortir/grading dan
Skor Perolehan
No Nama Siswa bentuk presentasi kelas pengemasan pada cabe
(praktikum) melalui studi literatur
(Mengamati)
1 2 3 4 1 2 3 4
Kriteria Penilaian
4 = memenuhi 4 deskriptor 3 = memenuhi 3 deskriptor
2 = memenuhi 2 deskriptor 1 = memenuhi 1 deskriptor
18
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
Tujuan : Anda mampu mengekelaskan mutu hasil panen yang sesuai dengan permintaan
pasar
Keselamatan Kerja
a. Kenakanlah pakaian praktik
b. Perhatikan kebersihan alat, bahan, dan tempat kerja
Langkah Kerja
e. Ambil buah tomat hasil panen (timbang bobot awal hasil panen)
f. Siapkan tiga wadah, masing-masing diberi, label mutu 1, 2, dan 3
g. Lakukanlah pemeriksaan terhadap masing-masing buah menurut ketentuan mutu I, II,
dan III.
h. Kelompokkan buah tomat kedalam mutu I bila:
1) Berat buah lebih dari 150g
2) Berwarna kemerah-merahan (setengah masak)
3) Mulus (mengkilat)
4) Sehat, tidak ada cacat retak
5) Tidak ada luka akibat sinar matahari
6) Bentuk buah bulat dan aroma baik
f. Kelompokkan buah tomat kedalam mutu II, bila
1) Berat buah antara 100- 150g
2) Berwarna kemerah-merahan (setengah masak)
3) Mulus (mengkilat)
4) Sehat, tidak ada cacat retak dan luka akibat sinar matahari
5) Bentuk buah bulat dan keras serta aroma baik
g. Kelompokkan buah tomat kedalam mutu III, bila:
1) Berat buah kurang dari 100g
2) Kualitas kalah dari: mutu I dan II
Untuk buah tomat yang kecil, penggolongannya adalah mutu I berat 50 – 100g dan
mutu II beratnya 25 – 50g
i. Wadahilah hasil pengKelasan mutu kedalam wadah yang telah disediakan, mutu I kedalam
wadah mutu I, dan seterusnya.
j. Biasanya yang dipasarkan ke pasaran sekitar atau pasar swalayan yang bermutu I dan II.
Buah tomat yang bermutu III diafkir (tidak lolos sortir) dan dijual di pasaran setempat.
k. Timbang berat masing-masing kelompok mutu
l. Tentukan presentase berat masing-masing kelompok mutu terhadap bobot hasil panen
(total)
19
TUGAS
20