RENI BATARA, SP
NIM. 23002941046
2024
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan) KI-4(Keterampilan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
faktual, konseptual, operasional dasar, kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
dan metakognitif sesuai dengan bidang masalah sesuai dengan bidang kerja Agribisnis
dan lingkup kerja Agribisnis Tanaman Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Pangan dan Hortikultura. Pada tingkat Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, dengan standar kompetensi kerja.
teknologi, seni, budaya, dan humaniora Menunjukkan keterampilan menalar,
dalam konteks pengembangan potensi mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
diri sebagai bagian dari keluarga, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
nasional, regional, dan internasional terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan :
1. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusi dan menggali informasi
dari berbagai sumber, peserta didik dapat membandingkan pengaruh penanganan
hasil panen (Aging/Curing, Degreening, Precooling, Waxing, Sortasi / Grading, dsb)
terhadap kualitas produk tanaman sayuran
2. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran,, berdi s kus i dan menggali
informas i dari berbagai s umbe r pes erta didik memilih teknik penanganan
pasca panen pada tanaman sayuran
3. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusi dan menggali informasi
dari berbagai sumber peserta didik dapat menguraikan cara pengemasan produk
tanaman sayuran
Keterampilan :
4. Melalui kegiatan praktek, peserta didik dapat menyiapkan alat dan bahan pengemasan
produk tanaman sayuran
5. Melalui kegiatan praktek, peserta didik dapat menerapkan perlakuan pasca panen
(Aging/Curing, Degreening, Precooling, Waxing, Sortasi / Grading) pada hasil panen
tanaman sayuran
6. Melalui kegiatan praktek, peserta didik dapat melaksanakan pengemasan pada hasil panen
tanaman sayuran sesuai dengan SOP.
D. Materi Pembelajaran
1. Teknik penanganan hasil panen tanaman sayuran
2. Prosedur penanganan pasca panen yang sesuai terhadap tanaman sayuran
3. Metode Grading/Sortasi panen sesuai dengan SNI yang berlaku pada tanaman budidaya
tanaman sayuran
4. Pengemasan dan Pelabelan hasil panen sesuai dengan SNI yang berlaku pada budidaya
tanaman sayuran
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
1. Alat dan media pembelajaran : Proyektor, White board ,spidol, Laptop dan Handphone
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Teminabuan Guru Mata Pelajaran
Arti dari pasca panen adalah sebuah tindakan yang dimulai dengan pemungutan hasil bumi lalu
kemudian diolah dengan cara tertentu hingga sampai tahap siap dipasarkan. Tindakan pasca
panen bisa dimaknai dengan memproses hasil panen mulai dari proses perontokan, pengeringan,
penyimpanan hingga pemasaran.
Dalam pasca panen juga harus ada tindakan-tindakan yang diperlukan yaitu penanganan
pasca panen. Penanganan pasca panen merupakan sebuah tindakan lanjutan dari pasca panen.
Penanganan pasca panen adalah tindakan pengolahan hasil panen dengan tujuan akhir untuk
dipasarkan kepada konsumen. Penanganan pasca panen bertujuan untuk menghasilkan produk
yang aman dan siap dikonsumsi. Pengolahan produk bisa dilakukan oleh industri maupun
perorangan yang tetap mengedepankan keamanan produk. Penanganan pasca panen
dimaksudkan untuk menjaga hasil panen dan lahan tetap terjaga kondisinya. Penanganan pasca
panen terhadap sayur-sayuran dan buah-buahan mempunyai maksud agar sayur-sayuran dan
buah-buahan sampai di tangan konsumen dengan kualitas baik dan mengurangi kerusakan atau
kehilangan setelah panen. Secara umum konsumen menginginkan sayur-sayuran dan buah-
buahan diperoleh dalam keadaan segar.
Pascapanen adalah tahap penanganan hasil tanaman pertanian segera setelah pemanenan.
Penanganan pascapanen mencakup pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran,
penyimpanan, dan pengemasan. Karena hasil pertanian yang sudah terpisah dari tumbuhan akan
mengalami perubahan secara fisik dan kimiawi dan cenderung menuju proses pembusukan.
Penanganan pascapanen menentukan kualitas hasil pertanian secara garis besar, juga
menentukan akan dijadikan apa bahan hasil pertanian setelah melewati penanganan pascapanen,
apakah akan dimakan segar atau dijadikan bahan makanan lainnya. Penanganan pascapanen
berbeda dengan pengolahan pangan karena tidak mengubah struktur fisik dan susunan kimiawi
primer dari hasil pertanian secara signifikan.
Penanganan sayur-sayuran dan buah-buahan meliputi: aging/curing, degreening,
precooling, waxing, sortasi/grading, pencucian,pengemasan dan perlakuan fumigasi.
1. Aging/Curing
Aging dilakukan terhadap sayur-sayuran dengan tujuan sebagai berikut:
a. Untuk memberi kesempatan penyembuhan luka pada komoditas sayur-sayuran
tertentu, sehingga mengurangi kemungkinan kontak dengan mikrobia, misalnya : ubi
jalar dan kentang.
b. Untuk mengurangi kadar air sampai optimal, sehingga daya simpan lebih lama,
misalnya: bawang merah dan bawang putih
2. Degreening
Degreening merupakan cara penanganan pasca panen dengan tujuan untuk menghilangkan
atau mengurangi warna hijau pada buah-buahan yaitu terjadi pembongkaran zat warna hijau
(klorofil) sehingga lebih menarik. Degreening dilakukan dengan cara pemeraman dan
ditambah dengan etilen atau asetilen, propilen, butilen dalam bentuk karbit. Contoh
pemeraman buah pisang ditempatkan pada kotak yang diberi jenis daun tertentu misal daun
sengon. Contoh lain pemeraman mangga dengan ditambah karbit.
3. Precooling
Precooling adalah penghilangan panas yang dibawa oleh bahan dari kebun sampai dicapai
suhu yang aman dengan cara pendinginan. Ada beberapa cara precooling yaitu dengan
udara, air, pendinginan vakum (hampa udara).
4. Waxing ( Pelapisan dengan lilin )
Waxing adalah pelapisan lilin yang biasanya dilakukan terhadap buah-buahan. Pada
umumnya buah-buahan mempunyai lapisan lilin secara alami, misalnya sawo kecik,
semangka dan apel. Lapisan lilin alami berfungsi untuk menjaga buah-buahan agar tidak
terjadi transpirasi secar cepat. Perlakuan pelapisan lilin harus mempertimbangkan
tebal/tipisnya lapisan lilin, sehingga pertukaran gas dari dalam buah tetap berlangsung.
5. Sortasi / Grading
Sortasi secara umum bertujuan untuk mendapatkan mutu sayur-sayuran dan buah-buahan
sesuai standar. Di Indonesia standar mutu sayur-sayuran dan buah-buahan belum tercantum
di dalam SNI. Di Negara maju seperti Jerman mempunyai standar mutu untuk sayur-
sayuran dan buah-buahan.
6. Pencucian
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran terutama tanah dan menghilangkan
bahan asing pada sayur-sayuran dan buah-buahan, misalnya residu fungisida dan
insektisida. Tujuan lain untuk mengurangi aktivitas enzim bila air yang digunakan dingin
atau air panas.
7. Pengemasan
Tujuan pengemasan secara umum :
a) Melindungi bahan yang dikemas terhadap gaya mekanis dari luar
b) Mengurangi terjadinya transpirasi atau penguapan air bahan yang dikemas
c) Mengurangi kemungkinan terjadinya kontaminasi mikroba atau serangan hama
d) Mempermudah pemindahan atau transportasi bahan ke tempat lain
e) Menambah daya tarik bagi konsumen, khususnya untuk pemasaran di tingkat pengecer
8. Penyimpanan
Sayur-sayuran dan buah-buahan yang akan disimpan perlu diperhatikan mutu bahannya.
Daya simpan maksimal dari suatu komoditas dapat diperoleh dari komoditas yang bermutu
tinggi, tidak luka mekanis, utuh masak optimal dan tidak terserang hama.
Macam-macam teknologi penyimpanan sayur-sayuran dan buah-buahan :
a) Penyimpanan suhu rendah
b) Penyimpanan RH (Kelembaban Relatif) tinggi
c) Penyimpanan udara terkendali (CA) dan modifikasi atmosfer (MA)
d) Komposisi gas dalam ruang penyimpanan dapat berpengaruh pada umur simpan.
Kelas satu memiliki mutu hampir sama dengan kelas spesial, namun batas toleransi
penyimpangannya berada pada kisaran 10%, Disamping penyimpanan dari keseluruhan. Mutu
kelas 2 lebih rendah dari kelas 1, dan penanganan mutunya lebih longgar. Adanya kerusakan
eksternal dan internal masih dapat diterima, asalkan masih dapat dikonsumsi dalam keadaan
segar. Mutu kelas 2 banyak dijumpai dipasar lokal dengan harga yang lebih murah, dan dengan
harga yang murah ini lebih disukai konsumen lokal.
Penjelasan mutu hasil panen dapat dilakukan bersamaan atau terpisah dengan sortasi.
Grading dapat dilakukan secara manual dengan tangan atau menggunakan mesin penyortir. Cara
manual memerlukan tenaga yang terampil dan terlatih, dan bila hasil panen dalam jumlah besar
akan memerlukan lebih banyak tenaga kerja. Contoh standar mutu buah tomat, didasarkan pada
ketuaan, ukuran, kotoran, kerusakan.
D. PENGEMASAN
E. FUNGSI PENGEMASAN
Selama berabad-abad, fungsi sebuah kemasan hanyalah sebatas untuk melindungi barang
atau mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin
kompleks, barulah terjadi penambahan nilai-nilai fungsional dan peranan kemasan dalam
pemasaran mulai diakui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar. Menjelang abad
pertengahan, bahan-bahan kemasan terbuat dari kulit, kain, kayu, batu, keramik dan kaca.
Tetapi pada jaman itu, kemasan masih terkesan seadanya dan lebih berfungsi untuk melindungi
barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya yang dapat merusak barang. Selain
itu, kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar barang mudah dibawa selama dalam
perjalanan.
Fungsi lain dari kemasan antara lain :
1) Fungsi Protektif Kemasan
Fungsi ini berkaitan sebagai pelindung atau keamanan produk dari hal-hal yang
sekiranya dapat merusak produk tersebut. Mulai dari cuaca iklim, debu, bakteri, dan
masih banyak lainnya. Dari adanya wadah produk ini diharapkan dapat meminimalisir
adanya kerusakan dan risiko cacat pada produknya, yang mana mampu merugikan baik
pada pihak pembeli maupun penjual.
2) Fungsi Promosional Kemasan
Menurut Kotler (1999), kemasan dari suatu produk memenuhi empat fungsinya, salah
satunya sebagai alat pemasaran.
a. Self Service: kemasan produk dapat berfungsi untuk menegaskan ciri khas dari
suatu produk yang hendak dijual. Maka dari itu, setiap produk pasti akan
memiliki bentuk kemasan yang berbeda.
b. Consumer Affluence: konsumen dinilai bersedia membayar lebih mahal lagi
untuk adanya kemudahan, penampilan, dan prestise dari kemasan suatu produk.
c. Company and Brand Image: kemasan merupakan suatu brand image perusahaan
alias identitas perusahaan supaya dapat lebih dikenal oleh masyarakat.
d. Innovation Opportunity: kemasan produk yang inovatif terbukti mampu
memberikan manfaat kepada konsumen sekaligus menguntungkan perusahaan.
3) Fungsi Umum Kemasan
a. Sebagai pelindung produk dari faktor kerusakan, baik itu disebabkan oleh faktor
biologi, kimia, maupun fisika.
b. Memudahkan dalam pengiriman dan pendistribusian.
c. Memudahkan penyimpanan produk.
d. Memudahkan penghitungan, terutama ketika tengah melewati tahap pengemasan
jumlah.
e. Sarana informasi sekaligus promosi dari produk yang dijual
F. KLASIFIKASI KEMASAN
1) Berdasarkan Struktur Isi ;
a. Kemasan Primer
Yakni dengan bahan kemasnya langsung mewadahi produknya, biasanya bahan
pangan berupa kaleng susu, botol minuman, dan lain-lain.
b. Kemasan Sekunder
Yakni yang digunakan untuk melindungi kemasan primer supaya tidak terjadi
kerusakan pada produknya. Contoh: karton, kardus, tali, plastik, dan lain-lain.
c. Kemasan Tersier
Yakni yang digunakan untuk melindungi kemasan sekunder, terutama ketika
melakukan pengiriman produk ke jarak jauh. Contoh: kayu, cardboard, dan lain-lain.
2) Berdasarkan Frekuensi Pemakaian
a. Kemasan Sekali Pakai (Disposable)
Yakni jenis yang langsung dibuang setelah dibuka demi menggunakan produknya.
Misalnya bungkus plastik, bungkus daun, dan lain-lain.
b. Kemasan yang Dapat Digunakan Lagi (Multi Trip)
Yakni yang biasanya tidak dibuang langsung oleh konsumen, tetapi akan digunakan
kembali. Bahkan biasanya, perusahaan akan memberikan produk dalam bentuk refill
untuk mendukung penggunaan ulang tersebut. Contoh: botol minuman, botol kecap,
botol pembersih lantai, dan lainnya.
c. Kemasan yang Tidak Dapat Dibuang (Semi Disposable)
Yakni jenis yang biasanya akan digunakan lagi untuk kepentingan lainnya.
Dalam wadah ini, perusahaan jarang memberikan produk refill untuk produk yang
sama. Misalnya kaleng biskuit yang dapat digunakan kembali sebagai tempat
rengginang.
3) Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pakai
a. Kemasan Siap Pakai
Yakni jenis yang memiliki bahan kemas untuk siap diisi dengan bentuk yang telah
sempurna, terutama setelah keluar dari pabrik. Contoh: botol dan kaleng.
b. Kemasan Siap Dirakit
Yakni yang masih memerlukan proses perakitan sebelum diisi dengan produk.
Contoh: kaleng yang masih dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel.
G. ARTI LABEL PADA KEMASAN DAN FUNGSI WARNA KEMASAN
1) Apa Itu Label Kemasan
Sebelumnya, telah disebutkan adanya label yang biasanya tercantum bersama merk dagang
pada kemasan. Menurut Kotler dan Amstrong (2001), label dalam kemasan dapat memiliki
variasi, mulai dari tanda pengenal produk yang sederhana hingga grafik keterangan gizi.
Pada tingkatan terakhir, label dapat mengidentifikasikan produk atau merk dagang.
Tidak hanya itu saja, label juga dapat menjelaskan mengenal hal-hal yang berkaitan dengan
produk, mengenai siapa yang membuatnya, dimana lokasi pembuatannya, kapan waktu
pembuatannya, bagaimana bentuk isi produknya, bagaimana produk tersebut digunakan,
hingga keterangan waktu kadaluarsanya
2) Fungsi Warna Dalam Kemasan
Apakah Grameds menyadari bahwa warna dalam kemasan produk itu beragam? Yap, warna
menjadi aspek penting dalam desain kemasan dan bahkan mampu memberikan dampak
psikologis bagi konsumen. Konsumen dinilai lebih mengidentifikasi warna pada kemasan
terlebih dahulu, baru setelah itu melihat tulisan yang memuat informasi produk. Penggunaan
warna yang tepat disinyalir dapat menarik perhatian dan memungkinkan membuat
perbedaan dari kompetitor terutama ketika diletakkan di sebuah rak ritel. Dalam konsep
asosiasi warna yang diterapkan pada wadah produk, setiap warna ternyata mampu
menggambarkan sekaligus mengkomunikasikan informasi kepada konsumen.
Berikut beberapa asosiasi warna yang dapat diterapkan pada wadah produk.
1. Warna merah sangat sering diterapkan dalam wadah produk sebab sangat menarik
perhatian konsumen. Warna ini melambangkan intensitas rasa (panggang, pedas, panas)
atau kekayaan rasa buah misalnya strawberry, apel, dan ceri.
2. Warna oranye, dapat mengkomunikasikan merk yang kuat dan energi untuk informasi
akan rasa segar, pedas, atau buah-buahan.
3. Warna kuning dalam wadah produk sangat menstimulasi mata sehingga sangat menarik
perhatian. Dalam produk makanan, warna kuning ini sering digunakan untuk
mengkomunikasikan adanya rasa jeruk atau adanya kandungan mentega.
4. Warna hijau dalam wadah produk biasanya untuk melambangkan rasa mint, asam, apel,
dan jeruk nipis. Namun, warna hijau juga dapat menandakan bahwa produk tersebut
bermanfaat bagi kesehatan.
5. Warna ungu biasanya digunakan untuk wadah produk dan mengkomunikasikan rasa
buah beri, misalnya anggur dan blueberry.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, U. 2013. Teknologi Penanganan Pascapanen Buahan dan Sayuran. Graha Ilmu.
Yokyakarta.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur. 2017. Produksi Buah- Buahan
Menurut Jenisnya (Ton), Tahun 2011-2015.
https://kaltim.bps.go.id/statictable/2015/03/10/38/produksi-buah- buahan-menurut-
jenisnya-ton-tahun2011-2015-html. Diakses Maret 2018.
Erika Pardede. 2009. Buah dan Sayur Olahan Secara Minimalis. ISSN 0853 0203 VISI. 17 (3)
hal 245 - 254
Faizah, Nur. 2021. Pengelolaan Prapanen, Panen, dan Pasca panen Tanaman Horenso
(Spinacia Oleraceae Linnaeaus) di Chouoh Engei Co.,L.td, Hokkaido Jepang.
[Skripsi]. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Herdiani, Elvina. 2015. Pascapanen Sayuran. http://www.bbpp- lembang.info. Diakses pada
tanggal 2 Juli 2018.
https://distanpangan.magelangkab.go.id/home/detail/jenis -jenis-penanganan-
pasca-panen-sayur-sayuran-dan-buah-buahan/291
https://id.wikipedia.org/wiki/Pascapanen ( 26 Desember 2022)
Lampiran 2. Media Pembelajaran
1. Alat dan media pembelajaran : Proyektor, White board ,spidol, Laptop dan
Handphone
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan pembelajaran:
Pengetahuan :
1. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusi dan menggali informasi
dari berbagai sumber, peserta didik dapat membandingkan pengaruh penanganan hasil
panen (Aging/Curing, Degreening, Precooling, Waxing, Sortasi / Grading, dsb) terhadap
kualitas produk tanaman sayuran
2. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran,berd is kus i dan menggal i inf ormas i
dari berbagai s umbe r pes erta d idik memilih teknik penanganan pasca panen pada
tanaman sayuran
3. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, berdiskusi dan menggali informasi dari
berbagai sumber peserta didik dapat menguraikan cara pengemasan produk tanaman sayuran
Keterampilan :
4. Melalui kegiatan praktek, peserta didik dapat menyiapkan alat dan bahan pengemasan
produk tanaman sayuran
5. Melalui kegiatan praktek, peserta didik dapat menerapkan perlakuan pasca panen
(Aging/Curing, Degreening, Precooling, Waxing, Sortasi / Grading) pada hasil panen
tanaman sayuran
6. Melalui kegiatan praktek, peserta didik dapat melaksanakan pengemasan pada hasil panen
tanaman sayuran sesuai dengan SOP.
Petunjuk diskusi
Lakukan pengamatan terhadap Teknik pengemasan yang ada pada bahan ajar dan tayangan
vidio lalu diskusikan hal hal berikut:
2. Buatlah perbandingan antara komoditi yang menggunakan kemasan dan tanpa menggunakn
kemasan. Apabila dijual dipasar.Uraikan alat yang dibutuhkan dalam pengemasan sebuah
komoditi pertanian berdasarkan jenis komoditinya
3. Uraikan bahan-bahan kemasan yang digunakan untuk produk sayuran, produk buahan,
apakah ada bedanya? Berikan alasannya.!
Lampiran 4. Instrumen Penilaian
1) Penilaian Pengetahuan
A. Soal Pre Test / Post Test
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Kompetensi Keahlian : MIPA
Kelas /Semester : XI (Sebelas) / 4 (Empat)
Materi Pokok : Penanganan Pasca Panen Tanaman Sayuran
Petunjuk kerja
Berilah tanda silang pada salah satu obsen pada jawaban yang menurut anda tepat !
1. Seorang petani sayuran telah selesai memanen tanaman sayurannya, dengan melakukan
Tindakan mulai dari pemetikan hasil, pembersihan lahan, pengangkutan hasil, penyimpanan
hingga pengemasan. Tujuan utama dari apa yang dilakukan oleh petani tersebut adalah….
a. Meminimalisir hasil yang kurang
b. Menghasilkan panen sesuai standar nasional yang berlaku
c. Mengakhiri sebuah proses penanaman
d. Memulai kegiatan pasca panen
e. Mengarah pada pencapaian hasil bumi
2. Penentuan mutu hasil panen yang didasarkan pada kebersihan produk, aspek kesehatan,
ukuran, bobot, warna, bentuk kematangan, kesegaran,disebut dengan
a. Grading
b. Sortir
c. Pengolahan
d. Pengemasan
e. standarisasi
3. Proses pendinginan hasil panen bertujuan untuk menghambat laju respirasi produk dengan
menurunkan suhu produk tersebut agar tidak mudah rusak. Suhu penyimpanan yang
dianjurkan untuk bahan hasil pertanian misalnya brokoli adalah.…
a. 4,5° C
b. 5° C
c. 10° C
d. 12,2° C
e. 15° C
4. Sebulan sebelum matang, buah diikat dengan tali plastic (agar tangkai buah yang terlepas
dari batang/ ranting pohon tetap menggantung pada tali sehingga buah dapat diambil dalam
keadaan utuh. Buah yang baru dipetik jangan dijatuhkan langsung ketanah tetapi diturunkan
dalam keranjang dengan cara dikerik pelan-pelan, berdasarkan ukuran besar kecilnya buah,
dan dibedakan berdasarkan letak batang tempat buah tersebut tumbuh. Buah-buah yang
sudah masak dipisah dan segera dipasarkan. Teknik panen yang sesuai dengan tanaman
buah dibawah ini adalah ….
a. Anggur
b. Pisang
c. Apel
d. Salak
e. Durian
5. Jenis plastik yang lentur, tidak mudah sobek, tahan terhadap asam, memiliki permeabilitas
bahan yang tinggi terhadap uap air, asam dan basa biasanya digunakan untuk mengemas
sayur mayur adalah….
a. Polyetilene (pE)
b. Polypropilene (PP)
c. Polyamida (PA)
d. Polysteryne (Ps)
e. Polyvinyl clorida (pVdC)
B. SOAL PENGETAHUAN
KISI-KISI SOAL
Indikator
Kompetensi Bentuk No
Pencapaian Materi Indikator Soal Butir Soal
Dasar Soal Soal
Kompetensi
3.13 3.13.1 Defenisi Peserta didik dapat Pilihan 1 Seorang petani sayuran telah selesai memanen tanaman
Membandingkan
Menganalisis pasca panen memperjelas defenisi Ganda sayurannya, dengan melakukan Tindakan mulai dari pemetikan
pengaruh
penanganan pasca panen hasil, pembersihan lahan, pengangkutan hasil, penyimpanan
penanganan hasil
pasca panen hingga pengemasan. Tujuan utama dari apa yang dilakukan oleh
panen
petani tersebut adalah….
(Aging/Curing,
a. Meminimalisir hasil yang kurang
Degreening,
b. Menghasilkan panen sesuai standar nasional yang berlaku
Precooling,
c. Mengakhiri sebuah proses penanaman
Waxing, Sortasi /
d. Memulai kegiatan pasca panen
Grading, dsb)
e. Mengarah pada pencapaian hasil bumi
terhadap kualitas
produk tanaman KUNCI JAWABAN : B
sayuran (C4)
Syarat mutu Peserta didik dapat Pilihan 2 Penentuan mutu hasil panen yang didasarkan pada kebersihan
yang baik menguraikan Ganda produk, aspek kesehatan, ukuran, bobot, warna, bentuk
pada hasil persyaratan mutu hasil kematangan, kesegaran,disebut dengan …
pasca panen yang baik pada hasil a. Grading
pasca panen b. Sortir
c. Pengolahan
d. Pengemasan
e. standarisasi
KUNCI JAWABAN : A
3.13.2 Teknik Peserta didik dapat Pilihan 3 Proses pendinginan hasil panen bertujuan untuk menghambat
Memilih teknik Penanganan memilih Teknik ganda laju respirasi produk dengan menurunkan suhu produk tersebut
penanganan pasca pasca panen penanganan pasca agar tidak mudah rusak. Suhu penyimpanan yang dianjurkan
panen pada panen untuk bahan hasil pertanian misalnya brokoli adalah.…
tanaman sayuran . a. 4,5° C
(C4) b. 5° C
c. 10° C
d. 12,2° C
e. 15° C
KUNCI JAWABAN : A
Pilihan 4 Sebulan sebelum matang, buah diikat dengan tali plastic agar
ganda tangkai buah yang terlepas dari batang/ ranting pohon tetap
menggantung pada tali sehingga buah dapat diambil dalam
keadaan utuh. Buah yang baru dipetik jangan dijatuhkan
langsung ketanah tetapi diturunkan dalam keranjang
berdasarkan ukuran besar kecilnya buah, dan dibedakan
berdasarkan letak batang tempat buah tersebut tumbuh. Buah-
buah yang sudah masak dipisah dan segera dipasarkan. Teknik
panen yang sesuai dengan tanaman buah dibawah ini adalah ….
a. Anggur
b. Pisang
c. Apel
d. Salak
e. Durian
KUNCI JAWABAN : E
3.13.3 Menguraikan Alat dan Peserta didik dapat Pilihan 5 Jenis plastik yang lentur, tidak mudah sobek, tahan terhadap
cara bahan memperjelas alat dan Ganda asam, memiliki permeabilitas bahan yang tinggi terhadap uap
pengemasan penanganan bahan penyiapan air, asam dan basa biasanya digunakan untuk mengemas sayur
produk pasca panen penanganan pasca mayur adalah….
tanaman panen . a. Polyetilene (PE)
sayuran (C4) b. Polypropilene (PP)
c. Polyamida (PA)
d. Polysteryne (Ps)
e. Polyvinyl clorida (pVdC)
KUNCI JAWABAN : E
Keterangan :
1. Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termoplastik yang digunakan secara luas oleh konsumen produk sebagai kantong plastik. Sekitar 80 juta
metrik ton plastik ini diproduksi setiap tahunnya. Polietilena adalah polimer yang terdiri dari rantai panjang monomer etilena (IUPAC: etena)
2. Kantong Plastik PP (Polypropylene) adalah jenis kantong plastik bening transparan yang biasa digunakan untuk memperjelas dan memperindah tampilan suatu
produk. Kantong Plastik PP yang baik mempunyai ciri ciri : Bening dan Transparan. Tidak Elastis.
3. Polyamide (poliamida) adalah senyawa polimer yang antar monomernya dihubungkan oleh ikatan amida. Polimer ini dapat terbentuk secara alami maupun
sintetis.
4. Polimer sintetis yang terbuat dari monomer stirena. PS dibuat oleh polimerisasi styrene yang merupakan jenis bahan blok bangunan yang digunakan untuk
menghasilkan berbagai produk plastik. (Ps)
5. Polyvinyl clorida (pVdC ) salah satu bahan plastik yang banyak digunakan karena kemampuan kerjanya yang serbaguna, tahan terhadap bahan kimia, tahan air,
dan ringan.
Pedoman Penskoran :
Skor = B x 100
N
B = benar jawabannya
N = adalah banyaknya butir nilai
2) Penilaian Keterampilan
1. Lembar Observasi
NAMA Proses dan
N Persiapan Sikap Kerja Waktu Kerja Total
PESERTA Hasil Kerja Nilai
O Skor
DIDIK 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7 Dst….
Skor maksimal = 16
Skor maksimal = 12
1. Apa yang telah kalian pahami setelah melakukan pembelajaran pada materi ini?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Apakah anda telah menguasai seluruh materi pembelajaran yang telah dilakukan ?
Jika belum materi apa yang belum dikuasai ?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….
3. Manfaat apa yang kalian rasakan setelah mempelajari materi kali ini?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
2. Refleksi untuk Guru
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kegiatan yang telah saya lakukan Ya, hal ini terjadi karena indikator yang
sesuai dengan indikator yang saya akan saya pakai disesuaikan dengan KD.
tentukan?
2 Apakah materi yang telah saya sajikan Ya, hal ini terjadi karena materi yang
sesuai dengan tingkat perkembangan saya sajikan sudah saya rancang pada RK
peserta didik? (rencana kegiatan).
3 Apakah media pembelajaran sesuai dengan Ya, media pembelajaran disesuaikan
indikator yang telah ditentukan? dengan indikator. Hal ini terjadi karena
media tersebut merupakan sarana saya
untuk meningkatkan pemahamanan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
4 Bagaimana reaksi peserta didik terhadap Peserta didik sudah mulai tertarik. Hal ini
metode pembelajaran yang saya gunakan? terjadi karena metode yang saya berikan
sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik.
5 Apakah alat penilai yang saya gunakan Ya, penilaian disesuaikan dengan tingkat
sesuai dengan tingkat perkembangan perkembangan peserta didik. Hal ini
peserta didik? terjadi karena alat penilaian peserta didik
digunakan dalam pembelajaran dan
disesuaikan dengan kemampuan peserta
didik.
Lampiran 5. PPT BAHAN AJAR