Anda di halaman 1dari 23

PERANGKAT PEMBELAJARAN

PENANAMAN BIBIT TANAMAN SAYURAN

KELAS XI ATPH
SEMESTER GENAP 2022/2023

LATIFAH
NIM 22002941087

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


SMKN 2 BARABAI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
2022/2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMKN 2 Barabai


Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortiultura
Mata Pelajaran : Agribisnis Tanaman Sayuran
Materi : Penanaman Bibit Tanaman Sayuran
Kelas /Semester : XI/Genap
Alokasi Waktu : 5 JP x @ 45 menit (1 x Pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2022/2023

A. KOMPETENSI INTI

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,


konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
Agribisnis Tanaman pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sesuai dengan bidang dan lingkup
Agribisnis Tanaman. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dansolutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)

No Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1 3.8. Menganalisis Penanaman Bibit 3.8.1. Menentukan kreteria bibit siap tanam (C3)
Tanaman Sayuran(C4) 3.8.2. Menganalisis penanaman bibit tanaman
sayuran(C4)

2 4.8. Melaksanakan Penanaman Bibit 4.8.1. Membuat lubang tanam bibit tanaman
Tanaman Sayuran Sesuai sayuran sesuai prosedur (P2)
Prosedur(P2) 4.8.2. Melaksanakan penanaman bibit tanaman
sayuran sesuai prosedur (P2)

C.. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. peserta didik mampu menentukan kreteria bibit siap tanam setelah membaca materi dan
tayangan slide dengan baik dan benar.
2. Peserta didik dapat menentukan jarak tanam dan membuat lubang tanam setelah mendapat
bimbingan dari guru dengan baik dan benar
3. Setelah membaca LKPD peserta didik membuat lubang tanam bibit tanaman sayuran sesuai
prosedur dengan baik dan benar.
4. Peserta didik dapat melaksanakan penanaman bibit tanaman sayuran setelah membaca LKPD
dengan baik dan benar

D. MATERI PEMBELAJARAN
- kreteria bibit siap tanam
- Tehnik tehnik penanaman tanaman sayuran
- Pembuatan lubang tanam
- Penanaman tanaman sayuran

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Model Pembelajaran Metode Pembelajaran


Saintifik Proyek Basic Learning (PjBL) Diskusi forum, praktik, ceramah,
Tanya jawab, penugasan, praktek

-
F. MEDIA DAN BAHAN PEMBELAJARAN
LCD, Laptop, power point (PPT), video, LKPD, praktek, buku ajar, tanaman cabe di lahan praktek

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
1. Guru mengucapkan salam dan peserta didik
Pendahuluan 15’
(sinkronuos) merespon salam
2. Peserta didik dan guru menyanyikan satu lagu
nasional
3. Guru memastikan kelas/peserta didik dalam keadaan
bersih, rapi dan lengkap pakaian/atributnya.
4. Salah satu peserta didik melapor kesiapan kelas
menerima pelajaran dan memimpin doa
5. mengabsen peserta didik dengan menanyakan siswa
yang tidak hadir.
6. guru melakukan apersepsi:
guru mengaitkan dengan materi yang lalu, yaitu
tentang persemaian bibit?
7. Peserta didik menerima informasi tentang
kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti
1. Penentuan Proyek Mengamati: 45’
1. Guru memberikan materi pembuka melalui
tayangan PPT tentang penanaman bibit tanaman
sayuran dan video tentang penanaman bibit cabe.

2. Peserta didik menyimak materi yang ditayangkan


guru dan membaca penjelasan materi di modul ajar

Tanya Jawab:

3. Guru mengajukan pertanyaan apa yang mereka


ketahui tentang kegiatan budidaya tanaman cabe

2. Merancang langkah Mengorganisasikan: 30’


penyelesaian proyek 1. Guru meminta peserta didik membentuk kelompok
sebanyak 4 orang

2. Guru memberikan LKPD kepada setiap kelompok

3. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk


menentukan ketua kelompok dan mendiskripsikan
tugas masing masing kelompok.

4. Peserta didik membicarakan aturan tugas yang


disepakati bersama, dari menyiapkan alat
penanaman, waktu maksimal yang direncanakan,
melakukan pencatatan dan saksi apabila anggota
kelompok yang tidak membantu dalam
melaksanakan penanaman
Menalar:
3. Penyusunan 90’
jadwal 1. Peserta didik menyiapkan bahan dan alat kegiatan
pelaksanaan penanaman bibit tanaman cabe
proyek 2. Peserta didik menyiapkan bibit yang sudah siap
di pindahkan ke polybag
3. Peserta didik sudah menyiapkan polybag yang
sudah berisi media tanam
4. Peserta didik membuat lubang tanam untuk
menanam bibit tanaman cabe
5. Peserta didik menanam bibit cabe kedalam
polybag
6. Peserta didik menyiram tanaman yang sudah di
tanam.

4. Penyelesaian 1. Guru memfaslitasi dan memonitor peserta didik 15’


proyek dengan dalam melaksanakan penanaman bibit cabe
fasilitas dan dipolybag
monitoring guru
1. Guru menanyakan kepada peserta didik apakah
ada kesulitan selama kegiatan praktek menanam
5. Evaluasi proses bibit cabe
2. Peserta didik diminta untuk menyampaikan 15’
dan hasil proyek
pengalaman yang diperoleh dari praktek yang
dilakukan

Kegiatan penutup 1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi 15’

terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

2. Guru melaksanakan evaluasi secara tertulis

3. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan


memberikan tugas baik individu maupun kelompok
(untuk siswa yang tidak memenuhi standar KKM

4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya

5. Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran


dengan berdoa dengan membaca “Alhamdulillah”
bersama-sama dan mengucapkan salam.

H. SUMBER PEMBELAJARAN

1. Buku Teks bahan Ajar Siswa, Agribisnis Tanaman sayuran kelas X semester 1, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.

2. Video pembelajaran : https://www.youtube.com/watch?v=n9w0HWMwYNA

3. Direktorat Pembinaan SMK. 2013. Buku Agribisnis Tanaman Sayuran Kelas XI


Semester 3. Jakarta: Kemendikbud RI.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian Penilaian Keterampilan Penilaian Hasil Belajar/Aspek Sikap


Pengetahuan Kerja
Tes Essay Kegiatan penanaman bibit Keaktifan dan cara peseta didik
tanaman cabe berinteraksi dalam praktek di
lapangan.

J. Rencana Tindak Lanjut hasil Penilaian

a. Remedial: bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dengan cara
mengerjakanulang soal tentang; Penanaman bibit tanaman sayuran
b. Pengayaan: bagi peserta didik yang telah mencapai KKM, untuk lanjut
ketahapan pembelajaran selanjutnya yaitu: Pengairan tanaman sayuran
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran 1: Pengembangan bahan ajar
Lampiran 2: media pembelajaran
Lampiran 3: Lembar Kerja Peserta Didik
Lampiran 4: Intrumen penilaian (Kisi-kisi, soal, kunci jawaban, rubrik, Pedoman penskoran
Lampiran 1 : pengembangan bahan ajar

Penanaman Bibit Tanaman Sayuran

Penanaman” adalah cara kita menanam. Cara menanam ini dipengaruhi oleh bahan
tanam yang kita gunakan. Misal, jika kita memakai bahan tanam benih (biji), maka teknik
yang kita gunakan bisa “tanam langsung”, sementara jika bahan tanam yang digunakan adalah
bibit, atau tanaman yang sudah cukup besar, maka cara yang digunakan biasa disebut “pindah
tanam”.
Pindah tanam (transplanting) adalah proses memindahkan bibit tanaman ke wadah
atau lahan tanam. Umumnya adalah tanaman-tanaman yang memiliki daya hidup rendah,
seperti keluarga selederi-selederian. Tanaman sawi-sawian umumnya juga ditanam dengan
proses semai-pindah tanam, meskipun ukuran benihnya lebih besar dari bayam. Hal ini terkait
faktor ekonomis. Dengan harga yang sama, kita bisa mendapatkan benih bayam lebih banyak
berkali-kali lipat dari benih sawi, karena bayam lebih banyak dan mudah menghasilkan benih
dibandingkan sawi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan penanaman bibit tanaman
sayuran, yaitu:
A. Bibit siap tanam
Bibit adalah calon atau cikal bakal tumbuhan yang berupa tumbuhan muda
(kecil) dan sudah mengalami masa penyemaian, sudah berdaun atau sudah bias ditana m
di lahan. Jadi arti bibit adalah tumbuhan muda yang berukuran masih kecil yang sudah
memiliki daun, akar, batang muda (sudah berbentuk tanaman) dan bukan berupa biji
lagi seperti pada awal penyemaiannya
Untuk memperoleh tanaman agar dapat tumbuh baik dan seragam di lapangan, maka
sebelum melakukan penanaman perlu dilakukan pemilihan bibit terlebih dahulu. Adapun
syarat bibit yang baik dan siap dipindahkan antara lain:
1. Pertumbuhannya sehat.
2. Calon batangnya lurus, tidak patah.
3. Berdaun antara 3 – 5 helai.
4. Struktur perakarannya baik.
5. Cukup umur, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

B. Jarak tanam
Pengaturan jarak tanam dengan kepadatan tertentu bertujuan memberi ruang tumbuh
pada tiap-tiap tanaman agar tumbuh dengan baik. Jarak tanam akan mempengaruhi kepadatan
dan efisiensi penggunaan cahaya, persaingan diantara tanaman dalam penggunaan air dan

unsur hara sehingga akan mempengaruhi produksi tanaman. Pada kerapatan rendah, tanaman
kurang berkompetisi dengan tanaman lain, sehingga penampilan individu tanaman lebih baik.
Sebaliknya padakerapatan tinggi, tingkat kompetisi diantara tanaman terhadap cahaya, air dan
unsur hara semakin ketat sehingga tanaman dapat terhambat pertumbuhannya.
Pengaturan jarak tanam sangat mendukung pertumbuhan tanaman dan produksi. Jarak
tanam juga sangat berpengaruh terhadap kondisi iklim mikro disekitar tanaman dan
penerimaan sinar matahari. Jarak tanam yang rapat dapat menyebabkan kelembapan udara
yang tinggi disekitar tanaman. Kondisi ini tidak menguntungkan untuk pertumbuhan tanaman
karena tanaman mudah terserang penyakit.
Jarak tanam yang tidak tepat akan menimbulkan pengaruh negatif dan beberapa
kerugian. Jarak tanam yang terlalu rapat menyebabkan pertumbuhan dahan terhambat
sehingga mahkota pohon yang tidak rimbun. Jarak tanam yang terlalu rapat juga menyebabkan
cahaya matahari tidak dapat diterima dengan baik oleh tanaman sehingga proses fotosintesis
terhambat dan produksi buah tidak maksimal, meskipun tanaman diberikan pupuk yang cukup
yang banyak mengandung fosfor.
Jarak tanam sangat berperan penting dalam meningkatakan kwalitas kwantitas suatu
produksi. Jarak tanam yang sempit dapat menyebabkan turunnya produksi sehingga
mendapatkan kerugian bagi pemiliknya tanaman. Walaupun tanaman tersebut mendapatkan
pupuk yang cukup tetapi tanaman tersebut berkompetisi untuk mendapatkan cahaya matahari
dan air sehingga menurunnya fotosintesi suatu tanaman tersebut.
Jarak tanam yang tidak tepat mengakibatkan turunnya hasil produksi suatu tanaman
yang dikarenakan oleh sesama tanaman saling berkompetisi untuk mendapatkan unsur hara,
berkompetisi untuk mendapatkan cahaya, berkompetisi untuk berkembang, berkompertisi
untuk mendapatkan air dan mineral, dan masih banyak lagi yang mengakibatkan kerugian bagi
petani yang membuat jarak tanam tidak tepat dan tidak benar.
Contoh jarak tanam beberapa tanaman sayuran:
1. Jarak tanam sawi dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm, semakin subur
tanah jarak tanam semakin lebar/panjang.
2. Bawang daun jarak tanam yang digunakan 20 cm x 25 cm, 25 cm x 25 cm atau 20 cm x 30
cm.
3. Stek–stek kangkung air ditanam pada lumpur kolam atau sawah yang dangkal dengan
jarak tanam 25 cm x 25 cm atau 30 cm x 30 cm.
4. Kangkung darat jarak 20 cm antar barisan dan 20 cm antara tanaman. 116 Jarak tanam
selada keriting sebesar 10 x 15 cm.

C. Lubang tanam
Lubang tanam adalah lubang yang dibuat didalam tanah untuk tempat hidup tanaman
dengan memodifikasi ruang akar pada awal pertumbuhan tanaman dengan menyiapakan ruang
tumbuh yang ideal, khususnya bagi pertumbuhan akar.

Tujuan pembuatan lubang tanam adalah:


1. Kesuburan tanah
Dalam pembuatan lobang tanam biasa dilanjutkan dengan pemberian pupuk dasar
sehingga mempengaruhi untuk kesuburan tanah yang akan kita jadikan media tanam bagi
bibit sayuran yang akan kita tanam.
2. Fisik – gembur
Pada saat awal pembuatan lubang tanam, tanah dicangkul dan digali sehingga terjadi
perubahan fisik tanah menjadi gembur. Keadaan ini akan menguntungkan tanaman karena
akar lebih mudah dalam menembus tanah untuk mencari unsure hara dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
3. Hama penyakit
Pembuatan lubang tanam dengan cara mengali tanah akan mempengaruhi dari
perkembangan hama dan penyakit. Keberadaan hama dan penyakit di dalam tanah akan
berkurang. Karena terjadi pembalikan tanah bagian dalam sehingga akan mengannggu
habitat atau tempat hidup hama dan penyakit, selain itu pembalikan tanah juga akan
menyebabkan terjadi perubahan struktur bagian tanah bawah keatas sehingga akan terkena
sinar matahari yang umumnya tidak disukai untuk perkembangan hama dan penyakit.

D. Sarana dan prasarana penanaman


Ada beberapa sarana dan prasarana penanaman yang digunakan dalam penanaman
bibit tanaman sayuran:
1. Bahan
1) Bibit
Bibit yang unggul juga harus berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, murni,
tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit), benih yang terjamin
adalah benih bersertifikat.
2) Pupuk
Pupuk digunakan untuk menambah dan melengkapi kandungan unsur hara yang
kurang dari tanah. Pupuk dapat berupa pupuk organik (pupuk kandang dan hijau) dan
pupuk anorganik (NPK, Urea, KCL, dan ZA). Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan,
biasanya yang digunakan adalah pupuk kandang sapi, ayam dan kambing. Pupuk kandang
memiliki kandungan unsur hara lengkap seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
Pupuk kandang yang digunakan sebaiknya yang sudah matang yang ditandai dengan
warna hitam pekat dan tidak berbau. Hal ini bertujuan untuk mencegah munculnya bakteri
dan cendawan yang dapat merusak tanaman.
3) Pestisida
Pestisida berguna untuk mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman
(OPT). Pestisida dapat berupa pestisida alami dan buatan.
4) Media tanam
Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Komposisi media tanam
perlu disesuaikan dengan jenis tanaman yang dibudidayakan. Media tanam umumnya

berupa tanah. Aneka media tanam antara lain : arang, batang pakis, kompos, moss, pupuk
kandang, sabut kelapa, sekam padi, dan humus.
2. Alat
Peralatan tanam digunakan untuk mempermudah proses/kegiatan budidaya. Nama alat
pertanian pada setiap daerah dapat berbeda, namun biasanya memiliki fungsi yang sama.
Berikut ini beberapa alat yang diperlukan dalam kegiatan penaman bibit tanaman sayuran.:
1) Alat pengolahan tanah (garpu, sekop, dan cangkul).
2) Alat pemeliharaan tanaman (Gembor, kored, dan sprayer).

E. Teknik penanaman
Penanaman dapat dilakukan dengan penyemaian atau tanpa penyemaian. Jarak tanam
tiap benih atau bibit perlu diperhatikan agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang
seragam dan mudah disiangi. Bibit dapat ditanam dalam larikan atau dalam bedengan dan di
polybag. Cara penanaman bibit yang baik dan benar akan berpengaruh pada tingkat
keberhasilan bibit yang tumbuh dan berkembang di lapangan
Untuk benih-benih kecil yang dalam budidaya tanaman melalui penyemaian, setelah
jadi bibit tidak terlalu siap untuk langsung ditanam di lapangan. Namun ada beberapa jenis
tanaman tertentu masih memerlukan pengadaptasian sebelum bibit siap ditanam di lapangan
yaitu dengan melalui penyapihan bibit.
Menyapih bibit adalah memisahkan/memindahkan bibit dari sekelompoknya hingga
menjadi tanaman individu dalam suatu wadah tersendiri sesuai dengan ukuran dari
pertumbuhannya. Umumnya penyapihan bibit berasal dari benih yang disemai pada bakbak
perkecambahan atau ditempat bedengan-bedengan pembibitan. Pemindahan bibit ini
dilakukan karena pertumbuhan bibit dikelompokkannya tidak sesuai lagi dengan wadah
tempat hidup tempat hidup pertumbuhannya dan jika ditanam di lapangan bibit belum siap
untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Apabila dari sekelompok benih ini dibiarkan
tumbuh maka penyerapan unsur hara, oksigen, air, dan temperatur sebagai syarat tumbuhnya
akan terhambat karena pengaruh persaingan anta bibit dalam wadah yang dapat
mengakibatkan terjadinya pertumbuhan bibit tidak sempurna.
Adapun tujuan dari dilakukannya penyapihan bibit antara laian :
1. Mempercepat pertumbuhan bibit
2. Memudahkan bibit menyesuaikan dengan lingkungan barunya
3. Mengurangi tingkat kematian bibit di lapangan
4. Memudahkan dalam pemindahan bibit ke lapangan.
Dalam menyapih bibit hendaknya dipilih dari bibit yang benar-benar siap untuk
disapih. Bibit siap disapih apabila telah mencapai ukuran dan umur yang tepat. Masing-
masing jenis tanaman mempunyai ukuran dan umur yang berbeda, hal ini tergantung pada
karakter jenis benih yang disemai. Contohnya:
1. Pada tanaman sayuran seperti cabe, bibit siap disapih bila telah mencapai tinggi 7 – 8 cm,
dengan umur 10 – 11 hari setelah disemai

2. Pada tanaman perkebunan seperti akasia, penyapihan bibit dilakukan apabila telah
mencapai pertumbuhan daun 2 – 4 helai dan berumur ± 2 minggu.
Untuk menghindari terjadinya resiko kegagalan dari penyapihan bibit, sebaiknya bibit
disapih pada keadaan tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua, bila terlalu muda pertumbuhan
bibit kecil belum kuat untuk beradaptasi dan riskan sehingga bibit mudah stres dan layu
bahkan mudah mati, begitu juga sebaliknya terlalu tua pertumbuhan bibit kurang
kesuburannya, tanamannya biasanya tumbuh tinggi, hingga dan kurus, sehingga pertumbuhan
selanjutnya akan terhambat dan sukar untuk berkembang lebih baik.
Secara umum bibit siap disapih, apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut
1. Tumbuh sehat tidak terserang hama dan penyakit, subur dan seragam
2. Cukup umur, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua
3. Struktur perakarannya baik, akar tunggang lurus dan cakap panjang
4. Calon batang lurus dan tidak bengkak/patah.
Apabila sekelompok bibit dari penyemaian telah memenuhi syarat untuk disapih, maka
bibit secepatnya disapih dengan cara sebagai berikut :
1. Sebelum bibit dipindahkan sebaiknya media semai disiram terlebih dahulu sampai lembab
agar media menjadi lebih gembur dan memberikan kesempatan pada perakaran untuk
menyerap air dan sudah lembab sehingga pada waktu bibit dipindahkan akan lebih mudah
dan bibit tidak kering.
2. Dalam memindahkan bibit agar tidak merusak bibit dapat dicabut dengan cara memegang
bagian pangkal batang bibit secara hati-hati dan pelan-pelan sambil mencongkel akar bibit
dengan bantuan batang kayu, dan bibit diangkat ke atas seperti dalam gambar.

3. Untuk jenis bibit yang peka jamur atau mikro organisme lainnya, sebelumnya ditanam
akar dibersihkan dari segala media yang menempel dengan air bersih, lalu dicelupkan ke
dalam larutan fungisida/insektisida/bakterisida dengan konsentrasi dan lama pencelupan
disesuaikan dengan kepekaan dari masing-masing bibit. Setelah bibit dicabut, segeralah
bibit ditanam (dengan membuat lubang tanam terlebih dahulu dengan kedalaman sesuai
Sumber: https://www.bukusekolah.net/2019/04/menyapih-bibit-tanaman.html)
jenis akar yang ditanam.
4. Dalam melakukan penanaman bibit ke dalam wadah (pot/polibag/daun), diusahakan
meletakkan akar tungganggnya jangan sampai menekuk, agar tidak
mengganggu pertumbuhan perakaran. Lubang tanaman yang telah ditanami dengan bibit
dapat ditutup dengan media tumbuh sambil menekan pelan-pelan pada sekitar pangkal
batang, akar, sampai bibit dapat berdiri tegak dan kokoh.
5. Agar penanaman bibit perakarannya dengan media tumbuh cepat menyatu, maka setelah
selesai bibit ditanam, jangan lupa media tumbuhnya disiram sampai lembab dengan
menggunakan gembor yang lubangnya kecil atau dengan cara disemprot dengan sprayer
supaya tidak merusak posisi bibit yang ditanam.
Lampiran: 2
Media pembelajaran (terpisah)
Lampiran 3 :
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : Agribisnis Tanaman sayuran


Kelas : XI ATPH
Hari/Tanggal : ...............................................
Kegiatan : Penanaman bibit tanaman cabe
KD 4.7 : Melaksanakan Penanaman Bibit Tanaman Sayuran Sesuai
Prosedur

Kelompok : ............
Anggota :
1. ..........................................
2. ..........................................
3. ..........................................
4. ..........................................

Kompetensi Dasar
3.7. Menganalisis penanaman bibit tanaman sayuran
4.7. Melaksanakan penanam bibit tanaman sayuran sesuai prosedur
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8.1. Menentukan kreteria bibit siap tanam (C3)
3.8.2. Menganalisis penanaman bibit tanaman sayuran(C4)
4.8.1. Membuat lubang tanam bibit tanaman sayuran sesuai prosedur (P2)
4.8.2. Melaksanakan penanaman bibit tanaman sayuran sesuai prosedur (P2)
.. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. peserta didik mampu menentukan kreteria bibit siap tanam setelah membaca
materi dan tayangan slide dengan baik dan benar.
2. Peserta didik dapat menentukan jarak tanam dan membuat lubang tanam setelah
mendapat bimbingan dari guru dengan baik dan benar.
3. Setelah membaca LKPD peserta didikmembuat lubang tanam bibit tanaman
sayuran sesuai prosedur dengan baik dan benar.
4. Peserta didik dapat melaksanakan penanaman bibit tanaman sayuran setelah
membaca LKPD dengan baik dan benar.

A. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Parang kecil
b. Nampan
c. Gayung
d. Ember
e. Sekop kecil
f. Meteran

2. Bahan
a. Bibit cabe
b. Media tanam di polibag
c. Air
B. Keselamatan Kerja
1. Kenakan pakaian praktek , sepatu boot dan topi, sarung tangan
2. Hati-hati sewaktu menggunakan peralatan tajam

C. Langkah Kerja
1. Lakukan do’a bersama sebelum Anda melakukan kegiatan praktek penanaman bibit
tanaman sayuran, sesuai ajaran agama yang Anda anut.
2. Siapkan alat dan bahan praktek penanaman bibit tanaman cabe
3. Gunakan pakaian APD sesuai dengan kegiatan praktek
4. Pembuatan lubang tanam
a) Susun polibag besar (30 cm x 40 cm) sesuai jarak tanam (60 x 70 cm)
b) Buatlah lubang tanam pada masing-masing polibag
5. Menyiapkan bibit
a) Siram bibit yang ada dipembibitan sebelum dipindahkan ke polybag besar
b) Pilih bibit yang dibutuhkan sesuai kriteria
c) Pindahkan bibit yang sudah dipilih didekat polibag besar.
6. Menanam bibit
a) Lepaskan bibit beserta medianya dari polibag
b) Tanam bibit beserta medianya ke dalam lubang tanam di polybag besar (30 cm x 40
cm)
c) Tutup lubang tanam dengan media sambil ditekan pelan-pelan ke arah akar tanaman
d) Siram bibit yang telah ditanam
7. Lakukan semua langkah kerja di atas dengan teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama
Lampiran 4:

Instrumen penilaian (Kisi-kisi, Soal, Kunci/rubrik/rambu-rambu Jawaban,


Pedoman penskoran)

A. Sikap

Selama pembelajaran, sikap Anda akan dinilai, penilaian sikap meliputi; sikap dalam
melakukan pengamatan, sikap dalam diskusi, sikap dalam melakukan
eksperimen/mencoba, dan sikap dalam melakukan presentasi. Penilaian akan dilakukan
oleh dua observer/penilai yaitu ibu guru dan Anda atau teman Anda.
a. Rubrik Penilaian Diskusi

Penilaian
No. Aspek
4 3 2 1
1. Terlibat Penuh
2. Bertanya
3. Menjawab
4. Memberikan gagasan orisinil
5. Kerjasama
6. Tertib

Keterangan Kriteria:
1. Aspek Terlibat penuh
Skor 4: Dalam diskusi kelompok terlihat aktif, tanggung jawab, mempunyai
pemikiran/ide, berani berpendapat
Skor 3: Dalam diskusi kelompok terlihat aktif, dan berani berpendapat
Skor 2: Dalam diskusi kelompok kadang-kadang berpendapat
Skor 1: Diam sama sekali tidak terlibat
2. Aspek bertanya
Skor 4: Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas
Skor 3: Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang jelas

Skor 2: Kadang-kadang memberikan pertanyaan


Skor 1: Diam sama sekali tdak bertanya
3. Aspek menjawab
Skor 4: Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa
yang jelas
Skor 3: Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa
yangkurang jelas
Skor 2: Kadang-kadang memberikan jawaban dari pertanyaan kelompoknya
Skor 1: Diam tidak pernah menjawab pertanyaan
4. Aspek memberikan gagasan orisinil
Skor 4: Memberikan gagasan/ide yang orisinil berdasarkan pemikiran sendiri

Skor 3: Memberikan gagasan/ide yang didapat dari buku bacaan

Skor 2: Kadang-kadang memberikan gagasan/ide

Skor 1: Diam tidak pernah memberikan gagasan


5. Aspek kerjasama
Skor 4: Dalam diskusi kelompok terlibat aktif, tanggung jawab dalam tugas, dan membuat
teman temannya nyaman dengan keberadaannya
Skor 3: Dalam diskusi kelompok terlibat aktif tapi kadangkadang membuat teman-
temannya kurang nyaman dengan keberadaannya
Skor 2: Dalam diskusi kelompok kurang terlibat aktif
Skor 1: Diam tidak aktif
6. Aspek tertib
Skor 4 : Dalam diskusi kelompok aktif, santun, sabar mendengarkan pendapat teman –
temannya.
Skor 3: Dalam diskusi kelompok tampak aktif,tapi kurang santun.
Skor 2: Dalam diskusi kelompok suka menyela pendapat orang lain.
Skor 1: Selama terjadi diskusi sibuk sendiri dengan cara berjalan kesana kemari.
b. Rubrik Presentasi

Penilaian
No. Aspek
4 3 2 1
1. Kejelasan presentasi
2. Pengetahuan
3. Penampilan

Keterangan Kriteria
1. Kejelasan presentasi
Skor 4 : Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas
Skor 3 : Sistematika penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara kurang jelas
Skor 2 : Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara
cukup jelas.
Skor 1: Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara
cukup jelas.
2. Pengetahuan
Skor 4 : Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan
kesimpulan mendukung topik yang dibahas.
Skor 3 : Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan
kesimpulan mendukung topik yang dibahas.
Skor 2 : Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluruh pertanyaan dan
kesimpulan tidak berhubungan dengan topik yang dibahas.
Skor 1 : Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan dan
kesimpulan tidak mendukung topik.
3. Penampilan
Skor 4 : Penampilan menarik, sopan dan rapi, dengan penuh percaya diri serta
menggunakan alat bantu
Skor 3 : Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri menggunakan alat
bantu
Skor 2 : Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi kurang percaya diri serta
menggunakan alat bantu.
Skor 1 : Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi tidak percaya diri dan tidak
menggunakan alat bantu.

B. Keterampilan
1. Berilah tanda check list ( √) pada kolom \“Ya\” atau \“Tidak\” sesuai jawaban Anda.
2. Apabila ada salah satu jawaban \“Tidak\” pada salah satu kriteria di atas, maka ulangilah
kegiatan melaksanakan identifikasi tanaman sayuran dan persyaratan tumbuhnya sampai
sesuai kriteria.
3. Apabila jawabannnya. \“Ya\” pada semua kriteria, maka anda sudah berkompetensi
dalam melaksanakan identifikasi tanaman sayuran persyaratan tumbuhnya.
Rubrik keterampilan
Jawaban
No. Kompetensi/ kegiatan Kriteria
Ya Tidak
1. Menentukan bibit siap Bibit cabe yang digunakan
tanam (tanaman cabe) untuk penanaman sesuai dengan
kriteria bibit siap tanam
2. Menentukan jarak tanam Jarak tanam dibuat sesuai
untuk penanaman bibit prosedur penanaman bibit
tanaman cabe tanaman cabe
3. Membuat lubang tanam Lubang tanam dibuat sesuai
untuk penanaman bibit prosedur penanaman bibit
tanaman cabe tanaman cabe
4. Menentukan alat yang Alat yang digunakan sesuai
digunakan untuk penanaman prosedur untuk penanaman
bibit tanaman cabe bibit tanaman cabe
5. Menentukan media tanam Media yang digunakan sesuai
yang akan digunakan untuk prosedur penanaman bibit
penanaman bibit tanaman tanaman cabe
cabe
6. Melakukakan teknik Kegiatan penanaman tanaman
penanaman bibit tanaman cabe dilaksanakan sesuai
cabe prosedur.

C. Pengetahuan

Rubrik pengetahuan
No. Soal Jawaban Skor
1. Jelaskan kreteria bibit siap syarat bibit yang baik dan siap
dipindahkan ke lahan dipindahkan antara lain:
1. Pertumbuhannya sehat.
2. Calon batangnya lurus, tidak
25
patah.
3. Berdaun antara 3 – 5 helai.
4. Struktur perakarannya baik.
5. Cukup umur, tidak terlalu muda
dan tidak terlalu tua.
2. Jelaskan tujuan pembuatan Tujuan pembuatan lubang tanam
lubang tanam sebelum sebelum melakukan penanaman bibit
melakukan penanaman bibit tanaman sayuran adalah:
tanaman sayuran! 1. Kesuburan tanah
Dalam pembuatan lobang tanam
biasa dilanjutkan dengan pemberian
pupuk dasar sehingga
mempengaruhi untuk kesuburan
tanah yang akan kita jadikan media
tanam bagi bibit buah-buahan yang
akan kita tanam.
2. Fisik – gembur
Pada saat awal pembuatan lubang
tanam, tanah dicangkul dan digali
sehingga terjadi perubahan fisik 50
tanah menjadi gembur. Keadaan ini
akan menguntungkan tanaman
karena akar lebih mudah dalam
menembus tanah untuk mencari
unsur hara dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
3. Hama penyakit
Pembuatan lubang tanam dengan
cara mengali tanah akan
mempengaruhi dari perkembangan
hama dan penyakit. Keberadaan
hama dan penyakit di dalam tanah
akan berkurang. Karena terjadi
pembalikan tanah bagian dalam
sehingga akan mengannggu habitat
atau tempat hidup hama dan
penyakit, selain itu pembalikan
tanah juga akan menyebabkan
terjadi perubahan struktur bagian
tanah bawah keatas sehingga akan
terkena sinar matahari yang
umumnya tidak disukai untuk
perkembangan hama dan penyakit.
3. Jelaskan waktu penanaman Penanaman bibit tanaman sayuran 25
bibit sebaiknya dilakukan! dapat dilakukan pada pagi hari dan

sore, Karena pada saat tersebut Suhu


Panas (matahari) tidak terlalu panas
sehingga cocok untuk proses
penanaman sayuran.

Keterangan
- Bobot total wajib 100
- Cara Perhitungan

skor perolehan
Nilai total   (  bobot)
skor maksimal
Rencana Tindak Lanjut Hasil Penilaian (Remedial dan /atau Pengayaan
KKM Mapel pengetahuan : 75
1. Bagi peserta didik yang mendapatkan nilai <75 akan diberikan pembelajaran
remedial dengan menerapkan teknik dan media yang berbeda
2. Bagi peserta didik yang mendapatkan nilai ≥75 akan diberikan pembelajaran
pengayaan dalam bentuk fortofolio

Barabai, 5 Januari 2022


Mahasiswa PPG

Latifah, S.P

Anda mungkin juga menyukai