Anda di halaman 1dari 39

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK NEGERI 1 SERAM BARAT


Mata Pelajaran : Teknik Pedederan Benih Ikan
Kelas/Semester : XI Perikanan 1/ 1
Materi Pokok : Rencana Kegiatan Teknik Pedederan Komoditas Air Payau
dan Air laut
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b.disiplin, c. santun, d. peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan
g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
dilingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


No KD Pengetahuan IPK Pengetahuan
3.1 3.1. Menerapkan rencana kegiatan teknik 3.3.1. Menjelaskan komoditas air
pedederan komoditas air payau dan payau dan air laut
air laut. 3.3.2. Menjelaskan alat dan bahan
dalam rencana teknik
pedederan komoditas air
.
payau dan air laut.
3.3.3. Menentukan modal Usaha
3.3.4. Menghitung analisa usaha
3.3.5. Membuat Proposal
4.1. 4.1. Melaksanakan rencana kegiatan 4.1.1. Melakukan rencana kegiatan
teknik pedederan komoditas air teknik pedederan komoditas
payau dan air laut. air payau dan air laut
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah materi ini disampaikan dengan model kooperatif learning peserta didik
diharapkan mampu:
1. Menjelaskan jenis komoditas air payau dan air laut
2. Menjelaskan alat dan bahan
3. menentukan modal usaha
4. menghitung analisa usaha
5. Membuat Proposal

D. Materi Pembelajaran
1. Jenis komoditas air payau dan air tawar
2. Alat dan bahan
3. Modal usaha
4. Analisa usaha

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab, Presentasi

F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media/alat :
a. Papan tulis, Spidol
b. Hp Android, Hotspor seluler

2. Bahan :
a. Bahan ajar
b. Handout materi

G. Sumber Belajar

Buku Teks bahan Ajar Siswa Kurikulum 2013. Paket Keahlian: Budidaya Ikan. Teknik
Pembenihan ikan/ Kelas XI Semester 4. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

http://www.alamikan.com/2014/11/analisa-dan-manajemen-usaha-budidaya.htm

http://www.ambyaberbagi.com/2016/01/pengertian-tujuan-manfaat-proposal-usaha.html

Modul Agribisnis Perikanan Air payau dan Air Laut


H.Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 1 (2 x 45 menit)
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
1 Kegiatan  Peserta didik dan Guru memulai 15 menit
Pendahuluan pembelajaran dengan doa
 Guru menanyakan kabar Peserta didik
dan melakukan presensi untuk
mengetahui kehadiran dan kesiapan
Peserta didik
 Guru memberikan apersepsi tentang
materi yang akan diajarkan (dengan
mengajukan pertanyaan).
1. Siapa yang pernah melihat tempat
budidaya ikan?
2. Apa saja yang perlu di lakukan
sebelum membudidaya ikan?
3. apa saja yang yang perlu disiapkan
dalam pedederan benih ikan?
 Peserta didik diinformasikan tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang
dicapai
2 Kegiatan Inti  Peserta didik dibagi dalam 4 kelompok 100 menit
secara heterogen
 Peserta didik diberikan materi berupa
garis- garis besar yang akan di pelajari,
serta penjelasan yang akan dilakukan saat
diskusi kelompok. (Mengamati)
 Peserta didik berdiskusi dari materi yang
telah di berikan dan juga mencari
informasi dari berbagai sumber dalam
kelompok (Mengumpulkan data) untuk
membahas tentang:
1. Jenis komoditas air payau dan air laut
2. Alat dan bahan pedederan
3. Modal usaha
4. Analisa usaha
 Dalam Proses diskusi guru sebagai
fasilitator selalu memantau jalanya
diskusi, dan siswa bisa bertanya jika
mengalami kesulitan. (Menanya).
 Setiap kelompok membuat hasil diskusi
dalam bentuk presentasi. (Mengasosiasi)
 Masing-masing ketua kelompok atau
perwakilan untuk mempresentasikan
hasil diskusi dan informasi yang di dapat.
(Mengkomunikasikan)
 Peserta didik yang lain menyimak materi
yang di presentasikan kelompok lain dan
mencatat hal-hal penting.
 Siswa di berikan penguatan terhadap
materi yang telah didiskusikan.
 Guru bertanya apakah ada yang
belum di mengerti tentang apa yang
di ajarkan
 Guru memberikan konfirmasi berupa
penjelasan tambahan dan
mengklarifikasi informasi keliru yang
disampaikan oleh peserta didik.

3 Kegiatan Penutup  Peserta didik bersama Guru 20 menit


menyimpulkan hasil pembelajaran
 Guru meminta peserta didik untuk saling
mengcopy file agar dapat diketahui
bersama materi yang telah dipelajari.
 Peserta didik diminta untuk
mengerkjakan post test.
 Peserta didik bersama guru mengakhiri
pembelajaran dengan doa.

Pertemuan ke 2 (2 x 45 menit)
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
1 Kegiatan  Peserta didik dan Guru memulai 15 menit
Pendahuluan pembelajaran dengan doa
 Guru menanyakan kabar Peserta didik
dan melakukan presensi untuk
mengetahui kehadiran dan kesiapan
Peserta didik
 Guru memberikan apersepsi tentang
materi yang akan diajarkan (dengan
mengajukan pertanyaan yang terkait
dengan pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya).
2 Kegiatan Inti  Peserta didik melanjutkan materi diskusi 100 menit
yang telah diberikan.
 Dalam Proses diskusi guru sebagai
fasilitator selalu memantau jalanya
diskusi, dan siswa bisa bertanya jika
mengalami kesulitan. (Menanya).
 Setiap kelompok membuat hasil diskusi
dalam bentuk presentasi.
(Mengasosiasi)
 Masing-masing ketua kelompok atau
perwakilan untuk mempresentasikan
hasil diskusi dan informasi yang di
dapat. (Mengkomunikasikan)
 Peserta diidk yang lain menyimak
materi yang di presentasikan kelompok
lain dan mencatat hal-hal penting.
 Siswa di berikan penguatan terhadap
materi yang telah didiskusikan.
 Guru bertanya apakah ada yang
belum di mengerti tentang apa yang
di ajarkan
 Guru memberikan konfirmasi berupa
penjelasan tambahan dan
mengklarifikasi informasi keliru yang
disampaikan oleh peserta didik.

3 Kegiatan Penutup  Peserta didik bersama Guru 21 menit


menyimpulkan hasil pembelajaran
 Guru meminta peserta didik untuk saling
mengcopy file agar dapat diketahui
bersama materi yang telah dipelajari.
 Peserta didik diminta untuk mengerjakan
post test.
 Peserta didik bersama guru mengakhiri
pembelajaran dengan doa.

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian/ Bentuk Penilaian :
a. Penilaian pengetahuan:
Penilaian proses Belajar : Penilaian Lisan ( IPK 3.1 )
Penilaian hasil Belajar : Penilaian tertulis ( IPK 3.4.1, 3.4.2, 3.4.3,
3.4.4)
b. Penilaian Sikap : Observasi tentang nilai - nilai karakter yang
terbangun dan tertanam dalam diri peserta didik dan dituangkan dalam
jurnal
c. Penilaian Ketrampilan : Tugas kelompok
J. Lampiran Pendukung RPP
Wael, 07 Agustus 2019

Guru pamong Guru Pengajar

Edwin Talapessy S. Pi Sherly Laumuru, S.Pi


NIP. 19780602 201408 1 002

Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NEGERI 1 SERAM BARAT

Anwar Touwe S.Pd


NIP.19640226 200005 1 001

Lampiran 1. Uraian Materi


Rencana Kegiatan Teknik Pedederan Komoditas Air Payau dan Air Laut

1. Jenis komoditas air payau dan air laut

Jenis ikan air payau adalah ikan yang mampu hidup dalam campuran antara air tawar dan
air garam, setidaknya air yang termasuk ke dala air payau ialah air dengan kadar 0,5 garam
sampai 30 gram memiliki kandungangaram perliternya. akan tetapi tidak jarang beberapa
jenis kan air tawar atau air laut mampu hidup dalam kondisi air payau. untuk beberapa jenis
ikan, air payau dapat mendatangkan keuntungan bagi pelaku bisnis.
Jenis-jenis ikan air payau diantaranya sebagai berikut:
1. Ikan bandeng (milk fish)

Ikan bandeng adalah salah satu jenis ikan yang dapat dibudidayakan di laut maupun di
tambak. Namun saat ini perkembangan bandeng masih lebih baik pada budidaya tambak. Hal
ini wajar karena memang bandeng awalnya sangat baik dibudidayakan di tambak. Ikan yang
dikenal dengan nama inggrisnya milk fish ini banyak ditemui hasil pembudidayaannya di
pulau jawa utamanya jawa barat, jawa tengah dan jawa timur. Selain di pulau jawa, bandeng
juga menjadi komoditas unggulan pada provinsi sulawesi selatan dan sulawesi tenggara.
Sementara di pulau sumatera, produksi bandeng tertinggi ada di provinsi aceh dan lampung

2. Udang

Ada banyak jenis udang yang dapat diternakkan di perairan air payau. Tingkat
keberhasilan yang tinggi dari dulu membuat nelayan hampir sebagian besar memiliki tambak
udang di bibir pantai yang tersebar di wilayah Indonesia.

3. Ikan mujair
Pasti tidak heran dong dengan ikan mujair yang lebih lama dibudidayakan di air
tawar ?.Iya, ikan mujair saat ini telah mengalami perkembangan dan dapat dibudidayakan di
air payau. Hal ini mengakibatkan produksi ikan mujair yang terus meningkat karena tempat
hidup yang fleksibel baik di perairan tawar maupun payau.
4. Ikan bawal
Pada dasarnya ikan bawal merupakan jenis ikan air tawar, akan tetapi tidak jaeang ikan
bawal dibudidayakan di air payau. Selain lebih cepat besar dari segi pertumbuhan. bawal
yang dibudidayakan di air payau memiliki rasa yang lebih gurih jika dibandingkan dengan
bawal yang terdapat di air tawar.

5. Ikan Nila

Ikan ini memang diakui lebih potensial jika dipelihara di air tawar. Namun ternyata ikan
ini dapat hidup juga di perairan payau. Walaupun dewasa ini masih belum terlalu menyebar
secara merata usaha peternakan ikan nila di air payau, tetapi sudah banyak beberapa daerah
yang mengaplikasikannya. Beberapa daerah besar yang telah berhasil sebagai sentra produksi
ikan nila berbasis air payau adalah Lampung, Sumatera Utara, Jawa Timur, dan masih banyak
lagi.

Jenis ikan laur diantaranya adalaha seagai berikut:


1. Ikan kerapu

Ikan kerapu termasuk salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai jual yang sangat
tinggi, baik itu di pasar domestik maupun internasional. Ikan kerapu ini sangat
menguntungkan untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat, dapat diproduksi
massal, serta dapat dipasarkan dalam keadaan hidup. Bentuk ikannya bertubuh moncong
panjang memipih dan menajam. Ciri lainnya, gigi pada bagian sisinya memiliki 3 atau 4 baris,
kepala, badan dan siripnya memiliki bintik putih coklat, sedangkan pada bagian dorsal dan
posteriornya berbintik hitam.
Ikan kerapu yang dapat dibudidayakan ada banyak jenisnya. Contohnya adalah ikan
kerapu bebek dan ikan kerapu macan. Keduanya memiliki laju pertumbuhan yang berbeda
saat dibudidayakan. Laju pertumbuhan kerapu bebek dapat mencapai 1 – 1.3 gram per hari
dan kerapu macan 2.5 – 3 gram per hari. Dalam membudidayakannya seberapa lamanya
dipelihara tergantung keinginan seberapa besar ukuran ikan kerapu yang ingin dihasilkan.
Ukurannya bisa sebesar 400 – 500 gram per ekor.
2. Ikan Bubara
ikan bubara atau ikan kuwe merupakan salah satu jenis ikan permukaan (pelagis) yang
hidup di air laut. ikan kuwe sudah lama di budidayakan untuk di maluku yaitu di BPBL
Ambon. ikan bubara memiliki pertumbuhan yang cepat, memiliki tingkat hidup yang tinggi
dan relatif tahan terhadap ifeksi penyakit. kaarakternya ebagai ikan pelagis dan sangat aktif
terhadap pakan dan perubahan lingkungan. Ikan kuwe memiliki nama ilmiah Caranx
sexfasciatus ini memiliki kebiasaan
yang unik. Ia dikenal sebagai ikan yang senang bercengkerama dengan teman sebayanya.
Ikan ini termasuk dalam golongan ikan predator yang hidup di daerah karang dangkal di
perairan terbuka. Ikan yang tergolong sebagai ikan buas ini hidup dengan membentuk
gerombolan. Ikan ini sudah dapat dibudidayakan. Daerah yang mengembangkan ikan kuwe
sebagai ikan budidaya adalah provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Nusa Tenggara Timur
dan sebagian provinsi yang ada di pulau Sulawesi.

Gambar. Ikan Bubara

3. Teripang

Teripang termasuk komoditas perairan laut yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.
Nama latinnya Holothuroidea. Teripang biasa disebut juga sebagai timun laut. Komoditas ini
biasa ditemukan di daerah pasang surut air laut sampai dengan daerah laut dalam. Teripang
yang dalam bahasa inggrisnya disebut sea cucumber, memiliki manfaat antara lain dapat
dijadikan penyembuh luka, pencegah osteoporosis, anti kanker dan anti tumor serta dapat
mengendalikan kadar gula darah. Sentra budidaya komoditas teripang sendiri terdapat di
provinsi Maluku dan Papua
4. Kerang
Kerang termasuk komoditas laut yang sudah dapat dibudidayakan. Kerang masuk dalam
kategori hewan bertubuh lunak atau mollusca walaupun ia memiliki cangkang yang kerang.
Ada berbagai macam jenis kerang yang ada di perairan Indonesia. Namun kerang yang sering
dibudidayakan antara lain adalah jenis kerang darah, kerang hijau dan abalone. Kerang
merupakan komoditas dengan pangsa pasar yang masih sangat terbuka. Komoditas ini dikenal
sebagai makanan dengan nilai eksklusif tinggi. Beberapa daerah yang mengembangkan
budidaya kerang antara lain provinsi Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

5. Runput Laut
Rumput laut adalah komoditas unggulan di perikanan budidaya subsektor budidaya laut.
Rumput laut selain dapat di budidaya di laut juga dapat dibudidayakan di air payau, namun
jenisnya berbeda. Rumput laut yang sering dibudidayakan dan dikembangkan diperairan laut
selama ini memiliki nama ilmiah Euchema cottonii. Sedangkan untuk jenis yang
dibudidayakan di air payau adalah Gracilari sp. Rumput E. cottonii ini dikembangkan hampir
di seluruh wilayah Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan rumput laut
begitu cepatnya. Bahkan data tahun 2009 rumput laut E. cottonii hampir menembus tiga juta
ton. Sentra budidaya rumput laut E. cottonii terdapat di pulau sulawesi terutama di provinsi
sulawesi selatan, sulawesi
tengah dan sulawesi tenggara. Diluar pulau sulawesi sentra budidaya rumput laut jenis ini
terdapat di provinsi nusa tenggara timur dan provinsi jawa timur. Pengembangan budidaya
rumput laut jenis ini sudah berkembang di luar pulau sulawesi. Bahkan beberapa provinsi
menunjukan peningkatan volume produksi yang cukup tinggi.

2. Alat dan bahan pedederan


1. Ember, digunakan untuk menyimpan mengangkut sesuatu, seperti air, pakan, benih,
dan lain sebagainya.
2. aerator , digunakan untuk membantu menambah oksigen saat hendak melakukan
pededran benih ikan agar larva tetap sehat dan tumbuh dengan cepat
3. jerigen pengangkut benih, digunakan untuk mengangkut benih. berbedah dengan
pengangkut ikan jens lain yang biasanya menggunakan plastik, benih ikan sebaiknya
diangkut menggunakan jerigen yang dibuat lubang dari samping. hal ini bertujuan
untuk meminimalisir tingkat kematian ikan saat pemindahan benih
4. seser, digunakan untuk menangkap benih ikan gabus. seser yang harus disediakan ada
2 jenis, kain seser kasar dan halus.
5. selang air, digunakan untuk menyalurkan air. dalam proses budidaya akan banyak
berhubungan dengan air. jadi siapkan selang air sesuai kebutuhan.
6. pompa air, digunakan untuk memindahkan air, jika kolam tidak memiliki pembuangan
khusus. selain itu, pompa air juga bisa digunakan untuk mengisi air di kolam yang
kosong.
7. hapa,digunakan untuk menampung larva ikan. selain itu, hapa juga berfungsi sebagai
wadah penampungan atau pemeliharaan benih ikan.
8. lain-lain, meliputi jaring halus untuk memanen, timbangan, keranjang, dan drum
pengangkut hasil panen.
3. Modal Usaha

Apa itu modal?

A. Pengertian Modal adalah sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar
untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Dalam bahasa Inggris modal disebut dengan capital,
yaitu barang yang dihasilkan oleh alam atau manusia untuk membantu memproduksi barang
lainnya yang dibutuhkan manusia dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Modal merupakan hal yang sangat vital dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Tanpa
modal bisnis tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Mulai dari bisnis yang besar
maupun bisnis yang kecil pun membutuhkan modal untuk menjalankan bisnisnya.
Pada intinya modal adalah aset utama perusahaan untuk menjalankan bisnis dimana
umumnya berbentuk dana atau uang. Dengan uang maka bisnis bisa berjalan dengan lancar
untuk mendukung proses produksi hingga pemasarannya.
B. Jenis-Jenis Modal
Jenis-jenis modal atau capital dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu berdasarkan sumber-
sumber modal, berdasarkan wujud, dan berdasarkan fungsinya.
I. Jenis Modal Berdasarkan Sumber Modal
Modal berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua, yaitu modal internal dan modal
eksternal. Berikut penjalasan keduanya:
1. Modal Internal
Sumber modal internal merupakan modal yang didapatkan dari perusahaan itu sendiri
biasanya dari hasil penjualan. Modal internal sulit digunakan untuk mengembangkan
bisnis karena sifatnya yang terbatas dan sulit mengalami peningkatan signifikan.

2. Modal Eksternal
Sumber modal eksternal adalah modal yang berasal dari luar perusahaan atau dana yang
diperoleh dari para kreditur ataupun dari pemegang saham yang dapat ambil bagian
dalam perusahaan. Adanya keterbatasan pada modal internal, sehingga perlu adanya
modal eksternal yang bisa didapatkan dari luar dan sifatnya tidak terbatas.
Modal eksternal ini umumnya didapatkan dari pinjaman bank, koperasi atau sumber modal
lainnya. Modal eksternal juga bisa didapatkan dari investor yang menanamkan modalnya
kepada perusahaan Anda.
2. Jenis Modal Berdasarkan Fungsi
Modal berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi dua, yaitu modal perseorangan
dan modal sosial. Berikut penjelasan dari keduanya:
1. Modal Perseorangan
Jenis modal perseorangan adalah modal yang berasal dari seseorang yang memiliki fungsi
untuk memudahkan berbagai aktivitas dan memberikan laba kepada pemiliknya. Misalnya:
deposito, property pribadi, saham, dan lainnya.

2. Modal Sosial
Jenis modal sosial adalah modal yang dimiliki oleh masyarakat dimana modal tersebut
memberikan keuntungan bagi masyarakat secara umum dalam melakukan kegiatan
produksi. Misalnya jalan raya, pelabuhan, pasar dan lainnya.

3. Jenis Modal Berdasarkan Wujud


Jenis-jenis modal juga dibedakan berdasarkan bentuknya yaitu modal konkret atau modal
aktif dan modal abstrak atau modal pasif. Penjelasan modal konkret dan modal abstrak yaitu:
1. Modal Konkret (Modal Aktif)
Modal konkret adalah modal aktif yang berarti dapat diliht secara kasat mata atau
berwujud. Yang termasuk modal konkret seperti bahan baku, tempat, mesin, gudang dan
bentuk sarana prasarana lainnya.
2. Modal Abstrak (Modal Pasif)
Modal abstrak adalah kebalikan dari modal konkret dimana tidak dapat terlihat secara
kasat mata. Meskipun begitu, modal ini juga penting untuk keberlangsungan perusahaan
seperti skill tenaga kerja, hak cipta dan hal pendirian.

3.Manfaat Modal Bagi Perusahaan


Seperti yang sudah dijelaskan dari pengertian modal diatas, modal adalah hal vital
yang wajib dimiliki perusahaan apalagi untuk perusahaan yang sedang berkembang, Tanpa
modal, bisnis akan kesulitan untuk menjalankan kegiatan-kegiatannya.
Beberapa hal pentingnya modal adalah untuk membantu memproduksi barang lainnya yang
dibutuhkan manusia dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan sebagai berikut:
1. Sewa Tempat
Tidak memiliki lahan untuk berbisnis berarti Anda memerlukan persewaan tempat.
Ketersediaan modal penting untuk urusan sewa tempat dibanding harus membeli lahan yang
harganya jauh lebih mahal.

2. Penyediaan Bahan Produksi


Modal diperlukan untuk menyediakan bahan-bahan produksi termasuk bahan baku,
peralatan penunjang dan mesin produksi. Pada bisnis yang menjalankan usaha dibidang
penyedia produk tentu membutuhkan modal untuk membeli peralatan produksi.

3. Gaji Pekerja
Untuk menjalankan perusahaan tak terlepas dari anggota-anggota perusahaan dalam hal ini
pegawai atau tenaga kerja. Sehingga ketersediaan modal diperlukan untuk memberi hak-hak
karyawan seperti gaji, tunjangan bahkan asuransi keselamatan kerja.

4. Simpanan
Modal tidak harus sepenuhnya dialokasikan untuk kepentingan produksi, namun modal
juga harus dalam bentuk simpanan. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti defisit, kekurangan biaya operasional atau terjadi peningkatan
permintaan pasar.

4. Analisa Usaha
Analisa Usaha adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh
dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha.hasil analisis ini digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu
gagasan usaha. dengan adanya analissi usaha diharapakan resiko kegagalan dalam
memasarkan produk dapat dihindari.

Adapun Tujuan dari analisis usaha adalah


1. mengetahui tingkat keuntungan terhadap alternatif investasi
2. mengadakan penilaian terhadap alternatif investasi
3. menentukan prioritas investasi yang hanya memboroskan sumber daya

Ada 5 tujuan lainnya pentingnya melakukan analisis usaha yaitu:


1) menghindari Resiko Kerugian
dalam hal ini berfungsi untuk meminimalkan resiko yang tidak di inginkan, baik
resiko yang dapat dikendalaikan maupun yang yang tidak dapat dikendalikan.
2) memudahkan perencanaan ramalan tentang apa yang kan terjadi di masa yang akan
datang , dapat dipermudah dalam melakukan perencanaan. perencanaan tersebut
meliputi:
 Berapa jumlah dana yang diperlukan
 Kapan usaha akan dijalankan
 Di mana Lokasi usaha akan dibangun
 Siapa yang akan melaksanakan
 Bagaimna Cara melaksanakannya
 Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh
 Bagaimna cara mengawasinya jika terjadi penyimpangan
3) memudahkan pelaksanaan pekerjaan Rancana yang sudah disusun akan dijadikan
acuan dalam mengerjakan setiap thap usaha, sehingga suatu pekerjaan dapat dilakukan
secara sistematis dan dapat tepat sasaran serta sesuai rencana
4) memudahkan pengawasan
pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak terjafi penyimpangan dari rencana yang
telah disusun.
memudahkan pengendalian
tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan yang
melenceng, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai..

5) Analisa bisnis budidaya ikan kerapu

Investasi

investasi adalah penanaman aset atau dana yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau
perorangan untuk jangka waktu tertentu demi memperoleh timbal balik yang lebih besar di
masa depan. investasi disebut juga sebagai penanaman modal

Peralatan  Harga 
kolam keramba ikan kerapu  Rp.    2.324.000
perahu kecil  Rp.    3.233.000
pengadaaan bibit ikan kerapu  Rp.       930.000
Jaring  Rp.        133.000
Wadah  Rp.          135.300
 Selang  Rp.        83.000
 Timba  Rp.          63.000
peralatan panen  Rp.        143.000
pembersih kolam  Rp.         45.300
Pisau  Rp.         35.600
Terpal  Rp.          175.500
 Peralatan tambahan yang lainnya  Rp.          88.500
7.389.200
 Jumlah Investasi  Rp.

 Biaya Tetap adalah biaya yang dikeluarkan selama 1 tahun yang bersifat tetap jumlahnya
dengan atau ada tingkatannya produksi dan tidak mengalami perubahan dengan adanya
perubahan volume produksi

 Biaya Variabel (biaya tidak tetap) adalah biaya yang tidak tetap jumlahnya tergantung
dengan volume produksi. Jika volume produksi tinggi maka biaya variabel tinggi begitu
juga sebaiknya. Berikut ini adalah tabel biaya variabel.

Biaya Operasional per Bulan


 Biaya Tetap  Nilai
 Penyusutan kolam keramba ikan kerapu 1/62 x Rp
 Rp.          37.484
2.324.000
 Penyusutan perahu kecil 1/62 x Rp 3.233.000  Rp.            52.145
 Penyusutan pengadaaan bibit ikan kerapu  1/62 x Rp
 Rp.         15.000
930.000
 Penyusutan jaring 1/62 x Rp 133.000  Rp.              2.145
 Penyusutan wadah 1/44 x Rp. 135.300  Rp.              3.075
 Penyusutan selang 1/62 x Rp. 83.000  Rp.              1.339
 Penyusutan timba 1/44 x Rp. 63.000  Rp.              1.500
 Penyusutan peralatan panen  1/44 x Rp. 143.000  Rp.              3.250
 Penyusutan pembersih kolam 1/44 x Rp. 45.300  Rp.              1.030
 Penyusutan pisau 1/44 x Rp. 35.600  Rp.                809
 Penyusutan terpal 1/44 x Rp. 175.500  Rp.              3.989
 Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp.88.500  Rp.              1.427
 gaji karyawan  Rp.    1.500.000
 Total Biaya Tetap  Rp.   1.623.193
Biaya Variabel  
pakan apung  Rp.   74.000  x   30  =  Rp.   2.220.000  
pakan tambahan  Rp.   31.500  x   30  =  Rp.       945.000  
vitamin  Rp.   27.000  x   30  =  Rp.         810.000  
obat-obatan  Rp.    28.500  x   30  =  Rp.       855.000  
Karung  Rp.    15.500  x   30  =  Rp.       465.000  
pengemas  Rp.    22.500  x   30  =  Rp.         675.000  
biaya angkut  Rp.  24.000  x   30  =  Rp.        720.000  
 air dan listrik  Rp.   40.000  x   30  =  Rp.    1.200.000  
 Total Biaya
 Rp. 7.890.000  
Variabel

Total Biaya Operasional


 Biaya tetap + biaya variabel
 Rp. 9.513.193
=

Pendapatan per Bulan


 penjualan ikan kerapu
  23  kg  x  Rp. 150.000  =  Rp.  3.450.000
Rp. 3.450.000  x      4  hr  =  Rp. 13.800.000

Keuntungan per Bulan


 Laba    = Total Pendapatan – Total Biaya
Operasional
 Rp.    13.800.000  – 9.513.193  =  Rp.       4.286.807

Lama Balik Modal


Total Investasi / Keuntungan
 Rp. 7.389.200  :  4.286.807  =            2  bln
=

Dari analisa di atas dapat disimpulkan apabila bisnis budidaya ikan kerapu sangat
menguntungkan dimana modal Rp 7.389.200 dengan kentungan per bulan Rp 4.286.807 dan
balik modal dalam 2  bulan.

5.Proposal
1.Pengertian Proposal
Proposal adalah sebuah rencana berupa tulisan yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja kegiatan, yang terdiri dari pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian
data, yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau
untuk mendapat persetujuan.Lalu Proposal Usaha bisa di artikan sebagai pengajuan yang
berupa tulisan yang berisi perencanaan dan pemaparan usaha, mulai dari dana, keperluan
perlengkapan, rencana penjualan hingga rencana keuntungan yang mungkin bisa di dapat dari
usaha tersebut.

2. Tujuan dan Fungsi Proposal  

Tujuan Proposal adalah terutama untuk memperoleh bantuan dana, atau memperoleh
dukungan atau sponsor, dan juga untuk memperoleh perizinan.

Unsur-unsur yang ada di proposal yaitu, nama atau judul kegiatan, kemudian di susul
pendahuluan, lalu tujuan, di teruskan waktu dan tempat, kemudian sasaran kegiatan, susunan
panitia, rencana anggaran, penutup, dan terakhir tanda tangan dan nama terang.

Fungsi Proposal ternyata proposal memiliki fungsi yang banyak dan beragam di antaranya
adalah :

 Untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi,
budaya, dan sebagainya.
 Untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
 Untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
 Untuk mengajukan kredit kepada bank.
 Untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.

2. Jenis - Jenis Proposal


Secara umum proposal di bedakan menjadi 4 jenis yaitu:

1). Proposal Bisnis /Usaha


Proposal ini berkaitan dengan dunia usaha dan bisnis, baik itu perseorangan
maupun kelompok. contoh dari proposal ini misalnya proposal pendirian usaha,
proposal dalam bentuk kerjasama antar perusahaan dan lain-lain.

2) Proposal Proyek – 
Proposal proyek ini lebih mengacu pada dunia kerja yang berisi serangkaian ragam dan
rencana bisnis atau yang bersifat komersil
misalnya proposal proyek pembangunan.

3) Proposal Penelitian – 
Jenis proposal ini lebih sering digunakan di bidang akademisi misalnya penelitian untuk
pembuatan skripsi, tesis dan lainnya. contoh dan isi dari proposal ini adalah pengajuan
kegiatan penelitan.

4) Proposal Kegiatan –
Proposal kegiatan yaitu pengajuan rencana sebuah kegiatan baik itu bersifat individu
maupun kelompok. misalnya proposal kegiatan pentas seni budaya.

3. Unsur- Unsur Proposal Usaha


Ketika kita membuat proposal usaha, tentu dengan niat dan tujuan agar proposal yang
kita ajukan menarik, elegan , benar dan pantas untuk mendapatkan persetujuan,
sehingga tujuan kita untuk mengadakan permintaan barang atau pengadaan dana lebih
mudah terealisasikan. 

Agar proposal kita benar dan sesuai dengan tujuan di atas perlu adanya unsur--unsur yang
harus ada pada setiap pembuatan proposal usaha, unsur-unsur tersebut ialah:

1.Latar Belakang Masalah, 

Dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan


teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Selain itu,
dipaparkan secara ringkas tentang teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar, dan
diskusi ilmiah maupun pengalaman pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang
diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak
yang lebih kokoh.

2. Rumusan Masalah,

Rumusan masalah dinyatakan secara tersurat berupa pertanyaan-pertanyaan yang


ingin dicarikan jawabannya. Dalam hal ini hendaknya rumusan masalah disusun secara
singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang
baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti dan dapat diuji secara empiris.

3.Tujuan

Tujuan penelitian diungkapkan pada sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.
Tujuan penelitian mengacu pada rumusan penelitian dan berupa pernyataan.

4. Hipotesis, 

Hipotesis diajukan berupa jawaban sementara terhadap masalah penelitian agar


hubungan antara masalah yang diteliti dengan kemungkinan jawabannya lebih jelas.Adapun
rumusan hipotesis yang baik hendaknya: dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan,
dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, dapat diuji secara empiris, dan menyatakan
pertautan antara dua variabel atau lebih.

5.Asumsi Penelitian,

Asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan
berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Dalam hal ini tidak perlu dibuktikan
kebenarannya, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil penelitian yang diperolehnya dari
orang lain melalui karya tulisnya.

6.Manfaat Penelitian,

Manfaat penelitian ditunjukkan untuk mengenai pentingnya penelitian terutama bagi


pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, bagian
ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
7.Ruang Lingkup, dan Keterbatasan Penelitian Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian
dikemukakan karena sering dihadapi keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa harus
dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karena alasan logistik.
keterbatasan penelitian karena kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika, dan
kepercayaan yang tidal memungkinkan peneliti mencari data yang diinginkan.

8. Kajian Pustaka,

Kajian pustaka memaparkan teori-teori yang disusun berdasarkan kemutakhiran dan relevansi
yang diperlukan dalam penelitian.

9.Definisi Operasional. 

Definisi operasional adalah definisi yang dirumuskan berdasarkan hal yang yang dapat
diamati oleh peneliti. Definisi operasional bukan definisi berdasarkan kamus atau pendapat
para ahli. Hal ini diperlukan terutama untuk istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-
konsep pokok dalam penelitian juga untuk menghindari perbedaan persepsi.

 4. Manfaat Proposal Usaha


Berikut adalah manfaat proposal usaha yang bisa kita dapatkan jika proposal yang kita
buat di setujii, dan manfaat proposal usaha tersebut adalah :

1. Proposal usaha berguna untuk membandingkan antara perkitaan /rencana dengan hasil
yang nyata.
2. Proposal usaha membantu wirausahawan untuk mengembangkan dan menguji strategi
yang diharapkan dari sudut pandang pihak lain.
3. Proposal usaha dapat  membantu wirausahawan untuk dapat berpikir kritis dan
objektif atas bidang usaha yang akan dimasukinya/digeluti.
4. Persaingan faktor ekonomi dan analisis finansial yang masuk dalam subjek proposal
usaha dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat, mengenai seberapa besar tingkat
keberhasilan salam usaha.
5. Semakin jelasnya / transparasi sumber-sumber keuangan yang diterima maupun yang
akan dikeluarkan
6. Proposal Usaha dapat memberikan gambaran awal dan seberapa jauh kemampuan
manajerial seorang wirausahawan.
7. Proposal usaha dapat mengidentifikasi adanya kemungkinan resiko kritis pada saat
penting, untuk mempermudah penentuan langkah antisipasi.
8. .Proposal usaha dapat memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share
yang mungkin bisa dengan mudah diraih.
9. Proposal usaha dapat memberikan sumber-sumber finansial yang lebih jelas, dokumen
ringkas yang mengandung informasi penting serta evaluasi finansial.
10. Proposal usaha dapat memberikan gambaran tentang kemampuan wirausahawan
untuk memenuhi kewajibanya sebagai wirausahawan sekaligus pemimpin..

Contoh prposal usaha Budidaya Ikan

Proposal usaha budidaya ikan lele

1. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Setiap manusia ingin hidup sehat dan sejahtera, manusia akan memiliki produktifitas yang
tinggi untuk mencapai tujuan hidupnya. Untuk mendapatkan kehidupan yang demikian
manusia membutuhkan makanan yang bergizi baik. Makanan bergizi dapat diperoleh dari
berbagai sumber, salah satunya adalah ikan lele. Permintaan konsumen terhadap ikan lele
semakin meningkat di berbagai daerah. Budidaya ikan konsumsi ini sangat potensial dan
prospek pengembangannya sangat bermanfaat untuk meningkatkan protein yang dibutuhkan
masyarakat. Dalam usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan secara intensif dan profesional
baik mulai dari pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap dipasarkan. Dimana ketiga
hal ini merupakan mata rantai yang saling berhubungan, namun bisa berdiri sendiri apabila
diusahakan. Kami sebagai pembudidaya sangat berharap adanya bantuan dana modal dalam
usaha ini. Desa, masyarakat dan pihak-pihak yang berkompeten diharapkan memberi bantuan
kepada kami sehingga dapat mengembangkan segala aspek menyangkut tujuan dari
pembudidayaan ikan lele tersebut.

B. Tujuan

Secara sederhana maksud dan tujuan dari pengajuan proposal ini adalah untuk menjadi bahan
pertimbangan dalam pengajuan dana modal usaha. Sangat disayangkan jika peluang usaha
yang ada tidak dioptimalkan karena kurangnya modal. Keinginan kami untuk menciptakan
usaha budidaya lele sangatlah besar. Kami berusaha menjadi pengusaha yang tumbuh sehat,
tangguh dan mandiri jika permodalan ini ada atau diberikan. Yang tentunya akan berdampak
pada lingkungan masyarakat sekitarnya antara lain yaitu: 1. Sebagai bahan makanan. 2.
Membuka lapangan kerja bagi masyarakat disekitar tempat usaha kami ini. 3. Ikan lele juga
dapat dimanfaatkan sebagai ikan pajangan atau ikan hias. 4. Ikan lele yang dipelihara di
sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga air, karena
merupakan salah satu makanan alami ikan lele. 5. Ikan lele juga dapat diramu dengan
berbagai bahan obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak
teratur, hidung berdarah, kencing darah dan lain- lain.

BAB II ACUAN TEKNIS USAHA

A. Persyaratan Lokasi

1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak
berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk budidaya lele
dapat berupa: sawah, kecomberan, kolam pekarangan, kolamkebun, dan blumbang.
2. Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya
maksimal 700 m dpl.
3. Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.
4. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan
sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya.
5. Lokasi untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak berada
di bawah pohon yang daunnya mudah rontok.
6. Ikan lele dapat hidup pada suhu 200 C, dengan suhu optimal antara 25-280 C.
Sedangkan untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-300C dan
untuk pemijahan 24-280 C.
7. Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun
kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2.
8. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau
mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.
9. Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan
alami. Perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir.
10. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daundaunan hidup,
seperti enceng gondok.
11. Mempunyai pH 6,5–9; kesadahan (derajat butiran kasar ) maksimal 100 ppm dan
optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30–60 cm; kebutuhan O2
optimal pada range yang cukup lebar, dari 0,3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh
untuk burayak; dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat
147,29-157,56 mg/liter.
12. Persyaratan untuk pemeliharaan ikan lele di keramba : a. Sungai atau saluran irigasi
tidak curam, mudah dikunjungi/dikontrol. b. Dekat dengan rumah pemeliharaannya. c.
Lebar sungai atau saluran irigasi antara 3-5 meter. d. Sungai atau saluran irigasi tidak
berbatu-batu, sehingga keramba mudah dipasang. e. Kedalaman air 30-60 cm.

B. Pemeliharaan Pembesaran
1. Pemupukan
a. Sebelum digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan bermaksud untuk
menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih
lele.
b. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500- 700
gram/m2. Dapat pula ditambah urea 15 gram/m2, TSP 20 gram/m2, dan amonium
nitrat 15 gram/m2. Selanjutnya dibiarkan selama 3 hari.
c. Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm dan dibiarkan selama
satu minggu sampai warna air kolam berubah menjadi coklat atau kehijauan yang
menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami
lele.
d. Secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih lele ditebar.

2. Pemberian Pakan
a. Makanan Alami Ikan Lele o Makanan alamiah yang berupa Zooplankton, larva,
cacing-cacing, dan serangga air. o Makanan berupa fitoplankton adalah Gomphonema
spp (gol. Diatome), Anabaena spp (gol. Cyanophyta), Navicula spp (gol. Diatome),
ankistrodesmus spp (gol. Chlorophyta). o Ikan lele juga menyukai makanan busuk
yang berprotein. o Ikan lele juga menyukai kotoran yang berasal dari kakus.
b. Makanan Tambahan  Pemeliharaan di kecomberan dapat diberi makanan tambahan
berupa sisa-sisa makanan keluarga, daun kubis, tulang ikan, tulang ayam yang
dihancurkan, usus ayam, dan bangkai.  Campuran dedak dan ikan rucah (9:1) atau
campuran bekatul, jagung, dan bekicot (2:1:1).
c. Makanan Buatan (Pellet)  Komposisi bahan (% berat): tepung ikan=27,00; bungkil
kacang kedele=20,00; tepung terigu=10,50; bungkil kacang tanah=18,00; tepung
kacang hijau=9,00; tepung darah=5,00; dedak=9,00; vitamin=1,00; mineral=0,500;
 Proses pembuatan: Dengan cara menghaluskan bahan-bahan, dijadikan adonan
seperti pasta, dicetak dan dikeringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%.
Penambahan lemak dapat diberikan dalam bentuk minyak yang dilumurkan pada
pellet sebelum diberikan kepada lele. Lumuran minyak juga dapat memperlambat
pellet tenggelam.
 Cara pemberian pakan: o Pellet mulai dikenalkan pada ikan lele saat umur 6 minggu
dan diberikan pada ikan lele 10-15 menit sebelum pemberian makanan yang
berbentuk tepung. o Pada minggu 7 dan seterusnya sudah dapat langsung diberi
makanan yang berbentuk pellet. o Hindarkan pemberian pakan pada saat terik
matahari, karena suhu tinggi dapat mengurangi nafsu makan lele.

C. Pemberian Vaksinasi Cara-cara vaksinasi sebelum benih ditebarkan:

1. Untuk mencegah penyakit karena bakteri, sebelum ditebarkan, lele yang berumur 2
minggu dimasukkan dulu ke dalam larutan formalin dengan dosis 200 ppm selama 10-
15 menit. Setelah divaksinasi lele tersebut akan kebal selama 6 bulan.
2. Pencegahan penyakit karena bakteri juga dapat dilakukan dengan menyutik dengan
terramycin 1 cc untuk 1 kg induk. 3. Pencegahan penyakit karena jamur dapat
dilakukan dengan merendam lele dalam larutan Malachite Green Oxalate 2,5–3 ppm
selama 30 menit.

D. Pemeliharaan Kolam/Tambak

1. Kolam diberi perlakuan pengapuran dengan dosis 25-200 gram/m2 untuk


memberantas hama dan bibit penyakit.
2. Air dalam kolam/bak dibersihkan 1 bulan sekali dengan cara mengganti semua air
kotor tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan 2 malam. 3. Kolam yang telah
terjangkiti penyakit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis
200 gram/m2 selama satu minggu. Tepung kapur (CaO) ditebarkan merata di dasar
kolam, kemudian dibiarkan kering lebih lanjut sampai tanah dasar kolam retak-retak.
E. Panen

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan:

1. Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktu-waktu dapat
dipanen. Berat rata-rata pada umur tersebut sekitar 200 gram/ekor.
2. Pada lele Dumbo, pemanenan dapat dilakukan pada masa pemeliharaan 3-4 bulan
dengan berat 200-300 gram per ekornya. Apabila waktu pemeliharaan ditambah 5-6
bulan akan mencapai berat 1-2 kg dengan panjang 60-70 cm.
3. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
4. . Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan seser
halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
5. Bila penangkapan menggunakan pancing, biarkan lele lapar lebih dahulu.
6. Bila penangkapan menggunakan jaring, pemanenan dilakukan bersamaan dengan
pemberian pakan, sehingga lele mudah ditangkap.
7. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari
tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
8. Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.

F. Pembersihan Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:

1. Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur sebanyak


20-200 gram/m2 pada dinding kolam sampai rata.
2. Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat
kalikus (PK) dengan cara yang sama.
3. Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkan dengan sinar
matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh penyakit yang ada di kolam.

BAB III RANCANGAN USAHA

A. Nama Usaha Nama usaha yang akan kami buat akan kami namai “kolam ikan lele dumbo
Al- Barokah”. Nama ini kami buat bertujuan agar menjadi do’a bagi usaha kami agar
benar- benar member keberkahan bagi kami khususnya dan bagi masyarakat disekitar
kami pada umumnya.
B. Jenis Usaha Jenis usaha yang kami dirikan adalah usaha ikan Lele dari ikan yang berumur
kurang lebih 20 hari (panjang kurang lebih 3 cm) sampai dengan umur atau masa panen
130 hari, yang kurang lebih mencapai panjang 15 – 20 cm.

C. Keunggulan Kami Keunggulan yang kami miliki adalah: a) Menyediakan jenis ikan
konsumsi yautu ikan lele dumbo b) Sistem administrasi budidaya ikan ini kami lakukan
dengan sendiri. c) Menyediakan tempat pembibitan, pemeliharaan dan pembesaran ikan.
d) Menyediakan tempat pemasaran

D. Strategi Promosi Dalam meningkatkan pemasaran produk, promosi merupakan kegiatan


yang perlu dipertimbangkan. Promosi akan menurunkan biaya yang harus dikeluarkan
untuk memberikan penjelasan kepada konsumen dan dapat memberikan pesan tertentu
kepada konsumen. Ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan promosi
sehingga dapat diperoleh hasil maksimal,adalah:
1. Target pasar yang hendak dituju
2. Strategi produksi
3. Strategi distribusi (Tempat)
4. Strategi harga Promosi dapat dilakukan dengan menamfaatkan media yang tersedia. Iklan,
Sales, Public Relation, Derec Mail, Telemarketing, Internet atau langsung dari pasar ke
pasar, dari restoran – kerestoran (rumah makan). E. Lokasi Usaha Lokasi usaha
bertempat di RT 01 RW 11 Dusun ratim, Desa Gumelar, Kecamatan Gumelar,
Kabupaten Banyumas.
Rencana Lokasi Usaha Lokasi usaha yang akan kami tempati di daerah yang memenuhi
syarat sebagai berikut :
1. Lokasi berada dekat dengan perairan
2. Lokasi berada di tengah – tengah kawasan penduduk
3. Lokasi berada dekat pemasaran
4. Lokasi mudah di jangkau dan strategis Lokasi yang kami buat ini telah memenuhi
persyaratan seperti yang ada di atas dan mengambil di Desa Gumelar tersebut sangat
cocok untuk mendirikan usaha budidaya ikan.

F. Sarana dan Prasarana 1. Bak dari terpal 7 buah 2. Jaring 1 buah 3. Bak 5 buah 4. Gayung 5
buah 5. Selang 6. Drum plastic 5 buah 7. Bibit 8. Pakan
G. SDM ( Tenaga Kerja ) Tenaga kerja terdiri dari saya selaku pemilik lokasi dan dua orang
penduduk sekitar sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

H. Manajemen 1. Permodalan Modal terdiri dari bantuan dari pemerintah. 2. Pemasaran


Pemilihan pasar dilakukan terlebih dahulu survei pasar guna melihat potensi pasar dan
keinginan konsumen serta pengambilan dan pengumpulan data terus menerus yang bersifat
ringan hingga berat. Disamping itu untuk melihat perasingan usaha sejenis sehingga dapat
menentukan kebijakan harga jual dengan perhitungan biaya. 3. Upah karyawan Upah
karyawan akan disesuaikan dengan tingkat kesulitan pekerjaannya.

BAB IV ANGGARAN BIAYA

A. Biaya Produksi 1. Bibit  Bibit sebanyak 21000 ekor x Rp 100,00 = Rp 2.100.000,00 2.


Pakan  Pakan 2.100 kg x Rp 3800,00 = Rp 7.900.000,00 3. Peralatan  Zet pam 1 unit 
Jaring 1 buah  Bak 5 buah x Rp 5.000,00 Gayung 5 buah x Rp 2.500,00  Selang  Drum
plastic 5 buah x 100.000  Perawatan alat = Rp 2.500.000,00 = Rp 50.000,00 = Rp 25.000,00
= Rp 12.500,00 = Rp 90.000,00 = Rp 500.000,00 = Rp 120.000,00 4. Tenaga kerja Tiga
orang x Rp1.500.000 = Rp 4.500.000,00 5. Lain-lain = Rp 500.000,00 Tota lbiaya = Rp
21.797.500,00

BAB V PENUTUP
Demikian proposal yang kami buat, semoga langkah ini dapat turut andil dalam
mencerdaskan bangsa dan memberikan lapangan pekerjaan dan memajukan ekonomi
Indonesia. A. Kesimpulan Setelah kami membuat proposal diatas, diharapkan usaha yang
kami buat dapat berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan apapun. Semoga usaha ikan Lele
yang kami buat dapat bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan sehari – hari masyarakat
sekitar. Untuk itu, kami sangat berharap anda mau mengunjungi tempat usaha ikan Lele kami.

B. Kritik dan Saran


Sebelumnya kami selaku pembuat proposal ini, minta maaf kepada seluruh pembaca apabila
ada kekurangan dalam pembuatan proposal ini. Kami sadar bahwa usaha yang kami buat ini
belum sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat kami harapkan
demi kesempurnaannya usaha kami nin. Terimakasih sebelumnya kami selaku pembuat
proposal ini minta maaf kepada seluruh pembaca apabila ada kekurangan dalam membuat
proposal ini.
.
Lampiran 2: Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan
Bentuk soal : Pilihan ganda
No Aspek No IPK Teknik Bentuk Instrumen Rubik
IPK Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
1 Pengetahuan
3.3.1. Mejelaskan jenis komoditas air Tes Tulis Pilihan Ganda Terlampir Terlampir
payau dan air laut
3.3.2. Menjelaskan alat dan bahan Tes Tulis Pilihan Ganda Terlampir Terlampir
pedederan

3.3.3 Menentukan modal usaha Tes Tulis Pilihan Ganda Terlampir Terlampir

3.3.4. Menghitung analisa usaha Tes Tulis Pilihan Ganda Terlampir Terlampir

2 Keterampilan 4.4.1 Melakukan rencana kegiatan teknik Unjuk Daftar Check Terlampir Terlampir
pedederan komoditas air payau dan
Kerja List
air laut
Nama sekolah : SMK PERIKANAN Jumlah soal : 10
Mata Pelajaran : Budidaya Perairan Waktu : 30 menit
Kurikulum : 2013 Penyusun : Sherly Laumuru, S.Pi
Kompetensi dasar : 3.1 . Menerapkan rencana kegiatan teknik pedederan komoditas air payau dan air laut

No Materi Kelas/Se IPK Indikator Soal Level Bentuk No


mester Kognitif Soal Soal
1 Jenis komoditas air X1 SMK/I Menjelaskan Jenis komoditas Disajikan soal pilihan ganda, siswa Penalaran PG 1,2,3
payau dan air laut air payau dan air laut
(Ganjil) dapat mejawab
2 Alat dan Bahan X1 SMK/I Menjelaskan lat dan bahan Disajikan soal pilihan ganda, siswa Penalaran PG 4,5
(Ganjil)
dapat mejawab
3 Modal usaha X1 SMK/I menentukan modal usaha Disajikan soal pilihan ganda, siswa Penalaran PG 6,7
(Ganjil)
dapat mejawab
4 Analisa usaha X1 SMK/I Mehitung analisa usaha Disajikan soal pilihan ganda, siswa Penalaran PG 8,9,10
(Ganjil)
dapat mejawab
Lampiran 3.
Lembar Diskusi
a. Diskusi
 Kerjakan sesuai petunjuk dibawah ini :

1. Tugas Kelompok
Pertemuan 1. Masing-masing kelompok mempelajari materi yang telah dibagikan dan
mencatat garis-garis besar mengenai tugas diskusi yang telah dibagikan selain itu, mencari
informasi lain melalui internet untuk melengkapi tugas diskusi yang diberikan.
Kelompok 1. Jenis komoditas air payau dan air laut
Kelompok 2. Alat dan bahan pedederan

Pertemuan 2. Masing-masing kelompok mempelajari materi yang telah dibagikan dan


mencatat garis-garis besar mengenai tugas diskusi yang telah dibagikan selain itu, mencari
informasi lain melalui internet untuk melengkapi tugas diskusi yang diberikan.
Kelompok 3. Modal usaha
Kelompok 4. Analisa Usaha

2. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil yag diperoleh


3. Masing-masing kelompok saling berinteraksi dan memberikan pertanyaan antar kolompok
4. Kesimpulan
KARTU SOAL
(Pilihan Ganda)
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 SERAM BARAT

Mata Pelajaran : BUDIDAYA PERAIRAN

Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : 3.3. Menerapkan rencana kegiatan teknik pedederan komoditas air
payau dan air laut
Materi : Jenis komoditas air payau dan air laut, alat dan bahan pedederan,
modal usaha, analisa usaha.
Kelas/Semester : XI Perikanan 1/ 1
Indikator Soal : Disajikan soal menjelaskan Jenis komoditas air payau dan air laut,
menjelaskan alat dan bahan pedederan, menentukan modal usaha,
menghitung analisa usaha.
Level Kognitif : PENALARAN

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dibawah ini.

1. Jenis atau biota yang mampu hidup dalam campuran antara air tawar dan air laut adalah
pengertian dari…….
a. Komoditas air tawar
b. Komoditas air laut
c. Komoditas air payau
d. komoditas air asin

2. di bawah ini merupakan jenis-jenis komoditas air payau kecuali…


a. Ikan nila
b. ikan bandeng
c. ikan kuwe
d. udang

3. Perhatikanlah jenis komoditas di bawah ini.


1. Ikan kerapu, ikan kuwe, ikan nila, ikan bandeng
2. Ikan kerapu, ikan kuwe, kepiting, udang
3. ikan kerapu, ikan kuwe, teripang, rumput laut
4. ikan kerapu, kerang, ikan ikan kuwe, teripang
yang termasuk dama komoditas air laut adalah
a. 1 dan 2 benar
b. 1 dan 2 salah
c. 3 dan 4 salah
d. 3 dan 4 benar
4. Alat yang digunakan dalam kegiatan pedederan adalah sebagai berikut kecuali
1. Ember, aerator.jerigen,
2. Seser, selang air, pompa air,
3. Hapa/jaring
4. Timbangan

5. Alat yang digunakan untuk membantu menambah oksigen saat hendak melakukan
pedederan benih ikan agar larva tetap sehat dan tumbuh dengan cepat adalah
a. selang air
b. pompa air
c. aerator
d. ember

6. Sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan
suatu usaha merupakan pengertian dari…
a. investasi
b. modal
c. biaya tetap
d. biaya variabel

7. Jenis-jenis modal dapat dibedakan atas 3 bagian. Berikut yang termasuk dalam jenis
jenis modal berdasarkan sumber modal adalah
a. modal perorangan
b. modal internal
c. modal eksternal
d. b dan c benar

8. Analisa usaha adalah……


a. sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan
suatu pekerjaan/usaha
b. kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha
c. penanaman aset atau dana yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau
perorangan untuk jangka waktu tertentu demi memperoleh timbal balik yang lebih
besar di masa depan.
d. modal yang didapatkan dari perusahaan itu sendiri biasanya dari hasil penjualan.

9. di bawah ini yang tidak termasuk dalam biaya variabel adalah…..


a. pakan tambahan
b. obat-obatan
c. biaya angkut
d. kolam kerambah

10. Rumus untuk menghitung keuntungan per bulan dalam usaha budidaya ikan kerapu
adalah…..
a. total investasi / keuntungan
b. total pendapatan - total biaya operasional
c. biaya total + biaya variabel
d. total pendapatan + total biaya operasional
Nilai = JUMLAH JAWABAN BENAR x100
JUMLAH SOAL

Kunci Jawaban:

1. C
2. C
3. D
4. D
5. C
6. B
7. D
8. B
9. D
10. A
Lampiran 5 : Penilaian Ketrampilan : Unjuk Kerja ( laporan pengamatan )
Penilaian Laporan hasil pengamatan

Aspek yang di Skor Kriteria Komentar


ni lai
Lay out 6- 10 Sangat baik : Cover depan , nama
laporan jelas, kelas, judul pengamatan ,
diskripsi tanggal , bulan dan tahun (diketik)
original.
1-5 Kurang baik : Cover depan : tidak
memenuhi salah satu unsure diatas
Isi laporan 60 – 80 Sangat baik-Sempurna : sesuai
dengan sistematka : judul , tanggal
pelaksanaan , tujuan percobaan ,
dasar teori , alat bahan . langkah
kerja ,hasil pengamatan dan
pembahasan , kesimpulan . daftar
pustaka
40 – 59 Cukup-baik : cukup : jika tidak
ada daftar pustaka

20 – 39 Sedang – Cukup : jika tidak ada


kesimpulan dan daftar pustaka
10 - 19 Sangat kurang- Kurang : Tidak
sesuai dengan sistematika pelapora
Teknik 6-10 Sangat baik- Sempurna : font,
pengetikan spasi dan margin sesuai criteria

1-5 Kurang – Baik : font, spasi dan


margin tidak sesuai criteria

Lampiran 6: Penilaian sikap : Presentasi kerja kelompok


INSTRUMEN PENILAIAN KERJA KELOMPOK
Materi : Teknik Pedederan Benih Ikan
Kelas/Semester : X1/I
Hari/Tanggal : 07 Agustus 2019.

wab Tanggungjja
Kepedulian
Kerjasama

Kejujuran
Disiplin
Jumlah
No. Nama Nilai
Skor

1. Junaidin Tarmon
2. Samsir Samal
3. Wa Nurma
4. Isna Sari
5. Wa Fitria Ode
6. Wa Widya Wati
7. Ruqoyyah arafikah
8. Rosdiana Tomagola
9. Titi La Idi
10 Windi
11 Wiwin Moni
12 Sabaria
13 Arfian
14 Rusdin Ngone
15 La Jasno
16 Dandi Darma Ali
17 Sugianto
18 Rahmat Ramadani
19 Wa Ode Lin
20 Widya Kaimudin
21 La Anan
22 Mirati
23 Fivin kaimudin
24 Indah Sri Ningsih
25 Fatir Ahmad
26 Arman Samal

INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Topik :: Jenis Komoditas Air Payau dan Air Laut, Alat dan Bahan
Hari/ tanggal : 07 Agustus 2019
Kelas / Semester : X1/I
Jumlah Siswa : 26 orang.
Menyampaikan Menanggapi Mempertahankan Jlh Nilai
No Nama siswa pendapat (1) (2) argumentasi (3) score
(4)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Junaidin
Tarmon
2. Samsir
Samal
3. Wa Nurma
4. Isna Sari
5. Wa Fitria
Ode
6. Wa Widya
Wati
7. Ruqoyyah
arafikah
8. Rosdiana
Tomagola
9. Titi La Idi
10 Windi
11 Wiwin Moni
12 Sabaria
13 Arfian
14 Rusdin
Ngone
15 La Jasno
16 Dandi
Darma Ali
17 Sugianto
18 Rahmat
Ramadani
19 Wa Ode Lin
20 Widya
Kaimudin
21 La Anan
22 Mirati
23 Fivin
kaimudin
24 Indah Sri
Ningsih
25 Fatir Ahmad
26 Arman
Samal

Ketentuan skor :
SKO KETERANGAN
R
1 jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator ( SKK)
2 jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator, tetapi belum konsisten ( KK)
3 jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator ( MK)
4 jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator ( K )
5 jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator ( SK)

FORMAT PENILAIAN SIKAP KERJA KELOMPOK

Nilai = Jumlah Skor X 100


Skor perolehan

Anda mungkin juga menyukai