(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b.disiplin, c. santun, d. peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan
g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
dilingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
D. Materi Pembelajaran
1. Jenis komoditas air payau dan air tawar
2. Alat dan bahan
3. Modal usaha
4. Analisa usaha
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab, Presentasi
2. Bahan :
a. Bahan ajar
b. Handout materi
G. Sumber Belajar
Buku Teks bahan Ajar Siswa Kurikulum 2013. Paket Keahlian: Budidaya Ikan. Teknik
Pembenihan ikan/ Kelas XI Semester 4. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
http://www.alamikan.com/2014/11/analisa-dan-manajemen-usaha-budidaya.htm
http://www.ambyaberbagi.com/2016/01/pengertian-tujuan-manfaat-proposal-usaha.html
Pertemuan ke 2 (2 x 45 menit)
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
1 Kegiatan Peserta didik dan Guru memulai 15 menit
Pendahuluan pembelajaran dengan doa
Guru menanyakan kabar Peserta didik
dan melakukan presensi untuk
mengetahui kehadiran dan kesiapan
Peserta didik
Guru memberikan apersepsi tentang
materi yang akan diajarkan (dengan
mengajukan pertanyaan yang terkait
dengan pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya).
2 Kegiatan Inti Peserta didik melanjutkan materi diskusi 100 menit
yang telah diberikan.
Dalam Proses diskusi guru sebagai
fasilitator selalu memantau jalanya
diskusi, dan siswa bisa bertanya jika
mengalami kesulitan. (Menanya).
Setiap kelompok membuat hasil diskusi
dalam bentuk presentasi.
(Mengasosiasi)
Masing-masing ketua kelompok atau
perwakilan untuk mempresentasikan
hasil diskusi dan informasi yang di
dapat. (Mengkomunikasikan)
Peserta diidk yang lain menyimak
materi yang di presentasikan kelompok
lain dan mencatat hal-hal penting.
Siswa di berikan penguatan terhadap
materi yang telah didiskusikan.
Guru bertanya apakah ada yang
belum di mengerti tentang apa yang
di ajarkan
Guru memberikan konfirmasi berupa
penjelasan tambahan dan
mengklarifikasi informasi keliru yang
disampaikan oleh peserta didik.
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK NEGERI 1 SERAM BARAT
Jenis ikan air payau adalah ikan yang mampu hidup dalam campuran antara air tawar dan
air garam, setidaknya air yang termasuk ke dala air payau ialah air dengan kadar 0,5 garam
sampai 30 gram memiliki kandungangaram perliternya. akan tetapi tidak jarang beberapa
jenis kan air tawar atau air laut mampu hidup dalam kondisi air payau. untuk beberapa jenis
ikan, air payau dapat mendatangkan keuntungan bagi pelaku bisnis.
Jenis-jenis ikan air payau diantaranya sebagai berikut:
1. Ikan bandeng (milk fish)
Ikan bandeng adalah salah satu jenis ikan yang dapat dibudidayakan di laut maupun di
tambak. Namun saat ini perkembangan bandeng masih lebih baik pada budidaya tambak. Hal
ini wajar karena memang bandeng awalnya sangat baik dibudidayakan di tambak. Ikan yang
dikenal dengan nama inggrisnya milk fish ini banyak ditemui hasil pembudidayaannya di
pulau jawa utamanya jawa barat, jawa tengah dan jawa timur. Selain di pulau jawa, bandeng
juga menjadi komoditas unggulan pada provinsi sulawesi selatan dan sulawesi tenggara.
Sementara di pulau sumatera, produksi bandeng tertinggi ada di provinsi aceh dan lampung
2. Udang
Ada banyak jenis udang yang dapat diternakkan di perairan air payau. Tingkat
keberhasilan yang tinggi dari dulu membuat nelayan hampir sebagian besar memiliki tambak
udang di bibir pantai yang tersebar di wilayah Indonesia.
3. Ikan mujair
Pasti tidak heran dong dengan ikan mujair yang lebih lama dibudidayakan di air
tawar ?.Iya, ikan mujair saat ini telah mengalami perkembangan dan dapat dibudidayakan di
air payau. Hal ini mengakibatkan produksi ikan mujair yang terus meningkat karena tempat
hidup yang fleksibel baik di perairan tawar maupun payau.
4. Ikan bawal
Pada dasarnya ikan bawal merupakan jenis ikan air tawar, akan tetapi tidak jaeang ikan
bawal dibudidayakan di air payau. Selain lebih cepat besar dari segi pertumbuhan. bawal
yang dibudidayakan di air payau memiliki rasa yang lebih gurih jika dibandingkan dengan
bawal yang terdapat di air tawar.
5. Ikan Nila
Ikan ini memang diakui lebih potensial jika dipelihara di air tawar. Namun ternyata ikan
ini dapat hidup juga di perairan payau. Walaupun dewasa ini masih belum terlalu menyebar
secara merata usaha peternakan ikan nila di air payau, tetapi sudah banyak beberapa daerah
yang mengaplikasikannya. Beberapa daerah besar yang telah berhasil sebagai sentra produksi
ikan nila berbasis air payau adalah Lampung, Sumatera Utara, Jawa Timur, dan masih banyak
lagi.
Ikan kerapu termasuk salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai jual yang sangat
tinggi, baik itu di pasar domestik maupun internasional. Ikan kerapu ini sangat
menguntungkan untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat, dapat diproduksi
massal, serta dapat dipasarkan dalam keadaan hidup. Bentuk ikannya bertubuh moncong
panjang memipih dan menajam. Ciri lainnya, gigi pada bagian sisinya memiliki 3 atau 4 baris,
kepala, badan dan siripnya memiliki bintik putih coklat, sedangkan pada bagian dorsal dan
posteriornya berbintik hitam.
Ikan kerapu yang dapat dibudidayakan ada banyak jenisnya. Contohnya adalah ikan
kerapu bebek dan ikan kerapu macan. Keduanya memiliki laju pertumbuhan yang berbeda
saat dibudidayakan. Laju pertumbuhan kerapu bebek dapat mencapai 1 – 1.3 gram per hari
dan kerapu macan 2.5 – 3 gram per hari. Dalam membudidayakannya seberapa lamanya
dipelihara tergantung keinginan seberapa besar ukuran ikan kerapu yang ingin dihasilkan.
Ukurannya bisa sebesar 400 – 500 gram per ekor.
2. Ikan Bubara
ikan bubara atau ikan kuwe merupakan salah satu jenis ikan permukaan (pelagis) yang
hidup di air laut. ikan kuwe sudah lama di budidayakan untuk di maluku yaitu di BPBL
Ambon. ikan bubara memiliki pertumbuhan yang cepat, memiliki tingkat hidup yang tinggi
dan relatif tahan terhadap ifeksi penyakit. kaarakternya ebagai ikan pelagis dan sangat aktif
terhadap pakan dan perubahan lingkungan. Ikan kuwe memiliki nama ilmiah Caranx
sexfasciatus ini memiliki kebiasaan
yang unik. Ia dikenal sebagai ikan yang senang bercengkerama dengan teman sebayanya.
Ikan ini termasuk dalam golongan ikan predator yang hidup di daerah karang dangkal di
perairan terbuka. Ikan yang tergolong sebagai ikan buas ini hidup dengan membentuk
gerombolan. Ikan ini sudah dapat dibudidayakan. Daerah yang mengembangkan ikan kuwe
sebagai ikan budidaya adalah provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Nusa Tenggara Timur
dan sebagian provinsi yang ada di pulau Sulawesi.
3. Teripang
Teripang termasuk komoditas perairan laut yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.
Nama latinnya Holothuroidea. Teripang biasa disebut juga sebagai timun laut. Komoditas ini
biasa ditemukan di daerah pasang surut air laut sampai dengan daerah laut dalam. Teripang
yang dalam bahasa inggrisnya disebut sea cucumber, memiliki manfaat antara lain dapat
dijadikan penyembuh luka, pencegah osteoporosis, anti kanker dan anti tumor serta dapat
mengendalikan kadar gula darah. Sentra budidaya komoditas teripang sendiri terdapat di
provinsi Maluku dan Papua
4. Kerang
Kerang termasuk komoditas laut yang sudah dapat dibudidayakan. Kerang masuk dalam
kategori hewan bertubuh lunak atau mollusca walaupun ia memiliki cangkang yang kerang.
Ada berbagai macam jenis kerang yang ada di perairan Indonesia. Namun kerang yang sering
dibudidayakan antara lain adalah jenis kerang darah, kerang hijau dan abalone. Kerang
merupakan komoditas dengan pangsa pasar yang masih sangat terbuka. Komoditas ini dikenal
sebagai makanan dengan nilai eksklusif tinggi. Beberapa daerah yang mengembangkan
budidaya kerang antara lain provinsi Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
5. Runput Laut
Rumput laut adalah komoditas unggulan di perikanan budidaya subsektor budidaya laut.
Rumput laut selain dapat di budidaya di laut juga dapat dibudidayakan di air payau, namun
jenisnya berbeda. Rumput laut yang sering dibudidayakan dan dikembangkan diperairan laut
selama ini memiliki nama ilmiah Euchema cottonii. Sedangkan untuk jenis yang
dibudidayakan di air payau adalah Gracilari sp. Rumput E. cottonii ini dikembangkan hampir
di seluruh wilayah Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan rumput laut
begitu cepatnya. Bahkan data tahun 2009 rumput laut E. cottonii hampir menembus tiga juta
ton. Sentra budidaya rumput laut E. cottonii terdapat di pulau sulawesi terutama di provinsi
sulawesi selatan, sulawesi
tengah dan sulawesi tenggara. Diluar pulau sulawesi sentra budidaya rumput laut jenis ini
terdapat di provinsi nusa tenggara timur dan provinsi jawa timur. Pengembangan budidaya
rumput laut jenis ini sudah berkembang di luar pulau sulawesi. Bahkan beberapa provinsi
menunjukan peningkatan volume produksi yang cukup tinggi.
A. Pengertian Modal adalah sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar
untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Dalam bahasa Inggris modal disebut dengan capital,
yaitu barang yang dihasilkan oleh alam atau manusia untuk membantu memproduksi barang
lainnya yang dibutuhkan manusia dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Modal merupakan hal yang sangat vital dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Tanpa
modal bisnis tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Mulai dari bisnis yang besar
maupun bisnis yang kecil pun membutuhkan modal untuk menjalankan bisnisnya.
Pada intinya modal adalah aset utama perusahaan untuk menjalankan bisnis dimana
umumnya berbentuk dana atau uang. Dengan uang maka bisnis bisa berjalan dengan lancar
untuk mendukung proses produksi hingga pemasarannya.
B. Jenis-Jenis Modal
Jenis-jenis modal atau capital dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu berdasarkan sumber-
sumber modal, berdasarkan wujud, dan berdasarkan fungsinya.
I. Jenis Modal Berdasarkan Sumber Modal
Modal berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua, yaitu modal internal dan modal
eksternal. Berikut penjalasan keduanya:
1. Modal Internal
Sumber modal internal merupakan modal yang didapatkan dari perusahaan itu sendiri
biasanya dari hasil penjualan. Modal internal sulit digunakan untuk mengembangkan
bisnis karena sifatnya yang terbatas dan sulit mengalami peningkatan signifikan.
2. Modal Eksternal
Sumber modal eksternal adalah modal yang berasal dari luar perusahaan atau dana yang
diperoleh dari para kreditur ataupun dari pemegang saham yang dapat ambil bagian
dalam perusahaan. Adanya keterbatasan pada modal internal, sehingga perlu adanya
modal eksternal yang bisa didapatkan dari luar dan sifatnya tidak terbatas.
Modal eksternal ini umumnya didapatkan dari pinjaman bank, koperasi atau sumber modal
lainnya. Modal eksternal juga bisa didapatkan dari investor yang menanamkan modalnya
kepada perusahaan Anda.
2. Jenis Modal Berdasarkan Fungsi
Modal berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi dua, yaitu modal perseorangan
dan modal sosial. Berikut penjelasan dari keduanya:
1. Modal Perseorangan
Jenis modal perseorangan adalah modal yang berasal dari seseorang yang memiliki fungsi
untuk memudahkan berbagai aktivitas dan memberikan laba kepada pemiliknya. Misalnya:
deposito, property pribadi, saham, dan lainnya.
2. Modal Sosial
Jenis modal sosial adalah modal yang dimiliki oleh masyarakat dimana modal tersebut
memberikan keuntungan bagi masyarakat secara umum dalam melakukan kegiatan
produksi. Misalnya jalan raya, pelabuhan, pasar dan lainnya.
3. Gaji Pekerja
Untuk menjalankan perusahaan tak terlepas dari anggota-anggota perusahaan dalam hal ini
pegawai atau tenaga kerja. Sehingga ketersediaan modal diperlukan untuk memberi hak-hak
karyawan seperti gaji, tunjangan bahkan asuransi keselamatan kerja.
4. Simpanan
Modal tidak harus sepenuhnya dialokasikan untuk kepentingan produksi, namun modal
juga harus dalam bentuk simpanan. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti defisit, kekurangan biaya operasional atau terjadi peningkatan
permintaan pasar.
4. Analisa Usaha
Analisa Usaha adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh
dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha.hasil analisis ini digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu
gagasan usaha. dengan adanya analissi usaha diharapakan resiko kegagalan dalam
memasarkan produk dapat dihindari.
Investasi
investasi adalah penanaman aset atau dana yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau
perorangan untuk jangka waktu tertentu demi memperoleh timbal balik yang lebih besar di
masa depan. investasi disebut juga sebagai penanaman modal
Peralatan Harga
kolam keramba ikan kerapu Rp. 2.324.000
perahu kecil Rp. 3.233.000
pengadaaan bibit ikan kerapu Rp. 930.000
Jaring Rp. 133.000
Wadah Rp. 135.300
Selang Rp. 83.000
Timba Rp. 63.000
peralatan panen Rp. 143.000
pembersih kolam Rp. 45.300
Pisau Rp. 35.600
Terpal Rp. 175.500
Peralatan tambahan yang lainnya Rp. 88.500
7.389.200
Jumlah Investasi Rp.
Biaya Tetap adalah biaya yang dikeluarkan selama 1 tahun yang bersifat tetap jumlahnya
dengan atau ada tingkatannya produksi dan tidak mengalami perubahan dengan adanya
perubahan volume produksi
Biaya Variabel (biaya tidak tetap) adalah biaya yang tidak tetap jumlahnya tergantung
dengan volume produksi. Jika volume produksi tinggi maka biaya variabel tinggi begitu
juga sebaiknya. Berikut ini adalah tabel biaya variabel.
Dari analisa di atas dapat disimpulkan apabila bisnis budidaya ikan kerapu sangat
menguntungkan dimana modal Rp 7.389.200 dengan kentungan per bulan Rp 4.286.807 dan
balik modal dalam 2 bulan.
5.Proposal
1.Pengertian Proposal
Proposal adalah sebuah rencana berupa tulisan yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja kegiatan, yang terdiri dari pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian
data, yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau
untuk mendapat persetujuan.Lalu Proposal Usaha bisa di artikan sebagai pengajuan yang
berupa tulisan yang berisi perencanaan dan pemaparan usaha, mulai dari dana, keperluan
perlengkapan, rencana penjualan hingga rencana keuntungan yang mungkin bisa di dapat dari
usaha tersebut.
Tujuan Proposal adalah terutama untuk memperoleh bantuan dana, atau memperoleh
dukungan atau sponsor, dan juga untuk memperoleh perizinan.
Unsur-unsur yang ada di proposal yaitu, nama atau judul kegiatan, kemudian di susul
pendahuluan, lalu tujuan, di teruskan waktu dan tempat, kemudian sasaran kegiatan, susunan
panitia, rencana anggaran, penutup, dan terakhir tanda tangan dan nama terang.
Fungsi Proposal ternyata proposal memiliki fungsi yang banyak dan beragam di antaranya
adalah :
Untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi,
budaya, dan sebagainya.
Untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
Untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
Untuk mengajukan kredit kepada bank.
Untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.
2) Proposal Proyek –
Proposal proyek ini lebih mengacu pada dunia kerja yang berisi serangkaian ragam dan
rencana bisnis atau yang bersifat komersil
misalnya proposal proyek pembangunan.
3) Proposal Penelitian –
Jenis proposal ini lebih sering digunakan di bidang akademisi misalnya penelitian untuk
pembuatan skripsi, tesis dan lainnya. contoh dan isi dari proposal ini adalah pengajuan
kegiatan penelitan.
4) Proposal Kegiatan –
Proposal kegiatan yaitu pengajuan rencana sebuah kegiatan baik itu bersifat individu
maupun kelompok. misalnya proposal kegiatan pentas seni budaya.
Agar proposal kita benar dan sesuai dengan tujuan di atas perlu adanya unsur--unsur yang
harus ada pada setiap pembuatan proposal usaha, unsur-unsur tersebut ialah:
2. Rumusan Masalah,
3.Tujuan
Tujuan penelitian diungkapkan pada sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.
Tujuan penelitian mengacu pada rumusan penelitian dan berupa pernyataan.
4. Hipotesis,
5.Asumsi Penelitian,
Asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan
berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Dalam hal ini tidak perlu dibuktikan
kebenarannya, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil penelitian yang diperolehnya dari
orang lain melalui karya tulisnya.
6.Manfaat Penelitian,
8. Kajian Pustaka,
Kajian pustaka memaparkan teori-teori yang disusun berdasarkan kemutakhiran dan relevansi
yang diperlukan dalam penelitian.
9.Definisi Operasional.
Definisi operasional adalah definisi yang dirumuskan berdasarkan hal yang yang dapat
diamati oleh peneliti. Definisi operasional bukan definisi berdasarkan kamus atau pendapat
para ahli. Hal ini diperlukan terutama untuk istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-
konsep pokok dalam penelitian juga untuk menghindari perbedaan persepsi.
1. Proposal usaha berguna untuk membandingkan antara perkitaan /rencana dengan hasil
yang nyata.
2. Proposal usaha membantu wirausahawan untuk mengembangkan dan menguji strategi
yang diharapkan dari sudut pandang pihak lain.
3. Proposal usaha dapat membantu wirausahawan untuk dapat berpikir kritis dan
objektif atas bidang usaha yang akan dimasukinya/digeluti.
4. Persaingan faktor ekonomi dan analisis finansial yang masuk dalam subjek proposal
usaha dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat, mengenai seberapa besar tingkat
keberhasilan salam usaha.
5. Semakin jelasnya / transparasi sumber-sumber keuangan yang diterima maupun yang
akan dikeluarkan
6. Proposal Usaha dapat memberikan gambaran awal dan seberapa jauh kemampuan
manajerial seorang wirausahawan.
7. Proposal usaha dapat mengidentifikasi adanya kemungkinan resiko kritis pada saat
penting, untuk mempermudah penentuan langkah antisipasi.
8. .Proposal usaha dapat memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share
yang mungkin bisa dengan mudah diraih.
9. Proposal usaha dapat memberikan sumber-sumber finansial yang lebih jelas, dokumen
ringkas yang mengandung informasi penting serta evaluasi finansial.
10. Proposal usaha dapat memberikan gambaran tentang kemampuan wirausahawan
untuk memenuhi kewajibanya sebagai wirausahawan sekaligus pemimpin..
1. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap manusia ingin hidup sehat dan sejahtera, manusia akan memiliki produktifitas yang
tinggi untuk mencapai tujuan hidupnya. Untuk mendapatkan kehidupan yang demikian
manusia membutuhkan makanan yang bergizi baik. Makanan bergizi dapat diperoleh dari
berbagai sumber, salah satunya adalah ikan lele. Permintaan konsumen terhadap ikan lele
semakin meningkat di berbagai daerah. Budidaya ikan konsumsi ini sangat potensial dan
prospek pengembangannya sangat bermanfaat untuk meningkatkan protein yang dibutuhkan
masyarakat. Dalam usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan secara intensif dan profesional
baik mulai dari pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap dipasarkan. Dimana ketiga
hal ini merupakan mata rantai yang saling berhubungan, namun bisa berdiri sendiri apabila
diusahakan. Kami sebagai pembudidaya sangat berharap adanya bantuan dana modal dalam
usaha ini. Desa, masyarakat dan pihak-pihak yang berkompeten diharapkan memberi bantuan
kepada kami sehingga dapat mengembangkan segala aspek menyangkut tujuan dari
pembudidayaan ikan lele tersebut.
B. Tujuan
Secara sederhana maksud dan tujuan dari pengajuan proposal ini adalah untuk menjadi bahan
pertimbangan dalam pengajuan dana modal usaha. Sangat disayangkan jika peluang usaha
yang ada tidak dioptimalkan karena kurangnya modal. Keinginan kami untuk menciptakan
usaha budidaya lele sangatlah besar. Kami berusaha menjadi pengusaha yang tumbuh sehat,
tangguh dan mandiri jika permodalan ini ada atau diberikan. Yang tentunya akan berdampak
pada lingkungan masyarakat sekitarnya antara lain yaitu: 1. Sebagai bahan makanan. 2.
Membuka lapangan kerja bagi masyarakat disekitar tempat usaha kami ini. 3. Ikan lele juga
dapat dimanfaatkan sebagai ikan pajangan atau ikan hias. 4. Ikan lele yang dipelihara di
sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga air, karena
merupakan salah satu makanan alami ikan lele. 5. Ikan lele juga dapat diramu dengan
berbagai bahan obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak
teratur, hidung berdarah, kencing darah dan lain- lain.
A. Persyaratan Lokasi
1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak
berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk budidaya lele
dapat berupa: sawah, kecomberan, kolam pekarangan, kolamkebun, dan blumbang.
2. Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya
maksimal 700 m dpl.
3. Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.
4. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan
sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya.
5. Lokasi untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak berada
di bawah pohon yang daunnya mudah rontok.
6. Ikan lele dapat hidup pada suhu 200 C, dengan suhu optimal antara 25-280 C.
Sedangkan untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-300C dan
untuk pemijahan 24-280 C.
7. Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun
kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2.
8. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau
mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.
9. Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan
alami. Perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir.
10. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daundaunan hidup,
seperti enceng gondok.
11. Mempunyai pH 6,5–9; kesadahan (derajat butiran kasar ) maksimal 100 ppm dan
optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30–60 cm; kebutuhan O2
optimal pada range yang cukup lebar, dari 0,3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh
untuk burayak; dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat
147,29-157,56 mg/liter.
12. Persyaratan untuk pemeliharaan ikan lele di keramba : a. Sungai atau saluran irigasi
tidak curam, mudah dikunjungi/dikontrol. b. Dekat dengan rumah pemeliharaannya. c.
Lebar sungai atau saluran irigasi antara 3-5 meter. d. Sungai atau saluran irigasi tidak
berbatu-batu, sehingga keramba mudah dipasang. e. Kedalaman air 30-60 cm.
B. Pemeliharaan Pembesaran
1. Pemupukan
a. Sebelum digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan bermaksud untuk
menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih
lele.
b. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500- 700
gram/m2. Dapat pula ditambah urea 15 gram/m2, TSP 20 gram/m2, dan amonium
nitrat 15 gram/m2. Selanjutnya dibiarkan selama 3 hari.
c. Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm dan dibiarkan selama
satu minggu sampai warna air kolam berubah menjadi coklat atau kehijauan yang
menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami
lele.
d. Secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih lele ditebar.
2. Pemberian Pakan
a. Makanan Alami Ikan Lele o Makanan alamiah yang berupa Zooplankton, larva,
cacing-cacing, dan serangga air. o Makanan berupa fitoplankton adalah Gomphonema
spp (gol. Diatome), Anabaena spp (gol. Cyanophyta), Navicula spp (gol. Diatome),
ankistrodesmus spp (gol. Chlorophyta). o Ikan lele juga menyukai makanan busuk
yang berprotein. o Ikan lele juga menyukai kotoran yang berasal dari kakus.
b. Makanan Tambahan Pemeliharaan di kecomberan dapat diberi makanan tambahan
berupa sisa-sisa makanan keluarga, daun kubis, tulang ikan, tulang ayam yang
dihancurkan, usus ayam, dan bangkai. Campuran dedak dan ikan rucah (9:1) atau
campuran bekatul, jagung, dan bekicot (2:1:1).
c. Makanan Buatan (Pellet) Komposisi bahan (% berat): tepung ikan=27,00; bungkil
kacang kedele=20,00; tepung terigu=10,50; bungkil kacang tanah=18,00; tepung
kacang hijau=9,00; tepung darah=5,00; dedak=9,00; vitamin=1,00; mineral=0,500;
Proses pembuatan: Dengan cara menghaluskan bahan-bahan, dijadikan adonan
seperti pasta, dicetak dan dikeringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%.
Penambahan lemak dapat diberikan dalam bentuk minyak yang dilumurkan pada
pellet sebelum diberikan kepada lele. Lumuran minyak juga dapat memperlambat
pellet tenggelam.
Cara pemberian pakan: o Pellet mulai dikenalkan pada ikan lele saat umur 6 minggu
dan diberikan pada ikan lele 10-15 menit sebelum pemberian makanan yang
berbentuk tepung. o Pada minggu 7 dan seterusnya sudah dapat langsung diberi
makanan yang berbentuk pellet. o Hindarkan pemberian pakan pada saat terik
matahari, karena suhu tinggi dapat mengurangi nafsu makan lele.
1. Untuk mencegah penyakit karena bakteri, sebelum ditebarkan, lele yang berumur 2
minggu dimasukkan dulu ke dalam larutan formalin dengan dosis 200 ppm selama 10-
15 menit. Setelah divaksinasi lele tersebut akan kebal selama 6 bulan.
2. Pencegahan penyakit karena bakteri juga dapat dilakukan dengan menyutik dengan
terramycin 1 cc untuk 1 kg induk. 3. Pencegahan penyakit karena jamur dapat
dilakukan dengan merendam lele dalam larutan Malachite Green Oxalate 2,5–3 ppm
selama 30 menit.
D. Pemeliharaan Kolam/Tambak
1. Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktu-waktu dapat
dipanen. Berat rata-rata pada umur tersebut sekitar 200 gram/ekor.
2. Pada lele Dumbo, pemanenan dapat dilakukan pada masa pemeliharaan 3-4 bulan
dengan berat 200-300 gram per ekornya. Apabila waktu pemeliharaan ditambah 5-6
bulan akan mencapai berat 1-2 kg dengan panjang 60-70 cm.
3. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
4. . Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan seser
halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
5. Bila penangkapan menggunakan pancing, biarkan lele lapar lebih dahulu.
6. Bila penangkapan menggunakan jaring, pemanenan dilakukan bersamaan dengan
pemberian pakan, sehingga lele mudah ditangkap.
7. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari
tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
8. Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.
F. Pembersihan Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:
A. Nama Usaha Nama usaha yang akan kami buat akan kami namai “kolam ikan lele dumbo
Al- Barokah”. Nama ini kami buat bertujuan agar menjadi do’a bagi usaha kami agar
benar- benar member keberkahan bagi kami khususnya dan bagi masyarakat disekitar
kami pada umumnya.
B. Jenis Usaha Jenis usaha yang kami dirikan adalah usaha ikan Lele dari ikan yang berumur
kurang lebih 20 hari (panjang kurang lebih 3 cm) sampai dengan umur atau masa panen
130 hari, yang kurang lebih mencapai panjang 15 – 20 cm.
C. Keunggulan Kami Keunggulan yang kami miliki adalah: a) Menyediakan jenis ikan
konsumsi yautu ikan lele dumbo b) Sistem administrasi budidaya ikan ini kami lakukan
dengan sendiri. c) Menyediakan tempat pembibitan, pemeliharaan dan pembesaran ikan.
d) Menyediakan tempat pemasaran
F. Sarana dan Prasarana 1. Bak dari terpal 7 buah 2. Jaring 1 buah 3. Bak 5 buah 4. Gayung 5
buah 5. Selang 6. Drum plastic 5 buah 7. Bibit 8. Pakan
G. SDM ( Tenaga Kerja ) Tenaga kerja terdiri dari saya selaku pemilik lokasi dan dua orang
penduduk sekitar sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
BAB V PENUTUP
Demikian proposal yang kami buat, semoga langkah ini dapat turut andil dalam
mencerdaskan bangsa dan memberikan lapangan pekerjaan dan memajukan ekonomi
Indonesia. A. Kesimpulan Setelah kami membuat proposal diatas, diharapkan usaha yang
kami buat dapat berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan apapun. Semoga usaha ikan Lele
yang kami buat dapat bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan sehari – hari masyarakat
sekitar. Untuk itu, kami sangat berharap anda mau mengunjungi tempat usaha ikan Lele kami.
3.3.3 Menentukan modal usaha Tes Tulis Pilihan Ganda Terlampir Terlampir
3.3.4. Menghitung analisa usaha Tes Tulis Pilihan Ganda Terlampir Terlampir
2 Keterampilan 4.4.1 Melakukan rencana kegiatan teknik Unjuk Daftar Check Terlampir Terlampir
pedederan komoditas air payau dan
Kerja List
air laut
Nama sekolah : SMK PERIKANAN Jumlah soal : 10
Mata Pelajaran : Budidaya Perairan Waktu : 30 menit
Kurikulum : 2013 Penyusun : Sherly Laumuru, S.Pi
Kompetensi dasar : 3.1 . Menerapkan rencana kegiatan teknik pedederan komoditas air payau dan air laut
1. Tugas Kelompok
Pertemuan 1. Masing-masing kelompok mempelajari materi yang telah dibagikan dan
mencatat garis-garis besar mengenai tugas diskusi yang telah dibagikan selain itu, mencari
informasi lain melalui internet untuk melengkapi tugas diskusi yang diberikan.
Kelompok 1. Jenis komoditas air payau dan air laut
Kelompok 2. Alat dan bahan pedederan
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar : 3.3. Menerapkan rencana kegiatan teknik pedederan komoditas air
payau dan air laut
Materi : Jenis komoditas air payau dan air laut, alat dan bahan pedederan,
modal usaha, analisa usaha.
Kelas/Semester : XI Perikanan 1/ 1
Indikator Soal : Disajikan soal menjelaskan Jenis komoditas air payau dan air laut,
menjelaskan alat dan bahan pedederan, menentukan modal usaha,
menghitung analisa usaha.
Level Kognitif : PENALARAN
1. Jenis atau biota yang mampu hidup dalam campuran antara air tawar dan air laut adalah
pengertian dari…….
a. Komoditas air tawar
b. Komoditas air laut
c. Komoditas air payau
d. komoditas air asin
5. Alat yang digunakan untuk membantu menambah oksigen saat hendak melakukan
pedederan benih ikan agar larva tetap sehat dan tumbuh dengan cepat adalah
a. selang air
b. pompa air
c. aerator
d. ember
6. Sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan
suatu usaha merupakan pengertian dari…
a. investasi
b. modal
c. biaya tetap
d. biaya variabel
7. Jenis-jenis modal dapat dibedakan atas 3 bagian. Berikut yang termasuk dalam jenis
jenis modal berdasarkan sumber modal adalah
a. modal perorangan
b. modal internal
c. modal eksternal
d. b dan c benar
10. Rumus untuk menghitung keuntungan per bulan dalam usaha budidaya ikan kerapu
adalah…..
a. total investasi / keuntungan
b. total pendapatan - total biaya operasional
c. biaya total + biaya variabel
d. total pendapatan + total biaya operasional
Nilai = JUMLAH JAWABAN BENAR x100
JUMLAH SOAL
Kunci Jawaban:
1. C
2. C
3. D
4. D
5. C
6. B
7. D
8. B
9. D
10. A
Lampiran 5 : Penilaian Ketrampilan : Unjuk Kerja ( laporan pengamatan )
Penilaian Laporan hasil pengamatan
wab Tanggungjja
Kepedulian
Kerjasama
Kejujuran
Disiplin
Jumlah
No. Nama Nilai
Skor
1. Junaidin Tarmon
2. Samsir Samal
3. Wa Nurma
4. Isna Sari
5. Wa Fitria Ode
6. Wa Widya Wati
7. Ruqoyyah arafikah
8. Rosdiana Tomagola
9. Titi La Idi
10 Windi
11 Wiwin Moni
12 Sabaria
13 Arfian
14 Rusdin Ngone
15 La Jasno
16 Dandi Darma Ali
17 Sugianto
18 Rahmat Ramadani
19 Wa Ode Lin
20 Widya Kaimudin
21 La Anan
22 Mirati
23 Fivin kaimudin
24 Indah Sri Ningsih
25 Fatir Ahmad
26 Arman Samal
Topik :: Jenis Komoditas Air Payau dan Air Laut, Alat dan Bahan
Hari/ tanggal : 07 Agustus 2019
Kelas / Semester : X1/I
Jumlah Siswa : 26 orang.
Menyampaikan Menanggapi Mempertahankan Jlh Nilai
No Nama siswa pendapat (1) (2) argumentasi (3) score
(4)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Junaidin
Tarmon
2. Samsir
Samal
3. Wa Nurma
4. Isna Sari
5. Wa Fitria
Ode
6. Wa Widya
Wati
7. Ruqoyyah
arafikah
8. Rosdiana
Tomagola
9. Titi La Idi
10 Windi
11 Wiwin Moni
12 Sabaria
13 Arfian
14 Rusdin
Ngone
15 La Jasno
16 Dandi
Darma Ali
17 Sugianto
18 Rahmat
Ramadani
19 Wa Ode Lin
20 Widya
Kaimudin
21 La Anan
22 Mirati
23 Fivin
kaimudin
24 Indah Sri
Ningsih
25 Fatir Ahmad
26 Arman
Samal
Ketentuan skor :
SKO KETERANGAN
R
1 jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator ( SKK)
2 jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator, tetapi belum konsisten ( KK)
3 jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator ( MK)
4 jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator ( K )
5 jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator ( SK)