Anda di halaman 1dari 30

1

Nama : Team AP Mata Pelajaran : Dasar-Dasar


Asal Sekolah : SMKN KALIBARU Agribisnis Perikanan
Jenjang/Kelas : SMK/X AP Jumlah Siswa : 30-36 Orang
Alokasi Waktu : 18 JP (@45 menit) Moda Pembelajaran : Tatap Muka dan PJJ
Jumlah Pertemuan : 3 Pertemuan (blended learning)
MODUL KE- : 3 Domain Mapel : -

ELEMEN DESKRIPSI PEMBELAJARAN


Agripreneur, peluang usaha dan Meliputi pemahaman tentang profil agripreneur yang mampu
pekerjaan/profesi di bidang membaca peluang pasar dan usaha, profesi pemroduksi ikan
agribisnis perikanan (petani ikan) dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha,
serta peluang usaha dan peluang bekerja di bidang agribisnis
perikanan.

Profil Pelajar : Berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis dan kreatif


Pancasila
Kata Kunci : Agripreneur
Pertanyaan Inti : 1. Apa yang dimaksud dengan Agripreneur?
2. Seperti apa profil Agripreneur?
3. Usaha apa saja kah yang bisa dilakukan dalam Agribisnis
Perikanan?
4. Apa sajakah peluang kerja di bidang Agribisnis Perikanan?

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :


1. Memahami profil agripreneur yang mampu membaca peluang pasar dan usaha
2. Memahami profesi pembudidaya dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha
3. Memahami  peluang usaha dan peluang bekerja di bidang agribisnis perikanan.

2
Sarana Prasarana

1. Gawai (Handphone atau laptop)


2. Jaringan internet
3. Alat tulis dan buku
4. Akun gmail
5. Aplikasi google classroom
6. Ruang praktik/kelas di Sekolah

Karakteristik Peserta Didik

Target Peserta Didik : Peserta didik reguler di kelas masing-masing


Jumlah Peserta Didik : 30 – 36

Ketersediaan Materi Ajar

1. Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi : YA/TIDAK


2. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk siswa yang suit memahami konsep :
YA/TIDAK

Materi, Alat dan Bahan

Materi Ajar :
1. Agripreneur bidang perikanan
2. Profil pembudidaya komoditas perikanan
3. Peluang usaha dan peluang kerja

Alat dan bahan :


1. Buku penunjang yang memuat tentang Agripreneur dan peluang usaha
2. Lembar Kerja Peserta Siswa (LKPD)
3. Internet/laptop/kertas/alat tulis
4. Perkiraan biaya: Transportasi ke beberapa pengusaha ikan, 1 liter bensin per kelompok 5
kelompok X 10.000 = 50.000,-

Kegiatan Pembelajaran

Pengaturan siswa : Individu dan kelompok (Terdiri dri 6 kelompok masing-masing 5-6 orang)
Metode : Ceramah, diskusi, observasi, presentasi
Model : Discovery learning

3
Asesmen

Penilaian tertulis (formatif)


Penilaian presentasi

4
KOMPONEN UTAMA

5
Persiapan Pembelajaran

1. Guru mempersiapkan rencana pembelajaran, materi, LKPD dan lembar penilaian jika diperlukan
2. Guru mempersiapkan video materi terkait

Langkah-Langkah Kegiatan

PERTEMUAN 1.

Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan Inti (225 menit)

1. Guru mengucapkan salam pembuka, 1. Peserta didik diberikan pertanyaan pemantik


meminta peserta didik memulai doa “Menurut ananda apa saja peluang usaha
Bersama yang dibidang agribisnis perikananan, dan
2. Peserta didik disapa dan bersama-sama siapa pengusaha sukses yang anananda
melakukan pengecekan kehaidran ketahui yang ada di Indonesia?”
3. Guru menanyakan kabar kepada 2. Peserta didik bertanya jawab mengenai hal
peserta didik. tersebut.
4. Guru mengajukan pertanyaan- 3. Peserta didik diberikan beberapa video
pertanyaan yang mengaitkan tentang profil wirausaha yang ada di
pengetahuan sebelumnya dengan Indonesia besera bidang yang dijalani.
materi yang akan dipelajari. Misalnya, 4. Peserta didik memperhatikan dan menyimak
“Setelah mengetahui beberapa peroses video yang telah diberikan.
bisnis di bidang agribisnis perikanan 5. Peserta didik diminta untuk memberikan
maka usaha apa menurut ananda dapat pendapat atas video yang telah diberikan
kita terapkan di darerah kita?” 6. Peserta didik diberikan penguatan dan
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran refleksi secara umum
yang akan dicapai. 7. Peserta didik diberikan waktu untuk
6. Guru menyampaikan cakupan materi melakukan eksplorasi mandiri mengunjungi
dan penjelasan uraian kegiatan beberapa wirausaha sukses khususnya di
pembelajaran bidang agribisnis perikanan yang ada di
7. Peserta didik bersama guru daerah setempat.
menyepakati aturan yang akan 8. Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok,
dilaksanakan selama mempelajari mapel masing-masing beranggotakan 3 orang
Agripreneur dalam budidaya perikanan, 9. Peserta didik kemudian diminta untuk
baik aturan saat pembelajaran luring mencermati lembar kerja peserta didik yang
maupun saat melakukan observasi . telah diberikan, seperti prosedur
pelaksanaan dan tujuan yang hendak
dicapai.
10. Peserta didik secara berkelompok
mendiskusikan pengusaha mana yang akan
mereka gali informasi, setelah meneyepakati
peserta didik langsung bersiap menuju lokasi
pengusaha. 6
11. Peserta dalam kelompoknya menuliskan hasil
nya pada lembar yang sudah dibagikan
12. Peserta didik diarahkan untuk dapat membuat
video singkat tentang profil wirausaha dan
usaha yang apa yang mereka jalani.
Kegiatan Penutup (15 menit)

1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami kepada guru
2. Peserta didik menyampaikan kesimpulan materi yang didapatkan pada hari ini
3. Peserta didik menerima pengautan materi, apresiasi dan motivasi dari guru
4. Peserta didik menutup pertemuan dengan doa penutup

PERTEMUAN 2

Kegiatan Awal (30 menit)


Kegiatan Inti (225 menit)

1. Guru mengucapkan salam pembuka, 1. Peserta didik diminta kembali bersama


meminta peserta didik memulai doa dengan kelompoknya mempersiapkan
Bersama untuk melakukan presentasi dan
2. Peserta didik disapa dan bersama-sama menampilkan vidio hasil eksplorasi
melakukan pengecekan kehaidran pertemuan sebelumnya.
3. Guru menanyakan kabar kepada peserta 2. Salah satu perwakilan kelompok diminta
didik. mempresentasikan hasil dan kelompok
4. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain menanggapi. Presentasi dilakukan
yang mengaitkan tentang kegiatan bergantian di setiap kelompok
minggu lalu yaitu observasi ke lokasi 3. Guru melakukan penilaian terhadap
pengusaha dan peluang yang ada di jalannya diskusi dan juga penilaian
bidang agribisnis perikanan. terhadap video yang ditampilkan
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran 4. Peserta didik diminta untuk menaggapi
yang akan dicapai. presentasi dan vidio dari kelompok
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan lainnya
penjelasan uraian kegiatan pembelajaran 5. Peserta didik diberikan penguatan dan
refleksi secara umum
6. Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi atau evaluasi kegiatan yang
mereka lakukan dan masalah yang
ditemukan.

Kegiatan Penutup (15 menit)


7

1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami kepada guru
2. Peserta didik menyampaikan kesimpulan materi yang didapatkan pada hari ini
3. Peserta didik menerima penguatan materi, apresiasi dan motivasi dari guru
4. Peserta didik menutup pertemuan dengan doa penutup
PERTEMUAN 3

Kegiatan Awal (30 menit) Kegiatan Inti (225 menit)

1. Guru mengucapkan salam 1. Guru bersama peserta didik


pembuka, meminta peserta didik membuat kesepakatan dalam
memulai doa bersama melakukan asesmen seperti teknis
2. Peserta didik disapa dan bersama- mengerjakan, teknis pengumpulan
sama melakukan pengecekan hasil dan waktu pengerjaan
kehaidran asesmen
3. Guru menanyakan kabar kepada 2. Guru mengatur tempat duduk
peserta didik. peserta didik dan menyampaikan
4. Guru memberikan asessmen bahwa asesmen ini dikerjakan
diagnostic mengenai materi yang dengan jujur dan mandiri
telah dipelajari sebelumnya dengan 3. Guru membagikan lembar asesmen
memberikan gambar emoticon yang telah dipersiapkan
yang telah diberikan 4. Peseta didik mengerjakan asesmen
5. Guru mendiskusikan hasil asesen yang telah diberikan oleh guru
diagnostic peserta dan 5. Guru meminta siswa untuk
membahasnya secara garis besar mengumpulkan hasil asesmen
dengan menanyakan kepada yang telah dikerjakan oleh siswa
beberapa peserta didik yang 6. Peserta didik yang telah
mungkin memiliki emoticon yang menyelesaikan asesmen
berbeda dari teman-temannya mengumpulkan hasil yang telah
yang lain atau menanyakan alasan dikerjakan
kebeberapa peserta didik yang 7. Guru memeriksa asesmen peserta
memerikan emoticon yang sama didik
6. Guru menjelaskan tujuan 8. Guru memisahkan hasil asesmen
pembelajaran pada hari ini yaitu mnurut hasil ketercapaian, bagi
akan diberikannya asesmen kepada yang belum tercapai guru
masing-masing peserta didik dan membuat pilihan untuk guru
dikerjakan secara individu. menjelaskan kembali atau
7. Guru menanyakan kesiapan berdiskusi bersama teman (tutor
peserta didik untuk melakukan sebaya)
asesmen yang seperti yang telah 9. Guru memberikan pengayaan dan
disampaikan pada minggu yang juga remedial
lalu 10. Peserta didik melakukan
pengayaan ataupun remedial
11. Guru bersama peserta didik
melakukan refleksi atau evaluasi
kegiatan yang tekah di lakukan
dan masalah yang ditemukan.
8
Kegiatan Penutup (15 menit)

1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami kepada guru
2. Peserta didik menyampaikan kesimpulan materi yang didapatkan pada hari ini
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru
4. Peserta didik menutup pertemuan dengan doa penutup
Strategi Asesmen

1. Asesmen tertulis (terlampir)


2. Penilaian presentasi kelompok (terlampir)

Pengayaan dan Remedial

Terlampir

Refleksi Guru

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?


2. Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan dalam kegiatan pembelajaran dapat diatasi?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pebelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam kegiatan pembelajaran ini?
7. Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?

Refleksi Peserta Didik

1. Apakah kalian mudah menerima dan memahami materi yang isampaikan oleh guru?
2. Apakah informasi yang kalian terima merupakan hal baru dan menyenangkan untuk dikaji lebih dalam
melalui penggalian informasi?
3. Adakah hal yang menarik dari mempelajari proses dan teknis budidaya perikanan?
4. Bagaimana menurut kalian untuk mempersiapkan diri menjadi pembudidaya yang baik?
5. Apakah selama pembelajaran kalian merasa nyaman, leluasa dan merdeka dalam menekspresikan
kemampuan baik pengetahuan dan keterampilan?

9
LAMPIRAN

10
Asesmen

Rubrik Penilaian: Diskusi Agripreneur dalam budidaya perikanan

Aspek yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak Baik Nilai


Baik Baik

Keterlibatan secara penuh

Inisiatif bertanya

Ketepatan menjawab pertanyaan

Penyampaian gagasan orisinil

Kriteria Penilaian (Skor)


Sangat baik = 4; Baik = 3; Kurang Baik = 2; Tidak Baik = 1

N = Jumlah skor yang diperoleh Peserta Didik x 100


Skor Maksimal = 20

Rubrik Penilaian : Menyajikan Hasil observasi dan diskusi pada kelompok

Aspek yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak Baik Nilai


Baik Baik

Kejelasan substansi video

11
Kualitas video

Kesesuaian video dengan isi materi

Kriteria Penilaian (Skor)


Sangat baik = 4; Baik = 3; Kurang baik = 2; Tidak Baik = 1

N = Jumlah skor yang diperoleh Peserta Didik x 100


Skor Maksimal = 15

Rubrik Penilaian Presentasi

Nama       :

Kelas /Semester          :

Tanggal Penugasan    :

No Nama Aspek penilaian Total nilai

Kelancaran Kelengkapan Kebenaran


Informasi Isi

Pedoman Penskoran

Aspek Penilaian Kriteria Rentang Skor Skor Maksimal

Kelancaran Sangat lancar 85-100 100

12
menyampaikan informasi

Cukup lancar 70-84


menyampaikan informasi

Kurang lancar 55-69


menyampaikan informasi

Tidak lancar 54-40


menyampaikan informasi

Kelengkapan  informas Informasi yang 85-100 100


i disampaikan sangat
lengkap

Informasi yang 70-84


disampaikan sedikit
kurang lengkap

Hanya separuh Informasi 55-69


yang disampaikan

Informasi yang 54-40


disampaikan sangat
kurang

Kebenaran isi Informasi yang 85-100 100


disampaikan benar
semua

Informasi yang 70-84


disampaikan hampir
benar semua

Informasi yang 55-69


disampaikan separuh
yang benar

Informasi yang 54-40


disampaikan sebagian
besar salah

13
Rubrik Penilaian Formatif

Nomor Soal Aspek Penilaian Skor Skor Maksimal

1 Menjelaskan bagaimana profil agripreneur yang 50


mampu membaca peluang pasar dan usaha
sehingga menumbuhkan jiwa wirausaha dengan
tepat

Menjelaskan bagaimana pengelolaan sumber 50


daya manusia dengan memperhatikan potensi
2
dan kearifan lokal agar menumbuhkan jiwa
wirausaha di bidang agribisnis perikanan.

Total 100

Pengayaan dan Remedial

Pengayaan

 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi


pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai tujuan
pembelajaran dan dapat mengembangkan potensinya
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
 Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan atau pendalaman materi
(kompetensi), antara lain pengembangan jenis2 wirausaha dalam perikanana yang belum ada
14
di daerah Nipah Panjang

Remedial

 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang capaiannya belum tuntas.
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas.
 Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum tuntas dalam bentuk
pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok, pemanfaatan tutor sebaya
bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.

LEMBAR REFLEKSI

Pada akhir pembelajaran, Anda diminta untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan yang tersedia pada
lembar refleksi untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil belajar yang telah Anda lalui.
Diskusikan bersama guru Anda, bila terdapat materi yang kurang anda pahami.

Isilah titik – titik di bawah ini secara jujur ! Nama :………………………………………

1. Terhadap materi Agripreneur dalam budidaya perikanan ikan saya …………….


……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

2. Menurut saya, Agripreneur dalam budidaya perikanan merupakan materi yang


……………………………….
……………………………………………………………………………………………………………
15
……………………………………………………………………………………………………………

3. Cara – cara yang saya lakukan untuk mempelajari materi ini adalah …………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

4. Kesan saya setelah mengikuti materi ini ……………………………………….............................


……………………………………………………………………………………………………………
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Agripreneur dalam Budidaya Perikanan

Sekolah :
Nama :
Kelas/Semester :

1) Carilah tokoh pengusaha (agripeneur) di bidang Agribisnis Perikanan. Khususnya


16
yang bisa dijadikan teladan!
2) Kumpulkan dari berbagai sumber tentang beberapa hal berikut :
a. Biografi tokoh
b. Bidang usaha yang digeluti
c. Produk unggulan yang dihasilkan
d. Sejarah usaha dan keberhasilannya
e. Bagaimana system permodalan yang digunakan
f. Tahapan proses industri di perusahaannya
g. Teknik pengelolaan sumber daya manusianya
h. Teknik pemasaran produknya
i. Kunci sukses usahanya
j. Video/gambar/situs usaha yang dimilikinya
3) Tuangkan hasil informasi-informasi yang telah saudara buat menjadi sebuah
artikel/makalah dan video untuk kemudian dipresentasikan didepan kelas.

BAHAN BACAAN

Pada era saat ini, perkembangan ekonomi dunia terjadi dengan sangat
pesat. Persaingan antar negara dalam meraih pasar dunia berdampak pada
krisis moneter yang terjadi di beberapa negara di dunia. Kecepatan dan
kehebatan dampak krisis ekonomi global yang diawali dengan bangkrutnya
sebuah bank di Amerika Serikat pada awal tahun 2008 di bulan oktober
memiliki dampak yang panjang secara terus menerus berdampak pada sektor
keuangan dan sektor lain termasuk bisnis. Dampak krisis global juga sangat
dirasakan di kawasan Asia seperti Jepang, Korea, Singapura termasuk
Indonesia yang kemudian disebut dengan krisis ekonomi nasional.

Pada awal tahun 2020, tepatnya pada bulan april, seluruh dunia
mengalami krisis dengan level yang bervariasi akibat Virus Corona. Negara-
negara di dunia, termasuk Indonesia juga mengalami kemunduran ekonomi
dari dampak mewabahnya virus Covid-19 yang berasal dari Negara Cina.
Pereknomian dalam negeri banyak yang terancam bangkrut dan mem- PHK-
kan banyak karyawan akibat adanya penurunan pendapatan perusahaan.

17
Kenyataan ini akibat menurunnya pemasukan perusahaan sebagai akibat
merosotnya penjualan hasil produksi atau pelayanan jasa sedangkan karyawan
harus selalu mendapatkan gaji disetiap awal bulan. Hal inilah yang menjadi
beban perusahaan sehingga harus “merumahkan” karyawannya.

Belajar dari pengalaman tahun 2019 dan tahun 2009, ada dua tantangan
besar yang dihadapi Indonesia, yaitu bagaimana Negara Indonesia harus
mampu mengelola dampak krisis ekonomi yang sudah mengglobal tersebut
dan tantangan kedua adalah bagaimana membuat sektor ekonomi Indonesia
tidak menjadi semakin terpuruk.

18
Gambar 6. Produk UKM biasa bertahan di masa krisis ekonomi
Sumber : https://kabare.id/berita/kkp-ajak-umkm-perikanan

Dari hasil penelitian para pakar ekonomi dan data penelitian lembaga
pemerintah, tercatat ada beberapa sector bisnis yang ternyata mampu bertahan
bahkan tidak terganggu aktivitas usahanya di saat krisis global, yaitu sector-
sektor usaha yang dialkukan dengan skala menengah dan berbasis kerakyatan
(koperasi). Hal ini terbukti pada tahun 1998 dan 2008, sektor UKM (usaha
kecil dan menengah) lebih tahan krisis. Untuk menciptakan ketahanan sektor
UKM, dibutuhkan smart enterpreuneur (wirausaha yang cerdas) untuk menjadi
lokomotif perkembangan perekonomian Indonesia.

1. Agripreneur Bidang Agribisnis Perikanan

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi


setiap saat. Tingkat kebutuhan pangan meningkat dengan meningkatnya
jumlah penduduk. Beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam rangka
memenuhi kebutuhan pangan antara lain : (1) Peningkatan populasi yang
berarti peningkatan kebutuhan pangan, (2) Urbanisasi yang mengakibatkan
penurunan jumlah petani dan perubahan pola makan, (3) Keterbatasan
sumberdaya (lahan dan air) serta (4) Perubahan iklim. Dalam rangka menghadapi
tantangan-tantangan tersebut diperlukan adanya pendekatan baru di bidang
pertanian. Pengembangan teknologi pertanian terbaru antara lain : (1)
Hidroponik, (2) Vertical Farming, (3) Pertanian di daerah pantai, (4) Rekayasa
Genetik, (5) Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang
pertanian (Passinggi, 2018). Revolusi industri

19
4.0 merupakan fase ke empat dari perjalanan revolusi industri yang dimulai
pada abad ke 18. Revolusi industri generasi ke empat mendorong ssistem
otomatisasi di dalam semua proses aktifitas. Teknologi internet yang semakin
masif tidak hanya menghubungkan jutaan manusai di seluruh dunia, tetapi
juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara
online (Rosyadi, 2018). Revolusi industri 4.0 melahirkan sebuah inovasi yang
mendobrak kebiasaan masyarakat saat ini. Gebrakan itu antara lain adanya e-
commerce. E-commerce adalah aktifitas bisnis mulai dari pemasaran hingga
proses transaksi dilakukan melalui internet Jazilah (2018).

Jazilah (2018) juga menyatakan bahwa kehadiran e-commerce


memudahkan konsumen dan produsen dalam melakukan transaksi serta dapat
meningkatkan efisiensi biaya dengan menggantikan peran perantara dalam rantai
distribusi. E-commerce telah dimaanfaatkan masyarakat pada berbagai sektor
antara lain sektor agraria dan secara spesifik bidang pertanian. Pertanian
merupakan sektor yang mempunyai andil cukup besar bagi Indonesia karena
berkontribusi untuk menghasilkan devisa negara dan sebagai ketahanan dan
kedaulatan paangan (Departement Kajian & Aksi Strategis BEM FEB UI,
2018). Kehadiran ecommerce ini akan melahirkan wirausaha bidang pertanian
yang selanjutnya disebut sebagai agripreneur. Sedangkan kegiatan
kewirausahaan dengan menerapkan ketrampilan inovatif dalam industri
pertanian disebut Agripreneurship. Keuntungan e-commerce dibidang
pertanian (1) menyelesaikan permasalahan petani akan tengkulak karena
mempertemukan langsung produsen dengan konsumen, (2) harga komoditas
pertanian menjadi kompetitif, (3) Efisiensi biaya antara lain biaya promosi dan
pemasaran, dan (4) Mempermudah komunikasi dan transaksi antara produsen
dan konsumen.

a. Tantangan bidang pertanian dan perikanan di era revolusi industri


4.0

Pertanian merupakan sektor penting karena sebagai pemegang kendali


ketahanan dan kedaulatan pangan. Ketahanan pangan diartikan sebagai sistem
yang menyangkut ketersediaan pangan, distribusi pangan dan

20
konsumsi pangan yang direfleksikan sebagai pasokan pangan, akses
masyarakat terhadap pangan, serta pemanfaatan atas produk pangan. Ada
4 esensi yang merupakan barometer ketahanan pangan yaitu :
(1) Ketersediaan pangan, (2) Stabilitas pangan, (3) Aksesibilitas pangan dan
(4) Kualitas pangan. Semua esensi tersebut merupakan sebuah sistem yang
terintegrasi dan tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain. Ketersediaan
pangan tidak akan berarti jika kualitasnya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Kualitas pangan yang baik tidak akan berarti jika tidak mampu diakes, baik
karena harga maupun distribusi yang ekslusif. Stabilitas pangan juga tidak
akan menjadi kenyaataan jika tidak ada relasi yang intensif antara pemangku
kepentingan pangan dan petani (Sunarminto, 2010).

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan telah dikembangkan


berbagai teknologi peningkatan produksi pertanian antara lain : pengembangan
pertanian teknoekologis. Pertanian tekno-ekologis adalah model pertanian yang
dikembangkan dengan memadukan pertanian ekologis dengan pertanian
berteknologi maju. Kekuatam utama dari sistem pertanian ini terletak pada
integrasi fungsional dari beragam sumberdaya, termasuk fungsi lahan dan
komponen biologis, sehingga stabilitas dan produktifitas sistem usahatani
dapat ditingkatkan dan basis sumberdaya alam dapat dilestarikan
(Guntoro,2011).

Tujuan utama penerapan teknologi pertanian adalah : Peningkatkan


hasil, baik kualitas maupun kuantitasnya dan efisiensi penggunaan sumberdaya,
yang selanjutnya akan berpengaruh pada daya saing produk di pasar global.
Tantangan pertanian global adalah pertanian dengan daya saing tinggi, dalam
hal ini seperti : inovatif, ekslusif, high value added crops, pertanian yang
mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, pertanian yang mampu
mempersempit kesenjangan ekonomi dan pendapatan, serta pertanian yang
mampu memperkuat ketahanan pangan dan energi
(https://pse.litbang.pertanian.go.id).

21
b. Peluang dan tantangan agripreneurship

Sektor pertanian mempunyai potensi yang cukup besar untuk


dikembangkan, karena sebagai penyangga utama ketahanan dan kedaulatan
pangan, serta sebagian besar produk pertanian juga digunakan sebagai bahan
baku di berbagai sektor industri. Agripreneurship adalah kegiatan
kewirausahaan yang menerapkan inovasi dalam industri pertanian. Dengan
demikian Agripreneurship mempunyai peluang yang cukup besar untuk
dikembangkan. Pelaku agripreneurship disebut agripreneur, yang diartikan
sebagai seorang wirausaha yang bergerak dalam bidang agribisnis. Seorang
agripreneur harus mampu menciptakan inovasi, sehingga mampu berfikir,
mencari solusi dan membuat berbagai macam terobosan dalam mengatasi
permasalahan khususnya di bidang pertanian (Rahmawati, 2018). Selain itu,
seorang agripreneur harus menguasai management agribisnis, mampu
bekerjsama, mampu berkarya secara produktif dan efisien sehingga siap
menghadapi kompetisi pada tataran regional maupun global (Salikin, 2003).

Choiri (2018) menyatakan ada 7 (tujuh) tantangan menjadi enterpreneur di era


globalisasi yaitu :
1) Kehilangan Banyak Waktu Pada tahap awal atau merintis bisnis memerlukan
perhatian lebih dari pemiliknya, sehingga seorang enterpreneur harus rela
kehilangan waktu lebih banyak daripada karyawannya.
2) Selalu Dihantui Rasa Takut Rasa takut terjadi karena pada tahap awal atau
merisntis masih minim pengalaman.
3) Siap Terima Resiko. Resiko terbesar adalah gagal dan bangkrut. Di dunia
enterpreneur ada hal-hal yang mungkin terjadi seperti a) dibohongi klien, b)
uang diambil partner bisnis, c) barang hilang. Resiko tersebut sulit dihilangkan,
hanya bisa diminimalkan.
4) Kehilangan Penghasilan Tetap Pada saat awal atau merintis usaha, maka
penghasilan belum ada tetapi setelah binisnya sukses pedapatannya bisa lebih
besar.
5) Mudah merasa jenuh Pada saat awal atau merintis usaha akan mudah jenuh
karena melakukan aktifitas yang sama setiap hari.

22
6) Rasa Malas Seorang enterpreneur harus bisa mengalahkan rasa malas.
Kesuksesan didapatkan bergantung pada seberapa semangat dalam
menjalankan bisnis.
7) Kurang Dukungan Orang Sekitar Orang sekitar biasanya lebih suka bekerja di
Perusahaan atau instansi yang sudah jelas setiap bulannya mendapatkan
penghasilan tetap. Oleh karena itu modal utama seorang enterpreneur adalah
keyakinan.

c. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship)


Geoffrey G. Meredit et ak, (1995) dalam Latief (2017) menjelaskan
bahwa kewirausahaan adalah Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang
memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan kesempatan bisnis
mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna
memastikan kesuksesan. Untuk mewujudkan jiwa kewirausahaan maka
diperlukan beberapa sikap dan perilaku wirausahawan.

Seorang wirausahawan harus mempunyai beberapa sikap, yaitu:


1) Mampu berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif
2) Mampu bekerja tekun, teliti dan dan produktif
3) Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
4) Mampu berkarya dengan semnagat dan kemandirian
5) Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis dan
berani mengambil resiko.

Sedangkan perilaku yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah:


1) Memiliki rasa percaya diri (teguh pendirian, tidak tergantung pada orang lain,
berkepribadian yang baik, optimis terhadap pekerjaannya)
2) Berorientasi pada tugas dan hasil (haus akan prestasi, berorintasi pada laba,
tekun dan tabah, mempunyai motivasi tinggi dan kerja keras)
3) Pengambil resiko (energik dan berinisiatif, mempu mengambil resiko, suka pada
tantangan, bertingkah laku sebagi pemimpin, dapat menanggapi saran dan
kritik)
4) Keorisinilan (inovatif, kreatif dan fleksibel, serba bisa dan mengetahui banyak
hal)

23
5) Berorientasi pada masa depan (optimis pada masa depan) Di samping harus
memiliki sikap dan perlaku tersebut diatas seorang wirausaha harus juga
memiliki keterampilan untuk menunjang keberhasilannya, yaitu keterampilan
dasar dan keterampilan khusus.

2. Peluang Usaha

a. Pengertian Peluang Usaha

Menurut (Hendro dan Chandra, 2006, p.149) peluang adalah suatu


keadaan di setiapsaat kehidupan kita sehari-hari, baik sejak bangun pagi
hingga larut malam. Peluang dapat muncul dalam berbagai bentuk,
tergantung cara kita melihatnya. Yang terpenting adalah bukan sekedar cara
melihat atau memandang suatu hal, melainkan bagaimana sesuatu
ketidaksempurnaan itu dapat berubah menjadi peluang yang sebenarnya
dibutuhkan oleh pasar.

Peluang akan menjadi peluang yang prospektif bila mengandung


unsure-unsursebagai berikut:
1) Sedang dibutuhkan oleh pasar
2) Memecahkan kesulitan atau masalah yang sedang dihadapi pasar
3) Menyempurnakan yang sebelumnya
4) Benar-benar beda dan memiliki nilai tambah
5) Temuan yang orisinil (inovatif)
6) Memberi keuntungan yang nyata
7) Ada unsur yang dibanggakan oleh pembeli
8) Dapat diwujudkan

Menurut (Hendro dan Chandra, 2006, p.153) konsep untuk memudahkan


didalam menemukan dan menciptakan peluang cukup sedehana, yaitu:
1) Awali dengan melihat sesuatu dengan “teori ketidaksempurnaan”, bahwaapa
yang dilihat adalah tidak sempurna. Oleh karena itu ada peluang untuk
menyempurnakannya
2) Gunakan inspirasi, bahwa peluang itu adalah:
a) Merebut pasar dari pesaing (intersection)

24
b) Menggantikan posisi yang ada dari pesaing (replacement)
c) Mengisi kekosongan dari celah persaingan (filter)
d) Menghancurkan market leader (destroyer)
e) Melengkapi ketidaksempurnaan pasar (compatible)
3) Setelah menemukan beberapa alternartif peluang, maka buatlah daftar
peluang itu
4) Memilih peluang yang berpotensi (maksimal 3)
5) Jadikan peluang yang pertama sebagai peluang yang paling berpotensi
6) Buatlah suatu tulisan, sehingga kita dapat selalu melihatnya
7) Tambahkan kata-kata yang dapat memotifasi
8) Mulailah mengambil keputusan yang “smart” tanpa harus menjadi seorang
risk taker
9) Jangan takut untuk mencoba
10) Ciptakanlah kesuksesan-kesuksesan kecil terlebih dahulu untuk
meningkatkan rasa percaya diri dan terus berkreasi, berinovasi, dan bertahan

b. Cara Mengenali Peluang

Banyak orang beranggapan bahwa tidak semua orang dapat peka


terhadap peluang. Ada beberapa orang yang dapat peka terhadap peluang,
ada juga yang tidak. Namun anggapan tersebut tidaklah benar, karena
kepekaan dalam mengenali peluang tergantung dari daya imajinasi
seseorang yang membuatnya mampu melihat sesuatu dari sisi positif. Itulah
bukti bahwa dengan merubah negative thinking menjadi positive thinking
dapat memberikan peluang baru (bagaimana memanfaatkannya dan bukan
membuangnya). Menurut (Ambadar, dkk, 2003) ada dua format yang
mungkin dilakukan seseorang dalam usahanya mengenali peluang, yaitu:
 See – Do – Get, dimana seseorang yang melihat (see) peluang untuk
dilaksanakan (do) menjadi bisnis (get) yang menguntungkan (profit
/ sukses)
 Do – See ‐ Get, dimana seseorang terlibat (do) dalam suatu bisnis,
kemudian menemukan (see) peluang bisnis baru (get) yang
menguntungkan.

25
c. Mengelola Peluang

Menurut (Ambadar, dkk, 2003), dalam mengelola peluang


dibutuhkan kelebihan seseorang dari sisi mental (berani bertindak),
pengetahuan (melaksanakan jadi produk/ bisnis), dan adanya fasilitas
pendukung (modal, peralatan dan sumberdaya lain).

Banyak pengusaha di Indonesia yang pandai “mencari” peluang,


tetapi gagal dalam pengembangan bisnisnya lebih lanjut. Bila berhasil
mengembangkan, kemudian gagal untuk mempertahankanya. Tidak sedikit
pula perusahaan yang hanya berumur pendek, mati muda atau bahkan
pindah tangan ke orang lain. Hal tersebut tentunya sangat merugikan. Sikap
pantang menyerah dan putus asa merupakan kunci sukses bagi para
pengusaha yang sedang tidak dalam keadaan tersudut. Menurut mereka,
kendala yang menghadang jalan bisnis hendaknya jangan dipandang sebagai
penghalang. Namun sebaliknya, perlu dilihat sebagai ujian. Kegagalan awal
akan menjadi rintangan pertama yang menghalanga dalam menempuh
jenjang demi jenjang tangga sukses. Namun, dengan kerja keras dan
semangat pantang putus asa, tentunya rintangan yang mengahadang jalan
dapat dihadapi dengan mudah.

Menurut (Ambadar, dkk, 2003), ada beberapa tips dalam mengelola peluang:
 Memulai (perlu keberanian menghadapi risiko gagal)
 Mengembangkan (perlu kekuatan pendorong menjadi lebih besar)
 Mempertahankan (daya tahan untuk tetap fit)

d. Meningkatkan Peluang

Menurut (Hendro dan Chandra, 2006) setelah menemukan, menciptakan,


danmemulai memanfaatkan peluang tersebut, sebaiknya tidak berhenti pada
titk itu saja. Namun, tingkatkan lah nilai tambahnya dengan cara:
1) Make it better than… (Membuatnya lebih baik)
Tingkatkanlah kesempatan yang ada dan tambahkan “added value” dan
fitur- fitur yang lebih baik
2) Make it “really different” (Membuat dengan cara yang sangat berbeda)

26
Fungsi produk yang diciptakan boleh sama dengan yang lain, tetapi segala
sesuatunya harus berbeda, baik dari segi positioning, packaging, persepsi,
dan lain sebagainya
3) Better to innovate than meet too (Selalu melakukan inovasi dari pada
menjiplak produk orang lain)
Lebih baik berinovasi dari pada menjiplak produk orang lain. Namun,
akan lebih tidak baik lagi jika tidak memanfaatkan peluang yang ada.
4) Make your opportunity is unique (Membuat peluang yang unik) Membuat
peluang bisnis menjadi benar-benar unik dan tidak ada duanya. Tidak hanya
berbeda (different), melainkan harus memiliki cirri khas
5) Make your skill specialist (Membuat peluang menjadi hebat)
Buatlah peluang menjadi peluang yang hebat karena kita memang
spesialis dalam bidang tersebut, sehingga bisnis kita dapat menjadi
“uncomparable”
6) Penemuan “tunggal” (original)
Dalam hal ini perlu pendaftaan produk ke hak paten, HAKI, atau lainnya
untukmemastikan orginalitas hasil.

2. Peluang Pasar
Salah satu faktor yang perlu dianalisis oleh setiap wirausaha atau calon
pengusaha adalah kemampuannya untuk mengetahui peluang atau potensi
pasar. Apabila sebagai wirausaha kurang mampu dalam menganalisis potensi
pasar, maka kemungkinan besar potensi yang ada akan dimanfaatkan pihak
pesaing atau wirausaha yang lain. Hal tersebut tentau saja dapat
mengakibatkan kegiatan usaha yang dijalankan akan banyak mengalami
hambatan atau bahkan kurang berhasil dalam menjalankan fungsi usahanya.

a. Definisi Peluang Pasar

Menurut Wikipedia, Peluang pasar dapat muncul jika sebuah produk


atau jasa dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar lebih baik
dibandingkan dengan pesaingnya. Peluang pasar adalah suatu keadaan
permintaan terhadap output dari proses produksi baik berupa barang atau
jasa, dan dapat dijual kepada pembeli dengan

27
harga minimal sama dengan harga pasar dalam rentang waktu
yang relatif pendek atau sesuai peluang, hal ini biasanya
dinyatakan dalam bentuk tingkatan yakni berpeluang dan tidak
berpeluang.

b. Analisis Peluang Pasar

Peluang pasar dapat dianalisis melalui dua pendekatan,


yaitu pendekatan permintaan dan penawaran. Pengertian dari
kedua pendekatan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pendekatan permintaan
Pendekatan permintaan menekankan tentang kebutuhan
manusia yang sampai sekarang belum sepenuhnya terpenuhi
atau kemungkinan sudah terpenuhi namun kurang
memuaskan. Misalnya, masyarakat di wilayah pedesaan
banyak yangpergi ke kota untuk belanja pakaian. Artinya,
golongan masyarakat tersebut membutuhkan pakaian sesuai
dengan selera mereka yang tidak dapat diperoleh di desa atau
mungkin dapat diperoleh di desa, tetapi harganya terlalu
mahal. Jadi, di desa ini terdapat peluang usaha untuk
menyediakan pakaian kebutuhan masyarakatdesa.
2) Pendekatan penawaran
Pendekatan penawaran berawal dari kemampuan wirausaha
dalam membuat suatu produk/ barang, memberikan pelayanan
jasa atau gabungan dari keduanya. Kemudian dari sini baru
dicari adakah pasarnya atau orang-orang yang
membutuhkannya. Misalnya, seorang wirausaha
memproduksi genteng dengan kualitas yang bersaing. Dengan
kualitas genteng yang bersaing tersebut, lalu apakah berarti
para calon konsumen, developer, pemborong pembangunan
rumah dan sebagainya kira-kira berminat membeli, sebab
harga genteng produksi wirausaha tersebut ternyata lebih
mahal dibandingkan genteng dengan kualitas yang sama
dipasaran saat ini. Melalui pendekatan penawaran ini
wirausaha juga dapat mengidentifikasi banyaknya pesaing
yang membuat produk/ jasa yang sama.

Menurut Harmaizar (2006), Analisa peluang pasar dapat


juga dikatakan analisis keseimbangan permintaan dan
penawaran. Jika penawaran lebih besar daripada permintaan,
maka dapat dikatakan pasar sudah jenuh. Sedangkan jika
permintaan lebih besar daripada penawaran, maka peluang atau

28
kesempatan pasar masih ada. Rumus dari analisis peluang pasar
ialah :

𝐏𝐞𝐫𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚𝐚𝐧 — 𝐏𝐞𝐧𝐚𝐰𝐚𝐫𝐚𝐧 = 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐢𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧


Atau
𝐏𝐞𝐫𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚𝐚𝐧 — 𝐏𝐞𝐧𝐚𝐰𝐚𝐫𝐚𝐧 = 𝐏𝐞𝐥𝐮𝐚𝐧𝐠

DAFAR PUSTAKA

Wasaidin, S.Tr. Pi dan Pathurrahman Farid; 2021. Dasar-dasar Agribisnis Perikanan

29
30

Anda mungkin juga menyukai