Tujuan Pembelajaran
2
Sarana Prasarana
Materi Ajar :
1. Agripreneur bidang perikanan
2. Profil pembudidaya komoditas perikanan
3. Peluang usaha dan peluang kerja
Kegiatan Pembelajaran
Pengaturan siswa : Individu dan kelompok (Terdiri dri 6 kelompok masing-masing 5-6 orang)
Metode : Ceramah, diskusi, observasi, presentasi
Model : Discovery learning
3
Asesmen
4
KOMPONEN UTAMA
5
Persiapan Pembelajaran
1. Guru mempersiapkan rencana pembelajaran, materi, LKPD dan lembar penilaian jika diperlukan
2. Guru mempersiapkan video materi terkait
Langkah-Langkah Kegiatan
PERTEMUAN 1.
1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami kepada guru
2. Peserta didik menyampaikan kesimpulan materi yang didapatkan pada hari ini
3. Peserta didik menerima pengautan materi, apresiasi dan motivasi dari guru
4. Peserta didik menutup pertemuan dengan doa penutup
PERTEMUAN 2
1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami kepada guru
2. Peserta didik menyampaikan kesimpulan materi yang didapatkan pada hari ini
3. Peserta didik menerima penguatan materi, apresiasi dan motivasi dari guru
4. Peserta didik menutup pertemuan dengan doa penutup
PERTEMUAN 3
1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami kepada guru
2. Peserta didik menyampaikan kesimpulan materi yang didapatkan pada hari ini
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru
4. Peserta didik menutup pertemuan dengan doa penutup
Strategi Asesmen
Terlampir
Refleksi Guru
1. Apakah kalian mudah menerima dan memahami materi yang isampaikan oleh guru?
2. Apakah informasi yang kalian terima merupakan hal baru dan menyenangkan untuk dikaji lebih dalam
melalui penggalian informasi?
3. Adakah hal yang menarik dari mempelajari proses dan teknis budidaya perikanan?
4. Bagaimana menurut kalian untuk mempersiapkan diri menjadi pembudidaya yang baik?
5. Apakah selama pembelajaran kalian merasa nyaman, leluasa dan merdeka dalam menekspresikan
kemampuan baik pengetahuan dan keterampilan?
9
LAMPIRAN
10
Asesmen
Inisiatif bertanya
11
Kualitas video
Nama :
Kelas /Semester :
Tanggal Penugasan :
Pedoman Penskoran
12
menyampaikan informasi
13
Rubrik Penilaian Formatif
Total 100
Pengayaan
Remedial
Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang capaiannya belum tuntas.
Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas.
Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum tuntas dalam bentuk
pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok, pemanfaatan tutor sebaya
bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.
LEMBAR REFLEKSI
Pada akhir pembelajaran, Anda diminta untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan yang tersedia pada
lembar refleksi untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil belajar yang telah Anda lalui.
Diskusikan bersama guru Anda, bila terdapat materi yang kurang anda pahami.
3. Cara – cara yang saya lakukan untuk mempelajari materi ini adalah …………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Sekolah :
Nama :
Kelas/Semester :
BAHAN BACAAN
Pada era saat ini, perkembangan ekonomi dunia terjadi dengan sangat
pesat. Persaingan antar negara dalam meraih pasar dunia berdampak pada
krisis moneter yang terjadi di beberapa negara di dunia. Kecepatan dan
kehebatan dampak krisis ekonomi global yang diawali dengan bangkrutnya
sebuah bank di Amerika Serikat pada awal tahun 2008 di bulan oktober
memiliki dampak yang panjang secara terus menerus berdampak pada sektor
keuangan dan sektor lain termasuk bisnis. Dampak krisis global juga sangat
dirasakan di kawasan Asia seperti Jepang, Korea, Singapura termasuk
Indonesia yang kemudian disebut dengan krisis ekonomi nasional.
Pada awal tahun 2020, tepatnya pada bulan april, seluruh dunia
mengalami krisis dengan level yang bervariasi akibat Virus Corona. Negara-
negara di dunia, termasuk Indonesia juga mengalami kemunduran ekonomi
dari dampak mewabahnya virus Covid-19 yang berasal dari Negara Cina.
Pereknomian dalam negeri banyak yang terancam bangkrut dan mem- PHK-
kan banyak karyawan akibat adanya penurunan pendapatan perusahaan.
17
Kenyataan ini akibat menurunnya pemasukan perusahaan sebagai akibat
merosotnya penjualan hasil produksi atau pelayanan jasa sedangkan karyawan
harus selalu mendapatkan gaji disetiap awal bulan. Hal inilah yang menjadi
beban perusahaan sehingga harus “merumahkan” karyawannya.
Belajar dari pengalaman tahun 2019 dan tahun 2009, ada dua tantangan
besar yang dihadapi Indonesia, yaitu bagaimana Negara Indonesia harus
mampu mengelola dampak krisis ekonomi yang sudah mengglobal tersebut
dan tantangan kedua adalah bagaimana membuat sektor ekonomi Indonesia
tidak menjadi semakin terpuruk.
18
Gambar 6. Produk UKM biasa bertahan di masa krisis ekonomi
Sumber : https://kabare.id/berita/kkp-ajak-umkm-perikanan
Dari hasil penelitian para pakar ekonomi dan data penelitian lembaga
pemerintah, tercatat ada beberapa sector bisnis yang ternyata mampu bertahan
bahkan tidak terganggu aktivitas usahanya di saat krisis global, yaitu sector-
sektor usaha yang dialkukan dengan skala menengah dan berbasis kerakyatan
(koperasi). Hal ini terbukti pada tahun 1998 dan 2008, sektor UKM (usaha
kecil dan menengah) lebih tahan krisis. Untuk menciptakan ketahanan sektor
UKM, dibutuhkan smart enterpreuneur (wirausaha yang cerdas) untuk menjadi
lokomotif perkembangan perekonomian Indonesia.
19
4.0 merupakan fase ke empat dari perjalanan revolusi industri yang dimulai
pada abad ke 18. Revolusi industri generasi ke empat mendorong ssistem
otomatisasi di dalam semua proses aktifitas. Teknologi internet yang semakin
masif tidak hanya menghubungkan jutaan manusai di seluruh dunia, tetapi
juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara
online (Rosyadi, 2018). Revolusi industri 4.0 melahirkan sebuah inovasi yang
mendobrak kebiasaan masyarakat saat ini. Gebrakan itu antara lain adanya e-
commerce. E-commerce adalah aktifitas bisnis mulai dari pemasaran hingga
proses transaksi dilakukan melalui internet Jazilah (2018).
20
konsumsi pangan yang direfleksikan sebagai pasokan pangan, akses
masyarakat terhadap pangan, serta pemanfaatan atas produk pangan. Ada
4 esensi yang merupakan barometer ketahanan pangan yaitu :
(1) Ketersediaan pangan, (2) Stabilitas pangan, (3) Aksesibilitas pangan dan
(4) Kualitas pangan. Semua esensi tersebut merupakan sebuah sistem yang
terintegrasi dan tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain. Ketersediaan
pangan tidak akan berarti jika kualitasnya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Kualitas pangan yang baik tidak akan berarti jika tidak mampu diakes, baik
karena harga maupun distribusi yang ekslusif. Stabilitas pangan juga tidak
akan menjadi kenyaataan jika tidak ada relasi yang intensif antara pemangku
kepentingan pangan dan petani (Sunarminto, 2010).
21
b. Peluang dan tantangan agripreneurship
22
6) Rasa Malas Seorang enterpreneur harus bisa mengalahkan rasa malas.
Kesuksesan didapatkan bergantung pada seberapa semangat dalam
menjalankan bisnis.
7) Kurang Dukungan Orang Sekitar Orang sekitar biasanya lebih suka bekerja di
Perusahaan atau instansi yang sudah jelas setiap bulannya mendapatkan
penghasilan tetap. Oleh karena itu modal utama seorang enterpreneur adalah
keyakinan.
23
5) Berorientasi pada masa depan (optimis pada masa depan) Di samping harus
memiliki sikap dan perlaku tersebut diatas seorang wirausaha harus juga
memiliki keterampilan untuk menunjang keberhasilannya, yaitu keterampilan
dasar dan keterampilan khusus.
2. Peluang Usaha
24
b) Menggantikan posisi yang ada dari pesaing (replacement)
c) Mengisi kekosongan dari celah persaingan (filter)
d) Menghancurkan market leader (destroyer)
e) Melengkapi ketidaksempurnaan pasar (compatible)
3) Setelah menemukan beberapa alternartif peluang, maka buatlah daftar
peluang itu
4) Memilih peluang yang berpotensi (maksimal 3)
5) Jadikan peluang yang pertama sebagai peluang yang paling berpotensi
6) Buatlah suatu tulisan, sehingga kita dapat selalu melihatnya
7) Tambahkan kata-kata yang dapat memotifasi
8) Mulailah mengambil keputusan yang “smart” tanpa harus menjadi seorang
risk taker
9) Jangan takut untuk mencoba
10) Ciptakanlah kesuksesan-kesuksesan kecil terlebih dahulu untuk
meningkatkan rasa percaya diri dan terus berkreasi, berinovasi, dan bertahan
25
c. Mengelola Peluang
Menurut (Ambadar, dkk, 2003), ada beberapa tips dalam mengelola peluang:
Memulai (perlu keberanian menghadapi risiko gagal)
Mengembangkan (perlu kekuatan pendorong menjadi lebih besar)
Mempertahankan (daya tahan untuk tetap fit)
d. Meningkatkan Peluang
26
Fungsi produk yang diciptakan boleh sama dengan yang lain, tetapi segala
sesuatunya harus berbeda, baik dari segi positioning, packaging, persepsi,
dan lain sebagainya
3) Better to innovate than meet too (Selalu melakukan inovasi dari pada
menjiplak produk orang lain)
Lebih baik berinovasi dari pada menjiplak produk orang lain. Namun,
akan lebih tidak baik lagi jika tidak memanfaatkan peluang yang ada.
4) Make your opportunity is unique (Membuat peluang yang unik) Membuat
peluang bisnis menjadi benar-benar unik dan tidak ada duanya. Tidak hanya
berbeda (different), melainkan harus memiliki cirri khas
5) Make your skill specialist (Membuat peluang menjadi hebat)
Buatlah peluang menjadi peluang yang hebat karena kita memang
spesialis dalam bidang tersebut, sehingga bisnis kita dapat menjadi
“uncomparable”
6) Penemuan “tunggal” (original)
Dalam hal ini perlu pendaftaan produk ke hak paten, HAKI, atau lainnya
untukmemastikan orginalitas hasil.
2. Peluang Pasar
Salah satu faktor yang perlu dianalisis oleh setiap wirausaha atau calon
pengusaha adalah kemampuannya untuk mengetahui peluang atau potensi
pasar. Apabila sebagai wirausaha kurang mampu dalam menganalisis potensi
pasar, maka kemungkinan besar potensi yang ada akan dimanfaatkan pihak
pesaing atau wirausaha yang lain. Hal tersebut tentau saja dapat
mengakibatkan kegiatan usaha yang dijalankan akan banyak mengalami
hambatan atau bahkan kurang berhasil dalam menjalankan fungsi usahanya.
27
harga minimal sama dengan harga pasar dalam rentang waktu
yang relatif pendek atau sesuai peluang, hal ini biasanya
dinyatakan dalam bentuk tingkatan yakni berpeluang dan tidak
berpeluang.
28
kesempatan pasar masih ada. Rumus dari analisis peluang pasar
ialah :
DAFAR PUSTAKA
29
30