(RPP)
TAHUN AJARAN 2018/2019
1. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (K1)
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.(K2)
3. Memahami, menerapkan dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah. (K3)
4. Mencoba, mengolah, menyaji, merakit dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan dan kejujuran di bawah pengawasan
langsung. (K4)
4.3 Melakukan pemanenan 4.3.1 Melaksanakan pemanenan hasil pendederan komoditas perikanan
hasil pendederan
komoditas perikanan
3. Tujuan Pembelajaran :
Setelah melalui proses pembelajaran melalui diskusi, peserta didik mampu menjelaskan
peralatan dan bahan pemanenan sesuai kebutuhan, menentukan waktu pemanenan sesuai
kondisi ikan, menentukan harga hasil panen dan konsumen, dan menjelaskan teknik
pemanenan sesuai prosedur dengan baik dan benar.
4. Materi Pembelajaran :
1 Peralatan dan bahan pemanenan sesuai kebutuhan (Pertemuan I)
2 Penentuan waktu pemanenan sesuai kondisi ikan (Pertemuan II)
3 Penentuan harga hasil panen dan konsumen (Pertemuan III)
4 Perhitungan jumlah ikan hasil pemanenan (Pertemuan IV)
5 Pengemasan ikan hasil pemanenan (Pertemuan IV)
7. Sumber belajar
1. Gusrina, Gus. 2008. Budidaya Ikan Jilid 2 Kelas 11 Untuk SMK. Jakarta : Direktorat
Pembinaan SMK-KEMENDIKBUD.
2. Anonim. 2013. Teknik Pembenihan Ikan Semester 4. Jakarta : Direktorat Pembinaan SMK-
KEMENDIKBUD.
8. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (3 x 45 menit)
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 15 menit
1) Mengucapkan salam dan doa (sesuai agama masing-masing)
2) Mengecek kehadiran siswa
3) Guru memberikan apersepsi (dengan mengajukan pertanyaan)
- Siapa yang pernah melihat kegiatan panen benih ikan ?
- Proses apa saja yang dilakukan dalam kegiatan tersebut ?
No Kegiatan Waktu
- Sebelum kegiatan panen benih ikan, persiapan apa saja yang dilakukan ?
4) Siswa diberikan penjabaran mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3. Penutup. 20 menit
1) Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan dari pembelajaran hari ini
2) Siswa saling bertukar materi yang didiskusikan dalam kelompok
3) Siswa diminta untuk mengerjakan post-test
4) Siswa mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca doa (sesuai agama masing-
masing)
Pertemuan II (3 x 45 menit)
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 15 menit
1) Mengucapkan salam dan doa (sesuai agama masing-masing)
2) Mengecek kehadiran siswa
3) Guru memberikan apersepsi (dengan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
pembelajaran pada pertemuan sebelumnya)
4) Siswa diberikan penjabaran mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3. Penutup. 20 menit
1) Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan dari pembelajaran hari ini
2) Siswa saling bertukar materi yang didiskusikan dalam kelompok
3) Siswa diminta untuk mengerjakan post-test
4) Siswa mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca doa (sesuai agama masing-
masing)
3. Penutup. 20 menit
1) Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan dari pembelajaran hari ini
2) Siswa saling bertukar materi yang didiskusikan dalam kelompok
3) Siswa diminta untuk mengerjakan post-test
4) Siswa mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca doa (sesuai agama masing-
masing)
Pertemuan IV (3 x 45 menit)
No Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan 15 menit
1) Mengucapkan salam dan doa (sesuai agama masing-masing)
2) Mengecek kehadiran siswa
3) Guru memberikan apersepsi (dengan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
pembelajaran pada pertemuan sebelumnya)
4) Siswa diberikan penjabaran mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3. Penutup. 20 menit
1) Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan dari pembelajaran hari ini
2) Siswa saling bertukar materi yang didiskusikan dalam kelompok
3) Siswa diminta untuk mengerjakan post-test
4) Siswa mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca doa (sesuai agama masing-
masing)
9. Penilaian :
a. Teknik Penilaian
1.1. Aspek Pengetahuan : Penilaian hasil belajar secara tertulis (IPK 3.3.1)
1.2. Aspek Sikap : Observasi tentang nilai-nilai karakter yang terbangun dan tertanam
dalam diri peserta didik
1.3 Aspek Keterampilan : Penilaian terhadap laporan praktikum (laporan pengamatan)
b. Instrumen Penilaian
1. Pengetahuan : Soal pilihan ganda
2. Sikap : Pedoman observasi
3. Keterampilan : Pedoman penilaian laporan praktikum
10. Lampiran Pendukung RPP
Mengetahui
Kepala Sekolah
1. Persiapan kolam
Sebelum di pakai untuk pendederan ikan mas kolam di persiapkan terlebih dahulu, seperti
menumbuhkan pakan-pakan alami untuk membantu mencukupi kebutuhan vitamin ikan mas. Jika
pada kolam sudah subur dan banyak pakan alami ikan mas bisa tumbuh secara maksimal. Jadi tidak
boros pakan butan (pelet).
Persiapan kolam setiap tahapan pendederan terdiri dari pengeringan, perbaikan pematang,
pengolahan tanah dasar, perbaikan kemalir, pengapuran, pemupukan, serta pengairan.
2. Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan cara membuang seluruh air kolam. Kolam dibiarkan terjemur
sinar matahari. Pengeringan dianggap cukup bila tanah dasar sudah retak-retak. Biasanya selama 4 – 7
hari.
Pengeringan bertujuan untuk memberantas hama dan penyakit, memperbaiki struktur tanah
dasar dan membuang gas-gas beracun. Selain itu juga untuk mempermudah per-baikan pematang,
pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir.
3. Perbaikan pematang
Pada dareah tertentu ada tanah yang susah untuk menampung air dan sering kehilangan air.
Nah jika kolam pada kondisi seperti itu kegiatan perbaikan pematang bisa menjadi kegiatan rutin
setiap bulan/panen. Jika pematang sering mengalami kebocoran kami sarankan pematang di beri
plastik yupi. Seringnya keluar masuk air tanpa kontrol bisa membuat pakan alami mudah habis.
6. Pengapuran
Pengapuran dilakukan setelah pembuatan kemalir dengan cara menyiramkan air kapur ke
seleuruh bagian tanah dasar dan pematang. Sebelumnya ditebar atau disiram, kapur direndam terlebih
dahulu dengan air. Untuk kapur yang sudah kering, pengapuran dapat dilakukan dengan cara
menaburkan ke seluruh bagian tanah dasar dan pematang.
Pengapuran bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanah, terutama pH dan
alkalinitasnya. Untuk kolam yang pH-nya sudah 7, pengapuran tidak perlu dilakukan. Dosis
pengapuran setiap meternya dapat dilihat dalam table berikut (lihat pengapuran yang baik).
7. Pemupukan
Selain berguna untuk menyuburkan kolam, pemupukan juga bertujuan untuk menumbuhkan
pakan alami di dalam kolam. Karena pakan alami sangat penting untuk ikan, bagaimanapun ikan
butuh makanan alami.
Pemupukan dalam kolam bertujuan untuk menumbuhkan pakan alami agar kolam menjadi
subur. Pakan alami sangat berguna untuk berudu agar tumbuh lebih cepat. Setelah kolam dipupuk,
kolam diisi air selama 4 – 6 hari.
Caranya dengan menutup pintu pengeluaran air (monik) dengan 3 – 4 buah belahan papan
selebar masing-masing 10 cm, kemudian membuka pintu pemasukan air untuk mengalirkan air.
Setelah air mencapai ¾ bagi-an, pintu pemasukan ditutup, agar air pupuk tidak ter-buang. (lihat
pemupukan yang baik).
Selain cara di atas, pemupukan dapat pula dilakukan setelah kolam diisi air, agar tidak
menimbulkan bau yang tidak sedap. Pupuk yang baik untuk kolam adalah kotoran ayam atau puyuh.
Dosis pupuknya 500 – 1000 gram/m2.
8. Penebaran benih
Seperti larva ikan lain, penebaran larva/benih baiknya di lakukan pagi hari atau sore hari.
Penebaran pada pagi hari di lakukan sebelum matari terbit, antara jam 05.00 sampa jam 06.00. Dan
penebaran pada sore hari bisa di lakukan sekitar jam 17.00 sampai malam.
Penebaran larva atau benih dilakukan pagi hari, saat suhu air rendah, yaitu antara pukul 06.00
– 07.00. Tujuannya agar larva atau benih tidak stress akibat suhu tinggi. Larva atau benih yang ditebar
terlalu siang bisa strees akibat kepanasan.
Padat tebar setiap tahapan pendederan berbeda-beda, tergantung dari ukuran dan umur benih.
Pada pendederan pertama, larva ditebar dengan kepadatan antara 100 – 200 ekor/m2, pendederan
kedua 50 – 75 ekor/m2, dan pendederan ketiga 25 – 50 ekor/m2.
Agar jumlahnya diketahui, sebelum ditebar larva atau benih dihitung terlebih dahulu. Cara
menghitungnya harus hati-hati, karena kondisi tubuhnya masih lemah dan mudah terluka. Cara
menghitung yang paling baik dan risikonya paling kecil adalah secara volumetrik.
Cara menghitung larva secara volumetrik : tangkap larva dari hapa pemijahan, lalu masukan
dalam ember besar yang sudah diberi air sebanyak 2 liter, aduk larva dalam ember agar merata, ambil
satu liter sebagai sampel dan hitung. Untuk mengetahui jumlah keseluruhan dapat digunakan dengan
rumus :
A=BxC
A = Jumlah total berudu (ekor)
B = Jumlah berudu dalam 1 liter (ekor)
C = Volume air dalam ember (liter)
Cara menghitung benih secara volumetrik : tangkap benih dengan sekup net halus atau ayakan
kecil; biarkan selama 10 detik agar airnya turun; masukan benih ke dalam gelas minum, mangkuk
kecil, atau literan sebagai takaran; hitung benih dalam wadah itu; masukan ke wadah lain; takar
seluruh benih. Untuk menghitung jumlah berudu seluruhnya dapat digunakan dengan rumus :
A = B/C x D
A = Jumlah berudu keseluruhan (ekor
B = Jumlah berudu dalam takaran kecil (ekor)
C = Volume gelas (cc)
D = Volume total (cc)
9. Pengontrolan
Pengontrolan dilakukan setiap hari untuk melihat keadaan kolam. Waktunya bisa bersamaan
dengan pemberian pakan tambahan. Saat pengontrolan keadaannya harus diamati dengan cermat, agar
setiap kejadian dapat segera ditangani.
Bila ada bocoran pada pematang, segera diperbaiki agar ketinggian air dapat dipertahankan dan
larva atau benih tidak terbawa aurs air. Air yang masuk juga harus diatur debitnya agar tidak terlalu
besar juga tidak terlalu kecil, tetapi air debit air tersebut cukup untuk mempertahankan ketinggian air
kolam.
Kemudian bila ada tanda-tanda benih terserang penyakit harus segera diambil tindakan. Benih
yang terserang ditandai dengan gerakannya lamban atau tidak normal, dan tidak napsu makan.
Kemudian bila dilihat lebih dekat atau ditangkap badannya berwarna pucat.
10. Pemanenan
Pemanen benih di lakukan secara hati-hati, saat pengeringan kolam, pengeluaran air harus
terkontrol sedikit demi sedikit jangan di lakukan sekaligus. Maksud dari cara ini agar ikan tidak
mudah stress karena pergerakan air terlalu cepat.
Langkah selanjutnya adalah menangkap benih dengan serokan, Benih yang sudah ditangkap
sebaiknya dibiarkan dalam hapa tersebut selama malam agar kondisinya tubuhnya pulih kembali. Air
yang masuk ke kolam penyimpanan hapa harus bersih agar tidak mengotori air dalam hapa.
Bila kondisi kurang aman sebaiknya benih dipindah ke dalam bak atau hapa lainnya yang
dipasang di tempat yang terjamin keamanannya, misalnya di dalam ruangan (indoor hatchery). Berikut
disajikan data pertumbuhan berudu hasil pendederan di kolam dalam setiap minggu.
Ukuran benih yang dihasilkan tergantung dari kesuburan kolam, dan cara pengelolaan. Namun
pada umumnya benih yang dihasilkan dari pendederan satu berukuruan 2 – 3 cm (berat antara 0,1 – 1
gram), pendederan 5 – 8 cm (berat antara 5 – 7 cm), dan pendederan ke tiga 10 – 12 cm (berat antara 9
– 11 gram).
Tanggungjawab
Kepedulian
Kerjasama
Kejujuran
Disiplin
No. Kelompok dan Nama siswa Jumlah Skor Nilai
Lay out laporan 60- 100 Sangat baik : Cover depan , nama jelas, kelas, judul pengamatan ,
diskripsi tanggal , bulan dan tahun (diketik) original.
10 - 50 Kurang baik : Cover depan : tidak memenuhi salah satu unsur
diatas
Isi laporan 60 – 90 Sangat baik-Sempurna : sesuai dengan sistematka : judul ,
40 – 59 tanggal pelaksanaan , tujuan percobaan , dasar teori , alat bahan .
langkah kerja ,hasil pengamatan dan pembahasan , kesimpulan .
daftar pustaka
20 – 39 Cukup-baik : cukup : jika tidak ada daftar pustaka
Sedang – Cukup : jika tidak ada kesimpulan dan daftar pustaka
10 - 19 Sangat kurang- Kurang : Tidak sesuai dengan sistematika
pelaporan
Teknik pengetikan 60-100 Sangat baik- Sempurna : kerapian, font, spasi dan margin sesuai
criteria
10-50 Kurang – Baik : font, spasi dan margin tidak sesuai criteria
Lampiran 4 : Penilaian Pengetahuan
KISI-KISI SOAL
KARTU SOAL
2 A 1
Alat yang digunakan untuk sortasi ukuran benih ikan (grading) pada
kegiatan pendederan ikan adalah ....
A. seser halus
B. filter
C. sheltering
D. waring putih
3 B 1
Pemanenan ikan kerapu hasil pendederan mengunakan alat untuk
menyeser benih yaitu ….
a. hapa
b. seser
c. jarring
4 B 1
d. ember
Hal yang perlu dilakukan dalam penebaran benih ikan ke kolam adalah .....
A. dengan memperhatikan waktu penebaran
B. menggunakan peralatan yang sesuai
C. aklimatisasi suhu
D. dilakukan di pagi hari atau sore hari
TOTAL SKOR 5
PEDOMAN PENSKORAN
Mengetahui
Kepala Sekolah