Anda di halaman 1dari 16

Prosedur Persiapan

Wadah Pembesaran
Komoditas Perikanan
Strata Annisa, S.Pi., Gr
Langkah Persiapan Wadah Pembesaran

1. Pengeringan dasar wadah pembesaran


2. Pengolahan dasar wadah pembesaran
3. Pemberantasan hama
4. Pengapuran dasar wadah pembesaran
5. Pemupukan dasar wadah pembesaran
6. Pengairan wadah pembesaran
Pemupukan Dasar Wadah Pembesaran

● Adalah faktor penting untuk memperoleh keberhasilan dalam pembesaran ikan


● Digunakan untuk mempertahankan / meningkatkan keberadaan plankton
● Unsur hara yang dibutuhkan oleh plankton dapat dibedakan menjadi dua, yaitu unsur mutlak dan
unsur tidak mutlak
● Unsur mutlak adalah unsur yang harus tersedia untuk pertumbuhan pakan alami
● Unsur tidak mutlak adalah unsur yang sudah cukup terbawa oleh aliran air yang masuk ke dalam
kolam
● Maksud pemupukan adalah untuk mencapai kondisi media yang baik agar pakan alami dapat
tumbuh secara optimal
● Tujuan pemupukan adalah untuk menyediakan unsur hara, memperbaiki struktur tanah, derajat
keasaman, dll
● Faktor keberhasilan pemupukan adalah 1) jenis dan jumlah / dosis pupuk dan 2) cara
pemupukan
Pupuk Yang Digunakan

1. Pupuk anorganik 2. Pupuk organik


● Adalah pupuk buatan pabrik dimana ● Adalah pupuk yang berasal dari bahan
komposisi dan jumlah unsur penyusunnya nabati dan hewani / sisa sampah buangan
tertentu dari rumah tangga
● Keuntungannya adalah menyediakan ● Keuntungannya adalah memperbaiki
unsur dalam jumlah dan perbandingan struktur tanah terutama tanah berpasir,
yang diinginkan, mudah larut, dapat menaikkan daya serap tanah terhadap air,
langsung dimanfaatkan oleh organisme dan mengandung unsur hara yang lengkap
yang berklorofil setelah ditebarkan di air (C, H, O, N, P, K, S, Na, Ca, Mg, Mn, Cu,
Al, Si, dan Zn)
Pupuk Anorganik

Dosis

● Urea : 100 kg / ha / musim atau 10 g /


m2 / musim
● TSP : 150 kg / ha / musim atau 15 g / m2 /
musim
● ZA : 50 - 100 kg / ha / musim atau 5 - 10
g / m2 / musim
Fungsi Unsur Hara Dalam Pupuk Anorganik

1. Pupuk urea mengandung unsur hara N 2. Pupuk TSP mengandung unsur hara
(nitrogen), berfungsi untuk membentuk fosfor (P2O5), berfungsi:
hijau daun dan memperlancar proses ● Merangsang tumbuhnya plankton
fotosintesis fitoplankton yang ada dalam ● Menambah sumber protein pada plankton
kolam ● Menambah daya tahan ikan terhadap
serangan penyakit
● Menjaga kondisi kolam agar tetap stabil
kesuburannya
3. Pupuk ZA mengandung unsur hara kalium (K2O), berfungsi:
● Membentuk karbohidrat, lemak, protein pada fitoplankton dari hasil fotosintesis
● Menambah daya tahan ikan terhadap serangan penyakit
● Menetralkan pH air
Pupuk Organik

1. Pupuk kandang 2. Pupuk hijau


● Adalah pupuk organik yang dihasilkan ● Adalah pupuk organik yang berasal dari
dari kotoran hewan seperti kotoran ayam, bahan nabati
kerbau, kambing, kuda, dll ● Jenisnya adalah:
● Kualitasnya ditentukan oleh jenis hewan a. Pupuk hijau Leguminosae berasal dari
dan jenis makanan hewan tanaman Leguminosae, terdapat bakteri
● Penggunaan pupuk kandang dari kotoran yang dapat mengikat nitrogen dari udara
ayam dilarang yang disebabkan oleh (bakteri kulit akar)
kotoran tersebut mengandung bahan b. Pupuk hijau non Leguminosae berasal
kimia beracun dari obat-obatan baik yang dari tanaman yang tidak mengikat
termakan maupun disemprot sebagai nitrogen
bahan desinfektan
3. Kompos 4. Pupuk bokashi
● Adalah sejenis pupuk yang sebagian besar ● Adalah pupuk yang mengandung unsur
terdiri dari sampah buangan organik yang hara makro maupun mikro yang banyak
telah mengalami proses pengeraman dan mikroorganisme yang
dalam suhu yang tinggi, berwujud seperti menguntungkan yang dapat memperbaiki
tanah yang banyak mengandung humus sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
● Terbuat dari bahan organik seperti dedak,
ampas kelapa, tepung ikan, sampah kota,
kotoran ternak, dll
● Difermentasikan dengan mikroorganisme
sebagai pelaku utama fermentasi (Efective
Microorganism (EM4))
● Kualitas bokashi ditentukan oleh variasi ● Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
bahan baku, ukuran bahan, kondisi masih pembuatan bokashi adalah keberadaan
segar / kering dan aktivitas mikroorganisme
● Peningkatan kualitasnya perlu
ditambahkan bahan seperti eceng gondok,
humus, tepung ikan, cucian beras pertama
(air tajin), berguna untuk menetralisir
logam berat yang mungkin terkandung
dalam limbah organik yang disediakan
Teknik Pemupukan

1. Tanah dasar kolam dibirkan dijemur 4. Masukkan air ke dalam kolam ketinggian
sampai kering / retak, lalu cangkul untuk 20 - 30 cm, biarkan 3 - 5 hari
menggemburkan tanah dasar kolam 5. Penambahan pupuk anorganik, yaitu Urea
2. Sebarkan pupuk organik seperti pupuk + TSP perbandingan 2 : 1 / 50 kg / ha : 25
kandang / kompos kering 2000 - 3000 kg / ha
kg / ha 6. Apabila pada petakan pentokolan
3. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ketinggian air, dapat dinaikkan secara
ditebarkan (dionggokkan) di dasar perlahan sampai ketinggian 40 - 60 cm
kolam / digantungkan dalam karung di dan petak pembesaran terus dinaikkan
badan air. Aduk rata, sebar ke seluruh dan dipertahankan ketinggian 75 - 100 cm
permukaan dasar kolam
7. Biasanya 7 - 10 hari setelah pemupukan, 8. Untuk menjaga pertumbuhan pakan alami
warna air akan berubah, air sudah hijau bisa berjalan secara teratur, pemupukan
terang / hijau muda yang menandakan dapat diulang 3 - 4 kali selama masa
pakan alami telah tumbuh dan benih pemeliharaan benih. Pupuk lanjutan
sudah dapat ditebar cukup dengan pemberian campuran Urea
dan TSP perbandingan 2 : 1 / 25 kg / ha :
12,5 kg / ha setiap pemberian
● Apabila kondisi plankton sudah terlihat kurang (kecerahan air tinggi), maka segera
lakukan pemupukan susulan dengan dosis Urea 10 - 25 kg / ha dan TSP 5 - 15 kg /
ha
● Waktu yang baik untuk pemupukan susulan adalah siang hari karena pupuk
diharapkan akan langsung direspon oleh fitoplankton untuk bahan dalam proses
fotosintesis
● Cara mengetahui kepadatan plankton di lapangan adalah mengukur kecerahan air
kolam menggunakan Secchi disk
● Kecerahan berkisar lebih kurang 30 - 45 cm, maka kepadatan plankton dikatakan
optimal (sedang)
● Kecerahan kurang dari 30 cm berarti planton terlalu padat, sebaiknya dilakukan
pengenceran dengan memasukkan air baru
● Kecerahan lebih dari 45 cm berarti kepadatan plankton kurang / jarang, tindakan
yang dilakukan adalah melakukan pemupukan susulan
Pengairan Wadah Pembesaran

● Debit air yang besar akan menjamin ketersediaan air yang berguna bagi kolam seperti
memudahkan penggantian air
● Pengisian air kolam dilakukan dengan mengairi kolam kedalaman kira-kira 30 cm, tujuannya
adalah menumbuhkan pakan alami, karena dengan kedalaman tersebut penetrasi matahari akan
dapat menembus sampai ke dasar kolam
● Biasanya dalam jangka waktu kurang satu minggu akan terlihat plankton tumbuh dengan baik
dengan kepadatan yang tinggi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai