Anda di halaman 1dari 10

Manajemen IKM, Februari 2018 (19-28) Vol. 13 No.

1
ISSN 2085-8418 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/

Strategi Pemasaran Produk Olahan Hasil Perikanan pada UMKM Cindy Group

Marketing Strategy of Fishery Processed Products at Small Medium Entreprise Cindy Group

Eviet Sri Setiyorini*1, Bambang Pramudya Noorachmat#2 dan Muhammad Syamsun#3

1 Kementerian Kelautan dan Perikanan

Gd. Mina Bahari III lt.12 Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat 10110
2 Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor

3 Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor

#Jl. Kamper, Kampus IPB Darmaga Bogor 16680

ABSTRAK

Cindy Group merupakan perusahaan kategori Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) yang
memproduksi ikan pindang, baik tradisional maupun higienis. Perusahaan untuk menjaga kelangsungan
hidupnya agar dapat bertahan dalam iklim persaingan, harus memiliki strategi menarik konsumen agar
beralih ke produknya. Salah satu strategi yang dapat dipilih adalah mengevaluasi dan mengembangkan
strategi pemasaran yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi dan menganalisis faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi pemasaran Cindy Group, (2) merumuskan strategi
pemasaran Cindy Group, dan (3) menyusun prioritas strategi pemasaran Cindy Group. Berdasarkan
faktor internal yang dimiliki dan faktor eksternal yang dihadapi Cindy Group, dirumuskan kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman terhadap strategi pemasaran menggunakan matriks Internal Factor
Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE). Skor total yang terdapat pada matriks IFE dan EFE
menggambarkan posisi perusahaan stabil dalam merespons situasi eksternal. Total skor matriks IFE
3,3436, menunjukkan bahwa kekuatan yang dimiliki Cindy Group dapat mengatasi kelemahan dengan
sangat baik. Total skor matriks EFE 2,5545, menunjukkan bahwa Cindy Group cukup baik dalam
merespon peluang dan meminimalisasi ancaman. Berdasarkan analisis matriks Quantitative Strategic
Planning Matrix (QSPM), diperoleh strategi prioritas untuk diterapkan dalam pemasaran produk olahan
hasil perikanan pada UMKM Cindy Group, yaitu memperluas jaringan pemasaran, mempertahankan
mutu dan meningkatkan pelayanan penjualan serta meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dan
koperasi/UKM lainnya guna mendapatkan akses bahan baku.
Kata kunci: pemasaran, pindang, pindang higienis, produk perikanan, strategi

ABSTRACT

Cindy Group is a company grouped as SMEs which produces boiled fish, both traditional and
hygienic. Companies to keep their survival in order to survive in a competitive market, must have a
strategy to attract consumers to buy their products. One of the best strategy is to evaluate and develop
appropriate marketing strategies. The objectives of this research are: (1) to identify and analyze internal
and external factors influencing Cindy Group marketing strategy, (2) to formulate Cindy Group
marketing strategy, and (3) to prioritize Cindy Group marketing strategy. Based on internal and external
factors, Cindy Group formulated strengths, weaknesses, opportunities and threats toward marketing
strategy using Internal Factor Evaluation (IFE) and External Factor Evaluation (EFE). The total score in
the IFE and EFE matrices illustrated that the firm's stable position in responding to external situations.
The total IFE score of 3.3436 indicated that the strengths of Cindy Group could overcome the
weaknessess very well. Total EFE score of 2.5545 indicated that Cindy Group was good enough to
respond the opportunities and minimize threats. Based on QSPM analysis, the priority strategy to be
applied in the marketing of fishery processed products at UMKM Cindy Group which was expanding
marketing network, maintaining quality, increasing sales service and increasing cooperation with related
institutions and cooperatives/other SMEs in order to get raw material access.
Key words: boiled fish, fishery product, hygienic boiled fish, marketing, strategy
_____________
*) Koresponden:
Gd. Mina Bahari III lt.12 Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat 10110; email: epiet02@gmail.com
20 Strategi Pemasaran Produk Olahan Hasil Perikanan

PENDAHULUAN Tujuan penelitian ini adalah: (1) meng-


identifikasi dan menganalisis faktor internal dan
Prospek pemasaran hasil produk perikanan eksternal yang mempengaruhi strategi pemasaran
yang cukup baik didukung oleh adanya Cindy Group; (2) merumuskan strategi pemasar-
peningkatan konsumsi ikan per kapita dunia an Cindy Group; dan (3) menyusun prioritas
setiap tahun seiring dengan meningkatnya jumlah strategi pemasaran Cindy Group.
penduduk dunia. Menurut Pusdatin KKP (2015),
tingkat konsumsi ikan di Indonesia telah meng-
METODE PENELITIAN
alami kenaikan, dari tahun 2009 sebesar 29,08
kg/kap/tahun, menjadi sebesar 41,11 kg/kap/tahun
Penelitian ini dilaksanakan di Cindy Group
pada tahun 2015. Konsumsi ikan Indonesia telah
yang merupakan salah satu produsen pindang
melampaui ketentuan Pola Pangan Harapan
higienis dalam jumlah cukup besar di Kabupaten
(PPH) untuk konsumsi ikan yaitu minimal 31,40
Bogor. UMKM Cindy Group berlokasi di Kp.
kg/kapita/tahun. Senada dengan konsumsi ikan
Tulang Kuning RT.02 RW.02 Desa Waru,
nasional, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten
Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.
Bogor juga mengalami peningkatan meskipun
Pengumpulan data dilakukan dengan bebe-
masih berada di bawah konsumsi ikan nasional,
rapa metode, meliputi studi pustaka, wawancara
dari 19,36 kg/kap/tahun pada tahun 2009, menjadi
dan observasi. Teknik pengumpulan data secara
26,41 kg/kap/tahun pada tahun 2015 (DPP Kab
umum dilakukan dengan mengkoleksi data yang
Bogor, 2015).
telah dimiliki responden dan membangun data
Julisar dan Miranda (2013) menyebutkan
dengan wawancara dan observasi terhadap
salah satu kunci keberhasilan UMKM adalah
dokumen yang tersedia. Sumber data terdiri dari:
tersedianya pasar yang jelas bagi produk UMKM.
(1) Data Primer, yaitu data yang secara langsung
Sementara itu kelemahan mendasar UMKM
dikumpulkan oleh peneliti dari responden; (2)
dalam bidang pemasaran adalah orientasi pasar
Data Sekunder, yaitu data yang tidak langsung
rendah, lemah dalam persaingan yang kompleks
dikumpulkan dari responden, tetapi diambil dari
dan tajam serta tidak memadainya infrastruktur
pihak lain, serta (3) Observasi yaitu melakukan
pemasaran. Penelitian lainnya oleh Winarto et al
pencatatan secara teliti dan sistematis terhadap
(2013) menyebutkan bahwa pengembangan
obyek penelitian dalam melengkapi teknik
pindang ikan di Kabupaten Bogor belum optimal
wawancara. Penelitian ini menggunakan kuesio-
karena keterbatasan modal, sarana produksi,
ner yang berisi sejumlah pertanyaan tertulis
pengetahuan tentang sanitasi dan higienis, teknik
mengenai aspek-aspek yang dikaji untuk mem-
pengemasan, manajemen dan pemasaran.
peroleh tanggapan dan informasi dari responden.
Cindy Group merupakan UMKM binaan
Tujuh orang responden dimaksud adalah pemilik,
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
manajer dan distributor dari UMKM Cindy Group
Bogor yang memproduksi pindang ikan
serta responden dari instansi terkait.
tradisional dan higienis dalam satu manajemen.
Tahapan pengolahan dan analisis data yang
Cindy Group telah mendapatkan penghargaan
dilakukan pada penelitian ini meliputi:
SNI Award 2016 yang di selenggarakan oleh
a. Identifikasi dan Analisis Lingkungan Perusahaan
Badan Standardisasi Nasional (BSN), untuk
Penelitian ini menggunakan lima metode
kategori Organisasi Menengah Barang Sektor
analisis untuk mengidentifikasi dan menganalisis
Pangan, Pertanian dan Kesehatan. Prestasi
lingkungan perusahaan. Kelima metode tersebut
tersebut menjadikan pemasaran pindang ikan
adalah: (1) Analisis VRIO (Valuable, Rare, Imitate to
higienis yang belum tersentuh menjadi per-
Cost dan Organized), (2) Analisis PEST (Political-
masalahan tersendiri, mengingat di daerah lain
Legal, Economic, Social, Technology), (3) Matriks IFE
seperti Semarang dan Surabaya, pindang telah di
(Internal Factor Evaluation), (4) Matriks EFE
branding menjadi salah satu oleh-oleh khas daerah.
(External Factor Evaluation), dan (5) Matriks IE
Cindy Group memerlukan suatu strategi
(Internal External).
pemasaran yang tepat, agar perusahaan menjadi
Analisis VRIO digunakan untuk mengeta-
maju, mandiri dan berkelanjutan, sehingga dapat
hui kondisi internal perusahaan. Menurut Barney
berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar
dan Hesterly (2012), VRIO dapat digunakan
dan menghadapi persaingan dari usaha sejenis.
untuk melihat perbandingan komparatif menge-
nai kekuatan dan kelemahan kondisi internal

SETIYORINI ET AL Manajemen IKM


Strategi Pemasaran Produk Olahan Hasil Perikanan 21

perusahaan. Gupta (2013) menjelaskan bahwa produk pindang higienis. Cindy Group telah
analisis PEST adalah pendekatan yang paling bekerja sama dengan beberapa pemasok yang
umum digunakan untuk mempertimbangkan terpilih sehingga lebih menjamin kualitas bahan
lingkungan bisnis eksternal. PEST merupakan baku. Cindy Group menggunakan kemas-an
singkatan dari politik, ekonomi, sosial dan plastik vakum untuk pengemasan pindang
teknologi. higienis, dengan 2 variasi: kemasan plastik biasa
Menurut David (2006), matriks IFE diguna- dan plastik dengan label. Kemasan plastik dengan
kan untuk untuk menganalisis faktor-faktor label berisi informasi antara lain merek “Kapal
internal, mengklasifikasikannya menjadi kekuatan Nelayan”, komposisi produk, isi (jumlah) ikan
dan kelemahan, kemudian dilakukan pembobot- dalam kemasan dan masa kadaluarsa.
an. Matriks EFE digunakan untuk menganalisis 2. Harga
faktor-faktor eksternal, mengklasifikasikannya Penetapan harga pindang yang diberlaku-
menjadi peluang dan ancaman bagi Cindy Group, kan Cindy Group dilakukan oleh pemilik usaha.
kemudian dilakukan pembobotan. Penetapan harga ini didasarkan pada harga bahan
Matriks IE adalah alat untuk menentukan baku, baik utama maupun pendamping, upah
posisi suatu perusahaan pada internal dan tenaga pengolah, biaya operasional dan margin
eksternal perusahaan yang terdiri atas sembilan keuntungan yang disesuaikan dengan harga
sel. Penggunaan matriks ini bertujuan untuk produk sejenis dari kompetitor. Produk higienis
memperoleh strategi bisnis yang lebih detail (David, biasanya dijual dalam kondisi beku dengan harga
2006). bervariasi, tergantung ukuran dan jenis ikan,
b. Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, antara Rp8.000,00-Rp 25.000,00.
dan Threats (SWOT) 3. Promosi
Menurut Rangkuti (2006), analisis SWOT Cindy Group mempromosikan produknya
mengidentifikasi berbagai faktor yang secara melalui beberapa cara, antara lain: (1) Pemasaran
sistematis untuk merumuskan strategi yang di dari mulut ke mulut (word of mouth) yang
dasarkan pada logika untuk memaksimalkan dilakukan oleh distributor dan konsumen yang
kekuatan yang dimiliki dan peluang yang ada, puas dengan produk Cindy Group, (2) Direct
dan secara bersamaan mampu meminimalkan selling dengan mengikuti pameran dan seminar
kelemahan dan ancaman yang timbul yang baik di wilayah Bogor maupun di wilayah
berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Jadetabek lainnya, (3) Memberikan sponsorship
c. Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning) terhadap kegiatan Ayo Makan Ikan Bersama
Hubeis dan Najib (2014) menjelaskan Cindy, dan (4) Internet, Cindy group memiliki
bahwa hanya ada satu teknik analisis dalam website yang dapat diakses langsung oleh masya-
literatur yang didesain untuk menentukan daya rakat, namun belum dikelola secara optimal.
tarik relatif dari alternatif tindakan atau strategi 4. Distribusi
yang layak. Teknik ini adalah matriks peren- Distribusi pindang higienis dilakukan
canaan strategi kuantitatif (Quantitative Strategic Cindy Group melalui kerjasama dengan pemasar
Planning Matrix atau QSPM). Teknik ini secara di lingkungan perumahan yang berada di
objektif mengindikasikan alternatif strategi mana Tangerang, Bumi Serpong Damai, Pondok Cabe,
yang terbaik. Tangerang Selatan, Depok, Kabupaten Bogor,
Kota Bogor, Pasar Minggu, Kota Tangerang,
Cibinong, Bekasi, serta Cipanas. Pemasar tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN
direkrut sebagai distributor yang akan memasar-
kan produk kepada konsumen potensial di lokasi
Bauran pemasaran produk ditelaah melalui
yang dekat dengan perumahan penduduk. Secara
pendekatan 4 P (Product, Price, Place, dan
umum, pola distribusi pindang higienis di Cindy
Promotion). Berikut adalah bauran pemasaran dari
Group yaitu: Produsen  distributor/agen dan
Cindy Group:
Produsen  konsumen sekitar pabrik.
1. Produk
Bahan baku pindang yang berkualitas men-
Preferensi Konsumen
jadi salah satu perhatian perusahaan, mengingat
Respon konsumen terhadap ikan pindang
kualitas produk pindang higienis telah memenuhi
higienis produksi UMKM Cindy Group dapat
SNI, sehingga bahan baku yang tidak lolos uji
dilihat melalui pemberian kuesioner kepada 30
laboratorium, tidak dapat digunakan untuk

Vol. 13 No. 1 Februari 2018


22 Strategi Pemasaran Produk Olahan Hasil Perikanan

orang responden yang merupakan konsumen kecil menengah. Cindy Group yang pada
Cindy Group. Hasil kuesioner antara lain dapat awalnya menggunakan modal sendiri, pernah
dirangkum sebagai berikut: juga mengakses modal dari perbankan untuk
a) Sebanyak 58,82% responden makan dengan memperluas usahanya. Hal ini dilakukan
lauk ikan pindang sebanyak 4-6 kali dalam pemilik usaha pada tahun 2015, saat
satu minggu mendapatkan suntikan modal dari Bank BNI.
b) Sebanyak 73,53% responden mengenal ikan f. Infrastruktur berupa fasilitas unit pengolahan
pindang Cindy Group dari teman cukup lengkap, sarana penyimpanan bahan
c) Sebanyak 70,59% responden lebih menyukai baku, sarana penyimpanan produk jadi, sarana
ikan pindang bandeng duri lunak transportasi, dan sarana pengolahan limbah di
d) Sebanyak 76,47% responden menilai ikan lokasi Cindy Group saat ini tersedia dengan
pindang Cindy Group memiliki kualitas baik dan cukup memadai.
produk dan kemasan yang baik 2. Identifikasi Faktor Eksternal
e) Sebanyak 97,06% responden menilai harga Berdasarkan hasil analisis PEST, dari
produk yang ditawarkan Cindy Group keempat aspek yang ditanyakan kepada nara
terbilang sedang/wajar sumber adanya pengendalian impor bahan baku
ikan pindang mempunyai nilai tertinggi dan
Identifikasi dan Analisis Faktor Internal dan dianggap sangat penting. Hal ini menyebabkan
Eksternal bahan baku ikan pindang yang sebagian merupa-
kan produk impor, menjadi sulit diperoleh.
Identifikasi dan analisis faktor-faktor
Penilaian pada aspek ekonomi menunjukkan
internal pada UMKM Cindy Group menggunakan
harga bahan baku pindang yang cenderung
metode VRIO (Valuable, Rare, Imitate to Cost dan
fluktuatif memiliki pengaruh besar terhadap
Organized) dan Matriks IFE, sedangkan identifi-
usaha pengolahan pindang. Hal ini mengakibat-
kasi dan analisis faktor-faktor eksternal diguna-
kan harga jual pindang menjadi fluktuatif juga.
kan metode PEST dan Matriks EFE.
Aspek sosial budaya menunjukkan preferensi
1. Identifikasi Faktor Internal
masyarakat terhadap ikan pindang merupakan
Data penilaian faktor internal berdasarkan
salah satu hal yang penting. Didukung dengan
analisis VRIO yang mempengaruhi industri
adanya tingkat konsumsi ikan yang cukup tinggi
pengolahan ikan antara lain sebagai berikut:
dan merebaknya trend konsumsi masyarakat
a. Bahan baku merupakan faktor penting dalam
terhadap protein hewani non kolesterol.
industri pindang. Harga bahan baku yang
Teknologi pengolahan ikan pindang higienis yang
fluktuatif turut menjadi salah satu kendala
sesuai SNI dianggap penting oleh narasumber
dalam penetapan harga jual produk.
dan merupakan keunggulan produk Cindy
b. Produk pindang higienis produksi UMKM
Group.
Cindy Group telah memenuhi standard
3. Analisis Faktor Internal
nasional Indonesia. Hal ini merupakan nilai
Hasil penilaian faktor-faktor internal Cindy
tambah tersendiri bagi Cindy Group untuk
Group tersaji pada Tabel 1. Berdasarkan penilaian
mempromosikan produknya dan menarik
menggunakan matriks IFE, diperoleh tiga kekuatan
konsumen baru.
tertinggi yang dimiliki oleh Cindy Group, yaitu:
c. Pemasaran pindang secara umum masih
a. Harga produk bersaing
belum optimal, demikian juga di Cindy Group.
Harga pindang yang di produksi oleh Cindy
Hal ini terjadi karena pada umumnya pelaku
Group relatif terjangkau oleh konsumen.
usaha merasa pemasaran bukan merupakan hal
Perusahaan menentukan harga berdasarkan
yang penting, dan tanpa unit pemasaran pun,
biaya operasional dan margin keuntungan
produk pindang tetap laku.
yang disesuaikan dengan harga produk sejenis
d. Manajemen Cindy Group adalah UMKM yang
dari kompetitor.
mengolah produk pindang tradisional dan
b. Mutu Produk telah memenuhi SNI
higienis dalam satu naungan manajemen. Hal ini
Mutu produk yang kurang stabil pada
merupakan tantangan tersendiri bagi Cindy
pemindangan ikan pada umumnya merupa-
Group untuk memaksimalkan masing-masing
kan salah satu kendala dalam produksi
unit usahanya.
pindang di Indonesia. Produk pindang
e. Permodalan secara umum telah menjadi
higienis Cindy Group yang telah memenuhi
permasalahan klasik yang dihadapi industri

SETIYORINI ET AL Manajemen IKM


Strategi Pemasaran Produk Olahan Hasil Perikanan 23

Standard Nasional Indonesia merupakan salah Tabel 1. Matriks IFE strategi pemasaran Cindy Group
satu keunggulan. Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor
c. Proses produksi dan pengemasan higienis
Strengths
Proses produksi pada pindang higienis di
Cindy Group telah memenuhi standar sanitasi Mutu produk telah 0,0871 4 0,3485
memenuhi SNI
dan higienis, dimana alur proses telah
diupayakan sesuai standar teknis yang berlaku Harga produk bersaing 0,0898 4 0,3593
sehingga tidak terjadi kontaminasi silang. Proses produksi dan 0,0850 4 0,3398
Pengemasan pindang higienis menggunakan pengemasan higienis
plastik vakum, hal ini bertujuan untuk Manajemen produksi 0,0817 4 0,3268
meminimalisir kontaminasi produk dengan sesuai standard
bakteri serta memperpanjang daya simpan. SDM berkualitas dan 0,0855 3 0,2565
Kelemahan yang dimiliki oleh Cindy terlatih
Group, berdasarkan penilaian menggunakan Memiliki model kemitraan 0,0720 3 0,2159
matriks IFE antara lain: dalam pemasaran produk
a. Kemampuan perusahaan untuk mengumpul- Sarana prasarana cukup 0,0785 3 0,2354
kan informasi pasar kurang memadai
Informasi pasar merupakan faktor penting Weaknesses
yang menentukan apa yang diproduksi, di Bahan baku yang sesuai 0,0855 3 0,2565
mana, mengapa, bagaimana dan untuk siapa standard sulit di dapat
produk dijual demi memperoleh keuntungan Kemampuan perusahaan 0,0893 3 0,2679
optimal. Informasi pasar yang tepat dapat untuk mengumpulkan
mengurangi resiko usaha sehingga meminima- informasi pasar kurang
lisir kerugian. Keterbatasan informasi pasar Pemasaran melalui internet 0,0790 3 0,2370
terkait dengan letak lokasi usaha yang terpen- belum optimal
cil, pengetahuan dan kemampuan dalam SDM bagian pemasaran 0,0877 3 0,2630
menganalisis data yang masih kurang dan lain masih terbatas
sebagainya. Di samping itu, dengan pendidik- Promosi belum optimal 0,0790 3 0,2370
an formal masyarakat khususnya pelaku usaha Total 1 3,3436
pindang masih relatif rendah menyebabkan
kemampuan untuk mencerna atau meng-
Total skor yang diperoleh pada matriks IFE
analisis sumber informasi sangat terbatas.
ini berada di atas skor 2,5 yaitu 3,3436 yang
b. Bahan baku yang sesuai standard sulit di
menunjukkan kondisi internal Cindy Group cukup
dapat
kuat dan relatif mampu menggunakan kekuatan
Produk pindang higienis di Cindy Group telah
yang dimiliki untuk mengantisipasi kelemahan
memenuhi SNI. Hal ini memiliki konsekuensi
yang ada.
terhadap bahan baku yang digunakan harus
4. Analisis Faktor Eksternal
memenuhi standard yang telah ditetapkan.
Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh
Bahan baku yang sesuai standard sulit di
narasumber, maka diperoleh bobot dan rating yang
dapat, kalaupun ada harganya tinggi. Bahan
selanjutnya diolah dan ditampilkan pada Tabel 2
baku ikan yang bermutu rendah dulu
sebagai matriks EFE Cindy Group.
harganya tidak terpaut jauh dengan bahan
Berdasarkan penilaian menggunakan mat-
baku berkualitas, namun saat ini harga hanya
riks EFE, terdapat 3 peluang dengan total nilai
terpaut sedikit. Hal ini mengakibatkan
tertinggi yang mungkin diraih oleh Cindy Group,
pengolah yang dulunya menggunakan bahan
diantaranya:
baku bermutu rendah, turut membeli bahan
a. Trend konsumsi masyarakat terhadap protein
baku bermutu baik, sehingga bahan baku
hewani non kolesterol
bermutu baik semakin sulit didapatkan.
Perkembangan perekonomian dan tingkat
c. SDM bagian pemasaran masih terbatas
pendidikan di masyarakat secara tidak lang-
Bagian pemasaran di Cindy Group saat ini
sung menumbuhkan kesadaran masyarakat
ditangani satu orang, yaitu kepala bagian
dalam meningkatkan kualitas hidup termasuk
pemasaran. Hal ini menyebabkan pemasaran
menerapkan gaya hidup sehat dengan meng-
produk pindang higienis belum optimal.
konsumsi makanan yang sehat. Seiring dengan

Vol. 13 No. 1 Februari 2018


24 Strategi Pemasaran Produk Olahan Hasil Perikanan

hal tersebut, maka merupakan ancaman dan c. Persaingan dengan usaha sejenis
sekaligus peluang bagi usaha pengolahan Jumlah pelaku usaha pengolahan pindang ikan
pindang, dimana ikan di pandang sebagai dari tahun ke tahun terus mengalami pening-
sumber protein non kolesterol yang baik katan. Menurut data Dinas Peternakan dan
dikonsumsi. Perikanan Kabupaten Bogor, jumlah pemin-
b. Teknologi pengolahan ikan pindang sesuai dang ikan di Kabupaten Bogor pada tahun
standar 2011 ada 43 unit dan tumbuh 69% menjadi 70
Pengolahan ikan dengan cara pemindangan unit di 2017. Persaingan usaha pengolahan
merupakan teknik pengolahan ikan yang telah pindang ikan tidak hanya berasal dari dalam
lama ada dan dilakukan secara turun temurun wilayah Kab. Bogor saja, namun datang dari
dan belum ada standar acuan untuk proses luar daerah seperti Palabuhan Ratu dan
produksinya. Seiring perkembangan ilmu Pekalongan.
pengetahuan dan teknologi, penetapan SNI
Pindang pada tahun 2006 dan terdapat Tabel 2. Matriks EFE strategi pemasaran Cindy Group
penyempunaan pada tahun 2012 merupakan Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor
sebuah peluang bagi Cindy Group untuk
Opportunity
memproduksi pindang sesuai standard,
Trend konsumsi masyarakat 0,0792 3 0,2376
sehingga konsumen tertarik untuk membeli.
terhadap protein hewani non
c. Preferensi masyarakat terhadap ikan pindang kolesterol
yang mencakup semua kalangan
Branding ikan pindang yang 0,0691 2 0,1383
Produk pindang dapat ditemukan mulai dari telah masuk retail modern
pedagang sayur keliling, pasar tradisional
Preferensi masyarakat 0,0792 2 0,1584
hingga ke gerai retail modern sekelas Hyper- terhadap ikan pindang yang
market. Merujuk pada hal tersebut dapat mencakup semua kalangan
disimpulkan bahwa kelompok konsumen Tingkat konsumsi ikan 0,0769 2 0,1538
pindang meliputi beragam kalangan yang ada masyarakat yang cukup
di masyarakat. tinggi
Ancaman yang akan dihadapi Cindy Group Teknologi pengolahan ikan 0,0737 3 0,2212
berdasarkan penilaian menggunakan matriks EFE pindang sesuai standard
adalah: Teknologi pemasaran melalui 0,0714 2 0,1429
a. Daya beli konsumen terhadap ikan pindang internet semakin berkembang
Harga bahan baku ikan pindang yang tidak Threats
stabil dan cenderung sangat fluktuatif
Pengendalian impor bahan 0,0806 2 0,1612
mengakibatkan terjadinya fluktuasi harga
baku ikan pindang
pada ikan pindang. Harga satu kilogram
Tidak stabilnya harga bahan 0,0856 3 0,2569
pindang seringkali sama atau tidak berselisih
baku ikan pindang
dengan harga satu kilogram daging ayam. Hal
Daya beli konsumen 0,0861 3 0,2582
ini mendorong masyarakat lebih memilih
terhadap ikan pindang
untuk mengkonsumsi ayam dibanding ikan,
Ketersediaan anggaran 0,0682 2 0,1364
mengingat masyarakat umumnya lebih ter-
pemerintah untuk
biasa mengkonsumsi ayam daripada ikan. pembinaan produk olahan
b. Tidak stabilnya harga bahan baku ikan hasil perikanan
pindang
Perlunya pengembangan 0,0673 3 0,2019
Ikan merupakan bahan baku utama pada pembinaan kemitraan oleh
usaha pengolahan pindang ikan. Bahan baku instansi terkait (KKP,
ikan yang bersifat musiman mengakibatkan Kemenkop & UKM,
terjadinya fluktuasi harga yang relatif tinggi. Disnakkan)
Harga bahan baku saat musim ikan cenderung Bahan baku musiman 0,0778 3 0,2335
mengalami penurunan, dikarenakan melim- Persaingan dengan usaha 0,0847 3 0,2541
pahnya pasokan, sedangkan saat tidak musim sejenis
ikan harga bahan baku cenderung mengalami Total 2,5545
kenaikan karena terbatasnya pasokan bahan
baku.

SETIYORINI ET AL Manajemen IKM


Strategi Pemasaran Produk Olahan Hasil Perikanan 25

Total skor yang diperoleh pada matriks terdiri dari peluang dan ancaman, selanjutnya
EFE yaitu 2,5545. Hal ini menunjukkan dalam digunakan sebagai dasar formulasi alternatif
strategi pemasaran Cindy Group saat ini telah strategi. Perumusan alternatif strategi dilakukan
mampu mengatasi ancaman-ancaman yang dengan mengkombinasikan berbagai faktor yang
mungkin timbul dengan memanfaatkan peluang telah di identifikasi dan dikelompokkan. Hasil
yang ada. perumusan strategi yang merupakan kombinasi
5. Matriks IE dari strategi Kekuatan-Peluang (SO), Kelemahan-
Nilai skor total yang merupakan kombinasi Peluang (WO), Kekuatan-Ancaman (ST) dan
antara matriks IFE dan EFE selanjutnya Kelemahan-Ancaman (WT) yang terangkum
digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan dalam matriks SWOT. Perumusan strategi produk
dengan alat bantu matriks IE. Nilai matriks IE olahan hasil perikanan pada UMKM Cindy Group
menunjukkan perusahaan pada posisi sel tengah. berdasarkan matriks SWOT dapat dilihat pada
Posisi UMKM Cindy Group berdasarkan Gambar 2.
Matriks IE tersaji pada Gambar 1. Total skor IFE
sebesar 3,3436 dan total skor EFE sebesar 2,5545, Prioritas Strategi Pemasaran
menunjukkan bahwa posisi Cindy Group
Penelitian ini menggunakan matriks QSPM
berdasarkan Matriks IE berada pada sel IV, yaitu
dalam menentukan daya tarik relatif dari masing-
strategi tumbuh dan kembangkan (grow and build).
masing strategi, sehingga diperoleh prioritas
Menurut David (2006), strategi yang cocok
strategi pemasaran produk lahan hasil perikanan
diterapkan pada Cindy Group adalah strategi
pada UMKM Cindy Group. Hasil penilaian
intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar
narasumber terhadap tiga alternatif strategi pada
dan pengembangan produk) atau strategi
faktor-faktor kunci yang telah diurutkan ber-
(integrase ke belakang, ke depan dan horizontal).
dasarkan total nilai tertinggi tersaji pada Tabel 3.
Kegiatan untuk optimalisasi pemasaran
Berdasarkan analisis QSPM, prioritas alter-
merupakan salah satu formulasi strategi yang dapat
natif strategi pemasaran yang dapat diimplemen-
diimplementasikan pada UMKM Cindy Group,
tasikan pada Cindy Group adalah:
untuk mempertahankan keberlangsungan usaha.
1. Memperluas jaringan pemasaran
Memperluas sekaligus memperbanyak tempat
Total Skor Faktor Internal pemasaran dengan memanfaatkan banyak
Kuat Menengah Lemah bermunculannya lokasi sarana wisata baru
3 2 1 yang juga menumbuhkan sentra oleh-oleh bagi
4 Pertumbuhan Pertumbuhan Penciutan para wisatawan yang berkunjung, dapat
memberikan dampak berantai bagi perluasan
Tinggi

I II III target jumlah maupun luasan area pemasaran.


Total Skor Faktor Eksternal

2. Mempertahankan mutu dan meningkatkan


3 Stabilitas Pertumbuhan Penciutan
pelayanan penjualan
Menengah

Bahan baku menjadi faktor utama yang


IV V VI menentukan dalam proses pengolahan ikan,
oleh karenanya mutu bahan baku menjadi
kunci dalam tahapan proses produksi
2 Pertumbuhan Pertumbuhan Likuidasi
pengolahan ikan. Proses penanganan dan
Rendah

pengolahan bahan baku, serta kondisi


VII VIII IX
lingkungan menjadi tahapan lanjutan untuk
menghasilkan produk olahan ikan yang
1 berkualitas. Pengawasan secara berkala untuk
Gambar 1. Matriks IE menjamin keamanan dan mutu produk,
mutlak diperlukan dalam penanganan produk
Perumusan Alternatif Strategi Pemasaran
mulai dari proses pengolahan hingga produk
Hasil identifikasi dan analisis faktor-faktor sampai ke tangan konsumen. Penetapan
internal yang terdiri dari kekuatan dan standar mutu mengacu pada SNI ikan
kelemahan, serta faktor-faktor eksternal yang pindang.

Vol. 13 No. 1 Februari 2018


26 Strategi Pemasaran Produk Olahan Hasil Perikanan

KEKUATAN/Strenghts (S) KELEMAHAN/ Weakness (W)


Faktor Internal 1 Mutu Produk telah memenuhi SNI 1 Bahan baku yang sesuai
2 Harga produk bersaing standard sulit di dapat
3 Proses produksi dan pengemasan 2 Kemampuan perusahaan
higienis untuk mengumpulkan
4 Manajemen produksi sesuai standard informasi pasar kurang
5 SDM berkualitas dan terlatih 3 Pemasaran melalui internet
6 Memiliki model kemitraan dalam belum optimal
pemasaran produk 4 SDM bagian pemasaran
Faktor Eksternal 7 Sarana prasarana cukup memadai masih terbatas
5 Promosi belum optimal
PELUANG//Opportunities (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
1. Trend konsumsi masyarakat terhadap protein hewani 1. Mempertahankan mutu dan 1. Meningkatkan kegiatan
non kolesterol meningkatkan pelayanan penjualan promosi lokal (W5, O1, O3,
2. Branding ikan pindang yang telah masuk retail (S1, S2, S3, S6, O2, O5) O4)
modern 2. Memperluas jaringan pemasaran (S5, 2. Mengoptimalkan
3. Preferensi masyarakat terhadap ikan pindang yang S6, S7, O2, O6) penggunaan teknologi dan
mencakup semua kalangan 3. Memanfaatkan teknologi untuk informasi untuk
4. Tingkat konsumsi ikan yang cukup tinggi melakukan inovasi produk (S5, S6, peningkatan akses pasar
5. Teknologi pengolahan ikan pindang sesuai standard O1, O4) (W3, W4, O6)
6. Teknologi pemasaran melalui internet semakin 3. Membentuk unit
berkembang pemasaran secara khusus
(W2, W4, W5, O1, O3, O4)
ANCAMAN/Treaths (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
1. Pengendalian impor bahan baku ikan pindang Memanfaatkan asosiasi untuk menjalin 1. Menetapkan strategi harga
2. Tidak stabilnya harga bahan baku ikan pindang hubungan baik dan melakukan audiensi pasar untuk menghadapi
3. Daya beli konsumen terhadap ikan pindang dengan instansi terkait (S5, T4, T5, T7) persaingan (W1, W2, T3, T7)
4. Ketersediaan anggaran pemerintah untuk 2. Meningkatkan kerjasama
pembinaan produk olahan hasil perikanan dengan instansi terkait dan
5. Perlunya pengembangan pembinaan kemitraan oleh koperasi/UKM lainnya guna
instansi terkait (KKP, Kemenkop & UKM, Disnakkan) mendapatkan akses bahan
6. Bahan baku musiman baku (W1, W2, T1, T2, T5, T6,
7. Persaingan dengan usaha sejenis T7)

Gambar 2. Rumusan strategi pemasaran dengan matriks SWOT

Tabel 3. Prioritas Alternatif Strategi berdasarkan


Matriks QSP 3. Meningkatkan kerjasama dengan instansi
Total terkait dan koperasi/UMKM lainnya guna
No Alternatif Strategi
Nilai mendapatkan akses bahan baku
1 Memperluas jaringan pemasaran 7,2174 Menjalin kerjasama dengan UMKM lain yang
memiliki kepentingan yang sama, misal dalam
2 Mempertahankan mutu dan 7,1516
meningkatkan pelayanan penjualan hal kebutuhan bahan baku ikan dapat
dilakukan untuk bisa memperoleh harga yang
3 Meningkatkan kerjasama dengan 6,9055
instansi terkait dan koperasi/UKM lebih baik karena melakukan pembelian dalam
lainnya guna mendapatkan akses bahan partai yang lebih besar. Kerjasama yang baik
baku dengan instansi pemerintahan juga perlu
4 Memanfaatkan teknologi untuk 6,8372 dilakukan untuk membangun kesepahaman
melakukan inovasi produk mengenai kebutuhan UMKM yang dapat di-
5 Memanfaatkan asosiasi untuk menjalin 6,8161 jembatani oleh pemerintah dengan cara pene-
hubungan baik dan melakukan audiensi tapan kebijakan yang mendukung perkem-
dengan instansi terkait bangan sektor UMKM dalam hal ini bisa me-
6 Meningkatkan kegiatan promosi lokal 6,7965 libatkan KKP, Kemenkop dan Kemenperindag.
7 Menetapkan strategi harga pasar untuk 6,6685 4. Memanfaatkan teknologi untuk melakukan
menghadapi persaingan inovasi produk
8 Membentuk unit pemasaran secara 6,6675 Teknologi informasi berkembang dengan
khusus sangat pesat dalam dasawarsa terakhir, saat ini
9 Mengoptimalkan penggunaan teknologi 6,5775
orang dapat dengan mudahnya mencari dan
dan informasi untuk peningkatkan akses menemukan segala macam jenis informasi dan
pasar hal yang sedang menjadi trend melalui
internet. Hal ini tentunya juga dapat diman-

SETIYORINI ET AL Manajemen IKM


Strategi Pemasaran Produk Olahan Hasil Perikanan 27

faatkaan oleh UMKM untuk melakukan ketersediaan tenaga pemasaran yang memadai
inovasi produknya dengan inspirasi dari dari sisi jumlah maupun dari sisi keteram-
penggalian informasi dan data yang ada di pilannya. Pemasaran di UMKM Cindy Group
sekitar maupun di dunia guna melakukan belum optimal karena hanya ditangani oleh
pengembangan baik dari sisi tampilan, rasa, satu orang tenaga pemasaran, oleh karena itu
maupun cara penyajian produk, sekaligus perlu kiranya membentuk unit khusus yang
dapat memetakan calon konsumen dari menangani pemasaran produknya
produknya 9. Mengoptimalkan penggunaan teknologi dan
5. Memanfaatkan asosiasi untuk menjalin hu- informasi untuk peningkatkan akses pasar
bungan baik dan melakukan audiensi dengan Pertumbuhan pengguna gawai pintar (smart
instansi terkait phone) berkorelasi positif dengan tingginya
Berorganisasi bisa menjadi salah satu pilihan pengguna internet dan media sosial, hal ini
strategi dalam upaya untuk melakukan bisa menjadi sarana bagi produk UMKM
audiensi dengan instansi terkait, karena suara untuk mengenalkan diri sekaligus mempro-
dari banyak orang atau banyak kelompok mosikan produknya. Pilihan penggunaan
tentu akan lebih diperhitungkan jika internet dan media sosial sebagai tempat
dibandingkan dengan suara yang mewakili promosi selain dari sisi biaya lebih murah jika
kepentingan satu individu saja. Tergabung dibandingkan dengan iklan konvensional, juga
dalam asosiasi juga akan semakin membuka ada kelebihan dari luasnya jangkauan dan
kesempatan untuk saling bertukar informasi variasi dari sisi penggunanya, sehingga
maupun sumberdaya untuk melakukan produk memiliki kemungkinan untuk dikenal
pengembangan usaha. secara lebih luas. Promosi pemasaran digital
6. Meningkatkan kegiatan promosi lokal ada banyak jenisnya, seperti social media
Masyarakat saat ini cenderung menyukai hal- optimation (facebook ads, instagram ads) dan
hal yang berbau visual, menciptakan sebuah search engine optimation (google adwords).
outlet dengan tampilan dan lingkungan yang
menarik bisa menjadi pilihan cara untuk
KESIMPULAN
meningkatkan penjualan. Hal ini karena
masyarakat tidak hanya mencari produk untuk
Berdasarkan hasil penelitian di Cindy
pemenuhan kebutuhan semata namun kadang
Group, dapat disimpulkan bahwa analisis matriks
juga membeli produk sebagai sarana aktua-
IFE dan EFE menggambarkan posisi perusahaan
lisasi diri dengan cara berswafoto di lokasi
stabil dalam merespons situasi eksternal. Matriks
penjualan produk yang dianggap menarik.
IFE sebesar 3,3436 mengindikasikan Cindy Group
Tentu saja mesti diikuti dengan menciptakan
mempunyai posisi internal diatas rata-rata. Hal ini
beragam produk yang dari sisi rasa bisa
berarti bahwa kekuatan yang dimiliki Cindy
memuaskan konsumen. Hal lain yang dapat
Group dapat mengatasi kelemahan dengan sangat
dilakukan adalah dengan menyusun program
baik. Pada Matriks EFE, skor totalnya sebesar
promosi yang efisien dan tepat sasaran, seperti
2,5545, menunjukkan bahwa Cindy Group cukup
pemberian diskon atau kerjasama dengan
baik dalam merespon peluang dan meminima-
kantin sehat.
lisasi ancaman. Posisi Cindy Group berdasaran
7. Menetapkan strategi harga pasar untuk
matriks IE berada pada sel IV, yaitu strategi
menghadapi persaingan
tumbuh dan kembangkan (grow and build).
Penetapan harga juga merupakan poin penting
Strategi yang cocok diterapkan pada Cindy Group
dalam menjaga persaingan pruduk UMKM
adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengem-
baik dengan pesaing dari usaha sejenis mau-
bangan pasar dan pengembangan produk) atau
pun jenjang atau level dalam rantai pemasaran
strategi (integrase ke belakang, ke depan dan
yang ada dalam UMKM itu sendiri. Misal
horizontal).
menciptakan disparitas harga dalam zona
Analisis matriks SWOT menunjukkan
wilayah pemasaran, membedakan harga untuk
alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh
distributor dengan konsumen perorangan.
Cindy Group, yaitu: (1) Mempertahankan mutu
8. Membentuk unit pemasaran secara khusus
dan meningkatkan pelayanan penjualan; (2)
Kebutuhan untuk melakukan perluasan
Memperluas jaringan pemasaran; (3) Meman-
pemasaran, tentunya harus diimbangi dengan
faatkan teknologi untuk melakukan inovasi

Vol. 13 No. 1 Februari 2018


28 Strategi Pemasaran Produk Olahan Hasil Perikanan

produk; (4) Meningkatkan kegiatan promosi lokal; [DPP Kab. Bogor] Dinas Peternakan dan
(5) Mengoptimalkan penggunaan teknologi dan Perikanan Kabupaten Bogor. 2015. Laporan
informasi untuk peningkatkan akses pasar; (6) Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan
Membentuk unit pemasaran secara khusus; (7) 2015. Bogor (ID). [Internet]. [diacu 2017
Memanfaatkan asosiasi untuk menjalin hubungan Maret 1]. Tersedia dari: http://disnakan.
baik dan melakukan audiensi dengan instansi bogorkab.go.id
terkait; (8) Menetapkan strategi harga pasar untuk Gupta, A. 2013. Environmental and PEST analysis:
menghadapi persaingan; dan (9) Meningkatkan An approach to external business
kerjasama dengan instansi terkait dan koperasi/ environment. Merit Research Journal of Art,
UKM lainnya guna mendapatkan akses bahan Social Science and Humanities,1(2):013-017.
baku. Hubeis, M. dan M. Najib. 2014. Manajemen
Berdasarkan analisis matriks QSPM, diper- Strategik dalam Pengembangan Daya Saing
oleh strategi prioritas untuk diterapkan dalam Organisasi. Jakarta (ID): PT Elex Media
pemasaran produk olahan hasil perikanan pada Komputindo.
UMKM Cindy Group, yaitu memperluas jaringan Julisar dan E. Miranda. 2013. Pemakaian E-
pemasaran, mempertahankan mutu dan mening- Commerce untuk Usaha Kecil Dan
katkan pelayanan penjualan serta meningkatkan Menengah Guna Meningkatkan Daya Saing.
kerjasama dengan instansi terkait dan koperasi/ Information Systems Department, School of
UKM lainnya guna mendapatkan akses bahan Information Systems, Binus University.
baku dengan total nilai daya tarik tertinggi Jurnal ComTech. 4 (2).
diantara alternatif strategi lainnya. [Pusdatin KKP] Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
2015b. Kelautan dan Perikanan dalam
DAFTAR PUSTAKA
Angka Tahun 2015. Jakarta (ID). [Internet].
[diacu 2017 Maret 1]. Tersedia dari:
Barney, J.B. dan W.S. Hesterly. 2012. Strategic
http://www.statistik.kkp.go.id.
Management And Competitive Advantage
Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah
Concepts And Cases. New Jersey (US):
Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep Perencanaan
Prentice Hall Publishing.
Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta
David, F.R. 2006. Manajemen Strategis: Konsep.
(ID): PT Gramedia Pustaka Utama.
Dono Sunardi, penerjemah. Ed ke-12.
Winarto, M. Hubeis, dan K. Sumantadinata. 2013.
Jakarta (ID): Salemba Empat. Terjemahan
Analisis Kelayakan dan Strategi Pengem-
dari: Strategic Management: Concepts, 12nd
bangan Usaha Pengolahan Pindang Ikan
ed.
Skala Mikro, Kecil dan Menengah Di
Kabupaten Bogor, Jawa Barat [tesis]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.

SETIYORINI ET AL Manajemen IKM

Anda mungkin juga menyukai