Anda di halaman 1dari 6

Perwira Journal of Community Development 14

E-ISSN : 2798-3706
Volume 1 Nomor 1
Juli 2021
PELATIHAN PENGEMBANGAN PEMASARAN PRODUK MELALUI
KEMASAN PRODUK DESA GIRITIRTA, KEC. PEJAWARAN,
KABUPATEN BANJARNEGARA

Oleh
Siti Maesaroh
Simey220190@gmail.com

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tamansiswa Banjarnegara

Ringkasan

Pengabdian masyarakat yang akan dilakukan oleh Tim kami terletak di Desa Giritirta
Kecamatan Pejawara, kabupaten pejawaran. Kebanyakan masyarakat desa Giritirta yang
berprofesi sebagai petani, tapi ada sebagai petani yang juga sambil berwirausaha dengan
mengelola hasil pertanian mereka salah satunya adalah petani kopi. Berdasarkan survei yang
dilakukan di lapangan, bahwa tingginya kegiatan bisnis yang dilakukan oleh pelaku usaha
belum disertai dengan pemahaman tentang faktor pendukung seperti dalam pengemasan
produk, sehingga pelaku usaha hanya fokus pada keuntungan tanpa memperhatikan faktor
pendukung bisnis. Berdasarkan ilustrasi ini, pengusaha UMKM membutuhkan pemahaman
tentang pentingnya pengemasan untuk mendukung kegiatan bisnis sehingga mereka dapat
berkembang dengan baik di masa depan.

Kata Kunci: Kemasan, Produk, Pengabdian, Bisnis

LATAR BELAKANG MASALAH


Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan atas sumber daya alam yang melimpah.
Kekayaan sumber daya tersebut terdiri dari sumber daya air, sumber daya lahan, sumber daya
hutan, sumber daya laut, maupun keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya dan
tersebar secara luas pada setiap pulau-pulau di Indonesia. Kekayaan alam yang dimiliki
tersebut dapat menjadi modal bagi pelaksanaan pembangunan ekonomi bagi Indonesia. Sektor
pertanian masih menjadi andalan penciptaan lapangan pekerjaan dalam jumlah yang cukup
besar dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya dalam perekonomian di Indonesia. Tapi sisi
lain sekarang para petani mengeluhkan harga jual hasil petani yang menurun, sehingga petani
berinisisasi untuk membuat produk dengan hasil pertaniannya. Tapi disisi lain masih sering
15

melihat produk UKM yang hanya dibungkus kertas koran bekas dan plastik bening. Sadar atau
tidak pembeli tidak hanya melihat rasa. Kemasan menarik juga menjadi penentu alasan calon
konsumen memilih produk anda.
Pertumbuhan pasar ini dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat Indonesia yang mulai peduli
dengan kesehatan (Nurmayanti, 2012). Tentunya pertumbuhan pasar yang tinggi ini menarik
banyak pemain dan berdampak pada meningkatnya persaingan dan persaingan tidak lagi hanya
menekankan keunggulan produk, tetapi pada hal lain yang dapat meningkatkan nilai yang
dirasakan manfaatnya baik secara rasional maupun emosional, antara lain dengan mendesain
kemasan yang unik (Mudra, 2010; Cenadi, 2000). Pada dasarnya, fungsi utama kemasan adalah
untuk melindungi produk dari kerusakan saat menjalani proses transportasi, penyimpanan, dan
penjualan produk (Gonzalez, dkk., 2007). Selain itu, kemasan berfungsi pula sebagai alat yang
dapat mendorong penjualan, karena kemasan langsung berhadapan dengan konsumen,
sehingga kemasan dapat memengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif (Wirya,
1999). Hal ini juga didukung oleh Rund (2005) yaitu kemasan menarik perhatian konsumen,
meningkatkan kesan, dan memengaruhi persepsi konsumen terhadap sebuah produk.
Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan fokus pada pelaku usaha kopi di Desa Giritirta
Kecamatan Pejawara sebagai target program dengan tujuan agar pelaku usaha kopi
mendapatkan pemahaman arti penting dari kemasan produk sehingga pemahaman tersebut
dapat diterapkan dalam kegiatan usaha serta dapat memperbaiki kualitas usaha yang sedang
mereka jalankan.
TUJUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INI, YAKNI
a. memberikan wawasan kepada pelaku usaha Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengenai
kemasan yang baik dan menarik untuk sebuah produk agar memiliki nilai jual yang lebih
untuk dipasarkan
b. Memberikan pengetahuan mengenai arti penting dari pemberian kemasan pada pelaku
usaha kopi,
c. Memberikan pengetahuan tentang kemasan yang bisa menjadi sarana informasi dan
pemasaran yang baik dengan membuat desain kemasan yang kreatif sehingga lebih
menarik dan mudah diingat konsumen pada pelaku usaha kopi.

MANFAAT KEGIATAN
Peserta pelaku usaha kopi, yakni peserta pelaku usaha kopi dapat memahami arti pentingnya
pemberian kemasan pada produk bagi usahanya, melalui pelatihan ini dapat menumbuhkan
16

kesadaran dalam nilai jual produk di lihat dari kemasan dan memberikan pengetahuan bahwa
kemasan bisa di jadikan sebagai sarana promosi produk.

METODE
Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan metode paparan da
praktek. Objek dalam kegiatan ini adalah pelaku usaha kopi di Desa Giritirta Kecamatan
Pejawaran. Adapun beberapa tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini meliputi: Tahap Persiapan, yang dilakukan untuk mempersiapkan berbagai hal
sebelum melakukan kegiatan yang meliputi menjalin komunikasi dengan mitra, melakukan
studi pendahuluan (Survei Lapangan), mengidentifikasi setiap permasalahan pada mitra dan
melakukan penyusunan rencana pemecahan masalah (Problem Solving).Tahap Pelaksanaan,
yang meliputi pendampingan dan pembinaan untuk mitra yang dipilih dan memberikan solusi
untuk setiap permasalahan pada setiap mitra yang sudah ditelaah, permasalahan yang ditindak
lanjuti meliputi masalah permasalahan dalam bidang pembukuan, dan lain lain.
Permasalahan ini didasari oleh pengetahuan tentang kemasan. Tahapan ini juga terdiri dari
sosialisasi arti penting kemasan dan prakteknya. a. Pengarahan yang dilakukan oleh pihak
program Studi b. Pemaparan materi yang dilakukan oleh nara sumber. c. Pendampingan dan
Mentoring Selama pelatihan. d. Pendampingan pelatihan. e. Evaluasi dan Motivasi. f. Hasil
Tahap Evaluasi dan Penutup, dimana permasalahan-permasalahan yang ditemukan dari peserta
pelatihan menjadi bahan diskusi dan kajian bersama, kemudian ditawarkan solusi alternatifnya
sebagai solusi akhir. Kemudian diberikan kesimpulan dan penutup dari hasil kegiatan secara
jelas dan menyeluruh.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Program Pengabdian Masyarakat UMKM di Desa Giritirta Kecamatan Pejawaran Kabupaten
Banjarnegara memiliki ouput diantaranya: 1. Pelaku usaha kopi memahami dasar-dasar
penggunaan kemasan pada produk. 2. Pelaku usaha kopi dapat pemahaman tentang desain
kemasan 3. Pelaku usaha kopi dapat mengetahui biaya produksi sehingga mengetahui
keuntungan dari usaha tersebut agar lebih mudah mengatur strategi dalam pengembangan
usaha Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Giritirta Kecamatan Pejawaran bertempat di
rumah salah satu pelaku usaha kopi. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi seminar tentang arti
penting penggunaan kemasan yang menarik untuk usaha kopi dengan materi usaha kopi Agar
dapat mengopitmalkan Laba. Kegiatan seminar bertemakan pengembangan produk melalui
17

atribut produk yang di fokuskan pada kemasan yang selama ini dilakukan melalui tahap sebagai
berikut:
Berdasarkan rencana yang telah dijadwalkan dengan pihak Desa ini dapat persentasi
mengenai pengembangan produk Makan Ringan dilaksanakan pada tanggal Rabu, 8 Mei
2019. Persentasi dan pembelajaran dilaksanakan di Desa Giritirta Kecamatan Pejawaran Kab.
Banjarnegara pada pukul 13.00 sampai dengan pukul 15:00., semua yang datang
mendengarkan penjelasan dari tim pengabdian masyarakat.
Tahap selanjutnya adalah penjelasan materi yang disampaikan oleh tim abdimas yang
bertugas sebagai moderator, adapun materi yang disampaikan adalah sebagai berikut:
1) Menjelaskan tentang pengembangan produk,
2) Menjelaskan kelebihan kemasan yang unik dan menarik terhadap produk
3) Menjelaskan kemasan produk bisa menjadi salah satu media promosi dan penigkatan
penjualan.
Tahapan -tahap dalam melaksanakan pengabdian ini sbb:
1. Pengarahan yang dilakukan oleh pihak STIE Tamansiswa.
Awal kegiatan peserta di Desa Giritirta Kecamatan Pejawaran diberikan motivasi oleh
Kepala Desa Giritirta Kecamatan Pejawaran diberikan arahan dan motivasi dari dosen
yang selaku pihak yang melakukan pengabdian. Diharapkan dengan adanya pelatihan
ini, peserta focus dan menerima materi yang di sampaikan, sehingga dapat memahami
dan mengaplikasikan ke produk yang para pelaku usaha produksi.
2. Pemaparan materi yang dilakukan oleh narasumber Narasumber
Membimbing pelaku usaha untuk petingnya kemasan produk. Mengapa perlu adanya
pelatihan tentang pengemasan produk karena sebagian besar usaha kecil dan menengah
harus ada Kemasan yang baik disis lain kemasan juga untuk menjaga kualitas dan
secara signifikan memberikan keuntungan dari segi pendapatan, Selama distribusi,
kualitas produk pangan dapat memburuk secara biologis dan kimiawi maupun fisik..
Materi tentang kemasan ini dibawakan oleh beberapa narasumber, diantaranya Ibu Siti
Maesaroh, S.Ip.,M.M tentang Pengembangan Pemasaran Produk Melalui kemasan.
18

3. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kemasan


Pelatihan pembuatan pengemasan dilaksanakan satu hari dengan menghadirkan pelaku
usaha kopi. Pelatihan dilakukan dimulai dari menyiapkan alat dan bahan seperti kertas
stiker, komputer dan lain sebagainya. Setelah suluruh alat dan bahan sudah siap maka
langkah selanjutanya melakukan pelatihan pembuatan kemasan produk kopi.
Pelatihan yang dilakukan memberikan manfaat bagi masyarakat sasaran berupa
peningakatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat kemasan
suatu produk. Sehingga tampilan produk dapat lebih baik dan aman dan diharapkan
dengan pengemasan yang baik bisa meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh
masyarakat terutama pada sanitasi produk yang dihasilkan sehingga konsumen lebih
tertarik untuk membelinya . Hasil pengabdian ini sejalan dengan dengan temuan
(Sulaeman, 2018) bahwa pelatihan dapat meningkatkan pemahaman peserta
19

KESIMPULAN
Dari hasil pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan kemasan, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam pengemasan mengalami peningkatan.
Sehingga kedepannya produk yang dihasilkan dapat terkemas dengan baik dan sanitasinya
tetap terjaga dan partisipasi masyarakat dalammengikuti kegiatan pelatihan cukup baik,
sehingga dapat membantu kelancara kegiatan yang dilaksanakan.

Daftar Pustaka
Cenadi, C.S. 2000. Peranan Desain Kemasan Dalam Dunia Pemasaran. Nirmana Vol. 2,
No. 1, Januari 2000, pp. 92 – 103.

Gonzalez, M.P., Thorhsbury S., & Twede D. 2007. Packaging as a tool for product
development: Communicatingvalue to consumers. Journal of Food
Distribution Research, 38 (1), pp. 61-66.

Mudra, I.W. 2010. Desain Kemasan Produk. Pelatihan Pembuatan Kemasan Puslit Seni
Kreasi Baru LP2M ISI Denpasar
Nurmayanti. 2012. Amerta Indah Otsuka Targetkan Penjualan Rp 2 Triliun.
http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20773/Amerta-Indah-Otsuka
Targetkan-Penjualan-Rp-2-Triliun.

Rundh, B. 2005. The multi-faceted dimension of packaging. British Food Journal, 107
(9), 670-684.
Sulaeman, M. (2018). Efektifitas Pelatihan Keterampilan Berusaha Dan Bantuan Stimulan
Usaha Ekonomis Produktif Terhadap Pengentasan Kemiskinan (Studi Kasus Di Kota
Banjar). Jurnal Terapan Abdimas, 3(1), 28. https://doi.org/10.25273/jta.v3i1.2164

Wirya, I. 1999. Kemasan yang Menjual. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Yu, H. J.
& Kincade, D. H. 2001. Effects of product image at three stages of the consumer
decision process for apparel products: alternative evaluation, purchase and
post-purchase. Journal of Fashion Marketing and Management, Vol. 5 Iss: 1
pp. 29 – 43.

Anda mungkin juga menyukai