M-FM-KUR-02-01
SMK NEGERI 1 MAMUJU
Status Revisi 00
RENCANA Tgl. Efektif 10 Juli 2017
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Halaman 1 dari 178
(RPP)
Mutu adalah gabungan dari sejumlah atribut yang dimiliki oleh bahan atau produk pangan yangdapat
dinilai secara organoleptik. Atribut tersebut meliputi parameter kenampakan, warna, tekstur, rasa dan
bau (Kramer dan Twigg, 1983). Menurut Hubeis (1994), mutu dianggap sebagai derajat penerimaan
konsumen terhadap produk yang dikonsumsi berulang (seragam atau konsisten dalam standar dan
spesifikasi), terutama sifat 9
organoleptiknya. Mutu juga dapat dianggap sebagai kepuasan (akan kebutuhan dan harga) yang
didapatkan konsumen dari integritas produk yang dihasilkan produsen. Berdasarkan ISO/DIS 8402-1992,
mutu didefinsilkan sebagai karakteristik menyeluruh dari suatu wujud apakah itu produk, kegiatan,
proses, organisasi atau manusia, yang menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang
telah ditentukan (Fardiaz, 1997).
Kramer dan Twigg (1983) telah mengklasifikasikan karakteristik mutu bahan pangan menjadi dua
kelompok, yaitu: (1) karakteristik fisik atau karakteristik tampak, meliputi penampilan yaitu warna,
ukuran, bentuk dan cacat fisik; kinestika yaitu tekstur, kekentalan dan konsistensi; flavor yaitu sensasi
dari kombinasi bau dan cicip, dan (2) karakteristik tersembunyi, yaitu nilai gizi dan keamanan
mikrobiologis.
Mutu berbeda dengan kualitas. Pisang batu mempunyai kualitas lebih baik sebagai bahan baku rujak
gula, namun pisang yang bermutu baik adalah cavendish karena memiliki sejumlah atribut baik. Hanya
satu karakteristik baik yang dimiliki oleh pisang batu, yaitu daging buahnya berbiji sehingga cocok untuk
rujak. Pisang cavendish memiliki sejumlah karakteristik baik, yaitu rasa yang manis, kulitnya mulus,
bentuknya menarik, dan tekstur daging buahnya lembut. Dengan demikian, cavendish merupakan buah
pisang yang bermutu baik sedangkan pisang batu merupakan pisang berkualitas baik untuk dibuat rujak.
Istilah kualitas berbeda pengertiannya antara satu orang dengan lainnya. Kualitas bahan pangan
dapat dikatakan baik hanya karena karakter ukuran, jenis, atau kesegarannya. Harga jual bahan
pangan yang mahal dianggap lebih berkualitas dibandingkan dengan harga jual yang lebih murah.
Sebagai contoh, durian monthong dari Thailand dianggap lebih berkualitas dibandingkan durian
lokal yang harganya relatif murah. sifat lainnya dll
a. Pengujian Hasil Pertanian dan Perikanan Menggunakan Alat Fisik
Pengujian Bahan Hasil Pertanian Secara Fisis seperti yang telah diuraikan diatas meliputi: Penampakan
warna dan identitas, jenis pengujian ini pada dasarnya bisa dilakukan dengan uji indrawi/organoleptik
tapi bisa juga uji secara kulitatif terutama untuk warna pada makanan dan minuman dengan metode
kromatografi kertas menggunakan benang wol. Masing-masing pengertian ruang lingkup jenis pengujian
tersebut dapat dipelajari sebagai berikut:
1) Penampakan
Penampakan ialah parameter mutu suatu bahan atau produk dimana apabila ditujukan untuk
pengujian komoditas hasil pertanian merupakan hal penting yang tidak bisa diabaikan, penampakan
biasanya pengujiannya dilakukan dengan uji organoleptik/uji indrawi yang meliputi, kilap, suram, jernih,
bening, dan lain-lain.
Kilap pada Kulit Buah
Beberapa buah-buahan mempunyai permukaan kulit yang mengkilap dan menarik. Karenanya produsen
atau pemasar buah-buahan berusaha untuk membuat kulit buah itu selalu mengkilap untuk menarik
konsumen. Buah jeruk yang cukup tua permukannya mengkilap dan mempunyai kesan buah jeruk itu
manis dan menarik. Buah jeruk muda permukaannya agak kusam dan kurang menarik. Permukaannya
dapat dibuat mengkilap dan menarik dengan cara buah itu dilap atau digosok dengan kain. Demikian
juga halnya pada buah-buahan lain seperti apel, kesemek, salak.
Sifat fisikbuah-buahan dapat dilihat dari tekturnya, sifat biologibuah-buahan dapat dilihat dari
proses respirasinya dan sifat kimiabuah-buahn dapat dilihat dari kandungan gizi dan mineral
yang dikandungnya.
Klasifikasi buah-buahan berdasarkan sifat fisiknya :
1. Buah-buahan yang bertekstur lunak
2. Buah-buahan yang bertekstur keras, contoh pir, apel
Klasifikasi buah-buahn berdasarkan sifat kimianya
No. Dok. M-FM-KUR-02-01
SMK NEGERI 1 MAMUJU
Status Revisi 00
RENCANA Tgl. Efektif 10 Juli 2017
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Halaman 3 dari 178
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scintifik
Model : Investigetion
Metode Pembelajaran : Contextual Learning
No. Dok. M-FM-KUR-02-01
SMK NEGERI 1 MAMUJU
Status Revisi 00
RENCANA Tgl. Efektif 10 Juli 2017
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Halaman 4 dari 178
I. SUMBER BELAJAR
Buku Teks Bahan Ajar Siswa : Pengolahan nabati
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
1. Penilaian Sikap
LEMBAR JURNAL SIKAP SPIRITUAL
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Produksi Pengolahan Hasil Nabati
No. Waktu Nama Catatan Butir Tindakan Keterangan
Siswa Perilaku Sikap Pembinaan /
Penghargaan
No. Dok. M-FM-KUR-02-01
SMK NEGERI 1 MAMUJU
Status Revisi 00
RENCANA Tgl. Efektif 10 Juli 2017
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Halaman 7 dari 178
2. Penilaian Pengetahuan
PENUGASAN
Indikator Pencapaian Jenis Tugas Tugas
3.1.1 Menyusun langkah-langkah Terstruktur Mencari informasi tentang mutu
penanganan bahan baku bahan baku olahan nabati
olahan nabati sesuai (sesuai kelompok masing-
klasifikasi mutu masing)
3.1.2 Menganalisis mutu bahan Praktek LK Terlampir
baku untuk satuan produksi
Lembar kerja 1.
Acara : Menganalisis bahan hasil pertanian menggunakan alat fisik
Tujuan : Siswa mampu menguji / menganalisis bahan hasil pertanian menggunakan alat fisik
Alat dan Bahan
1. Alat Anlisis bahan hasil pertanian secara fisik (Organoleptik)
2. Bahan hasil pertanian berupa padatan (biji- bijian, buh- buahan, sayur-sayuran dll)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik !
2. Ikuti prosedur percobaan dengan benar, konsultasikan rencana kerja anda pada guru pembimbing !
3. Hindarkan penggunaan alat diluar fungsinya !
4. Tempatkan semua peralatan dalam kondisi yang aman !
Langkah Kerja
1. Lakukan analisis/pengujian bahan pertanian dengan peralatan yang ada
3. Penilaian Keterampilan
NO ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
1 1 2 3
2 Menyiapkan alat untuk praktikum
3 Menggunakan bahan sesuai dengan yang
dibutuhkan dalam praktikum
4 Melaksanakan langkah kerja sesuai prosedur
5 Melakukan pengamatan saat praktikum
berlangsung
6 Melakukan pengamatan saat
praktikum berlangsung
7 Melakukan pencatatan data
8 Menghitung/mengolah data hasil
pengamatan
9 Membuat laporan hasil praktum
10 Membersihkan lingkungan praktikum
No. Dok. M-FM-KUR-02-01
SMK NEGERI 1 MAMUJU
Status Revisi 00
RENCANA Tgl. Efektif 10 Juli 2017
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Halaman 9 dari 178
Rubrik :
ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
1 2 3
Kompetensi Dasar
3.2 Mengidentifikasi buah segar untuk satuan produksi
4.2 Menunjukkan buah segar untuk satuan produksi
D. Tujuan Pembelajaran
3.2.1 Melalui observasi peserta didik dapat mengklasifikasikan olahan hasil buah-buahan dengan
benar
3.2.2 Melalui diskusi peserta didik dapat menerapkan prinsip dasar pengolahan hasil buah-buahan
dengan teliti
3.2.3 Melalui diskusi peserta didik dapat mendiagnosa faktor-faaktor yang berpengaruh pada proses
pengolahan buah-buahan dengan benar
4.2.1 Melalui kegiatan praktek peserta didik maampu mengidentifikasi produk olahan hasil buah-
buahan dengan benar
4.2.2 Melalui kegiatan praktek peserta didik mampu melatih prinsip dasr pengolahan buah-buahan
dengan benar dan bertanggungjawab
4.2.3 Melalui kegiatan praktek peserta didik mampu menentukan faktor-faktor yang berpengaruh
pada proses pengolahan buah-buahan dengan benar dan teliti
E. Materi Pembelajaran
Buah-buahan merupakan bahan hasil pertanian yang banyak dikonsumsi masyarakat luas. Selain rasanya
yang segar, buah juga kaya kandungan gizi. Akan tetapi, buah pada umumnya memiliki daya simpan
yang singkat. Setelah 2-3 hari tekstur buah akan melunak dan mulai rusak. Indonesia sebagai negara
tropis memiliki berbagai jenis buah-buahan yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Banyak buah-
buahan yang hanya akan kita peroleh pada musim tertentu, tidak sepanjang tahun, demikian juga pada
saat tertentu terjadi panen raya dimana buah-buahan melimpah sehingga banyak yang terbuang.
Pengolahan merupakan solusi untuk menangani masalah tersebut. Berbagai produk olahan buah dapat
dibuat dengan kriteria buah tertentu untuk produk olahan buah yang akan dibuat.Kegiatan produksi
melalui beberapa tahapan, di antaranya memilih dan menangani bahan untuk proses produksi, memilih
dan menyiapkan peralatan produksi, mengendalikan proses dan menilai mutu hasil, mengemas hasil
produksi sesuai spesifikasi yang ditentukan, dan menghitung biaya. Kelimatahapan ini akan dipelajari
dalam buku ini.
Buah adalah bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putik (biasanya berbiji), (Kamus Besar
Bahasa Indonesia).Buah mengandung air, karbohidrat, vitamin, dan mineral, di samping kandungan
protein dan lemak yang terdapat pada beberapa jenis buah, artinya tidak semua buah mengandung
lemak dan protein.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Buah-buahan merupakan produk yang mudah rusak, baik secara mekanis maupun fisiologis. Kerusakan
mekanis dapat terjadi akibat gesekan, penumpukan ataupun kesalahan pemanenan, sehingga terjadi
memar dan luka pada buah. Sedangkan kerusakan fisiologis terjadi penurunan secara fisiologis pada
buah yang akhirnya terjadi pelunakan tekstur buah dan keriput.
Jenis dan klasifikasi buah
Jenis-jenis buah
Karakteristik buah
Klasifikasi buah berdasarkan tingkat kemudahn rusak / daya tahan, kesamaan sifat
agronomi, kemiripan sifat lainnya dll
Berdasarkan iklim tempat tumbuh buah-buahan dikelompokan kedalam 2 kelompok yaitu :
1. Buah-buahan iklim panas atau tropis, contoh nanas, pisang, alpukat, durian, rambutan, dll
2. Buah-buahan iklim sedng atau sub-tropis, contoh anggur, appel, jeruk, arbai dll
Klasifikasi buah-buahan secara umum dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Berdasarkan sifat fisiknya
2. Berdasarkan sifat kimianya
3. Berdasarkan sifat biloginya
Sifat fisikbuah-buahan dapat dilihat dari tekturnya, sifat biologibuah-buahan dapat dilihat dari
proses respirasinya dan sifat kimiabuah-buahn dapat dilihat dari kandungan gizi dan mineral
yang dikandungnya.
Klasifikasi buah-buahan berdasarkan sifat fisiknya :
3. Buah-buahan yang bertekstur lunak
4. Buah-buahan yang bertekstur keras, contoh pir, apel
Klasifikasi buah-buahn berdasarkan sifat kimianya
4. Buah-buahan sumber lemak, contohnya kelapa sawit, avocado
5. Buah-buahn sumber vitamin
6. Buah-buahan yang banyak mengandung air contohnya tomat, semangka, jeruk.
Klasifikasi buah-buahan berdasarkan sifat biologinya. Sifat biologi buah-buahan digolongkan
menjadi 2 yaitu :
3. Bahan pangan klimaterik, yaitu bahan pangan yang berasal dari hasil-hasil pertanian yang
menjelang maasak aktivitas respirasinya menurun. Contoh apel, pir, pisang, avocad,
pepaya, markisa, tomat dll
4. Bahan pangan non-klimaterik, yaitu bahan pangan yag berasal dari hasil-hasil pertanian
yang waktu menjelang masak aktivitas respirasinya meningkat. Contoh : jeruk, anggur,
semagka, strawberry, ketimun, nenas dll
Pengolahan buah-buahan merupakan upaya untuk mengolah dan mengawetkan, yaitu dengan
mengubah buah-buahan menjadi produk-produk olahan yang mempunyai kenampakan, rasa, warna,
dan aroma yang khas. Produk olahan buah banyak jenisnya, setiap jenis produk olahan buah
memerlukan bahan dasar buah yang berbeda tingkat kematangannya .
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Investigetion
Metode Pembelajaran : Contextual Learning
Guru menyampaikan
topik yang akan
dibahas tentang “jenis
dan klasifikasi buah-
buahan”
Peserta didik
menerima informasi
kompetensi materi,
tujuan dan langkah-
langkah pembelajaran
yang akan
dilaksanakan
Inti Orientasi Mengamati 220 menit
masalahan 15) Peserta didik
mendapatkan
penjelasan mengenai
jenis-jenis buah,
karakteristik buah dan
klasifikasi buah
Mengumpulkan Informasi/
Menanya
16) Peserta didik mencari
jenis-jenis buah,
karakteristik buah dan
klasifikasi buah
17) Peserta didik
menjelaskan hasil
pencariannya di depan
kelas
Eksperimen
18) Peserta didik
mendemonstrasikan
pengolahan buah-
buahan
19) Melakukan
pengamatan dari
praktikum yang
dilakukan
20) Mencatat hasil
pengamatan pada
jurnal
Mengasosiasi/ mengolah data
21) Peserta didik diberikan
beberapa
permasalahan yang
terjadi pada
pengolahan buah-
buahan
22) Peserta didik
mengidentifikasi
permasalahan yang
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
I. SUMBER BELAJAR
Fellow, 2000, Food Processing.
Buku Teks Bahan Ajar Siswa : Produksi Hasil Nabati
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
1. Penilaian Sikap
LEMBAR JURNAL SIKAP SPIRITUAL
Nama Sekolah : MGMP APHP KAB. Cianjur
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Produksi Pengolahan Hasil nabati
No. Waktu Nama Catatan Butir Tindakan Keterangan
Siswa Perilaku Sikap Pembinaan /
Penghargaan
2. Penilaian Pengetahuan
PENUGASAN
Indikator Pencapaian Jenis Tugas Tugas
3.2.1 Mengemukakan klasifikasi Terstruktur Mengidentifikasi klasifikasi
buah-buahan buah-buahan
TES TULIS
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Nomor Soal Bentuk Soal
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
\
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
(RPP)
E. Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi Peralatan Laboratorium
Di laboratorium pengawasan mutu hasil pertanian terdapat berbagai jenis peralatan
analisa. Beberapa diantaranya digunakan untuk pengukuran, wadah penyimpanan
bahan kimia atau contoh, pencampuran, preparasi larutan atau campuran lain,
pemanasan, pendinginan, distilasi, pemisahan termasuk kromatografi, sintesis,
pertumbuhan organisme biologi, dan berbagai instrument lainnya seperti
spektrofotmetri. Secara garis besar peralatan dasar yang digunakan di
laboratorium pengawasan mutu hasil pertanian dikelompokan menjadi empat yaitu :
a. Peralatan gelas (glass ware equipment)
b. Peralatan bukan gelas (non glass equipment) pendukung
c. Peralatan pemanas (heating equipment)
d. Neraca (balance) untuk menimbang
1. Peralatan Gelas
Peralatan gelas yang digunakan dalam pengolahan produk nabati diantaranya yaitu :
Gelas ukur. Gelas ukur memiliki bibir tuang dan kaki berbentuk heksagonal atau
berupa polipropilen yang dapat dilepas. Fungsi utamanya adalah mengukur volume
suatu cairan sesuai keperluan. Jenis gelas ukur yang dilengkapi penutup
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penguapan dari bahan kimia volatil. Kapasitas
gelas ukur dan skala yang dimiliki bervariasi, yaitu :
Tabel 1. Kapasitas gelas ukur
Kapasitas Bagian Skala Kapasitas Bagian Skala
Dalam mililiter
10 0.2 250 2
25 0.5 500 5
50 1 1000 10
100 1 2000 20
Gelas ukur berkaki polipropilen Gelas ukur dengan kaki polipropilen
memiliki kapasitas 50, 100, dan 250 ml dengan bagian skala 1 ml; sedangkan gelas
ukur dengan tutup memiliki kapasitas 100 mldengan bagian skala 1 ml.
2. Peralatan Ukur
Pipet adalah alat yang digunakan untuk mengambil atau memisahkan
zat cair dengan volume tertentu. Berdasarkan bentuknya, pipet dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu pipet tidak dan pipet berskala. Pipet berskala
memiliki bentuk beragam Perbedaan yang nyata adalahdari alat penghisapnya.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
MERAWAT PERALATAN
Perawatan dan pemeliharaan peralatan laboratorium merupakan hal yang mutlak
dilakukan di laboratorium. Pemilihan, penggunaan, pembersihan, pengeringan dan
penyimpanan yang tepat menjadi kunci perawatan peralatan gelas, keramik dan
alat penunjang kerja lainnya. Perawatan dan pemeliharaan peralatan laboratorium
merupakan tindakan pencegahan yang dilakukan agar peralatan laboratorium selalu
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
dalam keadaan baik. Tindakan yang dapat dilakukan untuk merawat dan memelihara
peralatan laboratorium :
Sebelum menggunakan peralatan gelas, periksa dengan seksama apakah peralatan yang
digunakan dalam keadaan baik.
Peralatan gelas yang baru biasanya bersifat basa dan harus dicuci pada saat diterima.
Umumnya direndam dengan HCl atau HNO3 sebelum dicuci dan dibilas dengan air destilasi.
Tidak merendam peralatan gelas dalam waktu lama dalam basa kuat karena akan merusak
gelas.
Gunakan peralatan volumetri yang terbuat dari borosilikat, jika digunakan untuk asam
korosif dan lain-lain.
Saat mengaduk larutan dalam wadah gelas seperti gelas piala dan labu hinder
penggunaan batang pengaduk dengan ujung tajam yang dapat menggores peralatan gelas.
Tidak mencampur asam sulfat pekat dengan air di dalam gelas ukur. Reaksi panas dapat
memecahkan dasar gelas ukur
Jangan gunakan sikat dengan bulu yang rusak dapat menggores gelas
Peralatan gelas yang tergores, retak atau pecah tidak digunakan untuk memanaskan
karena suhu yang kuat akan membuat peralatan gelas cenderung mudah pecah
Lakukan pemanasan secara bertahap untuk mencegah pecahnya alat akibat perubahan
suhu yang mendadak
Tidak meletakan peralatan gelas dingin ke atas hotplate apabila hotplate telah dalam
keadaan panas. Hangatkan terlebih dahulu melalui suhu yang bertahap.
Buang pecahan atau alat yang rusak dengan aman. Gunakan tempat pembuangan khusus
yang didesain tahan bocor dan diberi label dengan jelas.
KALIBRASI PERALATAN LABORATORIUM
Prosedur analisis yang ideal sebaiknya memenuhi syarat-syarat penting yaitu: sahih
(valid), tepat (accurate), cermat (precision), dapat diulang (reproducible), khusus
(spesific), andal (reliable), mantap (stable), cepat, hemat dan selamat. Untuk menjamin
keakuratan suatu hasil analisa maka peralatan pengukuran yang digunakan harus
terjamin juga keakuratannya, agar tercapai hal tersebut maka dilakukan kalibrasi.
Dari berbagai macam peralatan tersebut yang memerlukan kalibrasi adalah peralatan
yang digunakan untuk mengukur (alat ukur) baik digunakan untuk mengukur
volume, mengukur massa ataupun mengukur suhu. Peralatan ukur tersebut
perlu dikalibrasi agar keakuratan hasil analisa dapat terjamin karena dengan
menggunakan peralatan yang sudah dikalibrasi maka keakuratan peralatan ukur
tersebut tidak diragukan lagi.
Metode H.
Pembelajaran
Pendekatan : Scintifik
Model : Investigetion
Metode Pembelajaran : Contextual Learning
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Kesatu
No Kegiatan Deskripsi Waktu
1 Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 10 menit
2. Guru menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa,
memeriksa kehadiran siswa dan kebersihan kelas.
3. Guru menjelaskan topik materi dan tujuan
pembelajaran menganalisis kebutuhan alat.
4. Guru menjelaskan manfaat penguasan kompetensi
dasar ini sebagai modal awal untuk menguasai
pasangan kompetensi dasar lainnya yang tercakup
dalam mata pelajaran Produksi Hasil Nabati
5. Menjelaskan pendekatan dan model pembelajaran
yang digunakan.serta metodanya.
2 Inti 1. Orientasi Masalah (Mengamati, Menanya) 105 menit
Guru memberikan contoh jenis alat-alat yang
dibutuhkan dalam pengolahan hasil nabati dan
analisis laboratorium.
Peserta didik mengamati contoh gambar yang
ditayangkan.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai jenis alat-alat yang dibutuhkan
dalam pengolahan hasil nabati dan analisis
laboratorium.
Pesera didik memperhatikan permasalahan yang
diberikan guru tentang berbagai jenis alat-alat
yang dibutuhkan dalam pengolahan hasil nabati
dan analisis laboratorium.
Peserta didik bertanya kepada dirinya atau teman
kelompoknya berkaitan jenis jenis alat-alat yang
dibutuhkan dalam pengolahan hasil nabati dan
analisis laboratorium dan merumuskan
permasalahannya.
2. Pengumpulan data dan verifikasi(menanya,
mengumpulkan informasi)
Guru memotivasi peserta didik mengumpulkan
berbagai jenis informasi tentang jenis alat-alat
yang dibutuhkan dalam pengolahan hasil nabati
dan analisis laboratorium.
Peserta didik berdiskusi dan mengumpulkan
informasi jenis alat-alat yang dibutuhkan dalam
pengolahan hasil nabati dan analisis laboratorium.
Guru memverifikasi hasil diskusi kelompok.
3. Pengumpulan data melalui
eksperimen(mengumpulkan informasi, menalar)
Guru menugaskan peserta didik untuk
mengidentifikasi jenis alat-alat yang dibutuhkan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
2. Pertemuan Kedua
No Kegiatan Deskripsi Waktu
1 Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 10 menit
2. Guru menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa,
memeriksa kehadiran siswa dan kebersihan kelas.
3. Guru menjelaskan topik materi dan tujuan
pembelajaran mendiagnosis prinsip dan prosedur
penyiapan alat.
4. Guru menjelaskan manfaat penguasan kompetensi
dasar ini sebagai modal awal untuk menguasai
pasangan kompetensi dasar lainnya yang tercakup
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
presentasi.
Guru memberikan umpan balik yang positif
tentang jenis alat-alat yang dibutuhkan dalam
pengolahan hasil nabati dan analisis laboratorium.
Peserta didik memperbaiki hasil kerja sesuai
masukkan yang relevan.
Peserta didik membuat laporan lengkap.
3 Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik 20 menit
membuat rangkuman/simpulan pelajaran,
menguatkan agar selalu bersyukur atas karunia
Tuhan Yang Maha Esa
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
3. Guru memberi tugas tindak lanjut untuk pertemuan
berikutnya.
4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam.
3. Pertemuan ketiga
No Kegiatan Deskripsi Waktu
1 Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 10 menit
2. Guru menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa,
memeriksa kehadiran siswa dan kebersihan kelas.
3. Guru menjelaskan topik materi dan tujuan
pembelajaran menentukan perawatan peralatan
untuk pengolahan hasil nabati.
4. Guru menjelaskan manfaat penugasan kompetensi
dasar ini sebagai modal awal untuk menguasai
pasangan kompetensi dasar lainnya yang tercakup
dalam mata pelajaran Produksi Hasil Nabati
5. Menjelaskan pendekatan dan model pembelajaran
yang digunakan.serta metodanya.
2 Inti 1. Orientasi Masalah (Mengamati, Menanya) 105 menit
Guru memberikan cara menentukan perawatan
peralatan untuk pengolahan hasil nabati.
Peserta didik mengamati contoh gambar yang
ditayangkan.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai menentukan perawatan
peralatan untuk pengolahan hasil nabati.
Pesera didik memperhatikan permasalahan yang
diberikan guru tentang menentukan perawatan
peralatan untuk pengolahan hasil nabati.
Peserta didik bertanya kepada dirinya atau teman
kelompoknya berkaitan menentukan perawatan
peralatan untuk pengolahan hasil nabati dan
merumuskan permasalahannya.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
H. Sumber Belajar
1. Tim penyusun. 2013. Produksi Hasil Nabati. Penerbit Direktorat pembinaan
SMK.Jakarta
2. Muchtadi,Tien.Prof.Dr.Ir..2013.Prinsip Proses &Teknologi Pangan.Penerbit
Alfabeta.Bandung
3. Tim penyusun.2013. Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan. Penerbit
Direktorat pembinaan SMK.Jakarta
I. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
2. Instrumen Penilain
a. Instrumen dan Rubrik Penilaian Ranah Sikap
Kel 5
1
2
3
4
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
IndikatorPenilaianSikap:
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Peduli
a. Membantu untuk menciptakan lingkungan pendidikan
b. Tampilan minat yang tulus dalam, memahami dan menghormati sesama
c. Menanggapi positif terhadap kemampuan yang berbeda-beda
d. Mengakui upaya dan prestasi sesama
Pro Aktif
a. Memilih sikap bertanggungjawab atas sikap dan perilakunya
b. Memusatkan energi dengan berfokus dan bekerja pada lingkaran berpengaruh
(inisiatif)
c. Menggunakan pendekatan dari dalam ke-luar (in side out-approach),
d. Mendahulukan prinsip atau values di atas suasana hati, kondisi atau tekanan sosial
(positif)
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat
aspek sikap di atas.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
TES TULIS
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Nomor Soal Bentuk
Soal
1. 3.7 Menganalisis Jenis-jenis Peserta didik 1 Uraian
kebutuhan alat peralatan mengidentifikasi
serta cara jenis-jenis peralatan
penggunaannya yang digunakan
untuk pengolahan
hasil nabati.
2. Kebutuhan Peserta didik 2 Uraian
alat mengidentifikasi dan
menentukan
kebutuhan alat
untuk pengolahan
hasil pertanian
3. Prinsip kerja Peserta didik 3 Uraian
alat mendiagnosa prinsip
kerja alat dan cara
kalibrasi alat yang
digunakan untuk
pengolahan hasil
pertanian
4. Cara Peserta didik 4 Uraian
penggunaan mendeskripsikan
alat cara kerja alat yang
digunakan untuk
pengolahan hasil
pertanian
5 Perawatan Peserta didik 5 Uraian
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
alat mendeskripsikan
cara merawat
peralatan
pengolahan hasil
pertanian
Peserta didik memperoleh skor:
100 = jika lima pertanyaan terjawab dengan tepat
80 = jika empat pertanyaan terjawab dengan tepat
60 = jika tiga pertanyaan terjawab dengan tepat
40 = jika dua pertanyaan terjawab dengan tepat
20 = jika satu pertanyaan terjawab dengan tepat
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan proses pengecilan ukuran buah
D. Tujuan Pembelajaran
3.4.1 Melalui observasi peserta didik dapat mengidentifikasi kondisi alat pengecilan ukuran buah-
buahan dengan penuh rasa tanggungjawab
3.4.2 Melalui diskusi peserta didik mampu menyusun prosedur penyiapan alat siap pakai dilakukan
sesuai dengan SOP yang berlaku dengan benar
3.4.3 Melalui praktek peserta didik mampu menganalisis indikasi ketidak normalan alat pengecilan
ukuran buah-buahan dengan benar dan penuh rasa tanggungjawab
4.4.1 Melalui kegiatan observasi peserta didik mampu mengecek kondisi alat pengecilan ukuran
buah-buahan dengan teliti
4.4.2 Melalui kegiatan praktek peserta didik mampu menyiapkan alat pengecil ukuran buah sesuai
SOP dengan benar
4.4.3 Melalui kegiatan praktek peserta didi mampu mengkalibrasi peralatan pengecil ukuran buah-
buahan sebelum digunakan dengan teliti dan rapi
4.4.4 Melalui kegiatan praktek peserta didik mampu mengoprasikan alat pengecil ukuran buah-
buahan sesuai dengan buku petunjuk/ manual alat
E. Materi Pembelajaran
Untuk peralatan pengecilan buah-buahan pada dasarnya berbeda-beda tergantung dari jenis
olahannya. Seperti pada pembuatan manisan, peralatan yang digunakanadalah sebagai berikut
Peralatan yang digunakan untuk membuat produk manisan antara lain:
Pisau stainless steel, digunakan untuk mengupas/memotong/mengiris buah. Penggunakan pisau
stainless steel agar tidak ada reaksi yang tidak diinginkan antara buah dan pisau.
Talenan, digunakan untuk alas memotong atau mengiris buah.
Baskom plastik atau stainless steel, digunakan untuk menampung buah atau merendam buah.
Timbangan, untuk menimbang bahan baik bahan dasar maupun bahan pendukung.
Gelas ukur, untuk mengukur cairan yang digunakan.
Stoples besar atau jar, untuk merendam buah dalam larutan gula.
Panci, untuk memanaskan air dan membuat larutan gula.
Kompor gas sebagai alat pemanas.
Sedangkan untuk pembuatan sari buah peralatan ynag digunakan adalah
a) Pisau stainless steel, digunakan untuk mengupas atau memotong dan menghilangkan bagian-
bagian yang tidak diperlukan dalam membuat sari buah.
b) Talenan, sebagai alas memotong buah.
c) Blender untuk membuat bubur buah.
d) Saringan dan kain saring, untuk menyaring bubur buah dan menghasilkan filtrat buah.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
e) Panci stainless steel, untuk memanaskan air dan memanaskan sari buah.
f) Kompor gas sebagi alat pemanas.
g) Timbangan, untuk menimbang bahan baik bahan dasar maupun bahan pendukung.
h) Gelas ukur untuk mengukur cairan yang digunakan.
Pada pembuatan jam peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a) Timbangan digunakan untuk menimbang bahan-bahan. Timbangan yang digunakan antara lain
timbangan digital, timbangan roti, dan timbangan duduk. Timbangan digital digunakan untuk
menimbang bahan tambahan yang jumlahnya sedikit, sehingga ketelitiannya lebih akurat.
Timbangan roti dan timbangan duduk digunakan untuk menimbang bahan baku. Timbangan roti
digunakan untuk menimbang bahan baku yang jumlahnya lebih sedikit, sedangkan timbangan
duduk digunakan untuk menimbang bahan baku yang lebih banyak jumlahnya.
b) Blender digunakan untuk menghancurkan daging buah. Pada proses pemblenderan, serat buah
mengalami proses pengecilan ukuran. Saat keluar dari blender, jumlah kandungan seratnya sama
dengan saat masuk blender.
c) Gelas ukur, digunakan untuk mengukur/menakar volume bahan-bahan yang bersifat cair.
d) Alat pemanas atau kompor, berfungsi sebagai pemanas dalam pemanasan jam/selai dan sterilisasi
botol, dapat digunakan kompor minyak atau kompor gas.
e) Wajan, digunakan untuk memanaskan jam/selai, disarankan berbahan stainless steel atau email
dengan ukuran menyesuaikan kapasitas produksi.
f) Sinduk dan corong, digunakan dalam pengemasan jam/selai dalam botol, dilakukan dalam
keadaan panas.
g) Gelas jar/stoples gelas, digunakan sebagai wadah untuk mengemas produk jam/selai. Botol gelas
mempunyai beberapa sifat sebagai pelindung bahan makanan atau minuman. Sifat tersebut antara
lain inert atau tidak bereaksi dengan produk, tahan asam, dan tidak korosif. Botol gelas juga
bersifat transparan sehingga dapat menarik selera konsumen. Adapun kelemahannya adalah tidak
tahan terhadap suhu yang terlalu tinggi dan mudah pecah.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Investigetion
Metode Pembelajaran : Contextual Learning
pencariannya di depan
kelas
Eksperimen
29) Peserta didik
mendemonstrasikan
penggunaan peralatan
pengecilan ukuran
buah-buahan
30) Melakukan
pengamatan dari
praktikum yang
dilakukan
31) Mencatat hasil
pengamatan pada
jurnal
Mengasosiasi/ mengolah data
32) Peserta didik diberikan
beberapa
permasalahan yang
terjadi pada
pengolahan
pengecilan ukuran
buah-buahan
berdasarkan peralatan
yang digunakan
33) Peserta didik
mengidentifikasi
permasalahan yang
terjadi pada produk
tersebut dengan cara
berdiskusi
34) Guru memberikan
penjelasan mengenai
permasalahan yang
ada sehingga
pemahaman peserta
didik sesuai
35) Guru menjelaskan
kembali peralatan
pengecilan ukuran
buah-buahan
Mengkomunikasikan
36) Peserta didik
menyimpulkan materi
dibawah bimbingan
guru
Penutupan Simpulan, Guru memberikan 20 menit
refleksi, dan tes tugas untuk
tindak lanjut pertemuan
selanjutnya
Guru melakukan
refleksi terhadap
kegiatan PBM
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Guru memberikan
pesan-pesan kepada
peserta didik untuk
selalu tetap belajar
Salahsatu peserta
didik memimpin do’a
Guru mengakhiri
kegiatan dengan
mengucapkan salam
I. SUMBER BELAJAR
Fellow, 2000, Food Processing.
Buku Teks Bahan Ajar Siswa : Produksi Hasil Nabati
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
2. Penilaian Sikap
LEMBAR JURNAL SIKAP SPIRITUAL
Nama Sekolah : MGMP APHP KAB. Cianjur
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Produksi Pengolahan Hasil nabati
No. Waktu Nama Catatan Butir Tindakan Keterangan
Siswa Perilaku Sikap Pembinaan /
Penghargaan
2. Penilaian Pengetahuan
PENUGASAN
Indikator Pencapaian Jenis Tugas Tugas
3.4.2 Menyusun prosedur Terstruktur Menganalisis prosedur
penyiapan alat siap pakai penyiapan alat siap pakai sesuai
dilakukan sesuai dengan SOP dengan SOP yang berlaku
yang berlaku
TES TULIS
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Nomor Soal Bentuk Soal
3.4 Menerapkan Spesifikasi Peserta didik 1 Uraian
1. proses pengecilan peralatan menjelaskan
ukuran buah produksi spesifikasi
pengolahan peralataan
buah-buahan produksi
pengolahan uah-
buahan
2. Jumlah, jenis Peserta didik 2 Uraian
dan fungsi menganalisis
peralatan jumlah, jenis dan
pengolahan fungsi peralatan
pengolahan untuk
proses produksi
3 Prinsip kerja alat Peserta didik 3 Uraian
pengecilan mampu
ukuran buah- menjelaskan
buahan prinsip kerja alat
pengecilan ukuran
buah-buahan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
(RPP)
Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan pengolahan hasil buah-buahan
4.5 Memproduksi olahan hasil buah bbuahan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.5.1.1 Melalui pengamatan pada produk pangan peserta didik dapat menghitung kebutuhan buah
buahan untuk produksi olahan buah buahan
3.5.2.1 Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat mengklasifikasikan jenis buah
buahan untuk satuan produksi
4.5.3.1 Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat melakukan pemilahan buah buhan
sesuai dengan permintaan persyaratan produksi
4.5.3.2Melalui diskusi dan tanya jawab peserta didik dapat merancang kebutuhan buah buahan untuk
satuan produksi
4.5.3.3 Melalui ekseperimen dan tanya jawab peserta didik dapat membuat produk olahan buah buahan
E. MATERI PEMBELAJARAN
Produksiolahanbuah-buahan
Pengolahan Buah-Buahan
Pengemasan hasil olahan
Perencanaan Usaha
Pemasaran
A. Jenis Olahan Buah buahan
Buah-buahan merupakan bahan hasil pertanian yang banyak dikonsumsi masyarakat luas. Selain rasanya
yang segar, buah juga kaya kandungan gizi. Akan tetapi, buah pada umumnya memiliki daya simpan
yang singkat. Setelah 2-3 hari tekstur buah akan melunak dan mulai rusak. Indonesia sebagai negara
tropis memiliki berbagai jenis buah-buahan yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Banyak buah-
buahan yang hanya akan kita peroleh pada musim tertentu, tidak sepanjang tahun, demikian juga pada
saat tertentu terjadi panen raya dimana buah-buahan melimpah sehingga banyak yang terbuang.
Pengolahan merupakan solusi untuk menangani masalah tersebut. Berbagai produk olahan buah dapat
dibuat dengan kriteria buah tertentu untuk produk olahan buah yang akan dibuat.
Kegiatan produksi melalui beberapa tahapan, di antaranya proses pengolahan, pengemasan,
perencanaan usaha, dan pemasaran
Pengolahan buah-buahan merupakan upaya untuk mengolah dan mengawetkan, yaitu dengan
mengubah buah-buahan menjadi produk-produk olahan yang mempunyai kenampakan, rasa, warna,
dan aroma yang khas. Produk olahan buah banyak jenisnya, setiap jenis produk olahan buah
memerlukan bahan dasar buah yang berbeda tingkat kematangannya.
B.Pengemasan
Pengemasan untuk produk hasil buah-buahan disesuaikan dengan produk yang akan dikemas. Satu
produk dengan produk lainnya akan berbeda teknik pengemasannya. Sale pisang biasa dikemas dengan
kantong plastik atau wadah plastik mika kemudian diberi label.
Pengemasan manisan buah dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis kemasan. Contoh
kemasan yang banyak digunakan, yaitu kaleng, botol dan kantong plastik. Botol/stoples biasanya
digunakan untuk mengemas manisan buah basah dan berair, sedangkan yang dikemas dalam kantong
plastik biasanya manisan buah bentuk basah tanpa air dan manisan buah yang kering. Pada kemasan
yang akan digunakan sebaiknya tercantum label.
Kemasan dodol buah, biasanya menggunakan kemasan plastik baik bening maupun opaq, selanjutnya
disusun dalam kemasan karton dengan berat tertentu. Sedangkan kemasan untuk keripik buah, biasanya
menggunakan kantong plastik selanjutnya dikemas lagi dengan kamasan karton, atau dengan kemasan
aluminium maupun stoples plastik. Pengemasan produk olahan buah-buahan selanjutnya diberi label
yang menarik.
Untuk pengemasan sari buah segera setelah pemanasan, sari buah jambu yang masih panas langsung
dimasukkan ke dalam botol yang sudah disterilisasi (dipanaskan). Pengemasan dilakukan dalam keadaan
panas, dengan tujuan untuk menghindari adanya kontaminasi/tercemarnya sirup oleh mikroba.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
C.Perencanaan Usaha
Untuk menyusun perencanaan usahapengolahan buah buahan , perlu diketahui semua komponen biaya
yang diperlukan dalam produksi tersebut.
Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan setiap proses produksi berlangsung. Biaya ini biasanya
tidak berubah walaupun proses produksi dilakukan dalam waktu yang lama. Biaya tetap di antaranya
investasi alat atau sewa alat, sewa ruang, biaya tenaga kerja per hari, air, listrik, dan gas.
Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan setiap kali produksi. Biaya ini sangat tergantung dari
banyaknya produk yang akan dibuat dan fluktuasi harga bahan di pasar. Biaya tidak tetap merupakan
harga bahan baik bahan baku maupun bahan pendukung.
Biaya Produksi
Biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap ditambah biaya tidak tetap.
Harga Jual
Harga jual adalah harga yang ditetapkan untuk satuan kemasan yang diproduksi. Harga jual ini sudah
memperhitungkan keuntungan yang ingin diperoleh.
Analisis Keuntungan
Keuntungan adalah selisih antara penerimaan atau pendapatan dengan total biaya keseluruhan. Analisis
digunakan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan.
Rumus analisis keuntungan :
Keuntungan (K) = total penjualan (P) – total biaya produksi (PR)
Bila P > PR, maka usaha menguntungkan.
Bila P = PR, maka usaha tidak menguntungkan dan tidak merugikan.
Bila P < PR, maka usaha merugi.
115
Analisis B/C Ratio
B/C merupakan perbandingan antara penerimaan atau pendapatan dan pengeluaran atau total biaya
keseluruhan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui imbangan penerimaan dan biaya dari usaha yang
dilakukan sehingga bisa diketahui tingkat efisiensi dari usaha yang dilakukan.
Rumus analisis B/C ratio:
B/C ratio = total penjualan : total biaya produksi
Bila B/C ratio > 1 maka usaha menguntungkan.
Bila B/C ratio = 1 maka usaha tidak menguntungankan dan tidak rugi.
Bila B/C ratio < 1 maka usaha merugi.
Analisis Titik Impas (Break Even Point)
Analisis titik impas merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui pada volume atau harga
berapa suatu usaha tidak mengalami keuntungan atau kerugian.
Rumus untuk menghitung BEP:
BEP harga produksi = Total biaya : volume produksi
Contoh analisis usaha pembuatan manisan buah mangga, dengan asumsi sebagai berikut:
Dikerjakan oleh dua orang tenaga kerja.
Estimasi penjualan per hari sebanyak 40 bungkus (masing-masing seberat 500 gram)
Pendistribusian barang dengan menitipjualkan di toko kue dan pusat oleh-oleh.
Memulai usaha pembuatan manisan buah diasumsikan memerlukan modal awal sekitar 1,4 juta
rupiah. Modal ini digunakan untuk membeli kebutuhan produksi selama satu minggu (6 hari kerja).
Biaya produksi selama satu bulan
Biaya tidak tetap:
Buah mangga (10 kg x Rp. 7.500/kg x 26 hari) Rp. 1.950.000
Gula pasir (10 kg x Rp. 10.000/kg x 26 hari) Rp. 2.600.000
Garam (1 bungkus x Rp. 2.500/bks x 26 hari) Rp. 65.000
Kapur sirih (1 kg x Rp. 2.500/kg x 26 hari) Rp. 65.000
Natrium benzoat (0,01 kg x Rp. 100.000/kg x 26 hari) Rp. 26.000
Wadah plastik dan label (Rp. 1000/bks x 40 bks x 26 hr) Rp. 1.040.000
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
D.Pemasaran
Produk olahan buah tidak hanya bisa untuk konsumsi sendiri, akan tetapi juga memiliki peluang untuk
usaha. Sebelum memproduksi suatu produk olahan buah-buahan, dianalisis dulu peluang pasarnya,
apakah produk yang akan dibuat akan ada yang membeli atau tidak. Artinya harus tahu bagaimana
kebutuhan dan peluang pasar. Beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai berikut :
1) Survey langsung ke pasar tradisional atau pasar modern. Mengidentifikasi produk makanan sejenis
yang ada di pasaran serta keunggulan dan kekurangan produk lain yang mirip dengan produk yang akan
dibuat.
2) Bertanya dan berdiskusi dengan pakar dan praktisi yang sudah berpengalaman di bidang usaha.
3) Melakukan promosi secara personal, melalui media cetak, dan elektronik.
4) Membuat selebaran atau brosur tentang produk yang akan dikenalkan, apa kelebihan produk yang
kita buat dibandingkan dengan produk sejenis yang sudah ada di pasaran.
5) Membuat sampel gratis untuk dibagikan kepada calon konsumen.
Setelah tahu konsumen dan pasar bagi produk olahan Anda, selanjutnya rencanakan dengan seksama,
rasional, dan realistis tentang jumlah modal, sumber modal, serta skala usaha yang akan dijalankan.
Kemudian tentukan jenis produk olahan buah yang akan dihasilkan, jumlah tenaga kerja yang
diperlukan, dan kualitas produk yang diinginkan.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan untuk memperlancar bisnis olahan buah, yaitu :
1) Menentukan lokasi usaha yang tepat dan strategis. Lokasi yang dipilih sebaiknya dekat dengan tempat
penyediaan bahan baku, tenaga kerja, dan pasar.
2) Penentuan peralatan dan mesin yang berhubungan langsung dengan produk yang dihasilkan. Semua
peralatan dan mesin sebaiknya dari bahan yang tahan karat (stainless steel).
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
3) Sarana dan prasarana pendukung harus diperhatikan. Kondisi pabrik, muali dari ventilasi,
ketersediaan air bersih, sarana penerangan, sarana komunikasi, pembuangan limbah, toilet dan
sebagainya.
4) Lay out antar ruang. Setiap ruang yang digunakan untuk kegiatan produksi dan administrasi terpisah.
5) Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman yang berkaitan langsung dengan produk yang
akan dibuat.
6) Mencari informasi tentang aturan dalam pengembangan industri pengolahan.
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Investigetion
Metode Pembelajaran : Contextual Learning
I. SUMBER BELAJAR
Fellow, 2000, Food Processing.
Buku Teks Bahan Ajar Siswa : Produksi Hasil Nabati
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
1. Penilaian Sikap
LEMBAR JURNAL SIKAP SPIRITUAL
Nama Sekolah : MGMP APHP KAB. Cianjur
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Produksi Pengolahan Hasil nabati
No. Waktu Nama Catatan Butir Tindakan Keterangan
Siswa Perilaku Sikap Pembinaan /
Penghargaan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Butir Sikap 1. Toleransi Beragama
2. Ketaqwaan
3. Kejujuran
LEMBAR JURNAL SIKAP SOSIAL
Nama Sekolah : MGMP KAB. Cianjur
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Produksi Pengolahan Hasil nabati
No. Waktu Nama Catatan Butir Tindakan Keterangan
Siswa Perilaku Sikap Pembinaan /
Penghargaan
2. Penilaian Pengetahuan
PENUGASAN
Indikator Pencapaian Jenis Tugas Tugas
3.6.1 Mengemukakan proses Terstruktur Mengidentifikasi produk olahan
pengolahan produk buah buah buahan !
buahan meliputi :
Olahan buah buahan
Pengemasan produk
olahan buah buahan
Analisis usaha
pengolahan produk
buah buahan
Pemasaran produk
olahan buah buahan
TES TULIS
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Nomor Soal Bentuk Soal
3.1 Menerapkan Tujuan Peserta didik 1 Uraian
1. Pengolahan hasil Pengolahan menjelaskan tujuan
buah buahan produk olahan pengolahan produk
buah buahan bah buahan
2. Klasifikasi jenis Peserta didik 2 Uraian
buah buahan menyebutkan
untuk satuan penggolongan buah
produksi buahan untuk
produksi olahan
buah buahan
3 Pemilahan buah Peserta didik 3 Uraian
buahan untuk memilah buah
produksi olahan buahan yang akan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
buah buahan dipakai pada
pengolahan produk
olahan buah
buahan
4 Menghitung Peserta didik 4 Uraian
analisis produk menyebutkan
olahan buah analisis /kebutuhan
buahan untuk jumlah bahan yang
satuan produksi akan digunakan
pada proses satuan
produksi
5 Melakukan Peserta didik 5 Uraian
proses menyebutkan alur
pengolahan proses pengolahan
olahan buah produk buah
buahan buahan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
SOAL TENGAH SEMESTER GASAL
TAHUN 2018/2019
Nama Sekolah : MGMP APHP Kab. Cianjur
Kelas/Semester : XI/Semester 3
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Paket Keahlian : Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian
Mata Pelajaran : Pengolahan Produk Hasil Nabati
Penilaian :Penilaian Semester
Jenis Soal/ No. KD :Uraian/3.5
No. Soal Jawaban Skor Pehitungan
Skor
1. Jelaskan tujuan dilakukan proses pengolahan Tujuan dilakukan 20
produk buah buahan! proses pengolahan
produk buah
buahanbertujuan untuk
:
1.Penganekaragaman
pangan.
2. Meningkatkannilai
ekonomi.
3.Memperpanjangmasa
simpan.
4. Mempertahankan
dan memperbaiki
mutu gizi buah.
.
2 Berikan contoh klasifikasi jenis buah buahan Untuk proses 15
untuk satuan produksi pada proses pembuatan pembuatan manisan
manisan buah buah, bahan baku yang
dibutuhkan adalah
buah yang sudah tua
tetapi tidak matang
(mengkal) supaya
produk yang dihasilkan
baik
3 Bagaimana cara memilah buah yang akan Buah yang akan diolah 20
digunakan untuk membuat manisan buah menjadi manisan dapat
supaya produk yang dihasilkan berkualitas ditentukan oleh tingkat
baik, jelaskan ! kerenyahan (tekstur
daging buah), di mana
tingkat kerenyahan
buah sangat
menentukan mutu
manisan buah, oleh
karena itu buah-buahan
yang akan diolah
menjadi manisan
diusahakan yang masih
mengkal, dalam artian
buah belum matang
(masak) karena buah
yang belum matang
(masak optimal)
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
kandungan patinya
masih tinggi serta
kandungan gulanya
rendah. Buah yang
digunakan harus buah
yang sehat dan tidak
busuk
4. Apa saja yang harus diperhitungkan dalam Analisi usaha dalam 15
membuat analisis biaya produksi proses produksi :
1.Biaya Tetap
2.Biaya tidak tetap
3.Harga Jual
4.Analisis keuntungan
5. Analisis B/C Ratio
6.Analisis BEP
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode model
pembelajaran Problem Based Learning peserta didik dapat mengkalasifikasikan produk
olahan hasil sayuran, menerapkan prinsip dasar pengolahan hasil sayuran, mendiagnosis
faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pengolahan sayuran, sehingga peserta didik
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan perilaku
disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab, dan kerjasma.
E. MATERI PEMEBELAJARAN
A. Karakteristik fisiologis
Pengelompokan bahan pangan berdasarkan fisiologis dapat pula diartikansebagai mudah
atau tidaknya pangan tersebut mengalami kerusakan. Semuabahan pangan dalam keadaan
alamiah akan mengalami kerusakan ataupembusukan. Berdasarkan mudahnhya terjadi
kerusakan , makanan dapatdiklasifikasikan ke dalam 3 golongan sebagai berikut:
1. Makanan yang tidak mudah rusak (non perishable food), yaitu yang dapatdisimpan
dalam waktu relatif lama pada suhu kamar seperti beras dan kacangkacanganyang telah
dikeringkan.
2. Makanan yang agak mudah rusak (semi perishable food), yaitu makanan yangdapat
disimpan pada waktu jangka waktu terbatas seperti bawang Bombay dan umbi-umbian.
3. Makanan yang mudah rusak ( perishable food), yaitu makanan yang cepatrusak bila
disimpan tanpa perlakuan penanganan (pengawetan) seperti daging,ikan, susu, buah yang
matang dan sayur-sayuran.Jelas bahwa masa simpan berbagai makanan tergantung pada
kandungan/kadar airnya. Semakin tinggi jumlah kandungan air dalam makanan
makasemakin cepat makanan tersebut rusak. Sebaliknya makin rendah kandunganairnya
makin lama masa simpannya pada kondisi normal. Akan tetapi jika disimpanpada keadaan
yang basah atau lembab maka bahan pangan akan segera berubahdan menjadi rusak.
B. Karakteristik Agronomis
Kelompok pangan yang dipilah berdasarkan karakteristik agronomis, dapatditelusuri
berdasarkan nomenklatur biologi (divisi, kelas, ordo, famili, genus, species, varietas).
Biasanya, pengelompokan hasil pertanian secara agronomis didasarkan pada “famili” yang
sama. Namun, tidaklah selalu berlaku demikian, sehingga aspek lain yang dapat menjadi
pertimbangan adalah berdasarkan bentuk, wujud atau bagian dari suatu tanaman/hewan
yang dimanfaatkan. Atas dasar hal tersebut, maka hasil pertanian tanaman pangan/hewan.
Sayur-mayur (sayuran) adalah berbagai-bagai sayur (seperti kubis, kangkung, bayam).
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sayuran mengandung air, karbohidrat, vitamin dan
mineral, di samping kandungan protein dan lemak yang terdapat pada beberapa
jenis sayuran, artinya tidak semua buah mengandung lemak, dan protein.
Sayur-sayuran merupakan produk yang mudah rusak, baik secara mekanis maupun
fisiologis. Kerusakan mekanis dapat terjadi akibat gesekan, penumpukan ataupun
kesalahan pemanenan, sehingga terjadi memar dan luka pada sayuran.
Sedangkan kerusakan fisiologis terjadi penurunan secara fisiologis pada sayuran
yang akhirnya terjadi pelunakan tekstur sayuran dan layu.
Pengolahan sayur-sayuran merupakan upaya untuk mengolah dan mengawetkan, yaitu
dengan mengubah sayur-sayuran menjadi produk-produk olahan yang mempunyai
kenampakan, rasa, warna, dan aroma yang khas. Produk olahan sayuran banyak
jenisnya, setiap jenis produk olahan sayur memerlukan bahan dasar sayuran yang
berbeda tingkat kematangannya.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Pengolahan sayur-sayuran merupakan kegiatan produksi dengan bahan dasar sayur-
sayuran yang dapat menghasilkan berbagai jenis produk olahan seperti saus tomat, saus
cabe, pickel, keripik sayuran, dan lain-lain.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pengolahan sayuran yaitu : karakteristik
bahan yang digunakan, peralatan yang digunakan dan proses pembuatan.
1. Jenis olahan sayur
a. Saus Tomat
Karakteristik bahan baku
Tomat sebagai bahan baku saus tidak ditentukan berdasarkan jenis maupun
varietasnya, akan tetapi pemilihan tomat didasarkan atas umur (tua), tingkat
kematangan, kesegaran, dan tidak diserang hama atau penyakit, ini semua dapat
memenuhi kualitas produknya yang baik. Untuk menjamin kualitas produk saus
sebaiknya tomat dipetik pada waktu matang dipohon (kandungan gizi dan nutrisinya
maksimal). Kandungan Vitamin C pada buah tomat relatif banyak, dapat
menyembuhkan luka, mencegah terjangkitnya penyakit skorbut, menghindarkan
terjadinya pendarahan pada pembuluh darah halus, dan membuat kulit muka bebas
jerawat. Sedangkan kandungan Vitamin A pada buah tomat cukup tinggi dapat
menyembuhkan buta malam.
Karakteristik bahan bantu
Bahan bantu yang disiapkan antara lain buah pepaya, gula pasir, garam dapur, air
cuka, dan rempah-rempah. Buah pepaya berfungsi sebagai pengisi dan untuk
memberikan konsistensi saus tomat yang baik, (3/4 buah pepaya matang), gula pasir
berfungsi sebagai pemberi rasa yang agak manis (gula yang tergolong kering tidak
basah), sedangkan garam berfungsi sebagai pemantap rasa, (sebaiknya garam yang
beryodium),cuka berfungsi sebagai penambah rasa asam (cuka 138 yang digunakan
sebaiknya cuka makan dengan konsentrasi 25%). Rempah-rempah yang
ditambahkan adalah seperti cengkeh, lada, bunga pala, dan kayu manis, di
manasemua dari rempah-rempah ini dipilih yang dalam kondisi masih baik dan tidak
rusak yang berfungsi sebagai pemberi aroma pada saus tomat.
Peralatan yang digunakan
Timbangan, gelas ukur, thermometer, saringan, blender, panic atau wajan, kompor,
pisau, alat penutup botol.
Proses pembuatan
Kebersihan merupakan syarat mutlak yang harus diperhatikan dalam pengolahan
dan pengawetan saus tomat karena berkaitan langsung dengan keselamatan
manusia. Apabila kebersihan tidak terpenuhi selain dapat membahayakan konsumen
juga bisa berpengaruh terhadap pengolahan dan pengawetan. Juga kualitas 140
produk harus diperhatikan seperti dalam pemilihan bahan-bahan yang berkualitas,
proses pembuatannya benar, higienis dan terjamin. Demikian pula halnya dengan
peralatan yang akan digunakan, sebaiknya tidak terbuat dari logam seperti
almunium, kuningan, dan besi. Hal ini disebabkan akan merusak bahan dalam
pembuatan saustomat akan bersifat asam, yang akan bereaksi membentuk ikatan
logam yang bersifat racun. Pembuatan Puree Tomat Buah tomat yang akan diolah
harus dipilih terlebih
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Kesatu
a Kegiatan Deskripsi Waktu
2. Pertemuan Kedua
No Kegiatan Deskripsi Waktu
1 Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 10 menit
2. Guru menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa,
memeriksa kehadiran siswa dan kebersihan kelas.
3. Guru menjelaskan topik materi dan tujuan
pembelajaran tentang karakteristik sayuran dan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
prinsip dasar pengolahan hasil sayuran.
4. Guru menjelaskan manfaat penguasan kompetensi
dasar ini sebagai modal awal untuk menguasai
pasangan kompetensi dasar lainnya yang tercakup
dalam mata pelajaran Produksi Hasil Nabati
5. Menjelaskan pendekatan dan model pembelajaran
yang digunakan.serta metodanya.
2 Inti 1. Orientasi Masalah (Mengamati, Menanya) 105 menit
Guru memberikan contoh karakteristik sayuran
dan prisip dasar pengolahan hasil sayur
Peserta didik mengamati contoh gambar yang
ditayangkan.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai karakteristik sayuran dan
prisip dasar pengolahan hasil sayur
Pesera didik memperhatikan permasalahan yang
diberikan guru tentang karakteristik sayuran dan
prisip dasar pengolahan hasil sayur
Peserta didik bertanya kepada dirinya atau teman
kelompoknya berkaitan dengan karakteristik
sayuran dan prisip dasar pengolahan hasil sayur
dan merumuskan permasalahannya.
2. Pengumpulan data dan verifikasi(menanya,
mengumpulkan informasi)
Guru memotivasi peserta didik mengumpulkan
berbagai jenis informasi karakteristik sayuran dan
prisip dasar pengolahan hasil sayur
Peserta didik berdiskusi dan mengumpulkan
informasi tentang karakteristik sayuran dan prisip
dasar pengolahan hasil sayur .
Guru memverifikasi hasil diskusi kelompok.
3. Pengumpulan data melalui
eksperimen(mengumpulkan informasi, menalar)
Guru menugaskan peserta didik untuk
menentukan karakteristik sayuran dan
menerapkan prisip dasar pengolahan hasil sayur.
Peserta didik menentukan menentukan
karakteristik sayuran dan menerapkan prisip dasar
pengolahan hasil sayur.
4. Pengorganisasian dan formulasi Eksplanasi
(Menalar , Mengkomunikasikan)
Peserta didik mengolah data dan membuat
kesimpulan hasil percobaan dengan
memperhatikan hasil informasi yang telah
diperoleh, secara berkelompok.
5. Menganalisis Proses Inkuiri (Mengkomunikasikan,
Menalar)
Wakil masing-masing kelompok
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
memaparkan/mempresentasikan hasil
pekerjaannya berdasarkan hasil analisis.
Peserta didik memberikan tanggapan terhadap
pertanyaan dan masukan yang muncul pada saat
presentasi.
Guru memberikan umpan balik yang positif
tentang karakteristik sayur dan prinsip
pengolahan hasil sayur.
Peserta didik memperbaiki hasil kerja sesuai
masukkan yang relevan.
Peserta didik membuat laporan lengkap.
3. Pertemuan ketiga
No Kegiatan Deskripsi Waktu
1 Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam pembuka. 10 menit
2. Guru menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa,
memeriksa kehadiran siswa dan kebersihan kelas.
3. Guru menjelaskan topik materi dan tujuan
pembelajaran tentang faktor-faktor yang
berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
4. Guru menjelaskan manfaat penguasan kompetensi
dasar ini sebagai modal awal untuk menguasai
pasangan kompetensi dasar lainnya yang tercakup
dalam mata pelajaran Produksi Hasil Nabati
5. Menjelaskan pendekatan dan model pembelajaran
yang digunakan.serta metodanya.
2 Inti 1. Orientasi Masalah (Mengamati, Menanya) 105 menit
Guru memberikan gambaran tentang faktor-faktor
yang berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
Peserta didik mengamati pernyataan dari
gambaran yang diberikan guru.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
Pesera didik memperhatikan permasalahan yang
diberikan guru tentang faktor-faktor yang
berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Peserta didik bertanya kepada dirinya atau teman
kelompoknya berkaitan dengan faktor-faktor yang
berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
2. Pengumpulan data dan verifikasi(menanya,
mengumpulkan informasi)
Guru memotivasi peserta didik mengumpulkan
berbagai jenis informasi mengenai faktor-faktor
yang berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
Peserta didik berdiskusi dan mengumpulkan
informasi tentang faktor-faktor yang berpengaruh
pada proses pengolahan sayur.
Guru memverifikasi hasil diskusi kelompok.
3. Pengumpulan data melalui
eksperimen(mengumpulkan informasi, menalar)
Guru menugaskan peserta didik untuk
mendiagnosis faktor-faktor yang berpengaruh
pada proses pengolahan sayur.
Peserta didik mendiagnosis faktor-faktor yang
berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
4. Pengorganisasian dan formulasi Eksplanasi
(Menalar , Mengkomunikasikan)
Peserta didik mengolah data dan membuat
kesimpulan hasil percobaan dengan
memperhatikan hasil informasi yang telah
diperoleh, secara berkelompok.
5. Menganalisis Proses Inkuiri (Mengkomunikasikan,
Menalar)
Wakil masing-masing kelompok
memaparkan/mempresentasikan hasil
pekerjaannya berdasarkan hasil analisis.
Peserta didik memberikan tanggapan terhadap
pertanyaan dan masukan yang muncul pada saat
presentasi.
Guru memberikan umpan balik yang positif
tentang faktor-faktor yang berpengaruh pada
proses pengolahan sayur.
Peserta didik memperbaiki hasil kerja sesuai
masukkan yang relevan.
Peserta didik membuat laporan lengkap.
3 Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik 20 menit
membuat rangkuman/simpulan pelajaran,
menguatkan agar selalu bersyukur atas karunia
Tuhan Yang Maha Esa
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
3. Guru memberi tugas tindak lanjut untuk pertemuan
berikutnya.
4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
salam.
I. Sumber Belajar
Tim penyusun. 2013. Produksi Hasil Nabati. Penerbit Direktorat pembinaan SMK.Jakarta
Muchtadi,Tien.Prof.Dr.Ir..2013.Prinsip Proses &Teknologi Pangan.Penerbit
Alfabeta.Bandung
Muchtadi,Tien.Prof.Dr.Ir..2013.Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.Penerbit
Alfabeta.Bandung
Pantastico.ER.B.1973.Fisiologi Pasca Panen.Gadjah Mada University.Yogyakarta
J. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
2. Instrumen Penilain
c. Instrumen dan Rubrik Penilaian Ranah Sikap
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
IndikatorPenilaianSikap:
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Peduli
a. Membantu untuk menciptakan lingkungan pendidikan
b. Tampilan minat yang tulus dalam, memahami dan menghormati sesama
c. Menanggapi positif terhadap kemampuan yang berbeda-beda
d. Mengakui upaya dan prestasi sesama
Pro Aktif
a. Memilih sikap bertanggungjawab atas sikap dan perilakunya
b. Memusatkan energi dengan berfokus dan bekerja pada lingkaran berpengaruh
(inisiatif)
c. Menggunakan pendekatan dari dalam ke-luar (in side out-approach),
d. Mendahulukan prinsip atau values di atas suasana hati, kondisi atau tekanan sosial
(positif)
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat
aspek sikap di atas.
2.
3. Karakteristik Peserta didik 2 Uraian
sayur menyebutkan
karakteristik sayuran
secara umum
4. Peserta didik 3 Uraian
mengidentifikasi dan
menentukan
karakteristik sayuran
untuk untuk satuan
produksi
5. Klasifikasi Peserta didik 4 Uraian
sayuran mengklasifikasikan
sayuran berdasarkan
tingkat kemudahan
rusak/daya tahan
kesamaan sifat
agronomi, kemiripan
sifat lainnya dll.
6. Faktor-faktor Peserta didik 5 Uraian
pengolahan mendiagnosis faktor-
sayuran faktor yang
berpengaruh pada
pengolahan sayur.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode model
pembelajaran Problem Based Learning peserta didik dapat mengkalasifikasikan produk
olahan hasil sayuran, menerapkan prinsip dasar pengolahan hasil sayuran, mendiagnosis
faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pengolahan sayuran, sehingga peserta didik
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan perilaku
disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab, dan kerjasma.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
E. MATERI PEMEBELAJARAN
A. Karakteristik fisiologis
Pengelompokan bahan pangan berdasarkan fisiologis dapat pula diartikansebagai mudah
atau tidaknya pangan tersebut mengalami kerusakan. Semuabahan pangan dalam keadaan
alamiah akan mengalami kerusakan ataupembusukan. Berdasarkan mudahnhya terjadi
kerusakan , makanan dapatdiklasifikasikan ke dalam 3 golongan sebagai berikut:
1. Makanan yang tidak mudah rusak (non perishable food), yaitu yang dapatdisimpan
dalam waktu relatif lama pada suhu kamar seperti beras dan kacangkacanganyang telah
dikeringkan.
2. Makanan yang agak mudah rusak (semi perishable food), yaitu makanan yangdapat
disimpan pada waktu jangka waktu terbatas seperti bawang Bombay dan umbi-umbian.
3. Makanan yang mudah rusak ( perishable food), yaitu makanan yang cepatrusak bila
disimpan tanpa perlakuan penanganan (pengawetan) seperti daging,ikan, susu, buah yang
matang dan sayur-sayuran.Jelas bahwa masa simpan berbagai makanan tergantung pada
kandungan/kadar airnya. Semakin tinggi jumlah kandungan air dalam makanan
makasemakin cepat makanan tersebut rusak. Sebaliknya makin rendah kandunganairnya
makin lama masa simpannya pada kondisi normal. Akan tetapi jika disimpanpada keadaan
yang basah atau lembab maka bahan pangan akan segera berubahdan menjadi rusak.
B. Karakteristik Agronomis
Kelompok pangan yang dipilah berdasarkan karakteristik agronomis, dapatditelusuri
berdasarkan nomenklatur biologi (divisi, kelas, ordo, famili, genus, species, varietas).
Biasanya, pengelompokan hasil pertanian secara agronomis didasarkan pada “famili” yang
sama. Namun, tidaklah selalu berlaku demikian, sehingga aspek lain yang dapat menjadi
pertimbangan adalah berdasarkan bentuk, wujud atau bagian dari suatu tanaman/hewan
yang dimanfaatkan. Atas dasar hal tersebut, maka hasil pertanian tanaman pangan/hewan.
Sayur-mayur (sayuran) adalah berbagai-bagai sayur (seperti kubis, kangkung, bayam).
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sayuran mengandung air, karbohidrat, vitamin dan
mineral, di samping kandungan protein dan lemak yang terdapat pada beberapa
jenis sayuran, artinya tidak semua buah mengandung lemak, dan protein.
Sayur-sayuran merupakan produk yang mudah rusak, baik secara mekanis maupun
fisiologis. Kerusakan mekanis dapat terjadi akibat gesekan, penumpukan ataupun
kesalahan pemanenan, sehingga terjadi memar dan luka pada sayuran.
Sedangkan kerusakan fisiologis terjadi penurunan secara fisiologis pada sayuran
yang akhirnya terjadi pelunakan tekstur sayuran dan layu.
Pengolahan sayur-sayuran merupakan upaya untuk mengolah dan mengawetkan, yaitu
dengan mengubah sayur-sayuran menjadi produk-produk olahan yang mempunyai
kenampakan, rasa, warna, dan aroma yang khas. Produk olahan sayuran banyak
jenisnya, setiap jenis produk olahan sayur memerlukan bahan dasar sayuran yang
berbeda tingkat kematangannya.
Pengolahan sayur-sayuran merupakan kegiatan produksi dengan bahan dasar sayur-
sayuran yang dapat menghasilkan berbagai jenis produk olahan seperti saus tomat, saus
cabe, pickel, keripik sayuran, dan lain-lain.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pengolahan sayuran yaitu : karakteristik
bahan yang digunakan, peralatan yang digunakan dan proses pembuatan.
1. Jenis olahan sayur
a. Saus Tomat
Karakteristik bahan baku
Tomat sebagai bahan baku saus tidak ditentukan berdasarkan jenis maupun
varietasnya, akan tetapi pemilihan tomat didasarkan atas umur (tua), tingkat
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
kematangan, kesegaran, dan tidak diserang hama atau penyakit, ini semua dapat
memenuhi kualitas produknya yang baik. Untuk menjamin kualitas produk saus
sebaiknya tomat dipetik pada waktu matang dipohon (kandungan gizi dan nutrisinya
maksimal). Kandungan Vitamin C pada buah tomat relatif banyak, dapat
menyembuhkan luka, mencegah terjangkitnya penyakit skorbut, menghindarkan
terjadinya pendarahan pada pembuluh darah halus, dan membuat kulit muka bebas
jerawat. Sedangkan kandungan Vitamin A pada buah tomat cukup tinggi dapat
menyembuhkan buta malam.
Karakteristik bahan bantu
Bahan bantu yang disiapkan antara lain buah pepaya, gula pasir, garam dapur, air
cuka, dan rempah-rempah. Buah pepaya berfungsi sebagai pengisi dan untuk
memberikan konsistensi saus tomat yang baik, (3/4 buah pepaya matang), gula pasir
berfungsi sebagai pemberi rasa yang agak manis (gula yang tergolong kering tidak
basah), sedangkan garam berfungsi sebagai pemantap rasa, (sebaiknya garam yang
beryodium),cuka berfungsi sebagai penambah rasa asam (cuka 138 yang digunakan
sebaiknya cuka makan dengan konsentrasi 25%). Rempah-rempah yang
ditambahkan adalah seperti cengkeh, lada, bunga pala, dan kayu manis, di
manasemua dari rempah-rempah ini dipilih yang dalam kondisi masih baik dan tidak
rusak yang berfungsi sebagai pemberi aroma pada saus tomat.
Peralatan yang digunakan
Timbangan, gelas ukur, thermometer, saringan, blender, panic atau wajan, kompor,
pisau, alat penutup botol.
Proses pembuatan
Kebersihan merupakan syarat mutlak yang harus diperhatikan dalam pengolahan
dan pengawetan saus tomat karena berkaitan langsung dengan keselamatan
manusia. Apabila kebersihan tidak terpenuhi selain dapat membahayakan konsumen
juga bisa berpengaruh terhadap pengolahan dan pengawetan. Juga kualitas 140
produk harus diperhatikan seperti dalam pemilihan bahan-bahan yang berkualitas,
proses pembuatannya benar, higienis dan terjamin. Demikian pula halnya dengan
peralatan yang akan digunakan, sebaiknya tidak terbuat dari logam seperti
almunium, kuningan, dan besi. Hal ini disebabkan akan merusak bahan dalam
pembuatan saustomat akan bersifat asam, yang akan bereaksi membentuk ikatan
logam yang bersifat racun. Pembuatan Puree Tomat Buah tomat yang akan diolah
harus dipilih terlebih
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Kesatu
a Kegiatan Deskripsi Waktu
2. Pertemuan Kedua
No Kegiatan Deskripsi Waktu
1 Pendahuluan 6. Guru mengucapkan salam pembuka. 10 menit
7. Guru menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa,
memeriksa kehadiran siswa dan kebersihan kelas.
8. Guru menjelaskan topik materi dan tujuan
pembelajaran tentang karakteristik sayuran dan
prinsip dasar pengolahan hasil sayuran.
9. Guru menjelaskan manfaat penguasan kompetensi
dasar ini sebagai modal awal untuk menguasai
pasangan kompetensi dasar lainnya yang tercakup
dalam mata pelajaran Produksi Hasil Nabati
10. Menjelaskan pendekatan dan model
pembelajaran yang digunakan.serta metodanya.
2 Inti 6. Orientasi Masalah (Mengamati, Menanya) 105 menit
Guru memberikan contoh karakteristik sayuran
dan prisip dasar pengolahan hasil sayur
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Peserta didik mengamati contoh gambar yang
ditayangkan.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai karakteristik sayuran dan
prisip dasar pengolahan hasil sayur
Pesera didik memperhatikan permasalahan yang
diberikan guru tentang karakteristik sayuran dan
prisip dasar pengolahan hasil sayur
Peserta didik bertanya kepada dirinya atau teman
kelompoknya berkaitan dengan karakteristik
sayuran dan prisip dasar pengolahan hasil sayur
dan merumuskan permasalahannya.
7. Pengumpulan data dan verifikasi(menanya,
mengumpulkan informasi)
Guru memotivasi peserta didik mengumpulkan
berbagai jenis informasi karakteristik sayuran dan
prisip dasar pengolahan hasil sayur
Peserta didik berdiskusi dan mengumpulkan
informasi tentang karakteristik sayuran dan prisip
dasar pengolahan hasil sayur .
Guru memverifikasi hasil diskusi kelompok.
8. Pengumpulan data melalui
eksperimen(mengumpulkan informasi, menalar)
Guru menugaskan peserta didik untuk
menentukan karakteristik sayuran dan
menerapkan prisip dasar pengolahan hasil sayur.
Peserta didik menentukan menentukan
karakteristik sayuran dan menerapkan prisip dasar
pengolahan hasil sayur.
9. Pengorganisasian dan formulasi Eksplanasi
(Menalar , Mengkomunikasikan)
Peserta didik mengolah data dan membuat
kesimpulan hasil percobaan dengan
memperhatikan hasil informasi yang telah
diperoleh, secara berkelompok.
10. Menganalisis Proses Inkuiri
(Mengkomunikasikan, Menalar)
Wakil masing-masing kelompok
memaparkan/mempresentasikan hasil
pekerjaannya berdasarkan hasil analisis.
Peserta didik memberikan tanggapan terhadap
pertanyaan dan masukan yang muncul pada saat
presentasi.
Guru memberikan umpan balik yang positif
tentang karakteristik sayur dan prinsip
pengolahan hasil sayur.
Peserta didik memperbaiki hasil kerja sesuai
masukkan yang relevan.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Peserta didik membuat laporan lengkap.
3. Pertemuan ketiga
No Kegiatan Deskripsi Waktu
1 Pendahuluan 6. Guru mengucapkan salam pembuka. 10 menit
7. Guru menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa,
memeriksa kehadiran siswa dan kebersihan kelas.
8. Guru menjelaskan topik materi dan tujuan
pembelajaran tentang faktor-faktor yang
berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
9. Guru menjelaskan manfaat penguasan kompetensi
dasar ini sebagai modal awal untuk menguasai
pasangan kompetensi dasar lainnya yang tercakup
dalam mata pelajaran Produksi Hasil Nabati
10. Menjelaskan pendekatan dan model
pembelajaran yang digunakan.serta metodanya.
2 Inti 6. Orientasi Masalah (Mengamati, Menanya) 105 menit
Guru memberikan gambaran tentang faktor-faktor
yang berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
Peserta didik mengamati pernyataan dari
gambaran yang diberikan guru.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
Pesera didik memperhatikan permasalahan yang
diberikan guru tentang faktor-faktor yang
berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
Peserta didik bertanya kepada dirinya atau teman
kelompoknya berkaitan dengan faktor-faktor yang
berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
7. Pengumpulan data dan verifikasi(menanya,
mengumpulkan informasi)
Guru memotivasi peserta didik mengumpulkan
berbagai jenis informasi mengenai faktor-faktor
yang berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
Peserta didik berdiskusi dan mengumpulkan
informasi tentang faktor-faktor yang berpengaruh
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
pada proses pengolahan sayur.
Guru memverifikasi hasil diskusi kelompok.
8. Pengumpulan data melalui
eksperimen(mengumpulkan informasi, menalar)
Guru menugaskan peserta didik untuk
mendiagnosis faktor-faktor yang berpengaruh
pada proses pengolahan sayur.
Peserta didik mendiagnosis faktor-faktor yang
berpengaruh pada proses pengolahan sayur.
9. Pengorganisasian dan formulasi Eksplanasi
(Menalar , Mengkomunikasikan)
Peserta didik mengolah data dan membuat
kesimpulan hasil percobaan dengan
memperhatikan hasil informasi yang telah
diperoleh, secara berkelompok.
10. Menganalisis Proses Inkuiri
(Mengkomunikasikan, Menalar)
Wakil masing-masing kelompok
memaparkan/mempresentasikan hasil
pekerjaannya berdasarkan hasil analisis.
Peserta didik memberikan tanggapan terhadap
pertanyaan dan masukan yang muncul pada saat
presentasi.
Guru memberikan umpan balik yang positif
tentang faktor-faktor yang berpengaruh pada
proses pengolahan sayur.
Peserta didik memperbaiki hasil kerja sesuai
masukkan yang relevan.
Peserta didik membuat laporan lengkap.
3 Penutup 5. Guru bersama-sama dengan peserta didik 20 menit
membuat rangkuman/simpulan pelajaran,
menguatkan agar selalu bersyukur atas karunia
Tuhan Yang Maha Esa
6. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
7. Guru memberi tugas tindak lanjut untuk pertemuan
berikutnya.
8. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam.
I. Sumber Belajar
Tim penyusun. 2013. Produksi Hasil Nabati. Penerbit Direktorat pembinaan SMK.Jakarta
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Muchtadi,Tien.Prof.Dr.Ir..2013.Prinsip Proses &Teknologi Pangan.Penerbit
Alfabeta.Bandung
Muchtadi,Tien.Prof.Dr.Ir..2013.Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.Penerbit
Alfabeta.Bandung
Pantastico.ER.B.1973.Fisiologi Pasca Panen.Gadjah Mada University.Yogyakarta
J. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
2. Instrumen Penilain
e. Instrumen dan Rubrik Penilaian Ranah Sikap
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
IndikatorPenilaianSikap:
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Peduli
A. Membantu untuk menciptakan lingkungan pendidikan
B. Tampilan minat yang tulus dalam, memahami dan menghormati sesama
C. Menanggapi positif terhadap kemampuan yang berbeda-beda
D. Mengakui upaya dan prestasi sesama
Pro Aktif
a. Memilih sikap bertanggungjawab atas sikap dan perilakunya
b. Memusatkan energi dengan berfokus dan bekerja pada lingkaran berpengaruh
(inisiatif)
c. Menggunakan pendekatan dari dalam ke-luar (in side out-approach),
d. Mendahulukan prinsip atau values di atas suasana hati, kondisi atau tekanan sosial
(positif)
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat
aspek sikap di atas.
2.
3. Karakteristik Peserta didik 2 Uraian
sayur menyebutkan
karakteristik sayuran
secara umum
4. Peserta didik 3 Uraian
mengidentifikasi dan
menentukan
karakteristik sayuran
untuk untuk satuan
produksi
5. Klasifikasi Peserta didik 4 Uraian
sayuran mengklasifikasikan
sayuran berdasarkan
tingkat kemudahan
rusak/daya tahan
kesamaan sifat
agronomi, kemiripan
sifat lainnya dll.
6. Faktor-faktor Peserta didik 5 Uraian
pengolahan mendiagnosis faktor-
sayuran faktor yang
berpengaruh pada
pengolahan sayur.
Peserta didik memperoleh skor:
100 = jika lima pertanyaan terjawab dengan tepat
80 = jika empat pertanyaan terjawab dengan tepat
60 = jika tiga pertanyaan terjawab dengan tepat
40 = jika dua pertanyaan terjawab dengan tepat
20 = jika satu pertanyaan terjawab dengan tepat
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode model
pembelajaran Problem Based Learning peserta didik dapat mengkalasifikasikan produk
olahan hasil sayuran, menerapkan prinsip dasar pengolahan hasil sayuran, mendiagnosis
faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pengolahan sayuran, sehingga peserta didik
dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan perilaku
disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab, dan kerjasama.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
E. MATERI PEMEBELAJARAN
Mengidentifikasi Peralatan Laboratorium
Di laboratorium pengawasan mutu hasil pertanian terdapat berbagai jenis peralatan
analisa. Beberapa diantaranya digunakan untuk pengukuran, wadah penyimpanan
bahan kimia atau contoh, pencampuran, preparasi larutan atau campuran lain,
pemanasan, pendinginan, distilasi, pemisahan termasuk kromatografi, sintesis,
pertumbuhan organisme biologi, dan berbagai instrument lainnya seperti
spektrofotmetri. Secara garis besar peralatan dasar yang digunakan di
laboratorium pengawasan mutu hasil pertanian dikelompokan menjadi empat yaitu :
a. Peralatan gelas (glass ware equipment)
b. Peralatan bukan gelas (non glass equipment) pendukung
c. Peralatan pemanas (heating equipment)
d. Neraca (balance) untuk menimbang
1. Peralatan Gelas
Peralatan gelas yang digunakan dalam pengolahan produk nabati diantaranya yaitu :
Gelas ukur. Gelas ukur memiliki bibir tuang dan kaki berbentuk heksagonal atau
berupa polipropilen yang dapat dilepas. Fungsi utamanya adalah mengukur volume
suatu cairan sesuai keperluan. Jenis gelas ukur yang dilengkapi penutup
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penguapan dari bahan kimia volatil. Kapasitas
gelas ukur dan skala yang dimiliki bervariasi, yaitu :
Tabel 1. Kapasitas gelas ukur
Kapasitas Bagian Skala Kapasitas Bagian Skala
Dalam mililiter
10 0.2 250 2
25 0.5 500 5
50 1 1000 10
100 1 2000 20
Gelas ukur berkaki polipropilen Gelas ukur dengan kaki polipropilen
memiliki kapasitas 50, 100, dan 250 ml dengan bagian skala 1 ml; sedangkan gelas
ukur dengan tutup memiliki kapasitas 100 mldengan bagian skala 1 ml.
2. Peralatan Ukur
Pipet adalah alat yang digunakan untuk mengambil atau memisahkan
zat cair dengan volume tertentu. Berdasarkan bentuknya, pipet dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu pipet tidak dan pipet berskala. Pipet berskala
memiliki bentuk beragam Perbedaan yang nyata adalahdari alat penghisapnya.
Kapasitasvolume pipet adalah sebagai berikut :
Jenis Kapasitas
Hanya satu tanda kapasitas 2, 5, 10, 20, 25, 50, dan 100
Berskala 0 di bagian atas 1x 0,01; 2x0,02; 5x0,05; 10x0,1 dan 25x0,2m
Berskala 1x 0,01; 2x0,02; 5x0,05; 10x0,1 dan 25x0,2
3. Peralatan analisis
Termometer adalah alat pengukur suhu . Umumnya termometer memiliki skala
dalam derajat selsius. Cairan yang digunakan untuk menunjukkan suhu dapat
berupa alkohol atau air raksa. Ukuran termometer bervariasi, namun umumnya
memiliki panjang 30 mm dan lebar 6-7 mm. Fungsi utama termometer dalam adalah
mengukur suhu suatu senyawa kimia (cair) atau suhu ruang inkubator. Bentuk dan
rentang suhu yang dapat diukur juga bervariasi sebagai berikut:
Rentang suhu Rentang kenaikan suhu
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Terendah Tertinggi
10 50 0,5
10 110 1
10 200 1
10 250 1
10 360 2
10 400 2
40 40 0,5
80 30 1
120 30 1
Salinometer
Salinometer adalah alat yangdapat digunakan untuk mengukur kadar garam yang
terkandung dalam suatu larutan. Bentuk salinometer bermacam-macam. Satuan
pengukuran atau dimensi yangdigunakan biasanya %, ppm atau ppt.
4. Peralatan non gelas
Jenis peralatan dasar non gelas yang digunakan dalam menganalisis bahan dan
produk pangan antara lain :
a) Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang sampel. Memiliki kemampuan dan
ketelitian penimbangan yang bervariasi. Timbangan yang digunakan di dalam
laboratorium terbagi dua, yaitu:
timbangan kasar untuk menimbang bobot yang cukup besar, contohnya
timbangan triple beam.
timbangan analitik untuk menimbang bobot yang relatif ringan, misalnya mg atau
mikrogram.
MENGOPERASIKAN PERALATAN
1) Menimbang 1
Menimbang bahan kimia atau sampel yang akan dianalisis selalu menggunakan
timbangan denga ketelitian tinggi (timbangan analitik).
Dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
Bersihkan neraca dan piring neraca dari sisa bahan atau kotoran lainnya.
Neraca timbangan harus dibuat seimbang terlebih dahulu dengan cara menggeser
sekrup pengatur sehingga jarum menunjukan angka nol.
Timbang wadah bahan (botol, kaca arloji, atau alas lainnya) dengan meletak timbangan
dan catat bobot dari wadah bahan tersebut.
Letakkan bahan pangan yang akan ditimbang ke dalam wadah bahan tersebut dan
letakkan di piring timbangan sebelah kiri. Letakkan anak timbangan di piring timbangan
lainnya. Anak timbangan yang diletakkan kurang lebih sama berat dengan bahan pangan
yang akan ditimbang.
Catat angka yang ditunjuk oleh jarum sebagai bobot bahan pangan, setelah dikurangi
bobot wadah bahan.
Setelah proses penimbangan selesai, kembalikan piring timbanganpada posisi semula.
2) Mengukur Volume
Volume zat cairan dapat diukur dengan menggunakan gelas ukur atau pipet ukur.
Cara pengukur annya adalah sebagai berikut :
Gunakan gelas ukur atau pipet ukur yang bersih dan ukurannya sesuai dengan volume
bahan kimia yang akan diukur.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Baca skala yang tercantum pada gelas ukur atau pipet ukur dan tentukan harga setiap
skala.
Tuang bahan kimia yang akan ditentukan volumenya ke dalam gelas ukur.
Bacalah skala untuk menentukan volumenya. Pembacaan skala harus lurus dengan mata.
Bila permukaan bahan kimia cekung, pembacaan skala dilakukan pada permukaan
terbawah dan bila permukaannya cembung pembacaan skala dilakukan di permukaan
atas.
Bila volumenya sudah terbaca, tuangkan bahan kimia cair tersebut ke dalam wadah lain
dan gelas ukur atau pipet ukur dicuci sehingga siap untuk digunakan kembali.
Bila pengukuran volume dilakukan dengan menggunakan pipet volume, maka
prosedurnya adalah sebagai berikut :
Pilih pipet sesuai dengan volume bahan kimia yang akan diukur
Bilas bagian dalam pipet dengan air suling dan dilanjutkan dengan bahan kimia yang
akan diukur volumenya.
Isaplah bahan kimia cair yang akan diukur volumenya sampai di atas garis batas. Bila
bahan kimia yang akan diukur volumenya bersifat racun, sebaiknya gunakan penghisap
karet (ball pipet).
Tutup ujung pipet dengan menggunakan jari telunjuk, tahan terus sambil mengangkat
pipetnya dari wadah bahan kimia yang akan diukur volumenya. Keringkan ujung pipet
dengan menggunakan kertas saring. Turunkan permukaan bahan kimia dalam pipet
dengan cara membuka ujung jari telunjuk secara hati-hati sampai permukaan bahan
kimia mencapai tanda volume.
Masukan bahan kimia cair tersebut ke dalam wadah yang telah disediakan. Pipet ukur
dicuci kembali.
MERAWAT PERALATAN
Perawatan dan pemeliharaan peralatan laboratorium merupakan hal yang mutlak
dilakukan di laboratorium. Pemilihan, penggunaan, pembersihan, pengeringan dan
penyimpanan yang tepat menjadi kunci perawatan peralatan gelas, keramik dan
alat penunjang kerja lainnya. Perawatan dan pemeliharaan peralatan laboratorium
merupakan tindakan pencegahan yang dilakukan agar peralatan laboratorium selalu
dalam keadaan baik. Tindakan yang dapat dilakukan untuk merawat dan memelihara
peralatan laboratorium :
Sebelum menggunakan peralatan gelas, periksa dengan seksama apakah peralatan yang
digunakan dalam keadaan baik.
Peralatan gelas yang baru biasanya bersifat basa dan harus dicuci pada saat diterima.
Umumnya direndam dengan HCl atau HNO3 sebelum dicuci dan dibilas dengan air destilasi.
Tidak merendam peralatan gelas dalam waktu lama dalam basa kuat karena akan merusak
gelas.
Gunakan peralatan volumetri yang terbuat dari borosilikat, jika digunakan untuk asam
korosif dan lain-lain.
Saat mengaduk larutan dalam wadah gelas seperti gelas piala dan labu hinder
penggunaan batang pengaduk dengan ujung tajam yang dapat menggores peralatan gelas.
Tidak mencampur asam sulfat pekat dengan air di dalam gelas ukur. Reaksi panas dapat
memecahkan dasar gelas ukur
Jangan gunakan sikat dengan bulu yang rusak dapat menggores gelas
Peralatan gelas yang tergores, retak atau pecah tidak digunakan untuk memanaskan
karena suhu yang kuat akan membuat peralatan gelas cenderung mudah pecah
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Lakukan pemanasan secara bertahap untuk mencegah pecahnya alat akibat perubahan
suhu yang mendadak
Tidak meletakan peralatan gelas dingin ke atas hotplate apabila hotplate telah dalam
keadaan panas. Hangatkan terlebih dahulu melalui suhu yang bertahap.
Buang pecahan atau alat yang rusak dengan aman. Gunakan tempat pembuangan khusus
yang didesain tahan bocor dan diberi label dengan jelas.
KALIBRASI PERALATAN LABORATORIUM
Prosedur analisis yang ideal sebaiknya memenuhi syarat-syarat penting yaitu: sahih
(valid), tepat (accurate), cermat (precision), dapat diulang (reproducible), khusus
(spesific), andal (reliable), mantap (stable), cepat, hemat dan selamat. Untuk menjamin
keakuratan suatu hasil analisa maka peralatan pengukuran yang digunakan harus
terjamin juga keakuratannya, agar tercapai hal tersebut maka dilakukan kalibrasi.
Dari berbagai macam peralatan tersebut yang memerlukan kalibrasi adalah peralatan
yang digunakan untuk mengukur (alat ukur) baik digunakan untuk mengukur
volume, mengukur massa ataupun mengukur suhu. Peralatan ukur tersebut
perlu dikalibrasi agar keakuratan hasil analisa dapat terjamin karena dengan
menggunakan peralatan yang sudah dikalibrasi maka keakuratan peralatan ukur
tersebut tidak diragukan lagi.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Kesatu
No Kegiatan Deskripsi Waktu
1 Pendahuluan 16. Guru mengucapkan salam pembuka. 10 menit
17. Guru menunjuk salah satu siswa memimpin
berdoa, memeriksa kehadiran siswa dan
kebersihan kelas.
18. Guru menjelaskan topik materi dan tujuan
pembelajaran menganalisis kebutuhan alat.
19. Guru menjelaskan manfaat penguasan
kompetensi dasar ini sebagai modal awal untuk
menguasai pasangan kompetensi dasar lainnya
yang tercakup dalam mata pelajaran Produksi Hasil
Nabati
20. Menjelaskan pendekatan dan model
pembelajaran yang digunakan.serta metodanya.
2 Inti 16. Orientasi Masalah (Mengamati, Menanya) 105 menit
Guru memberikan contoh jenis alat-alat yang
dibutuhkan dalam pengolahan hasil nabati dan
analisis laboratorium.
Peserta didik mengamati contoh gambar yang
ditayangkan.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai jenis alat-alat yang dibutuhkan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
dalam pengolahan hasil nabati dan analisis
laboratorium.
Pesera didik memperhatikan permasalahan yang
diberikan guru tentang berbagai jenis alat-alat
yang dibutuhkan dalam pengolahan hasil nabati
dan analisis laboratorium.
Peserta didik bertanya kepada dirinya atau teman
kelompoknya berkaitan jenis jenis alat-alat yang
dibutuhkan dalam pengolahan hasil nabati dan
analisis laboratorium dan merumuskan
permasalahannya.
17. Pengumpulan data dan verifikasi(menanya,
mengumpulkan informasi)
Guru memotivasi peserta didik mengumpulkan
berbagai jenis informasi tentang jenis alat-alat
yang dibutuhkan dalam pengolahan hasil nabati
dan analisis laboratorium.
Peserta didik berdiskusi dan mengumpulkan
informasi jenis alat-alat yang dibutuhkan dalam
pengolahan hasil nabati dan analisis laboratorium.
Guru memverifikasi hasil diskusi kelompok.
18. Pengumpulan data melalui
eksperimen(mengumpulkan informasi, menalar)
Guru menugaskan peserta didik untuk
mengidentifikasi jenis alat-alat yang dibutuhkan
dalam pengolahan hasil nabati dan analisis
laboratorium.
.Peserta didik menentukan jenis alat-alat yang
dibutuhkan dalam pengolahan hasil nabati dan
analisis laboratorium.
19. Pengorganisasian dan formulasi Eksplanasi
(Menalar , Mengkomunikasikan)
Peserta didik mengolah data dan membuat
kesimpulan hasil percobaan dengan
memperhatikan hasil informasi yang telah
diperoleh, secara berkelompok.
20. Menganalisis Proses Inkuiri
(Mengkomunikasikan, Menalar)
Wakil masing-masing
kelompokmemaparkan/mempresentasikan hasil
pekerjaannya berdasarkan hasil analisis.
Peserta didik memberikan tanggapan terhadap
pertanyaan dan masukan yang muncul pada saat
presentasi.
Guru memberikan umpan balik yang positif
tentang jenis alat-alat yang dibutuhkan dalam
pengolahan hasil nabati dan analisis laboratorium.
Peserta didik memperbaiki hasil kerja sesuai
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
masukkan yang relevan.
Peserta didik membuat laporan lengkap.
2. Pertemuan Kedua
No Kegiatan Deskripsi Waktu
1 Pendahuluan 6. Guru mengucapkan salam pembuka. 10 menit
7. Guru menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa,
memeriksa kehadiran siswa dan kebersihan kelas.
8. Guru menjelaskan topik materi dan tujuan
pembelajaran mendiagnosis prinsip dan prosedur
penyiapan alat.
9. Guru menjelaskan manfaat penguasan kompetensi
dasar ini sebagai modal awal untuk menguasai
pasangan kompetensi dasar lainnya yang tercakup
dalam mata pelajaran Produksi Hasil Nabati
10. Menjelaskan pendekatan dan model
pembelajaran yang digunakan.serta metodanya.
2 Inti 6. Orientasi Masalah (Mengamati, Menanya) 105 menit
Guru memberikan cara mendiagnosis prinsip dan
prosedur penyiapan alat.
Peserta didik mengamati contoh gambar yang
ditayangkan.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai prinsip dan prosedur
penggunaan alat
Pesera didik memperhatikan permasalahan yang
diberikan guru tentang berbagai prinsip dan
prosedur penggunaan alat.
Peserta didik bertanya kepada dirinya atau teman
kelompoknya berkaitan prinsip dan prosedur
penggunaan alat dan merumuskan
permasalahannya.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
7. Pengumpulan data dan verifikasi(menanya,
mengumpulkan informasi)
Guru memotivasi peserta didik mengumpulkan
berbagai jenis informasi tentang prinsip dan
prosedur penggunaan alat.
Peserta didik berdiskusi dan mengumpulkan
informasi mengenai prinsip dan parosedur
penggunaan alat.
Guru memverifikasi hasil diskusi kelompok.
8. Pengumpulan data melalui
eksperimen(mengumpulkan informasi, menalar)
Guru menugaskan peserta didik untuk
mendiagnosis prinsip dan prosedur penggunaan
alat.
Peserta didik mendiagnosis prinsip dan prosedur
penggunaan alat.
9. Pengorganisasian dan formulasi Eksplanasi
(Menalar , Mengkomunikasikan)
Peserta didik mengolah data dan membuat
kesimpulan hasil percobaan dengan
memperhatikan hasil informasi yang telah
diperoleh, secara berkelompok.
10. Menganalisis Proses Inkuiri
(Mengkomunikasikan, Menalar)
Wakil masing-masing
kelompokmemaparkan/mempresentasikan hasil
pekerjaannya berdasarkan hasil analisis.
Peserta didik memberikan tanggapan terhadap
pertanyaan dan masukan yang muncul pada saat
presentasi.
Guru memberikan umpan balik yang positif
tentang jenis alat-alat yang dibutuhkan dalam
pengolahan hasil nabati dan analisis laboratorium.
Peserta didik memperbaiki hasil kerja sesuai
masukkan yang relevan.
Peserta didik membuat laporan lengkap.
3 Penutup 9. Guru bersama-sama dengan peserta didik 20 menit
membuat rangkuman/simpulan pelajaran,
menguatkan agar selalu bersyukur atas karunia
Tuhan Yang Maha Esa
10. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
11. Guru memberi tugas tindak lanjut untuk
pertemuan berikutnya.
12. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
3. Pertemuan ketiga
No Kegiatan Deskripsi Waktu
1 Pendahuluan 6. Guru mengucapkan salam pembuka. 10 menit
7. Guru menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa,
memeriksa kehadiran siswa dan kebersihan kelas.
8. Guru menjelaskan topik materi dan tujuan
pembelajaran menentukan perawatan peralatan
untuk pengolahan hasil nabati.
9. Guru menjelaskan manfaat penugasan kompetensi
dasar ini sebagai modal awal untuk menguasai
pasangan kompetensi dasar lainnya yang tercakup
dalam mata pelajaran Produksi Hasil Nabati
10. Menjelaskan pendekatan dan model
pembelajaran yang digunakan.serta metodanya.
2 Inti 6. Orientasi Masalah (Mengamati, Menanya) 105 menit
Guru memberikan cara menentukan perawatan
peralatan untuk pengolahan hasil nabati.
Peserta didik mengamati contoh gambar yang
ditayangkan.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai menentukan perawatan
peralatan untuk pengolahan hasil nabati.
Pesera didik memperhatikan permasalahan yang
diberikan guru tentang menentukan perawatan
peralatan untuk pengolahan hasil nabati.
Peserta didik bertanya kepada dirinya atau teman
kelompoknya berkaitan menentukan perawatan
peralatan untuk pengolahan hasil nabati dan
merumuskan permasalahannya.
7. Pengumpulan data dan verifikasi(menanya,
mengumpulkan informasi)
Guru memotivasi peserta didik mengumpulkan
berbagai jenis informasi menentukan perawatan
peralatan untuk pengolahan hasil nabati.
Peserta didik berdiskusi dan mengumpulkan
informasi mengenai prinsip dan prosedur
penggunaan alat.
Guru memverifikasi hasil diskusi kelompok.
8. Pengumpulan data melalui
eksperimen(mengumpulkan informasi, menalar)
Guru menugaskan peserta didik untuk
mendiagnosis menentukan perawatan peralatan
untuk pengolahan hasil nabati.
Peserta didik mendiagnosis menentukan
perawatan peralatan untuk pengolahan hasil
nabati.
9. Pengorganisasian dan formulasi Eksplanasi
(Menalar , Mengkomunikasikan)
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Peserta didik mengolah data dan membuat
kesimpulan hasil percobaan dengan
memperhatikan hasil informasi yang telah
diperoleh, secara berkelompok.
10. Menganalisis Proses Inkuiri
(Mengkomunikasikan, Menalar)
Wakil masing-masing
kelompokmemaparkan/mempresentasikan hasil
pekerjaannya berdasarkan hasil analisis.
Peserta didik memberikan tanggapan terhadap
pertanyaan dan masukan yang muncul pada saat
presentasi.
Guru memberikan umpan balik yang positif
tentang menentukan perawatan peralatan untuk
pengolahan hasil nabati.
Peserta didik memperbaiki hasil kerja sesuai
masukkan yang relevan.
Peserta didik membuat laporan lengkap.
3 Penutup 13. Guru bersama-sama dengan peserta didik 20 menit
membuat rangkuman/simpulan pelajaran,
menguatkan agar selalu bersyukur atas karunia
Tuhan Yang Maha Esa
14. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
15. Guru memberi tugas tindak lanjut untuk
pertemuan berikutnya.
16. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam.
B. Sumber Belajar
4. Tim penyusun. 2013. Produksi Hasil Nabati. Penerbit Direktorat pembinaan
SMK.Jakarta
5. Muchtadi,Tien.Prof.Dr.Ir..2013.Prinsip Proses &Teknologi Pangan.Penerbit
Alfabeta.Bandung
6. Tim penyusun.2013. Dasar Pengendalian Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan. Penerbit
Direktorat pembinaan SMK.Jakarta
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
H. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
2. Instrumen Penilain
I. Instrumen dan Rubrik Penilaian Ranah Sikap
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
IndikatorPenilaianSikap:
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Peduli
a. Membantu untuk menciptakan lingkungan pendidikan
b. Tampilan minat yang tulus dalam, memahami dan menghormati sesama
c. Menanggapi positif terhadap kemampuan yang berbeda-beda
d. Mengakui upaya dan prestasi sesama
Pro Aktif
a. Memilih sikap bertanggungjawab atas sikap dan perilakunya
b. Memusatkan energi dengan berfokus dan bekerja pada lingkaran berpengaruh
(inisiatif)
c. Menggunakan pendekatan dari dalam ke-luar (in side out-approach),
d. Mendahulukan prinsip atau values di atas suasana hati, kondisi atau tekanan sosial
(positif)
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat
aspek sikap di atas.
(RPP)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.8.1. Melalui diskusi, membaca modul peserta didik dapat menjelaskan pengertian
fermentasi dengan responsip dan proaktif
3.8.2. Melalui tayangan power point dan diskusi peserta didik dapat menjelaskan tujuan
melakukan fermentasi dengan teliti dan proaktif
3.8.3. Melalui diskusi dan penayangan video peserta didik dapat membedakan jenis
mikroorganisme dalam melakukan fermentasi dengan teliti, responsif dan
bertanggung jawab
3.8.4. Melalui diskusi dan penayangan gambar peserta didik mementukan khamir,
kapang dan bakteri berdasarkan produk fermentasi yang akan dibuat dengan teliti,
responsip, proaktif dan bertanggung jawab
3.8.5. Melalui diskusi, penayangan power point dan video peserta didik menganalisis
faktor yang mempengaruhi fermentasi dengan teliti, proaktif dan bertanggung
jawab
4.8.1. Melalui kegiatan praktik peserta didik mampu melakukan proses fermentasi
pengolahan produk baru olahan sayuran dengan teliti, responsip, peduli, disiplin
dan bertanggung jawab
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Definisi fermentasi
2. Prinsip dasar fermentasi
3. Mikroorganisme yang berperan pada fermentasi
4. Kelebihan dan kelemahan fermentasi
5. Faktor yang mempengaruhi fermentasi
6. Teknik pengendalian fermentasi
7. Kerusakan akibat fermentasi
8. Kriteria fermentasi yang baik
9. Proses fermentasi
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Inquiry Terbimbing
Metode Pembelajaran : Paparan, diskusi, tanya jawab dan eksperimen
G. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran :
2. Alat Pembelajaran :
H. Sumber Belajar
1. Buku
Salman, Lily M. 2014. Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat PSMK. 167-
218.
Pertemuan 3 dan 4
Kegiatan Sintak Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru memberi salam dan
menyapa peserta didik
Orientasi 2) Guru mempersiapkan kelas 30 menit
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar,
kerapian dan
kebersihanruang kelas,
presensi, menyiapkan media
dan alat serta buku yang
diperlukan
3) Salah seorang
siswamemimpin doa
4) Salah seorang peserta didik
memimpin menyanyikan lagu
Indonesia Raya
Pertemuan 5
Kegiatan Sintak Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru memberi salam dan
menyapa peserta didik
Orientasi 2) Guru mempersiapkan kelas 30 menit
agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar,
kerapian dan kebersihanruang
kelas, presensi, menyiapkan
media dan alat serta buku
yang diperlukan
3) Salah seorang
siswamemimpin doa
4) Salah seorang peserta didik
memimpin menyanyikan lagu
Indonesia Raya
1. Penilaian Sikap
LEMBAR JURNAL SIKAP SPIRITUAL
Nama Sekolah : SMK Negeri 1Sukaluyu Cianjur
Kelas/Semester : XI / 2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Pengolahan Hasil Nabati
No. Waktu Nama Catatan Butir Tindakan Keterangan
Siswa Perilaku Sikap Pembinaan /
Penghargaan
TES TULIS
Kompetensi Indikator Soal Soal Jawaban Bentuk Soal
Dasar
KD 3.8 3.8.1 Peserta 1. Coba Anda terangkan 1. Fermentasi adalah Uraian
Menerapkan didik dapat apa yang suatu reaksi
Proses menjelaskan dimaksuddengan metabolisme yang
Fermentasi pengertian fermentasi! meliputi sederet
Sayuran teknik reaksi
fermentasi oksidasi-reduksi,
(C-2) yang donor dan
aseptor elektronnya
adalah senyawa-
senyawaorganik,
umumnya
menghasilkan
energi.
3.8.3 Peserta 2. Bagaimana perbedaan 2.a. Tempe merupakan Uraian
didik dapat proses fermentasi yang produk pangan yang
membedakan terjadi pada produk dibuat dari
jenis tapedan tempe? fermentasi biji
mikroorganis kedelai
me dalam menggunakan jenis
melakukan kapang Rhizopus
fermentasi (C-2) yaitu seperti
Rhizopus
oligosporus
b. Proses pembuatan
tape melibatkan
proses fermentasi
yang dilakukan oleh
jamur accharomyces
cerivisiae.
3.8.4 Peserta 3. Coba Anda tentukan 3.a. Nata de soya: Uraian
didik dapat jenis mikroba yang Acetobacter xylinum
menentukan tepat untuk melakukan b. Yoghurt:Lactobacillus
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
jenis khamir, proses fermentasi pada bulgaricus
kapang dan produk dibawah ini! dan Streptococcus
bakteri yang a. Nata de soya thermophilus
tepatuntuk b. Yoghurt c. Kecap: Aspergillus
melakukan c. Kecap oryzae
fermentasi (C-3) d. Kefir d. Kefir: Rhizopus
oligosporus
3.8.5 Peserta 4. Yoghurt merupakan 4Fermentasi yoghurt Uraian
didik dapat produk hasil terjadi melalui prose
menganalisis fermentasisusu. Selama fermentasi gula susu
faktor yang proses fermentasi terjadi (laktosa) dengan
mempengaru perubahan sifat fisik dan bakteri asam laktat
hi kimia, mengapa hal menghasilkan asam
fermentasi (C-4) tersebut dapat terjadi? laktat, yang berperan
Jelaskan faktor-faktor dalam protein susu
yang mempengaruhinya! untuk menghasilkan
tekstur seperti gel dan
bau yang unik pada
yoghurt. Bakteri
merombak gula susu
alami dan melepaskan
asam laktat sebagai
produk sisa. Keasaman
meningkatmenyebabkan
protein susu untuk
membuatnya padat.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
fermentasi yoghurt:
a. Sterilisasi alat
b. Pasteurisasi susu
c. Konsentrasi starter
d. Suhu inokulasi
e. Waktu inokulasi
3.Penilaian Keterampilan
Instrumen dan Rubrik Penilaian Eksperimen di Laboratorium Pengolahan
Indikator : Melakukan praktik pengolahan produk olahan sayuran
SKOR
NO ASPEK PENILAIAN
1 2 3 4
1 Persiapan
a. Persiapan Alat
b. Persiapan Bahan
2 Proses Kerja (Sistematika Kerja)
3 Hasil
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
a. Hasil Produk
b. Waktu Penyelesaian
(RPP)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.9.1. Melalui diskusi, observasi, mencari dari internet, tayangan video dan membaca
modul peserta didik menjelaskan prinsip dasar pengolahan produk sayuran dengan
teliti, responsip dan proaktif
3.9.2. Melalui tayangan video, observasi dan diskusi peserta didik menjelaskan tahapan-
tahapan pengolahan produk olahan sayuran dengan teliti, responsip dan
bertanggung jawab
3.9.3. Melalui tayangan video, observasi peserta didik merumuskan produk baru olahan
sayuran dengan responsip, gotong royong dan bertanggung jawab
3.9.4. Melalui observasi dan diskusi peserta didik merancang produk baru olahan
sayuran dengan responsip, teliti, dan bertanggung jawab
3.9.5. Melalui diskusi peserta didik menganalisa usaha produk baru olahan sayuran
dengan teliti, responsip dan bertanggung jawab
3.9.6 Melalui diskusi dan studi literatur peserta didik merancang pengujian
karakteristik produk hasil dengan proaktif, teliti, dan bertanggung jawab
3.9.7 Melalui diskusi dan studi literatur peserta didik merancang pengemasan yang tepat
terhadap pengolahan produk baru proaktif, responsip, dan bertanggung jawab.
3.9.8 Melalui diskusi dan observasi peserta didik merumuskan proses pemasaran produk
dengan proaktif, responsip, dan bertanggung jawab.
4.9.1. Melalui kegiatan praktik peserta didik mampu melakukan proses produksi
pengolahan produk baru olahan sayuran dengan teliti, responsip, peduli, disiplin
dan bertanggung jawab
4.9.2. Melalui praktik peserta didik melakukan proses pengujian karakteristik produk
hasil pengolahan dengan teliti, jujur, disiplin dan bertanggung jawab
4.9.3. Melalui praktik peserta didik melakukan proses pengemasan produk baru dengan
teliti, responsip, disiplin, gotong royong dan bertanggung jawab
4.9.4. Melalui kegiatan pemasaran/bazar peserta didik memasarkan produk baru dengan
jujur, responsip, gotong royong dan bertanggung jawab
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Prinsip pengolahan produk
2. Pengembangan produk olahan sayuran
3. Tahapan pengolahan produk
4. Perumusan produk baru
5. Perancangan produk
6. Perencanaan usaha
7. Proses pengolahan
8. Pengujian organoleptik produk
9. Pengemasan hasil olahan
10. Pemasaran Produk
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Production Based Training Modified
Metode Pembelajaran : Demonstrasi, diskusi, proyek dan penugasan
G. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran :
White board / papan flannel
Power point pengembangan produk sayuran, video pengolahan produksayuran
Internet
2. Alat Pembelajaran :
Laptop, LCD, infokus
Alat dan bahan pengolahan produk olahan sayuran
H. Sumber Belajar
1. Buku
Muchtadi, T.R., dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Depdikbud
Direktorat Jendral Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Bogor:
Institut Pertanian Bogor. Produksi Hasil Nabati. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Kementrerian Pendidikan dan Kebudayaan.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
II. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2
Kegiatan Sintak Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru memberi salam dan
menyapa peserta didik
Orientasi 2) Guru mempersiapkan kelas 30 menit
agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar,
kerapian dan
kebersihanruang kelas,
presensi, menyiapkan media
dan alat serta buku yang
diperlukan
3) Salah seorang
siswamemimpin doa
4) Salah seorang peserta didik
memimpin menyanyikan lagu
Indonesia Raya
Pertemuan 3 dan 4
Kegiatan Sintak Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru memberi salam dan
menyapa peserta didik
Orientasi 2) Guru mempersiapkan kelas 30 menit
agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar,
kerapian dan
kebersihanruang kelas,
presensi, menyiapkan media
dan alat serta buku yang
diperlukan
3) Salah seorang
siswamemimpin doa
4) Salah seorang peserta didik
memimpin menyanyikan
lagu Indonesia Raya
Pertemuan 5
Kegiatan Sintak Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru memberi salam dan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
menyapa peserta didik
Orientasi 2) Guru mempersiapkan kelas 30 menit
agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar,
kerapian dan kebersihanruang
kelas, presensi, menyiapkan
media dan alat serta buku
yang diperlukan
3) Salah seorang
siswamemimpin doa
4) Salah seorang peserta didik
memimpin menyanyikan lagu
Indonesia Raya
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
2. Penilaian Sikap
LEMBAR JURNAL SIKAP SPIRITUAL
Nama Sekolah : SMK Negeri 1Sukaluyu Cianjur
Kelas/Semester : XI / 2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Pengolahan Hasil Nabati
No. Waktu Nama Catatan Butir Tindakan Keterangan
Siswa Perilaku Sikap Pembinaan /
Penghargaan
TES TULIS
Kompetensi Indikator Soal Soal Jawaban Bentuk
Dasar Soal
KD 3.9 3.9.1 Peserta didik 6) Produk pangan 2. Diversifikasi Uraian
Menerapkan dapat menjelaskan lokal berbahan pangan adalah
Pengolahan prinsip dasar sayuran belum suatu cara untuk
Hasil Sayuran pengolahan banyak mengadakan lebih
produk sayuran termanfaatkan dari satu jenis
(C-2) dengan baik. Salah barang/ komoditi
satu cara yang dikonsumsi
memanfaatkan (penganekaragaman)
sayuran ini adalah
dengan diversifikasi
pangan. Jelaskan
apa yang dimaksud
dengan diversifikasi
pangan!
3.9.2.Peserta didik 2. Pengembangan 2. a. Modifikasi bahan Uraian
dapat menjelaskan produk olahan dapat baku
tahapan-tahapan dilakukan dengan b. Modifikasi
pengolahan beberapa tahap, prosedur kerja
produk olahan sebutkan dan jelaskan c. Modifikasi bahan
sayuran (C-2) tahapan-tahapan dan
pengolahan produk! prosedur kerja
d. Menciptakan
produk baru
3.9.3. Peserta didik 3.Berdasarkan 3.Pengembangan Uraian
dapat merumuskan karakteristik yang produk
produk baru (C-6) dimiliki daun daun singkong dapat
3.9.4. Peserta didik singkong, buatlah: bermacam-
dapat merancang a. Rumusan olahan macamseperti keripik
produk baru (C-6) produk baru berbahan daun singkong, keripik
dasar daun singkong paru, dan lain-lain.
dan alasannya Alat, bahan, dan
b. Rancanglah prosedur kerja
kebutuhan disesuaikan dengan
alat, bahan, dan olahan pangan yang
prosedur kerjanya! dipilih oleh siswa.
3.9.5.Peserta didik 4. Buatlah analisa usaha 4. Sesuai produk Uraian
dapat menganalisa produk yang kamu olah olahan
usaha produk baru saat praktikum sayuran kelompok
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
(C-4) pengolahansayuran: masing-masing
a. Biaya produksi
b. Keuntungan
3.3.6. Peserta didik 5. Untuk mengetahui 5. Uji hedonik Uraian
dapat merancang suatu produk olahan dilakukan dengan
penilaian/ yang dikembangkan mengukur tingkat
Pengujiankarakteri dapat diterima oleh kesukaankonsumen
stik produk baru konsumen adalah yang diwakili oleh
(C-5) dengan minimal 10 orang
pengujianhedonik. panelis. Pengujian
Bagaimana tahapan dilakukan terhadap
yang kamu lakukan karakteristik rasa,
untuk aroma, warna,
menyimpulkan suatu tekstur, ataupun
produk diterima kenampakkan
dengan baik atau keseluruhan produk
tidak? dengan pemberian
nilai dari tidak suka
hingga sangat suka.
3.3.7. Peserta didik 6. Jelaskan teknik 6. Sesuai produk Uraian
dapat merancang pengemasan yang olahan sayuran
pengemasan yang anda pilih saat kelompok masing-
tepatterhadap melakukan masing.Pengemasa
pengembangan pengolahan produk n yang dipilih
produk baru (C-6) olahan sayuran memperhatikan
beserta alasannya! karakteristik
produk, jenis
kemasan,
karakteristik
kemasan, harga
kemasan
3.3.8. Peserta didik 7. Bagaimana 7. Sesuai produk Uraian
dapat merumuskan strategipemasaran olahan sayuran
proses pemasaran yang dapat anda kelompok masing-
produk (C-6) terapkan dalam masing. Pemasaran
menjalankan usaha yang baik dapat
produk olahan dilakukan dengan
sayuran yang sudah memanfaatkan
dilakukan sehingga perkembangan
menarik banyak teknologi yang ada
konsumen untuk seperti media sosial
membeli? atau media
pemasaran
yangmenarik
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
3.Penilaian Keterampilan
Instrumen dan Rubrik Penilaian Eksperimen di Laboratorium Pengolahan
Indikator : Melakukan praktik pengolahan produk olahan sayuran
SKOR
NO ASPEK PENILAIAN
1 2 3 4
1 Persiapan
a. Persiapan Alat
b. Persiapan Bahan
2 Proses Kerja (Sistematika Kerja)
a. Proses Pengamatan
b. Pengumpulan data
c. Persiapan alat dan bahan
d. Pelaksanaan uji coba
e. Pelaksanaan Produksi
f. Pelaksanaan Evaluasi
3 Hasil
a. Hasil Proses dan Analisa Biaya
b. Waktu Penyelesaian
c. Presentasi/penguasaan materi
(RPP)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.10.1 Melalui pengamatan pada produk pangan peserta didik dapat memahami sayur
segar atau tidak untuk satuan produksi
3.10.2 Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat menjelaskan
ukuran, warna, daya tahan, kebersihan, keamanan bentuk yang standar tingkat
kesegaran sayur untuk produksi
4.10.1 Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat menunjukan
tingkat kesegaran sayur untuan produksi
4.10.2 Melalui ekseperimen dan tanya jawab peserta didik dapat Menunjukan sayur
segar untuk satuan produksi
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Definisi sayuran segar
2. Klasifikasi dan karakteristik sayuran
3. Tingkat kesegaran sayuran
4. Pemilihan bahan untuk produksi
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Investigation
Metode Pembelajaran : Paparan, diskusi, tanya jawab dan eksperimen
G. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran :
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
H. Sumber Belajar
1. Buku
Salman, Lily M. 2014. Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat PSMK. 167-
218.
terhadap materi
3) Peseta didik menyimpulkan
materi di bawah bimbingan
guru
4) Guru melakukan refleksi
terhadap proses dan hasil
pembelajaran
5) Guru melakukan penilaian
6) Guru memberikan tugas dan
tindak lanjut untuk
pertemuan selanjutnya, baik
tugas undividual maupun
kelompok
7) Guru mengakhiri kegiatan
belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar.
Pertemuan 3 dan 4
Kegiatan Sintak Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru memberi salam dan
menyapa peserta didik
Orientasi 2) Guru mempersiapkan kelas 30 menit
agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar,
kerapian dan
kebersihanruang kelas,
presensi, menyiapkan media
dan alat serta buku yang
diperlukan
3) Salah seorang
siswamemimpin doa
4) Salah seorang peserta didik
memimpin menyanyikan lagu
Indonesia Raya
berlangsung
3) Peserta didik menyimpulkan
materi di bawah bimbingan
guru
4) Memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
5) Guru melakukan penilaian
6) Guru melakukan kegiatan
tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas dengan
menugaskan peserta didik
membuat laporan lengkap
serta media presentasi hasil
praktikum secara
berkelompok
7) Menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
Pertemuan 5
Kegiatan Sintak Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru memberi salam dan
menyapa peserta didik
Orientasi 2) Guru mempersiapkan kelas 30 menit
agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar,
kerapian dan kebersihanruang
kelas, presensi, menyiapkan
media dan alat serta buku
yang diperlukan
3) Salah seorang
siswamemimpin doa
4) Salah seorang peserta didik
memimpin menyanyikan lagu
Indonesia Raya
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
3. Penilaian Sikap
LEMBAR JURNAL SIKAP SPIRITUAL
Nama Sekolah : SMK Negeri 1Sukaluyu Cianjur
Kelas/Semester : XI / 2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Pengolahan Hasil Nabati
No. Waktu Nama Catatan Butir Tindakan Keterangan
Siswa Perilaku Sikap Pembinaan /
Penghargaan
TES TULIS
Kompetensi Indikator Soal Soal Jawaban Bentuk Soal
Dasar
KD 3.10 3.10.1 Peserta 1) Bagaimana kualitas 1. Kualitas sayur yang baik Uraian
Menganalisis didik dapat sayuran yang baik ? adalah :
tingkat Menganalisis - Sayuran bersih, tidak
kesegaran tingkat diselubungi tanah atau
sayuran untuk kesegaran kotoran maupun memar
karna benturan
produksi, sayuran
- Daun tampak segar, tidak
untuk layu, kering, dan bekas
produksi, serangan hama
- Sayuran berbiji/ kacang-
kacangan penuh berisi,
mudah patah, bijinya
belum tampak jelas
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
3.10.2 Peserta 2) Hal-hal apa saja yang 2. Hal yang diperhatikan Uraian
didik dapat perlu diperhatikan dalam pengolahan
menjelaskan dalam pengolahan sayuran :
ukuran, warna, sayuran ? - Sayuran yang
daya tahan, mengandung karbohidrat
bila bersenyawa dengan
kebersihan,
logam akan berubah
keamanan warna
bentuk yang - Jangan merendam sayuran
standar tingkat yang sudah dipotong
kesegaran didalam air karena
sayur untuk vitamin sayuran akan
produksi banyak hilang atau larut
- Sayuran hendaknya dicuci
dulu baru dipotong
- Sayuran dikupas setipis
mungkin karena vitamin
dan zat gizi banyak
terdapat dibawah kulit
sayuran
3.Penilaian Keterampilan
Instrumen dan Rubrik Penilaian Eksperimen di Laboratorium Pengolahan
Indikator : Melakukan praktik identifikasi sayuran segar
SKOR
NO ASPEK PENILAIAN
1 2 3 4
1 Persiapan
a. Persiapan Alat
b. Persiapan Bahan
2 Proses Kerja (Sistematika Kerja)
3 Hasil
a. Hasil Produk
b. Waktu Penyelesaian
(RPP)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.11 Melalui pengamatan pada alat dan penggunaanya peserta didik dapat memahami
dan mampu menggunakan alat alat
E. MATERI PEMBELAJARAN
Proses pengolahan hasil nabati merupakan suatu olahan makanan yang berasal dari
sayuran, buah buahan serta umbi- umbian. Dalam proses pengolahan nabati maka akan
sangat perlu sekali diadakan suatu indentifikasi suatu alat pengolahan nabati seperti
olahan sayran pembuatan siruf atau jus kemudian berbagai macam olahan umbi-umbian.
Contoh olahan sayuran :
Sistik sayur
Pangsit daun saledri
Contoh olahan buah buahan :
Sirup buah
Selai buah
Lantak
Manisan
Contoh olahan umbi-umbian :
Kripik singkong
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Investigetion
Metode Pembelajaran : Contextual Learning
Eksperimen
4) Peserta didik
mendemonstrasikan
penggunan alat dan
mesin
5) Melakukan
pengamatan dari
praktikum yang
dilakukan
6) Mencatat hasil
pengamatan pada
jurnal
Mengasosiasi/ mengolah
data
7) Peserta didik diberikan
kesempatan untuk
melakukan dan
mencoba
mempraktekan
penggunaan mesin
8) Peserta didik
mengidentifikasi
permasalahan yang ada
pada alat tersebut dan
mendiskusikan
9) Guru memberikan
penjelasan
mengenaicara
menggunaan alat mesin
pengolahan sehingga
pemahaman peserta
didik sesuai
10) Guru menjelaskan
kembali mengenai
penggunaan tata cara
penggunaanya
Mengkomunikasikan
11) Peserta didik
menyimpulkan materi
dibawah bimbingan
guru
Penutupan Simpulan, Guru memberikan 20 menit
refleksi, dan tugas untuk
tes tindak pertemuan
lanjut selanjutnya
Guru melakukan
refleksi terhadpa
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
kegiatan
Guru memberikan
pesan-pesan kepada
peserta didik untuk
selalu tetap belajar
Salahsatu peserta didik
memimpin do’a
Guru mengakhiri
kegiatan dengan
mengucapkan salam
I. SUMBER BELAJAR
Fellow, 2000, Food Processing.
Buku Teks Bahan Ajar Siswa : Proses Pengolahan Hasil Nabati
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
1. Penilaian Sikap
LEMBAR JURNAL SIKAP SPIRITUAL
Nama Sekolah : MGMP APHP
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Proses Pengolahan Hasil Nabati
No. Waktu Nama Catatan Butir Tindakan Keterangan
Siswa Perilaku Sikap Pembinaan /
Penghargaan
2. Penilaian Pengetahuan
PENUGASAN
Indikator Pencapaian Jenis Tugas Tugas
3.11 Mengemukakan Terstruktur Mengidentifikasi alat mesin
penggunaan alat alat atau yang dapat digunakan pada
mesin pengolahan meliputi proses pengolahan !
:
Nama alat
Jenis alat
Bentuk alat, dll
TES TULIS
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Nomor Bentuk
Soal Soal
1. 3.11 menganalisis Tujuan Peserta didik 1 Uraian
2. kebutuhan Penggunaan menjelaskan
alat serta cara mesin dan tujuan
penggunaany alat penggunaan
a (Sayuran) pengolahan mesin dan alat
pengolahan
3. Penggolongan Peserta didik 2 Uraian
Alat dan jenis menyebutkan
mesin penggolongan
klasifikasi
mesin alat
pengolahan
4.
5. Jenis BTM Peserta didik 4 Uraian
menyebutkan
jenis mesin
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
menaroh kripik
yang sudah
matang
3. Sebutkan 3 jenis alat dan mesin yang Blender ; yaitu
digunakan pada saat proses pembuatan alat untuk
sirup ! menghancurkan
suatu buah
Mixcer :
digunakan untuk
mengkaliskan
dan menyatukan
suatu bahan
4. Gambar jenis mesin di bawah ini :
Mixcer
Blender
Read cover
5. Berasal dari manakah dan siapa yang
pertama kali mengembangkan alat
seperti blender dan mixcer tersebut ?
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
(RPP)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.12.1. Melalui diskusi, observasi, mencari dari internet, tayangan video dan membaca
modul peserta didik menjelaskan prinsip dasar pengolahan produk umbi-umbian
dengan teliti, responsip dan proaktif
3.12.2. Melalui tayangan video, observasi dan diskusi peserta didik menjelaskan
tahapan-tahapan pengolahan produk olahan umbi-umbian dengan teliti, responsip
dan bertanggung jawab
3.12.3. Melalui tayangan video, observasi peserta didik merumuskan produk baru
olahan umbi-umbian dengan responsip, gotong royong dan bertanggung jawab
3.12.4. Melalui observasi dan diskusi peserta didik merancang produk baru olahan
umbi-umbian dengan responsip, teliti, dan bertanggung jawab
3.12.5. Melalui diskusi peserta didik menganalisa usaha produk baru olahan umbi-
umbian dengan teliti, responsip dan bertanggung jawab
3.12.6 Melalui diskusi dan studi literatur peserta didik merancang pengujian
karakteristik produk hasil dengan proaktif, teliti, dan bertanggung jawab
3.12.7 Melalui diskusi dan studi literatur peserta didik merancang pengemasan yang
tepat terhadap pengolahan produk baru proaktif, responsip, dan bertanggung
jawab.
3.12.8 Melalui diskusi dan observasi peserta didik merumuskan proses pemasaran
produk dengan proaktif, responsip, dan bertanggung jawab.
4.12.1. Melalui kegiatan praktik peserta didik mampu melakukan proses produksi
pengolahan produk baru olahan umbi-umbian dengan teliti, responsip, peduli,
disiplin dan bertanggung jawab
4.12.2. Melalui praktik peserta didik melakukan proses pengujian karakteristik produk
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
hasil pengolahan dengan teliti, jujur, disiplin dan bertanggung jawab
4.12.3. Melalui praktik peserta didik melakukan proses pengemasan produk baru
dengan teliti, responsip, disiplin, gotong royong dan bertanggung jawab
4.12.4. Melalui kegiatan pemasaran/bazar peserta didik memasarkan produk baru
dengan jujur, responsip, gotong royong dan bertanggung jawab
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Prinsip pengolahan produk
2. Pengolahan produk olahan umbi-umbian
3. Tahapan pengolahan produk
4. Perumusan produk baru
5. Perancangan produk
6. Perencanaan usaha
7. Proses pengolahan
8. Pengujian organoleptik produk
9. Pengemasan hasil olahan
10. Pemasaran Produk
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Production Based Training Modified
Metode Pembelajaran : Demonstrasi, diskusi, proyek dan penugasan
G. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran :
White board / papan flannel
Power point pengembangan produk umbi-umbian, video pengolahan
produkumbi-umbian
Internet
2. Alat Pembelajaran :
Laptop, LCD, infokus
Alat dan bahan pengolahan produk olahan umbi-umbian
H. Sumber Belajar
1. Buku
Muchtadi, T.R., dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Depdikbud
Direktorat Jendral Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Bogor:
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
Institut Pertanian Bogor. Produksi Hasil Nabati. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Kementrerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pertemuan 3 dan 4
Kegiatan Sintak Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru memberi salam dan
menyapa peserta didik
Orientasi 2) Guru mempersiapkan kelas 30 menit
agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar,
kerapian dan kebersihanruang
kelas, presensi, menyiapkan
media dan alat serta buku
yang diperlukan
3) Salah seorang
siswamemimpin doa
4) Salah seorang peserta didik
memimpin menyanyikan
lagu Indonesia Raya
5) Guru menyampaikan
Motivasi petunjuk pelaksanaan
praktikum pengolahan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
produk olahan umbi-umbian
(alur kerja dan tata-tertib
praktikum)
6) Guru menantang siswa
untukmenghasilkan produk
olahan terbaiknya dengan 2
kali praktikum uji coba dan 1
kali praktikum produksi akhir
melalui proses pengerjaan
yang kompak dalam setiap
kelompok
Pertemuan 5
Kegiatan Sintak Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru memberi salam dan
menyapa peserta didik
Orientasi 2) Guru mempersiapkan kelas 30 menit
agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar,
kerapian dan kebersihanruang
kelas, presensi, menyiapkan
media dan alat serta buku
yang diperlukan
3) Salah seorang
siswamemimpin doa
4) Salah seorang peserta didik
memimpin menyanyikan lagu
Indonesia Raya
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
4. Penilaian Sikap
LEMBAR JURNAL SIKAP SPIRITUAL
Nama Sekolah : MGMP APHP
Kelas/Semester : XI / 2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Pengolahan Hasil Nabati
No. Waktu Nama Catatan Butir Tindakan Keterangan
Siswa Perilaku Sikap Pembinaan /
Penghargaan
TES TULIS
Kompetensi Indikator Soal Soal Jawaban Bentuk
Dasar Soal
KD 3.12 3.12.1 Peserta didik 1) Produk pangan 1. Diversifikasi Uraian
Menerapkan dapat menjelaskan lokal berbahan pangan adalah suatu
Pengolahan prinsip dasar umbi-umbian belum cara untuk
Hasil Umbi- pengolahan banyak mengadakan lebih
umbian produk umbi- termanfaatkan dari satu jenis
umbian (C-2) dengan baik. Salah barang/ komoditi
satu cara yang dikonsumsi
memanfaatkan (penganekaragaman)
sayuran ini adalah
dengan diversifikasi
pangan. Jelaskan
apa yang dimaksud
dengan diversifikasi
pangan!
3.12.2.Peserta didik 2. Pengembangan 2. a. Modifikasi bahan Uraian
dapat menjelaskan produk olahan dapat baku
tahapan-tahapan dilakukan dengan e. Modifikasi
pengolahan beberapa tahap, prosedur kerja
produk olahan sebutkan dan jelaskan f. Modifikasi bahan
umbi-umbian (C- tahapan-tahapan dan
2) pengolahan produk! prosedur kerja
g. Menciptakan
produk baru
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
3.12.3. Peserta didik 3.Berdasarkan 3.Pengembangan Uraian
dapat merumuskan karakteristik yang produk
produk baru (C-6) dimiliki singkong, daun singkong dapat
3.12.4. Peserta didik buatlah: bermacam-
dapat merancang c. Rumusan olahan macamseperti keripik
produk baru (C-6) produk baru singkong, nugget, dan
berbahan dasa lain-lain.
singkong dan Alat, bahan, dan
alasnnya prosedur kerja
d. Rancanglah disesuaikan dengan
kebutuhan olahan pangan yang
alat, bahan, dan dipilih oleh siswa.
prosedur kerjanya!
3.12.5.Peserta didik 4. Buatlah analisa 4. Sesuai produk Uraian
dapat menganalisa usaha produk yang olahan
usaha produk baru kamu olah saat umbi-umbian
(C-4) praktikum kelompok
pengolahanumbi- masing-masing
umbian:
a. Biaya produksi
b. Keuntungan
3.12.6. Peserta didik 5. Untuk mengetahui 5.
Uji hedonik Uraian
dapat merancang suatu produk olahan
dilakukan dengan
penilaian/ yang dikembangkan mengukur tingkat
Pengujiankarakteri dapat diterima oleh
kesukaankonsumen
stik produk baru konsumen adalah
yang diwakili oleh
(C-5) dengan minimal 10 orang
pengujianhedonik. panelis. Pengujian
Bagaimana tahapan dilakukan terhadap
yang kamu lakukan karakteristik rasa,
untuk aroma, warna,
menyimpulkan tekstur, ataupun
suatu produk
kenampakkan
diterima dengan
keseluruhan produk
baik atau tidak? dengan pemberian
nilai dari tidak suka
hingga sangat suka.
3.12.7. Peserta didik 6. Jelaskan teknik 6. Sesuai produk Uraian
dapat merancang pengemasan yang olahan umbi-
pengemasan yang anda pilih saat umbian kelompok
tepatterhadap melakukan masing-
pengembangan pengolahan produk masing.Pengemasan
produk baru (C-6) olahan umbi- yang dipilih
umbian beserta memperhatikan
alasannya! karakteristik
produk, jenis
kemasan,
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
karakteristik
kemasan, harga
kemasan
3.12.8. Peserta didik 7. Bagaimana 7. Sesuai produk Uraian
dapat merumuskan strategipemasaran olahan umbi-
proses pemasaran yang dapat anda umbian kelompok
produk (C-6) terapkan dalam masing-masing.
menjalankan usaha Pemasaran yang
produk olahan baik dapat
umbi-umbian yang dilakukan dengan
sudah dilakukan memanfaatkan
sehingga menarik perkembangan
banyak konsumen teknologi yang ada
untuk membeli? seperti media sosial
atau media
pemasaran
yangmenarik
3.Penilaian Keterampilan
Instrumen dan Rubrik Penilaian Eksperimen di Laboratorium Pengolahan
Indikator : Melakukan praktik pengolahan produk olahan umbi-umbian
SKOR
NO ASPEK PENILAIAN
1 2 3 4
1 Persiapan
a. Persiapan Alat
b. Persiapan Bahan
2 Proses Kerja (Sistematika Kerja)
a. Proses Pengamatan
b. Pengumpulan data
c. Persiapan alat dan bahan
d. Pelaksanaan uji coba
e. Pelaksanaan Produksi
f. Pelaksanaan Evaluasi
3 Hasil
a. Hasil Proses dan Analisa Biaya
b. Waktu Penyelesaian
c. Presentasi/penguasaan materi
(RPP)
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Definisi kualitas umbi
2. Klasifikasi dan karakteristik umbi
3. Tingkat mutu umbi
4. Pemilihan bahan untuk produksi
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Investigation
Metode Pembelajaran : Paparan, diskusi, tanya jawab dan eksperimen
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
G. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran :
White board / papan flannel
Power point materi, video proses identifikasi
Internet
2. Alat Pembelajaran :
Laptop, LCD, infokus
Alat dan bahan pengolahan produk olahan sayuran
H. Sumber Belajar
1. Buku
Salman, Lily M. 2014. Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat PSMK. 167-
218.
Pertemuan 3 dan 4
Kegiatan Sintak Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru memberi salam dan
menyapa peserta didik
Orientasi 2) Guru mempersiapkan kelas 30 menit
agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar,
kerapian dan
kebersihanruang kelas,
presensi, menyiapkan media
dan alat serta buku yang
diperlukan
3) Salah seorang
siswamemimpin doa
4) Salah seorang peserta didik
memimpin menyanyikan lagu
Indonesia Raya
Pertemuan 5
Kegiatan Sintak Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru memberi salam dan
menyapa peserta didik
Orientasi 2) Guru mempersiapkan kelas 30 menit
agar lebih kondusif untuk
proses belajar mengajar,
kerapian dan kebersihanruang
kelas, presensi, menyiapkan
media dan alat serta buku
yang diperlukan
3) Salah seorang
siswamemimpin doa
4) Salah seorang peserta didik
memimpin menyanyikan lagu
Indonesia Raya
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
5. Penilaian Sikap
LEMBAR JURNAL SIKAP SPIRITUAL
Nama Sekolah : SMK Negeri 1Sukaluyu Cianjur
Kelas/Semester : XI / 2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Pengolahan Hasil Nabati
No. Waktu Nama Catatan Butir Tindakan Keterangan
Siswa Perilaku Sikap Pembinaan /
Penghargaan
3.Penilaian Keterampilan
Instrumen dan Rubrik Penilaian Eksperimen di Laboratorium Pengolahan
Indikator : Melakukan praktik identifikasi sayuran segar
SKOR
NO ASPEK PENILAIAN
1 2 3 4
1 Persiapan
a. Persiapan Alat
b. Persiapan Bahan
2 Proses Kerja (Sistematika Kerja)
3 Hasil
a. Hasil Produk
b. Waktu Penyelesaian
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Penilaian = 𝜖( 𝑥 100)
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
(RPP)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.14Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat menjelaskan
penggunaan, fungsi, tujuan dan cara mengoprasikan alat alat pengolahan
E. MATERI PEMBELAJARAN
Proses pengolahan hasil nabati merupakan suatu olahan makanan yang berasal dari
sayuran, buah buahan serta umbi- umbian. Dalam proses pengolahan nabati maka akan
sangat perlu sekali diadakan suatu indentifikasi suatu alat pengolahan nabati seperti
olahan sayran pembuatan siruf atau jus kemudian berbagai macam olahan umbi-umbian.
Contoh olahan sayuran :
Sistik sayur
Pangsit daun saledri
Contoh olahan buah buahan :
Sirup buah
Selai buah
Lantak
Manisan
Contoh olahan umbi-umbian :
Kripik singkong
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Investigetion
Metode Pembelajaran : Contextual Learning
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
I. SUMBER BELAJAR
Fellow, 2000, Food Processing.
Buku Teks Bahan Ajar Siswa : Proses Pengolahan Hasil Nabati
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
: Tes Tulis
3. Penilaian Keterampilan : Keterampilan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
1. Penilaian Sikap
LEMBAR JURNAL SIKAP SPIRITUAL
Nama Sekolah : MGMP APHP
Kelas/Semester : XI / 2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Proses Pengolahan Hasil Nabati
No. Waktu Nama Catatan Butir Tindakan Keterangan
Siswa Perilaku Sikap Pembinaan /
Penghargaan
2. Penilaian Pengetahuan
PENUGASAN
Indikator Pencapaian Jenis Tugas Tugas
3.11 Mengemukakan Terstruktur Mengidentifikasi alat mesin
penggunaan alat alat atau yang dapat digunakan pada
mesin pengolahan meliputi proses pengolahan !
:
Nama alat
Jenis alat
Bentuk alat, dll
TES TULIS
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Nomor Bentuk
Soal Soal
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
1. 3.14 menganalisis Tujuan Peserta didik 1 Uraian
kebutuhan Penggunaan menjelaskan
alat serta cara mesin dan tujuan
penggunaany alat penggunaan
a (umbi- pengolahan mesin dan alat
umbian) pengolahan
2.
3. Penggolongan Peserta didik 2 Uraian
Alat dan jenis menyebutkan
mesin penggolongan
klasifikasi
mesin alat
pengolahan
4.
5. Jenis BTM Peserta didik 4 Uraian
menyebutkan
jenis mesin
6. Fungsi Peserta didik 5 Uraian
menyebutkan
fungsi mesin
dan alat yang
digunakan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
MGMP APHP
SOAL TENGAH SEMESTER GASAL
TAHUN 2018/2019
Nama Sekolah : MGMP APHP
Kelas/Semester : XI/Semester 2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Paket Keahlian : Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian
Mata Pelajaran : Proses Pengolahan Hasil Nabati
Penilaian :Penilaian Semester
Jenis Soal/ No. KD : Uraian/3.11 dan 3.14
No Soal Jawaban Skor Pehitung
. an Skor
1. Jelaskan tujuan penggunaan kita Untuk mempermudah suatu
menggunakan alat atau mesin proses pada saat pengolahan
pada saat melakukan pengolahan! dan pencampuran suatu bahan
dan untuk menghemat waktu
pada proses pengolahan