Disusun Oleh :
Ir. Nurhayati Naba, MP
NUPTK : 8862747648300002
1
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP).
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Karossa
Mata Pelajaran : Dasar Proses Pengolahan Pertanian
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 90 x 45 menit
1. Standar Kompetensi : Menerapkan dasar pengolahan dan pengawetan
bahan hasil pertanian
2. Kompetensi Dasar :
Pertemuan Pertama : 5 x 45 Menit
- Mengenali prinsip dasar pengolahan
Pertemuan Kedua : 5 x 45 Menit
- Menerapkan pengawetan dengan cara fisis (Membuat Sale, dendeng dan tepung telur)
Pertemuan Ketiga : 5 x 45 Menit
- Menerapkan pengawetan dengan cara khemis (Praktik Membuat Manisan Buah)
Pertemuan Keempat : 5 x 45 Menit
- Menerapkan pengawetan dengan cara khemis (Persentasi Laporan Hasil Praktik
Pembuatan sale, dendeng, tepung telur dan manisan)
Pertemuan Kelima: 5 x 45 Menit
- Menerapkan pengawetan dengan cara khemis, (proses Penggaraman)
Pertemuan Keenam : 5 x 45 Menit :
a. Ulangan
b. Menerapkan pengawetan dengan cara khemis (Praktik Membuat Telur Asin)
Pertemuan Ketujuh : 5 x 45 Menit
Menerapkan pengawetan dengan cara khemis (Persentasi Laporan Hasil Praktik
Pembuatan Telur asin)
Pertemuan Ke-delapan : 5 x 45 Menit
Menerapkan pengawetan dengan cara mikrobiologis, biokhemis dalam pengolahan
Pertemuan Ke-sembilan: 5 x 45 Menit :
Menerapkan pengawetan dengan cara mikrobiologis, biokhemis dalam pengolahan
(Praktik Membuat Tempe)
Pertemuan Ke-sepuluh : 5 x 45 Menit
a. Ulangan
b. Menerapkan pengawetan dengan cara mikrobiologis, biokhemis dalam
pengolahan (Persentasi Laporan Hasil Praktik Membuat Tempe)
Pertemuan Ke- sebelas : 5 x 45 Menit
Menerapkan pengawetan dengan cara mikrobiologis, biokhemis dalam pengolahan
Pertemuan Ke- dua belas : 5 x 45 Menit
Menerapkan pengawetan dengan cara mikrobiologis, biokhemis dalam pengolahan
(Praktik Membuat Tape)
Pertemuan Ke- tiga belas : 5 x 45 Menit
Menerapkan pengawetan dengan cara mikrobiologis, biokhemis dalam pengolahan
Persentasi Laporan Hasil Praktik Membuat Tape)
2
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
Pertemuan Ke- empat belas : 5 x 45 Menit
Mengenal penggunaan bahan tambahan makanan (BTM) dan regulasi tentang
penggunaan bahan tambahan makanan (food additive) dan bahan pengawet kimia (food
preservatives)
Pertemuan Kelima belas: 5 x 45 Menit
Mengenal penggunaan bahan tambahan makanan (BTM) dan regulasi tentang
penggunaan bahan tambahan makanan (food additive) dan bahan pengawet kimia (food
preservatives)
Pertemuan Keenam belas: 5 x 45 Menit : Ujian Praktik membuat sale pisang dan Telur
asin
Pertemuan Ke-tujuh belas: 5 x 45 Menit : Ujian Praktik Tape, Manisan dan Tempe
4
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
Pertemuan Keenam belas: 5 x 45 Menit : Ujian Praktik membuat sale pisang dan Telur
Pertemuan Ke-tujuh belas: 5 x 45 Menit : Ujian Praktik Tape, Manisan dan Tempe
5
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
Pertemuan Ketujuh : 5 x 45 Menit
Menerapkan pengawetan dengan cara khemis (Persentasi Laporan Hasil Praktik
Pembuatan Telur asin)
6
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
Pertemuan Keenam belas: 5 x 45 Menit : Ujian Praktik membuat sale pisang dan Telur
Pertemuan Ke-tujuh belas: 5 x 45 Menit : Ujian Praktik Tape, Manisan dan Tempe
5. Materi Ajar :
d. Produl akhir
1). Produk akhir harus memenuhi standar mutu dan tidak boleh
merugikan atau membahayakan kesehatan
2). Produkakhir yang belum ada persyaratan mutunya ditentukan sendiri
3). Sebelum diedarkan produk, harus dilakukan pemeriksaan secara
organoleptik, fisika dan mikrobiologi
4). Spesifikasi produk.
4. Persyaratan dan cara perawatan tempat kerja
1). Persyaratan tempat kerja meliputi :
Memiliki ruang khusus yang dilengkapi dengan penerangan,
ventilasi udara, cerobong asap, saluran air, saluran pembuangan
limbah air, limbah padat,ruangan penimbangan, ruangan
pemasakan
Ruangan bebas dari sumber pencemaran udara atau
mikroorganisme
Peralatan yang memadai dan memenuhi syarat higienis dan
kesehatan
Peralatan yang dugunakan dapat berfungsi dengan baik
Ada tempat penyimpanan bahan dan peralatan
Ruangan luas dan tertata rapi
2). Cara perawatan tempat kerja;
a). Perawatan ruangan
b). Perawatan Peralatan
10
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
Pertemuan Keempat : 5 x 45 Menit
- Menerapkan pengawetan dengan cara khemis (Persentasi Laporan Hasil Praktik
Pembuatan Manisan)
Pertemuan Kelima: 5 x 45 Menit
1). Pengawetan dengan cara penggaraman
a. Persiapan proses penggaraman
a). Alat dan bahan baku penggaraman
b). Media penggaraman dan persyaratannya.
c). Prinsip penggaraman
Garam yang diberikan kepada bahan pangan akan membunuh
mikroorganisme jika konsentrasinya antara 10-26,6%, karena adanya
proses plasmolisis, kareolisa, dan keracunan pada mikroorganisme
1). Plasmolisa terjadi akibat perbedaan tekanan osmosa yang
menyebabkan cairan sel mikroorganisme tertarik keluar
2). Kareolisa merupakan kelanjutan plasmolisa, yang menyebabkan
inti sel mikroorganisme pecah dan dapat mengakibatkan
mikroorganisme menjadi mati
3). Keracunan mikroorganisme terjadi karena adanya ion Cl- yang
dapat mengganggu metabolisme mikroorganisme.
d). Teknik Penggaraman
Teknik penggaraman yang digunakan untuk mengawetkan bahan
pangan adalah :
1). Cara kering; umumnya dilakukan pada pembuatan ikan asin atau
telur asin
2). Cara basah; cara ini biasanya menggunakan larutan garam.
Umumnya digunakan untuk produk sayur/buah
3). Kombinasi cara kering dan cara basah; proses penggaraman
metode ini dijumpai pada pembuatan saver kraut (kubis asin).
b. Memantau pelaksanaan penggaraman
1). Mekanisme dan penyerapan garam
2). Faktor yang mempengaruhi Penggaraman
a). Kemurnian garam
b).Jumlah garam
c). Waktu penggaraman, semakin lama penggaraman maka semakin
tinggi penetrasi
d). Suhu penggaraman
e). Bahan baku
f). Teknik penggaraman
g). Kualitas air
11
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
3). Pengaruh garam terhadap aktivitas Mikroorganisme.
Ada 3 kondisi larutan garam yang dapat mempengaruhi aktivitas
mikrobial yaitu :
a. konsentrasi isotonik, konsentrasi cairan sel mikroorganisme sama
dengan konsentrasi larutan garam. Keadaan ini menyebabkan
pertumbuhan mikroorganisme lebih cepat
b. konsentrasi hypotonik, medium mempunyai kerapatan molekul
lebih rendah dari sel mikrobia. Sehingga air mengalir dengan
kerapatan molekulnya yang rendah kepada kerapatan molekulnya
yang tinggi, sehingga sel akan mengembang.
c. Konsentrasi hypertonik; medium yang mempunyai kerapatan
molekul lebih besar dari sel mikrobia sehingga sel mikrobia akan
terplasmolisis (cairan selkeluar)yang menyebabkan sel mikrobia
mengkerut dan mati.
4).Identifikasi proses penggaraman
Proses penggaraman akan berjalan dengan baik biasanya akan
ditandai dengan :
1. Volume larutan bertambah
2. Larutan garam akan mengental
c. Menghentikan proses penggaraman
Akhir proses penggaraman; Masa prosespenggaraman ditentukan
berdasarkan jumlah hari proses penggaraman, biasanya penggaraman
dilakukan dalam kisaran waktu 7 – 14 hari tergantung rasa yang
dikehendaki namun ideal adalah 10 hari.
12
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
2. Tabel 1. Hubungan antara Suhu dan Pengaruhnya terhadap
Mikroba
No. Suhu Pengaruh Suhu pada Mikroba
(0C)
1. 121 Suhu uap pada tekanan 15 psi selama 15 sampai 20 menit
membunuh semua bentuk bakteri termasuk sporanya
2. 116 Suhu uap pada tekanan 10 psi selama 30 sampai 40 menit
membunuh semua bentuk bakteri termasuk sporanya
3. 110 Suhu uap pada tekanan 10 psi selama 30 sampai 40 menit
membunuh semua bentuk bakteri termasuk sporanya
4. 104 Suhu uap pada tekanan 2 psi
5. 100 Suhu mendidih air murnipada permukaan air laut.
Membunuh sel vegetatif setelah pemanasan cukup lama,
tetapi tidak membunuh spora
6. 93 Umumnya sel bakteri, kapang dan kamir yang sedang
tumbuh dapat mati pada suhu ini
7. 82,2 Bakteri termofilik tumbuh pada kisaran suhu ini
8. 76,7 Pasteurisasi susu selama 30 menit membunuh bakteri
patogen yang menimbulkan penyakit pada manusia
kecuali sporanya
9. 37,8 Kisaran pertumbuhan yang aktif bagi bakteri, kapang
dan kamir
10. 10 Pertumbuhan mikroba pada umumnya terhambat
11. 4,4 Pertumbuhan optimum mikroba psikrofil
12. -18 Pembekuan. Pertumbuhan mikroba terhenti
13
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
3. Blansir (Blanching)
Blansir adalah proses pemanasan yang dilakukan pada suhu kurang dari
1000C selama beberapa menit dengan menggunakan air panas atau uap
air panas. Contoh blansir misalnya mencelupkan sayuran atau buah di
dalam air mendidih selama 3 sampai 5 menit atau mengukusnya selama
3 sampai 5 menit. Tujuan blansir terutama adalah untuk menginaktifkan
enzim yang terdapat secara alami di dalam bahan pangan, misalnya
enzim polifenolase yang menimbulkan pencoklatan. Blansir umumnya
dilakukan jika bahan pangan akan dibekukan atau dikeringkan. Sayuran
hijau yang diberi perlakuan blansir sebelum dibekukan atau dikeringkan
mutu warna hijaunya lebih baik dibandingkan dengan sayuran yang tidak
diblansir terlebih dahulu.
4. Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan dengan tujuan
untuk membunuh mikroba patogen atau penyebab penyakit seperti
bakteri penyebab penyakit TBC, disentri, diare dan penyakit perut lain.
Panas yang diberikan pada pasteurisasi harus cukup untuk membunuh
bakteri-bakteri patogen tersebut, misalnya pasteurisasi susu harus
dilakukan pada suhu 600C selama 30 menit. Pada suhu 600C selama 30
menit setara dengan pemanasan pada suhu 720C selama 15 detik.
Pasteurisasi yang terakhir ini sering disebut dengan proses HTST (High
Temperature Short Time) atau pasteurisasi dengan suhu tinggi dalam
waktu singkat. Disamping pada produk susu, pasteurisasi juga umumnya
dilakukan pada produk sari buah-buahan asam. Satu hal yang penting
adalah pasteurisasi hanya bakteri patogen saja yang dibunuh, sedangkan
bakteri lain yang lebih tahan panas bisa saja masih terdapat hidup dalam
bahan pangan yang dipasteurisasi. Dengan demikian, meskipun bakteri
ini tidak menimbulkan penyakit tetapi jika tumbuh di dalam produk
pangan dapat menyebabkan kerusakan/kebusukan. Oleh karena itu,
produk-produk yang sudah dipasteurisasi harus disimpan di lemari es
sebelum digunakan dan tidak boleh berada pada suhu kamar karena
sebagian mikroba yang masih hidup dapat melangsungkan
pertumbuhannya. Di dalam lemari es masa simpan produk pasteurisasi
seperti susu atau sari buah umumnya hanya 2 minggu.
14
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
5. Sterilisasi Komersial
8. Pembekuan
16
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
b). Pengawetan dengan cara asam
Dalam pengawetan dengan asam, asam dapat dihasilkan oleh kultur bakteri
pembentuk asam yang ditambahkan ke dalam bahan pangan. Asam juga dapat
ditambahkan dengan sengaja dalam bentuk senyawa kimia seperti asam sitrat
atau asam fosfat ke dalam minuman. Beberapa bahan pangan seperti sari buah
jeruk atau sari buah nanas sudah mengandung asam secara alami sehingga
secara alami pula memberikan pengaruh pengawetan terhadap sari buah
tersebut. Pada umumnya derajat keasaman pada bahan pangan yang dapat
diterima secara organoleptik tidak pernah cukup untuk menghambat
pertumbuhan mikroba secara keseluruhan. Oleh sebab itu sselalu ada proses
pengawetan tambahan terhadap bahan-bahan pangan sejenis ini.
Asam
Asam, mempunyai dua pengaruh anti mikroorganisme : pengaruhnya terhadap
pH, sifat keracunan yang khas dari asam-asam yang tidak terurai, yang beragam
untuk asam-asam yang berlainan. Pada pH yang sama, asam asetat lebih bersifat
menghambat terhadap mikroorganisme tertentu dari pada asam laktat yang lebih
menghambat daripada asam sitrat. Asam-asam benzoat, parahidroksi benzoatdan
asam sorbat juga menunjukan pengaruh anti mikroorganisme yang berbeda-beda.
Banyak produk asinan yang mempunyai kestabilan mikroorganisme tersendiri
akibat dari pengaruh pengawetan dari asam itu sendiri. Yang paling penting
adalah asam asetat atau asam yang dalam hubungannya dengan prosen
pasteurisasi medium. Telah dikembangkan dari pengakaman bertahun-tahun
bahwa kadar asam asetat minimum yang dibutuhkan untuk menghasilkan daya
awet yang memuaskan untuk produk produk acar adalah 3,6% berdasarkan
bahan-bahan mudah menguap dari produk. Adanya gula, garam, rempah-rempah
dan lain-lain, menurunkan kebutuhan akan asam, karena kadar air yang tersedia
dalam produk telah diturunkan dan bahan-bahan tersebut mempunyai sifat antu
17
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
mikroorganisme.
a. Asam propionat
18
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
e. Garam dapur (natrium klorida)
f.Garam sulfat
g. Gula pasir
h. Kaporit (Calsium hypochlorit atau hypochloris calsiucus atau chlor kalk atau
kapur klor)
i. Natrium Metabisulfit
k. Sendawa
l. Zat Pewarna
m. Chitosan.
2. Formalin
5. Natamysin
6. Kalium Asetat.
1. Pengaruh Negatif
2. Pengaruh Positif
Pertemuan Keenam belas: 5 x 45 Menit : Ujian Praktik membuat sale pisang dan Telur
Pertemuan Ke-tujuh belas: 5 x 45 Menit : Ujian Praktik Tape, Manisan dan Tempe
19
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
6. Metode Pembelajaran :
a. Praktek
b. Diskusi Kelompok
dengan model pembelajaran kooperatif jigsaw, pembelajaran langsung,
pemberian tugas dan bimbingan
7.Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I : 5 x 45 menit
a. Berdoa
b. Menyampaikan topik dan tujuan kompetensi yang akan
dipelajari.
c. Pre Test:
1. apakah yang dimaksud dengan pangan
2. sebutkan penyebab kerusakan pangan
3. apakah yang dimaksud dengan pengawetan
4. ada berapakah jenis pengawetan pangan
20
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
1. Semua kelompok mengerjakan tugasnya masing-masing
2. Siswa menyelesaikan pertanyaan pada LKS
3. Masing-masing kelompok memprsiapkan persentasinya
4. Evaluasi:
a. Siswa mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya
b. Diskusi 15’
c. Menarik Kesimpulan
d. Post Test
5. Kegiatan Akhir :
a. Memberikan penghargaan pada siswa yang berprestasi
10’
baik secara individu maupun kelompok.
b. Berdo’a
Pertemuan II : 5 x 45 menit
d. Berdoa
e. Menyampaikan topik dan tujuan kompetensi yang akan
dipelajari.
f. Pre Test:
1. apakah yang dimaksud dengan pengawetan
2. sebutkan tujuan pengawetanpangan
3. apakah yang dimaksud dengan pengawetan dengan
cara fisis dan berikan contohnya
21
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
Kel. 3 Mengeringkan daging (dendeng)
Kel. 4 Pembuatan telur bubuk
Kel. 5 Mengeringkan pisang sepatu (buat sale
3. Kegiatan Inti (Siswa)
4. Evaluasi:
e. Siswa mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya
f. Diskusi 15’
g. Menarik Kesimpulan
h. Post Test
5. Kegiatan Akhir :
c. Memberikan penghargaan pada siswa yang berprestasi
15’
baik secara individu maupun kelompok.
d. Berdo’a
1. Berdoa
2. Menyampaikan topik dan tujuan kompetensi yang akan
dipelajari.
3. Pre Test:
1. apakah yang dimaksud dengan pengawetan dengan
cara penggulaan
2. produk apasajakah yang diawetkan dengan cara
penggulaan
3. jelaskan prinsip dasar pengawetan dengan cara
penggulaan
4. jelaskan cara pengawetan dengan cara khemis
(penggulaan) 15’
22
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
.
2. Kegiatan Inti Guru
1. Menjelaskan Teknik Pengawetan dengan cara kimia
2. Membentuk kelompok belajar menjadi 6 bagian :
Kel. 1 Membuat manisan kedondong
Kel.2 Membuat manisan mangga 30’
Kel. 3 membuat slei nenas
Kel. 4 Membuat manisan salak
Kel. 5 Membuat slei jambu
3. Kegiatan Inti (Siswa)
4. Evaluasi:
1. Siswa mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya
2. Diskusi 15’
3. Menarik Kesimpulan
4. Post Test
5. Kegiatan Akhir :
1. Memberikan penghargaan pada siswa yang berprestasi baik
15’
secara individu maupun kelompok.
2. Berdo’a
Pertemuan IV : 5 x 45 menit
1.Berdoa
2.Menyampaikan topik dan tujuan kompetensi yang akan
dipelajari.
3.Pre Test:
1. apakah yang dimaksud dengan Pengawetan dengan
cara penggaraman
2. sebutkan prinsip pengawetan dengan cara penggaraman
3. sebutkan tujuan pengawetan dengan cara penggaraman
4. faktor-faktor apa yang mempengaruhi proses 15’
pengawetan dengan cara penggaraman
23
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
Motivasi : komponen kimia apa yang terdapat dalam telur. Apa
fungsinya dan dapat diolah menjadi produk apa dan bagaimana
cara mengolahnya.
.
2. Kegiatan Inti Guru
Menjelaskan Teknik Pengawetan dengan cara penggaraman
Membentuk kelompok belajar menjadi 3 bagian :
4. Evaluasi:
1. Siswa mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya
2. Diskusi 15’
3. Menarik Kesimpulan
4. Post Test
5. Kegiatan Akhir :
Memberikan penghargaan pada siswa yang berprestasi baik
15’
secara individu maupun kelompok.
Berdo’a
Pertemuan VI : 5 x 45 menit
1.Berdoa
2.Menyampaikan topik dan tujuan kompetensi yang akan
dipelajari.
3.Pre Test:
1. apakah yang dimaksud dengan Pengawetan dengan
cara penggaraman
24
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
2. sebutkan prinsip pengawetan dengan cara penggaraman
3. sebutkan tujuan pengawetan dengan cara penggaraman 15’
4. faktor-faktor apa yang mempengaruhi proses
pengawetan dengan cara penggaraman
4. Evaluasi:
1. Siswa mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya
2. Diskusi 15’
3. Menarik Kesimpulan
4. Post Test
5. Kegiatan Akhir :
Memberikan penghargaan pada siswa yang berprestasi baik
15’
secara individu maupun kelompok.
Berdo’a
Berdoa
25
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
Menyampaikan topik dan tujuan kompetensi yang akan
dipelajari.
Pre Test:
1. apakah yang dimaksud dengan BTM
2. sebutkan 5 contoh BTM
3. Apakah perbedaan BTM alami dengan sintetik
4. apakah kegunaan BTM 15’
5. Berapa % sodium benzoat yang dapat ditambahkan
kedalam kecap
Motivasi : siapa yang sudah mengenal bahan-bahan ini,apa
fungsinys,bagaimana resikonya terhadap kesehatan manusia,
.
2. Kegiatan Inti Guru
Informasi tentang BTM
Membentuk kelompok belajar menjadi 6 bagian :
4. Evaluasi:
Siswa mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya
Diskusi 15’
Menarik Kesimpulan
Post Test
5. Kegiatan Akhir :
Memberikan penghargaan pada siswa yang berprestasi baik
15’
secara individu maupun kelompok.
Berdo’a
27
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
9. Penilaian :
28
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMK NEGERI 1 KAROSSA
Alamat; Jl Mora utama Km.5 Karossa Kec Karossa Kab Mamuju
Tes Formatif
11. Bahaya apakah yang terjadi jika seseorang kelebihan mengkonsumsi benzoate ?.
29
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR PENILAIAN SIKAP KERJA
(PENILAIAN DIRI)
Skor Perolehan
No. Believe (B) Evaluation (E)
Aspek Sikap (Attitude)
(n) (Oleh Siswa ybs.) (Oleh Guru)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Kedisiplinan
2 Kejujuran
3 Tanggung jawab
4 Mengakses dan mengorganisasi informasi
5 Memecahkan masalah
6 Kerja sama
7 Kemandirian
8 Ketekunan
9 Percaya diri
10 Menjaga kebersihan
Jumlah Skor Bn = ......... En = .........
Keterangan:
Skor perolehan yang sesuai diberi tanda centang (√)
Pesrta didik dapat mengisi skor diri sendiri terlebih dahulu, kemudian diserahkan
kepada guru/mentor untuk diisi dan diolah.
Bn + En
Nilai Attitude (NAt) = X 100 = .................
(5 + 5) x 10
……………………………. …………………………….
NIP. 30
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara fisis
Nama Produk : Sale Pisang
NO INDIKATOR KEBERHASILAN SKOR
1 Menggunakan Pakaian Kerja Lengkap
2 Menyiapkan Bahan sesuai standar Mutu
3 Menyiapkan Peralatan
4 Mengecek kesiapan peralatan
5 Memisahkan kulit pisang dari dagingnya
6 Melakukan proses pembelahan dengan ukuran yang sama
7 Melakukan Proses Pengeringan
8 Membersihkan peralatan
9 Mengembalikan Peralatan sesuai tempatnya
10 Membersihkan ruangan pengolahan
11 Menilai Mutu sale pisang
12 Laporan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
Nilai =
Karossa, 20......
............................................
31
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara fisis
Nama Produk : Dendeng
NO INDIKATOR KEBERHASILAN SKOR
1 Menggunakan Pakaian Kerja Lengkap
2 Menyiapkan Bahan sesuai standar Mutu
3 Menyiapkan Peralatan
4 Mengecek kesiapan peralatan
5 Menyiapkan bumbu
6 Membersihkan daging
7 Mengecilkanukuran daging
8 Melakukan Pencampuran bumbu
9 Melakukan Proses Pengeringan
10 Membersihkan peralatan
11 Mengembalikan Peralatan sesuai tempatnya
12 Membersihkan ruangan pengolahan
13 Menilai Mutu Dendeng
14 Laporan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
Nilai =
Karossa, 20......
............................................
32
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara fisis
Nama Produk : Tepung telur
NO INDIKATOR KEBERHASILAN SKOR
1 Menggunakan Pakaian Kerja Lengkap
2 Menyiapkan Bahan sesuai standar Mutu
3 Menyiapkan Peralatan
4 Mengecek kesiapan peralatan
5 Melakukan perebusan telur hingga matang
6 Pembersihan kulit telur
7 Pengecilan ukuran
8 Melakukan Proses Pengeringan
9 Membersihkan peralatan
10 Mengembalikan Peralatan sesuai tempatnya
11 Membersihkan ruangan pengolahan
12 Menilai Mutu Tepung Telur
13 Laporan
14 Nilai Karakter
Total Nilai
Nilai Rata-rata
Nilai =
Karossa, 20......
............................................
33
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara fisis
Nama Produk : Ikan Asin
NO INDIKATOR KEBERHASILAN SKOR
1 Menggunakan Pakaian Kerja Lengkap
2 Menyiapkan Bahan sesuai standar Mutu
3 Menyiapkan Peralatan
4 Mengecek kesiapan peralatan
5 Membersihkan ikan
6 Melakukan proses penggaraman selama2 jam
7 Melakukan proses pencucian
8 Melakukan Proses penirisan
9 Melakukan Proses Pengeringan
10 Membersihkan peralatan
11 Mengembalikan Peralatan sesuai tempatnya
12 Membersihkan ruangan pengolahan
13 Menilai Mutu Ikan asin
14 Laporan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
Nilai =
Karossa, 20......
............................................
34
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara kemis (Proses penggulaan)
Nama Produk : Manisan kedondong
Nilai =
Karossa, 20......
............................................
35
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara kemis (Proses penggulaan)
Nama Produk : slei nenas
NO INDIKATOR KEBERHASILAN SKOR
1 Menggunakan Pakaian Kerja Lengkap
2 Menyiapkan Bahan sesuai standar Mutu
3 Menyiapkan Peralatan
4 Mengecek kesiapan peralatan
5 Membersihkan kulit nenas
6 Membersihkan mata nenas
7 Mengolesi nenas dengan garam
8 Melakukan proses penghancuran (pembuburan)
9 Melakukan proses pemasakan
10 Melakukan proses pencampuran bahan
11 Melakukan proses pendinginan
12 Membersihkan peralatan
13 Mengembalikan Peralatan sesuai tempatnya
14 Membersihkan ruangan pengolahan
15 Menilai Mutu slei nenas
16 Laporan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
Nilai =
Karossa, 20......
............................................
36
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara kemis
Nama Produk : Sirup nenas
NO INDIKATOR KEBERHASILAN SKOR
1 Menggunakan Pakaian Kerja Lengkap
2 Menyiapkan Bahan sesuai standar Mutu
3 Menyiapkan Peralatan
4 Mengecek kesiapan peralatan
5 Membersihkan nenas
6 Melakukan proses penggaraman
7 Melakukan proses pencucian
8 Melakukan Proses pembuburan
9 Melakukan Proses penyaringan
10 Melakukan proses pemasakan
11 Melakukan proses pendinginan
12 Membersihkan peralatan
13 Mengembalikan Peralatan sesuai tempatnya
14 Membersihkan ruangan pengolahan
15 Menilai Mutu sirup nenas
16 Laporan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
Nilai =
Karossa, 20......
............................................
37
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara kemis
Nama Produk : Asinan
NO INDIKATOR KEBERHASILAN SKOR
1 Menggunakan Pakaian Kerja Lengkap
2 Menyiapkan Bahan sesuai standar Mutu
3 Menyiapkan Peralatan
4 Mengecek kesiapan peralatan
5 Membersihkan kulit buah
6 Melakukan proses pencucian
7 Melakukan proses pengecilan ukuran
8 Membuat larutan asinan
9 Melakukan Proses perendaman selama 2 jam
10 Membersihkan peralatan
11 Mengembalikan Peralatan sesuai tempatnya
12 Membersihkan ruangan pengolahan
13 Menilai Mutu Asinan
14 Laporan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
Nilai =
Karossa, 20......
............................................
38
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara kemis
Nama Produk : Telur asin
NO INDIKATOR KEBERHASILAN SKOR
1 Menggunakan Pakaian Kerja Lengkap
2 Menyiapkan Bahan sesuai standar Mutu
3 Menyiapkan Peralatan
4 Mengecek kesiapan peralatan
5 Menyiapkan media pengasinan
6 Melakukan proses pembersihan telur
7 Melakukan proses penempelan media pada telur
8 Melakukan Proses penyimpana selama 5hari
9 Melakukan Proses pemanenan
10 Membersihkan peralatan
11 Mengembalikan Peralatan sesuai tempatnya
12 Membersihkan ruangan pengolahan
13 Menilai Mutu Telur asin
14 Laporan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
Nilai =
Karossa, 20......
............................................
39
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara kemis (Proses penggulaan)
Nama Produk : jeli
NO INDIKATOR KEBERHASILAN SKOR
1 Menggunakan Pakaian Kerja Lengkap
2 Menyiapkan Bahan sesuai standar Mutu
3 Menyiapkan Peralatan
4 Mengecek kesiapan peralatan
5 Membersihkan kulit nenas
6 Melakukan proses pencucian dengan larutan garam
7 Melakukan proses pencucian dengan air bersih
8 Melakukan Proses pengecilan ukuran
9 Melakukan Proses perebusan selama 10 menit
10 Melakukan proses pembuburan
11 Melakukan proses filtrasi
12 Melakukan proses pengendapan
13 Melakukan proses pencampuran dalam filtra nenas yang jernih
14 Melakukan proses pemanasan
15 Melakukan proses pengukuran total padatan dengan refraktometer
16 Melakukan penambahan natriumbenzoat 0,1 %
17 Melakukan perebusan dalambotol yang sudah disterilkan
18 Membersihkan peralatan
`19 Mengembalikan Peralatan sesuai tempatnya
20 Membersihkan ruangan pengolahan
21 Menilai Mutu jeli
22 Laporan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
Nilai =
Karossa, 20......
Guru Mata Pelajaran
............................................
40
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara biologi
Nama Produk : tempe kedelai/kacang putih dan kacang brenebon
NO INDIKATOR KEBERHASILAN SKOR
1 Menggunakan Pakaian Kerja Lengkap
2 Menyiapkan Bahan sesuai standar Mutu
3 Menyiapkan Peralatan
4 Mengecek kesiapan peralatan
5 Membersihkan sortasi
6 Melakukan proses perendaman selama 6 – 8 jam
7 Melakukan proses perebusan selama 20 menit
8 Melakukan Proses pengupasan
9 Melakukan Proses pengukusan selama 10 menit
10 Melakukan proses pendinginan
11 Melakukan proses inokulasi
12 Melakukan proses pengemasan
13 Melakukan proses fermentasi selama 2 hari
14 Melakukan proses pemanenan
15 Membersihkan peralatan
16 Mengembalikan Peralatan sesuai tempatnya
17 Membersihkan ruangan pengolahan
18 Menilai Mutu sale pisang
19 Laporan
Total Nilai
Nilai Rata-rata
Nilai =
Karossa, 20......
Guru Mata Pelajaran
............................................
41
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara biologi
Nama Produk : tape ubi
Nilai =
Karossa, 20......
Guru Mata Pelajaran
............................................
42
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara biologi
Nama Produk : tape ubi
Nilai =
Karossa, 20......
Guru Mata Pelajaran
............................................
43
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR OBSERASI PERFORMANCE
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran : 2012/2013
Standar Kompetensi: Pengawetan dengan cara biologi
Nama Produk : tape pisang
Nilai =
Karossa, 20......
Guru Mata Pelajaran
............................................
44
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR KERJA SISWA
45
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
46
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR KERJA SISWA
6. Prosedur Kerja
1. Timbang semua telur dan catat beratnya
2. Bersihkan semua telur kemudian rebus hingga matang
3. Dinginkan telur tersebut, kemudian dikupas dan ditimbang
4. Selanjutnya telur yang telah dikupas dihancurkan
5. Setelah telur hancur keringkan hingga kadar air 5 – 7 %
6. Haluskan telur tersebut dengan woring blender dan filtrasi dengan ayakan 40-
60 mesh
7. Timbang semua berat telur
8. Hitunglah rendemen tepung telur dengan menggunakan rumus :
8. Pertanyaan;
1. Apakah terjadi penurunan berat telur setelah diolah menjadi tepung
2. Apa sebabnya terjadi penurunan berat
3. Apakah tujuan dilakukannya pengeringan
4. Apa sebabnya telur yang akan dikeringkan terlebih dahulu dihancurkan
5. Apakah terjadi perubahan aroma dan warna setelah telur dikeringkan,
mengapa demikian !
6. Termasuk pengawetan apakah pembuatan telur bubuk,jelaskan alasan anda
7. Buatlah kesimpulan
48
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR KERJA SISWA
7. Hasil Pengamatan
1. Jenis kesegaran daging............................................................
2. Berat awal daging.....................................................................
3. Tebal ...............cm dan lebar daging......................cm
4. Jenis bumbu ............................................................................
5. Lama pengeringan....................................................................
49
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
6. Berat dendeng......................................................................
7. Rendemen .................................................................%
8. Warna dendeng....................................................................
9. Aroma dendeng.................................................................
8. Pertanyaan ;
1. Apakah tujuan pengerigang dendeng
2. Faktor apasajakah yang mempengaruhi selama pengeringan
3. Apakah yang terjadi pada dendeng jika kadar airnya masih tinggi kemudian
disimpan
4. Apa yang menyebabkan warna daging berubah setelah diolah menjadi
dendeng
5. Buatlah kesimpulan.
50
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR KERJA SISWA
4. Materi :
Ikan laut adalah ikan yang hidup dan berkembang biak di laut yang
airnya berasa asin Berdasarkan kedalaman laut dimana ikan dapat hidup dan
berkembang biak, maka ikan laut dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu ikan yang
dapat berkembang biak di lapisan enpkotik dan dispatik. Lapisan enpkotik adalah
laut dengan kedalaman air dari permukaan sampai 80 meter, sedangkan dispatik
mempunyai kedalaman 80 meter sampai 200 meter yang disebut daerah
Pelagium. Beberapa jenis ikan perlu mendapatkan perhatian karena racun yang
dikandungnya. Racun tersebut biasanya terdapat di bagian kepala atau isi
perutnya, jarang dijumpai racun ikan terkandung di bagian daging. Jenis ikan
beracun tentu saja tidak dapat dikonsumsi oleh manusia. Beberapa jenis ikan
yang tergolong beracun adalah :
a. Ikan buntek (Globe Fish)
b. Beberapa jenis Mullet (sebangsa belanak)
c. Baracuda (alu-alu)
d. Sturgen Fishes
e. Puffers
f. Ilisha dan anggota-anggota dari Tetradontidae seperti Trigger Fish, Sevell
Fish dan Ocean sun fish
6. Prosedur Kerja ;
1. Timbang semua ikan segar dan catat beratnya
2. Bersihkan bagian dalam ikan selanjutnya dicuci hingga bersih
3. Taburkan garam pada permukan ikan 25 – 30 %, kemudian diamkan selama
1 jam
4. Cuci kembali ikan tersebut, selanjutnya keringkan sampai batas kadar air 7 –
10 %
5. Timbang ikan kering yang sudah jadi
6. Lakukan percobaan 1 – 5, dengan catatan setelah ikan ditaburi garam, tidak
perlu lagi dicuci (kontrol)
51
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
7. Hasil Pengamatan
1. Berat awal ikan....................................................................kg
2. Berat garam ...................................................................... g
3. Warna ikan sebelum dikeringkan.......................................
4. Warna ikan setelah dikeringkan............................................
8. Pertanyaan
1. Apakah perbedaan ikan kering yang dicuci setalah penggaraman dengan
yang tidak dicuci setelah penggaraman
2. Apakah berat ikan bertambah?, mengapademikian
3. Berapakah rendemen ikan kering ?
4. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan kalian
52
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR KERJA SISWA
6. Prosedur Kerja
1. Timbang buah nenas sebanyak 500 g dan catat beratnya
2. Nenas dikupas dan dibersihkan matanya
3. Bersihkan permukaan nenas denga garam selanjutnya bilas denga air bersih
4. Buatlah bubur nenas dengan menggunakan woring blender
5. Saring bubur nenas dan ampasnya diperas dan disaring hingga jernih catat
volume filtrat nenas
6. Tambahkan gula pasir 400 – 500 g, kemudian masak selama 15 menit
sampai cukup kental . agar sirop awet tambahkan benzoat 0,1 % dan jika
kurang asam, tambahkan asam sitrat
53
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
7. Hasil Pengamatan
1. Berat buah nenas......................................g
2. Keadaan buah nenas ...............................................................................
3. Berat sirop................................................................................................g
4. Vulome sirop.............................................................................................ml
5. Warna sirop...................................................................................................
6. Rasa sirop.....................................................................................................
7. Aroma sirop.................................................................................................
8. Pertanyaan
1. Jika suhu pemasakan sirup terlalu tinggi, bagaimana keadaan warna
sirop?, apa sebabnya terjadi perubahan warna
2. Apakah fungsi benzoat pada penambahan sirop
3. Apakah fungsi pencucian buah nenas dengan garam
4. Komponen kimia apasajakah yang terkandung dalam buah nenas?
5. Apa sebabnya sebagian vitamin buah nenas hilang ketika dicuci/
6. Faktor apasajakah yang mempengaruhi mutu sirop
7. Pada tahap manakah titik kritis pembuatan sirop!
8. Buatlah kesimpulan .
54
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR KERJA SISWA
55
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR KERJA SISWA
6. Prosedur Kerja
1. Timbang buah nenas sebanyak 500 g dan catat beratnya
2. Nenas dikupas dan dibersihkan matanya
3. Bersihkan permukaan nenas denga garam selanjutnya bilas denga air bersih
4. Daging nuah nenas dipotong-potong kemudian direbus selama 5 – 10 menit
5. Buatlah bubur nenas dengan menggunakan woring blender, selanjutnya
disaring dengan kain blacu yang bersih. Filtratnya diambil
6. Filtrat didiamkan selama 1 jam agar padatan dapat mengendap , kemudian
diambil bagian yang jernihnya.
7. Tambahkan gula pasir kemudian aduk hingga homogen.
8. Panaskan campuran tersebut hingga total soluble solid 65 % dan tambahkan
natrium benzoat 0,1 % dari berat jeli.
9. Jeli yang masih panas tersebut kemudian dikemas dalam botol yang telah
disterilkan.
56
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
7. Hasil Pengamatan
1. Berat awal nenas.................................................g
2. Keadaan nenas..........................................................
3. Beras filtrat (sari buah)...................................................g
4. Volume filtrat................................................................ml
5. Berat jeli............................................................g
6. Warna jeli............................................................................
7. Aroma jeli..............................................................................
8. Rasa jeli.................................................................................
9. Warna jeli.............................................................................
8. Pertanyaan
1. Faktor apasajakah yang mempengaruhi mutu jeli
2. Pada tahap manakah titik kritis pengolahan jeli
3. Berapa % rendemen jeli
4. Buatlah kesimpulannya
57
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR KERJA SISWA
6. Prosedur Kerja
1. Buah kedondong ditimbang dan catat beratnya
2. Kedondong Dikupas kulitnya sampai bersih
3. Kedondong direndam dalam larutan kapur selama 2 jam untuk
menghilangkan getahnya
4. Selanjutnya dicuci bersih kemudian direndam kembali dengan larutan garam
10 % selama selama 12 jam
5. Kedondong dicuci bersih kemudian diblansir dengan air panas
6. Siapkan larutan gula ( 400 g gula dan 400 g air), selanjutnya rendam selama
2 – 3 hari.,
7. Kedondong ditiriskan dan dikeringkan sampai setengah kering selanjutnya
dibugkus (dikemas)
7. Hasil Pengamatan
1. Berat awalkedondong......................... g
2. Keadaan kedondong.......................................................................................
3. Berat kedondong tanpa kulit dan biji..............................................................
4. Waktu perendaman..........................................................................................
5. Waktu pengeringan..........................................................................................
6. Warna manisan...............................................................................................
7. Rasa manisan................................................................................................
8. Aroma manisan............................................................................................
9. Berat manisan kedondong.............................................................................
58
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
8. Pertanyaan
1. Apakah fungsi perendaman kedondong dalam larutan kapur dan dapat
larutan kapur berperan yang sama pada buah lainnya
2. Apakah tujuan mengukur berat kedondong awal dan manisan kedondong ?
3. Pada tahap manakah titik kritis pengolahan manisan
4. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi mutu manisan
5. Berapara % rendemen manisan
6. Buatlah kesimpulan
59
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR KERJA SISWA
6. Prosedur Kerja
1. Timbang semua telur dan catat beratnya
2. Telur dicuci hingga bersih
3. Siapkan media dengan cara campurkan garam dengan tepung batu bata atau
abu gosok
4. Tempelkan media pada permukaan telur dan selanjutnya masukkan dalam
toples dan simpan selama 4-5 hari
5. Telur asin dapat dipanen
60
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
7. Hasil Pengamatan
1. Berat telur segar...........................................g
2. Berat abu gosok ...........................................g
3. Berat tepung bata.........................................g
4. Garam..........................................................g
5. Keadaan telur sebelum diasinkan...............................................................
6. Keadaan telur asin.......................................................................................
7. Lama penyimpanan yang baik....................................................................
8. Rasa telur asin..............................................................................................
9. Warna telur asin..........................................................................................
10. Aroma telur asin..........................................................................................
8. Pertanyaan
1. Bagaimana proses pengasinan telur
2. Faktor apasajakah yang mempengaruhi mutu telur asin
3. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan kalian
61
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR KERJA SISWA
6. Prosedur Kerja
1. Sortasi kacang kedelai, kemudian rendam selama 6 – 8 jam
2. Kupas kulit arinya dengan cara meremas dalam baskom yang berisi air, ambil
kurit arinya yang terapung pada permukaannya
3. Cuci bersih kemudian dikukus selama 1 jam
4. Angkat dan dinginkan dalam tampah
5. Setelah dingin, inokulasi kedelai dengan rhyzopus oryzae sebanyak 1 g
6. Kemas kedelai tersebut dengan daun pisang atau plastik
7. Fermentasi selama 2-3 hari
8. Tempe dapat dipanen
62
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
7. Hasil Pengamatan
a. Berat awal kedelai..................................................... g
b. Berat kedelai setelah dikupas.....................................g
c. Warna kedelai setelah dikupas.......................................................................
d. Aroma kedelai setelah direndam...................................................................
e. Aroma kedelai setelah dikukus......................................................................
f. Warna tempe..................................................................................................
g. Aroma tempe...................................................................................................
h. Rasa tempe.....................................................................................................
i. Berat tempe.....................................................................................................
8. Pertanyaan
1. Apa sebabnya kedelai yang telah direndam menghasilkan aroma ?
2. Pada tahap manakan titik kritis pengolahan tempe
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi mutu tempe
4. Berapakah rendemen tempe
5. Pada hari keberapa miselia tumbuh, dan bagaimana ciri-cirinya
6. Apakah fungsi penambahan ragi
7. Mikroorganisme apa yang terdapat pada ragi (laru)
8. Buatlah kesimpulan !
63
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
LEMBAR KERJA SISWA
64
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tapai adalah hidrolisis
pati menjadi glukosa dan maltosa, senyawa tersebut memberi rasa manis serta
perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik. Perubahan kadar alkohol
selama penyimpanan dapat terjadi setelah dua hari, dari 3 % - 5,2 %. Namun
demikian jika tapai disimpan pada suhu rendah (7°C) maka fermentasi masih
akan tetap berlangsung tetapi lebih lambat dan secara sensoris masih baik
sampai 2 minggu.
6. Prosedur Kerja ;
a. Pembuatan tapai ubi kayu (singkong)
1. Bersihkan permukaan ubi kayu dari tanah atau kotoran
2. Timbang ubi kayu beserta kulitnya dan catat
3. Ubi kayu dikupas selanjutnya dipotong-potong kemudian dicuci bersih
4. Ubi kayu dikukus hingga matang
5. Dinginkan ubi kayu selanjutnya inokulasi dengan ragi yang mengandung
mikroorganisme ( campuran A. Rouxii, S. Fibuliger dan H. Anomala)
6. Atur dalam baskom yang telah dilapisis daun pisan kemudian ditutup
dengan daun pisang
7. Fermentasi dilakukan selama 2 hari setelah itu tapai ubi siap panen
b. Pembuatan tapai ketan
1. Sortasi dan bersihkan beras ketan dari sekam, padi dan kutu beras
2. Beras dicuci kemudian direndam selama 30 menit
3. Kukus beras ketan hingga matang
4. Dinginkan ketan selanjutnya inokulasi dengan ragi yang mengandung
mikroorganisme ( campuran A. Rouxii, S. Fibuliger dan H. Anomala)
5. Bentuk bulatan kecil dan atur dalam baskom kemudian tutup dengan daun
pisang
6. Fermentasi dilakukan selama 2 hari setelah itu tapai ketan siap panen
c. Pembuatan tapai pisang
1. Sortasi pisang kemudian timbang dan dicatat beratnya
2. Pisang dikukus selama 1 jam selanjutnya dinginkan
3. Setelah pisang dingin, kemudian dikupas sedikit-demisedikit sambil
pulpnya dikeruk dengan sendok yang telah disterilkan
4. selanjutnya inokulasi dengan ragi yang mengandung mikroorganisme (
campuran A. Rouxii, S. Fibuliger dan H. Anomala)
65
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
5. Atur dalam baskom yang telah dilapisis daun pisan kemudian ditutup
dengan daun pisang
6. Fermentasi dilakukan selama 2 hari setelah itu tapai pisang siap panen
7. Hasil Pengamatan
a. Tapai ubi
1. Berat ubi kayu.....................................................................................
2. Berat ubi kayu setelah dikupas..............................................................
3. Warna ubi kayu setelah dikukus.............................................................
4. Rasa ubi kayu setelah dimasak..............................................................
5. Aroma ubi kayu setelah dimasak...........................................................
6. Berat tapai ubi kayu................................................................................
7. Warna tapai ubi kayu .............................................................................
8. Rasa tapai ubi kayu ..............................................................................
9. Aroma tapai ubi kayu ............................................................................
10. Rendemen tapai ubi kayu......................................................................
b. Tapai ketan
1. Berat ketan...........................................................................................
2. Berat ketan setelah dikupas...............................................................
3. Warna ketan setelah dikukus..............................................................
4. Rasa ketan setelah dimasak...............................................................
5. Aroma ketan setelah dimasak............................................................
6. Berat tapai ketan................................................................................
7. Warna tapai ketan.............................................................................
8. Rasa tapai ketan ................................................................................
9. Aroma tapai ketan.............................................................................
10. Rendemen tapai ketan.......................................................................
c. Tapai pisang
1. Berat pisang.........................................................................................
2. Berat pisang setelah dikupas...............................................................
3. Warna pisang setelah dikukus..............................................................
4. Rasa pisang setelah dimasak...............................................................
5. Aroma pisang setelah dimasak............................................................
6. Berat tapai pisang................................................................................
7. Warna tapai pisang .............................................................................
8. Rasa tapai pisang ................................................................................
9. Aroma tapai pisang ..............................................................................
10. Rendemen tapai pisang........................................................................
66
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa
8. Pertanyaan
1. Jelaskan perbedaan tapai ubi, ketan dan pisang
2. Faktor apasajakah yang mempengaruhi mutu tapai ubi, ketan dan pisang
3. Berapakah rendemen tapai ubi, ketan dan pisang
4. Sebutkan titik kritis masing – masing pengolahan tapai
5. Buatlah kesimpulan.
67
RPP:5 Ir. Nurhayati Naba, MP SMKN 1 Karossa