DIVERSIFIKASI HASIL
PERIKANAN
BIDANG KEAHLIAN KEMARITIMAN
PROGRAM KEAHLIAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
JILID 2
Siti Munawaroh
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Siti Munawaroh
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Editor:
Heni Wulandari
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Tri Wahyuni
Penyelaras Akhir:
Sonny Rasdianto
iii
Indonesia memiliki sumber daya perairan sebagai upaya pemanfaatan bahan baku hasil
yang melimpah. Dengan luas lautan 2/3 dari panen yang berlebih sehingga memberikan
total luas wilayah, negeri ini merupakan area kemanfaatan yang lebih besar. Selain itu
penangkapan ikan yang berpotensi. Indonesia dengan diversifikasi hasil perikanan akan
juga mempunyai panjang pantai nomor dua di dapat memenuhi selera konsumen yang
dunia yaitu sekitar 81.000 km, merupakan beragam atau dengan kata lain mengatasi
potensi budidaya yang tidak kecil. kejenuhan konsumen akan olahan hasil
Iklim tropis yang dimiliki Indonesia perikanan yang kurang bervariasi.
mempengaruhi karakteristik hasil perikanan. Buku ini berisi tentang Produksi Olahan
Hasil perikanan Indonesia mempunyai Diversifikasi Hasil Perikanan untuk SMK
keragaman jenis ikan yang banyak tetapi tidak Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan
tidak begitu melimpah dalam jumlah. Hal ini Hasil Perikanan (APHPi) Kelas XII mulai dari
merupakan tantangan kita sekaligus peluang. formulasi bahan dan produksi olahan
Begitu beragamnya jenis ikan yang ada di diversifikasi hasil perikanan, pengemasan,
lautan kita menjadikan tantangan tersendiri analisis usaha produksi, pembukuan
bagi kita untuk memanfaatkannya menjadi administrasi produksi serta teknik pemasaran
bahan mentah bagi industri olahan. produksi olahan diversifikasi hasil perikanan.
Produk olahan diversifikasi hasil perikanan Kritik yang membangun dan saran yang
memegang peranan penting dalam industri konstruktif selalu kami nantikan dengan
pengolahan ikan di negara kita. Pengolahan senang hati demi peningkatan kualitas yang
diversifikasi hasil perikanan adalah suatu cara lebih baik lagi. Akhirnya selamat membaca
memproses bahan baku menjadi produk akhir semoga buku ini bermanfaat khususnya dalam
yang memiliki jenis beraneka ragam sehingga penguasaan kompetensi mata pelajaran
memiliki value added/nilai tambah yang lebih produktif di SMK.
Siti Munawaroh
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I FORMULASI BAHAN DAN PRODUKSI OLAHAN DIVERSIFIKASI
HASIL PERIKANAN
A. Pendahuluan
B. Bahan Baku dan Bahan Tambahan
C. Peralatan Produksi Olahan Diversifikasi Hasil Perikanan
D. Formulasi Bahan untuk Pengembangan Produk Olahan
Diversifikasi Hasil Perikanan
BAB II PENGEMASAN PRODUK OLAHAN DIVERSIFIKASI HASIL
PERIKANAN
A. Pengertian Kemasan
B. Fungsi Kemasan
C. Syarat Kemasan
D. Penggolongan Kemasan
E. Jenis-jenis Bahan Kemasan
F. Kemasan Produk Olahan Diversifikasi Hasil Perikanan
G. Modifikasi Kemasan Pada Produksi Olahan Diversifikasi
Hasil Perikanan
BAB III ANALISIS USAHA PRODUKSI OLAHAN DIVERSIFIKASI HASIL
PERIKANAN
A. Pendahuluan
B. Aspek Analisis Kelayakan Usaha
C. Pengertian dan Tujuan Analisis Finansial Usaha
D. Analisis Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Usaha
E. Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produksi
F. Analisis Kelayakan Usaha
BAB IV PEMBUKUAN ADMINISTRASI PRODUKSI OLAHAN
DIVERSIFIKASI HASIL PERIKANAN
A. Prinsip Pembukuan Administrasi Produksi
B. Pembukuan Administrasi Sederhana
BAB V TEKNIK PEMASARAN PRODUKSI OLAHAN DIVERSIFIKASI
HASIL PERIKANAN
A. Prinsip dan Jenis Pemasaran
B. Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran
C. Strategi Pemasaran Produk Olahan Diversifikasi Hasil
Perikanan
D. Kesalahan Dalam Pengglasiran
GLOSARIUM
v
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
vi
BAB i
FORMULASI BAHAN DAN PRODUKSI OLAHAN
DIVERSIFIKASI HASIL PERIKANAN
1. Setelah mempelajari materi melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik
mampu menjelaskan formulasi bahan produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
dengan benar.
2. Setelah mempelajari materi melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik
mampu menghitung jumlah bahan dalam formulasi produksi olahan diversifikasi
hasil perikanan dengan benar.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menyiapkan peralatan dan bahan
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan dengan benar.
4. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menciptakan formulasi produksi
olahan diversifikasi hasil perikanan dengan benar.
1
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
2
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
3
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
4
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
meningkatkan stabilitas produk, menurunkan bercabang, sehingga mudah larut dalam air.
penyusutan sewaktu pemasakan, memperbaiki Sementara amilopektin merupakan molekul
sifat irisan, mengikat air, membentuk tekstur, berukuran besar dengan struktur bercabang
dan memberikan warna yang khas. Perbedaan banyak dan membentuk double helix dan tidak
bahan pengikat dan bahan pengisi terletak mudah larut dalam air. Meskipun amilosa dan
pada kandungan protein dan karbohidrat. amilopektin sama-sama larut dalam air, tetapi
Bahan pengikat memiliki kandungan protein amolosa tidak membentuk gel, sedangkan
yang lebih tinggi dan mampu memperbaiki amilopekin membentuk gel.
sifat emulsi, sedangkan bahan pengisi Tepung tapioka sering digunakan sebagai
memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi campuran dalam pembuatan kue serta aneka
serta pengaruhnya kecil terhadapt sifat emulsi. olahan ikan seperti bakso ikan, siomay ikan.
a. Tepung tapioka Fungsi penambahan tepung tapioka adalah
untuk menambah tekstur renyah pada olahan
kering dan tekstur kenyal pada olahan basah
(Juwita, 2018). Dalam industri produk berbasis
daging lumat dan surimi, tapioka merupakan
bahan pengisi yang paling banyak digunakan
karena harganya paling murah dan mudah
diperoleh. Penambahan tepung tapika pada
produk berbasis daging lumat dapat
meningkatkan tekstur karena tingkat
elastisitasnya yang tinggi. Namun, tidak bisa
cepat masak pada suhu rendah. Selain itu,
Gambar 1.3. Tepung tapioka tepung tapioka mengandung amilopektin
Sumber: https://www.merdeka.com/sehat/7-manfaat-konsumsi-tepung-kanji
-untuk-kesehatan-tubuhmu.html tinggi, sehingga dapat membentuk gel yang
lentur dan kohesif. Perbedaan antara tepung
dengan kandungan amilosa tinggi dan
Tepung tapioka atau tepung kanji atau aci
amilopektin tinggi adalah pembentukan warna
merupakan pati yang diekstrak dari umbi
gel. Amilosa membentuk gel berwarna putih
singkong (ketela pohon), kemudian disaring,
krem, sedangkan amilopektin transparan.
cairan hasil saringan kemudian diendapkan.
Jumlah tepung yang ditambahkan ditentukan
Endapan tersebut selanjutnya dikeringkan dan
berdasarkan produk yang akan diolah dengan
digiling hingga diperoleh butiran-butiran pati
karakteristik produk akhir yang didasarkan
halus berwarna putih yang disebut tapioka
pada tekstur, warna, rasa, kandungan daging
atau kanji atau aci.
lumat, penyimpanan beku, serta nilai ekonomi
Suryaningrum dkk. (2016) menjelaskan harga produk yang dihasilkan. Dalam industri
bahwa kualitas tapioka ditentukan produk berbasis daging lumat idealnya jumlah
berdasarkan warna tepungnya yang putih tepung tapioka yang ditambahkan berkisar
bersih, kadar air kurang dari 12%, tidak ada antara 4-11% (Park, 2005 dalam
serat dan kotoran lainnya serta tingkat Suryaningrum dkk., 2016). Dalam industri
kekentalan tapioka yang cukup tinggi. Tapioka pengolahan hasil perikanan bernilai tambah,
tersusun dari dua makromolekul polisakarida, penggunaan tepung tapioka telah mengalami
yaitu amilosa dan amilopektin yang keduanya modifikasi (Modified Cassava Flour/MOCAF)
tersimpan dalam bentuk butiran yang disebut terutama digunakan untuk produk yang
granula pati. Pati tersusun dari 20% amilosa dibekukan antara lain bakso, chikuwa,
dan 80% amilopektin. Amilosa memiliki kamaboko, dan lain-lain. MOCAF merupakan
ukuran yang lebih kecil dengan struktur tidak produk turunan dari tepung singkong yang
5
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
menggunakan prinsip modifikasi sel singkong Tepung ini cocok untuk membuat adonan
secara fermentasi (Subagio, 2007 dalam dengan tingkat fermentasi sedang,
Suryaningrum dkk., 2016). misalnya donat, bakso, cake, dan muffin.
b. Tepung terigu Misalnya tepung terigu Segitiga Biru;
3) Soft flour (kandungan protein 8-9%)
Tepung ini memiliki daya serap rendah,
sukar diuleni, dan daya pengembangan
rendah. Tepung ini cocok untuk membuat
kue kering, biskuit, dan pastel.
Contohnya tepung terigu Kunci Biru.
Komponen terbanyak tepung terigu adalah
pati, yaitu sekitar 70% yang terdiri dari
amilosa dan amilopektin. Besarnya amilosa
dalam pati ialah sekitar 20% dengan suhu
Gambar 1.4. Tepung terigu geatinisasi 56-62 oC. Tepung terigu
Sumber: https://indonesian.alibaba.com/product-detail/non-gmo-wheat-
flour-50033074362.html
mengandung gluten yang menjadi kekhasan
tepung terigu dibanding tepung lainnya.
Tepung terigu merupakan tepung yang Gluten adalah suatu senyawa dalm tepung
terbuat dari biji gandum melalui prose terigu yang bersifat kenyal dan elastis.
penggilingan. Gisslen (2013) menjelaskan Umumnya kandungan gluten menentukan
bahwa terigu mempunyai karakteristik yang kadar protein tepung terigu. Semakin tinggi
bergantung pada variasi dari proses kadar gluten, semakin tinggi kadar protein
penggilingan gandum, lokasi tumbuhnya tepung terigu tersebut dan berpengaruh
gandum dan kondisi pertumbuhan gandum. terhadap kualitas produk yang dihasilkan.
Hal yang paling penting untuk diketahui Gluten gandum sangat unik, dimana jika
seorang baker adalah ada beberapa gandum tepung gandum dicampur dengan air dalam
yang keras (hard) dan ada beberapa gandum perbandingan tertentu maka protein akan
yang lunak (soft). Gandum yang keras (hard) membentuk suatu massa atau adonan koloidal
mengandung jumlah protein lebih banyak yang plastis. Penambahan tepung terigu pada
yang bersama-sama membentuk gluten ketika produk berbasis daging lumat berfungsi untuk
tepung dilembutkan dan diaduk. Menurut menambah volume (substitusi daging),
Rustandi. (2011), gandum yang telah diolah sehingga meningkatkan daya ikat air dan
menjadi tepung terigu dapat digolongkan memperkecil penyusutan (Suryaningrum dkk.,
menjadi tiga kelompok berdasarkan 2016).
kandungan proteinnya: c. Tepung sagu
1) Hard flour (kandungan protein 12%-
14%)
Tepung ini mudah dicampur dan
difermentasikan, memiliki daya serap air
tinggi, elastis, serta mudah digiling. Jenis
tepung ini cocok untuk membuat roti,
mie, dan pasta. Misalnya tepung terigu
Cakra Kembar;
2) Medium hard flour (kandungan protein
10,5%-11,5%) Gambar 1.5. Tepung sagu
Sumber: http://www.elevenia.co.id/prd-tepung-sagu-tani-tepung-
tapioko-1kg-mma-120-24594091
6
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
Tepung sagu tergolong bebas gluten atau penggunaan tepung tapioka dan tepung sagu
gluten free, dibuat dari bagian tengah batang bisa diformulasikan/ dicampur dengan
pohon sagu atau batang aren. Pengolahan sagu perbandingan tertentu sehingga
dilakukan dengan mengeruk bagian tengah menghasilkan bakso yang padat, kenyal dan
(empulur) batang sagu, dihaluskan, direndam elastis.
dalam air hingga mengendap, kemudian d. Tepung jagung (maizena)
dikeringkan dan dihaluskan. Tepung sagu
mempunyai karakter seperti tepung tapioka,
tetapi sagu lebih kering dengan warna agak
kecokelatan. Tepung sagu mengandung
amilopektin yang cukup tinggi yaitu 73%
sehingga dapat membentuk gel yang elastis.
Suhu gelatinisasi sagu relatif tinggi
dibandingkan dengan tepung lainnya, yaitu
sekitar 82,3 oC dengan daya kembang sebesar
97% (Chalid dan Kusumawardani, 2010 dalam
Suryaningrum dkk., 2016).
Penggunaan tepung sagu dan tepung
tapioka pada produk olahan diversifikasi hasil
perikanan akan menghasilkan tekstur produk Gambar 1.6. Tepung maizena
Sumber: https://pakaroti.com/material/tepung-maizena
yang berbeda. Produk yang menggunakan
tepung sagu (dominan tepung sagu) akan Maizena atau tepung jagung berasal dari biji
menghasilkan tekstur yang padat dan kenyal, jagung pipil kering dengan cara penggilingan
sedangkan produk yang menggunakan tepung halus bagian endosperm jagung yang
tapioka (dominan tepung tapioka) akan mangendung pati sekitar 86-89%. Tepung
menghasilkan tekstur kenyal dan elastis atau jagung berwarna kuning dengan tingkat
“mulur” (Bahasa Jawa) dalam keadaan panas kecerahan yang berbeda-beda. Penggilingan
dan dingin. Penggunaan tepung tapioka dan biji jagung ke dalam bentuk tepung merupakan
tepung sagu harus disesuaikan dengan produk suatu proses pemisahan kulit, endosperm dan
yang akan kita buat. Misalnya kita akan lembaga. Suryaningrum dkk. (2016)
membuat empek-empek, maka yang dominan menjelaskan bahwa tepung jagung
harus tepung sagu. Penggunaan tepung mengandung amilosa 25% dan amilopektin
tapioka 100 % pada pengolahan empek- 75%, dengan suhu gelatinisasi berkisar antara
empek akan menghasilkan empek-empek yang 62-70 oC dan daya kembang pada suhu 95 oC
kurang bagus karena akan bertekstur kenyal sebesar 600 kali. Tepung jagung atau maizena
dan elastis, sedangkan apabila dominan biasanya digunakan sebagai kombinasi lain
tepung sagu maka akan dihasilkan struktur untuk bakso yang diolah dengan cara digoreng.
empek-empek yang padat dan bagus. Rasa jagung yang gurih dan tekstur yang
Sebaliknya, apabila kita akan membuat produk renyah sangat cocok untuk bakso goreng.
gorengan dari tepung tapioka sebagai struktur Sementara Juwita (2018) menjelaskan tepung
bodinya (bukan untuk coating), maka tepung maizena banyak digunakan dalam pembuatan
tapiokalah yang cocok digunakan, misalnya kue dan sebagai pengental masakan sup atau
pada produk cireng atau sempol. Penggunaan saus. Tepung jenis ini juga biasa dicampurkan
tepung tapioka tidak bisa diganti dengan dengan tepung terigu yang digunakan sebagai
tepung sagu karena akan menghasilkan produk pelapis makanan yang digoreng renyah,
yang bertekstur keras ketika sudah dingin. melembutkan tekstur cake serta merenyahkan
Sedangkan pada pengolahan bakso ikan, kue kering.
7
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
8
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
sangat baik untuk meningkatkan nilai gizi mempunyai tekstur yang lembut dan kenyal
produk olahan ikan. Isolat protein kedelai serta juicy (berair). Untuk memperoleh produk
secara komersial banyak digunakan dalam yang lebut dan juicy, konsentrasi tepung ISP
industri pengolahan produk berbasis daging yang digunakan berkisar antara 5%-10% sama
lumat. dengan bahan pengisi dan pengikat yang lain,
Penambahan tepung ISP pada pengolahan penambahan tepung ISP yang lebih besar akan
produk berbasis daging lumat utamanya berpengaruh terhadap menurunnya derajat
digunakan untuk memperbaiki tekstur, kualitas putih produk yang dihasilkan (Suryaningrum
serta palatabilitas (eating quality) produk. dkk., 2016).
Selain itu, penggunaan tepung ISP dapat h. Minyak sayur
mengurangi biaya produksi, hal ini karena
harga tepung ISP relatif lebih murah dibanding
harga ikan atau surimi, sehingga keuntungan
industri/ perusahaan pun semakin meningkat.
Tepung ISP berfungsi sebagai bahan
pengikat (binder) dan bukan sebagai bahan
pengisi (filler). Terdapat dua macam tepung ISP
yang digunakan dalam industri pengolahan
ikan, yaitu ISP yang berbentuk tepung dan ISP
yang berbentuk granula (butiran). Penggunaan
ISP yang berbentuk tepung biasanya langsung
dicampurkan dengan bahan emulsi yang lain, Gambar 1.10. Minyak sayur
sedangkan ISP yang berbentuk granula Sumber: https://resepmasakanchef.wordpress.com/tag/minyak-sayur/
9
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
dan surimi antara lain karaginan, konjak, sudah ada pada makanan tersebut. Penguat
alginat, dan metil selulose (Suryaningrum dkk., rasa yang sering digunakan pada pengolahan
2016). produk olahan diversifikasi hasil perikanan
j. Pewarna adalah penguat rasa alami dan penguat rasa
sintetis. Penguat rasa alami misalnya bawang
merah goreng. Penambahan bawang merah
goreng pada adonan dapat menguatkan rasa
dan aroma produk. Sedangkan penguat rasa
sintetis yang sering dipakai adalah
monosodium glutamat (MSG). Menurut
Suryaningrum dkk. (2016), jumlah
penambahan MSG pada adonan berkisar atara
0,2%-0,4%.
l. Bumbu
Gambar 1.11. Pewarna sintetis Penambahan bumbu dalam pengolahan
Sumber: Dokumen penulis
produk olahan diversifikasi hasil perikanan
Penggunaan pewarna pada produk olahan berfungsi untuk menambahkan rasa ke dalam
diversifikasi hasil perikanan berfungsi untuk: makanan dan menstimulasi selera konsumen.
1) Memberikan tampilan produk yang menarik Lezat tidaknya suatu makanan sangat
2) Menambah intensitas warna dari warna tergantung pada bumbu dan rempah yang
aslinya yang lebih rendah ditambahkan ke dalamnya. Beberapa bumbu
juga berperan dalam pembentukan tekstur,
3) Untuk mendapatkan keseragaman warna
warna, dan penampakan produk. Komponen-
produk
komponen rempah yang bersifat volatil atau
4) Melindungi kerusakan rasa dan vitamin dari mudah menguap berperan dalam
sinar matahari pembentukan aroma sementara komponen-
5) Sebagai bahan untuk dekorasi dan artistik komponen aromatik yang non-volatil
agar produk lebih menarik sehingga dapat berfungsi untuk mempengaruhi rasa makanan.
meningkatkan selera konsumen.
Pewarna yang digunakan dalam C. Peralatan Produksi Olahan Diversifikasi
pengolahan produk harus pewarna food grade Hasil Perikanan
atau pewarna yang diijinkan pemerintah.
Peralatan pengolahan berperan penting
Pewarna makanan dapat berasal dari pewarna
untuk menghasilkan produk yang seragam
alami dan pewarna sintetis. Pewarna alami
sesuai standar mutu produk. Beberapa
adalah pigmen atau zat-zat lain yang diperoleh
peralatan khusus yang digunakan dalam
dari tumbuh-tumbuhan, hewan, atau mineral
mengolah produk olahan diversifikasi hasil
misalnya paprika, capsaicin, kunyit dan hijau
perikanan sebagai berikut:
daun. Pewarna sintetis merupakan pewarna
buatan yang diproduksi secara kimia, misalnya 1. Pisau
tartrazine, quinone yellow, ponceau, erytrosine, Pisau merupakan peralatan dasar
dan allura red. pengolahan yang berfungsi untuk memotong
k. Penguat rasa bahan-bahan. Pisau yang digunakan harus
berbahan dasar yang tidak menyebabkan
Penguat rasa adalah bahan tambahan
reaksi dengan bahan yang dipotong. Berbagai
pangan yang dapat menambah atau
jenis pisau dapat digunakan seperti pada
mempertegas rasa dan aroma. Jika
gambar.
ditambahkan akan meningkatkan rasa yang
10
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
Gambar 1.12. Jenis-jenis pisau Gambar 1.14. Food Processor & Silent cutter/cutter bowl
Sumber: https://dramlan.wordpress.com/2017/03/04/jenis-jenis-pisau-dapur/ Sumber: Dokumen Penulis
11
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
secara vertikal dengan kecepatan tinggi hingga logam yang berlubang-lubang dengan
5.000rpm. Diatas bowl dilengkapi dengan diameter 5 mm dan berputar. Ikan yang telah
penutup yang terbuat dari stainless steel tebal disiangi dan dicuci bersih, diletakkan di antara
dan kuat. Tutup ini dimaksudkan untuk sabuk (conveyor belt) dan silinder berlubang
melindungi terhadap kecelakaan dan yang berputar dengan kedua sisi yang bergerak
melindungi adonan agar tidak tumpah keluar. berlawanan arah sehingga ikan akan terjepit di
4. Kompor antara keduanya. Daging ikan akan masuk ke
dalam silinder melalui lubang-lubang,
sedangkan bagian tulang dan kulit mengikuti
arah perputaran conveyor belt dan jatuh ke
tempat pembuangan. Daging yang masuk ke
dalam silinder dan telah terpisah dari kulit,
duri, dan tulang disebut daging lumat (minced
Gambar1.16. Kompor
Sumber: Dokumen Penulis fish).
Kompor merupakan alat untuk memasak
yang praktis dan nyaman dengan
menggunakan tenaga dari cairan gas di dalam
tabung. Energi panas dari dalam tabung
bernama LPG menimbulkan gas sebagai
pemanas masakan yang ditempatkan diatas
kompor.
6. Meat grinder
Alat penggiling daging (meat grinder)
digunakan untuk melumatkan fillet daging ikan
yang telah dihilangkan kulit dan tulangnya.
Meat grinder dapat digerakkan secara manual
atau menggunakan tenaga listrik. Namun,
untuk memudahkan pekerjaan penggilingan
daging, menggunakan tenaga listrik lebih
disarankan. Prinsip kerjanya adalah fillet
daging ikan dimasukkan ke dalam lubang
pengumpan yang di dalamnya terdapat
Gambar 1.17. Meat bone penggilas atau penggerus berupa besi ulir
separator
Sumber: https://www.alibaba.com/product-detail/stainless-steel- yang membawa ikan melaju ke depan untuk
meat-separator-machine
digiling dengan pisau yang adal di bagian
5. Meat bone separator depan penggiling. Selanjutnya ikan yang sudah
Meat bone separator merupakan alat untuk digiling ditekan dan dikeluarkan melalui celah
memisahkan daging dari tulang ikan dan kulit berupa saringan daging yang berlubang-
hingga diperoleh daging lumat. Prinsip kerja lubang kecil pada bagian depan alat
alat ini adalah ikan yang sudah dibuang sisik penggiling, sehingga diperoleh daging lumat
dan isi perutnya dipress diantara silinder yang lembut.
12
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
13
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
14
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
15
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
Salah satu cara yang dapat digunakan Bakso merupakan salah satu makanan
untuk pengembangan produk olahan yang sering dikonsumsi oleh kebanyakan
diversifikasi hasil perikanan adalah dengan masyarakat Indonesia. Bakso ikan
menciptakan formulasi bahan baku dan merupakan makanan yang biasanya
bahan tambahan sehingga diperoleh berbentuk bulat dan dibuat dari campuran
produk baru yang inovatif dan dapat daging ikan, tepung, putih telur, bumbu-
diterima konsumen/masyarakat. Untuk bumbu seperti bawang putih, bawang
menghasilkan produk olahan diversifikasi merah, lada/merica yang digiling dan
hasil perikanan yang baik dan bermutu, kemudian direbus dalam air mendidih.
diperlukan pengetahuan tentang Bakso yang baik memiliki standar baku
karakteristik bahan baku dan bahan mutu yakni memiliki bau normal (khas
tambahan. daging), rasanya gurih, bertekstur kenyal,
memiliki kadar protein min 9 % b/b, lemak
Pada bab ini kita akan mempelajari maksimal 2 % b/b dan tidak mengandung
tentang formulasi bahan bahan baku dan boraks. Kekenyalan bakso dipengaruhi oleh
bahan bahan tambahan pada produksi banyaknya tepung tapioka yang digunakan.
olahan diversifikasi hasil perikanan. Semakin banyak tepung tapioka yang
Formulasi menurut Kamus Besar Bahasa ditambahkan pada daging, semakin kenyal
Indonesia berarti perumusan atau pula bakso yang dihasilkan. Untuk
penyusunan. Formulasi bahan baku dan menambah kekenyalan bakso biasanya
bahan tambahan pada produksi olahan ditambahkan zat pengenyal seperti boraks,
16
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
17
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
b) a) b)
a)
Gambar 1.36.
Gambar 1.33 dan 1.34. a) Pengadukan adonan, b) Penambahan bahan tambahan
a) Pemfilletan ikan, b) Pengambilan daging ikan Sumber: Dokumen penulis
Sumber: Dokumen penulis
c. Pencetakan
Pada tahan pencetakan adonan
bakso dapat menggunakan mesin
pencetak bakso atau dapat dicetak
secara manual menggunakan tangan.
Pencetakan bakso secara manual
menggunakan tangan harus dilakukan
secara hati-hati sehingga diperoleh
bulatan bakso yang halus dengan ukuran
seragam. Bola-bola bakso yang sudah
dicetak kemudian dimasukkan ke dalam
Gambar 1.35. Pemisahan daging ikan menggunakan
air panas bersuhu sekitar 60oC.
meat bone separator | Sumber: Dokumen penulis
b. Pengadukan adonan
Pengadukan adonan dilakukan
menggunakan silent cutter atau food
processor. Bahan tambahan pertama
yang perlu ditambahkan pada saat a) b)
Gambar 1.37 dan 1.38.
pengadukan adonan adalah garam dan a) Pencetakan bakso, b) Bola bakso dimasukkan dalam air panas
Sumber: Dokumen penulis
es batu. Hal ini dimaksudkan supaya
protein miofibril (protein yang larut d. Perebusan
garam) akan terkesktrak dan Setelah pencetakan adonan bakso
membentuk adonan yang kenyal. Tanpa menjadi bola-bola bakso selesai
penambahan garam maka gel protein kemudian dilakukan perebusan.
tidak terbentuk, karena miofibril yang Perebusan bakso sebaiknya dilakukan
bertanggung jawab dalam pembentukan secara bertahap. Mula-mula bakso
gel tidak terekstrak. Penambahan es direbus pada suhu sekitar 69oC selama
batu berfungsi untuk mempertahankan 20 menit. Proses ini disebut dengan
suhu adonan tetap dingin sehingga gel setting gel, dengan tujuan supaya
ikan yang terbentuk semakin baik. terbentuk tekstur bakso yang elastis.
Setelah terbentuk adonan yang lengket Bakso kemudian direbus sampai
kemudian ditambah bubur rumput laut, mendidih atau sampai matang yang
bumbu halus dan bahan tambahan ditandai dengan mengapungnya bola-
lainnya. Bahan tambahan yang terakhir bola bakso diatas permukaan air. Bakso
18
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
Cara Pembuatan
1) Daging ikan digiling menggunakan food
processor bersama dengan garam dan es
batu sampai halus dan terbentuk gel;
2) Haluskan semua bumbu;
Gambar 1.40. Bakso Tusuk
3) Tambahkan bumbu halus ke dalam food
Sumber: Dokumen Penulis processor dan giling sampai halus dan
Bakso tusuk merupakan jenis merata;
makanan jajanan (produk 4) Cetak adonan menggunakan tangan dan
pengembangan bakso ikan) yang terbuat sendok menjadi bola-bola bakso;
dari bahan pengisi (tepung) dan daging
5) Masukkan bola-bola bakso ke dalam
ikan yang dibentuk bulat dan direbus
panci yang berisi air bersuhu sekitar 80
kemudian setelah matang ditusuk
oC;
menggunakan tusuk sate. Biasanya
bakso tusuk disajikan dalam bentuk
19
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
20
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
4) Sosis fermentasi
Sosis fermentasi adalah sosis yang
Gambar 1.52. Meat loaves
diproduksi melalui proses fermentasi Sumber: https://rockymountaindiabetes.com/recipe
/individual-meat-loaves/
21
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
22
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
dan penanganan. Penambahan lemak yang sendawa dan rempah-rempah. Gula dapat
terlalu banyak akan mengakibatkan hasil sosis membantu mempertahankan aroma dan
yang keriput. Sedangkan penambahan lemak mengurangi efek pengerasan dari garam
terlalu sedikit akan menghasilkan sosis yang glukosa. Jumlah penambahannya sekitar 1 %.
keras dan kering.
Penambahan bahan pengikat dan pengisi Pembuatan Sosis Ikan Karaginan
berfungsi untuk menarik air, memberi warna
Pada pengolahan sosis kasar tahapan
khas, membentuk tekstur yang padat,
pengolahan lebih sederhana yaitu menggiling
memperbaiki stabilitas emulsi, menurunkan
daging sampai halus kemudian mencampurkan
penyusutan waktu pemasakan, memperbaiki
dengan lemak sampai merata, emulsi sosis
citarasa dan sifat irisan.
merupakan emulsi lemak dan air. Lemak
Bahan pengikat dan pengisi dibedakan sebagai fase diskontinyu, air sebagai fase
berdasarkan kadar proteinnya. Bahan pengikat kontinyu dan protein daging bersifat larut
mengandung protein yang terlalu tinggi, berperan sebagai emulsifier. Emulsi sosis
sedangkan bahan pengisi pada umumnya dibentuk dengan melarutkan protein daging
mengandung karbohidrat saja. dan mensuspensikan partikel-partikel lemak di
Bahan pengikat dan pengisi yang umum dalam larutan protein. Pemanasan akan
digunakan adalah susu skim, tepung terigu, mengakibatkan partikel-partikel lemak akan
tepung beras, tepung tapioka, tepung kedelai, terperangkap di dalam matriks protein yang
tepung roti dan tepung kentang. telah membentuk suatu kantong kecil di
Air yang ditambahkan ke dalam adonan sekeliling partikel lemak (Naruki, 1991).
sosis biasanya dalam bentuk serpihan es, Protein merupakan faktor terpenting dalam
supaya suhu adonan selama penggilingan pembentukan emulsi daging yang stabil,
tetap rendah. Selain sebagai fase pendispersi sehingga suhu selama penggilingan harus
dalam emulsi daging, air juga berfungsi untuk dikontrol agar tidak lebih dari 22 oC. Untuk
melarutkan protein sarkoplasma (protein larut mempertahankan suhu dibawah 22 oC selama
air) dan sebagai pelarut garam yang akan penggilingan dan pencampuran bahan
melarutkan protein miofibril (protein larut tambahan perlu ditambahkan es sekitar 15-
garam). Jumlah penambahan air akan 30% dari berat fillet ikan. Adonan sosis
mempengaruhi tekstur sosis. Penambahan merupakan emulsi minyak dalam air (Waridi,
yang terlalu banyak menyebabkan tekstur 2004). Untuk memperkuat emulsi air dan
sosis lunak. lemak, dapat ditambahkan emulsifier misalnya
Garam berfungsi sebagai pemberi citarasa, karaginan.
mengawetkan dan yang paling penting adalah Karaginan adalah bahan alami pembentuk
untuk melarutkan protein miofibril sehingga gel yang dapat digunakan untuk
aktin dan miosin dapat terekstrak (berperan mengenyalkan mie basah dan bakso sebagai
dalam pembentukan gel sosis). Garam dapur alternatif yang aman pengganti boraks.
dan garam alkali polifosfat secara bersama- Karaginan dapat digunakan untuk
sama berpengaruh terhadap pengembangan meningkatkan kestabilan bahan pangan baik
volume dan daya ikat air dari daging. Garam yang berbentuk suspensi (dispersi padatan
alkali polifosfat juga berfungsi untuk dalam cairan), emulsi (dispersi gas dalam
mempertahankan warna, mengurangi cairan). Selain itu dapat digunakan sebagai
penyusutan waktu pemasakan dan bahan penstabil karena mengandung gugus
menstabilkan emulsi. sulfat yang bermuatan negatif disepanjang
Bahan tambahan lain yang sering digunakan rantai polimernya dan bersifat hidrofilik yang
dalam pembuatan sosis adalah gula, nitrit atau dapat mengikat air atau gugus hidroksil
23
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
24
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
casing. Adanya udara dalam adonan atur suhu supaya tetap terjaga,
sosis menyebabkan terbentuknya perebusan dilakukan selama 1,5 – 2 jam.
lubang-lubang pada permukaan dan
Perebusan/pemasakan sosis bertujuan
bagian dalam sosis ketika sosis dimasak,
untuk menyatukan komponen utama
sehingga tampilan sosis kurang baik.
adonan sosis, sehingga tekstur sosis
Sosis jangan terlalu padat supaya tidak
kompak karena denaturasi protein dan
pecah saat direbus. Setelah dimasukkan
dehidrasi sebagian, serta
dalam casing sosis, sosis kemudian
mempasteurisasi sosis. Sosis ikan
diukur panjang sekitar 10 cm atau sesuai
karaginan yang sudah matang kemudian
selera dan diikat ujungnya
diangkat dan didinginkan. Setelah
menggunakan benang kenur. Sosis
dingin, sosis kemudian dipotong pada
kemudian direbus.
bagian ikatan benang kenur dan
Untuk casing berbahan kolagen: dihilangkan benangnya.
sebelum direbus, sosis harus dioven
e. Pengemasan
terlebih dahulu selama 30 menit pada
suhu 200 oC, dengan posisi digantung. Sosis ikan karaginan yang sudah
Tujuannya supaya kulit dan daging dipotong dan dihilamgkan benang
menempel, sehingga tidak mengelupas kenurnya kemudian dikemas.
ketika digoreng atau dibakar. Bila
menggunakan casing berbahan plastik
polyamide atau selulosa, casing cukup
direndam ke dalam air hangat sekitar 20
menit.
d. Perebusan
Panaskan air di dalam panci sampai 80
oC, ukur dengan termometer. Pasangkan
termometer sehingga ujung termometer
selalu terendam di dalam air rebusan, Gambar 1.59 Perebusan sosis
Sumber: Dokumen penulis
25
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
26
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
27
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
panas bersuhu 80 oC. Masak sempol Daun bawang : 1 batang diiris halus Kompor
sampai matang yang ditandai dengan Bawang putih : 2 siung diparut Panci
28
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
Bahan Pelengkap
pembungkus bakso, juga digunakan kulit
Mayonnaise : 50 gr
pangsit untuk membungkus adonan
Tomat : 3 buah diiris tipis
bakso. Batagor disajikan dengan cara
Ketimun : 150 gr diiris tipis
Saus tomat : 50 gr
digoreng bersama bahan pelengkap
Keju cheddar : 50 gr diparut
lainnya seperti kubis rebus, ketimun,
Daun selada : 15 lembar
kentang rebus, kulit pangsit goreng,
serta sambal kacang. Kulit pangsit
d. Goreng dalam minyak yang sudah mempunyai ciri khas renyah dan rapuh
dipanaskan sampai kuning keemasan. “kriuk-kriuk” apabila digoreng sehingga
Angkat dan tiriskan; akan melengkapi penyajian batagor.
e. Belah roti tidak sampai putus, olesi Muthohar dan Setyanova (2009)
dengan mayonnaise, tata daun selada, menjelaskan batagor pertama kali
ketimun, tomat dan keju parut, letakkan populer di Bandung dan berkembang ke
burger ikan. Sajikan dengan saus tomat. daerah Jakarta sampai akhirnya
menyebar ke seluruh Indonesia.
Cara Pembuatan
g. Batagor Ikan
1) Penyiapan bahan baku
Batagor merupakan singkatan dari
bakso, tahu, dan goreng. Batagor Ikan sebagai bahan baku dicuci bersih
merupakan jajanan yang terbuat dari kemudian difillet untuk diambil
adonan bakso daging ikan yang dagingnya. Fillet kemudian dicuci dan
dimasukkan ke dalam tahu kulit maupun digiling menggunakan meat grinder
tahu putih kemudian dikukus. Daging sehingga terbentuk daging lumat
ikan yang biasa digunakan adalah daging (minced fish). Penggilingan daging
ikan tenggiri, tetapi sebenarnya semua sebaiknya dilakukan sebanyak 2-3 kali
jenis ikan bisa diolah menjadi bakso ikan. sehingga dihasilkan daging yang lembut
Bakso ikan akan berwarna putih bersih dan halus.
apabila menggunakan ikan berdaging Bahan Alat
putih. Kebanyakan produsen Daging lumat ikan : 500 gr Pisau
Tepung tapioka : 200gr Talenan
Garam : 15 gr Baskom stainless steel
Lada bubuk : 3 gr Kompor
Gula halus : 7 gr Panci
Sambal kacang
Kecap manis
29
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
30
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
31
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
adalah produk sejenis siomay ikan yang penyedap, telur), tepung terigu dan
berbentuk seperti kerucut dengan atau daun bawang dimasukkan ke dalam
tanpa penambahan cabai. Keong mas adonan pasta dan dicampur sampai
merupakan produk olahan surimi homogen dan tidak lengket
dengan penambahan tepung dan c. Adonan dibungkus menggunakan kulit
bumbu-bumbu, kemudian adonan pangsit dan dibentuk kerucut dan rapi
dibungkus menggunakan kulit pangsit
d. Produk dikukus selama 20 menit,
dan dibentuk kerucut (menyerupai
kemudian diangkat dan didinginkan di
suhu kamar
e. Produk keong mas siap dikemas
j. Galantin Ikan
Galantin ikan merupakan salah satu
produk olahan ikan berbasis surimi
dengan penambahan tepung panir dan
bumbu-bumbu kemudian dimasukan
kedalam kemasan plastik berbentuk
Gambar 1.69 Keong Mas
Sumber: Dokumen penulis bulat panjang dan dikukus. Galantin ikan
biasanya disajikan dengan digoreng dan
keong mas). Cara penyanjiannya dengan
disantap bersama dengan saus. Produk
cara digoreng (deep frying) sampai
berwarna kuning keemasan menyerupai
keong mas.
Cara Pembuatan
a. Surimi dipotong-potong kemudian
dihaluskan menggunakan food
processor/silent cutter bersama
dengan garam halus sampai terbentuk
pasta
b. Bumbu-bumbu (lada halus, bawang Gambar 1.70 Galantin Ikan
putih halus, jahe halus, gula halus, Sumber: Dokumen penulis
32
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
Lada halus : 4 gr
k. Tahu Bakso Ikan
Tahu bakso ikan merupakan mengembang. Tahu digoreng
modifikasi olahan bakso ikan dengan menggunakan minyak yang cukup
tahu yang sudah digoreng yaitu dengan banyak (deep frying) dan api besar
memasukkan adonan bakso ikan ke (suhu sekitar 140 oC), sehingga tahu
dalam tahu berbentuk segitiga yang akan mengembang dengan baik.
sudah dilubangi/diiris bagian Penggorengan tahu dilakukan sampai
tengahnya, kemudian dikukus sampai warna tahu menjadi cokelat muda atau
kulit luar cukup keras dan berwarna
cokelat kekuningan. Setelah dingin,
tahu dibelah bagian tengahnya.
2) Pembuatan adonan bakso
Tahap ini sama dengan pembuatan
bakso seperti yang telah dijelaskan
pada materi bakso ikan.
3) Pengisian adonan bakso ke dalam tahu
Adonan bakso dimasukkan ke dalam
tahu yang sudah dibelah bagian
tengahnya dengan menggunakan
sendok. Tahu yang sudah diisi adonan
bakso kemudian ditata diatas dandang
Gambar 1.71 Tahu Bakso dengan rapi kemudian dikukus selama
Sumber: Dokumen penulis
kurang lebih 30 menit sampai adonan
adonan bakso matang. Pada prinsipnya bakso matang. Tahu bakso kemudian
pembuatan tahu bakso dibagi menjadi diangkat dan ditiriskan supaya dingin.
dua, yaitu penggorengan tahu dan Setelah dingin, tahu bakso siap
pembuata adonan bakso. Penyajiannya dikemas dan diberi label.
dengan cara digoreng. Produk tahu l. Tahu Walik Bakso Ikan
bakso ikan biasanya dikonsumsi sebagai
Tahu walik bakso ikan merupakan
snack atau kudapan.
pengembangan produk dari adonan
Cara Pembuatan bakso ikan yang dimasukkan ke dalam
1) Penggorengan tahu tahu yang sudah dibalik. Resep tahu
walik bakso ikan ini sama dengan resep
33
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
m. Bakwan Ikan
Bakwan yang kita kenal di pasaran
selama ini merupakan produk gorengan
yang terbuat dari tepung terigu
dicampur sayuran seperti taoge atau
jagung manis, daun bawang, serta wortel
dengan penambahan bumbu dan air
34
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
35
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
setiap kelompok dengan memuat hal-hal Telur ayam : 15 butir Sendok kecil
36
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
7. Setelah matang angkat dan dinginkan fermipan) dan aduk sampai rata;
pada suhu ruang; b. Masukkan daging ikan lumat kedalam
8. Potong adonan dengan lebar 1 cm dan food processor dan aduk sampai halus;
panjang 10 cm, lakukan hingga habis; c. Masukkan campuran bahan kering dan
9. Tusuk potongan menggunakan tusuk aduk sampai rata;
sate; d. Masukkan mentega dan kuning telur,
10. Masukkan ke dalam tepung terigu, campur sampai rata. Pengadukan
kemudian celupkan ke tepung predust dilakukan sambil ditambah air dan
dan adonan premix selanjutnya aduk adonan sampai kalis dan tidak
masukkan ke dalam bread curmb sampai lengket;
terbalur rata; e. Masukkan adonan ke dalam baskom,
11. Goreng setengah matang (pre frying), tutup dengan kain basah atau plastik
tiriskan dan dinginkan, kemudian simpan wrab. Tunggu sekitar kurang lebih 20
dalam freezer semalam, siap dikemas. menit sampai terjadi fermentasi yang
J. Donut Ikan ditandai dengan mengembangnya
adonan;
Donut ikan merupakan salah satu
kudapan yang terbuat dari daging ikan f. Buang udara yang ada didalam adonan
yang dihaluskan dengan ditambah dengan cara mengempeskan adonan
bumbu bumbu kemudian dibentuk dengan kepalan tangan;
g. Timbang adonan sekitar 50 gr atau
sesuai selera kemudian bentuk seperti
donut biarkan hingga mengembang;
h. Lakukan coating dengan membalur
donut ikan ke dalam tepung predust,
adonan premix/battermix, dan bread
crumb;
i. Simpan dalam freezer sekitar 1 jam;
Gambar 1.79 Donut Ikan j. Goreng cepat dalam minyak panas (pre
Sumber: Dokumen penulis
frying);
seperti donut dan dilakukan coating.
k. Dinginkan dalam suhu kamar dan
Penyajiannya dengan digoreng dan
simpan dalam freezer 1 malam;
disantap bersama saus.
l. Donut ikan siap dikemas.
Cara membuat:
K. Bola Ikan Keju
a. Campurkan bahan bahan kering
(tepung terigu, gula pasir, susu bubuk, Merupakan produk olahan ikan yang
terbuat dari surimi/ daging lumat ikan
Bahan Alat dengan penambahan bumbu-bumbu dan
Tepung terigu protein tinggi : 500 gr Food processor/silent cutter
Margaring : 50 gr Baskom
Gula pasir : 25 gr Spatula
37
dibentuk bulat-bulat seperti kelereng A. Tujuan
yang ditengahnya diberi irisan keju, Setelah mempelajari materi formulasi
kemudian dilakukan coating dan bahan produksi olahan diversifikasi hasil
digoreng. Bola keju biasa disajikan perikanan, peserta didik mampu
sebagai kudapan/snack. melakukan praktik membuat formulasi
Cara membuat: bahan produksi olahan ikan berbalur
a. Giling fillet ikan bersama dengan tepung (breader seafood product)
dengan benar
B. Alat dan Bahan
1. Daging lumat ikan/surimi
2. Tepung
3. Bumbu
4. Bahan lain sesuai formulasi
5. Bread crumb/tepung panir
6. Plastik kemasan
7. Mesin pengemas (sealer atau vacuum
sealer)
garam dan es batu meggunakan food C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
processor sampai halus dan terbentuk 1. P a k a i l a h p a k a i a n k e r j a ( j a s
gel; laboratorium, masker, sarung tangan,
b. Tambahkan keju yang sudah diparut; dan penutup kepala)
c. Cetak secara manual, bentuk bulat- 2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n
bulat dan tambahkan isi keju; peralatan yang tajam
d. Kukus sampai matang sekitar 25 menit, 3. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n
angkat lalu tiriskan pada suhu ruang; peralatan yang memakai tenaga listrik
e. Masukkan dalam tepung predust, 4. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
kemudian celupkan dalam adonan operasional prosedur (SOP)
premix/battermix dan lumuri dengan 5. Bersihkan alat yang telah digunakan
bread crumb; dan simpan kembali dengan rapi pada
f. Goreng setengah matang (pre frying) tempat yang telah disediakan
dan tiriskan sampai dingin; 6. Bersihkan ruangan laboratorium
g. Simpan dalam freezer 1 malam; apabila kegiatan praktikum telah
Kemas menggunakan sealer kemudian selesai
simpan kembali dalam freezer. D. Prosedur praktikum
Pembuatan Formulasi Produk Olahan Ikan 1. Susunlah formulasi bahan baku dan
Berbalur Tepung (Breader Seafood Product) bahan tambahan pada produk
pengembangan olahan ikan berbalur
tepung (breader seafood product)
2. Beri nama produk yang sudah Anda
susun formulasinya
3. Praktikkan formulasi bahan yang
sudah Anda buat
38
4. Kemas produk yang sudah jadi Bahan Alat
Abon ikan : 150 gr Kompor
5. Lakukan pengamatan produk
Kulit pangsit : 50 lembar Panci
E. Diskusikan dengan kelompok hasil Tepung terigu protein sedang : 50 gr Serok
pengamatan yang telah dilakukan! Air dingin : 100 ml Peniris
Minyak goreng : secukupnya Sendok
F. Buatlah laporan dan kesimpulan
berdasarkan hasil pengamatan! 1. Tepung terigu dilarutkan dengan air
G. Petunjuk penulisan laporan dan diaduk sampai rata;
Laporan praktikum harus dibuat oleh 2. Timbang abon ikan masing-masing 3
setiap kelompok dengan memuat hal-hal gr, tata diatas kulit pangsit;
sebagai berikut: 3. Lipat kulit pangsit dengan isian abon
a. Nama kelompok didalamnya, dan bentuk seperti
b. Judul kegiatan praktikum perangko, ujung kulit pangsit yang
c. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, dilipat diberi sedikit adonan terigu
waktu dan tempat) supaya kulit pangsit bisa melekat
sempurna dan tidak lepas.
d. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
peralatan, metode pelaksanaan) 4. Abon selimut siap dikemas atau
digoreng sebelum dikonsumsi.
e. Hasil kegiatan dan pembahasan
L. Bakpao Ikan
f. Kesimpulan dan saran
Cara Pembuatan
g. Daftar pustaka
H. Presentasikan hasil praktikum di depan
kelas!
I. Biasakanlah bersikap sopan dengan
memberi salam, tertib, tanggung jawab,
disiplin dan kerjasama
39
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
sedikit dan diaduk sampai adonan ikan tidak terlalu kuat karena lebih
menyatu dan tidak lengket; dominan cokelat. Brownies ikan sangat
3. Garam dan mentega putih dimasukkan, cocok sebagai hidangan dan snack.
campur rata dan bagi adonan menjadi Bahan Alat
Tepung terigu : 120 gr
beberapa bagian dan beri pasta sesuai Mixer
Cokelat bubuk : 35 gr Pisau
selera. Aduk rata sampai adonan kalis
Dark cooking chocolate : 100 gr Baskom stainless steel
elastis. Diamkan selama 30 menit;
Mentega : 125 gr dicairkan Talenan
4. Adonan dibagi dan ditimbang masing- Telur : 5 butir Sendok
masing 35 gr, bulatkan dan diamkan Gula pasir : 150 gr Loyang
40
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
silinder sehingga isi abon ikan tidak 2. Aduk sampai rata gula, baking powder,
terlihat. Kemudian bungkus telur, bawang putih dan penyedap dan
menggunakan daun pisang terakhir ditambahkan air soda
4. Kukus sebentar lemper selama kurang 3. Campurkan bumbu tersebut ke dalam
lebih 20 menit dan sajikan. adonan daging lumat sambil diaduk
O. Amplang Ikan sampai rata, dan terakhir masukkan
tepung tapioka sedikit demi sedikit
sambil diuleni sampai kalis dan tidak
lengket
41
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
P. Takoyaki
42
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
43
Pembuatan Formulasi Produk Olahan Ikan 5. Lakukan pengamatan produk
yang Lain E. Diskusikan dengan kelompok hasil
A. Tujuan pengamatan yang telah dilakukan!
Setelah mempelajari materi formulasi F. Buatlah laporan dan kesimpulan
bahan produksi olahan diversifikasi hasil berdasarkan hasil pengamatan!
perikanan, peserta didik mampu G. Petunjuk penulisan laporan
melakukan praktik membuat formulasi
Laporan praktikum harus dibuat oleh
bahan produksi olahan ikan yang lain
setiap kelompok dengan memuat hal-hal
dengan benar
sebagai berikut:
B. Alat dan Bahan
a. Nama kelompok
1. Daging lumat ikan/surimi
b. Judul kegiatan praktikum
2. Tepung
c. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
3. Bumbu waktu dan tempat)
4. Bahan lain sesuai formulasi d. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
5. Plastik kemasan peralatan, metode pelaksanaan)
6. Mesin pengemas (sealer atau vacuum e. Hasil kegiatan dan pembahasan
sealer) f. Kesimpulan dan saran
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja g. Daftar pustaka
1. P a k a i l a h p a k a i a n k e r j a ( j a s H. Presentasikan hasil praktikum di depan
laboratorium, masker, sarung tangan, kelas!
dan penutup kepala)
I. Biasakanlah bersikap sopan dengan
2. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n memberi salam, tertib, tanggung jawab,
peralatan yang tajam disiplin dan kerjasama
3. H a t i - h a t i k e t i k a m e n g g u n a k a n
peralatan yang memakai tenaga listrik
4. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
operasional prosedur (SOP)
5. Bersihkan alat yang telah digunakan Tahukah kamu? Apa bedanya fish jelly dengan
dan simpan kembali dengan rapi pada jelly fish? Ternyata jelly fish berbeda dengan
tempat yang telah disediakan fish jelly lho.
6. Bersihkan ruangan laboratorium Fish jelly merupakan lumatan daging ikan yang
apabila kegiatan praktikum telah digunakan sebagai bahan baku dalam
selesai pembuatan produk olahan ikan.
D. Prosedur praktikum
1. Susunlah formulasi bahan baku dan
bahan tambahan pada produk
pengembangan olahan ikan yang lain
2. Beri nama produk yang sudah Anda
susun formulasinya
3. Praktikkan formulasi bahan yang
sudah Anda buat
Gambar 1.95 Nugget ikan salah satu produk fish jelly
4. Kemas produk yang sudah masak Sumber: http://mediapenyuluhan.blogspot.com/2017/02/teknologi-
pengolahan-surimi-pembuatan.html
44
Jelly fish merupakan ubur-ubur yaitu jenis 1. Diversifikasi hasil perikanan merupakan
hewan air yang mempunyai ciri-ciri antara lain penganekaragaman jenis produk olahan
tubuhnya berbentuk payung dan disertai hasil perikanan dari bahan baku yang
dengan umbai-umbai bertentakel. belum/sudah dimanfaatkan dengan tetap
memperhatikan faktor mutu dan gizi,
sebagai usaha penting bagi peningkatan
konsumsi produk perikanan baik kualitas
maupun kuantitas dan peningkatan nilai
jual.
2. Berdasarkan jenis bahan baku dan jenis
produknya, diversifikasi dapat dibagi
menjadi dua yaitu diversifikasi vertikal dan
Gambar 1.96 Hewan Jelly Fish (Ubur-ubur) diversifikasi horisontal
Sumber: worldatlas.com
3. Fillet ikan merupakan bagian daging ikan
yang diperoleh dengan penyayatan ikan
utuh sepanjang tulang belakang dimulai
dari belakang kepala hingga mendekati
bagian ekor.
Untuk menambah wawasan lebih jauh
4. Surimi adalah protein miofibril ikan yang
mengenai produksi olahan diversifikasi hasil
telah distabilkan dan diproduksi melalui
perikanan kalian juga dapat mempelajari
tahapan proses secara kontinyu yang
secara mandiri melalui internet. Di internet
meliputi penghilangan kepala dan tulang,
kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang
pelumatan daging, pencucian,
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
penghilangan air, penambahan
tersebut disertai penjelasan menggunakan
cryoprotectant, dilanjutkan dengan atau
video. Salah satu website yang dapat kalian
tanpa perlakuan, sehingga mempunyai
kunjungi untuk menambah wawasan dan
kemampuan fungsional terutama dalam
pemahaman kalian tentang produksi olahan
membentuk gel dan mengikat air.
diversifikasi hasil perikanan adalah sebagai
berikut: 5. Terdapat tiga tipe surimi yaitu mu-en
surimi, ka-en surimi dan nama surimi.
https://www.youtube.com/watch?v=Hj9Z1Y60
su4 6. Faktor yang mempengaruhi pembentukan
gel pada surimi adalah bahan baku surimi,
http://dkp.probolinggokota.go.id/pelatihan-
skonsentrasi garam, derajat keasaman (pH),
diversifikasi-produk-olahan-hasil-perikanan-
dan suhu.
rumput-laut.html
7. Tahapan pembuatan surimi adalah
persiapan, pengambilan daging,
penapisan/ pembilasan/ pencucian/
leaching, pengepresan, penapisan/
penyaringan/straining, pencampuran
bahan tambahan, pencetakan, pengemasan,
cek metal detector, pembekuan.
8. Bahan baku pada produksi olahan
diversifikasi hasil perikanan adalah fillet
ikan dan surimi
45
9. Bahan pendukung pada produksi olahan Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
diversifikasi hasil perikanan terdiri dari dan benar!
bahan pengisi (tepung), bakan pengikat, 1. J e l a s k a n y a n g d i m a k s u d d e n g a n
dan bahan tambahan. pengembangan produk olahan diversifikasi
10. Bahan pengikat adalah bahan makanan hasil perikanan!
sumber protein atau protein dalam bentuk 2. Sebutkan peralatan produksi olahan
isolat. diversifikasi hasil perikanan!
11. Bahan tambahan pada produksi olahan 3. Apa yang dimaksud dengan fish jelly
diversifikasi hasil perikanan antara lain: product? Buatlah formulasi bahan baku dan
garam, hidrokoloid, minyak sayur, perisa, bahan tambahan untuk produk
bumbu penyedap, dan pewarna. pengembangan olahan fish jelly product!
12. Fish jelly product merupakan produk 4. Apa yang dimaksud dengan breader
olahan ikan yang memanfaatkan sifat gel seafood product? Buatlah formulasi bahan
dari ikan, contohnya bakso ikan, sosis ikan, baku dan bahan tambahan untuk produk
ekado, otak-oatk ikan, siomay, empek- pengembangan breader seafood product!
empek, chikuwa, tekwan.
5. Sebutkan jenis tepung yang sering
13. Jenis-jenis breaded seafood product digunakan sebagai bahan tambahan
antara lain nugget, kaki naga, fish pembuatan produk pengembangan olahan
finger/fish stick, donut ikan, dan bola keju diversifikasi hasil perikanan beserta
serta produk sejenis lainnya karakeristiknya!
14. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan breader seafood product
sebagai makanan beku antara lain: suhu
adonan/suhu fillet ikan, suhu
penggorengan, suhu freezer, teknik
pembekuan, cara membuat makanan beku Setelah mempelajari Bab I ini, Anda tentu
dan tepung roti (bread crumb). menjadi paham tentang formulasi bahan dan
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan.
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
pembelajaran Bab I ini?
2. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
Salah satu produk olahan diversifikasi pada Bab I ini, mana yang menurut Anda
hasil perikanan berbasis gel ikan adalah sosis paling sulit dipahami?
ikan. Tugas Anda adalah menyusun formulasi 3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
bahan baku dan bahan tambahan tentang menyelesaikan pembelajaran Bab I ini?
produk pengembangan dari sosis ikan dan 4. Apa yang akan Anda lakukan setelah
mempraktekkannya berdasarkan formulasi menyelesaikan pembelajaran Bab I?
yang telah Anda susun. Anda dapat
Coba Anda diskusikan dengan teman maupun
mengumpulkan informasi melalui buku,
guru Anda, karena materi ini akan menjadi
internet, hasil praktikum maupun dari sumber
pondasi dari materi-materi yang akan dibahas
belajar lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk
di bab-bab selanjutnya.
laporan dengan format yang sudah disepakati
dengan guru pengampu.
46
BAB iI
PENGEMASAN PRODUK OLAHAN
DIVERSIFIKASI HASIL PERIKANAN
1. Setelah mempelajari materi melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik
mampu menjelaskan modifikasi kemasan pada produksi olahan diversifikasi hasil
perikanan dengan benar.
2. Setelah mempelajari materi melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik
mampu menerapkan modifikasi kemasan pada produksi olahan diversifikasi hasil
perikanan dengan benar.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu merancang modifikasi kemasan
pada produksi olahan diversifikasi hasil perikanan dengan benar.
4. Setelah menggali informasi peserta didik mampu memodifikasi kemasan pada
produksi olahan diversifikasi kasil perikanan dengan benar.
47
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
B. Fungsi Kemasan
Kemasan memiliki peran dan fungsi yang
besar dalam usaha pengolahan hasil
Gambar 2.1. Aneka Produk Olahan Hasil Perikanan perikanan. Kemasan harus dapat mewadahi
Sumber: Dokumen Penulis dan melindungi makanan dari ancaman bahaya
fisik, kimia, dan biologis yang timbul selama
Coba perhatikan gambar diatas, apa yang
proses produksi sampai distribusi. Melalui
dapat kalian katakan? Ya, diatas adalah gambar
desain kemasan yang menarik, pengusaha UKM
aneka olahan hasil perikanan. Produk diatas
dapat mengemas produknya untuk
dikemas dengan bahan yang berbeda-beda.
meningkatkan nilai jualnya (Suryaningrum
Kemasan berperan penting dalam usaha
dkk., 2016). Beberapa fungsi kemasan antara
industri makanan. Selain berfungsi sebagai
lain:
wadah, kemasan juga menjadi faktor yang
mempengaruhi daya tarik konsumen. Pada Bab 1. Sebagai wadah atau tempat
II ini kita akan belajar tentang pengemasan Kemasan sebagai wadah atau tempat
produk olahan diversifikasi hasil perikanan. produk untuk memudahkan penyimpanan
A. Pengertian Kemasan dan memudahkan pekerjaan bila akan
dipindahkan atau diangkut.
Pengertian umum dari kemasan adalah
suatu benda yang digunakan untuk wadah atau 2. Sebagai pelindung
tempat dan dirancang dengan kekuatan yang Kemasan berfungsi melindungi produk
mampu melindungi produk secara efektif yang dikemas dari kerusakan. Selain itu
terhadap penyebab kerusakan fisik, kimiawi, kemasan juga berfungsi melindungi
dan mikrobiologi. Adanya kemasan dapat lingkungan sekitar produk. Bahan kemas
membantu mencegah/mengurangi kerusakan, yang akan dipilih tergantung dari sifat-sifat
melindungi produk yang ada di dalamnya dari produk serta kemampuannya untuk
pencemaran serta gangguan fisik seperti melindungi produk yang akan dikemas.
gesekan, benturan dan getaran. Dari segi Bahan dan bentuk kemasan yang tidak
48
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
49
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
50
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
larut (tidak menjadi sampah) dan tanpa rasa konsumen. Biasanya kemasan disesuaikan
dianggap memiliki potensi untuk dengan sarana yang ada, misalnya sebagai
mengurangi sampah berbahan plastik yang pengangkutnya adalah pesawat terbang,
tidak ramah lingkungan. maka tinggi dan lebarnya tidak boleh
melebihi ukuran pintu pesawat terbang
yang akan mengangkutnya dan sebagainya.
Ada kalanya didesain sedemikian rupa
sehingga bentuknya sangat indah dan
menarik, kadang-kadang dibuat untuk
memberi kesan bahwa isinya lebih banyak
dari kemasan lainnya yang serupa, misalnya
botol yang ramping dibandingkan dengan
botol yang pendek.
Gambar 2.2. Berbagai kemasan berbahan rumput laut
Sumber: http://poskotanews.com/2017/11/20/rumput-laut-jadi- Bentuk kemasan sangat mempengaruhi
bahan-baku-kemasan-pengganti-plastik/ efisiensi penggunaan ruang penyimpanan,
cara penyimpanan, daya tarik konsumen
dan cara pembuatan serta bahan kemasan
yang digunakan. Banyak konsumen yang
berbelanja karena tertarik oleh
kemasannya dengan bentuk yang unik,
misalnya bentuk oval dan sebagainya lebih
disukai.
Pada umumnya produsen selalu berusaha
untuk mengurangi berat kemasan yang
Gambar 2.3. Kemasan Berbahan Dasar Rumput Laut digunakan karena dengan berkurangnya
Sumber: https://elshinta.com/news/58140/2016/04/21/kemasan-
berbahan-dasar-rumput-laut-ini-berpotensi-gantikan-plastik berat berarti energi yang dibutuhkan untuk
trasnportasi aka berkurang pula sehingga
Selain kemasan berbahan baku rumput laut, akan menurunkan harga jual dari produk
saat ini juga mulai dikembangkan kemasan yang bersangkutan. Hal ini akan lebih
berbahan serabut pohon/kayu yang menarik bagi konsumen, sehingga dapat
mengandung selulosa serta kemasan diharapkan untuk memenangkan
berbahan cangkang kepiting yang persaingan.
mengandung kitin. Hasil penelitian
9. Penampilan dan pencetakan
menyebutkan bahwa pembuatan film
dengan merendam nanoserat kitin dan Kemasan harus memiliki penampilan yang
selulosa ke dalam air dan menarik bila ditinjau dari segala segi, baik
menyemprotkannya ke permukaan dengan dari segi bahan, estetika maupun dekorasi.
lapisan bolak-balik, setelah dikeringkan Dalam hal ini produsen harus tahu dengan
sepenuhnya ternyata campuran keduanga tepat ke lokasi mana produk akan
telah berubah menjadi sesuatu yang dipasarkan. Karena selera masyarakat
fleksibel, kuat dan transparan. berbeda-beda.
8. Ukuran, bentuk dan berat harus sesuai Masalah pencetakan sangat erat
hubungannya dengan dekorasi dan label
Ukuran kemasan berhubungan dengan
yang merupakan sarana komunikasi antara
penanganan selanjutnya, baik dalam
produsen dan konsumen, leveransir
penyimpanan, transportasi maupun
maupun pengecer. Beberapa bahan yang
sebagai alat untuk menarik perhatian
ada perlu mengalami pecetakan label dan
51
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
D. Penggolongan Kemasan
Julianti dan Nurminah (2006)
menjelaskan bahwa kemasan dapat
digolongkan berdasarkan beberapa hal antara
lain:
1. Penggolongan kemasan berdasarkan
frekuensi pemakaian:
a. Kemasan sekali pakai (disposable), yaitu Gambar 2.6. Kemasan semidisposable
Sumber: Dokumen Penulis
kemasan yang langsung dibuang setelah
dipakai misalnya kemasan produk 2. Penggolongan kemasan berdasarkan
instant, permen, dll; struktur sistem kemas (kontak produk
b. K e m a s a n y a n g d a p a t d i p a k a i dengan kemasan):
berulangkali (multitrip) dan biasanya a. Kemasan primer, yaitu kemasan yang
dikembalikan ke produsen, misalnya langsung bersentuhan dengan produk
botol minuman, botol kecap, botol sirup; yang dibungkus;
52
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
primer;
a. Kemasan fleksibel, yaitu bahan kemasan c. Kemasan semi kaku/semi fleksibel, yaitu
yang mudah dilenturkan tanpa adanya bahan kemasan yang memiliki sifat-sifat
retak atau patah, misalnya plastik, kertas antara kemasan fleksibel dan kemasan
dan foil; kaku, misalnya botol plastik (susu, kecap,
53
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
54
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
silinder fleksibel, wadah yang terbuat beberapa kelebihan antara lain ringan
dari kertas, foil atau plastik. dan mudah mengikuti bentuk produk
yang dikemas, tidak mudah pecah,
bersifat tembus pandang, serta harganya
relatif murah.
Murniyati, dkk. (2013) menjelaskan
jenis-jenis plastik antara lain:
a) Polietilen (PE)
Adalah jenis plastik yang harganya
paling murah dan memiliki beberapa
Gambar 2.18. Contoh wadah siap dirakit
Sumber: http://mencobasajalah.blogspot.com/2010/11
varian antara lain Low density
/kemasan.html Polyetilene (LDPE), High Density
E. Jenis-Jenis Bahan Kemasan Polyetilene (HDPE), dan
Polietilenetereptalat (PET). Polietilen
Pemilihan bahan kemasan yang tepat bersifat kuat tergantung variannya,
merupakan faktor yang sangat penting. Rahayu transparan, dan dapat direkatkan
(2007) dalam Anonim (2016) menjelaskan dengan panas, sehingga mudah dibuat
bahwa pemilihan kemasan yang baik harus kantong plastik.
disesuaikan dengan karakteristik bahan yang
dikemas, suhu dan lama penyimpanan.
Beberapa pertimbangan dalam pemilihan
kemasan yang tepat yaitu:
1. Sifat bahan pangan beserta stabilitasnya
dalam hal komposisi kimia, biokimia,
mikrobiologi, kemungkinan reaksi dan Gambar 2.19. Kemasan Plastik Polietilen
kecepatan reaksi terhadap bahan kemasan Sumber: http://www.ciptatunassakti.com/Plastik-PE-shrink-
PE-shrink-PE-shrink-film-plastik-menyusut.html#/image-
serta pengaruhnya dengan suhu dan waktu; product/img72-1327927725.jpg
55
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
56
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
57
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
58
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
Pengemasan bahan pangan juga dengan kemasan plastik yang dimetalisasi atau
menambah biaya produksi, dan ada kalanya bagian dalam dilapisi aluminium foil. Untuk
biaya kemasan jauh lebih tinggi daripada harga produk kering yang berlemak tinggi dapat
produk yang dikemas. Untuk produk yang digunakan kemasan plastik dilapisi kertas atau
dikonsumsi oleh kelompok konsumen yang plastik LDPE/aluminium foil/LDPE/kertas.
mengutamakan pelayanan, maka hal ini tidak Pengemasan produk beku dapat
menjadi masalah, akan tetapi untuk produk- melindungi bahan dari dehidrasi yang
produk yang dikonsumsi oleh masyarakat disebabkan karena terjadi proses sublimasi
umum maka biaya pengemasan yang tinggi selama pembekuan dalam udara dan dalam
perlu dihindari. Biaya pengemasan utama semua kondisi penyimpanan beku.
sekitar 10-15% dari biaya produk dan biaya Pengemasan yang memadai dapat mencegah
kemasan tambahan sekitar 5-15% dari biaya terjadinya freeze burn. Bahan kemasan yang
produk. Pemilihan jenis kemasan untuk produk umum digunakan untuk mengemas frozen fish
pangan ini lebih banyak ditentukan oleh food adalah plastik jenis polietilen (PP), HDPE,
preferensi konsumen yang semakin tinggi LDPE maupun yang lebih modern yaitu aplikasi
tuntutannya. edible film.
Produk olahan diversifikasi hasil Plastik berbahan polietilen (PE) yang
perikanan saat ini sudah menggunakan bahan tahan terhadap suhu dingin dan fleksibel juga
kemasan yang sangat beragam dengan label banyak diguankan untuk membungkus produk
yang menarik dan variatif. Kemasan modern olahan ikan yang dibekukan. Mesin yang
untuk produk olahan diversifikasi hasil digunakan yaitu sealer. Plastik ini sangat
perikanan terdiri atas kertas, plastik, bahan- praktis untuk kemasan berukusan besar dan
bahan laminasi dan sebagainya. Dari berbagai harganya juga relatif murah.
jenis kemasan tersebut, plastik semakin
mendominasi karena dapat dibentuk dalam
berbagai ukuran dan bentuk sesuai kebutuhan,
ringan, kuat sekaligus fleksibel.
59
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
lain dari kemasan plastik vacuum adalah kemasan menjadi lebih menarik tanpa
mampu memberikan desain dan kode tanggal menghilangkan fungsi aslinya.
penting seperti waktu produksi dan waktu 2. Modifikasi Kemasan pada Produksi
kadaluarsa, atau informasi lainnya seperti Olahan Diversifikasi Hasil Perikanan
kandungan gizi yang terkandung dalam produk
Modifikasi kemasan pada produksi
yang dikemas sehingga konsumen bisa
olahan diversifikasi hasil perikanan
mengetahui apakah produk tersebut layak
merupakan cara merubah bentuk dan
dikonsumsi atau tidak.
tampilan kemasan produk olahan
diversifikasi hasil perikanan menjadi
lebih menarik tanpa menghilangkan
fungsi aslinya, serta menampilkan
bentuk yang lebih bagus dari aslinya.
Kemasan produk olahan diversifikasi
hasil perikanan yang dimodifikasi
tersebut bukan karena kemasan produk
tersebut buruk, namun supaya kemasan
Gambar 2.32. Kemasan vacuum produk Olahan Ikan (frozen fish food)
lebih menarik dan produk yang dikemas
Sumber: Dokumen penulis memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Selain menggunakan bahan kemasn
plastik, produk olahan diversifikasi hasil
perikanan juga menggunakan bahan kemasn
kertas. Bahan kertas digunakan sebagai
pengemas primer misalnya untuk produk
burger ikan, atau sebagai pengemas sekunder
misalnya untuk produk krispi.
60
Pengemasan Produk 2. Menggunakan sealer otomatis
A. Tujuan a. Tentukan produk yang akan dikemas
Setelah mempelajari materi tentang b. Pasang kabel sealer pada stop kontak
pengemasan, peserta didik mampu c. Hidupkan sealer dengan memencet
melakukan modifikasi pengemasan produk tombol on
olahan diversifikasi hasil perikanan dengan
d. Atur panas (heater) yang sesuai
benar
dengan kemasan dengan mencoba-
B. Alat dan Bahan coba terlebih dahulu sehingga
1. Produk olahan diversifikasi hasil ditemukan tingkat panas yang
perikanan (misalnya: kerupuk ikan yang dikehendaki
sudah digoreng, abon ikan) e. Atur skala jumlah kemasan sehingga
2. Kemasan yang sudah dimodifikasi posisi nol
3. Heat sealer f. Lakukan pengemasan produk dengan
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja menggunakan slapa panas tersebut
1. Pakailah pakaian kerja (jas laboratorium, 3. Menggunakan sealer ban berjalan
masker, sarung tangan, dan penutup a. Tentukan produk yang akan dikemas
kepala) b. Pasang kabel sealer pada stop kontak
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan c. Hidupkan sealer dengan memencet
yang tajam tombol on
3. Hati-hati ketika menggunakan peralatan d. Atur panas (heater) yang sesuai
yang memakai tenaga listrik dengan kemasan dengan mencoba-
4. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r coba terlebih dahulu sehingga
operasional prosedur (SOP) ditemukan tingkat panas yang
5. Bersihkan alat yang telah digunakan dan dikehendaki
simpan kembali dengan rapi pada e. Atur kecepatan ban berjalan dengan
tempat yang telah disediakan mengatur skala waktu
6. Bersihkan ruangan laboratorium apabila f. Lakukan pengemasan produk dengan
kegiatan praktikum telah selesai menggunakan skala panas tersebut
E. B u a t l a h l a p o r a n d a n k e s i m p u l a n
D. Prosedur Pengemasan Produk berdasarkan hasil praktik!
1. Menggunakan sealer manual/cup sealer F. Petunjuk penulisan laporan
a. Tentukan produk yang akan dikemas G. Laporan praktikum harus dibuat oleh
setiap kelompok dengan memuat hal-hal
b. Pasang kabel sealer pada stop kontak
sebagai berikut:
c. Hidupkan sealer dengan memencet
a. Nama kelompok
tombol on
b. Judul kegiatan praktikum
d. Atur panas (heater) yang sesuai
dengan kemasan dengan mencoba- c. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
coba terlebih dahulu sehingga waktu dan tempat)
ditemukan tingkat panas yang d. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
dikehendaki peralatan, metode pelaksanaan)
e. Lakukan pengemasan produk dengan e. Hasil pengamatan dan pembahasan
menggunakan skala panas tersebut f.Kesimpulan dan saran
61
g. Daftar pustaka tombol on
h. Dokumentasi pelaksanaan praktikum 4. Atur panas (heater) yang sesuai dengan
H. Presentasikan hasil praktikum di depan panas yang dikehendaki dengan
kelas! mengatur tombol heater pada posisi low,
medium atau high. Kemudian mencoba-
I. Biasakanlah bersikap sopan dengan
coba mengemas sambil mengatur
memberi salam, tertib, tanggung jawab,
tingkat panas yang dikehendaki
disiplin dan kerjasama
5. Atur skala waktu perekatan
6. Lakukan pengemasan produk dengan
PRAKTIKUM 2
menggunakan skala panas dan waktu
Pengemasan Produk perekatan tersebut
A. Tujuan E. B u a t l a h l a p o r a n d a n k e s i m p u l a n
Setelah mempelajari materi tentang berdasarkan hasil praktik!
pengemasan, peserta didik mampu F. Petunjuk penulisan laporan.
melakukan modifikasi pengemasan produk
G. Laporan praktikum harus dibuat oleh
olahan diversifikasi hasil perikanan dengan
setiap kelompok dengan memuat hal-hal
benar
sebagai berikut:
B. Alat dan Bahan
a. Nama kelompok
1. Produk olahan diversifikasi hasil
b. Judul kegiatan praktikum
perikanan (misalnya: bakso ikan, sosis,
galantin) c. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
waktu dan tempat)
2. Kemasan yang sudah dimodifikasi
d. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
3. Vacuum sealer
peralatan, metode pelaksanaan)
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
e. Hasil pengamatan dan pembahasan
1. Pakailah pakaian kerja (jas laboratorium,
f. Kesimpulan dan saran
masker, sarung tangan, dan penutup
kepala) g. Daftar pustaka
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan h. Dokumentasi pelaksanaan praktikum
yang tajam H. Presentasikan hasil praktikum di depan
3. Hati-hati ketika menggunakan peralatan kelas!
yang memakai tenaga listrik I. Biasakanlah bersikap sopan dengan
4. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r memberi salam, tertib, tanggung jawab,
operasional prosedur (SOP) disiplin dan kerjasama
5. Bersihkan alat yang telah digunakan dan
simpan kembali dengan rapi pada
tempat yang telah disediakan
6. Bersihkan ruangan laboratorium apabila
kegiatan praktikum telah selesai
D. Prosedur Pengemasan Produk
1. Tentukan produk yang akan dikemas
2. Pasang kabel sealer pada stop kontak
3. Hidupkan sealer dengan memencet
62
H. Pelabelan label adalah sebenar-benarnya dan tidak
1. Pengertian label menyesatkan. Hanya saja, mengingat label
juga berfungsi sebagai iklan, disamping
Label atau disebut juga etiket adalah
sudah menjadi sifat manusia untuk mudah
tulisan, gambar atau deskripsi lain yang
jatuh dalam kekhilafan dengan berbuat
tertulis, dicetak, distensil, diukir, dihias,
“kecurangan” baik yang disengaja maupun
atau dicantumkan dengan jalan apapun
yang tidak disengaja, maka perlu dibuat
pada wadah atau pengemas. Etiket tersebut
rambu-rambu yang mengatur. Dengan
harus cukup besar agar dapat menampung
adanya rambu-rambu ini diharapkan tujuan
semua keterangan yang diperlukan
pelabelan dalam memberi “rasa aman”
mengenai produk dan tidak boleh mudah
pada konsumen dapat tercapai.
lepas, luntur atau rusak karena air, gosokan
atau pengaruh sinar matahari (Dwiari dkk., 3. Fungsi label
2008). Label merupakan bagian dari produk Kotler menjelaskan fungsi label
yang membawa informasi verbal tentang adalah:
produk atau penjualnya (Angipora, 2002). a) Label mengidentifikasi produk atau merk
Berdasarkan UU RI No.7 Tahun 1996, yang
b) Label menentukan kelas produk
dimaksud dengan label pangan adalah
setiap keterangan mengenai pangan yang c) Label meggambarkan beberapa hal
berbentuk gambar, tulisan, kombinasi mengenai produk (siapa pembuatnya,
keduanya, atau bentuk lain yang disertakan dimana dibuat, kapan dibuat, apa isinya,
pada pangan, dimasukkan ke dalam, bagaimana menggunakannya, dan
ditempelkan pada, atau merupakan bagian bagaimana menggunakan secara aman);
kemasan pangan. Pada Bab IV pasal 30-35 d) Label mempromosikan produk lewat
dari Undang Undang ini diatur hal-hal yang aneka gambar yang menarik.
berkaitan dengan pelabelan dan periklanan 4. Tipe-tipe label
bahan pangan.
Ada beberapa macam tipe label yang
2. Tujuan pelabelan secara spesifik mempunyai pengertian
Tujuan pelabelan pada kemasan antara berbeda yaitu:
lain: a) Label produk (product label)
a) Memberi informasi tentang isi produk Label produk (product label) adalah
yang diberi label tanpa harus membuka bagian dari pengemasan sebuah produk
kemasan; yang mengandung informasi mengenai
b) Sebagai sarana komunikasi antara produk atau penjualan produk.
produsen dan konsumen tentang hal-hal b) Label merk (brand label)
dari produk yang perlu diketahui oleh
Label merk (brand label) adalah nama
konsumen, terutama yang kasat mata
merk yang diletakkan pada pengemasan
atau yang tidak diketahui secara fisik;
produk.
c) Memberi petunjuk yang tepat pada
c) Label tingkat (grade label)
konsumen sehingga diperoleh fungsi
produk yang optimum; Label tingkat (grade label)
mengidentifikasi mutu produk, label ini
d) Serana periklanan bagi konsumen;
bisa terdiri dari huruf, angka atau metode
e) Memberi “rasa aman” bagi konsumen. lainnya untuk menunjukkkan tingkat
Mengingat label adalah alat kualitas dari produk itu sendiri.
penyampai informasi, maka sudah d) Label deskriptif (descriptive label)
selayaknya informasi yang dimuat pada
Label deskriptif menggambarkan
63
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
64
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
65
Pelabelan Produk Nama Produk Cara Pengemasan Informasi pada Label Ya Tidak
Nama produk
A. Tujuan Daftar kandungan (ingredient)
Berat bersih
Setelah mempelajari materi tentang Nama pihak yang memproduksi
Keterangan tentang halal
pelabelan, peserta didik mampu melakukan Tanggal, bulan, dan tahun
modifikasi pelabelan produk olahan kadaluwarsa
Nomor Depkes (Nomor MD) atau
diversifikasi hasil perikanan dengan benar No. SP.
Kode produksi
B. Alat dan Bahan Nama merk
Saran penggunaan
1. Kertas label
2. Pensil E. B u a t l a h l a p o r a n d a n k e s i m p u l a n
3. Spidol warna 12 set berdasarkan hasil praktik!
4. Penghapus F. Petunjuk penulisan laporan
5. Penggaris G. Laporan praktikum harus dibuat oleh
setiap kelompok dengan memuat hal-hal
6. Kertas hvs 12 lembar
sebagai berikut:
7. Cutter
1. Nama kelompok
8. Gunting
2. Judul kegiatan praktikum
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
1. Pakailah pakaian kerja (jas laboratorium, waktu dan tempat)
masker, sarung tangan, dan penutup
4. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
kepala)
peralatan, metode pelaksanaan)
2. Hati-hati ketika menggunakan peralatan
5. Hasil pengamatan dan pembahasan
yang tajam
6. Kesimpulan dan saran
3. L a k u k a n t u g a s s e s u a i s t a n d a r
operasional prosedur (SOP) 7. Daftar pustaka
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan 8. Dokumentasi pelaksanaan praktikum
simpan kembali dengan rapi pada H. Presentasikan hasil praktikum di depan
tempat yang telah disediakan kelas!
5. Bersihkan ruangan laboratorium apabila I. Biasakanlah bersikap sopan dengan
kegiatan praktikum telah selesai memberi salam, tertib, tanggung jawab,
D. Prosedur Pengemasan Produk disiplin dan kerjasama
1. Tentukan produk yang akan dikemas
2. Tentukan cara pengemasannya
3. Indentifikasi berbagai informasi yang
perlu dicantumkan pada label
Tahukah kamu?
4. Lakukan perancangan modifikasi label
Tips mengemas produk makanan yang dapat
salah satu produk olahan diversifikasi
membuat produk awet tanpa penambahan
hasil perikanan berdasarkan ketentuan
bahan pengawet?
yang berlaku dan tujuan pengemasan.
Gunakan prinsip AIDAS Pengemasan produk memegang peranan
penting dalam menjaga kualitas produk yang
dikemas. Berikut ini beberapa tips mengemas
produk makanan agar bisa awet tanpa
penambahan bahan pengawet:
66
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
1. Gunakan kemasan plastik aluminium foil penyimpanan dan transportasi, sebagai alat
2. Gunakan vacuum bag atau plastik vakum persaingan dalam pemasaran
3. Gunakan metode nitrogen flushing 3. Simamora (2007) mengemukakan bahwa
pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu
S u m b e r : h t t p s : / /u s a h a ku l i n e r. i d /ca ra -
fungsi protektif dan fungsi promosional
pengemasan-bikin-produk-makanan-awet/
4. Sedangkan menurut Kotler (1999), terdapat
empat fungsi kemasan sebagai satu alat
pemasaran, yaitu : self service, customer
offluence, company and brand image,
inovational opportunity.
Untuk menambah wawasan lebih jauh
mengenai pengemasan produk olahan 5. Syarat bahan kemasan supaya bahan
diversifikasi hasil perikanan kalian juga dapat kemasan berfungsi dengan baik antara lain:
mempelajari secara mandiri melalui internet. tidak beracun/toksik, sesuai dengan bahan
Di internet kalian bisa mencari lebih jauh yang dikemas, sanitasi dan syarat-syarat
materi tentang pengemasan tersebut disertai kesehatan terjamin, dapat mencegah
penjelasan menggunakan video. Salah satu pemalsuan, kemudahan dalam membuka
website yang dapat kalian kunjungi untuk dan menutup, kemudahan dan keamanan
menambah wawasan dan pemahaman kalian dalam mengeluarkan isinya, kemudahan
tentang pengemasan adalah sebagai berikut: pembuangan kemasan bekas, ukuran,
bentuk dan berat harus sesuai, penampilan
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pen dan pencetakan, biaya rendah, tahan
gertian-fungsi-tujuan-dan-jenis-kemasan.html banting, syarat khusus
6. Kemasan dapat digolongkan berdasarkan
beberapa hal antara lain:
a. Penggolongan kemasan berdasarkan
frekuensi pemakaian yaitu kemasan
sekali pakai (disposable), kemasan yang
dapat dipakai berulangkali (multitrip)
dan biasanya dikembalikan ke produsen,
kemasan atau wadah yang tidak dibuang
atau dikembalikan ke konsumen (semi
disposable),
b. Penggolongan kemasan berdasarkan
struktur sistem kemas (kontak produk
dengan kemasan) yaitu kemasan primer,
kemasan sekunder, kemasan tersier dan
kuartener.
c. Penggolongan kemasan berdasarkan
1. Kemasan adalah suatu wadah atau tempat sifat kekakuan bahan kemasan yaitu
yang digunakan untuk mengemas suatu kemasan fleksibel, kemasan kaku,
produk yang dilengkapi dengan label atau kemasan semi kaku/semi fleksibel.
keterangan-keterangan termasuk d. Penggolongan kemasan berdasarkan
beberapa manfaat dari isi kemasan. sifat perlindungan terhadap lingkungan
2. Beberapa fungsi kemasan antara lain: yaitu kemasan hermetis (tahan uap dan
sebagai wadah atau tempat, sebagai gas), kemasan tahan cahaya, kemasan
pelindung, sebagai penunjang cara tahan suhu tinggi.
67
e. Penggolongan kemasan berdasarkan 3. Jelaskan pengertian label!
tingkat kesiapan pakai (perakitan) yaitu 4. Apa yang kalian ketahu tentang kemasan
wadah siap pakai, wadah siap vacuum?
dirakit/wadah lipatan,
5. Buatlah modifikasi kemasan produk olahan
7. Beberapa contoh bahan kemasan antara diversifikasi hasil perikanan!
lain plastik, logam, kertas dan gelas
8. Label atau disebut juga etiket adalah
tulisan, gambar atau deskripsi lain yang
tertulis, dicetak, distensil, diukir, dihias,
atau dicantumkan dengan jalan apapun Setelah mempelajari Bab II ini, Anda tentu
pada wadah atau pengemas menjadi paham tentang pengemasan produk
9. Peratuan Pemerintah No.69 Tahun 1999
tentang Label dan Iklan Pangan (PP Label
dan Iklan Pangan). Dalam PP tersebut diatur
mengenai persyaratan label yang harus
berisikan keterangan sekurang-kurangnya:
a. Nama produk
b. Daftar bahan yang digunakan
c. N a m a d a n a l a m a t p i h a k y a n g
memproduksi adau memasukkan
pangan ke wilayah Indonesia
d. Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa.
68
A. Soal Pilihan Ganda protein lebih rendah
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! d. Bahan pengikat memiliki kandungan
1. Ibu Hani adalah seorang pengusaha sukses karbohidrat lebih tinggi
di bidang produksi olahan diversifiaksi hasil e. Bahan pengikat memiliki kandungan
perikanan. Beliau selalu berusaha vitamin dan mineral tinggi
menciptakan produk-produk baru serta 5. Jenis tepung yang paling banyak digunakan
memodifikasi atau memperbaiki produk sebagai bahan pengisi pada pengolahan
lamanya untuk memenuhi tuntutan pasar produk berbasis gel ikan adalah ... .
dan selera konsumen. Upaya Ibu Hani ini
a. Tepung aren
disebut juga ... .
b. Tepung terigu
a. Diversifikasi
c. Tepung tapioka
b. Formulasi bahan
d. Tepung maizena
c. Pengembangan produk
e. Tepung kentang
d. Diversifikasi horisontal
6. Pada pengolahan produk ikan berbasis
e. Diversifikasi vertikal
daging lumat, penambahan tepung tapioka
2. Pada prinsipnya semua jenis ikan dapat idealnya berkisar ... .
digunakan sebagai bahan baku. Khusus
a. 4-11%
untuk produk olahan ikan berbasis gel ikan,
maka ikan yang digunakan sebaiknya tidak b. 4-22%
mempunyai ciri-ciri seperti berikut ... . c. 2-50%
a.Harganya relatif murah d. 4-50%
b. Berdaging putih dan tebal e. 4-75%
c. Durinya mudah dibersihkan 7. Pada pengolahan produk olahan
d. Berdaging tipis dan banyak durinya diversifikasi hasil perikanan, penggunaan
tepung harus disesuaikan dengan produk
e. Mempunyai kemampuan membentuk gel
yang akan dibuat. Misalnya pada
yang baik
pembuatan empek-empek lebih cocok
3. Berikut ini bukan termasuk fungsi bahan menggunakan tepung ... .
tambahan pada pengolahan produk ... .
a. Sagu
a. Bahan baku
b. Terigu
b. Bahan pengisi
c. Kentang
c. Bahan pengikat
d. Tapioka
d. Penambah aroma
e. Maizena
e. Pembentuk emulsi
8. Sedangkan pada produk cireng atau sempol
4. Pernyataan yang benar mengenai bahan lebih cocok menggunakan tepung ... .
pengikat pada produksi olahan diversifikasi
a. Sagu
hasil perikanan adalah ... .
b. Terigu
a. Bahan pengikat memiliki kandungan
lemak lebih tinggi c. Kentang
b. Bahan pengikat memiliki kandungan d. Tapioka
protein lebih tinggi e. Maizena
c. Bahan pengikat memiliki kandungan 9. Berikut bukan fungsi garam pada
69
pengolahan produk berbasis gel ikan ... . e. Melindungi kerusakan rasa dan vitamin
a. Pemberi citarasa asin pada produk dari sinar matahari
b. Mengekstrak protein miofibril pada 12. Pak Anang akan memisahkan daging ikan
daging ikan dari tulang dan durinya, berhubung jumlah
ikan yang mau ditangani Pak Anang
c. Membantu membentuk tekstur elastis
banyak sejumlah 100 kg, maka Pak Anang
pada produk
meminta pegawainya untuk membeli
d. Mengekstrak protein sarkoplasma pada mesin yang diperlukan untuk memisahkan
daging ikan daging ikan tersebut. Mesin yang
e. Dapat mengubah sifat fungsional dimaksud adalah seperti pada gambar ... .
protein daging ikan
10. Penambahan garam yang ideal pada a)
pengolahan produk berbasis gel ikan
sebesar ...
a. 2-4%
b. 2,5-3%
c. 2-5%
d. 2,5-4%
e. 2,5-5%
c)
70
a. Flavor
b. Pengemulsi
c. Pengenyal alami
d. Penstabil emulsi adonan
e. Memperbaiki tekstur adonan
16. Produk frozen fish food seperti bakso ikan,
sosis ikan dan galantin sebaiknya dikemas
menggunakan ... .
a. Kemasan gelas
b. Kemasan kertas
c. Kemasan plastik PVC
d) e) d. Kemasan plastik biasa
e. Kemasan platik vacuum
13. Produk olahan diversifikasi hasil
17. Perhatikan gambar berikut ini!
perikanan seperti bakso ikan, sosis ikan
dan otak-otak ikan merupakan produk
yang ditentukan kualitasnya berdasarkan a)
kekenyalan produknya. Semakin
kenyal/elastis produk tersebut maka
produk tersebut semakin baik. Komponen
terpenting dalam daging ikan yang
berperan dalam pembentukan produk
sehingga menjadi kenyal adalah ... .
a. Air
b. Lemak
c. Protein
d. Mineral b)
e. Karbohidrat
14. Kemampuan pembentukan gel yang kuat
pada produk tersebut pada soal no.13
berhubungan erat dengan peranan
kelompok komponen seperti jawaban soal
no.13 yang dinamakan ... .
a. Filth
b. Stroma c)
c. Mineral
d. Miofibril
e. Sarkoplasma
15. Penambahan rumput laut jenis Eucheuma
sp. ke dalam adonan bakso ikan bukan
berfungsi sebagai ... .
71
e)
d)
a) b)
e)
c) d)
72
20. Ketika membuat nugget ikan, Pak Busyro ini disebabkan oleh reaksi ... .
mencelupkan bulatan bola keju yang a. Oksidasi
sudah dikukus ke dalam semangkuk
b. Rancidity
tepung kemudian mencelupkan bulatan
bola keju tersebut ke dalam adonan c.Browning enzimatis
premix dan bread crumb. Tahapan d. Maillard enzimatis
pencelupan bulatan bola keju ke dalam e. Maillard non enzimatis
tepung seperti yang dilakukan Pak Busyro
24. Bu Wilis membuat bakso ikan
disebut ... .
menggunakan bahan baku berupa ikan
a. Predusting dan bahan pengisi berupa tepung tapioka
b. Breading dan tepung aren. Fungsi penambahan
c. Pre frying bahan pengisi adalah ... .
d. Battering a. Memperbaiki tekstur adonan
e. Marinasi b. Memperbaiki sifat emulsi
21. Fungsi tahapan pencelupan seperti c. Mengubah sifat fungsional protein
jawaban soal no.20 adalah ... . daging ikan
a. Untuk meratakan permukaan bahan d. Memberi citarasa asin pada produk
makanan sehingga lapisan premix e. Memperbaiki sifat fungsional dan
menjadi merata dan menempel nutrisi sehingga meingkatkan
dengan baik keuntungan secara ekonomi
b. Untuk menurunkan penyerapan 25. Ketika Bu Wilis menggoreng kerupuk ikan
minyak berlebih ke dalam produk menggunakan minyak, tiba-tiba kerupuk
c. Untuk memudahkan bread crumb tersebut mengembang mekar dan bersifat
menempel pada produk porous/berongga. Kejadian ini
disebabkan oleh bahan yang disebut
d. M e n c e g a h p r o d u k m e n g a l a m i
puffable material yaitu ... .
kehilangan air berlebih selama proses
penggorengan a. Air
e. Untuk meminimalisir penurunan aspek b. Pati
sensori pada produk dengan cara c. Gula
melapisi produk d. Telur
22. Proses pencampuran bumbu atau e. Garam
perendaman daging ikan dalam larutan
26. Penambahan telur dalam pembuatan
garam/bumbu hingga meresap disebut ... .
kerupuk ikan berfungsi sebagai ... .
a. Predusting
a. Puffable material
b. Breading
b. Sebagai emulsifier
c.Pre frying
c. Penambah citarasa
d. Deep frying
d. Pemberi rasa manis
e. Marinasi
e. Untuk memperkuat ikatan-ikatan
23. Bu Ikan membuat abon ikan menggunakan struktur jaringan komponen adonan
ikan tuna. Abon tersebut digoreng oleh Bu
27. Bu Setyo membuat produk makanan khas
Ika sehingga warnanya menjadi
Jepang yang terbuat dari tepung terigu
kecokelatan. Warna khas pada abon ikan
dicampur dengan bumbu-bumbu serta
73
ketika dicetak beliau menambahkan a) b)
potongan daging gurita dan daun bawang
cincang. Produk tersebut dimasak oleh Bu
Setyo menggunakan cetakan khusus
sehingga menghasilkan produk berbentuk
bulat-bulat. Setelah produk tersebut
matang, beliau menyajikannya dengan
memberi saus khusus dan mayonnaise
diatas produk tersebut, dan terakhir beliau
menaburi katsuobushi yang sudah diserut. c) d)
Nama produk tersebut adalah ... .
a. Ekado
b. Surimi
c. Takoyaki
d. Ajifurai
e. Kamaboko e)
28. Ketika Bu Setyo membuat produk sosis
ikan karaginan, beliau terlebih dahulu
menggiling daging ikan menggunakan
food processor. Bahan yang pertama kali
ditambahkan pada penggilingan daging
adalah ... .
a. Air
b. Garam
c. Tepung
d. Bumbu
B. Soal Essay
e. Telur ayam
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
29. Tujuan penambahan bahan seperti dan benar!
jawaban pada soal no.28 adalah... .
1. A p a y a n g A n d a k e t a h u i t e n t a n g
a. Supaya produk berwarna putih bersih pengembangan produk berbasis daging
b. Supaya produk dapat disimpan lebih lumat ikan? Jelaskan!
lama 2. Jelaskan fungsi penambahan bahan pengisi
c. Supaya adonan menjadi halus dan dan bahan pengikat pada pembuatan fish
mudah ketika dicetak jelly product!
d. S u p a y a p r o t e i n s a r k o p l a s m a 3. Susunlah formulasi bahan baku dan bahan
terekstrak sehingga terbentuk gel tambahan untuk membuat produk olahan
yang baik berbasis daging lumat ikan!
e. Supaya protein aktin dan miosin 4. Sebutkan alat yang digunakan untuk
terekstrak dengan baik sehingga membuat produk pada jawaban soal no.3
terbentuk gel yang baik diatas beserta fungsinya!
30. Alat yang digunakan untuk mencetak 5. Buatlah modifikasi kemasan produk olahan
tanggal kadaluarsa pada kemasan produk diversifikasi hasil perikanan!
adalah ... .
74
Refleksi Semester Ganjil
Setelah mempelajari bab pertama dan
kedua ini dan mengerjakan evaluasi semester
ganjil, cobalah refleksi diri Anda mengenai
materi pada satu semester ini, apakah masih
ada materi yang belum dimengerti? Adakah
yang masih ingin ditanyakan pada guru
pengampu? Jika iya, diskusikan dengan teman
maupun guru Anda. Sampaikan juga
kekurangan atau kelebihan kegiatan
pembelajaran selama satu semester ini kepada
guru pengampu untuk perbaikan kegiatan
pembelajaran ke depan.
75
BAB iiI
ANALISIS USAHA PRODUKSI
OLAHAN DIVERSIFIKASI HASIL PERIKANAN
1. Setelah mempelajari materi melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
menilai kesesuaian penggunaan tenaga kerja pada analisis usaha produksi olahan diversifikasi
hasil perikanan dengan benar.
2. Setelah mempelajari materi melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
menilai kesesuaian keuangan pada analisis usaha produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
dengan benar.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menganalisis kelayakan usaha produksi olahan
diversifikasi hasil perikanan dengan benar.
4. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menghitung hasil kelayakan usaha produksi
olahan diversifikasi hasil perikanan dengan benar.
5. Setelah menggali informasi peserta didik mampu membuat laporan hasil analisis usaha produksi
olahan diversifikasi hasil perikanan dengan benar.
6. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menyajikan laporan hasil analisis usaha
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan dengan benar.
Aspek Analisis Pengertian dan Analisis Biaya, HPP dan HJP nalisis
Pendahuluan Tujuan Analisis Kelayakan Usaha
Kelayakan Usaha Penerimaandan
Finansial Pendapatan Usaha
Terdiri atas
Usaha
Analisis kelayakan usaha, HPP, HJP, biaya, produksi, pendapatan, laba rugi, BEP, R/C Rasio, B/C
Rasio, Payback period
76
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
77
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
78
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
3. Penguasaan informasi dan data pasar kelayakan usaha, biaya usaha haruslah
barang atau jasa yang dihasilkan. dihitung seluruhnya, baik yang riil
(cash/kontan) maupun yang tidak
dikeluarkan pengolah,
D. A n a l i s i s B i a y a , P e n e r i m a a n , d a n
Pendapatan Usaha Biaya usaha secara terinci meliputi :
Analisis finansial usaha dilakukan a. Investasi harta tetap.
dengan tahapan sebagai berikut : b. Biaya operasional usaha :
1. Rencana produksi 1) Biaya Usaha (= Biaya Tetap).
Yang dimaksudkan dengan rencana 2) Biaya Pokok Produksi (= Biaya Tidak
produksi dalam hal ini adalah skala Tetap).
(volume) usaha dan jenis usaha yang a. Investasi Harta Tetap
akan dikerjakan. Hal ini penting untuk
Yaitu seluruh biaya yang
dasar dalam perhitungan finansial lebih
digunakan untuk investasi harta tetap.
lanjut, semakin besar skala (volume)
Harta tetap adalah sarana prasarana
usaha akan semakin besar pula
usaha yang mempunyai jangka usia
kebutuhan modal dan biaya usaha serta
ekonomi atau usia pemakaian yang
semakin komplek pengelolaan usaha
panjang atau berumur tahunan.
dan resiko kecenderungan semakin
Misalnya : biaya pembangunan ruang
besar. Oleh karena itu penetapan
produksi, biaya peralatan, biaya sarana
rencana skala usaha dibutuhkan banyak
penunjang (seperti: sumur, drainase,
pertimbangan baik secara teknis
pemasangan listrik, dll). Di dalam
maupun ekonomis.
analisis (perhitungan) biaya, investasi
2. Biaya usaha harta tetap dihitung nilai atau biaya
Biaya usaha adalah seluruh penyusutan.
pengeluaran dana (korbanan ekonomis) b. Biaya Operasional Usaha
yang diperhitungkan untuk keperluan
Yaitu seluruh biaya yang
usaha. Dalam praktek di agribisnis
digunakan untuk pelaksanaan proses
pengolahan hasil perikanan oleh
produksi suatu usaha. Biaya
masyarakat, yang dimaksud dengan
operasional usaha dibedakan menjadi
biaya usaha hanyalah biaya yang secara
2 (dua), yaitu :
riil atau cash dikeluarkan oleh pelaku
usaha, sedangkan biaya yang tidak 1) Biaya usaha atau biaya tetap (Fixed
riil/cash dikeluarkan seperti biaya Cost/FC)
tenaga kerja, gaji pengolah hasil Biaya tetap yaitu seluruh biaya yang
perikanan selaku pengelola usaha, nilai harus dikeluarkan dalam proses
sewa lahan usaha, dan lain-lain tidak produksi untuk menghasilkan suatu
dihitung sebagai biaya usaha. Cara produk yang besarnya tetap
pandang seperti tersebut adalah tidak (konstan), tidak dipengaruhi oleh
tepat karena akan mengakibatkan laba jumlah produk yang dihasilkan.
atau keuntungan usaha yang didapat Dengan demikian biaya usaha dapat
oleh pelaku usaha hanyalah laba kotor. diartikan sebagai Biaya Tetap (Fixed
Demikian juga akan mengakibatkan hasil Cost).
analisis kelayakan usaha (secar financial) Misalnya : biaya sewa tanah, tenaga
menjadi tidak benar. Oleh karena itu kerja tetap, gaji pengelola, biaya
dalam analisis finansial dalam rangka penyusutan investasi.
79
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
2) Biaya pokok produksi (Variable ini dapat dimengerti bahwa produk yang
Cost/VC) dihasil oleh suatu usaha tidak semua
Biaya pokok produksi dapat atau laku dijual yang dikarenakan
(variable cost) yaitu seluruh biaya misalnya rusak atau cacat, dikonsumsi
yang harus dikeluarkan dalam sendiri.
proses produksi untuk Harga (P) yang digunakan dalam
menghasilkan suatu produk yang perhitungan adalah harga pasar.
besarnya tidak tetap dan Misalnya seorang pengolah ikan dalam
dipengaruhi oleh jumlah produk periode tertentu dapat menjual produk
yang dihasilkan. Dengan demikian seperti tertera pada Tabel 3.1.
biaya pokok produksi dapat Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
diartikan sebagai biaya tidak tetap Diversifikasi Hasil Perikanan
(Variable Cost). Misalnya : biaya
bahan baku, biaya bahan tambahan,
sewa alat, tenaga kerja tidak tetap
(harian), bahan bakar, dan lain-lain.
c. Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan hanya
4. Pendapatan Usaha (Income = I)
diperhitungkan terhadap investasi
harta tetap. Biaya penyusutan yaitu Pendapatan yaitu jumlah nilai uang
biaya yang harus dikeluarkan dan (rupiah) yang diperoleh pelaku usaha,
diperuntukan sebagai pengganti setelah Penerimaan (R) dikurangi dengan
investasi harta tetap, yang pada seluruh biaya atau Total Biaya (TC). Oleh
waktu tertentu tidak dapat karena itu pendapatan usaha disebut
digunakan lagi atau rusak. Karena juga sebagai Laba Usaha.
biaya penyusutan diperhitungkan Pendapatan atau Laba Usaha
setiap tahun selama masa ekonomi dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :
suatu alat maka biaya penyusutan 1) Pendapatan/Laba Kotor
dihitung sebagai biaya tetap (biaya
Pendapatan/laba kotor adalah
usaha). Dalam analisis finansial
penerimaan usaha dikurangi biaya
biaya penyusutan dihitung sebagai
pokok produksi atau biaya tidak tetap.
biaya tetap. Biaya penyusutan
dihitung dengan rumus : Nilai Awal 2) Pendapatan/Laba Usaha
dikurang nilai akhir dibagi dengan Pendapatan/laba usaha adalah Laba
umur ekonomisnya. Kotor dikurangi Biaya Usaha dan Biaya
d. Total Biaya (Total Cost = TC) Penyusutan.
Total biaya yaitu hasil 3) Pendapatan/Laba Bersih (Benefit)
penjumlahan dari Biaya Usaha (FC) Pendapatan/laba bersih dalah Laba
+ Biaya Pokok (VC). Usaha yang telah dikurangi dengan
3. Penerimaan Usaha (Revenue = R) pajak-pajak, bunga bank, dan pajak
lain yang berlaku.
Penerimaan usaha yaitu jumlah nilai
uang (rupiah) yang diperhitungkan dari E. Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual
seluruh produk yang laku terjual. Produksi (HJP)
Dengan kata lain penerimaan usaha Membahas tentang harga suatu produk
merupakan hasil perkalian antara jumlah yang dalam kenyataan sehari-hari terdapat
produk (Q) terjual dengan harga (P). Hal harga pasar, harga pokok produksi dan
80
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
harga jual produksi. Harga pasar adalah bunga bank, sifat-sifat produk (barang),
harga suatu barang yang dihasilkan dari kondisi penawaran dan permintaan
mekanisme pasar tertentu. Harga pokok barang, kewajaran tingkat keuntungan,
produksi (HPP) merupakan harga suatu dll.
barang yang dapat ditentukan dan dikontrol Dalam kondisi nyata HJP dapat
oleh produsen. Sedangkan harga jual menyesuaikan dengan tingkat harga
produksi (HJP) merupakan harga suatu pasar. Pada kondisi pasar sempurna HJP
barang yang diharapkan oleh produsen yang lebih tinggi dari harga pasar
untuk mendapatkan keuntungan mengakibatkan barang tidak laku dijual,
(maksimal) dengan mempertimbangkan sebaliknya bila HJP jauh dibawah harga
faktor-faktor ekonomi. Penetapan HPP dan pasar berakibat kepada berkurangnya
HJP adalah sangat penting dalam rangka keuntungan atau laba.
pemasaran produk.
F. Analisis Kelayakan Usaha
1. Harga Pokok Produksi (HPP)
Analisis kelayakan usaha penting
Mengetahui HPP suatu produk, bagi dilakukan oleh seorang produsen guna
seorang produsen adalah sangat menghindari kerugian dan untuk
penting. Berdasarkan HPP akan dapat pengembangan serta kelangsungan usaha.
ditetapkan HJP dalam memproyeksikan Secara finansial kelayakan usaha dapat
besarnya laba yang akan diperoleh. Juga dianalisis dengan menggunakan beberapa
berdasarkan HPP dapat indikator pendekatan atau alat analisis, seperti
memperhitungkan Titik Pulang Pokok menggunakan Titik Pulang Pokok (Break Event
(Break Even Point atau BEP) dalam rangka Point/ BEP), Revenue-Cost rasio (R/C rasio),
menganalisis kelayakan usaha. Benefit-Cost rasio (B/C rasio), Payback Period,
Harga Pokok Produksi (HPP) adalah Retur of Investment, dll.
adalah besarnya nilai korbanan (biaya) Pada usaha skala kecil (mikro) disarankan
yang dikeluarkan untuk menghasilkan paling tidak menggunakan BEP dan R/C rasio
satu unit produk tertentu. Dengan atau B/C rasio sebagai alat analisis kelayakan
demikian maka HPP dapat dihitung agribisnis pengolahan hasil perikanan.
dengan cara membagi Total Biaya
1. T i t i k P u l a n g P o k o k ( B r e a k E v e n t
dengan Jumlah Produk yang dihasilkan.
Point/BEP)/Titik Impas
2. Harga Jual Produksi (HJP)
BEP adalah situasi dimana suatu usaha
HPP adalah harga suatu barang yang tidak mendapatkan keuntungan tetapi juga
ditetapkan oleh produsen untuk tidak menderita kerugian usaha. Ditinjau
mendapatkan keuntungan yang optimal. dari sisi pengelola, situasi BEP bukan berarti
Penetapan HPP oleh produsen merugi secara keuangan, hanya saja dari
dimaksudkan untuk menghindari segi waktu mereka rugi karena waktu
kerugian dengan mendapatkan selama produsi (usaha) tidak memperoleh
keuntungan yang layak serta untuk pendapatan lebih sebagai keuntungan
mengetahui Titik Pulang Pokok (Break usaha.
Event Point/BEP).
Ada 2 (dua) pendekatan penetapan BEP,
Secara sederhana penetapan HJP yaitu :
dengan cara HPP ditambah dengan
a. BEP Unit
prosesentase keuntungan tertentu.
BEP unit yaitu jumlah produksi (unit)
Penetapan besarnya persentase
yang dihasilkan dimana produsen pada
keuntungan menggunakan beberapa
posisi tidak rugi dan tidak untung.
pertimbangan antara lain tingkat suku
81
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
Dengan kata lain BEP satuan Namun demikian oleh karena adanya
menjelaskan jumlah produksi minimal unsur keuntungan sebesar 0,3 maka
yang harus dihasilkan oleh produsen. analisis kelayakan dari R/C rasio adalah :
Ilustrasi : a. R/C > 1,3 = Layak / Untung
Misalnya diketahui hasil b. R/C = 1,3 = BEP
perhitungan BEP Unit = 10 unit. Maka c. R/C < 1,3 = Tidak Layak / Rugi.
apabila produsen memproduksi kurang
3. B/C Rasio
dari 10 unit, maka akan rugi atau tidak
layak, sebaliknya bila produksi lebih dari B/C rasio adalah besaran nilai yang
10 unit, akan diperoleh keuntungan atau menunjukan perbandingan antara Laba
layak. Bersih (Benefit = B) dengan Total Biaya
(Cost = C). Dalam batasan besaran nilai B/C
b. BEP Harga
dapat diketahui apakah suatu usaha
BEP harga yaitu tingkat atau menguntungkan atau tidak
besarnya harga per unit suatu produk menguntungkan.
yang dihasilkan produsen pada posisi
Oleh karena adanya unsur keuntungan
tidak untung dan tidak rugi. Dengan kata
sebesar 0,3 maka analisis kelayakan dari
lain BEP harga menjelaskan besarnya
B/C rasio adalah :
harga minimal perunit barang yang
ditetapkan produsen. Dari pengertian a. B/C > 0,3 = Layak / Untung
ini maka besaran BEP harga besaran b. B/C = 0,3 = BEP
nilainya sama dengan besaran HPP. c. B/C < 0,3 = Tidak Layak / Rugi.
Ilustrasi : 4. Payback Period
Misal, diketahui hasil perhitungan Payback period adalah kemampuan
BEP harga = Rp. 10,-. Maka apa bila suatu perusahaan didalam mengembalikan
produsen memproduksi dengan HPP semua modal/investasi yang ditanam.
kurang dari Rp. 10,-, maka akan rugi atau Payback Period dinyatakan dalam satuan
tidak layak, sebaliknya bila HPP lebih waktu, misal bulan atau tahun.
besar dari Rp. 10,-, akan diperoleh
Payback period digunakan sebagai
keuntungan atau layak.
salah satu pertimbangan yang melengkapi
2. R/C Rasio dalam menganalisis kelayakan suatu usaha,
R/C Rasio adalah besaran nilai yang karena dari payback period dapat diketahui
menunjukan perbandingan antara jangka waktu pengembalian seluruh modal
Penerimaan usaha (Revenue = R) dengan investasi. Semakin pendek waktu
Total Biaya (Cost = C). Dalam batasan pengembalian maka semakin layak suatu
besaran nilai R/C dapat diketahui apakah usaha, hal ini berarti pula karena semakin
suatu usaha menguntungkan atau tidak besar laba bersih yang diperoleh
menguntungkan. Secara garis besar dapat perusahaan.
dimengerti bahwa suatu usaha akan Ilustrasi : Misalnya hasil hitungan payback
mendapatkan keuntungan apabila periode didapatkan nilai 2, berarti suatu
penerimaan lebih besar dibandingkan usaha mampu mengembalikan modal
dengan biaya usaha. investasi dalam jangka waktu 2 tahun, dan
Ada 3 (tiga) kemungkinan yang seterusnya.
diperoleh dari perbandingan antara 5. Perhitungan analisis kelayakan usaha
Penerimaan (R) dengan Biaya (C), yaitu : R/C produksi olahan diversifikasi hasil
= 1; R/C > 1 dan R/C < 1. perikanan.
82
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
83
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
2. Biaya Variabel
Biaya variabel usaha produksi olahan
diversifikasi hasil perikanan dapat
dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Rincian Biaya Pengolahan Bakso Ikan
Tabel 3.4. Rincian Biaya Pengolahan Bakso Ikan dan Rumput Laut
3. Biaya tetap
Biaya tetap berkaitan dengan waktu,
seperti gaji atau beban sewa yang
dibayar setiap bulan, biaya listrik dan
biaya air.
84
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
85
Perhitungan Break Even Ponit (BEP)
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi tentang BEP,
peserta didik mampu melakukan
perhitungan BEP dari usaha produksi
olahan diversifikasi hasil perikanan dengan
benar
B. Alat dan Bahan
1. Kertas
2. Bolpoint
3. Kalkulator
C. Menghitung Break Even Point (BEP) usaha
produksi olahan diversifikasi hasil
perikanan
Pengertian BEP :
Manfaat BEP :
Cara Menghitung BEP:
Jadi, waktu balik modal adalah 165 hari
atau 5 bulan 15 hari. Evaluasi BEP :
2. R/C Rasio (Return Cost Rasio)
R/C rasio merupakan indikator kelayakan Menghitung BEP :
usaha yang dilihat dari perbandingan A. Petunjuk penulisan laporan
antara tingkat pendapatan dengan
B. Laporan praktikum harus dibuat oleh setiap
jumlah biaya yang dikeluarkan.
kelompok dengan memuat hal-hal sebagai
berikut:
a. Nama kelompok
b. Judul kegiatan praktikum
c. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
waktu dan tempat)
d. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
peralatan, metode pelaksanaan)
e. Hasil pengamatan dan pembahasan
f.Kesimpulan dan saran
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
g. Daftar pustaka
R/C rasio pada usaha produksi olahan
diversifikasi hasil perikanan senilai C. Presentasikan hasil praktikum di depan
1,955 atau lebih besar dari 1, sehingga kelas!
usaha skala UKM secara ekonomi sangat D. Biasakanlah bersikap sopan dengan
layak untuk dikembangkan. memberi salam, tertib, tanggung jawab,
disiplin dan kerjasama
86
Tahukah kamu? Lima langkah mudah 1. Biaya investasi dalam usaha produksi
menghitung keuntungan usaha? olahan hasil perikanan tradisional
1. Mengidentifikasi setiap item biaya merupakan biaya yang harus dialokasikan
produksi. meliputi biaya perijinan, bangunan, serta
pembelian peralatan.
2. Menyusun laporan laba rugi.
2. Biaya tidak tetap/variabel adalah biaya
3. Menghitung semua biaya pembentuk harga
yang berubah secara proporsional dengan
pokok penjualan.
kuantitas volume produksi atau penjualan.
4. Mengidentifikasi saldo persediaan awal Jika kuantitas produksi naik/bertambah
dengan saldo persediaan akhir. maka biaya variabel akan ikut bertambah
5. Menghitung penjualan bersih. sebesar perubahan kuantitas dikalikan
biaya variabel per satuan.
3. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah
dengan peningkatan atau penurunan
jumlah barang ataupun jasa yang
Untuk menambah wawasan lebih jauh dihasilkan. Biaya tetap merupakan biaya
mengenai analisis usaha produksi hasil yang harus dibayar oleh perusahaan
perikanan tradisional kalian juga dapat terlepas dari aktivitas bisnis.
mempelajari secara mandiri melalui internet. 4. Proyeksi laba rugi digunakan untuk
Di internet kalian bisa mencari lebih jauh memprediksi kondisi yang akan datang
materi tentang analisis usaha tersebut disertai 5. Break Even Point (BEP) atau titik impas
penjelasan menggunakan video. Salah satu merupakan suatu titik dimana biaya atau
website yang dapat kalian kunjungi untuk pengeluaran dan pendapatan adalah
menambah wawasan dan pemahaman kalian seimbang sehingga tidak terdapat kerugian
tentang analisis usaha adalah sebagai berikut: atau keuntungan. Dengan kata lain, pada
http://www.materiakuntansi.com/ keadaan itu keuntungan atau kerugian
sama dengan nol.
6. R/C rasio merupakan indikator kelayakan
usaha yang dilihat dari perbandingan
antara tingkat pendapatan dengan jumlah
biaya yang dikeluarkan. Apabila R/C rasio
lebih dari 1, maka usaha yang bersangkutan
layak untuk dijalankan.
87
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan
baik dan benar!
1. Apa tujuan dibuat analisis kelayakan usaha?
2. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap?
3. Apa yang dimaksud dengan biaya tidak
tetap?
4. Jelaskan tentang Break Even Point (BEP)!
5. Jelaskan tentang R/C Rasio!
88
BAB iv
PEMBUKUAN ADMINISTRASI PRODUKSI
OLAHAN DIVERSIFIKASI HASIL PERIKANAN
1. Setelah mempelajari materi melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik
mampu menjelaskan modifikasi kemasan pada produksi olahan diversifikasi hasil
perikanan dengan benar.
2. Setelah mempelajari materi melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik
mampu menerapkan modifikasi kemasan pada produksi olahan diversifikasi hasil
perikanan dengan benar.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu merancang modifikasi kemasan
pada produksi olahan diversifikasi hasil perikanan dengan benar.
4. Setelah menggali informasi peserta didik mampu memodifikasi kemasan pada
produksi olahan diversifikasi kasil perikanan dengan benar.
89
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
90
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
91
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
92
a. Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow)
merupakan elemen penting yang berfungsi
untuk memberikan informasi mengenai
kondisi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode waktu tertentu. Menurut
Farkan (2018) laporan arus kas
Jawaban:
Analisis transaksi: menunjukkan jumlah uang tunai yang
masuk dan keluar dari perusahaan dalam
periode tertentu. Sekilas, laporan arus kas
mirip dengan laporan laba-rugi. Tetapi,
sebenarnya terdapat perbedaan yang besar
diantara keduanya. Perbedaan yang paling
besar terjadi karena adanya sistem
akuntansi akrual (accrual) di dalam laporan
rugi-laba. Dengan sistem itu, laporan rugi-
laba mencatat pendapatan dan biaya-biaya
pada saat sebuah transaksi terjadi, bukan
pada saat ada perpindahan uang tunai.
Selain itu, laporan laba rugi biasanya juga
mencatat pendapatan yang tidak
menimbulkan penerimaan uang tunai (non-
cash revenues). Sementara, laporan arus
kas tidak mencatat pendapatan semacam
Tabel Persamaan Akuntansi ini.
RINGKASAN TRANSAKSI
(Ribuan Rupiah)
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Nomor 2 Tahun 2009,
laporan arus kas melaporkan arus kas
selama periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut aktivitas operai,
investasi dan pendanaan (Ikatan Akuntan
Indonesia, 2009).
Farkan (2018) menyatakan bahwa arus
kas dapat dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu:
1) Aliran kas awal (Initial Cash Flow)
Aliran kas awal merupakan aliran kas
yang berkaitan dengan pengeluaran
93
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
94
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
95
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
96
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
berpengaruh secara tidak langsung yaitu barang jadi atau barang setengah jadi.
diperolehnya pendapatan dan adanya Jadi perusahaan manufaktur mengolah
beban biaya. (Farkan, 2018). bahan baku menjadi barang jadi atau
Berhubung perkiraan-perkiraan barang setengah jadi untuk dijual ke
tersebut merupakan perkiraan perusahaan/pihak lain.
pembantu modal, maka diperlakukan Berdasarkan pengertian perusahaan
seperti perkiraan modal yaitu dagang dan perusahaan manufaktur
pendapatan bertambah di bagian kredit diatas maka dapat dibuat secara
dan jika pendapatan berkuran dicatat di skematis komponen yang berbeda dari
bagian debet, sedangkan biaya di debet perusahaan dagang dan perusahaan
bila bertambah dan di kredit bila manufaktur sebagai berikut:
berkurang.
Farkan (2018) menguraikan pos-pos
tersebut dalam ikhtisar sebagai berikut:
97
menganalisis proyeksi sejauh mana
banyaknya jumlah unit yang diproduksi
atau sebanyak apa uang yang harus
diterima untuk mendapatkan titik impas
atau kembali modal.
Manfaat analisis BEP (Titik Impas)
antara lain:
1) Jumlah penjualan minimal harus
dipertahankan supaya perusahaan
tidak mengalami kerugian
2) Jumlah penjualan yang harus dicapai
untuk memperoleh keuntungan
tertentu
3) Seberapa jauhkah yang harus dicapai
untuk memperoleh keuntungan
tertentu
4) Seberapa jauhkah berkurangnya
penjualan supaya perusahaan tidak
menderita rugi
5) Untuk mengetahui bagaimana efek
perubahan harga jual biaya dan
volume penjualan terhadap
keuntungan yang diperoleh.
Analisis BEP dapat digunakan oleh
usahawan untuk berbagai
pengambilan keputusan, antara lain
mengenai:
1) Jumlah minimal produk yang harus
dijual agar perusahaan tidak
mengalami kerugian
2) Jumlah penjualan yang harus
dipertahankan agar perusahaan
tidak mengalami kerugian
3) Besarnya penyimpanan penjualan
berupa penurunan volume yang
terjual agar perusahaan tidak
menderita kerugian
d. Analisis titik impas (BEP) 4) Untuk mengetahui efek perubahan
Break Even Point (BEP) adalah titik harga jual, biaya maupun volume
impas dimana posisi jumlah pendapatan penjualan terhadap laba yang
dan biaya sama atau seimbang, sehingga diperoleh.
tidak mendapatkan keuntungan ataupun Untuk mendapatkan informasi
kerugian dalam suatu perusahaan. Break tersebut, kita perlu mengetahui
Even Point (BEP) ini digunakan untuk bagaimana cara menghitung BEP.
98
Dalam menyusun perhitungan BEP, even point. Pada penjualan unit ke-41,
kita perlu menentukan 3 elemen maka perusahaan itu mulai
dari rumus BEP yaitu: memperoleh keuntungan.
1) Biaya tetap (Fixed Cost) 2) Rumus BEP untuk menghitung berapa
Biaya tetap merupakan biaya uang penjualan yang perlu diterima
yang besarnya sama, terlepas dari agar terjadi titik impas (BEP)
berapa banyak jumlah produk
yang kita hasilkan. Biaya tetap Dengan menggunakan contoh soal
tidak terpengaruh oleh sama seperti diatas, maka uang
perubahan-perubahan dalam penjualan yang harus diterima agar
aktivitas operasi sampai pada terjadi titik impas (BEP) adalah
kondisi tertentu, kondisi dimana
A. Tujuan
sesuai dengan kapasitas yang
tersedia. Misalnya biaya sewa Setelah mempelajari materi tentang
tempat, asuransi, komputer, mesin BEP, peserta didik mampu melakukan
kassa, dan lain-lain. perhitungan BEP dari usaha produksi
olahan diversifikasi hasil perikanan
2) Biaya variabel (Variable Cost)
dengan benar
Biaya variabel merupakan
B. Alat dan Bahan
biaya yang timbul terus menerus
yang diserap dengan setiap unit 1. Kertas
yang kita jual atau biaya yang 2. Bolpoint
berubah-ubah sesuai dengan 3. Kalkulator
volume bisnis. Semakin besar
Menghitung Break Even Point (BEP)
volume penjualan kita, semakin
usaha produksi olahan diversifikasi
besar pula biaya yang harus kita
hasil perikanan
keluarkan. Sebagai contoh, jika
kita menjalankan usaha produksi C. Petunjuk penulisan laporan
otak-otak bandeng dimana untuk D. Laporan praktikum harus dibuat oleh
pembuatan otak-otak bandeng setiap kelompok dengan memuat hal-
kita harus membeli bahan tepung hal sebagai berikut:
panir ke supplier seharga Rp.5000 a. Nama kelompok
per produk, maka biaya Rp.5000
b. Judul kegiatan praktikum
tersebut merupakan biaya
variabel. c. Pendahuluan (latar belakang, tujuan,
waktu dan tempat)
3) Harga penjualan
d. Pelaksanaan kegiatan (bahan dan
Harga penjualan yaitu harga
peralatan, metode pelaksanaan)
yang kita tentukan untuk dijual
kepada pembeli. e. Hasil pengamatan dan pembahasan
Rumus untuk menghitung Break Even f. Kesimpulan dan saran
Point (BEP) ada dua yaitu: g. Daftar pustaka
1) Rumus BEP untuk menghitung berapa E. Presentasikan hasil praktikum di depan
unit yang harus dijual agar terjadi titik kelas!
impas (BEP) F. Biasakanlah bersikap sopan dengan
Artinya perusahaan perlu menjual 40 memberi salam, tertib, tanggung jawab,
unit olahan ikan agar terjadi break disiplin dan kerjasama
99
2. Membuat catatan stok industri atau perusahaan memproduksi
Selain catatan transaksi keuangan, atau mendistribusikan produk yang
pembukuan tentang catatan stok barang beragam, karena petugas harus
masuk dan barang keluar juga harus dimiliki menentukan jumlah per item
oleh perusahaan. Catatan stok ini sangat barang/produk yang dijual.
diperlukan untuk melakukan kontrol atau c. Melakukan pengecekan barang sebelum
pengawasan operasional usaha sehari-hari. disimpan
Dengan dilakukan pembukuan catatan stok Sebelum disimpan di ruang
yang tertib, kita bisa mengetahui jumlah penyimpanan/gudang, petugas juga
arus barang yang masuk dan keluar setiap harus melakukan pengecekan barang.
harinya. Hal ini sangat bermanfaat bagi Pengecekan bisa dilakukan sebelum
pengusaha untuk menghindari terjadinya pemberian kode supaya bisa diketahui
kecurangan yang dapat dilakukan oleh ada atau tidaknya barang yang dicatat
supplier maupun pegawai perusahaan. dalam tumpukan stok barang. Selain itu,
Beberapa cara yang bisa dilakukan dengan pengecekan barang kita bisa
untuk mengelola stok barang antara lain: mengetahui ada tidaknya barang yang
a. Persiapkan data seakurat mungkin cacat atau rusak. Apabila ditemukan ada
barang yang cacat, maka barang yang
Petugas pencatat stok barang harus
cacat atau rusak perlu dikumpulkan ke
melakukan pencatatan seakurat
dalam satu tempat lain.
mungkin seperti input stok barang
masuk dan stok barang keluar yang dapat d. Melakukan pengkodean setiap barang
dibantu dengan program atau aplikasi Pengkodean atau pemberian kode pada
pendukung untuk mempermudah proses barang akan sangat membantu dalam
pencatatan sehingga hasilnya lebih melakukan penataan dan penjualan
akurat. Tujuan pencatatan stok barang barang. Barang yang mempunyai kode
masuk dan keluar adalah untuk sama maka disimpan pada tempat yang
mengetahui terlebih dahulu data dari sama. Penyimpanan dilakukan dengan
periode sebelumnya, sehingga dapat rapi sesuai kode yang telah diberikan.
menentukan target pemasaran serta Transaksi penjualan akan terasa lebih
ramalan (forecast) penjualan pada mudah apabila barang telah diberi kode,
periode saat ini. Beberapa perusahaan karena petugas penjualan akan cepat
distributor maupun produsen saat ini paham dengan apa yang ditanyakan dan
sering menggunakan sistem PO (pre dipesan oleh pelanggan.
order) sehingga data pesanan yang e. Memisahkan stok baru dan stok lama
masuk akan dijadikan sebagai landasan
Memisahkan stok barang yang baru dan
untuk menentukan angka persediaan.
stok barang yang lama akan
b. M e m b u a t p e r k i r a a n ( f o r e c a s t ) memudahkan perhitungan stok lama
persediaan yang terjual dan belum terjual. Perlu
Setelah dilakukan pengumpulan data disediakan tempat khusus untuk
masuk dan keluar barang, langkah menyimpan stok barang yang baru. Hal
selanjutnya adalah membuat perkiraan ini dilakukan untuk menghindari
(forecast) persediaan stok barang berupa tercampurnya stok barang yang baru dan
jumlah persediaan yang dibutuhkan stok barang lama.
pada periode ini. Langkah ini bukan 3. Membuat catatan inventaris barang
merupakan langkah yang mudah apabila
Pembukuan inventaris barang juga
100
perlu dilakukan dengan membuat catatan perhitungan rugi laba telah diterapkan oleh
inventaris barang. Hal ini dilakukan untuk pedagang–pedagang dengan menghitung
mengendalikan aset yang dimiliki harta yang ada pada akhir suatu pelayaran.
perusahaan. Setelah mencatat transaksi Pada akhir abad XV, sistem akuntansi telah
pembelian barang, petugas administrasi dikembangkan Romawi juga ikut berpindah
juga perlu mencatat barang yang dibeli ke dan digunakan di Spanyol, Portugis, dan
dalam buku inventaris barang. Petugas juga Belanda. Pada abad XIX industry di Eropa pun
perlu membandingkan secara berkala ikut mendorong berkembangnya akuntansi
antara aset yang ada di dalam buku biaya dan konsep dari penyusutan. Lalu sejak
inventaris dengan catatan transaksi kapan akuntansi mulai di terapkan di
pengeluaran. Indonesia?
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia
4. Membuat sistem pembukuan yang lain tahun 1642. Tetapi ada bukti yang jelas
sesuai dengan bidang usaha terdapat di pembukuan Amphioen Societeit
yang berdiri di Jakarta Indonesia sejak tahun
Sistem pembukuan perlu disesuaikan
1747. Lalu akuntansi di Indonesia terus
dengan bidang usaha kita, misalnya
berkembang sejak UU Tanam Paksa
perlunya membuat alur proses produksi,
dihapuskan pada tahun 1870. Karena terjadi
peraturan-peraturan, tata letak/lay out
hal tersebut banyak pengusaha swasta
ruang usaha, ruang display produk, dan
Belanda yang menanamkan modalnya di
sebagainya. Semua dokumen diusahan
Indonesia, Mereka lah yang akhirnya
dengan tampilan yang menarik dan mudah
menerapkan sistem pembukuan di Indonesia.
dipahami.
Kemudian Indonesia juga diperkenalkan
5. Menggunakan software pembukuan sistem pemeriksaan atau auditing untuk
Saat ini dunia informasi dan teknologi menyusun dan mengontrol pembukuan
sudah berkembang pesat, berbagai fitur perusahaan.
software pembukuan mudah untuk kita Pendidikan Akuntasi di dalam negeri
dapatkan. Penggunaan software mulai dirintis pada tahun 1952 oleh
pembukuan selain memudahkan kita dalam Universitas Indonesia yang membuka jurusan
mengelola laporan keuangan usaha juga akuntasi di Fakultas Ekonomi UI. Hal ini
menjadi lebih efisien waktunya. Kita akan membuat perguruan tinggi lainnya mengikuti
lebih mudah dalam menginput data langkah dari Universitas Indonesia. Pada tahun
penjualan, data pembelian, mencetak 1954 UU No. 34 dikeluarkan untuk mengatur
faktur, serta laporan keuangan yang mudah pemberian gelar akuntan.Dan pada tanggal 23
digunakan serta serba otomatis. Desember 1957 didirikan organisasi yang
menghimpun para akuntan di Indonesia yang
bernama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Organisasi ini mendirikan seksi Akuntan Publik
tahun 1978 dan seksi Akuntan Pendidik tahun
Taukah Kamu Sejarah Akuntansi Di 1986.
Indonesia? Sumber: https://www.mas-
Sebelum memulai sejarah dari akuntansi software.com/2015/03/sejarah-akuntansi-
apa itu akuntansi? Yaitu seni dalam mengukur, indonesia/
berkomunikasi dan menginterpretasikan
aktivitas keuangan. Sejarah akuntansi dimulai
sejak manusia mengenal menghitung uang
dan menggunakan pencatatan. Pada abad XIV
101
Untuk menambah wawasan lebih jauh b. U n t u k m e n g o n t r o l k e m a j u a n d a n
mengenai pembukuan administrasi produksi kemunduran perusahaan
olahan diversifikasi hasil perikanan kalian juga c. Sebagai pengendalian biaya produksi
dapat mempelajari secara mandiri melalui
d. Sebagai dasar dalam pengambilan
internet. Di internet kalian bisa mencari lebih
keputusan
jauh materi tentang pembukuan administrasi
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan 3. Langkah kerja yang bisa kita lakukan untuk
tersebut disertai penjelasan menggunakan membuat pembukuan administrasi
video. Salah satu website yang dapat kalian sederhana untuk usaha kita antara lain:
kunjungi untuk menambah wawasan dan a. Membuat laporan akuntansi sederhana
pemahaman kalian tentang pembukuan b. Membuat cacatan stok
administrasi produksi olahan diversifikasi
c. Membuat catatan inventaris barang
hasil perikanan adalah sebagai berikut:
d. Membuat sistem pembukuan yang lain
http://purwantiperikanan2007.blogspot.com/
sesuai dengan bidang usaha
2017/07/pembukuan-dan-administrasi-
kelembagaan.html e. Menggunakan software pembukuan
4. Neraca adalah daftar yang menggambarkan
posisi keuangan suatu entitas ekonomi.
5. Aset adalah sumber-sumber daya ekonomi
yang dimiliki perusahaan, dapat diukur
dengan uang dan digunakan untuk
menjalankan kegiatan usahanya.
6. Hutang merupakan kewajiban perusahaan
yang timbul kepada pihak ketiga yang harus
dibayar oleh perusahaan di masa yang akan
datang pada saat hutang tersebut jatuh
tempo.
7. Modal merupakan kekayaan bersih pemilik
yang ditanamkan di perusahaan.
8. Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang
umumnya selalu konstan, bahkan di masa
sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh
perubahan-perubahan dalam aktivitas
operasi sampai pada kondisi tertentu,
1. P e m b u k u a n a d m i n i s t r a s i p r o d u k s i
kondisi dimana sesuai dengan kapasitas
merupakan suatu kegiatan pencatatan yang
yang tersedia
dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi 9. Biaya variabel (Variabel Cost) adalah biaya
keuangan menyangkut proses produksi yang berubah-ubah sesuai dengan volume
baik jasa maupun barang yang dihasilkan usaha. Semakin besar volume penjualan
oleh perusahaan atau industri. makamakin besar pula biaya yang harus
dikeluarkan.
2. Beberapa tujuan pembukuan administrasi
produksi antaraa lain;
a. Untuk mengungkapkan gambaran yang
benar mengenai pendapatan dan
pengeluaran pada akhir periode akuntansi
102
Pada pembelajaran sebelumnya, Anda Setelah mempelajari bab empat ini, Anda
sudah mempelajari materi produksi olahan tentu menjadi paham tentang pembukuan
diversifikasi hasil perikanan. Anda juga sudah administrasi produksi. Dari semua materi yang
melakukan pemasaran hasil produksi Anda. sudah dijelaskan pada bab kelima ini, mana
Coba Anda buat laporan keuangan dari usaha yang menurut Anda paling sulit dipahami?
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan Coba Anda diskusikan dengan teman maupun
yang sudah Anda praktikkan. Tugas dikerjakan guru Anda, karena materi pembukuan
dalam bentuk laporan dengan format yang administrasi produksi ini akan membantu
sudah disepakati dengan guru pengampu. materi-materi yang sudah dibahas di bab-bab
sebelumnya.
103
BAB v
TEKNIK PEMASARAN PRODUKSI OLAHAN
DIVERSIFIKASI HASIL PERIKANAN
1. Setelah mempelajari materi melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik
mampu menjelaskan evaluasi pemasaran produk olahan diversifikasi hasil
perikanan dengan benar.
2. Setelah menggali informasi peserta didik mampu melakukan evaluasi pemasaran
produk olahan diversifikasi hasil perikanan dengan benar.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu melakukan pemasaran produk
olahan diversifikasi hasil perikanan dengan benar.
4. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menyajikan hasil pemasaran
produk olahan diversifikasi hasil perikanan dengan benar.
Strategi Pemasaran
Prinsip dan Jenis Strategi Pemasaran Produk Olahan
Pemasaran
Diversifikasi
Hasil Perikanan
104
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
105
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
106
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
107
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
Dengan demikian, apa yang harus dilakukan C. Strategi Pemasaran Produk Olahan
perusahaan kalau ternyata selera pasar sangat Diversifikasi Hasil Perikanan
beragam? Pertama, perusahaan harus 1. Marketing mix
mengelompokkan pasar terlebih dahulu.
Sebagai ilustrasi, penerapan marketing
Dengan kata lain, perusahaan harus
mix pada produk otak-otak bandeng.
menentukan pelanggan sasaran (target
Misalnya target customer adalah konsumen
customers). Untuk produk perikanan dan
di pasar tradisional. Berdasarkan
kelautan, target customers ini misalnya untuk
pengamatan di lapang bahwa otak-otak
anak-anak, orang dewasa, balita, masyarakat
bandeng dipersepsikan masyarakat
kelas sosial bawah, menengah, atas, dan
tergolong ikan kelas rendah artinya tidak
sebagainya. Anak-anak saat ini suka jajan
punya prestise di kalangan masyarakat
“tempura ikan”, maka perusahaan membuatlah
kelas atas, sehingga konsumen otak-otak
tempura ikan yang bergizi dan aman
bandeng adalah masyarakat menengah ke
dikonsumsi anak-anak. Artinya tidak
bawah. Masyarakat yang mengkonsumsi
mengandung bahan kimia yang
otak-otak bandeng, suka pada ukuran
berbahayadikonsumsi anak-anak dan manusia
sedang sampe kecil, dikemas sederhana
pada umumnya. Kedua, perusahaan harus
dengan menggunakan kertas atau daun
memancing agar pasar sasaran memberikan
pisang serta harganya relatif lebih murah
respons yang diinginkan oleh perusahaan. Jadi,
sehingga terjangkau oleh masyarakat.
bagaimana caranya supaya pelanggan merasa
Berarti jika anda mau memenuhi kebutuhan
bahwa produk yang anda buat atau pasarkan
konsumen otak-otak bandeng, maka
adalah yang cocok bagi mereka.
strategi produk otak-otak bandeng yang
Apa saja respon yang diinginkan akan dijual tersebut sesuai dengan selera
perusahaan? Respons tersebut adalah pasar masyarakat yaitu ukuran atau size 6-7 (satu
sasaran mengenal, menyukai, menjadikan kg berisi 6-7 ekor bandeng) dan dengan
produk sebagai pilihan, membeli produk dan harga yang lebih murah. Lain lagi, dengan
menjadi pelanggan yang loyal terhadap jika anda menentukan target customer anda
produk. Untuk memperoleh respons tersebut adalah kelas atas.
perusahaan harus menciptakan produk yang
Karena otak-otak bandeng yang dijual
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar
di pasar tradisional dianggap tidak prestise
sararan, menetapkan harga yang sesuai (tidak
oleh kalangan atas, maka strategi produk
terlalu mahal dan tidak terlalu murah) bagi
anda adalah bagaimana membuat otak-otak
pasar sasaran, menyediakan produk pada
bandeng tersebut menjadi produk yang
tempat-tempat yang biasanya didatangi pasar
cocok atau sesuai yang dibutuhkan kelas
sasaran dan melakukan promosi yang format
atas. Misalnya, dengan daya kreasi bahwa
dan metodenya mengena dengan pasar
otak-otak bandeng menggunakan ukuran
sasaran. Alat yang bisa dikontrol oleh
ikan yang lebih besar (satu kilo berisi 3
perusahaan dan diarahkan untuk memperoleh
ekor), menggunakan tambahan bumbu
respons yang diinginkan dari pasar sasaran
ketika memasak sehingga lebih enak dan
meliputi produk (product), tempat (place),
menarik, penggunaan kemasan yang lebih
harga (price), dan promosi (promotion) yang
menarik dan menjamin produk tidak mudah
disebut 4P yang dikenal dengan bauran
rusak apabila dibawa bepergian jauh
pemasaran (marketing mix).
misalnya sebagai oleh-oleh, selain itu di
dalam kemasan otak-otak bandeng juga
disertakan bahan pelengkap seperti
sambel, penggunaan label kemasan yang
lebih menarik.
108
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
109
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
yaitu tidak terlalu mahal di mata dipengaruhi oleh kegiatan promosi. Hal-
konsumen, masih memeberikan hal yang perlu direncanakan berkaitan
keuntungan bagi perusahaan dan tidak dengan tempat adalah:
menjadi kelemahan perusahaan di mata 1) Apa sasaran yang ingin dicapai melalui
pesaing. Sehubungan dengan harga, promosi
banyak hal yang harus dipikirkan oleh
2) Berapa anggaran yang diperlukan
perusahaan yaitu :
3) Apa pesan yang ingin disampaikan
1) Berapa tingkat harga yang ditetapkan
4) Apa metode promosi yang digunakan,
2) Seberapa bebas perantara dalam
menetapkan harga, karena umumnya Ada beberapa cara menyebarkan
perantaralah (bukan produsen) yang informasi antara lain periklanan
berhubungan dengan konsumen akhir. (advertising), penjualan pribadi (personal
Berapa harga minimum dan maksimum s e ll i n g ) , p r o m o s i p e n j u a l a n ( s a l e s
yang bisa diterapkan oleh perantara promotion) dan publisitas (publicity).
(allowances) a. Periklanan (advertising): merupakan alat
3) B e r a p a l a m a j a n g k a w a k t u utama bagi pengusaha untuk
pembayaran mempengaruhi konsumennya.
Periklanan ini dapat dilakukan oleh
4) Bagaimana persyaratan-persyaratan
perusahaan lewat surat kabar, radio,
untuk pembelian secara kredit
majalah, bioskop, televisi, ataupun
b. Tempat (Place) dalam bentuk poster-poster yang
Tempat adalah lokasi dimana konsumen dipasang di pinggir jalan atau tempat-
biasanya membeli produk tersebut. tempat yang strategis.
Misalnya tempat menjual otak-otak b. Penjualan pribadi (personal selling):
bandeng biasa di warung dan pasar merupakan kegiatan perusahaan untuk
tradisional, otak-otak bandeng premium melakukan kontak langsung dengan
di restoran, toko oleh-oleh, dst. Tempat calon kosumennya. Dengan kontak
yang dimaksud dalam bauran pemasaran langsung ini diharapkan akan terjadi
adalah menyediakan produk kepada hubungan atau interaksi yang positif
konsumen pada tempat yang tepat, antara pengusaha dengan calon
kualitas yang tepat dan jumlah yang konsumennya. Yang termasuk personal
tepat. Hal-hal yang perlu direncanakan selling adalah door to door selling, mill
berkaitan dengan tempat adalah : order, telepohone selling, dan direct
1) Saluran pemasaran selling.
2) Cakupan pasar c. Promosi penjualan (sales promotion):
3) Keanekaragaman produk (assortment) merupakan kegiatan perusahaan untuk
menjajakan produk yang dipassarkannya
4) Lokasi
sedemikian rupa sehingga konsumen
5) Manajemen persediaan akan mudah untuk melihatnya dan
6) Transportasi dan logistik bahkan dengan cara penempatan den
c. Promosi (Promotion) pengaturan tertentu, maka produk
tersebut akan menarik perhatian
Promosi adalah kegiatan-kegiatan untuk
konsumen.
mengkomunikasikan kelebihan-
kelebihan produk dan membujuk d. Publisitas (publicity): merupakan cara
konsumen untuk membelinya. Respons yang biassa digunakan juga oleh
yang diharapkan dari pasar sasaran juga perusahaan untuk membentuk pengaruh
110
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
secara tidak langsung kepada konsumen, dipenuhi segmen pasar agar proses
agar mereka menjadi tahu, dan segmentasi pasar dapat dijalankan dengan
menyenangi produk yang efektif dan bermanfaat bagi perusahaan,
dipasarkannya, hal ini berbeda dengan yaitu:
produk promosi, dimana di dalam a. Terukur (measurable)
melakukan publisitas perusahaan tidak
Terukur artinya segmen pasar tersebut
melakukan hal yang bersifat komersial.
dapat diukur, baik besarnya maupun
Publisitas merupakan suatu alat promosi
luasnya serta daya beli segmen pasar
yang mampu membentuk opini
tersebut.
masyarakat secara tepat, sehingga sering
disebut sebagai usaha untuk b. Terjangkau (accessible)
“mensosialisasikan” atau Terjangkau artinya segmen pasar
“memasyarakatkan”. tersebut dapat dicapai sehingga dapat
Tercapainya keseimbangan yang efektif dilayani secara efektif.
dengan mengkombinasikan komponen- c. Cukup luas (substantial)
komponen tersebut ke dalam suatu strategi Segmen pasar cukup luas sehingga dapat
promosi yang terpadu untuk berkomunikasi menguntungkan apabila dilayani
dengan para pembeli dan para pembuat
d. Dapat dilaksanakan (Actionable)
keputusan pembelian harus diperhatikan.
Segmentasi pasar yang sudah dibuat
a. Strategi Membidik Pasar
dapat dilaksanakan sehingga semua
Menurut para ahli pemasaran, terdapat program yang telah disusun untuk
tiga langkah pokok yang harus menarik dan melayani segmen pasar
diperhatikan dalam membidik pasar secara efektif. Kebijakan segmentasi
yaitu: pasar haruslah dilakukan dengan
b. Segmentasi pasar menggunakan kriteria tertentu yaitu:
Segmentasi pasar adalah kegiatan 1) Segmentasi atas dasar geografis,
membagi-bagi pasar yang bersifat segmentasi pasar ini dilakukan
heterogen dari suatu produk ke dalam dengan cara membagi pasar ke dalam
satuan-satuan pasar (segmen pasar) unit-unit geografis, seperti negara,
yang bersifat homogen. Berdasarkan propinsi, kabupaten, kota, desam dan
definisi diatas dihetahui bahwa pasar lain sebagainya. Dalam hal ini
suatu produk tidaklah homogen, akan perusahaan akanberoperasi di semua
tetapi pada kenyataannya adalah segmen, akan tetapi harus
heterogen. Pada dasarnya segmentasi memperhatikan perbedaan
pasar adalah suatu strategi yang kebutuhan dan selerea yang ada di
didasarkan pada falsafah manajemen amsing-masing daerah.
pemasaran yang orientasinya adalah 2) Segmentasi atas dasar demografis,
konsumen. Dengan melakukan segmentasi pasar ini dapat dilakukan
segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dengan cara memisahkan pasar ke
dapat dilakukan lebih terarah dan dalam kelompok-kelompok yang
sumber daya yang dimiliki perusahaan didasarkan pada variabel-variabel
dapat digunakan secara lebih efekif dan demografis, seperti umur, jenis
efisien dalam rangka memberikan kelamin, besarnya keluarga,
kepuasan bagi konsumen. pendapatan, agama, pendidikan,
Ada empat kriteria yang harus pekerjaan, dan lain-lain.
111
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
112
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
113
produksi olahan diversifikasi hasil perikanan
114
subjektif. Di antara mereka ini adalah Jack https://suksesmina.wordpress.com/2011/04/
Trout dan Al Ries. 03/usaha-produk-olahan-ikan-masa-depan/
4. Kelompok praktisi, adalah mereka yang
tadinya bekerja dalam bidang pemasaran,
pernah memegang jabatan tinggi bidang
marketing di dalam suatu perusahaan besar
dan seterusnya. Pemikiran mereka lebih
berorientasi kepada pengalaman mereka
pribadi selama mereka bekerja. Sehingga
pemikiran mereka bersifat aplikatif.
Pemisahan ini pada dasarnya tidak
bersifat permanent, karena ada juga kelompok
akademisi yang menjadi konsultan, praktisi
dan lain sebagainya. Pemisahan ini
dimaksudkan untuk memahami kerangka
berpikir marketing sebagai ilmu dengan lebih
baik.
Gelombang-gelombang baru teknologi
dewasa ini, turut pula mempengaruhi
perkembangan ilmu marketing. Pemikiran-
pemikiran mutakhir seperti CRM (Costumer
Relationship Marketing), Presicion Marketing, 1. Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk
Marketing on the Internet, merupakan bukti menjalankan bisnis (profit dan nonprofit)
bahwa perkembangan marketing dipengaruhi guna memenuhi kebutuhan pasar dengan
oleh perkembangan teknologi khususnya barang atau jasa, menetapkan harga,
dalam bidang informasi dan komunikasi. mendistribusikan, serta mempromosikan
melalui proses pertukaran agar memuaskan
Sumber: konsumen dan mencapai tujuan
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pemas perusahaan
aran 2. Tujuan pemasaran yaitu mengetahui dan
mengartikan pelanggan sedemikian rupa
sehingga produk yang dijual akan sesuai
dengan kebutuhan pelanggan, sehingga
produk tersebut bisa terjual dengan
sendirinya.
Untuk menambah wawasan lebih jauh
mengenai teknik pemasaran olahan 3. Jenis-jenis pemasaran menurut Supriyanto
diversifikasi hasil perikanan kalian juga dapat (2010) yaitu pemasaran internal,
mempelajari secara mandiri melalui internet. pemasaran eksternal, dan pemasaran
Di internet kalian bisa mencari lebih jauh interaktif. Sedangkan menurut
materi tentang teknik pemasaran olahan maxmanroe.com, jenis-jenis pemasaran
diversifikasi hasil perikanan tersebut disertai antara lain: Word of mouth marketing, Call
penjelasan menggunakan video. Salah satu to action (CTA), Relationship marketing,
website yang dapat kalian kunjungi untuk Cloud marketing, dan PR marketing.
menambah wawasan dan pemahaman kalian 4. Strategi pemasaran adalah alat perusahaan
tentang olahan diversifikasi hasil perikanan untuk memperoleh respon yang diinginkan.
adalah sebagai berikut: Seorang pemasar pertama kali harus
115
memusatkan perhatiannya pada pelanggan Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan
untuk mencari tahu kebutuhan dan baik dan benar!
keinginan mereka. Seorang marketer atau 1. Apa yang dimaksud dengan pemasaran?
perusahaan harus bisa menerapkan strategi Jelaskan!
pemasaran dengan mempelajari,
2. Jelaskan tujuan pemasaran!
mencermati dan menerapkan marketing
mix meliputi produk (product), harga 3. Sebutkan jenis-jenis pemasaran!
(price), tempat (place), promosi (promotion) 4. J e l a s k a n s t r a t e g i A n d a u n t u k
5. Beberapa faktor yang mempengaruhi memasarkan produk olahan diversifikasi
perilaku konsumen anta lain : hasil perikanan!
a. Psikologi (motivasi, persepsi, learning, 5. C e r i t a k a n b a g a i m a n a c a r a A n d a
kepercayaan, sikap) menawarkan produk olahan diversifikasi
hasil perikanan!
b. Personal (usia, tahap daur hidup, jabatan,
keadaan ekonomi, gaya hidup,
kepribadian, konsep diri)
c. Sosial (kelompok rujukan seperti teman
kampus, persekutuan doa,pengajian,
perkumpulan olah raga, dll)
d. Kebudayaan (kultur, sub kultur, kelas
sosial)
116
Soal Pilihan Ganda sistem pasar termasuk b) dalam analisis
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut kelayakan usaha ... .
Anda benar! a. Aspek teknis
1. Suatu usaha dikatakan layak apabila... . b. Aspek pasar
a. Keuntungan yang diperoleh dapat c. Aspek yuridis
menutup seluruh biaya yang dikeluarkan d. Aspek budaya dan mentalitas
b. Keuntungan yang diperoleh tidak dapat e. Aspek ekonomi dan keuangan
menutup seluruh biaya yang dikeluarkan
5. Penilaian terhadap budaya dan mentalitas
c. Keuntungan yang diperoleh dapat sepri kejujuran, tahan uji, keinginan untuk
menutup hutang terus berkembang, tekun, suka menabung,
d. Keuntungan yang diperoleh dapat pengalaman dan lain-lain termasuk dalam
menutup sebagian biaya yang analisis kelayakan usaha ... .
dikeluarkan a. Aspek teknis
e. Pendapatan bersih tidak sebanding b. Aspek pasar
dengan beban biaya yang telah
c. Aspek yuridis
dikeluarkan
d. Aspek budaya dan mentalitas
2. Pak Budi merupakan pengusaha nugget
ikan. Berdasarkan perhitungan analisis e. Aspek ekonomi dan keuangan
kelayakan usaha, usaha yang dilakukan Pak 6. Proses perhitungan tentang besarnya
Budi dapat disimpulkan tidak layak. Apabila seluruh biaya (pengeluaran) yang
perusahaan Pak Budi masih rutin diperlukan dalam suatu proses produksi,
beroperasi maka akan mengakibatkan ... . penerimaan dan pendapatan yang akan dan
a. Usaha tetap lancar atau diperoleh dari produksi yang dapat
dihasilkan dari usaha tersebut disebut ... .
b. Usaha berjalan sesuai harapan
a. Analisis biaya
c. Suatu saat akan terjadi keuntungan
b. Analisia rencana produksi
d. Terjadi kemacetan usaha akibat adanya
kerugian c. Analisis kelayakan usaha
e. Usaha akan mudah terombang-ambing d. Analisi finansial usaha
oleh harga bahan baku yang kian e. Harga pokok produksi
meningkat 7. Perhatikan penyataan berikut!
3. Menetapkan strategi pengelolaan usaha 1) Menghitung penerimaan (revenue)
yang berorientasi kepada keuntungan usaha;
dengan mempertimbangkan resiko yang
2) M e n e t a p k a n r e n c a n a a t a u s k a l a
dihadapi dalam proses produksi
produksi;
merupakan salah satu tujuan dari ... .
3) Menghitung pendapatan (income) usaha;
a. Analisis biaya
4) Menghitung biaya (cost) usaha;
b. Analisia rencana produksi
5) Menghitung kelayakan usaha.
c. Analisis kelayakan usaha
Tahapan pelaksanaan analisis finansial
d. Analisi finansial usaha
usaha adalah .. .
e. Harga pokok produksi
a. 1-2-3-4-5
4. Penilaian terhadap tingkat penawaran-
b. 2-3-4-5-1
permintaan suatu produk atau barang dan
117
c. 2-4-1-3-5 industri disebut ... .
d. 2-4-3-1-5 a. Produksi
e. 2-4-5-1-3 b. Administrasi keuangan
8. Skala (volume) usaha dan jenis usaha yang c. Analisis finansial usaha
akan dikerjakan sebagai dasar dalam d. Analisis kelayakan usaha
perhitungan finansial lebih lanjut disebut...
e. Pembukuan administrasi produksi
a. Harta
13. Berikut ini bukan tujuan pembukuan
b. Biaya usaha administrasi produksi adalah ... .
c. Rencana produksi a. Pengendalian biaya produksi
d. Investasi harga tetap b. Sebagai dasar pengambilan keputusan
e. Biaya operasional usaha c. Mengontrol kemajuan dan kemunduran
9. Harga suatu barang yang dapat ditentukan perusahaan
dan dikontrol oleh produsen disebut ... . d. Mengungkapkan gambaran yang benar
a. Harga pokok mengenai pendapatan dan pengeluaran
b. Biaya usaha pada awl periode akuntansi
c. Biaya produksi e. Mengungkapkan gambaran yang benar
mengenai pendapatan dan pengeluaran
d. Harga Pokok Produksi
pada akhir periode akuntansi
e. Harga Jual Produksi
14. Metode pencatatan transaksi dimana
10. Harga suatu barang yang diharapkan oleh transaksi sudah dapat dicatat karena
produsen untuk mendapatkan keuntungan transaksi tersebut memiliki implikasi uang
maksimal dengan mempertimbangkan masuk dan keluar di masa yang akan datang
faktor-faktor ekonomi disebut ... . disebut ... .
a. Harga pokok a. Metode basis kas
b. Biaya usaha b. Metode persamaan
c. Biaya produksi c. Metode basis linear
d. Harga Pokok Produksi d. Metode basis akrual
e. Harga Jual Produksi e. Metode basis akuntansi
11. J u m l a h n i l a i u a n g ( r u p i a h ) y a n g 15. Metode pencatatan ketika transaksi
diperhitungkan dari seluruh produk yang terjadi dimana uang benar-benar diterima
laku terjual disebut ... . atau dikeluarkan disebut ... .
a. Biaya tetap a. Metode basis kas
b. Biaya variabel b. Metode persamaan
c. Biaya tak terduga c. Metode basis linear
d. Pendapatan usaha d. Metode basic akrual
e. Penerimaan usaha e. Metode basis akuntansi
12. Kegiatan pencatatan yang dilakukan 16. Perhatikan transaksi berikut!
secara teratur untuk mengumpulkan data
dan informasi keuangan menyangkut
proses produksi baik jasa maupun barang TABEL PADA HALAMAN 121
yang dihasilkan oleh perusahaan atau
118
Berdasarkan data transaksi diatas, transaksi b. R/C Rasio
yang masuk ke dalam jurnal adalah ... . c. B/C Rasio
a. Transaksi 1,2,3,4 d. Payback period
b. Transaksi 2,3,4,5 e. Break even point (BEP)
c. Transaksi 1,3,4,5 20. Berikut ini bukan manfaat analisis BEP
d. Transaksi 1,2,4,5 adalah ... .
e. Transaksi 3,4,5 a. Jumlah penjualan yang harus dicapai
17. Pernyataan berikut yang benar adalah ... . untuk memperoleh keuntungan tertentu
a. Laporan arus kas terdapat sistem b. Seberapa jauhkah yang harus dicapai
akuntansi akrual untuk memperoleh keuntungan tertentu
b. Laporan arus kas mencatat biaya-biaya c. S e b e r a p a j a u h k a h b e r k u r a n g n y a
secara nontunai penjualan supaya perusahaan tidak
menderita rugi
c. Laporan arus kas terdapat sistem
akuntansi basis kas dan basis akrual d. Jumlah penjualan maksimal harus
diturunkan supaya perusahaan tidak
d. Laporan arus kas mencatat pendapatan
mengalami kerugian
yang tidak menimbulkan penerimaan
uang tunai e. Untuk mengetahui bagaimana efek
perubahan harga jual biaya dan volume
e. Laporan arus kas menunjukkan jumlah
penjualan terhadap keuntungan yang
uang tunai yang masuk dan keluar dari
diperoleh.
perusahaan dalam periode tertentu
21. Diketahui biaya tetap suatu industri surimi
18. Berikut ini bukan kegunaan penyusunan
adalah Rp. 600.000, biaya variabel sebesar
laporan arus kas ... .
Rp. 15.000/unit, harga jual produk Rp.
a. Membantu manajer untuk mengambil 30.000/unit, maka BEP per unitnya adalah
keputusan kebijakan fiskal, ... .
b. Memberikan informasi yang sistematis a. 20 unit
tentang laba rugi suatu perusahaan
b. 30 unit
c. U n t u k k r e d i t u r d a p a t m e l i h a t
c. 40 unit
kemampuan perusahaan untuk
membayar kredit yang diberikan d. 50 unit
kepadanya. e. 60 unit
d. M e m b e r i k a n s e l u r u h r e n c a n a 22. Diketahui biaya tetap suatu industri bakso
penerimaan kas yang berhubungan ikan adalah Rp. 500.000, biaya variabel
dengan rencana keuangan perusahaan sebesar Rp. 10.000/unit, harga jual produk
dan transaksi yang menyebabkan Rp. 20.000/unit maka BEP penjualan adalah
perubahan kas, ... .
e. S e b a g i a n b e s a r u n t u k m e n a k s i r a. Rp. 250.000
kebutuhan dana untuk masa yang akan b. Rp. 500.000
datang dan memperkirakan jangka
c. Rp. 750.000
waktu pengembalian kredit,
d. Rp.1.000.000
19. Titik impas dimana jumlah pendapatan
dan biaya sama atau seimbang disebut ... . e. Rp. 1.250.000
a. ROI 23. Catatan yang menunjukkan arus barang
masuk dan keluar disebut ... .
119
a. Catatan stok e. Word of mouth marketing
b. Catatan produksi harian 28. Seorang marketer atau perusahaan harus
c. Catatan transaksi harian bisa menerapkan strategi pemasaran
dengan mempelajari, mencermati dan
d. Catatan penjualan harian
menerapkan marketing mix yang meliputi
e. Catatan inventaris barang
a. produk (product), harga (price), tempat
(place), pelanggan (customer)
24. Catatan yang menunjukkan barang yang b. produk (product), harga (price),
dimiliki perusahaan disebut ... . pelanggan (customer), promosi
a. Catatan stok (promotion)
b. Catatan produksi harian c. p r o d u k ( p r o d u c t ) , p e l a n g g a n
c. Catatan transaksi harian (customer)tempat (place), promosi
(promotion)
d. Catatan penjualan harian
d. pelanggan (customer), harga (price),
e. Catatan inventaris barang
tempat (place), promosi (promotion)
e. produk (product), harga (price), tempat
25. Kegiatan serangkaian institusi dan proses (place), promosi (promotion)
menciptakan, menghubungkan,
29. B a g a i m a n a k o n s u m e n m e m b u a t
menyampaikan, dan mempertukarkan
keputusan tentang pemilihan diantara
tawaran yang bernilai bagi pelanggan,
berbagai macam barang yang akan dibeli
klien, mitra, dan masyarakat umum
dan berapa jumlahnya disebut ... .
disebut... .
a. Pemasaran
a. Penciptaan
b. Marketing mix
b. Pemasaran
c. Segmentasi pasar
c. Pembelian
d. Perilaku konsumen
d. Pencatatan
e. Pemilihan pasar sasaran
e. Pembukuan
30. Proses untuk menggolong-golongkan
26. Jenis pemasaran dimana calon konsumen
pasar ke dalam segmen-segmen disebut ... .
mendapatkan informasi produk dari
customer lain disebut ... . a. Pemasaran
a. PR marketing b. Marketing mix
b. Cloud marketing c. Segmentasi pasar
c. Call to action (CTA) d. Perilaku konsumen
d. Relationship marketing e. Pemilihan pasar sasaran
e. Word of mouth marketing
27. Jenis pemasaran yang memakai website Soal Essay
yang memakai text, grafik, dan elemen web Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
yang lain disebut ... . dan benar!
a. PR marketing 1. Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan
b. Cloud marketing pengeluaran industri nugget ikan ikan CV.
Jaya Mina:
c. Call to action (CTA)
Berdasarkan data diatas, buatlah laporan
d. Relationship marketing
120
arus kas CV. Jaya Mina pada Tahun 2018 Setelah mempelajari Bab V ini, Anda tentu
2. Perusahaan Dagang PT. Teguh Selalu yang menjadi paham tentang pengemasan produk
bergerak di bidang penjualan produk olahan diversifikasi hasil perikanan.
olahan hasil perikanan dalam kegiatan 1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
usahanya telah mencatat transaksi- pembelajaran Bab V ini?
transaksi sebagai berikut: 2. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
Saldo perkiraan persediaan awal tahun pada Bab V ini, mana yang menurut Anda
sebagai berikut: paling sulit dipahami?
Persediaan awal Rp. 600.000 3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
Selama tahun berjalan transaksi yang menyelesaikan pembelajaran Bab V ini?
terjadi adalah sebagai berikut: 4. Apa yang akan Anda lakukan setelah
1. Bahan baku yang dibeli Rp. 6.600.000 menyelesaikan pembelajaran Bab V?
2. Biaya gaji dan upah 5. Tuliskan secara ringkas apa yang Anda
pelajari pada kegiatan pembelajaran ini!
karyawan Rp. 6.000.000
3. Beban iklan Rp. 2.880.000
4. Beban listrik Rp. 1.800.000
5. Beban bunga Rp. 1.200.000
6. Beban penyusutan
peralatan Rp. 2.400.000
7. Barang tersedia di gudangRp. 960.000
8. Total penjualan sebesar Rp. 30.000.000
9. Jumlah uang kas yang
ada Rp. 48.000.000
10. Jumlah piutang/tagihan pada pihak
ketiga Rp. 36.000.000
11. Tanah Rp.60.000.000
12. Gedung Rp.36.000.000
13. Hutang bank Rp.48.000.000
14. Hutang sewa Rp.32.000.000
15. Modal Rp.87.000.000
Berdasarkan data diatas, susunlah neraca!
3. Berdasarkan data soal no.2 susunlah
laporan laba rugi!
4. Diketahui biaya tetap suatu industri sosis
ikan adalah Rp. 2.000.000, biaya variabel
sebesar Rp. 35.000/unit, harga jual produk
Tabel Soal Nomor 16
Rp. 60.000/unit, maka BEP per unitnya
adalah... .
5. Berdasarkan data soal no.4 hitunglah BEP
penjualan!
121
Aman untuk dikonsumsi: pangan tersebut memperhatikan faktor mutu dan gizi,
tidak mengandung bahan-bahan yang sebagai usaha penting bagi peningkatan
dapat membahayakan kesehatan dan konsumsi produk perikanan baik kualitas
keselamatan manusia misalnya bahan yang maupun kuantitas dan peningkatan nilai
dapat menimbulkan penyakit atau jual.
keracunan. Diversifikasi horizontal: pemanfaatan
Abon ikan: merupakan produk olahan ikan berbagai jenis ikan untuk diolah menjadi
yang bersifat kering dengan warna khas jenis produk olahan tertentu.
coklat dan rasa khas dibuat dengan cara Diversifikasi vertikal: pemanfaatan jenis ikan
pengukusan, penghancuran daging tertentu menjadi berbagai jenis jenis
(disayat-sayat), pembumbuan, produk olahan.
penggorengan dan pengepresan.
Ekado: produk sejenis siomay ikan yang
Adonan: merupakan campuran dari beberapa dibungkus dengan kembang tahu setengah
bahan yang dicampur secara manual kering dan ujungnya dipilin dengan atau
(menggunakan tangan), mesin pengaduk tanpa diikat. Ekado hampir mirip dengan
atau food processor. bakso ikan, hanya saja ada penambahan
Bahan penolong: bahan yang digunakan untuk sayuran pada adonan dan dibungkus
membantu proses produksi dalam dengan kulit pangsit atau kembang tahu,
menghasilkan produk diikat dengan daun kucai atau sejenisnya
Bahan Tambahan Pangan: Bahan yang kemudian digoreng.
ditambahkan ke dalam pangan untuk Empek-empek: merupakan makanan khas
mempengaruhi sifat atau bentuk pangan daerah Palembang yang terbuat dari
Bahaya keamanan pangan: unsur biologi, kimia kombinasi antara daging ikan yang sudah
maupun fisik dalam panganatau kondisi dihaluskan dengan pati-patian (tepung
dari pangan yang berpotensi menyebabkan tapioka/ sagu dan terigu) bersama dengan
dampak buruk pada kesehatan. garam dan air sehingga membentuk
adonan yang kalis dan bila direbus akan
Blender: alat untuk menghaluskan bahan
menghasilkan produk akhir yang kenyal.
mahanan dan minuman dalam bentuk lunak
atau cair Emulsi: sistem koloid dimana zat terdispersi
dan medium pendispersinya sama-sama
Breading: pelapisan dengan tepung roti
zat cair
setelah adonan dicelup dalam tepung
premix. Breading dapat menggunakan Emulsifier: zat yang dapat mmebantu dua zat
tepung panir, panko atau crackers. cair yang tidak bisa bercampur untuk
membentuk koloid
Casing: selongsong pembungkus sosis terbuat
dari usus sapi/kambing atau buatan Fillet ikan: merupakan bagian daging ikan yang
diperoleh dengan penyayatan ikan utuh
Chikuwa: makanan Jepang berupa olahan
sepanjang tulang belakang dimulai dari
daging ikan berbentuk seperti tabung.
belakang kepala hingga mendekati bagian
Coating/lapisan: merupakan gabungan dari ekor.
tepung predust, premix dan tepung roti
Fish finger: merupakan produk olahan ikan
Diversifikasi: penganekaragaman berbalut tepung (breaded product) yang
Diversifikasi hasil perikanan: penganeka- terbuat dari irisan fillet ikan yang dibentuk
ragaman jenis produk olahan hasil seukuran dengan jari tangan kemudian
perikanan dari bahan baku yang direndam dalam bumbu-bumbu, kemudian
belum/sudah dimanfaatkan dengan tetap dilakukan coating (pelapisan dengan
122
predust, premix/ battermix dan bread setelah kemasan sekunder
crumb) dan digoreng. Kemasan fleksibel: kemasan yang dapat
Fish jelly product: adalah produk olahan ikan melentur mengikuti bentuk bahan yang
yang memanfaatkan sifat gel dari daging dikemas
ikan. Kerupuk ikan: produk olahan ikan yang bersifat
Flavor: gabungan sifat rasa dan bau kering, ringan dn berongga (porous), yang
Food processor: alat untuk menghaluskan terbuat dari surimi atau daging ikan lumat
bumbu, menggiling daging, biji-bijian dan bahan tambahan berupa pati.
seperti kacang dan kopi, membuat saus, Label pangan: setiap keterangan mengenai
mengaduk/ menguleni adonan pangan olahan ke dalm bahan pangan
Freezer: alat yang digunakan untuk olahan lainnya melalui kontak langsung
membekukan bahan makanan atau melalui pekerja pengolahan, kontak
permukaan atau melalui air dan udara.
Hermetis: keadaan dimana air/udara tidak
dapat keluar masuk wadah Layak untuk dikonsumsi: pangan yang
diproduksi dalam kondisi normal dan tidak
Higroskopis: bersifat mudah menyerap air
mengalami kerusakan, berbau busuk,
Homogen: serba sama/merata menjijikkan, kotor, tercemar atau terurai,
Inert: tidak bereaksi dan tidak menyebabkan sehingga dapat diterima oleh masyarakat
reaksi pada umumnya.
Kaki naga: merupakan produk olahan ikan Manajeman: suatu kegiatan pengelolaan yang
berbalut tepung (breaded product) yang diawali dengan proses perencanaan,
terbuat dari daging lumat ikan atau surimi pengorganisasian, pelaksanaan dan
dengan penambahan tepung dan bumbu- pengawasan, yang mana keempat proses
bumbu kemudian dibentuk bulat dan tersebut saling mempunyai fungsi masing-
ditusuk dengan potongan sumpit sehingga masing untuk mencapai suatu tujuan
berbentuk seperti paha ayam dan organisasi
dilakukan coating, pengukusan, Meat bone separator: alat untuk memisahkan
pembekuan serta penggorengan. daging ikan dari duri, tulang, dan kepala
Kedap air: tahan terhadap air/kebocoran secara mekanis
Kemasan pangan: bahan yang digunakan untuk Meat grinder: alat untuk menggiling daging,
mewadahi dan atau membungkus pangan, menghaluskan kacang-kacangan, serta
baik yang bersentuhan langsung dengan membuat pellet ikan
pangan maupun tidak Mixer: alat untuk mencampur dan mengaduk
Kemasan disposabel: kemasan yang langsung bahan menjadi adonan
dibuang setelah satu kalai pakai Non-toksik: bersifat tidak beracun
Kemasan kaku: kemasan yang keras, kaku, Nugget ikan: merupakan produk olahan ikan
tidak tahan lenturan dengan menggunakan lumatan daging ikan
Kemasan multitrip: kemasan yang dapat dan atau surimi minimum 30 % dicampur
dipakai berulang kali tepung dan bahan-bahan lainnyadibaluri
Kemasan primer: kemasan yang berhubungan dengan tepung pengikat (predust),
langsung dengan bahan yang dikemas dimasukkan dalam adonan
premix/battermix kemudian dilapisi
Kemasan sekunder: kemasan yang melindungi
tepung roti dan mengalami pemasakan.
kemasan primer
Otak-otak bandeng: merupakan produk olahan
Kemasan tertier: kemasan yang diperlukan
123
bandeng dengan cara mengeluarkan PP : plastik polipropilen
seluruh daging bandeng melalui Refrigerator:lemari pendingin
operculum (penutup insang) tanpa
Sealer: alat untuk mengemas produk
merusak badan bandeng dan memisahkan
menggunakan kemasan plastik dan tanpa
daging dari durinya kemudaian dicampur
hampa udara
dengan tepung dan bumbu-bumbu menjadi
adonan kemudian dimasukkan lagi Silent cutter: alat untuk mengaduk adonan
kedalam tubuh bandeng dan dikukus. daging serta bahan pendukung lainnya
menjadi adonan yang kental (emulsi) dan
Otak-otak ikan: merupakan modifikasi produk
rata
olahan kamaboko. Otak-otak ikan ada dua
macam, yaitu otak-otak ikan rebus dan Single fillet: merupakan lempengan daging
otak-otak ikan panggang. Perbedaan kedua ikan yang disayat memanjang sepanjang
macam otak-otak ikan ini terletak pada cara tulang belakang dan kuduk dipotong.
pengemasan dan pembentukan/ Siomay ikan: produk olahan hasil perikanan
pencetakan produk. Otak-otak ikan rebus dengan menggunakan lumatan daging
bisa disimpan dalam waktu yang lebih lama ikan/udang dan atau surimi minimum 30%,
karena biasanya dikemas menggunakan tepung dan bahan-bahan lainnya, dibentuk
plastik vacuum. Sedangkan otak-otak ikan dan dibungkus dengan kulit pangsit yang
yang dipanggang dibungkus menggunakan mengalami perlakuan pengukusan.
daun pisang dan biasanya hanya bertahan Size : ukuran
satu hari.
Skinless fillet: merupakan jenis fillet yang
Permeabel: kedap terhadap faktor lingkungan sudah dihilangkan kulitnya (tanpa kulit).
atau mampu menahan pengaruh luar,
Skin-on fillet: merupakan jenis fillet dimana
misalnya kedap air, kedap udara, dsb.
kulit ikan masih menempel pada irisan
Predusting: pelapisan adonan yang sudah fillet.
dicetak agar memudahkan meletakkan
SOP : Standard Operating Procedure/standar
adonan premix.
operasional prosedur
Pre frying: adalah penggorengan awal sebelum
Sosis ikan: merupakan produk lanjutan dari
produk dibekukan, tujuannya agar
surimi atau daging lumat ikan yang bersifat
makanan tetap utuh dan tidak rusak bila
kenyal dengan penambahan bahan
makanan cair. Proses pre-frying biasanya
pengikat, bumbu-bumbu, dan dimasukkan
dilakukan hanya 30 detik hingga 1 menit,
ke dalam selongsong yang disebut casing.
langsung diangkat agar tidak gosong.
Stuffer: alat untuk mencetak adonan kue dan
Premix/battermix: adalah campuran beberapa
sosis untuk memudahkan masuknya
macam tepung (tepung jagung, tepung
adonan sosis ke casing sosis.
terigu atau pati) yang diikat dengan protein
(telur, protein nabati, dsb), ragi, dan air Stainless steel: logam yang terbuat dari
dingin, diaduk menggunakan mixer. campuran baja dan khrom yang tidak
berkarat
PVC : sejenis plastik kelompok polivinil klorida
Surimi: merupakan produk antara
PVDC : sejenis plastik kelompok poliviniliden
(intermediate product) atau bahan baku
klorida
dasar dalam pembuatan produk gel ikan
HDPE : plastik tahan densitas tinggi (High (fish jelly product) yang dibuat dari ikan
Density Polietilen) giling yang telah melalui proses pencucian
LDPE : platik tahan densitas rendah (Low dengan air dinginserta diekstraksi dan
Density Polietilen) diberi bahan-bahan anti-denaturasi, lalu
124
dibekukan.
Takoyaki: makanan khas Jepang yang terbuat
dari bahan tepung terigu dicampur dengan
bumbu-bumbu serta ketika dicetak
ditambahkan daging guritadan daun
bawang cincang, dimasak menggunakan
cetakan takoyaki sehingga dihasilkan
bentuk bulat-bulat. Takoyaki disajikan
bersama dengan saus takoyaki,
mayonnaise dan taburan katsuobushi.
Tekwan: kudapan yang berasal dari
Palembang. Terbuat dari bahan dasar
empek-empek tetapi dalam penyajiannya
diberi kuah dan sayuran.
Vacuum sealer: merupakan alat untuk
mengemas produk secara vacuum (hampa
udara)
Value added: produk yang memiliki nilai
tambah
125
Adawyah, R. 2007. Pengolahan dan http://infolpk.bsn.go.id/index.php?/sni_m
Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta ain/sni/detail_sni/15569.Diakses 9 Juni
Afrianto, E. dan Evi Liviawaty. 1989. 2018 pukul 10.09
Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Badan Standar Nasional. 2013. SNI 2694: 2013.
Kanisius. Yogyakarta S u r i m i .
Agustini, T. W., dkk. 2006. Modul Diversifikasi http://infolpk.bsn.go.id/index.php?/sni_m
Produk Perikanan Mata Kuliah Teknologi ain/sni/detail_sni/15989.Diakses 9 Juni
Pengolahan Hasil Perikanan Modern. 2018 pukul 10.20
Program Studi Teknologi Hasil Perikanan. Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan
Universitas Diponegoro. Semarang Pengendalian Produksi. Ghalia Indonesia.
Agustini, T. W. dan Fronthea Swastawati. 2008. Jakarta
Pemanfaatan Hasil Perikanan sebagai Barrero, A. M.. and Bello, L. 2000.
Produk Bernilai Tambah (Value-Added) Characterization of Sardine Minced Flesh
dalam Upaya Penganekaragaman Pangan. (Sardinella aurita) Whased with Different
Jurnal Teknologi dan Industri Solution. Journal of Aquatic Food Product
PanganVolume XIV No. 1 Tahun 2008. Technology. 9(3):105-114.
Ali, Mahruss. 2009. Hidrokoloid. Bart, PH. 1981. Pengetahuan Memasak
http://nakedfisher.blogspot.com/2009/05 Modern. Nur Cahaya. Yogyakarta
/hidrokoloid.html.Diakses 8 Juni 2018 Burhanuddin. 2001. Strategi Pengembangan
pukul 21.5 Industri Garam di Indonesia. Kanisius.
Anonim. 2014. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Yogyakarta
Paket Keahlian: Teknologi Pengolahan Dwi Martani, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan
Hasil Perikanan Pengolahan Diversifikasi Menengah Berbasis PSAK. Salemba Empat.
Hasil Perikanan. Direktorat Pembinaan Jakarta Direktorat Jenderal Pengolahan
SMK. Kementerian Pendidikan dan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen
Kebudayaan RI. Jakarta P2HP). 2007. Pola Pembiayaan Usaha
Anonim. 2016. Diversifikasi Produk Perikanan Mikro Kecil dan Menengah Fillet Ikan.
Berbasis Tuna Tahun 2016. Direktorat Bina Jakarta
Mutu dan Diversifikasi Produk Perikanan. Lucas, I. J. And Ward, A. R. 1996. Post Harvest
Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Fisheries Development: A Guide to
Kelautan dan Perikanan. Kementrian Handling, Preservation, Processing and
Kelautan dan Perikanan. Jakarta Quality. Natural Resources Institute 443
Anonim. 2016. Kemasan Produk Hasil pp.Direktorat Jenderal Pengolahan dan
Perikanan. Direktorat Bina Mutu dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP).
Diversifikasi Produk Perikanan. Ditjen 2006. Teknologi Pengolahan Fillet Ikan.
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Jakarta. Satker Direktorat Pengolahan
dan Perikanan. Kementrian Kelautan dan Hasil
Perikanan. Jakarta Effendi, Supli. 2012. Teknologi Pengolahan dan
Assauri, Sofyan. 1980. Manejemen Produksi Pengawetan Pangan. Alfabeta. Bandung
dan Operasi. LBFE UI. Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan
Astawan, M. 2004. Ikan yang Sedap dan Bergizi. Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2
Tiga Serangkai. Solo Laporan Arus Kas (Revisi 2009). Jakarta:
Badan Standar Nasional. 2013. SNI 2696:2013. Salemba Empat.
F i l l e t I k a n B e k u . Irawan, A. 1997. Pengawetan Ikan dan Hasil
Perikanan. CV Aneka. Solo
126
Irianto, K. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. https://blog.ub.ac.id/denytrie/2013/10/1
Yrama Widya. Bandung 0/komposisi-kimia-ikan/ Diakses 7 Juni
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen 2018 pukul 05.00
Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Prawitiningsih, Th. I. 2004. Kajian Sifat
Erlangga. Fungsional Mikrostruktur dan Pendugaan
Farkan, M., 2018. Modul Pelatihan Pengelolaan Umur Simpan Surimi Kering dari Ikan
Keuangan Usaha. Badan Riset dan Sumber Marlin (Makaria sp.). Tesis Sekolah Pasca
Daya Manusia Kelautan dan Perikanan. Sarjana IPB. Bogor
Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan Rokhman, A dkk. 2015. Peningkatan Nilai
dan Perikanan. Jakarta Tambah Ikan dan Limbah Olahannya
Handayaningrat, Soewarno. 1988. Pengantar Melalui Teknologi Penanganan dan
Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Pengolahan. Direktorat Pengolahan Hasil.
Hajimas Agung. Jakarta Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perikanan. Kementerian Kelautan dan
Harahap, S. S. 2008. Analisis Kritis atas Laporan
Perikanan. Jakarta
Keuangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Salman, L. M. 2001. Pembuatan Surimi dan
Kotler, Philip. 1999. Manajemen Pemasaran.
Olahannya. Modul Vedca Pengolahan
Jilid II. Edisi Milenium. Jakarta:
Ikan. Pusat pengembangan dan
Prenhallindo.
Pemberdayaan pendidik dan tenaga
Lanier, T. C. 1992. Measurement of Surimi kependidikan Pertanian. Cianjur. Jawa
Composition and Functional Properties. Barat
Dalam: Lanier TC & Lee CM (eds). Surimi
Santoso, dkk. 2013. Pengembangan Produk
Technology. New York: Marcel Dekker Inc.
Nilai Tambah Ikan Tuna. Direktorat
Lee, C. M. 1984. Surimi Process Technology. Pengolahan Hasil. Dirjen Pengolahan dan
Food Technol 38 (11) 69-80 Pemasaran Hasil Perikanan. Kementrian
Leha, D. 2017. Lengkap Pengertian, Sifat, dan Kelautan dan Perikanan. Jakarta
Komposisi Surimi. http://go- Supraptiningsih, E. dan Vony Rorong. 2008.
perikanan.blogspot.com/2017/05/lengka Pengolahan Hasil Perikanan. Citra Aji
p-pengertian-sifat-dan-komposisi.html Parama. Yogyakarta
Diakses 7 Juni 2018 pukul 11.29
Suryaningrum, D dkk. 2014. Teknologi
Matsumoto, J.J dan Noguchi S.F. 1992. Pengolahan Surimi dan Produk Olahannya.
Cryostabilization of Protein in Surimi. Penerbit ITB. Bandung
Dalam: Lanier TC, Lee CM (eds). Surimi
Suzuki T. 1981. Fish and Krill Protein in
Technology. New York: Marcel Dekker Inc.
Processing Technology. London: Applied
Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan Science Publishing. Ltd.
Edisi keempat. Cetakan Kelima Belas.
Swastawati, F. 2006. Modul Fillet Ikan Segar,
Liberty. Yogyakarta
Proses Pengolahan Produk Ikan Tuna
Nurfianti, D. 2007. Pembuatan Kitosan sebagai (Thunnus sp.), Penanganan Udang Segar.
Pembentukan Gel dan Pengawet Bakso Diktat Teknologi Pengolahan Hasil
Ikan Kurisi. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Perikanan dan Kelautan. Universitas
Ilmu Kelautan. IPB. Bogor Diponegoro. Semarang
Over as Fishery Cooperasion Foundation Syamsir, E. 2011. Ilmu Pangan: Penanganan
(OFCF). 1987. Pengolahan Hasil Perikanan B u m b u d a n R e m p a h .
I. Jakarta http://ilmupangan.blogspot.com/2011/0
Prastyo, D. T. 2013. Komposisi Kimia Ikan. 8/penanganan-bumbu-dan-rempah.html
127
Diakses 8 Juni 2018 pukul 22.35 https://www.indonetwork.co.id/product/kemas
The Liang Gie dan Soetarto. 1992. Pengertian, an-fleksibel-flexible-packaging-1240005
Kedudukan dan Perincian Ilmu diunduh 26 Desember 2018 pukul 10.11
Administrasi. Edisi sembilan. Karya h t t p s : / / g o u k m . i d / t i p s - m e m i l i h - p l a s t i k-
Kencana. YogyakartTrilaksani, W dkk. standing-pouch-untuk-berbagai-macam-
2008. Modul TOT Berbasis Ikan dan produk-anda/ diunduh 26 Desember 2018
Limbahnya. Direktorat Pengolahan Hasil. pukul 10.31
Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil http://www.ciptatunassakti.com/Plastik-PE-
Perikanan. Kementerian Kelautan dan shrink-PE-shrink-PE-shrink-film-plastik-
Perikanan. Jakarta menyusut.html#/image-product/img72-
https://www.maxmanroe.com/vid/marketing/p 1327927725.jpg diunduh 26 Desember
engertian-pemasaran.html diunduh 25 2018 pukul 10.41
Desember 2018 pukul 09.37 http://indonesian.plastic-
http://www.pengertianpakar.com/2015/04/pe packagingbags.com/sale-2147099-
ngertian-dan-jenis-pemasaran.html cellophane-opp-block-bottom-bags-clear-
didunduh 25 Desember pukul 10.08 s i d e - g u s s e t - f o r - ca n d y - s w e e t s . h t m l
h t t p s : / / w w w. s r i b u . c o m / i d / p a c k a g i n g - diunduh 26 Desember 2018 pukul 10.59
d e s i g n /c o n t e s t s / d e s a i n - k e m a s a n - https://id.aliexpress.com/item/Size-6-7-11cm-
diunduh 26 Desember 2018 pukul 22.12 plastic-clear-pvc-packaging-box-pvc-gift-
http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/ box-packaging-clear-plastic-
pengertian-dan-cara-menyusun-jurnal- packaging/32473166734.html diunduh
pengeluaran-kas/ diunduh 15 Desember 26 Desember 2018 pukul 11.04
2018 pukul 21.28 https://indonesian.alibaba.com/product-
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/ detail/wholesale-plastic-pvdc-sausage-
strategi-pemasaran-produk-perikanan- casing-roll-film-60526117572.html
dan-kelautan/ diunduh 25 Desember diunduh 26 Desember 2018 pukul 11.11
2018 pukul 10.50 https://www.bukalapak.com/p/food/makanan/
https://www.jasakonsultanakuntansi.com/per gwazbs-jual-ikan-tongkol-pindang-khas-
bedaan-akuntansi-dan-pembukuan/ pandeglang diunduh 26 Desember 2018
diunduh 17 Desember 2018 pukul 00.19 pukul 19.33
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengemasan http://ht.heatshrinkbarrier.com/boneguard-
diunduh 26 Desember 2018 puku. 07.55 meat-bags-china/none-pvdc-food-
va cu u m - p l a s t i c- n y l o n - b a g - f o r. h t m l
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-cara-
diunduh 26 Desember 2018 pukul 11.19
sederhana-mengelola-stok-barang-pada-
gudang/ diunduh 20 Desember 2018 https://fifinhermawan.wordpress.com/2016/0
pukul 23.15 4/22/packaging/ diunduh 26 Desember
2018 pukul 11.23
https://pengusahamuslim.com/5325-
persiapan-pembukuan-untuk-usaha-start- https://id.wikipedia.org/wiki/Chikuwa diakses
up.html diunduh 20 Desember 2018 pukul 27 Februari 2018 pukul 15.04
00.24 https://indonesian.alibaba.com/product-
https://pengusahamuslim.com/5325- d e t a i l /c h i n a - p r o d u c t - t r a n s p a r e n t -
persiapan-pembukuan-untuk-usaha-start- p o lya m i d e - p l a s t i c- s a u s a g e - ca s i n g -
up.html diunduh 19 desember 2018 pukul 60697602182.html diunduh 30
23.56 Desember 2018 pukul 22.42
128
http://totalfoodpct.blogspot.co.id/2015/10/su 280a/ diunduh 3 Januari 2019 pukul
rimi.html diakses 16 April 2018 pukul 07.32
13.57 http://www.opensnap.com/id/jakarta/p-
https://www.meatsandsausages.com/sausage- pempek-palembang-otak-otak-161-radio-
recipes/frankfurter diunduh 4 Januari dalam-palembang-halal-tekwan-
2019 pukul 18.16 p203890466 diunduh 30 Desember 2018
https://www.barewalls.com/art-print- pukul 22.13
poster/mortadella-bologna- https://indonesian.alibaba.com/product-
sausage_bwc18415102.html diunduh 4 detail/natural-sheep-or-goat-sausage-
Januari 2019 pukul 18.13 casings-293336316.html diakses 16 April
https://gotzinger.com/products/knackwurst 2018 pukul 09.46
diunduh 4 Januari 2019 pukul 18.20 http://asmablogku.blogspot.co.id/2017/10/pe
https://www.gourmetpork.com.tr/en/beer- rbedaan-tepung-roti-parnir-dan-
salami diunduh 4 Januari 2019 pukul panko.html diunduh 30 Desember 2018
18.23 pukul 22.13
https://foodtechpedia.blogspot.com/2017/08/ https://indonesian.alibaba.com/product-
ekstraksi-isolasi-protein.html diunduh 28 detail/natural-sheep-or-goat-sausage-
Desember 2018 pukul 01.49 casings-293336316.html diunduh 30
Desember 2018 pukul 22.13
http://www.polishfoodandgifts.com/liver-
sausage-pasztetowa-1-pound/ diunduh 4 https://www.tokopedia.com/sosissehatid/casin
Januari 2019 pukul 18.25 g-sosis-selulosa-bening diunduh 30
desember 2018 pukul 22.46
https://www.meistercheese.com/product/beef-
summer-sausage-12-oz diunduh 4 Januari http://www.markaindo.co.id/id/produk-
2019 pukul 18.27 ka m i /ca s i n g - s o s i s / d e v r o - c o ll a g e n /
diunduh 30 Desember 2018 pukul 22.19
http://meenasurimi.com/processing diunduh 4
Januari 2019 pukul 22.29 https://www.chopstickchronicles.com/japanes
e-gyoza-rose/ diakses 12 April 2018 pukul
h t t p s : / / w w w . g e r m a n -
08.05
butchery.com.au/products/salami/cervelat
# diunduh 4 Januari 2019 pukul 18.29 https://rasamalaysia.com/gyoza/ diakses12
April 2018 pukul 08.25
https://www.parmasausage.com/Pepperoni_p/
3004s.htm diunduh 4 Januari 2019 pukul https://www.pintaram.com/t/produkolahanika
18.31 n diakses 10 April 2018 pukul 10.45
https://rockymountaindiabetes.com/recipe/ind http://www.opensnap.com/id/jakarta/p-
ividual-meat-loaves/ diunduh 4 Januari pempek-palembang-otak-otak-161-radio-
2019 pukul 19.30 dalam-palembang-halal-tekwan-
p203890466 diakses 16 April 2018 pukul
h t t p s : / / w w w. a l i b a b a . c o m / p r o d u c t -
09.39
d e t a i l / C h ea p - F o o d - I n d u s t r y - M e t a l -
D e t e c t o r s - http://blog.primera52.co.id/apa-pelapis-pre-
for_60730389425.html?spm=a2700.772 dust-dan-batter/ diakses16 April 2018
4857.normalList.6.74143ce0KibGd0&s=p pukul 09.42
diunduh 4 Januari 2019 pukul 23.04 http://blog.primera52.co.id/apa-pelapis-pre-
h t t p : / / w w w. s e d i a m e s i n . c o m /a n e k a - dust-dan-batter/ diakses 16 April 2018
mesin/mesin-pengemas/mesin-vacuum- pukul 09.42
sealer/vacuum-sealer-power-pack-dz- http://asmablogku.blogspot.co.id/2017/10/pe
129
r b e d a a n - t e p u n g - r o t i - p a r n i r - d a n - https://dokumen.tips/documents/pengemasan
panko.html diakses 16 April 2018 pukul -hasil-ternak-dan-ikan.html diunduh 1
09.46 Januari 2019 pukul 07.26
https://beritagar.id/artikel/sains-tekno/plastik- http://ht.heatshrinkbarrier.com/boneguard-
dari-rumput-laut-buatan-indonesia meat-bags-china/none-pvdc-food-
diunduh 8 Desember 2018 pukul 12.01 vacuum-plastic-nylon-bag-for.html
https://beritagar.id/artikel/sains-tekno/serat- diunduh 26 Desember 2018 pukul 11.19
a l a m i - j a d i - a l t e r n a t i f - u n t u k- a t a s i -
masalah-sampah-plastik diunduh 8
Desember 2018 pukul 13.25
https://news.detik.com/advertorial-news-
b l o c k / 3 3 7 8 4 7 4 /s t y r o f o a m - a m a n -
digunakan-sebagai-wadah-makanan
diunduh 31 Desember 2018 pukul 10.56
http://mencobasajalah.blogspot.com/2010/11
/kemasan.html diunduh 31 Desember
2018 pukul 11.00
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296048/
pengabdian/pengemasan-dan-
pelabelan.pdf diunduh 31 Desember 2018
pukul 13.33
http://mencobasajalah.blogspot.com/2010/11
/kemasan.html diunduh 31 Desember
2018 pukul 11.00
https://bolaikan.blogspot.com/2016/10/info-
penting-yang-harus-ada-di-lebel.html
diunduh 1 Januari 2019 pukul 05.35
https://bisnisukm.com/sukses-dengan-bisnis-
aneka-olahan-ikan.html diunduh 1
Januari 2019 pukul 06.02
https://frozener.com/2017/08/05/pengemasa
n-makanan-frozen-food/#more-1226
diunduh 1 Januari 2019 pukul 08.37
https://dokumen.tips/documents/kemasan-
dan-modifikasi-kemasan.html diunduh 7
januari 2019 pukul 12.37
http://poskotanews.com/2017/11/20/rumput-
laut-jadi-bahan-baku-kemasan-
pengganti-plastik/ diunduh 8 desember
2018 pukul 12.06
https://elshinta.com/news/58140/2016/04/2
1/kemasan-berbahan-dasar-rumput-laut-
ini-berpotensi-gantikan-plastik diunduh 8
Desember 2018 pukul 13.50
130
Gambar 1.1: Berbagai Produk Pengembangan Gambar 1.39: Summer Sausage
Olahan Diversifikasi Hasil Perikanan Gambar 1.40: Dry Salami
Gambar 1.2: Ikan Segar sebagai Bahan Baku Gambar 1.41: Cervelat
Gambar 1.3: Tepung tapioka Gambar 1.42: Pepperoni
Gambar 1.4: Tepung terigu Gambar 1.43: Meat Loaves
Gambar 1.5: Tepung sagu Gambar 1.44: Casing Alami Usus Domba
Gambar 1.6: Tepung maizena Gambar 1.45: Casing Colagen
Gambar 1.7: Garam Gambar 1.46: Casing Polyamide
Gambar 1.8: Tepung putih telur Gambar 1.47: Casing Selulosa
Gambar 1.9: Tepung ISP (Isolated Soy Protein) Gambar 1.48: Proses Pembuatan Sosis Ikan
Gambar 1.10: Minyak sayur Gambar 1.49: Diagram Alir Pembuatan Sosis
Gambar 1.11: Jenis-Jenis Pisau Ikan
Gambar 1.12: Jenis-Jenis Timbangan Gambar 1.50: Ekado
Gambar 1.13: Food Processor Gambar 1.51: Gyoza
Gambar 1.14: Silent Cutter/Cutter Bowl Gambar 1.52: Gyoza
Gambar 1.15: Kompor Gambar 1.53: Proses Pembuatan Ekado
Gambar 1.16: Meat Bone Separator Gambar 1.54: Diagram Alir Pembuatan Ekado
Gambar 1.17: Manual Grinder Gambar 1.55: Otak-Otak Ikan Rebus
Gambar 1.28: Meat Grinder Gambar 1.56: Diagram Alir Pembuatan Otak-
Gambar 1.29: Spinner Otak Ikan Rebus
Gambar 1.30: Mesin Pencetak Bakso Gambar 1.57: Otak-Otak Ikan Panggang
Gambar 1.31: Stuffer Sosis Gambar 1.58: Diagram Alir Pembuatan Otak-
Otak Ikan Panggang
Gambar 1.32: Blender
Gambar 1.59: Siomay Ikan
Gambar 1.33: Mixer
Gambar 1.60: Proses pembuatan Siomay Ikan
Gambar 1.34: Heat Sealer
Gambar 1.61: Diagram Alir Pembuatan Siomay
Gambar 1.35: Vacuum Sealer
Ikan
Gambar 1.36: Vacuum Sealer
Gambar 1.62: Chikuwa
Gambar 1.37: Bakso Ikan
Gambar 1.63: Diagram Alir Pembuatan
Gambar 1.38: Proses Pembuatan Bakso Ikan Chikuwa
Gambar 1.39: Diagram Alir Pembuatan Bakso Gambar 1.64: Empek-Empek
Ikan
Gambar 1.65: Diagram Alir Pembuatan Empek-
Gambar 1.40: Sosis Ikan Empek
Gambar 1.33: Polish Sausage Gambar 1.66: Tekwan
Gambar 1.34: Frankfurter Gambar 1.67: Aneka Produk Berbalut Tepung
Gambar 1.35: Bologna Sausage Gambar 1.68: Tepung Predust
Gambar 1.36: Knackwurst Gambar 1.69: Adonan Premix/Buttermix
Gambar 1.37: Beer Salami Gambar 1.70: Tepung Roti Putih Kering
Gambar 1.38: Liver Sausage Gambar 1.71: Tepung Panir
107
131
Gambar 1.72: Tepung Panko Gambar 2.11: Kemasan fleksibel
Gambar 1.73: Nugget Ikan Gambar 2.12: Kemasan kaku
Gambar 1.74: Diagram Alir Pembuatan Nugget Gambar 2.13: Kemasan semi fleksibel
Ikan Gambar 2.14: Kemasan hermetis
Gambar 1.75: Kaki Naga Gambar 2.15: Kemasan tahan cahaya
Gambar 1.76: Diagram Alir Pembuatan Kaki Gambar 2.16: Kemasan tahan suhu tinggi
Naga
Gambar 2.17: Contoh wadah siap pakai
Gambar 1.77: Fish Finger
Gambar 2.18: Contoh wadah siap dirakit
Gambar 1.78: Diagram Alir Pembuatan Fish
Gambar 2.19: Kemasan Plastik Polietilen
Finger
Gambar 2.20: Plastik cellophan
Gambar 1.79: Ajifurai
Gambar 2.21: Kemasan cellophan
Gambar 1.80: Diagram Alir Pembuatan Ajifurai
Gambar 2.22: Kemasan plastik PVC
Gambar 1.81: Abon Ikan
Gambar 2.23: Kemasan plastik PVDC
Gambar 1.82: Diagram Alir Pembuatan Abon
Ikan Cara Basah Gambar 2.24: Kemasan plastik PVDC
Gambar 1.83: Diagram Alir Pembuatan Abon Gambar 2.25: Kemasan logam
Ikan Cara Kering Gambar 2.26: Kemasan kertas
Gambar 1.84: Variasi Bentuk Kerupuk Ikan Gambar 2.27: Kemasan gelas
Gambar 1.85: Kerupuk Ikan Gambar 2.28: Pelabelan yang baik
Gambar 1.86: Diagram Alir Pembuatan Gambar 2.29: Informasi yang dicantumkan
Kerupuk Ikan pada label kemasan
Gambar 1.87: Takoyaki Gambar 2.30: Kemasan aneka olahan ikan yang
Gambar 1.88: Diagram Alir Pembuatan berbentuk krispi
Takoyaki Gambar 2.31: Plastik polietilen untuk
Gambar 1.89: Otak-Otak Bandeng mengemas produk beku
Gambar 1.90: Diagram Alir Pembuatan Otak- Gambar 2.32: Kemasan vacuum produk Olahan
Otak Bandeng Ikan (frozen fish food)
Gambar 2.1: Aneka Produk Olahan Hasil Gambar 2.33: Bahan kemasan kertas
Perikanan Gambar 4.1: Pembukuan Administrasi Produksi
Gambar 2.2: Berbagai kemasan berbahan Olahan Diversifikasi Hasil Perikanan
rumput laut Gambar 5.1: Strategi Pemasaran
Gambar 2.3: Kemasan Berbahan Dasar Rumput
Laut
Gambar 2.4: Kemasan sekali pakai (disposable)
Gambar 2.5: Kemasan multitrip
Gambar 2.6: Kemasan semidisposable
Gambar 2.7: Kemasan primer
Gambar 2.8: Kemasan sekunder
Gambar 2.9: Kemasan Tersier dan kuartener
Gambar 2.10: Kemasan fleksibel
132
107
Tabel 1.1: Kandungan Protein per 100 gr Diversifikasi Hasil Perikanan
Daging Ikan Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Tabel 1.2: Kandungan Asam Amino dalam Diversifikasi Hasil Perikanan
Daging Ikan Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Tabel 1.3: Kandungan Asam Lemak dalam Diversifikasi Hasil Perikanan
Daging Ikan Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Tabel 1.4: Kandungan Mineral pada Ikan Diversifikasi Hasil Perikanan
Tabel 1.5: Vitamin-Vitamin yang Terdapat pada Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Ikan Diversifikasi Hasil Perikanan
Tabel 1.6: Bentuk Pemanfaatan Ikan Basah Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Tabel 1.7: Ciri-Ciri Ikan Segar dan Ikan Busuk Diversifikasi Hasil Perikanan
Tabel 1.8: Persyaratan Mutu dan Keamanan Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Fillet Ikan Beku Diversifikasi Hasil Perikanan
Tabel 1.9: Pengelompokan Ikan Bedasarkan Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Mutu Surimi yang Dihasilkan Diversifikasi Hasil Perikanan
Tabel 1.10. Tingkatan Mutu Surimi dalam Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Perdagangan Diversifikasi Hasil Perikanan
Tabel 1.11. Syarat Mutu dan Keamanan Surimi Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Diversifikasi Hasil Perikanan
Tabel 1.12. Beberapa Istilah dalam Pembuatan
Aneka Breaded Seafood Produc Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Diversifikasi Hasil Perikanan
Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Diversifikasi Hasil Perikanan Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Diversifikasi Hasil Perikanan
Tabel 3.2. Rincian Biaya Investasi Pengolahan
Produk Olahan Diversifikasi Hasil Perikanan Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Diversifikasi Hasil Perikanan
Tabel 3.3. Rincian Biaya Pengolahan Bakso Ikan
Tabel 3.4. Rincian Biaya Pengolahan Bakso Ikan
dan Rumput Laut
Tabel 3.5. Rincian Biaya Pengolahan Sosis Ikan
Tabel 3.6. Rincian Biaya Pengolahan Ekado
Tabel 3.7. Rincian Biaya Pengolahan Siomay
Ikan
Tabel 3.8. Total Rincian Biaya Variabel
Tabel 3.9. Rincian Biaya Tetap Pengolahan
Produk Olahan Diversifikasi Hasil Perikanan
Tabel 3.10. Pendapatan Usaha Produksi Olahan
Diversifikasi Hasil Perikanan Per Bulan
Tabel 5.1. Contoh Kartu Stok
Tabel 5.2 Contoh Buku Induk Inventaris Barang
Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
Diversifikasi Hasil Perikanan
Tabel 3.1. Harga Jual Produk Olahan
133
Nama Lengkap :Siti Munawaroh, S. Pi
Telepon /HP :089671483756
Email :munahihi78@yahoo.com
Akun Facebook :siti munawaroh
Alamat Kantor :SMK N 1 Sanden,
Jl. Samas Km.11, Ngemplak, Srigading, Sanden,
Bantul, Yogyakarta 55763
Kompetensi Keahlian: Agribisnis Pengolahan Hasil
Perikanan (APHPi)
RiwayatPendidikanTinggidanTahunBelajar
1.Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jur. Perikanan, Fakultas Pertanian UGM, lulus 2002
2.Akta Mengajar UNY, lulus 2004
134
107