Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM OLAHAN PRODUK SETENGA JADI

MIE RL DAN KRIPIK RL

DISUSUN OLEH : NURUL IZA RAHARENG

SMK N 1 KOTA TUAL

PROVINSI MALUKU TENGGARA

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTATAR
Pujih sukur kehadirat ALLAH SWT, atas rahmat dan hidayanya saya dapat melesaikan laporan
kegiatan praktium bab pengolahan bahan setenga jadi .solawat serta salam semoga senang tiasa
tercuhrahka kepada jujunngam kita Nabi Muhammad saw .
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................................................I

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................II

DAFTAR ISI ................................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG ...............................................................................................................2


1.2 TUJUAN PENULIS.................................................................................................................4

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................................5

2.1 HASIL ..................................................................................................................................6

2.2 PEMBAHASAN .....................................................................................................................7

BAB III PENUTUP .......................................................................................................................8

3.1 KESIMPULAN ......................................................................................................................9

3.2 SARAN .................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................11


BAB I
PENDAHULAN :
1.1 Latar Belakang

Rumput laut merupakan salah satu komoditi di dunia perdagangan nasional dan internasional.
Rumput laut dikenal dengan sebutan algae atau seaweed. Rumput laut sangat berpotensi di
Indonesia sebab tumbuh dan tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia. Menurut Dahuri
(2002), industri pengolahan rumput laut memang perlu dikembangkan mengingat potensi
rumput laut di Indonesia cukup besar dengan potensi lahan atau perairan yang cocok untuk
budidaya mencapai 2,1 juta hektar.

Produksi rumput laut Gorontalo tahun 2011 ribu ton dan meningkat hingga mencapai 95,48 ribu
ton (BPS. 2012). Provinsi Gorontalo mempunyai beberapa lokasi budidaya rumput laut, namun
yang paling dominan adalah di Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara (Harun, dkk.
2012). Sebagian besar petani budidaya rumput laut hanya sekedar membudidayakan tanpa
melakukan usaha pengolahan rumput laut. Mereka menjual rumput laut dalam bentuk bahan
mentah (produk kering), sehingga nilai tambah dari rumput laut belum dinikmati oleh
masyarakat (Maskur, 2010). Gorontalo menjadikan rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii
sebagai komoditi unggulan daerah sehingga pemanfaatan rumput laut baik dalam bentuk segar
dan olahannya harus terus dikembangkan.

K. alvarezii sangat potensial sebagai penghasil karagenan karena karagenan banyak


dimanfaatkan dalam industri makanan, obat-obatan, kosmetik tekstil, cat, pasta gigi dan industri
lainnya (Winarno, 1996). Dalam industri pangan K. alvarezii sudah banyak digunakan sebagai
bahan baku dalam pembuatan dodol, puding, selai, es krim, es buah, cendol, pembuatan mie
dan permen jelly .

Mie menjadi salah satu jenis makanan olahan tepung yang digemari oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia kerena rasanya yang enak, mudah didapat, harganya yang terjangkau dan
penyajiannya siap dikonsumsi, disamping itu, mie dapat digunakan sebagai variasi dalam lauk
pauk, dan pengganti nasi. Pada umumnya mie dikelompokan menjadi dua yakni mie kering dan
mie basah. mie basah adalah mie yang belum dimasak (nama-men) kandungan airnya cukup
tinggi sehingga cepat basi. Mie basah biasanya hanya bertahan satu hari. Yang kedua yakni mie
kering (kan-men), seperti ramen dan beragam mie instant yang banyak kita jumpai di pasaran.
Kelebihan dari mie kering dibandingkan dengan mie basah yaitu umur simpan yang lebih lama,
karena kandungan air dalam mie kering lebih sedikit
1.2 TUJUAN PENULIS

1. Mengetahui hasil organoleptik (uji hedonik) dari produk mie kering yang disubtitusi dengan
rumput laut K. Alvarezii
2. Mengetahui karakteristik kimiawi dari hasil uji hedonik produk mie kering terpilih yang
disubtitusi dengan rumput laut K. Alvarezii.
Manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Memperoleh informasi tentang hasil organoleptik (uji hedonik) dari produk mie kering yang
disubtitusi dengan rumput laut K. Alvarezii.
2. Memperoleh informasi tentang karakteristik kimiawi dari hasil uji hedonik produk mie kering
terpilih yang disubtitusi dengan rumput laut K. Alvarezii.
3. Hasil penelitan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir khusunya ibuibu nelayan yang
memiliki sumber daya alam rumput laut.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN :

2.1 HASIL MIE RL COTTONI

NO BAHAN DALAM MEMBUAT ALAT DALAM MEMBUAT


MIE RL MIE RL
1 RUMPUT LAUT COTTONI 250 BLENDER
GRM
2 TEPUNG TERIGU 500 GRM KONVOR
3 AIR BERSIH 25 GRM PISAU
4 TELUR 1 BUTIR TIMBANGAN
5 GARAM 4 GRM WADAH
6 CMC 2 GRM PANCI ATAU KUALI
7 MESIN MOLENG

2.2PEMBAHASAN MIE RL COTTONI

Pertama tama kita harus mencuci RL COTTONI terlebih dahulu , setelah mencicu RL COTTONI
rendamkan RL COTTONI dengan belimbing asam selama 5 menit , stelah proses perendama selesai
blender rumput laut setelah membleder rumput laut bleder bawang putih dengan lada , setelah
selesai memblender semuah bahan bleder ,campurkan RL dengan tepung dan lada yg tadi sudah dia
blender , campurkan adona hingga merata , kalau adona sudah merata angkat potongan kecil dan
bulat kan potong itu dan dilebarkan dengan mesin moleng , setelah di lebarkan potongkan adonat
yang sudah di lebarkan panjang panjang danjadikan seperti mie . dan jadilah produk setenga jadi
produk setenga jadi , dan kalu mau makan baru di ambil lalu di masak selesai .

2.1 HASIL KRIPIK RL COTONI

NO BAHAN DALAM PEMBUATAN ALAT DALAM PEMBUATAN


KRIPIK KRIPIK
1 RUPUT LAUT COTTONI 400 GR BLENDER
2 TEPUNG TAPIOKA 2 BUNGKUS KONVOR
100 GR
3 BAWANG PUTIH 7 SIUM WADAH / LOYANG
4 LADA BIJI 1 GR PISAU
5 ROYKO 1 BUNGKUS SENDOK
6 RL DI REBUS DAUN PISANG
7 BALANGAN / KUALI
2.2 PEMBAHASAN KRIPIK RL COTTONI

Pertama tama siapkan alat dan bahan , dan cucikan RL COTTONI hinga bersih setelah dicuci rebuskan
RL COTTONI setelah di rebus diamkam selama 5 menit hinga RL DINGIN dan blender RL dan lada
hinga halus dan campurkan denga tepung tapioka hinga merata kalau sudah merata bentukan
adonat bulatan panjang , setelah membuat bulat panaskan air dia dalam panci kalau air nya sudah
mendidi kukus adonat yang tadi sudah di bulatkan panjang panjang kalau suadah masak adonat nya
keluar k adonat dan diamkan hinga dingin , setelah didiamkan potong adonat tipis tipis dan jemur
kan adonat itu dan jadikan kipik RL COTTONI
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

 kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Pada perlakuan mie rumput laut basah (kelompok 1 sampai 4), setelah perebusan atau
sebelum dikasih bumbu mie yang dihasilkan yaitu berwarna putih kekuningan dengan
tekstur, kenyal dan beraroma maupun rasa khas mie.
2. . Pada perlakuan mie basah setelah dikasih bumbu warna mie menjadi kuning kecoklatan,
dengan tekstur kenyal, aroma khas mie dan rasa sangat gurih.
3. 3. Pada kelompok 5 sampai 9, perlakuan pembuatan mie rumput laut kering atau dioven
selama 2 hari dengan suhu 600C diperoleh warna mie putih kekuningan, tekstur keras
(kering) dengan rasa dan aroma khas mie kering.
4. 4. Saat mie rumpu laut kering dilakukan penggorengan dengan alat keep drying selama 5
menit dengan suhu 1300C diperoleh warna mie kuning, tekstur sangat renyah, sedikit keras,
dan beraroma maupun rasa khas mie.
5. 5. Pada perlakukan mie rumput laut kering yang telah direbus dihasilkan warna mie kuning
dengan tekstur cukup kenyal, dan aroma maupun rasa tetap khas mie.
6. 6. Pada saat pengadonan ditambahkan telur yang berfungsi sebagai pengemulsi yang baik,
dapat mempercepat hidrasi air pada tepung terigu dan bersifat mengembangkan adonan
7. . 7. Penambahan air pada saat proses pemblenderan rumput laut tidak boleh terlalu banyak,
karena dapat penyebabkan tekstur mie menjadi lengket dan menjadi sulit pada saat
pencetakan.

8 Pemakaian garam pada pembuatan mie rumput laut untuk kekenyalan, memberikan rasa
yang gurih pada mie yang dihasilkan serta bersifat elastisitas.

8. Didalam tepung terigu terdapat suatu senyawa yang dinamakan gluten. Gluten merupakan
protein yang bersifat khas yang terdapat pada tepung terigu yaitu mie yang dihasilkan tidak
mudah putus pada saat pembuatan atau pencetakan dan pemasakan. Selain itu juga akan
menghasilkan tekstur, konsistensi dan rasa yang khas dari produk yang dihasilkan.

SARAN

MENURUT SAYA, SARAN DAN KRITIK MIE ISTAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
Mie rumput laut memang nikmat di konsumsi ketika cuaca dingin atau sangat lapat sekalipun.
Namun,kandungan gizinya kurang sehat bagi tubuh sehinga saya memberi saran perlu di
tambahkan sesuatu yg mengandung gizi baik.

Kritik mie rumput laut sangan tidak diajurkan untuk dikonsumsi . mengapa ?

Karena mie rumput laut banyak menyandung bumbu memakai pengawet . selain itu zat liling
terkandung di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai