LAPORAN
Disusun Oleh :
Mufidah Alwiyani 174101018
Nur Rosdiyawati 174101007
Raisa Wilda Safitri I 174101010
Windi Oktavia Lestari 174101020
Kelas : A-2017
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................................. 26
B. saran ......................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram ALir Proses Pembuatan Tahu Secara Sederhana ............... 18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang-kacangan dan biji-bjian seperti kacang kedelai, kacang
tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan
sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting perannya dalam
kehidupan. Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur
sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini,
bahan tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan
seperti keripik, tahu dan tempe, serta minuman seperti serbuk bubuk dan
susu kedelai.
Kedelai mengandung protein 35% bahkan pada varitas unggul
kadar protein nya dapat mencapai 40-43%. Dibandingkan dengan beras,
jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam,
kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir
menyamai kadar protein susu krim kering.
Kedelai dapat diolah menjadi; tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan
lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada
umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang
digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai dirumah tangga,
kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan.
Dasar pembuatan tahu adalah melarutkan protein yang terkandung
dalam kedelai dengan menggunakan air sebagai pelarutnya. Setelah
protein tersebut larut, diusahakan untuk diendapkan kembali dengan
penambahan bahan pengendap sampai berbentuk gumpalan-gumpalan
protein yang akan menjadi tahu. Salah satu cara pembuatan tahu ialah
dengan menyaring bubur kedelai sebelum dimasak, sehingga cairan tahu
yang sudah terpisah dari ampasnya (Radiyati,1992).
Pabrik tahu seringkali belum ditangani secara baik sehingga
menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
1
2
Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair dan padat. Limbah padat
belum dirasakan dampaknya terhadap lingkungan karena dapat
dimanfaatkan untuk makanan ternak, tetapi limbah cair akan
mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang langsung ke sungai akan
menyebabkan tercemarnya sungai. Limbah cair yang dihasilkan
mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut, akan mengalami
perubahan fisika, kimia dan hayati yang akan menghasilkan zat beracun
atau menciptakan media untuk tumbuhnya kuman dimana kuman ini dapat
berupa kuman penyakit atau kuman lainnya yang merugikan baik pada
tahu sendiri ataupun tubuh manusia. Bila dibiarkan dalam air limbah akan
berubah warnanya menjadi kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini
akan mengakibatkan sakit pernapasan. Apabila limbah ini dialirakan ke
sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih digunakan maka akan
menimbulkan penyakit gatal, diare, dan penyakit lainnya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kami melakukan kunjungan ke
salah satu tempat usaha tahu didaerah manonjaya untuk menganalisis
kualitas lingkungan dari pabrik sektor informal tersebut.
B. Deskripsi Produk
Tabel 1.1 Dekripsi Produk Tahu
Nama Produk Tahu
Bahan Utama Kacang kedelai
Proses Pengolahan Tahap proses yaitu:
1. Memilih kacang kedelai yang baik.
2. Rendam kacang kedelai dalam air
bersih selama 8 jam.
3. Kedelai dibersihkan kembali dengan
cara dicuci berkali-kali.
4. Kedelai dipecah dan dihancurkan.
5. Kacang kedelai digiling sampai halus.
3
4
5
memompa air dari sumur ke toren (tempat air) dan juga untuk
lampu/penerangan. Bahan bakar yang digunakan adalah jenis solar
yang digunakan pada mesin penggiling kedelai.
IDENTIFIKASI MASALAH
7
8
B. Identifikasi Masalah K3
Beban kerja di pabrik tahu didominasi secara fisik, seperti berdiri lama
di setiap tahapan proses produksi yang menyebabkan para pekerja mengeluh
pegal dan sakit pinggang setelah bekerja.
Pada proses penggilingan kacang kedelai para pekerja terpapar
kebisingan mesin sekitar ≥40dB selama 6 jam berkerja berdampak
komunikasi tidak berjalan lancar, mengharuskan pekerja berkomunikasi
dengan cara berteriak dan lama kelamaan akan mengakibatkan ketulian.
Selain itu, keadaan di tempat kerja yang licin karena air limbah sisa
pembibitan tahu dan air sisa produksi dibuang ke lantai, tidak langsung ke
saluran pembuangan, hal ini beresiko pekerja mengalami kecelakaan kerja
seperti terpeleset dan membuat pekerja tidak bisa produktif selama beberapa
hari.
Pada proses perebusan bubur kacang kedelai para pekerja terpapar suhu
panas ≥4000°C, apabila para pekerja tidak memperhatikan keselamatan kerja
dan APD yang digunakan akan berdampak mengalami luka bakar ringan
akibat bubur kedelai yang panas mengenai anggota tubuh. Pekerja yang
berada di depan tungku api terpapar langsung suhu panas dari pembakaran
kayu bakar sekitar 4000oC, hal tersebut dapat mengakibatkan pekerja
mengalami dehidrasi dan berkeringat lebih, selain itu pekerja juga beresiko
terkena luka bakar. Penerangan tambahan di tempat kerja yang hanya
11
SOP dalam pelaksanaan proses operasi. SOP ini menjadi dasar bagi
pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Secara teknis hal ini agak
mudah dilaksanakan, namun untuk industri kecil sangat sulit
diimplementasikan.
d. Modifikasi Peralatan
Modifikasi peralatan di industri kecil pembuatan tahu ini sangat
penting dilakukan. Efisiensi dan efektifitas dalam proses menjadi
alasan untuk dilakukan hal ini. Peralatan penyaringan dan
pengepresan masih menggunakan tenaga manusia sehingga kadar
cairan/ fitrat tahu yang terbuang masih tinggi. Sebaiknya proses ini
perlu dilakukan modifikasi peralatan penyaringan dengan tenaga
mesin press sehingga dapat mengurangi tenaga kerja penyaringan dan
mengurangi hasil produksi yang terbuang.
Untuk penyediaan air panas dan uap panas, industri tahu ini masih
menggunakan drum air untuk menghasilkan air panas, hal ini bisa
digantikan dengan boiler dengan ukuran 0,5 Ton/ jam sehingga waktu
dan tenaga lebih efisien. Sebaiknya mulai diupayakan membuat
digester dan instalasi pemanfaatan biogas, karena limbah yang
dihasilkan industri tahu dapat menghasilkan biogas yang jika tidak
dimanfaatkan akan mencemari lingkungan. Pemanfaatan biogas
sebagai bahan bakar proses di industri tahu dapat mengurangi
penggunaan bahan bakar yang sehari – hari digunakan oleh industri
tahu ini yaitu minyak solar.
e. Reuse Air Pemasakan
Air pemasakan yang sudah dibubuhi garam dan bawang bisa
digunakan kembali untuk memasak tahu lagi.
f. Perbaikan Alur Tata Cara Proses Operasi
Perbaikan alur tata cara proses operasi juga dapat memberikan
kontribusi keuntungan.
14
asap yang
dihasilkan
tidak
mengotori
ruang Mengurangi
produksi dan limbah padat.
rumah
disekitarnya.
Asap dari 5. Memanfaatkan Sisa arang
bahan bakar. batok dan bisa di jual
sabut kelapa sehingga
untuk menambah
pengganti pendapatan.
kayu bakar.
Penyaringan Terbentuknya 6. Dijual untuk Nilai tambah Mengurangi
dan ampas tahu makanan pada proses limbah semi
pengepresan yang bila ternak dan produksi. padat
ampas dibiarkan substitusi Menambah
menimbulkan makanan pendapatan.
bau busuk lainnya
Penggumpalan Terbentuknya 7. Bahan Nilai tambah Mengurangi
atau Whey yang pembuatan pada proses limbah cair
penambahan bila dibiarkan Nata de Soya produksi dan polusi
biang menimbulkan 8. Pembuatan udara dapat
bau asam yang membran didegradasikan
menyengat semikonduktor
Pencetakan Sisa 9. Dikumpulkan Dijual Mengurangi
dan pencetakan dalam satu sehingga limbah padat
pemotongan dan wadah menambah
pemotongan pendapatan
16
Sanitasi dan Sisa air 11. Dibuat sistem Nilai tambah Mengurangi
pembersihan sanitasi dan biogas dari proses limbah cair
sisa seluruh proses limbah cair produksi
proses tahu
BAB IV
PENANGANAN MASALAH
17
18
Penggilingan
Bubur
Air (450 Lt)
Penyaringan
Ampas tahu
Pengirisan
Tahu
4) Tahap Metanogenesis
Merupakan tahap dominasi perkembangan sel
mikroorganisme dengan spesies tertentu yang menghasilkan
metana. Pada tahap ini terjadi konversi asam organik menjadi
metana, karbon dioksida, dan gas-gas lain seoerti hidrogen
sulfida, hidrogen dan nitrogen. Pembentukan metana dilakukan
oleh bakteri penghasil metana yang terdiri dari sub divisi
acetocalstic methane bacteria seperti Methanococcus,
Methanosarcina, Methanobacillus dan Methanobacterium
yang menguraikan asam asetat menjadi metana dan karbon
dioksida. Karbon dioksida dan hidrogen yang terbentuk dari
reaksi penguraian di atas, disintesa oleh bakteri pembentuk
metana menjadi metana dan air. Proses pembentukan asam dan
gas metana dari suatu senyawa organik sederhana melibatkan
banyak reaksi percabangan.
26
27
Alfazein, Bella S. 2014. Makalah Nata De soya. Semua tentang cinta dan
kehidupan. (Online). Tersedia dalam http://cimpuyy.blogspot
.com/2014/08/makalah-nata-de-soya.html. [20 April 2019).
Ansyari, Isya. 2015. Apa itu gas metana? Apa saja bahayanya. Isya Ansyari.
(Online) tersedia dalam https://learnmine.blogspot.com/2014/10/apa-itu-
gas-metana-apa-saja-bahaya-nya.html?m=1. [24 April 2019].
Indrasti, Nastiti Siswi dan Anas Miftah Fauzi. 2009. Produksi Bersih. Bogor: IPB
Press Kampus IPB Taman Kencana Bogor.
Noviansyah, Denny. 2012. Limbah Industri Tahu Dan Teknologi Biogas Air
Limbah Tahu Guna Mewujudkan Penerapan Energy Baru Terbarukan
Sector Industri Kecil Menengah. Dhenov. (Online) tersedia dalam
http://dhenov.blogspot.com/2012/03/limbah-industri-tahu-dan-
teknologi.html. [26 April 2019].
Proxsis WP. 2017. Bahaya H2S Secara Umum dan Pengaruhnya Terhadap
Manusia. Oil and Gas Management Center. (Online) tersedia dalam
https://oilandgasmanagement.net/bahaya-h2s/. [24 April 2019].
Sari, Yunita dan Haryoto K. 2012. Efektifitas Pengolahan Limbah Cair Pabrik
Tahu SMD Cipayung Jakarta Timur dan Aspek Terhadap Kesehatan
Masyarakat Tahun 2012. FKM UI.
Wikipedia. 2018. Hidrogen sulfida. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. (Online)
tersedia dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen_sulfida. [25 April
2019].
LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR KUESIONER
A. Identitas Pekerja
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidkan terakhir :
Lama bekerja :
Jam istirahat :
B. Pertanyaan-pernyataan
1. Aspek Fisik
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah pada setiap ruang kerja terdapat jendela?
2. Apakah anda nyaman dengan cahaya di tempat kerja?
3. Apakah pada saat proses bekerja membutuhkan
cahaya bantuan seperti lampu?
4. Apakah ada sumber pencahayaan di tempat kerja?
5. Apabila terdapat lembur, apakah mendapatkan
pencahayaan yang cukup?
6. Apakah pada alat yang digunakan pada saat kerja
mengeluarkan suara?
7. Jika ya, apakah suara tersebut menganggu pekerjaan?
8. Berapa lama anda terpapar bising dari mesin?
9. Apakah alat yang digunakan pada saat kerja
mengeluarkan panas?
10. Jika ya, apakah panas yang dihasilkan menganggu
pekerjaan anda?
11. Berapa lama anda terpapar panas dari proses
pekerjaan?
12. Apakah pada ruangan kerja terdapat ventilasi?
13. Apakah pada proses kerja ada yang mengeluarkan
bau?
14. Jika ya, apakah bau tersebut mengganggu pekerjaan
anda?
2. Aspek Biologis
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anda pernah merasakan gatal-gatal pada kulit
akibat bahan baku tahu?
2. Apakah anda pernah mengalami luka pada kulit?
3. Jika ya, apakah anda tetap bekerja?
4. Apakah anda pernah merasa gatal-gatal pada rongga
hidung (flu)?
5. Jika ya, apakah anda tetap bekerja?
7. Apakah anda pernah mengalami merah-merah pada
kulit?
8. Apakah tempat kerja dibersihkan setiap hari?
3. Aspek Psikolgis
4. Aspek Ergonomi
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anda melakukan sikap duduk dan berdiri
secara bergantian?
2. Apakah anda mengalami pegal pada punggung setelah
berdiri dalam waktu yang lama?
3. Apakah anda mengalami lemah, letih, lesu, lunglai
setelah bekerja?
4. Apa keluhan lain yang anda rasakan?
5. Apakah anda tahu sikap ergonomis pada sikap berdiri?
6. Apakah anda menggunakan alat ketika bekerja?
7. Jika ya, alat apa yang digunakan?
8. Apakah anda merasa nyaman ketika menggunakan alat
tersebut?
9. Apakah anda memiliki keluhan sebelum bekerja
disini? (tentang ergonomi dalam berdiri)
10. Apakah anda memiliki keluhan setelah bekerja disini?
11. Apakah anda menggunakan masker ketika bekerja?
12. Apakah anda menggunakan sarung tangan ketika
bekerja?
13. Apakah anda menggunakan pakaian khusus ketika
bekerja?
14. Apakah anda menggunakan sepatu khusus ketika
bekerja?
5. Aspek Kesehatan
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kualitas lingkungan disini baik?
2. Apakah kualitas air disini baik?
3. Apakah anda pernah sakit ketika bekerja disini? Sakit apa :
Terakhir sakit
:
4. Apakah anda melakukan pengobatan terhadap Dimana :
penyakit yang diderita?
5. Apakah anda memiliki jaminan kesehatan? Sebutkan
JKN :
6. Apakah pemilik pabrik memberi fasilitas kesehatan Sebutkan
terhadap pekerja? faskes :
7. Apakah pemilik pabrik memperhatikan kesehatan Seperti apa :
pekerja?
Lampiran 3
di Jl. Pasir Panjang Dsn. Cisalam Ds. Pasir Panjang kec. Manonjaya Kab.
Tasikmalaya
Kategori
No Objek Pengamatan Keterangan
Ya Tidak
Prinsip I :Pemilihan Bahan Baku
Tahu
1 Kacang kedelai dalam kondisi segar
dan tidak busuk
2 Kacang kedelai utuh dan tidak rusak
3 Kacang kedelai diperoleh dari tempat
penjualan yang diawasi pemerintah
Prinsip II : Penyimpanan Bahan
Baku Tahu
1 Tempat penyimpanan kedelai dalam
keadaan bersih
2 Tempat penyimpanan kedelai tertutup
3 Tempat penyimpanan kedelai tidak
menjadi tempat bersarang serangga
dan tikus
4 Tempat penyimpanan kedelai terpisah
dengan makanan jadi
Prinsip III : Pengolahan Tahu
A. Penjamah Tahu
1 Penjamah makanan tidak menderita
penyakit menular seperti : batuk, pilek,
influenza, diare, penyakit perut, dsj.
2 Menjaga kebersihan tangan, rambut,
kuku, dan pakaian
3 Memakai celemek dan tutup kepala
4 Mencuci tangan setiap kali hendak
menangani tahu
5 Menjamah tahu menggunakan
alat/perlengkapan atau dengan alas
tangan
6 Tidak merokok saat melakukan
pengolahan tahu
7 Tidak batuk/bersin ke arah tahu atau
tanpa menutup hidung/mulut
8 Tidak menggunakan
aksesoris/perhiasan saat mengolah
tahu
9 Tidak menggaruk anggota badan
(telinga, hidung, mulut atau bagian
lainnya) saat mengolah tahu
B. Cara Pengolahan Tahu
1 Mencuci dan merendam kedelai
dengan air bersih
2 Tidak terjadi kontaminasi makanan
3 Mengguankan bahan tambahan pangan
4 Bahan Tambahan Pangan (BTP) sudah
memiliki izin
C. Tempat Pengolahan Tahu
1 Lantai dari bahan yang mudah
dibersihkan, tidak licin, tahan lama,
dan kedap air
2 Dinding kedap air dan mudah
dibersihkan
3 Pintu dan jendela terhindar dari lalat
dan serangga
4 Jauh dari pencemaran
5 Tersedia air bersih yang cukup
6 Tersedia tempat sampah yang terbuat
dari bahan yang kuat, kedap air,
tertutup, dan mudah diangkut
7 Memiliki ventilasi yang cukup baik
(10% dari luas lantai)
8 Tersedia SPAL (Saluran Pembuangan
Akhir LImbah)
9 Langit – langit berwarna terang, tidak
bocor, dan mudah dibersihkan
10 Pencahayaan tidak menyilaukan
11 Tersedia kamar mandi yang bersih
untuk pekerja
12 Tersedia tempat mencuci tangan,
bahan makanan, dan peralatan
D. Peralatan Pengolahan Tahu
1 Peralatan dicuci terlebih dahulu
sebelum digunakan
2 Peralatan yang sudah dipakai dicuci
dengan air bersih dan sabun
3 Peralatan yang sudah dicuci
dikeringkan
4 Mesin pengolah dan bebas karat
5 Peralatan disimpan dalam rak
penyimpanan tertutup/bebas
pencemaran
6 Peralatan tidak rusak/retak
7 Wadah penampunagn bubur kedelai
terbuat dari alumunium/baja
8 Tersedia bak air pencucian kedelai
yang bersih dan bebas lumut
9 Tungku dilengkapi alat penangkap
asap
Prinsip IV : Penyimpanan Tahu
Yang Sudah Jadi
1 Ada wadah khusus untuk menyimpan
tahu
2 Tempat penyimpanan dalam keadaan
bersih
3 Disimpan pada tempat tertutup
4 Tahu yang sudah jadi disimpan jauh
dari bahan pencemar dan binatang
pengganggu
Prinsip V : Pengangkutan Tahu
1 Tersedia alat pengangkut khusus untuk
mengangkut tahu
2 Tahu diangkut dalam keadaan tertutup
3 Tempat tahu dalam keadaan bersih
4 Tempat tahu tidak berkarat dan mudah
dibersihkan
5 Pengangkutan tahu tidak melewati
daerah kotor
Lampiran 4
Jl. Pasir Panjang Dsn. Cisalam Ds. Pasir Panjang Kec. Manonjaya Kab.
Tasikmalaya
PERTANYAAN
JAWABAN
Responden 1
1. Nama : ...................................................................
2. Lama tinggal : ...................................................................
3. Persepsi :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.......................
4. Keluhan :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
......................................................
Responden 2
1. Nama : ...................................................................
2. Lama tinggal : ...................................................................
3. Persepsi :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.......................
4. Keluhan :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.....................................................
Responden 3
1. Nama : ...................................................................
2. Lama tinggal : ...................................................................
3. Persepsi :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.......................
4. Keluhan :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
......................................................
Lampiran 5
DOKUMENTASI