DISUSUN OLEH:
NIM : 210410001
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
atas limpahan dan karunia-Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan
terima kasih kepada dosen pembimbing, serta pihak-pihak yang telah memberikan
Saya berharap dengan informasi yang saya dapat, kemudian saya sajikan
ini dapat memberikan penjelasan yang cukup kepada para pembaca. Saya
menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, saya menerima kritik dan saran agar penyusunan
makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak
terima kasih dansemoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Semoga semua pihak dapat menikmati dan mengambil esensi dari makalah ini.
Terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Home Industri adalah bisnis atau perusahaan berskala besar usaha
kecil yang bergerak di bidang industri tertentu. Menurut dewan pengawas
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa usaha
keluarga adalah perusahaan makanan dengan lokasi bisnis rumahan dengan
manual ke peralatan pengolah makanan semi-otomatis.
a. Analisis Biaya
Biaya produksi sangat penting peranannya bagi perusahaan
khususnya dalam industri rumah tangga dalam menentukan jumlah output,
sehingga pemahaman tentang konsep dan definisi biaya produksi adalah
bagaimana biaya bervariasi dengan perubahan output dan bagaimana
perkiraan biaya produksi secara empiris harus benar-benar dipahami.
Biaya produksi digolongkan menjadi dua yaitu biaya tetap/fixed cost (FC)
dan biaya variabel/variabel cost (VC) (Sudono Sukirno, 2003):
1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya jumlahnya tidak berubah-ubah dan
yang digunakan atau dikeluarkan untuk membeli faktor-faktor
produksi yang tidak habis dipergunakan dalam sekali proses produksi,
biaya tetap juga diartikan sebagai biaya yang besar kecilnya tidak
tergantung pada besar kecilnya produksi, jadi banyak sedikitnya
produksi yang dihasilkan tidak mempengaruhu perubahan biaya
tersebut. Contoh dari biaya tetap yaitu biaya dari alat-alat produksi
4
yang digunakan dalam suatu proses produksi seperti gedung, lahan,
listrik, penyusutan air, sewa tempat usaha dan bunga modal usaha.
2. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang berhubungan langsung
dengan biaya produksi, biaya variabel dipengaruhi oleh banyaknya
produksi yang dihasilkan. Yang termasuk biaya variabel adalah
jumlah bahan baku yang digunakan dalam suatu proses produksi.
Banyak sedikitnya bahan baku yang digunakan akan berpengaruh
pada penjualan hasil produksi. Contoh dari biaya variabel yaitu biaya
bahan baku, bahan bakar, bahan penolong, pengemasan, transportasi
dan tenaga kerja.
Analisis biaya dilakukan untuk mengetahui besar biaya yang
dikeluarkan oleh pelaku usaha industri tempe dalam kegiatan
usahanya. Total biaya dapat diketahui dengan cara sistematis
menggunakan rumus:
𝑻𝑪 = 𝑭𝑪 + 𝑽𝑪
Dimana:
b. Analisis Keuntungan
Keuntungan yang diterima Usaha Industri Tempe dalam satu bulan
merupakan selisih dari penerimaan penjualan jumlah tempe yang di
produksi sesuai harga ukuran yang ada dan dikurangi dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan dalam proses produksi yaitu Biaya Tetap (listrik,
penyusutan air, sewa tempat usaha, bunga modal usaha) dan Biaya
Variabel (bahan baku, bahan penolong, bahan bakar, pengemasan,
transportasi dan tenaga kerja).
5
Pendapatan bersih (keuntungan) adalah selisih antara total
penerimaan (TR) dan total biaya (TC). Keuntungan juga merupakan
insentif bagi perusahaan untuk melakukan proses produksi. Keuntungan
inilah yang mengarahkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya
ke proses produksi tertentu. Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan
keuntungan dengan kendala yang dihadapi.
𝑰𝑰 = 𝑻𝑹 − 𝑻𝑪
Keterangan:
6
diperoleh tersebut dinyatakan lebih besar dari 1. Hal tersebut dapat terjadi
sebab, jika nilai R/C smmakin tinggi, maka tingkat keuntungan yang diperoleh
dalam suatu proyek bisa menjadi lebih tinggi.
Keterangan:
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
h. Pengemasan dengan persiapan bungkus cetak dan daun pisang sebagai
bahan alas pembungkus kacang kedelai, untuk tempe panjang ukuran
panjang 1 meter, dan tebal 10 cm, sedangkan ukuran untuk tempe pendek
dengan panjang 25 cm dan tebal 10 cm.
9
3.3 KEUNTUNGAN INDUSTRI KELOMPOK USAHA TEMPE PAK
DADANG
Keuntungan
No Uraian Nilai (Rp)
TR – TC
1 Penerimaan 16.238.000
6.669.600
2 Biaya Total 9.568.400
Keuntungan
No Uraian Nilai (Rp)
TR – TC
1 Penerimaan 16.238.000
6.669.600
2 Biaya Total 9.568.400
10
diperoleh dari nila R/C ratio sebesar 1,69 artinya setiap satu rupiah yang
dikeluarkan oleh pengrajin tempe akan memberikan tambahan keuntungan
sebesar Rp 1,69. Sehingga dapat dinyatakan bahwa industri rumah tangga
tempe Kelompok Usaha Pak Dadang telah layak untuk diusahakan.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan industri tempe Kelompok
Usaha Pak Dadang, semua dikatakan layak yaitu R/C ratio > 1. Oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa industri rumah tangga tempe Kelompok Usaha
Pak Dadang layak untuk diusahakan atau menguntungkan dari aspek
finansial.
a. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada
besar kecilnya produksi, jadi banyak sedikitnya produksi yang dihasilkan
tidak mempengaruhi perubahan biaya tersebut.
11
Sedangkan biaya paling sedikit yaitu biaya pajak bumi dan
bangunan sebesar Rp 210.000, karena biaya pajak hanya sebesar Rp
35.000/bulan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa total biaya tetap yang
dikeluarkan oleh Kelompok Usaha Dadang di Kelurahan Balang,
Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto sebesar Rp 770.000/periode.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya dikeluarkan mempengaruhi besar
kecilnya tingkat produksi. Biaya ini meliputi Kedelai, Ragi, Daun pisang,
Transportasi, Tenaga kerja, dan Kayu bakar. Untuk penggunaan biaya
variabel dalam produksi tempe selama satu periode.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
13
DAFTAR PUSTAKA
[2] Adeline Norawati Hutapea, dan Yosefina Marice Fallo. 2017. Kelayakan
Finansial Industri Tempe di Kelurahan Oelami Kecamatan Bikomi
Selatan. Jurnal Agrimor. Vol 2 No 1.
[4] Kasmir & Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan kede Delapan.
Jakarta: Kencana.
14
Screenshoot Parafrase
15