Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA

“ MANAJEMEN PEMASARAN GULA AREN ”

NAMA : Sandi Maulana


NPM : 0219101230

Dosen:
Mamay Sutiamah, Dra., M.Hum
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah karunia dan rahmatNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat
waktu. Adapun maksud dan tujuan penyusun ini adalah untuk membahas
mengenai Penelitian Usaha Gula Aren di Sobang.
Tugas makalah ini, tidak lepas dari bantuan pihak-pihak yang
bersangkutan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang turut membantu
dalam penyelesaian tugas ini. Penulis berharap penyusun tugas ini dapat
memberikan sumbangan yang positif bagi penulis.

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI ..................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Gula Aren..........................................................................5
2.2 Aspek Pemasaran.........................................................................5
2.2.1 Permintaan...........................................................................6
2.2.2 Harga....................................................................................7
2.3 Aspek Teknik.................................................................................7
2.3.1 Lokasi...................................................................................7
2.3.2 Fasilitas Produksi dan Peralatan.........................................7
3.2.3 Peralatan..............................................................................7
2.3.4 Aspek Teknik Produksi.........................................................8
2.3.5 Produksi...............................................................................8
2.3.6 Usaha Pembuatan Gula Aren..............................................9
2.4. Aspek Manajemen........................................................................9
2.5 Aspek SDM....................................................................................10
2.6 Aspek Finansial.............................................................................11
2.7 Aspek yuridis.................................................................................12
2.8 Aspek Lingkungan.........................................................................12
BAB III KESIMPULAN...................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam suatu industri dan pemasaran banyak sekali bentuk dan
macam-macam aneka ragam dari yang kecil hingga yang diproduksi dan
dipasarkan baik itu industri besar maupun industri kecil. Industri kecil
merupakan industri yang banyak  dikelola masyarakat baik yang tinggal di
pedesaan maupun perkotaan sehingga jenis industri ini mempunyai
potensi yang harus di kembangkan sebagai usaha peningkatan
pendapatan, guna kesejahteran pelaku industris tersebut.
Hal ini tentunya terdapat di berbagai daerah di Indonesia termasuk
di Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi. Kecamatan
Tegalbuleud merupakan daerah yang memiliki berbagai potensi untuk
mengembangkan industri kecil, salah satunya Gula aren. Usaha gula aren
merupakan salah satu usaha kecil namun memiliki potensi yang besar
karena kebutuhan konsumsi gula aren di masyarakat cukup tinggi.
Bagi masyarakat jampang, gula aren merupakan bagian dari
komoditi produksi dan pemasaran. Maka dari peningkatan produksi sangat
membantu bagi masyarakat jampang untuk pendapatan maupun untuk
suplay bagi kebutuhan konsumsi masyarakat luas. Berdasarkan data BPS
bahwa “untuk menekan permintaan terhadap gula putih sebaiknya warga
meningkatkan konsumsi gula merah, selain itu juga kenaikan harga gula
aren akan menjadi satu komoditas penyumpang inflasi pada akhir tahun
ini”

4|Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Gula Aren


Aren atau enau (Arrenga pinnata Merr) adalah salah satu keluarga
palma yang memiliki potensi nilai ekonomi yang tinggi dan dapat tumbuh
subur di wilayah tropis seperti Indonesia. Tanaman aren bisa tumbuh
pada segala macam kondisi tanah, baik tanah berlempung, berkapur
maupun berpasir. Namun pohon aren tidak tahan pada tanah yang kadar
asamnya terlalu tinggi. Di Indonesia, tanaman aren dapat tumbuh dan
berproduksi secara optimal pada tanah yang memiliki ketinggian di atas
1.200 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 250
celcius. Di luar itu, pohon aren masih dapat tumbuh namun kurang optimal
dalam berproduksi. 
Pohon aren memiliki potensi ekonomi yang tinggi karena hampir
semua bagiannya dapat memberikan keuntungan finansial. Buahnya
dapat dibuat kolang-kaling yang digemari oleh masyarakat Indonesia pada
umumnya. Daunnya dapat digunakan sebagai bahan kerajinan tangan
dan bisa juga sebagai atap, sedangkan akarnya dapat dijadikan bahan
obat-obatan. Dari batangnya dapat diperoleh ijuk dan lidi yang memiliki
nilai ekonomis. Selain itu, batang usia muda dapat diambil sagunya,
sedangkan pada usia tua dapat dipakai sebagai bahan furnitur. Namun
dari semua produk aren, nira aren yang berasal dari lengan bunga jantan
sebagai bahan untuk produksi gula aren adalah yang paling besar nilai
ekonomisnya. Dalam gambar pohon industri, berikut adalah beberapa
produk turunan dari aren yang berpotensi untuk dikembangkan. 

2.2 Aspek Pemasaran


Industri rumah tangga gula aren di Kecamatan Tegalbuleud masih
menghadapi permasalahan pemasaran seperti kesulitan dalam mencapai
tujuan pasar, sebagian besar gula aren diperdagangkan secara tradisional
untuk memenuhi permintaan pasar lokal baik di Kecamatan Tegalbuleud

5|Page
maupun di pasar kota Sukabumi dan hanya sebagian kecil dipasarkan di
luar Kabupaten Sukabumi. Maka dari itu dibutuhkan metode pemasaran
yang baik karena jika dilihat dari aspek pemasaran maka gula aren
sangatlah bagus baik di pasar lokal maupun di luar daerah Kecamatan
Tegalbuleud. Jika dilihat dari geografisnya kecamatan Tegalbuleud
merupakan wilayah yang jauh dari pusat kota atau ibu kota kabupaten
yaitu kabupaten Sukabumi. Oleh karena itu aspek pemasaran yang baik
menurut penulis adalah melalui bentuk pengemasan yang unik (khas),
rantai pemasaran yang cepat, harga yang bersaing, dan promosi.
Sehingga pemasaran yang optimal dan memberikan hasil yang
memuaskan apabila perusahaan mampu merencanakan pemasaran yang
baik. Adapun rantai pemasaran gula aren yang penulis rencanakan yaitu
sebagai berikut :

Rantai pemasaran gula aren

2.2.1 Permintaan
Usaha gula aren memiliki prospek yang menjanjikan untuk
dikembangkan. Ini dapat diketahui dari tingginya permintaan baik di setiap
pasar lokal maupun luar daerah. Di pasar Pelita Sukabumi sendiri
permintaan terhadap gula aren masih terus meningkat. Hal tersebut
menandakan bahwa gula aren dapat diindikasikan sebagai jaminan

6|Page
pasokan bahan baku. Ini juga berarti usaha gula aren dapat berkelanjutan
dan berpeluang untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
2.2.2 Harga
Harga gula aren ditentukan oleh musim, dimana musim hujan saat
produksi melimpah harga sering turun, sebaliknya saat musim kemarau
saat produksi sedang berkurang harga naik. Secara umum fluktuasi harga
per kg untuk gula aren cetak berkisar antara Rp. 6.000 sampai Rp. 9.000
sedangkan harga per kg nya berkisaran Rp. 11.00000

2.3 Aspek Teknik


2.3.1 Lokasi
Usaha Lokasi usaha produksi gula aren ini berada di kebun aren.
Oleh karena itu, bahan baku perlu penanganan yang cepat, nira hasil
sadapan harus segera diolah menjadi gula cetak. Daerah Tegalbuleud
yang memiliki banyak pohon aren, umumnya menjadi lokasi sentra
produksi gula aren baik gula aren.
2.3.2 Fasilitas Produksi dan Peralatan
Saung digunakan untuk aktivitas produksi yang ukurannya
disesuaikan dengan kapasitas/skala usaha. Kegiatan produksi di
saung/bangunan ini adalah proses pemasakan nira aren dan pencetakan
gula aren.
3.2.3 Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan dalam usaha gula aren relatif
sederhana, yaitu: lodong atau bambu sebagai penampung nira aren, kuali,
pengaduk, tungku, kayu bakar, saringan nira, golok sadap, pemukul
(paninggur), konjor atau cetakan gula aren yang terbuat dari kayu.
Sedangkan untuk usaha gula aren yang sudah berskala industri kecil
menggunakan alat tambahan berupa nampan aluminium untuk menjemur
gula aren semut, mesin penggiling, oven pemanas, mesin pengayak dan
alat pengayak manual.

7|Page
2.3.4 Aspek Teknik Produksi
Bahan baku utama yang dibutuhkan untuk usaha gula aren adalah
nira aren. Perbedaan jenis gula aren yaitu gula cetak dan gula semut
karena perbedaan pengolahannya. Jenis gula aren cetak pengolahan nira
dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari kemasaman. Pengolahan
gula aren cetak selain bahan baku.
Pada skala industri kecil, umumnya digunakan bahan baku berupa
gula aren semut setengah jadi yang diperoleh dari pengrajin dan atau
pengumpul. Sedangkan tenaga kerja pada usaha gula aren umumnya
berasal dari anggota keluarga dan masyarakat di sekitar lokasi usaha.
Tenaga kerja keluarga biasanya dipraktekkan di tingkat pengrajin, yaitu
penyadap oleh anggota keluarga laki-laki dan dibantu anggota keluarga
perempuan sebagai pemasak nira aren. Pada tingkat skala industri kecil,
menggunakan tenaga kerja sebanyak 6-12 tenaga kerja yang berasal baik
dari keluarga maupun masyarakat sekitar. Tenaga kerja tersebut dapat
digolongkan sebagai tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap yang
memproses gula aren. Tenaga kerja tetap merupakan tenaga kerja
administratif yang digaji per bulan, sedangkan tenaga kerja tidak tetap
dibayar upah sebesar antara Rp. 20.000,- hingga Rp. 30.000,- per hari.
Teknologi usaha gula aren dapat dibagi menjadi 2, yaitu: Teknologi
Tradisional Teknologi tradisonal digunakan di tingkat pengrajin, yaitu
dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Penggunaan
alat sederhana berpengaruh pada kapasitas produksi dan mutu yang
relatif rendah. Teknologi Mekanisasi Teknologi ini umumnya digunakan
pada skala industri kecil. Teknologi mekanisasi yang biasanya dipakai
antara lain: mesin penggiling, mesin pengayak dan oven pengering.
2.3.5 Produksi
Proses produksi gula cetak dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
langsung dari nira aren. Proses produksi gula cetak yang menggunakan
nira aren biasanya hanya dilakukan di tingkat pengrajin maupun modern
menggunakan cetakan dari bongkahan kelapa (batok kelapa).

8|Page
2.3.6 Usaha Pembuatan Gula Aren
Nira aren dimasak sambil diaduk. Gula aren setelah pekat
didinginkan Nira yang disadap sore, kemudian dicampur dengan nira pagi
yang sudah dimasak untuk kemudian dimasak bersama. Dalam
pemasakan nira ini, juga perlu ditambahkan minyak goreng atau minyak
kelapa sebanyak 10 gram untuk tiap 25 liter nira. Pada proses memasak,
sesekali dilakukan pengadukan. Setelah memasuki fase jenuh yang
ditandai dengan terbentuknya buih, pengadukan dilakukan lebih sering
hingga nira aren menjadi pekat. Pada fase ini juga dilakukan pembersihan
dari buih dan kotoran halus. Kemudian gula aren dicetak di dalam cetakan
dari kayu. Sebelum digunakan, cetakan tersebut terlebih dahulu
dibersihkan dengan menggunakan air kapur dan merendamnya dengan
air bersih untuk memudahkan pelepasan gula aren nantinya. Lama
pemasakan nira aren hingga dicetak adalah 3-4 jam. Gula aren cetak
didinginkan Gula aren cetak siap dijual.

2.4. Aspek Manajemen


Manajemen secara umum diartikan sebagai ‘pengaturan’, artinya
manajemen adalah sebuah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Jadi manajemen adalah bagaimana kita bisa menata dan mengatur
sumber daya agar suatu usaha dapat berjalan di koridor yang sesuai
sebagaimana mestinya demi tercapainya suatu tujuan. Hampir semua
perusahaan memiliki manajemen tersendiri yang diduduki oleh orang-
orang yang berpengalaman didalamnya. Karena manajemen dalam dunia
usaha amatlah vital, maka suatu usaha apalagi yang sedang di rintis tidak
akan bisa berjalan teratur dan konsisten tanpa adanya sebuah
manajemen di dalamnya.
a. Meningkatkan produksi dan kualitas.
Produksi ditingkatkan dalam rangka memenuhi kebutuhan gula
aren baik di pasar lokal maupun di luar, juga kualitas juga perlu
ditingkatkan agar produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan
produk saingan.

9|Page
b. Meningkatkan keterampilan karyawan untuk memenuhi permintaan
pasar. Hal ini dilakukan agar keterampilan karyawan meningkat
sehingga kualitas dan kuantitas produkis dapat meningkat dalam
rangka memenuhi kebutuhan pasar yang terus bertumbuh.
c. Mencari dan mempelajari penggunaan alat-alat yang menunjang
standardisasi poses produksi dan standar kualitas produk.
d. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) agar kualitas yang
diinginkan oleh konsumen tercapai secara konsisten.
e. Membangun jaringan pasar lokal ataupn luar daerah.

2.5 Aspek SDM


Manajemen sumber daya meliputi segala sesuatu yang
dipersiapkan perusahaan berkaitan dengan kinerja SDM,  yakni dalam
penempatan posisi kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam
konsep manajemen SDM terdapat hal yang berkaitan erat seperti adanya
kebijaksanaan, prosedur dan juga praktik  dalam mengatur orang lain
demi tercapainya tujuan. Dalam manajemen SDM ini meliputi :
a. Perencanaan SDM
Yaitu mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, yakni tentang jumlah tenaga kerja berdasakan
prakiraan hasil produksi dan yang tersedia dalam struktur
organisasi.
b. Pengadaan tenaga kerja
Pengadaan tenaga kerja sendiri merupakan proses untuk
memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan dan terampil dalam membuat gula aren.
c. Penempatan (Placement)
Penempatan adalah pencocokan seseorang dengan jabatan yang
telah disediakan dan sesuai keterampilannya.

10 | P a g e
2.6 Aspek Finansial
Secara rinci dana yang dibutuhkan untuk produksi gula aren yaitu :
“Total produksi yang akan dihasilkan yaitu  125 kg per bulan dari
1000 liter nira aren, dengan harga jual Rp.25.000 / kg gula aren serbuk”
a. Anggaran biaya investasi awal usaha
No Bahan/Material Kuantita Satuan Harga Satuan Total Harga
. s
1. Mesin pembuat 1 unit 2.300.000,- 2.300.000,-
serbuk
2. Kompor gas 1 unit 300.000,- 300.000,-
3. Tabung Gas 1 unit 150.000,- 150.000,-
4. Sewa Rumah 1 unit 2.000.000,- 2.000.000,-
Total biaya investasi awal usaha 4.750.000,-

b. Anggaran biaya modal tiap bulan


No Harga
Bahan/Material Kuantitas Satuan Total Harga
. Satuan
1. Nira Aren 1000 liter 2.000,- 2.000.000,-
2. Packaging&sablo 150 pack 500,- 75.000,-
n
3. Gas Elpiji 3 tabung 15.000,- 45.000,-
Total modal tiap bulan 2.120.000,-

c. Target omset dagang tiap bulan


No Harga
Jenis Kemasan Kuantitas Total Harga
. satuan
1. Satu kilogram 25 25.000,- 625.000,-
2. Setengah kilogram 80 13.000,- 1.040.000,-

3. Seperempat 240 7.000,- 1.680.000,-


kilogram
Total omset dagang selama satu bulan 3.345.000,-

d. Untung bersih yang akan didapatkan


a) Total omset tiap bulan – total biaya modal dalam satu bulan

11 | P a g e
b) Rp. 3.345.000,00 - Rp. 2.120.000,00
c) Rp. 1.225.000,00

2.7 Aspek yuridis


Badan usaha yang dimiliki yaitu adalah Usaha Dagang (UD).
Struktur organisasinya adalah pemilik langsung membawahi manajer
operasional dan tenaga kerja di perusahaan.

2.8 Aspek Lingkungan


Usaha ini memiliki dampak positif terhadap aspek sosial dan
ekonomi. Dapat mengurangi tingkat pengangguran di daerah sekitar
tempat produksi (pabrik) dan meningkatkan kesejahteraan dan
pendapatan bagi petani tebu. Selain itu juga aspek lingkungan usaha gula
aren ini tidak menghasilkan sisa atau limbah yang dapat merusak
lingkungan atau bisa dikatakan ramah lingkungan.

12 | P a g e
BAB III
KESIMPULAN

Kecamatan Tegalbuleud merupakan daerah yang memiliki potensi


untuk mengembangkan industri kecil, salah satunya Gula aren. Usaha
gula aren merupakan salah satu usaha kecil namun memiliki potensi yang
besar karena kebutuhan konsumsi gula aren di masyarakat cukup tinggi.
Gula aren sebagai salah satu yang memiliki prospek yang baik maka
dibutuhkan strategi yang baik dalam mengelolanya baik dari aspek
pemasaran yaitu melalui bentuk pengemasan yang unik (khas), rantai
pemasaran yang cepat, harga yang bersaing, dan promosi. Selain itu juga
melalui aspek manajemen, aspek SDM, aspek finansial, aspek yuridis,
dan lingkungan.
Dan juga bisa menjadi salah satu peluang bagi warga lokal untuk
menambah penghasilan dan juga mengurangi tingkat pengangguran di
daerah tersebut.

13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

http://banyakilmu/bps-imbau-tingkatkan-konsumsi-gula-aren
http://cariilmu.blogspot.com
http://belajarwirausaha.blogspot.com
https://www.scribd.com/

14 | P a g e
15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai