Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL OBSERVASI HOME INDUSTRI

Rumah Produksi Kremes “MEKAR SARI”

Dosen Pengampu : Choiruddin, M.Pd

Disusun Oleh:
Kgs. Anang Ghozali 221250003
Fikri Muzakki 221250029
Nur Ngazizatuz Zulfa 221250013
Riski Asrarul Mufidah 221250019

Program Studi Tadris Matematika

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIMNU)
METRO LAMPUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR

‫س ِم هللاِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْي ِم‬


ْ ِ‫ب‬
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberi nikmat, rahmat serta
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas observasi yang kami
lakukan di “Rumah Produksi Kremes Mekar Sari” dengan tepat waktu.

Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Choiruddin, M.Pd selaku dosen


pembimbing Mata kuliah Matematika Dasar dan kepada segenap pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan observasi ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan observasi ini


masih ada banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dari pembaca. Semoga laporan observasi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum. Wr.Wb.
Metro, 28 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................

A. Latar belakang....................................................................................1
B. Rumusan masalah..............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................

A. Rumah Produksi Kremes Mekar Sari................................................3


a. Proses produksi............................................................................3
b. Pola pendistribusian produk.........................................................5
c. Pengelolaan Modal.......................................................................6
d. Keuntungan yang dihasilkan........................................................6
e. Variasi produk..............................................................................6
B. Perhitungan Matematika Untuk Menambah Efisiensi dan
Memaksimalkan Keuntungan............................................................6
C. Dokumentasi Lainya..........................................................................8

BAB III PENUTUP......................................................................................

A. Kesimpulan........................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melihat berbagai aspek potensi yang terjadi dimasyarakat
Indonesia, dimana banyak sekali potensi ekonomi yang sangat luar biasa.
Namun, tidak dikelola dengan perhitungan dan manajemen yang baik
sehingga kurang mampu menghasilkan produk yang berdaya saing di
kancah perekonomian global. Contohnya adalah berkembangnya berbagai
UKM (Usaha Kecil Menengah) ditengah-tengah masyarakat.

Maka dari itu kami hadir untuk melihat langsung serta mempelajari
pola perdagangan yang salah satunya ada di “Home Industri kremes
Mekar Sari” yang beralamat di Jl. Raya Metro Wates, Purwodadi, Kec.
Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.

Suatu usaha pasti akan memerlukan adanya manajemen yang baik,


untuk mengolah serta menata semua kegiatan usaha tersebut. Agar usaha
tersebut dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan adanya
usaha kecil menengah tersebut kemungkinan akan dapat mengurangi
pengangguran yang ada di Indonesia. Maka saya menyusun laporan
observasi ini untuk dapat memberikan informasi kepada pembaca untuk
dapat berpartisipasi mengurangi angka pengangguran, dengan cara
membuat usaha kecil menengah (UKM) dan memanfaatkan menejemen
yang baik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses produksi berlangsung?


2. Bagaimana pola pendistribusian produk?
3. Bagaimana home industri mengelola modal?
4. Berapa keuntungan yang mampu di hasilkan?
5. Apakah ada metode perhitungan matematika yang dapat digunakan
industri untuk menambah efisiensi dan memaksimalkan keuntungan?

1
C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui sejauh mana, usaha tersebut menjalankan sistem


menajemen yang baik, demi berjalannya kegiatan UKM (usaha kecil
menengah) tersebut. Misal pada usaha kuliner, harus memiliki sistem
menajemen yang baik, karena berhubungan dengan masyarakat yang
berbeda selera, serta dengan pelayanan yang baik. Jika UKM (usaha kecil
menengah) tersebut berkembang dengan pesat diharapkan dapat membantu
peningkatan pembangungan dan mengurangi pengangguran dalam bidang
ekonomi di Indonesia, karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Juga cocok untuk penghasilan tambahan mengisi waktu luang.

Biasanya home industry ini memproduksi berupa barang kesenian,


makanan, serta konveksi kecil. Mengingat akan keuntungan yang akan
didapat pada usaha kecil menengah ini pemerintah hendaknya mendukung
untuk kemajuan usaha rumahan tersebut. untuk kedepannya serta dapat
membantu mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Rumah Produksi Kremes Mekar Sari
Usaha Kecil Menengah (UKM) atau Home industry ini beralamat
di Jl. Raya Metro Wates, Purwodadi, Kec. Trimurjo, Kabupaten Lampung
Tengah, Lampung. Usaha ini dimiliki oleh ibu Yuni Kurnia Wati. Dimana
usaha ini memiliki 10 pekerja dengan jobdes masing-masing. Usaha ini
berdiri sejak tahun 2015 sampai sekarang.
a. Proses produksi
Produk kremes/grui merupakan makanan ringan yang berbahan
baku singkong dan dapat juga di kreasikan dengan bahan baku
mantang atau umbi-umbian lainnya. Selain singkong bahan lainyya
yaitu gula putih dan minyak goreng. Adapun prosesnya sebagai
berikut:

1. Singkong yang sudah dibersihkan diserut menggunakan mesin


serut elektrik sampai berbentuk helaian singkong.

Gambar 1.1 proses diserutnya singkong


2. Hasil parutan tersebut dimasukkan kedalam karung kemudian
dipress menggunakan alat penenkan. Guna untuk mengurangi
kadar air pada serutan singkong.

3
Gambar 1.2 proses pemerasan singkong
3. Setelah kadar air berkurang maka serutan singkong tersebut
ditebar di atas meja agar tidak menggumpal.

Gambar 1.3 proses pemisahan serutan singkong yang telah


diperas
4. Lalu serutan singkong tersebut digoreng dengan minyak panas.

Gambar 1.4 proses penggorengan serutan singkong


5. Setelah terlihat mengering maka disiram dengan gula (yang sudah
dicairkan) ke dalam minyak penggorengan.
6. Setelah gula dan singkong bercampur maka ditiriskan dari

4
penggorengan
7. Serutan singkong yang sudah matang dicetak menggunakan alat
cetak sehingga berbentuk kepingan bundar.

Gambar 1.5 proses pencetakan menjadi kepingan


Setelah selesai dicetak maka kremes/grubi yang sudah jadi siap
untuk dikemas kedalam berbagai jenis kemasan yang disesuaikan
dengan target pemasaran. Mulai dari kemasan lima kilo, perkilo,
kemasan perbutir, sampai kemasan untuk dijual di mini market.

b. Pola pendistribusian produk.


Produk yang sudah jadi dan dikemas langsung didistribusikan
sesuai dengan pasar masing-masing produk. Pola pendistribusian
melalui agen-agen makanan yang sudah bekerja sama dengan
pedagang makanan yang ada di pasaran maupun warung-warung
kecil.
Pola distribusi ini berpotensi mempercepat proses ditribusi
sehingga tidak memerlukan bakat marketing ataupun pengenalan
pasar yang jauh lebih rumit. Dan distribusi ini juga sangat
menguntungkan bagi produsen karena dapat terus lanjut memproduksi
produk.
Namun tentunya ada kelemahan yang dapat merugikan
produsen. Yaitu produsen tidak dapat menentukan sendiri harga

5
pasaran dari produk yang ia produksi. Sehingga keuntungan juga
tidak dapat dimaksimalkan.

c. Pengelolaan Modal
Modal usaha ini didapatkan dari uang pribadi. Dimana usaha
ini dimulai atau dirintis dari usaha kecil-kecilan. Mulai dari
memproduksi 500 kg singkong dalam sebulan sampai saat ini
memproduksi 1000 kg singkong hanya dalam dua hari. Dimana modal
saat ini dalam setiap putaran modal yaitu sebesar Rp.8.000.000,00;
untuk membeli sekitar 1500 kg singkong dan bebrapa bahan lainnya.
d. Keuntungan yang dihasilkan
Keuntungan yang diperoleh oleh usaha ini masih terbilang kecil
untuk skala produksi dan modal yang dikeluarkan. Usaha dari modal
sebesar Rp.8.000.000,00; per putaran ini hanya mampu meraup
keuntungan sebesar Rp.1.200.000,00; atau jika di hitung maka
keuntungannya adalah sebesar 15%. Maka angka ini seharusnya
mampu untuk lebih di perbesar lagi.
e. Variasi produk
Berdasarkan rasa :
1. Kremes singkong original
2. Kremes singkong jahe
3. Kremes mantang original
Berdasarkan kemasan:
1. Kemasan 5 kg
2. Kemasan perbutir (untuk dijual warung)
3. Kemasan kardus
4. Kemasan ziplock (Untuk minimarket)
B. Perhitungan Matematika Untuk Menambah Efisiensi dan
Memaksimalkan Keuntungan.
Setelah menganalisis data yang kami input, maka kami
memperoleh beberapa kejanggalan dan juga potensi pengembangan yang

6
dapat dilakukan. Diantaranya sebagai berikut:
1. Modal yang seharusnya bisa di tambah melalui pinjaman atau sistem
tanam saham. Karena, kami melihat secara bisnis bahwa rumah
produksi kremes ini memiliki potensi berkembang yang sangat luar
biasa. Misal dengan perhitungan pinjaman Rp.10.000.000,00; maka
potensi keuntungannya jika dikali 15% adalah Rp.1.500.000,00; per
putaran sedangkan cicilan dari pinjaman tersebut dalam kurun waktu
12 bulan adalah sekitar 1.100.000,00; per bulan. Maka jika di hitung
dalam sebulan ada 10 kali putaran maka keuntungan yang dihasilkan
adalah 15.000.000 – 1.100.000 = 13.900.000. dari sini bisa kita lihat
secara gamblang potensi perkembangan bisnisnya.
2. Efisiensi produksi yang harusnya bisa ditingkatkan kembali dengan
cara menginvestasikan alat-alat baru atau menambah tenaga kerja.
Karena dengan perhitungan yang pertama tentunya dalam
memaksimalkan produksi di butuhkan tambahan tenaga kerja atau
mesin pencetak otomatis, mesin peniris minyak. Dengan menggunakan
alat cetak grubi, dalam sekali cetak dapat dibuat 9 buah grubi dengan
ukuran yang seragam. Diketahui bahwa dalam waktu 15 menit
dihasilkan 140 buah grubi dengan menggunakan tenaga kerja sebanyak
2 orang atau sama dengan proses pencetakan manual. Agar lebih
efisien setidaknya diperlukan 2-3 orang untuk mengisi adonan grubi ke
dalam cetakan yang ada. Dengan jumlah 3 orang, maka dalam waktu
10 menit, grubi yang dihasilkan dapat mencapai 236 buah . Jumlah ini
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan pencetakan grubi
secara manual. Mesin peniris minyak yang diberikan telah
dimodifikasi pada bagian poros sehingga mencegah grubi menjadi
remuk.
3. Kemasan yang bisa di kembangkan. Misalnya dengan kemasan mika
atau kemasan plastik yang lebih kecil dari ukuran satu kilo. Karena
melihat pasaran grubi yang sangat bervariatif dalam segi kemasan.
Agar dapat menarik perhatian khalayak ramai, Inovasi-inovasi seperti
ini perlu dikembangkan agar jumlah peminat semakin banyak dan bisa

7
memperbanyak tingkat produksi grubi.
4. Pemasaran online, zaman sekarang semua dapat dilakukan secara
online. Termasuk dalam segi penjualan makanan maka dari itu
produsen seharusnya dapat mengambil posisi terdepan dalam
pemasaran online. Apabila kita hitung saat ini biaya pengiriman sudah
di tanggung oleh pembeli. Maka produsen dapat mengambil untung
yang cukup banyak dari penjualan online tersebut.
5. Konsep perhitungan peluang dalam matematika yang dapat di terapkan
dalam dunia bisnis. Yaitu semakin banyak pembaginya (pesaing) maka
semakin kecil peluang kita untuk menjual produk. Maka dari itu
memperkecil pembagi dapat dengan cara membuat varian produk yang
unik atau jarang pesaingnya. Dengan cara demikian maka peluang
untuk mendapat pasar akan semakin besar. Namun tentuya langkah ini
memerlukan riset terlebih dahulu. Misal dengan melihat trend zaman
sekarang dimana makanan sangat banyak divariasikan maka kita dapat
membuat grubi green tea, grubi matcha, atau grubi coklat. Dengan
demikian maka penjualan grubi akan semakin populer.
C. Dokumentasi Lainya

Gambar 2.1 varian kemasan ziplock untuk mini market

8
Gambar 2.2 varian kemasan ball/5kg

Gambar 2.3 peroses pengemasan grubi

Gambar 2.4 foto barsama ouner KUB Mekar Sar

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan diadakannya kegiatan observasi ini kami jadi tahu tentang

pengelolaan UKM (Usaha Kecil Menengah) dan metode apa saja yang

dilakukan UKM tersebut untuk mengembangkan usahanya kedepannya.

Kegiatan observasi seperti ini dapat menambah wawasan kita tentang

usaha-usaha yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Dengan kita

mempelajari usaha apa yang ada di masyarakat, kita sebagai mahasiswa

diharapkan untuk bisa memberikan masukan untuk usaha-usaha tersebut

kedepannya. Agar UKM tersebut bisa berkembang dengan pesat.

10
11

Anda mungkin juga menyukai