A”
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
DISUSUN OLEH :
Sungailiat,
Dimas.r.a
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan penulisan tugas dengan judul “Keripik Singkong D.R.A” pada akhirnya dapat
terselesaikan dengan baik. Tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk melengkapi tugas akhir
semester.
Proposal ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai Bisnis melalui
gambaran bisnis yang akan dibuat yaitu bisnis makanan Keripik Singkong. Dalam rangka penulisan
tugas ini saya banyak mengalami kesulitan dan kendala. Namun berkat adanya arahan, dorongan
moril dan material serta bimbingan dari berbagai pihak sehingga saya dapat menyelesaikan
penulisan tugas ini.
Tidak lupa pula dikesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada ibu YUSNITA, SE MM mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan yang telah
memberikan tugas laporan terhadap saya.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini tidak terlepas dari segala kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran kritik dari
pembaca sebagai bahan masukan sehingga dapat berguna baik bagi saya di kemudian hari.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih, semoga mendapatkan balasan pahala dari Allah
SWT dan semoga penulisan tugas ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Sungailiat, 2023
IDENTITAS PERUSAHAAN ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan 3
1.4 Manfaat 4
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP....................................................................................................9
Daftar Pustaka...........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Banyaknya manfaat dan kegunaan dari singkong memungkinkan singkong lebih ditumbuh
kembangkan di daerah - daerah sentra produksi singkong. Berbagai jenis produk olahan
langsung terdiri dari produk olahan kering (misalnya keripik singkong dan kerupuk singkong)
dan produk olahan semi basah (contohnya tape, getuk dan makanan tradisional lainnya). Untuk
produk awetan olahan singkong dapat dijadikan produk tapioka dan turunannya, gaplek dengan
produk turunannya (antara lain tiwul, nasi rasi (beras singkong)), serta tepung singkong sebagai
bahan baku untuk tiwul instan dan juga berbagai aneka kue. ( Purba, 2012)
Dari berbagai jenis makanan tersebut keripik singkong merupakan produk yang cocok
untuk kalangan petani, selain proses pembuatannya yang cukup mudah, keripik singkong
merupakan makanan ringan yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar penduduk
Indonesia. Bahkan keripik singkong menjadi ikon makanan khas Indonesia yang sangat
digemari oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya
usaha kecil menengah yang memproduksi keripik singkong.
Apabila ditinjau dari aspek ekonomis usaha pembuatan keripik singkong mempunyai
prospek yang menggembirakan. Karena dengan harga yang sangat terjangkau konsumen bisa
menikmati keripik singkong yang renyah, gurih, dan nikmat. Seiring dengan popularitas dan
memasyarakatnya keripik singkong sebagai makanan ringan yang lezat dan bernilai gizi tinggi,
maka permintaan konsumen dan pasar terhadap keripik singkong di berbagai daerah terus
meningkat.
Akan tetapi, produksi massal adalah kegiatan produksi yang kaku karena pengubahan
desain produk sangat sulit dilakukan, terutama ketika desain tersebut sudah masuk lini
produksi. Selain itu, keseragaman produk pun akan mempersulit produsen dalam
memperkenalkan berbagai macam varian produk untuk memuaskan selera konsumen yang
berbeda-beda. Namun, masalah selera tersebut dapat diatasi dengan mengaplikasikan
finishing dan pemberian hiasan produk yang variatif. Mesin juga memiliki kerugiaan dalam
produksi massal karena mesin memiliki harga yang sangat mahal, baik dari aspek pengadaan
maupun perawatan. Jadi, produsen harus benar-benar tahu bahwa barang produksinya akan
laku atau mereka akan kehilangan banyak uang.
1. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan memengaruhi
pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.
2. Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut
biaya manufaktur produk. Biaya produk menentukan besar laba yang dihasilkan oleh
perushaan pada volume penjulan dan harga penjualan tertentu.
3. Waktu Pengembangan Produk
Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam
berkompetisi, menunjukan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi, dan
pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian
ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.
4. Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen penting dari investasi
yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
5. Kapabilitas Pengembangan
Kapabilitas pengembangan merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan
datang.
1. Hubungan antara Perencanaan dengan Kontrol Produksi
Perencanaan produksi adalah fungsi manajerial yang berhubungan masalah-masalah
berikut:
a. fasilitas produksi apa saja yang diperlukan?
b. bagaimana cara membagi alat-alat produksi tersebut agar dapat digunakan dalam proses
produksi?
c. bagaimana cara agar alat-alat produksi tersebut dapat digunakan untuk membuat produk
yang diinginkan dan dalam jumlah yang diinginkan?
Secara umum, perencanaan produksi berkaitan dengan dua aspek, yaitu aspek (1)
penjadwalan dan perencanaan tugas, serta (2) tata letak atau hubungan antar sumber daya.
Perencanaan produksi bersifat dinamis. Artinya, perencanaan produksi selalu berubah sesuai
dengan adanya perubahan rencana yang mungkin terjadi.
Di sisi lain, kontrol produksi adalah mekanisme untuk mengawasi agar produksi bisa
berjalan sesuai dengan rencana. Kontrol produksi memiliki fungsi penting, diantaranya:
a. menjaga agar proses produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana.
b. mengamati kemajuan produksi dan mencatat kekurangan-kekurangannya.
c. menganalisis data yang dicatat dan menghitung kesalahan-kesalahannya.
d. mengambil langkah langsung untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ada pada
proses produksi.
e. meneruskan laporan kontrol produksi ke bagian perencanaan agar ditindaklanjuti.
2) Segmentasi pasar
Pembagian pasar ke dalam segmen-segmen membuat perusahaan dapat
memetakan selera pelanggan terhadap suatu produk. Selain itu, perusahaan juga akan
mampu melihat perkembangan produk pesaingnya. Pemetaan produk-produk pesaing
dan milik sendiri ke dalam segmen-segmen akan membantu perusahaan dalam
memperkirakan kelemahan produk nya dan mampu memanfaatkan kelemahan produk
pesaingnya.
3) Perkembangan teknologi
Pada perusahaan dengan produk berupa teknologi, keputusan perencanaan yang
utama adalah penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam kegiatan
produksi massal.
c) Lingkungan
Sasaran aspek lingkungan menyatakan bahwa seluruh komponen akan
dimanufaktur kembali atau didaur ulang atau keduanya sehingga tidak akan ada
komponen yang sia-sia.
2. Kapasitas Produksi
Kapasitas adalah hasil produksi atau volume pemrosesan (throughput), atau jumlah unit
yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas pada suat
periode waktu tertentu. Kapasitas sering menentukan persyaratan modal sehingga memengaruhi
sebagian besar biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi atau
apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Oleh karena itu, dengan tujuan pencapaian tingkat
utilisasi tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi, penetapan ukuran fasilitas
sangatlah menentukan.
a. Jenis-jenis Kapasitas
Berikut adalah jenis-jenis kapasitas produksi:
1) Kapasitas Desain
Kapasitas desain adalah kapasitas yang bisa diperoleh oleh suat desain produk jika desain
produk tersebut dialokasikan kepada sumber daya yang cocok.
2) Kapasitas Efektif
Kapasitas efektif adalah kapasitas yang dapat diperoleh jika dihitung dari efektivitas
desain dan sumber daya yang diperoleh.
3) Kapasitas Pemanfaatan
Kapasitas pemanfaatan adalah kapasitas efektif dari produk yang sedangdigunakan.
b. Mengelola Permintaan
Berikut adalah kasus-kasus dan penyelesaian dalam pengelolaan permintaan.
1) Jika Permintaan Melebihi Kapasitas
Jika permintaaan melebihi kapasitas, perusahaan dapat membatasi permintaan dengan
menaikan harga, membuat penjadwalan dengan lead time yang panjang, dan mengurangi
bisnis dengan keuntungan marginal. Walaupun demikian, karena fasilitas yang tidak
mencukupi ini mengurangi keuntungan dibawah yang mungkin dapat dicapai, solusi
jangka panjang biasanya dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas.
2) Jika Kapasitas Melebihi Permintaan
Jika kapasitas melebihi permintaan, perusahaan mungkin ingin untuk merangsang
permintaan melalui pengurangan harga atau pemasaran yang agresif, atau mungkin
menyesuaikan diri terhadap pasar melalui perubahan produk
3) Penyesuaian Pada Permintaan Musiman
Sebuah pola permintaan musiman atau siklus permintaan merupakan tantangan dalam
pemenuhan kapasitas produksi.
D. PROSES PRODUKSI
Proses produksi adalah kegiatan yang mengombinasikan faktor-faktor produksi (tenaga
kerja, modal, dan metode) yang ada untuk menghasilkan suat produk, baik berupa barang
maupun jasa yang nilai lebih atau manfaatnya dapat diambil konsumen. Sifat proses produksi
adalah mengolah, yaitu mengolah bahan baku dan bahan pembantu secara manual dengan
menggunakan peralatan, sehingga menghasilkan suat produk yang niai nya lebih dari barang
semula.
Produk atau barang adalah hasil kegiatan produksi yang mempunyai sifat-sifat fisik dan
kimia, serta ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produk tersebut dikonsumsi
atau digunakan. Adapun jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai sifat-
sifat baik fisik maupun kimia serta tidak ada jangka waktu antara saat produksi dengan saat
dikonsumsi.
1. Pengertian Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan, dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh
suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang
atau jasa (Assauri, 1995).
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu
dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan
(untillity) suat barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara,
metode, ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan
faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suat barang atau jasa
dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan
dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
3. Membuka Cabang
Selain melakukan berbagai strategi pemasaran produk seperti diatas, kami juga
mempromosikan usaha kami ini dengan cara menambah cabang baru untuk memperluas
jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, dapat dengan memperluas usaha Keripik
Singkong ini ke daerah-daerah lain, dengan harapan usaha ini akan lebih dikenal oleh
masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta dapat mengurangi tingkat
pengangguran dengan memperkerjakan karyawan yang baru.
Bahan rendaman:
- Kapur sirih secukupnya
- Garam secukupnya
2. Price (Harga)
Harga sangat menentukan peranan penting memiliki peranan penting dalam proses
transaksi jual beli. Saat menentukan pilihan, harga tentu menjadi salah satu hal yang sangat
dipertimbangkan. Umumnya, pelanggan akan merasa puas apabila berhasil mendapatkan
produk Keripik singkong pedas yang sesuai dengan keinginannya dengan harga yang
terjangkau. Produk memiliki harga jual mulai Rp.10.000,-. Apabila dibandingkan dengan
produsen sejenis, harga tersebut sangat terjangkau.
3. Place ( Tempat)
Tempat Distribusi (place), yaitu bagaimana memilah dan mengatur saluran distribusi
yang digunakan dalam mendistribusikan barang yang dihasilkan dan bagaimana memberikan
pelayanan yang baik pada konsumen, lalu mengolah dan membuat sistem yang baik dalam
menyalurkan barang yang dihasilkan.Upaya yang dilakukan dalam hal berkaitan place
(distribusi) adalah menjual langsung ke konsumen, menjual produk ke pasar yang
segmennya sesuai dengan produk. Menitipkan produk ke toko modern dengan pemilihan
lokasi toko yang strategis, tingkat rata rata pengunjung per hari-nya ramai, dan lokasi display-
nya pun yang langsung mudah terlihat oleh konsumen.
4. Promotion (promosi)
Promosi yang digunakan keripik singkong D.R.A adalah pemasaran secara langsung dan
menggunakan teknologi, sehingga keduanya dimanfaatkan akan sangat efektif dan
diharapkan dapat berkembang, dengan memanfaatkan pemasaran secara langsung dan media
sosial atau yang biasa disebut memasarkan secara online, diharapkan dapat menjangkau
masyarakat secara luas, selain itu dalam mengoperasikan media sosial tersebut juga mudah
karena didukung beberapa platform agar dapat memaksimalkan kegiatan promosi secara
offline dan online.
LABA RUGI
PT KERIPIK SINGKONG D.R.A
PER 14 OKTOBER 2021
Beban-beban
Beban bahan baku Rp 90.000.000,-
Beban sewa Rp. 8.400,000,-
Beban listrik Rp. 1.200.000,-
Beban gaji Rp 8.400.000,-
Total beban Rp. 108.000.000,-
Laba bersih Rp. 72.000.000,-
PERUBAHAN MODAL
PT KERIPIK SINGKONG D.R.A
PER 14 OKTOBER 2021
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian kesimpulan bauran pemasaran pada industri keripik singkong adalah
sebagai berikut :
1. Produk keripik singkong yang diproduksi adalah keripik singkong Jagung bakar dijual dalam
berbagai variasi ukuran kemasan bermerek.
2. Harga (price) menerapkan strategi dengan membuat variasi harga pada produk keripik singkong
dan tidak semua industri memberikan pemotongan harga kepada konsumen.
3. Lokasi (place) produksi sangat strategis dan tidak semua industri menerapkan tata letak fasilitas
operasional dengan baik.
4. Promosi yang dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan media sosial.
BAB IV
PENUTUP
Kita harus memahami peluang - peluang usaha keripik singkong aneka rasa yang ada
disekitar kita. Dalam bisnis keripik singkong menunjukkan hasil pertanian dapat diolah menjadi
produk lain yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sehingga dengan mengetahui cara
pemanfaatan dari suatu hasil sub sektor pertanian (khususnya singkong), diharapkan dalam
pengembangan suatu usaha (keripik singkong), akan diperoleh keuntungan yang lebih besar dan
dapat meningkatkan penghasilan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://finance.detik.com/solusiukm/d-6288864/alat-pembuatan-keripik-singkong-proses-dan-
bahan-yang-harus-disiapkan
https://duniapendidikan007.blogspot.com/2017/11/makalah-usaha-keripik-singkong.html
http://ahmadhanafi.wordpress.com/2007/12/27/32/
http://fajrisalim.blogspot.com/2007/09/menyikapi-peluang-bisnis.html
http://mesinproduksi.com/
http://www.infopeluangusaha.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&c
http://www.wirausaha.com/bisnis/kewirausahaan/
memahami_9_aspek_penting_sebelum_memulai.html
www.goecities.com
www.smbzone.indiatimes.com