Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

"PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL"

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK
Nama Anggota :
1. Ahmad Fahri
2. Andriani Puspitasari
3. Fitria Anggrain
4. M. Zaidane M
5. Riza Apriansyah

Kelas XII
Teknologi Komputer Jaringan

SMK PANDU
Komplek SMK PANDU, Jl. Raya Cibungbulang No.Km. 15,
Girimulya, Kec. Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat 16630
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH yang maha esa yang telah memberikan
kekuatan serta kesehatan sehingga makalah ini dapat disusun sampai selesai. Dalam makalah
yang kami buat ini, kami berharap dapat menambah pemahaman dan pengetahuan tentang
"PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL" Kami ucapkan terimakasih dan kami harapkan
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya

Penyusun

M. Zaidane M

i
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar............................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan...................................................................................................... 1
A.     Latar Belakang....................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C.     Tujuan..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A. Pengertian Produksi Massal....................................................................................... 2
B. Ciri- Ciri Produksi Massal ......................................................................................... 3
 Ciri-Ciri Produksi Masal Antara Lain ................................................................ 3
C. Perencanaan Produksi Massal ................................................................................... 5
 Tujuan perencanaan produk dalam perencanaan produksi massal .................... 5
 Fungsi Perencanaan Produk Dalam Perencanaan Produksi Massal................... 6
 Peramalan ........................................................................................................... 7
 Langkah-langkah dalam melakukan Peramalan ................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemikiran untuk memilik pekerjaan yang bagus dan enak telah menjadi sesuatu hal
yang biasa. Proses produksi massal salah satu peluang kerja bagi orang-orang yang
membutuhkan pekerjaan. Dengan bertambahnya ilmu teknologi serta berkembangnya zaman
membuat proses produksi massal menjadi lebih kreatif serta inovatif. Dengan mesin-mesin
yang canggih, modern secara otomatis menjadikan barang lebih cepat dipasarkan. Produksi
massal merupakan suatu kegiatan memproduksi barang dalam jumlah yang besar dengan
menentukan terlebih dahulu standar spesifikasinya.

B. RUMUSAN

Perencanaan produksi berkaitan dengan aktivitas untuk menetapkan kemampuan


semua sumber daya dunia usaha maupun dunia industri yang digunakan untuk menjalankan
kegiatan proses produksi agar berjalan sesuai dengan rencana.

C. TUJUAN

Perkembangan pesat dalam dunia usaha dan dunia industri bergantung pada
kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan menciptakan produk yang
dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya minimal

1
BAB II
ISI

A. Pengertian Produksi Massal

Menurut Kamus BESAR Indonesia (KBBI), produksi adalah proses mengubah barang
agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Produksi barang merupakan
segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan
untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran. Menurut Wikipedia, produksi masal adalah
sistem dalam jumlah besar dari produk yang standar, termasuk dan terutama pada lini
perkataan. Produksi massal bisa diterapkan untuk berbagai jenis produk, dari cairan dan
partikel yang ditangani dalam jumlah besar (seperti makanan, bahan bakar, bahan kimia, dan
tambang mineral) sampai bagian kecil tersebut (seperti pengencang ) dan perakitan bagian-
bagian kecil tersebut (seperti peralatan rumah tangga dan mobil). Hal ini berlaku juga untuk
kerajinan, perumahan dan lain sebagainya

Tujuan produksi adalah untuk menghasilkan suatu barang, menambah dan meningkatkan
nilai guna barang yang sudah ada, seta memperoleh tambahan penghasilan untuk memenuhi
semua kebutuhan manusia hasil suatu produk itulah yang distribusikan dan komsumsi
masyarakat secara luas.

2
B. Ciri- Ciri Produksi Massal

Sumber daya alam yang tersedia yang digabungkan dengan sumber daya manusia dengan
keahlian dan keterampilan terlatih merupakan dorongan bagi dunia usaha maupun dunia
industri dalam menerapkan proses produksi massal.

Ciri-Ciri Produksi Masal Antara Lain :

a. Dunia usaha maupun dunia industri mampu menghasilkan produk dengan biaya
rendah dan jumlah besar
b. Mampu menguasai pasar dalam tujuan produksi
c. Produk banyak dijual di pasar bebas
d. Produk hampir terbuat sama dan tidak ada variasi produk
e. Persediaan pemenuhan permintaan pada masa tunggu dalam memproduksi produk
masal harus terpenuhi.

Jika terjadi kelebihan produk atau over production, makan dunia usaha maupun dunia
industri akan mengambil suatu tindakan, yaitu melakukan discount atau satu promosi produk
besar-besaran dan mengadakan kuis berhadiah. Hal tersebut dilakukan agar produk massal
dapat di Serap oleh pasar yang ada di Indonesia.

Proses produksi massal merupakan metode memproduksi dengan biaya rendah dalam jumlah
besar, sehingga kualitas dapat terus meningkat dan dapat dipertahankan.

Kelebihan melakukan produksi massal antara lain sebagai berikut;

a) Efisiensi waktu secara ekonomi


Mesin- mesin harus bekerja dengan cepat, pada produsen mampu membuat produksi
menjadi lebih singkat dengan cara membuat pekerja tidak perlu membutuhkan waktu
dalam menyiapkan perlengkapan serta bahan- bahan yang dibutuhkan dalam produksi
b) Hemat biaya produksi
Produksi massal biasanya menggunakan mesin-mesin yang canggih, sehingga mampu
mengurangi biaya untuk tenaga kerja ( tidak membutuhkan tenaga kerja banyak). Hal
ini sangat penting bagi produsen makanan kecil dan besar agar menghemat
pengeluaran yang tidak diperlukan
c) Kecilnya keakuratan kesalahan dan keakuratan tinggi

3
Pengerjaan produksi dilakukan oleh mesin-mesin yang modern, sehingga lebih akurat,
efisien, dan optimal. Hal ini dapat meminimalisasi tingkat risiko kesalahan manusia
dalam memproduksi barang.
d) Mempercepat tingkat produksi
Pengerjaan produksi dengan menggunakan mesin-mesin yang modern secara otomatis
menjadikan barang lebih cepat di pasarkan. Hal ini dilakukan karena tingkat
produktivitas barang semakin cepat dan banyak.
Proses berkreasi memberikan variasi terhadap suatu produk dengan menambah nilai
dari barang tersebut.
f. Perlunya komitmen yang tunggu dalam berusaha Semakin besar fokus dan perhatian
yang diberikan dalam usaha, maka akan mendukung proses produksi massal yang
akan membuat keberhasilan dalam memproduksi barang

Hal-Hal Yang Menjadi Kekurangan Dalam Produksi Massal Antara Lain Sebagai
Berikut;

a) Kekakuan dalam memproduksi


Pengerjaan produksi dikerjakan oleh mesin, oleh karena itu segala kegiatan produksi
akan terpengaruh apabila terjadi kesalahan dalam pengerjaan desain proses produksi.
b) Produk yang kurang bervariasi
Masalah tersebut timbul karena adanya kesamaan produk yang akan menyulitkan
produsen dalam memperkenalkan varian produk yang berbeda agar memenuhi
kebutuhan konsumen.
c) Jaminan yang tidak mendukung
Tidak adanya jaminan sebuah produk akan laris manis di pasaran. Hal ini dikarenakan
dunia usaha maupun dunia industri harus tetap memperhatikan permintaan pasar
terhadap suatu produk tertentu.

4
C. PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL

Perencanaan produksi merupakan proses menciptakan ide produk dan menindak lanjuti
sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu dunia usaha maupun dunia industri harus
memilik strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya.

Perencanaan produksi dapat diidentifikasikan sebagai proses memproduksi barang-barang


pada suatu periode tertentu disesuaikan dengan yang sudah dijadwalkan melalui pengelola
organisasi dalam sumber daya, seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin, dan peralatan
lainnya.

Dengan melakukan perencanaan yang tepat pada proses produksi maka dapat meningkatkan
pendapatan dunia usaha juga dunia industri.

Tujuan perencanaan produk dalam perencanaan produksi massal;

a) Meminimalkan dan memaksimalkan biaya untuk memperoleh keuntungan

pembuatan perencanaan produk dilakukan untuk memaksimalkan segala yang


dibutuhkan dalam proses produksi dengan meminimalkan biaya produksi agar
keuntungan yang didapat besar

b) Memaksimalkan produk untuk kepuasan pelanggan

Tingkat kepuasan pelanggan menentukan pendapat keuntungan dalam dunia usaha


maupun dunia industri.

c) Meminimalkan terjadinya perubahan dalam nilai produksi

perencanaan produksi meminimalkan risiko kehilangan nilai suatu produk dengan


menjadwalkan proses produksi dalam waktu yang ditentukan.

d) Meminimalkan adanya perubahan tenaga kerja.

Dengan perencanaan pada tenaga kerja, maka biaya tenaga kerja dapat diminimalkan

e) Memaksimalkan perlengkapan sarana dan prasarana inventaris pabrik

perencanaan produk yang strategis mampu memaksimalkan penggunaan sarana dan


prasarana yang ada.

5
Fungsi Perencanaan Produk Dalam Perencanaan Produksi Massal Antara Lain Sebagai
Berikut;

a) Menjamin rencana produksi dan penjualan barang

Rencana yang tepat yaitu mengetahui selera dan kebutuhan konsumen untuk
memaksimalkan penjualan

b) Mengukur kapasitas produksi terhadap rencana produksi yang konsisten

Proses produksi harus berjalan konsisten, maka dunia usaha dan industri harus mampu
mengukur kebutuhan dan produksi pasar

c) Dapat memonitor atau memantau hasil produksi Hasil pemantauan digunakan sebagai
acuan untuk revisi produk
d) Perencanaan produksi memiliki beberapa unsur

Adapun Unsur-Unsur Dalam Perencanaan Produksi;

1) Tujuan produksi
2) Standar dan pengukuran produksi
3) Perencanaan merupakan fakta objektif
4) Pengukuran perkembangan dunia usaha maupun dunia industri
5) Pelaksanaan tahap awal produksi
e) Jenis-jenis perencanaan produksi
 Perencanaan jangka panjang
Tingkat kegiatan produksi lebih dari satu tahun sampai lima tahun mendatang
 Perencanaan Jangka menengah
Kegiatan produksi selama dua sampai tiga tahun mendatang
 Perencanaan jangka pendek

Dilakukan selama setahun mendatang

f) Faktor-faktor yang memengaruhi perencanaan produksi


 Faktor internal, meliputi tenaga kerja, pengadaan dan penyediaan serta kapasitas
mesin dan peralatan
 Faktor eksternal, Seperti kebijakan pemerintah, inflasi, dan bencana alam
g) Langkah-langkah perencanaan produksi
 Routing

6
Merupakan penetapan dalam menentukan urutan-urutan proses produksi dari
bahan mentah sampai jadi produk akhir.
 Schedulling
 Tahap menetapkan jadwal kegiatan operasi proses produksi.
 Dispatching
Penetapan dan penentuan proses pemberian perintah untuk melaksanakan proses
produksi yang sudah direncanakan.
h) Menetapkan skala produksi
 Adapun hal-hal yang harus ditetapkan skalanya, waktu, kuantitas biaya, tenaga
kerja, peralatan dan bahan baku

Peramalan perencanaan produksi digunakan untuk menentukan persiapan produksi dimasa


yang akan datang dengan menunjukkan arah dan tindakan yang harus dilakukan. Dalam
perencanaan produksi massal, peramalan ditentukan manajemen. Contoh peramalan yaitu,
model produk, jumlah unit, pasar yang paling berpotensi, jumlah karyawan, modal dan bahan
baku.

Langkah-langkah dalam melakukan Peramalan;

 Menentukan tujuan peramalan


 Mengevaluasi dan menganalisis data yang sesuai
 Memilih dan menguji metode peramalan
 Menghasilkan ramalan

7
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Alma, B. (2013). Kewirausahaan; cetakan Ke-19. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, s.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta

Guru, P. (2016). Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Bandung: Yrama Widia.

Idris, A. (2018). Ekonomi Publik. Yogyakarta: CV, Budi Utama.

Indrawan Rully dan Poppy Yaniawati. (2017). Metodologi Penelitian. Bandung:

PT. Refika Aditama

Sugiyono. (2017) . Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.Bandung:

Alfabeta.

Tim. (2019). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Bandung: Universitas

Pasundan.

Sumber Jurnal :

Adhiputra, M. W. (2018). Karir Plateau dan Intensi Berwirausaha (Kajian Empiris).

Journal of Research in Economics and Management, 319.

Amanah, S. S. (2017). Abstrak. Pengaruh Pembelajaran Sub Pokok Bahasan

Konsep Kewirausahaan pada Mata Pelajaran Kewirausahaan terhadap

Rintisan Wirausaha Siswa SMA Puragabaya. Skripsi Universitas Pasundan

Bandung, 1-2.

Azwar, A. D. (2015). Metode Penelitian. Jurnal Jurusan Ekonomi Universitas

Pasundan Bandung, 74-75.

Febrianti, A. (2018). Penelitian Terdahulu. Pengaruh mata Pelajaran Prakarya dan

8
Kewirausahaan Terhadap Perintisan Usaha Siswa di SMA Pasundan 1

Bandung, 29-31.

Husada, I. (2017). Abstrak. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Pelajaran

Kewirausahaan dengan Metode Mengajar Guru terhadap Minat

Berwirausaha Siswa kelas XI SMK 2 Mei Bandar Lampung, 2-4.

Hadiyanti, E. (2019). Studi Pendidikan Kewirausahaan dan Pemasaran terhadap

Minat Mahasiswa untuk berwirausaha. e-journal Universitas Gajayana

Malang, 7.

Hidayat, A. (2017). Uji Asumsi Klasik Regresi Linear dengan SPSS. Statistikian,

Karpin, T. S. (2018). Produk Kreatif dan Kewirausahaan. e-journal ristekdikti dan

PPG Universitas Pendidikan Indonesia.

Mustofa, M. A. (2014). Minat Berwirausaha. Pengaruh Pengetahuan

Kewirausahaan, Self Eficacy, dan Karakter Wirausaha Terhadap Minat

Berwirausaha pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Depok Kabupaten

Sleman, 22.

Nengrum, N. S. (2017). Prosedur Penelitian. Pengaruh Mata Pelajaran Prakarya

dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Pasundan

2 Bandung, 50-51.

Norhyatun, d. (2018). Kedisiplinan Guru dalam Mengajar Terhadap Minat Belajar

Mata Pelajaran IPS. Journal Pedagogie, 37.

Permendikbud. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003. Sistem Pendidikan Nasional, 3.

Permendikbud. (2016). Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016. Standar Kompetensi

Lulusan Pendidikan Menengah, 3.

Anda mungkin juga menyukai