Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TUGAS PKK:

PERAK
ITAN
PRODU
K

NAMA :
RANI
ANGGRENI
KELAS :
XII
MEKATRON
IKA
NO.URUT :
28
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Perakitan produk ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Guru pada Produk Kreatif Dan Kewirausahaan (PKK) Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Perakitan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Guru, selaku Guru Produk


Kreatif Dan Kewirausahaan (PKK) yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 5 September 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2
A. Pengertian & Prinsip Perakitan.....................................................................2
B. Metode perakitan..........................................................................................2
C. Macam dan jenis perakitan...........................................................................3
D. Sistem Perakitan Manual..............................................................................3
E. Stasiun kerja Perakitan..................................................................................4
F. Sistem Kerja Pengangkutan...........................................................................4
G. Menggandakan dengan bermacam variasi produk.......................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................6
A. Kesimpulan...................................................................................................6
B. Saran.............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................7

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua
bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses
inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil
perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan
penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila
dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan
( frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya
hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi
berbagai proses manufaktur. Dalam produksi massal, proses perakitan dapat
dilakukan dengan cara otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan,
pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi.
Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk
yang standar. Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-
komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-
pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian & Prinsip Perakitan
2. Metode perakitan.
3. Macam dan jenis perakitan.
4. Sistem Perakitan Manual
5. Stasiun kerja Perakitan
6. Sistem Kerja Pengangkutan
7. Menggandakan dengan bermacam variasi produk
8. Sistem Perakitan Alternatif

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian & Prinsip Perakitan
2. Untuk Mengetahui Metode perakitan.
3. Untuk Mengetahui Macam dan jenis perakitan.
4. Untuk Mengetahui Sistem Perakitan Manual
5. Untuk Mengetahui Stasiun kerja Perakitan
6. Untuk Mengetahui Sistem Kerja Pengangkutan
7. Untuk Mengetahui Menggandakan dengan bermacam variasi produk
8. Untuk Mengetahui Sistem Perakitan Alternatif

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian & Prinsip Perakitan


Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian
komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu.
Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir
bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat
diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau
pasangannya. Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari
pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses
pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau
label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta
pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses
khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses
permesinan ( frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan pengelasan yang sebagian
pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan
bisa meliputi berbagai proses manufaktur.

B. Metode perakitan.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis,
misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-
lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk
mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar. Dalam
perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan
kebutuhan.
Metode-metode tersebut adalah :
a) Metode perakitan yang dapat ditukar tukar. Pada metode ini, bagian-
bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain
( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara
massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain
sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen
yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih
cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan
komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap
mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan
harga yang relatif lebih mahal.
b) Perakitan dengan pemilihan. Pada metode perakitan dengan metode
pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi
massal yang pengukuranpengukurannya tersendiri menurut batasan-
batasan ukuran.
c) Perakitan secara individual. Perakitan secara individual dalam
pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan
pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung
bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan
tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya
menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang
pertama.

C. Macam dan jenis perakitan.


Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri,
hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk
dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan.
Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu :
 Perakitan Manual yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan
secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan
yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.
 Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem
otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan
elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk
yang akan dilakukan perakitan yaitu;
 Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk
hanya satu jenis saja
 Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan
dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya
proses perakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan
lain-lain.

D. Sistem Perakitan Manual


Sistem Perakitan Manual adalah suatu sistem yang mana proses perakitan suatu
produk nya dikerjakan oleh manusia. Suatu produk dirakit saat lewat melalui
jalur (biasanya berupa konveyor). Setiap komponen dasar berjalan melalui
setiap stasiun dan pekerja menambahkan komponen untuk membuat suatu
produk. Sistem transport material mekanis adalah yang paling sering digunakan
untuk memindahkan komponen dasar sepanjang jalur sampai menjadi produk
akhir (produk berpindah dari stasiun ke stasiun lain). Kecepatan jalur perakitan
ditentukan oleh stasiun yang paling lambat. Kerja dari stasiun yang dapat
bekerja lebih cepat sangat dibatasi oleh stasiun yang paling lambat.
E. Stasiun kerja Perakitan
Sebuah stasiun kerja pada jalur perakitan manual diletakan sepanjang alur kerja
yang mana satu atau lebih elemen kerja dilakukan oleh satu atau lebih pekerja.
Elemen kerja merepresentasikan bagian kecil dari total pekerjaan yang harus di
selesaikan untuk merakit produk.
Operasi perakitan yang biasa dilakukan pada jalur perakitan manual antara lain :
Pengaplikasian perekat, sealant, pengelasan, penambahan komponen,
penyolderan, dll.
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara berdiri,
dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja berdiri , mereka dapat
berpindah disekitar area stasiun untuk melakukan tugas yang diberikan kepada
mereka. Hal ini biasanya untuk perakitan untuk produk yang besar, seperti
mobil, truk, dan aplikasi yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat dimana
produk digerakan oleh konveyor pada kecepatan yang konstan melalui stasiun.
Pekerja memulai tugas perakitan dan bergerak sepanjang stasiun sampai tugas
nya selesai. Lalu kembali lagi ke unit yang selanjutnya dan mengulangi kembali
tugasnya. Untuk perakitan produk yang lebih kecil (seperti peralatan elektronik,
dan perakitan bagian komponen kecil dari produk besar), stasiun kerja biasanya
di desain agar pekerja dapat duduk saat mereka melakukan pekerjaan. Hal ini
lebih nyaman dan lebih sedikit menimbulkan kelelahan pada pekerja dan secara
lebih luas lebih presisi dalam merakit.

F. Sistem Kerja Pengangkutan


Terdapat dua cara mendasar untuk menyelesaikan pemindahan dari unit
sepanjang jalur perakitan manual:
1) manual atau
2) dengan sistem mekanis.
Dalam metode manual, unit dari produk dipindahkan dari stasiun ke stasiun lain
dengan tangan. Sedangkan dengan sistem mekanis berarti menggunakan sistem
mekanis untuk memindahkan unit produk ( biasanya berupa konveyor).
G. Menggandakan dengan bermacam variasi produk
Karena kepandaian dari manusia sebagai pekerja, jalur perakitan manual dapat
di desain untuk dapat digunakan dalam merakit produk yang berbeda.
3 (tiga) tipe dari perakitan dapat dibedakan :
1. Single model.
2. batch model.
3. mixed model.

Single model, memproduksi banyak unit dari satu produk, dan tidak ada variasi
dalam produk. Setiap unit idektik dan hal ini berarti tugas dari setiap stasiun
juga sama untuk setiap unit.

Batch model, memproduksi setiap model secara berkelompok. Stasiun kerja di


set untuk memproduksi jumlah yang dibutuhkan oleh model pertama, kemudian
stasiun tersebut di konfigurasi kembali untuk memproduksi model yang
selanjutnya, dan begitu seterusnya.

Mixed model, juga memproduksi lebih dari satu model, tetapi model nya tidak
di produksi secara berkelompok. Mereka secara simultan berada pada jalur
perakitan yang sama. Saat satu model sedang dikerjakan di satu stasiun, model
yang lainnya dibuat di stasiun selanjutnya. Setiap stasiun mempunyai
kemampuan untuk menangani pekerjaan dari setiap model yang melewati nya.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian
komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu.
Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir
bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat
diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau
pasangannya. Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita
pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam
pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya.
Terdapat dua cara mendasar untuk menyelesaikan pemindahan dari unit
sepanjang jalur perakitan manual:
1) manual atau
2) dengan sistem mekanis.
Dalam metode manual, unit dari produk dipindahkan dari stasiun ke stasiun lain
dengan tangan. Sedangkan dengan sistem mekanis berarti menggunakan sistem
mekanis untuk memindahkan unit produk ( biasanya berupa konveyor).

B. Saran
Dari hasil analisis yang telah diketahui sumbernya, akan lebih baik bila:
1. Menggunakan rencana pencegahan untuk mengurangi kegagalan produk
yang disebabkan oleh proses pembuatan produk yang terdeteksi atau yang
paling dominan, sehingga dapat mengurangi rework atau pemborosan dan
dapat meningkatkan kapabilitas tingkat sigma produksi.
2. Memberikan pelatihan kerja tentang metode yang diterapkan secara
periodik, agar operator terbiasa dalam melakukan pengolahan atau
melaksanakan proses produksi, serta menghargai keberadaan SOP yang
sangat penting dalam proses suatu produksi.
3. Memberikan audit untuk kepala tim atau supervisor agar lebih aktif jika
menemukan permasalahan kecacatan produk.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://julisiregar18.blogspot.com/2016/04/perakitan-dan-
polasitemnya.html
2. https://www.academia.edu/1941522/Pemilihan_Metode_Perakitan_dan_
Desain_Produk_untuk_Meningkatkan_Kinerja_Perakitan_di_PT_Indonil
es_ Electric_Parts 3. https://www.coursehero.com/file/p70phal/2-Produk-
seri-Jenis-perakitanproduk-seri-Jenis-perakitan-dilakukan-dalam/ 4.
http://diditnote.blogspot.com/2013/01/sistem-perakitan.html 5.
https://docplayer.info/30156635-Penentuan-urutan-perakitan-
produkdengan-liaison-sequence-analysis.html

Anda mungkin juga menyukai