Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Sistem Perakitan Manual pada


Produk Massal

OLEH
KELOMPOK 2
1. PUTRI INTAN
2. ST. AISYAH
3. SUHARDI

SMK TUNAS HARAPAN PATI


TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan
karunia-NYA,  sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“SISTEM PERAKITAN MANUAL PADA PRODUK MASSAL”
Taka lupa salawat serta salam kita hanturkan kepada bimbingan kita
Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para
pengikutnya sampai akhir zaman. Amin…
Kami sangat menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat
bantuan dan tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini, masih
cukup jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun cara
penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Kami sangat berharap, agar makalah ini dapat member manfaat positif
bagi semua pembaca. Saran dan kritik yang konstruktif sangat kmi harapkan,
sehingga kedepannya, makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik lagi.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................. ii
DAFTAR ISI ..................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................ 1
B. Rumusan Masalah.............................................. 1
C. Tujuan .......................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................... 2
A. Pengertian dan Prinsip Perakitan........................... 2
B. Metode Perakitan ............................................. 2
C. Macam dan jenis perakitan.................................. 3
BAB III PENUTUP ............................................................ 5
A. Kesimpulan .................................................... 5
B. Saran ............................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................. 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Perakitan Manual adalah suatu  sistem yang mana proses
perakitan suatu produk nya dikerjakan oleh manusia. Suatu produk
dirakit saat lewat melalui jalur (biasanya berupa konveyor). Setiap
komponen dasar berjalan melalui setiap stasiun dan  pekerja
menambahkan komponen untuk membuat suatu produk. Sistem
transport material mekanis adalah yang paling sering digunakan
untuk memindahkan komponen dasar sepanjang jalur sampai
menjadi produk akhir (produk berpindah dari stasiun ke stasiun lain).
Kecepatan jalur perakitan ditentukan oleh stasiun yang paling
lambat. Kerja dari stasiun yang dapat bekerja lebih cepat sangat
dibatasi oleh stasiun yang paling lambat.
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja
secara berdiri, dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja
berdiri , mereka dapat berpindah disekitar area stasiun untuk
melakukan tugas yang diberikan kepada mereka. Hal ini biasanya
untuk perakitan untuk produk yang besar, seperti mobil, truk, dan
aplikasi yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat dimana produk
digerakan oleh konveyor pada kecepatan yang konstan melalui
stasiun. Pekerja memulai tugas perakitan dan bergerak sepanjang
stasiun sampai tugas nya selesai. 
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Prinsip Perakitan?
2. Bagaimana Metode Perakitan?
3. Apa saja Macam dan jenis perakitan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dan Prinsip Perakitan
2. Untuk mengetahui Metode Perakitan
3. Untuk mengetahui Macam dan jenis perakitan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Prinsip Perakitan


Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan
beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang
mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek
sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah
bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan
penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain
atau pasangannya.
Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari
pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk,
proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional,
pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan
hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk
pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila
dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses
permesinan ( frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan pengelasan yang
sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara
dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur.

B. Metode perakitan.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan
dengan cara otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan,
pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian
proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada
setiap produk dengan bentuk yang standar.
Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat
diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut
adalah :

2
a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat
ditukarkan satu sama lain ( interchangeable ), karena bagian
tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah
distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya.
Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang
telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih
cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti
dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi
tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen
tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.
b. Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-
komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang
pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan
ukuran.
c. Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat
kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena
dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang
sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut
kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya
menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen
yang pertama.

C. Macam dan jenis perakitan.


Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di
dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan
dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk yang akan
dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis
perakitan yaitu :

3
– Perakitan Manual yaitu; perakitan yang sebagian besar proses
dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia
dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang
spesifik atau khusus.
– Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem
otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik
dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang
lebih khusus.
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis
produk yang akan dilakukan perakitan yaitu;
– Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan
produk hanya satu jenis saja
– Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan
dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang
sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik, perakitan
mobil, perakitan motor dan lain-lain.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam metode manual, unit dari produk dipindahkan dari
stasiun ke stasiun lain dengan tangan. Sedangkan dengan sistem
mekanis berarti menggunakan sistem mekanis untuk memindahkan
unit produk ( biasanya berupa konveyor).
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja
secara berdiri, dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja
berdiri , mereka dapat berpindah disekitar area stasiun untuk
melakukan tugas yang diberikan kepada mereka. Hal ini biasanya
untuk perakitan untuk produk yang besar, seperti mobil, truk, dan
aplikasi yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat dimana produk
digerakan oleh konveyor pada kecepatan yang konstan melalui
stasiun. Pekerja memulai tugas perakitan dan bergerak sepanjang
stasiun sampai tugas nya selesai. Lalu kembali lagi ke unit yang
selanjutnya dan mengulangi kembali tugasnya. Untuk perakitan
produk yang lebih kecil (seperti peralatan elektronik, dan perakitan
bagian komponen kecil dari produk besar), stasiun kerja biasanya di
desain agar pekerja dapat duduk saat mereka melakukan pekerjaan.
Hal ini lebih nyaman dan lebih sedikit menimbulkan kelelahan pada
pekerja dan secara lebih luas lebih presisi dalam merakit.

B. Saran
Saran yang diberikan untuk proses perencanaan produksi yaitu
sebagai Selaku penyusun memberikan beberapa saran sebagai
berikut:
a. Sebelum melakukan proses perakitan, sebaiknya dilakukan
latihan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dalam
prosesnya.

5
b. Dalam perhitungan dibutuhkannya ketelitian dalam mengolah
data-data, agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan

6
DAFTAR PUSTAKA

https://anjaymabar69.blogspot.com/2019/09/sistem-perakitan-manual-
pada-produksi.html

Anda mungkin juga menyukai