Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SISTEM PERAKITAN

MANUAL PRODUKSI MASSAL

NAMA : EGHA ARYA AFFANDI


KELAS : XII MM 2
NO : 11
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................... i


KATA PENGANTAR............................ ii
BAB I
PENDAHULUAN ........................ 1
A. Latar Belakang ..................... 1
B. Rumusan Masalah................... 1
C.Tujuan ............................... 1
BAB II
PEMBAHASAN .......................... 2
A. Pengertian dan Prinsip Perakitan 2
B. Metode Perakitan .................. 2
C.Macam dan jenis perakitan....... 3
BAB III
PENUTUP ............................... 5
A. Kesimpulan ......................... 5
B. Saran ................................. 5

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan


rahmat dan karunia-NYA,  sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “SISTEM
PERAKITAN MANUAL PADA PRODUK MASSAL”
Tak lupa salawat serta salam kita hanturkan kepada
bimbingan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,
para sahabatnya, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Amin…
Saya sangat menyadari bahwa di dalam pembuatan
makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah SWT dan
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini, penulis menghaturkan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah
ini, masih cukup jauh dari kesempurnaan, baik dari segi
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang penulis miliki sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Saya sangat berharap, agar makalah ini dapat member
manfaat positif bagi semua pembaca. Saran dan kritik yang
konstruktif sangat kmi harapkan, sehingga kedepannya,
makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik lagi.

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Perakitan Manual adalah suatu  sistem yang mana proses perakitan
suatu produk nya dikerjakan oleh manusia. Suatu produk dirakit saat lewat
melalui jalur (biasanya berupa konveyor). Setiap komponen dasar berjalan
melalui setiap stasiun dan  pekerja menambahkan komponen untuk membuat
suatu produk. Sistem transport material mekanis adalah yang paling sering
digunakan untuk memindahkan komponen dasar sepanjang jalur sampai
menjadi produk akhir (produk berpindah dari stasiun ke stasiun lain).
Kecepatan jalur perakitan ditentukan oleh stasiun yang paling lambat. Kerja
dari stasiun yang dapat bekerja lebih cepat sangat dibatasi oleh stasiun yang
paling lambat.
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara
berdiri, dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja berdiri , mereka
dapat berpindah disekitar area stasiun untuk melakukan tugas yang diberikan
kepada mereka. Hal ini biasanya untuk perakitan untuk produk yang besar,
seperti mobil, truk, dan aplikasi yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat
dimana produk digerakan oleh konveyor pada kecepatan yang konstan melalui
stasiun. Pekerja memulai tugas perakitan dan bergerak sepanjang stasiun
sampai tugas nya selesai. 
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Prinsip Perakitan?
2. Bagaimana Metode Perakitan?
3. Apa saja Macam dan jenis perakitan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dan Prinsip Perakitan
2. Untuk mengetahui Metode Perakitan
3. Untuk mengetahui Macam dan jenis perakitan
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Prinsip Perakitan


Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa
bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi
tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang
dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan
juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian
yang lain atau pasangannya.
Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan
semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan,
proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label,
pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta
pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan
proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya
proses permesinan ( frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan pengelasan yang
sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam
perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur.

B. Metode perakitan.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara
otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan,
dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk
mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar.
Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai
dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah :
a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu
sama lain ( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu
pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS,
dan
2
lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen
yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat
dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan
komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai
kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang
relatif lebih mahal.
b. Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-
komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-
pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran.
c. Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan
antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya
harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen
yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian
pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari
komponen yang pertama.

C. Macam dan jenis perakitan.


Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia
industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya
faktor bentuk dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan.
Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu :
– Perakitan Manual yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan
secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan
yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.
– Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis
seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik
(mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.
3
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang
akan dilakukan perakitan yaitu;
– Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya
satu jenis saja
– Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan
dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses
perakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam metode manual, unit dari produk dipindahkan dari stasiun ke
stasiun lain dengan tangan. Sedangkan dengan sistem mekanis berarti
menggunakan sistem mekanis untuk memindahkan unit produk ( biasanya
berupa konveyor).
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara
berdiri, dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja berdiri , mereka
dapat berpindah disekitar area stasiun untuk melakukan tugas yang diberikan
kepada mereka. Hal ini biasanya untuk perakitan untuk produk yang besar,
seperti mobil, truk, dan aplikasi yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat
dimana produk digerakan oleh konveyor pada kecepatan yang konstan melalui
stasiun. Pekerja memulai tugas perakitan dan bergerak sepanjang stasiun
sampai tugas nya selesai. Lalu kembali lagi ke unit yang selanjutnya dan
mengulangi kembali tugasnya. Untuk perakitan produk yang lebih kecil (seperti
peralatan elektronik, dan perakitan bagian komponen kecil dari produk besar),
stasiun kerja biasanya di desain agar pekerja dapat duduk saat mereka
melakukan pekerjaan. Hal ini lebih nyaman dan lebih sedikit menimbulkan
kelelahan pada pekerja dan secara lebih luas lebih presisi dalam merakit.
B. Saran
Saran yang diberikan untuk proses perencanaan produksi yaitu sebagai Selaku
penyusun memberikan beberapa saran sebagai berikut:
a. Sebelum melakukan proses perakitan, sebaiknya dilakukan latihan terlebih
dahulu agar tidak terjadi kesalahan dalam prosesnya.
b. Dalam perhitungan dibutuhkannya ketelitian dalam mengolah data-data,
agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan

Anda mungkin juga menyukai