Di mana:
ti max : waktu operasi terbesar pada lintasan
CT : waktu siklus (cycle time)
P : jam kerja efektif per hari
Q : jumlah produksi per hari
7. Station Time (ST)
Jumlah waktu dari elemen kerja yang dilakukan pada suatu stasiun kerja
yang sama
8. Idle Time (I) /Waktu Menganggur
Merupakan selisih perbedaan antara cycle time (CT) dan station time (ST)
atau CT dikurangi ST. (Baroto, 2002).
Keterangan:
n = Jumlah stasiun kerja
Ws = Waktu stasiun kerja terbesar
Wi =Waktu sebenarnya pada stasiun kerja
i = 1,2,3,…,n
9. Balance Delay (D)
Sering disebut balancing loss, adalah ukuran dari ketidakefisiensian
lintasan yang dihasilkan dari waktu menganggur sebenarnya yang
disebabkan karena pengalokasian yang kurang sempurna di antara stasiun-
stasiun kerja. Balance delay ini dinyatakan dalam persentase. Balance
delay dapat dirumuskan:
(𝑛 𝑥 𝐶 )– ∑𝑛
𝑖=1 𝑡𝑖
𝐷= 𝑥 100%
(𝑛𝑥𝐶)
Di mana:
n : jumlah stasiun kerja
C : waktu siklus terbesar dalam stasiun kerja
∑ 𝑡𝑖 : jumlah waktu operasi dari semua operasi
𝑡𝑖 : waktu operasi
𝐷 : balance delay (%)
Di mana:
STi : waktu stasiun dari stasiun ke-1
K : jumlah(banyaknya) stasiun kerja
CT : waktu siklus
11. Smoothes Index (SI)
Adalah suatu indeks yang menunjukkan kelancaran relatif dari
penyeimbangan lini perakitan tertentu
SI= √∑𝐾
𝑖=1(𝑆𝑇𝑖 𝑚𝑎𝑥 − 𝑆𝑇𝑖)
2
Di mana:
St max : maksimum waktu di stasiun
Sti : waktu stasiun di stasiun kerja ke-i
Di mana:
T : jam kerja efektif penyelesaiaan produk
C : waktu siklus terbesar
13. Efisiensi Stasiun Kerja
Efisiensi stasiun kerja merupakan rasio antara waktu operasi tiap stasiun
kerja (Wi) dan waktu operasi stasiun kerja terbesar (Ws). Efisiensi stasiun
kerja dapat dirumuskan sebagai berikut (Nasution, 1999):
1 2 3 4
1 4 5
2 3 6
1 4
2 3
3
4
1
6
t k
t j
Ek = 1, untuk tk + t i 0, k 1,2,..., k dan j pk
c
untuk lainnya.
t k
t j
t
j pk
Lk = M, untuk tk+ j
0, k 1,2,..., k dan untuk lainnya.
j Sk c
Notasi diatas yang pertama menyatakan integer yang paling kecil ≥ a. Definisi
I(M) dari Ek(Lk) dibutuhkan jika simbol dummy dipakai dalam diagram
precedence untuk permulaan atau akhir pekerjaan. Untuk perhitungan
selanjutnya, dibutuhkan batasan-batasan, antara lain:
a. Occurence Constrain
Kendala ini membatasi bahwa penugasan dari masing-masing elemen
kerja k hanya pada suatu stasiun dan ditulis sebagai berikut.
Lk
Xk 1, k 1,2,..., k
i Ek
b. Precedence Constrain
Untuk masing-masing hubungan precedence dimana mendahului dengan
tepat elemen b (a < b), dibuthkan precedence constrain dengan simulasi
sebagai berikut.
a
t X
i W i
k ki
C dengan i = 1,2,...,M
b c
6' 9'
a e
2'
Apabila diambil waktu siklus 12 menit dan perhatikan jumlah kumulatif suatu
kolom maka stasiun kerja pertama akan tediri dari Kolom I dan beberapa
elemen di Kolom II. Karena semua elemen dalam kolom saling tidak
bergantungan maka semua elemen dapat diseleksi. Maka alternatif yang
mungkin untuk stasiun I adalah:
a. Elemen a dan c = 10 menit
b. Elemen a,b,c = 12 menit
c. Elemen a,d = 12 menit
d. Elemen a,b,d = 11 menit
e. Elemen a,d,f = 11 menit
Maka alternatif yang dipilih boleh a,b,c atau a,d,e. Di sini diambil yang sesuai
dengan urutan yaitu a,b,c. Kemudian modifikasi tabel dengan membatasi
elemen yang sudah bergabung dalam satu stasiun kerja dengan garis putus-
putus.
Tabel Matriks Precedence Diagram Alternatif
Kolom Elemen Waktu Proses Waktu Proses Jumlah Waktu
I A 4 4 4
II B 3
E 5 8 9
C 6
D 3 6
F 4 13
III G 2 6
H 7
IV I 3
J 3 6
V K 6 6
Dari tabel pada kolom 2 elemen yang belum bergabung adalah g dan f. Jumlah
waktu ketiga elemen ini adalah 13 yang berarti lebih besar dari c.
Penggabungan terjadi pada kolom 2 ini dengan kemungkinan penggabungan.
a. Elemen c dan d = waktu 9 menit
b. Elemen c dan f = waktu 10 menit
Peenggabungan yang diambil adalah c dan f dan tabel kembali dimodifikasi.
Stasiun kerja berikutnya stasiun 3 dan dilihat dari tabel elemen yang bisa
bergabung adalah elemen d,g,h dan terakhir stasiun 4 jatuh pada elemen i,j,k.
Jadi, hasil akhir dari penyelesaian dengan metode Kilbridge & Wester adalah
sebagai berikut:
a. Stasiun kerja 1 elemen a,b,e waktu = 12 menit
b. Stasiun kerja 2 elemen c dan f waktu = 10 menit
c. Stasiun kerja 3 elemen d,g,h waktu = 12 menit
d. Stasiun kerja 4 elemen i,j,k waktu = 12 menit
Sesuai dengan batasan precedence tiap elemen hubungan antar stasiunnya
adalah seperti Gambar berikut:
Stasiun 1 Stasiun 2
Stasiun 3 Stasiun 4
Rating Factor
Rating Factor (faktor penyesuaian) merupakan perbandingan performansi
seseorang pekerja atau individual dengan konsep normalnya. Ada beberapa
kriteria rating factor (Rf) dari pekerja yaitu:
1. Pekerja normal
Rf = 100% =1 (waktu normal).
2. Pekerja terampil
Rf > 1 ( waktu pekerja lebih kecil dari waktu normal).
3. Pekerja lamban
Rf < 1 ( waktu pekerja lebih besar dari waktu normal).
Allowance
Kelonggaran (allowance) diberikan kepada tiga hal yaitu untuk kebutuhan
pribadi, menghilangkan kelelahan dan hambatan yang tidak dapat dihindarkan.
Ketiganya merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja selama
pengamatan karenanya setelah mendapatkan waktu normal perlu ditambahkan
kelonggaran. Dalam menghitung besarnya allowance, bagi keadaan yang
dianggap wajar diambil harga allowance =100 %. Sedangkan bila terjadi
penyimpangan dari keadaan ini, harga p harus ditambah dengan faktor-faktor
yang sesuai dengan waktu siklus yang diperoleh dan waktu ini dicapai
berdasarkan setiap departemen.
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal, yaitu:
1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi (personal)
Yang termasuk didalam kebutuhan pribadi adalah hal-hal sepeti minum
sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus, ke kamar kecil, bercakap-cakap
dengan teman sekedarnya untuk menghilangkan ketegangan ataupun
kejenuhan dalam sewaktu bekerja.
2. Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique.
Fatique merupakan hal yang akan terjadi pada diri seseorang sebagai akibat
dari melakukan suatu pekerjaan.
3. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tidak terhindarkan (delay)
Hambatan-hambatan tidak terhindarkan terjadi karena berada diluar
kekuasaan/kendali pekerja.
4 7
2
9
1 6 8
3 5
Gambar 1
Tabel 1
Operasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu Baku (Menit) 58 63 27 35 26 61 34 124 62
Penyelesaian:
Jumlah jam kerja 1 tahun = (250 Hari x 8 jam x 60 menit) = 120.000 menit
Waktu siklus = 120.000 / 4000 produk = 30 menit/produk.
Tampak jelas bahwa kecepatan operasi 1,2,4,6,7,8 dan 9 lebih lambat
dibandingkan dengan kecepatan lintasan yang duinginkan.
Sehingga sebagai solusinya adalah tetapkan kecepatan operasi terpanjang sebagai
kecepatan lintasan. Untuk itu produk yang dihasilkan hanya akan mencapai 1000
unit per tahunnya.
Memindahkan jaringan kerja ke precedence matriks. Angka 1 dalam sel
berarti antar operasi memiliki hubungan keterdahuluan. Sedangkan angka 0
berarti tidak memiliki hubungan.
Prioritas 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Operasi 1 3 2 6 4 7 5 8 9
Bobot 490 334 318 281 255 220 212 186 62
Posisi
490
Sehingga jumlah stasiun kerja = 124 = 3,95 4 stasiun kerja
Bahan
Baku
Efisiensi:
= 1,21 %