Anda di halaman 1dari 20

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN

PERAWATAN
SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

Disusun Oleh:
KELOMPOK 9
Angga Eka Wahyu Ramadan

(2113100122)

Citro Ariyanto

(2113100158)

Ahmad Obrain Ghifari

(2113100183)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA


2015/2016

AC CENTRAL
Step 1: Tentukan Ruang Lingkup
Ruang Lingkup dari AC central yang kami lakukan perawatan adalah jenis AC
central yang sering ada di mall-mall.

Step 2: Analisa Fungsi Utama


AC sentral adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau
tempat dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian
didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor dengan beberapa indoor).
sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara.
Termasuk system indirect cooling (pendinginan tidak langsung), dimana proses
pendinginan menggunakan air sebagai media, yang diproses oleh AHU (air handling Unit)
atau FCU. Sistem pendinginan melalui air sebagai media, digunakan pada gedung-gedung
besar, seperti mall. Bandara atau perkantoran yang besar. Sistem ini dalam operasionalnya
lebih efisien diibandingkan dengan menggunakan refrigerant secara langsung, tetapi
investasi awal yang sangat mahal.
Berikut adalah skema cara kerja sebuah AC Central :

Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap,
komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller
biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan
kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara
evaporative cooling pada cooling tower.

Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang
didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan.
Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan
udara (AHU) menuju koil pendingin.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot
udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari
lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan.
Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil
pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan
secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang
terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.

Step 3: Menguraikan menjadi sub-system dan komponen

Sub-System : 1. Chiller
2. Air Handling Unit
3. Cooling Tower
4. Ducting
5. Pompa Sirkulasi
Komponen dari Chiller

Kompressor
Kondensor
Evaporator
Expansion valve

Komponen dari Air Handling Unit


Filter
Centrifugal Fan
Koil Pendingin
Komponen dari Cooling Tower

Nozzle
Fan/Blower
Bak Penampung

Komponen dari Pompa Sirkulasi

Motor
Casing
Impeller
Poros
Bearing
Kopling

Step 4: Fungsi dari Sub-System dan Komponen

Chiller

Chiller merupkan mesin refrigerasi yang berfungsi


untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin
yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar
kalor ( AHU, FCU / Fan Coil Unit).
AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara
AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara
panas dari ruangan dihembuskan melewati coil pendingin
didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya
didistribusikan ke ruangan.

Ducting
Ducting adalah sistem saluran yang menghubungkan
dari pendingin ke tenant-tenant yang ada di sebuah mall.

Cooling Tower
Salah satu komponen utama pada AC sentral selain
chiller, AHU, dan ducting adalah cooling tower atau menara
pendingin. Fungsi utamanya sebagai alat untuk mendinginkan
air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung
dengan udara secara konveksi paksa menggunakan fan/kipas.

Pompa Sirkulasi

Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :


a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump )
berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke
Koil pendingin AHU / FCU.
b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water
Pump
).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air
pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya.
Fungsi Dari Masing-masing komponen :
Chiller
1. Kompressor : Alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida
mampu mampat, yaitu gas atau udara
2. Kondensor : Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang
bertekanan tinggi
3. Evaporator : Evaporator merupakan jaringan pipa yang berfungsi sebagai
penguapan.
4. Expansion Valve : Katup expansi berfungsi untuk mengatur refrigeran yang masuk
ke evaporator.

AHU (Air Handling Unit)


1. Filter : merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya
sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih.
2. Centrifugal fan : merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk
mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin : merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur
udara.

Ducting
Sistem sirkulasi udara

Cooling Tower (evaporative cooling)


1. Nozzle : Untuk menghembuskan udara yang bisa mendorong fluida
2. Fan/blower : Mengeluarkan fluida panas yang keluar dari kondensor (kecepatan fan
kurang)(jatuhnya air terlalu cepat)
3. Bak penampung : Sebagai media penampung dari fluida

Pompa Sirkulasi
1. Motor : Sebagai penggerak poros
2. Casing : berfungsi untuk melindungi komponen yang ada didalamnya
3. Impeller : berfungsi untuk mentransfer energi dari putaran motor menuju fluida
yang dipompa dengan jalan mengakselerasinya dari tengah impeller ke luar
sisi impeller.

Step 6: Klasifikasi pada Reactive, Predictive, Preventive dan Proactive

1. Kompressor : Cara perawatan yang paling optimal untuk kompressor adalah dengan
metode predictive
2. Kondensor : Cara perawatannya adalah dengan metode preventive karena perlu
dilakukan pembersihan/perawatan secara rutin
3. Evaporator : Cara perawatannya adalah dengan metode preventive karena perlu
dilakukan pembersihan/perawatan secara rutin
4. Expansion Valve : Cara perawatan yang baik untuk expansion valve adalah dengan
metode predictive yaitu jika fungsinya sudah mulai berkurang baru dilakukan perawatan
5. Filter :Cara perawatan bearing adalah dengan metode preventive yaitu dilakukan
pembersihan secara berkala
6. Centrifugal Fan : Cara perawatan yang baik untuk centrifugal fan adalah dengan
metode predictive yaitu jika fungsinya sudah mulai berkurang baru dilakukan perawatan
7. Koil Pendingin : Cara perawatan yang baik untuk koil pendingin adalah dengan metode
predictive yaitu jika fungsinya sudah mulai berkurang baru dilakukan perawatan
8. Ducting : Cara perawatan yang paling baik untuk ducting adalah dengan metode
Reactive, yaitu dibiarkan gagal hingga benar-benar rusak baru dilakukan perawatan
9. Nozzle : Cara perawatannya adalah dengan metode preventive karena perlu dilakukan
pembersihan/perawatan secara rutin
10. Fan/blower : Cara perawatannya adalah dengan metode preventive karena perlu
dilakukan pembersihan/perawatan secara rutin
11. Bak Penampung : Cara perawatan yang baik untuk bak penampung adalah dengan
metode predictive yaitu jika sudah mulai dilihat ada kebocoran atau hal lainnya baru
dilakukan perawatan
12. Motor : Cara perawatan yang baik untuk casing dari motor sendiri adalah dengan
metode preventive
13. Casing : Cara perawatan casing adalah dengan metode reactive yaitu dibiarkan sampai
rusak

14. Impeller : Cara perawatan yang baik untuk impeller adalah dengan metode predictive
yaitu jika fungsinya sudah mulai berkurang baru dilakukan perawatan
15. Poros : Cara perawatan poros adalah dengan metode reactive yaitu dibiarkan sampai
rusak
16. Bearing : Cara perawatan bearing adalah dengan metode reactive yaitu dibiarkan
sampai rusak
17. Kopling :Cara perawatan kopling adalah dengan metode reactive yaitu dibiarkan
sampai rusak
Berikut adalah metode perawatan sesuai dengan masing-masing komponennya :

Step 7: Merancang prosedur pemeliharaan untuk masing-masing komponen

1. Kompressor

Lakukan pengevaluasian pada kompressor ketika fungsinya turun


Ketika fungsinya sudah turun lakukan pengecekan kompressor
Metode pengecekannya adalah dengan mengecek tekanan yang keluar dari
compressor apakah melebihi atau kurang dari tekanan output yang seharusnya
Lakukan kondisi monitoring pada kompressor
Ketika masih belum lebih atau kurang, compressor masih bekerja seperti seharusnya
Ketika sudah buruk kondisinya semisal tekanan output kurang atau lebih, lakukan
perbaikan pada compressor atau jika sudah terlalu parah compressor diganti

2. Kondensor

Hitung berapa kira-kira lama kondensor perlu dibersihkan


Buat jadwal untuk pembersihan kondensor secara berkala
Ketika sudah tiba jadwal pembersihan, buka kondensor dan dibersihkan secara tepat
agar kondensor tetap berfungsi secara maksimal

3. Evaporator

Hitung berapa kira-kira lama evaporator perlu dibersihkan


Buat jadwal untuk pembersihan evaporator secara berkala
Ketika sudah tiba jadwal pembersihan, buka evaporator dan dibersihkan secara tepat
agar evaporator tetap berfungsi secara maksimal

4. Katup ekspansi

Lakukan pengevaluasian pada katup ekspansi ketika fungsinya turun


Ketika fungsinya sudah turun lakukan pengecekan katup ekspansi
Metode pengecekannya adalah dengan mengecek debit yang keluar dari katup
ekspansi apakah melebihi atau kurang dari debit output yang seharusnya
Lakukan kondisi monitoring pada katup ekspansi
Ketika masih belum lebih atau kurang, katup ekspansi masih bekerja seperti
seharusnya
Ketika sudah buruk kondisinya semisal debit output kurang atau lebih, lakukan
perbaikan pada katup ekspansi atau jika sudah terlalu parah katup ekspansi diganti
5. Filter

Hitung berapa kira-kira lama filter perlu dilakukan pembersihan

Buat jadwal untuk pembersihan filter secara berkala


Ketika sudah tiba jadwal pembersihan, buka filter dan dibersihkan secara tepat agar
filter tetap berfungsi secara maksimal

6. Centrifugal Fan

Lakukan pengevaluasian pada centrifugal fan ketika fungsinya turun


Ketika fungsinya sudah turun lakukan pengecekan centrifugal fan
Metode pengecekannya adalah dengan mengecek kecepatan dari fan apakah sudah
sesuai atau belum dengan kecepatan fan yang seharusnya
Lakukan kondisi monitoring pada centrifugal fan
Ketika masih sesuai, centrifugal fan masih berfungsi seperti seharusnya
Ketika sudah buruk kondisinya semisal kecepatan fan tidak sesuai, lakukan
perbaikan pada centrifugal fan atau jika sudah terlalu parah centrifugal fan diganti

7. Koil Pendingin

Lakukan pengevaluasian pada koil pendingin ketika fungsinya turun


Ketika fungsinya sudah turun lakukan pengecekan koil pendingin
Metode pengecekannya adalah dengan mengukur temperatur setelah melewati koil
apakah sudah sesuai atau belum dengan temperature yang seharusnnya keluar
setelah melewati koil
Lakukan kondisi monitoring pada koil pendingin
Ketika masih sesuai, koil pendingin masih berfungsi seperti seharusnya
Ketika sudah buruk kondisinya semisal temperature yang keluar tidak sesuai,
lakukan perbaikan pada koil pendingin atau jika sudah terlalu parah koil pendingin
diganti

8. Sistem Sirkulasi Udara

Lakukan pengecekan pada setiap system sirkulasi udara di mall jika dikira sudah
ada penurunan fungsi
Cek apakah pembagian temperature disetiap tenant-tenant sudah terbagi dengan rata
Jika ada bagian yang bocor atau rusak, lakukan perbaikan, atau jika sudah terlalu
parah ganti system sirkulasi udara di segmen tersebut

9. Nozzle

Hitung berapa kira-kira lama nozzle perlu dilakukan pembersihan


Buat jadwal untuk pembersihan nozzle secara berkala

Ketika sudah tiba jadwal pembersihan, cek nozzle dan dibersihkan secara tepat agar
nozzle tetap berfungsi secara maksimal

10. Fan/Blower

Hitung berapa kira-kira lama fan/blower perlu dilakukan pembersihan


Buat jadwal untuk pembersihan fan/blower secara berkala
Ketika sudah tiba jadwal pembersihan, cek fan/blower dan dibersihkan secara tepat
agar fan/blower tetap berfungsi secara maksimal

11. Bak Penampung

Lakukan pengevaluasian pada bak penampung ketika fungsinya turun


Ketika fungsinya sudah turun lakukan pengecekan koil bak penampung
Metode pengecekannya adalah dengan mengukur temperatur pada permukaan bak
penampung atau bisa juga dilakukan pengecekan pada volume fluida yang ada di
bak penampung
Lakukan kondisi monitoring pada bak penampung
Ketika masih sesuai, bak penampung masih berfungsi seperti seharusnya
Ketika sudah buruk kondisinya semisal temperature tidak sesuai atau volume fluida
tidak sesuai, lakukan perbaikan pada bak penampung atau jika sudah terlalu parah
bak penampung

12. Motor

Hitung berapa kira-kira lama motor perlu dilakukan pelumasan


Buat jadwal untuk pelumasan motor secara berkala
Ketika sudah tiba jadwal pembersihan, cek motor dan lumasi secara tepat agar
motor tetap berfungsi secara maksimal

13. Casing

Lakukan pengecekan pada casing pompa jika dikira sudah ada penurunan fungsi
Cek apakah ada bagian dari casing ada yang retak ataupun patah
Jika ada bagian yang retak atau patah dilakukan perbaikan pada casing atau jika
sudah terlalu parah casing diganti

14. Impeller

Lakukan pengevaluasian pada impeller ketika fungsinya turun

Ketika fungsinya sudah turun lakukan pengecekan pada impeller


Metode pengecekannya adalah dengan mengukur kecepatan pada impeller apakah
sesuai dengan kecepatan seharusnya atau tidak
Lakukan kondisi monitoring pada impeller
Ketika masih sesuai, impeller masih berfungsi seperti seharusnya
Ketika sudah buruk kondisinya semisal kecepatan dari impeller tidak sesuai lagi,
lakukan perbaikan pada impeller atau jika sudah terlalu parah kerusakan dari
impellernya maka impeller sebaiknya diganti

15. Poros

Lakukan pengecekan pada poros jika dikira sudah ada penurunan fungsi
Cek apakah ada bagian dari poros ada yang retak ataupun patah
Jika ada bagian yang retak atau patah sebaiknya poros dilakukan pergantian dengan
poros yang baru

16. Bearing

Lakukan pengecekan pada bearing jika dikira sudah ada penurunan fungsi
Cek apakah ada bagian dari bearing ada yang retak ataupun patah
Jika ada bagian yang retak atau patah sebaiknya bearing dilakukan pergantian
dengan bearing yang baru

17. Kopling

Lakukan pengecekan pada kopling jika dikira sudah ada penurunan fungsi
Cek apakah ada bagian dari kopling ada yang retak ataupun patah
Jika ada bagian yang retak atau patah sebaiknya kopling dilakukan pergantian
dengan kopling yang baru

Step 8 : Merancang Alokasi Sumber Daya : Manusia dan Tools Untuk Melakukan
Proses Pemeliharaan

1. Alokasi Sumber Daya Manusia


Untuk alokasi sumber daya manusia, pembagian SDMnya dibagikan untuk setiap subsystem karena dari tiap-tiap komponen per sub-system sendiri tidak terlalu besar sehingga
cukup dibagikan per sub-sistem saja.
a. Chiller
Komponen dari chiller adalah compressor, kondensor, evaporator dan katup
ekspansi, untuk pengecekan hanya dibutuhkan satu orang dengan alat-alat pengukur
yang diperlukan, sedangkan untuk pembersihan ataupun pergantian komponen
diperlukan minimal 2 orang untuk setiap komponennya.

b. Air Handling Unit


Komponen dari AHU adalah filter, centrifugal fan dan koil pendingin, untuk
pengecekan dari AHU sendiri hanya dibutuhkan satu orang dengan alat pengukur
kecepatan dan temperature. Sedangkan untuk pembersihan ataupun pergantian
komponennya sendiri diperlukan minimal 2 orang untuk setiap komponennya.
c. Sistem Ducting
Ducting sendiri adalah system sirkulasi udara yang mengalirkan udara kesetiap
ruangan yang ada dimall, untuk pengecekan kerusakan sendiri hanya diperlukan
satu orang, dan untuk perbaikan atau penggantian diperlukan minimal 2 orang.
d. Cooling Tower
Komponen dari cooling tower sendiri adalah nozzle, fanblower dan bak
penampung, untuk pengecekan dari cooling tower hanya dibutuhkan satu orang
dengan alat ukur kecepatan dan temperature. Sedangkan untuk pembersihan ataupun
pergantian komponen diperlukan minimal 2 orang untuk setiap komponennya.
e. Pompa Sirkulasi
Komponen dari pompa sirkulasi sendiri adalah motor, casing, impeller, poros,
bearing, dan kopling. Sedangkan untuk pembersihan ataupun pergantian komponen
diperlukan minimal 2 orang untuk setiap komponennya.

2. Alokasi Tools
Berikut adalah beberapa tools yang diperlukan untuk melakukan system perawatan
dari AC Central sendiri :
a.

Kacher / alat semprot

b.

Obeng ( - ) , ( + ), dan pendek

c.

Tang Kombinasi

d.

Kunci inggris

e.

Tang ampere

f.

Multi tester

g.

Plastik service

h.

Penjepit plastik

i.

Presmeter

j.

Ember

k.

Chemikal / applied

m.

Mesin vakum

n.

Manifold gauge

o.

Bor listrik

p.

Starwash

q.

Cutter pipa tembaga

r.

Alat flaring dan swaging

s.

Kunci 8

t.

Plastik steam

u.

Kunci pas 12-13

v.

Alat ukur kecepatan

w.

Alat ukur volume

x.

Alat ukur temperature

Step 9 : Merancang Jadwal dan Organisasi Pemeliharaan dan Juga Waktu


Pemeliharaan Untuk Tiap Sub-System

1. Chiller
Untuk perawatan dari chiller sendiri dengan komponen compressor, kondensor,
evaporator dan katup ekspansi, perawatan dilakukan secara berkala dengan
pengecekan dan pembersihan setiap kira-kira 3 bulan sekali dengan satu orang
untuk melakukan pengecekan. Ketika sudah selesai dicek dan dirasa ada yang
kurang komponen bisa diganti ataupun diperbaiki.
- Waktu Maintenance
Pengecekan
: 1 menit (tiap hari)
10 menit (3 bulan sekali)
Perawatan
: 2-3 jam (3 bulan sekali)
Penggantian
: 1-2 hari (Jika terjadi kerusakan yang parah)

2. Air Handling Unit


Komponen dari AHU adalah filter, centrifugal fan dan koil pendingin, perawatan
dilakukan secara rutin setiap 2 minggu sekali dengan satu orang untuk melakukan
pengecekan.
- Waktu Maintenance
Pengecekan
: 1 menit (tiap hari)
10 menit(2 minggu sekali)
Perawatan
: 1-2 jam (2 minggu sekali)
Penggantian
: 1-2 hari (Jika terjadi kerusakan yang parah)
3. Ducting
Untuk ducting sendiri baru dilakukan pengecekan jika dirasa sudah ada penurunan
fungsi untuk system sirkulasi udara itu sendiri.
- Waktu Maintenance
Pengecekan
: 3-5 jam (Jika dirasa ada kerusakan)
Perawatan
: 1-2 jam
Penggantian
: 1-2 hari
4. Cooling Tower
Untuk komponen nozzle dan fan/blower sendiri dilakukan pembersihan secara
berkala setiap 2 minggu sekali, sedangkan untuk bak penampung sendiri dilakukan
pengecekan kira-kira setiap 1 bulan sekali.
-

Waktu Maintenance nozzlr dan blower


Pengecekan
: 1 menit (tiap hari)
10 menit(2 minggu sekali)
Perawatan
: 1-2 jam (2 minggu sekali)
Penggantian
: 1-2 hari (Jika terjadi kerusakan yang parah)

Waktu Maintenance bak penampung


Pengecekan
: 1 menit (tiap hari)
10 menit(1 bulan sekali)
Perawatan
: 1-2 jam (1 bulan sekali)
Penggantian
: 1-2 hari (Jika terjadi kerusakan yang parah)

5. Pompa Sirkulasi
Untuk Motor sendiri diperlukan pelumasan yang rutin setiap 1 bulan sekali, dan
untuk impeller diperlukan pengecekan setiap 1 bulan sekali. Sedangkan untuk
komponen lain seperti poros, casing, bearing dan kopling baru dilakukan
pengecekan dan perawatan jika dirasa sudah ada fungsinya yang menurun.
- Waktu Maintenance
Pengecekan
: 1 menit (tiap hari)

10 menit(tiap bulan)
Penerimaan data : 3 jam (tiap bulan)
Perawatan
: 2-3 jam (tiap bulan)
Penggantian
: 1-2 hari (Jika terjadi kerusakan yang parah)

Anda mungkin juga menyukai